cara berfikir masyarakat tentang perjudian · pdf file1 cara berfikir masyarakat tentang...
TRANSCRIPT
1
CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN
(Studi Kasus Kelurahan Cikole Sukabumi)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)
Oleh:
MUHTAR NUR AFFAN
106043201346
KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
2
3
DAFTAR ISI
4
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….……….. 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………………2
C. Pembatasan dan Perumusan masalah ………………………..………………….. 3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 3
E. Review Terdahulu …………………………………………………….………… 4
F. Metode Penelitian ………………………………………………..……………… 6
G. Sistematika Penulisan ……………………………………………..…………….10
BAB II : Tinjauan Teoritis Tentang Perjudian
A. Pengertian Perjudian ………………………………………………...…………. 12
1. Pengertian secara Bahasa ………………………………..…………….. 12
2. Pengertian menurut Istilah …………………………………….……… 14
3. Macam- macam Perjudian …………………………………….………. 16
B. Pengaturan Perjudian dan Kuis SMS dalam Tata Hukum ................................ 18
1. Dasar Hukum Perjudian ……………………………………….……… 18
2. Dasar Hukum Keharaman Kuis SMS ………………………………… 20
5
C. Unsur – unsur Perjudian dan Kuis SMS ……………………………………… 26
1. Unsur perjudian ……………………………………………………….. 26
2. Unsur kuis SMS ……………………………………………………….. 30
D. Sosiologi Berfikir Masyarakat …………………………………………….…… 34
BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT DESA CIKOLE
SUKABUMI
A. Letak dan Kondisi Geografis ………………………………………………….. 40
B. Demografis Masyarakat ……………………………………………..………… 40
1. Penduduk …………………………………………………………..….……. 40
2. Pendidikan ………………………………………………………………….. 42
3. Sosial Ekonomi ………………………………………………………..……. 43
4. Keagamaan ……………………………………………………..…………... 44
BAB IV : HASIL PENELITAN
A. Profil Responden ………………………………………………………...…….. 46
B. Pemahaman Masyarakat Desa Cikole Sukabumi Terhadap Perjudian ………… 49
1. Pengetahuan masyarakat tentang perjudian …………………….……… 49
2. Pengetahuan masyarakat tentang kuis SMS …………………..……….. 62
C. Analisis Tentang Pemahaman Masyarakat Terhadap Perjudian dan kuis SMS
dengan iming – iming hadiah ………………………………………..…………. 78
6
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..………… 89
B. Saran …………………………………………………………………………… 90
DAFTAR PUSTAKA
7
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberi rahmat serta jalan yang lurus kepada penulis atas nikmat dan
karuniaNya, yang telah menciptakan manusia yang beraneka ragam disertai
dengan kelengkapan akal pikiran sebagai daya pikir, dan hati sebagai rasa,
sehingga menjadi mahluk kreatif, inovatif, dan mampu memahami serta
mengamalkan norma ajaran agama (Islam) sehingga penulis ini diberi kekuatan
untuk mengerjakan skripsi ini yang berjudul “CARA BERFIKIR
MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa pelita kehidupan dialam ini sehingga
beliau mampu mengangkat dan mengantarkan derajat manusia dari lembah
kenistaan kepada lembah kemuliaan. Beserta keluarga, para sahabat, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis yakin bahwa dalam penyusunan skripsi
ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, baik
materil maupun moril dari semua pihak.
Oleh karena itu, penulis berterima kasih terutama pada orang tua tercinta
ayahanda dan ibunda yang telah memberikan nasehat, motivasi, dan juga spirit
tiada henti dan terutama dalam membiayai pendidikan Strata I di UIN Jakarta.
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masa sekarang, banyak hal – hal baru yang dianggap subhat (tidak
jelas ketetapan hukumnya) bagi kalangan masyarakat awam. Perkara subhat yang terjadi
dimasyarakat akibat dari berkembangnya teknologi dalam media elektronik seperti
Handphone, Televisi, Internet, dan media elektronik lainnya. Informasi yang disampaikan
berupa iklan belanja, promosi produk, dan iklan kuis yang sekarang semakin ramai.
Banyaknya iklan – iklan yang bermunculan dimedia elektronik membawa kemjauan
bagi pengetahuan masyarakat yang menguntungkan bagi pihak pengelola acara. Selain
promosi dengan iklan – iklan, pihak pengelola menambahkan promosinya dengan acara
kuis SMS (Short Message Service) dengan iming – iming hadiah. Hal ini bertujuan untuk
menarik minat masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara promosi tersebut.
Oleh karenanya semenjak tahun 2000 kuis SMS menjadi penomenal dimasyarakat dan
semakin hari jumlah iklan kuis meningkat di media elektronik. Mulai dari kuis cerdas
cermat dan tebak lagu yang dihadiri oleh para peserta, sampai pada kuis yang hanya
dengan kirim SMS dan melalui telepon saja.
Kuis dengan mengirimkan SMS terlebih dahulu adalah suatu hal yang baru bagi
masyarakat. Keberadaan kuis SMS bermula dari maraknya masyarakat yang
9
menggunakan ponse/handphone. Maraknya pengguna ponsel tersebut mengundang para
pembuat kuis untuk mengadakan permainan baru yang bisa dilakukan dengan melalui
ponsel. Dengan mengirim SMS sampai batas tertentu maka pihak penyelenggara bisa
menentukan siapa yang pantas untuk jadi pemain dan menjadi pemenang.
Dengan adanya penentuan menang/kalah, dan adanya sistem pendaftaran dengan tarif
tertentu maka ada kemungkinan kuis SMS ini sama dengan permainan judi. Permainan
judi dalam ajaran Agama itu diharamkan dan harus dijauhi oleh umat manusia. Karena
ketentuan hukum kuis SMS belum jelas dan tidak ada, maka untuk mengetahui masalah
kuis SMS ini kita harus mengetahui pemahaman masyarakat dalam menafsirkan kuis
SMS.
B. Identifikasi masalah
Oleh karena itu, penulis selaku mahasiswa Syariah dan Hukum melihat permasalahan
semacam ini perlu adanya sebuah penelitian terhadap masyarakat. Mengenai cara berfikir
masyarakat tentang perjudian yang penelitiannya dikhususkan pada kuis SMS. Apakah
hal yang biasa mereka lihat dan lakukan itu sebuah perjudian atau hanya permainan biasa
dan tidak termasuk kedalam perjudian yang dilarang oleh Agama.
Maka penulis mengambil judul: “CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG
PERJUDIAN (STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)”.
10
C. Pembatasan dan Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi pembahasan skripsi ini agar
tidak melebar dan bisa lebih terarah kepada tujuan yang diinginkan oleh penulis yaitu
tentang cara berfikir masyarakat tentang perjudian. Penulis membatasi lokasi penelitian
dan pembahasan kuis SMS yang di lakukan oleh masyarakat di kelurahan Cikole Kota
Sukabumi Jawa Barat. Dengan demikian perjudian dalam skripsi ini di batasi hanya pada
kuis SMS.
Selain membatasi pembahasan, penulis juga merumuskan beberapa permasalahan agar
lebih sistematis dan mencapai tujuan dari penelitian, oleh karenanya penulis merumuskan
pembahasan sebagai berikut:
1. Bagaimana pemahaman masyarakat selain tokoh agama di kelurahan Cikole
Sukabumi tentang judi dan segala yang terkait dengan sikap masyarakat Kelurahan
Cikole Sukabumi terhadap kuis SMS?
2. Bagaimana reaksi masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi bila dihadapkan
dengan perjudian modern khususnya kuis SMS?
3. Bagaimana pendapat tokoh Agama Islam Kelurahan CIkole Sukabumi tentang
perjudian dalam konteks modern, yaitu kuis SMS
11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari sebuah penelitian adalah dapat diketahuinya suatu permasalahan sosial
yang belum diketahui oleh masyarakat banyak dan masih perlu adanya suatu pengkajian
mendalam atas masalah yang dijadikan objek penelitian. Adapun tujuan dari penulisan
skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui penafsiran masyarakat mengenai pemahaman tentang
perjudian khususnya dalam bidang kuis SMS.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tantang perkembangan
perjudian modern.
3. Untuk mengetahui keberadaan hukum dalam penyelesaian dan penegakan
hukum mengenai kasus perjudian modern.
Selain adanya tujuan yang diharapkan oleh penulis, hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat menjadi pelajaran dan pengetahuan baru bagi masyarakat.
Serta hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah acuan atas suatu
permasalahan yang sama. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk kepentingan penelitian atas pengetahuan masyarakat dalam perjudian
modern.
2. Dengan adanya penelitian ini dapat diperoleh informasi mengenai bagaimana
masyarakat mengartikan serta memahami perjudian yang berkembang di
zaman sekarang.
12
3. Untuk mengetahui apakah perjudian itu bisa diberantas atau tidak oleh aturan
hukum yang berlaku di negara kita.
Penelitian ini diharapkan menjadi rangsangan bagi penulis dan peneliti lainnya untuk
meneliti secara lebih luas dan mendalam dalam mengembangkan penelitian ini.
E. Review Terdahulu
Dalam pembahasan perjudian ini khususnya dalam hal kuis SMS (Short Message
Service) penulis menemukan beberapa skripsi yang pembahasannya hampir sama dan inti
dari pembahasannya bisa diambil sebagai contoh dan rujukan dalam penulisan skripsi
yang penulis buat. Kumpulan Skripsi tersebut yaitu:
a. Perjudian menurut Hukum Pidana Islam dan KUHP (Studi Analisis
Komparasi Unsur - Unsur dan Sanksi Pidana dalam Perjudian) yang
ditulis oleh Abu A’la Al – Maudud Jurusan Perbandingan Madzhab Fiqih
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009.
Dalam pembahasannya beliau membahas tentang perbedaan unsur - unsur
perjudian menurut hukum pidana Islam dan menurut Kitab Undang –
Undang Hukum Pidana (KUHP) serta menjelaskan sanksi yang seharusnya
diberikan kepada para pelaku perjudian.
b. Analisis Hukum dan Ekonomi Islam Terhadap Kuis Super Deal 2
Miliyar di ANTV yang ditulis oleh Ahmad Fudholi Jurusan Perbankan
13
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas tentang aspek hukum yang
ditimbulkan dari Kuis Super Deal 2 miliyar di ANTV menurut hukum
Islam serta sangkut pautnya kuis ini dengan perekonomian masyarakat.
c. Peran Kepolisian Resort Purwakarta Dalam Penanganan Tindak
Pidana perjudian, yang ditulis oleh Rahmat Hidayat Jurusan Pidana
Islam (Jinayah Syariah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas
bagaimana peran kepolisian khususnya Kepolisan Resort Purwakarta
dalam pemberantasan pelaku perjudian di daerah Purwakarta.
d. Gambaran Perilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi
yang ditulis oleh Shinta Permata Sari, Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007. Dalam Skripsi ini beliau membahas
tentang pandangan para sosiolog dan psikolog tentang perilaku masyarakat
yang mudah terpengaruh dengan adanya acara kuis SMS di televisi.
Adapun perbedaan dengan Skripsi yang penulis buat adalah penulis meneliti cara
berfikir suatu masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS.
Dalam hal ini, pembahasan dikhususkan pada kasus kuis SMS yang berkembang di
media elektronik dan penelitian tersebut dilakukan pada masyarakat di wailayah
14
Kelurahan Cikole Sukabumi, selanjutnya dalam penulis menjelaskan bagaimana
pemahaman masyarakat dalam menafsirkan perjudian dan kuis SMS serta bagaimana
masyarakat menanggapi aturan hukum yang mengatur tentang perjudian.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau
memperoleh data yang diperlukan.
1. Jenis dan sifat penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode field research
(penelitian lapangan) yaitu suatu pengumpilan data yang dilakukan dengan turun langsung
ke lapangan.1 Sebagai awal dari studi penelitiannya penulis menelaah bahan pustaka yang
dijadikan sebagai kerangka teori dan landasan teori sebagai acuan dalam penelitian, serta
menjadikan masyarakat sebagai objek dari penelitian. Sedangkan jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan data primer yaitu data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan survei yang dilakukan penulis terhadap masyarakat
Kelurahan Cikole Sukabumi.
Selain itu untuk melengkapi data, penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, diktat serta media elektronik yang berhubungan
dengan perjudian. Disamping itu untuk memperkuat data kualitatif tersebut, penulis juga
1 Lexy j. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). h.3
15
menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket dan wawancara terhadap
masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengambilan data penulis menggunakan metode penelitian survei untuk
melengkapi teknik pengumpulan datanya penulis menggunakan metode pengumpulan
data sebagai berikut:
a. Teknik Survei yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk responden.2 Yang terdiri dari
beberapa orang dengan mengambil 150 orang responden wakil dari tiap
Rukun Tetangga (RT), dan sebagian masyarakat yang kurang mampu, serta
masyarakat yang berada dilihat dari perekonomian dan pekerjaannya. Hal
ini bertujuan agar tercapainya suatu pandangan yang diperoleh dari
keadaan masyarakatnya. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan
bentuk kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur yaitu
kuesioner terbuka yang mana jawabannya harus dipilih, dan memberi
kebebasan kepada responden untuk menjawab secara lanjutan dari jawaban
pertanyaan sebelumnya. Serta dengan cara Enumarasi yaitu cara
pengumpulan angket dengan cara dibajakan oleh pengumpul data.3
2 Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007).h. 182
3 Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan
penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155
16
b. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden dan jawaban - jawaban responden dicatat atau direkam.4 Oleh
karenanya penulis meggunakan sistem wawancara khusus yaitu penulis
mengambil sampel responden dari kalangan tokoh Agama yang ada di
wilayah kelurahan Cikole Kota Sukabumi. Hal ini bertujuan agar hasil
wawancara yang diajukan dapat diterapkan di masyarakat.
c. Studi pustaka yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka dan dokumen
lain yang membahas tentang perjudian dan kuis SMS.
d. Studi dokumenter yaitu data pelengkap yang di peroleh dari kKelurahan
Cikole Sukabumi Jawa Barat sebagai informasi profil responden dalam
pengambilan sampel.
3. Teknik Pengambilan sampel
Disini penulis menggunakan kerangka sampling individu atau rumah tangga yaitu
kerangka sampling berupa daftar mengenai jumlah penduduk, jumlah Kepala Keluarga
(KK), jumlah Rukun Warga (RW), dan jumlah Rukun Tetangga (RT) yang ada dalam
wilayah Kelurahan Cikole Sukabumi dengan mengambil sampel 150 hasil dari akumulasi
perwakilan tiap Rukun Tetangga (RT) dan mengambil perwakilan dari jenis kelaminnya,
yang diambil secara Non Random sampling yaitu teknik penarikan sampel yang karena
alasan tertentu tidak memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi
4 Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007).h. 183
17
untuk terseleksi menjadi sampel dan peneliti juga menggunakan cara purposif yaitu
dengan memilih sendiri responden sesuai dengan keinginan penulis.5
Selain itu untuk melengkapi data dari wawancara, penulis mewawancarai beberapa
tokoh Agama yang dianggap penting dan perlu sebagai pelengkap atas jawaban yang
diharapkan oleh peneliti yang diambil secara langsung dan tanpa melewati tahap sampling
terlebih dahulu yaitu dengan mengambil empat orang tokoh Ulama yang berada di
Kelurahan Cikole Sukabumi dan satu diantaranya Ketua MUI Kota Sukabumi.
4. Teknik Analisis data
Untuk menganalisis data hasil dari penelitian, penulis menggunakan cara univarias
yaitu dengan hanya menampilkan satu aspek data yang lebih penting dan merupakan
tujuan akhir, selain itu penulis juga menggunakan analisis data deskriptif yaitu teknik
analisis data dengan menjabarkan data - data hasil dari pengumpulan data yang diperoleh
dari angket dan wawancara dengan para responden.6
5. Teknik penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini penulis menggunakan buku pedoman penulisan
skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2007.
5 Masri Singaribun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. ( Jakarta: Lembaga Penelitian dan
penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),1999).h. 155
6 Ibid.h.157
18
G. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab, dengan penjelasan sebagai
berikut:
BAB I : Berisi pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah yang mendasari
pembahasan masalah, identifikasi masalah yang memberikan inti
permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, review terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang tinjauan teoritis mengenai perjudian,
yang terdiri dari pengertian perjudian menurut agama dan hukum, unsur -
unsur atau karakteristik perjudian, macam – macam perjudian, landasan
hukum tentang perjudian, serta sosiologi berfikir masyarakat.
BAB III : Dalam bab ini akan dideskripsikan tentang gambaran umum masyarakat
Kelurahan Cikole kota Sukabumi, yang terdiri dari letak dan kondisi geografis
Kelurahan Cikole, dan demografis masyarakat yang mencakup atas
kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi, dan keagamaan.
BAB IV : Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitan, yang mencakup
tentang profil responden, pemahaman masyarakat Kelurahan Cikole terhadap
perjudian, dan analisis tentang tingkat pemahaman masyarakat dalam
menafsirkan perjudian.
19
BAB V : Penutup dengan mengambil kesimpulan dan saran – saran yang berhubungan
dengan penulisan skripsi ini.
20
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJUDIAN
A. Pengertian Perjudian
Banyak perdebatan sesama ahli hukum baik dari ahli hukum Islam maupun hukum
positif dalam mengartikan atau menafsirkan tentang perjudian yang disulap menjadi
sebuah permainan kuis SMS. Seperti dalam mengartikan kuis SMS yang berkembang di
media elektronik yang dapat menjanjikan hadiah jutaan rupiah kepada para pemainnya.
Permainan dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang sangat mudah dan mengirim
pesan singkat dengan tarif diluar normal.
1. Perjudian secara bahasa
Perjudian secara etimologi adalah permainan dimana pemain bertaruh untuk memilih
satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan
menjadi pemenang. Selain itu pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya
kepada si pemenang dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia judi ialah permainan yang memakai harta benda sebagai
taruhan. Sedangkan berjudi ialah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta benda dalam
permainan tebakan berdasarkan kebetulan atau spekulasi, dengan tujuan mendapatkan
sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada jumlah uang atau harta semula.7
7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1988. h. 387
21
Judi dalam penjelasan pasal 303 KUHP ialah tiap permainan yang mendasarkan buat
menang pada umumnya bergantung pada untung – untungan.8 Sedang dalam Ensiklopedi
Indonesia Judi diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan
dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga
sebelumnya.9
Bila dilihat dalam bahasa Arab Judi disebut dengan istilah “Maisir” yang dalam
bahasa Arab mengandung beberapa pengertian diantaranya ialah: lunak, tunduk,
keharusan, mudah, gampang, kaya, membagi - bagi, dan lain-lain.10
Quarish Sihab dalam
tafsir al - misbah mengatakan bahwa kata maisir berasal dari kata yasara ( ) yang
artinya keharusan, dengan artian bahwa judi itu ada keharusan bagi siapa saja dalam
bermain judi/maisir untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang
menang. Selain itu Quraish Sihab mengatakan bahwa maisir berasal dari kata yusrun
( ) yang artinya mudah, dengan kata lain bahwa maisir/judi itu adalah upaya dan cara
untuk mendapatkan rizki dengan mudah tanpa susah payah. Ada lagi yang mengatakan
bahwa maisir berasal dari kata yasầr ( ) yang artinya kaya, karena dengan permainan
itu akan menyebabkan pemenangnya menjadi kaya.11
8 Penjelasan KUHP. Pasal 303
9 “Judi” Ensiklopedi Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2789
10
. Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),
1987. h. 25
22
Selain mengartikan apa itu judi maka kita juga harus mengetahui apa yang dinamakan
dengan kuis. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kuis adalah acara hiburan di dalam
suatu media massa ataupun media elektronik yang berupa menjawab pertanyaan.12
Ensiklopedia Indonesia mendefinisikan kuis yaitu penamaan beberapa jenis cerdas
tangkas yang biasanya diselenggarakan melalui media massa.13
Sedangkan pegertian dari
kuis Short Message Service (SMS) adalah suatu model pengiriman SMS mengenai
berbagai masalah tertentu, yang disertai dengan janji pemberian hadiah, baik melalui
undian ataupun melalui akumulasi jumlah (frekuensi) pengiriman SMS yang paling tinggi,
sementara biaya pengiriman SMS di luar ketentuan normal, dan sumber hadiah tersebut
berasal dari akumulasi hasil perolehan SMS dari peserta atau sebagiannya berasal dari
sponsor.14
2. Perjudian menurut Istilah
Dalam mengartikan dan menafsirkan judi para ulama berbeda pendapat mengenai
letak suatu illat perjudian:
a. Alaudin Ali bin Muhammad bin Ibrahim Pengarang Tafsir Khazin
menjelaskan bahwa yang di maksud dengan judi ialah:
11
M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.
Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 192 12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1988. h. 471
13
“Kuis”Ensiklopedi Indonesia, Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru. 1984. h. 2815
14
Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada
tanggal 27 Mei 2010 dari: www.generasimuslim.com
23
Artinya:
“Setiap permainan yang padanya ditentukan yang menang
mendapatkan apasaja dari yang kalah apakah itu berupa benda
berharga atau yang lainnya.”
b. Imam Syafi’I dalam kitab al – umm juz IV menjelaskan bahwa:
“Maisi/judi adalah suatu permainan yang mengandung unsur taruhan
yang dilakukan secara berhadap- hadapan langsung antara dua orang
atau lebih. Taruhan adalah suatu bentuk permainan dimana yang kalah
harus membayar atau menyerahkan sesuatu kepada pihak yang menang.
Menurut Imam syafi’i apabila taruhan tersebut tidak dilakukan secara
berhadap- hadapan maka hal tersebut tidak disebut dengan maisir namun
hal tersebut merupakan fashal.16
c. Syekh Muhammad Yusuf Qardawi seorang ulama fiqih asal Indonesia
berpendapat bahwa:
“Perjudian yaitu permainan yang tidak luput dari untung-rugi yang
dialami oleh si pemain. Dalam hal ini beliau tidak menjelaskan adanya
suatu majlis dalam permainan tersebut, dan yang jelas haramnya suatu
permainan tersebut dengan dicampurinya permainan tersebut dengan
perjudian yang mana didalamnya terdapat sebuah unsur menang dan
kalah.” 17
d. Hasbi Ash – Shidieqi seorang ulama tafsir Indonesia mengartikan bahwa:
“Judi ialah segala bentuk permainan yang ada wujud kalah menangnya,
dan pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang di
15
Alaudin Ali bin Muhammad Bin Ibrahim. Tafsir Khazin,Jilid I. Mesir: Mustafa Al- Arabi Al-
Halabi. 1995. h. 212 16
Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),
1987. h 30
17
Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam, Jakarta: Bina Ilmu, 1993. h.43
24
sepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang. Lebih lanjut
dikatakannya segala permainan yang mengandung unsur untung-
untungan termasuk judi yang dilarang oleh syara‟.” 18
e. Quraish Shihab pengarang tafsir al – misbah mengartikan bahwa:
“Maysir/judi adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih untuk memenangkan suatu pilihan dengan menggunakan
uang atau materi sebagai taruhan.”19
f. Perjudiaan menurut Pasal 303 ayat (3) KUHP sebagai berikut :
“Permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya
kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga
karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya
yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain,
demikian juga segala pertaruhan lainnya”.20
Dari berbagai pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Judi
adalah suatu permainan yang didalamnya ada sebuah unsur taruhan, dan apabila salah satu
dari para pemain menang maka taruhan tersebut menjadi milik pemenang.
3. Macam- macam Perjudian
Dari berbagai pengertian diatas, bahwa dalam perjudian juga mempunyai beberapa
macam perjudian menurut PP No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban
Perjudian, yaitu: perjudian di kasino yang terdiri dari Roulette, Blackjack, Baccarat,
18
“Judi” Hasbi Ash – Shidieqi, ed., Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve. 1999. h.
297 19
M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 3.
Jakarta. Lentera Hati, 2002. h. 177
20
Andi Hamzah. KUHP dan KUHAP, Jakarta. Rineka Cipta, 2006. h.122
25
Creps, Keno, Tombola, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine
(Jackpot), Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser / bulu ayam pada sasaran
atau papan yang berputar (Paseran). Pachinko, Poker, Twenty One, Hwa Hwe serta Kiu-
Kiu.21
Selain itu juga ada beberapa permainan yang bisa menyerupai perjudian
dikarenakan unsur atau illatnya sama yang diqiaskan atau dipersamakan dengan
permainan judi, penulis menguraikan permainan yang unsure dan illatnya sama dengan
sebagai berikut:
a. Permainan Kartu yaitu suatu permainan kartu yang mana pemainnya terdiri
dari empat orang atau lebih dengan memasang uang sebagi taruhannya, dan
yang menang akan mendapatkan uang tersebut.
b. Toto togel yatu permaian tebak nomer yang dilakukan oleh beberapa orang
dengan memasang sejumlah uang dan bagi yang menang akan mendapat
jumlah uang dua kali lipat lebih besar dari yang di pasang.
c. Sabung ayam yaitu permainan dengan cara pertandingan ayam yang di jagokan
dengan memasang sejumlah uang bagi ayam yang dijagokan.22
d. Lotre yaitu permainan yang dilakukan dengan cara membeli sebuah tiket yang
sudah terdapat nomor atau nama untuk hadiah yang sudah disiapkan.
21
PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. Di akses pada tanggal 20 Juni
2010 dari www.legalitas.org 22
Haryanto. Indonesia Negeri Judi. Di akses pada 04 Maret 2010. dari :
http://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/
26
e. Undian hadiah yaitu permainan dengan cara membeli sebuah tiket atau kupon
undian yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah yang sudah
ditentukan.23
B. Pengaturan perjudian dan kuis SMS dalam tata hukum
1. Dasar Keharaman Judi
Untuk menentukan dasar daripada keharaman judi para ulama fiqih telah sepakat
bahwa ada tiga ayat al – Qur’an yang menjelaskan tentang perjudian/maisir antara lain:
a. Al - Qur’an surat al- Baqarah ayat 219 yang mengatakan:
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari
keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berfikir.”(QS.Al – baqarah (2):219)
Penjelasan ayat ini adalah menerangkan tentang jawaban untuk umat muslim
yang pada waktu itu bertanya atas dua hal yang dilarang yaitu tentang khamar dan judi.
23
K.H. Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ), 1987. h. 53
27
Maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjawab pertanyaan tentang
khamar dan judi bahwa pada keduanya itu terdapat dosa besar seperti hilangnya
keseimbangan, gangguan kesehatan, penipuan, kebohongan, perolehan harta tanpa hak,
dan benih permusuhan. Serta beberapa manfaat duniawi bagi segelintir manusia seperti
keuntungan materi, kesenangan sementara dan ketersediaan lapangan kerja.24
b. Al – qur’an surat al – Maidah ayat 90 yang berbunyi:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”. (Q.S.Al-Maidah (5): 90)
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya minuman yang memabukkan,
semua jenis- jenis perjudian, berkorban untuk berhala yang dijadikan untuk sembahyang,
mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan najis dan menjijikkan. Kata rijs (keji)
dalam ayat ini meliputi perkara yang menjijikkan secara hissi (konkret) seperti bangkai
dan minuman, atau yang berbentuk maknawi (abstrak) seperti berjudi. 25
c. Al – qur’an surat al – Maidah ayat 91 yang mengatakan:
24
M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an). Vol. 1
Jakarta: Lentera Hati. 2002. h. 467
25
Ibid, Vol. 3 h. 192
28
Artinya:
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah
dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu).” (Q.S.Al-Maidah/(5): 91)
Melalui ayat ini dipahami bahawa perjudian termasuk pada perbuatan yang bisa
menimbulkan suatu perselisihan antara dua pihak yang bermain, serta dapat
menghalanginya untuk beribadah dan mengingat Allah SWT. Dalam tafsir al – mishbah,
Quraish shihab menerangkan bahwa sesungguhnya syitan itu hanya bermaksud
mendorong dan menggambarkan kesenangan dan kelezatan melalui khamar dan perjudian
untuk menimbulkan suatu permusuhan bahkan kebencian dengan cara memperindah
keduanya. Serta disamping dampak buruk tersebut, setan melalui kedua hal tersebut
mencoba untuk menghalangi kamu dari mengingat Allah baik dengan hati, lidah , maupun
perbuatan.26
2. Dasar Keharaman Kuis SMS
Perdebatan mengenai dasar dari pada keharaman kuis SMS belum diketahui oleh
masyarakat. Hal ini karena para ulama dan Ahli hukum berbeda pandangan tentang
26
Ibid. h. 194
29
menentukan apakah kuis SMS itu dapat dikatakan sebagai sebuah perjudian model baru,
ataukah kuis SMS ini hanya sebuah permainan biasa yang tidak terdapat unsur judi.
Perbedaan pandangan para ulama mengenai pembentukan hukum baru atas permasalahan
yang belum ada nashnya, mendorong para ulama kontemporer untuk melakukan ijtihad
dalam menetapkan hukum tersebut. Seperti yang di ungkapkan dalam satu qaidah fiqih
yaitu:
“ Berubahnya beberapa hukum karena perubahan waktu tidak diingkari”
Qoidah ini menerangkan bahwa sebuah hukum itu akan berubah sesuai dengan
berubahnya zaman dan perubahan tersebut itu tidak bisa diingkari oleh manusia.
Maksudnya bahwa ketentuan hukum hasil ijtihad baik yang melalui jalur qiyas atau
pertimbangan kemaslahatan, itu didasarkan pada waktu berlakunya hukum tersebut.28
Oleh karena itu dalam penetapan hukumnya harus dilihat terlebih dahulu nash - nash
yang sudah mengatur mengenai hukum perjudian dikhususkan pada hukum kuis SMS
apakah masih relevan untuk dipakai sebagai dasar hukum. Salah satu prinsip yang telah di
tetapkan dalam Islam adalah bahwa jika Islam mengaharamkan sesuatu maka ia juga
mengharamkan segala perantara yang mengarah pada yang diharamkan tersebut dan
27
Ahmad Sudirman Abbas, Sejarah Qawaid Fiqhiyyah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, h.52
28
Wahbah Az- zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding dengan Hukum
Positif), Jakarta: Gaya Media Pratama. h. 51
30
menutup jalan yang menuju kearah yang halal. Maka para ulama berpegang pada prinsip“
Segala sesuatu yang menjurus kepada yang haram maka hukumnya haram juga”.29
Serupa dengan itu Islam juga menetapkan bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas
pada pelakunya saja secara langsung, tetapi meluas membentuk suatu lingkaran mencakup
pada semua orang yang ikut serta dalam perbuatan itu serta harta yang jadi perantaranya.
Dan setiap orang yang ikut serta mendapat dosa sesuai dengan kadar keterlibatannya akan
dosa tersebut.30
Mengingat bahwa tujuan penetapan sesuatu yang haram itu untuk menghindari
kemadharatan atau menjauhi mafsadat yang terdapat didalamnya maka seorang muslim
harus bersikap hati - hati agar tidak terjerumus kedalam perbuatan yang haram, dan
apabila seseorang tidak mampu menentukan hukum suatu persoalan hendaknya ia
pandang saja hal itu sebagai hal yang haram untuk berpegang pada prinsip menutup
kesempatan (saddu Al- dzara‟I) yang telah menjadi ketetapan dalam Islam.31
Seperti yang
di jelaskan dalam al - Qur’an Surat al - Araf ayat 33 yang berbunyi:
29
Yusuf Al- Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam. Penerjemah Muammal Hamidy. Jakarta: Akbar
Media, 2005. h. 46 30
Ibid. h. 38
31
Wahbah Az- Zuhaili. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding Dengan Hukum
Positif). Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997. h. 13
31
Artinya:
Katakanlah: "Tuhanku Hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)
mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."(QS. Al-„araaf
(7): 33)
Dalam ayat ini jelas bahwa Allah SWT telah mengharamkan segala suatu perbuatan
yang dianggap keji baik itu yang nampak terlihat oleh mata atau pengetahuan kita dari
segi ilmu pengetahuan ataupun dari segi dzahir.
Oleh karena itu dalam ayat lain Allah menyuruh kepada kita agar tidak melakukan hal
yang memang kita tidak ketahui segala illat / unsur, hukum, dan ketentuan –
ketentuannya. Hal ini dijelaskan dalam al - Qur’an surat al - Isra’ ayat 36 yang berbunyi:
Artinya:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al- Israa: 36)
Ayat ini menerangkan bahwa kita sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan
perasaan diberikan kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk sesuai
dengan pengetahuan kita. Karena apa yang diketahui oleh manusia sebagai manfaat atau
madharat itu selalu terpengaruh oleh keinginan dan tujuan yang terbatas dalam lingkup
32
yang sempit. Oleh karenanya orang bisa saja melihat yang madharat itu sebagai manfaat
sehingga ia menghalalkan dengan dasar kemaslahatan, dan begitu juga sebaliknya.32
Dalam permasalahan kuis SMS, karena sudah jelas pemahaman arti dan persamaan
illatnya maka keutamaan antara dalil yang diucapkan dan pengertian itu bisa dijadikan
dasar ulama untuk melakukan ijtihad hukum dengan metode qiyas. Hal ini dikarenakan
dalam penetapan hukumnya dapat dibandingkan antara hukum asal dengan objek qiyas.
Hukum itu disebut dengan mafhum muwafaqah yakni pengertian yang sesuai dengan
dalil yang diucapkan dalam hukumnya yang bersandar kepada persesuaiannya
pemahaman bahasa. Disebut juga fatwal khitob (pengertian) yakni dalil yang bisa
dimengerti karena setiap nash itu menunjukkan kepada hukum dalam suatu tempat
lantaran illat (motif atau alasan) yang kemudian nash itu menunjukkan atas ketepatan
hukum dalam setiap tempat yang illatnya dapat dinyatakan didalamnya.33
Dalam hal penggunaan qiyas untuk menentukan suatu hukum dalam hukum pidana
Islam ialah:
a. Suatu hal yang mengakibatkan kondisi yang tidak mungkin maka kondisi
tersebut tidak mungkin. Maksudnya yaitu karena setiap qiyas mesti
memiliki al – asl yang menjadi tempat sandaran (dasar) pemberlakuan
hukum.
32
Ibid. h.4 33
Abdul Wahab Khalaf. Kaidah – kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Raja Grafindo,
2002. h.234
33
b. Diantara hukum – hukum Islam ada yang ditetapkan tanpa dapat di
mengerti maknanya secara logis.34
Dari perkembangan ijtihad yang dilakukan, maka para Ulama ushul fiqh meneliti
lafadz, ungkapan, dan susunan kalimat, serta dalalah alfadznya (makna yang di tunjukkan
oleh lafadz atau perkataan). Dalam pembahasan kuis SMS ini dikaitkan dengan perjudian.
Maka dari itu kuis SMS dalam penerapan hukumnya bisa di kaitkan dalam perjudian
dengan dasar mafhum ad- dalalah yaitu makna/pengertian yang di pahami secara implisit
dari kandungan nash atau logika yang digunakan pada suatu kalimat itu dikarenakan
bahasa sebuah nash menunjukkan hukum atas suatu kasus karena suatu illat yang
menyebabkan datangnya hukum tersebut.35
Atau dengan menghubungkan kejadian lain
yang sudah ada nashnya dalam al - Qur’an dan al – Hadits.
Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa dalam perjudian terdapat pertaruhan, maka
dalam kuis SMS juga terdapat pertaruah untuk mendapatkan hadiah yang sudah ada. Bila
dalam perjudian ada unsur membayar atas sebuah pertaruhan tersebut maka di dalam kuis
SMS juga terdapat suatu pembayaran sebagai awal dari permainan. Bila dalam perjudian
terdapat suatu pemenang yang mengambil harta yang kalah maka dalam kuis SMS juga
dilakukan semacam itu.
34
Abdul Qadir Audah, ed., Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, Jakarta: Kharisma Ilmu. 2007. h.
210 35
Ibid, h.214
34
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat bahwa hukum yang diterapkan dalam kuis
SMS sama seperti hukum larangan berjudi yaitu surat al – Baqarah ayat 219, surat al –
Maidah ayat 90 dan 91. Dari ketiga ayat tersebut dapat diqiyaskan bahwa segala
permainan yang di dalamnya terdapat unsur taruhan maka hal tersebut sama dengan judi
hukumnya haram.36
Oleh karena itu fatwa keharaman kuis SMS yang di keluarkan oleh MUI pada tahun
2006 dapat dijadikan dasar keharaman kuis SMS saat ini. Hal ini dilihat dari fungsi MUI
sebagai lembaga independent keagamaan yang bertugas sebagai pemberi fatwa dari
masalah yang tidak ada hukumnya.
C. Unsur - unsur perjudian dan Kuis SMS
1. Unsur Perjudian
Dalam menentukan apakah suatu permainan itu dapat dikatakan perjudian para Ulama
dan ahli hukum berbeda pendapat untuk menentukan suatu illat atau unsur dari pada
keharaman judi. Oleh karena itu, unsur – unsur apa saja yang termasuk dalam
pengharaman hingga permainan itu bisa dikatakan sebuah perjudian antara lain:
a. Menurut Ibrahim Hosen Dalam buku “Apa Itu judi” menjelaskan bahwa
illat dalam perjudian adalah adanya suatu unsur taruhan dalam sebuah
permainan, dan permainan tersebut dilakukan dengan berhadap-hadapan.37
36
Rohadi Abdul Fatah. Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fiqih Islam, Edisi Kedua. Jakarta:
Bumi Aksara, 2006. h. 122 37
Ibrahim Hosen. Apakah Judi Itu, Jakarta: Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ),
1987. h.21
35
b. Dalam surat Al-Maidah ayat 90 disebutkan bahwa illat dari maisir/judi itu
adalah Rijsun/kotor dan merupakan perbuatan syaitan. Sedangkan dalam
ayat berikutnya disebutkan bahwa maisir/judi itu dapat menimbulkan
permusuhan dan kebencian serta akan menyebabkan lalai dari dzikir kepada
Allah dan shalat.
c. Menurut Imam Syafi’i illat dari pada maisir/judi adalah adanya unsur
taruhan, permainan dilakukan berhadap-hadapan/ langsung.
d. A. Rahman Asjumuni berpendapat bahwa unsur dari pada keharaman
perjudian adalah:
1) Menimbulkan permusuhan dan kemarahan diantara pemain,
menghalangi Dzikrullah dan shalat. Seperti yang di jelaskan dalam
surat Al- Maidah ayat 91.
Artinya:
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”.
a. Adanya unsur saling merugikan dan tidak ridho bagi orang
yang kalah dan mengakibatkan kemadharatan fisik dan
psikis. Dalam suatu qoidah yaitu:
36
Artinya :
Menolak kerusakan didahulukan dari pda menarik kemaslahatan.
b. Mengambil harta dengan cara bathil. Seperti yang di
jelaskan dalam Al- Qur’an Surat Al – Baqarah Ayat 188:38
Artinya:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.” (Q.S. Al-
Baqarah (2) : 188)
e. Menurut M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa unsur dari perjudian Dalam
hal ini terbagi atas dua bentuk yaitu:
(1) Mengambil harta itu dengan cara yang dzalim seperti mencuri,
merampok dan lain- lain.
(2) Mengambil harta dengan cara yang terlarang seperti judi atau melalui
transaksi yang terlarang lainnya seperti riba dan menjual belikan suatu
38
A. Rahman Asjumuni. Qaidah – Qaidah Fiqih. Jakarta: Bulan Bintang. 1986. h. 25
37
barang yang terlarang. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat
An-Nisa ayat 29:
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An- Nisa (3) : 29 )39
f. Menurut M. Yusuf Qardawi dasar dari pada keharaman permainan judi
dilandaskan pada ayat – ayat ahkam yang menerangkan tentang perjudian
antara lain : 40
(1) Beliau menyebutkan bahwa dalam permainan judi terdapat Dosa
besar, hanya mempunyai sedikit manfaat dan banyak terdapat
kemadharatan bagi yangmelakukannya. Hal ini mengacu pada Al-
Qur’an surat Al- Baqarah ayat 219.
(2) Bahwa perjudian dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan
antar pemain. Sesuai dengan Surat Al-Maidah ayat 91.
39
M. Quraish Shihab. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an), Vol. 2.
Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 551 40
Yusuf Al- Qardhawi, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta: Akbar Media. 2005), h.51
38
(3) Selain kedua ayat diatas maka Surat Al- Maidah ayat 90 inilah yang
menegaskan bhawa perjudian itu haram dan termasuk kepada
perbuatan syaitan, ayat tersebut berbunyi.
g. Dalam Hukum positif Indonesia perjudian diatur dalam berbagai peraturan
perundang – undangan yang mengatur tentang ketertiban masyarakat antara
lain :
(1) Dalam KUHP larangan perjudian tercantum dalam pasal
303 dengan ancaman penjara paling lama sepuluh tahun dan
denda dua puluh lima juta rupiah.
(2) Selain dalam KUHP perjudian juga di atur dalam Penjelasan
UU No. 7 Tahun 1974 Tentang penertiban Perjudian yang
menjelaskan mengenai perubahan hukuman yang diatur
dalam KUHP.
(3) Dalam PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan
Penertiban Perjudian yang menjelaskan mengenai macam –
macam perjudian serta hukuman yang diberikan kepada
pelaku perjudian.
(4) Pengaturan perjudian juga selalu dicantumkan dalam
peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang
teknologi seperti Undang – undang Informasi dan Transaksi
39
Elekstronik dalam pasal 27 ayat 3 tentang larangan
melakukan perjudian di media elektronik.
2. Unsur Kuis SMS
Unsur – unsur Kuis SMS yang marak terjadi di masyarakat mempunyai unsur yang
hampir sama dengan unsure yang ada dalam perjudian para ulama kontemporer
menentukan menyatakan bahwa unsur yang ada dalam Kuis SMS itu termasuk dari pada
judi. Pandangan Ulama terhadap Kuis SMS ini antara lain:
a. Menurut Umar Abdullah unsur dari Kuis SMS adalah:
1) Adanya unsur taruhan dalam Kuis SMS, dibuktikan dengan adanya
pembayaran tarif yang lebih tinggi daripada tarif normal, misalnya Rp
2000,- per SMS. Hal ini sama saja dengan taruhan yang diberikan oleh
para penjudi.
2) Adanya unsur permainan (la‟bun) dalam kuis SMS sangat jelas, yaitu
adanya kontes-kontes musik, nyanyi, lawak, dan yang semisalnya, bahkan
kontes dakwah.
3) Adanya pihak yang menang yang mengambil harta yang menjadi taruhan
(murahanah).41
b. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa unsur dari kuis SMS adalah:
41
Umar Abdullah (Penulis buku “Kapitalisme; The Satanic Ideology”). ANTARA QUIS DAN
JUDI di akses dari http://judi/Antara_QuizdanJudi_MediaIslamNet_portal_opinidansolusi_islami.htm
40
1) SMS berhadiah hukumnya haram karena mengandung unsur:
(a) Judi (maysir), yaitu mengundi nasib dimana konsumen akan berharap-
harap cemas memperoleh hadiah besar dengan cara mudah.
(b) Tabdzir, yaitu permainan SMS berhadiah cenderung membentuk perilaku
mubadzir yang menyia-nyiakan harta dalam kegiatan yang berunsur
maksiat/haram.
(c) Gharar, yaitu permainan yang tidak jelas (bersifat mengelabui),
dimaksudkan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya oleh
produsen/penyedia jasa melalui trick pemberian hadiah atau bonus.
(d) Dharar, yaitu membahayakan orang lain akibat dari permainan judi
terselubung yang menyesatkan dengan pemberian hadiah kemenangan di
atas kerugian dan kekalahan yang diderita oleh peserta lain
(e) Ighra', yaitu membuat angan-angan kosong dimana konsumen dengan
sendirinya akan berfantasi-ria mengharap dapat hadiah yang
menggiurkan. Akibatnya, menimbulkan mental malas bekerja karena
untuk mendapatkan hadiah tersebut dengan cukup menunggu
pengumuman. Israf, yaitu pemborosan, dimana peserta mengeluarkan
uang diluar kebutuhan yang wajar dan israf.
41
(f) Hukum tersebut dikecualikan jika hadiah bukan ditarik dari peserta SMS
berhadiah.42
2) SMS berhadiah yang diharamkan dapat berbentuk bisnis kegiatan kontes,
kuis, olahraga, permainan (games), kompetisi dan berbagai bentuk kegiatan
lainnya, yang menjanjikan hadiah yang diundi diantara para peserta pengirim
SMS baik dalam bentuk materi (uang), natura, paket wisata dan lain
sebagainya.
3) Hadiah dari SMS yang diharamkan adalah yang berasal dari hasil peserta
pengirim SMS yang bertujuan mencari hadiah yang pada umumnya
menggunakan harga premium yang melebihi biaya normal dari jasa/manfaat
yang diterima.
4) Hukum haram untuk SMS berhadiah ini berlaku secara umum bagi pihak-
pihak yang terlibat baik bisnis penyelenggara acara, provider
telekomunikasi, peserta pengirim, maupun pihak pendukung lainnya.43
c. M. Shiddiq Al-Jawi menerangkan bahwa unsur dari Kuis SMS adalah:
1. Ada yang dipertaruhkan
2. Kita mengeluarkan sejumlah biaya untuk mengikuti undiannya
3. Ada unsur gambling44
42
Fatwa MUI: Tentang keharaman Kuis SMS diakses pada tanggal 27 Mei 20010 dari
www.mui.org
43
Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada
tanggal 27 Mei 2010 dari www.generasimuslim.com
42
d. Fatwa PB NU yaitu Organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU)
mengharamkan berbagai bentuk kuis berhadiah dalam tayangan media massa yang
menggunakan layanan SMS (Short Message Services). Hal ini dikarenakan dalam
pelaksanaan kuis itu mengandung unsur judi atau taruhan (dalam Islam disebut
sebagai maisir), yaitu apabila penelepon atau pengirim pesan dikenai harga pulsa
melebihi tarif biasa. Hal ini dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang dijadikan
taruhan.45
e. Dari kesimpulan para fuqaha tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kuis SMS
dapat di katakana Haran untuk di lakukan oleh seorang muslim, dikarenakan dalam
Kuis SMS terdapat suatu unsur/illat yang sama dengan unsur yang ada dalam
perjudian yaitu :
1. Adanya unsur taruhan
2. Adanya mengeluarkan sejumlah uang
3. Adanya unsur menang dan kalah
Namun pendapat ini bisa di kecualikan dalam pelaksanaannya karena menurut Imam
Syafi’I bahwa Jika hadiah bagi pemenang tersebut berasal dari seseorang yang tidak ikut
bermain dalam pertaruhan tersebut, maka pertandingan tersebut tidak di haramkan.
Namun bila saja sebaliknya hadiah yang di perebutkan tersebut berasal dari kedua
44
M. Shiddiq Al-Jawi, Kuis Via SMS dan Premium Call Dalam Tinjauan Syariah. Yogyakarta: Ar-
Raudhoh Pustaka, 2006. h.35
45
Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada
tanggal 27 Mei 2010 dari www.generasimuslim.com
43
kelompok atau lebih yang bermain dan kelompok yang menang mendapat harta tersebut,
maka hal tersebut termasuk pada perjudian yang di haramkan
Dari beberapa unsur diatas jelas bahwa Kuis SMS dapat dikatakan sebagai sebuah
perjudian modern karena dalam pelaksanaan Kuis SMS ini para pemain harus mengirim
pesan singkat (SMS) yang bertarif diluar tariff normal, sebagai syarat pendaftarannya dan
akumulasi uang dari pada SMS (Short Message Services) yang dikirim itu dijadikan
hadiah bagi para pemenang dan sebagai keuntungan bagi perusahaan.
D. Sosiologi Berfikir Masyarakat
Manusia diciptakan dengan sempurna oleh Allah SWT dengan diberikannya akal
pikiran serta hati nurani untuk memilih antara yang baik dan buruk. Dalam tiap –tiap
makhluk hidup dilengkapi dengan naluri untuk mempertahankan hidup dan
kecenderungan hidup kekal. Lebih dari itu dalam islam ada ketentuan bahwa untuk
mempertahankan hidup yang benar – benar terancam bahaya, maka dalam keadaan
darurat yang tidak ada pilihan lain haruslah dilakukan apa saja sekalipun hal tersebut
dilarang (mahdzur) demi menyelamatkan jiwa.46
Akal berasal dari kata aql dari segi bahasa berarti tali pengikat, penghalang. Dan
dalam al- Qur’an diartikan dan digunakan bagi sesuatu yang mengikat atau menghalangi
seseorang terjerumus dalam kesalahan atau dosa. Akal di fahami dalam al- Qur’an ialah:
a. Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu.
46
Ali Yafie. Menggagas Fiqh Sosial, Bandung: Mizan, 1995. h.163
44
b. Dorongan moral
c. Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta hikmah.47
Namun meskipun demikian, agama membatasi hal tersebut dengan nash – nash yang
sudah ada dan menjadi dasar hukum atas sesuatu hal yang sudah dilarang. Batasan ini
dilakukan hanya untuk menyelamatkan jiwa manusia dari kehancuran hidup yang
melanda mereka. Manusia dalam kehidupannya sesuai dengan fitrahnya selalu mengalami
perubahan – perubahan, baik perubahan yang alami maupun yang dirancang oleh manusia
sendiri.
Perubahan itu tidak selamanya menjadi lebih baik, bahkan sering terjadi sebaliknya
yaitu manusia akan mengalami krisis identitas diri sebagai makhluk yang mulia disisi
Allah maupun bagi sesamanya. Dalam hal ini manusia dibekali potensi dan kekuatan fisik
serta kekuatan berfikir, ini tidak berarti bahwa akal manusia adalah satu - satunya potensi
abasolut yang memecahkan segala persoalan hidupnya dan proses pengambilan keputusan
atau penegasan sikap. Bahkan kecenderungan nafsu kearah negatif pada umumnya lebih
kuat terutama bila pikir dan rasa tidak mampu mengendalikannya.48
Lebih dari dua juta orang di Indonesia adalah warga miskin atau kurang mampu, dari
kondisi seperti inilah hingga banyak kemaslahatan yang sering dilakukan orang miskin
untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, sehingga makin hari semakin banyak tindak
kejahatan yang terungkap dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.
47
M. Quraish Shihab. Wawasan Al- Qur‟an. Jakarta: Mizan. 1994. h.294
48
Sahal Mahfudh. Nuansa Fiqh Sosial. Yogyakarta: LKS Yogyakarta, 1994. h. 112
45
Kemiskinan semacam ini tidak luput dari beberapa faktor yang bisa menimbulkan
kemiskinan dan kemelaratan, hal pokok tersebut ialah: 49
a. Kelemahan, yaitu yang meliputi kelemahan hati dan semangat, kelemahan akal dan
ilmu, atau kelemahan fisik.
b. Kemalasan, tidak diragukan lagi bahwa sifat ini merupakan pangkal utama dari
kemiskinan.
c. Ketakutan, hal ini pun jelas merupakan penghambat utama untuk mencapai suatu
kesuksesan dalam pekerjaan dan usaha.
d. Kepelitan, hal ini sangat bersangkutan dengan pihak si kaya, karena dengan sifat ini
tanpa disadari pelitnya itu membantau untuk tidak mengurangi kemiskinan, dan
menempatkan dirinya menjadi sasaran untuk di benci oleh si miskin.
e. Tertindih utang, terdapat banyak peringatan dari ajaran Islam untuk berhati – hati
jangan sampai untuk terjerat hutang, karena utang sangat membelenggu baik di
dunia maupun di akhirat.
f. Diperas atau dikuasai sesama manusia, hal ini merupakan penyebab bagi timbulnya
banyak penderitaan dan kemelaratan, baik pada tingkat perorangan maupun
tingkat masyarakat, bangsa dan Negara.
Dari kemiskinan inilah maka akan timbul suatu pemikiran – pemikiran baru yang
berkembang di masyarakat, dan menjadi pola pemikiran yang berkembang terhadap
segala suatu hal yang baru bagi mereka. Pola pemikiran baru seperti inilah yang
49
Ali Yafie. Menggagas Fiqh Sosial, Bandung: Mizan, 1995. h. 173
46
menimbulkan beberapa masalah di masyarakat sehingga dapat menimbulkan suatu
penafsiran baru yang keluar dari jalur yang sudah di tentukan. Dengan timbulnya masalah
seperti ini maka akan menghambat penegakan suatu hukum yang menjadi berfungsi
sebagai pengatur hidup manusia dan sebagai perekayasa kehidupan yang akan datang.
Namun berdasarkan penelitian walker, prilaku judi memberikan efek terhadap
kehidupan financial, kehidupan sosial, kondisi pikologis, dan juga karir bag pelakunya.
Karena judi tidak hanya menghabiskan uang tetapi juga dapat memunculkan efek
terhadap hubungan keluarga yakni keluarga menjdi terabaikan karena efek yang di
rasakan ketika para penjudi terlibat banyak hutang dan tidak dapat lagi membiayai
kebutuhan keluarga.
Menurut walker dalam buku psychology of gambling alasan seseorang untuk
melakukan perjudian tidak hanya untuk mendapatkan uang tetapi juga untuk mendapatkan
kepuasan psikologis dengan melakukan aktivitas menantang dan beresiko, munculnya
prilaku gambling yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, faktor sosial,
faktor stress dan krisis yang dialami oleh individu. Namun pada awalnya para gambler
(penjudi) melakukan prilaku gambling tersebut karena terdorong oleh rasa ingin tahu
kemudian para gambler terdorong untuk melakukan gambling dan menjadi ketagihan. Hal
tersebut di sebabkan karena dalam gambling (perjudian) ada kemungkinan untuk dapat
menang atau kalah.50
50
Shinta Permata Sari, Gambaran Prilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi. Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007. h. 7
47
Budaya perjudian dalam masyarakat memeang sulit untuk di hilangkan karena ada
kemmungkinana perjudian ini bisa menguntungkan bagfi mereka seperti hasil dari survey
diatas. Menurut Edwin M. laurentdalam Libeling teory bahwa kejahatan atas prilaku
menyimpang bukanlah prilaku yang unik dari seseorang, melainkan reaksi yang di
tumbuhkannya.51
Dalam ilmu krimonologi perilaku budaya masyarakat yang menyimpang sebagai
proses sosial dianggap terjadi akibat reaksi terhadap kehidupan kelas seseorang. Cesare
Lamborso yang mendapat julukan bapak kriminologi modern mengklasifikasikan penjahat
dalam empat golongan yaitu:52
1. Born Criminal yaitu orang yang pertama meletakkan metode ilmiah dalam
mencari penjelasan tentang sebab kejahatan serta melihatnya dari banyak
faktor.
2. Insane Criminal yaitu orang – orang yang tergolong idiot atau paranoid.
3. Criminaloid yaitu perilaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus
menerus sehingga mempengaruhi pribadinya.
4. Criminal of passion yaitu pelakuk kejahatan yang melakukan tindakannya
karena marah, cinta atau kehormatan.
Dari beberapa golongan diatas, masalah perjudian dimasyarakat bisa termasuk
dalam golongan Born Criminal dan criminaloid. Hal ini Karena perilaku perjudian di
51
Freda Adler. Cromimology. ( The Mc. Graw-Hill Company).h. 70 52
Sutherland. Principles of criminology. ( New York: J.B. Lippincott Company).h. 7
48
masyarakat diakibatkan karena adanya faktor – faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukannya dan adanya pengalaman seseorang karena pernah melakukan perjudian.
Dalam masyarakat seperti ini biasanya muncul sekelompok orang yang menjadi pembuat
masalah.
Kelompok tersebut biasanya didominasi oleh anak – anak remaja dan anak – anak
muda. Fenomena ini melalui pendekatan teori budaya kelas bawah dari Walter B. Miller
yang digunakan untuk menganalisa mengapa perilaku – perilaku buruk bisa terjadi pada
masyarakat kelas bawah. Dalam teorinya Walter B. Miller mengemukakan enam nilai
budaya kelas bawah yaitu:53
a. Trouble, merupakan salah satu aspek yang menggambarkan situasi atau
semacam perilaku yang mengakibatkan keterlibatan petugas atau wakil
dari masyarakat.
b. Toughness, merupakan gambaran suatu kombinasi komponen dari kualitas
atau suatu kedudukan.
c. Smartness, dalam konsep budaya kelas bawah meliputi kecakapan
mengakali, memperdaya dan sebaliknya kecakapan untuk menghindari tipu
atau menjadi korban penipuan.
d. Excitement, rasa kegembiraan yang berlebihan pada masyarakat karena
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat.
53
Ibid. h. 8
49
e. Fate, pada umumnya kaum bawah merasa bahwa kehidupan mereka
dikuasai oleh kekuatan yang sangat besar yang ada di luar jangkauan
mereka.
f. Autonomy, kemandirian sangatlah penting bagi kalangan bwah dimana
hasrat untuk mandiri dan menolak terhadap control dari otoritas diluar
kelompoknya.
50
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT KELURAHAN CIKOLE
SUKABUMI
C. Letak dan Kondisi Geografis
Kelurahan Cikole merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan
Cikole Kotamadya Sukabumi. Kelurahan Cikole terdiri dari tujuh rukun warga (RW)
dan mempunyai tiga puluh enam Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk pada
akhir bulan Desember 2009 sebanyak 5.014 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
1.444. Luas wilayah Kelurahan Cikole adalah 78.84 Ha, saling berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Cisarua
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Gunung Parang dan
Kelurahan Kebon Jati
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Selabatu
D. Demografis Masyarakat
1. Penduduk
Pemerintahan kantor Kelurahan Cikole yang dipimpim oleh seorang Lurah dibantu
oleh beberapa stafnya dan dibantu oleh 7 Kepala Rukun Warga atau 36 Rukun Tetangga.
Berikut tabel penduduk Kelurahan Cikole berdasarkan Usia :
51
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Usia
No. Umur/Usia
Laki – laki dan Perempuan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
00 – 04 Tahun
05 – 09 Tahun
10 – 14 Tahun
15 – 19 Tahun
20 – 24 Tahun
25 – 29 Tahun
30 – 34 Tahun
35 – 39 Tahun
40 – 44 Tahun
45 – 49 Tahun
50 – 54 Tahun
55 - > Tahun
237
418
437
389
449
490
376
380
346
347
374
771
Jumlah 5014
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
Pencatatan atau pendataan penduduk di kantor Kleurahan Cikole berpedoman pada
register yang telah ada antara lain register datang, pindah, lahir, dan meninggal dunia.
Sehingga dalam pencatatan atau pendaftaran selalu mengacu kepada register yang
berlaku. Sedangkan penduduk Kelurahan Cikole menurut jenis kelamin sebagaimana tabel
berikut :
52
Tabel 3.2
Penduduk menurut Jenis Kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah
1
2
Laki – laki
Perempuan
2440
2574
Jumlah Seluruh Jiwa 5014
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
2. Pendidikan
Warga masyarakat Kelurahan Cikole kebanyakan hanya menyelesaikan pendidikan
sampai tingkat sekolah dasar saja, namun tidak banyak dari masyarakat melanjutkan
sampai taraf tertinggi yaitu strata 3. Ini terbukti dari data yang diperoleh di kelurahan
Cikole sebagai berikut :
Tabel 3.3
Jumlah Tingkat Sekolah Yang diselesaikan
No. Pendidikan Jumlah Orang
1
2
3
4
5
6
Tidak tamat SD/MI
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Sekolah Menengah Pertama
SMU/SMK/MA
Sarjana D-1 sampai D-3
Sarjana S-1 sampai S-3
Tidak Sekolah
210
410
1779
1415
89
349
544
Jumlah 4796
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
53
Fasilitas pendidikan di Kelurahan Cikole khususnya pendidikan dasar cukup
memadai, adapun sarana pendidikan yang ada sebagai berikut:
Tabel 3.4
Jumlah Sarana Pendidikan
No. SD/MI SMP/MTS SMA/MA Perguruan
Tinggi Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 3 2 3 5 2 4 2
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
3. Sosial Ekonomi
Perkembangan perekonomian di wilayah Kelurahan Cikole. Masyarakat banyak yang
berprofesi diluar sektor pertanian dapat diketahui melelui tabel berikut:
Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Profesi/Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Orang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sektor Jasa
Pegawai Swasta
Petani/peternak
Pegawai Negeri Sipil
TNI/POLRI
Pengusaha
Buruh
Wiraswasta
Pensiunan
Lain – lain
236
254
471
233
10
19
100
92
135
464
Jumlah 2314
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
54
Dari berbagai macam pekerjaan yang sudah ada dapat diketahui bahwa masyarakat
Kelurahan CIkole mempunyai penghasilan lebih dari Rp. 500. 000 per bulannya, hal ini
dapat diketahui dari tabel berikut:
Tabel 3.6
Jumlah Penghasilan Masyarakat perbulan
No. Jumlah penghasilan Jumlah Orang
1
2
3
4
5
6
7
Dibawah Rp. 500.000
RP. 500.000 s/d Rp. 1000.000
Rp. 1000.000 s/d Rp. 2000.000
Rp. 2000.000 s/d Rp. 3000.000
Rp. 3000.000 s/d Rp. 5000.000
Rp. 5000.000 s/d Rp. 10.000.000
Diatas Rp. 10.000.000
258
618
406
299
60
20
-
Jumlah 1661
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
4. Keagamaan
Masyarakat Kelurahan Cikole merupakan penduduk yang terdiri dari beragam Agama.
Namun mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sebanyak 97 % dari jumlah
pneduduk keseluruhan. Ini dapat dilihat dari data Statistik Kependudukan Kelurahan
Cikole, adapun rincian para pemeluk Agama sebagai berikut:
55
Tabel 3.7
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Keyakinan Masyarakat Kelurahan Cikole
No. Agama Jumlah Orang
1
2
3
4
5
6
Islam
Katholik
Protestan
Hindu
Budha
Konghucu
4505
237
175
30
67
-
Jumlah 5014
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
Untuk mendukung pelaksanaan ibadah di Kelurahan Cikole tersedia tempat – tempat
ibadah sebagi berikut:
Tabel 3.8
Sarana Peribadatan di Kelurahan Cikole menurut Jenis Tempatnya
No. Sarana Peribadatan Jumlah
1
2
3
4
5
Masjid
Musholla/Surau
Majelis Taklim
Gereja
Wihara
11
15
11
1
-
Jumlah 38
Sumber data : Profil Kelurahan Cikole
56
Dari data di atasa, di ketahui bahwa mayoritas sarana peribadatan dari Agama Islam
yaitu 37 masjid, mushala dan majleis taklim. Sedangkan hanya terdapat satu gereja yang
ada di Kelurahan Cikole.
Data diatas bersumber pada data profil Kelurahan Cikole tahun 2009. Maka
penyesuaian data yang di berikan bisa saja bverubah dikarenakan peneliti melakukan
penelitian pada awal tahun 2010. Hal ini karena data tahun 2010 belum bisa diberikan
oleh pihak Kelurahan Cikole yang masih dalam tahap pengerjaan.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan beberapa anasir sebagai berikut: profil
responden yang menjelaskan tentang latar belakang responden, Hasil data survei
pemahaman masyarakat tentang perjudian dankuis SMS dengan iming – iming hadiah,
serta analisis pemahaman masyarakat tentang perjudian. Penjelasan hasil survei dengan
tabel dan diperjelas dengan hasil wawancara.
A. Profil Responden masyarakat Kelurahan Cikole
Profil responden disini dideskripsikan dari beberapa anasir berikut: jenis kelamin, usia
dan pekerjaan. Untuk pemilihan sampel responden penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel noun random dengan cara porposif yaitu dengan memilih sendiri
responden sesuai dengan keinginan penulis. Dalam pengambilan data penulis
menggunakan cara enumirasi yaitu dengan sistem pengumpulan angket dengan dibacakan
oleh pengumpul data. Penulis mengambil sampel responden sebagai berikut:
1. Untuk responden yang diberikan angket, peneliti mengambil sampel 150 orang
dengan anasir sebagai berikut: jenis kelamin, umur dengan usia 20 tahun keatas,
serta pekerjaan.
2. Untuk sampel responden wawancara, penulis mengambil sampel 4 orang tokoh
agama yang berpengaruh di masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi sehingga
dapat menghasilkan pendapat – pendapat yang dapat melengkapi data.
58
Uraian identitas responden ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengetahuan
responden mengenai masalah perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.
Hasil dari survey ini diharapkan bisa melengkapi data penulis mengenai cara berpikir
masyarakat tentang perjudian. Dengan begitu penulis dapat mengetahui perkembangan
kuis SMS dimasyarakat terutama di wilayah Kelurahan Cikole sukabumi.
Berikut ini dalah tabel – tabel tentang profil responden masyarakat kelurahan Cikole
Sukabumi.
Tabel 4.1
Responden berdasarkan jenis kelamin
No. Keterangan f %
1.
2.
Perempuan
Laki – laki
30
120
15
85
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Berdasarkan data yang disajikan dalam table 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa
persentase jumlah responden laki – laki lebih banyak dibandingkan dengan responden
perempuan. Jumlah laki – laki 85%, sedang perempuan 15%. Selain jumlah ini penulis
mengambil responden wawancara 4 orang tokoh Agama.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penulis yaitu dapat diketahui
pemahaman masyarakat tentang perjudian. Maka penulis mengambil sampel dengan
ketentuan usia yang diharapkan karena pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang
59
berbeda. Dalam tabel selanjutnya disajikan guna mendapatkan informasi tentang
perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah memilih responden berdasarkan
usia.
Tabel berikut menjelaskan tentang sampel responden berdasarkan usia.
Tabel 4.2
Responden berdasarkan usia
No. Keterangan f %
1.
2.
20 - 29
≥ 30
57
93
37%
63%
Jumlah 150 100%
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui, bahwa responden yang berusia lebih dari 30
tahun lebih banyak yaitu 63%, sementara itu responden yang berusia 20 - 29 tahun hanya
57 orang. Perbedaan ini bertujuan agar tercapainya data mengenai perjudian dan kuis
SMS serta perkembangan kuis SMS di masyarakat.
Untuk tercapainya tujuan penelitian yaitu dapat diketahui pemahaman masyarakat
tentang perjudian dan kuis SMS. Sehingga dapat terlihat perkembangan kuis SMS di
masyarakat. Maka Tabel selanjutnya penulis mencoba untuk memperlihatkan jenis
pekerjaan para responden sebagai berikut:
60
Tabel 4.3
Responden berdasarkan profesi
No. Keterangan f %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pedagang
Guru
Petani
Peternak
Pelajar/mahasiswa
Swasta
40
36
14
12
13
35
26.2
22
11
10
8.9
21.9
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahuai bahwa mayoritas dari (26.2%) responden
berprofesi pedagang, setelah itu ada guru 22% dan swasta 21.9%. Sedang jumlah
responden lainya 29.9% itu terdiri dari petani, peternak, dan pelajar/mahasiswa. Data ini
diambil berdasarkan mayoritas profesi masyarakat pada tahun 2009 yang dapat dilihat
pada tabel 3.5 dalam gambaran demografis masyarakat kelurahan Cikole.
B. Pemahaman Masyarakat Kelurah Cikole Sukabumi Tentang Perjudian
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Cikole Sukabumi dengan
mengambil responden yang mempunyai handphone. Dalam sub ini diuraikan beberapa
pertanyaan yang telah diajukan dan dijawab oleh para responden angket dan responden
wawancara khusus. Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan mengenai
pemahaman masyarakat tentang perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.
1. Pengetahuan masyarakat tentang perjudian
Pengetahuan perjudian dikalangan masyarakat sangat beraneka ragam tergantung
61
dimana praktek perjudian itu dilakukan. Dalam kerangka teori dijelaskan bahwa perjudian
adalah sebuah permainan yang didalamnya terdapat sebuah pertaruhan antara dua pemain
atau lebih. Namun pandangan masyarakat tentang perjudian itu berbeda sehingga dapat
memberikan pemahaman baru tentang perjudian.
Tabel berikut ini menjelaskan pemahaman masyarakat mengenai perjudian.
Tabel 4.4
Pemahaman Responden tentang perjudian
No. Alternatif jawaban f %
1.
2.
3.
Pertaruhan
Permainan hiburan
Spekulasi/untung - untungan
85
20
45
72
8
20
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Dari tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa pemahaman masyarakat Kelurahan
Cikole mengenai perjudian yaitu taruhan 72%, permainan hiburan 8% , dan
spekulasi/untung - untungan 20%. Dari plihan jawaban yang diajukan tersebut dapat
diketahui bahwa perjudian yang difahami oleh masyarakat adalah sebuah pertaruhan dan
permainan spekulasi/untung -untung.
Pendapat K.H. Ahmad Sudja’i bahwa perjudian adalah “permainan yang didalamnya
terdapat sebuah pertaruhan berupa harta benda dan yang menang mendapatkan harta
tersebut”, menurut pandangan beliau bahwa praktek perjudian dimasyarakat sangat
intens dalam sosial masyarakat. Sehingga dalam kehidupan sehari – hari perjudian di
62
masyarakat tidak dapat lepas dari sebuah kumpul – kumpul yang ada di tempat tertentu.54
Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa perjudian tidak dapat lepas dari kehidupan
masyarakat sehingga sudah menjadi kebiasaan mereka untuk mengisi waktu luang.
Sedang perjudian menurut pasal 303 ayat (3) KUHP adalah “permainan judi adalah
tiap – tiap permainan dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung
pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir….”
Dalam pasal ini jelas bahwa perjudian adalah sebuah permainan yang didalamnya terdapat
unutung – untungan dikarenakan kemahiran seseorang.
Dalam pandangan tokoh agama Islam pengertian dari perjudian masih beraneka ragam
seperti yang dijelaskan dalam kerangka teori. Menurut Quraish Shihab “perjudian adalah
segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih untuk memenangkan
suatu pilihan dengan menggunakan uang atau materi sebagai taruhan.”55
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perjudian adalah
permainan yang dipermainkan dengan adanya unsur pertaruhan dan untung – untungan
mendapatkan harta benda yang disepakati oleh para pemain.
Permainan judi di masyarakat sangat marak terjadi dan menjadi permainan sehari –
hari. Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan perjudian pun perlu diketahui karena
dalam prakteknya masyarakat kurang tahu atas apa yang mereka kerjakan. Dengan
54
K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,
(Sukabumi, 24 Juli 2010) 55
M. Quraish Shihab. Tafsir Al – Misbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian al – Qur’an). (Jakarta,
Lentera Hati, 2002), Vol. 3, h.177
63
diketahuinya ketentuan perjudian maka dapat diketahui seberapa besar pengetahuan
mereka tentang perjudian.
Tabel berikutnya menjelaskan tentang ketentuan dalam bermain judi yang diketahui
oleh masyarakat.
Tabel 4.5
Pengetahuan Responden tentang ketentuan perjudian
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Data tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa pengetahuan masyarakat dalam menentukan
ketentuan perjudian yaitu: responden yang mengatakan pertaruhan 66 orang, dan iming –
iming hadiah 37 orang, adanya permainan yang menentukan menang dan kalah 43 orang,
sedang orang yang tidak mengatahui ketentuan perjudian hannya 4 orang. dari hasil
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden sepakat bahwa ketentuan
perjudian itu adalah adanya pertaruhan.
Pendapat ustadz Romli bahwa “ketentuan dalam perjudian ialah adanya
pertaruhan antara dua orang atau lebih untuk memperebutkan sesuatu yang sudah
No. Alternatif jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Pertaruhan
Iming hadiah
Menang dan kalah
Tidak tahu
66
37
43
4
60
18
20
2
Jumlah 150 100
64
disepakati oleh kedua belah pihak”.56
Oleh karena itu ketentuan ini dapat kita temui
dimana saja selagi kita dapat memahami dan mengetahui masalah pertaruhan itu sendiri.
Ketentuan dalam perjudian sudah dijelaskan dalam kerangka teori tentang
perjudian. Dalam bab sebelumnya Madzahibul Arba’ah menjelaskan bahwa “illat dari
perjudian adalah adanya unsur taruhan, dan permainan dilakukan dengan berhadap –
hadapan.” Di bab II juga penulis menyimpulkan bahwa ketentuan dari perjudian adalah
adanya unsur taruhan, unsur menang dan kalah, unsur saling merugikan dan termasuk
dosa besar.
Dari penjelasan ketentuan judi diatas dengan hasil dari penelitian, maka penulis
mengambil kesimpulan bahawa perjudian dalam pandangan masyarakat adalah sebuah
pertaruhan dengan menentukan menang dan kalah yang memperebutkan sebuah hadiah.
Perjudian dalam kehidupan masyarakat mempunyai beberapa jenis seperti judi
togel, judi kartu, dan sabung ayam. Dari jenis perjudian ini peneliti mencoba
mempertanyakan keberadaan perjudian ini apakah masih ada dilingkungan masyarakat
ataukah ada perjudian lain yang berkembang di masyarakat.
Tabel berikut menguraikan beberapa jenis perjudian yang ada dapat ditemui di
masyarakat.
56
Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli 2010)
65
Tabel 4.6
Pengetahuan masyarakat tentang jenis perjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Togel
Judi kartu
Sabung ayam
Judi lain (Perlombaan, adu
layangan, balapan motor)
70
37
25
18
45
25
19
11
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.6 ini menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat terhadap jenis perjudian
yang ada dilingkungan masyarakat saat ini, dari hasil survei dapat diketahui bahwa
perjudian togel lebih tinggi dikenal masyarakat 45%, dan responden yang mengetahui judi
kartu dan judi sabung ayam 44% sedangkan responden yang mengatakan bahwa ada judi
lain (perlombaan, adu layang, balapan motor) sangat minim hanya 11%. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa judi yang masih marak terjadi dilingkungan masyarakat saat ini
adalah judi togel.
Ustadz Ganjar kusuma berpendapat bahwa “Jenis perjudian yang masih mudah
ditemui dikalangan masyarakat saat ini adalah judi togel dan untuk judi lainnya sudah
jarang ditemui seperti sabung ayam dan judi kartu, hal ini dikarenakan kedua judi
tersebut sering diketahui oleh aparat hukum sehingga bisa merugikan para
66
pemainnya”.57
Dari pendapat ini dapat diketahui bahwa perjudian togel biasa dilakukan
secara tersembunyi dan sulit untuk diketahui oleh aparat hukum sehingga dapat dibedakan
dengan perjudian lainnya.
Jenis perjudian yang ditanyakan pada masyarakat ini sesuai dengan jenis perjudian
yang diungkapkan oleh K.H. Ibrahim Hosen yaitu permainan kartu, toto gelap, sabung
ayam, lotre, dan undian hadiah58
. Dari macam – macam judi ini dapat diketahui bahwa
jenis perjudian ada dimasyarakat adalah judi togel, judi kartu, sabung ayam, dan judi lain
(perlombaan dan balap motor).
Banyaknya jenis perjudian yang mereka ketahui dan masih marak dilakukan oleh
masyarakat. Maka penulis menliti seberapa banyak responden yang pernah melakukan
perjudian. Sehingga dengan diketahuinya jumlah penjudi di wilayah kelurahan Cikole
penulis dapat mengetahui lebih dalam manfaat dan kerugian dari perjudian.
Tabel berikut menginformasikan jumlah responden yang pernah melakukan perjudian
dilingkungannya.
Tabel 4.7
Jumlah responden yang pernah melakukan perjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
Pernah
Tidak pernah
33
120
50
20
Jumlah 150 100
57
Ganjar Kusuma, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi,
23 Juli 2010) 58
Ibrahim Hosen, Apakah Judi Itu, (Jakarta, Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al – Qur’an
(IIQ), 1987), h. 21
67
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Jumlah responden dalam tabel 4.7 ini 33% responden pernah melakukan perjudian dan
mayoritas 77% responden tidak pernah bermain judi. Minimnya pelaku judi di masyarakat
menyimpulkan bahwa meskipun mayoritas masyarakat mengetahui adanya perjudian
dilingkungan mereka, tetapi mereka tidak tertarik untuk ikut dalam perjudian tersebut.
Dengan diketahuinya jenis perjudian dan jumlah penjudi diatas, maka penulis ingin
mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari perjudian. Dari hasil tersebut penulis
dapat mengetahu dampak apa saja yang timbul dari perjudian bagi masyarakat seperti
dalam masalah ekonomi, sosial dan norma agama masyarakat.
Tabel selanjutnya menyajikan informasi mengenai dampak negatif dari perjudian.
Tabel 4.8
Pemahaman responden tentang dampak negatif perjudian
No. Pilihan jawaban F %
1.
2.
3.
Merugikan
Tidak merugikan
Tidak tahu
90
40
20
55
30
15
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.8 diatas menjelaskan pemahaman masyarakat tentang dampak negatif
perjudian, dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas responden memahami
bahwa perjudian mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan 55%, sedangkan
responden yang tidak mengetahui dan beranggapan perjudian tidak mempunyai dampak
68
negatif 45%.
Dampak negatif ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam al-Qur’an (surat Al – Baqarah:
219 dan Al – Maidah: 90 – 91) dan hadist, yang menerangkan bahwa perjudian itu bisa
menimbulkan perselisihan antara permaian dan bisa membuat kesengsaraan bagi
pemainnya. Penejelasan tersebut selaras dengan pendapat ustadz Denden bahwa
“permainan judi itu bisa mengakibatkan seseorang menjadi miskin dan lupa akan
tanggung jawabnya sebagai manusia,”.59
Dengan adanya dampak negatif tersebut
seharusnya seorang pemain bisa mengendalikan dirinya untuk tidak bermain judi dan
beralih kepada hal yang lebih baik bagi dirinya.
Dampak negatif perjudian menurut Rahman Asjumuni “perjudian bisa menimbulkan
permusuhan dan kemarahan diantara pemain, menghalangi dzikrullah dan shalat, serta
mengakibatkan kemadharatan fisik dan psikis.”
Dari penjelasan diats penulis dapat menyimpulkan bahwa dampak perjudian selain
materi adalah timbulnya permusihan dan mengakibatkan kemadharatan fisik dan psikis.
Dari hasil ini penulis bertanya kepada para responden yang menganggap perjudian
bisa merugikan bagi mereka. Maka dengan demikian dapat diketahui sampai batas mana
perjudian bisa merugikan masyarakat dan apa saja dampak kerugian terebut.
Tabel selanjutnya menguraikan kerugian yang timbul dari perjudian bagi masyarakat
dan pemainnya.
59
Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli
2010)
69
Tabel 4.9
Kerugian yang timbul dari perjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Ekonomi
Sosial masyarakat
Norma akidah masyarakat
Penelantaran keluarga
43
17
12
18
48.5
19.5
12
20
Jumlah 90 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Data tabel 4.9 ini diambil dari responden yang menyatakan bahwa perjudian itu bisa
merugikan masyaratakat khususnya pemain. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kerugian
dari perjudian berupa keruigian ekonomi 48.5%, kerugian terhadap sosial masyarakat
19.5%, dan kerugian yang mengakibatkan berkurangnya akidah masyarakat 12%, sedang
perjudian yang bisa mengakibatkan terlantarnya keluarga 20%. Hasil ini menunjukkan
bahwa perjudian bisa mengakibatkan kerugian ekonomi bagi para pemain.
Kerugian ekonomi akibat dari perjudianmemangsudah tidak asing lagi bagi
masyarakat luas. Pasalnya ekonomi adalah modal utama dalam permaianan judi sehingga
tidak menutup kemungkinan bila akibat dari perjudian itu adalah terjadinya kebangkrutan
bagi pemainnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam al-Qur’an dan hadis bahwa
kerugian dari perjudian ialah bisa menimbulkan kemiskinan bagi para pemainnya.
Kerugian ekonomi yang dialami oleh para pemain judi sangat memprihatinkan
sehingga menimbulkan beberapa pandangan dari tokoh Agama. K.H. Ahmad Sudja’i
menyatakan “perjudian dalam kalangan masyarakat sudah ada dari jaman dahulu,
namun sampai saat ini mereka tidak menyadari akibat dari perjudian yang bisa membuat
70
kemiskinan pada pemainnya, hal ini karena rasa penasaran mereka yang terus mencoba
dan mengharap kemenangan dalam permainannya”.60
Rasa penasaran yang timbul
dikalangan masyarakat ini sudah menjadi fenomena sehingga dalam setiap yang dianggap
membawa keberuntungan bagi mereka maka mereka akan mencoba dan terus mencoba
sehingga mereka sadar atas semua yang mereka lakukan.
Untuk mengetahui adanya rasa penasaran pada masyarakat terhadap perjudian
maka penulis meneliti sampai mana rasa ketergantungan masyarakat terhadap perjudian.
Tabel selanjutnya penulis menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai
rasa ketergantungan masyarakat terhadap perjudian.
Tabel 4.10
Pengetahuan responden terhadap ketergantungan berjudi
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Data tabel 4.10 ini diambil dari responden yang merasa dirugikan dari perjudian
dan pernah melakukan perjudian seperti yang dijelaskan dalam tabel 4.7 diatas. Dari hasil
penelitian tingkat kecanduan dari perjudian 55%, sedang 1/4 dari responden tidak merasa
kecanduan atas perjudian yang mereka lakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa permainan
60
K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,
(Sukabumi, 24 Juli 2010)
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Kecanduan
Sedikit kecanduan
Tidak kecanduan
21
9
13
55
20
25
Jumlah 33 100
71
judi juga bisa menimbulkan rasa kecanduan yang sangat tinggi sehingga bisa mendorong
seseorang untuk melakukan judi lagi.
Fenomena perjudian dimasyarakat memang sudah menjadi bagian dari sebagian
kehidupan masyarakat. Rasa ketagihan yang diawali dari mencoba permainan judi
memang bisa meresahkan warga lain. Hal ini karena perjudian dimasyarakat kadang tidak
tergantung dalam satu permainan saja, melainkan membuat permainan baru sebagai bahan
perjudian. Ustadz Denden berpendapat bahwa “rasa katagihan yang timbul dari
perjudian itu bisa membawa mereka untuk kembali pada perjudian meskipun itu hanya
judi kecil seperti taruhan biasa saja”.61
Kecanduan yang timbul dalam diri seseorang menurut lamborso disebut
Criminaloid yaitu pelaku kejahatan berdasarkan pengalaman yang terus menerus
sehingga mempengaruhi pribadinya. Namun menurut walter B. Miller seorang sosiolog
berpendapat bahwa kecanduan pada diri seseorang karena adanya rasa Excitement yaitu
rasa kegemberiaan yang berlebihan dari apa yang dilakukannya.62
Dari penjelasan diatas penulis dapat menarik kesimpulan tentang rasa kecanduan
pada masyarakat yaitu karena seringnya seseorang melakukan perjudian serta adanya
kepuasan pada mereka dari perjudian.
Dengan adanya dampak negatif yang timbul dari perjudian maka apakah ada
dampak positif dari perjudian? Oleh karenanya dalam tabel selanjutnya menjelaskan
61
Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli
2010) 62
Alfitra. Diktat Kriminologi. Fakultas Syariah dan Hukum UIN. Jakarta: 2005. h.4
72
tentang dampak positif dari perjudian.
Tabel 4.11
Pemahaman masyarakat tentang kemungkinan dampak positif perjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Menguntungkan
Tidak ada dampak positif
Tidak tahu
30
10
20
50
20
15
Jumlah 60 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Data tabel 4.10 ini diambil dari responden yang tidak mengetahui dan berpendapat
perjudian tidak mempunyai dampak negatif (tabel 4.8). Hasil penelitian diketahui bahwa
1/2 dari responden berpendapat perjudian bisa berdampak positif bagi masyarakat karena
dapat memberikan keuntungan, sedangkan 1/3 responden tidak mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari perjudian.
Menurut ustadz Ramli “perjudian yang marak terjadi dimasyarakat itu tidak
mempunyai dampak positif yang bisa menguntungkan bagi para pemainnya, hal ini
karena permainan judi lebih mengedepankan perbuatan dzalim terhadap pemain lain
sehingga uang hasil dari perjudian tidak bisa berkah bagi mereka dan akan habis begitu
saja”.63
Baik atau tidaknya manusi mencari rizki untuk keluarganya iyu tergantung pada
siapa yang mencarinya. Dalam al – Qur’an dijelskan bahwa Allah menyuruh kita untuk
mencari rizki yang halal.
63
Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli
2010)
73
Budaya perjudian dalam masyarakat memang sulit unutk dihilangkan karena ada
kemungkinan perjudian ini bisa menguntungkan bagi mereka seperti hasil dari survei
diatas. Menurut Edwin M. Laurent dalam teori Libeling Teory bahwa kejahatan atas
perilaku menyimpang bukanlah perilaku yang unik dari seseorang, melainkan merupakan
reaksi yang ditumbuhkannya.64
Teori ini dapat disimpulkan bahwa adanya suatu
permasalahan sosial pada masyarakat maka akan mempengaruhi pertumbuhan pola
berfikir mereka untuk menjadi lebih dewasa dan mengetahui baik buruknya suatu
masalah.
Tabel selanjutnya menerangkan tentang pendapat responden mengenai pentingnya
aturan hukum bagi perjudian.
Tabel 4.12
Pendapat masyarakat tentang perlunya aturan hukumperjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
Perlu peraturan
Tidak perlu
78
12
76
24
Jumlah 90 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.12 diambil dari sebagian responden yang berpendapat bahwa perjudian itu
mempunyai dampak negatif, dari hasil survei diketahui bahwa 3/4 responden
menginginkan adanya peraturan yang mengatur perjudian, karena dengan adanya
peraturan tersebut dapat mengurangi adanya perselisihan antar masyarakat dan lebih
64
Alfitra. Diktat Kriminologi. Fakultas Syariah dan Hukum UIN. Jakarta: 2005. h.13
74
terjaminnya kehidupan keluarga pemain yang sudah diterlantarkan.
Tujuan dibuatnya aturan hukum ialah mebangun masyarakat yang sejahtera dan
beradab. Norma hokum yang berlaku membuat masyarakat mengerti dan bisa saling
menghargai antar manusia. Aturan hukum dibuat karena adanya sebuah permasalahan
sosial yang membuat masyarakat resah sehingga diperlukannya aturanhukumyang bisa
mengghambat perkembangannya.
2. Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS
Pengetahuan masyarakat mengenai kuis SMS dengan iming – iming hadiah sangat
beraneka ragam. Namun apakah masyarakat mengerti tentang kuis SMS? Dan apakah kuis
SMS ini bisa dijadikan sebagai perjudian?
Penilaian mengenai kuis SMS ini tergantung bagaimana pemahaman masyarakat
mengenai kuis SMS. Perbedaan pendapat masyarakat mengenai kuis SMS ini memang
harus diperhatikan oleh para pembuat hukum seperti MUI. Dalam faktanya para ulama di
Indonesia membuat aturan hukum mengenai kuis SMS yaitu dengan keluarnya fatwa
haram kuis SMS pada tahun 2006.
Oleh karena itu penulis meneliti bagaimana pemahaman masyarakat mengenai kuis
SMS apakah sama dengan judi atau tidak. Hasil penelitian ini bisa di lihat dari tabel –tabel
berikut.
Berikut tabel yang menjelaskan pemahaman masyarakat Kelurahan Cikole mengenai
kuis SMS dengan iming – iming hadiah.
75
Tabel 4.13
Pemahaman responden tentang kuis SMS
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Pertaruhan
Spekulasi/untung- untungan
Permainan biasa
Hiburan masyarakat
23
55
67
5
15
38
45
2
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Data tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat masih kurang
terkada perkembangan kuis SMS, dalam data ini responden lebih dominan menganggap
kuis sebagai permainan biasa 45%, sedang 55 orang responden mengatakan kuis SMS
permaian spekulasi/untung – untungan, 15% pertaruhan, dan sisanya (2%) hanya hiburan
masyarakat.
Menurut pandangan tokoh ulama Kelurahan Cikole seperti K.H. Ahmad Sudja’i
bahwa “permainan kuis SMS yang ada di media elektronik itu merupakan sebuah
permainan yang termasuk dalam perjudian karena didalamnya terdapat sebuah
pertaruhan untuk memenangkan iming- iming hadiah yang sudah disediakan”.65
Dalam
perkembangan masa sekarang permainan kuis SMS sudah menjadi permainan yang sering
dinikmati oleh masyarakat dengan tidak sadar.
Dalam penjelasan kerangka teori pada bab sebelumnya dijelaskan bahwa kuis SMS
65
K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,
(Sukabumi, 24 Juli 2010)
76
adalah sebuah permainan yang dibuat oleh media elektronik bertujuan untuk
mempromosikan sebuah produk. Dalam Ensiklopedia Indonesia Kuis yaitu penamaan
beberapa jenis cerdas tangkas yang biasanya diselenggarakan dimedia.
Penjelasan kuis SMS ini menarik perhatian para Ulama Indonesia sehingga pada tahun
2006 para ulama berkumpul dan membahas tentang kuis SMS. Alahasil dari perbincangan
mereka maka keluarlah fatwa tentang keharaman kuis SMS oleh pihak MUI.
Menurut PB. Nahdatul Ulama “kuis SMS haram karena dalam pelaksanaannya
terdapat sebuah unsur pertaruhan yakni pemain harus mengirimkan SMS (Short Message
Service) sebanyak – banyaknya dengan tarif diatas normal, untuk memperebutkan hadiah
yang sudah di sediakan jenis dan jumlahnya”.66
Pengiriman SMS dengan cara
mengirimkan lebih banyak dengan tarif lebih merupakan ketentuan yangdi berlakukan
oleh pihak penyelenggara.
Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan kuis SMS ini belum banyak diketahui.
Oleh sebab itu penulis meneliti pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan yang ada
dalam kuis SMS.
Tabel berikutnya menginformasikan tentang pengetahuan masyarakat mengenai
ketentuan kuis SMS dengan iming – iming hadiah yang ditayangkan dalam media
elektronik.
66
PB.Nahdatul Ulama, fatwa haram kuis SMS, diakses pada pada tanggal 27 februari 2010 dari
www.pbnu.org
77
Tabel 4.14
Pengetahuan responden mengenai ketentuan kuis SMS
No. Alternatif jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Pendaftaran dengan SMS
Iming – iming hadiah
Pertaruhan
Tidak tahu
96
34
13
7
71
21
6
2
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.14 diatas memberikan informasi bahwa 71% pendaftaran dengan SMS,
sedang 6% dari responden mengatakan pertaruhan, dan 21% iming – iming hadiah
menjadi sebagian dari ketentuan kuis SMS, namun sangat minim responden tidak
mengetahui tentang ketentuan tersebut.
Pandangan tokoh Agama Kelurahan Cikole K.H Ahmad Sudja’i bahwa “ketentuan
dalam kuis SMS itu ada dua bentuk yaitu adanya pertaruhan untuk mendapatkan hadiah,
dan adanya iming – iming hadiah yang disediakan untuk menarik minat masyarakat”.67
Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikeluarkan dalan fatwa MUI pada tahun 2006 yaitu
unsur dari kuis SMS adalah terdapatnya pertaruhan didalam permainan kuis sehingga
sama dengan perjudian.
Dalam bab terdahulu telah dijelaskan bahwa ketentuan yang menjadi unsur dari kuis
SMS dengan iming – iming hadiah adalah berupa adanya pendaftaran dengan mrngim
67
K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,
(Sukabumi, 24 Juli 2010)
78
SMS lebih banyak, dan adanya iming –iming hadiah dengan tujuan menarik perhatian
para konsumen. Bila dilihat dalam prakteknya unsur tersebut memang sudah ada dan
menjadi bagian dari kuis SMS.
Ketentuan – ketentuan diatas mebuat peneliti ingin bertanya lebih lanjut mengenai
perkembangan kuis SMS di masyarakat. Dengan diketahuinya perkembangan kuis SMS
ini maka penulis dapat mengetahui sampai batas mana pengetahuan mereka mengenai
ketentuan kuis tersebut. Dari sebagian ketentuan ini ada syarat yang diberitahukan yaitu
biaya yang diberlakukan untuk SMS adalah Rp. 2000 (dua ribu rupiah).
Pengetahuan masyarakat mengenai ketentuan biaya SMS ini tidak banyak diketahui
masyarakat. Oleh karena itu peneliti menanyakan keberadaan biaya ini pada masyarakat
apakah mereka mengetahui tarif biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen.
Tabel selanjutnya menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai tarif SMS
pada permainan kuis SMS.
Tabel 4.15
Pengetahuan Responden mengenai tarif kuis SMS
No Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
5.
Tarif Rp.2000,-
Tarif Rp.1000,-
Tarif Rp. 500,-
Tahu, tapi Kurang tahu tarifnya
Tidak tahu
72
54
9
10
5
48
41
4
4.5
2.5
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
79
Tabel diatas menguraikan tentang tarif yang diberikan oleh para penyelengggara kuis
SMS. Dari hasil penelitian para responden lebih dari 3/4 mengetahui bahjwa kuis SMS
mempunyai tariff lebih (Rp.2000, Rp.1000, Rp.500), sedang hanya 7% orang yang tahu
tetapi kurag tahu tarifnya dan tidak mengetahui tarifnya. Oleh karena itu penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat mengetahui biaya untuk ikut dalam
permaian kuis SMS.
Diketahuinya biaya yang harus dikeluarkan oleh para konsumen untuk ikut dalam kuis
SMS maka dapat diketahui jenis perjudian yang ditayangkan dalam media elektronik. Hal
ini menunjukkan bahwa jenis kuis SMSyang ada mempunyai tariff SMS yang berbeda.
Tujuan dari perbedaan tarif ini ialah menarik banyak konsumen untuk ikut dalam
permainan kuis SMS.
Tabel selajutnya menguraikan pengetahuan masyarakat mengenai jenis kuis SMS
yang ada dalam media elektronik.
Tabel 4.16
Pengetahuan Responden mengenai jenis kuis SMS
No Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kuis ramadhan
Kuis bola
Kuis entertainment
Kuis tebak gambar
Kurang tahu
Kuis lain
54
55
17
11
5
8
43
44
5.5
3.5
1.5
2.5
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
80
Tabel diatas menguraikan jenis kuis SMS yang sering dilihat oleh masyarakat. Dari
pengetahuan mereka dapat diketahui bahwa 87% kuis SMS yang sering dilihat oleh
masyarakat ilah kuis yangada pada saat musimnya (kuis ramadhan dan kuis bola), dan
11% dari mereka melahat kuis yang jarang dilihat oleh masyarakat luas pada umumnya
sedang hanya minin dari mereka yang tidak tahu.
Banyaknya jenis kuis SMS yang diketahui oleh masyarakat maka pengetahuan
masyarakat tentang kuis SMS sudah berkembang. Perkembangan kuis SMS dimasyarakat
ini dapat membuat perhatian para ahli hukum dalam membuat suatu aturan hukum.
Namun apakah dengan berkembangnya kuis SMS di media elektronik bisa mempengaruhi
masyarakat atau tidak?
Dengan demikian penulis meneliti lebih lanjut untuk mengetahui berapa responden
yang terpengaruh untuk ikut permainan kuis SMS yang sudah marak di promosikan oleh
media elektronik. Tabel selanjutnya menginformasikan tentang pengaruh iklan kuis SMS
terhadap masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi.
Tabel 4.17
Pengaruh iklan kuis SMS pada masyarakat
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Tidak berpengaruh
berpengaruh
Tidak tahu
56
75
19
40
50
10
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
81
Berdasarkan data tebel 4.17 diatas, menjelaskan bagaimana kuis SMS bisa
mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam permainan kuis SMS. Dari hasil penelitian
maka kita dapat dilihat 50% kuis SMS dapat mempengaruhi masyarakat, 40% iklan kuis
SMS tidak dapat mempengaruhi masyarakat, sedang hanya 10% masyarakat tidak
mengetahuinya.
Dalam pandangan sosial sebuah iklan yang ditayangkan dalam media elektronik akan
mempengaruhi masyarakat untuk mengikutinya. Apalagi iklan yang ditayangkan tersebut
bisa menambah penghasilan bagi mereka walaupun harus mengeluarkan biaya.
Pengaruh iklan pada masyarakat ini menimbulkan beberapa pandangan bagi para
tokoh Agama. Ustadz Ganjar berpendapat bahwa “pengaruh seseorang untuk ikut dalam
iklan yang ditayangkan oleh media elektronik itu tergantung perkembangan iklannya,
semakin berkembang iklam kuis di media, maka semakin banyak pengaruh yang
ditimbulkan. Namun jika iklan kuis itu jarang dipromosikan, maka pengetahuan akan
adanya kuis itu berkurang sehingga tidak berpengaruh bagi masyarakat”.68
Dari
pendapat ini dapat diketahui bahwa pengaruh kuis SMS itu tergantung pada pengetahuan
masyarakat pada iklan tersebut.
Perkemabangan iklan kuis SMS di media kini berkembang pesat sehingga setiap kali
kita melihat televisi maka diselingan iklan akan melihat adanya iklan kuis SMS.
Seringnya iklan ini ditayangkan maka kemungkinan pengaruh pada masyarakat akan
68
Ganjar Kusuma, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi,
23 Juli 2010)
82
timbul karena adanya rasa penasaran. Hal ini karena rasa ingin mencoba pada masyarakat
adalah adanya rasa penasaran yang timbul akibat berkembangnya pengetahuan dari apa
yang sering mereka lihat.
Tabel selanjutnya menginformasikan berapa responden Kelurahan Cikole Sukabumi
yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS.
Tabel 4.18
Jumlah Responden yang ikut kuis SMS
No Pilihan jawaban f %
1.
2.
Pernah ikut
Tidak pernah
2
148
1
99
Jumlah 150 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Dalam penelitian mengenai cara berfikir masyarakat tentang perjudian peneliti
mendapatkan data yang mengejutkan. Dari tabel 4.18 diatas terlihat bahwa dari 150
responden yang di berikan angket 2 diantaranya pernah mengikuti permainan kuis SMS.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meskipun perkembangan kuis SMS marak di
media elektronik namun di masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi kuis SMS tidak
berkembang.
Adanya responden yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS maka mengurangi
jumlah responden untuk mengisi angket. Hal ini karena pendapat para pemain kuis SMS
sangat dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian mengenai cara berfikir masyarakat
tentang perjudian.
83
Tabel berikutnya menjelaskan mengenai dampak negatif yang ditimbulkan oleh kuis
SMS pada masyarakat.
Tabel 4.19
Pemahaman responden terhadap dampak negatif kuis SMS
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Merugikan
Tidak merugikan
Tidak tahu
25
90
33
15
65
20
Jumlah 148 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.19 memperlihatkan dampak negatif dari kuis SMS yang menyatakan “apakah
kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat”. Berdasarkan data diatas bahwa 65%
permainan kuis SMS itu tidak dapat merugikan masyarakat, sedang 1/3 orang yang
merasa dirugikan, sisanya 20% tidak mengetahui kerugian yang timbul dari kuis SMS.
Menurut ustadz Romli bahwa “kuis SMS yang ada dimedia masa mempunyai dua
dampak yang ditimbulkan yaitu bisa merugikan pada masyarakat apabila masyarakat itu
ikut dalam permainan tersebut namun tidak kunjung menang, dan tidak merugikan karena
mereka anggap permainan kuis SMS tersebut tidak berpengaruh pada kehidupan mereka
atau dianggap angin lalu.”69
Kerugian kuis SMS ini tergantung kepada orang yang
melihatnya dan merasakan ada kerugian atau tidak pada mereka. Oleh karena itu dampak
69
Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli
2010)
84
negatif dari kuis SMS ini tidak sembarangan dinilai oleh individu masyarakat dengan
pandangan yang berbeda.
Berbeda dengan pendapat orang yang pernah ikut dalam kuis SMS ini bahwa “kuis
SMS dalam media elektronik merupakan kejahatan penipuan dengan kedok kuis SMS, hal
ini karena dalam praktek kuis SMS ketentuan mengirim SMS dengan sebanyak –
banyaknya tidak dibarengi dengan jumlah minimal untuk ikut dalam peserta”.70
pendaftaran dengan mengirimkan SMS sebanyak – banyaknya merupakan resiko besar
yang ditanggung pemain untuk mendapatkan hadiah tersebut. Selajutnya “permainan kuis
SMS ini merupakan penipuan karena para pemenang dan peserta kuis SMS itu sebagian
besar adalah para karyawan dan sanak saudara pemegang acara tersebut, sehingga
mereka dapat mengelabui masyarakat bahwa permainan itu telah banyak
pemengangnya”.71
Maka dari itu pantas saja kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat
karena didalamnya terdapat sebuah unsur penipuan yang mereka tidak ketahui.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa permainan kuis SMS
bisa merugikan masyarakat karenaa terdapatnya unsur penipuan. Selain itu dalam kuis
SMS juga terdapat unsur.
Tabel berikutnya menjelaskan kerugian yang timbul dari permainan kuis SMS dengan
iming – iming hadiah dimedia elektronik.
70
Asep Mutoyab, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus,
(Sukabumi, 14 Juli 2010) 71
Firman, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus, (Sukabumi, 19
Juli 2010)
85
Tabel 4.20
Kerugian yang timbul dari kuis SMS
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Ekonomi
Sosial masyarakat
Norma akidah masyarakat
Tidak tahu
99
8
3
38
75.5
4
1.5
19
Jumlah 148 100
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Seperti pada masalah sebelumnya yaitu perjudian, penulis telah menjelaskan
mengenai kerugian yang timbul dari perjudian dengan hasil bahwa perjudian bisa
menimbulkan kerugian dibidang ekonomi. Maka dalam permainan kuis SMS penulis
menanyakan kerugian dari kuis SMS yangdiambil dari semua para responden angket. Dari
hasil survei dapat dilihat bahwa mayoritas (75,5%) masyarakat berpendapat kuis SMS
dapat menimbulkan kerugian dalam bidang ekonomi, sedang 19% tidak mengetahui
dampak kerugian dari kuis SMS.
Dari data diatas terlihat bahwa pendapat masyarakat mengenai kerugian dari kuis
SMS adalah kerugian dalam bidang ekonomi. Hal ini memang relistis karena modal
utama dari kuis SMS yaitu dengan mengirimkan SMS sebanyak – banyaknya. Ketentuan
mengirimSMS dengan sebanyak – banyaknya ini akan menimbulkan kerugian bagi para
penikmatnya.
Menurut responden yang pernah ikut dalam permainan kuis SMS bahwa “kerugian
86
ikut kuis SMS adalah para konsumen harus mempunyai banyak pulsa, hal ini karena
permainan kuis SMS itu adalah persaingan adu kuat untuk mengirim SMS dengan
sebanyak- banyaknya dengan pemain yang lain”.72
Selain itu dalam praktek kuis SMS
para peserta harus rela kehilangan waktu luangnya agar bisa menyempatkan diri pada
waktu tertentu tergantung jam tayang kuis SMS itu dilaksanakan.
Dalam pandangan Tokoh Agama Kelurahan Cikole Ustadz Denden berpendapat
bahwa “permainan kuis SMS yang berkembang dimedia elektronik sebenarnya bisa
menimbulkan kerugian, akan tetapi itu semua tergantung pada pelaku kuis SMS tersebut.
Dengan katalain rugi atau tidaknya sebuah permainan itu kembali pada penilaian diri
mereka sendiri.”73
Pendapat ini memberikan pengetahuan baru bagi peneliti tentang aspek
– aspek yang timbul dari segala hal yang baru.
Tabel 4.21
Pengetahuan responden terhadap ketergantungan kuis SMS
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Setelah penulis mengetahui sebarapa besarnya pengaruh dari iklan kuis SMS pada
72
Firman, Responden Angket Kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Khusus, (Sukabumi, 19
Juli 2010) 73
Denden, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 23 Juli
2010)
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
4.
Kecanduan
Sedikit kecanduan
Tidak kecanduan
Tidak tahu
21
15
36
76
14
8
26
52
Jumlah 148 100
87
tabel sebelumnya (tabel 4.16). Maka penulis meneliti pengetahuan masyarakat mengenai
dampak kecanduan kuis SMS pada masyarakat Kelurahan Cikole Sukabumi. Dari hasil
penelitian, tampak terlihat bahwa mayoritas masyarakat (52%) tidak mengetahui
kecanduan dari kuis SMS, sedang 22% mengungkapkan kuis SMS ini bisa menimbulkan
kecanduan meskipun itu hanya sedikit, dan sisanya (26%) berpendapat tidak akan
kecanduan dalam kuis SMS.
Tabel berikutnya menjelaskan tentang pemahaman masyarakat mengenai dampak
positif dari kuis SMS.
Tabel 4.22
Pemahaman masyarakat tentang dampak positif kuis SMS
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Ada keuntungan
Tidak Ada
Tidak tahu
30
75
10
25%
60%
15%
Jumlah 115 100%
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Pemahaman masyarakat dalam tabel 4.22 ini diambil dari sebagian responden
yang tidak mengetahui dampak negatif dan beranggapan kuis SMS tidak merugikan
masyarakat, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 60% kuis SMS tidak memberikan
keuntungan bagi masyarakat, namun 25% responden beranggapan kuis SMS ini dapat
memberikan keuntungan bagi para pemain karena dapat berpeluang untuk mendapatkan
hadiah yang sudah tersedia.
88
Pandangan untung maupun rugi pada kuis SMS ini menurut ustadz Romli “kuis SMS
dapat memberikan keuntungan hanya bagi orang yang ikut dalam permainan itu dan
memenangkan permainannya, sehingga ia mendapatkan hadiah yang diinginkannya”.74
Dari dampak positif yang timbul maka akan sangat berpengaruh pada masyarakat
sehingga menimbulkan rasa penasaran pada diri mereka.
Table selanjutnya menjelaskan perlunya aturan hukum bagi kuis SMS
Tabel 4.23
Pendapat masyarakat mengenai aturan hukum kuis SMS
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
Tidak perlu
Perlu
18
9
70%
30%
Jumlah 25 100%
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel 4.23 diatas mengisyaratkan perbedaan pandangan masyrakat dalam menentukan
adanya aturan hukum yang mengatur kuis SMS, data ini diambil dari sebagian responden
yang beranggapan kuis SMS ini bisa merugikan masyarakat, dari hasil survei dapat dilihat
70% tidak membutuhkan aturan hukum yang mengatur tentang kuis SMS sedangkan
sisanya yaitu 9 orang menginginkan adanya aturan hukum itu, perbedaan ini karena bagi
masyarakat permainan kuis SMS ini hanyalah permainan biasa dan penghibur sehingga
tidak perlu adanya peraturan yang mengaturnya.
74
Romli, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi, (Sukabumi, 24 Juli
2010)
89
Tabel 4.24
Pengetahuan persamaan kuis SMS dengan perjudian
No. Pilihan jawaban f %
1.
2.
3.
Tidak sama
Sama
Tidak tahu
67
53
30
47%
33%
20%
Jumlah 150 100%
Keterangan: Data diolah dari hasil survei lapangan
Tabel diatas merupakan jawaban dari pertanyaan penulis “apakah permaian kuis SMS
itu sama dengan permaian judi yang berkembang dimasyarakat”, hanya 33%
berpendapat kuis SMS sama dengan perjudian hal ini karena dalam kuis SMS terdapat
sebuah pertaruhan untuk memperebutkan hadiah yang sudah disediakan, sementara 47%
responden berpendapat bahwa kuis SMS tidak sama dengan perjudian, sedangkan sisanya
tidak mengetahui persamaan yang ada dalam kuis SMS dan perjudian.
K.H. Ahmad Sudja’I (50 tahun) seoarang mantan ketua MUI Kabupaten Sukabumi
mengatakan bahwa “permainan kuis SMS ini sama dengan perjudian, hal ini karena dalam
praktek kuis SMS terdapat sebuat pertaruhan untuk mendapatkan suatu hadiah dan
taruhan yang dilakukan dengan cara pendaftaran”.75
Hal ini sesuai dengan fatwa MUI
yang keluar pada tahun 2006 yang mengatakan bahwa permainan kuis SMS terdapat
unsur judi, karena dalam permainan kuis SMS ada sebuah pertaruhan untuk
memperebutkan hadiah hasil dari akumulasi uang pendaftaran para peserta.
75
K.H. Ahmad Sudja’i, Tokoh Agama kelurahan Cikole Sukabumi, Wawancara Pribadi,
(Sukabumi, 24 Juli 2010)
90
Kuis SMS menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia) adalah merupakan permainan
yang didalamnya terdapat unsur judi tetapi dalam prakteknya unsur tersebut tidak
diperlihatkan sehingga masyarakat dapat beranggapan bahwa kuis SMS ini bukan
termasuk judi. Di sembunyikannya unsur judi yang terdapat dari dalam kuis SMS maka
pandangan masyarakat mengenai kuis SMS itu biasa saja dan tidak termasuk dalam judi.
Karena menurut pandangan masyarakat yang termasuk dalam perjudian itu adalah adanya
sebuah pertaruhan untuk memperebutkan hadiah. Dari keterangan ini dapat diketahui
bahwa pandangan kuis SMS menurut masyarakat berbeda dengan menurut ulama. Oleh
karena itu ulama di harapkan berhati- hati dalam membuat aturan hokum baru mengenai
kuis SMS.
Kesepakatan para ulama sehingga keluarnya fatwa haram kuis SMS pada tahun 2006
tidak dapat mempengaruhi masyarakat untuk menjauhi dan melarang adanya kuis
tersebut, mengingat tidak adanya sanksi hukum yang yang diberikan bagi para pelanggar
fatwa, dan lemahnya sifat fatwa sehingga kurang mengikat masyarakat, meskipun
mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam.
C. Analisis Tentang Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Perjudian dan
Kuis SMS dengan Iming – iming Hadiah
Mengacu pada inti permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu, ada
beberapa butir temuan peneliti yang perlu dielaborasi secara lebih mendetail dan kritis,
permasalah tersebut adalah: 1) Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS, 2)
91
persamaan kuis SMS dengan perjudian
1. Pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS
Kuis SMS merupakan permainan baru yang berkembang dizaman modern,
perkembangan kuis SMS sangat pesat karena didukung dengan perkembangan elektronik
berupa handphone di masyarakat sehingga memudahkan penyelenggara untuk
mempromosikan permainannya, perkembangan ini sungguh sangat memprihatinkan sosial
masyarakat.
Sosial masyarakat yang dahulu tidak bergantung pada handphone, pada masa
sekarang malah sebaliknya, ketergantungan inilah yang dimanfaatkan para penyelenggara
kuis untuk mengadakan kuis SMS, dengan adanya kuis SMS ini masyarakat akan
menambah penghasilan dengan tidak susah payah dan hanya dengan mengirimkan SMS
saja.
Kuis SMS dengan cara mengirimkan SMS ini memicu keingintahuan masyarakat
untuk ikut dalam permainan tersebut tanpa menyadari akibat yang ditimbulkan oleh
permainan kuis, dengan adanya akibat yang tidak diketahui masyarakat ini maka
pengetahuan masyarakat akan berkembang dan bersifat logis, dengan danya pemikiran
semacam ini maka akan menimbulkan suatu tindakan yang tidak patuh atas hukum.
Meurut pandangan masyarakat kuis SMS hanya permaian dengan iming – iming
hadiah yang bisa memberikan keuntungan bagi para pemainnya dan bukan merupakan
pertaruhan seperti dalam perjudian, pandangan ini berbeda dengan pemahaman para
92
ulama yang menganggap bahwa permainan kuis SMS ini adalah pertaruhan yang sama
dengan perjudian sehingga hukumnya haram seperti judi.
Pengeharaman kuis SMS oleh pihak MUI ini tidak mempengaruhi masyarakat untuk
menjauhinya karena menurut mereka permainan kuis SMS ini hanya permainan biasa
yang tidak terdapat unsur judi didalamnya, dari perbedaan ini penulis dapat
menyimpulkan bahwa berlakunya suatu hukum yang sifatnya tidak mengikat ini
tergantung pada pandangan seseorang dalam menyikapi suatu permasalahan sehingga
baik buruknya permasalan itu hanya dia yang bisa merasakan dan mengalaminya.
Maka dari itu fatwa haram pada kuis SMS ini tidak bisa mengikat kehidupan
masyarakat karena pandangan masyarakat terhadap kuis SMS ini berbeda dengan
pandangan para ulama.
2. Persamaan kuis SMS dengan perjudian
Untuk menyamakan kuis SMS dengan perjudian sebenarnya sangat mudah,
kemudahan dalam menentukan persamaan ini perlu adanya kehati – hatian sehingga dapat
menghasilkan persamaan yang akurat dan tidak mengada – ada sehingga dapat
mengahasilkan hukum baru yang mudah difahami masyarakat, oleh karena itu dalam
penentuan ketentuan kuis SMS dan perjudian harus sama dan terperinci.
Persamaan antara kuis SMS dengan perjudian ini adalah:
a. Unsur dalam praktek kuis SMS:
1) Adanya pendaftaran untuk memulai permainan
93
2) Adanya harta benda yang diperebutkan
3) Adanya sistem pertaruhan dengan cara mengirim SMS sebanyak – banyaknya
dan yang paling banyak mengirim SMS maka dialah pemenangnya.
b. Unsur perjudian
1. Adanya unsur memasang uang taruhan
2. Adanya hadiah yang diperebutkan
3. Adanya unsur pertaruhan dalam permainan dan siapa yang menang maka ia
berhak mengambil harta yang kalah.
Dalam hal kuis SMS dan perjudian ini, pemberlakuan hokum terhadap keduan
masalah ini sangat bervarisi. Seperti dalam perjudian, meskipun peraturan hokum tentang
judi sudah ada, namun permainan judi di masyarakat masih terjadi. Oleh karena itu, 75%
responden menginginkan adanya peraturan yang tegas dalam mengatur perjudian
sehingga menimbulkan efek jera bagi pelakunya.
Lain halnya dengan kuis SMS, masyarakat yang mengetahui adanya permainan kuis di
media elektronik hanya 25 responden yangmerasa di rugikan oleh kuis SMS. Dari
responden ini hanya 18 orang yang tidak menginginkan adanya peraturan mengenai
permainan kuis SMS. Hal ini karena bagi mereka permainan kuis SMS tidak mempunyai
dampak negative yang signifikan. Hal ini dapat di ketahui dari hasil penelitian bahwa 65%
responden mengatakan kuis SMS tidak menimbulkan masalah bagi mereka.
Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan dari masalah perlu atau tidaknya
94
peraturan mengenai perjudian dan kuis SMS yaitu:
a. Perjudian
Meskipun peraturan mengenai perjudian sudah ada dalam KUHP, namun keberadaan
peraturan tersebut tidak memberikan efek jera bagi masyrakat. Oleh karena itu, dari hasil
penelitian diketahui bahwa responden menginginkan keberadaan aturan hokum yang tegas
menangani perjudian dan bisa memberikan efek jera bagi masyarakat.
b. Kuis SMS
Perkembangan kuis SMS di media elektronik tidak mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Meskipi\un sudah dinyatakan haram oleh MUI, tetapi kuis SMS masih tetap
ditayangkan dan tetap diikuti oleh masyarakat. Oleh karena itu, hasil m\penelitain dapat
menjelaskan bahwa kuis SMS umumnya tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat.
Sehingga tidak menimbulkan aturan hokum mengenai kuis SMS.
95
BAB V
PENUTUP
Skripsi ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat tentang
perjudian dan dikhususkan pada permasalahan kuis SMS dengan iming – iming hadiah.
Dari penelitian yang dilakukan penulis terhadap masyarakat di Kelurahan Cikole
Sukabumi dapat menmghasilkan beberapa kesimpulan dan saran – saran kepada
masyarakat luas khususnya masyarakat di Kelurahan Cikole Sukabumi, serta saran kepada
pihak lembaga keagamaan khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) baik yang berada
di Kota, Kabupaten, Propinsi maupun pusat. Selain itu penulis memberi saran kepada para
penegak hukum agar selalu aktif dalam menjalankan aturan perundang – undangan yang
sudah ada. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan serta saran yang
diungkapkan.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai pemahaman tetang perjudian dan dikhususkan dalam kuis
SMS dengan iming – iming hadiah, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
dalam hal perjudian dan kuis SMS dalam pandangan masyarakat khususnya di wilayah
Kelurahan Cikole Sukabumi. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman masyarakat mengeani perjudian yaitu sama dengan pertaruhan,
sedangkan pemahaman masyarakat mengenai kuis SMS yaitu hanya sebatas
96
permainan biasa atau permainan hiburan yang tidak memberikan keuntungan bagi
masyarakat. Dan mereka tidak menganngap kuis SMS sebagai judi.
2. Reaksi masyarakat dalam menghadapi kuis SMS sangat minim. Meskipun iklan
kuis di media elektronik sangat banyak, akan tetapi pengaruh iklan kepada
masyarakat itu sangat rendah.
3. Pendapat para tokoh agama islam di Kelurahan Cikole mengenai perjudian dalam
konteks modern khususnya kuis SMS adalah bahwa kuis SMS yang ada dimedia
elektronik itu mengandung unsur pertaruhan untuk memperebutkan hadiah yang
sudah di tentukan.
B. Saran – saran
Dengan adanya kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan kepada para pembaca
untuk bisa melengkapi dan mencermati perkembangan kuis SMS di media elektronik
khususnya kepada:
1. Para mahasiswa hokum agar bisa mengembangkan pembahasan dalam bidang
perjudian.
2. Para dosen agara bisa membuat artikel – artikel mengenai perjudian dan kuis
SMS.
97
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Umar. Antara Quiz dan Judi, diakses pada tangal 20 maret 2010 dari:
Http://Antara quiz dan judi_Mediaislam.net
Al- Azhary, Imam. Tafsir Ash-Shawy, Juz 1.
Ali, Alaudin bin Muhammad Bin Ibrahim. Tafsir Khazin. ( Mesir, Mustafa Al- Arabi Al-
Halabi. 1995). Jilid I.
Al-Jawi, M. Shiddiq, Kuis Via SMS dan Premium Call Dalam Tinjauan Syariah,
(Yogyakarta. Ar-Raudhoh Pustaka, 2006).
Asjumuni, A. Rahman. Qaidah – Qaidah Fiqih. (Jakarta. Bulan Bintang. 1986)
Audah, Abdul Qadir. Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, ( Jakarta. Kharisma Ilmu. 2007).
Az- Zuhaili, Wahbah. Konsep Darurat Dalam Hukum Islam (Studi Banding dengan
Hukum Positif). (Jakarta. Gaya Media Pratama).
Budi. Fenomena Undian Berhadiah dan Kuis SMS dalam Kaca Mata Islam. Diakses pada
tanggal 27 Mei 2010 dari: www.generasimuslim.com
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta.
Balai Pustaka. 1988)
Fatah, Rohadi Abdul, Analisis Fatwa Keagamaan Dalam Fiqih Islam, Edisi Kedua. (
Jakarta. Bumi Aksara. 2006 ).
Fatwa MUI: SMS Berhadiah Haram, di akses dari Http://www.mui.or.id/muiin/fatwa.php
pada tanggal 29 mei 2010.
Haryanto. Indonesia Negeri Judi. Di akses pada 04 November 2009. dari :
http://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/
Hosen, Ibrahim, Apakah Judi Itu, (Jakarta, Lembaga Kajian Ilmiah Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ), 1987).
98
Kartono, Kartini. Patologi Sosial. ( Jakarta. Raja Grafindo Persada 2005 ).
Khalaf, Abdul Wahab, Kaidah – Kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul fiqh ( Jakarta, Raja
Grapindo. 2002)
Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqh Sosial. ( Yogyakarta, LKS Yogyakarta, 1994).
Moleong, Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosdakarya ,
2004).
PP No. 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian. Diakses dari
www.legalitas.org
Qardhawi, Muhammad Yusuf, Halal dan Haram dalam Islam, (Jakarta, Bina Ilmu, 1993).
__________________, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta. Akbar Media. 2005).
Ridwan, Kafrawi, Ensiklopedi Islam. ( Jakarta. Ikhtiar Baru Van Hoeve. 1999).
Sari, Shinta Permata Gambaran Prilaku Gambling Pada Peserta Kuis SMS di Televisi.
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007.
Shadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Jilid 5. (Jakarta. Ichtiar Baru. 1984) hal. 2815
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an).
(Jakarta. Lentera Hati. 2002). Vol. 2.
_______________, Tafsir Al- Mishbah (Pesan, Kesan, dan keserasian Al-Qur‟an).
(Jakarta. Lentera Hati. 2002). Vol. 3
______________, Wawasan Al- Qur‟an. ( Jakarta. Mizan. 1994) .
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode penelitian Survai, (Jakarta, Lembaga
Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), 1999).
Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,
2004).
Sofyan, Yoki P. , Pola Berfikir Masyarakat, diakses pada tanggal 15 maret 2010 dari http://www.highervalues.net
99
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama, 2005).
Yafie, Ali. Menggagas Fiqh Sosial, (Bandung, Mizan, 1995).
Zuriah, Nurul. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ( Jakarta, Bumi Aksara,
2007).
100
101
102
103
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr/i
Di
Tempat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhtar Nur Affan
NIM : 106043201364
Fak : Syariah dan Hukum
Jurusan : Perbandingan Mazhab dan Hukum
Program Studi: Perbandingan Hukum
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Bersama ini saya, sedang mengadakan penelitian tentang “CARA BERFIKIR
MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN
CIKOLE SUKABUMI)” untuk data skripsi sebagai persyaratan kelulusan SI. Untuk
melengkapi data yang dibutuhkan, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai
responden guna mendapat hasil data yang akurat dan benar, bersama itu pula dimohon
Bapak/Ibu/Sdr/i menjawab dengan benar dan tepat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
berdasarkan pengalaman dan pengatahuan Bapak/Ibu/Sdr/i.
Semua data/jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan rahasia yang selalu saya jaga.
Atas waktu, jawaban, bantuan dan bentuk kerjasamanya, saya mengucapkan banyak
terimakasih.
Wassalamu a‟laikum Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2010
Hormat saya,
MUHTAR NUR AFFAN
106043201364
104
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan:
Dengan ini saya memberikan pernyataan, bahwa saya telah diwawancarai sebagai
narasumber untuk memenuhi atau melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis. Saya
telah memberikan jawaban - jawaban sesuai dengan apa yang dibutuhkan seperti yang
telah saya alami dan ketahui.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhtar Nur Affan
NIM : 106043201364
Fak : Syariah dan Hukum
Jurusan : Perbandingan Mazhab dan Hukum
Program Studi: Perbandingan Hukum
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Wawancara ini dilakukan pada:
Hari/tgl :
Pukul :
Tempat :
Demikian surat pernyataan ini, sebagai bukti bahwa yang bersangkutan benar-
benar telah mewawancarai saya.
Sukabumi,………., 2010
( _________________ )
NARA SUMBER
105
PEDOMAN WAWANCARA
Terhadap Para Ahli Hukum
Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian
IDENTITAS / INFORMASI UMUM
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Latar belakang pendidikan yang responden
Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan
1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*
2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*
3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*
4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*
* Coret yang tidak perlu
1. Dimanakah Bapak/Ibu/Sdr/I tinggal? 1. Perumahan 4. Asrama/pondok
2. Perkampungan
3. Kontrakan/kos-kosan
2. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa
2. PNS Guru
3. Mahasiswa Umum/Agama
3. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, __________
Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak
4. Dimanakah Bapak/Ibu/Sdr/I kuliah? 1. PT Negeri, sebutkan, ______
106
(Bagi Mahasiswa) 2. PT Swasta, sebutkan, ______
Dimanakah Bapak/Ibu Mengajar? 1. PT Negeri, Sebutkan,
(Bagi Dosen) 2. PT Swasta, Sebutkan, ______
1. Bagaimana perjudian menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?
2. Apa unsur atau ketentuan judi menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?
3. Apa yang dimaksud dengan Kuis SMS?
4. Apa yang Bapak/Ibu/Sdr/I ketahui tentang ketentuan dan unsur Kuis SMS?
5. Apakah kuis SMS sama dengan judi?
6. Apakah ketentuan – ketentuan dalam biaya kuis SMS itu sama dengan taruhan?
7. Apakah hukum kuis SMS dapat dimasukkan dalam hukum perjudian?
8. Lalu bagaimana cara penyelesaiannya menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr?
9. Dalam kehidupan masyarakat peran hukum apa yang dominan dipakai dalam
masyarakat untuk perjudian?
10. Apa faktor pendorong masyarakat tertarik ikut permainan kuis SMS/judi menurut
Bapak/Ibu/Sdr/i?
11. Bagaimana pandangan hukum mengenai kuis SMS?
12. Apakah Bapak setuju bahwa kuis SMS di haramkan oleh MUI?
13. Menurut pandangan Bapak/Ibu/Sdr/i apakah hukum di Indonesia yang mengatur
tentang perjudian dapat menyelesaikan masalah sosial masyarakat terutama dalam
penertiban perjudian?
14. Apakah hukuman yang diberikan dalam KUHP itu dapat membuat jera para
pelaku judi?
15. Bagaimana cara penertiban perjudian menurut Bapak/Ibu/Sdr/i?
16. Tahukah Bapak/Ibu/Sdr/i mengenai pandangan masyarakat dalam Kuis SMS?
107
17. Sampai batas Manakah Permainan Itu bisa dikatakan Sebagai Perjudian?
18. Apakah perjudian di masyarakat bisa hilang?
19. Apakah pandangan Bapak/Ibu/Sdr/I mengenai perkembangan judi modern?
Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik
Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.
108
PEDOMAN WAWANCARA
Terhadap Tokoh Ulama Desa Cikole Sukabumi
Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian
IDENTITAS / INFORMASI UMUM
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Latar belakang pendidikan yang responden
Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan
1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*
2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*
3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*
4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*
* Coret yang tidak perlu
1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini
2. Luar Kota ini, sebutkan, ….
3. Luar Propinsi, sebutkan, ….
2. Dimanakah Bapak/Ibu belajar ilmu Agama? 1. Ponpes Modern, sebutkan, __
2. Ponpes Salafi, sebutkan, ____
3. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa 4. Karyawan
2. PNS Guru 5. Petani
3. Pedagang 6. _______
4. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan,___________
109
Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak
5. Dimanakah Bapak/Ibu mensyiarkan dakwah? 1. Pondok pesantren
2. Majelis Ta’lim
3. Instansi Pemerintah
Pertanyaan umum
1. Apa Agama mayoritas Desa Cikole?
2. Bagaimana kehidupan Agama masyarakat Cikole?
3. Bagaimana pengaruh adat masyarakat dalam pengamalan ajaran Agama?
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya praktek perjudian di masyarakat desa
Cikole?
5. Apa pandangan Bapak/Ibu mengenai perjudian tersebut?
6. Apa maksud dari perjudian menurut Bapak/Ibu?
7. Apa unsur perjudian yang Bapak/Ibu ketahui?
8. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang kuis SMS?
9. Tahukah Bapak mengenai ketentuan – ketentuan yang harus di penuhi pemain kuis
SMS?
10. Apakah tarif / biaya yang diberikan dalam kuis SMS itu termasuk dalam taruhan?
11. Tahukah Bapak/Ibu tentang fatwa haram kuis SMS yang di keluarkan oleh MUI?
12. Bisakah kuis SMS diketeogikan sebagai judi modern?
13. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat tentang hukum larangan perjudian baik
menurut Agama maupun undang – undang ?
14. Kegiatan – kegiatan apa saja yang di lakukan Bapak/Ibu dalam memberikan
pemahaman Agama pada masyarakat desa Cikole?
110
15. Apa yang di lakukan Bapak/Ibu dalam pelarangan perjudian?
16. Sudahkah Bapak/Ibu memberikan pada masyarakat tentang pemahaman kuis
SMS?
17. Bagaimana peran ulama dalam pencegahan perjudian?
18. Menurut Bapak apakah perjudian itu bisa di tertibkan atau di hilangkan?
19. Bagaimana pandangan agama dalam menilai kuis SMS?
20. Bagaimana cara Bapak/Ibu menafsirkan suatu permainan di zaman Sekarang
terutama yang di ragukan mempunyai unsur judi?
Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik
Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.
111
PEDOMAN WAWANCARA
Terhadap Masyarakat Desa Cikole Sukabumi
Mengenai Pola Berfikir Masyarakat Tentang Perjudian
IDENTITAS / INFORMASI UMUM
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Latar belakang pendidikan yang responden
Jenjang pendidikan Jenis sekolah tahun Keterangan
1. Sekolah Dasar SD/MI* Sekolah Agama/ umum*
2. SLTP SMP/MTS* Sekolah Agama/ umum*
3. SLTA SMU/SMK/MA* Sekolah Agama/ umum*
4. Pendidikan Tinggi Umum/ Agama* D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3*
* Coret yang tidak perlu
1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini
3. Luar Kota ini
4. Luar Propinsi
2. Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I saat ini? 1. PNS Biasa 4. Karyawan
2. PNS Guru 5. Petani
3. Pedagang 6. _______
3. Selain pekerjaan diatas, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, ___________
Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak
112
Pertanyaan umum
1. Apakah pemahaman Bapak/Ibu/Sdr/I tentang judi?
2. Apakah pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i tentang Kuis SMS?
3. Apa pengetahuan Bapak/Ibu/Sdr/i tentang perjudian yang ada di masyarakat?
4. Adakah peran ulama dalam pemberantasan perjudian di desa Bapak/Ibu/Sdr/i?
5. Apa akibat sosial yang di timbulkan oleh perjudian modern?
6. Apa dampak yang ditimbulkan oleh perjudian?
7. Apa respon Bapak/Ibu/Sdr/i bila di hadapkan dengan kuis SMS?
8. Apa tanggapan dan saran Bapak/Ibu/Sdr/i mengenai kuis SMS?
9. Adakah masyarakat yang ikut Kuis SMS di desa Bapak/Ibu/Sdr/i?
10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Sdr/i setelah banyaknya perjudian modern yang
berkembang saat ini?
11. Apakah Bapak/Ibu/Sdr/i tahu kuis SMS itu di haramkan?
12. Unsur apa saja yang Bapak/Ibu/Sdr/i ketahui tentang perjudian?
13. Apakah unsur dalam kuis SMS bisa di katakana perjudian?
14. Apakah hukuman yang diberikan bagi pelaku judi sudah sepadan dan bisa
membuat jera pada pelakunya?
15. Apakah biaya atau tarif untuk melakukan kuis SMS itu termasuk pada taruhan?
16. Apakah anda mengetahui ketentuan – ketentuan yang harus di patuhi untuk peserta
kuis SMS?
17. Menurut anda apakah hukum yang mengatur tentang judi bisa efektif dalam
penertibannya?
18. Apakah saudara pernah ikut dalam kuis SMS?
19. Apakah Bapak/Ibu/Sdr/I mengetahui jenis perjudian yang berkembang di zaman
sekarang?
20. Apakah menurut Bapak/Ibu/Sdr/I perjudian bisa di tertibkan atau di hilangkan?
113
Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik
Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.
Angket Praktek Penelitian
CARA BERFIKIR MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN
(STUDI DI KELURAHAN CIKOLE SUKABUMI)
Alamat Responden
Nama : ________________
Alamat : ________________
Umur : ________________
Pekerjaan : ________________
PETUNJUK PENGISIAN
Angket dapat diisi oleh responden dan dapat dibantu oleh peneliti, jika ada pertayaan yang belum
jelas dapat bertanya pada peneliti. Cara memberikan jawaban dengan melingkari alpabet yang
telah tersedia sesuai plihan Bapak/Ibu/Sdr, atau dengan cara mengisi tempat kosong yang sudah
tersedia. Mohon jawaban diberikan sejujurnya atau apadanya.
Latar belakang responden:
1. Dimanakah daerahBapak/Ibu/Sdr/I berasal? 1. Asli Desa ini
2. Luar Kota ini, sebutkan, ____
3. Luar Propinsi, sebutkan, ____
3. Apa pendidikan terakhir Bpk/Ibu/Sdr. 1. SD/MI Sederajat
2. SMP/MTS Sederajat
3. SMA/MA Sederajat
4. Perguruan tinggi Sebutkan, __
5. Jawaban lain, ___________
114
4. Selain pekerjaan sekarang, apakah Bapak/ Ibu/ 1. Ya, sebutkan, ___________
Sdr/I mempunyai pekerjaan sampingan? 2. Tidak
5. Barang elektronik apa yang Bapak/Ibu punya sekarang? Sebutkan, ______
6. Dalam sehari berapa kali Bapak/melihat iklan 1. <3 kali 3. >3 kali
kuis SMS di televisi? 2. Tidak tahu berapa
7. Berapa penghasilan Bapak/Ibu/Sdr perbulan? 1. < 500.000 3. < Rp 2 juta
2. > 500.000 4. > Rp 2 juta
Pertanyaan umum: 1. Apa yang Bapak/Ibu/Sdr fahami tentang perjudian? Sebutkan, _____
2. Apakah dilingkungan Bapak/Ibu/Sdr sering terjadi permainan judi sepeti:
( ) Togel ( ) Judi Kartu
( ) sabung ayam ( ) Pacuan kuda
( ) Kasino ( ) lain – lain, Sebutkan ______
Keterangan : Jawaban diisi dengan tanda V sesuai dengan permainan yang ada
dilingkungan bapak/ibu/sdr dan jawaban bisa lebih dari satu.
3. Apakah bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam perjudian?
a. Ya, Sebutkan jenisnya, __ b. tidak pernah
4. Adakah anggota keluarga atau saudara bapak/ibu/sdr yang pernah ikut dalam
perjudian?
a.Ya, sebutkan jenisnya,___ b. Tidak ada
5. Menurut bapak/ibu/sdr apakah permainan judi ini dapat merugikan masyarakat
khususnya para pemainnya?
a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 7)
6. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu
adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?
a.Ya, perlu b. tidak perlu
7. Apakah perjudian ini bisa menjadi masalah sosial di masyarakat?
a. ya, sebutkan b. tidak tahu (langsung ke no 12)
8. Jika perjudian ini bisa menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat apakah perlu
adanya hukum yang mengatur perjudian tersebut?
a.Ya, perlu b. tidak perlu (langsung ke no 12)
9. Jika menurut bapak/ibu/sdr perlu adanya peraturan tentang judi, apakah peraturan
tersebut bisa diterapkan dimasyarakat oleh para penegak hukum?
a. ya, sebutkan contohnya b. tidah tahu (langsung ke no 11)
10. Apakah berlakunya hukum tersebut dapat menyelasaikan masalah perjudian di
masyarakat?
115
a. ya, sebutkan contohnya (langsung ke no 12) b. tidah tahu
11. Jika aturan hukum tentang perjudian tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka
sebaiknya apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk perjudian?
a. Membuat aturan hukum yang baru dengan hukuman yang berat
b. Mengadakan sosialisasi dampak negatif dari perjudian
c. Membuat lokalisasi perjudian
d. Jawaban lain, _________
12. Apakah ada dampak positif dari permainan judi?
a. ya, sebutkan,___ b. tidah tahu (langsung ke kuis SMS)
13. Jika perjudian mempunyai dampak positif apakah perjudian dapat menangani
masalah masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi?
a. ya, sebutkan contohnya b. Tidak ada
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul “CARA BERFIKIR
MASYARAKAT TENTANG PERJUDIAN” maka peneliti mengkhususkan pertanyaan
selanjutnya pada masalah kuis SMS dengan iming – iming hadiah.
Pertanyaan umum:
1. Apa yang anda fahami tentang kuis SMS dengan iming – iming hadiah?
a. Pertaruhan (lanjut ke no 2) c. Adu cepat
b. Permainan biasa d. Mengundi nasib
jawaban b, c, dan d langsung ke pertanyaan no 3.
2. Apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah bisa dikatakan sebagai perjudian?
a. ya bisa b. tidak bisa
3. Apakah bapak/ibu/sdr mengetahui ketentuan – ketentuan dalam permainan kuis
SMS dengan iming – iming hadiah?
a. Ya, sebutkan b. Tidak tahu (langsung ke no 7)
4. Jika anda mengetahui ketentuan dari kuis SMS, maka apakah kuis SMS ini
mempunyai dampak negatif bagi masyarakat?
a. Ya, sebutkan b. Tidak
5. Jika kuis SMS dengan iming – iming hadiah ini bisa merugikan masyarakat
apakah perlu adanya peraturan yang mengaturnya?
a. Ya. alasannya,___ b. tidak perlu. Alasannya,___
6. Dengan adanya peraturan mengenai kuis SMS apakah bisa menangani masalah
kuis SMS dimedia masa?
a. ya bisa b. tidak tahu
116
7. Apakah ada dampak positif yang ditimbulkan dari kuis SMS dengan iming –
iming hadiah?
a. Ya, sebutkan b. Tidak (langsung ke no
8. Jika kuis SMS berdampak positif, maka apakah kuis SMS bisa merubah hidup
masyarakat?
a. ya bisa b. tidak tahu
9. Apakah anda tertarik untuk mengikuti kuis SMS dengan iming – iming hadiah
yang berkembang di media elektronik?
a. Ya, alasannya, _____ c. Tidak, alasannya,____
b. Sedikit tertarik
10. Apakah anda pernah melihat iklan kuis SMS dengan iming – iming hadiah di
media elektronik seperti: (jawaban ditandai dengan V)
( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah
( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara
( ) lain – lain, sebutkan ____
11. Menurut anda apakah iklan kuis SMS yang disajikan oleh media elektronik bisa
mempengaruhi masyarakat untuk ikut permainan kuis SMS?
a. Ya c. Alasan lain, ______
b. Tidak
12. Jika dilingkungan saudara ada anggota keluarga atau saudara dekat anda yang
menang hadiah dari kuis SMS, apakah anda akan mencoba keberuntungan seperti
tetangga anda?
a. Ya c. Alasan lain, ______
b. Tidak
13. Menurut anda kuis SMS manakah yang bisa dikatakan sebagai perjudian?
(jawaban ditandai dengan tanda V)
( ) kuis bola ( ) kuis tebak wajah ( ) Semuanya
( ) kuis ramadhan ( ) kuis program acara
( ) lain – lain, sebutkan ____ ( ) tidak ada
14. Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah itu dapat merubah
kehidupan seseorang?
a. Ya, Alasannya,__ b. Tidak, tahu
15. Menurut anda apakah kuis SMS dengan iming – iming hadiah termasuk dalam
perbuatan mubadzir/menghambur- hamburkan harta?
a. Ya, Alasannya,___ b. Tidak, tahu
16. Menurut anda apakah dalam kuis SMS dengan iming – iming hadiah dapat
membuat pemainnya ketagihan?
a. Ya, Alasannya,___ b. Tidak, tahu
117
19. Apakah menurut anda ada kesamaan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming –
iming hadiah? _______________________________________________________
20. Jika apa yang membedakan antara perjudian dan kuis SMS dengan iming – iming
hadiah? ____________________________________________________________
21. Menurut anda apakah kuis SMS bisa dilarang oleh Agama maupun hukum yang
berlaku di negara kita? ________________________________________________
22. Menurut anda dalam setiap praktek kuis SMS apakah masalah sosial seperti
perekonomian masyarakat bisa bertambah seperti contoh kemiskinan karena kerugian
kuis SMS?
Terima kasih atas waktu yang di berikan, semoga amal Baik
Bapak/Ibu/Sdr/I dijadikan pahala oleh Allah SWT.