cara beternak babi

4
TATALAKSANA PEMELIHARAAN 1. Kandang Lokasi kandang sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan seperti bau dan penyebaran bibit penyakit. Kandang dilengkapi (1) bak tempat makan dan minum ukuran sesuai dengan kebutuhan, letaknya lebih tinggi dari lantai dan permukaannya rata agar mudah dibersihkan, (2) bak pembuangan kotoran (septictank), setiap kandang dibuat saluran pembuangan kencing dan kotoran langsung ke septictank. 2. Memilih bibit Induk betina, dengan ciri-ciri umum: · Kepala sedang, rahang kecil · Tubuh panjang, bahu lebar dalam, sampai ke punggung dan agak membusur. · Kaki kuat lurus, bisa berdiri tegak di ke empat kaki. · Ekor melingkar, sehingga tak menggangu perkawinan. · Tumit kuat, kuku lengkap, bersih, simetris · Ambing besar · Putting susu cukup banyak dan genap (12-14 buah) · Sehat dan kuat. · Perut besar lemah bila dipegang terasa halus Pejantan, dengan ciiri-ciri umum: · Bersemangat, agresif/aktif terhadap betina · Mata lebar, waspada · Kepala ringan · Bahu lebar rata, punggung sedikit melengkung · Ekor melingkar, menunjukkan babi sehat · Testis besar, sama dan simetris · Kaki kuat berdiri tegak di ke empat kaki · Kuku lengkap, bersih, tumit kuat · Sehat dan kuat · Mampu kawin betina 2-3 ekor/hari dan mampu kawin 3 kali per minggu. 3. Perkembangan Pada umur 5-6 bulan ternak babi dara umumnya mulai dewasa kelamin. Namun dewasa tubuh pada umur 10-12 bulan, dengan kata lain babi darah baru kawin umur 8-10 bulan dengan bobot badan 100 kg, sehingga saat lahir berumur 12 bulan atau saat kedewasaan induk telah tercapai. Lama birahi berlangsung 1-5 hari atau rata-rata 2-3 hari, apabila babi tidak bunting, gejala birahi terulang setiap 21 hari (1) Tanda-tanda birahi. Babi Nampak gelisah, berteriak-teriak Kemaluan bengkak, pada vulva Nampak merah Selalu mencoba menaiki temannya, atau ingin keluar dari kandang. Bila pada punggungnya diberi beban atau dipegang diam saja Dan dari kemaluan sering keluar lendir.

Upload: adelina

Post on 09-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cara beternak babi

TRANSCRIPT

TATALAKSANA PEMELIHARAAN1. KandangLokasi kandang sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan seperti bau dan penyebaran bibit penyakit. Kandang dilengkapi (1) bak tempat makan dan minum ukuran sesuai dengan kebutuhan, letaknya lebih tinggi dari lantai dan permukaannya rata agar mudah dibersihkan, (2) bak pembuangan kotoran (septictank), setiap kandang dibuat saluran pembuangan kencing dan kotoran langsung ke septictank.

2. Memilih bibit Induk betina, dengan ciri-ciri umum: Kepala sedang, rahang kecil Tubuh panjang, bahu lebar dalam, sampai ke punggung dan agak membusur. Kaki kuat lurus, bisa berdiri tegak di ke empat kaki. Ekor melingkar, sehingga tak menggangu perkawinan. Tumit kuat, kuku lengkap, bersih, simetris Ambing besar Putting susu cukup banyak dan genap (12-14 buah) Sehat dan kuat. Perut besar lemah bila dipegang terasa halusPejantan, dengan ciiri-ciri umum: Bersemangat, agresif/aktif terhadap betina Mata lebar, waspada Kepala ringan Bahu lebar rata, punggung sedikit melengkung Ekor melingkar, menunjukkan babi sehat Testis besar, sama dan simetris Kaki kuat berdiri tegak di ke empat kaki Kuku lengkap, bersih, tumit kuat Sehat dan kuat Mampu kawin betina 2-3 ekor/hari dan mampu kawin 3 kali per minggu.

3. PerkembanganPada umur 5-6 bulan ternak babi dara umumnya mulai dewasa kelamin. Namun dewasa tubuh pada umur 10-12 bulan, dengan kata lain babi darah baru kawin umur 8-10 bulan dengan bobot badan 100 kg, sehingga saat lahir berumur 12 bulan atau saat kedewasaan induk telah tercapai.Lama birahi berlangsung 1-5 hari atau rata-rata 2-3 hari, apabila babi tidak bunting, gejala birahi terulang setiap 21 hari(1) Tanda-tanda birahi.Babi Nampak gelisah, berteriak-teriakKemaluan bengkak, pada vulva Nampak merahSelalu mencoba menaiki temannya, atau ingin keluar dari kandang.Bila pada punggungnya diberi beban atau dipegang diam sajaDan dari kemaluan sering keluar lendir.(2) Waktu yang tepat dikawinkan : birahi pagi hari sampai jam 10.00 pagi, sebaiknya dikawinkan pada hari itu juga, dengan kisaran malam hari sampai pagi jam 10.00(3) Cara mengawinkan : Karena babi darah masa birahinya lebih pendek dari babi yang pernah beranak, maka babi darah dikawinkan pada birahi hari pertama. Sedang sistim kawin dapat secara alam dan inseminasi buatan. Dimana babi pejantan dimasukkan ke kandang induk betina. Induk babi setelah menyapih anaknya, akan birahi kembali 3-10 hari, pada saat itu induk dapat dikawinkan kembali yakni: hari kedua setelah birahi Nampak.

4. Pemeliharaana. Induk bunting.Masa bunting dimulai pada saat terjadinya pembuahan hingga saat kelahiran, lama bunting berkisar 112-115 hari, yakni rata-rata 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari). Induk bunting harus dirawat agar badan kuat saat melahirkan dan anak yang dikandung sehat. Saat bunting tua induk hendaknya diberi kesempatan banyak bergerak agar peredaran darahnya lancar seminggu sebelum beranak, induk yang akan beranak harus ditempatkan dikandang tersendiri.

Tanda-tanda induk melahirkan, antara lain: (a) Perutnya sangat turun, (b) vulva merah dan membesar (36 jam sebelum melahirkan), (c) nafsu makan berkurang dan sangat gelisah, (d) sering mengumpulkan sarang, dan (e) kaki sering dientak-entakan dan kerap kencing.

b. Induk melahirkanKelahiran induk biasanya berlangsung selama 1-12 jam. Setelah melahirkan induk diistirahatkan untuk mencegah rahim ikut keluar. Setelah itu plasenta jangan sampai termakan induk yang mengakibatkan gangguan diperut dan usus dan dapat mengakibatkan kanibalisme (sifat induk makan anaknya)

c. Anak babiAnak babi yang baru lahir, hendaknya selaput lendir yang menutupi hidung dan mulutnya dibersihkan agar cepat bernafas. Tali pusat hendaknya dibiarkan putus sendiri, kalaupun diputuskan tinggalkan 2,5 cm dan diberi yodium tentur 7%. Setelah anak lahir lansung menyusui induknya. Anak babi yang kuat akan mendapat putting susu yang paling baik. Oleh karena itu jumlah anak yang dilahirkan sesuai dengan jumlah putting susu induknya.

d. PejantanDalam pemeliharaan pejantan, pemberian pakan sangat diperhatikan. Dimaksudkan agar pejantan dalam kondisi tubuh yang baik dalam perkawainan. Kegemukan dan kurangnya pergerakan dapat mengurangi nafsu kawin (libido) pejantan, oleh karena itu pemberian pakan bentuk butiran atau pakan campuran lain selalu diikuti pakan hijauan di lapangan.

5. Penanganan Limbah Kotoran BabiBeberapa alternatif penanganan limbah kotoran dari beternak babi, di antaranya: (a) mengumpulkan kotoran dari setiap babi, mengeringkan dan dibuat kompos, (b) menampung kotoran babi didalam kolam penampungan (septictank) dapat dibuat bio gas dan atau setelah penuh penutup kolam dibuka di keringkan dan dibuat pupuk buatan (sistim bokasi), dan (c) mengalirkan limbah kotoran ke dalam kolam penampungan bertingkat dengan perpaduan tanaman air dan pemeliharaan ikan.IV. PAKAN TERNAK BABIPakan dan cara pemberian sangat diperhatikan kandung gizinya harus memenuhi syarat sebagai pakan dan jumlah pemberian disesuaikan dengan kebutuhan ternak berdasarkan fase pertumbuhan (starter, grower), fattening, laktasi.Jumlah Pemberian PakanNoPeriode UmurJumlah Pemberian Pakan

1.Induk1-2,5 kg pakan ransum+hijauan

2.Calon induk-Bunting 3 bulan-Akhir kebuntingan2 kg pakan ransum+hijauan3 kg pakan ransum+hijauan

3.Induk dewasa-Bunting 3 bulan-Akhir kebuntingan1,5 kg pakan ransum+hijauan2,5 kg pakan ransum+hijauan

4.Induk menyusui2,5 kg pakan ransum+0,25 kg/ekorAnak yang disusui+hijauan

5.Penggemukan3,5 kg pakan ransum

V. PENYAKITPenyakit babi ada beberapa, dimana hanya disampaikan jenis penyakit yang sangat menonjol.

1. Taeniasis/Sistiserkosis (Penyakit Cacing Pita)Taeniasis adalah penyakit parasite pada orang dalam bentuk sistiserkus (larva) yang tinggal pada jaringan/otot, jantung, lidah diagpragma, paru-paru, mata, otak bahkan dapat terinfeksi pada seluruh jaringan tubuh.

Tanda-tanda klinis pada ternak babi, sulit diketahui secara pasti tetapi dapat dilihat dari gejala ringan hingga berat, seperti kelemahan umum, hilangnya penglihatan, kadang ditemui kejang-kejang, dalam perabahan ditemukan adalah biji dibawah kulit pada kaki depan dan belakang, kadang mata babi membengkak dibagian leher. Pencegahan dengan memasak daging babi secara matang dan menjaga sanitasi dan higienis dalam beternak babi.

2. Hog CholeraHog cholera penyakit babi yang sangat menular, disebabkan virus, ditandai dengan perdarahan umum dan biasanya berjalan akut tetapi dapat menjadi kronik. Hog cholera ditularkan melalui kontak langsung antara babi sakit dan sehat . Penyebaran sangat cepat melalui babi sakit ke daerah lain. Dapat menular pada manusia. Gejala penyakit, babi Nampak lesu dan berbulu kusam, berkerumun di suatu sudut seperti kedinginan, sering terjadi muntah, dari mata keluar kotoran bersifat mukopurulenta dan diare.

Masalah penyakit sangat merugikan usaha ternak, untuk itu peternak perlu mengetahui beberapa penyakit ternak babi dan gejalanya secara umum, kemudian dapat menghubungi petugas lapangan, dokter hewan dan atau dinas peternakan setempat.