cara gila jadi pengusaha.docx
TRANSCRIPT
BAGIAN I
MODAL AWAL ENTREPRENEUR ITU CUMA BERANI DAN MIMPI
1. BERANI MIMPI
Jadi entrepreneur itu memang harus berani mimpi. Sebab, kita harus
yakin bahwa mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru (blue print) dari
realita. Artinya sesuatu yang akan menjadi kenyataan. Kalau entrepreneur
berani memiliki visi, ia pasti mampu menciptakan kekuatan positif di dalam
pikirannya. Hasilnya adalah kemampuan kerja dan kualitas hidup yang
meningkat.
Sebagai pemimpin, entrepreneur harus punya ilmu “obor”. Artinya
harus dapat menerangi sekeliilingnya. Entrepreneur dengan visi besar adalah
obor bagi bawahannya. Entrepreneur dengan visi besar akan dapat
menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi. Dalam
konteks inilah, kita sebagai entreprneur harus memiliki keberanian bermimpi.
Kita harus punya keyakinan, bahwa rezeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita.
Dan sebetulnya rezeki itu bisa direncanakan menurut mimpi kita. Rezeki itu
berbanding lurus dengan mimpi kita.
2. BERANI MENCOBA
Orang bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Karena
sesungguhnya untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnis,
setiap orang harus punya keberanian mencoba. Dalam bisnis, kita perlu juga
mengedepankan sikap positif bahwa bisnis kita akan berhasil. Sebab dengan
memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi
kita untuk bekerja lebih giat. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita
hampir padam karena pasti akan diterpa “angin”. Dan ternyata, terpaan
“angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan ( the spirit
of entrepreneurship ) kita. Nalar bisnis ( sense of business ) kita semakin
optimal dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur kita semakin yakin akan
kesuksesan yang akan kita raih.
1
3. BERANI MERANTAU
Banyak entrepreneur yang sukses karena ia merantau, karena
dengan merantau berani meinggalkan lingkungan keluarga. Hal itu berarti
kita siap untuk menjadi “manusia baru” dengan lingkungan baru. Dengan
merantau kita mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita. Sedikit demi
sedikit kelemahan tersebut kita perbaiki di tanah perantauan sehingga
membuat kita punya jiwa kemandirian dan juga lebih percaya diri dalam
setiap langkah dalam bisnis maupun karier. Jadi singkatnya, merantau itu
akan membuat kita berjiwa “tahan banting”. Selain itu, keberanian merantau
akan membuat kita dapat menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita
akan merasa tabu terhadap bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak
mau punya hutang budi pada orang lain. Dan alangkah baiknya jika sikap
mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih sekolah.
4. BERANI GAGAL
Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.
Kita harus berani menghadapi kegagalan dan ambil saja hikmahnya.
Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita,
membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas
wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk
mengajarkan kita menjadi gagah tatkala lemah, menjadi berani ketika kita
takut. Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri, antara lain :
1. Kita sering menilai kemampuan diri kita tidak terlalu rendah.
2. Setiap bertindak kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di
masyarakat sekitar kita.
3. Biasanya terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu,
bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk.
4. Kita cendrung masih memiliki sikap tidak mau tahu dari mana kita harus
memulai kembali suatu usaha.
Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat
kita yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari
sepuluh kali lebih giat.
2
Maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat, sehinngga akan
menjadikan kita tetap sebagai sosok entrepreneur yang optimis akan masa
depan. Dan, janganlah kita mengukur seorang entrepreneur dengan
menghitung berapa kali ia jatuh. Tapi ukurlah berapa kali bangkit kembali.
5. BERANI SUKSES
Sukses berarti banyak hal mengagumkan yang positif. Sukses berarti
self respect : kesejah teraan pribadi, rumah bagus, keamanan keuangan dan
kesempatan maju yang maksimal, berguna bagi masyarakat, memperoleh
kehormatan, kepemimpinan, dan disegani. Untuk sebuah kesuksesan,
dibutuhkan keberanian secara terus-menerus mempelajari kemunduran
bisnis menuju kesuksesan. Sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan
yang dicapai pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana harus
menghindari kesalahan-kesalahan pesaing kita. Dan harus siap menghadapi
perubahan dalam kehidupan bisnis. Upaya-upaya menciptakan dan
menggabungkan ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage, baik itu
dari kita maupun dari pesaing kita. Sebagai entrepreneur juga harus berani
menyatakan kesuksesannya agar membangkitkan kepercayaan diri dan lebih
bersemangat untuk meraih kesuksesan serta percaya pada Tuhan sebagai
kekuatan yang besar.
6. MIMPI JADI ENTREPRENEUR
Menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekat besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar aset kita yang merupakan pemberian Tuhan.
7. MIMPI JADI INVESTOR
Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka, kalau kita mau kaya
mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau sekedar punya bisnis kecil-
kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi pengusaha atau investor,
sekalipun menuju arah ke sana bukan hal yang mudah. Tapi yakinlah,
dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor akan menjadi
kenyataan.
3
BAGIAN 2
INI CARANYA JADI ENTREPRENEUR!
Masalah klasik yang sering kali menjadi ganjalan dalam memulai usaha
yakni, kaya ide tapi miskin keberanian. Keberanian adalah hal yang tidak mudah
dimiliki oleh orang untuk memulai membuat tindakannya nyata untuk mewujudkan
ide bisnis yang cerdas itu, menjadi sebuah peluang dan kegiatan yang menantang :
memulai usaha, tak jarang ketika bisnis tak juga dimulai, keburu diserobot orang lain
dan sukses besar. Dan sebenarnya untuk menjadi pengusaha sukses itu
keterampilan bukanlah segala-galanya, tetapi keberanian memulai usaha itulah yang
harus kita miliki terlebih dahulu.
Untuk menjadi entrepreneur, siapapun bisa, karena untuk menjadi
pengusaha itu juga tidak mengenal usia tua, muda, kaya, miskin, jenius atau tidak,
mahasiswa atau bukan, sudah sarjana atau belum, dan gelar formal seseorang
bukanlah jaminan atau faktor penentu satu-satunya untuk berhasil menjadi
pengusaha. Selain itu untuk menjadi pengusaha juga tidak mengenal etnis, artinya
siapapun bisa menjadi pengusaha yang sukses. Dan keberhasilan seorang
pengusaha sukses atau tidak itu tergantung pada kemampuan kita untuk
merekayasa diri melalui pengalaman hidup di luar keluarga. Apalagi, kalau kita juga
mampu melaksanakan empat tugas pokok seorang wirausahawan yaitu : tugas
kreatif, tugas manajerial, tugas interpersonal, dan tugas kepemimpinan.
Supaya tidak menggerutu dan sewot, maka ditawarkan bagaimana usaha
dengan metode : Pertama BODOL yaitu : Berani, Optimis, Duit, Orang Lain.
Maksudnya dalam bisnis kita harus punya keberanian, optimis, dan kalau tidak ada
duit bisa pinjam duit orang lain asalkan yakin usaha kita jelas dan punya prospek
bagus pasti ada saja orang yang meminjamkan duit atau modal kepada kita, karena
walaupun kita punya duit jangan dipakai duit kita sendiri untuk bisnis. Kedua BOTOL
yaitu : Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Artinya selain kita tetap memiliki
keberanian dan optimis kita pun bisa memakai tenaga orang lain atau kita bisa
4
mencari orang yang ahli di bidangnya, sehingga bisnis kita bisa berjalan dengan
lancar. Ketiga BOBOL yaitu : Berani, Optimis, Bisnis, Orang Lain. Maksudnya kita
harus berani dan optimis dalam melakukan bisnis dengan meniru gaya bisnis orang
lain. Dengan kata lain utang untuk seorang usahawan itu mulia asalkan seorang
entrepreneur yang cerdas pasti bisa memanfaatkan utang itu sebaik mungkin.
Alasannya adalah dia seorang pekerja keras, tekun, tak mudah puas, berani
bersaing, gerak langkahnya cendrung mengejar prestasi terbaik, dan berani
mengambil resiko termasuk berutang tadi, karena bagi entrepreneur tak berutang itu
mustahil dan hidupnya akan merasa hampa. Serta bagian ini juga akan mengubah
pola pikir kita tentang utang untuk mengembangkan usaha, karena utang bukan lah
suatu yang tabu atau bahkan haram dalam mengembangkan usaha, justru dengan
utang atau modal orang lain membuat kita semakin terpacu untuk lebih cepat
memperbesar bisnis kita. Dan semakin besar akan ada banyak tenaga kerja yang
bisa kita rekrut, dari doa dan rasa terimakasih mereka, yang membuat bisnis kita
semakin berkembang dan bahkan akan lebih menggurita, walaupun kita
menggunakan uang orang lain.
Ada pun gaya berwirausaha itu bermacam-macam diantaranya adalah gaya
berwirausaha menggunakan manajemen atau yang kita sebut sebagai gaya
berwirausaha “manajerial”, tetapi ada juga yang menjalankan bisnisnya dengan
menggunakan gaya “kejuraganan”. Semua itu tergantung pada diri kita yang akan
menggunakan. Gaya “kejuraganan” ini menempatkan 4 fungsi manajemen yakni :
produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan, terpusat pada
pengusahanya. Sedangakan “manajerial” artinya ke-4 fungsi manjemen
didelegasikan pada manajer di perusahaan. Gaya manajeral ini kalau di amati
memang cendrung membuat kita lebih berani mendelegasikan wewenang dan
tanggung jawab pada manajer atau karyawan. Serta lebih mendorong mereka untuk
meningkatkan berprestasi.
Peluang bisnis bagi entrepreneur wanita itu sebenarnya lebih besar dari pada
laki-laki. Kelebihan entrepreneur wanita itu lebih unggul dalam negosiasai,
5
dikarenakan keluwesan atau fleksibelitasnya. Selain itu juga entrepreneur wanita
juga lebih kooperatif, informal, dan lebih mudah membangun kesepakatan dengan
pihak lain serta intuisi bisnisnya cendrung lebih peka. Sebaliknya entrepeneur laki-
laki cendrung lebih kompetitif, lebih terkesan formal, dan lebih suka berfikir
sistematik. Entrepreneur wanita umumnya dikenal terlalu hati-hati dalam berbisnis,
dan bahkan terlalu takut untuk mengambil resiko, sehingga jika kelemahan itu tidak
berhasil dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan jumlah entrepreneur wanita
yang terjun kedunia bisnis relatif kecil.
Ada 4 karakter seseorang bisa menjadi seorang entrepeneur yang sukses,
yaitu : Pertama, adanya keinginan, karena dengan keinginan dapat membuat
sesuatu yang besar dari yang kecil. Kedua, adanya intuisi, karena kesempatan
untuk jadi entrepreneur yang sukses adalah mereka yang telah belajar
mengembangkan intuisinya, sebab kesempatan untuk jadi entrepeneur merupakan
sama untuk semua orang. Ketiga, dia punya kemampuan untuk terus hidup
walaupun punya utang. Karena bagaimanapun juga seorang entrepreneur yang
sukses itu harus belajar beradaptasi dengan utang. Keempat, selalu optimis dimana
segala sesuatu itu harus di pertimbangkan sesuai dengan intuisinya dan ditutupi
dengan optimisme. Karena entrepreneur itu adalah pencipta sekaligus pelaku bisnis.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang entrepreneur itu harus memiliki:
keberanian yang utama atau percaya diri, baru di barengi dengan keterampilan,
kaya ide- ide atau kreatif yang inofatif yang bersifat memotifasi dan membangun,
selalu menciptakan peluang bisnis baru, harus memiliki optimisme yang tinggi,
berani berutang karena dalam berwiraswasta utang adalah sebuah perbuatan mulia,
oleh sebab itulah bisnis bukan melulu karena uang yang terhambat. Serta disini juga
kita diajarkan agar jangan jadi pengusaha klien maksudnya adalah untuk menjadi
wirausahawan yang sukses itu kita harus menjadi pengusaha yang kompetitif dan
otonom dimana tidak tergantung pada pemerintah, tapi lebih tergantung pada
mekanisme pasar karena seorang entrepreneur itu seorang pencipta sekaligus
pelaku bisnis.
BAGIAN 3
6
KECERDASAN EMOSIONAL PENTING BAGI ENTREPRENEUR
Kesuksesan bisnis memang sangat berkaitan langsung dengan
kecerdasaan emosi entrepreneurnya. Kecerdasaan emosional itu perlu
dikedepankan bahkan mutlak kita miliki. Orang yang pertama mengenalkan
kecerdasaan emosional adalah Daniel Goleman dalam bukunya emotional
intelligence atau EQ ia mengungkapkan 5 wilayah kecerdasaan emosi yaitu:
mengenali emosi diri, mengelolah emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi
orang lain dan membina hubungan. Ada perbedaan antara kecerdasan emosional
dan kecerdasan intelektual. Goleman mengungkapkan bahwa kecerdasan
intelektual itu sesungguhnya keturunan seseorang yang tidak dapat diubah, karena
pembawaan sejak lahir, sedangkan kecerdasaan emosional tidak demikian dan
Goleman akhirnya menyimpulkan kecerdasaan emosional adalah jembatan antara
apa yang kita ketahui dan apa yang kita lakukan .
Entrepreneur yang miliki kecerdasaaan emosional optimal akan lebih
mencapai puncak keberhasilannya dan akan tetap mengganggap bahwa krisis
adalah sebuah peluang.
Sebaliknya seseorang secara intelektual cerdas kerapkali justru bukanlah
entrepreneur yang berhasil. Entreprenur yang memiliki emosional yang optimal ia
akan lebih cekatan dalam bertindak dan lebih punya inisiatif dan mampu
menghadapi berbagai konflik.
Emosi bisnis entrepreneur sangat penting perannya. Emosi memicu
kreativitas inovasi kita pendapat Josh Hammond mengungkapkan bahwa emosi
adalah sesuatu yang punya makna penting bagi perusahaan. Emosi adalah
pengorganisasian yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan. Meskipun
demikian, emosi tidak dapat dalam penalaran dan rasionalitas. Dan pendapat serupa
diungkapkan oleh Robert K. Cooper yang mengatakan bahwa pada umumnya
emosi lebih jujur dari pada pikiran atau nalar menurutnya emosi memiliki kedalaman
dan kekuatan sehingga berbahasa latin misalnya emosi dikatakan motus anima
yang artinya jiwa menggerakan kita. Kita lebih menangkap pengertiaan emosi
7
konvensional sehingga emosi dianggap lambang kelemahaan bahkan tidak boleh
ada dalam bisnis dan harus dihindari tidak hanya itu emosi dikatakan menganggu
penilaian yang baik mengalihkan perhatian kita, tanda kerentanan menghalangi
mekanisme control dan memperlemah sikap-sikap yang sudah baku menghambat
aliran data objektif merumitkan perencanaan,manajemen dan mengurangi otoritas.
Sebenarnya telah banyak studi yang mengungkapkan emosi penting sebagai energy
pengaktif untuk nilai etika misalnya kepercayaan, integritas, empati, keuletan dan
kredibilitas serta modal sosial.
Didalam menggeluti dunia usaha sebaiknya menyelaraskan antara otak
berfikir dengan otak emosional keselarasan kedua otak itu sangat dibutuhkan
terutama mengambil keputusan penting dalam bisnis kita jangan sampai kehilangan
keselarasan kedua otak itu seperti yang ditegaskan oleh dr. Damasio seorang ahli
neurologi bahwa perasaan atau emosi biasanya sangat dibutuhkan untuk keputusan
rasional. Otak emosional kita akan menunjukkan arah yang terdapat maka ada
langkah tindakan yang tepat jika mulai sekarang kita bisa mengatur emosi kita
sendiri dan pakar manajemen Dr. Patricia Patton untuk mengatur emosi kita bisa
melakukan dengan cara belajar yaitu: Pertama belajar mengindentifikasi apa yang
bisa memicu kita berikan. Kedua belajar dari kesalahaan, belajar membedakan
dalam segala hal disekitar kita yang memberikan pengaruh dan tidak memberikan
pengaruh pada diri kita. Ketiga belajar selalu bertanggung jawab terhadap tindakan
kita. Keempat belajar mencari kebenaraan, belajar memanfaatkan waktu secara
maksimal untuk menyelesaikan masalah dan kelima belajar menggunakan kekuatan
sekaligus kerendahaan hati.
Mencerdaskan otak kanan otomatis otak kiri semakin cerdas. Otak kanan
yang munculnya gagas-gagasan baru, gairah dan emosi sedangkan otak kiri hal –
hal yang logis linier dan rasional, oleh karena itu sebagai entrepreneur berusaha
mencerdaskan otak kanan selain bermanfaat mempertajam intuisi kita, juga akan
meningkatkan daya kreatifitas kita. Kita lebih percaya diri dan optimis dapat
memenangkan persaingan bisnis.
Otak kanan sangat penting karena sarat dengan hal-hal yang sifatnya
eksperimental divergen bukan penilaian, metaforikal, subjektif nonverbal, intutif,
8
diffuse holistic dan reseptif jika kita mampu memberdayakan otak kanan, maka ada
kencenderungan akan mampu menyelesaikan setiap masalah dalam bisnis
sedangkan apabila otak kiri yang lebih diandalkan maka ia akan cenderung struktur
hieraki dan kondisi manajemen berstruktur. Jika proses kita masih dominan ke otak
kiri yang bersifat cendrung logis dan rasional tentu kita akan mengendorkan
berpuluh-puluh pilihan sebaliknya jika proses berpikir kita dominan ke otak kanan
yang cenderung acak tidak teratur dan intuitif saya yakin kita dengan antusias yang
kuat memilih satu pilihan dan berhasil.
Prof. Dr. dr. Hari K. Lasmonao mengungkapkan kita bisa sukses bisnis
maupun karier tak cukup mengandalkan IQ, EQ tapi juga AQ (adversity quotient).
Untuk memahami AQ kita menggambarkannya dengan pendaki gunung ada 3
katagori yaitu Climber, Camper, dan Quitter. Kita harus menjadi pengusaha yang
climber mereka mempunyai perasaan yang kuat mencapai tujuan dan semangat
untuk melakukannya ada gabungan aspek adversity dan kecerdasan spritual yaitu
ngudung. Ngudung akan membuat kita tidak mudah menyerah karena kita telah
percaya atas diri kita sendiri dan tidak mudah menyerah. Karena kita telah percaya
atas diri sendiri dan tidak terlalu ambil pusing pendapat orang lain pada bisnis yang
kita pilih dan jalani. Untuk mewujudkan keberaniaan ngudung kita sebaiknya
melakukan pendekatan spiritual. Bisnis yang kita jalankan sebenarnya juga bukan
sekadar untuk kepentingan diri sendiri tapi juga mempunyai makna social karena
pekerjaan bisnis kita begitu banyak mensejahterakan orang lain.
Seorang peneliti dari Princeton Research mengatakan bahwa
kemampuaan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada umat manusia
dimuka bumi ini. Kreatifitas bak sebuah sumber mata air yang tentu jangan sampai
kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita tetap harus belajar dan menggali
terus kreatifitas tersebut. Keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti
kesabaran dan ketenangan, enterepreneur tidak boleh gampang putus asa bisa
harus yakin dengan kreatifitasnya.
Sebagai pemimpin perusahaan dalam menghadapi masalah tidak boleh
panic, berfikir optimis, semakin optimis untuk mencari pemecahan dan semakin
menumpuknya sifat ketabahan, dan kita siap menghadapi segala kemungkinannya
9
dengan kata lain entrepreneur memang dituntut tangguh yang didukung oleh spirit
wawasan, pengetahuaan dan keterampilan manajerial yang handal serta mampu
menyesuaikan dengan perubahaan untuk selalu mencari peluang. Keberaniaan
seorang entrepreneur untuk berwirausaha sama dengan keberanian menghadapi
resiko. Semua membutuhkan kemauan keras selalu berfikiran sukses.
BAGIAN 4
GAYA MEMIMPIN SEORANG ENTREPRENEUR
10
Kata kunci yang terpenting yang harus dikembangkan adalah bagaimana
menjadi pemimpim yang bisa bersinergi, bisa bekerja sama dengan pihak lain. Pihak
lain itu bisa mitra bisnis-bisnis maupun bawahan. Jika sebagai usaha dan pemimpin
kita bisa menjadi sinergi dan bekerja sama, maka bisnis kita akan lebih maju dan
berkembang. Mereka yang suka tantangan dan selalu berpikir kreatif dan mau
bekerja sama serta berpikir keras menciptakan pengembangan ide-ide bisnis baru.
William E.Heinecke mengatakan seorang entrepreneur yang bersedia
bekerja dengan memanfaatkan otak orang lain, sesungguhnya adalah entrepreneur
sejati. Kita akan mudah menangkap peluang bisnis dengan bantuan otak orang lain.
Memanfaatkan otak orang lain, itu bukan merupakan kelemahan kita sebagai
entrepreneur. Tapi sebaliknya, hal itu justru menunjukkan, bahwa kita benar-benar
telah memiliki intelektualitas, kecerdasan emosional, kecintaan pada diri sendiri,
maupun perusahaan.
John C.Maxwell mengatakan seorang pemimpin lebih punya itikad baik, lebih
bijak, baik dalam sikap dan tingkah lakunya. Dia lebih bisa melatih atau mendidik
pengikutnya. Dia juga bisa sebagai teladan bagi pengikutnya. Sedangkan seorang
boss lebih banyak maunya sendiri, egoismenya tinggi, dan sikap atau tingkah
lakunya lebih terkesan menggiring pekerjanya dan kerap menimbulkan rasa takut
pada anak buahnya.
Sebaiknya tidak menafikan atau menghilangkan nuansa-nuansa atau jiwa
kepemimpinan. Agar segala keputusan yang diambil tidak keringa, lebih tenang
dalam menjalankan bisnis, mampu mengantisipasi hal-hal yang tak pasti, enerjik,
antusias, memiliki integritas, tegas tapi adil, visi bisnisnya lebih jelas, dan mampu
memproyeksikan bisnis ke masa depan.
Tak selamanya bersinergi itu negatif. Tapi bisa sebaliknya, bersinergi
membuat bisnis kita maju dan kita mampu memanfaatkan peluang bisnis. Konsep
bisnis kita menjadi brilian, selama sinergi yang saya maksud itu positif. Lebih
mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level
11
struktural atau yang lebih dikenal dengan hubungan egaliter. Hubungan egaliter itu
akan membuat kita semakin paham pada suatu bentuk komunikasi yang transparan
dan jujur. Begitu halnya dalam hubungan intrapersonal. Di mana, hubungan antara
pimpinan dengan staf tadi ada lagi jarak yang tajam. Namun, sikap saling
menghormati tetap terjaga.
Menurut pakar leadership, Jhon C.Maxwell, yaitu seorang bawahan itu
sukanya selalu menunggu momentum, barulah dia mau bergerak. Sikapnya lebih
mengendalikan tindakan, dan berhenti ketika masalah timbul. Sementara, kalau kita
sebagai pemimpin, maka kita akan lebih cenderung menciptakan momentum.
Sedang, tindakannya lebih mengendalikan sikapnya, dan seorang pemimpin justru
akan meneruskan usahanya ketika masalah timbul.
Bisnis itu memang ada tiga komponen, yakni meliputi : investor (orang yang
mencari risiko), entrepreneur (orang yang mengambil risiko), dan manajer (orang
yang menghindar dari risiko).
Manajer yang berjiwa entrepreneur juga merupakan sosok yang berambisi
tinggi di dalam mengembangkan bisnisnya, enerjik, percaya diri, kreatif dan inovatif,
senang dan pandai bergaul, berpandangan ke depan, bersifat fleksibel, berani
terhadap risiko, senang mandiri dan bebas, banyak inisiatif dan bertanggung jawab,
optimistik, memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif),
selalu berorientasi pada keuntungan, dan gemar berkompetisi.
BAGIAN 5
JALUR CEPAT MENJADI ENTERPRENEUR SUKSES
12
Seorang pengusaha akan semakin diakui kepiawaiannya bila sudah
membuka usaha dan berjalan mulus. Dan adapun dalam bisnis hendaknya selalu
mengembangkan konsep melayani lebih banyak orang karena dengan semakin
banyak orang yang di layani maka akan semakin banyak rezeki yang bisa kita petik.
Dan apabila semakin banyak rezeki maka perbanyak pula lah beramal.
1. Banyak melayani banyak rezeki
Salah satu tugas seorang entrepreneur adalah tugas seorang pemimpin.
Yaitu pemimpin yang mampu memberikan pelayanan pada orang yang
dipimpinnya atau bawahannya. Oleh karena itu pelayanan sangat
diutamakan. Melayani bawahan berarti memberikan perhatian pada bawahan
kita, melayani manajer berarti memberikan penghargaan pada mereka dan
melayani konsumen berarti merupakan pelayanan utama kita sebagai
entrepreneur. Oleh karena itu dengan semakin banyak kita melayani orang
maka rezeki yang datang pun semakin banyak pula.
2. Banyak sumber penghasilan
Bisnis merupakan coba-coba maka apabila kita sudah memiliki sitem
bisnis yang baik dan sudah berkembang maka kesempatan kita untuk
mengembangkan bisnis sangatlah luas termasuk membuka bisnis baru.
Karena pada prinsipnya membangun bisnis yang ke dua dan seterusnya
lebih mudah karena kita sudah mempunyai system yang baik. Dengan
adanya bisnis-bisnis baru maka membuka peluang kita untuk mendapatkan
penghasilan-penghasilan baru. Sebagai seorang entrepreneur sebaiknya kita
tidak memiliki satu sumber penghasilan saja tapi menciptakan banyak
sumber penghasilan.
Maka dengan banyak usaha yang berkembang sehingga kita
mempunyai peluang untuk memiliki kebebasan financial dan juga akan
berdampak social dalam arti kita memciptakan lapangan kerja dan membagi-
bagi keuntungan serta kita memiliki kepedulian social.
3. Berani menyumbang berani investasi
13
Keberanian kita memberikan sumbangan kepada orang lain dan
pihak lain dengan tulus dan ikhlas itu merupakan ciri entrepreneur sejati dan
mempunyai jiwa wirausaha. Sesungguhnya dalam pemberian sumbangan
merupakan langkah positif dan langkah maju berarti kita tidak takut lagi
berinvestasi. Karena berani menyumbang dan berani berinvestasi kita sudah
biasa terlatih dengan ketidaktakutan memberi sumbangan dan berani untuk
menghadapi resiko dan ketidakpastian. Sesungguhnya keberanian kita
memberikan sumbangan mudah-mudahan akan membantu melancarkan
bisnis yang sedang kita jalani.
4. Mengambil keputusan
Sebagai entrepreneur kita harus berani membuktikan dan sanggup
mengambil keputusan yang tepat. Harus mengambil keputusan bahwa kita
berani untuk mencoba bisnis. Dalam mengambil sebuah keputusan
pertimbangan intuisi rupanya lebih peka dari pada pertimbangan rasional.
Sebab intuisi akan ikut membuka pikiran dan memberikan nilai tambah bagi
emosi kita dan intuisi memberdayakan kita agar semakin produktif dan aktif
dalam setiap situasi. Intuisi menjadi sangat penting bukan hanya untuk
kepentingan sekarang tetapi juga untuk kepentingan yang akan datang.
Keputusan yang kita ambil merupakan campuran dari berbagai gagasan
ingatan perasaan dan fakta yang kadang-kadang saling bertentangan
sehingga pertimbangan intuitif sangat di perlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan. Ada banyak cara untuk mengembangkan intuisi
yaitu dengan terjun ke dalam pengalaman, kerahkan kemampuan sedikit
lebih banyak, tetap terbuka terhadap segala kemungkinan, atasi rasa takut,
kenali cara untuk mengatasi apapun yang menghalangi serta harus adanya
perluasan rasa percaya diri.
BAGIAN 6
HATI NURANI DAN INTUISI SANG ENTREPRENEUR
14
1. JAMMING
Jamming atau improvisasi bukanlah seni yang hanya dimiliki musisi
jazz. Tapi jamming juga harus dimiliki oleh entrepreneur yang memiliki intuisi
yang tajam. Kalaupun misalnya manajer atau karyawan kita juga melakukan
jamming dengan melontarkan ide-ide kreatif yang dapat dilaksanakan. Ide-
ide kreatif yang berbeda-beda dalam perusahaan kita seperti bunga yang
berwarna-warni yang semerbak harum baunya. Namun, tentu saja semua
ide-ide bisnis kreatif itu harus tetap terkoordinasi dengan baik.
2. PARADIGMA BISNIS DI ERA MILENIUM
Kalau dulu kepemimpinan banyak dilakukan dari atas, kini dilakukan
oleh semua orang, maka tak mengherankan bila dalam menjalankan bisnis di
era milenium ketiga ini, memang dituntut untuk lebih luwes, tidak kaku.
Sebab, perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai
dibandingkan sebelumnya yang semata-mata hanya dikendalikan peraturan
dan hierarki. Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan
mengajak kita harus lebih berfokus pada lingkungan yang kompetitif dari
pada berfokus pada organisasi internal. Dengan kepekaan kita terhadap
kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang
berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru, bahkan kita akan lebih
piawai dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko,
dan tentu saja akan lebih siap meraih keberhasilan.
3. HOBI BISNIS DAN PEKERJAAN GOLF
Ketika kita harus memukul bola, bola bisa jauh atau dekat, lurus atau
kiri-kanan, bisa masuk ke lubang, tapi bisa juga tidak masuk lobang, bisa
sukses, bisa gagal. Begitu juga dalam menekuni bisnis bisa sukses dan bisa
15
gagal. Manajemen golf sangat baik untuk dipelajari, bagaimana kita
menggunakan berbagai alat pemukul bola atau stik. Alat tersebut kita ketahui
mempunyai fungsi yan berbeda yang membuat jarak pukulnya juga berbeda.
Termasuk kejelian kita mau menggunakan stik nomor berapa untuk memukul
bola golf itu. Dengan menerapkan manajemen golf kita pandai dalam memilih
staf atau karyawan dan juga akan semakin banyak relasi atau lebih mudah
berhubungan dengan orang lain, dan membuat kita lebih cepat akrab dengan
yang lain. Dengan demikian kita lebih mudah melakukan lobi-lobi bisnis.
4. MANAJEMEN RESTORAN PADANG
Model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan
pembagian keuntungannya lewat system bagi hasil. Hubungan antara pemilik
modal dengan manajemen lebih sebagai mitra. Manajemen restoran padang
juga mendidik karyawan lebih kompak bekerja, sebab tanpa ada
kekompakan di antara mereka maka hasil yang diraih berkurang, bahkan
bukan tak mungkin hal itu menimbulkan dampak pada pelayanan maupun
rasa. Karyawan restoran padang dengan manajemen seperti itu, tidak
membuat setiap karyawan menanyakan kapan SK Pengangkatan kerja itu
dibagikan dan kapan gaji dinaikkan.
5. DENGAN OTAK KANAN MENGUBAH MUSIBAH JADI BAROKAH
Biasanya ujian itu adalah harga tebusan untuk meraih sukses yang
lebih besar. Kalau belum-belum sudah kena musibah saya yakin Tuhan
justru menjanjikan barokah rejeki besar menanti di depan kalau kita berhasil
melaluinya. Kalau memang sudah mau, ya harus dilakukan dengan
keteguhan hati. Otak kanan kembali membuktikan bisa mengubah bencana
atau ancaman, justru menjadi peluang yang gemilang.
BAGIAN 7
APA YANG BISA KITA PELAJARI DARI MEREKA ?
16
1. MANAJEMEN SARI BUNDO
Rumah Makan Padang Sari Bundo terletak di jalan Juanda, Jakarta
termasuk rumah makan yang ngetop dan menjadi favorit banyak kalangan
dari mahasiswa sampai pejabat. Di Sari Bundo ini terlihat loyalitas yang
menerapkan manajemen bagi hasil dan terlihat terbuka atau transparan, di
mana factor kekeluargaan sangat kuat, kebersamaan antar sesama profesi,
hubungan baik pimpinan dan karyawan dapat menjadikan rumah makan ini
tetap bertahan sampai saat ini. Dalam segi operasional, setiap karyawan
mengetahui pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, sehingga tercipta
rasa saling memiliki dan akhirnya para karyawan optimal dalam bekerja, jika
laba perusahaan menurun para karyawan semakin tertantang untuk berkerja
lebih keras dengan harapan mendapat untung yang lebih banyak lagi. Untuk
soal upah mereka menerapkan berat sama di pikul ringan sama di jinjing,
mereka pun memperbolehkan untuk saudara-saudara pemilik Sari Bundo
untuk membuka cabang dengan syarat sebelumnya mereka harus meminta
izin. Ada 4 hal yang mereka pertahankan dalam mempertahankan rumah
makan ini yaitu, rasa masakan, rasa layanan, lokasi yang strategis, dan
nama Sari Bundo yang terkenal.
2. CLUB THE FISH MARKET
Ada sebuah restoran yang unik yang menjual berbagai macam ikan
laut dan ikan tawar, restoran ini bernama Restoran Club The Fish Market
yang terletak bersebelahan dengan Club Store, di dekat Café. Bagi tamu
yang ingin menikmati sajian ini dipersilakan untuk memilih sendiri jenis ikan
yang ingin dinikmati lalu ikan itu di ambil dan dibebeti ( di bersihkan ), dicuci
dan di masukan plastik kemudian di timbang berat ikan tersebut dan kita
langsung bayar. Di restoran ini juga disediakan tempat duduk untuk
bersantai, lalu kita akan di tawarkan ikan yang kita pilih tadi akan di masak
apa dan tentu saja terserah apa yang kita inginkan. Sambil menunggu, kita di
dapat memesan minuman atau makanan lain dan tak lama pesanan ikan kita
datang dan kita bisa langsung menikmati. Setekah kita selesai makan kita
17
harus membayar lagi minuman dan makanan lain yang kita pesan tadi serta
cookin fee-nya.
Banyak tamu yang tertarik datang pada restoran ini karena restoran
ini tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual atmosfer. Manajemen
restoran ini mampu berkomunikasi dengan baik terhadap tamu yang datang
sehingga menjadikan restoran ini memilki citra tersendiri.
3. NO TIPPING, NO BAKPIA
Memberikan tip di hotel bukan hal yang biasa menolak tip baru tidak
biasa. Di Hotel Marcopolo, di jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat semua bell boy
maupun karyawan lainnya menolak di berikan tip. Manajemen hotel ini
melarang para karyawan mereka untuk menerima tip dalam bentuk apapun
dari para tamu. Hotel ini mencantumkan motto “Hotel bagus yang mampu
memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamunya yang datang” yang
sangat cocok buat keluarga. Manajemen hotel ini memberikan citra tersendiri
pada hotelnya dan secara tidak langsung membentuk citra charisma
tersendiri yang dapat mempengaruhi lingkungan serta orang-orang yang
terlibat didalamnya, sikap tegas dan disiplin ditegakkan dihotel ini. Bagi
karyawan terbukti menerima tip akan dikeluarkan.
Salah satu kunci sukses meraup banyak tamu adalah karena
kejeliannya menaruh kepentingan tamu diatas kepentingan manajemen
Marcopolo, artinya tamu tidak akan termotivasi untuk menginap jika
kepentingan mereka ditempatkan di tempat kedua. Mereka lebih
mengutamakan pelayanan tamu, sehingga tamu merasa seperti tinggal
dirumah sendiri.
4. BISNIS MBAH MO
Di sebuah Dusun Code yang terletak 15 kilometer arah selatan kota
Yogya berdiri outlet bakmi godhog Mbah Mo, dimana para pengunjung
18
banayak silih berganti datang utuk menikmati bakmi godhog. Bisnis Mbah Mo
ini dirintis sejak tahun 1986, untuk terjun ke bisnis barunya ini Mbah Mo
harus melakukan magang atau mentoring, guna menimba pengalaman
membuat bakmi, yang menjadi mentornya tak lain kakak iparnya sendiri yang
juga berjualan bakmi dan tinggal di Yogya. Ternyata tradisi mentoring
merupakan cara ampuh untuk alih pengetahuan, alih keterampilan, sekaligus
transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur.
5. TAK SUKA BISNIS BESAR
Soto Kadipiro yang terletak di Jalan Wates Yogyakarta ini didirikan
pertama klai oleh Pak karto Wijiyo ( alm ) pada tahun 1921 dan pada tahun
1975 di kelola oleh putra sulungnya Pak Widadi hingga sekarang, secara
terbuka memaparkan tulisan “ tidak membuka cabang di Jakarta dan kota
lainya “. Menurutnya, sengaja tak membuka cabang meski banyak yangt
menawari untuk kerja sama, itu karena ingin hidup tentram dengan bisnisnya.
Memegang teguh nasihat orang tuanya yaitu, untuk selalu hidup sederhana,
ulet, sabar, jujur dan bisnis, nerima dengan apa yanga diperoleh. Tak sedikit
pengusaha ingin bisnisnya tidak terlalu besar, seperti Pak Widadi. Artinya dia
sama sekall tak suka kalau bisnisnya jadi besar karena dia merasa bisa
menikmati asyiknya berbisnis dan merasa tentram.
Ternyata mereka yang tidak suka bisnis terlalu besar karena mereka
masih ada perasaan takut kehilangan kekeluargaan, mereka lebih senang
dengan posisinya sekarang, dan mereka lebih senang pada upaya
pemberdayaan sumber daya manusianya. Tipe pengusaha ini biasanya
mempunyai visi sederhana dan misi lebih pada aspek kekeluargaan, sebab
baginya aspek kesejahteraan yang diinginkannya.
6. BERKEMBANG DENGAN FRANCHISE
Membuka cabang Primagama dengan system franchise di 3 kota
yang sebelumnya cabang yang ada selama ini dikelola sendiri. Franchise
19
adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk
menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. System ini lebih
menguntungkan untuk mengembangkan usaha dibandingkan cara lain.
Ketika kita menggunakan system franchise ini. Maka orang lain akan
membayar merek dan royalty tiap bulannya. Bisnis franchise ini cukup
menjanjikan, sebelum memuat system ini kita harus lebih jeli dan hati-hati
dalam menentukan pewaralabnya. Untuk membantu mengembangkan
system ini, perlu semacam lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan
system franchise mulai dari persiapan awal sampai jadi, tak hanya
menguntungkan pemilik merek tapi bagi yang menggunakan merek akan
memetik untung cukup besar.
7. BELAJAR DARI BANK MEGA
Acungkan jempol untuk bank Mega yang saat ini masih tetap eksis,
ini terlihat dari perjalanan bisnisnya yang berhasil meraih prestasi demi
prestasi, baik dalam skala nasional, regional, maupun internasional. Dengan
keberhasilannya ini, maka nasabah akan memperoleh standar pelayanan
yang sama ( cepat, lancer, dan tanpa masalah ) pada semua outlet Bank
Mega di seluruh cabangnya. Strategi pengembang pelayanan yang
dijalankannya harus memenuhi standar-standar yang diakui secara umum,
dan diterima masyarakat karena bagaimanapun setiap gerak kinerjanya pasti
akan terus diamati dan dievaluasi publik.
Bank Mega begitu piawai dalam menggali sumur, yakni menggalinya
di saat musim kearau tiba, atau di saat krisis ekonomi terjadi. Sehingga,
begitu musim penghujan tiba, air sumur yang mengalir pun semakin deras.
Itu terbukti dengan pertumbuhan Bank Mega sebagai retail banking tergolong
pesat. Tidak ada salahnya untuk meraih sukses bisnis, bias saja belajar dari
apa-apa yang terbaik dari Bank Mega. Misalnya, jika kita ingin menggali
sumur, ada baiknya, dilakukan di musim kemarau bukan sebaliknya
dilakukan di musim penghujan. Begitu pula halnya, sekalipun terjadi krisis
ekonomi, jangan jadikan hal itu sebagai alas an bagi kita untuk tidak memulai
bisnis, dan jangan pula membuat kita berhenti mengembangkan usaha.
20
8. TUKANG JAHIT ALA TENSIA
Gaya Tensia, dimana lewat perusahaan Tensia ide produk bisnis
yang cemerlang, jangan berhenti tak bisa produksi karena belum punya
pabriknya, kita bisa minta si Tensia membuatkan atas nama perusahaan kita.
Akhirnya, ibarat tukang jahit, Tensia bisa membuat beragam kaos atau
kemeja dengan banyak desain dari berbagai merek. Ini sekaligus
menginspirasikan, kalau kita bisa membuat bisnis dengan gaya modal berani
optimis pabrik orang lain.
9. NYONTEK BISNIS, SAH-SAH SAJA
Ini beda dengan system pendidikan di sekolah, yang namanya
nyontek dilarang keras, tapi justru orang nyontek itu kreatif. Nyontek dalam
bisnis itu sah-sah saja, kita tak usah khawatir dengan resiko bisnis, hadapilah
dengan sabar dan penuh percaya diri. Kita harus yakin pada usaha kita.
BAGIAN 8
ENTREPRENEUR ADALAH SOKO GURU PEREKONOMIAN
21
1. MEGA ENTREPRENEUR
Pengusaha tidak hanya sekadar antusias dalam memajukan
bisnisnya, tapi juga mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dan sosok
pengusaha seperti inilah yang disebut sebagai Mega Entrepreneur karena
pengusaha tersebut memiliki tugas mulia. Setidaknya pengusaha menyadari
bahwa sesungguhnya harus ikut memikirkan atau mendorong munculnya
pengusaha baru karena hal ini sama pentingnya dengan upaya memajukan
bisnis sendiri.
2. MENCIPTAKAN PENGUSAHA BARU
Kita jangan punya perasaan khawatir dengan bermunculannya
pengusaha baru. Karena nantinya, mereka akan menciptakan lapangan
kerja baru. Kalau kemudian negara kita lebih banyak pengusaha daripada
pekerjanya, maka kita bisa mengimpor tenaga kerja dari luar negeri. Bukan
sebaliknya, kita harus mengekspor tenaga kerja kita ke luar negeri seperti
sekarang ini.
3. YUK! MENJUAL PERUSAHAAN!
MERAIH MIMPI BERSAMA, BERKALI-KALI
Janganlah berpuas diri kalau seorang pengusaha sudah bisa merintis
usaha dan bisa sukses diterima pasar. Akan lebih bagus kalau kita juga
membagi mimpi kita pada banyak orang dengan menjual perusahaan kita
kepada banyak orang. Pada prinsipnya, semua jenis usaha bisa kita jual
secara franchise. Yang pasti buatlah bisnis yang unik, belum banyak dibuat
dan merupakan terobosan baru dalam jenis usaha. Dengan menjual
perusahaan kita saja lebih cepat kaya raya tapi, akan banyak orang yang
mampu meraih mimpi mereka.
KESIMPULAN
22
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses itu bukanlah hal
yang sulit dan bukanlah hal yang mustahil. Untuk menjadi pengusaha yang
sukses itu hanya memerlukan satu modal utama yaitu BERANI MULAI!.
Dimana setelah kita memahami buku ini kita mendapatkan suatu pola pikir
baru (new mind set) tentang bagaimana mestinya memulai usaha, bukan
dimulai dengan uang, bakat, keturunan, keahlian, apalagi pengalaman.
Dan hal yang paling penting menjadi pengusaha selain dari modal
keberanian harus ada kecerdasan emosional. Karena dengan adanya
kecerdasan emosional ini kita mampu bersikap sebagai pengusaha sejati,
tidak mudah panik, selalu termotivasi dan optimis. Selain itu juga tidak jadi
masalah bagi kita untuk menjadi seorang pengusaha harus mencontek atau
mempelajari cara menjadi sukses dari pengusaha sukses lainnya. Dan lebih
berdampak positif lagi bahwa apabila kita menjadi pengusaha yang sukses
berarti kita mempunyai orang-orang yang bekerja untuk kita. Dalam hal
tersebut kita membagi hasil dengan orang-orang yang bekerja untuk kita dan
itu artinya kita membuka lapangan kerja baru untuk mereka.
DAFTAR PUSTAKA
23
E.Chandra, Purdi. 2007. Cara Gila jadi Pengusaha (Virus Entrepreneur jadi
Pengusaha Sukses!). PT. Elex Media Komputindo Gramedia : Jakarta.
24