cara memeriksa akun pajak

55
FOLDER AUDIT PERPAJAKAN 1. Model Program AuditPerpajakan 2. KKP Akun Pajak 3. KKP Perpajakan DASAR STANDAR AUDIT: SA 220 : PENGENDALIAN MUTU AUDIT SA 230 : DOKUMENTASI AUDIT SA 250 : KEPATUHAN THD PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN SA 315 : IDENTIFIKASI RESIKO SALAH SAJI SA 550 : BUKTI AUDIT INDEKS KKP : P NAMA INDEKS :PERPAJAKAN Status KKP :

Upload: achmad-ridwan

Post on 05-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pajak

TRANSCRIPT

CoverFolderTaxFOLDER AUDIT PERPAJAKAN 1. Model Program Audit Perpajakan 2. KKP Akun Pajak 3. KKP Perpajakan

DASAR STANDAR AUDIT:SA 220 : PENGENDALIAN MUTU AUDITSA 230 : DOKUMENTASI AUDITSA 250 : KEPATUHAN THD PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANSA 315 : IDENTIFIKASI RESIKO SALAH SAJISA 550 : BUKTI AUDIT

INDEKS KKP : PNAMA INDEKS :PERPAJAKANStatus KKP :

RAPDRisk Assessment & Planning Discussion-Contoh

Date of discussion:2 Januari 2014 NameRole

Participants involved:RTNPartnerRAPTeam LeaderKGTeam MemberALTeam Member1)Pentingnya skeptisisme dan tanggung jawab profesional anggota tima. Skeptisme Profesional:i.mengakui bahwa mungkin ada keadaan yang menyebabkan laporan keuangan akan salah saji material, karena kecurangan atau kesalahanii.mengenali kebutuhan untuk mempertahankan pikiran yang mempertanyakan dan menyisihkan setiap keyakinan kami sebelumnya bahwa manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola (TCWG) yang jujur dan memiliki integritasiii.mempertahankan sikap skeptisisme profesional di seluruh auditHal-hal tersebut diatas adalah sangat penting bila ditemui keadaan yang mengindikasikan kemungkinan salah saji karena kecurangan atau kesalahan dan kapanpun menindaklanjuti indikasi tersebut.b. Kepatuhan terhadap independensi yang relevan dan persyaratan etikaSilakan lihat konfirmasi independen pada bagian A.3002)Pemahaman Bisnis Entitas (Aspek Perpajakan) a) Kewajiban perpajakan Entitas sesuai dengan ketentuan meliputi : PPN, PPh pasal 4 (2),PPh Pasal 21 PPh pasal 23, PPh pasal 25, PPh Pasal 29;b) Entitas menerapkan SAK Umum sebagai dasar penyusunan LK dan ketentuan dan syarat PSAK 46 berlaku bagi entitas;c) Entitas menghitung estimasi pajak kini dan tangguhan pada 31/12/2013 (sementara);d) Entitas sendiri yang menghitung, menyetorkan, melaporkan kewajiban perpajakan nya;

3)Identifikasi resiko (Risk Assessment)a) Staf Perpajakan yang melakukan penghitungan,penyetoran,dan pelaporan perpajakan merupakan Diploma Akuntansi yang mengerjakan segala bentuk aktivitas perpajakan berdasarkan pengalaman;b) Staf perpajakan belum pernah melakukan rekonsiliasi aset/kewajiban perpajakan dengan staf akuntansi

4)Strategi Audit (Risk Respon)a) Semua akun perpajakan harus diuji dengan prosedur Substantif untuk meyakinkan asersi C A E V dan Compliance terhadap peraturan yang berlaku;b) Pengujian tersebut meliputi100% dokumen perpajakan;c) Dasar pengujian tersebut menggunakan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia;d) Tim yang melakukan pengujian adalah RAP dan dibantu KG.e) Waktu yang diperlukan adalah 5 hari kerja untuk periode Jan-Nov dan 2 hari kerja untuk periode Desember;f) Pelaporan pajak sebagian menggunakan SPT Manual (PPh Badan/PPh 23) dan SPT elektronik (PPN/PPh 21)

LOGO KAPRAPD

MaterialityPT PABRIKASI INDONESIAComparison of materiality benchmark31-Dec-13

Materiality for Audit Financial Statement as of and for the year ended 31 Desember 2013

BenchmarkPercentage AppliedBalance 31 12 13MaterialityPerformance Materiality (75%)AMPT (5%)

NET BENCHMARK ( 3% - 10% )

Profit before tax10%314,193,76631,419,37723,564,5321,570,9698%314,193,76625,135,50118,851,6261,256,775

Net Assets10%1,750,060,575175,006,057131,254,5438,750,3038%1,750,060,575140,004,846105,003,6347,000,242GROSS BENCHMARK ( 0.5% - 2% )

Revenue2%8,059,547,663161,190,953120,893,2158,059,5481.5%8,059,547,663120,893,21590,669,9116,044,661Total Assets2%7,108,939,189142,178,784106,634,0887,108,9391.5%7,108,939,189106,634,08879,975,5665,331,704

Sumber data laporan keuangan yang relevan untuk digunakan penentuan materialitas adalah aset bersih Perusahaan tanggal 31 Desember 2013.

We used Net Asset as the benchmark in determining Materiality because the the user of the financial statement is focused on the net assets. In addition, the Company has no debt to other parties means that the Company is financed by shareholders' equity.

For net measure the percentage applied to determined Materiality ordinarily falls between 3%-10%.

We used the highest percetage of 10% in determining the percentage to be applied to net assets as the benchmark due to the following factors:

- concentration of ownership in a small number of well informed individuals - the Company operates in a relatively stable business environment - the Company provides a limited number of services- the Company does not operate in highly regulated industry- our historical experience revealed that the Company has a good control in their book keeping and there is no significant error during the audit.

To determine Performance Materiality, we used the highest percentage of 75% due to the following factors:- our historical experience revealed that the Company has a good control environment- there is no history of significant deficiencies or control deficiencies within the Company- there is no high turnover of senior management or key financial and accounting personnel- there is no history of large misstatement in previous audit- there is no complex accounting issues and significant estimates- and, the Company did not operate in a large number of location.

The audit misstatement posting threshold (AMPT) ordinarily falls between 3 to 5 percent of materiality.When determining the AMPT, we consider factors similar to those discussed for materiality and performance materiality. After consideration of qualitative factors, we determined that a higher percentage (5% of materiality) is appropriate for the AMPT.

Significant AccountPT PABRIKASI INDONESIAPENENTUAN SALDO SIGNIFIKAN31 DESEMBER 2013Saldo Material Pelaksanaan8,750,303

NoAccount DescriptionAudited BalanceClient BalanceSignificant AccountEstimateAudit ApproachProcessAPG31-Dec-1231-Dec-13YesNo

1Kas dan bank0.01,907,874,9692Piutang usaha0.01,818,986,2883Piutang lain-lain0.0556,058,1724Persediaan0.0144,601,0925Biaya dibayar dimuka0.02,554,5096Pajak dibayar dimuka0.011,194,107vSubstantiveFinancial Management7Uang muka0.06,146,8658Aset tetap0.02,658,620,6189Aset pajak tangguhan0.02,902,568vSubstantiveFinancial Management10Hutang usaha0.04,041,522,54811Hutang pajak0.077,098,450vSubstantiveFinancial Management12Hutang lain-lain0.0945,897,33313Imbalan kerja0.0294,360,28314Modal disetor0.0500,000,00015Saldo laba0.01,250,060,57516Penjualan0.08,059,547,66317Beban pokok penjualan0.06,598,549,23818Beban usaha0.01,165,190,02619Pajak penghasilan(95,056,748)vSubstantiveFinancial Management202122232425262728293031323334353637383940TOTAL0.029,946,108,556

P1PT PABRIK INDONESIADibuat oleh : [ ]Pengujian Terinci atas Akun PerpajakanDiperiksa oleh : [ ]Ref. : ..

INDEKS KKPPROSES KHUSUS UNTUK RISIKO YANG TERIDENTIFIKASI Risiko Asersi Prosedur Audit Dilakukan oleh Kesimpulan, ReferensiPROSEDUR UMUMNo.TujuanProsedur Audit Dilakukan oleh Kesimpulan, Referensi1 Saldo-saldo perpajakan sesuai dengan buku besar dan neraca saldo (akurasi) a. Cocokkan saldo awal dengan kertas kerja audit tahun sebelumnya. b. Cocokkan saldo akhir dengan buku besar dan neraca saldo serta bukti lapor dan setor nya. RAPuntuk huruf a,perikatan audit baru dilakukan tahun 13, tahn 12 belum beroperasi, b) lihat pada P100 Kewajiban pembayaran dan pelaporan perpajakan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (hak dan kewajiban) a. Periksa pembayaran dan pelaporan perpajakan. b. Periksa/buat rekonsiliasi serta lakukan prosedur analitis. c. Periksa perhitungan-perhitungan pajak kini maupun pajak tangguhan.RAPa) lihat P 101 b) rekonsiliai pajak Pengungkapan yang memadai

P 1

P2AINDEKS KKPPENGUJIAN TERINCI ATAS BEBAN (PENGHASILAN) PAJAKNo.TujuanRef. KKProsedur AuditKesimpulanPajak kini :1.Estimasi pajak kini telah dihitung secara benar, diklasifikasikan dengan tepat, dan dibebankan pada periode berjalanMinta perhitungan pajak kini.2.Estimasi pajak kini telah dihitung secara benar, diklasifikasikan dengan tepat, dan dibebankan pada periode berjalanLakukan pemeriksaan atas koreksi fiskal yang dilakukan dengan cara: a. ldentifikasikan koreksi beda tetap apakah telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. ldentifikasikan koreksi beda tetap positif dan negatif serta lakukan cross check dengan jumlah koreksi fiskal. Lakukan sampling vouching untuk beda tetap tersebut. c. Periksa, apakah kurang bayar pajak, bunga, dan denda yang ditetapkan dalam SKP/STP (bila perusahaan tidak mengajukan keberatan atau banding) telah diperhitungkan dalam perhitungan laba (rugi) periode berjalan dan dilakukan koreksi fiskal beda tetap. d. Minta perincian atas pendapatan / biaya yang pajaknya telah dipungut final. e. ldentifikasikan koreksi beda waktu apakah telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. f. ldentifikasikan koreksi beda waktu positif dan negatif serta lakukan cross check dengan kertas kerja perhitungannya dan jumtah koreksi fiskal. g. Cocokkan koreksi beda waktu tersebut dengun kertas kerja perinciannya. Misal: Perhitungan penyusutan menurut akuntansi dan fiskal Perhitungan imbalan kerja, baik yang dihitung oleh perusahaan sendiri atau yang dihitung oleh aktuaris. Perhitungan angsuran sewa guna usaha (capital lease dan penyusutan

P 2

P2B aset sewa guna usaha. Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA)No.TujuanRef. KKProsedur AuditKesimpulan3

Pajak kini : Estimasi pajak kini telah dihitung secara benar, diklasifikasikan dengan tepat, dan dibebankan pada periode berjalan Perhitungan ppencadangan penghapusan piutang.

Lakukan pemeriksaan atas koreksi fiskal yang dilakukan dengan cara: a. Cocokkan jumlah laba (rugi) komersial dengan jumlah laba (rugi) pada laporan laba (rugi). b. Cocokkan jumlah koreksi fiskal dengan perinciannya. c. Cek kebenaran footing dan cross footing-nya. d. Cek jumlah kompensasi kerugian dengan SPT atau SKP masing- masing tahun yang bersangkutan dan cek kebenaran footing-nya. e. Cek kebenaran perhitungan laba kena pajak atau rugi fiskal. f. Cek kebenaran perhitungan pajak terutang sesuai dengan persentase pajak yang berlaku. g. Lakukan footing atas kredit pajak dan cocokkan dengan perinciannya. h. Minta perincian pajak final,

P2C identifikasikan pajak kini atas pajak final dan tidak final, i. Cek kebenaran perhitungan kurang/lebih bayar pajak (PPh Pasal 29lPasal28a). j. Cocokkan jumlah kurang bayar pajak (PPh Pasal 29) dengan utang pajak atau lebih bayar pajak (PPh Pasal 28a) dengan piutang pajak dibayar di muka.4Pajak Tangguhan :Pajak tangguhan telah dihitung secara benar, dicatat pada periode yang tepat, dan diklasifikasikan kebenarannya.Minta perhitungan pajak tangguhan serta lakukan footing dan cross footing.5Pajak tangguhan telah dihitung secara benar, dicatat pada periode yang tepat, dan diklasifikasikan kebenarannya. Cek kebenaran perhitungan pajak tangguhan: a. Cocokkan mutasi pajak tangguhan dengan koreksi fiskal beda waktu setelah dikalikan dengan tarif pajak. b. Apabila ada kerugian fiskal, kalikan dengan tarif pajak dan cocokkan dengan mutasi pajak tangguhan.

P2DNo.TujuanRef. KKProsedur AuditKesimpulan6Pajak tangguhan telah dihitung secara benar, dicatat pada periode yang tepat, dan diklasifikasikan kebenarannya.cApabila ada laba kena pajak ditahun berjalan tetapi ada kompensasi kerugian tahun-tahun lalu, periksa apakah labakena pajak setelah dikalikan dengan tarif pajak telah diperhitungkan dalam pajaktangguhan.dPeriksa kebenaran klasifikasi asetpajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan.

Minta SKP yang diterima oleh perusahaan pada periode berjalan dan bandingkan dengan SPT-nya.

Periksa selisih SKP dan SPT tersebut yang meliputi:7Pajak tangguhan telah dihitung secara benar, dicatat pada periode yang tepat, dan diklasifikasikan kebenarannya.aApabila SPT rugidan SKP rugitetapidengan jumlah yang berbeda, aPakahselisih tersebut sudah diperhitungkan dalampajak tangguhan setelah dikalikan dengantarif pajak.bApabila SPT rugitetapi SKP laba apakah selisih tersebut sudah diperhitungkan dalampajak tangguhan setelah dikalikan dengantarif pajak dan apabila ada kekuranganbayar, apakah telah diperhitungkan dalamperhitungan laba (rugi) periode berjalan.cApabila SPT laba tetapi SKP rugi apakahkerugian tersebut telah diperhitungkandalam pajak tangguhan setelah dikalikandengan tarif Pajak.dApakah perusahaan telah menerapkanPSAK 25 dalam mencatat SKP yangditerima atas SPT tahun-tahun lalu.

Program Audit Tambahan:

P2EPENGUJIAN TERINCI ATAS ASET/KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

No.TujuanRef. KKProsedur AuditKesimpulan

1.Aset/kewajiban pajak tangguhan dihitung, dicatat, dan diklasifikasikan secara benarMinta perincian aset/kewajiban pajak tangguhan dan lakukan footingdan cross footing.

2.Aset/kewajiban pajak tangguhan dihitung, dicatat, dan diklasifikasikan secarabenarPeriksa kebenaran perhitungan saldo awal aset/kewajiban pajak tangguhan pada saat perusahaan pertama kali menerapkan PSAK 46,meliputi:aldentifikasikan akumulasi koreksi fiskalbeda waktu yang telah diperhitungkan olehperusahaan.bCocokkan akumulasi beda waktu tersebutdengan perinciannya.cKalikan tarif pajak dengan akumulasi bedawaktu dan cocokkan dengan perincianaset/kewajiban pajak tangguhan.dApabila ada saldo rugi fiskal kalikan dengantarif pajak dan cocokkan dengan perincianaset/kewajiban pajak tangguhan.

Periksa kebenaran perhitungan mutasi aset/ kewajiban pajak tangguhan dengan cara mencocokkan dengan jumlah beban/penghasilan pajak tangguhan pada perhitungan beban/ penghasilan pajak yang ada pada laporan laba (rugi).

Cocokkan perincian saldo aset/kewajiban pajaktangguhan dengan saldo yang ada di neraca.

Program Audit Tambahan:

P100PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PerpajakanDiperiksa oleh: []Ref.: ...

INDEKS KKP

Ref.No.KeteranganSaldo AwalSaldo AkhirPenyesuaianSaldo per AuditAkunDebitKreditRpRpNoteRpRpRpPajak dibayar dimukaPPN Masuk011,194,107V 11,194,10711,194,10711,194,107sesuai dengan SPT Masa Induk 11111

Subtotal pajak dibayar di muka11,194,10711,194,107Utang pajakPPh Pasal 2104,096,787V4,096,7874,096,787PPh Pasal 230452,643V452,643452,643PPh Pasal 251,148,949V1,148,9491,148,949PPh Pasal 294,948,941x4,948,9410.0Pajak Pertambahan Nilai Keluar66,451,130V 66,451,13066,451,13066,451,130sesuai dengan SPT Masa Induk 11111

Subtotal Utang Pajak77,098,45077,098,450Biaya pajak kini(93,605,465)x(93,605,465)

Biaya (pendapatan) pajak tangguhan(1,451,284)x(1,451,284)

Subtotal biaya pajak(95,056,748)(95,056,748)Aset/Utang pajak tangguhan2,902,568x2,902,568

2,902,5682,902,568Prosedur :1.Cocokkan saldo awal dengan kertas kerja audit tahun sebelumnya.2.Cocokkan saldo akhir dengan buku besar dan neraca saldo.3.Lakukan prosedur analitis dari akun pajak penghasilan.Kesimpulan :1.Tidak ada saldo thn 2012, entitas belum beroperasi2.Prosedur pencocokan Saldo LK dengan GLPPNCocokPPh Pasal 21CocokPPh Pasal 23CocokPPh Pasal 25CocokPPh Pasal 29Tidak cocok, PIC : its ok, teruskan ke prosedur berikutnyaPajak Pertambahan NilaiCocok

Prosedur pencocokan Saldo LK dengan TBTidak ada TB entitas, prosedur tidak dijalankan3.Analitis dari akun perpajakanAnalitis perbandingan saldoTidak dapat dilakukan analitis perbandingan saldo krn tahun audit adalah tahun 2013 saja

Analitis untuk perbandingan keterkaitan antar akun

KRITERIA : TOTAL PENDAPATAN X 10% = MUTASI KREDIT VAT OUT

Total pendapatan8,059,547,663Seharusnya mutasi kredit805,954,766Mutasi kredit VAT Out per GL739,721,178Selisih seharusnya mutasi kredit dengan GL66,233,588

Jurnal standar :ContohDr. Piutang Usaha108Dr. UM PPh pasal 232Cr. VAT Out10Cr. Penjualan100

Next to do :Untuk KG, segera lakukan pencocokan satu per satu antara tagihan dengan faktur pajak yang telah diterbitkan

To RAP : semuanya telah dicocokkan, dan hasil nya sebagai berikut :

Prosedur : Pencocokkan saldo LK dengan bukti setor dan lapor

Kesimpulan :Keakuratan tidak dapat diyakini.....

Footing cek OkVSesuai dengan GLxTidak sesuai GL Sesuai dengan bukti lapor

P 100

P101PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 21Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKP

REKAPITULASI PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 21Sumber : SPT Masa

BulanJumlah PegawaiJumlah Penghasilan BrutoPPh Pasal 21Tanggal PembayaranTanggal PelaporanDesember08/01/2013Januari08/02/2013FebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberSPT Final

Prosedur:1.Periksa pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 21 selama tahun berjalan berdasarkan SSP, SPT Masa, dan SPT Tahunan.2.Peroleh fotokopi SPT PPh Pasal 21 tahunan.Kesimpulan :

P 101

P102PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 21 Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKPRekonsiliasi Utang PPh Pasal 21 antara GL dengan SPT Masa & TahunanSumber : GLSPT PPh Pasal 21

Pasal 21Utang PPh Pasal 21 per G/L(4,096,787.00)

Utang PPh Pasal per SPT4,096,787.00Selisih0.0

Rekonsiliasi Utang PPh Pasal 21 antara GL dengan SPT TahunanSumber : GLSPT TahunanBiaya PPh Pasal 21 yang dicatat per G/LOverheadOperasiSelisih

Rekonsiliasi Gaji Bruto per SPT dan G/LSumber : GLSPT Tahunan BadanSPT 1771 Lampiran 2

Jumlah gaji bruto per G/LBiaya overheadGaji416,759,459THR & BonusBiaya operasiGaji642,488,385THR & Bonus1,059,247,844Jumlah gaji bruto per SPTSelisihProsedur :1. Periksa/buat rekonsiliasi utang PPh Pasal 21 antara buku besar dan SPT Masa & Tahunan.2. Periksa/buat rekonsiliasi biaya PPh Pasal 21 antara buku besar dan SPT Tahunan.3. Periksa/buat rekonsiliasi gaji bruto antara buku besar dan SPT Tahunan.Kesimpulan :

P 102

P103PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 22 Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKPLIST PPH PASAL 22 (ATAS IMPOR)

No.No. PIUDTanggal SSPCPJumlahSSPCP ; Surat Setoran Pajak Cukai(Rp)PIUD : sama kaya nomor di PIB1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.

Prosedur :Periksa pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 22 selama tahun berjalan berdasarkan PIUD dan SSP PPh Pasal 22.Kesimpulan :TIDAK DIJALANKAN KRN TAHUN 2013 TIDAK ADA AKUN TERSEBUT DAN TIDAK AKTIVITAS IMPOR

P 103

P104PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 23 Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKPPERINCIAN PEMOTONGAN PPH PASAL 23Sumber : SSP, SPM

BulanTanggalTanggalPenghasilan BrutoPPh Pasal 23terkait dengan perincian utang pph 23SetorLaporpph 23 kita itu motongJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberProsedur :Periksa pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 23 selama tahun berjalan berdasarkan SSP dan SPT Masa.

Kesimpulan :

P 104

P105PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 23Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKPRekonsiliasi Utang PPh Pasal 23 antara GL dengan SPTSumber : GL, Perincian Pemotongan PPh Pasal 23Utang PPh Pasal 23 per G/LUtang PPh Pasal 23per SPTSelisih

Rekonsiliasi antara Biaya per GL denganBiaya yang dilaporkan per SPMSumber : GL, SSP, SPM

Biaya-biaya yang harus dipotong PPh Pasal 23 :JumlahTarif PPh Pasal 23PPh Pasal 23Sewa rumah Tn. SSewa tankiSewa lapangan parkirDividenPPh Pasal 23 seharusnyaPPh Pasal 23 yang disetor dan dilaporkanSelisihProsedur :1. Periksa/buat rekonsiliasi utang PPh Pasal 23 antara buku besar dan SPT Masa.2. Cek ke perincian pemotongan PPh Pasal 23 (SSP & SPM)3. Periksa/buat rekonsiliasi biaya-biaya antara buku besar dan SPT Masa.Kesimpulan :

P 105

P106PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh Pasal 25 Diperiksa oleh: []Ref.: ...INDEKS KKPPERINCIAN PENYETORAN ANGSURAN PPH PASAL 25Sumber : SSP, PPh Pasal 25

BulanPembayaranTanggal SetorTanggal LaporJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberProsedur :Periksa pembayaran dan pelaporan PPh Pasal 25 selama tahun berjalan berdasarkan SSP dan SPT Masa.Kesimpulan :

P 106

P107PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh BadanDiperiksa oleh: []Ref: ...

INDEKS KKP

SaldoAudit Saldo perKoreksiFiskalPer BukuPenyesuaianAuditFiskalPenjualanBeban Pokok PenjualanPemakaian Bahan BakuBiaya OverheadGajiUang Makan dan TransportasiTHR BonusPPh Pasal 21Peralatan PabrikListrik, PAMSewa TangkiSewa RumahPerbaikan dan PemeliharaanRoyalti(Berlanjut)Persedian Barang Jadi, AwalPersedian Barang Jadi, Akhir

P 107

P108PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]PPh BadanDiperiksa oleh: []Ref.: ...

INDEKS KKP

SaldoAudit Saldo perKoreksiFiskalPer BukuPenyesuaianAuditFiskalBiaya OperasiGajiUang Makan dan TransportasiLembur dan pengobatanTHR dan BonusHiburanPerbaikan dan PemeliharaanPenyusutanAsuransiListrikPeralatan KantorTelepon & teleksProfesional FeeDividenPerjalanan DinasSewa RumahBiaya BankPendapatan (Beban) lain-lainJasa GiroSelisish KursLain-lain (restitusi PPN)

Laba (Rugi) Sebelum PajakProsedur1. Periksa perhitungan PPh badan (termasuk koreksi-koreksi fiskal)2. Review hasil pemeriksaan pajak tahun sebelumnya (jika ada) untuk mengestimasi resiko pajak serupa.

Kesimpulan :

P 108

P109INDEKS KKPDiperiksaDisusunOlehTgl.OlehTgl.P 109

K. K. PERHITUNGAN PAJAK

UraianRef. KKJumlah Laba (rugi) komersial Koreksi beda tetap Koreksi beda waktu Laba (rugi) pajak Kompensasi kerugian - - - -(To K. K. Jk. Fiskal No. ..) Laba (rugi) setelah kompensasi kerugian Perhitungan pajak - - - - Jumlah pajak terutang Uang muka pajak - - Jumlah uang muka pajak Kurang/lebih bayar pajak(To K. K. Jk. Fiskal No. ..)

P110INDEKS KKPDiperiksaDisusunKode K. K.OlehTgl.OlehTgl.P 110

K. K . PERHITUNGAN KOREKSAI FISKAL BEDA WAKTU

No.Uraian Jenis Biaya/PendapatanMenurutSelisihKomersialFiskalJumlah(Sesuai K. K. ...)(Sesuai K. K. ...)(To K. K. ...)

Keterangan :Untuk beda waktu atas penyusutan dan amortisasi, nilai perolehan asetnya harus sama antara komersial dan fiskal, kecuali ada aset sewa guna usaha.

P111INDEKS KKPDiperiksaDisusunOlehTgl.OlehTgl.P 111

K. K. PERINCIAN KOREKSI FISKAL BEDA WAKTU

UraianRef. KKJumlahKoreksi beda waktu positif terdiri atas : - - - - - - - - - -Subjumlah(To K. K. Jk. Fiskal No. ..)Koreksi beda waktu negatif terdiri atas : - - - - - - - - - -Subjumlah (To K. K. Jk. Fiskal No. ..)Total Jumlah

P112INDEKS KKPDiperiksaDisusunOlehTgl.OlehTgl.P 112

K. K. PERINCIAN PENDAPATAN YANG PAJAKNYA FINAL

No.Jumlah PendapatanJumlahPajakJumlah Pendapatan NetoJumlah

P113INDEKS KKPDiperiksaDisusunOlehTgl.OlehTgl.P 113

K. K. PERINCIAN KOREKSI FISKAL - BEDA TETAP

UraianRef. KKJumlah Koreksi beda tetap positif terdiri atas : - - - - - - - - - - Subjumlah(To K. K. Jk. Fiskal No. ..) Koreksi beda tetap negatif terdiri atas : - - - - - - - - - - Subjumlah(To K. K. Jk. Fiskal No. ..) Total Jumlah

P114INDEKS KKP Diperiksa Disusun Oleh Tgl. Oleh Tgl.P 114

PERINCIAN PENDAPATAN TANGGUHAN

No.Jumlah PendapatanRef. K. K.JumlahTarif PajakJumlah1Pajak Tangguhan awalAk. Rugi fiskalAk. Koreksi fiskal beda waktuSubjumlah2Pajak tangguhan berjalan*Rugi fiskal/klaba fiskalKoreksi fiskal beda waktu Subjumlah Total

Catatan :*Laba fiskal berjalan diperhitungkan dalam pajak tangguhan apabila masih ada saldo rugi fiskal.

P115INDEKS KKPDiperiksaDisusunKode K. K.OlehTgl.OlehTgl.P 115

K. K. REKONSILIASI ANTARA BEBAN (PENGHASILAN)PAJAK DAN LABA AKUNTANSI

No.Jumlah PendapatanRef.K. K.JumlahTarif PajakJumlah1Laba (rugi) sebelum pajak laba (rugi) akuntansi2Perhitungan pajakJumlah pajak3Perbedaan tetapKoreksi rugi pajak tahun-tahun sebelumnyaJumlah beda tetapJumlah beban (penghasilan) pajak

P116PT Pabrikasi IndonesiaDibuat oleh: [ ]Pajak Tangguhan Diperiksa oleh: []: ...

INDEKS KKP

KeteranganKOMERSIAL NBV FOR DEPRECIABLE ASSETSFISKAL NBV FOR DEPRECIABLE ASSETSTIMING DEFFERENCE FROM DEPRECIABLE ASSETSDEFFERED TAX ASSETS (LIABILITIES)AB(C)= B - A(D) = 25% x CSaldo Awal....Saldo Akhir......

Biaya depresiasi fiskal=.Biaya depresiasi komersial=..=Beda Temporer 20XX (koreksi fiskal positif/negatif)..Prosedur :1. Periksa kelengkapan pencatatan serta perhitungan aset dan liabiliras pajak tangguhan.2. Analisis realisasi atas aset pajak tangguhan.Kesimpulan :

P 116