cara pembuatan obat yang baik (cpob)

18
BAB I PENDAHULUAN Konsep dasar pemastian mutu, CPOB dan pengawasan mutu adalah aspek manajemen mutu yang saling terkait. Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat. Setiap industri farmasi hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi pengawasan mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat diandalkan. Persyaratan dasar dari pengawasan mutu adalah bahwa: 1. sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOB; 2. pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode yang disetujui oleh pengawasan mutu; 3. metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila perlu); 4. produk jadi berisi zat aktif dengan komposisi secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan yang disetujui pada saat pendaftaran, dengan derajat kemurnian yang dipersyaratkan serta

Upload: seryx

Post on 01-Dec-2015

114 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia apoteker

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

BAB I

PENDAHULUAN

Konsep dasar pemastian mutu, CPOB dan pengawasan mutu adalah aspek manajemen mutu yang saling terkait. Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat.

Setiap industri farmasi hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi pengawasan mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat diandalkan. Persyaratan dasar dari pengawasan mutu adalah bahwa:

1. sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOB;

2. pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode yang disetujui oleh pengawasan mutu;

3. metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila perlu);4. produk jadi berisi zat aktif dengan komposisi secara kualitatif dan

kuantitatif sesuai dengan yang disetujui pada saat pendaftaran, dengan derajat kemurnian yang dipersyaratkan serta dikemas dalam wadah yang sesuai dan diberi label yang benar;

5. dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi secara formal dinilai dan dibandingkan terhadap spesifikasi; dan

6. sampel pertinggal dari bahan awal dan produk jadi disimpan dalam jumlah yang cukup untuk dilakukan pengujian ulang bila perlu. Sampel produk jadi disimpan dalam kemasan akhir kecuali untuk kemasan yang besar.

Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga mempunyai tugas lain, antara lain menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan mutu, mengevaluasi, mengawasi, dan menyimpan baku pembanding, memastikan kebenaran label wadah bahan dan produk, memastikan bahwa stabilitas dari zat aktif dan obat jadi dipantau, mengambil bagian dalam investigasi keluhan yang terkait dengan mutu produk, dan ikut mengambil bagian dalam pemantauan lingkungan. Semua kegiatan tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur tertulis dan jika perlu dicatat.

Page 2: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

BAB II

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK

(CPOB)

PRINSIP

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan  untuk menjamin obat di

buat secara konsisten, memenuhi  persyaratan yang ditetapkan dan seseuai 

dengan tujuan penggunaannya.

CPOB mencakup  seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu

UMUM

1. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh adalah sangat esensial untuk

menjamin konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. pembuatan secara

sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan untuk

menyelamatkan jiwa, atau memulihkan atau memelihara kesehatan.

2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian

pengujian, tetapi yang lebih penting  adalah bahwa mutu harus dibentuk

kedalam produk tersebut. Mutu obat tergantung  pada bahan awal, bahan

pengemas, bangunan, peralatan yang dipakai dan personil yang terlibat.

3. Pemastian mutu suatu obat tidak hanya mengandalkan pada pelaksanaan

pengujian tertentu saja ; namun obat hendaklah dibuat dalam kondisi yang

terkendali dan di pantau secara cermat.

4. CPOB ini merupakan pedoman yang bertujuan memastikan agar mutu obat

yang dihasilkan sesuai persyaratan dan penggunanya; bila perlu dapat

dilakukan penyesuaian pedoman dengan syarat bahwa standar mutu obat yang

telah ditentukan dan di capai.

5. Otoritas pengawasan Obat hendaklah menggunakan Pedoman ini sebagai

acuan dalam penilaian penerapan CPOB, dan semua peraturan lain yang

Page 3: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

berkaitan dengan CPOB hendaklah dibuat minimal sejalan dengan pedoman

ini.

6. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk digunakan oleh industri farmasi

sebagaiu dasar pengembangan aturan internal sesuai kebutuhan.

7. Selain aspek umum yang tercakup di dalam pedoman ini, dipadukan juga

serangkaian pedoman suplemen untuk aspek tertentu yang hanya berlaku

untuk industri farmasi yang aktifitasnya berkaitan.

8. Pedoman ini berlaku terhadap pembuatan obat dan produk sejenis yang

digunakan manusia.

9. Cara lain selain tercantum di dalam pedoman ini dapat diterima sepanjang

memenuhi prinsip pedoman ini.

Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk membatasi pengembangnan konsep baru

atau teknologi baru yang telah di validasi dan memberikan tingkat Pemastian

Mutu sekurang kurangnya ekuivalen dengan cara yang tercantum dalam Pedoman

ini.

MANAJEMEN MUTU

PRINSIP

Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan

penggunaanya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar

(registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya 

karena tidak aman, mutu rendah atau  tidak efektif.  Manajemen bertanggung

jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui  suatu “Kebijakan Mutu”  yang

memerlukan partisipasi  dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di

dalam  perusahaan, para pemasok dan para distributor. Untuk mencapai tujuan

konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan manajemen mutu yang di desain

secara manyeluruh dan diterapkan secara benar.

Unsur dasar manajemen mutu adalah :

Page 4: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup struktur organisasi,

prosedur, dan sumber daya  dan

Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapat kepastian dengan tingkat

kepercayaan tinggi , sehingga produk (atau jasa pelayanan ) yang dihasilkan

akan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. keseluruhan

tindakan tersebut disebut Pemastian Mutu/ Quality Assurance.

Semua bagian sistem Pemastian Mutu  hendaklah di dukung dengan tersedianya

personil yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup dan

memadai. Tambahan tanggung jawab hukum hendaklah diberikan kepada Kepala

Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).

1.1. Konsep dasar  Pemastian Mutu COPB  dan Pengawasan mutu  adalah

aspek manajemen Mutu yang saling terkait. Konsep tersebut

diuraikan di sini untuk menekankan hubungan dan betapa 

pentingnya unsur –unsur tersebut dalam produksi dan pengendalian

obat.

PEMASTIAN MUTU

1.2. Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua hal

baik secara tersendiri maupun secara kolektif, yang akan

mempengaruhi mutu obat yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah

totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan  untuk

memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu   yang sesuai engan

tujuan pemakaiannya. Karena  itu Pemastian Mutu mencakup CPOB

ditambah dengan faktor  lain di luar pedoman ini, seperti desain dan

pengembangan obat.

Sistem Pemastian Mutu yang benar tepat bagi industri farmasi hendaklah

memastikan bahwa :

Page 5: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Desain dan pengembangan obat dilakukan dengan cara yang   memperhatikan

persyaratan CPOB dan Cara Berlaboaturium yang Baik

Semua langkah produksi dan pengendalian diuraikan  secara jelas  dan CPOB

di terapkan.

Tanggung jawab manajerial diuraikan dengan jelas  dalam uraian jabatan

Pengaturan disiapkan untuk pembuatan, pasokan dan penggunaan bahan awal,

bahan pengemasan yang benar. Semua pengawasan terhadap produk antara

dan pengawasan selama proses (in-process control) lain serta validasi yang

diperlukan

Pengkajian terhadap semua dokumen yang terkait dengan proses pengemasan

dan pengujian bets dilakukan sebelum memberikan pengesahaan pelulusan

untuk distribusi penilaian hendaklah meliputi semua faktor yang relevan

termasuk kondisi faktor yang relevan termasuk kondisi pembuatan, hasil

pengujian dan atau pengawasan selama proses, pengkajian dokumen produksi

termasuk pengemasan, pengkajian penyimpangan dari prosedur yang telah

ditetapkan, pemenuhan persyaratan dan spesifikasi produk jadi dan

pemeriksaan produk dalam kemasan akhir

Obat tidak di jual atau tidak di pasok sebelum Kepala Bagian Manajemen

Mutu (Pemastian Mutu) menyatakan bahwa tiap bets produksi dibuat dan

dikendalikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan dalam izin edar dan

peraturan lain yang berkaitan dengan aspek produksi, pengawasan mutu dan

pelulusan produk .

Tersedia pengaturan yang memadai untuk memastikan bahwa, sedapat

mungkin produk disimpan, didistribusikan dan selanjutnya ditangani 

sedemikian rupa agar mutu  tetap dijaga selama masa edar/simpan obat

Tersedia prosedur inspeksi diri dan /atau audit mutu yang secara berkala

mengevaluasi efektivitas dan penerapan sistem Pemastian Mutu

Pemasok bahan awal dan pengemas dievaluasi dan disetujui untuk memenuhi 

spesifikasi mutu yang telah ditentukan oleh perusahaan

Penyimpangan dilaporkan, diselidiki dan dicatat

Tersedia sistem persetujuan terhadap perubahaan yang berdampak pada mutu

produk

Page 6: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Prosedur pengolahaan ulang, evaluasi dan di setujui  dan

Evaluasi mutu produk berkala dilakukan verifikasi konsistensi proses dan

memastikan perbaikan proses yang berkesinambungan.

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK  (CBOP)

1.3. CPOB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikan bahwa

obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai 

standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan

dipersyaratkan dalam izin edar dan spesifikasi produk.

CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan Mutu.  Persyaratan dasar  dari CPOB

adalah :

Semua proses pembuatan obat dijabarkan dengan jelas  dikaji secara sistematis

berdasarkan pengalam terbukti mampu secara konsisten menghasilkan obat

yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan

Tahap proses yang kritis  dalam pembuatan, pengawasan proses dan sarana

penunjang  serta perubahannya yang signifikan di validasi

Tersedia semua sarana yang di perlukan dalam CPOB termasuk ;

o Personil yang terkualifikasi  dan terlatih

o Bangunan dan sarana  dengan luas yang memadahi

o Peralatan dan  sarana penunjang  yang sesuai

o Bahan, wadah  label yang benar

o Prosedur dan instruksi yang disetujui

o Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai.

Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk intruksi dengan bahasa  yang jelas,

tidak bermakana ganda , dapat diterapkan secara spesifik pada sarana yang

tersedia

Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar

Page 7: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Pencatatan dilakukan secara manual dengan alat  pencatat selama pembuatan

menunjukkan bahwa langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan

instruksi yang ditetapkan  benar-benar dilaksanakan  dan jumlah serta mutu 

produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tiap penyimpangan 

dicatat secara lengkap dan di investigasi.

Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran

riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk

yang mudah di akses

Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil resiko terhadap

mutu obat

Tersedia sistem penarikan kmbali bets obat maupun dari peredaran

Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu di

investigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan

penangulangan yang tepat dan pencegahan pengulangan kembali keluhan.

PENGAWASAN MUTU / QUALITY CONTROL

1.4. Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan

dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan

organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan

bahwa pengujian yang  telah diperlukan dan  relevan dilakukan dan

bahwa bahan yang belum dilakukan  tidak digunakan serta produk

yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya di

nilai dan dinyatakan memenuhi syarat

Setiap industri farmasi hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi

ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai 

hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi Pengawasan Mutu

dapat dilaksanakan secara efektif  dan dapat diandalkan

Persyaratan dasar dari Pengawasan Mutu  adalah  bahwa :

Sarana dan prasarana yang memadai, personil yang telah terlatih  dan

prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan

Page 8: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan

dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai

dengan tujuan CPOB

Pengambilan  sempel bahan awal, bahan pengemasan, produk antara 

produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode 

yang di setujui oleh  Pengawas Mutu

Metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila Perlu )

Produk  jadi  berisi zat aktif dengan komposisi  secara kualitatif dan

kuantitatif sesuai dengan  yang disetujui pada saat pendaftaran, dengan

derajat kemurnian yang dipersyaratkan serta dikemas dalam wadah yang

sesuai  dan diberi label yang benar

Pengawasan  Mutu secara menyeluruh juga memunyai tugas lain, antara

lain menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur

pengawasan  mutu, mengevaluasi, mengawasi dan menyimpan baku

pembandingan, memastikan kebenaraan label wadah bahan dan produk,

memastikan bahwa stabilitas  dari zat aktif dan obat jadi dipantau,

mengambil bagian investigasi keluhan yang berkaitan dengan produk dan

ikut mengambil bagian  dalam pemantauan lingkungan. Semua kegiatan

tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur  tertulis dan jika

perlu dicatat.

Personil Pengawasaan Mutu  hendaklah memiliki akses ke area produksi

untuk melakukan pengambilan  sampel dan investigasi bila  di perlakukan.

PENGKAJIAN MUTU PRODUK

1.5. Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah  dilakukan

terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan

tujuan untuk membuktikan konsentrasi proses, kesesuaian dari

spesifikasi bahan awal , bahan pengemas dan obat jadi , untuk melihat

trend an mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan  untuk produk

dan proses.

Page 9: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Pengkajian mutu produk secara berkala biasanya  dilakukan tiap tahun dan

didokumentasikan dengan mempertimbangkan hasil  kajian ulang  sebelumnya

dan hendaklah meliputi paling sedikit :

Kajian terhadap bahan awal  dan bahan pengemasan yang dibutuhkan

digunakan untuk produk, terutama yang dipasok dari sumber baru

Kajian terhadap pengawasan selama proses yang kritis  dan hasil

pengujian obat jadi

Kajian terhadap semua bets  yang tidak memenuhi spesifikasi yang

ditetapkan dan investigasi yang dilakukan

Kajian terhadap semua penyimpangan atau ketidaksesuaian yang

signifikan, dan efektivitas hasil tindakan perbaikan dan pencegahan

Kajian terhadap semua perubahan yang dilakukan terhadap proses atau

metode Analisa

Kajian terhadap  variasi yang diajukan disetujui, ditolak dari dokumen

registrasi yang  telah disetujui termasuk dokumen registrasi untuk produk

ekspor

Kajian terhadap hasil program pemantauan stabilitas dan segala tren yang

tidak diinginkan

Kajian terhadap semua produk kembalian, keluhan dan penarikan obat

yang terkait dengan mutu produk, termasuk investigasi yang telah

dilakukan

Kajian kelayakan terhadap tindakan perbaikan proses produk atau

peralatan yang sebelumnya

Kajian terhadap komitmen pasca pemasaran dilakukan pada obat yang

baru mendapatkan persetujuan  pendaftaran  dan obat  dengan persetujuan

pendaftaran variasi

Status  kualifikasi peralatan dan sarana yang relevan missal sistem tata

udara (HVAC), air, gas bertekanan , dan lain lain  dan

Kajian terhadap kesepakatan teknis untuk memastikan selalu up to date

Industri farmasi dan pemegang izin edar bila berbeda, hendaklah  melakukan

evaluasi terhadap hasil kajian, dan melakukan suatu penilaian hendaklah dibuat

Page 10: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

untuk menentukan  apakah tindakan perbaikan atau pencegahan ataupun validasi

ulang  harus dilakukan. Alasan tindakan perbaikan hendaklah didokumentasikan.

Tindakan pencegahan dan perbaikan yang  telah disetujui hendaklah diselesaikan

secara efektif  dan tepat waktu. Hendaklah tersedia prosedur manajemen yang

sedang berlangsung  dan pengkajian aktivitas serta efektif prosedur tersebut  yang

diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila Dapat dibenarkan secara ilmiah,

pengkajian mutu dapat dikelompokkan  menurut jenis produk, misal sediaan

padat, sediaan cair, produk steril, dan lain-lain.

Bila pemilik persetujuan pendaftar bukan industri farmasi, maka perlu ada suatu

kesepakatan teknis dari semua pihak terkait yang menjabarkan siapa yang

bertanggung jawab untuk melakukan kajian mutu. Kepala Bagian Manajemen 

Mutu (Pemastian Mutu), yang bertanggung jawab untuk sertifikasi bets, bersama

dengan pemilik persetujuan pendaftaran hendaklah memastikan bahwa pengkajian

mutu dilakukan tepat waktu dan hemat.

Page 11: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

DAFTAR PUSTAKA

http://gmp-center.com/2011/03/09/pedoman-cpob-gmp-pharmaceutical/

http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/06/13/pedoman-cara-pembuatan-obat-yang-baik-cpob-pengawasan-mutu/

Page 12: Cara Pembuatan Obat Yang Baik (Cpob)

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Pelajaran

Disusun oleh :

WINI ASRIANIFarmasi II

SMK BINA VOCASI INDONESIAKOTA TASIKMALAYA

2013