cara pinjem modal

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini, tuntutan hidup masyarakat juga sudah semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut, biaya hidup masa sekarang juga tidak kalah tinggi. Dengan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin bertambah, memaksa masyarakat untuk memiliki penghasilan yang memadai untuk memenuhi segala kebutuhannya. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang berpatokan jika menjadi pegawai negeri atau karyawan adalah pekerjaan yang sangat menjanjikan dan membuat hidup mereka kedepannya akan aman terkendali. Mereka mengira jika menjadi seorang pegawai negeri atau karyawan, gaji setiap bulan sudah cukup aman dan menjamin kehidupannya karena diperoleh menetap dan berkelanjutan setiap bulannya. Masih sedikit masyarakat Indonesia yang berpikir untuk berani mengambil tindakan membuka usaha sendiri atau berwira usaha. Banyaknya tantangan dan risiko yang dipikirkan akan menjadi penghalang dalam memajukan suatu usaha membuat para calon wira usahawan mundur dan memilih tidak berani memulai usaha. Selain tantangan dan risiko, kurangnya ide dan inovasi baru juga membuat wira usaha tidak banyak berkembang di Indonesia. Keberanian mengambil peluang dan memanfaatkannya menjadi uang juga sangat minim karena ketakutan yang berlebihan akan terjadinya kegagalan usaha. Terlepas dari semua alasan-alasan di atas, ada satu hal 1

Upload: bintang-utami

Post on 24-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDi zaman modern ini, tuntutan hidup masyarakat juga sudah semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut, biaya hidup masa sekarang juga tidak kalah tinggi. Dengan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin bertambah, memaksa masyarakat untuk memiliki penghasilan yang memadai untuk memenuhi segala kebutuhannya. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang berpatokan jika menjadi pegawai negeri atau karyawan adalah pekerjaan yang sangat menjanjikan dan membuat hidup mereka kedepannya akan aman terkendali. Mereka mengira jika menjadi seorang pegawai negeri atau karyawan, gaji setiap bulan sudah cukup aman dan menjamin kehidupannya karena diperoleh menetap dan berkelanjutan setiap bulannya. Masih sedikit masyarakat Indonesia yang berpikir untuk berani mengambil tindakan membuka usaha sendiri atau berwira usaha.Banyaknya tantangan dan risiko yang dipikirkan akan menjadi penghalang dalam memajukan suatu usaha membuat para calon wira usahawan mundur dan memilih tidak berani memulai usaha. Selain tantangan dan risiko, kurangnya ide dan inovasi baru juga membuat wira usaha tidak banyak berkembang di Indonesia. Keberanian mengambil peluang dan memanfaatkannya menjadi uang juga sangat minim karena ketakutan yang berlebihan akan terjadinya kegagalan usaha. Terlepas dari semua alasan-alasan di atas, ada satu hal lagi yang seringkali membuat wira usahawan Indonesia mundur sebelum bertarung di dunia bisnis, hal tersebut adalah susahnya mendapatkan modal yang diperlukan dalam membangun sebuah usaha baru.Modal usaha yang terlalu besar di awal karir membuat sebagian besar orang mengurungkan niatnya untuk berwira usaha. Padahal banyak sekali lembaga keuangan yang telah berlomba-lomba dalam menyediakan layanan kredit usaha atau pinjaman untuk mendapatkan modal usaha. Proses mendapatkan kreditpun sudah tidak berbelit-belit lagi, hanya dengan persyaratan ringan masyarakat sudah bisa membawa pulang uang pinjaman sebagai modal awal usahanya. Sayang sekali masih banyak yang kurang mengetahui cara-cara mendapatkan modal tersebut. Padahal apabila banyak orang yang mengetahui prosedur yang benar, sepertinya akan cukup banyak bermunculan wirausahawan-wirausahawan baru yang berani dan sukses di negara ini.Atas dasar permasalahan-permsalahan di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengangkat judul Cara Mengajukan Pinjaman sebagai judul paper dalam mengisi tugas mata kuliah Kewirausahaan ini. Diharapkan nantinya paper ini dapat memberikan sumbangan informasi bagi pembaca sehingga membuka wawasan dalam hal memperoleh pinjaman untuk membuka usaha baru yang inovatif, kreatif, berkualitas dan bermanfaat di masa depan.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.1.2.1 Apakah definisi dari pinjaman ?1.2.2 Apa sajakah jenis-jenis pinjaman ?1.2.3 Dari mana sajakah sumber-sumber pinjaman berasal ?1.2.4 Dimana sajakah tempat-tempat mendapatkan pinjaman ?1.2.5 Bagaimanakah mekanisme mengajukan pinjaman ?1.2.6 Apa sajakah syarat-syarat mengajukan pinjaman ?1.2.7 Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari pinjaman ?1.2.8 Apakah yang dimaksud dengan jaminan ?1.2.9 Apa sajakah jenis-jenis jaminan yang ada ?1.2.10 Bagaimana sajakah prosedur mengembalikan pinjaman ?

1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari pinjaman.1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis pinjaman.1.3.3 Untuk mengetahui asal sumber-sumber pinjaman.1.3.4 Untuk mengetahui tempat-tempat mendapatkan pinjaman.1.3.5 Untuk mengetahui mekanisme mengajukan pinjaman.1.3.6 Untuk mengetahui syarat-syarat mengajukan pinjaman.1.3.7 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pinjaman.1.3.8 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan jaminan.1.3.9 Untuk mengetahui jenis-jenis jaminan.1.3.10 Untuk mengetahui prosedur mengembalikan pinjaman.

1.4 Manfaat1.4.1 Manfaat PraktisDengan penyusunan paper ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui cara mengajukan pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan.1.4.2 Manfaat Teoritis Dengan paper ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman pembaca tentang mekanisme mengajukan pinjaman. Sebagai sumbangan pemikiran yangakan berguna bagipihak-pihak yang membutuhkan. Dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi kepentingan keilmuan di bidang kewirausahaan.

BAB IIISI2.1 Pengertian PinjamanSecara umum, pinjaman dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang menjadi kewajiban pihak yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian tertulis ataupun lisan, yang dinyatakan atau diimplikasikan serta wajib dibayarkan kembali dalam jangka waktu tertentu.Dalam ruang lingkup pendanaan bagi perusahaan pembiayaan maka pinjaman adalah sejumlah dana yang dipinjamkan oleh suatu lembaga keuangan dan debitur wajib mengembalikannya dalam suatu jangka waktu tertentu melalui angsuran pembayaran berupa pokok pinjaman ditambah dengan bunga pinjaman.Jadi dapat disimpulkan bahwa pinjaman adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, dan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara satu pihak dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan

2.2 Jenis-Jenis PinjamanBeragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan jenis pinjamannya. Dalam praktiknya, pinjaman yang ada di masyarakat terdiri dari beberapa jenis, begitu pula dengan pemberian fasilitas pinjaman KSP/USP kepada masyarakat. Pembagian jenis ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki berbagai karakteristik tertentu.Secara umum jenis-jenis pinjaman yang disalurkan oleh KSP/USP dan dilihat dari berbagai segi adalah sebagai berikut :1. Dilihat dari Segi KegunaanMaksudnya adalah untuk melihat penggunaan uang tersebut apakan untuk digunakan dalam kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Dari segi ini ada dua jenis pinjaman al :a. Pinjaman InvestasiYaitu pinjaman yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek / pabrik dimana masa pemakaiannya untuk suatu pereode yang relative lebih lama dan biasanya kegunakan pinjaman ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaanb. Pinjaman Modal KerjaMerupakan pinjaman yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh, pinjaman modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Pinjaman modal kerja, merupakan pinjaman yang dicairkan untuk mendukung kredit investasi yang sudah ada. 2. Dilihat dari Segi Tujuan PinjamanPinjaman jenis ini dimaksudkan apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau dipakai untuk keperluan pribadi. Jenis pinjaman ini adalah sbb:a. Pinjaman ProduktifPinjaman yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Pinjaman ini diberikan untuk menghasil barang atau jasa. Artinya, pinjaman ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang maupun jasa.b. Pinjaman KonsumtifMerupakan pinjaman yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam pinjaman ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.c. Pinjaman PerdaganganMerupakan pinjaman yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu. 3. Dilihat dari Segi JaminanMaksudnya adalah setiap pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barang atau surat-surat berharga minimal senilai pinjaman yang diberikan. Jenis pinjaman dilihat dari segi jaminan ini adalah sebagai berikut :a. Pinjaman dengan JanimanMerupakan pinjaman yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya, setiap pinjaman yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon peminjam.b. Pinjaman tanpa JaminanYaitu pinjaman yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Pinjaman jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas si calon peminjam selama berhubungan dengan KSP yang bersangkutan.4. Dilihat dari Segi Sektor UsahaSetiap sektor usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemberian fasilitas pinjamanpun berbeda pula. Jenis pinjaman jika dilihat dari sektor usaha sebagai berikut :a. Pinjaman Pertanian, merupakan pinjaman yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.b. Pinjaman peternakan, dalam hal ini pinjaman diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek misalnya peternakan ayam dan untuk pinjaman jangka panjang seperti kambing atau sapi.c. Pinjaman Industri, yaitu pinjamant untuk membiayai industri pengolahan baik untuk industri kecil, menengah atau besar.d. Pinjaman Pertambangan, yaotu jenis pinjaman untuk usaha tambang yang dibiayainya, biasanya dalam jangka panjang. Seperti tambang emas, minyak, atau timah.e. Pinjaman Pendidikan, merupakan pinjaman yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar.f. Pinjaman Profesi, diberikan kepada kalangan profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara.g. Pinjaman Perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.h. Dan sektor sektor usaha lainnya

Selain itu, jenis pinjaman yang lainnya adalah jenis pinjaman berdasarkan jenis produk pinjamannya, Secara garis besar terdiri dari :a. Pinjaman KonsumtifYaitu pinjaman untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif, misalnya: Pinjaman untuk pembelian Elektroni [ TV, radio, VCD ] Pinjaman untuk pembelian meubel ( meja, kursi, almari dll )b. Pinjaman ProduktifYaitu pijaman untuk membiayai kebutuhan usaha, sehingga dapat memperlancar / memperbesar kegiatan produksi atau memperbesar omset penjualan. Selanjutnya secara lebih rinci pinjaman produktif dibedakan menjadi 2 , yaitu : Pinjaman Produksi.Adalah pinjaman untuk membiayai kegiatan usaha pembuatan barang (pabrikan) atau produksi barang pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya. Pinjaman Komersial.Adalah pinjaman untuk membiayai usaha perdagangan (kredit bakul / mlijo), kredit candak kulak dan lain sebagainya.

2.3 Sumber dana pinjamanSumber dana pinjaman dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu:a. Pinjaman dalam negeri (on-shore loan) berupa: Pinjaman dalam bentuk mata uang Rupiah maupun asing. Pinjaman melalui sindikasi ataupun bilateral. Pinjaman dengan fasilitas yang mengikat (committed) ataupun tidak (uncommitted).b. Pinjaman luar negeri (off-shore loan) berupa: Pinjaman dalam bentuk mata uang asing. Pinjaman melalui sindikasi ataupun bilateral. Pinjaman dengan fasilitas yang mengikat (committed) ataupun tidak (uncommitted).Sumber dan Pengguna Dana Luar NegeriBantuan luar negeri bersumber dari pemerintah-pemerintah negara asing. Bantuan ini bisa datang dari sebuah pemerintah asing langsung diberikan ke sebuah negara berkembang, bisa juga datang dari lembaga-lembaga internasional. Kesimpulannya adalah bahwa bantuan luar negeri berasal dari pemerintah negara asing, baik langsung (bilateral) maupun melewati lembaga-lembaga internasional (multilaateral).Dana luar negeri berikutnya adalah pinjaman dari bank-bank komersial. Pinjaman komersial ini biasanya berbungan lebih tinggi dan berjangka lebih pendek dari bantuan internasional. Sumber berikutnya adalah investasi dari luar negeri. Investasi ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu investasi asing portofolio berupa pembelian saham dan obligasi, dimana investor tidak mempunyai kontrol langsung atas perusahaan) dan investasi asing langsung (investor membuka cabang perusahaan di negara berkembang dan mempunyai kontrol langsung terhadap perusahaan tersebut).Sumber dana berikutnya, yang meskipun tidak berjumlah besar, adalah kiriman dari warga negara yang bekerja di negara lain (remittances), dan juga kredit ekspor. Kredit ekspor adalah penangguhan pembayaran ekspor untuk jangka waktu tertentu sehingga importir bisa mengimpor tanpa uang kas. Untuk negara yang sangat terbuka, yaitu negara yang tingkat perdagangan dunianya sangat tinggi.

2.4 Tempat Mendapatkan Pinjaman Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank bank pun semakin hari kian menggoda (Fitriani, 2012).Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai tempat mendapatkan pinjaman dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut (Zaini Novrika, 2013) : 1. Pinjaman ke BankDana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.2. Kredit UsahaKredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.

3. Kredit Tanpa Agunan (KTA)Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.

4. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.5. Leasing atau Lease BackLeasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor. Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.6. Perum PegadaianSuatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).7. KoperasiKoperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.8. Pinjaman BUMNDana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAS Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN)9. Pinjaman DepartemenPemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen Koperasi.10. Pinjaman ke Pasar ModalMenerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode.

2.5 Mekanisme Mengajukan Pinjaman Secara Umum Secara garis besar, tahapan dalam proses peminjaman dana dapat digambarkan sebagai berikut:a. Calon debitur mengajukan proposal untuk memperoleh fasilitas pinjaman.b. Kreditur akan melakukan penelaahan terhadap persyaratan dan kondisi fasilitas pinjaman.c. Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan legal.d. Penandatanganan perjanjian pinjaman.e. Penarikan dana.Kemudian debitur akan membayar kembali pokok pinjaman yang diterima ditambah dengan bunga dan dilakukan secara berkala dalam jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Secara Khususa. Mekanisme Mengajukan Pinjaman di BankCara jitu yang bisa anda terapkan untuk memudahkan anda melalui cara mendapatkan pinjaman bank berikut ini:1. Yakinkan pihak bank. Dalam Memberikan pinjaman kepada klien biasanya pihak bank membutuhkan beberapa data sebagai pertimbangan hingga akhirnya mereka bersedia untuk mengabulkan permohonan anda. Berikan berbagai alasan yang akan membantu anda untuk mendapatkan dana pinjaman yang anda maksudkan, diantaranya adalah dengan meyakinkan pihak bank bahwa usaha yang anda jalani mempunyai prospek yang sangat bagus. Selain itu berikan berbagai alasan yang tepat untuk meminjam dana dari bank. Menunjukkan jiwa pebisnis dalam diri anda juga bisa menjadi cara yang cukup efektif untuk meyakinkan pihak bank.2. Lengkapilah persyaratan dokumen yang dibutuhkan.Dokumen-dokumen merupakan hal penting sebagai pertimbangan pihak bank hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengabulkan permohonan atau tidak.Berbagai dokumen yang dibutuhkan oleh bank biasanya akan diberitahukan kepada anda yang menghendaki dana pinjaman.Beberapa dokumen yang dibutuhkan diantaranya adalah laporan keuangan, foto kopi KTP, kartu keluarga dan lain sebagainya. Untuk lebih meyakinkan pihak bank, akan lebih baik jika anda lampirkan surat legalitas usaha. Jangan lupa untuk menyipkan berbagai dokumen yang dibutuhkan dengan rapi sehingga memudahkan pihak bank untuk melakukan analisa.3. Siapkan agunan jika dibutuhkan oleh pihak bankKetika hendak meminjam dana dari bank dengan agunan biasanya pihak bank akan meminta surat-surat dari barang yang anda ajukan sebagai agunan tadi.Sebagai bahan pertimbangan agunan biasanya diharapkan mampu mengcover dana yang telah dipinjamkan kepada anda. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan pihak bank akan mengabulkan permohonan bagi anda yang mempunyai bisnis menjanjikan meskipun agunan tidak mampu mengcover.4. Bebaskan diri dari pinjaman di lembaga keuangan yang lainSebelum anda memutuskan untuk mengajukan pinjaman dana di bank, cara mendapatkan pinjaman bank yang lain adalah menyarankan anda untuk melepaskan tanggungan dari bank lain. Biasanya pihak bank akan mempertanyakan mengenai hal ini, karena hal ini dikhawatirkan akan menghambat angsuran dana pinjaman tadi.5. Tidak tegang dan tetap percaya diriKetika anda bertemu dengan pihak bank, sebaiknya anda bersikap santai saja. Ketegangan yang terjadi bisa menyebabkan jawaban anda tidak meyakinkan karena anda tidak bisa menjawabnya dengan lancar. Padahal jawaban yang meyakinkan pihak bank juga menjadi pertimbangan penting dalam menentukan keputusan.6. Lakukan pendekatan personal kepada perwakilan dari pihak bankPendekatan ini merupakan langkah cukup efektif untuk membantu anda mendapatkan pinjaman dana yang anda butuhkan. Mulialah untuk meminta nomor telephon atau mungkin alamat facebook, karena dengan menggunakan media tersebut akan memudahkan anda untuk menjalin komunikasi.Tunjukkan image positif sehingga pihak bank percaya bahwa anda memang pantas untuk mendapatkan dana pinjaman tersebut. Cara mendapatkan pinjaman bank yang satu ini merupakan cara efektif dan bisa anda buktikan (Anoname, 2013).

b. Mekanisme Mengajukan Pinjaman di KoperasiUntuk memperoleh pinjaman dari koperasi simpan pinjam, maka lakukanlah prosedur sebagai berikut:1. Daftarlah menjadi anggota koperasi simpan pinjam. Untuk memperoleh pinjaman, anda harus terlebih dahulu menjadi anggota koperasi. Tanpa menjadi anggota koperasi, maka koperasi tidak akan mengeluarkan pinjaman modal untuk anda. Untuk menjadi anggota koperasi anda akan dikenakan simpanan pokok yang dibayar sekali saat menjadi anggota koperasi, simpanan wajib yang dibayar tiap bulan serta simpanan sukarela yang terserah anggota termasuk jumlahnya.2. Jika anda akan memulai usaha, ajukan proposal usaha dan sebutkan besarnya modal yang dibutuhkan. Proposal usaha akan menjadi pertimbangan koperasi untuk segera mencairkan dana untuk anda atau memberikan sebagian dana saja. Proposal menunjukkan prospek bisnis dan kemampuan laba, dari sana akan dapat diperhitungkan kapan seseorang akan mampu mengembalikan modal yang telah dipinjamnya. Proposal yang jelas akan membuat pertimbangan pengurus koperasi lebih cepat.3. Persetujuan oleh pengurus koperasi. Proses ini di luar kendali anda. Pengurus koperasilah yang memutuskan apakah anda layak memperoleh pinjaman atau tidak. Umumnya koperasi selalu memberikan pinjaman kepada anggotanya tanpa banyak pertimbangan seperti pada bank. 4. Pencairan dana pinjaman. Setelah disetujui maka dana akan dicairkan. Bersamaan pencairan dana telah disepakati pula lamanya pengembalian. 5. Pengembalian modal pinjaman. Ini adalah tugas berat anda sebagai peminjam untuk mengembalikan modal yang telah dipakai (Bimbingan Gratis Kita, 2013).

c. Mekanisme Mengajukan Pinjaman di PegadaianBerikut ini adalah cara meminjam uang di pegadaian yang dapat kita jadikan acuan dalam meminjam uang.1. Para nasabah dapat langsung datang ke loket penaksiran barang dan menyerahkan barang yang hendak dijadikan jaminan kepada petugas. Selain itu juga nasabah harus menunjukkan KTP. Jika pemilik barang tersebut tidak dapat datang karena berhalangan, maka orang yang menyerahkan barang tersebut wajib menunjukkan surat kuasa.2. Disana barang yang telah kita jadikan sebagai jaminan akan diteliti oleh para petugas guna menentukan dan menaksir harga barang tersebut agar tidak ada pihak yang dirugikan.3. Pembayaran uang pinjaman akan dilakukan oleh kasir apabila proses penaksiran atau penentuan harga barang telah selesai dilakukan. Pembayaran uang dilakukan tanpa adanya potongan biaya untuk apapun, kecuali potongan premi asuransi (Devi, 2013).

2.6 Syarat Mengajukan Pinjaman a) BankPersyaratan pengajuan kredit / pinjaman di bank tidaklah serumit yang diperkirakan orang. Bahkan syaratnya sebetulnya cukup mudah. Bagi Bank hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang data-data calon debiturnya sekaligus untuk mendapatkan informasi tentang karakter calon debitur, dana yang dimiliki saat ini, pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap penghasilan debitur, jaminan yang diajukan, dan masih banyak lagi. Dalam memberikan pinjaman kepada debiturnya tentu bank akan melaksanakan prinsip kehatian-hatian. Hal ini memang disyaratkan oleh undang*undang yang mengatur mengenai perbankan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Perlu diketahui bahwa setiap sen dana yang disalurkan ke masyarakat oleh bank adalah milik masyarakat juga, tentunya bank akan mengembalikannya kepada nasabah setiap saat berikut bunganya. Karena itu bank selalu melakukan analisa kredit untuk menilai kelayakan calon debiturnya. Pada umumnya, bank membagi debiturnya ke dalam dua golongan besar,yaitu debitur perorangan dan debitur perusahaan (sekali lagi, debitur adalah pihak yang meminjam uang dari bank). Berikut ini adalah persyaratan yang diminta bank sesuai golongan debiturnya: Debitur PeroranganDebitur perorangan terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi. Bisa dokter, artis, pegawai negeri, perancang busana, arsitek, karyawan swasta, pedagang, dan lain sebagainya. Tiap-tiap profesi mempunyai ciri khasnya sendiri yang oleh bank dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu wirausahawan, karyawan, dan profesional. Persyaratan yang diminta untuk masing-masing debitur perorangan tersebut pada umumnya adalah :1) Kopi identitas diri (KTP , SIM, atau paspor)2) Kopi akte nikah (bagi yang sudah menikah), Bank akan meminta salinan akte nikah bagi debitur yang sudah menikah adalah untuk mengetahui apakah harta yang dijaminkan merupakan harta bersama suami-istri (harta gono-gini) atau bukan, sehingga baik istri atau suami debitur dapat dimintai persetujuannya dan turut bertanggung jawab terhadap harta yang dijaminkan ke bank berikut sejumlah hutangnya.Jika calon debitur memiliki Perjanjian Pisah Harta, yaitu perjanjian notariil antara suami-isteri yang isinya adalah harta yang diperoleh selama perkawinan merupakan harta masing-masing pribadi, maka Bank juga akan meminta foto kopi perjanjiannya3) Kopi kartu keluarga.Sama seperti nomor 2 di atas dan juga untuk mengetahui apakah calon debitur juga menanggung biaya hidup oang lain selain dirinya sendiri.4) Kopi rekekening koran/rekening giro atau buku tabungan di bank manapun antara 3 bulan terakhir. Data ini diperlukan Bank untuk melakukan analisa keuangan calon debiturnya, sehingga dapat diukur seberapa besar penghasilan debitur yang dapat disisihkan untuk membayar angsuran pinjaman tiap bulannya.5) Kopi slip gaji atau surat keterangan penghasilan dari perusahaan tempat bekerja calon debitur. Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja di suatu perusahaan, pemerintah maupun swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur memang bekerja di situ dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

Debitur Badan Usaha/PerusahaanDebitur yang berbentuk perusahaan meliputi bentuk badan usaha seperti CV, PT, firma, dan lain-lain. Persyaratan yang diminta antara lain:1) Kopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur & komisaris)2) Kopi NPWP (Nomor Pokok wajib pajak)3) Kopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan )4) Kopi Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya dari Notaris5) Kopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)Dokumen di atas akan digunakan oleh bank untuk memeriksa keabsahan/ legalitas antara apa yang tercantum di akte pendirian dengan bidang usahanya, segala surat perizinannya dan kewajiban pajaknya terhadap negara.6) Kopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank manapun selama 3 bulan terakhir.7) Data keuangan lainnya, seperti neraca keuangan, laporan rugi laba, catatan penjualan & pembelian harian, dan data pembukuan lainnya. Dua dokumen ini digunakan Bank untuk melakukan berbagai analisa keuangan terhadap calon debiturnya. Kesanggupan debitur dalam membayar kembali hutangnya akan dianalisa dari berbagai sisi, seperti: kesanggupan dalam membayar kembali hutang jangka pendeknya, kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber*sumber yang dimilikinya, kemampuan dalam mencetak laba, dan sebagainya.

JaminanSaat mengajukan kredit ke bank , biasanya (tetapi tidak selalu) bank akan meminta agunan / jaminan sehingga apabila Anda tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut, maka bank akan menyita harta yang Anda jaminkan. Biasanya nilai jaminan harus lebih besar atau minimal sama dengan nilai uang yang Anda pinjam. Jaminan yang diminta oleh Bank untuk Kredit Pemilikan Rumah biasanya adalah rumah yang akan dibeli. Pada Kredit Pemilikan Mobil, maka mobil yang akan dibeli itulah yang biasa dijadikan jaminannya. Sedangkan untuk Kredit Modal Kerja / Usaha dan Kredit Multi Guna, jaminan yang diminta biasanya lebih bervariasi seperti tanah, rumah tinggal, ruko, apartemen, kendaraan, pabrik, mesin-mesin dan lain -lain. Selanjutnya jaminan tersebut akan dinilai oleh pihak bank mengenai kelayakan, nilai dan marketabilitynya. Hasil penilaian ini adalah nilai pasar wajar dimana biasanya bank akan memberikan pinjaman sekitar 70% - 80% dari nilai pasar wajar jaminan. Petugas penilai bisa karyawan bank itu sendiri namun bisa juga petugas penilai independen yang diorder oleh bank.

b) PegadaianPersyaratan :1) Calon nasabah adalah pegawai dari suatu instansi (lembaga) yang telah mamiliki masa kerja minimal 2 (dua) tahun dan pada saat jatuh tempo pinjaman masih memiliki masa kerja 1 (satu) tahun.2) Instansi atau lembaga yang telah menjalin perjanjian kerjasama dengan PegadaianMemiliki barang jaminan tambahan (mobil/ motor, alat rumah tangga, barang dagangan, dan lain sebagainya)3) Menyerahkan Surat Keterangan Pengangkatan dan Surat Keterangan Pangkat (jabatan)4) Melampirkan fotokopi daftar rincian penghasilan ataupun slip gaji5) Melengkapi beberapa persyaratan administratif lainnya

c) KoperasiPasal 19, Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen SOM) Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, memberikan persyaratan kepada calon peminjam sebagai berikut :a. anggota dan calon anggota bertempat tinggal diwilayah pelayanan KSP/USP Koperasi;b. mempunyai usaha/penghasilan tetap;c. mempunyai simpanan aktif;d. tidak memiliki tunggakan hutang dengan KSP/USP Koperasi maupun pihak lain;e. tidak pernah melakukan tindak pidana;f. memiliki moral yang baik;g. mengikuti program pembinaan pra penyaluran pinjaman

2.7 Kelebihan Dan Kekurangan Pinjamana. Kelebihan pinjaman, yaitu;1. Menambah produktivitas modal uang2. Memajukan urusan tukar-menukar seperti wesel, promes dan lain-lain3. Mempercepat peredaran barang-barang4. Dapat membuka usaha baru.

b. Kekurangan pinjaman, yaitu ;1. Memberikan kemungkinan untuk berspekulasi2. Memberikan kesempatan para konsumen meminjam melebihi daya kemampuan3. Menyebabkan produksi yang sangat berlebihan4. Perluasan pinjaman akan menimbulkan inflasi5. Mendorong masyarakat mengarah pada sifat konsumtif. (Andi, 2012)

2.8 Definisi Jaminan Secara sederhana, pinjaman dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang menjadi kewajiban pihak yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian tertulis ataupun lisan, yang dinyatakan atau diimplikasikan serta wajib dibayarkan kembali dalam jangka waktu tertentu.Jaminan adalah sesuatu benda atau barang yang dijadikan sebagai tanggungan dalam bentuk pinjaman uang. Selain itu, jaminan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yg diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yg dapa dinilai dg uang yg timbul dr suatu perikatan.Dalam ruang lingkup pendanaan bagi perusahaan pembiayaan maka pinjaman adalah merupakan sejumlah dana yang dipinjamkan oleh suatu lembaga keuangan dan debitur wajib mengembalikannya dalam suatu jangka waktu tertentu melalui angsuran pembayaran berupa pokok pinjaman ditambah dengan bunga pinjaman(Satya, 2011).

2.9 Jenis-Jenis Jaminan Jaminan dapat digolongkan menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan yang berlaku di luar negeri. Dalam Pasal 24 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Perbankan ditentukan bahwa Bank tidak akan memberikan kredit tanpa adanya jaminan. Jaminan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu:a. Jaminan materiil (Kebendaan), yaitu jaminan kebendaan.Jaminan kebendaan mempunyai ciri-ciri kebendaan dalam arti memberikan hak mendahului di atas benda-benda tertentu dan mempunyai sifat melekat dan mengikuti benda yang bersangkutan. jaminan perorangan tidak memberikan hak mendahului atas benda-benda tertentu, tetapi hanya dijamin oleh harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin pemenuhan perikatan yang bersangkutan(Satya, 2011). Unsur-unsur yang tercantum pada jaminan materiil, yaitu:1. Hak mutlak atas suatu benda2. Cirinya mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu3. Dapat dipertahankan terhadap siapa pun4. Selalu mengikuti bendanya5. Dapat dialikan kepada pihak lainnya Jamian kebendaan dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu:1. Gadai (pand), yang diatur dalam Bab 20 Buku II KUH Perdata2. Hipotek yang diatur dalam Bab 21 Buku II KUH Perdata3. Credietverband, yang diatur dalam Stb. 1908 Nomor 542 sebagaimana telah diubah dengan Stb. 1937 Nomor 1904. Hak tanggungan, sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 19965. Jaminan fidusia, sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 42 Tahun 1999b. Jaminan imateriil (Perorangan), yaitu jaminan perorangan.Jaminan perorangan tidak memberikan hak mendahului atas benda-benda tertentu, tetapi hanya dijamin oleh harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin pemenuhan perikatan yang bersangkutan Unsur jaminan perorangan, yaitu:1. Mempunyai hubungan langsung pada orang tertentu2. Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu3. Terhadap harta kekayaan debitur umumnya. Yang termasuk jaminan perorangan adalah:1. Penanggung (borg) adalah orang lain yang dapat ditagih2. Tanggung-menanggung, yang serupa dengan tanggung renteng3. Perjanjian garansi.

2.10 Sistem dan Prosedur Pengembalian Pinjaman1) Anggotaa. Mengisi slip setoran sebesar jumlah rupiah angsuran;b. Serahkan Buku Angsuran, slip setoran dan uang angsuran kepada kasir;2) Kasira. Terima Buku Angsuran, slip setoran dan uang angsuran;b. Hitung jumlah uang dan periksa kebenaran pengisian slip dan Cocokkan dengan data buku angsurannya, jika sosok simpan uang dalam kotak uang, dan paraf slip setoran;c. Catat penerimaan tersebut ke dalam Buku Mutasi Harian Kas;d. Serahkan buku angsuran, slip setoran kepada staf administrasi Pinjaman untuk dibukukan;e. Akhir hari buat daftar Rekapitulasi Kas Harian (RKH), serahkan RKH beserta bukti-bukti transaksinya kepada Staf Pembukuan.3) Staf Administrasi Pinjamana. Terima slip setoran dan buku angsuran;b. Keluarkan file kartu pinjaman sesuai data buku angsuran;c. Bukukan angsuran tersebut ke dalam buku angsuran dan kartu angsuran;d. Bandingkan ke-2 saldo pada kartu dan buku angsuran tersebut, jika terjadi perbedaan lakukan rekonsiliasi terlebih dahulu untuk menyesuaian saldo, jika cocok paraf slip setoran, dan;e. Kembalikan slip setoran kepada kasir, dan buku angsuran kepada anggota;f. Simpan kembali kartu pinjaman urut nomor rekening;

4) Staf Pembukuana. Terima RKH dan slip setoran (d.h.i. slip setoran untuk angsuran);b. Bukukan transaksi ke dalam buku jurnal penerimaan kas sesuai jenis transaksinya;c. File slip setoran urut tanggal;

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan3.1.1 Pinjaman adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, dan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara satu pihak dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya3.1.2 Jenis-jenis pinjaman dapat dibedakan dari segi kegunaan, tujuan pinjaman, jaminan, dan sektor usaha.3.1.3 Sumber pinjaman dapat berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri3.1.4 Tempat mendapatkan pinjaman bisa berasal dari bank, BPR, Perum Pegadaian, koperasi, BUMN, pinjaman departemen dan pasar modal. 3.1.5 Mekanisme mengajukan pinjaman sesuai dengan tempat atau perusahaan dimana ingin meminjam.3.1.6 Syarat-syarat mengajukan pinjaman tergantung dari tempat atau perusahaan dimana ingin meminjam.3.1.7 Pinjaman memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan untuk memulai pinjaman. 3.1.8 Jaminan adalah sesuatu benda atau barang yang dijadikan sebagai tanggungan dalam bentuk pinjaman uang. 3.1.9 Jenis-jenis jaminan dapat dibedakan menjadi jaminan materil dan imateriil juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa segi.3.1.10 Prosedur mengembalikan pinjaman dimulai dari anggota, kasir, staf administrasi pinjaman, dan staff pembukuan.3.2 SaranPeminjam harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengajukan pinjaman seperti: untuk apa meminjam, dimana meminjam, dalam kurun berapa waktu akan mengembalikan dan apa jaminannya. Hal ini dilakukan agar pinjaman tidak sia-sia dan dapat kembali dalam waktu yang ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2012. Pengertian Pinjaman. Online. http://www.fourseasonnews.com/2012/05/pengertian-pinjaman.html. diakses pada 5 Mei 2014Anoname, 2013. Cara Jitu Mendapatkan Pinjaman di Bank untuk Modal Usaha, online, http://ahlipresentasi.com/cara-jitu-mendapatkan-dana-pinjaman-bank-untuk-modal-usaha/, 5 Mei 2014Anonim. 2014. Pegadaian Kagum. Available : http://www.pegadaian.co.id/pegadaian-kagum.php (05 Mei 2014).Anonim. 2014. Syarat-syarat Pengajuan Kredit di Bank. Available : http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/242703-syarat-syarat-pengajuan-kredit- pinjaman-di-bank.html (05 Mei 2014).Bimbingan Gratis Kita, 2013, Prosedur untuk mendapatkan Pinjaman Modal di Koperasi simpan Pinjam, online, http://www.bimbingan.org/prosedur-untuk-mendapatkan-modal-pinjaman-di-koperasi-simpan-pinjam.html, 5 Mei 2014 Devi, 2013, Cara Meminjam Uang di Pegadaian, online, http://carameminjam.blogspot.com/2013/09/cara-meminjam-uang-di-pegadaian.html, 5 Mei 2014 Fitriani.2012.Makalah Kewirausahaan.Online. http://fitriani010991.blogspot.com/2012/12/ makalah-kewirausahaan.html diakses pada tanggal 5 Mei 2014. Izra, 2013, Jenis Jaminan, online, http://izrajingasaeani.blogspot.com, 5 Mei 2014. Novrika, Zaini.2013. Kewirausahaan Cara Memperoleh modal.Online. http://zaininovrika .blogspot.com/2013/07/kewirausahaan-cara-memperoleh-modal.html diakses pada tanggal 5 Mei 2014. Satya, 2011, Hukum Jaminan, Pengertian dan Macam- Macam Jaminan, online, http://kuliahade.wordpress.com, 5 Mei 2014.

22