cara2 mempertahankan kekuasaan

10
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan sendiri mempunyai sifat yang netral maka orang harus melihat pada penggunaan kekuasaan itu untuk menilai baik atau buruknya bagi keperluan masyarakat. Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat baik yang masih sederhana, maupun yang sudah besar. Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat, dan demi stabilnya masyarakat tersebut, secara umum akan berusaha untuk mempertahankannya dengan cara-cara atau usaha-usaha yang dapat dilakukannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan ? 2. Bagaimana cara-cara untuk mempertahankan kekuasaan ? C. Tujuan Penulis Dari rumusan masalah diatas maka penulis bisa memaparkan tujuan dari makalah antara lain : 1

Upload: shinta-ari-herdiana

Post on 30-Jun-2015

1.182 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara2 mempertahankan kekuasaan

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut

kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan sendiri mempunyai sifat

yang netral maka orang harus melihat pada penggunaan kekuasaan itu untuk menilai baik

atau buruknya bagi keperluan masyarakat. Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap

masyarakat baik yang masih sederhana, maupun yang sudah besar.

Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat, dan demi

stabilnya masyarakat tersebut, secara umum akan berusaha untuk mempertahankannya

dengan cara-cara atau usaha-usaha yang dapat dilakukannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan ?

2. Bagaimana cara-cara untuk mempertahankan kekuasaan ?

C. Tujuan Penulis

Dari rumusan masalah diatas maka penulis bisa memaparkan tujuan dari makalah

antara lain :

1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari kekuasaan

2. Untuk mengetahui bagaimana cara-cara untuk mempertahankan kekuasaan.

1

Page 2: Cara2 mempertahankan kekuasaan

BAB II

Pembahasan

Cara-Cara Mempertahankan Kekuasaan

Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut

kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan sendiri mempunyai sifat

yang netral maka orang harus melihat pada penggunaan kekuasaan itu untuk menilai baik

atau buruknya bagi keperluan masyarakat. Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap

masyarakat baik yang masih sederhana, maupun yang sudah besar.1

Kekuasaan menurut kelompok kami adalah kemampuan yang dianugerahkan kepada

tiap orang untuk memegang suatu peran kekuasaan, yang dapat mempengaruhi dan merubah

pemikiran orang lain serta memudahkan pemegang kekuasaan mendapatkan apa yang

diinginkannya dan melakukan tindakan yang diinginkannya dengan sungguh-sungguh

( bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental ).

Kekuasaan cenderung tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan yang

dikuasai, atau dengan kata lain, antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan

pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh ini dengan rela atau karena terpaksa.

Kekuasaan dan wewenang pada setiap masyarakat merupakan gejala yang wajar, Walaupun

wujudnya kadang-kadang tidak disukai oleh masyarakat itu sendiri. Setiap masyarakat

memerlukan suatu faktor pengikat atau pemersatu yang terwujud dalam diri seseorang atau

kelompok orang-orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang, sekaligus mempertahankan

integrasi masyarakat tersebut.

Salah satu fungsi kekuasaan adalah memperoleh kerelaan. Caranya dengan memotivasi

sasaran kekuasaan, yang sumbernya bermacam-macam. Motivasi dapat bersifat membujuk

atau memaksa. Berikut ini ada dua sumber kekuasaan :

1. Paksaan, proses ini mencakup tekanan fisik dan mental. Paksaan dijalankan dengan

meniadakan pilihan bagi sasaran kekuasaan. Paksaan tergantung pada kemampuan

pemegang kekuasaan mengenakan sangsi yang bukan bertujuan mendapatkan

kerelaan. Keuntungan dari paksaan adalah cepat terlihat hasilnya karena

1 Desi Erawati, Bahan Ajar Mata Kuliah Sosiologi, Hal 47.2

Page 3: Cara2 mempertahankan kekuasaan

menggunakan bahasa singkat, atau tanpa pertukaran bahasa sama sekali dengan

sasaran kekuasaan. Akan tetapi paksaan yang sangat keras dapat mengagalkan tujuan

dari paksaan itu sendiri.

2. Penghargaan, sebagai motivasi ampuh, penghargaan dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan perhatian hamper di segala segi kehidupan,

bahkan sanggup merangsang usaha dan prestasi secara umum; “semakin pemurah

seorang penguasa dalam memberi penghargaan, makin besar kekuasaan yang kan

dimiliki.”

Di dalam kekuasaan terdapat dua macam penghargaan, yaitu :

1. Penghargaan material. Meliputi segala bentuk perangsang keuangan seperti upah,

sogokan, bonus, komisi dan sebagainya. Dalam penghargaan material ini

dimaksudkan bahwa pihak lain akan menurut kepada suatu penguasa karena mereka

menginginkan pebghargaan.

2. Penghargaan simbolik. Penghargaan ini lebih ampuh dibandingkan dengan

penghargaan material. Ini disebabkan kekuatannya berasal dari kebutuhan subyek

kekuasaan akan penghargaan, pengakuan dan perasaan memiliki. Penghargaan

simbolik adalah seprti lencana, medali, pujian dan persetujuan. Pemenuhan itu

berdasarkan kebutuhan seseorang untuk diterima dengan baik dan kebutuhan

seseorang untuk diterima dengan baik dan kebutuhan akan barang.2

Adapun bentuk-bentuk sistem pemerintahan diantaranya adalah sebagai

berikut :

a. Otoriter, adalah suatu bentuk sistem pemerintahan yang kebijakannya dipegang

oleh satu orang yang bersifat sewenang-wenang.

b. Demokratis, suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan

untuk rakyat. Suara rakyat merupakan suara terakhir dalam sistem pemerintahan

demokrasi.

2 Helga Drummond, Cara Merebut dan Mempertahankan Kekuasaan (Power Creating it Using it), (Jakarta:Abdi Tandur, 1995), Hal. 106-107

3

Page 4: Cara2 mempertahankan kekuasaan

c. Monarki, suatu bentuk pemerintahan yang kebijakannya dipegang oleh seorang

raja. Sistem ini didominasi oleh cara-cara kekerasan dalam menjalankan

pemerintahannya. Monarki tercipta atas dasar keturunan.3

Dalam praktik-praktik kenegaraan, bentuk pemerintahan monarki dibedakan

atas:

1)Monarki absolut

Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu Negara yang

dikepalai oleh seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaan dan

wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja merupakan undang-undang yang harus

dipatuhi oleh rakyatnya. Contoh: Perancis semasa Louis XIV.

2)Monarki konstitusional

Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu Negara yang

dikepalai oleh seorang raja yang kekuasannya dibatasi oleh undang-undang dasar

(konstitusi). Contoh: Negara Jepang.

3) Monarki parlementer

Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang

dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet

(perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya

sebagai kepala Negara (simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat

diganggu gugat. Contoh: Negara Inggris.4

3 Ahmad Zainal Abidin, Teori-teori Kenegaraan dari Sarjana Islam Al Faleby, (Jakarta:Jambatan, 1964), Hal. 21.

4 Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.56-57.4

Page 5: Cara2 mempertahankan kekuasaan

Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat, demi

stabilnya masyarakat tersebut, secara umum akan berusaha untuk

mempertahankannya dengan cara-cara atau usaha-usaha yang dapat dilakukan antara

lain :

1. Dengan jalan menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam

bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa.

2. Mengadakan sistem-sistem kepercayaan.

3. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.

4. Mengadakan konsolidasi horizontal dan vertikal.

Penguasa mempunyai beberapa cara untuk memperkuat kedudukannya (yang khusus),

antara lain :

1. Dengan menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu. Cara ini pada umumnya

dilakukan dengan damai dan persuatif.

2. Dengan jalan menguasai bidang-bidang kehidupan masyarakat dengan paksa atau

kekerasan. Maksud dan tujuannya adalah untuk menghancurkan atau menguasai

pusat-pusat kekuasaan di bidang-bidang kehidupan lainnya. Biasanya cara-cara

demikian tak akan bertahan lama, karena pada suatu saat pasti timbul reaksi yang akan

menghancurkan kekuasaan yang telah ada itu. Lagi pula suatu kekuasaan yang

berdasarkan pada paksaan dan kekerasan tak akan lama, karena penguasa juga

mempunyai batas-batas kemampuan akan kemampuannya.5

BAB III

5 Soerjono Soekanto, Op.Cit., Hal. 304-3055

Page 6: Cara2 mempertahankan kekuasaan

Penutup

Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dijelaskan dimuka, maka ada beberapa hal yang dapat penulis

simpulkan :

1. Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut

kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.

2. Dan ada beberapa cara mempertahankan kekuasaan, yaitu:

a. Menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama

b. Mengadakan sistem-sistem kepercayaan.

c. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik.

d. Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal.

e. Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu dan menguasai bidang-bidang

kehidupan masyarakat dengan paksa atau kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA

6

Page 7: Cara2 mempertahankan kekuasaan

Desi Erawati, Bahan Ajar Mata Kuliah Sosiologi, Palangka Raya: 2010

Helga Drummond, Cara Merebut dan Mempertahankan Kekuasaan, Jakarta:Abdi Tandur, 1995

Ahmad Zainal Abidin, Teori-teori Kenegaraan dari Sarjana Islam Al Faleby, Jakarta:Jambatan, 1964

Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali press, 2000

7