case-3-ch-3-management-information-system.pdf

13
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CASE 3 CHAPTER 3 IBM, Wachovia, and Paypal: Grid Computing Makes It Easier and Cheaper Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Disusun oleh: Martha Abriansy ah P056111271.47 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Upload: bmncitanduy

Post on 09-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    CASE 3 CHAPTER 3

    IBM, Wachovia, and Paypal:

    Grid Computing Makes It Easier and Cheaper

    Disusun untuk memenuhi tugas kuliah

    Sistem Informasi Manajemen

    Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)

    Disusun oleh: Martha Abriansyah

    P056111271.47

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS

    SEKOLAH PASCASARJANA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2012

  • i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI........................................................................................................................ i

    I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 2

    II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 3

    2.1 Grid Computing ...................................................................................................... 3

    2.2 Keuntungan Penggunaan Grid Computing ........................................................ 4

    2.3 Resiko Penggunaan Grid Computing ................................................................. 5

    III. PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6

    3.1 Studi Kasus............................................................................................................. 6

    3.2 Pertanyaan Kasus ................................................................................................. 7

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

  • 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perusahaan sering menggunakan sistem informasi dalam mewujudkan

    tujuan demi mencapai efektifitas dan efisiensi perusahaan. Efektifitas dan

    efisiensi dalam mentransfer teknologi memerlukan perubahan yang terus-

    menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan

    kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran utama

    pengembangan sistem informasi.

    Dalam pengembangan sistem informasi tidak sedikit biaya yang harus

    dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, di lain pihak perusahaan senantiasa

    melakukan efisiensi biaya dalam berbagai komponen pengeluaran keuangan

    untuk dapat bersaing. Selain efisiensi biaya, terdapat juga keterbatasan yang

    dimiliki perusahaan, baik dalam bidang pengetahuan sumberdaya manusia yang

    dimiliki, keterbatasan informasi, keterbatasan peralatan, dan keterbatasan-

    keterbatasan lainya.

    Teknologi telah berubah secara cepat dalam skala yang luas. Salah satu

    pencapaian dari berkembangnya teknologi adalah ditemukannya teknologi grid

    computing. Grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan

    untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu

    mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.

    Grid Computing adalah istilah yang mengacu pada federasi sumber

    daya komputer dari domain administratif untuk mencapai tujuan bersama. Grid

    computing adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat

    menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak

    mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.

    Ide awal grid computing dimulai dengan adanya distributed computing,

    yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah

    atau terdistribusi. Namun, sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang

    berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian, berkembang lagi menjadi parallel

    computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan

    memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.

    Grid computing dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan

    beban kerja noninteraktif yang melibatkan file dalam jumlah besar. Hal yang

    membedakan grid computing dari sistem komputasi konvensional berkinerja

    tinggi seperti cluster computing adalah kecenderungan grid computing yang

  • 2

    heterogen, terpisah secara geografis, dan mampu digabung-gabungkan secara

    lebih mudah. Meskipun grid computing dapat didekasikan untuk aplikasi khusus,

    grid computing tunggal lebih umum digunakan untuk berbagai tujuan yang

    berbeda.

    Ukuran grid computing dapat bervariasi dengan jumlah yang dapat

    ditentukan. Grid computing adalah bentuk komputasi terdistribusi dimana super

    virtual computer tersusun oleh jaringan dari banyak computer yang bergerak

    bersama untuk mengerjakan tugas yang besar. Untuk beberapa aplikasi tertentu,

    grid computing atau komputasi terdistribusi dapat dilihat sebagai tipe khusus dari

    komputasi paralel yang mengandalkan komputer lengkap, yang terhubung ke

    sebuah jaringan oleh antarmuka jaringan konvensional, seperti ethernet. Grid

    computing merupakan sebuah gagasan modern sebuah superkomputer yang

    berbeda dengan gagasan tradisional sebuah superkomputer, yang memiliki

    banyak prosesor dan terhubung oleh bus komputer lokal berkecepatan tinggi.

    Makin berkembangnya grid computing saat ini didorong oleh adanya

    kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar di berbagai bidang, serta

    adanya sumber daya komputasi yang tersebar. Grid computing menawarkan

    solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang

    tersebar dan heterogen, serta pengaksesan yang mudah dari mana saja.

    1.2 Tujuan

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendefinisikan grid computing,

    penggunaan grid computing, serta keuntungan dan resiko bagi perusahaan dari

    penggunaan teknologi grid computing.

  • 3

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Grid Computing

    Grid computing merupakan sebuah infrastruktur perangkat keras dan

    perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan,

    konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir

    yang tersedia. Inti dari penggunaan grid computing adalah menerapkan sumber

    daya dari banyak komputer dalam jaringan dengan suatu masalah pada saat

    yang sama, biasanya untuk masalah ilmiah atau teknis, yang memerlukan

    sejumlah besar siklus pengolahan komputer atau akses ke suatu data yang

    besar jumlahnya (Jacob et al 2005).

    Grid computing memerlukan penggunaan perangkat yang dapat

    membagi dan mendapatkan potongan-potongan suatu program bagi beberapa

    komputer. Grid computing dapat dianggap sebagai cluster computing terdistribusi

    dalam skala besar dan sebagai bentuk pengolahan secara parallel yang

    terdistribusi melalui jaringan, baik jaringan computer workstation perusahaan

    atau jaringan kolaborasi publik (peer to peer computing).

    Menurut Foster (2002), untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem

    melakukan komputasi grid diperlukan 3 hal, yaitu:

    Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang

    tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang

    digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi

    tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.

    Sistem tersebut menggunakan standar dan protokol yang bersifat terbuka

    (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid

    disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental,

    dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.

    Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi,

    otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.

    Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih,

    (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen

    individu dari komputasi grid tersebut.

  • 4

    Menurut Jacob et al (2005), terdapat beberapa konsep dasar dari

    komputasi grid, yaitu:

    Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.

    Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda,

    mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda,

    Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda

    dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.

    Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah

    Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)

    Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan disebabkan oleh 3

    hal, yaitu: (1) kemampuannya untuk memanfaatkan lebih hemat biaya dalam

    jumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan

    masalah yang tidak dapat didekati tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan (3)

    karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif

    dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi

    mencapai tujuan bersama. Dalam sistem grid computing, komputer dapat bekerja

    bersama, bukan diarahkan oleh satu komputer pengelolaan.

    2.2 Keuntungan Penggunaan Grid Computing

    Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaan-

    perusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih,

    yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.

    Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak

    diragukan lagi. Teknologi grid computing membuka peluang bagi adanya

    kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka

    pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan

    superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran

    dalam bidang teknologi informasi.

    Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan

    disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) lebih hemat biaya dalam penggunaan

    sejumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan

    masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya

    komputasi, dan (3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak

    komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola

    sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama

  • 5

    2.3 Resiko Penggunaan Grid Computing

    Menurut Myerson (2009), penggunaan grid computing tidak terlepas dari

    beberapa isu serta resiko yang mungkin dapat terjadi bagi perusahaan.

    Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, antara lain:

    Tidak adanya interoperabilitas antar sistem

    Interoperabilitas adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi

    dan berfungsi dengan sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa

    batasan akses atau implementasi. Dalam grid computing, permasalahan yang

    paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat

    impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini

    menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computing

    sehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu aplikasi agar data

    tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu format tertentu.

    Hadirnya biaya tersembunyi

    Misal, suatu perusahaan bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi

    dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi

    database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya

    perusahaan yang sedang berhemat untuk infrastruktur baru, training bagi

    karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak.

    Latency data yang besar

    Latency data yang besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan

    akibat letaknya yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis

    dengan perusahaan penyedia layanan grid computing.

    Keamanan data

    Isu yang paling penting dalam grid computing adalah mengenai

    keamanan data. Perusahaan harus memperhatikan ketersediaan data dan selalu

    waspada dalam menjaga kerahasiaan data yang penting bagi perusahaannya.

  • 6

    III. PEMBAHASAN

    3.1 Studi Kasus

    Berdasarkan kasus 3 bab 3 Buku Manajemen Sistem Informasi

    karangan James A OBrien dan George M Marakas, beberapa organisasi atau

    perusahaan telah menerapkan teknologi grid computing, seperti (1) institut

    kanker di New Jersey yang bekerjasama dengan World Community Grid, (2)

    Wachovia, dan (3) Paypal. Bahkan, penerapan teknologi grid computing pada

    kasus tersebut memiliki tujuan untuk membantu diagnosa medis dan membantu

    pemrosesan transaksi keuangan.

    Institut kanker di New Jersey yang bekerjasama dengan World

    Community Grid menerapkan teknologi grid computing dalam dunia kedokteran.

    Dengan adanya grid computing, gambar kanker hasil digital scan CAT dan MRI

    dapat digitalisasi sehingga dokter dapat mendiagnosa kanker lebih awal dan

    mendeteksi pertumbuhan sel kanker tersebut. Dengan begitu, jenis sel kanker

    dapat diketahui tanpa harus adanya biopsi pada pasien, kemajuan pengobatan

    dapat dipantau, dan penyusutan sel kanker menjadi lebih akurat selama

    pengobatan pasien kanker.

    IBM pun hadir dengan membantu dibangunnya sebuah database untuk

    menampung beratus-ratus ribu gambar hasil digitalisasi, seperti yang dihasilkan

    oleh Institut kanker di New Jersey dan World Community Grid. Adanya database

    memungkinkan para dokter untuk membandingkan gambar baru yang mereka

    peroleh dengan gambar yang ada di database. Dengan begitu, para dokter dapat

    terbantu dalam mendiagnosa kanker dan mencari solusi terbaik untuk mengobati

    kanker tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa grid computing menjadi suatu

    teknologi yang mampu mengurangi beban kerja yang membutuhkan waktu dari

    jam ke menit dan dari menit ke detik.

    Wachovia dan Paypal menggunakan teknologi grid computing dalam

    pemrosesan transaksi keuangan. Dengan menerapkan teknologi grid computing,

    pemrosesan transaksi dapat dilakukan lima kali lebih cepat dari waktu biasa

    pemrosesan. Bagi Wachovia, grid computing memungkinkan Wachovia untuk

    lebih berhemat dimana Wachovia dapat menghindari investasi untuk pembelian

    perangkat keras komputer lebih banyak. Bahkan, Wachovia bisa memanfaatkan

    dengan lebih baik perangkat keras yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Bagi

    Paypal, adanya grid computing membuat Paypal mampu meng-upgrade

    mainframe dan menambah server dalam waktu singkat dan biaya yang murah.

  • 7

    3.2 Pertanyaan Kasus

    Pertanyaan pada Kasus 3 Bab 3:

    1. Pada kasus di atas, diagnosa medis dan pemrosesan transaksi keuangan

    dijadikan contoh penerapan grid computing. Menurut Anda, bidang lain apa

    yang pantas menggunakan teknologi grid computing dan mengapa? Berikan

    contoh organisasi lain selain organisasi yang ada di dalam kasus tersebut.

    Grid computing merupakan sebuah infrastruktur perangkat keras dan

    perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan,

    konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir

    yang tersedia. Inti dari penggunaan grid computing adalah menerapkan sumber

    daya dari banyak komputer dalam jaringan dengan suatu masalah pada saat

    yang sama, biasanya untuk masalah ilmiah atau teknis, yang memerlukan

    sejumlah besar siklus pengolahan komputer atau akses ke suatu data yang

    besar jumlahnya.

    Salah satu bidang yang menerapkan teknologi grid computing adalah

    bidang intelijen/mata-mata. Salah satu organisasinya adalah CIA (Central

    Intelligence America). Grid computing bagi badan intelijen sangatlah diperlukan.

    Penggunaan teknologi grid computing biasa diterapkan dalam melakukan

    enkripsi dan dekripsi suatu kode rahasia, yang memerlukan kemampuan

    superkomputer untuk kegiatan tersebut, serta pencocokan data saat mencari dari

    penjahat, teroris, atau buronan, baik data berupa gambar, sidik jari, garis wajah,

    bahkan DNA sekalipun.

    2. Usaha kerjasama antara IBM dan Institut Kanker New Jersey dilakukan

    dalam bentuk mendigitalkan diagnosa medis menggunakan World

    Community Grid. Apa keuntungan dan kerugian dari mengandalkan jaringan

    berbasis sukarela seperti itu? Berikan beberapa contoh.

    Menurut saya, keeuntungan dari menggunakan kerjasama yang

    menggunkana teknologi grid computing seperti pada kasus tersebut adalah:

    Pengeluaran untuk investasi yang tidak terlalu besar demi merasakan atau

    memperoleh suatu teknologi yang sangat canggih, yang mampu

    mengerjakan pekerjaan yang berat dalam waktu singkat

    Grid computing merupakan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak

    yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama

  • 8

    Menjadi solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber

    daya yang tersebar dan heterogen, serta pengaksesan yang mudah dari

    mana saja.

    Namun, terdapat kemungkinan perusahaan mengalami kerugian yang

    dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain:

    Kerjasama seperti ini membuka peluang bocornya informasi yang sangat

    rahasia dari perusahaan sehingga pihak lain yang tidak diharapkan

    kemungkinan besar mampu mengetahuinya. Keadaan akan makin parah

    apabila hubungan kerjasama tersebut retak. Oleh karena itu, pihak

    perusahaan perlu memantau isi kontrak kerjasama dengan lebih teliti.

    Tidak terjadinya interoperabilitas antar sistem. Hal ini terkait dengan

    kemampuan suatu sistem berinteraksi dan berfungsi dengan sistem lain, di

    masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau implementasi.

    Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah

    perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari

    komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya

    interperobilitas dalam sistem grid computing.

    Keberadaan biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan bisa dikenakan

    biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk

    penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data. Hal ini

    mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang berhemat untuk

    infrastruktur yang baru, training bagi karyawan, atau pembiayaan untuk

    lisensi baru beberapa perangkat lunak.

    Latency data yang besar. Latency data yang besar seringkali menjadi

    kendala bagi perusahaan yang jauh letaknya dari penyedia layanan atau

    terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid

    computing.

  • 9

    3. IBM, Wachovia, dan Paypal merupakan organisasi yang besar. Namun,

    beberapa vendor mulai menawarkan kekuatan computing untuk disewakan

    bagi perusahaan kecil. Bagaimana perusahaan kecil ataupun medium

    mampu memperoleh keuntungan dari teknologi tersebut?

    Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan

    disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) lebih hemat biaya dalam penggunaan

    sejumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan

    masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya

    komputasi, dan (3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak

    komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola

    sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama.

    Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perusahaan kecil ataupun

    medium bisa merasakan teknologi canggih yang mampu mendukung kegiatan

    operasional perusahaannya, namun dengan dana yang tidak terlalu besar untuk

    berinvestasi di bidang teknologi informasi. Dengan begitu, perusahaan kecil

    ataupun medium mampu memperoleh keuntungan dari jasa penyewaan

    kekuatan computing.

  • 10

    IV. KESIMPULAN

    Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu:

    1. Grid computing adalah infrastruktur dari berbagai perangkat keras dan

    perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan,

    konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi

    mutakhir yang tersedia, serta dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.

    2. Penerapan grid computing memerlukan penggunaan perangkat yang dapat

    membagi dan mendapatkan potongan-potongan suatu program bagi

    beberapa computer, sehingga Grid computing dapat dianggap sebagai

    cluster computing terdistribusi dalam skala besar dan sebagai bentuk

    pengolahan secara parallel yang terdistribusi melalui jaringan, baik jaringan

    computer workstation perusahaan atau jaringan kolaborasi publik (peer to

    peer computing).

    3. Keuntungan penggunaan grid computing, antara lain (1) ketersediaan data

    yang bisa diandalkan, konsisten, dan tahan lama, (2) sumberdaya yang

    tersebar dan heterogen dan pengaksesan yang mudah dari berbagai tempat,

    (3) biaya yang murah untuk mengaplikasikan grid computing, dan (4)

    kemampuan grid computing untuk mengerjakan pekerjaan yang berat dalam

    waktu singkat.

    4. Kerugian yang dapat terjadi dari penerapan grid computing, antara lain (1)

    terbukanya peluang bocornya data atau informasi rahasia perusahaan, (2)

    tidak terjadinya interperobilitas data setelah impor dan ekspor data

    antarkomputer, (3) adanya biaya yang tersembunyi yang dibebankan ke

    perusahaan pemakai jasa grid computing, dan (4) latency data yang besar

    akibat perbedaan geografis.

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA

    Foster I. 2002. What is The Grid. dlib.cs.odu.edu. [20 Maret 2012].

    Jacob B, Brown M, Fukui K, & Trivedi N. 2005. Introduction to Grid Computing. ibm.com/redbooks. [20 Maret 2012].

    Myerson J. 2009. Cloud Computing Versus Grid Computing. ibm.com. [20 Maret 2012].

    OBrien J & Marakas G. 2010. Management Information System. Ohio: McGraw Hill Companies.