case analisis

5
Kategori Anak Judul Demam Tifoid Abstrak Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, ditopang dengan bakterremia tanpa keterlibatan struktrur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan Peyer’s patch. Etiologi demam tifoid adalah Salmonella typhi sama yakni bakteri gram negatif, mempunyai flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob. Insidensi demam tifoid didunia adalah berkisar antara 198 per 100.000 (Vietnam) sampai 980 per 100.000 (India). Estimasi insiden demam tifoid antara 16-33 juta kasus baru per tahub dengan 216.000-600.000 angka kematian pertahun dimana kebanyakan terdapat di daerah Asia Pasifik. Isi Pasien datang dengan demam hari ke 6, mendadak (+), naik turun (+), demam tinggi saat malam hari (+), disertai menggigil (+), kejang (-), keringat dingin (+), sesak napas (-), nyeri telan (+), batuk pilek (-), mimisan (-), bintik merah di kulit (-), pusing (+), BAB 2x, lembek warna kehitaman, lendir (-), BAK (+) warna kuning, nyeri saat BAK (-), BAK lancar (+), mual (-), muntah (-), riwayat pergi ke daerah endemic (-), nafsu makan turun, minum (+), riwayat jajan di luar (+). RPD: Pasien pernah opname tifoid saat umur 8 tahun. RPK: Keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama, nenek pasien TBC. Pemeriksaan fisik

Upload: nikeratnakemala

Post on 22-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nike

TRANSCRIPT

Page 1: case analisis

Kategori

Anak

Judul

Demam Tifoid

Abstrak

Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, ditopang dengan bakterremia tanpa keterlibatan struktrur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan Peyer’s patch. Etiologi demam tifoid adalah Salmonella typhi sama yakni bakteri gram negatif, mempunyai flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob. Insidensi demam tifoid didunia adalah berkisar antara 198 per 100.000 (Vietnam) sampai 980 per 100.000 (India). Estimasi insiden demam tifoid antara 16-33 juta kasus baru per tahub dengan 216.000-600.000 angka kematian pertahun dimana kebanyakan terdapat di daerah Asia Pasifik.

Isi

Pasien datang dengan demam hari ke 6, mendadak (+), naik turun (+), demam tinggi saat malam hari (+), disertai menggigil (+), kejang (-), keringat dingin (+), sesak napas (-), nyeri telan (+), batuk pilek (-), mimisan (-), bintik merah di kulit (-), pusing (+), BAB 2x, lembek warna kehitaman, lendir (-), BAK (+) warna kuning, nyeri saat BAK (-), BAK lancar (+), mual (-), muntah (-), riwayat pergi ke daerah endemic (-), nafsu makan turun, minum (+), riwayat jajan di luar (+). RPD: Pasien pernah opname tifoid saat umur 8 tahun. RPK: Keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama, nenek pasien TBC.Pemeriksaan fisikKu : baik, Kesadaran : Compos mentis, Tekanan darah : 100/60, Nadi : 84 x/menit, RR: 20x/menit, Suhu : 37,9 0CKepala mesosefal, mata dbn, hidung : epistaksis anterior (-), mulut : lidah tifoid (+), kulit : turgor baik, sianosis (-), Capillary refill test < 2 detik, uji torniquet (-), pemeriksaan leher dbn, pemeriksaan paru dan jantung dbn, pemeriksaan pemeriksaan abdomen : hepatomegali (-), nyeri tekan (+), splenomegali (-), ekstremitas : rose spot (-), dbn.Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan lab : AL : 2,4, AE : 4,1, Hb : 13, HMT : 37,9, AT : 88, MCV : 87,9, MCH : 30,2, MCHC : 34,3.Tes widal : Salmonella Thypi O 1/80, Salmonella Thypi H 1/160, Salmonella Parathypi AH 1/80, Salmonella Parathypi BH 1/160.

DiagnosisDemam Tifoid

Page 2: case analisis

Terapi

Injeksi Ranitidin 2x1 AInjeksi asam tranexamat 3x500 mgInjeksi cefotaxim 2x1 gramPo: parasetamol 3x500 mg Sucralfat syrup 500 mg/5 ml 3x1 CVitamin C 50 mg 3x1

Diskusi

Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, ditopang dengan bakterremia tanpa keterlibatan struktrur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan Peyer’s patch.Etiologi demam tifoid adalah Salmonella typhi sama yakni bakteri gram negatif, mempunyai flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob. Estimasi insiden demam tifoid antara 16-33 juta kasus baru per tahub dengan 216.000-600.000 angka kematian pertahun dimana kebanyakan terdapat di daerah Asia Pasifik.Gejala awal demam, malaise, anoreksia, mialgia, nyeri perut, nyeri kepala, konstipasi, mual muntah jarang, epistaksis mungkin ada, konstipasi atau diare, hepatomegali, splenomegali dan perut kembung dengan nyeri difus amat lazim. Pada sebagian pasien terdapat lidah kotor dengan putih ditengah sedang tepi dan ujungnya kemerahan. Kadang-kadang terdengar suara ronki pada pemeriksaan paru.Diagnosis : Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya lidah tifoid yakni bagian tengah kotor dan bagian tepi hiperemis, rose spot, hepatomegali lebih sering dijumpai daripada splenomegali. Pemeriksaan penunjang serologi widal menunjukan S. Typhi titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase konvalesens serta biakan kultur Salmonella Thypi positif.Penatalaksanaan dengan pemberian antibiotik Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari, oral atau intravena, selama 10 hari. Kotrimoksasol 6 mg/kgBB/hari, oral selama 10 hari.Seftriakson 80 mg/kgBB/hari, intravena atau intramuscular, sekali sehari selama 5 hari. Sefiksim 10 mg/kgBB/hari, oral dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari. Tindakan suportif juga perlu dilakukan yakni demam tifoid ringan dapat dirawat di rumah, tirah baring, isolasi memadai, serta kebutuhan cairan dan kalori dicukupi.

Kesimpulan

Pasien ini didiagnosis demam tifoid karena anamnesis dan pemeriksaan fisik tanda dan gejala demam tifoid, sedangkan diagnosis pasti ditegakan melalui S. typhi dari serologi darah. Pasien mengalami demam tinggi mendadak pada minggu pertama, demam lebih tinggi di sore dan malam hari dibandingkan pagi hari, nafsu makan turun, nyeri otot, nyeri perut, nyeri kepala, dan nyeri tenggorokan, dan BAB kehitaman. Pemeriksaan fisik suhu tubuh 37,9 0C, lidah kotor

Page 3: case analisis

(+), dan nyeri tekan abdomen (+). Pemeriksaan penunjang : Tes serologi widal titer O agglutinin 1/80, Trombositopenia 86 ( N: 154-442 103/uL), Leukopenia 3,2 (N 4,5-13 103/uL).Penatalaksanaan pasien ini sudah tepat, yakni diberi injeksi ranitidin untuk mengurangi asam lambung, antibiotik, dan antipiretik.

Referensi

1. IDAI. 2012. Buku Ajar Infeksi Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI, Jakarta

2. Staf Pengajar Imu Kesehatan Anak FKUI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2. Jakarta : Percetakan Info Medika

3. Nelson. 2010. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15. Jakarta: EGC

4. WHO.2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia

Page 4: case analisis