case dhf
DESCRIPTION
PPT laporan kasus demam berdarah dengueTRANSCRIPT
Pembimbing:dr. H.R Setiyadi
Disusun oleh:Winda Indriati
030.09.268
Seorang anak perempuan usia 6 tahun dengan Dengue Shock
Syndrome
DATA PASIEN AYAH IBU
Nama An. N Tn. S Ny. K
Umur 6 tahun 35 tahun 33 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan
Alamat Kalinyamat wetan
Agama Islam Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan SD Tamat SMA Tamat SMA
Pekerjaan - Kuli bangunan Ibu rumah tangga
Penghasilan - Rp. 2.000.000,00 -
Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi BPJS PBI kelas III
No. RM 770419
Secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada tanggal 17 Februari 2015, pukul 14.00 WIB, di ruang PICU
Perjalanan Penyakit
RPD Pasien baru pertama kali mengalami
hal ini Riwayat demam berdarah sebelumnya
disangkal Tidak ada riwayat operasi Tidak ada riwayat trauma Pasien tidak memiliki riwayat alergi
obat maupun makanan tertentu Adanya riwayat penyakit lain, seperti
asma, penyakit jantung, dan sebagainya disangkal
RPK• Tidak ada anggota keluarga
di rumah yang mengalami hal yang sama seperti pasien.
SILSILAH KELUARGA
Kesan: Tidak ada Anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama
Riwayat Pengobatan• Pasien tidak sedang
mengonsumsi ataupun dalam pengobatan tertentu.
• Pasien sudah dibawa oleh orang tua pasien berobat ke puskesmas, namun tidak ada perbaikan.
• Kesan: riwayat pengobatan pasien baik karena ibu pasien memiliki perhatian yang cukup tinggi akan kesehatan pasien.
Riwayat Sosial Ekonomi• Ayah pasien adalah seorang
kuli bangunan. Berpenghasilan kurang lebih Rp 2.000.000,- per bulan. Ayah menanggung nafkah untuk istri dan dua orang anak. Biaya pengobatan menggunakan BPJS PBI kelas III
• Kesan : riwayat ekonomi kurang
RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Kepemilikan rumah : rumah kontrakan Keadaan rumah : Kepemilikan rumah yaitu rumah kontrakan. Rumah berukuran 6 x 11 m, beratap genteng, berlantai semen, dan berdinding tembok. Dasar atap terpasang tidak plafon. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi berjumlah 1, terdapat dapur dan tidak terdapat ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari air sumur. Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar. Selokan dibersihkan sebulan sekali. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap. Lingkungan rumah terdapat banyak pot tanaman pada tiap-tiap rumah. Ibu pasien mengatakan kalau ada dua anak tetangganya yang sempat dirawat karena demam berdarah Kesan : keadaan lingkungan rumah padat, sanitasi, ventilasi dan pencahayaan baik. Kemungkinan terdapat genangan air bersih sebagai sarang nyamuk Aedes aegypty belum dapat disingkirkan
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Kehamilan
Perawatan Antenatal : Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudaraRutin periksa ke bidan dan puskesmas 1x/bulanImunisasi TT2xPenyakit Kehamilan: tidak ada
PersalinanTempat kelahiran : BidanPenolong persalinan : Bidan Cara persalinan: Partus
normal (spontan)Masa gestasi : 38 mingguBerat badan lahir : 3100 gramPanjang badan lahir : 48 cmLingkar kepala : ibu tidak tahuLangsung menangis : YaNilai APGAR : ibu tidak tahuKelainan bawaan : tidak ada
Riwayat pemeliharaan prenatal baik
RIWAYAT TUMBUH-KEMBANGPertumbuhan Perkembangan
Kesan: : Saat ini anak berusia 6 tahun. Berdasarkan anamnesis, riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlambat dan sesuai dengan usia
Pemeriksaan Status Gizi
Pertumbuhan persentil anak menurut
CDC adalah sebagai berikut:
BB/U= 15/20 x 100% = 75% (Gizi
sedang menurut berat badan per umur)
TB/U = 105/115 x 100% = 91,30%
(Gizi baik menurut tinggi badan per
umur)
BB/TB = 15/15,4 x 100% = 97,4%
(Gizi baik)
Kesan: Anak perempuan 6 tahun, status
gizi baik.
LK: 50 cm, anak perempuan usia 6 tahunKesan: mesocephali
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM ANAK
• Ibu mengaku memberikan ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan• Usia 6 bulan anak diberikan susu formula dan PASI.• Usia 2 tahun makanan yang lunak• Usia 3 tahun makanan padat• Saat ini usia 6 tahun: makan 3x sehari, lauk seperti ayam, tahu,
tempe, sayur sop, tidak dibiasakan jajan dan makan mie instan
Kesan: Kualitas dan kuantitas makan cukup baik
RIWAYAT IMUNISASI
Kesan: imunisasi dasar lengkap sesuai usia
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG Saat
lahir
- - - - -
DPT 2 bln 4 bln 6 bln - - -
POLIO Saat
lahir
2 bln 4 bln - - -
CAMPAK 9 bln 1 thn - - - -
HEPATITIS B Saat
lahir
1 bln 6 bln - - -
Dilakukan pada tanggal 17 Februari 2015, pukul 14.30 WIB
Status Internus
Abdomen:Inspeksi : datar dan simetrisAuskultasi : Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, turgor kembali cepat, nyeri tekan epigastrium (-). Hepar teraba membesar 1/3 BH, kenyal, tepi rata, NT (-), lien tidak teraba membesar.Perkusi : Timpani di ke 4 kuadran abdomenGenitalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan.Kulit: terdapat sedikit ptekie di wajah dan lengan kanan atasEkstremitas :
Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Akral
Sianosis
-/- -/-
CRT <2” <2”
Oedem -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
Trofi Otot Normotrofi Normotrofi
Data AntropometriData Antropometri
• Anak perempuan usia 6 tahun
• Berat badan 15 kg• Panjang badan 105 cm• Lingkar kepala 50 cm
Pemeriksaan status giziPemeriksaan status gizi
Pertumbuhan persentil anak menurut CDC:
• BB/U: 15/20 x 100% = 75%• TB/U: 105/115 x 100% =
91.30%• BB/TB: 15/15.4 x 100% =
97.4%
Kesan: anak perempuan, usia 6 tahun, status gizi baik, mesocephali
LAB 16/1/2015 (pkl. 13.29)Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai RujukanHEMATOLOGI
CBC + DiffLeukosit 4.3 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.9 10^6/uL 3,8 – 5,8Hemoglobin 14.8 g/dL 10,8 – 15,6Hematokrit 43.8 % 35 – 45
RDW 13.2 % 11,5 – 14,5MCV 74.4 U 80 – 96MCH 25.1 Pcg 28 – 33
MCHC 33.8 g/dL 33 – 36Trombosit 16 10^3/ul 150 – 521
SEROIMUNOLOGIWidal St-O 1/80 NegatifSt-H 1/160 Negatif
S pt-AH 1/80 Negatif
LAB 16-17 FEB 2015 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
HEMATOLOGI
CBC + Diff
Leukosit 6.5 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.0 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin 11.9 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit 34.9 % 35 – 45
RDW 12.5 % 11,5 – 14,5
MCV 70.4 U 80 – 96
MCH 24.0 Pcg 28 – 33
MCHC 34.1 g/dL 33 – 36
Trombosit 20 10^3/ul 150 – 521
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
CBC + Diff
Leukosit 7.8 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.6 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin 13.4 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit 39.0 % 35 – 45
RDW 13.8 % 11,5 – 14,5
MCV 69.9 U 80 – 96
MCH 24.0 Pcg 28 – 33
MCHC 34.4 g/dL 33 – 36
Trombosit 35 10^3/ul 150 – 521
LAB 18-19 FEB 2015 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
RujukanHEMATOL
OGI
CBC + Diff
Leukosit 7.8 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5.6 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin 13.4 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit 39.0 % 35 – 45
RDW 13.8 % 11,5 – 14,5
MCV 69.9 U 80 – 96
MCH 24.0 Pcg 28 – 33
MCHC 34.4 g/dL 33 – 36
Trombosit 35 10^3/ul 150 – 521
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
CBC + Diff
Leukosit 10.5 10^3/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 4.7 10^6/uL 3,8 – 5,8
Hemoglobin 11.4 g/dL 10,8 – 15,6
Hematokrit 33.4 % 35 – 45
RDW 13.4 % 11,5 – 14,5
MCV 70.6 U 80 – 96
MCH 24.5 Pcg 28 – 33
MCHC 34.7 g/dL 33 – 36
Trombosit 232 10^3/ul 150 – 521
PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN
• IgG dan IgM Anti-Dengue• USG Abdomen• Rontgen thorax AP/Lat• Hemostasis AP, APTT
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Kerja: Dengue Syok Sindrom dengan Status Gizi Baik
TATALAKSANA
PROGNOSIS
16 Februari 2015 (IGD)
Hari Perawatan ke-0 – pkl. 09.16
S Badan panas 4 hari SMRS. Demam dirasakan naik-turun, meningkat saat menjelang maghrib namun saat ini
badannya sudah dingin, mual (+), muntah (-), sempat mimisan 1x dua hari SMRS.
O KU: lemas
Kesadaran: CM (E4 M6 V5)
TTV: TD: 80/60, HR 102x/m, RR 24x/m, S 350 C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-),
Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+), hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit kembali < 2 detik
Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)
A Obs. Febris H-IV susp. DF
DD/:
DHF
Typhoid Fever
P Rawat inap
IVFD RL 16 tpm
Inj. Amoxan 3 x 500 mg iv
Peroral: paracetamol syrup 3 x ½ cth
Rencana pemeriksaan:
- Lab DR, widal
Konsul DPJP:
- IVFD dalam dua line;
150 cc guyur – 20 tpm
150 cc guyur – 15 tpm
16 Februari 2015 (Puspanidra)
Hari Perawatan ke-0 – pkl. 13.00
S Demam (-), sakit perut (+), mual (+),
muntah (-), mimisan (-), BAB (-), BAK (+)
sedikit
O KU: tampak mengantuk, lemas
Kesadaran: apatis
TTV: TD: 90/60, HR 102x/m, RR 40x/m,
S :36,3 0 C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2
reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di
epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata,
kenyal, turgor kulit kembali < 2 detik,
kembung (+)
Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)
Sedikit ptekiae di lengan kanan atas dan
wajah
A DSS
Syok teratasi
P Pindah PICU
O2 nasal
IVFD
o RD – 15 tpm
o RL – 15 tpm
Amoxan 3 x 500 mg
Inj Vit C 1 x 100 mg
Peroral:
Psidii 3 x 1 cth
Diet 3 x lunak
Kalori:
(10 x 100) + (15 x 50)
= 1000 + 750 1750 kkal
Protein: 15 kg x 2 gr = 30 gr
17 Februari 2015 (PICU)
Hari Perawatan ke-1
S Demam (-), sakit perut (+), mual (+), muntah (-), mimisan
(-), BAB (-), BAK (+) on DC
O KU: Tampak Sakit Sedang, lemas
Kesadaran: Compos Mentis
TTV: TD 100/56 mmHg, HR 88x/m, RR 24x/m, S 36,6°C
SpO2 100%
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal
reguler, m (-), g (-), s(-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, kembung
(+), turgor kulit kembali < 2 detik
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
Sedikit ptekie pada wajah dan lengan kanan atas
CRT < 2 detik
Terpasang:
Monitor tanda vital
02 kanul
Kateter Urin
UO : 1000 cc/10 jam/15 kg
=6,6 cc/jam/kgBB
A DSS Perbaikan
P O2 stop
IVFD RD 15 tpm, jalur I stop
Aff DC
Inj Amoxan 3 x 500 mg
Inj Vit C 1 x 100 mg
Peroral:
Psidii 3 x 1 cth
Diet lunak 3 kali sehari
Rencana: ulang DR
18 Februari 2015 (PICU)
Hari Perawatan ke-2
S Demam (-), nyeri perut (-), napsu makan (+), batuk (+), BAB dan BAK normal
O KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TTV: TD: 104/60 HR 97x/m, RR 24 x/m, S 36,1 0C
SpO2 98%
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-), s(-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, kembung (+), turgor kulit kembali < 2 detik
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
Sedikit ptekie pada wajah dan lengan kanan atas.
CRT < 2 detik
Terpasang:
Monitor tanda vital
A DSS Perbaikan
P IVFD RD 15 tpm
Inj. Amoxan 3 x 500 mg
Inj. Vit. C 1 x 100 mg
Peroral:
Psidii 3 x 1 cth
Diet lunak 3 kali sehari
Acc pindah ruang perawatan puspanidra
19 Februari 2015 (Puspanidra)
Hari Perawatan ke-3
S Demam (-), mual (+), muntah (-), makan dan minum sudah baik, BAB dan BAK normal
O KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TTV: TD 110/65 mmHg, HR 100x/m, RR 22x/m, S 36°C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit
kembali < 2 detik
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
A DSS Perbaikan
P Inj. Amoxan 3 x 500 mg
Inj. Vit. C 1 x 100 mg
Peroral:
Psidii 3 x 1 cth
Diet lunak 3 kali sehari
20 Februari 2015 (Puspanidra)
Hari Perawatan ke-4
S Demam (-), mual (+), muntah (-), makan dan minum sudah baik, BAB dan BAK normal
O KU: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TTV: TD: 100/65 mmHg HR 98x/m, RR 22 x/m, S 36,2 0C
Kepala: Mesosefali, UUB menutup
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-)
Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit
kembali < 2 detik
Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)
A DSS Perbaikan
P Inj. Amoxan 3 x 500 mg
Inj. Vit. C 1 x 100 mg
Peroral:
Psidii 3 x 1 cth
Diet lunak 3 kali sehari
Acc pulang
DENGUE SHOCK SYNDROME• Kriteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda klinis ditambah tanda laboratoris,
yaitu trombositopenia dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium tersebut harus ada) dan dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologi, tanda-tanda shock
DEFINISI
• merupakan suatu spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit yang paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome/DSS).
• Menyerang semua orang kematian (terutama anak-anak)
• Gambaran klinis fenomena GUNUNG ES
EPIDEMIOLOGI
• Dikenal sebagai penyakit demam 5 hari/demam sendi.
• WHO 2.5 miliar orang di 100 negara endemik DBD 50juta infeksi setiap tahun, 22.000 kematian berasal dari kalangan anak-anak.
• RISKESDAS 2007 prevalensi nasional DBD 0.62%.
04/21/23
EPIDEMIOLOGI
• Faktor berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan virus dengue:– Vektor; perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit,
kepadatan vektor di lingkungan, dan ruang gerak vektor dari satu tempat ke tempat lain.
– Pejamu; adanya penderita di lingkungan sekitar, paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin.
– Lingkungan; curah hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk.
04/21/23
ETIOLOGI
04/21/23
Virus dengue genus flavivirus, uk 50nm, RNA
rantai tunggal. 4 serotipe: DEN-1, DEN-2,
DEN-3, DEN-4 Vektor: Aedes aegypty
(utama)
04/21/23
TEORI• Teori virulensi virus• Teori imunopatologi• Teori antigen antibodi• Teori infection enchancing antibody• Teori mediator• Teori endotoksi• Teori limfosit• Teori trombosit endotel• Teori apoptosis04/21/23
PERJALANAN PENYAKIT
Tanda-tanda shock:•Penurunan kesadaran•Takikardia (HR )•Vasokonstriksi perifer perfusi kulit , akral dingin, CRT > 3 detik•Tekanan diastolik meningkat terhadap tekanan sistolik (MAP ≤ 20 mmHg)
MANISFESTASI KLINIS
04/21/23
PEMERIKSAAN PENUNJANG• Deteksi adanya virus, asam nukleat virus, antigen dan
antibodi, atau kombinasi dari ketiga teknik ini.• Tahap awal penyakit Isolasi virus, asam nukleat, atau
deteksi antigen• Fase akut pemeriksaan hematologi• Akhir fase akut serologi
KRITERIA DIAGNOSIS
• Kriteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda klinis ditambah tanda laboratoris, yaitu trombositopenia dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium tersebut harus ada) dan dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologi.
DERAJAT DBD
04/21/23
DEMAM DENGUE• Tirah baring selama masih demam• Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila
diperlukan.• Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan
pemberian parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
• Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
• Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen.
Terapi shock
DAFTAR PUSTAKA• Setiabudi D. Evalution of Clinical Pattern and Pathogenesis of Dengue Haemorrhagic Fever. Dalam : Garna H, Nataprawira HMD, Alam A, penyunting.
Proceedings Book 13th National Congress of Child Health. KONIKA XIII. Bandung, July 4-7, 2005. h. 329- 333• Hadinegoro SRS. Pitfalls & Pearls dalam Diagnosis dan Tata Laksana Demam Berdarah Dengue. Dalam : Trihono PP, Syarif DR, Amir I, Kurniati N, penyunting.
Current Management of Pediatrics Problems. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVI. Jakarta 5-6 September 2004.h. 63- • Halstead SB. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17.
Philadelphia : WB Saunders.2004.h.1092-4 • Soedarmo SSP. Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak. Jakarta : UI Press 1988 • Halstead CB. Dengue hemorrhagic fever: two infections and antibody dependent enhancement, a brief history and personal memoir . Rev Cubana Med Trop
2002; 54(3):h.171-79 • Soewondo ES. Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Pengelolaan pada Penderita Dewasa. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XIII. Surabaya 12-13
September 1998.h. • Soegijanto S. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan dan Temuan Baru di Era 2003. Surabaya : Airlangga University Press 2004.h.1-9 • World Health Organization Regional Office for South East Asia. Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever : Comprehensive Guidelines.
New Delhi : WHO.1999 • Sutaryo. Perkembangan Patogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam : Hadinegoro SRS, Satari HI, penyunting. Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap
Pelatihan bagi Dokter Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.h.32-43 • Hadinegoro SRS. Imunopatogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam : Akib Aap, Tumbelaka AR, Matondang CS, penyunting. Naskah Lengkap Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLIV. Pendekatan Imunologis Berbagai Penyakit Alergi dan Infeksi. Jakarta 30-31 Juli 2001. h. 41-55 • Hadinegoro SRS,Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue pada Anak. Naskah Lengkap Pelatihan bagi Dokter
Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.h. 80-135 • Soedarmo SSP.Infeksi Virus Dengue. Dalam : Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis.
Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2002.h.176-208 • Samsi TK. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue di RS Sumber Waras. Cermin Dunia Kedokteran 2000; 126 : 5-13 • Panbio. Dengue. Didapatkan dari : URL: http://www.panbio.com.au/ modules.php? name= ontent&pa=showpage&pid=33. Diunduh pada tanggal 27 Juni 2006. • Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Standar Penanggulan Penyakit DBD. Edisi 1 Volume 2. Jakarta :Dinas Kesehatan 2002. • Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2010.