case kejang demam claudia
DESCRIPTION
kejang demam claudiaTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSKEJANG DEMAM & DEMAM TYPHOID
Claudia Susanto406148133
Identitas Pasien
• Nama : Marsha Sopiana • Jenis Kelamin : Perempuan • Umur : 1 tahun 10 bulan• Agama : Islam• Alamat : Jalan Sumur Bor, Kampung
Bahari, Jakarta • Pendidikan : Belum sekolah
Identitas orang tua
Ayah • Nama Ayah : Tn. Arvan• Umur: 31 tahun• Pekerjaan: Karyawan swasta• Pendidikan terakhir: D3• Alamat: Jalan Sumur Bor,
Kampung Bahari, Jakarta• Agama: Islam• Bangsa/ Suku : Jawa
Ibu • Nama Ibu: Ny. Suci• Umur: 29 tahun • Pekerjaan: Karyawan swasta• Pendidikan terakhir : D3• Alamat : Jalan Sumur Bor,
Kampung Bahari, Jakarta • Agama : Islam• Bangsa/ Suku : Jawa
Keluhan utama : kejang
Keluhan tambahan : demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesa tanggal 29 Juli 2015 pk 17.00 saat pasien di IGD
• Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke IGD RSPI Sulianti Saroso dengan keluhan kejang sejak 1 jam SMRS.
• Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan.
• Setelah sadar, os menangis. Kejang disertai demam tinggi (39°C).
Riwayat Penyakit Sekarang
• Ibu pasien mengaku bahwa pasien sudah mengalami demam tinggi sejak 6 hari SMRS.
• Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi.
• Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Tidak ada batuk, pilek, mual, muntah.• Pasien tidak pernah keluar kota 1 bulan terakhir. • Pasien tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah. • Nafsu makan dan minum pasien menurun
semenjak sakit. • Buang air besar dan buang air kecil tidak ada
keluhan. • Pasien dalam pengobatan OAT bulan ke-4.
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien belum pernah kejang sebelumnya.
• Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, alergi obat dan makanan, asma, dan trauma kepala.
Riwayat penyakit keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
• Tidak ada riwayat asma, flek paru, kejang, alergi obat & makanan dalam keluarga.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Kehamilan
• Ibu G1P1A0 memeriksakan kehamilan di puskesmas secara teratur kurang lebih setiap bulannya selama masa kehamilan.
• Riwayat penyakit, riwayat perdarahan, riwayat trauma dan riwayat konsumsi obat-obatan serta jamu disangkalnya.
• Ibu mengaku hanya mengkonsumsi vitamin yang dianjurkan bidan selama kehamilan.
• Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik.
2. Kelahiran
• Tempat kelahiran : PKM Kebon Bawang
• Penolong persalinan : bidan• Cara persalinan : Spontan• Masa gestasi : Cukup bulan• Berat badan lahir : 2.700gram• Panjang badan lahir : 49cm• Lingkar kepala : ibu pasien tidak tahu• Nilai APGAR : ibu pasien tidak
tahu, langsung menangis
• Kelainan bawaan: Tidak ada
Riwayat imunisasi dasar
Imunisasi dasar Umur
Hepatitis B 0 0 bulan
BCG, Polio 1 1 bulan
DPT/HB 1, Polio 2 2 bulan
DPT/HB 2, Polio 3 3 bulan
DPT/HB 3, Polio 4 4 bulan
Campak 9 bulan
• Ibu pasien sering memeriksakan pasien ke posyandu dan mengaku setiap pemeriksaan, berat badan dan panjang badan pasien selalu bertambah.
• Gangguan pertumbuhan (-)
• Pertumbuhan gigi pertama : 4 bulan
• Gangguan perkembangan mental dan emosi (-)
Psikomotor • Tengkurap : lupa• Duduk : lupa• Berdiri sendiri: 10 bulan • Berjalan : 18 bulan • Berbicara : ibu bapak saat 12
bulan
RIWAYAT PERTUMBUHAN
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Riwayat makan dan minum
Umur(bulan)
ASI P.A.S.I (Susu
Formula SGM)
Buah / bubur susu
Nasi tim Makanan keluarga
0-2 √ -
2-6 √ √
6-8 √ √ √
8-10 √ √ √ √
10-12 - √ √
12-24 - √ √
Riwayat makan dan minum
Jenis makanan FrekuensiNasi 3x/hariSayur Sering hampir setiap hariDaging Jarang Ikan SeringTelur SeringTempe / tahu Jarang (tidak suka)Susu Setiap hari
Riwayat keluarga
• Pasien merupakan anak pertama. Ayah bernama Tn. Arvan, 31 tahun, dan ibu bernama Ny. Suci, 29 tahun.
• Ayah dan ibu bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan @ 2 juta perbulan.
Data perumahan
• Pasien tinggal di Kampung Bahari bersama kedua orang tua di rumah tingkat satu yang berukuran 6 m x 5 m, dengan 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur.
• Rumah cukup ventilasi dan pencahayaan.
• Keadaan lingkungan rumah padat.
S-O-A-P di IGD
S
• Demam (+) hari ke-6. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi. Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.
• kejang (+) 1jam SMRS. Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah sadar, os menangis.
• Batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB dan BAK (+) tidak ada keluhan.
O
(Pemeriksaan dilakukan tanggal 29 Juli 2015 pk. 17.00 WIB)
• KU : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentisTanda-tanda vital• Suhu : 38,8oC• Nadi : 126x/menit, regular, isi
cukup• Laju Nafas : 38x/menit, abdomino-
thoracal
• Data antropometri– Berat badan : 11 kg– Panjang badan: 80 cm– IMT : 11/(0,8)2 = 17,2
• Status gizi: gizi baik
• Kepala: normocephali, tidak teraba benjolan, tidak ada kelainan di kulit kepala• Rambut:hitam, tampak terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
•Mata: kedudukan bola mata simetris, edema periorbital (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, diameter +/- 3mm, reflex cahaya (+/+)
•Telinga: bentuk dan ukuran normal, liang telinga lapang, sekret (-/-), serumen (-/-), nyeri tekan aurikel (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
•Hidung:bentuk normal, simetris, sekret (-/-)
•Mulut: bibir kering (+), sianosis perioral (-), sariawan (-), lidah kotor(-), faring hiperemis (-), sekret (-), tonsil tenang tidak hiperemis
•Leher: simetris, trakea di tengah, pembesaran KGB (-)
•Thoraks dinding thorax normal dan simetris
Cor :Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampakPalpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCLSAuskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris kanan-kiri saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi dinding dada (-)Auskultasi : suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
•Abdomen• Inspeksi : datar• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor baik, hepar dan lien tidak teraba
membesar• Perkusi : timpani di keempat kuadran abdomen• Auskultasi : bising usus (+) normal
•Pemeriksaan Neurologis•Rangsang meningeal
•Kaku kuduk (-)•Brudzinski I dan II (-)•Kerniq (-)•Laseque (-)
•Refleks fisiologis : (+) •Refleks patologis : (-)
Kulit : turgor kembali cepat
Genitalia : perempuan, tidak ada kelainan
Anorektal : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang29 Juli 2015 di IGD
Hematologi Nilai Nilai normal Leukosit 27,2 6,0 – 17,0 ribu/uLEritrosit 3,90 3,60 – 5,20 juta/uLHb 9,7 10,7 – 12,8 g/dLHt 29 35 – 43 %Trombosit 247 229 – 553 ribu/uLMCV 75 73 – 101 fLMCH 25 23 – 31 pqMCHC 33 26 – 34 g/dLGlukosa sewaktu 141 74-106 mg/dlSerologi DHF/ Dengue IgM (-)/negatif NegatifDHF/ Dengue IgG (-)/negatif Negatif
A
• Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)
P
• IVFD RL 30 cc/jam• Ceftriaxon IV 2x500mg• Paracetamol syr PO 3x 1 Cth• Diazepam PO 3x2mg
Follow Up
Tanggal 30/7/2015 (Rawat hari-1, sakit hari -7) pk 08.00
S Demam (+) hari ke-7 naik turun sejak kemarin malam, pagi ini kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB cair 6x sejak kemarin malam sampai pagi ini, ampas (+), lendir (+), darah (-),warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 136 x/menit RR : 50 x/menit Suhu : 38,6oCMata : CA - / -, SI - / - ; Hidung : sekret - / - Mulut : bibir kering (+), bagian dalam tidak dapat dinilai karena os tidak mau membuka mulut.Leher : pembesaran KGB (-)Thorax : Cor : BJ I & II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SDV + / +, rhonki (-), wheezing (-)Abdomen : datar, supel, timpani, BU (+) meningkat, NT (-), turgor kembali cepat. Hepar dan lien tidak teraba.Ekstermitas: akral hangat (+) , edem (-), CRT<2”Kulit : turgor kembali cepat
A Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)
P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-2Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mgL-Bio 2x1 sachetDiet makanan lunak
Hasil lab UL dbN ; FL jamur (+)
Tanggal 31/7/2015 (Rawat hari-2, sakit hari -8) pk 08.00
S Demam (+) hari ke-8 naik turun, kejang (-), batuk (+) kadang-kadang, dahak (+),namun tidak bias dikeluarkan, pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun. BAB cair 5-6x ganti pempers penuh, ampas (+), lendir (+), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 140 x/menit RR : 40 x/menit Suhu : 38,5oCMulut : bibir kering (+),oral thrush (+).Abdomen : BU (+) meningkat,
A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis
P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-3Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak
Hasil lab -
Tanggal 1/8/2015 (Rawat hari-3, sakit hari -9) pk 07.30
S Os masih demam (+) hari ke-9 naik turun, kejang (-), batuk (+), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (+), mual (-), muntah (-). BAB cair 6x, ampas (+), lendir (+), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan masih menurun.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 120 x/menit RR: 36 x/menit Suhu: 38,5oCMulut : bibir kering (-), oral thrush (+) Abdomen : BU (+) meningkat
A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis
P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-4Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak
Hasil lab L =9,8 Hb=10,2gr/dl Ht=31%
Tanggal 2/8/2015 (Rawat hari-4, sakit hari -10) pk 07.30
S Os masih demam (+) hari ke-10 naik turun, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB mulai padat, 3x, ampas (+), lendir (-), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan mulai baik.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 106 x/menit ; RR: 28 x/menit; Suhu: 38,6oCMulut : oral thrush (+) minimalAbdomen : BU (+) normal
A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis
P IVFD RL 30 cc/jamCeftriaxon IV 2x500mg hari ke-5Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak
Hasil lab L= 9,5 Hb=9,8gr/dl Ht=30%
Tanggal 3/8/2015 (Rawat hari-5, sakit hari -11) pk 07.30
S Os masih demam (+) hari ke-11 naik turun, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB mulai padat, 1x kemaren sore, ampas (+), lendir (-), darah (-), warna kuning kecoklatan. BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 136 x/menit; RR: 36 x/menit; Suhu : 37,3oCPF dbN
A -Observasi febris konvulsi (kejang demam sederhana)-Gastroenteritis e/c oral candidiasis perbaikan
P IVFD RL 30 cc/jamParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCL-Bio 2x1 sachetKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunakCek lab Leptospira ( Konsul ke dr. Sri Sulastri, Sp.A advis : Cek DR, IgM Salmonella, kultur darah)
Hasil lab Salmonella IgM (+)
Tanggal 4/8/2015 (Rawat hari-6, sakit hari -12) pk 08.30
S Demam (-) sejak tadi pagi, kejang (-), batuk (-), pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB baik, 1x pagi ini, dan BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.
O O : KU / KES : TSS / CM
Nadi : 102 x/menitRR : 36 x/menitSuhu : 37,1oCPF dbN
A -Kejang demam sederhana e/c demam tifoid-Gastroenteritis e/c oral candidiasis sudah baik
P Biothicol syr PO 3 x 1 ½ CthParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Diet makanan lunak
Hasil lab L= 9,4 Hb= 10,6 gr/dl Ht=33%
Tanggal 5/8/2015 (Rawat hari-7, sakit hari -13) pk 08.00
S Demam (-) sejak kemarin, kejang (-), batuk (+) kadang-kadang dahak (+) tapi susah dikeluarkan, pilek (-), nyeri perut (-), kembung (-), mual (-), muntah (-). BAB baik, 1x kemarin malam, dan BAK (+) tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.
O KU / KES : TSS / CMNadi : 122 x/menitRR : 30 x/menitSuhu : 36,2oCPF dbN
A -Kejang demam sederhana e/c demam tifoid perbaikan
P Biothicol syr PO 3 x 1 ½ CthParacetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oCDiazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oCKandistatin 4 x 1 mlOAT (INH dan Rifampisin 1x1)Ambroxol syr 3 x ½ CthDiet makanan lunak
Ket Pasien boleh pulang
Resume
Telah diperiksa seorang anak perempuan dengan usia 1 tahun 10 bulan, dari anamnesa didapat:• Kejang sejak 1 jam SMRS. Kejang berlangsung lebih kurang 1
menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Setelah sadar, os menangis. Kejang disertai demam tinggi (39°C)
• Demam tinggi sejak 6 hari SMRS. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi. Demam terutama di sore - malam hari, dan turun dengan obat penurun panas, namun suhu tubuh naik kembali beberapa saat kemudian.
Resume
• Tidak ada batuk, pilek, mual, muntah. • Pasien tidak ada keluhan mimisan, gusi berdarah. • Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.• Nafsu makan dan minum pasien menurun semenjak sakit. • Pasien dalam pengobatan OAT bulan ke-4.• Pasien tidak pernah keluar kota 1 bulan terakhir.
Resume
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang; kesadaran compos mentis; tanda-tanda vital frekuensi nadi 126 kali/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat; suhu 38,80C (aksila); frekuensi nafas 38x/menit, sifat torakoabdominal;
• mulut: bibir kering(+), oral thrush (+)• abdomen: BU (+) meningkat• Status gizi: gizi baik.
Resume
Tanggal Jam Leukosit Hb Ht Lain-lain29Juli 2015 17.00 27,2 9,7 29 GDS: 14130 Juli 2015 13:01 - - - Feses : Jamur (+)1 Agustus
201511:06 9,8 10,2 31
2 Agustus 2015
11:25 9,5 9,8 30
3 Agustus 2015
12:32 - - - IgM Salmonella typhi (+)
4 Agustus 2015
12:10 9,4 10,6 33
Resume
• Diagnosa Utama : Kejang demam sederhana e/c demam tifoid
• Diagnosa Banding : -
Resume Penatalaksanaan Non Medikamentosa :• Tirah baring• Asupan makanan dan minuman yang adekuat (Diet makanan lunak)• Jika demam dikompres Medikamentosa :• IVFD RL 30 cc/jam• Ceftriaxon IV 2x500mg sampai hari ke-5 (2/8/2015) 4/8/2015 Biothicol syr PO 3 x 1
½ Cth• Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn suhu ≥38 oC• Diazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38 oC• L-Bio 2x1 sachet• Kandistatin 4 x 1 ml• OAT (INH dan Rifampisin 1x1)
Resume
Prognosis• Ad vitam : ad bonam• Ad funtionam : ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam
Analisa Kasus
KEJANG DEMAM
Kejang demamTeori Kasus
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.1 Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan-5tahun.1
Pasien berusia 1 tahun 10 bulan mengalami kejang saat suhu tubuh (aksila) 39°C. Hasil pemeriksaan
neurologis pada pasien dalam batas
normal. Pada pasien ini terjadi infeksi saluran pencernaan oleh Salmonella
typhi demam tifoid.
Kejang demamTeori Kasus
Kejang demam sederhana adalah kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, bersifat umum (tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal), serta tidak berulang dalam 24 jam.2
Kejang berlangsung lebih kurang 1 menit, dengan tangan dan kaki terbujur kaku, mata melirik ke kiri dan kanan. Tidak berulang dalam 24 jam.
Kejang demamTeori Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mencari penyebab demam / kejang, seperti:-Darah rutin-Gula darah-Elektrolit-Urin lengkap-Feses lengkap-Punksi lumbal-Ct-Scan / MRI kepala-Pemeriksaan serologi untuk menentukan penyebab demam
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien:-Darah rutin-Gula darah-Urin lengkap-Feses lengkap- IgM dan IgG anti Dengue-IgM Salmonella - IgM dan IgG leptospira
Kejang demamTeori Kasus
Tatalaksana profilaksis pada saat demam
Antipiretik Paracetamol 10-15mg/kgBB/kali dapat diberikan 3-4x sehari bila demam atau ibuproven 5-10mg/kgBB/kali, 3-4kali sehari. Anti kejangDiazepam rektal 0,5mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam oral 0,3mg/kgBB setiap 8 jam pada saat suhu tubuh ≥38°C.
Pasien diberi: Paracetamol syr PO 3x 1 Cth prn
suhu ≥38 oC Diazepam PO 3x2mg prn suhu ≥38
oC
Kejang demamTeori Kasus
Indikasi rawat inap
- Kejang demam kompleks
- Hiperpireksia
- Usia dibawah 6 bulan
- Kejang demam pertama kali
- Terdapat kelainan neurologis
Pasien mengalami kejang demam yang pertama kali. Selain itu, intake makan dan minum pasien sulit.
DEMAM TIFOID
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Epidemiologi
Demam tifoid merupakan masalah kesehatan di negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian 900/100.000/tahun di Asia. Indonesia merupakan salah satu negara endemis tifoid dengan 91% kasusnya terjadi pada anak usia 3-19 tahun.
Pasien tinggal di Indonesia yang merupakan negara endemis tifoid.
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Etiologi
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, bakteri gram negatif. Penularan Salmonella typhi sebagian besar melalui minuman / makanan yang tercemar oleh kuman.
Pada kasus, pasien tidak ada riwayat suka jajan atau makan makanan sembarangan. Makanan pasien dimasak oleh ibu pasien.
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Gejala klinik
Demam tifoif dipertimbangkan jika demam lebih dari 7 hari. Demam tifoid merupakan demam step–ladder–temperature–chart yang ditandai dengan demam timbul insidius, kemudian naik secara bertahap tiap harinya dan mencapai titik tertinggi pada akhir minggu pertama, setelah itu demam akan bertahan tinggi dan pada minggu ke-4 demam turun perlahan secara lisis.
Ibu os mengatakan os mengalami demam sejak 6 hari SMRS. Demam muncul hilang timbul dan dirasakan naik turun, dengan suhu yang semakin lama semakin tinggi.
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Pada pasien dengan demam tifoid, banyak dilaporkan bahwa demam lebih tinggi saat sore dan malam hari, dibandingkan dengan pagi harinya.
Pasien mengalami demam naik turun, dirasakan lebih tinggi saat sore menjelang malam hari dan turun menjelang pagi hari.
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Nyeri kepala Malaise Anoreksia Nausea Muntah Myalgia Nyeri perut Kembung Gejala gastrointestinal, pada kasus
demam tifoid sangat bervariasi. Pasien dapat mengeluh diare, obstipasi, atau obstipasi kemudian disusul episode diare.
Nyeri kepala (-) Os tampak lemah Riwayat nafsu makan menurun sejak
sakit Nausea dan muntah (-) Myalgia (-) Nyeri perut (-) Kembung (+) Os BAB dengan konsistensi cair pada
hari ke-1 sampai hari ke-4 rawat inap, frekuensi 5-6x/hari, warna kuning coklat ampas (+), lendir (+), dan darah(-).
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Pemeriksaan Fisik
-Kondisi anak tampak jelas sakit dan lemah-Lidah tampak kotor dengan putih di tengah, sedangkan tepi dan ujungnya kemerahan-Hepatomegali-Spenomegali-Bradikardi relatif-Rose spot
-Pasien jelas tampak sakit dan lemah. -Pada pasien tidak ditemukan lidah kotor maupun hepatosplenomegali.-Hepatomegali (-)-Spenomegali(-)-Bradikardi relatif(-)-Rose spot (-)
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Untuk menegakkan diagnosa demam tifoid, gold standar pemeriksaan adalah ditemukannya S.typhi dari kultur (darah, sum sum tulang, urin, feses). Darah tepi : leukopenia, aneosinophilia, trombositopenia, anemiaSerologi : -IgM Salmonella (+)-Tes Widal (+) bila titer O aglutinin ≥ 1/200 atau pada titer sepasang terjadi kenaikan 4 kali
Pemeriksaan yang bermakna pada pasien:Darah tepi : anemia dan leukositosis pada pemeriksaan pertama kali di IGDSerologi : IgM Salmonella (+)
DEMAM TIFOIDTeori Kasus
Tatalaksana2
DOC 1st line : kloramfenikol 50-100mg/kg/hari dibagi 4 dosis PO / IV selama 10-14 hari.DOC 2nd line : amoksisilin 100mg/kg/hari dibagi 4 dosis PO selama 10 hari atau kotrimoksazol 6mg/kg/hari PO selama 10 hari
Jika klinis tidak ada perbaikan seftriakson 80mg/kg/hari dibagi 1-2 dosis, IM/IV, selama 5 hari atau sefiksim 10mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari.
Pada pasien diberi :Ceftriaxon IV 2x500mg sampai hari ke-5
(2/8/2015) 4/8/2015 Biothicol syr PO 3 x 1 ½ Cth
Kesimpulan • Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan-5tahun. Kejang demam dapat dibagi menjadi kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana merupakan 80% diantara seluruh kejang demam.
• Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi dengan manifestasi klinis berupa demam, gangguan pencernaan, dan dapat pula mengakibatkan gangguan kesadaran. Pada os ini terjadi demam yang semakin hari semakin tinggi, dirasakan lebih tinggi saat sore menjelang malam hari dan turun menjelang pagi hari. Os juga mengalami gangguan pencernaan yang berupa diare.
Daftar Pustaka1. IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta : Badan Penerbit
IDAI. 2006.2. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2009.3. Soedarmo SSP, Garna H, Hardinegoro SRS, Satari HI. Demam Tifoid. Buku Ajar
Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Ke-2.Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2010; hal.338-46.
4. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: WHO Indonesia. 2009.
5. Kejang Demam – FK USU/RS Adam Malik Medan6. Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; edisi bahasa
Indonesia: A Samik Wahab; Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15. Jakarta: EGC ; 2000.
7. Pawitro UE, Noorvitry M, Darmowandowo W. Demam Tifoid. Dalam : Soegijanto S, Ed. Ilmu Penyakit Anak : Diagnosa dan Penatalaksanaan, edisi 1. Jakarta : Salemba Medika, 2002:1-43.