case report ketuban pecah dini.pptx
TRANSCRIPT
CASE REPORT
G3P2A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA I FASE LATEN DENGAN KETUBAN PECAH DINI 5 JAM JANIN TUNGGAL
HIDUP PRESENTASI KEPALA
PERCEPTOR :DR. RATNA DEWI P, SP. OG
DR. M. ZULKARNAIN H, SP. OG
Penyaji:Rama Rapina, S.Ked
1118011097
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
REKAM MEDIK No Register : 02.06.01.201500016695.001 MRS : 14
Juni 2015No RM : 417091 Pukul : 02.30 WIB I. ANAMNESA
IdentifikasiNama : Ny. YN Nama Suami : Tn. RW
Umur : 34 thn Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam Agama : IslamKebangsaan : Manado Kebangsaan : PalembangAlamat : Mulyo sari Tanjung sari Lampung Selatan
Alamat : Mulyo sari Tj. Sari Lampung Selatan
ANAMNESIS
Keluhan Utama Mau melahirkan dengan keluar air-air
Keluhan TambahanTidak ada
Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 5 jam SMRS os mengeluh keluar air-air dari kemaluan, banyaknya 3 kali ganti celana dalam, warna jernih, bau (-). Os kemudian ke bidan dan disarankan ke rumah sakit. R/ perut mulas menjalar ke pinggang hilang timbul, makin lama makin sering dan kuat (+), R/ keluar darah lendir (+), R/ post coital (+), R/ keputihan (-), R/ demam (-) , R/ trauma (-), R/ diurut-urut (-), R/ minum obat dan jamu (-), R/nyeri berkemih (-). Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. Os lalu berobat ke bidan, lalu dirujuk ke RSAM.
Riwayat Haid•Menarche : 11 tahun•Siklus : 21 hari•Lamanya : 7 hari•Banyaknya : 3x ganti pembalut•HPHT : 10 September 2014•Taksiran Persalinan: 17 Juni 2015
Riwayat PerkawinanPerkawinan ke : 1Selama : 11 tahun
Hamil ke-
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
BB lahir
Jenin kelamin
Ket
1. 20042.20073.Hamil ini
AtermAterm
Spontan Spontan
Bidan Bidan
3000 gr3000 gr
PrPr
Sehat Sehat
Riw. Obstetri
Riwayat Penyakit DahuluTidak ada
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada
Riwayat OperasiTidak ada
Riwayat Kontrasepsi
Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
Riwayat AntenatalANC : Selama hamil diperiksa oleh bidanKeluhan dan kelainan : Tidak adaImunisasi : Tetanus toksoid 2x
PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos MentisTekanan Darah : 130/80mmHgFrekuensi Nadi : 80x/menitFrekuensi Napas : 20 x/menitSuhu : 36,50CTinggi badan : 159 cmBerat badan : 75 kg
Status LokalisKulit : chlosma gravidarum (-)Kepala : normocepalMata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Telinga : daun telinga normal, liang lapang, sekret (-/-) Hidung : septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut : karies dentis (-)Leher : JVP tidak meningkat, pulsasi vena leher tidak terlihat
Thoraks : hiperpigmentasi areola (+/+)Cor : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis tidak teraba Perkusi : batas jantung kesan dalam batas normal Auskultasi : bunyi I/II reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmo : Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis Palpasi : stemfremitus vokal dan taktil simetris Perkusi : sonor seluruh lapang paru Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)Abdomen : Inspeksi : tampak membesar, bekas luka operasi (-) striae gravidarum (+)Ekstremitas :Superior : akral hangat, edema (-/-)Inferior : akral hangat, edema pretibia (-/-)
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan LuarTFU: 3 jari di bawah procesus xyphoideus (35 cm)Leopold 1: Teraba satu bagian besar, bulat, tidak melenting, lunak. Kesan bokongLeopold II: Teraba bagian memanjang di kiri. Kesan letak memanjang punggung kiri.Leopold III: Teraba satu bagian besar, bulat, melenting, keras. Kesan kepalaLeopold IV : Konvergen. Kesan kepala sudah masuk PAP Penurunan : 4/5TBJ : 3255 gram
HIS : 2 x 10’ 25”DJJ : 132 x/menit
Inspekulo Portio livide, OUE terbuka, fluor (-), fluksus (+) ketuban tak aktif, tes lakmus merah biru Vaginal Toucher Portio : Lunak, medialPendataran : 50%Pembukaan : 1 cmKetuban : (-), jernih, bau (-)Bag.terendah : kepalaPenurunan : H I-IIPenunjuk : sutura sagitalis lintang
RESUME
Kurang lebih 5 jam SMRS os mengeluh keluar air-air dari kemaluan, banyaknya 3 kali ganti celana dalam, warna jernih, bau (-). Os kemudian ke bidan dan disarankan ke rumah sakit. R/ perut mulas menjalar ke pinggang hilang timbul, makin lama makin sering dan kuat (+), R/ keluar darah lendir (+), R/ post coital (+), R/ keputihan (-), R/ demam (-) , R/ trauma (-), R/ diurut-urut (-), R/ minum obat dan jamu (-), R/nyeri berkemih (-). Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. Os lalu berobat ke bidan, lalu dirujuk ke RSAM. Tanda vital ibu dalam batas normal. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc. xypoideus (35 cm), memanjang, punggung kiri, bagian terbawah kepala, his 2 x 10’ 20”, portio lunak, posterior, eff 25%, Ø 1cm, hasil pemeriksaan tes lakmus kesan air ketuban, hasil pemeriksaan laboratorium Hb:10,7 g/dL, leukosit: 16,500/µl.
DIAGNOSISG3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase laten dengan KPD 5 jam janin tunggal hidup presentasi kepala
RENCANA TINDAKANInformed consentObservasi tanda vital ibu, his, djjIVFD RL gtt xx/menit Ampisilin 3x1 gr (skin test)Evaluasi partograf WHO modifikasiR/Partus pervaginam
FOLLOW UPTerlampir
Tanggal/Jam Catatan Instruksi
14/06/2015
02.30 WIB
S: Mau melahirkan dengan keluar air-air
O/St.Present
KU: TSS Sens: CM TD: 130/80
RR:20 N:80 T:36,5 BB:75 TB:159
St.Obs
PL:TFU:3jbpx(35cm),memanjang,
puki,kepala,4/5,his2x/10’/25’’.
Djj:132x/menit TBJ: 3255gr.
VT: Porsio lunak, medial, eff 50%, Ø1cm,
ketuban (-), jernih, bau (-), kepala, HI-II,
SSL
A/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I fase
laten dengan KPD 5 jam janin tunggal
hidup presentasi kepala
P/ Observasi TV1, djj, his
IVFD RL gtt xx/menit
Ampisilin 3x1 gr (skin test)
Evaluasi partograf WHO
modifikasi
R/Partus pervaginam
10.30 WIB S: Mau melahirkan dengan keluar air-
air
O/St.Present
KU: TSS Sens: CM TD: 120/80
RR:18 N:80 T:36,7
St.Obs
PL:TFU:3jbpx(35cm),memanjang,
puki,kepala,3/5,his3x/10’/30’’.
Djj:142x/menit TBJ: 3255gr.
VT: Porsio lunak, anterior, eff 100%,
Ø4 cm, ketuban (-), jernih, bau (-),
kepala, HII, UUK kiri lintang
A/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala I
fase aktif dengan KPD 13 jam janin
tunggal hidup presentasi kepala
P/ Observasi TV1, djj, his
Evaluasi partograf WHO
modifikasi
R/Partus pervaginam
18.15 WIB S: Mau mengedan
O/St.Present
KU: TSS Sens: CM TD: 120/80
RR:20 N:82 T:36,7
St.Obs
PL:TFU:3jbpx(35cm),memanjang,
puki,kepala,1/5,his 4x/10’/40’’.
Djj:150x/menit TBJ: 3255gr.
VT: Porsio tak teraba, pembukaan
lengkap, ketuban (-), jernih, bau (-),
kepala, HIII+, UUK kiri depan
A/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala
II dengan KPD 20 jam janin tunggal
hidup presentasi kepala
P/ Pimpin persalinan
18.35 WIB Bayi lahir spontan, laki-laki BB 3700 gr, PB 51
cm A/S 6/7 FT AGA
18.50 WIB Plasenta lahir tidak lengkap, BP 600 g, PTP 60
cm, Ø21x22 cm
R/ USG konfirmasi
Minggu, 14 Juni 2015
Jam 20.00 WIB
Pasien pindah ke bangsal
Senin, 15 Juni 2015
Hb : 9,6 g/dl
S: Mulas
ASI (+), BAK dan BAB lancar
O:St.Present
KU: TSS Sens: CM TD: 100/60
RR:22 N:80 T:37,0
St.Obs
PL: FUT sepusat, kontraksi uterus baik, lokhia
rubra
A/ P3A0 post partus spontan dengan riwayat
pecah ketuban + suspek sisa plasenta
P/ Mobilisasi dini
Vulva hygiene
Diet tinggi karbohidrat dan protein
ASI sesuai kebutuhan bayi
Amoxicillin 3x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
R/ USG konfirmasi
Selasa, 16 Juni 2015 Hasil USG
Kesan : Sisa plasenta
Saran : Kuretase
14.00 WIB Dilakukan kuretase
Sondase : Uterus AF 14 cm
Darah dan jaringan ±30 cc
II. ANALISIS KASUS PERMASALAHAN1. Bagaimana penegakan diagnosis
kasus ini?2. Bagaimana penatalaksanaan yang
tepat pada kasus ini?3. Apakah komplikasi yang dapat
terjadi pada kasus ini?
Keluhan Utama
Mau melahirkan dengan keluar air-air
Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 5 jam SMRS os mengeluh keluar air-air dari kemaluan, banyaknya 3 kali ganti celana dalam, warna jernih, bau (-). Os kemudian ke bidan dan disarankan ke rumah sakit. R/ perut mulas menjalar ke pinggang hilang timbul, makin lama makin sering dan kuat (+), R/ keluar darah lendir (+), R/ post coital (+), R/ keputihan (-), R/ demam (-) , R/ trauma (-), R/ diurut-urut (-), R/ minum obat dan jamu (-), R/nyeri berkemih (-). Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. Os lalu berobat ke bidan, lalu dirujuk ke RSAM.
Bagaimana penegakan diagnosis kasus ini?
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan LuarTFU: 3 jari di bawah procesus xyphoideus (35 cm)Leopold 1: Teraba satu bagian besar, bulat, tidak melenting, lunak. Kesan bokongLeopold II: Teraba bagian memanjang di kiri. Kesan letak memanjang punggung kiri.Leopold III: Teraba satu bagian besar, bulat, melenting, keras. Kesan kepalaLeopold IV : Konvergen. Kesan kepala sudah masuk PAP Penurunan : 4/5TBJ : 3255 gram
HIS : 2 x 10’ 25”DJJ : 132 x/menit
Inspekulo Portio livide, OUE terbuka, fluor (-), fluksus (+) ketuban tak aktif, tes lakmus merah biru Vaginal Toucher Portio : Lunak, medialPendataran : 50%Pembukaan : 1 cmKetuban : (-), jernih, bau (-)Bag.terendah : kepalaPenurunan : H I-IIPenunjuk : sutura sagitalis lintang
Penatalaksanaan pada kasus ini adalah pemberian antibiotik untuk partus pervaginam. Penatalaksanaan terminasi kehamilan ini sudah cukup tepat. Karena usia kehamilan os sudah cukup bulan dan meskipun os datang tanpa tanda-tanda infeksi, dengan ketuban pecah lebih dari 5 jam merupakan risiko tinggi terjadinya infeksi. Sehingga perlu diberikan antibiotik dan dilakukan terminasi kehamilan.
RENCANA TINDAKANInformed consentObservasi tanda vital ibu, his, djjIVFD RL gtt xx/menit Ampisilin 3x1 gr (skin test)Evaluasi partograf WHO modifikasiR/Partus pervaginam
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, hipoksia deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal.
Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini?
TINJAUAN PUSTAKA
•Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) atau Ketuban Pecah Dini (KPD) atau Ketuban Pecah Prematur (KPP)•Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina sebelum proses persalinan. Pecah selaput ketuban sebelum pembukaan 3 cm.
•Ketuban pecah prematur yaitu pecahnya membran khorio-amniotik sebelum onset persalinan atu disebut juga Premature Rupture Of Membrane = Prelabour Rupture Of Membrane = PROM.
•Ketuban pecah prematur pada preterm yaitu pecahnya membran Chorio-amniotik sebelum onset persalinan pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau disebut juga Preterm Premature Rupture Of Membrane = Preterm Prelabour Rupture Of Membrane = PPROM
Definisi
Etiologi Penyebab ketuban pecah dini adalah multifaktorial1. Berkurangnya kekuatan membran akibat infeksi2. Peningkatan tekanan intrauterin pada OUI
• Serviks inkompeten• Kehamilan kembar• Hidramnion• Tekanan/kontraksi miometrium meningkat• CPD• Malposisi
3. lain-lain :• Sosial ekonomi rendah• Defisiensi gizi• Merokok• Usia >35th
Patofisiologi Selaput ketuban:
uterus dan peregangan yang berulang ketidak seimbangan ke dua enzim ini (metaloproteinase/MMP) dan tissue inhibitor metalloproteinase /TIMPSmemecah matriks ekstraseluler pada selaput ketuban degradasi selaput ketuban.penurunan asam arkobat penurunan pembentukan struktur kolagen
Infeksi bakteri ( streptokokkus grup B ,stafilokokkus aureus, trikomonas vaginalis) enzim proteolitikreaksi inflamasimerangsang sitokin,MMP,prostaglandin,interleukin 1 iritabilitas uterus dan degradasi kolagen, kontraksi uterus membran mudah ruptur
Hormonsifat kerja yang berlawanan antara kedua hormon di bawah iniprogesteron dan estradiol menurunkan kosentrasi MMP-1 dan meningkatkan kosentrasi TIMP
Sel desidua dan plasenta menghasilkan hormon relaxin meningkatkan aktifitas MMP dalam membran janin
Diagnosis Anamnesis : keluar air-air dari vagina
buktikan adanya cairan ketuban di vagina, lihat aliran cairan ketuban dari OUE dengan spekulum
Pemeriksaan dengan spekulumPemeriksaan dengan spekulum pada KPD untuk
mengambil sampel cairan ketuban di forniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan pemeriksaan bakteriologis.Tiga tanda penting yang berkaitan dengan ketuban pecah dini adalah :1. Pooling : Kumpulan cairan amnion pada fornix posterior.2. Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi biru.3. Ferning : Cairan dari fornix posterior di tempatkan pada objek glass dan didiamkan dan cairan amnion tersebut akan memberikan gambaran seperti daun pakis.
Diagnosis lanjutan
USG : USG untuk menentukan indeks cairan amnion, usia kehamilan, letak janin, letak plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.
Lihat tanda-tanda infeksi Suhu 38ºCKetuban keruh dan berbauLeukosit >15000/mm3
Penatalaksanaan KPD
Konservatif28-36 minggu
Indikasi : belum inpartu, tidak ada infeksi, belum aterm, KU baik, ketuban
cukup
Aktif37 minggu
Indikasi : Aterm, Inpartu, Infeksi, tali pusat
menumbung, janin mati, oligohidramnion, gawat
janin, <28 minggu
Induksi dengan oksitosinDapat pula diberikan misoprostol 50µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri jika :
Bishop score : <5 : pematangan serviks induksi
>5 : induksi persalinan
32-36 minggu Dexamethason 2x6 mg
KOMPLIKASI infeksi maternal (korioamnionitis)
ataupun neonatal (septikemia, pneumonia, omfalitis)
persalinan premature Hipoksia dan asfiksia Sindrom deformitas janin meningkatnya insiden seksio sesarea gagalnya persalinan normal
DAFTAR PUSTAKATerlampir