catatan pembuatan senyawa alkana
TRANSCRIPT
8/12/2019 Catatan Pembuatan Senyawa Alkana
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pembuatan-senyawa-alkana 1/3
Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan tentang cara pembuatan
senyawa alkana atau suatu senyawa jika direaksikan dengan senyawa lain akan
membentuk senyawa alkana. Pada percobaan ini kami melibatkan campuran antara
NaOH dan Natrium Benzoat.
Pada percobaan di atas dengan bahan Natrium Benzoat sebanyak sepucuk sendok
makan dicampur dengan NaOH sebanyak sepucuk sendok makan, kemudian di
panaskan membentuk cairan yaitu putih kental,warnanya agak kecoklatan dengan bau
yang dihasilkan yaitu berbau menyengat seperti diterjen. Setelah lama dipanaskan,
senyawa didalamnya akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang akan
menghasilkan CO2 dan H2O. Berikut reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat :
C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa +
Tingkat keberhasilan yang didapatkan pada percobaan ini dapat dilihat pada hasil
pengamatan yaitu
Percobaan pertama setelah mencampurkan NaOH dan Natrium Benzoat.
natrium benzoat telah digunakan sebagai pengawet makanan. Hal ini digunakan
dalam berbagai aplikasi pengawet karena aksi antimikroba yang dikombinasikan
dengan toksisitas rendah dan rasa rendah. Campuran NaOH dan Natrium Benzoat
berubah bentuk mencadi cair berwarna putih yang apabila dibiarkan akan
berubah warna menjadi bening yaitu benzena dan bagian atasnya mengkristal
sedangkan cairan bawahnya terperangkap oleh kristal tersebut. Benzena itu
sendiri adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun, lebih
muda mengalami subtitusi daripada adisi. Sifat-sifat benzena tersebut terbukti benar
adanya atau dapat dikatakan antara teori dan praktikum sesuai, karena dalam
praktikum ini apabila benzene mengenai kulit maka kulit akan terasa gatal, panas dan
memerah itulah mengapa benzene dikatakan bersifat racun. adapun reaksi antara
NaOH dan Natrium Benzoat yang menghasilkan benzena sebagai berikut:
C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa+
Percobaan kedua dengan bahan dan takaran yang sama dengan percobaan
pertama didapatkan hasil yang sama pula dengan percobaan pertama, yang berbeda
hanyalah gelembung-gelembung yang dihasilkan atau yang muncul ketika proses
pembakaran sedang terjadi, pada percobaan kedua ini gelembung-gelembung yang
dihasilkan lebih banyak, sedangkan hasil yang lainnya sama dengan percobaan
8/12/2019 Catatan Pembuatan Senyawa Alkana
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pembuatan-senyawa-alkana 2/3
pertama. Terjadinya perbedaan banyaknya gelembung antara percobaan pertama dan
kedua mungkin saja terjadi, hal ini wajar karena kemungkinan proses langkah kerja
pada percobaan kedua lebih baik atau lebih maksimal dibanding percobaan pertama
yang merupakan pemula, kemungkinan pada percobaan kedua proses pembakaran
berjalan lebih baik sehingga gelembung yang dihasilkannyapun lebih banyak . Dari
percobaan pertama dan kedua ini tujuan dari dilakukannya praktikum pembuatan
senyawa alkana tidak tercapai atau gagal karena hasilnya berupa benzena dan bukan
alkana.
Sifat kimia senyawa alkana adalah umumnya alkana sukar bereaksi dengan
senyawa lainnya. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor,
karbon dioksida dan uap air. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2,
Cl2, Br2, I2), atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Pembahasan
Tapi metode yang telah dilakukan yakni dengan menggunakan natrium benzoat dan NaOH dianggap
sebagai metode yang cukup mudah dalam mengamati terbentuknya hexana. Pada percobaan kali ini dilakukan
pembuatan alkana dari natrium benzoat ( C6H5COONa ) dan NaOH. Reaksi yang melibatkan H2O sebagai
katalis dan menghasilkan Asam Karboksilat terlebih dahulu dan direaksikan kembali menghasilkan Benzena
jenuh kemudian direaksikan kembali baru dapat menghasilkan alkana. Reaksi yang berulang-ulang ini melalui
proses yang panjang dan cukup sulit. Sehingga untuk menghasilkan suatu alkana harus benar-benar diteliti
dengan baik.
Mulanya diambil satu sendok Natrium benzoat dan diambil satu sendok NaOH. Kemudian NaOH
digerus dilumpang, NaOH yang telah halus diambil satu sendok(pada gambar 1). Perbandingan antara NaOH
dan Natrium benzoat harus sama. Kemudian keduanya dicampur sampai homogen dan dibagi menjadi dua
bagian(pada gambar 2). Masing-masing bagian dimasukkan kedalam tabung reaksi(pada gambar 3) dan
ditambahkan air sebagai media untuk melihat terjadinya reaksi dan terbentuknya hexana(pada gambar 4).
Sementara itu disiapkan air yang telah dididihkan pada suhu tertentu, lalu tabung reaksi yang berisi
campuran natrium benzoat dan NaOH dimasukkan kedalamnya(pada gambar 5). Kemudian diamati perubahan
reaksi yang terjadi. sebelum di panaskan campuran tersebut berwarna putih dan setelah di
panaskan ternyata campuran tersebut tidak mengalami perubahan warna namun
mengeluarkan bau yang sangat menyengat.ini membuktikan bahwa tingkat keberhasilan dari
percobaan ini sudah maksimal sesuai dengan teori yang diperoleh.
Setelah dilakukan pemanasan atau pembakaran, pembakaran yang terjadi bisa secara
sempurna atau tidak sempurna. Setelah lama dipanaskan, senyawa didalamnya akan
mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang jika pembakaran tersebut terjadi secara
sempurna maka akan menghasilkan CO2 dan H2O Ini dikenal dengan reaksi oksidasi atau
8/12/2019 Catatan Pembuatan Senyawa Alkana
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pembuatan-senyawa-alkana 3/3
reaksi pembakaran. Setelah pembakaran berlangsung cukup lama terjadi perubahan-
perubahan bentuk pada campuran NaOH dan Natrium Benzoat yaitu adanya sedikit
gelembung-gelembung udara yang menguap menghasilkan embun atau uap-uap air,
Akan ada gelembung yang dihasilkan dari campuran tersebut(pada gambar 6). Namun keduanya, antara air dan
campuran tidak dapat melarut hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan baik asam karboksilat, benzena,
dan hexana bersifat nonpolar. Jadi terlihat saat dihasilkannya hexana terdapat dua lapis cairan yang terpisah.
Karena nonpolar, alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter
(CH3CH2OCH2CH3) atau benzena. Kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat
terlarut. Semua alkana lebih ringan daripada air, suatu fakta yang terlihat bahwa benzena dan minyak motor (
yang terutama adalah alkana ) mengapung di atas air. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di
atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
Kesulitan yang terjadi saat pengamatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama
karena untuk menghasilkan alkana dibutuhkan suhu yang cukup tinggi, titik didih senyawa hexana
berkisar pad[a suhu 69⁰C. Identifikasi lain yang dapat dilakukan untuk melihat terbentuknya hexana,
dapat dilakukan dengan cara melakukan penciuman pada mulut tabung reaksi. Maka akan tercium
adanya bau hexana dari reaksi yang telah berlangsung. Mengapa, karena pada saat campuran
di panaskan, campuran tersebut mengeluarkan bau yang menyengat serta mengental
dan berwarna putih hal ini sesuai dengan sifat maupun ciri – ciri dari alkana tersebut
yaitu Alkana merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air. Makin
banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi pada tekanan
dan suhu biasa
Hexana yang termasuk senyawa alkana yang berwujud cair. Pada suhu kamar, empat suku pertama
berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat. Reaksi yang
terjadi dalam percobaan ini dapat terlihat seperti :
Hexana biasa digunakan sebagai pelarut sintesis. Sebenarnya banyak metode yang digunakan dalam
pembuatan alkana seperti yang dijelaskan dalam landasan teori. Walaupun untuk menghasilkan hexana dalam
kadar yang cukup banyak membutuhkan natrium benzoat dan NaOH yang cukup banyak pula.