cbd kehamilan ektopik

Upload: dianandika

Post on 07-Jul-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    1/36

    CASE BASED DISCUSSION 

    Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratKepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi

    Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta

    Disusun oleh :

    Kartika Rizky Lim

    1410.221.024

    Pembimbing :

    dr. Toto Imam S, SpOG, K.Onk 

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

    “VETERAN” JAKARTA

    2016

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    2/36

    LEMBAR PENGESAHAN

    CASE BASED DISCUSSION 

    Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Kepaniteraan Klinik 

    Departemen Ilmu Obstetri dan Ginekologi

    RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

    Telah disetujui dan dipresentasikan pada tanggal: .... April 2016

    Disusun oleh: Kartika Rizky Lim (1410221024)

    Jakarta, April 2016

    Dosen Pembimbing

    dr. Toto Imam S, SpOG, K.Onk 

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    3/36

    PRAKATA

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

    rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan kasus. Laporan ini

    dibuat untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Obstetri

    dan Ginekologi.

    Penyusunan laporan ini terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang turut

    membantu terselesaikannya laporan ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis

    ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Toto Imam S,

    SpOG, K.Onk selaku pembimbing dan seluruh teman kepaniteraan klinik Ilmu

    Obstetri dan Ginekologi atas kerjasamanya selama penyusunan laporan ini.

    Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna

     perbaikan yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis

    sendiri, pembaca maupun bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.

    Jakarta, April 2016

    Penulis

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    4/36

    1

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS

    Identitas Pasien

     Nama : Ny. T. S.

     No. RM : 242xxx

    Tanggal Lahir : 27 Januari 1983 (33 tahun)

    Pendidikan : SMA Pekerjaan : Honorer RSPAD

    Suku : Sunda

    Agama : Islam

    Golongan Darah : B

    Alamat : Kampung Kandang Sapi RT 6 RW 6 No. 16 Jaktim

    Identitas Suami

     Nama : Tn. K 

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : TNI AD

    Pangkat : Kopda

    Suku : Jawa

    Agama : Islam

    Golongan Darah : O

    Alamat : Kampung Kandang Sapi RT 6 RW 6 No. 16 Jaktim

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    5/36

    2

    B. ANAMNESIS

    Dilakukan autoanamnesis di bangsal perawatan ginekologi lantai II RSPAD Gatot

    Soebroto tanggal 18 Maret 2016 pukul 13.00

    Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah.

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien G1P0A0 hamil 7 minggu, datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah,

    terasa seperti mulas diremas-remas seakan-akan mau datang bulan. Nyeri perut dirasakan

    hilang timbul namun semakin lama semakin memberat. Nyeri tidak dipengaruhi oleh

    aktivitas. Pertama kali pasien merasakan nyeri pada 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

    Pasien menyangkal adanya mual dan muntah. Tidak ada keluhan dalam BAB maupun

    BAK. Hasil test pack (+). Pasien menyangkal adanya keluhan perdarahan pervaginam.

    Keluhan keputihan lama yang berubah warna, berbau ataupun gatal disangkal pasien.

    Pada 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien datang ke poliklinik fetomaternal

    untuk ANC pertama kali. Saat ANC pertama tidak ada keluhan yang bermakna. Hasil

     pemeriksaan fisik status generalisata tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan dalam

    tidak ditemukan kelainan. Namun pada pemeriksaan USG didapatkan kantong gestasi

     berada diluar uterus dan diduga adanya kehamilan ektopik. Saat ANC pertama disarankan

    untuk observasi dan USG ulang 2 minggu kemudian di poliklinik fetomaternal.

    Riwayat Menstruasi

    Menarche : 13 tahun

    Siklus : Teratur, 28 - 30 hari

    Lama haid : 7 hari

    Keluhan saat haid : Disangkal, 2 – 3 kali ganti pembalut

    HPHT : 27 Januari 2015

    Riwayat Obstetri

     No. Tanggal

    Partus

    Tempat

    Partus

    Usia

    Kehamilan

    Jenis

    Persalinan

    Penolong Penyulit Anak Keadaan

    Saat Ini

    JK BB PB

    1 Saat ini

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    6/36

    3

    Riwayat KB

    Pasien belum pernah menjadi akseptor KB.

    Riwayat Pernikahan

    Menikah 1 kali, lama pernikahan 5 bulan dan merupakan pernikahan yang pertama. Usia

    menikah 33 tahun dan suami 33 tahun.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Hipertensi : disangkal

    DM : disangkal

    Asma : disangkal

    Alergi : disangkal

    Operasi : disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Hipertensi : disangkal

    DM : disangkal

    Asma : disangkal

    Alergi : disangkal

    Operasi : disangkal

    Riwayat Pengobatan

    Tidak sedang dalam pengobatan tertentu.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    7/36

    4

    C. PEMERIKSAAN FISIK 

    Status Generalis

    Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos Mentis

    Tanda-tanda Vital :

    o Tekanan Darah: 130/80 mmHg

    o  Nadi : 83x/menit (regular, isi cukup)

    o  Napas : 18x menit

    o Suhu : 36,50C

    Status Gizi :

    o Berat Badan : 58 kg

    o Tinggi Badan : 159 cm

    Kepala :

    o  Normocephal, rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut.

    Mata :

    o Edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), kornea

     jernih, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),

     pupil isokor.

    Telinga :

    o Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-).

    Hidung :

    o Bentuk normal, deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-).

    Tenggorokan :

    o Uvula di tengah, tonsi T1/T1, faring tidak hiperemis.

    Leher :o Tidak ada kelainan bentuk leher, pergerakan leher ke segala arah, kelenjar 

    getah bening tidak teraba. Trakea berada di tengah, tidak ada deviasi.

    Kelenjar tiroid tidak teraba. Tidak teraba massa lainnya.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    8/36

    5

    Thorax :

    o Paru :

    o Jantung :

    Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV linea midklavikula sinistra,

    kuat angkat, tidak ada thrill 

    Perkusi : batas jantung kanan di sela iga IV linea parasternal dekstra,

     batas jantung kiri di sela iga IV linea midklavikula sinistra, batas atas

     jantung di sela iga II linea parasternalis sinistra

    Auskultasi : bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen : Lihat status obstetri

    Ekstremitas :

    Ekstremitas superior dan inferior, sinistra dan dekstra tidak tampak deformitas,

    akral teraba hangat, gerakan aktif dan tidak terbatas, eutrofi, normotonus, tidak 

    ditemukan adanya edema ataupun sianosis, tidak ada jari tabuh, turgor kulit baik,

    capillary refill time < 2 detik.

    Depan Belakang

    Inspeksi Kiri Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris

    Kanan Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris

    Palpasi Krepitasi (-), taktil fremitus sama kiri

    dan kanan

    Krepitasi (-), taktil fremitus sama kiri

    dan kanan

    Perkusi Sonor  

    Batas paru-hepar di sela iga 6

    Sonor 

    Auskultasi Kiri   Suara vesikuler 

    Wheezing ( - ), Ronki (-)

    Suara vesikuler 

    Wheezing ( - ), Ronki (-)

    Kanan   Suara vesikuler 

    Wheezing ( - ), Ronki (-)

    Suara vesikuler 

    Wheezing ( - ), Ronki (-)

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    9/36

    6

    Status Obstetrikus

    Pemeriksaan Luar :

    Abdomen

    Inspeksi : Cembung

    Palpasi : Abdomen lemas, tidak teraba massa, nyeri tekan (+) pada regio

    iliaca kiri sampai regio hipogastika

    TFU (Tinggi Fundus Uteri) : (-)

    DJJ (Denyut Jantung Janin) : Sulit dievaluasi

    Genitalia : V/U tenang

    Pemeriksaan dalam : Corpus uteri tenang, parametrium lemas, tidak teraba

    massa adneksa, nyeri goyang porsio (+)

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    KETERANGAN HASIL RUJUKAN

    17/3/2016 (20.30 WIB)

    HEMATOLOGI

    Hemoglobin 13.4 12-16 g/dL

    Hematokrit 38 37-47%Eritrosit 4.3 4.3-6.0 juta/μL

    Leukosit 6.940 4,800-10,800/μL

    Trombosit 212.000 150,000-400,000 /μL

    MCV 89 80-96 fL

    MCH 31 27-32 pg

    MCHC 35 32-36 g/dL

    KOAGULASI

    PT 10,5 10,2 – 12,2 detik  

    APTT 36,7 29,0 – 40,2 detik  

    KIMIA KLINIK 

    SGOT 15

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    10/36

    7

    Ureum 20 20 – 50 mg/dL

    Kreatinin 0,7 0,5 – 1,5 mg/dL

    Glukosa Darah Sewaktu 105

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    11/36

    8

    KETERANGAN PEMERIKSAAN USG:

    - Uterus : Ukuran 72 x 42 letak ante fleksi, miometrium homogen

    - Ovarium Kanan : Ukuran 30 x 18 dalam batas normal

    - Ovarium Kiri : Ukuran 25 x 17, tampak suatu struktur seperti  gestasional sac

    ukuran 13,4 mm dengan struktur janin didalamnya. DJJ positif.

    - Endometrium struktur reguler dalam batas normal.

    E. RINGKASAN

    Pasien wanita usia 33 tahun, datang ke IGD Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto

    dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, terasa seperti mulas diremas-remas

    seakan-akan mau datang bulan. Nyeri perut dirasakan hilang timbul namun semakin lama

    semakin memberat. Nyeri tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Pertama kali pasien

    merasakan nyeri pada 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menyangkal adanya

    mual dan muntah. Tidak ada keluhan dalam BAB maupun BAK.

    Pada 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien datang ke poliklinik 

    fetomaternal untuk ANC pertama kali. Saat ANC pertama tidak ada keluhan yang

     bermakna. Hasil pemeriksaan fisik status generalisata tidak ditemukan kelainan. Pada

     pemeriksaan dalam tidak ditemukan kelainan. Namun pada pemeriksaan USG didapatkan

    kantong gestasi berada diluar uterus dan diduga adanya kehamilan ektopik. Saat ANC

     pertama disarankan untuk observasi dan USG ulang 2 minggu kemudian di poliklinik 

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    12/36

    9

    fetomaternal.

    Hasil pemeriksaan fisik dari tanda vital dan status generalisata tidak ditemukan

    kelainan. Hasil pemeriksaan obstetri ditemukan nyeri tekan pada abdomen regio iliaka

    kiri hingga hipogastrika.Hasil pemeriksaan dalam didapatkan corpus uteri tenang,

     parametrium lemas, tidak teraba massa adneksa, nyeri goyang porsio (+).

    Tidak ditemukan adanya masalah pada hasil pemeriksaan laboratorium darah

    lengkap, kimia darah, koagulasi dan imunoserologi. Pada pemeriksaan penunjang USG

    ditemukan tampak suatu struktur seperti  gestasional sac ukuran 13,4 mm dengan

    struktur janin di ovarium kiri, DJJ positif.

    F. DIAGNOSA

    Kehamilan ektopik pada G1P0A0 hamil 7 minggu

    G. PENATALAKSANAAN

    Non farmakologis

    - Operatif : Laparatomi salpingektomi sinistra

    - Tirah baring

    Farmakologis

    Ceftriaxone injeksi 2x1 gram untuk persiapan operasiPOST LAPARATOMI :

    Clindamisin tablet 300mg 2x1 per oral

    Ultracet tablet 37,5mg 3x1 per oral

    Hemobion 1x1 per oral

    H. PROGNOSIS

    Quo ad vitam : Ad Bonam

    Quo ad Functionam : Dubia

    Quo ad Sanationam : Dubia

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    13/36

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pendahuluan

    Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita

    yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi

    keadaan yang gawat. Keadaan gawat dapat terjadi apabila kehamilan

    ektopik terganggu.1 Kehamilan ektopik merupakan keadaan emergensi

    yang menjadi penyebab kematian maternal selama kehamilan trimester 

     pertama, karena janin pada kehamilan ektopik secara nyata bertanggung

     jawab terhadap kematian ibu, maka para dokter menyarankan untuk 

    mengakhiri kehamilan.2 Hal yang perlu diingat ialah bahwa pada setiap

    wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid

    yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu difikirkan dugaan

    adanya kehamilan ektopik terganggu.1

    B. Kehamilan Normal

    Pada kehamilan normal, telur yang sudah dibuahi akan melalui tubafalopi menuju ke uterus. Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi,

    mulailah pembelahan zigot. Dalam 3 hari terbentuk kelompok sel yang

    sama besarnya dan disebut stadium morula. Dalam ukuran yang sama ini

    hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstitialis tuba

    (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus

    serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Dalam

    kavum uteri, hasil konsepsi mencapai stadium blastula. Blastula dilindungi

    oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan

    mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan

    endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak 

    mengandung sel-sel desidua.1

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    14/36

    Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass)

    akan masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian

    sembuh dan menutup lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi sedikit

     perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Nidasi terjadi pada

    dinding depan atau belakang uterus (korpus), dekat pada fundus uteri.

    Blastula yang berimplantasi pada rahim akan mulai tumbuh menjadi

     janin.1

    Pada kehamilan ektopik, telur yang sudah dibuahi berimplantasi dan

    tumbuh di tempat yang tidak semestinya. Kehamilan ektopik paling sering

    terjadi di daerah tuba falopi (98%), meskipun begitu kehamilan ektopik 

     juga dapat terjadi di ovarium, rongga abdomen, atau serviks.3

    Gambar 1. Proses implantasi normal di endometrium uterus4

    C. Definisi Kehamilan Ektopik 

    Kehamilan ektopik didefinisikan sebagai setiap kehamilan yang terjadi

    di luar kavum uteri,2 yaitu bila sel telur yang dibuahi berimplantasi dan

    tumbuh di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak 

    sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    15/36

    interstitialis tuba dan kanalis servikalis masih termasuk dalam uterus tetapi

     jelas bersifat ektopik.1

    Gambar 2. Lokasi kehamilan Ektopik 3

    D. Epidemiologi

    Frekuensi dari kehamilan ektopik dan kehamilan intrauteri dalam satu

    konsepsi yang spontan terjadi dalam 1 dalam 30.000 atau kurang. Angka

    kehamilan ektopik per 1000 diagnosis konsepsi, kehamilan atau kelahiran

    hidup telah dilaporkan berkisar antara 2,7 hingga 12,9. Angka kejadian

    kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Diantara

    faktor-faktor yang terlibat adalah meningkatnya pemakaian alat

    kontrasepsi dalam rahim, penyakit radang panggul, usia ibu yang lanjut, pembedahan pada tuba, dan pengobatan infertilitas dengan terapi induksi

    superovulasi.2

    Angka kejadian kehamilan ektopik di Amerika Serikat meningkat

    dalam dekade terakhir yaitu dari 4,5 per 1000 kehamilan pada tahun 1970

    menjadi 19,7 per 1000 kehamilan pada tahun 1992. Kehamilan ektopik 

    masih menjadi penyebab kematian utama pada ibu hamil di Kanada yaitu

     berkisar 4% dari 20 kematian ibu pertahun.6 Pada tahun 1980-an,

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    16/36

    kehamilan ektopik menjadi komplikasi yang serius dari kehamilan,

    terhitung sebesar 11% kematian maternal terjadi di Amerika Serikat.2

    Di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta angka kejadian kehamilan

    ektopik pada tahun 1987 ialah 153 di antara 4.007 persalinan atau 1 di

    antara 26 persalinan.1,5

    Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur 

    antara 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun. Frekuensi kehamilan

    ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0-14,6%.1

    Sekurangnya 95 % implantasi ektopik terjadi di tuba Fallopii. Di tuba

    sendiri, tempat yang paling sering adalah pada ampulla, kemudian

     berturut-turut pada pars ismika, infundibulum dan fimbria, dan pars

    intersisialis. Implantasi yang terjadi di ovarium, serviks, atau cavum

     peritonealis jarang ditemukan.2

    E. Faktor Risiko

    Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan

    ektopik. Namun kehamilan ektopik juga dapat terjadi pada wanita tanpa

    faktor risiko.1 Lebih dari setengah kehamilan ektopik yang berhasil

    diidentifikasi ditemukan pada wanita tanpa ada faktor resiko.6

    Faktor risiko kehamilan ektopik adalah 1,3:

    1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya

    Merupakan faktor risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka

    kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan

    meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua.3

    2. Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil progesteron

    Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil masih

    menggunakan kontrasepsi spiral (3-4%). Pil yang mengandung hormon

     progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena dapat

    mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang

    membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi ke dalam

    rahim.3

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    17/36

    3.   Kerusakan dari saluran tuba

    Faktor dalam lumen tuba1:

    1. Endosalpingitis dapat menyebabkan lumen tuba menyempit atau

    membentuk kantong buntu akibat perlekatan endosalping.

    2. Pada Hipoplasia uteri, lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan

    hal ini disertai gangguan fungsi silia endosalping.

    3. Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat

    menjadi sebab lumen tuba menyempit.

    Faktor pada dinding tuba1:

    a) Endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang

    dibuahi dalam tuba.

     b) Divertikel tuba kongenital atau   ostium assesorius tubae   dapat

    menahan telur yang dibuahi di tempat itu.

    Faktor di luar dinding tuba1:

    a) Perlekatan peritubal dengan ditorsi atau lekukan tuba dapat

    menghambat perjalanan telur.

     b) Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen

    tuba

    Faktor lain1 :

    a) Migrasi luar ovum yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri

    atau sebaliknya. Hal ini dapat memperpanjang perjalanan telur 

    yang dibuahi ke uterus, pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat

    menyebabkan implantasi prematur.

     b) Fertilisasi in vitro.

    F. Patologi

    Proses implantasi ovum yang dibuahi yang terjadi di tuba pada

    dasarnya sama dengan halnya di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi

    secara kolumner atau interkolumner. Implantasi secara kolumner yaitu

    telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. Perkembangan

    telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur 

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    18/36

    mati secara dini dan kemudian diresorpsi. Pada nidasi secara

    interkolumner telur bernidasi antara dua jonjot endosalping. Setelah

    tempat nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan

     jaringan yang menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis.

    Karena pembentukan desidua di tuba tidak sempurna, dengan mudah vili

    korialis menembus endosalping dan masuk ke dalam lapisan otot-otot tuba

    dengan merusak jaringan dan pembuluh darah. Perkembangan janin

    selanjutnya bergantung pada beberapa faktor, seperti tempat implantasi,

    tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi

    trofoblas.1

    Di bawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron dari korpus

    luteum graviditas dan trofoblas, uterus menjadi besar dan lembek.

    Endometrium dapat pula berubah menjadi desidua. Setelah janin mati,

    desidua dalam uterus mengalami degenerasi dan kemudian dikeluarkan

     berkeping-keping atau dilepaskan secara utuh. Perdarahan pervaginam

    yang dijumpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus dan

    disebabkan oleh pelepasan desidua yang degeneratif. 1

    Tuba bukanlah tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, sehingga

    tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus. Sebagian

     besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 6 sampai 10

    minggu. Terdapat beberapa kemungkinan mengenai nasib kehamilan

    dalam tuba yaitu 1:

    1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorpsi

    Pada implantasi secara kolumner, ovum yang dibuahi cepat mati

    karena vaskularisasi kurang dan dengan mudah terjadi resorpsi total.

    Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa-apa dan haidnya

    terlambat untuk beberapa hari.

    2. Abortus ke dalam lumen tuba

    Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh-pembuluh

    darah oleh villi koriales pada dinding tuba di tempat implantasi dapat

    melepaskan mudigah dari dinding tersebut bersama-sama dengan

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    19/36

    robeknya pseudokapsularis. Pelepasan ini dapat terjadi sebagian atau

    seluruhnya. Bila pelepasan menyeluruh, mudigah dan selaputnya

    dikeluarkan dalam lumen tuba dan kemudian didorong oleh darah ke

    arah ostium tuba abdominale. Perdarahan yang berlangsung terus

    menyebabkan tuba membesar dan kebiru-biruan (Hematosalping) dan

    selanjutnya darah mengalir ke rongga perut melalui ostium tuba,

     berkumpul di kavum douglas dan akan membentuk hematokel

    retrouterina.

    3. Ruptur dinding tuba

    Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan

     biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars

    interstitialis terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama

    yang menyebabkan ruptur ialah penembusan villi koriales ke dalam

    lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. Ruptur dapat terjadi

    secara spontan atau karena trauma ringan. Darah dapat mengalir ke

    dalam rongga perut melalui ostium tuba abdominale. Bila ostium tuba

    tersumbat, ruptur sekunder dapat terjadi. Dalam hal ini, dinding tuba

    yang telah menipis oleh invasi trofoblas, pecah karena tekanan darah

    dalam tuba. Kadang-kadang ruptur terjadi di arah ligamentum latum

    dan terbentuk hematoma intraligamenter antara 2 lapisan ligamentum

    tersebut. Jika janin hidup terus, dapat terjadi kehamilan

    intraligamenter.

    Pada ruptur ke rongga perut, seluruh janin dapat keluar dari tuba,

    tetapi bila robekan tuba kecil, perdarahan terjadi tanpa hasil konsepsi

    dikeluarkan dari tuba. Nasib janin bergantung pada tuanya kehamilan

    dan kerusakan yang diderita. Bila janin mati dan masih kecil, dapat

    diresorpsi seluruhnya, dan bila besar dapat diubah menjadi litopedion.

    Janin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi oleh

    kantong amnion dan dengan plasenta masih utuh kemungkinan tumbuh

    terus dalam rongga perut, sehingga terjadi kehamilan ektpik lanjut atau

    kehamilan abdominal sekunder. Untuk mencukupi kebutuhan makanan

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    20/36

     bagi janin, plasenta dari tuba akan meluaskan implantasinya ke

     jaringan sekitarnya misalnya ke sebagian uterus, ligamentum latum,

    dasar panggul dan usus.

    G. Jenis Kehamilan Ektopik 

    1. Kehamilan Pars Interstisialis Tuba

    Kehamilan ektopik ini terjadi bila ovum bernidasi pada pars

    interstisialis tuba. Keadaan ini jarang terjadi dan hanya satu persen dari

    semua kehamilan tuba. Rupture pada keadaan ini terjadi pada

    kehamilan lebih tua, dapat mencapai akhir bulan keempat. Perdarahan

    yang terjadi sangat banyak dan bila tidak segera dioperasi akan

    menyebabkan kematian.1

    Tindakan operasi yang dilakukan adalah laparatomi untuk 

    membersihkan isi kavum abdomen dari darah dan sisa jaringan

    konsepsi serta menutup sumber perdarahan dengan melakukan irisan

     baji (wegde resection) pada kornu uteri dimana tuba pars interstisialis

     berada. 1

    2. Kehamilan ektopik ganda

    Sangat jarang kehamilan ektopik berlangsung bersamaan dengan

    kehamilan intrauterine. Keadaan ini disebut kehamilan ektopik ganda

    (combined ectopic pregnancy). Frekuensinya berkisar 1 di antara

    15.000 – 40.000 persalinan. Di Indonesia sudah dilaporkan beberapa

    kasus. 1

    Pada umumnya diagnosis kehamilan dibuat pada waktu operasi

    kehamilan ektopik yang terganggu. Pada laparotomi ditemukan uterus

    yang membesar sesuai dengan tuanya kehamilan dan 2 korpora lutea. 1

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    21/36

    3. Kehamilan Ovarial

    Kehamilan ovarial primer sangat jarang terjadi. Diagnosis

    kehamilan tersebut ditegakkan atas dasar 4 kriteria dari Spiegelberg,

    yakni 1:

    a. Tuba pada sisi kehamilan harus normal

     b. Kantong janin harus berlokasi pada ovarium

    c. Kantong janin dihubungkan dengan uterus oleh ligamentum

    ovary proprium

    d. Jaringan ovarium yang nyata harus ditemukan dalam dinding

    kantong janin

    Diagnosis yang pasti diperoleh bila kantong janin kecil dikelilingi

    oleh jaringan ovarium dengan trofoblas memasuki alat tersebut. Pada

    kehamilan ovarial biasanya terjadi rupture pada kehamilan muda

    dengan akibat perdarahan dalam perut. Hasil konsepsi dapat pula

    mengalami kematian sebelumnya sehingga tidak terjadi rupture,

    ditemukan benjolan dengan berbagai ukuran yang terdiri atas ovarium

    yang mengandung darah, vili korialis dan mungkin juga selaput

    mudigah. 1

    4. Kehamilan servikal

    Kehamilan servikal juga sangat jarang terjadi. Bila ovum

     berimplantasi dalam kavum servikalis, maka akan terjadi perdarahan

    tanpa nyeri pada kehamilan muda. Jika kehamilan berlangsung terus,

    serviks membesar dengan ostium uteri eksternum terbuka sebagian.

    Kehamilan servikal jarang melampaui 12 minggu dan biasanya

    diakhiri secara operatif oleh karena perdarahan. Pengeluaran hasil

    konsepsi pervaginam dapat menyebabkan banyak perdarahan, sehingga

    untuk menghentikan perdarahan diperlukan histerektomi totalis. 1

    Paalman dan Mc ellin (1959) membuat kriteria klinik sebagai

     berikut 1:

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    22/36

    a. Ostium uteri internum tertutup

     b. Ostium uteri eksternum terbuka sebagian

    c. Seluruh hasil konsepsi terletak dalam endoservik 

    d. Perdarahan uterus setelah fase amenore tanpa disertai rasa nyeri

    e. Serviks lunak, membesar, dapat lebih besar dari fundus uteri,

    sehingga terbentuk  hour-glass uterus

    5. Kehamilan ektopik lanjut

    Merupakan kehamilan ektopik dimana janin dapat tumbuh terus

    karena mendapat cukup zat-zat makanan dan oksigen dari plasenta

    yang meluaskan implantasinya ke jaringan sekitar misalnya

    ligamentum latum, uterus, dasar panggul, usus dan sebagainya. Dalam

    keadaan demikian, anatomi sudah kabur. Kehamilan ektopik lanjut

     biasanya terjadi sekunder dari kehamilan tuba yang mengalami abortus

    atau ruptur dan janin dikeluarkan dari tuba dalam keadaan masih

    diselubungi oleh kantung ketuban dengan plasenta yang masih utuh

    yang akan terus tumbuh terus di tempat implantasinya yang baru.5

    Angka kejadian kehamilan ektopik lanjut di RSCM, Jakarta dari

    tahun 1967 – 1972 yaitu 1 di antara 1065 persalinan. Berbagai penulis

    mengemukakan angka antara 1 : 2000 persalinan sampai 1 : 8500

     persalinan.5

    H. Gambaran Klinik 

    Gambaran klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas dan

     penderita maupun dokter biasanya tidak mengetahui adanya kelainan

    dalam kehamilan, sampai terjadinya abortus tuba atau ruptur tuba.5

    1. Kehamilan ektopik belum terganggu

    Kehamilan ektopik yang belum terganggu atau belum mengalami

    ruptur sulit untuk diketahui, karena penderita tidak menyampaikan

    keluhan yang khas. Amenorea atau gangguan haid dilaporkan oleh 75-

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    23/36

    95% penderita. Lamanya amenore tergantung pada kehidupan janin,

    sehingga dapat bervariasi. Sebagian penderita tidak mengalami

    amenore karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya.

    Tanda-tanda kehamilan muda seperti nausea dilaporkan oleh 10-25%

    kasus.5

    Di samping gangguan haid, keluhan yang paling sering

    disampaikan ialah nyeri di perut bawah yang tidak khas, walaupun

    kehamilan ektopik belum mengalami ruptur. Kadang-kadang teraba

    tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Keadaan

    ini juga masih harus dipastikan dengan alat bantu diagnostik yang lain

    seperti ultrasonografi (USG) dan laparoskopi.5

    Mengingat bahwa setiap kehamilan ektopik akan berakhir dengan

    abortus atau ruptur yang disertai perdarahan dalam rongga perut, maka

     pada setiap wanita dengan gangguan haid dan setelah diperiksa

    dicurigai adanya kehamilan ektopik harus ditangani dengan sungguh-

    sungguh menggunakan alat diagnostik yang ada sampai diperoleh

    kepastian diagnostik kehamilan ektopik karena jika terlambat diatasi

    dapat membahayakan jiwa penderita.5

    2. Kehamilan ektopik terganggu

    Gejala dan tanda kehamilan tuba tergangu sangat berbeda-beda

    dari perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai

    terdapatnya gejala yang tidak jelas. Gejala dan tanda bergantung pada

    lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya

    kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum

     penderita sebelum hamil.1

    Diagnosis kehamilan ektopik terganggu pada jenis yang mendadak 

    atau akut biasanya tidak sulit. Nyeri merupakan keluhan utama pada

    kehamilan ektopik terganggu (KET). Pada ruptur tuba, nyeri perut

     bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan

     perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan, tekanan darah dapat

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    24/36

    menurun dan nadi meningkat serta perdarahan yang lebih banyak dapat

    menimbulkan syok, ujung ekstremitas pucat, basah dan dingin. Rasa

    nyeri mula-mula terdapat dalam satu sisi, tetapi setelah darah masuk ke

    dalam rongga perut, rasa nyeri menjalar ke bagian tengah atau

    keseluruh perut bawah dan bila membentuk hematokel retrouterina

    menyebabkan defekasi nyeri.1

    Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada

    kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin dan

     berasal dari kavum uteri karena pelepasan desidua. Perdarahan dari

    uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Frekuensi

     perdarahan ditemukan dari 51-93%. Perdarahan berarti gangguan

     pembentukan Hcg (human chorionic gonadotropin).1

    Yang menonjol ialah penderita tampak kesakitan, pucat dan pada

     pemeriksaan ditemukan tanda-tanda syok serta perdarahan rongga

     perut. Pada pemeriksaan ginekologik ditemukan serviks yang nyeri

     bila digerakkan dan kavum Douglas yang menonjol dan nyeri raba.5

    Pada abortus tubabiasanya teraba dengan jelas suatu tumor di samping

    uterus dalam berbagai ukuran dengan konsistensi agak lunak.

    Hematokel retouterina dapat diraba sebagai tumor di kavum Douglas.1

    Kesulitan diagnosis biasanya terjadi pada kehamilan ektopik 

    terganggu jenis atipik atau menahun. Kelambatan haid tidak jelas,

    tanda dan gejala kehamilan muda tidak jelas, demikian pula nyeri perut

    tidak nyata dan sering penderita tampak tidak terlalu pucat. Hal ini

    dapat terjadi apabila perdarahan pada kehamilan ektopik yang

    terganggu berlangsung lambat. Dalam keadaan yang demikian, alat

     bantu diagnostik sangat diperlukan untuk memastikan diagnosis.5

    I. Diagnosis

    Kesukaran membuat diagnosis yang pasti pada kehamilan ektopik 

     belum terganggu demikian besarnya sehingga sebagian besar penderita

    mengalami abortus tuba atau ruptur ruba sebelum keadaan menjadi jelas.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    25/36

    Alat bantu diagnostik yang dapat digunakan ialah ultrasonografi (USG),

    laparoskopi atau kuldoskopi.1

     Anamnesis   : haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu, dan

    kadang-kadang terdapat gejala subyektif kehamilan muda.1  Nyeri

    abdominal terutama bagian bawah dan perdarahan pervaginam pada

    trimester pertama kehamilan merupakan tanda dan gejala klinis yang

    mengarah ke diagnosis kehamilan ektopik. Gejala-gejala nyeri abdominal

    dan perdarahan pervaginam tidak terlalu spesifik atau juga sensitif.2

     Pemeriksaan umum   : penderita tampak kesakitan dan pucat. Pada

     perdarahan dalam rongga perut tanda-tanda syok dapat ditemukan. Pada

     jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit menggembung dan

    nyeri tekan.1 Kehamilan ektopik yang belum terganggu tidak dapat

    didiagnosis secara tepat semata-mata atas adanya gejala-gejala klinis dan

     pemeriksaan fisik.2

     Pemeriksaan ginekologi   : tanda-tanda kehamilan muda mungkin

    ditemukan. Pergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus dapat

    diraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang-kadang teraba

    tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Kavum

    Douglas yang menonjol dan nyeri-raba menunjukkan adanya hematokel

    retrouterina. Suhu kadang-kadang naik sehingga menyukarkan perbedaan

    dengan infeksi pelvik.1

    Hampir semua kehamilan ektopik didiagnosis antara kehamilan 5 dan

    12 minggu. Identifikasi dari tempat implantasi embrio lebih awal dari

     pada kehamilan 5 minggu melampaui kemampuan teknik-teknik diagnostik yang ada. Pada usia kehamilan 12 minggu, kehamilan ektopik 

    telah memperlihatkan gejala-gejala sekunder terhadap terjadinya ruptur 

    atau uterus pada wanita dengan kehamilan intrauteri yang normal telah

    mengalami pembesaran yang berbeda dengan bentuk dari kehamilan

    ektopik.2

     Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel

    darah merah berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilan ektopik 

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    26/36

    terganggu, terutama bila ada tanda-tanda perdarahan dalam rongga perut.

    Pada kasus tidak mendadak biasanya ditemukan anemia, tetapi harus

    diingat bahwa penurunan hemoglobin baru terlihat setelah 24 jam.1

    Perhitungan leukosit secara berturut menunjukkan adanya perdarahan bila

    leukosit meningkat (leukositosis). Untuk membedakan kehamilan ektopik 

    dari infeksi pelvik dapat diperhaikan jumlah leukosit. Jumlah leukosit

    yang lebih dari 20.000 biasanya menunjukkan infeksi pelvik.1

    Penting untuk mendiagnosis ada tidaknya kehamilan. Cara yang paling

    mudah ialah dengan melakukan pemeriksaan konsentrasi hormon β human

    chorionic gonadotropin (β-hCG) dalam urin atau serum. Hormon ini dapat

    dideteksi paling awal pada satu minggu sebelum tanggal menstruasi

     berikutnya. Konsentrasi serum yang sudah dapat dideteksi ialah 5 IU/L,

    sedangkan pada urin ialah 20–50 IU/L.6 Tes kehamilan negatif tidak 

    menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu karena

    kematian hasil konsepsi dan degenerasi trofoblas menyebabkan   human

    chorionic gonadotropin   menurun dan menyebabkan tes negatif.1 Tes

    kehamilan positif juga tidak dapat mengidentifikasi lokasi kantung

    gestasional. Meskipun demikian, wanita dengan kehamilan ektopik 

    cenderung memiliki level β-hCG yang rendah dibandingkan kehamilan

    intrauterin.6

     Kuldosentesis : ialah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah

    terdapat darah dalam kavum Douglas. Cara ini sangat berguna untuk 

    membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu. Teknik kuldosentesis

    yaitu :- Penderita dibaringkan dalam posisi litotomi.

    - Vulva dan vagina dibersihkan dengan antiseptik 

    - Spekulum dipasang dan bibir belakang porsio dijepit dengan

    tenakulum, kemudian dilakukan traksi ke depan sehingga forniks

     posterior ditampakkan

    - Jarum spinal no. 18 ditusukkan ke dalam kavum douglas dan

    dengan semprit 10 ml dilakukan pengisapan.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    27/36

    Hasil positif bila dikeluarkan darah berwarna coklat sampai hitam yang

    tdak membeku atau berupa bekuan-bekuan kecil.

    Hasil negatif bila cairan yang dihisap berupa :

    - Cairan jernih yang mungkin berasal dari cairan peritoneum normal

    atau kista ovarium yang pecah.

    - Nanah yang mungkin berasal dari penyakit radang pelvis atau

    radang appendiks yang pecah (nanah harus dikultur).

    - Darah segar berwarna merah yang dalam beberapa menit akan

    membeku, darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk.

    Ultrasonografi : Cara yang paling efisien untuk mengeluarkan adanya

    kehamilan ektopik adalah mendiagnosis suatu kehamilan intrauteri. Cara

    yang terbaik untuk mengkonfirmasi satu kehamilan intrauteri adalah

    dengan menggunakan ultrasonografi. Sensitivitas dan spesifisitas dari

    diagnosis kehamilan intrauteri dengan menggunakan modalitas ini

    mencapai 100% pada kehamilan diatas 5,5 minggu. Sebaliknya

    identifikasi kehamilan ektopik dengan ultrasonografi lebih sulit (kurang

    sensitif) dan kurang spesifik.2

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    28/36

    Gambar 3. USG kehamilan ektopik  6

     Laparoskopi : hanya digunakan sebagai alat bantu diagnostik terakhir 

    untuk kehamilan ektopik apabila hasil penilaian prosedur diagnostik yang

    lain meragukan. Melalui prosedur laparoskopik, alat kandungan bagian

    dalam dapat dinilai. Secara sistematis dinilai keadaan uterus, ovarium,

    tuba, kavum Douglas dan ligamentum latum. Adanya darah dalam rongga

     pelvis mempersulit visualisasi alat kandungan tetapi hal ini menjadi

    indikasi untuk dilakukan laparotomi.

    J. Penatalaksanaan

    Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi.

    Dalam tindakan demikian beberapa hal perlu diperhatikan dan

    dipertimbangkan yaitu1 :

    1. kondisi penderita saat itu

    2. keinginan penderita akan fungsi reproduksinya

    3. lokasi kehamilan ektopik 

    4. kondisi anatomik organ pelvis

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    29/36

    Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan

    salpingektomi pada kehamilan tuba atau dapat dilakukan pembedahan

    konservatif yaitu hanya dilakukan salpingostomi atau reanastomosis tuba.

    Apabila kondisi penderita buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik 

    dilakukan salpingektomi.

    1. Pembedahan

    Pembedahan merupakan penatalaksanaan primer pada kehamilan

    ektopik terutama pada KET dimana terjadi abortus atau ruptur pada tuba.

    Penatalaksanaan pembedahan sendiri dapat dibagi atas dua yaitu

     pembedahan konservatif dan radikal. Pembedahan konservatif terutama

    ditujukan pada kehamilan ektopik yang mengalami ruptur pada tubanya.

    Pendekatan dengan pembedahan konservatif ini mungkin dilakukan

    apabila diagnosis kehamilan ektopik cepat ditegakkan sehingga belum

    terjadi ruptur pada tuba.

    a. Salpingotomi linier Tindakan ini merupakan suatu prosedur pembedahan yang ideal dilakukan

     pada kehamilan tuba yang belum mengalami ruptur. Karena lebih dari

    75% kehamilan ektopik terjadi pada 2/3 bagian luar dari tuba. Prosedur ini

    dimulai dengan menampakkan, mengangkat, dan menstabilisasi tuba. Satu

    insisi linier dibuat diatas segmen tuba yang meregang. Produk kehamilan

    dikeluarkan dengan hati-hati dari dalam lumen. Setiap sisa trofoblas yang

    ada harus dibersihkan dengan melakukan irigasi pada lumen dengan

    menggunakan cairan ringer laktat yang hangat untuk mencegah kerusakan

    lebih jauh pada mukosa. Hemostasis yang komplit pada mukosa tuba harus

    dilakukan, karena kegagalan pada tindakan ini akan menyebabkan

     perdarahan postoperasi yang akan membawa pada terjadinya adhesi

    intralumen. Batas mukosa kemudian ditutup dengan jahitan terputus,

     jahitan harus diperhatikan hanya dilakukan untuk mendekatkan lapisan

    serosa dan lapisan otot dan tidak ada tegangan yang berlebihan.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    30/36

    Gambar 4. Salpingostomi7

     b. Reseksi segmental

    Reseksi segmental dan reanastomosis  end to end   telah diajukan sebagai

    satu alternatif dari salpingotomi. Prosedur ini dilakukan dengan

    mengangkat bagian implantasi. Tujuan lainnya adalah dengan merestorasi

    arsitektur normal tuba. Hanya pasien dengan perdarahan yang sedikit

    dipertimbangkan untuk menjalani prosedur ini. Mesosalping yang

     berdekatan harus diinsisi dan dipisahkan dengan hati-hati untuk 

    menghindari terbentuknya hematom pada ligamentum latum. Jahitan

    seromuskuler dilakukan dengan menggunakan mikroskop/loupe.

    c. Salpingektomi

    Salpingektomi total diperlukan apabila satu kehamilan tuba mengalami

    ruptur, karena perdarahan intraabdominal akan terjadi dan harus segera

    diatasi. Hemoperitonium yang luas akan menempatkan pasien pada

    keadaan krisis kardiopulmunonal yang serius. Insisi suprapubik 

    Pfannenstiel dapat digunakan, dan tuba yang meregang diangkat.

    Mesosalping diklem berjejer dengan klem Kelly sedekat mungkin dengan

    tuba. Tuba kemudian dieksisi dengan memotong irisan kecil pada

    myometrium di daerah cornu uteri, hindari insisi yang terlalu dalam ke

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    31/36

    myometrium. Jahitan matras angka delapan dengan benang absorable 0

    digunakan untuk menutup myometrium pada sisi reseksi baji. Mesosalping

    ditutup dengan jahitan terputus dengan menggunakan benang absorbable.

    Hemostasis yang komplit sangat penting untuk mencegah terjadinya

    hematom pada ligamentum latum.

    B. Medisinalis

    Saat ini dengan adanya tes kehamilan yang sensitif dan ultrasonografi

    transvaginal, memungkinkan kita untuk membuat diagnosis kehamilan

    ektopik secara dini. Keuntungan dari ditegakkannya diagnosis kehamilan

    ektopik secara dini adalah bahwa penatalaksanaan secara medisinalis dapat

    dilakukan. Penatalaksanaan medisinalis memiliki keuntungan yaitu kurang

    invasif, menghilangkan risiko pembedahan dan anestesi, mempertahankan

    fungsi fertilitas dan mengurangi biaya serta memperpendek waktu

     penyembuhan.

    Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang belum pecah pernah dicoba ditangani menggunakan kemoterapi untuk menghindari

    tindakan pembedahan. Kriteria kasus yang diobati dengan cara ini ialah:

    1. Kehamian di pars ampularis tuba belum pecah

    2. Diameter kantong gestasi ≤ 4cm

    3. Perdarahan dalam rongga perut ≤100 ml

    4. Tanda vital baik dan stabil

    Obat yang digunakan ialah methotreksat (MTX) 1 mg/kgBB i.v. dan

    faktor sitrovorm 0,1 mg/kgBB i.m. berselang seling setiap hari selama 8

    hari. Methotrexate merupakan analog asam folat yang akan mempengaruhi

    sintesis DNA dan multiplikasi sel dengan cara menginhibisi kerja enzim

    Dihydrofolate reduktase. MTX ini akan menghentikan proliferasi

    trofoblas. Pemberian MTX dapat secara oral, sistemik iv,im atau injeksi

    lokal dengan panduan USG atau laparoskopi. Dari seluruh 6 kasus yang

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    32/36

    diobati, satu kasus dilakukan salpingektomi pada hari ke-12 karena gejala

    abdomen akut, sedangkan 5 kasus berhasil diobati dengan lain.1

    Efek samping yang timbul tergantung dosis yang diberikan. Dosis

    yang tinggi akan menyebabkan enteritis hemoragik dan perforasi usus,

    supresi sumsum tulang, nefrotoksik, disfungsi hepar permanen, alopesia,

    dermatitis, pneumonitis, dan hipersensitivitas. Pada dosis rendah akan

    menimbulkan dermatitis, gastritis, pleuritis, disfungsi hepar reversibel,

    supresi sumsum tulang sementara. Pemberian MTX biasanya disertai

     pemberian folinic acid (leucovorin calcium atau citroforum factor) yaitu

    zat yang mirip asam folat namun tidak tergantung pada enzim dihydrofolat

    reduktase. Pemberian folinic acid ini akan menyelamatkan sel-sel normal

    dan mengurangi efek MTX pada sel-sel tersebut. Sebelumnya penderita

    diperiksa dulu kadar hCG, fungsi hepar, kreatinin, golongan darah.

    Pada hari ke-4 dan ke-7 setelah pemberian MTX, kadar hCG diperiksa

    kembali. Bila kadar hCG berkurang 15% atau lebih, dari kadar yang

    diperiksa pada hari ke-4 maka MTX tidak diberikan lagi dan kadar hCG

    diperiksa setiap minggu sampai hasilnya negatif atau evaluasi dapat

    dilakukan dengan menggunakan USG transvaginal setiap minggu. Bila

    kadar hCG tidak berkurang atau sebaliknya meningkat dibandingkan kadar 

    hari ke-4 atau menetap selama interval setiap minggunya, maka diberikan

    MTX 50 mg/m2 kedua.

    Stoval dan Ling pada tahun 1993 melaporkan keberhasilan metoda ini

    sebesar 94,3%. Selain dengan dosis tunggal, dapat juga diberikan

    multidosis sampai empat dosis atau kombinasi dengan leucovorin 0,1

    mg/kgBB.

    Kontraindikasi pemberian MTX absolut adalah ruptur tuba, adanya

     penyakit ginjal atau hepar yang aktif. Sedangkan kontraindikasi relatif 

    adalah nyeri abdomen.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    33/36

    K. Prognosis

    Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun

    dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Hellman dkk.,

    (1971) melaporkan 1 kematian diantara 826 kasus, Wilson dkk., (1971)

    melaporkan 1 kematian diantara 591 kasus. Akan tetapi bila pertolongan

    terlambat angka kematian dapat tinggi. Sjahid dan Martohoesodo (1970)

    mendapatkan angka kematian 2 dari 120 kasus. Sedangkan Tardjiman

    dkk., (1973) mendapatkan angka kematian 4 dari 138 kehamilan ektopik.

    Pada umumnya kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik 

     bersifat bilateral. Sebagian perempuan menjadi steril setelah mengalami

    kehamilan ektopik lagi pada tuba yang lain. Angka kehamilan ektopik 

    yang berulang dilaporkan antara 0-14,6%. Untuk perempuan dengan

     jumlah anak yang sudah cukup, sebaiknya pada operasi dilakukan

    salpingektomi bilateralis dan sebelumnya perlu mendapat persetujuan

    suami dan isteri.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    34/36

    31

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Anamnesis

    Pasien wanita usia 33 tahun, dengan status G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu

    datang ke IGD Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan nyeri perut bagian

     bawah, terasa seperti mulas diremas-remas seakan-akan mau datang bulan. Keluhan nyeri

     perut pada saat kehamilan trimeser awal dapat menjadi tanda dari beberapa kelainan,

    yaitu kehamilan ektopik, abortus dan infeksi. Pada pasien ini terasa nyeri perut tanpa

    disertai riwayat keputihan lama yan berubah warna, berbau ataupun gatal. Pasien juga

    menyangkal adanya pendarahan pervaginam. Sehingga diagnosis banding terkuat untuk 

    keluhan nyeri perut pasien adalah kehamilan ektopik.

    Diagnosis banding kehamilan ektopik ini diperkuat dengan riwayat pasien pada 1

    minggu sebelum masuk rumah sakit melakukan kontrol ANC pertama kali di klinik 

    fetomaternal RSPAD Gatot Soebroto. Hasil pemeriksaan penunjang USG pasien

    menunjukkan kantong gestasi berada di luar uterus. Dokter menyarankan untuk kembali

    lagi 2 minggu kemudian untuk observasi. Namun sebelum waktu kontrol berikutnya,

     pasien telah merasakan nyeri perut yang menyebabkan pasien datang ke IGD Kebidanan

    RSPAD.

    B. Pemeriksaan Fisik 

    Dari tanda vital dan status generalisata pasien tidak ditemukan kelainan. Namun

     pada pemeriksaan obstetri ditemukan nyeri tekan pada abdomen regio iliaka kiri hingga

    hipogastrika. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan corpus uteri tenang, parametrium

    lemas, tidak teraba massa adneksa, nyeri goyang porsio (+). Nyeri goyang porsio pada pasien memperkuat diagnosis banding kehamilan

    ektopik meskipun pada perabaan adneksa tidak ditemukan adanya massa.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    35/36

    32

    C. Pemeriksaan Penunjang

    Tidak ditemukan adanya masalah pada hasil pemeriksaan laboratorium darah

    lengkap, kimia darah, koagulasi dan imunoserologi. Pada pemeriksaan penunjang USG

    ditemukan tampak suatu struktur seperti gestasional sac ukuran 13,4 mm dengan struktur 

     janin di ovarium kiri, DJJ positif.

    Hasil USG ini merupakan penentu diagnosis akhir pasien yaitu kehamilan ektopik 

     pada gestasi 1 hamil usia 7 minggu.

  • 8/18/2019 Cbd Kehamilan Ektopik

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Prawirohardjo, S., 2005, Kehamilan Ektopik   dalam Ilmu Kebidanan, Jakarta

    Pusat : Yayasan Bina Pustaka.2. http://digilib.unsri.ac.id/download/Kehamilan%20Ektopik.pdf.

    3. http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/kehamilan-ektopik.pdf.

    4. http://www.lusa.web.id/nidasi-atau-implantasi/.

    5. Prawirohardjo, S., 2007, Kehamilan Ektopik   dalam Ilmu Bedah

    Kebidanan, Jakarta Pusat : Yayasan Bina Pustaka.

    6. Murray, H., Baakdah, H., Bardell, T., Tulandi, T., Diagnosis and Treatment of 

    Ectopic Pregnancy, CMA Media Inc. (CMAJ),2005;173(8), diunduh dari

    http://www.cmaj.ca.full.pdf+html.

    7. http://www.surgeryencyclopedia.com/images/gesu_03_img0187.jpg