celsius. - universitas muhammadiyah malangeprints.umm.ac.id/56436/4/bab iii.pdfg. melaksanakan...
TRANSCRIPT
36
BAB III
SETTING PENELITIAN
1.1 Fenomena Kekerasan Seksual di Kota Batu
Kota Batu adalah salah satu kota yang berada diprovinsi Jawa Timur. kota
Batu terletak 90 km sebelah barat daya kota Surabaya atau 15 km sebelah barat
laut kota Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri
dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.
Wilayah Kota Batu berada di ketinggian 700-1.700 meter diatas permukaan laut
dengan suhu udara rata-rata 12-19◦ Celsius.
Kota Batu merupakan kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai
pecahan dari Kabupaten Malang. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk
mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta pengevaluasian proyek-proyek
pembangunan secara mandiri sehimgga masyarakatnya semakin meningkat
kesejahteraannya. Kota Batu terletak 800 meter diatas permukaan air laut dan
memiliki keindahan alam yang memikat sehingga dijuluki the real tourism city of
Indonesian oleh Bappenas (Profil Kota Batu, 2016).
Kota Batu merupakan salah satu kabupaten/kota di Indonesia
melaksanakan program kota layak anak yang dimuali pada tahun 2014 yang
ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Walikota Batu nomor
180/275KEP/422.012/2014 tentang pembentukan gugus tugas kota layak anak dan
Surat Keputusan Walikota Batu nomor 180/66/KEP/422/012/2014 tentang
pembentukan tim pengurus tugas dan rencana aksi kota layak anak. Yang diaman
gugus tugas pelaksanaan Rumtianing. 2014. Kota Layak Anak dalam Perspektif
37
Perlindungan anak. kota layak anak di Kota Batu dikeuai oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, pengendalian penduduk dan
KB sebagai ketua pelaksanaan gugus tugas kota layak anak di Kota Batu.
Pemerintah daerah sendiri masih banyaknya permasalahan anak yang
terjadi dan anak menjadi sasaran dari orang dewasa untuk melakukan kekerasan
baik dalam bentuk fisik seperti penganiyayan dan maupun kekerasan seksual.
Karena itulah peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan implementasi
program kota layak anak (KLA) dalam di Kota Batu. Langkah-langkah apa yang
dilakukan oleh pemerintah Kota Batu agar diskriminasi anak di Kota Batu dapat
teratasi dan agar Kota Batu dapat mendapatkan penghargaan sebagai kota layak
anak yang telah ramah terhadap anak dan kasus kekerasan terhadap anak teratasi.
Gambar 3.1 laporan kasus P2TP2ASumber data: P2TP2A Kota Batu
Data tersebut berdasarkan Pusat pelayanan terpadu perlindungan
perempuan dan anak (P2TP2A) Kota Batu. Konsultan Hukum P2TP2A Kota
Batu, Salma Safitri Rahayaan mengatakan kasus tersebut paling banyak
dikarenakan pelecehan seksual terhadap anak-anak, kekerasan rumah tangga,
38
persoalan hak asuh. Ada 24 kasus yang ditangani oleh P2TP2A, untuk korban
ada dari anak-anak hingga dewasa. Oleh karena itu kasus ini menjadi masalah
yang harus diselesaikan bersama. Bahkan ia mengusulkan untuk memiliki
rumah aman bagi anak.
3.2 Profil Lembaga
Gambar 3.2 Ruangan Bidang PPPA
1. Visi, Misi, dan Tujuan Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Visi
Berdasarkan mandat yang diberikan dalam tugas pokok dan
fungsi serta visi Kepala Daerah maka visi Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai berikut:
“Menjadi lembaga yang baik, bersih, berkualitas, inovatifdan tanggap dalam memberdayakan masyarkat pertanianberbasis pariwisata yang sejahtera”.
39
b. Misi
Sebagaimana gambaran tugas pokok untuk dilaksanakan
dalam rangka mencapai tujuan, adapun misi Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai berikut:
a. Meningkatkan keberdayaan masyarkat, kesetaraan gender,
KB, dan kesejahteraan ibu/anak dan keluarga
b. Pengembangan data yang akurat dan keterpaduan
perencanaan dan pengamblan kebijakan
c. Pengembangan desa berdaya yang bertumpu pada
penciptaan day saing dengan penciptaan kesejahteraan
keluarga
d. Pengembangan kader pemberdayaan masyarkat, gender, KB
dan kesejahteraan keluarga melalui sekolah inovator kader
pemberdayaan
e. Penciptaan Pusat Pengembangan, Pengetahuan dan
Teknologi Lokal (knowledge shelter) untuk pusat
pembelajaran (learning center) teknologi tepat guna dan
pertukaran kearifan lokal dari berbagia sumber untuk
pemberdayaan ekonomi produktif dan peningkatan peran
perempuan menju kesejahteraan keluarga dan masyarakat
f. Pengembangan pusta perlindungan hak-hak anak,
perempuan dan kesejahteraan keluarga melalui gerakan
cinta keluarga
40
g. Pengembangan PKK sebagai motor pemberdayaan,
pengarusutamaan dan peningkatan kesejahteraan dan
perindugan ibu dan anak
c. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan : Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
b. Sasaran : Sasaran yang ditempuh dalam mewujudkan tujuan
sebagai berikut :
1. Terwujudnya sinergitas organisasi Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana
2. Terwujudnya validitas data base potensi tingkat
perkembangan desa/keluarahn, data base keluarga
berencana, data base perempuan korban kekerasan
dalam rumah tangga, data base anak bermasalah
3. Terwujudnya sinkronisasi penyusunan program
pemberdayaan masyarakat perempuan dan keluarga
berencana antara program dari masyarakat dengan
kebijakan perencanaan makro
4. Terwujudnya tingkat pencapaian hasil program
kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
dan Keluarga Berencana secara terukur dan
terdokumentasi dari tahun ke tahun
41
d. Strategi
Strategi pokok Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan, dan Keluarga Berencana akan ditempuh melalui:
a. Pemberdayaan yang bertumpu pada individu, kelompok,
masyarakat, dimaksudkan dengan melibatkan unsur-unsur
tersebut dapat bersinergi dan cepat merespon terhadap
peruahan dan pencapaian tujuan yang diinginkan.
b. Peningkatan kapasitas masyarkat melalui pelatihan
ketrampilan wirausaha dna pendampingna dengan
pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.
c. Pembelajaran dan pelatihan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan dan meningkatkan kapasitas individu,
keluarga, tokoh masyarakat dan lain sebagainya sehingga
mereka mampu mengtasi permasalahan yang dihadapi dan
bisa menangkap kesempatan dan peluang yang ada.
Adanya keterpaduan program dalam bentuk bantuan baik
berupa barang ataupun dalam bentuk modal.
2. Lokasi
Lokasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu
beralamat di Jl. Panglima Besar Jendral Sudirman 507 Balaikota Among
Tani Gedung A Lantai 2 Kota Batu.
42
3.3 Sejarah tentang Lembaga
Berdiri sejak tahun 2002 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) sudah
beberapa kali mengalami perubahan nama dinas yaitu, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kemudian berganti Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPKMB) yang terdiri dari 4
bidang, yaitu : (a) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, (b) Bidang Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), (c) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak,
(d) Bidang Keluarga Berencana.
Awal 2016 dinas ini berubah menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3AP2KB)
yang terdiri dari 4 bidang diantaranya, (a) Bidang pemberdayaan Perempuan, (b)
Bidang Perlindungan Anak, (c) Bidang Pengendalian Penduduk, (d) Bidang
Keluarga Berencana. Semua dilandasi oleh Peraturan Walikota Batu Tahun 2016
tentang kedudukan, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi, serta tata kerja
DP3AP2KB Kota Batu.
3.4 Struktur Organisasi Lembaga
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan
Peraturan Walikota Batu Nomor 72 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan
organisasi, uraian tugas dan fungsi serta tata kerja DP3AP2KB. Susunan
organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut: (Rencana Strategis 2018-2022
DP3AP2KB Kota Batu).
43
`
KEPALA SKPD
SEKRETARIS SKPD
SUB BAGIANPROGRAM &PELAPORAN
SUB BAGIANKEUANGAN
SUB BAGIANUMUM &
KEPEGAWAIAN
BID. PPPA BID. PMD BID. DALDUK BID. KB
SEKSIPEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
SEKSI PERLINDUNGANPEREMPUAN & ANAK
SEKSIPENGARUSUTAMAANGENDER & HAK ANAK
SEKSI PEMBERDAYAANUSAHA EKONOMI
DESA & KELURAHAN
SEKSI KERJASAMADESA
SEKSI PEMBERDAYAANKELEMBAGAANMASYARAKAT
SEKSI PENYULUHANDAN K I E
SEKSIPENDAYAGUNAAN
PKB DAN IMP
SEKSI PEMADUAN &SINKRONISASI
KEBIJAKAN DALDUK
SEKSI PELAYANAN KB / KR& PENDISTRIBUSIAN
ALOKON
SEKSI KETAHANAN &KESEJAHTERAAN
KELUARGA
SEKSI ADVOKASI,DATA, DANINFORMASI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
44
Dalam struktur organisasi adapun penjabarannya sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Pelaporan
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Perempuan
2. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak
3. Seksi Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa dan Kelurahan
2. Seksi Kerjasama Desa
3. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat
e. Bidang Pengendalian Penduduk membawahi :
1. Seksi Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk
2. Seksi Pendayagnaan Program Keluarga Berencana (PKB) dan
Institusi Masyarakat Perdesaan / Perkotaan (IMP)
3. Seksi Penyuluhan dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
f. Bidang Keluarga Berencana membawahi :
1. Seksi Pelayanan KB / KR dan Pendistribusian Alokon
2. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
3. Seksi Advokasi , Data, dan Informasi
45
g. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas yang
meliputi menyusun kebijakan teknis, merencanakan program,
menyelenggarakan bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Perempuan dan Anak.
Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan pada Bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak;
b. perumusan kebijakan teknis, perencanaan dan program kerja pada
bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak;
c. pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan fasilitasi pelaksanaan
program kerja bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Perempuan dan Anak;
d. pelaksanaan koordinasi penyelenggaran sistem data gender dan
anak;
e. pelaksanaan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia
layanan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup
anak di kabupaten;
f. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
daerah dalam pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan
dan anak;
46
g. pelaksanaan analisis, pemanfaatan, penyebarluasan,
pendokumentasian dan penyusunan model informasi data terpilah
menurut jenis kelamin;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pada bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan
dan Anak; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas fungsinya;
Bidang Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak terdiri dari tiga
seksi yaitu :
5.a. Seksi Pemberdayaan Perempuan, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis peningkatan
kualitas hidup perempuan dan pengarusutamaan gender;
c. melaksanakan kebijakan teknis norma, standart, prosedur dan
kriteria program peningkatan kualitas hidup perempuan dan
pengarusutamaan gender;
d. melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan fasilitasi program kerja
peningkatan kualitas hidup perempuan;
e. memfasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan
Pengarus Utamaan Gender pada lembaga pemerintahan daerah dan
lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan dan kualitas
hidup anak;
47
f. melaksanakan analisis gender, perencanaan anggaran yang
responsif gender dan pengembangan komunikasi informasi dan
edukasi dan pengarusutamaan gender;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
pada Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan; dan
h. pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.
5.b. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis daerah dalam hal
perlindungan perempuan dan anak;
c. melaksanakan kebijakan teknis norma, standart, prosedur dan
kriteria program perlindungan perempuan dan anak;
d. melaksanakan kebijakan teknis daerah dalam rangka perlindungan
perempuan dan anak;
e. mengintegrasikan hak-hak perempuan dan anak dalam kebijakan
dan program pembangunan;
f. melaksanakan penguatan lembaga layanan perlindungan
perempuan dan anak tingkat daerah;
g. melaksanakan analisis dan pemanfaatan data perlindungan
terhadap perempuan dan anak;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas pada Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak; dan
48
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.
5.c. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja
pada Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis daerah dalam hal
perlindungan perempuan dan anak;
c. melaksanakan kebijakan teknis norma, standart, prosedur dan
kriteria program perlindungan perempuan dan anak;
d. melaksanakan kebijakan teknis daerah dalam rangka perlindungan
perempuan dan anak;
e. mengintegrasikan hak-hak perempuan dan anak dalam kebijakan
dan program pembangunan;
f. melaksanakan penguatan lembaga layanan perlindungan
perempuan dan anak tingkat daerah;
g. melaksanakan analisis dan pemanfaatan data perlindungan
terhadap perempuan dan anak;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan
tugas pada Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.
49
3.5 Ketenagakerjaan
a. Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Uraian pengantar mengenai jumlah pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Batu(Rencana Strategis 2018-2022 DP3AP2KB Kota Batu).
Tabel 3.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikandi Perangkat Daerah Tahun2017 (tahun terakhir)
No TingkatPendidikan
PNS Non PNSJumlah
L P L P1 SMP Sederajat 0 0 0 0 02 SMA Sederajat 8 5 6 2 213 D3 1 0 0 0 14 S1 7 17 2 1 265 S2 5 11 0 0 166 S3 0 0 0 0 0Sumber : Rencana Strategis 2018-2022 DP3AP2KB Kota Batu
Uraian analisis kondisi pegawai perangkat daerah berdasarkan
tingkat pendidikan pada Dinas pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana
kota batu sampai dengan tahun 2017 dapat diuraikan bahwa pegawai
dengan tingkat pendidikan SMA Sederajat adalah sebesar 33,33%,
pegawai dengan tingkat pendidikan S1 sebesar 41,26%, sedang
pegawai dengan tingkat pendidikan S2 sebesar 25,39%.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dalam
Peraturan Daerah Kota Batu Nomor :180/14/KEP/422.102/2018,
tentang pembentukan sekretariat tetap Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Honorarium Non
50
PNS secretariat tetap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batu tahun anggaran 2008.
MEMUTUSKAN
Pertama : Membentuk sekretariat tetap Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tahun
anggaran 2018
Kedua : Sekretariat tetap Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) mempunyai tugas
sebagai berikut :
1. Melakukan pelayanan pengaduan bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
2. Melakukan pemantauan terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan
3. Melaporkan hasil unit pelayanan kepada Pusat Pelayanan
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
setiap 6 bulan sekali (persemester);
Ketiga : Dalam melaksanakan tugasnya sekretariat tetap
Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) berkewajiban memfasilitasi segala
keperluan yang berhubungan dengan tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak;
51
SUSUNAN KEANGGOTAAN
PEMBENTUKAN SEKRETARIAT TETAP
PUSAT PELAYANAN TERPADU
PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A)
NO NAMA / JABATAN DALAM SEKTAP ALAMAT / INSTANSI
1 2 3
1.
2.
3.
4.
4.
Ketua Setap :
-Daisy Ndun Pangalila
Sekretaris :
-Mita Eka Sari
Bendahara :
-Ambar Puspitaningrum S.Sos
Administrasi :
a.Bidang Pendampingan
-Siti Zulaikah
-Siti Masiroh
-Odong Burhanudin
-Fuad Dwiyono
b.Bidang Penanganan
Psikolog :
-Zakiah R. A, S.Psi;
Hukum :
-Ipda Sugiarto
-Sri Wahyuningsih, SH, M.Pd
-Salma Savitri, SH, MH
Medis
-RS Hasta Brata
-RSU Karsa Husada
-Puskesmas Batu
-Puskesmas Junrejo
-Puskesmas Beji
Kabid PPPA
Staf PPPA
Staf PPPA
Kec. Batu
Kec. Bumiaji
Kec. Junrejo
LPA Kota Batu
Biro Jasa Psikologi “CAZRA”
Kanit PPA Polres Batu
WCC Dian Mutiara Malang
Suara Perempuan Desa Kota Batu
Sumber : DP3AP2KB dalam Peraturan Daerah Kota Batu Nomor
:180/14/KEP/422.102/2018
52
3.6Gambaran Umum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak
1. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
anak (P2TP2A) merupakan pusat kegiatan terpadu yang menyediakan
layanan bagi masyarakat terutama perempuan dan anak untuk
tindak kekerasan
2. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (P2TP2A) merupakan wahana operasional untuk mewujudkan
pemberdayaan perempuan melalui berbagai layanan fisik, informasi,
rujukan, konsultasi dan peningkatan keterampilan serta kegiatan –
kegiatan lainnya.
VISI
Optimalisasi kualitas SDM melalui perlindungan dan pemberdayaan
perempuan dan anak dari tindak kekerasan sesuai dengan prinsip Hak
Asasi Manusia berlandaskan Keimanan dan Ketakwaan.
MISI
1. Menjadikan P2TP2A sebagai basis pemberdayaan perempuan dan
anak secara preventif, kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu
2. Membangun kualitas fisik, spiritual, mental dan intelektual yang
optimal untuk perempuan dan anak.
3. Memberikan pelayanan yang meliputi pendampingan psikologis,
advokasi serta informasi terhadap perempuan dan anak yang
mengalami tindakan kekerasan.
53
4. Membangun gerakan bersama untuk mencegah dan menghapus
tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
5. Membangun jejaring dan menggali potensi masyarakat dalam upaya
mencegah dan menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Tujuan
a) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (
P2TP2A ) adalah memberikan kontribusi terhadap terwujudnya
kesetaraan dan keadilan gender melalui ketersediaan wadah
kegiatan pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak.
b) Memfasilitasi kebutuhan perempuan dan anak korban kekerasan
dalam memenuhi hak korban yaitu hak atas kebenaran, hak atas
perlindungan, hak atas keadilan dan hak atas pemulihan /
pemberdayaan.
Tugas dan Fungsi
1. Melakukan upaya preventif ( Pencegahan ) bagi perempuan dan
anak korban kekerasan melalui kegiatan :
a. Penyuluhan, Kampanye atau Pendidikan lainnya kepada public
b. Memfasilitasi upaya pemberdayaan ekonomi perempuan yang
rentan terhadap tindak kekerasan.
c. Memfasilitasi upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dan
anak di sektor Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, Ekonomi,
Politik, Sosial dan budaya.
d. Melakukan advokasi kebijakan terkait upaya pencegahan
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
54
2. Melakukan upaya kurative ( Penanganan ) bagi perempuan dan
anak korban kekerasan melalui :
a. Penerimaan pengaduan dan pelaporan kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
b. Memfasilitasi pelayanan kesehatan
c. Memfasilitasi pelayanan psikologi
d. Memfasilitasi pelayanan bantuan hukum
e. Memfasilitasi pelayanan bimbingan , rohani dan keagamaan
3. Melakukan upaya rehabilitative ( Pemulihan )
a. Pemulihan Psikososial
b. Memfasilitasi perlindungan korban di shelter
c. Melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi.
d. Memfasilitasi pemberdayaan di bidang pendidikan
e. Memfasilitasi proses pemulangan dan reintegrasi social
f. Memfasilitasi proses pemulihan rohani.
Sarana dan Prasarana yang tersedia
1. Pelayanan Administrasi
2. Tersedia satu buah gedung sebagai tempat pelayanan korban di
tingkat kabupaten
3. Tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan pelayanan
4. Tersedia tenaga untuk memberikan pelayanan , baik tenaga
permanen dan tenaga dengan melakukan perjanjian kerja sama
sesuai kebutuhan korban
55
SOP Pelayanan
1. SOP Menerima laporan / aduan
2. Mengisi formulir aduan
3. Melaporkan kepada kepala UPT
4. Koordinasi dan menetapkan langkah tindakan sesuai indikasi
5. Melaporkan kasus rencana tindakan
6. Pemberian layanan sesuai indikasi.
Layanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) Kota Batu
a. layanan cegah kekerasan
Melakukan kegiatan baik berupa penguatan kelembagaan,
forum maupun kegiatan ilmiah lainnya yang mengarah pada
pencegahan tindak kekerasan pada perempuan dan anak dengan
mitra kerja : Pemerintah Kota Batu, LSM, Perguruan Tinggi,
Ormas, Media dan lain-lain.
b. Layanan Advokasi Korban
Terdiri dari litigasi dan non litigasi. Litigasi apabila korban
menempuh jalur hukum, visum, rawat inap, dampingan psikologis
dan spiritual selama proses hukum, dan rumah aman atau shelter
bagi korban yang membutuhkan. Sedanagkan non litigasi apabila
korban menempuh jalur non hukum seperti dampingan psikologis
dan spiritual serta rumah aman dengan mitra kerja Unit Pelayanan
Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Kota Batu, RSU Karsa
56
Husada Kota Batu, puskesmas, psikolog, Woman Crisis Center
dan lain-lain.
c. Layanan Rehabilitasi dan Reintegrasi
Setelah proses hukum dan pasca trauma P2TP2A
memberikan layanan rehabilitasi dengan membantu korban untuk
tetap mendaptkan hak atas pendidikan dan pengasuhan yang layak,
membantu perempuan korban tetap hidup dengan layak secara
sosial dan diterima dengan baik dilingkungan tempat tinggalnya.
Mitra Kerja pada layanan rehabilitasi dan reintegrasi di P2TP2A
bekerja sama dengan Pemerintah, Badan Amil Zakat, dan lain-lain.
Gambar 3.3 Skema keanggotaan P2TP2A Kota Batu