ceramah ujian2
DESCRIPTION
padepokan insan muliaTRANSCRIPT
ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح� ال�م� ع�ل�ي�ك�م� و�ر� الس�
ه�، ر� ت�غ�ف� ن�س� ت�ع�ي�ن�ه� و� ن�س� د�ه� و� م� د� ل�ل�ه� ن�ح� م� إ�ن� ال�ح�
ي*ئ�ات� ن�ا و�م�ن� س� س� �ن�ف� و�ر� أ ر� ن�ع�وذ� ب�الله� م�ن� ش� و�
ل� ل�ه� و�م�ن� ال� م�ض� د�ه� الله� ف� ال�ن�ا، م�ن� ي�ه� أ�ع�م�
�ل�ه� إ�ال� الله� د� أ�ن� ال� إ ه� اد�ي� ل�ه� ،�أ�ش� ال� ه� ل�ل� ف� ي�ض�
د>ا ع�ب�د�ه� م� د� أ�ن� م�ح� ه� أ�ش� ر�ي�ك� ل�ه�، و� د�ه� ال�ش� و�ح�
ا ب�ع�د� م�ل�ه�.، أ� و� س� و�ر�
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-
sama berkumpul dalam rangka thalabul ilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim,
bertatap muka di majelis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat.
Mudah-mudahan setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah SWT. Tak lupa semoga shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya,
sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya
hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik
Saudara-saudariku semua yang dirahmati Allah, pada kesempatan malam ini saya akan sedikit
berbagi ilmu kepada teman-teman semua. Adapun sedikit ilmu yang akan saya bagikan adalah
tentang “Manfaat Dzikir Bagi Kesehatan”. Tahukan kalian apa arti dizikir itu? Secara etimologi
Dzikir berasal dari kata Dzakara yang artinya mengingat atau mengenang. Dzikrullah menyebut
dan mengingat Allah SWT. Dzikir yang baik mencakup dua makna di atas; menyebut dan
mengingat. Dzikir dengan hanya menyebut dengan lisan tanpa menghadirkan hati tetap bisa
mendatangkan pahala, namun tentu dzikir macam ini berada pada tingkat yang paling rendah.
Dzikir dengan lisan tanpa menghadirkan hati dan pikiran bisa saja memberi pengaruh terhadap
hati dan keimanan seseorang, tetapi pengaruhnya tidak sebesar dzikir sambil menghadirkan hati.
Paling baik adalah dzikir dengan lisan sambil menghadirkan hati.
�� ء�اي ار� ل� ه��� لن ل� و� ي��� ل ف� �ل���� ت خ� ر�ض� و�� أل� م��و��ت� و� لس �ن ف�ى خ�ل�ق� ��إ ت ٱ ٱ ٱ ٱ ٱ
��ب� �ب �ل أل� ل�ى % ٱأل& ا و�ع�ل�ى� ﴾۱۹﴿ە و� و ا و�ق%ع��% �� ه� ق�ي لل�� ون� %ر% ذ�ك ذ�ين� ي��� ل�� د � د ٱ ٱ
ون� ف�ى ر% �ف�ك �ت �ه�م� و�ي %وب ن �ق�ت�ج% ل �ا م�ا خ� ن ب ر�ض� ر�� أل� م��و��ت� و� لس ل�ق� ٱ خ� ٱ
ار� لن �ا ع�ذ�اب� �ك� ف�ق�ن ن �ح�� ب ا س% ��ط� ٱه��ذ�ا ب ۱۹۱﴿ د ﴾
Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Dalam ajaran Islam, banyak kesempatan dan sarana yang Allah SWT sediakan bagi Kaum
Muslimin untuk melaksanakan ibadah dzikir ini. Dalam kehidupan Muslim, ada berbagai doa
yang bisa dibaca dalam beragam aktivitas dan kesempatan. Mulai dari bangun tidur sampai tidur
kembali, hampir seluruh satuan kegiatan ada doa khusus. Paling tidak, dalam setiap aktivitas
Muslim secara umum, seyogyanya dimulai dengan membaca basmalah, yang juga mengandung
makna dzikir; menyebut dan mengingat Allah SWT. Rasul Saw bersabda: “Setiap amal yang
tidak dimulai dengan nama Allah SWT, maka ia terputus dari keberkahan”. (HR. Abu Dawud).
Ibadah dzikir cukup simpel dan mudah dilakukan. Tidak harus dengan persiapan khusus, tempat
khusus dan waktu khusus. Dalam kondisi apapun diperbolehkan, asal tidak pada tempat-tempat
yang kotor dan menjijikkan. Seorang Muslim bisa memanfaatkan waktu yang senggang dan
kosong untuk berdzikir. Berdzikir bisa dilakukan pada waktu menunggu antrian, waktu
menunggu lampu merah, dan seterusanya. Mengisi waktu kosong dengan dzikrullah, bisa
membantu seseorang terhindar dari perbuatan sia-sia dan dosa. Karena waktu dan kesempatan
yang kosong berpeluang dua hal; kebaikan atau keburukan, positif atau sebaliknya.
Dzikrullah adalah satu ibadah yang sangat mulia dan begitu dianjurkan. Keutamaan dan nilai dari
ibadah ini begitu besar dan beragam. Bahkan dapat disimpulkan bahwa sangat tidak sebanding
antara upaya dan energi yang dikeluarkan untuk melakukan ibadah dzikir dengan keutamaan
yang disediakan. Dzikir adalah ibadah yang tidak begitu memerlukan upaya dan pengorbanan
besar.
Rasulullah Saw juga menjelaskan bahwa dzikrullah menjadi pembeda seorang yang ‘hidup’ dan
‘mati’. Diriwayatkan dari Abu Musa, Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan orang yang
berdzikir mengingat Allah dan yang tidak pernah berdzikir kepadaNya bagai orang yang hidup
dan mati”. (HR. Baihaqi). Tentu, maksud hidup dan mati di sini pada sisi hati dan batin. Dalam
hadits lain disebutkan: “Sesungguhnya hati itu bisa berkarat sebagaimana besi bila dikenai air”.
Rasul ditanya: “Apa penawarnya wahai Rasul?” Rasul bersabda: “Mengingat kematian dan
membaca Al-Qur’an. (HR. Baihaqi). Dan membaca Al-Qur’an termasuk dzikrullah yang paling
utama.
Siapa yang senantiasa melantunkan dzikir hatinya bisa hidup, dan sebaliknya siapa yang jauh
dari dzikrullah, akan terancam mati hati. Hidup dan mati hati pada selanjutnya akan menentukan
moral dan prilaku seorang Muslim. Selanjutnya juga akan menentukan nilai dan kualitas
kehidupan seorang Muslim. Berarti bahwa dzikir bisa mempengaruhi kualitas hidup seorang
Muslim.
Tentu ibadah ini dilakukan dengan tata cara dan adab yang tidak melanggar ajaran dan etika
dalam Islam. Dua hal secara umum yang menjadi syarat agar ibadah dzikir diterima di sisi Allah
SWT. Pertama, motivasi untuk mendapat ridha dan balasan baik dari Allah SWT. Kedua, tata
cara pelaksanaannya sesuai tuntutan syariah. Tata caranya tidak berbau kesyirikan, tidak
mendatangkan mafsadah (kerugian) baik terhadap pribadi maupun orang lain, tidak mengganggu
kepentingan umum, dan sebagainya. Dan tentunya banyak berdzikir tidak sepatutnya
mengganggu kewajiban lain, karena berdzikir adalah ibadah sunnah, yang tidak boleh
mengganggu aktivitas yang wajib.
Manfaat Berdzikir Bagi Kesehatan
Begitu besar keutamaan dzikrullah, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an: “Dan
sesungguhnya berdzikir kepada Allah itu adalah lebih besar -keutamaannya-.”(Al-’Ankabut: 45).
Agar termotivasi untuk memperbanyak dzikrullah, Muslim perlu mengetahui manfaat dari
ibadah ini. Satu kiat yang umum diketahui, bahwa agar seseorang termotivasi melakukan suatu
hal, maka ia perlu mengetahui manfaat dari hal tersebut. Selain manfaat yang bersifat bathini
(non-fisik atau kejiwaan), di zaman modern ini banyak penelitian juga penemuan yang
menjelaskan manfaat-manfaat dzikir secara fisik (kesehatan badan). Berbagai penemuan dan
penelitian di Negara Muslim atau bahkan di Negara minoritas Muslim seperti di Amerika dan
Inggris menjelaskan fakta tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui, satu acuan untuk memahami konsep “sehat” pada tahun 1984
Organisasi Kesehatan se Dunia (WHO) telah menambahkan dimensi agama sebagai salah satu
pilar kesehatan, yaitu kesehatan manusia seutuhnya meliputi :
a. Sehat secara jasmani, (fisik/ biologik),
b. Sehat secara kejiwaan ( psikiatrik/psikologik),
c. Sehat secara sosial
d. Sehat secara spiritual (kerohanian / agama)
Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater telah melakukan penelitian bahwa hubungan antara
komitmen agama dan kesehatan, menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
kelompok yang menjalankan ibadah keagamaan dengan Kesehatan. Dalam hal kemampuan
mengatasi penderitaan dan penyembuhan, ternyata mereka yang religious lebih mampu
mengatasi dan proses penyakit lebih cepat. Pada dasarnya dalam tubuh manusia terdapat jaringan
“Psikoneuroendokrin”, yang mempengaruhi faktor-faktor kejiwaan (psikis). Pada umumnya
“Psiko-neuro-endokrin “ini dapat mengakibatkan kekebalan tubuh (imunitas) menurun, yang
pada gilirannya tubuh mudah terserang penyakit, atau bisa juga sel-sel organ tubuh berkembang
radikal (misalnya pada kanker). Demikian pula penyakit infeksi lainnya mudah menyerang tubuh
disebabkan karena imunitas atau kekebalan tubuh seseorang sedang menurun. Di lain pihak
faktor kejiwaan (psikis) melalui jaringan “Psikoneuro- endokrin” dapat meningkatkan imunitas
(kekebalan tubuh sehingga seseorang tidak mudah jatuh sakit atau mempercepat proses
penyembuhan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, disinilah peran terapi psikoreligius(dzikir)
memegang peran.6
Diantara manfaat dzikir kepada Allah ta’ala telah dapat mendatangkan kegembiraan, kesenangan,
dan ketenangan, bahkan dzikir merupakan kehidupan hati, ia adalah santapan sekaligus ruh bagi
hati. Dalam Al-quran surat Ar-Ra’du ayat 28 yang artinya Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram”
Oleh sebab itu dalam sudut ilmu kesehatan dzikir merupakan terapi psikiatrik, karena dzikir
mengandung unsur Spiritual kerohanian yang dapat membangkitkan harapan, ketenangan, dan
rasa percaya diri terhadap orang yang sedang sakit, yang pada gilirannya kekebalan (imunitas)
tubuh meningkat, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
Dalam suatu konferensi kedokteran di Kairo , Doktor Ahmad Al Qodli, ahli penyakit jantung dan
direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika, menyatakan bahwa
mendengarkan atau membaca Al- Quran sebagai bentuk dzikir yang paling utama (afdhal)
mampu menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh
melawan serangan penyakit.
Kesimpulan tersebut disampaikan dalam konferensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan
terhadap 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al-
Quran atau memperdengarkannya. Ternyata 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan
non muslim tersebut, menampakan adanya gejala pengenduran syaraf yang tegang dan
selanjutnya menimbulkan ketenangan jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi
elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi
dalam tubuh selama pengobatan. Menurut Al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu
mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan
pasien.
Saudara-saudariku yang dirahmati Allah, dari sedikit uraian diatas kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa selain memiliki manfaat bathiniyah dzikir sangat berpengaruh pada kesehatan
jasmani kita. Dzikir mampu meningkatkan daya imunitas tubuh kita melalui jaringan “Psiko-
neuro-endokrin”. Seperti hadist Nabi “bahwa “ketahuilah” , di dalam jasad manusia segumpal
daging. Jika ia baik (sehat) maka seluruh jasad akan baik dan jika ia rusak (sakit) maka seluruh
tubuh akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah qalbu” (HR Bukhari Muslim.).
jika kita rajin berdzikir insyaAllah segumpal darah yang disebut dengan qolbu atau hati akan
tenang dan ketenangannya akan mempengaruhi jasad kita agar selalu sehat. Jadi, jika kita mulai
galau, merintih, sedih marilah kita berdzikir. Oleh karena itu sebelum mengakhiri ceramah pada
malam hari ini marilah kita berdzikir bersama.
�له�اقوة وال الحول العظيم لعلي إبالله ال ا �ال ه% إ ه% و� الل �ر% الل �ب ك� � أ �ح�م�د% و� ال �ح�ان� و� ال ب ه� س% الل
Artinya : Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan
Allah Maha Besar. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang
Maha Tinggi dan Maha Agung.
Demikian sedikit ilmu yang saya bagi pada malam hari ini, semoga apa yang saya sampaikan
dapat memberi manfaat dan bisa diamalkan oleh saudara-saudariku semua. Apabila ada
kekurangan saya mohon mohon maaf yang sebesar-besarnya karena jika ada kesalahan itu
datangnya dari saya pribadi sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح� ال�م� ع�ل�ي�ك�م� و�ر� الس�