cerpen khadafi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Cerpen Khadafi
1/4
Kenangan akan kerinduan dimasa lalu
Sore hari awan terlihat mendung disertai angin yang sedikit kencang. Tak
lama kemudian gerimis pun mulai turun. Mulai membasahi bumi yang sedari awal
panas menyengat. Yah! Beginilah cuaca saat ini, awalnya tadi panas terik sekarang
mendung dan turun hujan yang membuat suasana cukup dingin. Tak lama
kemudian gerimis telah berubah menjadi hujan yang cukup deras. Aku
menyelesaikan beragam laporan penelitian serta makalah di laptop yang harus
dikumpulkan lusa sambil menikmati suara hujan yang menerjang seng rumah.
asa jenuh mulai menghampiri ku akibat tumpukan tugas yang harus aku
selesaikan.
Aku pun mencoba beristirahat sebentar sambil membuat teh hangat
didapur agar pikiranku kembali rileks serta menghangatkan badan disaat cuaca
yang cukup membuat badan kedinginan. Sambil menyeruput teh mata ku tak
sengaja menangkap beberapa anak yang tengah bermain hujan dengan riang
gembira. Aku memperkirakan usia mereka sekitar enam tahun. itengah keseruan
mereka seorang datang dan berteriak sambil mengacungkan tinju kepada mereka.
"emudian si ibu mendekat dan menjewer yang aku perkirakan adalah anaknya.
Sontak beberapa teman#temannya kabur meninggalkan si anak tadi. Sepertinya dia
dimarahi oleh ibunya. Aku mendengar sedikit percakapan antara si ibu dan
anaknya. “ enak ya mandi hujan “ kata si ibu geram “ nanti sakit baru tau rasa,
ayo pulang sana bersihkan dirimu “. Tidak ada pilihan lain selain pulang, si anak
bersungut#sungut sambil memegang telinganya yang barusan dijewer oleh ibu
nya. Melihat kejadian tadi membuat ku tergelak , mengingatkan masa kecil ku
dulu yang pernah mengalami hal serupa dengan yang dialami oleh si anak tadi.
Saat itu kami mandi huja sambil bermain sepak bola dilapangan. itengah
keseruan bermain tau#tau nya ibu ku dating mengampiri ku dengan wajah marah.
Aku pun kabur untuk menghindari hukuman dari ibu ku. "etika aku pulang
ternyata ibu telah menunggu ku sambil menjewer sebagai hukuman ku mandi
hujan dan kabur dari ibu. Ya itu adalah pengalaman saat aku masih nakal#
nakalnya. Mengingat kenangan masa lalu entah kenapa aku jadi teringat salah satu
kenangan tentang ibu. $bu yang bersusah payah bekerja agar kami tetap
melanjutkan kuliah saat ekonomi keluarga kami sedang masa susah#susahnya. Ya
kenangan yang tidak bias kulupakan begitu saja. Terkadang aku meneteskan air
mata begitu mengingatnya bagaimana ibu yang aku sayangi berjuang membantu
menghidupi keluarganya saat posisi ekonomi sedang masa#masa sulitnya pada
waktu itu.
-
8/17/2019 Cerpen Khadafi
2/4
"ira#kira lima tahun yang lalu di sebuah kota kecil tempat ku dilahir dan
dibesarkan. Saat itu perekonomian keluarga ku terbilang berkecukupan bagi kami
yang bertiga bersaudara ini. Ayahku bekerja disalah satu %T. Swasta dibagian
pengelasan. &ika beruntung biasanya Ayahku akan lembur dan mendapat
penghasilan tambahan. Saat itu masih bias untuk menguliahkan kakak dan abang
ku diluar kota. Bahkan, kami juga mempunyai sepeda motor. 'amun, tak lama
berselang perusahaan swasta tempat Ayahku bekerja mengalami masalah. Banyak
dari karyawannya demo menuntut gaji yang belum dikeluarkan oleh pihak
perusahaan. Beberapa karyawannya terancam di %(" termasuk Ayahku. Akibat
situasi kacau inilah yang membuat ekonomi keluargaku ikut kenak imbasnya.
Tepat saat itu pula lah abang dan kakak ku membutuhkan biaya yang tidak sedikit
untuk kuliah mereka. Sementara aku baru saja lulus dari SMA 'egeri dantentunya aku memiliki niat yang besar untuk melanjutkan kuliah seperti abang dan
kakak ku.
Mengingat situasi sedang masa sulit aku pun mengurungkan niat ku untuk
mengutarakan kepada orang tua ku bahwa aku ingin melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi lagi. Ayah yang terancam di %(" membuat $bu harus membantu
Ayahku. Bahkan ibu sampai harus rela menjadi pencuci pakaian orang di salah
satu loundri. Tentu saja aku tidak tega melihat $bu harus ikut serta membanting
tulang demi kami untuk tetap kuliah dan mencari sesuap nasi. Maka pada suatu
kesempatan aku mengatakan ke $bu bahwa aku tidak melanjutkan kuliah dan akumemilih untuk bekerja untuk meringankan beban Ayah dan $buku.
“ Bu aku akan bekerja membantu Ayah dan $bu “ kata ku. “ kau mau kerja
apa) engan badan kau yang kurus itu mau kerja apa) “ tanya ibuku. “ kerja apa
saja yang halal dan tentunya dapat membantu Ayah dan $bu “ jawab ku mencoba
meyakinkan $bu. “ $bu tidak mengi*inkan kau bekerja “ kata $buku. “ tapi bu aku
tidak ingin Ayah dan $bu menanggung beban untuk menyekolahkan kami “ kata
ku. “ pokoknya $bu tidak ingin kau bekerja +i* “ tegas ibu “ cukuplah tugas kau
belajar melanjutkan ke perguruan tinggi “. “ tapi bu biaya kuliah ku pasti akan
sangat besar “ kata ku “ aku tidak ingin $bu memikirkan biaya kuliah ku nanti “. “
biaya kuliah kau jangan kau pikirkan “ kata $bu “ pasti ada jalan keluarnya nanti,
itu sudah menjadi tugas dan kewajiban $bu sebagai orang tua menyekolahkan
kalian setinggi mungkin agar kalian bisa melihat dunia. &angan seperti $bu yang
hanya tamatan SM% “ aku pun tertunduk diam mendengar penjelasan $bu yang
begitu kuat agar aku kuliah, air mata ku pun mulai membasahi wajahku. “ sudah
jangan menangis seperti anak kecil “ kata $bu “ anak laki#laki harus kuat dan tegar
“.
-
8/17/2019 Cerpen Khadafi
3/4
“ bagaimana mungkin aku tidak menangis memikirkan darimana ibu akan
mendapatkan uang untuk biaya aku kuliah nanti “ isak ku. $bu mengusap kepala
ku dan berkata “ sudahlah (ai*, jangan kau memikirkannya “ kata ibu
menenangkanku “ bagi ibu yang terpenting kalian kuliah dan menjadi orang yang
besar berpendidikan tinggi “
“ $bu melarang kau bekerja agar kau tidak seperti ayah kelak saat bekerja “
lanjut $bu “ kerja dilapangan dengan medan cukup berbahaya dan gaji yang kecil.
"au lah yang harus menggaji orang kelak “ . aku masih terisak mendengar seruap
perkataan ndan nasehat ibu. Sungguh aku tidak akan sanggup membalas setiap
jasa yang beri untuk kami, anak#anakmu $bu. “ besok pergilah mendatar kuliah
dimana kau suka “ kata $bu “ soal biaya mendatar sama tes masuk kuliah jangan
kau risaukan, ibu telah menyiapkannya “ aku pun mengangguk paham
mendengarkan penjelasan ibu. $bu aku tau setiap keringat perjuanganmu adalah
cahaya bagi kami yang menuntut ilmu diluar kota. Bahkan ibu sampai harus
bekerja membantu ayah untuk tetap bisa menyekolahkan kami. Sungguh tidak ada
satu pun jasa mu yang dapat kami balaskan selain untaian do-a untuk mu ibu.
Bagi ku tanpa pengorbanan ibu kami tidak akan bisa mengecap rasanya bangku
perkuliahan ini. Terima kasih ibu atas segala yang engkau berikan kepada kami.
Alhamdulillah aku diterima disalah satu uniersitas swasta diluar kota.
Seiring dengan itu ekonomi keluargaku pun mulai membaik. an kabar baiknya,kakak dan abang ku Alhamdulillah lulus dari masing uniersitas dan telah bekerja
ditempat perantauan masing#masing. Tinggallah aku yang merlanjutkan jejak
mereka berdua. “ baik#baik kuliahnya disana +i* “ jangan malas dan rajin#rajinlah
belajar “ itulah sepenggal kalimat sederhana dari ibuku. 'amun, sepenggal
kalimat inilah yang membuatku termotiasi untuk lebih semangat kuliah. Takkan
aku sia#siakan segala pengorbanan dan amanah dari orang tua ku ini. Terutama
ibuku yang menjadi inspirasiku selama aku kuliah. Aku harus membuat kedua
orang tua ku bangga akan prestasiku ini.
Tepat saat ini hujan pun mulai reda membuyarkan kenagan yang baru sajaaku ingat. "enangan yang tidak akan aku lupakan dan akan selalu menjadi
inspirasiku. Yaitu ibu. Aku tersenyum mengingat bagaimana perjuangan ibu agar
kami kakak#beradik tetap melanjutkan kuliah dan menjadi orang besar yang
membanggakan kedua orang tua kami. Aku merasa bulir air mata membasahi
wajah ku. Ah, sial aku menagis lagi. Batin ku sambil mengusap wajahku dari air
mata. "ata ibu anak laki#laki pantang mengeluarkan air mata. “ Yap, nasehat ibu
benar “ kata ku sambil tersenyum.
-
8/17/2019 Cerpen Khadafi
4/4
Sudah tiga tahun ini ibu berhenti bekerja sebagai pencuci pakaian di salah
satu tempat ibu bekerja, malahan ibu dipercaya sebagai pengelolah loundri.
Ayahku) Alhamdulillah beliau telah bekerja kembali di %T. Swasta tersebut. $bu,
engkaulah segala#galanya bagiku. $*inkan aku memeluk dan mencium mu. $ngin
rasa nya aku bersimpuh dikakimu ibu. rrtt / drrrtt / drrtt hp ku bergetar.
"ulihat dilayar panggilan, ternyata ibu! Aku pun tersenyum dan menganggat
telepon dari ibu “ halo assalamu-alaikum ibu, gimana kabar ibu) “ kata ku
gembira.