cerpen khadafi

Upload: abdul-rehazk

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Cerpen Khadafi

    1/4

      Kenangan akan kerinduan dimasa lalu

    Sore hari awan terlihat mendung disertai angin yang sedikit kencang. Tak 

    lama kemudian gerimis pun mulai turun. Mulai membasahi bumi yang sedari awal

     panas menyengat. Yah! Beginilah cuaca saat ini, awalnya tadi panas terik sekarang

    mendung dan turun hujan yang membuat suasana cukup dingin. Tak lama

    kemudian gerimis telah berubah menjadi hujan yang cukup deras. Aku

    menyelesaikan beragam laporan penelitian serta makalah di laptop yang harus

    dikumpulkan lusa sambil menikmati suara hujan yang menerjang seng rumah.

    asa jenuh mulai menghampiri ku akibat tumpukan tugas yang harus aku

    selesaikan.

    Aku pun mencoba beristirahat sebentar sambil membuat teh hangat

    didapur agar pikiranku kembali rileks serta menghangatkan badan disaat cuaca

    yang cukup membuat badan kedinginan. Sambil menyeruput teh mata ku tak 

    sengaja menangkap beberapa anak yang tengah bermain hujan dengan riang

    gembira. Aku memperkirakan usia mereka sekitar enam tahun. itengah keseruan

    mereka seorang datang dan berteriak sambil mengacungkan tinju kepada mereka.

    "emudian si ibu mendekat dan menjewer yang aku perkirakan adalah anaknya.

    Sontak beberapa teman#temannya kabur meninggalkan si anak tadi. Sepertinya dia

    dimarahi oleh ibunya. Aku mendengar sedikit percakapan antara si ibu dan

    anaknya. “ enak ya mandi hujan “ kata si ibu geram “ nanti sakit baru tau rasa,

    ayo pulang sana bersihkan dirimu “. Tidak ada pilihan lain selain pulang, si anak 

     bersungut#sungut sambil memegang telinganya yang barusan dijewer oleh ibu

    nya. Melihat kejadian tadi membuat ku tergelak , mengingatkan masa kecil ku

    dulu yang pernah mengalami hal serupa dengan yang dialami oleh si anak tadi.

    Saat itu kami mandi huja sambil bermain sepak bola dilapangan. itengah

    keseruan bermain tau#tau nya ibu ku dating mengampiri ku dengan wajah marah.

    Aku pun kabur untuk menghindari hukuman dari ibu ku. "etika aku pulang

    ternyata ibu telah menunggu ku sambil menjewer sebagai hukuman ku mandi

    hujan dan kabur dari ibu. Ya itu adalah pengalaman saat aku masih nakal#

    nakalnya. Mengingat kenangan masa lalu entah kenapa aku jadi teringat salah satu

    kenangan tentang ibu. $bu yang bersusah payah bekerja agar kami tetap

    melanjutkan kuliah saat ekonomi keluarga kami sedang masa susah#susahnya. Ya

    kenangan yang tidak bias kulupakan begitu saja. Terkadang aku meneteskan air 

    mata begitu mengingatnya bagaimana ibu yang aku sayangi berjuang membantu

    menghidupi keluarganya saat posisi ekonomi sedang masa#masa sulitnya pada

    waktu itu.

  • 8/17/2019 Cerpen Khadafi

    2/4

    "ira#kira lima tahun yang lalu di sebuah kota kecil tempat ku dilahir dan

    dibesarkan. Saat itu perekonomian keluarga ku terbilang berkecukupan bagi kami

    yang bertiga bersaudara ini. Ayahku bekerja disalah satu %T. Swasta dibagian

     pengelasan. &ika beruntung biasanya Ayahku akan lembur dan mendapat

     penghasilan tambahan. Saat itu masih bias untuk menguliahkan kakak dan abang

    ku diluar kota. Bahkan, kami juga mempunyai sepeda motor. 'amun, tak lama

     berselang perusahaan swasta tempat Ayahku bekerja mengalami masalah. Banyak 

    dari karyawannya demo menuntut gaji yang belum dikeluarkan oleh pihak 

     perusahaan. Beberapa karyawannya terancam di %(" termasuk Ayahku. Akibat

    situasi kacau inilah yang membuat ekonomi keluargaku ikut kenak imbasnya.

    Tepat saat itu pula lah abang dan kakak ku membutuhkan biaya yang tidak sedikit

    untuk kuliah mereka. Sementara aku baru saja lulus dari SMA 'egeri dantentunya aku memiliki niat yang besar untuk melanjutkan kuliah seperti abang dan

    kakak ku.

     Mengingat situasi sedang masa sulit aku pun mengurungkan niat ku untuk 

    mengutarakan kepada orang tua ku bahwa aku ingin melanjutkan pendidikan yang

    lebih tinggi lagi. Ayah yang terancam di %(" membuat $bu harus membantu

    Ayahku. Bahkan ibu sampai harus rela menjadi pencuci pakaian orang di salah

    satu loundri. Tentu saja aku tidak tega melihat $bu harus ikut serta membanting

    tulang demi kami untuk tetap kuliah dan mencari sesuap nasi. Maka pada suatu

    kesempatan aku mengatakan ke $bu bahwa aku tidak melanjutkan kuliah dan akumemilih untuk bekerja untuk meringankan beban Ayah dan $buku.

    “ Bu aku akan bekerja membantu Ayah dan $bu “ kata ku. “ kau mau kerja

    apa) engan badan kau yang kurus itu mau kerja apa) “ tanya ibuku. “ kerja apa

    saja yang halal dan tentunya dapat membantu Ayah dan $bu “ jawab ku mencoba

    meyakinkan $bu. “ $bu tidak mengi*inkan kau bekerja “ kata $buku. “ tapi bu aku

    tidak ingin Ayah dan $bu menanggung beban untuk menyekolahkan kami “ kata

    ku. “ pokoknya $bu tidak ingin kau bekerja +i* “ tegas ibu “ cukuplah tugas kau

     belajar melanjutkan ke perguruan tinggi “. “ tapi bu biaya kuliah ku pasti akan

    sangat besar “ kata ku “ aku tidak ingin $bu memikirkan biaya kuliah ku nanti “. “

     biaya kuliah kau jangan kau pikirkan “ kata $bu “ pasti ada jalan keluarnya nanti,

    itu sudah menjadi tugas dan kewajiban $bu sebagai orang tua menyekolahkan

    kalian setinggi mungkin agar kalian bisa melihat dunia. &angan seperti $bu yang

    hanya tamatan SM% “ aku pun tertunduk diam mendengar penjelasan $bu yang

     begitu kuat agar aku kuliah, air mata ku pun mulai membasahi wajahku. “ sudah

     jangan menangis seperti anak kecil “ kata $bu “ anak laki#laki harus kuat dan tegar 

    “.

  • 8/17/2019 Cerpen Khadafi

    3/4

    “ bagaimana mungkin aku tidak menangis memikirkan darimana ibu akan

    mendapatkan uang untuk biaya aku kuliah nanti “ isak ku. $bu mengusap kepala

    ku dan berkata “  sudahlah (ai*, jangan kau memikirkannya “  kata ibu

    menenangkanku “ bagi ibu yang terpenting kalian kuliah dan menjadi orang yang

     besar berpendidikan tinggi “

    “ $bu melarang kau bekerja agar kau tidak seperti ayah kelak saat bekerja “

    lanjut $bu “ kerja dilapangan dengan medan cukup berbahaya dan gaji yang kecil.

    "au lah yang harus menggaji orang kelak “ . aku masih terisak mendengar seruap

     perkataan ndan nasehat ibu. Sungguh aku tidak akan sanggup membalas setiap

     jasa yang beri untuk kami, anak#anakmu $bu. “  besok pergilah mendatar kuliah

    dimana kau suka “ kata $bu “ soal biaya mendatar sama tes masuk kuliah jangan

    kau risaukan, ibu telah menyiapkannya “ aku pun mengangguk paham

    mendengarkan penjelasan ibu. $bu aku tau setiap keringat perjuanganmu adalah

    cahaya bagi kami yang menuntut ilmu diluar kota. Bahkan ibu sampai harus

     bekerja membantu ayah untuk tetap bisa menyekolahkan kami. Sungguh tidak ada

    satu pun jasa mu yang dapat kami balaskan selain untaian do-a untuk mu ibu.

    Bagi ku tanpa pengorbanan ibu kami tidak akan bisa mengecap rasanya bangku

     perkuliahan ini. Terima kasih ibu atas segala yang engkau berikan kepada kami.

    Alhamdulillah aku diterima disalah satu uniersitas swasta diluar kota.

    Seiring dengan itu ekonomi keluargaku pun mulai membaik. an kabar baiknya,kakak dan abang ku Alhamdulillah lulus dari masing uniersitas dan telah bekerja

    ditempat perantauan masing#masing. Tinggallah aku yang merlanjutkan jejak 

    mereka berdua. “ baik#baik kuliahnya disana +i* “ jangan malas dan rajin#rajinlah

     belajar “  itulah sepenggal kalimat sederhana dari ibuku. 'amun, sepenggal

    kalimat inilah yang membuatku termotiasi untuk lebih semangat kuliah. Takkan

    aku sia#siakan segala pengorbanan dan amanah dari orang tua ku ini. Terutama

    ibuku yang menjadi inspirasiku selama aku kuliah. Aku harus membuat kedua

    orang tua ku bangga akan prestasiku ini.

    Tepat saat ini hujan pun mulai reda membuyarkan kenagan yang baru sajaaku ingat. "enangan yang tidak akan aku lupakan dan akan selalu menjadi

    inspirasiku. Yaitu ibu. Aku tersenyum mengingat bagaimana perjuangan ibu agar 

    kami kakak#beradik tetap melanjutkan kuliah dan menjadi orang besar yang

    membanggakan kedua orang tua kami. Aku merasa bulir air mata membasahi

    wajah ku. Ah, sial aku menagis lagi. Batin ku sambil mengusap wajahku dari air 

    mata. "ata ibu anak laki#laki pantang mengeluarkan air mata. “ Yap, nasehat ibu

     benar “ kata ku sambil tersenyum.

  • 8/17/2019 Cerpen Khadafi

    4/4

    Sudah tiga tahun ini ibu berhenti bekerja sebagai pencuci pakaian di salah

    satu tempat ibu bekerja, malahan ibu dipercaya sebagai pengelolah loundri.

    Ayahku) Alhamdulillah beliau telah bekerja kembali di %T. Swasta tersebut. $bu,

    engkaulah segala#galanya bagiku. $*inkan aku memeluk dan mencium mu. $ngin

    rasa nya aku bersimpuh dikakimu ibu. rrtt / drrrtt / drrtt hp ku bergetar.

    "ulihat dilayar panggilan, ternyata ibu! Aku pun tersenyum dan menganggat

    telepon dari ibu “ halo assalamu-alaikum ibu, gimana kabar ibu) “  kata ku

    gembira.