cerpen ku

12
KEJUTAN UNTUK MIKE Oleh: Retna Rindayani KASIH SAYANG ya berbicara soal kasih sayang setiap manusia mengharapkan kasih sayang entah itu dari teman, saudara dan terlebih dari orang tua. Sangat wajar seorang anak menuntut haknya memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun tidak begitu dengan Mike bocah berusia 14 tahun yang kini masih duduk dibangku SMP. Meski kedua orang tuanya masih lengkap ia merasa kasih sayang yang didapat dari kedua orang tuanya tidak sebanyak yang diperoleh kebanyakan anak- anak seusia dirinya. Mike pun merasa hidupnya kurang sempurna dengan rasa kesepian yang terus menjadi hantu di setiap hari- harinya. Ia adalah anak semata wayang dari pasangan Bapak Surya dan Ny. Evellin Surya, diistana megahnya itu Mike difasilitasi segala keperluan Mike mulai dari tempat tidur yang mewah, tempat belajar yang kondusif, hingga taman bermain untuk Mike. Dalam kesehariannya dirumah Mike hanya ditemani Mbok Sumi dan putrinya yang sebaya dengan Mike, Pak Amir, sopir khusus antar jemput Mike baik ke sekolah atau pun untuk bepergian di luar rumah serta Pak Ujang satpam rumah Mike. Sedangkan kedua orang tuanya sibuk dengan urusan pekerjaan mereka masing-masing. Selamat ulang tahun kami ucapkan, selamat panjang umur kita kan do’akan, selamat sejahtera sehat sentosa, selamat panjang umur dan bahagia…. “tiup lilinnya Mike..” ucap sang mama lalu kemudian mengecup kening putranya Mike. (fiuh..) Mike pun meniup lilinnya. Mike sangat senang memperoleh kejutan pesta dari kedua orang tuanya ia merasa ada cahaya baru yang menyinari dalam kehidupannya. Cahaya itupun semakin terang terang dan terang saat Mike membuka matanya sedikit demi sedikit perlahan demi perlahan, dan ternyata mentari pagi dengan tersipu malu menampakkan wajahnya dan menyambut pagi Mike. “Huh..hanya mimpi” gerutu Mike kecewa sambil mengucek matanya. Sejenak ia mengeliat dan sesekalia ia menguap lalu kemudian menyingkapkan selimut yang dengan setia memberi kehangatan dan melindungi Mike dari dingginnya malam. Mike berdiri, perlahan ia berjalan menuju ke arah jendela, dengan nyawa yang belum benar-benar terkumpul ia membuka tirai jendelanya. Mata Mike

Upload: retna-rindayani

Post on 25-May-2015

1.108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerpen ku

KEJUTAN UNTUK MIKE

Oleh: Retna Rindayani

KASIH SAYANG ya berbicara soal kasih sayang setiap manusia mengharapkan kasih sayang entah itu dari teman, saudara dan terlebih dari orang tua. Sangat wajar seorang anak menuntut haknya memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Namun tidak begitu dengan Mike bocah berusia 14 tahun yang kini masih duduk dibangku SMP. Meski kedua orang tuanya masih lengkap ia merasa kasih sayang yang didapat dari kedua orang tuanya tidak sebanyak yang diperoleh kebanyakan anak-anak seusia dirinya. Mike pun merasa hidupnya kurang sempurna dengan rasa kesepian yang terus menjadi hantu di setiap hari-harinya. Ia adalah anak semata wayang dari pasangan Bapak Surya dan Ny. Evellin Surya, diistana megahnya itu Mike difasilitasi segala keperluan Mike mulai dari tempat tidur yang mewah, tempat belajar yang kondusif, hingga taman bermain untuk Mike. Dalam kesehariannya dirumah Mike hanya ditemani Mbok Sumi dan putrinya yang sebaya dengan Mike, Pak Amir, sopir khusus antar jemput Mike baik ke sekolah atau pun untuk bepergian di luar rumah serta Pak Ujang satpam rumah Mike. Sedangkan kedua orang tuanya sibuk dengan urusan pekerjaan mereka masing-masing.

Selamat ulang tahun kami ucapkan, selamat panjang umur kita kan do’akan, selamat sejahtera sehat sentosa, selamat panjang umur dan bahagia….“tiup lilinnya Mike..” ucap sang mama lalu kemudian mengecup kening putranya Mike.(fiuh..) Mike pun meniup lilinnya.Mike sangat senang memperoleh kejutan pesta dari kedua orang tuanya ia merasa ada cahaya baru yang menyinari dalam kehidupannya. Cahaya itupun semakin terang terang dan terang saat Mike membuka matanya sedikit demi sedikit perlahan demi perlahan, dan ternyata mentari pagi dengan tersipu malu menampakkan wajahnya dan menyambut pagi Mike.“Huh..hanya mimpi” gerutu Mike kecewa sambil mengucek matanya.Sejenak ia mengeliat dan sesekalia ia menguap lalu kemudian menyingkapkan selimut yang dengan setia memberi kehangatan dan melindungi Mike dari dingginnya malam. Mike berdiri, perlahan ia berjalan menuju ke arah jendela, dengan nyawa yang belum benar-benar terkumpul ia membuka tirai jendelanya. Mata Mike menatap ke arah burung-burung gereja yang sedang bernyanyi memamerkan suara merdunya. “Kapan aku bisa bernyanyi bahagia seperti mereka?” gerutu Mike dalam hati yang diikuti dengan senyuman manisnya.Lalu ia pun berjalan kearah meja belajarnya, kemudian ia meraih kalender yang terpajang berdiri rapih diatasnya, menarik bangku dan kemudian ia duduk manis. “2 hari lagi…hmmm” ucap Mike sambil membulati menandai tanggal dengan spidol merahnya.

Tanpa disadari jam sudah menunjukkan pukul 05.45.” Uh..sial aku telat” kata Mike sambil menepuk kepalanya. Mike segera bergegas menuju kamar mandi dan melepas piyama yang masih melekat dibadannya. Lima belas menit kemudian Mike sudah dalam keadaan sedang memakai seragamnya, dengan kewalahan ia mengancingkan satu persatu kancing sragamnya itu, melihat jarum jam yang terus berputar dan hari semakin siang Mike pun memanggil Mbok Sumi untuk membantu mempersiakan kebutuhan sekolahnya.“Mboook..Mbok Sumiiiii….” Teriak Mike teriak sambil terus mengancingkan bajunya. Dasi yang sudah disiapkan Mbok Sumi diraihnya dan kemudian dengan terburu-buru Mike memasang dasi itu. Tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu (Tok Tok Tok).

Page 2: Cerpen ku

“Den….” Ucap Mbok Sumi dengan nada lembut dan suara sedikit keras“Masuklah mbok” sahut Mike yang semakin panik.“Tolong mbok siapkan sepatu untuk saya” ucap Mike kepada Mbok SumiDengan segera Mbok Sumi mengambil sepatu tuan mudanya itu yang sudah disiapkan sebelumnya.“Ini den, apalagi den?” Tanya Mbok sumi kepada Mike“Sudah Mbok itu saja” jawab Mike sambil menyisir rambutnya yang masih acak-acakan“Tasnya mbok bawa ke bawah saja ya den?” tanya mbok sumi“Boleh mbok, oh iya tidak usah bawakan aku bekal, aku akan membeli dikantin untuk makan siangku nanti” perintah Mike kepada Mbok Sumi“Baik den..” Jawab Mbok Sumi sambil menganggukkan kepalanya.Setelah rapih dari ujung rambut hingga ujung kaki, Mike pun langsung berjalan dengan cepat dan menuruni tangga menuju Ruang Makan, terlihat Mbok Sumi yang tengah menyiapkan segelas susu dan mengoleskan selai anggur diatas roti tawar kesukaan tuan mudanya itu. Mike langsung duduk disalah satu kursi ruang makan itu. (Sluurrpp) dengan cepat setengah dari segelas susu yang disiapkan mbok sumi masuk ke dalam perut Mike. “Ini den rotinya, mbok banyakin selai anggurnya” ucap mbok sumi manis sambil menyodorkan roti kepada Mike.“Terima kasih mbok” jawab Mike yang kemudian memakan sepotong roti itu dengan lahap.Mbok sumi hanya menatap tuan mudanya dengan tersenyum.“Sudah Mbok aku pergi dulu” kata Mike sambil menggendong tasnya.“Iya den itu pak Amir sudah siap didepan” jawab Mbok Sumi sambil menunjuk ke arah pak Amir yang berada dalam Sedan hitam dihalaman rumahnya.Mike berlari kecil sedangkan Mbok berjalan menemani Mike ke depan. Tiba tiba terdengar ketukan suara sepatu perempuan dari arah dalam rumah.“Tunggu…tunggu..tunggu aku” teriak Dinda, putri Mbok sumi yang ikut menumpang di rumah Mike bersama Mbok sumi. “Oalah ndo ndo… kamu itu…” ucap Mbok Sumi belum selesai dengan sedikit nada kesal“Maaf aku kesiangan” jawab Dinda sambil merapikan menyisir rambut dengan jarinya.Mike yang sempat terhenti langkahnya dan hanya menatap tingkah laku Dinda sedikit tersenyum dan berbalik badan lalu masuk ke mobil.“Aku berangkat ya bu” Dinda berpamitan dengan mencium tangan ibunya“Yo ati-ati..” kata mbok sumi kepada putrinya.Segera Dinda memasuki mobil sambil berlari. Pak Amirpun menyalakan mesin mobilnya dan langsung jalan menuju SMP 20 Terampil dimana Mike dan Dinda bersekolah. Itulah keadaan rumah Mike setiap paginya, namun sayang moment-moment seperti itu jarang sekali bahkan dapat dikatakan tidak pernah dirasakan Mike bersama kedua orang tuanya. Papa dan Mama Mike selalu berangkat kerja lebih awal sekitar pukul 05.00. dengan melimpahkan segala urusan rumah kepada Mbok Sumi dan Putrinya dan Pak Amir.

Tepat didepan gerbang SMP 20 Terampil, mobil yang dikendarai Pak Amir berhenti. Mike segera turun dari sedan hitam itu.“Terima kasih ya pak” ucap Dinda kepada Pak Amir yang sudah bersedia mengantar mereka ke sekolah. Segera Dinda pun turun dari mobil Mike dan berlari menyusul langkah Mike menuju kelas 8A, kelas mereka. Mike memang siswa yang terlihat cuek terlebih disekolahnya. Dia seperti tidak peduli dengan keadaan yang terjadi disekitarnya. Semua warga sekolah menganggap sikap Mike

Page 3: Cerpen ku

seperti itu karena kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya, namun siswa-siswi bahkan guru-guru Mike sangat menyegani Mike terlebih Mike dikenal sebagai siswa yang berprestasi dan selalu mendapat peringkat teratas dalam bidang akademiknya disekolah. Berbeda dengan Dinda gadis periang yang selalu melemparkan senyumnya ke semua orang, dia ramah dan lugu, dia juga tidak pernah merasa minder meski ia adalah anak seorang pembantu yang mana ibunya bekerja dirumah Mike. Dinda juga dikenal tidak pintar, kemampuan otaknya selalu dibawah rata-rata, jauh berada dibawah Mike. Tapi keduanya selalu terlihat bersama-sama.(Net..Net..Net) suara bel berbunyi, semua siswa-siswi masuk kedalam kelasnya masing-masing. Mike dan dinda mempercepat langkahnya menuju kelas 8A yang berada di lantai 2 gedung sekolahnya. Sesampainya dikelas Mike dan Dinda yang duduk satu meja meletakkan tasnya masing-masing dan duduk manis. Tidak lama kemudian Ibu Prisil guru sejarah memasuki kelas. Dengan kompak siswa-siswi menyambut.“Selamat pagi bu guruuuuu….” Sambut siswa-siswi serempak“Ya..selamat pagi anak-anak” jawab bu guru tersenyumBu guru terlihat mengambil daftar absen yang ia bawa, dan kemudian mengabsen dengan memanggil satu per satu murid kelas 8A tersebut. Setelah itu ibu guru pun sedikit menhela nafas.“Anak-anak hari ini kita akan melaksanakan ulangan lisan seperti yang sudah ibi sampaikan hari rabu yang lalu, sebelumnya kumpulkan buku catatan kalian beserta tugas kliping yang sudah ibu kasih waktu 2 minggu untuk mengerjakannya” kata ibu guru.“Tenang anak-anak tenang, jangan ramai!!” ucap bu guru sedikit keras untuk menenangkan muridnya yang terlihat panic dan menyebabkan kelas sedikit gaduh. Tidak terkecuali Dinda dengan muka pucat dan keringat dingin serta kaki dan tangannya yang gemetar tiada henti, ia panik karena belum siap untuk mengikuti ulangan lisan itu. Mike hanya tersenyum melihat Dinda disebelahnya ketakutan.“Tenang Dinda, nanti aku bantu” ucap Mike sambil menepuk pundak Dinda. Mike berusaha menenangkan Dinda, namun tampaknya Dinda tidak membuat Dinda lebih baik, justru gemetarnya semakin kencang dan keringat dingin itu semakin terlihat jelas dan menetes dari dahinya.“Hmm, huh” Dinda menghela nafas, sambil mengepalkan kedua tangannya dan berkata “Ya Aku Pasti Bisa” tanpa sadar Dinda menggebrak meja dengan kepalan tangannya itu.Semua mata tertuju ke arah Dinda dengan muka kesal.“Ya anak-anak ibu akan memanggil nama kalian secara acak, yang ibu panggil maju kedepan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari ibu. Semoga sukses. Ibu mulai dari…..pertama Mike Alexander Surya tolong maju Mike” Kata Ibu guruMike pun langsung berdiri dan berjalan tenang kedepan kelas“Mike jawab pertanyaan ibu kapan terjadi peristiwa Rengasdengklok?” Ibu guru melontarkan pertanyaan pertama kepada MikeDengan santai Mike menjawab “16 Agustus 1945”“Ya pertanyaan kedua apa alas an Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta diasingkan ke Rengasdengklok oleh keompok pemuda?” ibu guru pun melontarkan pertanyaan kedua kepada Mike“Saat itu golongan Pemuda mendesak Ir. Soekarno untuk segera memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil

Page 4: Cerpen ku

dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut. Golongan pemuda tidak ingin Soekarno lebih terpengaruh organisasi buatan Belanda, sehingga golongan pemuda memutuskan untuk mengasingkan Ir.Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok untuk beberapa waktu” Mike menjawab pertanyaan Ibu guru dengan tenang. Satu demi satu pertanyaan terus dilontarkan ibu guru kepada Mike tidak satupun jawaban Mike salah. Ibu guru mempersilahkan Mike kembali ke tempat duduknya. Mike berjalan ke tempat duduknya dan kembali duduk manis disebelah Dinda semakin parah paniknya. “Melihatmu didepan tadi aku semakin…huh” ucap Dinda pesimis.“Tuhan tolonglah aku, aku belum siap Tuhan, aku belum siap mengikuti ulangan lisan ini” ucap Dinda cemas.Satu persatu ibu guru memanggil nama muridnya secara acak dan satu persatu pertanyaan ibu guru lontarkan pertanyaan seputar sejarah Kemerdekaan Negara Indonesia kepada mereka yang maju kedepan, hingga bell tanda jam mata pelajaran sejarah habis Dinda belum terpanggil. “Syukurlah, terima kasih Tuhan kau baik sekali kepadaku” ucap Dinda dengan nada gembira.“Dinda kau itu memang bodoh, kau tidak pernah belajar” cibir Haris kepada Dinda siswa yang membenci Dindanya.Mike seolah tidak mendengarkan kedua siswa tersebut saling beradu mulut, dia hanya sibuk mengutak-atik handphonenya. Satu persatu mata pelajaran secara penuh diikuti oleh Mike dan Dinda. Tepat pukul 13.30 bell berbunyi (Tet..tet..tet) tanda pulang sekolah. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas, ada yang berlari cepat menuju gerbang, ada yang secara bergerombol berjalan santai sambil berbincang, ada pula yang berjalan menuju parkir sepeda bagi siswa yang memarkirkan sepedanya yang digunakan untuk berangkat ke sekolah, semua siswa meninggalkan sekolah dan menuju ke rumahnya masing-masing tidak terkecuali Mike dan Dinda, mereka berjalan menuju sedan hitam yang seperti biasa diparkir Pak Amir dekat pohon beringin disamping sekolah. Mike dan Dinda mempercepat langkahnya dan segera memasuki mobil. Mike yang terlihat sangat lelah melepaskan lelahnya dengan bersandar di sofa mobilnya begitupun Dinda. Dinda terlihat sangat senang dan sesekali dia tersenyum sendiri. Pak Amir yang siap melajukan mobilnya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Kedua bocah tersebut melalui spion kaca dalam. “Capek banget ya den?nanti pulang sekolah makan terus langsung istirahat den, biar capeknya ilang” ucap Pak Amir member saran kepada Mike. Mike tidak menjawab sapatah katapun apa yang diucapkan Pak Amir, ia seperti terhanyut dalam lamunan. “Memang tadi pelajarannya apa aja Din?” tanya Pak Amir kepada Dinda dengan sesekali menatap spion mobil.“Sejarah, Bahasa Inggris, IPA, sama Kesenian pak” jawab Dinda“Oh..” sahut pak Amir dengan suara lirih, kemudian melanjutkan fokus menyetir mobilnya.

Sesampainya dirumah, Mike langsung menuju kamar tidurnya dan merebahkan badannya diatas kasur empuknya itu. Tidak lama Mike mencopoti dahulu pakaian seragam, sepatu, serta atribut-atribut sekolah lainnya yang masih dipakainya. Dengan berpakaian kaos dan celana pendek ia ke bawah menuruni tangga, menuju ruang makan.“Mbok.. Mbok Sumi” teriak Mike memanggil Mbok Sumi.“iya den, mau makan, itu lauknya udah ada dimeja” sahut Mbok Sumi menghampiri tuan mudanya“Atau mau mbok suapin?” lanjut mbok Sumi“Boleh” jawab Mike tidak bersemangat

Page 5: Cerpen ku

Timbul pertanyaan-pertanyaan dalam benak Mike “Kapan aku merasakan kasih sayang mereka (kedua orangtuanya), kenapa mereka selalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing?kenapa aku tidak pernah diperhatikan oleh mereka?”.“Mau nambah gak den?” tanya Mbok Sumi. Ternyata tanpa disadari sepiring nasi sudah dihabiskan Mike denga lahap.“Sudah Mbok, aku sudah kenyang” jawab Mike sambil mengelus perutnya yang terlihat membuncit.“Ini minumnya habiskan ya den..” ucap Mbok Sumi sambil menyodorkan segelas air putih.Mike pun menghabiskan segelas air putih itu dengan cepat. Mbok Sumi tidak mampu menahan air matanya melihat tuan mudanya, seperti rasa haru dan kasihan karena tuan mudanya tidak pernah diperhatikan oleh Tuan dan Nyonya nya. Saat Mike hendak berdiri, segera mbok Sumi menghapus air matanya, dia tidak ingin tuan mudanya itu mengetahui dirinya menangis.“Mbok aku kekamar, aku lelah dan aku ingin tidur siang” Ujar Mike kepada Mbok Sumi“Iya Den, istirahatlah” jawab Mbok Sumi sambil mengusap-usap punggung MikeDengan langkah cepat Mike menaiki tangga, dan memasuki kamar tidurnya.“Kasihan Den Mike, hidupnya kurang sempurna karena kurang perhatian tuan dan nyonya” Mbok Sumi berkata dalam hati sambil membersihkan meja makan dia berteriak memanggil putrinya “Dinda…Dindaaaaa” “Iya buuu…” sahut Dinda sambil berlari menghampiri ibunya. Tanpa basa basi dengan inisiatif Dinda langsung membantu ibunya membersihkan meja makan. “Sedang apa kamu dikamar terus?” tanya Mbok Sumi kepada putrinya“aku sedang belajar, hari Jum’at aku ada ulangan lisan bu, harusnya tadi, tapi memang aku sedang beruntung jadi aku ikut gelombang kedua hari jum’at” jawab Dinda dengan nada gembira.“Ibu tidak yakin kamu serius belajar” ujar Mbok Sumi sambil meledek putrinya“huh ibuuu….” Jawab Dinda sedikit kesalKeduanya membawa piring kotor bekas makan Mike ke dapur, setelah itu Dinda bergegas kembali ke kamar dan melanjutkan belajarnya dengan menghafalkan materi ulangan untuk hari jum’at. Sedangkan Mbok Sumi mencuci piring dan membereskan dapur yang masih terlihat sedikit berantakan. Setelah itu Mbok Sumi melanjutkan pekerjaan rumah yang belum sempat terpegang olehnya, dari mulai menggosok pakaian, mengelap perabotan hingga menyiram bunga dan memotong serta merapikan rumput-rumput halaman.

Hari sakin senja, dan semakin malam Mbok Sumi melepas lelahnya, dia masuk ke kamar dan berniat untuk tidur sejenak sambil menunggu Tuan dan Nyonya pulang, tetapi dari luar kamar sudah terdengar keras suara Dinda yang sedang belajar dan menghafalkan materi sejarah sejak siang tadi. Mbok Sumi pun masuk dan langsung merebahkan badannya disamping putrinya yang sedang belajar.“Huh ibu menggangguku saja, aku lagi rajin nih bu..” ujar Dinda pada ibunya“Ibu lelah ibu mau istiahat sebentar, kau tidak seperti Den Mike, belajarmu bikin kepala ibu tambah pusing” jawab ibu dengan nada meledek. Tidak lama kemudian sang ibu pun terlelap begitupun Dinda yang sudah tidak dapat melawan rasa ngantuknya. Pukul 11.45 beberapa kali telpon rumah berdering kencang membangunkan Mbok Sumi dari lelap tidurnya.“Hallo…” ucap Mbok Sumi menjawab telpon“Mbok ini aku, sebentar lagi aku sampai rumah” jawab Nyonya Evellin yang hendak tiba dirumah

Page 6: Cerpen ku

“Baik Nyonya” jawab Mbok SumiMbok Sumi langsung membukakan pintu untuk Tuan dan Nyonya nya. Tidak lama kemudian satpam membuka gerbang, tampak mobil merci masuk dan berhenti tepat depan pintu rumah, Tuan dan Nyonya Evellin turun dari mobilnya, dan langsung masuk kedalam rumah, Mbok Sumi kembali menutup pintu. “Mike sudah tidur mbok?” tanya Tuan Surya “Sudah tuan..” jawab Mbok Sumi “Mbok tolong siapkan pakaian untuk besok, ada proyek diluar kota dan kami berangkat jam setengah lima pagi” pesan Nyonya Evellin kepada Mbok Sumi“Baik nyonya” jawab Mbok Sumi Tuan Surya dan Nyonya Evellin tampak memasuki kamar Mike, hanya untuk mencium kening anak semata wayang mereka, memang seperti itulah kebiasaan mereka. Mbok Sumi yang memeperhatikan dari bawah hanya bisa menitikkan air mata setiap kali melihat moment itu. Namun apa yang bisa ia perbuat?ia tidak bisa berkomentar langsung dihadapan Tuan dan Nyonya nya itu. Sesekali ia menghela nafas. Mbok Sumi dengan rasa ngantuk yang sudah memuncak kembali ke kamar belakang dan masuk ke kamarnya untuk kembali melanjutkan istirahatnya.

Tepat pukul 04.30 Tn Surya dan Ny. Evellin berangkat ke luar kota. Setalah itu tidak lantas Mbok Sumi kembali tidur dia bahkan memulai mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah. Sedangkan Mike tidak mampu menahan tangis ketika menyaksikan lewat jendela kamarnya Papa dan Mama nya pergi ke luar kota dan ini adalah pertama kalinya Mike melihat langsung moment tersebut. “Aku benci, aku benci ini kenapa aku telahir sebagai aku sekarang ini?kenapa kau kasih aku orang tua seperti mereka Tuhan?Kenapa?” ucap Mike sambil menangis dan memukuli tralis jendela kamarnya. Perlahan ia berjalan mendekati meja belajarnya, dia duduk dan ia mengambil kalender serta spidol merah. ia pun menandai tanggal dan berkata “sehari lagi hari ulang tahunku, dan mereka masih tidak peduli denganku” gerutu Mike kesal dan saking kesalnya Mike melempar Kalender dan Spidol merah tadi ke arah pintu.

Waktu menunjukkan pukul 05.30 Mike belum juga bergegas bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dinda yang bangun lebih awal dan berniat untuk berangkat lebih awalpun mulai bersiap-siap sebelum berangkat ke sekolah. Sedangkan Mbok Sumi mempersiakan sarapan untuk tuan mudanya Mike. Namun hingga pukul 06.10 Mike belum terdengar memanggil Mbok Sumi. Mbok Sumi sedikit cemas, dia takut terjadi apa-apa terhadap tuan mudanya itu. Dengan mengendap-endap ia mendekati kamar Mike dan tidak ada suara rebut seperti biasa saat Mike kewalahan melakukan persiapan sendiri sebelum berangkat ke sekolah. Perlahan ia buka pintu kamar tuan mudanya itu, dan Mbok Sumi melihat tuan mudanya tertidur diatas meja belajarnya. Ia berniat masuk utnuk membangunkan Mike, namun baru selangkah Mbok Sumi menginjak sesuatu, ia reflek dan langsung melihat apa yang diinjaknya itu, sebuah kalender dan spidol berserak dikamar Mike, Mbok Sumi pun mengambilnya dan kemudian mengantonginya di saku baju yang dipakainya untuk kemudian ditanyakan kapada putrinya apa maksud dari tulisan dikalender itu. Mbok Sumi melangkah mendekati Mike dan merada pundak Mike, ia goyangkan pelan badan Mike berusaha membangunkan “Den…Den Mike sudah siang Den, Den.. Den” Mbok Sumi terus berusaha membangunkan Mike dan kemudian meraba keningnya, Mbok Sumi panik saat tahu suhu badan Mike tinggi. “Pak Amir……., Pak Ujang…….., Dindaaaaaa………..” teriak Mbok Sumi

Page 7: Cerpen ku

Tidak lama kemudian Pak Amir dan Pak Ujang muncul. “Kenapa Mbokayu Kenapa?ono opo tho?” tanya Pak Amir ikut panik“Den Mike Badannya panas sekali” jawab mbok Sumi “Tolong telpon Dokter, cepaaaaattt” lanjut Mbok Sumi semakin cemas“Baik Mbok” jawab keduanya kompak “Dindaaaaaaaa” teriak Mbok Sumi memanggil putrinya yang belum juga menampakkan batang hidungnya“Iyaaaa ibu tunggu sebentar, aku sedang mengelap piring untuk sarapan Mike….” Sahut Dinda yang belum tahu kejadian sebenarnyaMbok Sumi pun menghampiri Dinda di dapur dan langsung menarik tangannya “Apa yang sedang kau lakukan, Den Mike Demam tinggi” ucap Mbok Sumi kepada putrinya“Mike sakit?” tanya Dinda meminta penjelasan“Den Mike sepertinya dia Demam Tinggi Dinda,tolong kau siapkan kompres, lalu nanti antar ke atas” jawab Mbok Sumi Dinda pun segera menyiapkan kompres untuk Mike, dan membawanya ke atas.“Atau kita telpon Tuan dan Nyonya saja mbok?biar mereka tau” sahut Pak Amir “Kita liat nanti saja mir” jawab Mbok Sumi yang tidak bisa menyembunyikan kecemasannyaTidak lama kemudian Dokter pun datang, Mbok Sumi pun langsung meminta dokter untuk segera memeriksa tuan mudanya itu“Tolong periksa Den Mike dok, suhu badannya tinggi sekali, saya takut dia terjadi apa-apa, apa dia salah makan, masuk angin, kurang istirahat atau apa dok?” Tanya Mbok Sumi kepada dokter.“Iya bu, saya periksa dulu anaknya” jawab DokterSetelah selesai dokter memeriksa“Bagaimana dok?” tanya Dinda“Dia hanya demam biasa, kurang istirahat dan terlalu banyak pikiran saja” jawab dokter sambil menuliskan resep untuk MikeMbok Sumi langsung hening, dia seperti tau apa yang menyebabkan tuan mudanya itu sakit seperti sekarang ini.“Ini Obatnya untuk aturan meminumnya dan kapan waktunya sudah saya tulis disitu ” ujar dokter sambil menyerahkan obat dan resep yang telah ditulisnya kepada Dinda“Terima kasih dok” jawab DindaPak Amir yang masih berada dikamar Mike, inisiatif mengantar kan dokter hingga depan pintu “Mari pak” ucap pak Amir mempersilahkanMbok Sumi yang menyimpan sesuatu disakunya segera menunjukkan kepada Dinda“Din, ini apa maksudnya, ibu tidak mengerti?” tanya Mbok Sumi kepada putrinya“Kalender…?” jawab Dinda bingung“Ibu menemukan ini berserak didekat pintu kamar tadi pagi?ibu tidak mengerti apa tulisan tulisan ini?tolong kamu jelaskan pada ibu” ujar mbok Sumi penasaran“Tanggal 3 Desember besok dia berulangtahun bu..” jawab Dinda memberitahu maksud dari tulisan Mike di kalender itu.“Ya tuhan, ibu yakin ini yang membuat Den Mike seperti ini” ujar Mbok Sumi“Maksudnya bu, dia sedih karena nggak ada satupun yang ingat hari ulang tahunnya?begitu maksud ibu?” tanya Dinda“Ya, dan yang lebih membuat Den Mike terpukul adalah Kedua orang tuanya yang sama sekali lupa hari ulang tahun anaknya, keterlaluan” jawab Mbok Sumi dengan nada penuh kecewa

Page 8: Cerpen ku

Tidak lama suara Mike terdengar merintih dan memanggil nama Mbok Sumi “Mbok…Mbok”“Iya Den….”Mbok Sumi dengan cepat mendekati Mike.“Minum mbok, aku haus” ujar Mike dengan lirih kepada Mbok SumiMbok Sumi pun mengambilkan segelas air untuk Mike: “Ini Den..” mbok sumi menyodorkan segelas air putih untuk Mike.“kata Dokter Den Mike harus beristirahat yang cukup, jangan terlalu banyak fikiran ya Den, Mbok takut terjadi apa-apa sama Den, Mbok tinggal dulu ya Den..” Mbok Sumi pun merapikan selimut yang setengah membalut badan Mike itu. Dan kemudian Mbok Sumi pun menarik tangan Dinda dan ke luar dari kamar Mike.Sambil menuruni tangga Dinda mengusulkan ide kepada ibunya untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk Mike.“Ibu bagaimana kalau nanti tepat jam 12 malam, kita berikan kejutan ulang tahun untuk Mike, setidaknya mengurangi rasa sedihnya karena tidak mendapat kejutan dari orang tuanya” ujar Dinda“Iya Din, ibu setuju kita bikin kue ulang tahun untuk den Mike ya Din” ucap Mbok Sumi meminta persetujuan putrinya“Ok juga bu” jawab Dinda setuju“Kita ajak juga Pak Amir dan Pak Ujang bu” lanjut Dinda“Ya..” jawab Mbok Sumi

Tepat pukul 00.00 Mbok Sumi, Dinda dan Pak Amir siap-siap memberi kejutan ulang tahun untuk tuan muda mereka. Semua lampu mati tidak terkecuali lampu kamar Mike. Mike yang sudah setengah siuman, kaget dan langsung berteriak memanggil Mbok Sumi. Tidak lama kemudian lampu kembali nyala dimana ketiga orang tersebut sudah berada dikamar Mike, dengan membawa kue tart sederhana, terompet dan balon. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Mike. Terlihat Mike sangat bahagia dia tak mampu menyembunyikan ekspresi bahagianya itu dengan meneteskan air matanya, Mike mengucapkan terima kasih kepada keempat orang itu terutama Mbok Sumi yang sudah sepenuh hati menyayangi dirinya, dipenghujung moment tanpa diduga orang tua Mike dengan membawa kue tart mewah memasuki kamar Mike dan menyanyikan selamat ulang tahun untuk Mike. “Selamat ulang tahun Mike, maafkan kami selama ini kami telah menyia-nyiakan mu, kami berjanji Mike mulai detik ini kau akan selalu mendapat perhatian serta kasih sayang kami yang nyata. We love you Mike” Ucap Papa mike, Mama Mike pun mencium anak tercintanya itu. Mike tidak mampu berkata apa-apa begitupun Mbok Sumi. Nyonya Evellin pun kemudian memeluk Mbok Sumi dan Dinda. “terima kasih, kalian telah menyadarkan kami, kami tau ini kesalahan kami” ucap Ny.Evellin. Hanya suasana haru yang menyelimuti keadaan pada saat itu, tangisan haru tidak mampu dibendung oleh orang-orang yang berada disitu. Ini seperti mimpi bagi Mike. Sesekali Mike mencubit-cubit pipinya dan ini adalah nyata. Ulang tahun Mike yang ke-15 ini adalah yang paling berkesan pasalnya untuk pertama kalinya Papa dan Mamanya member kejutan ulang tahun kepada Mike.

-THE END-