channel 9 edisi juni 2011
DESCRIPTION
Setelah terbit perdana April 1991, Surat Kabar Mahasiswa Channel 9 hadir dengan format lain berupa buletin dengan nama Lapangan Merah di bulan Juni 2011.TRANSCRIPT
Buletin
LAPANGAN LAPANGAN Merah
Edisi I, Juni 2011
“Pena Perjuangan Kritis dan Kreatif”
Channel 09SMFT-UH
Relevans
BULETIN
Saluran Utama :
“Menyusuri Lorong Waktu ”Sosialisasi AlmamaterKopi : “Menyambut Tongkat Estafet Baru”
Memulai sesuatu yang baik tak pernah mudah...Lewat karya ini, kami sampaikan salam solidaritas bagi saudara se-Dengan hati dan akal kita, mari berpikir dan berbuat untuk nan jaya... Channel 09 SMFT-UH
TEKNIK...TEKNIK
Laksana penjinak bom, Channel 09 hadir untuk 'menjinakkan' gairah literasi Antek
(anak teknik) yang meletup-letup. Kisah berdirinya Channel di awali oleh semangat
beberapa antek yang menginginkan media publikasi bagi mahasiswa teknik yang berani
namun cerdas. Dimotori oleh Amril Taufik Gobel, Nasrun dan Sapri Pamulu, Channel 09
resmi berdiri pada tahun 1991. “Media Terpandang , Meraih Bintang”, itulah slogan yang
diusung. Lambang pena rapido pada logo menegaskan idealisme pers mahasiswa.
Setelah mengalami masa tidak produktif selama beberapa tahun, Channel 09 hadir
kembali. Di tengah kesibukan kuliah dan ujian akhir semester, segenap kerabat Channel 09
tetap bersemangat mengumpulkan materi berita. Sebagai orang-orang yang minim
pengalaman dan hanya bermodal semangat, menyusun berita bukanlah hal yang mudah .
Apalagi ini adalah buletin pertama. Rasa khawatir akan kualitas terus menerus menghantui.
Namun jika mengingat peluh yang mengucur demi berdirinya kembali Channel 09,
khawatir yang mendera segera sirna. Terbakar oleh semangat yang membara
Dengan segala kekurangan kami berupaya untuk kembali mengibarkan panji
kejayaan Channel. Kami sepenuhnya sadar, mengelola sebuah media pers mahasiswa
bukan perkara mudah. Apalagi dengan bayang-bayang nama besar masa lalu. Tapi kita tak
kan pernah tahu jika belum mencoba. Seperti kata pepatah, perjalanan seribu kilometer
diawali dengan satu langkah kecil. Maka keberanian kami 'menghidupkan' kembali Channel
09 adalah langkah kecil kami menuju ribuan kilometer kenangan yang akan kami lalui
kelak. Red
2
Langkah Kecil
Box RedaksiPimpinan Redaksi : Abdul Rahman Reporter : Rony Rompon, Andi Arifin, Nandar Kolewora Haqriarno, Suwaril Dzahab, Ashar Sukma, Agusalim, Annisa Junaid, M. Reza Do. Bagus, Zulkifli Malik, Ashadi Amir, Mursyida Nur fadillahLayouter : Rizal MallawaFotografer : Iman Sujahri
Box ChannelPimpinan Umum : Agus SalimSekretaris : Rizal MallawaBendahara : Nitha IndrianaPimpinan Perusahaan : HaqriarnoPimpinan Redaksi : Abdul Rahman Kordinator Jurnalistik : Mursyida Nur FaradillahKordinator Kepenulisan : Andi ArifinKordinator Iklan : St. Rahmayani RahmanKordinator Sirkulasi : Rony Rompon
Dari Channel Kopi
Menghitung hari atau merindukanmu, dua
kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi
lembaga mahasiswa saat ini yang tengah disibukkan
dengan kedatangan mahasiswa baru angkatan 2011.
Kata-kata yang sebenarnya lebih tepat untuk
menggambarkan betapa rindunya senior-senior di
kampus menyambut kedatangan adik-adiknya.
Teriakan “TEKNIK………!!!!” menjadi harga mati.
Ibarat bayi, teriakan sewaktu baru lahir dimuka bumi
ini biasanya “ngeak...ngeak...” . Tapi kalau di kampus
merah hitam ini, “TEKNIK 09” adalah teriakan yang
keluar dari mahasiswa baru (maba) yang ingin menjadi
seorang anak teknik.
Sosialisasi kelembagaan merupakan
sebuah pintu gerbang masuknya seorang kader dalam
menjalani kehidupan di lembaga kemahasiswaan.
Maka dari itu wajib bagi lembaga kemahasiswaan
untuk melaksanakan kegiatan ini. Begitupun semua
elemen kampus yang ada di dalamnya, baik itu
mahasiswa ,dosen maupun civitas akademika lainnya.
Kenapa semua harus ikut terlibat?
A l a s a n p e r t a m a , b a g i l e m b a g a
kemahasiswaan, selain sebagai estafet kepemimpinan
dan kepengurusan lembaga juga sebagai penerus
perjuangan nilai-nilai kemahasiswaan dalam tubuh
lembaga kemahasiswaan itu sendiri. Intinya regenerasi
itu wajib.
Kedua, penting bagi mahasiswa itu sendiri.
Sebagai seorang senior (baca kakak) bagi Maba (baca
adik) dimana tugasnya adalah mendidik adik-adiknya
menjadi orang yang lebih baik dari dia. Seperti kata
senior, ”Senior yang berhasil adalah ketika seorang
adik yang dia kader lebih baik dari dia”
Ketiga, dosen pun harus turut andil.
Setidaknya dengan tidak melarang maba ikut terlibat
di kegiatan lembaga. Atau ikut memikirkan bersama-
sama dengan pengurus lembaga kemahasiswaan
terkait konsep kegiatan kemahasiswaan yang
meningkatkan citra almamater, kan itu lebih baik…..
bagaimana??? Deal or no Deal???
Keempat, perguruan tinggi sendiri,
lembaga kemahasiswaan wajib ada sebagai
penunjang hardskill mahasiswa . maka dari itu maba
harus terlibat di lembaga kemahasiswaan karena
harus ada regenerasi. Karena jika tidak ada
regenerasi maka punahlah lembaga kemahasiswaan
dan turunlah “Akreditasi” perguruan tinggi. Salah
satu point untuk akreditasi juga menyinggung
mengenai organisasi Kemahasiswaan, Jadi tidak ada
alasan dong untuk meng-cut kegiatan berbau
pengkaderan.
Kalau kita bisa memaknai apa yang ada di
atas maka kita akan bisa menjawab pertanyaan ini,
apakah sebuah kegiatan wajib, kegiatan
kelembagaan yang disakralkan atau sekedar
seremonial??? Silahkan dijawab sendiri….
Setiap langkah adalah sebuah perbuatan. Setiap
perbuatan adalah inklusi dari sebuah perjuangan.
Setiap perjuangan adalah sebilah kata yang akan
menjadi sebuah senjata
HIDUP TEKNIK
KEEP ON FIGHTING TILL THE END
IrwanKetua Umum SMFT-UH Periode 2010/2011
3
Menyambut Tongkat Estafet Baru
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
Saluran
Khusus
Betapa bahagia Baco, wanita yang ia
idam-idamkan sejak lama kini resmi menjadi
istrinya. Namanya Marsinah, asli Jawa. Suatu
hari, Baco dan istrinya berangkat ke Jawa untuk
bertemu dengan orang tua Marsinah. Namun
bukannya senang, selama di kampung istrinya
Baco justru merasa sedih. Ia merasa terasing.
Bahasa Jawa yang sehari-hari digunakan
keluarga Marsinah membuat batin Baco gelisah.
Ia khawatir jika ternyata yang dibicarakan
adalah dirinya sementara ia tak mengerti bahasa
mereka. Baco berangan, andai saja ada
teknologi yang mampu membantunya mengatasi
masalah ini.
Kisah tersebut hanya fiktif. Namun
kasus seperti yang dialami Baco banyak terjadi.
Tanpa disadari, kejadian seperti itu adalah suatu
bentuk kekerasan. Menurut buku karangan Jamil
Salmi, (Kekerasan dan Kapitalisme : 2005), dari
empat jenis kekerasan yang ada kasus seperti ini
digolongkan kedalam kekerasan alienatif.
Konsep tentang kekerasan jenis ini
memiliki dua makna. Tergantung latar
belakangnya, Yaitu makna subyektif dan
obyektif. Dalam makna obyektif, alienasi
merupakan sebuah fenomena sosial di mana
seseorang individu tercabut haknya untuk
menentukan nasibnya hidup sendiri, (Jamil
Salmi. 2005, 182) hak hidup seseorang hilang,
kebebasan, kemerdekaan seseorang terampas
atau pun dirampas, dicabut atau dihilangkan oleh
pihak-pihak tertentu. Dalam makna subyektif,
alienasi secara esensial memiliki makna
psikologis dan mengacu pada situasi di mana
seseorang merasa asing dengan dirinya sendiri,
4
kebudayaan, lingkungannya, tidak tahu
atau tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa
daerahnya. Kasus yang dialami Baco tergolong
dalam makna ini.
Nah, angan Baco tentang teknologi yang
bisa mengatasi kekerasan alienatif ini bukan isapan
jempol. Sejak tahun 2004, perusahaan mesin
pencari terbesar dunia, Google, telah merintis usaha
untuk membuat mesin penerjemah. Tahun 2007,
perusahaan ini menawarkan layanan direktori
bantuan cuma-cuma yang menerjemahkan kata-kata
yang diucapkan. Layanan ini memperkenankan
google mengumpulkan berbagai suara dari jutaan
orang agar supaya lebih baik dalam hal mengenali
bahasa Inggris yang diucapkan. Setahun kemudian,
google meluncurkan sebuah sistem pencarian
berdasarkan suara yang sama baiknya dengan
buatan bertahun-tahun perusahaan lain.
Usaha google ini akan sangat membantu
untuk mengatasi masalah perbedaan bahasa. Tidak
ada lagi hambatan dalam berkomunikasi. Tak ada
lagi kekerasan alienasi dalam hal berbahasa Suatu
saat nanti kita tidak perlu lagi bersusah payah
mempelajari bahasa orang lain. Sebab upaya itu
hanya akan membuat kita tercabut dari budaya kita
s e n d i r i . K i t a
c u k u p
m e n g g u n a k a n
teknologi ini dan
bahasa ibu kita
tetap lestari.
Solusi Google Membasmi Alienasi
?Sosialisasi almamater merupakan hal yang
menjadi rutinitas bagi lembaga kemahasiswaan yang tiap
kali mahasiswa baru masuk menjadi hal yang wajib
untuk dilakukan. Menjadi hal yang sakral, penting, harus
, mesti, dan wajib dilakukan, itulah yang menjadi patron
berfikir para aktifis lembaga dalam melaksanakan
prosesi tahunan itu. Apakah yang menjadi sebab yang
menjadikan Sosialiasi almamater adalah sebuah harga
mati???
Pragmatisme berfikir dari seorang siswa
merupakan hal yang menjadi sebab utama. Perubahan
pola fikir dari siswa menjadi mahasiswa harus dilakukan.
Paradigma dalam melihat sesuatu dengan cakupan lebih
luas harus mampu dilakukan oleh seorang mahasiswa.
Rasa-rasanya semua orang sepakat dengan pernyaataan
ini. Namun kemudian pertanyaannya, apakah sosialisasi
almamater menjadi jawaban atas pertanyaan ini.
Sebuah kenyataan bahwa mahasiswa berperan
sebagai penjaga moral dari masyrakat yang ada
disekitarnya.(baca : moral force ). Langsung atau tidak
langsung mahasiswa harus mempunyai moral yang
mampu dijadikan contoh oleh masyarakat. Namun
dengan melihat kodisi kekinian, budaya hedonis, pop,
bahkan konsumerisme menjadi hal yang lazim.
Dengan melihat peran mahasiswa tadi,
pemikiran calon intelektual kampus (baca : CILAKA)
ini harus bersih dari hal-hal seperti ini. Kampus adalah
daerah teritorial yang otonom dari perkembangan dunia
luar. Hal inilah yang kemudian dilihat menjadi peluang
untuk diadakannya kegiatan yang harusnya mampu
merubah pola fikir dari sorang cilaka. Sebuah kegiatan
yang menjadi wadah akselerasi pemikiran untuk bisa
mengena l keh idupan kampus , n i l a i -n i l a i
kemahasiswaan, dan nilai keteknikan jauh lebih dalam.
5
Ketika kita ingin lebih menyediakan waktu
untuk bepikir tentang nilai-nilai tersebut, kita akan
mngetahui bahwa niali-nilai yang tertanamkan adalah
nilai-nilai ketimuran, sebuah nilai luhur ciri khas bangsa
Indonesia. Ketika seseorang diajarkan Solidaritas,
bukankah kita diajarkan tentang kebersamaan,
kesejararan tanpa ada perbedaan. Ketika kita diajarkan
Senioritas , bukankah kita diajarkan, bagaimana
menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda. Dan ketika kita diajarkan Loyalitas, bukankah kita
d ia ja rkan un tuk Komi tmen ,kons i s ten se r ta
bertanggungjawab lalu apa yang menjadi ketakutan kita
dalam melakukan kegiatan ini?
Beberapa masalah dari perdebatan konseptual
dari kegiatan ini, salah satu diantaranya adalah
Metodologi. Perlu diketahui dalam penyampaian nilai-
nilai luhur yang ingin ditanankan haruslah mampu
disokong oleh sebuah metode yang tepat dan jitu. Metode
merupakan kendaraan untuk menyampaikan ruh dari nilai
tersebut. Metode merupakan sesuatu yang kondisional,
tergantung bagaimana kondisi kekinian. Metode boleh
sajalah berubah-ubah namun tetap harus mampu
mengakomodir nilai-nilai dengan kadar yang saja juga
tentunnya.Selanjutnya apa apa yang menjadi ketakutan
kita, sedangkan tujuan dari kegiatan ini sungguh
sangatlah mulia. Silahkan mulailah berfikir dan tentukan
pilihan.
ScreeningAtau Apalah Namanya
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
kARIKATUR
Dias PakilaranJuara II Lomba
Karikatur C-BOX 2011
Khaerul Ahmad Juara III Lomba
Karikatur Channel Book Expo
Muh. Ali Supriadi Juara I Lomba
Karikatur C-BOX 2011
6
Saluran Utama
Di era 80-an, sosialisasi almamater tingkat
fakultas teknik masih bernama ospek. Perpeloncoan
senior kepada junior masih terjadi. Kekerasan fisik dan
mental menjadi bumbu utama dalam prosesi
penyambutan mahasiswa baru (maba).
Nama ospek masih digunakan sampai tahun
1987 . Pada tahun 1988 nama ospek diganti dengan bina
akrab. Konsep bina akrab saat itu benar-benar sesuai
dengan namanya. Saling membina keakraban antara
junior dan senior serta sesama maba. Tak ada perlakuan
kasar dan semena-mena.
Konsep bina akrab hanya bertahan setahun.
Pada tahun 1989 ospek dimunculkan kembali. Namun
bina akrab tidak benar-benar dibinasakan. Hanya saja
konsep dan metode pelaksanaannya jauh berbeda
dengan metode dan konsep awalnya. Jika di ospek ada
perlakuan fisik, di bina akrab pun demikian. Empat
tahun kemudian nama pengenalan sosialisasi almamater
tingkat fakultas diubah menjadi prakarsa. Setahun
berselang, pengenalan almamater tingkat fakultas
teknik berubah menjadi posma. Singkatan dari program
sosialisasi almamater.
Era orde baru dibawah kepemimpinan
Soeharto punya peran besar dibalik konsep ospek masa
itu. Ketika itu Indonesia masih dalam tahap
pembangunan. Tenaga pengajar yang berkualitas masih
sangat kurang. Terutama di tingkat perguruan tinggi.
Oleh karena itu banyak dosen-dosen berdarah Belanda
yang diminta mengajar di perguruan tinggi Indonesia.
Contohnya di Universitas Indonesia (UI), Universitas
Gadjah Mada (UGM) termasuk Universitas Hasanuddin
(Unhas).
Metode mengajar yang diterapkan oleh dosen-
dosen Belanda tersebut memakai cara-cara kekerasan
.Mengapa dengan cara kekerasan? “Tujuannya agar
mahasiswa tertindas dan tidak balik melawan,” tutur
Gugun, alumni fakultas teknik jurusan elektro angkatan
'95. Metode seperti itulah yang kemudian turun ke
mahasiswa.
Banyak opini yang bermunculan terkait apa
sebenarnya alasan utama dari ospek maupun posma yang
identik dengan kekerasan. Beberapa mahasiswa
mencoba memaknai. Seperti yang dikatakan Agus
Budiman,” kata mencari makna dan makna mencari
kata,” tutur alumni fakultas teknik jurusan geologi
angkatan '96 ini. Namun yang jelas menurut Agus, ada
beberapa alasan mengapa posma harus ada. Pertama,
seorang calon mahasiswa disiapkan untuk menjadi
seorang mahasiswa. Mahasiswa baru masih membawa
pola hidup dan pikir masa SMA. Untuk bertahan di dunia
kampus yang penuh dinamika diperlukan momentum
yang mampu mengubah pola itu. Secara cepat tentunya.
Momentum itu bernama posma.
Kedua, masa orde baru yang penuh dengan
intrik politik saat itu menuntut mahasiswa tidak hanya
berperan sebagai pelajar. Sebagai bagian dari
masyarakat yang punya kadar intelektual lebih, harapan
besar untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil
7
Menyusuri Lorong Waktu Sosialisasi Almamater
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
Buletin
Relevans
Buletin
Relevans
Saluran Utama
tersampir dipundaknya. Posisi mahasiswa saat
itu sedemikian pentingnya. Di dada mereka disematkan
tanda kehormatan nan tinggi. Agent of change, social
control,moral force dan iron stocke. Nah, pengenalan
peran mahasiswa itu tidak akan di dapatkan di bangku
kuliah. Maka posma dibuat untuk mewadahi itu. Intinya
muatan utama posma menurut Agus yaitu mengubah
.sikap (attitude), kebiasaan (behavior) , kecakapan (skill)
dan pengetahuan ( knowledge).
Tahun 1998, terjadi titik balik dalam perjalanan
sejarah Indonesia. Rezim Soeharto tumbang dan berganti
ke masa reformasi. Era orde baru yang penuh dengan
tekanan dari militer berubah ke era kebebasan. Penduduk
Indonesia seolah mendapat ruang untuk menghidup
udara segar sebebas-bebasnya. Udara segar itu rupanya
juga berhembus ke lingkungan kampus. Di fakultas
teknik unhas tahun 1999, sebagian mahasiswa teknik
juga menginginkan perubahan metode penerimaan yang
selama ini identik dengan kekerasan. Namun karena
mereka tidak punya konsep yang jelas maka banyak pula
yang menentang.
Dari tahun 1994 sampai tahun 2001, konsep
posma yang menggunakan perlakuan fisik masih
dipakai dan tidak mendapat tentangan dari birokrasi.
Namun pada tahun 2002, terjadi ketidaksepahaman
antara panitia dan birokrasi yang berakibat pada
mundurnya jadwal pelaksanaan posma. Di tahun 2003
disepakati konsep yang meniadakan perlakuan fisik.
Namun karena ketidaksiapan perubahan metodologi,
perlakuan fisik masih tetap terjadi. Akibatnya fatal.
Beberapa mahasiswa angkatan '98 diskorsing.
Posma sebagai sosialisasi almamter tingkat
fakultas teknik kemudian berubah menjadi sosma pada
tahun 2006. Sosma merupakan singkatan dari sosialisasi
almamater. Alasan perubahan karena perubahan
kebutuhan pada masa itu dimana banyak
hambatan yang menghalangi dilaksanakannya posma.
Baik dari birokrasi maupun tuntutan dari masyarakat.
Tahun 2007, untuk kesekian kalinya nama
sosialisasi almamater kembali berganti. Konsep sosma
masih dianggap sebagai bentuk perpeloncoan sehingga
memaksa ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik
(SMFT) saat itu, Awaluddin, mengeluarkan surat
keputusan mengganti sosma menjadi Sosialisasi
K e l e m b a g a a n d a n A l m a m a t e r d i s i n g k a t
SKALA.Berkaca dari kenyataan ini, banyak pihak
menjadi ragu. Apakah mungkin menghadirkan
kembali pozma?Apalagi dengan realita sekarang
dimana kondisi sudah berbeda dengan masa lalu.
Muhammad Zakky Mudzakkar berpendapat bahwa
seharusnya tidak perlu meributkan masalah apa nama
sosialisasi almamaternya. “Ini hanya masalah waktu
saja. Seandainya kita terlahir (masuk,red) lebih cepat
di teknik mungkin saya juga akan lahir di posma,” kata
mahasiswa jurusan mesin angkatan 2007 ini.
Mungkin pendapat Zaky benar adanya.
Sudah bukan saatnya memperdebatkan mana
sosialisasi almamater yang lebih baik. Kini saatnya
mencari cara yang tepat untuk membangun teknik yang
mulai tergerus oleh jaman. Seperti dikatakan oleh
Pratama, mahasiswa jurusan mesin angkatan '05.
“Daripada membicarakan kebesaran di masa yang
telah lalu ,lebih baik kita susun konsep dan tata cara
pelaksanaan sosialisasi kelmbagaan tingkat almamater
dengan baik lagi dan harus bekerja sama dengan
birokrasi dan membangun kepercayaan kepada
birokrasi agar konsep dapat sesuai dengan kondisi
dilapangan nantinya,” tutur ketua angkatan teknik '05
ini. Diolah dari berbagai sumber
Saluran Utama
98
Meneropong Masa Depan
Mencoba memberikan gambaran, sosialisasi
almamater kedepan bukanlah sesuatu yang mudah.
Pembahasan seperti ini akan menjebak kita pada opsi-
opsi pemikiran yang rumit dan multipersepsi.
Dikalangan anak teknik sendiri, kita akan mendapati
beberapa aspek jawaban yang berbeda dan beragam.
Ada sebagian kalangan yang lebih memilih bertahan
pada metodelogi konvensional sebagaimana diterapkan
oleh senior-senior terdahulu. Sebagian yang lain justru
lebih mencermati kesesuaian metode dengan kondisi
kekinian melalui pendekatan relevansi.
Relevansi sebenarnya bisa juga kita jadikan
sebagai alat ukur untuk menilai existensi dari Sosialisasi
Almamater. Namun hal itu justru bisa juga menjadi
semacam ancaman bagi keterjaminan transformasi
nilai-nilai yang seyogyanya senantiasa kita pertahankan.
Betapa tidak, relevansi dalam setiap logika zaman selalu
berubah akibat berbagai kebutuhan. “Apa yang dahulu
dicanangkan oleh senior-senior terkait masalah
sosialisasi tingkat fakultas sudah tidak sesuai lagi
dengan kenyataan (kebutuhan) hari ini” demikian
pernyataan dari Abdul Rahman K'05 selaku mantan
Kordinator Steering INAUGURASI 08. Hal ini
mengindikasikan bahwa memang kita harus mengikuti
tren perkembangan zaman. Jadi berbagai nilai-nilai atau
substansi dari kegiatan Sosialisasi Almamater dalam
beberapa penjabaran teknis haruslah sinkron dengan
kebutuhan zaman. Jika dulu Sosialisasi Almamater yang
bertajuk POZMA diagendakan khusus untuk
pemantapan fisik maupun mental semata, karena
memang pada dasarnya kondisi saat itu memang
menuntut hal-hal demikian, beralasan memang. Maka
jangan heran ketika pertanyaan terkait masalah
perbandingan kondisi Sosialisasi Almamater yang
dirasakan oleh pembesar-pembesar teknik hari ini dan
hari kemarin sangatlah berbeda.
Hal ini dibenarkan oleh pernyataan Aditya Pratama
M'05 . “Tidak jauh beda substansi kegiatan, cuman
euphoria yang dulu dengan sekarang sangatlah
berbeda'' ungkapnya. Lebih lanjut ia menegaskan
bahwa proses yang berbeda akan menghasilkan hasil
yang berbeda pula. Lantas apakah perubahan
suasana tersebut mempengaruhi deskripsi tujuan
Sosialisasi Almamater ? bisa iya namun bisa juga
tidak. Semua tergantung pada bagaimana kita
memaknai hal-hal seperti ini dalam persepsi yang
tepat dan benar.
Romantisme masa lalu bukanlah satu-satunya basis
referen yang kemudian kita agung-agungkan
layaknya sebuah keterikatan metode dari zaman ke
zaman. Sekarang pembahasan kita sebenarnya
bukan terletak pada pertanyaan apakah kita harus
'memulai'nya dari pintu satu Unhas atau pintu
gerbang teknik namun tugas sesungguhnya adalah
bagaimana kita mengawal proses tersebut secara
berkelanjutan.
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
PLASGOZ
10
Sinar Matahari pagi membersit masuk ke celah-
celah gorden biru jendela kamarku. Membuatku yang
tergolek dan mengenakan pakaian seadanya
menggeliat kesilauan. Ku lirik jam dinding. Waktu
sudah menunjukkan pukul tujuh lebih seperempat.
Dengan segera, aku bangun dan mempersiapkan diri
untuk menghadiri pesta pernikahan keluargaku. Hari
ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh
semua keluargaku yaitu prosesi akad nikah.
Melihat keakraban dan kehangatan keluarga besarku
membuat bibirku mengulas senyum dengan
sendirinya. Aku sangat senang menghadiri pesta
pernikahan. Mulai dari adatnya, ijab kabulnya, dan
hal-hal lain yang membuat hal tersebut begitu
istimewa.
Mereka pun resmi sebagai suami istri dalam ikatan
suci yang bernama pernikahan. pesta hari itu diakhiri
dengan makan bersama serta mengucapkan selamat
kepada kedua mempelai. Setelah rangkaian acara
telah selesai kami semua kembali ke rumah masing-
masing untuk beristirahat.
Ashar baru saja lewat dan di langit tampak pelangi
melengkung indah. Sore itu, kami semua berkumpul
di ruang keluarga bercerita tentang hal-hal yang
menyenangkan. Tapi, itu tak berlangsung lama.
Beberapa menit kemudian ada kabar buruk yang
membuat hati kecil ini tersayat. Kabar tentang
kematian sahabatku yang juga saudara dekatku
membuat air mata ini mengalir dengan sendirinya.
Teriak histeris dari salah satu bibiku membuat kami
semakin sedih mendengar berita yang sangat tiba-tiba
itu.
Teringat terakhir kali aku bertemu dengannya di
salah satu mall di kota Makassar. Kala itu, hari
terakhir aku berada di Makassar sebelum pulang ke
kota Kendari untuk mengisi liburan semester. Kita
masih makan bersama, kita masih bercanda dan
tertawa bersama, kita masih belanja dan
menghabiskan waktu bersama. Hari itu, adalah hari
pertama Uchy mulai mengendarai mobil sendiri tanpa
didampingi oleh pengajarnya. Akhir-akhir ini ia
memang disibukkan dengan aktivitas baru yaitu
khursus membawa mobil. Tapi, itu semua hanya
tinggal kenangan saat ini.
Tak lama kemudian, aku pun segera berangkat ke
rumah Uchy untuk menunggu kedatangan jenazahnya
yang berada di Makassar. Ia akan disemayamkan di
kampung halamanku. Ketika tiba disana, semua
keluargaku telah berkumpul dan terdengar isakan
tangis dari beberapa orang. Yang paling terpukul kala
itu, kakak pertama dari Uchy yang merasa tidak terima
akan kehilangan adik kesayangannya. Wajar jika ia
sangat dirindukan oleh orang kebanyakan. Ia
merupakan sosok yang periang, mudah dekat dengan
orang lain, wajahnya selalu menampakkan bahwa ia
sama sekali tak punya beban sedikitpun. Padahal ia
memiliki cukup banyak masalah yang ia hadapi.
Terutama tentang ketidak lulusannya selama dua
tahun berturut-turut di fakultas kedokteran yang
menjadi mimpinya sejak kecil.
Ketika kami sekeluarga berkumpul di rumah
duka, cerita pun mengalir tentang pengalaman
bersama almarhumah semasa hidupnya. Ada yang
bercerita tentang rajinnya ia melaksanakan shalat di
sepertiga malam sembari memohon agar ia diluluskan
di fakultas kedokteran. Ada yang bercerita tentang
tekunnya ia belajar untuk mencapai impiannya. Lain
halnya denganku. Ketika ia akan tes untuk masuk ke
Bidadari Mungilku
PLASGOZ
11
fakultas kedokteran, aku yang menemaninya belajar,
aku yang mengingatkannya untuk menjaga
kesehatan, aku yang meminjamkan beberapa bajuku
untuk ia gunakan pada saat tes. Setelah tes berakhir,
kami pun sempat berekreasi. Begitu banyak keceriaan
yang kau tampilkan. Foto bersama menjadi saksi saat
itu.
Kami menunggu cukup lama sampai mayatnya
tiba di kampung kami. Sekitar pukul setengah sebelas
pagi keesokan harinya, jenazah pun tiba di rumah
duka. Kesedihan pun berlanjut ketika mayatnya mulai
dimandikan. Uchy meninggal akibat kecelakaan di
Kota Makassar. Kecelakaan tragis ini juga menjadi
topik hangat yang diangkat oleh salah satu Koran
lokal di kota Makassar serta ditayangkan oleh
beberapa stasiun tv.
Sedih rasanya, ketika jenazah Uchy akan
dimandikan. Banyak keluarga yang keluar dari lokasi
tempat jenazahnya dimandikan. Mereka seakan-akan
tak kuat melihat jenazah tersebut. dengan
mengumpulkan semua kekuatanku, aku pun
memasuki lokasi tempat jenazah dimandikan.
Tubuhku menggigil seakan tak percaya sahabat
kecilku telah dipanggil lebih dulu oleh Sang Pencipta.
Ia pun dimakamkan di pemakaman umum di
kampung halamanku. Doa-doa pun mengalir
untuknya semoga menjadi wewangian dan
menyerbakkan keharuman di kuburannya kelak.
Secara fisik kamu memang telah tiada diantara kami
semua. Tapi kuyakin kau akan selalu ada didalam
hati-hati kami bidadari mungilku.
Bersama Uchy dari kecil hingga aku mulai
beranjak dewasa. Kedekatan kami cukup membuat
aku benar-benar kehilangannya. Terbayang lagi
senyum indahnya, wajahnya yang riang, tinggahnya
yang supel dan keunikan-keunikan lain yang
dimilikinya yang membuatku semakin rindu
dengannya. Aku pun membaca sms terakhir yang ia
kirimkan untukku.
Pengen teriak,,,,,,
KAMU JANGAN PERGI!!!!
Tapi dia tetap harus pergi meninggalkanku dan
orang-orang yang menyayanginya,,,
Kami membutuhkannya, tapi Tuhan Lebih
membutuhkannya di surga,,,
Kami merindukannya, tapi Tuhan lebih
merindukannya,,
terbersit dalam ingatan senyum si bidadari,,,
manis,,,
tanpa beban,,,
tanpa duka,,,
Selalu ku rindu senyum si bidadari,,,
senyum yang indah dan menyejukkan hati,,,
Bidadariku kini tlah pergi,,,
dan tak kan kembali lagi,,,
Selamat jalan bidadari mungilku,,,
Kelak, kan ada orang yang dikaruniakan nikmat
oleh Allah dan diletakkan setelah kedudukan para nabi.
Mereka itu adalah orang-orang yang jujur. Semoga kita
termasuk orang-orang yang jujur”.
Hingga saat ini, sms ini tak pernah ku hapus dari
kotak masuk di handphoneku. Sebenarnya, masih
banyak kenangan lain antara aku dan Uchy. Tetapi sms
itu telah menjadi bahan renungan untukku dalam
menjalani keseharianku.
Hari-hari ini, ketika aku melewati jalan lokasi
kejadian kecelakaannya, aku merasa dia
memperhatikanku dari kejauhan.
By : Fitri HakimCh
an
nel 09 S
MFT
-UH
PLASGOZ
12
Mata itu...
Mata itu...Yang dulu memancarkan sinarKini tertelan kepekatan
Mata itu...Yang dulu berbalut kehangatanKini meradang kegalauan
Mata itu...Yang dahulu memancarkan hasratKini menebar kebencian
Hasrat ini serasa lumpuh disorot pekatnya kebencian...Namun, tak mengurangi hausnya diriku akan madunya...
Namun mata itu...Tetap yang terindahTetap menyirat kesetiaan
Karena mata itu...Dalam luapan amarahMasih jelas kulihat sebuah pengharapanBegitu besarHarapan yang muliaBerharap yang ia pandangiDapat menjadi kekasih sejatiBaginya...Dalam mimpinya...Hingga dalam pandangan...Mata itu...
Lakon...
Luas panggung opera yang terasa hampaDengan riuh tepuk-tawa melodi asingDibuai lakon dan gemulai tubuh sang aktrisDalam reka kisah picisanBermain dalam nasib sang aktor
Terusik kini panggung mayaDigerogoti serangga tak kasat mataBerontak menentang tirani sang sutradaraAtas intimidasi egoismeSerta serangkaian pemalsuan etika
Sang aktor terdiamMenatap dalam kebisuanTakluk dalam satu kenyataanPrasangka yang runtuh seketikaKetika hatinya telah terbawa ke dimensi naskahTanpa sedikitpun tahu semuanya adalah reka
Tiada kini lakon sang aktrisHanya diam jiwa egoSeakan jijik menatap panggungDan enggan meresapi sekali lagiPeranan yang dibebankan kepada dirinya
Dan berakhirlahOpera yang dilakonkan kedua insanDalam naskah sang sutradaraMeninggalkan akhir yang tragisBagi sang aktor yang meringisDan sang aktris yang acuhTinggallah panggung roboh kini
TEORI CINTA ALA ANTEK
Satu kejelekan (atau mungkin kebaikan) di TEKNIK adalah kegemaran berdebat tentang cinta. Tak percaya?cek saja di
himpunan jika waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Jika satu orang saja melemparkan opininya tentang wanita,
maka tanpa di minta yang lain pun turut nimbrung. Lalu lahirlah puluhan teori-teori cinta yang entah dari mana
referensinya. Masing-masing berkoar seolah seribu wanita telah pernah ia taklukkan.“Fren...wanita itu mudah ji di
taklukkan. Tinggal kasi retorika sedikit, langsung mi klepek-klepek,” celetuk salah seorang antek.Seorang menimpali.
“Baa cika',sepakat ka'. Omong-omong ada ji kah pacarmu?”Agak gugup. “hehehe...Belumpi Fren. Masih dalam
proses..”Yah..terkadang teori tak sesuai dengan kenyataan. Akibatnya, muncul sebuah 'kata-kata mutiara' di kalangan
antek. SENIN SAMPAI SABTU CERITA CINTA DI HIMPUNAN, MALAM MINGGU..EH, CUCI BAJU DI
PONDOKAN..tapi perlu di garis bawahi,tidak semua begitu. Banyak tonji yang sukses tawwa.
Tidak lama lagi kita akan bisa mengisi ponsel lewat udara. Wireless recharging sytem, teknologi dari sebuah perusahaan elektronik Jepang memungkinkan itu. Selain bisa mengirimkan arus listrik untuk pengisian batere secara nirkabel dalam jarak beberapa meter, teknologi ini juga mampu menambah jangkauan pengisian baterenya dengan bantuan hot spot seperti layaknya wifi. Hebatnya lagi charger tanpa kabel ini mampu mengisi baterai beberapa perangkat elektronik sekaligus, seperti handphone, kamera digital, laptop, dll secara bersamaan dengan k e m a m p u a n mengisi 150 kali lebih cepat dari pada charger biasa.
Teknologi ini menggunakan metode resonansi magnetik (magnetic resonance method) yang menggunakan kumparan dan kapasitor untuk menciptakan resonansi magnetik antara perangkat elektronik dengan sumber listrik.
S a m p a i s a a t i n i , u j i c o b a pengembangan teknologi pengisian tanpa kabel ini sudah diuji cobakan pada beberapa perangkat elektronik seperti telepon seluler, mp3, hingga mobil listrik. Hasil uji coba mereka menunjukkan teknologi ini mampu mengisi penuh tiga perangkat elektronik secara bersamaan hingga penuh dalam waktu hanya sepuluh menit saja. Hanya saja teknologi ini hanya akan terdapat pada produk-produk baru yang nantinya sudah menerapkan teknologi wireless charging ini
secara built-in pada perangkat elektroniknya.
Di Indonesia sendiri, tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI) berhasil membuat alat transfer energi listrik melalui media nirkabel (tanpa kabel), dengan prinsip yang sama. salah satu aplikasi dari teknologi transfer energi listrik nirkabel ini nantinya dapat diterapkan untuk pengisian baterai ponsel melalui udara alias tanpa melalui kabel. Penelitian ini telah berhasil mengaplikasikan pengisian baterai ponsel melalui berbagai
media tanpa kabel, seperti melalui udara, air, bahkan dinding beton hingga jarak 60 cm. Jadi, siap-siaplah mengucapkan selamat tinggal kepada charger konvensional.
13
Isi Baterai Lewat Udara
Gaptek
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
POJOKDesign
M. Afrisaldy A’08 “Design Bangunan3D max”
PU Sangatta_kalimantan
Ahmad Chaidir E’08
“iseng-iseng buat pak JK”
14
Mess Antang Bongaya, Makassar
15
Antek
Corner
Ztudio
Anak teknik tak selalu berkutat dengan buku dan rumus-rumus nan rumit. Untuk urusan olahraga, mereka juga tak kalah. Salah satu buktinya adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM FT-UH). Bertajuk Olimpiade Flywheel 2011, sebanyak tiga cabang olahraga dipertandingkan di lapangan Jenbacher sejak tanggal 23 Mei sampai tanggal 21 Juni. Cabang olahraga tersebut yakni sepak bola, sepak takraw dan bola voli. Di cabang sepak bola, Nozz sukses menggondol piala. Di cabang sepak takraw, BTK berhasil meraih gelar juara. Sedangkan juara di cabang bola voli diraih Daeng Toa. Sesuai temanya “ New Spirit for Our Solidarity”, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat rasa kebersamaan antar warga HMM FT-UH melalui kegiatan yang bersifat positif seperti olahraga.
Setelah melalui tahap seleksi berupa tes wawancara, sebanyak 60 anggota baru UKMT
(Unit Kegiatan Mahasiswa Teknik) Welcome 09 SMFT UH resmi dilantik,Jumat (3/6). Pelantikan
bertajuk Open House ini merupakan pengukuhan bagi anggota baru Welcome 09 yang telah
dinyatakan lulus dalam seleksi yang diadakan pada tanggal 1-2 Juni yang bertempat di sekertariat
Welcome 09. Open House sendiri diadakan di Lecture Theatre 1 FT-UH dan dihadiri oleh kanda
Irwan selaku pendiri Welcome 09 serta Haqriarno selaku presidium sidang Kongres Mahasiswa
Teknik (KMT).
Bina Solidaritas Lewat Olahraga
Open House Untuk Keluarga Baru
Civil Games HMS FT-UH 2011
Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH
Channel 09 sebagai sarana informasi kampus khususnya
teknik, yang mengimformasikan hal-hal yang sedang berkembang di
teknik supaya mahasiswa teknik dan masyarakat umum tau tentang
kegiatan yang di buat oleh teknik, jangan cuma tawurannya yang di
publish tetapi teknologi-teknologi hasil karya tangan anak teknik
juga harus terpublish . Channel dapat menjadi sarana untuk
menambah wawasan mahasiswa dimana channel menyediakan
informasi-informasi yang menjadi asupan mahasiswa khususnya
mahasiswa Teknik.
Channel 09 sebagai media expose kegiatan kampus yang
memberitakan kegiatan yang sudah maupun yang akan dilakukan.
Memberitakan informasi yang dapat menambah pengetahuan,
khususnya di bidang akademik. Channel 09 sebagai semangat baru
yang membangun gagasan pengembangan akademika khusus di
bidang teknologi. Channel 09 juga dapat menjadi forum diskusi,
media komunikasi tidak langsung, membuka dialog yang bisa diliput
langsung oleh media TV.
Channel 09 dapat mewadahi kebutuhan publik, metodologi
konsumen masyarakat, channel sebagai pemersatu kultur, channel
sebagai pers teknik yang memberitakan tentang hal-hal yang
berkembang di teknik, hal-hal pemersatu teknik. Berita yang di
keluarkan harus sinkron dengan tempat yang di beritakan. Agar tidak
terjadi kesalah pahaman, berita yang di keluarkan seharusnya menjadi
centrum wacana, menyingkapi internal dan external (teknik
khususnya).
Apa Kata Mereka...
Ir. Syamsul Asri, MT
Ismail Rahman S.TKetua SMFT-UH Periode 2009/2010
Siapa Menurut Kalian Calon Ketua Sosialiasi Almamater 2011 ?Answer : 1 ) Arfah Mardianto (Mesin’08) 2 ) Achmad Ritauddin (Arsitektur’08) 3 ) Alif Firmansyah (Elektro’08)
(“Hasil Korespondensi Beberapa Mahasiswa Teknik Yang kebetulan melintas depan sekretariat Channel 09”)
Wakil Dekan III FT-UH
Wakil Dekan I FT-UH
Dr. Ir. Muhammad Ramli, MT
Perhatian ! Teknik!Mantap Menktonk Kabulampe!
We Are The Champion!
Bravo Bravo Bravo !Keep On Fighting Till The End!
Now And Forever !
Yeah !!!Ch
an
nel 09 S
MFT
-UH