chapter 2: theory in the process of inquiry
DESCRIPTION
Littlejohn, Theories of Human Communication, 7th Edition, 2002Chapter 2: Theory in The Process of InquiryTRANSCRIPT
5/11/2018 Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-2-theory-in-the-process-of-inquiry 1/4
T2/PTK2008: Adi Wibowo Octavianto - 0806439171Littlejohn, Theories of Human Communication, 7th Edition, 2002Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry
Hampir semua sekolah komunikasi memasukan kajian teori
komunikasi sebagai salah satu mata kuliahnya. Teori adalah fondasi
akademik dalam setiap disiplin ilmu. Teori membuat ilmuwan, guru dan
murid mentransformasikan informasi menjadi pengetahuan.Kita tidak melihat dunia sebagai potongan-potongan kecil data
melainkan mengorganisasikan dan mensintesa informasi. Kita mencari pola
dan hubungan, dan teori adalah cara yang penting untuk memenuhi fungsi-
fungsi tersebut. Teori-teori dapat dianggap sebagai akumulasi pengetahuan
sehingga kita tidak perlu meneliti segala sesuatunya dari awal lagi.
Selain berfungsi mengorganisasikan data, teori-teori juga membantu
kita fokus pada variabel-variabel penting dan hubungan diantara variabel-
variabel itu. Teori-teori berfungsi seperti peta atau buku petunjuk untuk
menginterpretasikan, menjelaskan, dan memahami kompleksitas hubungan
antar manusia. Dan menterjemahkan peristiwa-peristiwa. Teori
menunjukkan tidak hanya apa yang harus diamati tetapi juga bagaimana
cara mengamatinya. Banyak teori dapat pula membantu kita membuat
prediksi keluaran dan efek dari data-data yang ada.
Teori memiliki peran yang tak tergantikan dalam kehidupan
akademik. Spekulasi teoretis menyediakan ide-ide untuk penelitian kedepan
dan dapat membimbing untuk mengisi kesenjangan pengetahuan kita.
Selain membantu perkembangan pengetahuan, teori juga membantu
mengkomunikasikan pengetahuan pada semua pihak yang tertarik. Teori-
teori juga menyediakan jalan untuk mempertanyakan budaya yang ada
saat ini dan mengembangkan cara-cara hidup baru.
Sifat Dasar Teori
Buku ini bermaksud merepresentasikan lebarnya rentang pemikiran-
pemikiran tentang proses komunikasi, karena itu Littlejohn menggunakan
istilah teori dalam arti yang seluas-luasnya sebagai segala set konsep dan
penjelasan terhadap suatu fenomena.
Semua teori adalah abstraksi. Teori selalu mereduksi pengalaman
menjadi kelompok –kelompok kategori, hasilnya selalu ada yang tertinggal. Teori memberikan penekanan pada beberapa hal dan mengabaikan hal lain.
Kebenaran ini penting karena hal tersebut mengungkapkan kekurangan
dasar teori, yaitu tidak ada satu teori pun yang akan pernah mampu
mengungkap seluruh kebenaran.
Teori-teori adalah konstruksi-konstruksi yang diciptakan oleh manusia
bukan oleh tuhan. Teori-teori merepresentasikan berbagai cara pengamat
memandang lingkungannya, tapi teori-teori itu sendiri tidak merefleksikan
realitas. Banyak ilmuwan lupa hal ini. Abraham Kaplan menulis, “The
formation of a theory is not just the discovery of a hidden fact; theory is aaway of looking at the facts, of organizing and representing them ... a
1
5/11/2018 Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-2-theory-in-the-process-of-inquiry 2/4
T2/PTK2008: Adi Wibowo Octavianto - 0806439171Littlejohn, Theories of Human Communication, 7th Edition, 2002Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry
theory must somehow fit God’s world, but in an important sense it creates a
world of its own.”
Stanley Deetz menambahkan bahwa sebuah teori adalah cara untuk
memandang dan berpikir tentang dunia. Lebih tepat jika teori dipandangsebagai lensa yang digunakan untuk mengobservasi ketimbang sebagai
cermin yang memantulkan alam. Karena teori-teori merupakan konstruksi,
mempertanyakan kegunaan teori jauh lebih bijaksana dibandingkan
mempertanyakan kebenarannya. Setiap kebenaran dapat direpresentasikan
melalui berbagai cara, tergantung pada orientasi sang teoritisi.
Teori-teori sangat erat kaitannya dengan aksi. Cara berpikir kita atau
teori-teori kita...mengarahkan cara kita beraksi, cara kita
beraksi...mengarahkan cara kita berpikir. Dalam dunia pendidikan teori-teori
formal dan praktek-praktek intelektual itu tak terpisahkan.
Buku ini memuat teori-teori seperti halnya karya seni di galeri. Setiap
karya dapat dinikmati secara terpisah, tetapi dengan mengenal dan
membandingkan berbagi karya itu kita akan memperoleh apresiasi dan
pemahaman yang lebih lengkap tentang komunikasi.
Elemen-Elemen Dasar Teori
Elemen dasar teori adalah konsep-konsep atau kategori-kategori.
Benda-benda itu dikelompokkan kedalam kategori konseptual berdasarkan
kualitas-kualitas yang teramati. Manusia memiliki kemampuan dan naluri
alamiah untuk membuat konsep. Menurut Thomas Kuhn, baik ilmuwan
maupun orang tanpa keahlian tertentu belajar untuk melihat dunia dalam
bentuk bagian-bagian, keduanya memilah-milah semua yang ada lewat
pengalaman yang dimilikinya.
Teoritisi komunikasi mengamati banyak variabel dan
mengklasifikasikan dan memberi label berdasarkan pola-pola yangmereka
tangkap. Tujuan teori adalah untuk menampilkan konsep-konsep yang
diberi label. Teoritisi mengidentifikasi konsep melalui simbol-simbol yang
biasanya berupa kata-kata, rangkaian term tersebut kemuadian menjadi
bagian tak terpisahkan dari teori. Konsep-konsep, term dan definisi-definisi
memberitahu kita, apa yang dicari teoritisi dan apa yang diangap penting.Beberapa teori berhenti di tataran konsep, hanya menyediakan daftar
kategori tanpa penjelasan mengenai hubungan satu dengan lainnya. Teori
seperti ini disebut taxonomi. Banyak kalangan akademik tidak menganggap
ini teori. Teori terbaik melampaui konsep untuk memberikan penjelasan-
pernyataan mengenai bagaimana variabel berkaitan satu sama lain,
menunjukkan bagaimana konsep-konsep saling terhubung.
Sebuah penjelasan (eskplanasi) mengidentifikasikan pola-pola dalam
hubungan diantara variabel. Eksplanasi megidentifikasikan kekuatan logis
untuk menghubungan variabel-variabel dengan cara tertentu. Ada banyak jenis eksplanansi, tetapi yang paling umum adalah kausal dan praktikal.
2
5/11/2018 Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-2-theory-in-the-process-of-inquiry 3/4
T2/PTK2008: Adi Wibowo Octavianto - 0806439171Littlejohn, Theories of Human Communication, 7th Edition, 2002Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry
Eksplanansi kausal menghubungkan kejadian-kejadian berdasarkan
hubungan kausal dimana satu variabel dilihat sebagai akibat dari yang
lainnya. Eksplanasi praktikal menjelaskan aksi-aksi berorientasi tujuan,
dimana aksi dirancang untuk mencapai suatu kondisi dimasa depan.
Teori Ideal Tradisional
Ilmu sosial tradisonal selama ini didominasi oleh pendekatan
hypotethico-deductive methode, sebuah model penelitian yang
berlandaskan pada eksperimen ilmu-ilmu alam. Metode tersebut melingkupi
empat proses: mengembangkan pertanyaan, menyusun hipotesis, menguji
hipotesis, dan memformulakan teori. Pendekatan ini dibentuk berdasarkan
asumsi bahwa kita dapat memahami hal-hal kompleks dengan melakukan
analisis yang baik terhadap bagian-bagiannya.
Paradigma Alternatif
Paradigma alternatif percaya ada lebih dari satu cara untuk
memahami perilaku manusia. Paradigma ini mengkritik satu versi
kebenaran yang dikemukakan oleh paradigma tradisional. Robert Penman
menggariskan 5 prinsip utama paradigma alternatif.
Pertama, aksi sifatnya sukarela,kita tidak dapat menebak perilaku
orang berdasarkan variabel-variabel luar. Kedua, pengetahuan diciptakan
secara sosial artinya teri-teori komunikasi tercipta melalui komunikasi.
Ketiga, teori bersifat historis, artinya mereka mencerminkan siting dan
waktu saat mereka dibuat. Keempat, teori ikutmempengaruhi realitas di
sekitarnya. Kelima, teori tidak bebas nilai.
Pengembangan Dan Perubahan Teori
Teori bukan sesuatu untuk dibaca dan dipelajari saja. Teori terus
berevolusi. Pengembangan teori yang baik adalah proses pengujian danformulasi yang terus menerus. Bagi paradigma tradisional, pengujian adalah
proses meningkatkan hipotesis tentang dunia nyata. Untuk paradigma
alternatif, pengujian adalah proses penyempurnaan kerangka interpretatif
untuk memahami aliran peristiwa. Karenanya pengembangan teori
membutuhkan riset terus menerus.
Teori dapat berubah melalui beberapa cara. Teori dapat berkembang
sepotong demi sepotong secara perlahan berlandaskan teori sebelumnya.
Cara lain adalah melalui maksud khusus untuk memperoleh kedalaman dan
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Ketiga adalah revolusi,dimana teori lama dibuang dan konsep-konsep baru terbentuk.
3
5/11/2018 Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-2-theory-in-the-process-of-inquiry 4/4
T2/PTK2008: Adi Wibowo Octavianto - 0806439171Littlejohn, Theories of Human Communication, 7th Edition, 2002Chapter 2: Theory in The Process of Inquiry
Metateori
Metateori adalah bidang yang berusaha menggambarkan dan
menjelaskan persamaan dan perbedaan diantara teori-teori. Metateori
adalah teori tentang teori. Isu-isu metateori adalaj kompleks namun dapat
dikelompokkan dalam 3 tema utama, yaitu epistemologi, ontologi, dan
axioogi.
Epistemologi adalah ranting filsafat yang mempelajari pengetahuan,
bagaimana orang mengetahui apa yang mereka ketahui.
Ontologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan sifat-sifat
alami benda-benda. Sebenarnya epistemologi dan ontologi selalu beriringan
karena aide-ide kita tentang pengetahuan sangat tergantung pada ide-ide
kita tentang realitas. Dalam ilmu-ilmu sosial, ontologi utamanya berurusan
dengan eksistensi alami manusia, dalam komunikasi ontologi berpusat pada
kondisi alamiah interaksi sosial manusia.
Axiologi adala cabang filsafat yang mempelajari nila-nilai. Bagi
ilmuwan komunikasi terdapat tiga isu axiologi yang penting. Dapatkan teori
itu bebas nilai? Apakah peneliti dapat mempengaruhi proses yang sedang
dipelajari? Sampai batas mana, ilmuwan mencoba melakukan perubahan
sosial, denga kata lain apakah tujuan ilmuwan hanya sekedar menemukan
pengetahuan ataukah penemuan pengetahua haru dilandasi keinginan
melaukan perubahan sosial.
Secara keseluruhan ada dua posisi dalam isu axiologis: Pertamavalue conscious scholarshp dan value neutral scholarship.
Bagaimana Mengevaluasi Teori Komunikasi
Ketika kita bersinggungan dengan teori-teori komunikasi, kita
membutuhkan dasar untuk menilai satu terhadap yang lainnnya. Tidak ada
teori yang sempurna karena semunanya memiliki batasan-batasan.
Saat kita menilai teori pikirkan tentang ruang lingkupnya, seberapa
banyak teori ini menjelaskan pada kita, pikirkan tentang kepantasan yang
ereka ajukan apakah secra logis konsisten, pikirkan nilai heuristicnyaapakah teori mendorong riset-riset lanjutan, dan pikirkan parsimony nya
atau kesederhanaan logikanya.
4