chapter ii

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan (Priyambodo, 2007). Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan, serta pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009). 2.2 Manfaat Pergudangan Manfaat pergudangan adalah untuk: 1. Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan. 2. Tertatanya perbekalan kesehatan. 3. Peningkatan pelayanan pendistribusian. 4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual, dan dapat dipertanggungjawabkan. 5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan. Universitas Sumatera Utara

Upload: cornmale

Post on 16-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hular

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi

    industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan

    obat jadi yang belum didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga

    berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi dari

    pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari

    kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan

    pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan

    manajemen pergudangan (Priyambodo, 2007).

    Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi

    penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan

    pemusnahan, serta pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas

    terjamin (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).

    2.2 Manfaat Pergudangan

    Manfaat pergudangan adalah untuk:

    1. Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan.

    2. Tertatanya perbekalan kesehatan.

    3. Peningkatan pelayanan pendistribusian.

    4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual, dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 6. Tertib administrasi (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).

    2.3 Syarat-syarat Gudang

    Agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar, maka gudang harus

    memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam cara pembuatan

    obat yang baik (CPOB), diantaranya:

    2.3.1 Harus ada prosedur tetap (Protap) yang mengatur tata cara kerja bagian

    gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan

    barang, penyimpanan, dan distribusi barang atau produk.

    2.3.2 Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam

    keadaan kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur.

    2.3.3 Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah

    terbakar atau mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut-pelarut

    organik).

    2.3.4 Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status

    karantina dan ditolak.

    2.3.5 Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room)

    dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area).

    2.3.6 Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO (First In First

    Out) atau FEFO (First Expired First Out) (Priyambodo, 2007).

    2.4 Bangunan

    Area penyimpanan harus dirancang untuk memastikan kondisi

    penyimpanan yang baik sebagai berikut:

    a. Kebersihan dan hygiene.

    b. Kelembaban (kelembaban relatif tidak lebih dari 60%).

    Universitas Sumatera Utara

  • c. Suhu harus berada dalam batasan yang diterima (8-250C).

    d. Bahan dan material yang disimpan tidak boleh bersentuhan langsung

    dengan lantai.

    e. Jarak antar bahan mempermudah pembersihan dan inspeksi.

    f. Pallet harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan terawat (United Arab

    Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).

    2.4.1 Denah Bangunan

    Gudang harus mempunyai tata letak ruang yang baik untuk memudahkan

    penerimaan, penyimpanan, penyusunan, pemeliharaan, pencarian, pendistribusian

    dan pengawasan material dan peralatan (Badan Nasional Penanggulangan

    Bencana, 2009).

    Gambar 1. Denah gudang menurut CPOB

    Universitas Sumatera Utara

  • Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang tata letak

    gudang adalah sebagai berikut:

    1. Untuk kemudahan bergerak, gudang jangan disekat-sekat, kecuali jika

    diperlukan. Perhatikan posisi dinding dan pintu untuk mempermudah gerakan.

    2. Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran material dan peralatan, tata

    letak ruang gudang perlu memiliki lorong yang ditata berdasarkan sistem:

    a. Arah garis lurus.

    b. Arah huruf U.

    c. Arah huruf L.

    3. Pengaturan sirkulasi udara.

    Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah adanya sirkulasi

    udara yang cukup di dalam ruangan, termasuk pengaturan kelembaban udara

    dan pengaturan pencahayaan.

    4. Penggunaan rak dan pallet yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi udara,

    perlindungan terhadap banjir, serangan hama, kelembaban dan efisiensi

    penanganan (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).

    2.4.2 Pembagian Area Gudang

    Gudang di industri farmasi terbagi dalam beberapa area antara lain:

    1. Area penyimpanan

    Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang memadai untuk

    menyimpan dengan rapi dan teratur. Bahan-bahan yang disimpan dalam

    gudang antara lain bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk

    ruahan, produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah

    Universitas Sumatera Utara

  • diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk

    yang ditarik dari peredaran.

    Produk ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai untuk

    mencegah pencemaran, campur baur dan pencemaran silang. Area

    penyimpanan diberikan pencahayaan yang memadai sehingga semua

    kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Bahan atau produk yang

    membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan kelembaban)

    harus dikendalikan, dipantau dan dicatat, seperti:

    a. Obat, vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari

    pendingin khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan

    putusnya aliran listrik.

    b. Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah

    dari gudang induk.

    c. Peralatan besar/alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup

    untuk penyimpanan dan pemeliharaannya.

    2. Area penerimaan dan pengiriman

    Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat memberikan

    perlindungan terhadap bahan dan produk dari pengaruh cuaca. Area

    penerimaan harus didesain dan dilengkapi dengan peralatan untuk

    pembersihan wadah barang. Suhu penyimpanan pada area ini sesuai dengan

    suhu kamar (30oC).

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Area karantina

    Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan yang jelas

    berupa label kuning untuk produk karantina dan label hijau untuk produk

    yang diluluskan dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.

    4. Area pengambilan sampel

    Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan lingkungan yang

    dikendalikan dan dipantau untuk mencegah pencemaran atau pencemaran

    silang dan tersedia prosedur pembersihan yang memadai untuk ruang

    pengambilan sampel.

    5. Area bahan dan produk yang ditolak

    Bahan dan produk yang ditolak disimpan dalam area terpisah dan

    terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas berupa label merah dan

    hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.

    6. Area bahan dan produk yang ditarik

    Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena rusak atau

    kadaluarsa harus disimpan dalam area terpisah dan terkunci serta

    mempunyai penandaan yang jelas dan hanya boleh diakses oleh personil

    yang berwenang.

    7. Area penyimpanan produk psikotropik

    Bahan yang berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotika, obat

    berbahaya lain dan zat atau bahan yang berisiko tinggi terhadap

    penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan disimpan di daerah yang terjamin

    keamanannya. Obat narkotika dan obat berbahaya disimpan di tempat

    terkunci.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8. Area bahan pengemas

    Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena

    menyatakan kebenaran produk. Bahan label disimpan di tempat terkunci

    (BPOM, 2006).

    2.4.3 Spesifikasi Gudang

    Gudang di industri farmasi mempunyai spesifikasi antara lain:

    1. Lantai:

    a. Terbuat dari beton padat dengan hardener, bersifat menahan debu dan

    tidak tahan terhadap tumpahan larutan bahan kimia.

    b. Terbuat dari beton dilapisi ubin keramik berwarna putih dengan

    kriteria harus tahan terhadap bahan kimia dan goresan, mudah

    diperbaiki, memerlukan penutupan celah, keras dan tangguh, licin bila

    basah.

    2. Pencahayaan: 200 Lux (satuan kekuatan cahaya) (BPOM, 2009).

    2.4.4 Pembagian Gudang

    Gudang di industri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Berdasarkan Suhu Penyimpanan, yaitu:

    a. Gudang suhu kamar (30oC). b. Gudang ber-AC (25oC). c. Gudang dingin (2-8oC).

    d. Gudang beku (

  • c. Gudang bahan beracun.

    d. Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (Gudang api).

    e. Gudang bahan yang ditolak.

    f. Gudang karantina obat jadi.

    g. Gudang obat jadi (BPOM, 2009).

    2.4.5 Kapasitas Gudang

    Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya suatu

    gudang adalah kapasitas gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang,

    maka keadaan yang harus dipertimbangkan adalah keadaan maksimum. Gudang

    mencapai keadaan maksimum pada saat sediaan pengemas belum dipakai, terjadi

    keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan datang lebih cepat

    (Lachman, 2008).

    Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus dipenuhi, maka

    diperlukan data tentang:

    1. Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu yang

    dilakukan.

    2. Besarnya sediaan pengemas yang ditentukan.

    3. Variasi lead time.

    4. Fluktuasi pemakaian (Lachman, 2008).

    2.5 Peralatan

    Peralatan yang terdapat di area penyimpanan hanya boleh digunakan untuk

    tujuan tertentu dan untuk kegiatan yang diperbolehkan dengan izin yang

    dikeluarkan oleh Departemen Pengawasan Obat (United Arab Emirates Ministry

    of Health Drug Control Department, 2006).

    Universitas Sumatera Utara

  • Semua peralatan harus dikalibrasi dan divalidasi secara berkala termasuk

    alat pengatur suhu, kelembaban dan timbangan (United Arab Emirates Ministry of

    Health Drug Control Department, 2006).

    Sarana penunjang yang harus ada di gudang, antara lain:

    a. Pallet.

    b. Forklift.

    c. Rak.

    d. Pengatur udara (AC, ventilator, kipas angin).

    e. Timbangan.

    f. Kulkas/lemari pendingin.

    g. Troli.

    h. Pest control.

    i. Pengatur kelembaban.

    j. Termometer.

    k. Komputer.

    l. Generator.

    m. Lemari.

    n. Fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran).

    o. Alarm kebakaran (Anonim, 2010 dan BPOM, 2006).

    2.6 Personil

    Semua personil di area penyimpanan harus diberikan pelatihan awal dan

    berkesinambungan yang berkaitan dengan cara distribusi dan penyimpanan yang

    baik, peraturan yang berkaitan, dan peraturan keselamatan, di samping memenuhi

    Universitas Sumatera Utara

  • persyaratan. Catatan pelatihan harus disimpan untuk diperiksa bila diperlukan

    (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).

    Semua anggota staf harus dilatih dan mempunyai tingkat kebersihan dan

    sanitasi yang tinggi. Petunjuk yang jelas tentang kebersihan pribadi harus

    didistribusikan dan diamati. Personil yang bekerja di area penyimpanan harus

    mengenakan pakaian pelindung atau pakaian kerja sesuai dengan aktivitas yang

    mereka lakukan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control

    Department, 2006).

    Manajemen gudang dilakukan oleh pengelola gudang yang ditunjuk

    berdasarkan peraturan yang berlaku dan sekurang-kurangnya terdiri dari:

    1. Kepala gudang, mempunyai tugas pokok antara lain:

    a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan

    peralatan.

    b. Melakukan perencanaan, pengendalian dan pelaporan pergudangan.

    c. Mengamankan pergudangan beserta isi dan lingkungannya dari segala

    sesuatu yang mengancam keberadaan gudang beserta isinya.

    d. Mendukung percepatan pendistribusian material.

    2. Petugas perencanaan, pengendalian dan pelaporan, mempunyai tugas pokok

    antara lain:

    a. Merencanakan, mengendalikan dan melaporkan setiap material dan

    peralatan yang masuk, disimpan dan didistribusikan setiap periode tertentu

    atau secara berkala.

    b. Merencanakan, mengendalikan dan melaporkan setiap material dan

    peralatan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Petugas penerimaan, mempunyai tugas pokok antara lain:

    a. Mengelola penerimaan, material dan peralatan di gudang sesuai dengan

    peraturan yang berlaku.

    b. Melakukan penerimaan dan pengecekan kondisi material dan peralatan pada

    saat penerimaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    c. Mengkoordinasikan proses penerimaan material dan peralatan.

    d. Mendukung percepatan dan akurasi penerimaan material dan peralatan.

    4. Petugas penyimpanan dan pemeliharaan, mempunyai tugas pokok antara lain:

    a. Mengelola penyimpanan dan pemeliharaan material dan peralatan.

    b. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan material dan peralatan di gudang

    sesuai dengan karakteristik material dan peralatan pada tempat yang sesuai.

    c. Mengamankan material dan peralatan dari ancaman kerusakan dengan cara

    menyimpan sesuai dengan ketentuan dan tempat yang disediakan.

    d. Mendukung percepatan penyimpanan dan pemeliharaan material dan

    peralatan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.

    5. Petugas pendistribusian, mempunyai tugas pokok antara lain:

    a. Mengelola pendistribusian material dan peralatan.

    b. Melakukan pendistribusian material dan peralatan sesuai dengan permintaan

    dan peraturan yang berlaku.

    c. Mengkoordinasikan proses pendistribusian material dan peralatan dari

    gudang ke penanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    d. Mendukung percepatan pendistribusian material dan peralatan.

    6. Petugas keamanan, mempunyai tugas pokok antara lain:

    Universitas Sumatera Utara

  • a. Mengelola keamanan dan pengamanan gudang beserta isi dan petugas

    pengelola gudang.

    b. Melakukan pencegahan dan penanganan keamanan gudang beserta isi dan

    petugas pengelola gudang dan pelaporan kondisi keamanan gudang setiap

    saat atau setiap periode tertentu.

    c. Mengamankan seluruh isi, sistem, dan petugas pengelola pergudangan.

    d. Mendukung pengamanan semua proses aktivitas pergudangan mulai dari

    penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan sampai dengan pendistribusian

    material dan peralatan (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).

    2.7 Alur Penerimaan Barang di Gudang

    Supplier

    GUDANG

    PRODUKSI

    Surat Jalan P.O./P.R

    CoA

    OK?

    Bukti Penerimaan

    Barang

    Gudang Penyimpanan

    REKANAN

    Karantina

    Ya

    Dikembalikan ke Rekanan

    Tidak/Ditolak

    Finance

    PPIC QC

    (Priyambodo, 2007)

    2.8 Manajemen Pergudangan

    Manajemen Pergudangan memiliki cakupan antara lain:

    1. Mengatur orang atau petugas (SDM).

    2. Mengatur penerimaan barang.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Mengatur penataan atau penyimpanan barang.

    4. Mengatur pelayanan akan permintaan barang (Priyambodo, 2007).

    Adapun sasaran pengelolaan gudang (manajemen pergudangan) adalah:

    1. Fasilitas

    a. Penyediaan serta pengaturan yang baik terhadap fasilitas

    /perlengkapan/peralatan yang dibutuhkan dalam gudang.

    b. Pemakaian ruang seefektif mungkin.

    c. Memungkinkan pemeliharaan yang baik dan mudah untuk semua

    fasilitas gudang.

    d. Fleksibilitas terhadap perubahan.

    2. Tenaga Kerja

    a. Penggunaan tenaga kerja seefektif mungkin.

    b. Mengurangi risiko kecelakaan.

    c. Memungkinkan pengawasan yang baik.

    3. Barang

    a. Menghindari kerusakan barang ataupun yang mempengaruhi

    kualitasnya.

    b. Menghindari terjadinya kehilangan barang.

    c. Mengatur letak agar hemat tempat atau ruang.

    d. Pengaturan aliran keluar-masuknya barang (Priyambodo, 2007).

    2.8.1 Manajemen Inventaris

    Inventaris merupakan bagian penting dari modal kerja suatu perusahaan,

    dan dilaporkan kepada petugas pencatat persediaan barang dalam laporan tahunan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Kegiatan yang paling banyak berhubungan dengan manajemen bahan ialah

    rencana produksi dan pengawasan inventaris (Lachman, 2008).

    Pada dasarnya, inventaris diperlukan untuk mencukupi tuntutan masa yang

    akan datang. Inventaris dapat digambarkan sebagai kombinasi dari fluktuasi-

    fluktuasi dalam pengharapan, ukuran inventaris, dan inventaris untuk melindungi

    pengangkutan bahan-bahan dari lokasi yang satu ke lokasi yang lainnya

    (Lachman, 2008).

    Inventaris diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Bahan-bahan. Merupakan bahan kimia seperti bahan berkhasiat, bahan

    pengencer, dan bahan tambahan yang diperlukan untuk pengolahan bahan

    setengah jadi atau komponen-komponen dari produk jadi. Termasuk dalam

    kategori ini dan paling baik bila diperlihatkan secara terpisah ialah

    perlengkapan akhir seperti wadah-wadah, etiket, alat penutup, dan alat-alat

    untuk pengiriman yang diperlukan dalam pekerjaan pengemasan.

    2. Komponen-komponen. Merupakan bagian-bagian atau sub bagian yang

    diperlukan untuk pembuatan terakhir dari produk jadi (tablet-tablet yang

    sudah jadi dan menunggu untuk dikemas).

    3. Pekerjaan dalam proses. Meliputi bahan-bahan dan komponen-komponen

    pada waktu sedang dalam proses pembuatan.

    4. Barang-barang jadi. Adalah barang-barang yang dapat dijual, sampel,

    atau barang-barang promosi lain yang diinventarisasikan sambil

    menunggu pesanan langganan atau dibuat untuk langganan-langganan

    khusus (Lachman, 2008).

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.8.2 Manajemen Bahan Pengemas

    Pengadaan, penanganan dan pengawasan bahan pengemas primer dan

    bahan pengemas cetak, serta bahan cetak lain hendaklah diberi perhatian yang

    sama seperti terhadap bahan awal (BPOM, 2006).

    Perhatian khusus hendaklah diberikan kepada bahan cetak. Bahan cetak

    tersebut hendaklah disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai dan orang

    yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Label lepas dan bahan cetak lepas lain

    hendaklah disimpan dan diangkut dalam wadah tertutup untuk menghindarkan

    campur baur. Bahan pengemas hendaklah diserahkan kepada orang yang berhak

    sesuai prosedur tertulis yang disetujui (BPOM, 2006).

    Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer hendaklah diberi

    nomor yang spesifik atau penandaan yang menunjukkan identitasnya (BPOM,

    2006).

    Bahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain yang

    tidak berlaku lagi hendaklah dimusnahkan dan pemusnahannya dicatat (BPOM,

    2006).

    Untuk menghindari campur baur, hanya satu jenis bahan pengemas cetak

    atau bahan cetak tertentu saja yang diperbolehkan diletakkan di tempat kodifikasi

    pada saat yang sama. Hendaklah ada sekat pemisah yang memadai antar tempat

    kodifikasi tersebut (BPOM, 2006).

    Bahan yang akan dimusnahkan hendaklah ditempatkan di area terpisah,

    diberi label ditolak dan dikeluarkan dari sistem persediaan. Tindakan ini untuk

    menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan pengemas (BPOM, 2009).

    Universitas Sumatera Utara

  • Sistem persediaan dapat dibuat secara manual atau elektronik yang

    mencakup antara lain:

    1. Nomor kode dan nama bahan atau produk.

    2. Tanggal penerimaan dan pengeluaran atau penyerahan.

    3. Jumlah penerimaan atau penyerahan dan sisa persediaan.

    4. Nomor bets/lot.

    5. Nama pemasok.

    6. Tanggal kadaluarsa atau uji ulang.

    7. Status bahan (karantina, diluluskan atau ditolak) (BPOM, 2009).

    2.9 Administrasi Gudang

    Administrasi gudang diperlukan untuk mempermudah pengawasan dan

    pengendalian perbekalan farmasi yang meliputi:

    1. Buku Induk.

    2. Kartu Stok.

    3. Buku Harian Penerimaan Barang.

    4. Buku Harian Pengeluaran Barang.

    5. Surat Bukti Barang Masuk (SBBM).

    6. Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) (Badan Nasional Penanggulangan

    Bencana, 2009).

    2.10 Mekanisme Pergudangan

    Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Penerimaan

    Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan material

    dan peralatan di gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini

    dilakukan:

    a. Pendataan jumlah dan mutu material dan peralatan harus sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku.

    b. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat

    dipertanggungjawabkan oleh petugas yang bersangkutan.

    2. Penyimpanan

    Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan material dan

    peralatan di gudang dengan cara menempatkan material dan peralatan yang

    diterima:

    a. Penempatan sesuai dengan denah.

    b. Aman dari pencurian.

    c. Aman dari gangguan fisik.

    d. Aman dari pencemaran secara kimia dan biologi yang dapat merusak

    kualitas dan kuantitas.

    e. Aman dari kebakaran.

    f. Penataan sesuai dengan standar pergudangan.

    3. Pemeliharaan

    Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan material dan peralatan

    agar kondisi tetap terjamin dan siap pakai untuk digunakan secara efektif,

    efisien dan dapat diterapkan, melalui prinsip material dan peralatan disusun

    di atas pallet secara rapi dan teratur, sesuai dengan ketentuan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4. Pendistribusian

    Pendistribusian merupakan proses kegiatan pengeluaran dan

    penyaluran material dan peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada

    yang berhak, melalui suatu proses serah terima yang dapat

    dipertanggungjawabkan, disertai dengan bukti serah terima. Hal ini

    dilakukan berdasarkan permintaan sesuai kebutuhan.

    5. Pengendalian

    Pengendalian merupakan proses kegiatan pengawasan atas pergerakan

    masuk keluarnya material dan peralatan dari dan ke gudang agar persediaan

    dan penempatan dapat diketahui secara cepat, tepat, dan akurat serta dapat

    diterapkan.

    6. Penghapusan

    a. Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan material dan

    peralatan dalam rangka pembebasan milik/kekayaan negara dari

    tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    b. Tujuan penghapusan adalah sebagai berikut:

    1) Penghapusan merupakan bentuk pertanggungjawaban administrasi

    petugas terhadap material dan peralatan yang dikelola, yang sudah

    ditetapkan untuk dihapuskan/dimusnahkan sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    2) Menghindari pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan,

    penjagaan, dan lain-lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk

    dipelihara.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3) Menjaga keselamatan agar terhindar dari pencemaran lingkungan.

    c. Kegiatan penghapusan adalah sebagai berikut:

    1) Membuat daftar material dan peralatan yang akan dihapuskan

    beserta alasan-alasannya.

    2) Pisahkan material dan peralatan yang kadaluarsa/rusak pada tempat

    tertentu sampai pelaksanaan pemusnahan.

    3) Melaporkan kepada atasan mengenai material dan peralatan yang

    akan dihapuskan.

    4) Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan material dan

    peralatan melalui Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang.

    5) Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan material

    dan peralatan yang akan dihapuskan.

    6) Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang

    berwenang.

    7) Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada

    keputusan dari pejabat yang berwenang (Badan Nasional

    Penanggulangan Bencana, 2009).

    2.11 Pengelolaan Stok

    Aktivitas pengelolaan stok meliputi:

    1. Pengecekan pada saat penerimaan produk.

    Saat penerimaan barang dilakukan pengecekan antara lain kemasannya

    tidak rusak, jumlah yang diantar, label produk, nama dan alamat

    pemasok, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Pengawasan stok.

    Sistem pergudangan harus dibuat sistematis, misalnya ruang untuk

    pergerakan barang atau petugas gudang agar mudah bergerak, kemudian

    proses pengecekan barang, dan juga penggunaan kartu stok untuk

    mengawasi pergerakan barang. Penggunaan label diperlukan untuk

    mengetahui kondisi produk baik, rusak, atau masih dalam pengecekan

    dan secara rutin dilakukan perhitungan stok.

    3. Pengeluaran produk.

    Pengeluaran produk mengikuti mekanisme FEFO (First Expired First

    Out) artinya produk yang memiliki masa kadaluarsa yang lebih dekat

    harus diprioritaskan untuk dikeluarkan terlebih dahulu.

    4. Pemusnahan produk.

    Pemusnahan produk diatur dalam prosedur tertulis. Setiap pabrikan

    produk dan dari pemerintah mengeluarkan aturan mengenai tata cara

    pemusnahan untuk menghindari penyalahgunaan ataupun dampak yang

    diakibatkan dari pemusnahan produk (Anonim, 2010).

    Universitas Sumatera Utara