chapter iii-v.pdf
TRANSCRIPT
34
Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidro-
gen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hi-
droksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida pellet dalam
1000 ml aquadest (Ditjen POM, 1995).
Asam klorida encer dibuat dengan mengencerkan 17 ml asam klorida pek-
at dengan air suling hingga 100 ml (Ditjen POM, 1979). Natrium tiosulfat 0,01 N
dibuat dengan melarutkan 2,482 g , kemudian ditambahkan 200 mg natrium kar-
bonat dan dilarutkan dalam labu takar dengan aqua bebas CO2 hingga 1000 ml.
Indikator amilum 1% dibuat dengan menimbang 1 g pati (amilum) dan tambah
100 mL aquades yang sedang mendidih (Ditjen POM, 1979).
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembakuan Larutan KOH 0,1 N
Ditimbang seksama 360 mg kalium biftalat yang telah dikeringkan pada
suhu 280C selama 2 jam. Kemudian dilarutkan dalam 25 ml air suling bebas kar-
bon dioksida. Dititrasi dengan KOH menggunakan indikator fenolftalein sampai
terbentuk merah jambu yang mantap (Ditjen POM, 1995).
3.3.2 Pembakuan Larutan Na2S2O3 0,01 N
Timbang seksama 210 mg K2Cr2O7 yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu 1200C selama 4 jam, dilarutkan dengan aquades sampai 100 ml dalam
labu 500 ml, digoyang hingga larut, ditambah 3 g KI, ditambah 2 g NaHCO3 dan
5 ml HCl 2 N, digoyang hingga larut, biarkan ditempat gelap 10 menit, kemudian
dititrasi dengan larutan Na2S2O3 menggunakan indikator larutan kanji (Ditjen
POM, 1979).
3.3.4 Pembuatan Minyak Kelapa Murni dengan variasi kecepatan sentrifu gasi dan lama sentrifugasi
Universitas Sumatera Utara
35
Parut daging buah kelapa yang sudah tua, dibuat santan, diambil sebanyak
950 ml. Santan dibiarkan selama 2 jam dalam wadah transparan sampai air
terpisah dari santan kanil. Santan kanil dipisahkan dari air dan dipindahkan dalam
wadah. Kemudian diaduk dengan alat sentrifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10
menit, 7000 rpm;15 menit, 8500 rpm;5 menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15
menit, 10000 rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000 rpm;15 menit). Terbentuk
3 lapisan yaitu protein, air dan blondo. Protein dipisahkan dari air dan blondo, di-
masukan dalam wadah dan dibiarkan selama 24 jam sampai terbentuk 2 lapisan
minyak dan protein. Minyak dipisahkan dari protein, kemudian minyak kelapa
murni disaring dengan kertas saring Whatman 42 (Haryani, 2006) dan bagan
alirnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemudian dihitung rendemen minyak ke-
lapa murni. Perhitungan rendemen menurut Badan Standarisasi Indonesia:
Rendemen = %100tan
minx
kanilsanjumlah
murnikelapayakjumlah
3.4 Uji Kualitas Minyak Kelapa Murni
3.4.1 Organoleptik
Menurut Badan Standarisasi Nasional 2008, bau minyak kelapa murni
secara organoleptik dapat dilakukan dengan organ penciuman (hidung) yaitu min-
yak kelapa murni dikocok dalam wadah, kemudian tutupnya dibuka dan dicium
baunya pada jarak kira-kira 5 cm dari hidung, kemudian dikebaskan dari arah
hidung untuk mengetahui baunya (Badan Standarisasi Nasional, 2008). Rasa min-
yak kelapa murni secara organoleptik dapat dilakukan dengan dengan organ
perasa (lidah) yaitu dengan menuangkan minyak kelapa murni kedalam sendok
Universitas Sumatera Utara
36
teh dan rasakan dengan lidah. Warna minyak kelapa murni secara organoleptik
dapat dilakukan dengan organ penglihatan (mata) yaitu dengan memindahkan
minyak kelapa murni kedalam tabung reaksi lalu diamati.
3.4.2 Kadar air
Ditimbang sampel 5 gram dengan botol timbang kemudian dipanaskan
dengan oven pada suhu 105 0C selama 1 jam. Setelah itu didinginkan dalam desikator
selama 30 menit. Kemudian botol ditimbang dan dicatat. Bagan alirannya dapat
dilihat pada Lampiran 2. Pemanasan dan penimbangan diulangi sampai diperoleh be-
rat konstan (Badan Standarisasi Nasional, 2008).
Kadar air = awalberat
akhirberatawalberat x 100%
3.4.3 Berat Jenis
Sampel yang telah didinginkan sampai 20-230C dimasukkan kedalam
piknometer dan direndam dalam waterbath pada suhu 25 ± 0,20C selama 30 men-
it. Sisi luar piknometer dilap dengan tissue. Kemudian piknometer dan sampel
tersebut ditimbang. Bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Haryani, 2006).
Berat jenis =
piknometerpadavolume
piknometerberatyakrpiknometeberat )min(
3.4.4 Angka Asam
Sampel sebanyak 5 g dimasukkan dalam erlenmeyer 250 mL dan dit-
ambahkan 50 mL alkohol netral 96% kemudian dipanaskan dalam penangas air
sambil diaduk dengan magnetic stirrer dan ditutup dengan pendingin tegak.
Alkohol berfungsi untuk melarutkan asam lemak. Setelah didinginkan kemudian
dititrasi dengan KOH 0,1000 N menggunakan indikator PP sampai tepat berwarna
Universitas Sumatera Utara
37
merah jambu bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Badan Standarisasi Na-
sional, 2008).
Angka asam = )(gsampelberat
KOHMRxKOHNxKOHml
3.4.5 Angka peroksida
Ditimbang 5 g sampel dan dimasukkannya ke dalam erlenmeyer 300 mL
dan ditambahkan 30 mL campuran pelarut (terdiri dari 40% kloroform dan 60%
asam asetat glasial) untuk melarutkan sampel, lalu dikocok kuat, lalu ditambahkan
0,5 mL KI jenuh, ditutup dan dikocok. Kemudian ditambahkan 30 mL aquades
dan dikocok dengan kuat. Kelebihan iod dititrasi dengan Na2S2O3 0,01 N dengan
larutan amilum sebagai indikator. Melakukan hal yang sama pada blanko (tanpa
menggunakan sampel), bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Badan
Standarisasi Nasional Indonesia, 2008).
Angka peroksida = 1000)(
)( 322 xgsampelgberat
OSNaNblankosampeltitrasiml
Universitas Sumatera Utara
38
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Kecepatan dan Lama Waktu sentrifugasi Terhadap rendemen dan beberapa Parameter Kualitas Minyak Kelapa Murni
Contoh perhitungan dan data dari pengaruh kecepatan dan lama sentrifu-
gasi terhadap rendemen dan beberapa parameter kualitas minyak kelapa murni
dapat dilihat pada Lampiran 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12. Hasil penelitian
pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap rendemen dan beberapa pa-
rameter kualitas minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap rendemen dan beberapa parameter kualitas minyak kelapa murni
No Kecepatan
dan lama sentrifugasi (rpm;menit
)
Rendemen (%)
Kadar air (%)
Berat jenis
(ml/g)
Angka asam
Angka peroksida
(mg ek/kg)
organo-leptik
1 7000:5 37,25 0,1756 0,9156 0,1281 0 Khas kelapa segar tidak berbau tengik, nor-mal khas minyak ke-lapa, tidak berwarna hingga kuning
2 7000:10 28,57 0,1651 0,9158 0,1317 0 3 7000:15 38,23 0,1057 0,9160 0,1332 0 4 8500:5 22,54 0,0858 0,9162 0,1367 0 5 8500:10 25,24 0,0664 0,9164 0,1418 0 6 8500:15 21,35 0,0584 0,9168 0,1455 0 7 10000:5 30,55 0,0417 0,9168 0,1523 0,3660 8 10000:10 30,55 0,0290 0,9171 0,1544 0.3680 9 10000:15 21,00 0,0178 0,9175 0,1668 0.3680
Keterangan: hasil didapat dari data rata-rata tiga kali pengulangan kecuali rendemen satu kali pengulangan
Pengujian kualitas minyak kelapa murni yang dilakukan hanya terhadap
beberapa parameter saja yaitu kadar air, berat jenis, angka asam, angka peroksida
dan organoleptik karena beberapa parameter ini merupakan nilai penting untuk
menentukan derajat kerusakan minyak atau lemak.
Universitas Sumatera Utara
39
4.2 Rendemen minyak kelapa murni
Dari penelitian yang dilakukan, maka rendemen minyak kelapa murni
yang dihasilkan dari kecepatan dan lama sentrifugasi yang berbeda dapat dilihat
pada Tabel 3.1. Kecepatan dan lama sentrifugasi mempengaruhi rendemen min-
yak kelapa murni. Semakin tinggi kecepatan dan semakin lama sentrifugasi maka
minyak yang dihasilkan sedikit. Semakin rendah kecepatan dan semakin singkat
waktu sentrifugasi maka minyak yang dihasilkan lebih banyak. Hal ini dikare-
nakan pada pembuatan minyak kelapa murni dengan kecepatan dan lama sentrifu-
gasi yang tinggi, air yang dikeluarkan lebih banyak dibandingkan dengan hasil
pembuatan dengan kecepatan sentrifugasi yang rendah dan waktu sentrifugasi
yang singkat. Rendemen minyak kelapa murni dari hasil variasi kecepatan dan
lama sentrifugasi rendemen tertiggi diperoleh dari kecepatan sentrifugasi 7000
rpm selama 15 yaitu 38,23%. Rendemen ini lebih tinggi daripada rendemen yang
didapat Wardani (2007) yang telah melakukan penelitian mengenai uji kualitas
minyak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa
pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan yaitu 20,05%.
4.3 Kualitas Minyak Kelapa Murni
4.3.1 Kadar air
Hasil analisa kadar air minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi
kecepatan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.
Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
Lampiran 4.
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 4.1. Kadar air minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi
Dari Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama
sentrifugasi mempengaruhi kadar air minyak kelapa murni. Semakin tinggi ke-
cepatan dan lama sentrifugasi maka kadar air semakin kecil. Semakin lambat ke-
cepatan dan lama sentrifugasi kadar airnya semakin tinggi. Dari sembilan hasil
tersebut diperoleh bahwa kadar air minyak kelapa murni dalam penelitian ini me-
menuhi Standar Nasional Indonesia 2008, yaitu maksimal 2%. Gambar 1 menun-
jukkan bahwa kadar air semakin kecil dengan bertambahnya kecepatan dan waktu
sentrifugasi. Dari hasil penelitian Haryani (2006) mengenai pengaruh waktu pen-
gadukan terhadap virgin coconut oil dan Wardani (2007) mengenai uji kualitas
minyak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa
pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan kadar air yang di-
peroleh memenuhi standart mutu minyak kelapa murni sesuai dengan Standart
Nasional 2008.
Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antar perlakuan. Berdasarkan analisis statistik dari Lampiran 12
dapat dilihat bahwa kecepatan sentrifugasi F hitung (9,301) > F tabelnya (3,55)
00,020,040,060,080,1
0,120,140,160,180,2
Kad
ar air (%)
Kecpatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)
Universitas Sumatera Utara
41
pada α = 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan. Nilai
F hitung lama sentrifugasi adalah (1,389) < F tabelnya (3,55) artinya lama sentrif-
ugasi tidak signifikan. Nilai F hitung untuk pengaruh kecepatan dan lama sentrif-
ugasi adalah (5,345) > F tabelnya (2,93). Hal ini berarti bahwa kecepatan terhadap
lama sentrifugasi signifikan terhadap perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan
yang nyata antara perlakuan dilakukan uji rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-
rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap kadar air dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap kadar air
Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05
1 2 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm
9 0,04322
9 0,10898
9 0,06900 Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit
9 0,07564 9 0,08567
9 0,05989
Pada tabel 4.2 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm dan 10000
rpm tidak adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata dengan kecepatan
sentrifugasi 8500 rpm, sendangkan pada lama sentrifugasi tidak adanya perbedaan
yang nyata.
4.3.2 Berat jenis
Berat jenis minyak adalah perbandingan berat dari volume minyak pada
suhu 250C dengan berat air dengan volume yang sama (Ketaren, 1986). Penentuan
berat jenis dilakukan dengan menggunakan alat piknometer. Hasil analisis berat
jenis minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sentrif-
Universitas Sumatera Utara
42
ugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.2. Contoh perhitungan dan data
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.
Gambar 4.2. Berat jenis minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama pengadukansentrifugasi
Dari Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama
sentrifugasi mempengaruhi berat jenis minyak kelapa murni. Pada Tabel 4.1 dan
Gambar 3.2 menunjukkan bahwa harga berat jenis minyak kelapa murni hampir
mendekati berat jenis standart yaitu sebesar 0,915-0,920 (Prayugo dan Bambang,
2006).
Gambar 4.2 menunjukan bahwa dengan bertambahnya kecepatan dan lama
sentrifugasi, maka bertambah pula berat jenisnnya. Dari hasil penelitian Haryani
(2006) mengenai pengaruh waktu pengadukan terhadap virgin coconut oil dan
Wardani (2007) mengenai uji kualitas minyak kelapa murni berdasarkan cara
pembuatan dari proses pengadukan tanpa pemancingan dan proses pengadukan
dengan pemancingan berat jenis yang diperoleh juga memenuhi standar mutu
minyak kelapa murni sesuai dengan Standar Nasional 2008.
0,9145
0,915
0,9155
0,916
0,9165
0,917
0,9175
0,918
berat jenis (ml/g)
kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)
Universitas Sumatera Utara
43
Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi nilai F hitung (25,800) >
nilai F tabelnya (3,55) pada α = 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan
antara perlakuan, sedangkan lama sentrifugasi F hitung (2,400) < F tabelnya
(3,55 ) berarti tidak ada perbedaan yag signifikan. Untuk pengaruh kecepatan dan
lama sentrifugasi nilai F hitungnya (1,200) < F tabelnya (2,93) hal ini berarti tidak
ada perbedaan yang signifikan.
Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji
rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-
trifugasi terhadap berat jenis dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap berat jenis
Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05
1 2 3 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm
9 0,915911
9 0,916000
9 0,916056Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit
9 0,915967 9 0,915989 9 0,916011
Pada tabel 4.3 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm, 85000 rpm
dan 10000 rpm adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata, tetapi pada la-
ma sentrifugasi tidak adanya perbedaan yang nyata.
4.3.3Angka asam
Hasil analisa angka asam minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi
pengadukan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.3.
Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 dan
Lampiran 8.
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 4.3 Angka asam minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi
Dari Tabel 4.1 dan Gambar 4.3 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama
sentrifugasi mempengaruhi angka asam minyak kelapa murni. Tabel 3.1 menun-
jukan bahwa minyak kelapa murni mempunyai angka asam yang rendah, yang
sesuai dengan Badan Standarisasi Nasional 2008 yaitu maksimal 0,2.
Dari Gambar 4.3, menunjukan bahwa angka asam semakin bertambah,
dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentrifugasi pembuatan minyak kelapa
murni, berarti kandungan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak juga
bertambah banyak. Kemungkinan hal ini terjadi proses hidrolisis minyak oleh air
dan panas yang berasal dari alat sentrifugasi. Semakin tinggi angka asam maka
akan semakin rendah kualitasnya (Handayani, 2007). Selain karena adanya air,
asam lemak bebas juga dapat disebabkan kenaikan suhu dan semakin lama kontak
dengan oksigen dalam udara menyebabkan oksidasi semakin cepat. Proses
oksidasi tersebut menghasilkan asam lemak bebas (Ginting dan Herlina, 2002)..
Dari hasil penelitian Haryani (2006) mengenai pengaruh waktu penga-
dukan terhadap virgin coconut oil dan Wardani (2007) mengenai uji kualitas min-
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0,14
0,16
0,18
Angka asam
Kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)
Universitas Sumatera Utara
45
yak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa
pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan angka asam yang di-
peroleh memenuhi standart mutu minyak kelapa murni sesuai dengan Standar
Nasional 2008 yaitu maksimal 0,2%.
Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi F hitung (56,758) > nilai F
tabelnya (3,55) pada α = 0,05 berarti adanya perbedaan yang signifikan terhadap
perlakuaan. F hitung lama sentrifugasi (11,958) (Lampiran 12) > F tabelnya (3,55)
berarti adanya perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan. Nilai F hitung untuk
kecepatan terhadap lama pengadukan (0,310) < F tabelnya (2,93), hal ini berarti
tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan.
Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji
rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-
trifugasi terhadap angka asam dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap angka asam
Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05
1 2 3 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm
9 0,133389
9 0,141344
9 0,156756Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit
9 0,139067
9 0,142644
9 0,149778
Pada tabel 4.3 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm, 8500 rpm
dan 10000 rpm adanya perbedaan yang nyata tetapi. Pada lama sentrifugasi tidak
adanya perbedaan yang nyata antara lama waktu 5 menit dan 10 menit, tetapi pada
waktu 15 menit menunjukan perbedaan yang nyata.
Universitas Sumatera Utara
46
4.3.4 Angka peroksida
Dalam penelitian ini ditentukan angka peroksida karena angka peroksida
merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan minyak. Asam
lemak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga memben-
tuk peroksida. Semakin kecil angka peroksida maka kualitas minyak semakin
baik. Hasil analisis angka peroksida minyak kelapa murni yang dibuat dengan
variasi kecepatan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar
4.4. Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 dan
Lampiran 10.
Gambar 4.4. Angka peroksida minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi
Dari Tabel 3.1 dan Gambar 3.4 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama
sentrifugasi mempengaruhi angka peroksida minyak kelapa murni. Pada Tabel
4.1 dan Gambar 4.4 bahwa minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi ke-
cepatan dan lama sentrifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10 menit, 7000
rpm;15 menit, 8500 rpm;5 menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15 menit)
mempunyai angka peroksida 0, yang berarti tidak terdapat peroksida dalam min-
yak tersebut. Sedangkan, minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi ke-
00,050,1
0,150,2
0,250,3
0,350,4
Angka peroksida (m
g/kg)
Kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)
Universitas Sumatera Utara
47
cepatan dan lama sentrifugasi (10000 rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000
rpm;15 menit) yaitu mempunyai angka peroksida 0,3667 mg/kg, 0,3668 mg/kg,
0,3668 mg/kg. angka peroksida ini lebih tinggi di bandingkan dengan penelitian
yang dilakukan Haryani (2006) minyak kelapa murni yang dibuat dengan waktu
sentrifugasi 25 menit mempunyai angka peroksida 0,2033 mg/kg dan Wardani
(2007) minyak kelapa murni yang dibuat dengan waktu sentrifugasi 25 menit
mempunyai angka peroksida 0,1433 mg/kg. Kemungkinan hal ini terjadi oleh panas
dari alat sentrifugasi saat pengolahan dan lamanya kontak dengan oksigen dalam
udara. Oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.
Tingkat selanjutnya adalah dengan terurainya asam-asam lemak disertai dengan
konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam –asam lemak bebas
(Ketaren, 1986).
Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi F hitung (2,192) < F tabel-
nya (3,55) pada α = 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar
perlakuan . Nilai F hitung lama sentrifugasi (0,042) < F tabelnya (3,55) berarti
tidak ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Nilai F hitung untuk
pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasinya (0,042) (Lampiran 12) < F tabelnya
(2,93) berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan.
Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji
rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-
trifugasi terhadap angka peroksida dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.4. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap angka peroksida
Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05
1 2 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm
9 0,000000
9 0,000000
9 0,366700 Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit
9 0,122211 9 0,122267
9 0,122222 Pada tabel 4.2 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm dan 8500
rpm tidak adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata dengan kecepatan
sentrifugasi 10000 rpm, sendangkan pada lama sentrifugasi tidak adanya perbe-
daan yang nyata.
4.3.5 Organoleptik
Salah satu parameter mutu yang penting yang ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional adalah kejernihan, bau dan rasa. Semua minyak kelapa
murni yang dibuat dengan cara variasi kecepatan dan lama sentrifugasi diperoleh
dalam keadaan khas kelapa segar tidak berbau tengik, normal khas minyak kelapa,
tidak berwarna hingga kuning pucat.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan terhadap rendemen dan beberapa parameter
kualitas minyak kelapa murni, maka rendemen minyak kelapa murni dari hasil
variasi kecepatan dan lama sentrifugasi tertinggi diperoleh dari kecepatan dan la-
ma sentrifugasi 7000 rpm selama 15 menit yaitu 38,23%.
Minyak kelapa murni yang dibuat dengan kecepatan dan lama sentrifugasi
yang bervariasi mempengaruhi kualitas minyak kelapa murni yang dihasilkan,
yaitu dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentifugasi maka kadar air se-
makin besar. Dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentrifugasi minyak ke-
lapa murni, maka bertambah pula berat jenisnnya. Dengan bertambahnya ke-
cepatan dan lama sentrifugasipembuatan minyak kelapa murni, berarti kandungan
asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak juga bertambah banyak.
Minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sen-
trifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10 menit, 7000 rpm;15 menit, 8500 rpm;5
menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15 menit) mempunyai angka peroksida 0,
yang berarti tidak terdapat peroksida dalam minyak tersebut. Sedangkan, minyak
kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi (10000
rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000 rpm;15 menit) yaitu mempunyai angka
peroksida 0,3667 mg ek/kg, 0,3668 mg ek/kg, 0,3668 mg ek/kg. Hal ini dikare-
nakan adanya panas dari alat sentrifugasi saat pengolahan dan Lebih banyak kon-
Universitas Sumatera Utara