chapter iii-v.pdf

16
34 Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidro- gen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hi- droksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida pellet dalam 1000 ml aquadest (Ditjen POM, 1995). Asam klorida encer dibuat dengan mengencerkan 17 ml asam klorida pek- at dengan air suling hingga 100 ml (Ditjen POM, 1979). Natrium tiosulfat 0,01 N dibuat dengan melarutkan 2,482 g , kemudian ditambahkan 200 mg natrium kar- bonat dan dilarutkan dalam labu takar dengan aqua bebas CO 2 hingga 1000 ml. Indikator amilum 1% dibuat dengan menimbang 1 g pati (amilum) dan tambah 100 mL aquades yang sedang mendidih (Ditjen POM, 1979). 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Pembakuan Larutan KOH 0,1 N Ditimbang seksama 360 mg kalium biftalat yang telah dikeringkan pada suhu 28 0 C selama 2 jam. Kemudian dilarutkan dalam 25 ml air suling bebas kar- bon dioksida. Dititrasi dengan KOH menggunakan indikator fenolftalein sampai terbentuk merah jambu yang mantap (Ditjen POM, 1995). 3.3.2 Pembakuan Larutan Na 2 S 2 O 3 0,01 N Timbang seksama 210 mg K 2 Cr 2 O 7 yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 120 0 C selama 4 jam, dilarutkan dengan aquades sampai 100 ml dalam labu 500 ml, digoyang hingga larut, ditambah 3 g KI, ditambah 2 g NaHCO 3 dan 5 ml HCl 2 N, digoyang hingga larut, biarkan ditempat gelap 10 menit, kemudian dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 menggunakan indikator larutan kanji (Ditjen POM, 1979). 3.3.4 Pembuatan Minyak Kelapa Murni dengan variasi kecepatan sentrifu gasi dan lama sentrifugasi Universitas Sumatera Utara

Upload: tia-setiawan

Post on 12-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter III-V.pdf

34 

 

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidro-

gen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hi-

droksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida pellet dalam

1000 ml aquadest (Ditjen POM, 1995).

Asam klorida encer dibuat dengan mengencerkan 17 ml asam klorida pek-

at dengan air suling hingga 100 ml (Ditjen POM, 1979). Natrium tiosulfat 0,01 N

dibuat dengan melarutkan 2,482 g , kemudian ditambahkan 200 mg natrium kar-

bonat dan dilarutkan dalam labu takar dengan aqua bebas CO2 hingga 1000 ml.

Indikator amilum 1% dibuat dengan menimbang 1 g pati (amilum) dan tambah

100 mL aquades yang sedang mendidih (Ditjen POM, 1979).

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Pembakuan Larutan KOH 0,1 N

Ditimbang seksama 360 mg kalium biftalat yang telah dikeringkan pada

suhu 280C selama 2 jam. Kemudian dilarutkan dalam 25 ml air suling bebas kar-

bon dioksida. Dititrasi dengan KOH menggunakan indikator fenolftalein sampai

terbentuk merah jambu yang mantap (Ditjen POM, 1995).

3.3.2 Pembakuan Larutan Na2S2O3 0,01 N

Timbang seksama 210 mg K2Cr2O7 yang sebelumnya telah dikeringkan

pada suhu 1200C selama 4 jam, dilarutkan dengan aquades sampai 100 ml dalam

labu 500 ml, digoyang hingga larut, ditambah 3 g KI, ditambah 2 g NaHCO3 dan

5 ml HCl 2 N, digoyang hingga larut, biarkan ditempat gelap 10 menit, kemudian

dititrasi dengan larutan Na2S2O3 menggunakan indikator larutan kanji (Ditjen

POM, 1979).

3.3.4 Pembuatan Minyak Kelapa Murni dengan variasi kecepatan sentrifu gasi dan lama sentrifugasi

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter III-V.pdf

35 

 

Parut daging buah kelapa yang sudah tua, dibuat santan, diambil sebanyak

950 ml. Santan dibiarkan selama 2 jam dalam wadah transparan sampai air

terpisah dari santan kanil. Santan kanil dipisahkan dari air dan dipindahkan dalam

wadah. Kemudian diaduk dengan alat sentrifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10

menit, 7000 rpm;15 menit, 8500 rpm;5 menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15

menit, 10000 rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000 rpm;15 menit). Terbentuk

3 lapisan yaitu protein, air dan blondo. Protein dipisahkan dari air dan blondo, di-

masukan dalam wadah dan dibiarkan selama 24 jam sampai terbentuk 2 lapisan

minyak dan protein. Minyak dipisahkan dari protein, kemudian minyak kelapa

murni disaring dengan kertas saring Whatman 42 (Haryani, 2006) dan bagan

alirnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemudian dihitung rendemen minyak ke-

lapa murni. Perhitungan rendemen menurut Badan Standarisasi Indonesia:

Rendemen = %100tan

minx

kanilsanjumlah

murnikelapayakjumlah

3.4 Uji Kualitas Minyak Kelapa Murni

3.4.1 Organoleptik

Menurut Badan Standarisasi Nasional 2008, bau minyak kelapa murni

secara organoleptik dapat dilakukan dengan organ penciuman (hidung) yaitu min-

yak kelapa murni dikocok dalam wadah, kemudian tutupnya dibuka dan dicium

baunya pada jarak kira-kira 5 cm dari hidung, kemudian dikebaskan dari arah

hidung untuk mengetahui baunya (Badan Standarisasi Nasional, 2008). Rasa min-

yak kelapa murni secara organoleptik dapat dilakukan dengan dengan organ

perasa (lidah) yaitu dengan menuangkan minyak kelapa murni kedalam sendok

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter III-V.pdf

36 

 

teh dan rasakan dengan lidah. Warna minyak kelapa murni secara organoleptik

dapat dilakukan dengan organ penglihatan (mata) yaitu dengan memindahkan

minyak kelapa murni kedalam tabung reaksi lalu diamati.

3.4.2 Kadar air

Ditimbang sampel 5 gram dengan botol timbang kemudian dipanaskan

dengan oven pada suhu 105 0C selama 1 jam. Setelah itu didinginkan dalam desikator

selama 30 menit. Kemudian botol ditimbang dan dicatat. Bagan alirannya dapat

dilihat pada Lampiran 2. Pemanasan dan penimbangan diulangi sampai diperoleh be-

rat konstan (Badan Standarisasi Nasional, 2008).

Kadar air = awalberat

akhirberatawalberat x 100%

3.4.3 Berat Jenis

Sampel yang telah didinginkan sampai 20-230C dimasukkan kedalam

piknometer dan direndam dalam waterbath pada suhu 25 ± 0,20C selama 30 men-

it. Sisi luar piknometer dilap dengan tissue. Kemudian piknometer dan sampel

tersebut ditimbang. Bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Haryani, 2006).

Berat jenis =

piknometerpadavolume

piknometerberatyakrpiknometeberat )min(

3.4.4 Angka Asam

Sampel sebanyak 5 g dimasukkan dalam erlenmeyer 250 mL dan dit-

ambahkan 50 mL alkohol netral 96% kemudian dipanaskan dalam penangas air

sambil diaduk dengan magnetic stirrer dan ditutup dengan pendingin tegak.

Alkohol berfungsi untuk melarutkan asam lemak. Setelah didinginkan kemudian

dititrasi dengan KOH 0,1000 N menggunakan indikator PP sampai tepat berwarna

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter III-V.pdf

37 

 

merah jambu bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Badan Standarisasi Na-

sional, 2008).

Angka asam = )(gsampelberat

KOHMRxKOHNxKOHml 

3.4.5 Angka peroksida

Ditimbang 5 g sampel dan dimasukkannya ke dalam erlenmeyer 300 mL

dan ditambahkan 30 mL campuran pelarut (terdiri dari 40% kloroform dan 60%

asam asetat glasial) untuk melarutkan sampel, lalu dikocok kuat, lalu ditambahkan

0,5 mL KI jenuh, ditutup dan dikocok. Kemudian ditambahkan 30 mL aquades

dan dikocok dengan kuat. Kelebihan iod dititrasi dengan Na2S2O3 0,01 N dengan

larutan amilum sebagai indikator. Melakukan hal yang sama pada blanko (tanpa

menggunakan sampel), bagan alirnya dapat dilihat pada Lampiran 2 (Badan

Standarisasi Nasional Indonesia, 2008).

Angka peroksida = 1000)(

)( 322 xgsampelgberat

OSNaNblankosampeltitrasiml

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter III-V.pdf

38 

 

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Kecepatan dan Lama Waktu sentrifugasi Terhadap rendemen dan beberapa Parameter Kualitas Minyak Kelapa Murni

Contoh perhitungan dan data dari pengaruh kecepatan dan lama sentrifu-

gasi terhadap rendemen dan beberapa parameter kualitas minyak kelapa murni

dapat dilihat pada Lampiran 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12. Hasil penelitian

pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap rendemen dan beberapa pa-

rameter kualitas minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap rendemen dan beberapa parameter kualitas minyak kelapa murni

No Kecepatan

dan lama sentrifugasi (rpm;menit

)

Rendemen (%)

Kadar air (%)

Berat jenis

(ml/g)

Angka asam

Angka peroksida

(mg ek/kg)

organo-leptik

1 7000:5 37,25 0,1756 0,9156 0,1281 0 Khas kelapa segar tidak berbau tengik, nor-mal khas minyak ke-lapa, tidak berwarna hingga kuning

2 7000:10 28,57 0,1651 0,9158 0,1317 0 3 7000:15 38,23 0,1057 0,9160 0,1332 0 4 8500:5 22,54 0,0858 0,9162 0,1367 0 5 8500:10 25,24 0,0664 0,9164 0,1418 0 6 8500:15 21,35 0,0584 0,9168 0,1455 0 7 10000:5 30,55 0,0417 0,9168 0,1523 0,3660 8 10000:10 30,55 0,0290 0,9171 0,1544 0.3680 9 10000:15 21,00 0,0178 0,9175 0,1668 0.3680

Keterangan: hasil didapat dari data rata-rata tiga kali pengulangan kecuali rendemen satu kali pengulangan

Pengujian kualitas minyak kelapa murni yang dilakukan hanya terhadap

beberapa parameter saja yaitu kadar air, berat jenis, angka asam, angka peroksida

dan organoleptik karena beberapa parameter ini merupakan nilai penting untuk

menentukan derajat kerusakan minyak atau lemak.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter III-V.pdf

39 

 

4.2 Rendemen minyak kelapa murni

Dari penelitian yang dilakukan, maka rendemen minyak kelapa murni

yang dihasilkan dari kecepatan dan lama sentrifugasi yang berbeda dapat dilihat

pada Tabel 3.1. Kecepatan dan lama sentrifugasi mempengaruhi rendemen min-

yak kelapa murni. Semakin tinggi kecepatan dan semakin lama sentrifugasi maka

minyak yang dihasilkan sedikit. Semakin rendah kecepatan dan semakin singkat

waktu sentrifugasi maka minyak yang dihasilkan lebih banyak. Hal ini dikare-

nakan pada pembuatan minyak kelapa murni dengan kecepatan dan lama sentrifu-

gasi yang tinggi, air yang dikeluarkan lebih banyak dibandingkan dengan hasil

pembuatan dengan kecepatan sentrifugasi yang rendah dan waktu sentrifugasi

yang singkat. Rendemen minyak kelapa murni dari hasil variasi kecepatan dan

lama sentrifugasi rendemen tertiggi diperoleh dari kecepatan sentrifugasi 7000

rpm selama 15 yaitu 38,23%. Rendemen ini lebih tinggi daripada rendemen yang

didapat Wardani (2007) yang telah melakukan penelitian mengenai uji kualitas

minyak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa

pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan yaitu 20,05%.

4.3 Kualitas Minyak Kelapa Murni

4.3.1 Kadar air

Hasil analisa kadar air minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi

kecepatan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan

Lampiran 4.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter III-V.pdf

40 

 

Gambar 4.1. Kadar air minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi

Dari Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama

sentrifugasi mempengaruhi kadar air minyak kelapa murni. Semakin tinggi ke-

cepatan dan lama sentrifugasi maka kadar air semakin kecil. Semakin lambat ke-

cepatan dan lama sentrifugasi kadar airnya semakin tinggi. Dari sembilan hasil

tersebut diperoleh bahwa kadar air minyak kelapa murni dalam penelitian ini me-

menuhi Standar Nasional Indonesia 2008, yaitu maksimal 2%. Gambar 1 menun-

jukkan bahwa kadar air semakin kecil dengan bertambahnya kecepatan dan waktu

sentrifugasi. Dari hasil penelitian Haryani (2006) mengenai pengaruh waktu pen-

gadukan terhadap virgin coconut oil dan Wardani (2007) mengenai uji kualitas

minyak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa

pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan kadar air yang di-

peroleh memenuhi standart mutu minyak kelapa murni sesuai dengan Standart

Nasional 2008.

Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel artinya terdapat perbedaan

yang signifikan antar perlakuan. Berdasarkan analisis statistik dari Lampiran 12

dapat dilihat bahwa kecepatan sentrifugasi F hitung (9,301) > F tabelnya (3,55)

00,020,040,060,080,1

0,120,140,160,180,2

Kad

ar air (%)

Kecpatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter III-V.pdf

41 

 

pada α = 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan. Nilai

F hitung lama sentrifugasi adalah (1,389) < F tabelnya (3,55) artinya lama sentrif-

ugasi tidak signifikan. Nilai F hitung untuk pengaruh kecepatan dan lama sentrif-

ugasi adalah (5,345) > F tabelnya (2,93). Hal ini berarti bahwa kecepatan terhadap

lama sentrifugasi signifikan terhadap perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan

yang nyata antara perlakuan dilakukan uji rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-

rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap kadar air dapat dilihat

pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap kadar air

Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05

1 2 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm

9 0,04322

9 0,10898

9 0,06900 Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit

9 0,07564 9 0,08567

9 0,05989

Pada tabel 4.2 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm dan 10000

rpm tidak adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata dengan kecepatan

sentrifugasi 8500 rpm, sendangkan pada lama sentrifugasi tidak adanya perbedaan

yang nyata.

4.3.2 Berat jenis

Berat jenis minyak adalah perbandingan berat dari volume minyak pada

suhu 250C dengan berat air dengan volume yang sama (Ketaren, 1986). Penentuan

berat jenis dilakukan dengan menggunakan alat piknometer. Hasil analisis berat

jenis minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sentrif-

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter III-V.pdf

42 

 

ugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.2. Contoh perhitungan dan data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

Gambar 4.2. Berat jenis minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama pengadukansentrifugasi

Dari Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama

sentrifugasi mempengaruhi berat jenis minyak kelapa murni. Pada Tabel 4.1 dan

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa harga berat jenis minyak kelapa murni hampir

mendekati berat jenis standart yaitu sebesar 0,915-0,920 (Prayugo dan Bambang,

2006).

Gambar 4.2 menunjukan bahwa dengan bertambahnya kecepatan dan lama

sentrifugasi, maka bertambah pula berat jenisnnya. Dari hasil penelitian Haryani

(2006) mengenai pengaruh waktu pengadukan terhadap virgin coconut oil dan

Wardani (2007) mengenai uji kualitas minyak kelapa murni berdasarkan cara

pembuatan dari proses pengadukan tanpa pemancingan dan proses pengadukan

dengan pemancingan berat jenis yang diperoleh juga memenuhi standar mutu

minyak kelapa murni sesuai dengan Standar Nasional 2008.

0,9145

0,915

0,9155

0,916

0,9165

0,917

0,9175

0,918

berat jenis (ml/g)

kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter III-V.pdf

43 

 

Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi nilai F hitung (25,800) >

nilai F tabelnya (3,55) pada α = 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara perlakuan, sedangkan lama sentrifugasi F hitung (2,400) < F tabelnya

(3,55 ) berarti tidak ada perbedaan yag signifikan. Untuk pengaruh kecepatan dan

lama sentrifugasi nilai F hitungnya (1,200) < F tabelnya (2,93) hal ini berarti tidak

ada perbedaan yang signifikan.

Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji

rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-

trifugasi terhadap berat jenis dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap berat jenis

Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05

1 2 3 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm

9 0,915911

9 0,916000

9 0,916056Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit

9 0,915967 9 0,915989 9 0,916011

Pada tabel 4.3 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm, 85000 rpm

dan 10000 rpm adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata, tetapi pada la-

ma sentrifugasi tidak adanya perbedaan yang nyata.

4.3.3Angka asam

Hasil analisa angka asam minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi

pengadukan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.3.

Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 dan

Lampiran 8.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter III-V.pdf

44 

 

Gambar 4.3 Angka asam minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi

Dari Tabel 4.1 dan Gambar 4.3 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama

sentrifugasi mempengaruhi angka asam minyak kelapa murni. Tabel 3.1 menun-

jukan bahwa minyak kelapa murni mempunyai angka asam yang rendah, yang

sesuai dengan Badan Standarisasi Nasional 2008 yaitu maksimal 0,2.

Dari Gambar 4.3, menunjukan bahwa angka asam semakin bertambah,

dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentrifugasi pembuatan minyak kelapa

murni, berarti kandungan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak juga

bertambah banyak. Kemungkinan hal ini terjadi proses hidrolisis minyak oleh air

dan panas yang berasal dari alat sentrifugasi. Semakin tinggi angka asam maka

akan semakin rendah kualitasnya (Handayani, 2007). Selain karena adanya air,

asam lemak bebas juga dapat disebabkan kenaikan suhu dan semakin lama kontak

dengan oksigen dalam udara menyebabkan oksidasi semakin cepat. Proses

oksidasi tersebut menghasilkan asam lemak bebas (Ginting dan Herlina, 2002)..

Dari hasil penelitian Haryani (2006) mengenai pengaruh waktu penga-

dukan terhadap virgin coconut oil dan Wardani (2007) mengenai uji kualitas min-

0

0,02

0,04

0,06

0,08

0,1

0,12

0,14

0,16

0,18

Angka asam

 

Kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter III-V.pdf

45 

 

yak kelapa murni berdasarkan cara pembuatan dari proses pengadukan tanpa

pemancingan dan proses pengadukan dengan pemancingan angka asam yang di-

peroleh memenuhi standart mutu minyak kelapa murni sesuai dengan Standar

Nasional 2008 yaitu maksimal 0,2%.

Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi F hitung (56,758) > nilai F

tabelnya (3,55) pada α = 0,05 berarti adanya perbedaan yang signifikan terhadap

perlakuaan. F hitung lama sentrifugasi (11,958) (Lampiran 12) > F tabelnya (3,55)

berarti adanya perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan. Nilai F hitung untuk

kecepatan terhadap lama pengadukan (0,310) < F tabelnya (2,93), hal ini berarti

tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan.

Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji

rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-

trifugasi terhadap angka asam dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap angka asam

Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05

1 2 3 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm

9 0,133389

9 0,141344

9 0,156756Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit

9 0,139067

9 0,142644

9 0,149778

Pada tabel 4.3 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm, 8500 rpm

dan 10000 rpm adanya perbedaan yang nyata tetapi. Pada lama sentrifugasi tidak

adanya perbedaan yang nyata antara lama waktu 5 menit dan 10 menit, tetapi pada

waktu 15 menit menunjukan perbedaan yang nyata.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter III-V.pdf

46 

 

4.3.4 Angka peroksida

Dalam penelitian ini ditentukan angka peroksida karena angka peroksida

merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan minyak. Asam

lemak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga memben-

tuk peroksida. Semakin kecil angka peroksida maka kualitas minyak semakin

baik. Hasil analisis angka peroksida minyak kelapa murni yang dibuat dengan

variasi kecepatan dan lama sentrifugasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar

4.4. Contoh perhitungan dan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 dan

Lampiran 10.

Gambar 4.4. Angka peroksida minyak kelapa murni dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi

Dari Tabel 3.1 dan Gambar 3.4 dapat dilihat variasi kecepatan dan lama

sentrifugasi mempengaruhi angka peroksida minyak kelapa murni. Pada Tabel

4.1 dan Gambar 4.4 bahwa minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi ke-

cepatan dan lama sentrifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10 menit, 7000

rpm;15 menit, 8500 rpm;5 menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15 menit)

mempunyai angka peroksida 0, yang berarti tidak terdapat peroksida dalam min-

yak tersebut. Sedangkan, minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi ke-

00,050,1

0,150,2

0,250,3

0,350,4

Angka peroksida (m

g/kg)

Kecepatan dan lama sentrifugasi (rpm;menit)

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter III-V.pdf

47 

 

cepatan dan lama sentrifugasi (10000 rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000

rpm;15 menit) yaitu mempunyai angka peroksida 0,3667 mg/kg, 0,3668 mg/kg,

0,3668 mg/kg. angka peroksida ini lebih tinggi di bandingkan dengan penelitian

yang dilakukan Haryani (2006) minyak kelapa murni yang dibuat dengan waktu

sentrifugasi 25 menit mempunyai angka peroksida 0,2033 mg/kg dan Wardani

(2007) minyak kelapa murni yang dibuat dengan waktu sentrifugasi 25 menit

mempunyai angka peroksida 0,1433 mg/kg. Kemungkinan hal ini terjadi oleh panas

dari alat sentrifugasi saat pengolahan dan lamanya kontak dengan oksigen dalam

udara. Oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.

Tingkat selanjutnya adalah dengan terurainya asam-asam lemak disertai dengan

konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam –asam lemak bebas

(Ketaren, 1986).

Dari Lampiran 12 untuk kecepatan sentrifugasi F hitung (2,192) < F tabel-

nya (3,55) pada α = 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar

perlakuan . Nilai F hitung lama sentrifugasi (0,042) < F tabelnya (3,55) berarti

tidak ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Nilai F hitung untuk

pengaruh kecepatan dan lama sentrifugasinya (0,042) (Lampiran 12) < F tabelnya

(2,93) berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan.

Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara perlakuan dilakukan uji

rata-rata Duncan. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sen-

trifugasi terhadap angka peroksida dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter III-V.pdf

48 

 

Tabel 4.4. Hasil uji beda rata-rata Duncan pada kecepatan dan lama sentrif-ugasi terhadap angka peroksida

Perlakuan N Taraf nyata α = 0,05

1 2 Kecepatan sentrifugasi: 7000 rpm 8500 rpm 10000 rpm

9 0,000000

9 0,000000

9 0,366700 Lama sentrifugasi: 5 menit 10 menit 15 menit

9 0,122211 9 0,122267

9 0,122222 Pada tabel 4.2 tampak bahwa kecepatan sentrifugasi 7000 rpm dan 8500

rpm tidak adanya perbedaan yang nyata tetapi berbeda nyata dengan kecepatan

sentrifugasi 10000 rpm, sendangkan pada lama sentrifugasi tidak adanya perbe-

daan yang nyata.

4.3.5 Organoleptik

Salah satu parameter mutu yang penting yang ditetapkan oleh Badan

Standarisasi Nasional adalah kejernihan, bau dan rasa. Semua minyak kelapa

murni yang dibuat dengan cara variasi kecepatan dan lama sentrifugasi diperoleh

dalam keadaan khas kelapa segar tidak berbau tengik, normal khas minyak kelapa,

tidak berwarna hingga kuning pucat.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter III-V.pdf

49 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan terhadap rendemen dan beberapa parameter

kualitas minyak kelapa murni, maka rendemen minyak kelapa murni dari hasil

variasi kecepatan dan lama sentrifugasi tertinggi diperoleh dari kecepatan dan la-

ma sentrifugasi 7000 rpm selama 15 menit yaitu 38,23%.

Minyak kelapa murni yang dibuat dengan kecepatan dan lama sentrifugasi

yang bervariasi mempengaruhi kualitas minyak kelapa murni yang dihasilkan,

yaitu dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentifugasi maka kadar air se-

makin besar. Dengan bertambahnya kecepatan dan lama sentrifugasi minyak ke-

lapa murni, maka bertambah pula berat jenisnnya. Dengan bertambahnya ke-

cepatan dan lama sentrifugasipembuatan minyak kelapa murni, berarti kandungan

asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak juga bertambah banyak.

Minyak kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sen-

trifugasi (7000 rpm;5 menit, 7000 rpm;10 menit, 7000 rpm;15 menit, 8500 rpm;5

menit, 8500 rpm;10 menit, 8500 rpm;15 menit) mempunyai angka peroksida 0,

yang berarti tidak terdapat peroksida dalam minyak tersebut. Sedangkan, minyak

kelapa murni yang dibuat dengan variasi kecepatan dan lama sentrifugasi (10000

rpm;5 menit, 10000 rpm;10menit, 10000 rpm;15 menit) yaitu mempunyai angka

peroksida 0,3667 mg ek/kg, 0,3668 mg ek/kg, 0,3668 mg ek/kg. Hal ini dikare-

nakan adanya panas dari alat sentrifugasi saat pengolahan dan Lebih banyak kon-

Universitas Sumatera Utara