cinnamomi cortex.docx

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kayu Manis yang dalam bahasa Jawa disebut "kayu manis jangan" yang dalam bahasa Latin disebut Cinnamomum zeylanicum dan C burmanni merupakan jenis tanaman berumur panjangpenghasil kulit kayu yang di manfaatkan sebagai rempah (spices).Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar di beberapapropinsi di Indonesia seperti diJawa, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. Mengingat kayu manis satukomoditi yang mempunyai nilai ekonomi, maka agar kayu manis dapat tumbuh dengan baik,kita perlu mengenalnya lebih jauh. Kayu manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari fami Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tungg Polycarpicae dan termasuk Kelas Dicotyledoneae. Selain itu kayu manis mem kandungan kimia seperti minyak atsiri, terpenoid, steroid, flavono memiliki manfaat yang beragam bagi kesehatan seperti antiseptik k mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme maupun dapatdigunakan sebagai bumbu masak. Untuk mengetahui kandungan dalam kayu manis dilakukan uji Histokimia dan uji Kromatografi Lapis Tipis untuk senyawa identitas pada serbuk kulit kayu manis. Uji histokimia bertujuan untuk mengetahuiberbagaimacam zat kandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman. Dengan penambahan reagen reagen tertentu seperti Asam sufat pekat, asam sulfat 10 N, asam klorida asam asetat encer, KOH 5 %, amonia 25 % dan feri clorida 5 %, zat zat yang terkandung akan memberikan warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi. (Anonim,1987). SedangkanKromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satumetode pemisahan komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben inert. KLT merupakan salah satu jenis kromatografi analitik. KLT digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak keuntungan menggu

Upload: efhasani

Post on 09-Oct-2015

400 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kayu Manis yang dalam bahasa Jawa disebut "kayu manis jangan" yang dalam bahasa Latin disebut Cinnamomum zeylanicum dan C burmanni merupakan jenis tanaman berumur panjang penghasil kulit kayu yang di manfaatkan sebagai rempah (spices).Kayu manis merupakan tanaman asli Indonesia yang tersebar di beberapa propinsi diIndonesia seperti diJawa, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. Mengingat kayu manis salah satukomoditi yang mempunyai nilai ekonomi, maka agarkayu manis dapat tumbuh dengan baik,kita perlu mengenalnya lebih jauh.Kayu manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari famili Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo Polycarpicae dan termasuk Kelas Dicotyledoneae. Selain itu kayu manis memiliki kandungan kimia seperti minyak atsiri, terpenoid, steroid, flavonoid , tanin dan memiliki manfaat yang beragam bagi kesehatan seperti antiseptik karena asiri mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme maupun dapat digunakan sebagai bumbu masak. Untuk mengetahui kandungan dalam kayu manis dapat dilakukan uji Histokimia dan uji Kromatografi Lapis Tipis untuk menentukan senyawa identitas pada serbuk kulit kayu manis.Uji histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman. Dengan penambahan reagen reagen tertentu seperti Asam sufat pekat, asam sulfat 10 N, asam klorida pekat, asam asetat encer, KOH 5 %, amonia 25 % dan feri clorida 5 %, zat zat yang terkandung akan memberikan warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi.(Anonim,1987).Sedangkan Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben inert. KLT merupakan salah satu jeniskromatografi analitik. KLT sering digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak keuntungan menggunakan KLT, di antaranya adalah sederhana dan murah. KLT termasuk dalam kategori kromatografi planar, selain kromatografi kertas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kandungan dari Cinnamomi Cortex?2. Bagaimana khasiat dan kandungan dari Cinnamomi Cortex?3. Bagaimana hasil uji histokimia dan KLT dan mengapa terjadi perbedaan antara hasil uji dengan literatur?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi fragmen fragmen senyawa serbuk kulit kayu manis.2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi khasiat dari kulit kayu manis.3. Mahasiswa mampu menganalisis hasil uji histokimia dan KLT serbuk kulit kayu manis serta mengetahui sebab perbedaan hasil uji dengan literatur.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui senyawa-senyawa yang dikandung oleh Cinnamomi Cortex.2. Mengetahui khasiat dan kandungan dari Cinnamomi Cortex.3. Mengetahui hasil uji histokimia dan KLT kulit kayu manis serta mengetahui sebab perbedaan hasil uji dengan literatur.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. SimplisiaSimplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apa pun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan. Simplisia sebagai produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar (wild crop) tentu saja kandungan kimianya tidak dapat dijamin selalu ajeg (konstan) karena disadari adanya variabel bibit, tempat tumbuh, iklim, kondisi (umum dan cara) panen, serta proses pascapanen dan preparasi akhir.Walaupun ada juga yang berpendapat bahwa variable tersebut tidak berakibat besar pada mutu ekstrak nantinya.Variabel tersebut juga dapat dikompensasi dengan penambahan/pengurangan bahan setelah sedikit prosedur analisis kimia dan sentuhan inovasi teknologi farmasi lanjutan sehingga tidak berdampak banyak pada khasiat produksi.Usaha untuk menjaga variabel tersebut dianggap sebagai usaha untuk menjaga mutu simplisia.Dalam halsimplisia sebagai bahan baku (awal) dan produk siap dikonsumsi langsung, dapat dipertimbangkan tiga konsep untuk menyusun parameter standar mutu yaitu sebagai berikut :1. Bahwa simplisia sebagai bahan kefarmasian seharusnya mempunyai tiga parameter mutu umum suatu bahan (material), yaitu kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologis), serta aturan penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi).2. Bahwa simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia sebagai obat tetap diupayakan memiliki tiga paradigma seperti produk kefarmasian lainnya, yaituQuality-Safety-Efficacy(mutu-aman-manfaat).3. Bahwa simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang bertanggungjawab terhadap respons biologis untuk mempunyai spesifikasi kimia, yaitu informasi komposisi (jenis dan kadar) senyawa kandungan.(Anonim:2000)2.2. Kayu Manis(Cinnamomum zeylanicum)Kayu manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari famili Lauraceae yang meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal. Daun kayu manis duduknya berseling atau dalam rngkaian spiral dan bersifat liat. Panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya), warna pucuk kemerahan dan daun tuanya bewarna hijaua tua. Warna bunga kuning, berkelamin dua atau sempurna dengan ukuran kecil.Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai yang terangkai dalam 4 kelompok.Kelompok benangsari yang berada didalam umumnya mandul.Kotak sari beruang empat, persarian berlangsung dengan bantuan serangga (sejenis lalat). Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan berdaging, berbentuk bulat memanjang (panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna hijau tua dan bila sudah tua berwarna. Kulit batang pokok, cabang dan ranting mengandung minyak atsiri yang merupakan komoditas ekspor.Dari berbagai jenis kayu manis, hanya empat jenis yang terkenal dalam perdagangan ekspor maupun lokal yaitu:1. Cinnamomum burmanni, tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 600-1.500 m dpl dan banyak dijumpai di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. Tinggi tanaman dapat mencapai 15 m, berdaun kecil dan kaku dengan pucuk berwarna merah. Kulit berwarna abu-abu dengan aroma khas dan rasanya manis, dan dipanen (berupa kulit batang dan ranting) setelah tanaman berumur 10 tahun dengan lingkar batangnya mencapai satu meter.2. Cinnamomum zeylanicum, jenis ini merupakan tanaman asli Srilanka (pulau Ceylon) yang tidak dapat tumbuh baik di Indonesia karena kualitas kulit kayu yang dihasilkan kurang baik (lebih tipis). Tanaman ini sangat cocok bila ditanam di dataran rendah sampai 500 m dpl. Tinggi tanaman mencapai 5-6 m dan bercabang. Panen dapat dilakukan pada umur 3 tahun, kulit kayu berwarna abu-abu.3. Cinnamomum cassia, kayu manis dengan nama lain Cinnamomum aromaticum ini merupakan tanaman asli dari Birma dan banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah (Kebumen, Baturaden dan Purwokerto). Cinnamomum cassia punya karakter yang berbeda dengan Cinnamomum zeylanicum maupun Cinnamomum burmanni dengan pucuk berwarna hijau muda sampai hijau kemerahan dan tajuk berbentuk piramida. Kandungan asiri jenis ini lebih banyak pada kulit cabang dibanding kulit batang, ranting dan daun.4. Cinnamomum cullilawan, kayu manis ini hanya dikenal di daerah Maluku (Ambon dan Pulau Seram). Kayunya termasuk jenis kayu lunak dan berwarna putih, dengan kulit batang dan akar mengandung minyak asiri. Kulit batangnya berbau minyak kayu putih yang dalam perdagangan disebut dengan kulitlawan. Minyak kulitlawan umumnya dimanfaatkan untuk pengobatan sakit mag (gangguan pencernaan) dan penyakit kolera. Sampai saat ini minyak kulitlawan dijual dengan nama minyak lawang yang sering digunakan untuk obat gosok.Kayu manis(Cinnamomum zeylanicum) memiliki sistematika sebagai berikut:Kingdom: PlantaeSubkingdom: ViridaeplantaeInfrakingdom: StreptophytaDivisio: TracheophytaSubdivisio: SpermatophytaInfradivisio: AngiospermaeKelas: MagnoliopsidaSuperordo: MagnolianaeOrdo: LauralesFamili: LauraceaeGenus: CinnamomumSpesies: Cinnamomum zeylanicumKulit kayu manis mempunyai komposisi kimia yang sangat bermanfaat seperti minyak asiri. Kadar komponen kimia kulit kayu manis, tergantung pada daerah asal, secara rinci komposisi kimia kayu manis sebagai berikut: kadar air 7,9%, minyak asiri 3,4%, alkohol ekstrak 8,2%, abu 4,5%, abu larut dalam air 2,23%, abu tidak dapat larut 0,013%, serat kasar 29,1%, karbohidrat 23,3%, eter ekstrak yang tidak menguap 4,2%, nitrogen 0,66%.1) Minyak atsiriMinyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. Minyak atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil (minyak essen) karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau (esen). Definisi ini dimaksudkan untuk membedakan minyak lemak dengan minyak atsiri yang berbeda tanaman penghasilnya.Sifat minyak atsiri sendiri antara lain :1. Dapat didestilasi.2. Tidak meninggalkan noda.3. Tidak tersabunkan.4. Tidak tengik.5. Tidak mengandung asam

2) TanninTanin tersebar dalam setiap tanaman yang berbatang.Tanin berada dalam jumlah tertentu, biasanya berada pada bagian spesifik tanaman seperti daun, buah, akar, batang. Tanin merupakan senyawa kompleks, biasanya merupakan campuran polifenol yang sukar untuk dipisahkan karena tidak dalam bentuk kristal. Di dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak maka reaksi penyamaan dapat terjadi.Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan.Salah satu fungsi utama tanin yaitu sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat.Tanin dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput lendir usus (Tjay dan Raharja, 1991).Kayu manis, selain dapat digunakan untuk bumbu makanan, juga dimanfaatkan sebagai antiseptik karena asiri mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme. Dari hasil penelitian minyak asiri kayu manis dapat membunuh baksil thypus hanya dalam waktu 12 menit, sedang minyak cengkih waktunya mencapai 25 menit. Minyak asiri dapat dijadikan obat penyakit disentri, penyembuh reumatik, mencret, pilek, sakit usus, jantung, pinggang dan darah tinggi. Manfaat lain dari minyak kayu manis adalah memiliki efek untuk mengeluarkan angin dan membangkitkan selera atau menguatkan lambung. Selain itu, minyaknya dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar aroma sabun, deterjen, lotion, parfum dan cream. Untuk pengolahan makanan dan minuman, minyak kayu manis dipergunakan sebagai pewangi dan peningkat cita rasa kue/masakan (gulai dan sup), aroma minuman ringan (softdrink) dan minuman keras.2.3. HistokimiaHistokimia merupakan cabang histologi mengenai susunan dan perubahan yg terjadi dl jaringan manusia, tumbuhan, dan hewan (KBBI:2014)Uji histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zatkandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi spesifik, zat-zat kandungan tersebut akan memberikan warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi(Anonim:1987).2.4 Skirining FitokimiaSalah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah penapis senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman.Cara ini digunakan untuk mendeteksi senyawa tumbuhan berdasarkan golongannya. Sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu tanaman. Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapt digunakan untuk keperluan sumber bahan yang mempunyai nilai ekonomi lain seperti sumber tanin, minyak untuk industri, sumber gum, dll.Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, tannin, saponin, kumarin, quinon, steroid/terpenoid(Teyler.V.E:1988).

2.3 Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan komponen menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben inert. KLT merupakan salah satu jeniskromatografianalitik.KLT sering digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak keuntungan menggunakan KLT, di antaranya adalah sederhana dan murah.KLT termasuk dalam kategori kromatografi planar, selain kromatografi kertas.Kromatografi lapis tipis menggunakan plat tipis yang dilapisi dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida (alumina) maupun selulosa. Adsorbentersebutberperansebagaifasadiam.Fasa gerak yang digunakan dalam KLT sering disebut dengan eluen.Pemilihan eluen didasarkan padapolaritassenyawa dan biasanya merupakan campuran beberapa cairan yang berbeda polaritas, sehingga didapatkan perbandingan tertentu. Eluen KLT dipilih dengan caratrial and error. Kepolaran eluen sangat berpengaruh terhadap Rf (faktor retensi) yang diperoleh.

Faktor retensi (Rf) adalah jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh eluen. Rumus faktor retensi adalah:

Nilai Rf sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam sampel. Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar. Senyawa yang lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga menghasilkan nilai Rf yang rendah.Rf KLT yang bagus berkisar antara 0,2 - 0,8. Jika Rf terlalu tinggi, yang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya.(Anomim:2013)Pada Kromatografi Lapis Tipis ini, zat penyerap merupakan serbuk halus yang dilapiskan pada lempeng kaca, plastic atau logam secara merata, umumnya digunakan lempeng kaca. Lempeng yang umumnya dapat dianggap sebagai kolom kromatografi terbuka dan permisahan yang tercapai dapat didasarkan pada absorbs, partisi atau kombinasi kedua efek, tergantung dan jenis zat penyangga, cara pembuatan dan jenis pelarut yang digunakan.Kromatografi Lapis Tipis(KLT) dengen lapis tipis penukar ion dapat digunakan untuk pemisahan senyawa polar. Perkiraan identifikasi diperoleh dengan pengemetn bercak dengen Rf yang identik den ukuran hampir sama dengan menotolkan zat uji dan bakupembanding pada lempeng yang sama. Perbandingan visual ukuran bercak yang dapat digunakan untuk memperkirakan kadar secara semikuantitatif.(Anonim:1995)

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANa. Alat Plat tetes Pipet volume 1ml Pipet volume 10ml Ball filler Pipa kapiler Aluminium foil Tabung reaksi Mikroskop Botol timbang Corong Kertas saring Lempeng KLT Timbangan analitik Lampu UV Pinset Gelas ukur Beaker glass Erlenmeyer

b. Bahan Serbuk kulit Kayu Manis ( Cinnamomi Cortex ) Larutan uji untuk KLT, dibuat dengan kadar 10 % dalam etanol

c. Cara kerja : Cara Kerja Histokimia

Cara Kerja Kromatografi Lapis Tipis

BAB IVHASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan : (KLT)Identitas tumbuhanStudi pustakaHasil pemeriksaan

Nama spesies Cinnamomum zeylanicum

Nama simplisia Cinnamomi CortexPembanding :Sinamaldehida 1% dalam etanolSinamaldehida 1% dalam etanol

Nama lokal :Kayu manisVolume penotolan :1 mikro liter pembanding dan 10 mikro liter larutan uji.

Fase gerak : Toluen : etil asetat (97 : 3)Volume penotolan :2 mikro liter pembanding dan 10 mikro liter larutan uji.

Fase gerak : Toluen : etil asetat (10 : 0,5)

Familia :LauraceaeFase diam :Silika gel 60 F254

Penampak noda :UV 254 nm

Warna noda :Ungu tua

Rf :Sinamaldehida 0,80

Fase diam :Silika gel 60 F254

Penampak noda :UV 254 nm

Warna noda :Ungu tua

Rf standar =

Rf sampel =

Kesimpulan :Mengandung sinalamdehid (Rf 0,5)Lineleal (Rf 0,4)siklosinamonoil (Rf 0,2)Bugenol (Rf 0,5)Ester Terpen (Rf 0,65)Kesimpulan :Kadar sinamaldehid dengan senyawa pembanding 1 % sinamaldehid dalam etanol adalah positif ditemukan dengan Rf = 0,4375

Gambar KLT

Hasil pengamatan : (histokimia)Identitas tumbuhanStudi pustakaHasil pemeriksaan

Nama simplisia:Cinnamomi Cortex

Nama spesies : Cinnamomum zeylanicum

Nama lokal :Kulit kayu manis

Familia :Lauraceae

ANALISIS HISTOKIMIA a. asam sulfat P coklat merahb. asam sulfat 10N coklat merahc. asam klorida P merah kekuningand. asam asetat encercoklat kemerahane. natrium hidroksida 5% -f. kalsium hidroksida 5% merahg. amonia 25% merah coklath. kalium iodida 6% -i. ferri klorida 5% hijau kekuninganANALISIS HISTOKIMIA a. asam sulfat P coklat merah ( + )b. asam sulfat 10N coklat merah ( + ) c. asam klorida Pcoklat merah ( - )d. asam klorida encer coklat kemerahan ( + )e. natrium hidroksida 5% -f. kalsium hidroksida 5% merah ( + )g. amonia 25% merah coklat ( + )h. kalium iodida 6% -i. ferri klorida 5% hijau kekuningan ( + )

Kesimpulan :Mengandung minyak atsiri, sinamilaldehid, sinamil asetat, benzoat, dan zat penyamak damarKesimpulan: Positif serbuk Cinnamomi Cortex. Cinnamomi Cortex mengandung minyak atsiri, tanin dan kalsium oksalat

Gambar Histokimia

BAB VPEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji histokimia dan Kromatografi Lapis Tipis yang telah kami lakukan, didapatkan data bahwa Cinnamomi Cortex atau yang dapat disebut sebagai Kulit kayu manis memiliki kandungan minyak atsiri, tanin dan kalsium oksalat. Dimana dapat diketahui bahwa kandungan senyawa-senyawa yang terkandung dalam Kulit kayu manis memiliki khasiat sebagai berikut:a. Senyawa minyak atsiriMinyak asiri banyak terdapat di bagian kulit batang, cabang, dan ranting yang merupakan nilai utama dari kayu manis. Minyak asiri mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antimikroba. Menurut penelitian Damayanti tahun 2004, minyak asiri pada kulit kayu manis mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus, Escherichia coli, dan Samonella typhimurium. Kajian ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1999 oleh Sukandar, dkk. yang menyatakan bahwa kayu manis berperan sebagai antimikroba paling kuat untuk jenis Samonella typhimurium dan jamur Candida albicans. Sementara itu, minyak asiri kulit kayu manis efektif menghambat perkembangan bakteri Bacillus substilis dan jamur Candida albicans dari 14 jenis bakteri dan 18 jenis jamur yang diuji.

b. Senyawa taninTanin merupakan senyawa polifenol yang dapat ditemukan pada bagian tumbuhan seperti, daun, tunas, biji, akar, batang jaringan. Tanin diketahui memiliki beberapa khasiat, yaitu:1. adstrigensia pada saluran pencernaan dan kulit, 2. Sebagai pelindung tanaman ketika masa pertumbuhan dari bagian tertentu tanaman, misalnya pada bagian buah, saat masih muda akan terasa pahit dan sepat, 3. Untuk proses metabolisme dari beberapa bagian tanaman, 4. Dapat mengendapkan protein sehingga digunakan sebagai antiseptik, Sebagai antidotum (keracunan alkaloid), 5. Sebagai reagen pendeteksi gelatin, alkaloid, dan protein, Sebagai penyamak kulit dan pengawet.Secara kimia, tanin terdiri dua golongan yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal (atau galokatekin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Tanin terhidrolisis mengandung ikatan ester yang terhidrolisis jika dididihkan dalam asam klorida encer(Harborne, 1987).Tanin terkondensasi hampir terdapat semeesta di dalam paku-pakuan dan gimnospermae, serta tersebar luas dalam angiospermae, terutama pada tumbuhan berkayu. Sedangkan tanin terhidrolisis penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua.

c. Senyawa kalsium oksalatMerupakan senyawa kimia yang membentuk kristal amplop berbentuk, yang dikenal pada tanaman sebagai raphides.Sebuah konstituen utama dari batu ginjal manusia, bahan kimia juga ditemukan dalam beerstone, skala yang terbentuk pada wadah yang digunakan dalam pembuatan bir . Rumus kimia adalah CaC2O4 atau Ca ( COO )2 .Kalium Oksalat dapat menyebabkan sensasi intens terbakar di mulut dan tenggorokan, pembengkakan, dan tersedak yang bisa bertahan sampai dua minggu. Dalam dosis yang lebih besar dapat menyebabkan pencernaan yang parah marah, kesulitan bernapas, koma atau bahkan kematian . Pemulihan dari keracunan oksalat parah adalah mungkin, tetapi kerusakan hati dan ginjal permanen mungkin terjadi .Sedangkan manfaat secara umum dari Cinnamomi Korteks adalah sebagai peluruh angin, peluruh keringat, analgesik, menambah selera makan, anti reumatik, dan obat diare.Namun terdapat perbedaan antara data yang kami dapat dari literatur dengan data yang didapat setelah praktikum. Pada pemberian asam klorida p dari praktikum berbeda dengan literatur yaitu dimana ketika Cinnamomi cortex ditetesi dengan asam sulfat pekat warna yang dihasilkan adalah coklat merah dimana pada literatur dinyatakan warna yang dihasilkan adalah merah kuning. Sedangkan pada pemberan reagen yang lain sudah sesuai dengan literatur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel positif serbuk Cinnamomi Cortex. Cinnamomi Cortex mengandung minyak atsiri, tanin dan kalsium oksalatPerbedaan yang terjadi pada penambahan reagen asam sulfat pekat dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kontaminasi dari reagen serta dapat pula disebabkan oleh kontaminan dari sampel. Sehingga reaksi warna yang diharapkan tidak dapat timbul.Hasil pengamatan pada Kromatografi Lapis tipis didapatkan Rf sebesar 0,4375 didapat dari perhitungan pembagian jarak yang ditempuh oleh sampel dibagi jarak yang ditempuh oleh standar. Didapatkan nilai Rf 0,4375 berarti bahwa kandungan sinnamaldehid dari sampel Cinnamomi cortex yang diuji sebesar 0,4375%. Dimana sudah sesuai dengan Rf sampel yaitu sebesar 0,4375 pula.

BAB VIPENUTUP

Kesimpulan yang didapat dari uji histokimia dan Kromatografi Lapis Tipis dari Cinnamomi Corteks (Cinnamomum zaylanicum) adalah sebagai berikut:1. Senyawa yang terkandung dalam Cinnamomi Korteks adalah minyak atsiri, tanin dan kalsium oksalat 2. Khasiat dari Cinnamomi Korteks sebagai obat seperti peluruh angin, peluruh keringat, analgesik, menambah selera makan, anti reumatik, dan obat diare.3. Hasil pengamatan pada Kromatografi Lapis tipis didapatkan Rf sebesar 0,4375 yang berarti berarti bahwa kandungan sinnamaldehid dari sampel Cinnamomi Korteks adalah 0,4375%

DAFTAR PUSTAKAAnonim.1995. Farmakope Indonesia Jilid IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RIAnonim.2013. Kromatografi Lapis Tipis (KLT).http://www.ilmukimia.org/2013/05/kromatografi-lapis-tipis-klt.html. Diakses pada tanggal 13 September 2014 (22:30 WIB)Anonim.2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Depkes RIAnonim.1987. Analisis Obat Tradisional. 2 3. Jakarta : Depkes RIChang H.M., HW. Yeung, W.W. Tso, A. Koo, 1985, Advanced in Chinese Medicinal Materials Research : Crude Drugs Acting on Drug Metabolizing Enzyme Activity., World Scientific., Singapore., P.125-146.Chneider, G; 1985.Pharmazeutische Biologie. 2.Aufl; B.I-Wissenschafts-verlag, Mannheim p.393.Duke, J.A., 1985, CRC-Handbook of Medicinal Herbs., CRC-Press Inc., Boca Raton., P.382-383.Osol A., GE. Farrar, 1955, The Dispensatory of the United States of America., 25th Ed. J.B. Lippincott Company., Philadelphia., P.1799-1800Purseglove J.W., E.G. Brown, CL. Green & SRJ. Robbins, 1981, Spices., Vol.I., Longman Group Ltd., New York., P.1-99RobinsonT.1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB: Bandung.Sri Sugati, 1991 Sugati S., Johny Ria Hutapea, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia., Jilid I., Balitbang Kesehatan., DepKes RI. Jakarta, p. 456-457.Teyler.V.E.et.al.1988.Pharmacognosy.9thEdition.Phiadelphia : Lea & Febiger.Tjay, T. H & Rahardja, K. 2002.Obat-obat Penting Khasiat dan Penggunannya. PT. Elex MediaComputindo: Jakarta.Wagner, H; 1993, Pharmazeutische Biologie, 5.Aufl; Gustav Fisher Verlag; Stuttgart p.106.