cognitive mapping

17
ARCHITECTURE IN THE HEAD: COGNITIVE MAPPING Cognitive Map & cognitive mapping Cognitive Map & cognitive mapping Cognitive map merupakan hasil dari proses cognitive mapping suatu proses yang memungkinkan kita mengumpulkan, i ik i dl i t il t mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, serta menguraikan kembali informasi tentang lokasi relatif dan tanda tentang lingkungan geografis. Proses Cognitive mapping: Proses Cognitive mapping: David Stea (1974) Rapoport (1977) Input (Obtaining Information) Cognitive: Memperoleh informasi/ knowing Acquisition and Sensing langsung (indrawi), tidak langsung (media infomasi), kepercayaan (mitos) Throughput (Internal Processing of f ) Affective: Memproses f /f l k d information) Coding, Storing, Recaling and Decoding inf ormasi/f eeling memaknai, dan menyimpan sebagai pengalaman Ot t(F ti ) C ti b ti d k/ di ti d k l jt d i Output(Functions) Locations and Attributes of Environments Conative:bertindak/ doing tindak lanjut dari proses cognitive dan affective

Upload: intanayuk

Post on 27-Oct-2015

159 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

proses cognitive mapping

TRANSCRIPT

Page 1: Cognitive Mapping

ARCHITECTURE IN THE HEAD: COGNITIVE MAPPING

Cognitive Map & cognitive mappingCognitive Map & cognitive mappingCognitive map merupakan hasil dari proses cognitive mappingsuatu proses yang memungkinkan kita mengumpulkan,

i ik i d l i t il t mengorganisasikan, menyimpan dalam ingatan, memanggil, serta menguraikan kembali informasi tentang lokasi relatif dan tanda tentang lingkungan geografis.Proses Cognitive mapping:Proses Cognitive mapping:

David Stea (1974) Rapoport (1977)Input (Obtaining Information) Cognitive: Memperoleh informasi/ knowing

Acquisition and Sensing langsung (indrawi), tidak langsung (media infomasi), kepercayaan (mitos)

Throughput (Internal Processing of f )

Affective: Memprosesf /f l k dinformation)

Coding, Storing, Recaling and Decoding

informasi/feeling memaknai, danmenyimpan sebagai pengalaman

O t t (F ti ) C ti b ti d k/ d i ti d k l j t d iOutput (Functions) Locations and Attributes of 

Environments

Conative:bertindak/ doing tindak lanjut dariproses cognitive dan affective

Page 2: Cognitive Mapping

TEKNIK YANG DAPAT DILAKUKAN DALAMMENILAI COGNITIVE MAPPING:

Representasi grafis tanpa alat peta yang Representasi grafis tanpa alat peta yang digambarkan bebasDeskripsi verbal tanpa batasp pMerespon pertanyaan tipe survey yang spesifiktermasuk menggambarkan peta-peta garis, menggambarkan dengan sistem-sistem simbol yang sudah ditentukan dan diperkirakan sebelumnyayInterpretasi foto udara dan permainan

Page 3: Cognitive Mapping

Fungsi Peta Mental

Kaplan, 1973 Laurens, 20051 Memberi orientasi kepada 1 Antisipasi dalam melakukan tindakan1. Memberi orientasi kepada

seseorang1. Antisipasi dalam melakukan tindakan

(merencanakan perilaku)

2. Memprediksi tentang sesuatuk j di k di

2. Sebagai mediasi persepsi yang memungkinkank d i k i ik dyang akan terjadi kemudian. orang untuk menandai, menstrukturisasikan, dan

menyimpan informasi visual dan spasial, danmengatur responsnya terhadap objek yangdilih tdilihatnya.

3. Mengevaluasi tentang sesuatuyang baik atau buruk.

3. Sebagai pola yang menjembatani interaksimanusia dengan lingkungan dan membantumenjelaskan sifat-sifat gaya dan selera individu.

4. Mengetahui tindakan yang akandilakukan

4. Menyediakan sistem petunjuk dasar dari sebuahkesan-kesan simbolik komunikasi interpretasidilakukan. kesan kesan simbolik, komunikasi, interpretasidan makna.

Page 4: Cognitive Mapping

CARA MENGUKUR PETA MENTAL SESEORANG TERHADAPSEBUAH KAWASAN MELALUI ELEMEN-ELEMEN BERIKUTSEBUAH KAWASAN MELALUI ELEMEN ELEMEN BERIKUTLYNCH (1960) DAN HOLAHAN (1982) :

LandmarkPathsNodesEdgesDistrict

CARA MENGUKUR PETA MENTAL JUGA DAPATMELALUI SPATIAL BEHAVIOUR SEBAGAI OUTPUTCOGNITIVE MAPPINGCOGNITIVE MAPPING

Perilaku spasial atau bagaimana orang menggunakan tatanan dalamlingkungan adalah sesuatu yang dapat diamati secara langsungb k h l j di k t i ti j l kbukan hal yang menjadi kontroversi seperti menjelaskan prosespersepsi dan kognisi yang terjadi dalam pikiran manusia.

Page 5: Cognitive Mapping

KUALITAS PETA MENTAL (COGNITIVE MAP)DITENTUKAN OLEH DIKENAL ATAU TIDAKNYA SUATU

OBJEK PETA PADA LINGKUNGAN GEOGRAFIS TERTENTU

KARAKTERISTIK YANG PERLU DIMILIKI OBYEK TERSEBUT:

Milgram (1972) Appleyard (1969)Recognisability Formal attributes

(keterkenalan suatu objek di lingkungan) kontur bangunan yang jelas, yang membedakan dengan keadaan di

sekitarCentrality

(seberapa jauh posisi objek dari pusat arusl l li t d d k)

Visibility attributes(kemudahan dilihat)

lalu lintas penduduk)Difference

(seberapa jauh kadar perbedaan secaraUse and significance attributes(penggunaan yang signifikan)( p j p

arsitektural atau secara fungsional antaraobjek tersebut dan objek-objek lainnya)

Page 6: Cognitive Mapping

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PETAMENTAL SESEORANGMENTAL SESEORANG

Sumber Lain (dalam Laurens, 2005) Lynch( ) y

perbedaan seksual (Appleyard, 1970) Usia dan jenis kelamin

Pengalaman kelas sosial dankelas sosial (Michelson, 1973)

Pengalaman, kelas sosial dan

ekonomi

keakraban sosial (Lee, 1980) Suku bangsa dan budayakeakraban sosial (Lee, 1980) Suku bangsa dan budaya

gaya hidup (Milgram, 1977) Sistem nilai

k k b d li kkeakraban dengan lingkungan(Evan,1980) Lingkungan fisik.

Page 7: Cognitive Mapping

PENERAPAN DALAM URBAN DESIGN

EVALUASI

INTELEGENSIPengembangan program desain

DESAINSketsa

alternatif solusi

PILIHANSeleksi untuk

alternatif

IMPLEMENTASIGambar Kerja,

spesifikasi, kontrak,

EVALUASIEvaluasi

penggunaan produk desain

dan proses solusi terbaik konstruksi dan proses desain

Pembentukan teori untuk Koreksi Kesalahan teori untuk

perancangan mendatang

Koreksi Kesalahan dalam desain

Page 8: Cognitive Mapping

STUDI KASUS

PETA MENTAL DALAM MEMBERI ORIENTASI LINGKUNGANSTUDI KASUS KOMPLEKS KAMPUS ITS-SUKOLILO

Dalam kompleks ini dapat ditemui beberapa elemen (berdasarkan

teori Kevin Lynch) yang memperkuat struktur kawasan sehingga

mempermudah seseorang dalam menyusun peta mental kawasan

ini. Artinya, orang akan lebih cepat mengenal lingkungan kampus

ITS sehingga menyebabkan orang tidak mudah tersesat dalam

l i t t t t d El l t b tmenelusuri tempat-tempat yang ada. Elemen–elemen tersebut

diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 9: Cognitive Mapping

LANDMARK

Karakteristik Landmark yang dimiliki obyek-obyek

Masjid Manarul Ilmi Gedung rektorat Gedung Graha ITS

tersebut:Berada pada pusat peredaran sirkulasi utama dalam kompleks kampus.Secara arsitektural dan secara fungsional berbeda dengan obyek-obyek di sekelilingnya (memiliki bentuk yang khas) dan dapatdijadikan pusat orientasi bagi bangunan yang ada di sekitarnya.Memiliki skala yang cukup besar sehingga dapat terlihat dari berbagai jurusan dan kejauhan.

Page 10: Cognitive Mapping

PATH

Jln depan FTSP Koridor pascasarjana

Jalur menuju teknik kelautan

Jalur-jalur pada taman

Menghubungkan bangunan-bangunan yang tersebar di seluruh area sebagai aksesT b gi j di d ti t k k d Terbagi menjadi dua tipe: untuk kendaraan dan pejalan kakiDengan adanya path, struktur kawasan dapat g y p , pdibaca dan dikenali

Page 11: Cognitive Mapping

DISTRIK

Perumahan dosen ITS Asrama mahasiswa

Fasilitas olahraga

kompleks ini dapat dipandang sebagai kumpulan beberapa distrikyaitu:yaitu:1. distrik kegiatan akademik yang ditandai oleh bangunan-

bangunan kampus jurusan, perpustakaan,2. distrik fasilitas penunjang, seperti fasilitas kemahasiswaan

(gedung/lapangan olah raga, kantin, bank, gedung administrasi, bangunan peribadatan)

3. distrik tempat tinggal berupa komplek perumahan dosen danasrama mahasiswa.

Page 12: Cognitive Mapping

NODE

Persimpangan (dekat GOR)

Selasar t. elektro

SACPersimpangan jalan (dekat blok U)

Pada kompleks kampus ITS ada beberapa simpul j di li k d h t t i di

(dekat GOR) elektro(dekat blok U)

yang menjadi lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktifitasnya saling bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktifitas lain. Beberapa node yang dapat ditemui pada lokasi studi dibedakan menjadi node pada sirkulasi kendaraan dan node pada sirkulasi pejalan kaki dimana mau dan node pada sirkulasi pejalan kaki dimana mau tidak mau menjadi perhatian bagi pengamat.

Page 13: Cognitive Mapping

EDGE

Ada beberapa elemen linier yang menjadi batas

Sawah sbg edge Pagar tanaman sbg edge

antara kompleks kampus ITS dan kawasan disekitarnya.Pada kompleks ini edge berupa pemisah yang Pada kompleks ini, edge berupa pemisah yang menutup kompleks kampus ITS terhadap lingkungan sekitarnya seperti yang terlihat pada gambar

Page 14: Cognitive Mapping

POSISIELEMENELEMEN

PEMBENTUKCOGNITIVE

MAPPING

Keterangan:

Distrik pendidikan

Distrik fasilitaspenunjang

Di t ik hDistrik perumahan

Landmark

Edge

N dNode

Path

Page 15: Cognitive Mapping

PETA MENTAL DALAM MENGEVALUASI PERILAKU SPASIALSEBAGAI PREDIKSI PERANCANGAN YANG AKAN DATANGSTUDI KASUS KAMPUS ITS, PASAR MALAM DTC

Output Cognitive Maping Perilaku spasial Peran lingkungan binaan menyediakan lingkungan yang Peran lingkungan binaan menyediakan lingkungan yang akomodatifLingkungan yang efektif berbeda bagi setiap orang. Tidak berarti bahwa apabila suatu lingkungan menawarkan sejumlah peluang bahwa apabila suatu lingkungan menawarkan sejumlah peluang untuk perilaku tertentu, perilaku itu pasti akan terjadi tergantung pada affordance yang ditangkap pengamat yang dipengaruhi oleh kompetensi seseorang atau sekelompok orang dan potensi lingkungan kompetensi seseorang atau sekelompok orang dan potensi lingkungan yang ada.

Pasar malam DTC Selasar t. elektro

Selasar t. fisikaSelasar t.informatika

Page 16: Cognitive Mapping

PETA MENTAL DALAM MENGEVALUASI TENTANG SESUATUYANG BAIK ATAU BURUKSTUDI KASUS PASAR MALAM KODAM BRAWIJAYA & PASAR PAGI MASJID AGUNG

Sikap seseorang motivasi apa yang disukai dengan dan tidak, bagus dan jelek, penting dan tidak penting berhubungan dengan proses sosialisasi dan pengalaman hidupnya. Perbedaan kompetensi individu mempengaruhi cara lingkungan dihayati atau dicitrakan dan bagaimana lingkungan itu dipakainya.

Pasar pagi masjid agung

Kantin pusat (SCC) Kantin arsitektur

Pasar malam kodam brawijaya

Page 17: Cognitive Mapping

KESIMPULAN STUDI KASUSkawasan (susunan bangunan/kompleks) perlu memiliki konsep kawasan (susunan bangunan/kompleks) perlu memiliki konsep legibilitas, dimengerti secara kognitif dan ‘dibaca’

sehingga dapat berorientasi dalam lingkungan (berkaitan dengan landmark path node edge dan district)landmark, path, node, edge, dan district)

semakin kuatnya konsep seseorang mudah membentuk cognitive map dan dapat memprediksi tindakan (perilaku) terhadap lingkungan tersebutlingkungan tersebut.Pengguna setting lingkungan (ruang-ruang publik seperti kampus, pasar, taman) lebih menyukai sebuah tatanan ruang yang fleksibel, dapat diadaptasikan sesuai nilai affordance yang ditangkap dapat diadaptasikan sesuai nilai affordance yang ditangkap. Pelaksanaan ruang publik yang telah dirancang (seperti jalan, ruang terbuka/square) ternyata digunakan untuk fungsi yang b b d ( i g) i b lk k flik g ( ti i berbeda (menyimpang) menimbulkan konflik ruang (motivasi ekonomi)

dibutuhkan penyelesaian untuk menengahi terpenuhinya k b t h k l k k t d t t b j l kebutuhan sekelompok masyarakat dengan tetap berjalannya fungsi utama sebuah ruang publik secara teratur.