com pertemuan 1 arsitektur client
DESCRIPTION
SQL SERVERTRANSCRIPT
Pertemuan 1
Arsitektur Client /Server
SQL Server 7 adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk
mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server, dimana database terdapat
komputer pusat yang disebut sebagai server. Sedangkan informasi yang digunakan
bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer
lokalnya disebut client.
Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena
semua user bekerja dengan informasi yang sama. Melalui aturan-aturan bisnis,
kendali diterapkan kepada semua user mengenai informasi yang yang
ditambahkan ke dalam database. Arsitektur client/server sangat mengurangi lalu
lintas network, karena ia hanya memberikan data yang diminta oleh user saja.
Sebagai contoh jika sebuah pencarian suatu database yang mengandung 100 ribu
record hanya menghasilkan 3 record, dimana 3 record ini saja yang dikirimkan
melalui network ke komputer client. Hal ini membantu tugas-tugas pemeliharaan
seperti memback-up dan merestorasi data, sehingga menjadi lebih mudah
dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.
Berikut ini adalah contoh dari penggunaan dasar arsitektur :
Diktat Pemrograman Client Server 1
1. Arsitektur SQL Server
Database SQL server dibagi ke dalam beberapa komponen logikal, seperti
tabel, view dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user. Elemen-elemen ini
secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk. Format file atau
lokasi dimanan elemen-elemen logik yang ditulis tidak diketahui oleh user sistem.
Server SQL server 7 bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh
beberapa user. Sebuah perusahaan bisa memiliki satu database yang digunakan
oleh banyak user pada beberapa departemen atau perusahaan tersebut bisa
memiliki beberapa database yang hanya digunakan khusus oleh beberapa user
tertentu dalam masing-masing departemen.
Gambar berikut ini menampilkan pandangan user dalam bentuk tiga tabel dan
implementasi fisik dari tabel-tabel tersebut melalui penggunaan file data, file
indeks dan file log.
Apabila database dibuat, user bisa memiliki izin akses yang telah diberikan
kepadanya. Hal ini membuat SQL server dapat menyimpan beberapa database dan
membatasi akses ke masing-masing database ke user tertentu saja.
Komponen SQL Server
Tabel di bawah ini menampilkan komponen-komponen kunci dari SQL Server 7.
Komponen Keterangan
Database Mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data.
Diktat Pemrograman Client Server 2
Komponen Keterangan
Tabel Menyimpan baris-baris atau record-record data dan hubungannya dengan tabel lain.
Database diagram Secara grafis menampilkan objek database sehingga dapat dimanipulasi tanpa menggunakan bahasa transact – SQL
Indeks File-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari baris-baris tabel
View Menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu tabel atau lebih.
Stored Procedure Program-program Transact-SQL yang disimpan di dalam server yang menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.
Trigger Sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan di dalam tabel.
Full- Text Indexes Indeks khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe data Varchar dan Text.
Berikut ini adalah keterangan dari elemen-elemen SQL Server 7 secara terperinci:
Database
Database merupakan sekumpulan tabel, view, indeks, trigger, prosedur dan
objek-objek lain. SQL Server 7 bisa memelihara beberapa database. Gambar
berikut ini menampilkan sebuah server bernama Server_D1 yang mengandung
beberapa database seperti di bawah ini :
Diktat Pemrograman Client Server 3
Tabel
Tabel merupakan inti dari sebuah database . Tabel menyimpan data yang
dikelompokkan di dalam bentuk baris dan kolom seperti layaknya lembar kerja.
Setiap baris mewakili record dan setiap kolom adalah atribut atau field. Setiap
field mengandung satu jenis informasi. Sebagai contoh field bernama value
memiliki tipe data numeric, sementara field name memiliki informasi teks. Field-
field pada tabel bisa memiliki pembatasan tentang isi yang akan disimpan ke
dalam field tersebut. Sebagai contoh sebuah field bernama quantity tidak bisa
menyimpan teks, hanya bisa menyimpan angka dan tidak bisa menerima nilai
dibawah 1 atau diatas 100.
Database Diagram
SQL Server 7 mampu menghasilkan diagram database. Diagram ini merupakan
representasi grafik dari tabel, indeks dan view yang disimpan oleh database dan
bisa dimanipulasi dengan teknik drag – and – drop dan interaksi dengan kotak
Diktat Pemrograman Client Server 4
dialog. Misal dengan mengubah karakteristik fisik dari database atau tabel-
tabelnya.
Indeks
Indeks merupakan jenis file khusus yang bekerjasama dengan tabel, dengan tujuan
untuk mempercepat proses mengakses record atau sekelompok record tertentu.
Diktat Pemrograman Client Server 5
Pada database Pubs, tabel Employees memiliki indeks berdasarkan kolom emp_id
seperti
berikut :
Apabila melakukan pencarian pada tabel Employees, server mendeteksi kolom
kunci dan mencari di dalam indeks, yang pada dasarnya mengandung salinan dari
isi kolom emp_id dan alamat dari barisnya di dalam tabel. Beberapa indeks secara
otomatis dibuat, seperti misalnya kolom kunci primer. Situasi yang optimal adalah
membuat indeks untuk setiap kolom pada database untuk meningkatkan kinerja.
Tetapi setiap indeks yang dibuat akan memakan ruang disk dan secara teratur
bahkan tidak akan akan pernah digunakan.
View
View adalah tabel virtual yang isinya ditentukan oleh query ke dalam database.
View ini bukanlah tabel fisik, tetapi sekumpulan instruksi yang memberikan hasil
serangkaian data.
Diktat Pemrograman Client Server 6
Prosedur Tersimpan
Data dalam database bisa diakses hanya melalui eksekusi perintah Transact-SQL.
Sewaktu membuat aplikasi untuk berfungsi sebagai antarmuka database,
pengembang bisa memilih untuk membuat program SQL yang disimpan secara
lokal dan dikirim ke server untuk dieksekusi atau membuat dan memelihara
program di dalam server itu sendiri.
Trigger
Trigger adalah prosedur tersimpan yang secara otomatis dijalankan apabila data di
dalam tabel berubah karena eksekusi perintah SQL INSERT, UPDATE, atau
DELETE. Salah satu dari penggunaannya yang paling umum adalah untuk
menerapkan pembatasan yang lebih kompleks dari yang telah diijinkan melalui
pembatasan CHECK, yang berfungsi membatasi informasi yang disisipkan ke
dalam kolom. Trigger bisa dibuat bersama dengan perintah INSERT, yang akan
melakukan query ke tabel lain dan mengembalikan nilai logik yang membantu
membatasi data yang diberikan kepada kolom tertentu.
Sebagai contoh trigger bisa dibuat untuk menjalankan replikasi misalnya apabila
aa sebuah baris disisipkan ke dalam database Z, maka sebuah baris dengan
informasi yang sama akan ditambahkan ke dalam database Y. Atau apabila sebuah
baris dihapus dari sebuah tabel maka trigger akan menghapus baris lain yang
Diktat Pemrograman Client Server 7
berhubungan dengan baris tersebut pada tabel lain. Trigger dibuat sebagai sebuah
transaksi dan bisa dimundurkan apabila ada masalah yang dideteksi.
Full – Text Index
Indeks khusus ini mengizinkan eksekusi query berdasarkan kolom yang
mengandung tipe Varchar dan Text. Di bawah ini adalah perbedaan utama antara
indeks biasa dan indeks full-text :
Indeks biasa Indeks full – textDibuat dan dihapus melalui perintah SQL
Dibuat dan dihapus melalui penggunaan prosedur
Bisa ada beberapa indeks dalam setiap tabel
Hanya bisa ada satu indeks full-teks pada setiap tabel
Secara otomatis di-update apabila field dari tabel berubah
Hanya di-update apabila diminta
Wizard
SQL Server 7 menggunakan wizard untuk melakukan beberapa tugas-tugas
administratif. Tanpa wizard tugas-tugas tersebut harus dilakukan melalui perintah
Transact – SQL. Wizard menampilkan serangkaian kotak dialog yang berinteraksi
dengan user, meminta user memasukkan informasi dan kemudian
menggunakannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Wizard Fungsi
Configure Publishing and
Distribution
Mengkonfigurasikan database untuk
replikasi
Create Alert Menjalankan pembuatan alert
Create Backup Membuat back up dari database
Create Database Menjalankan pembuatan database
Create Diagram Menjalankan pembuatan diagram
database
Create Index Menjalankan pembuatan index
Create Job Menjalankan pembuatan tugas
Create New Data Service Menjalankan instalasi dan konfigurasi
sumber data ODBC
Diktat Pemrograman Client Server 8
Wizard Fungsi
Create Publication Menjalankan pembuatan publikasi untuk
aplikasi
Create SQL Server Login Menjalankan pembuatan login akses
untuk user
Create Stored Procedures Menjalankan pembuatan prosedur untuk
menambah, menghapus&mengupdate
baris
Create Trace Menjalankan pembuatan trace
Create View Menjalankan pembuatan view
Database Maintenance Plan Menjalankan pembuatan file
pemeliharaan
Disable Publishing And Distribution Menjalankan mematikan skema
publikasi dan replikasi
DTS Export Menjalankan Pembuatan paket DTS
untuk ekspor data
DTS Import Menjalankan pembuatan paket DTS
untuk impor data
Full – Text Indexing Menjalankan proses pembuatan indeks
full text
Index Tuning Menjalankan proses pembuatan
menyempurnakan indeks
Make Master Server Menjalankan proses membuat server
utama
Make Target Server Menjalankan proses membuat server
target
Pull Subscription Menjalankan proses memulihkan data di
dalam server replikasi
Push Subscription Menjalankan proses mengirimkan data
ke server untuk replikasi
Register Server Menjalankan proses mendaftarkan
server SQL
Diktat Pemrograman Client Server 9
Wizard Fungsi
Setup Menjalankan proses menginstal dan
mengkonfigurasikan SQL Server.
Web Assistant Menjalankan pembuatan langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk
membuat halaman Web berdasakan pada
isi dari tabel atau data Web yang
diimpor.
2. Perbedaan Access Dengan SQL Server
Jika Anda sudah terbiasa menggunakan Access, maka Anda dapat
menggunakan SQL Server dengan mudah. Adapun perbedaan antara Access
dengan SQL Server adalah sebagai berikut :
Structures Access SQL ServerNama Field/Column
From 1 to 64 characters From 1 to 128 characters
Tidak diijinkan menggunakan Character . ! ` [ and ]
Semua karakter diijinkan
Type Data Text Varchar, nvarcharMemo Text, ntextByte TinyintInteger SmallintLong Integer IntSimple RealDouble Float
Type Data Replication ID Varbinary, uniqueidentifierType data Decimal Numeric, decimal
Date/Time Datetime, smalldatetimeMoney MoneyAutoNumber Int (Identity)Yes/No BitOLE Object ImageHyperlink Text, ntext
Description Standard pada structure table Dengan Microsoft RepositoryField properties Field Size Length
Format CHECK constraint, RULE Input Mask N/ACaption N/A
Diktat Pemrograman Client Server 10
Structures Access SQL ServerDefault value DEFAULT Constraint,
DEFAULTValidation Rule CHECK constraint, RULEValidation Text N/ARequired Allow NullsAllow Zero Length CHECK constraint, RULEIndexed Creating an indexUnicode Compression N/ADecimal places N/APrecision PrecisionScale ScaleN/A Identity SeedN/A Identity Increment
Relations Apply Referential Integrity FOREIGN KEY constraintCascading update Trigger (or SQL 2000)Cascading delete Trigger (or SQL 2000)Graphical relationships Database diagram
Membuat Database
Pada SQL-server Anda dapat membuat database dengan mudah karena
menggunakan fasilitas antarmuka grafis.
Ada 3 file yang membentuk sebuah database yakni :
- File primer
Merupakan file yang mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menu
shortcut-load dan menginisialisasi database, serta untuk menyimpan data. Ini
adalah file default untuk setiap database yang dibuat.
- File sekunder
File sekunder hanya ada apabila file primer tidak cukup besar untuk
memelihara semua data. Bergantung pada ukuran database.
Diktat Pemrograman Client Server 11
- File log
File log digunakan untuk memulihkan database. Setidaknya ada satu file log
dalam setiap database dan file log yang kedua selalu bisa dibuat. Ukuran
minimal dari file log adalah 512 KB
Apabila database dibuat, semua dari file-filenya diberi nol. Sebagai contoh semua
diisi dengan nilai nol untuk menghapus setiap data yang tertinggal di dalam disk
karena penghapusan file.
Database bisa dibuat dengan cara :
- Secara manual dengan Enterprise Manager
- Create Database Wizard
- Bahasa Transact – SQL
1. Membuat Database Secara Manual Dengan Enterprise Manager
Untuk membuat database secara manual, langkah-langkah yang harus
Anda lakukan adalah :
- Klik Start, pilih program
- Klik Microsoft SQL Server 7.0, selanjutnya klik Enterprise Manager
- Selanjutnya arahkan mouse pada Database lalu klik kanan mouse Anda dan klik
New Database
Diktat Pemrograman Client Server 12
- S e t e l a h t a m p i l m e n u d a t a b a s e p r o p e r t i e s s e p e r t i b e r i k u t , m a k a m a s u k k a n n a m a
database yang akan dibuat kotak dialog Name. Sebagai contoh ketikkan Mhs.
Selanjutnya klik Ok.
Database primer dan file-file log transaksi akan dibuat menggunakan nama
yang telah Anda tentukan sebagai awalannya. Pada contoh ini namanya
Mhs_data.Mdf dan Mhs.Idf. Ukuran awal dari file utama dan file log
didasarkan pada database model.
Selanjutnya klik OK dan Anda dapat melihat database yang telah Anda buat
seperti pada gambar berikut :
Diktat Pemrograman Client Server 13
Apabila Anda ingin mengecek properties pada database yang sudah Anda buat,
maka Anda dapat menekan klik dua kali pada database properties dan pilih tab
optionnya.
Tab Option berfungsi untuk menentukan jenis akses yang dimiliki oleh database.
Ada 3 pilihan dalam tab option yakni :
- DBO Use Only mengizinkan hanya pembuat database yang dapat mengakses.
- Single User mengijinkan hanya satu user yang mengakses database untuk
mencegah penggunaan bersama.
- Read Only mengijinkan database hanya dapat dibaca saja.
Diktat Pemrograman Client Server 14
2. Membuat Database Dengan Wizard
Membuat database Wizard dengan cara klik Tools, selanjutnya klik
Wizards,
seperti
berikut :
Selanjutnya tampil :
Sekarang pilih Create Database Wizard, selanjutnya klik Ok.
Diktat Pemrograman Client Server 15
Setelah tampil Welcome to the Create Database Wizard, maka klik Next
Kemudian masukkan nama database pada kotak Database name. Dalam contoh ini
database diberi nama mhs1. Sekarang klik Next.
Setelah tampil keterangan tentang database yang telah dibuat seperti nama file
database dan ukurannya. Dalam hal ini Anda dapat menerima nama file dan
ukuran file seperti yang tertera atau Anda dapat mengubah nama file database
atau ukuran file tersebut. Sekarang klik Next
Setelah menekan Next Anda dapat mengetikkan data tentang pertumbuhan file
database, selanjutnya Anda klik Next
Diktat Pemrograman Client Server 16
Secara default database secara otomatis akan tumbuh dalam kenaikan 10% dari
Ukuran awalnya. Anda dapat mengubah database ini agar berubah ukurannya
menjadi megabyte dan bukan persen lagi, dengan memilih pilihan grow the Files
in Megabytes.
Ukuran maksimal dari database tidak dibatasi namun disesuaikan dengan ruang
fisik yang tersedia. Untuk menentukan ukuran maksimal Anda dapat memilih
Restrict File Growth.
Pada langkah berikutnya Anda perlu menentukan ukuran dari file log transaksi.
Wizard menawarkan nilai default sebesar 1 MB. Tekan Next dan ulangi operasi
ini dengan file log.
Selanjutnya klik Next.
Diktat Pemrograman Client Server 17
Dan tekan finish untuk membuat database.
Selanjutnya ada pertanyaan apakah Anda ingin membuat rencana pemeliharaan
untuk database saat ini ? Jika Anda klik Yes maka Database Maintenance Plan
Wizard akan dijalankan.
A.
Menentukan Rencana Pemeliharaan Untuk Database
Setelah database dibuat Anda dapat membuat rencana pemeliharaan.
Melalui Wizard Anda dapat menentukan beberapa tugas pemeliharaan preventif
yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja atau keamanan dari database. Tugas-
tugas seperti pemeriksaan integritas dari file dan indeks, frekuensi backup serta
pembuatan laporan adalah beberapa tugas yang akan dijalankan secara otomatis
oleh rencana pemeliharaan.
A.1. Database Maintenance Plan Wizard
Diktat Pemrograman Client Server 18
Setelah Anda klik yes, maka tampil informasi seperti berikut ini, maka
Anda klik Next.
Selanjutnya tampil di layar Anda dimana Anda harus mengetikkan nama dari
database yang akan menjadi bagian dari rencana pemeliharaan. Database dengan
nama mhs1 akan dipilih secara default karena Wizard yang membuatnya
menjalankan maintenance Wizard. Apabila Anda memilih All database maka
semua database yang ada akan dimasukkan dalam rencana pemeliharaan. Anda
dapat juga bisa memilih All System Database atau All User Databases.
Apabila
Anda
menekan
Next akan
muncul
layar optimasi update. Pilihan di dalamnya membantu Anda mengorganisir ulang
data dan indeks untuk meningkatkan kinerja. Dalam contoh ini semua kotak
dipilih. Selanjutnya tekan Next.
Diktat Pemrograman Client Server 19
Pada langkah berikutnya tentukan uji integritasdata yang akan dilakukan. Pilih tes
yang sesuai dan tentukan pada kotak schedule kapan tes tersebut akan dilakukan.
Berikutnya klik Next.
Sekarang pada
layar
terlihat
apakah ia bisa
Diktat Pemrograman Client Server 20
menjalankan program backup sebagai bagian dari rencana pemeliharaan. Dalam
hal ini Anda harus menentukan konfigurasi backup.
Tekan Next maka akan tampil gambar yang meminta otorisasi untuk
menghasilkan laporan.
Jika anda ingin menghasilkan Laporan pilih jenis Laporan dan tentukan dimana
laporan tersebut harus dibuat, serta seberapa sering laporan tersebut dihapus.
Diktat Pemrograman Client Server 21
Setelah tekan Next maka akan tampil pilihan apakah catatan pemeliharaan
sebelumnya disimpan di dalam server dimana pemeliharaan dilakukan, atau
disimpan pada server lain. Jika Anda memilih server lain, ketikkan lokasinya.
Pada setiap pilhan Anda dapat membatasi jumlah baris untuk tabel pemeliharaan.
Berikutnya tekan Next.
Sekarang dapat Anda lihat tampilan ringkasan dari operasi–operasi yang telah
dilakukan.
Setelah Anda tekan finish maka akan mucul informasi tentang kesuksesan
pembuatan database yang telah Anda kerjakan. Berikutnya klik OK.
Diktat Pemrograman Client Server 22
A.2. Membuat Rencana Pemeliharaan Lain
Database maintenance Plan Wizard bisa dijalankan dengan cara Klik Tools
dan pilih Wizard. Apabila kotak Wizard dibuka, klik management dan pilih
Database Maintenance Plan Wizard. Dari sini Anda dapat membuat beberapa
rencana pemeliharaan berdasarkan pada kebutuhan dan karakteristik dari database
Anda.
3. Mengubah Karakteristik Database
Setelah database dibuat, maka Anda dapat mengubah karakteristiknya
melalui kotak dialog properties. Untuk mengaktifkan dialog ini Anda bisa klik
kanan pada nama dari database lalu pilih properties. Kotak dialog yang
ditampilkan sama seperti yang digunakan untuk membuat database, tetapi dengan
tambahan tab Permissions. Tab ini berfungsi untuk memberikan atau mencabut
hak-hak database untuk user yang terdaftar.
2.4. Menghapus Database
Untuk menghapus database dan semua isinya, aktifkan menu dengan
mengklik kanan pada nama database lalu pilih Delete. Sebuah kotak dialog akan
tampil dan meminta konfirmasi. Jika Anda memilih Yes, maka database akan
dihapus dan tidak dapat dipanggil lagi.
2.5. Melihat Komponen Database
Setelah database dibuat maka Anda dapat melihat karakteristik fisiknya
seperti ukuran file dan ukuran log, atau jumlah tabel dan baris per tabel, melalui
panel pemantau.
Diktat Pemrograman Client Server 23
TABEL
Tabel merupakan bagian terpenting dari database, untuk itu Anda wajib
mempelajari bagaimana cara membuat tabel. Proses pembuatan tabel dimulai
setelah database didefinisikan dengan seksama.
1. Karakteristik dari Tabel
Dengan SQL-Server Anda dapat membuat tabel permanen dan tabel
sementara. Tabel Sementara adalah tabel yang dibuat di dalam memory.
Sedangkan tabel permanen adalah tabel yang disimpan di dalam disk.
Tabel SQL-Server mampu memuat hinga maksimal 1024 buah kolom.
Masing-masing kolom harus dibuat dengan menentukan informasi dasarnya,
seperti nama, tipe data yang akan disimpan, spesifikasi tambahan dari nilai-nilai
dfault serta batasan-batasan yang diterapkan ke dalam isinya.
Nama kolom pada tabel harus eksklusif artinya tidak boleh ada kolom
dengan nama yang sama pada satu tabel. Tetapi pada tabel-tabel yang berbeda di
dalam database dapat berisi kolom-kolom yang sama. Contoh ada 2 tabel yakni
tabel MHS dan tabel DATA yang masing-masing berisi kolom NIM, NAMA,
ALAMAT dan KOTA.
Nama tabel pada database harus eksklusif juga artinya dalam satu database
tidak boleh ada tabel dengan nama yang sama. Tetapi di dalam database dapat
memiliki nama yang sama untuk user yang berbeda.
Jika tabel telah dibuat maka secara otomatis akan diletakkan di dalam
filegroup default. Tetapi jika tabel mengandung field bertipe TEXT, NTEXT atau
IMAGE maka dapat diletakkan pada filegroup yang berbeda dari tabel-tabel
lainnya.
1.1 Tipe Data
Pada setiap kolom di dalam tabel harus memiliki tipe data tertentu. Data
yang disimpan di dalam tabel SQL Server 7 memiliki tipe-tipe sebagai berikut :
Diktat Pemrograman Client Server 24
IntegerBit Integer dengan nilai 0 atau 1Int Nilai integer dengan nilai antara -2^3 (-
2.147.483.648)
Smallintsampai 2^31-1 (2.147.483.647)2^15 (-32.768) sampai 2^15-1 (32.767)
Tinyint Integer antara 0 dan 255Decimal atau Numeric Angka dengan akurasi tetap antara -10^38-1 sampai
10^38-1Money Nilai data moneter dari -2^63
(-922.377.203.685.477,5808) s/d 2^63-1 (922.377.203.685.477,5808)
Smallmoney -214.748,3648 sampai 214.748,3647 dengan tingkat akurasi hingga sepersepuluhribu dari unit moneter
Float -1.79E+308 sampai 1.79E+308Real -3.40E+38 sampai 3.40E+38Datetime 1 Januari 1753 sampai 31 Desember 9999, dengan
akurasi sampai 3,33 milidetikSmalldatetime 1 Januari 1900 sampai 6 Juni 2079 dengan ketelitian
hingga 1 menitStringChar Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byteVarchar
Text
Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte(jika ada spasi diabaikan)Variabel dengan ukuran hingga 2^31-1(2.147.483.647) byte
Unicode StringNcharNvarchar
Ntext
Karakter unicode dengan ukuran tetap hingga 4000 byteKarakter unicode dengan ukuran bervariasi hingga 4000 byteVariabel dengan ukuran sampai 2^30-1 (1.073.741.823)
Binary StringBinaryVarbinaryImage
Ukuran tetap hingga 8000 byteUkuran bervariasi Ukuran bervariasi hingga 2^31-1 (2.147.483.647) byte
Lain-lainCursor Referensi ke kursorTimestamp Angka eksklusif yang dikenali oleh databaseUniqueidentifier Pengenal global yang eksklusif
Diktat Pemrograman Client Server 25
2. Membuat Tabel Dengan Enterprise Manager
Sebelum membuat tabel, sebaiknya sudah dipersiapkan nama tabel dan
kolom yang akan dibuat. Untuk membuat tabel caranya sebagai berikut :
- Buat database terlebih dahulu jika belum ada, dengan cara seperti pada bab 2.
Jika database sudah ada, maka pilih tabel pada database tersebut.
- Selanjutnya klik kanan pada tabel tersebut dan pilih New Table
- Setelah muncul kotak dialog maka masukkan nama tabel yang akan dibuat.
Misal MHS dan klik Ok.
- Selanjutnya Anda diminta untuk memasukkan nama-nama kolom yang akan
dibuat beserta type datanya
- Berikut adalah penjelasan setiap kolom dalam jendela tersebut :
Column Name : menunjukkan nama untuk kolom
Data type : menunjukkan tipe data yang disimpan oleh kolom
Diktat Pemrograman Client Server 26
Length : menunjukkan ukuran dari kolom/field
Precision : menunjukkan jumlah digit di dalam angka
Scale : menunjukkan jumlah dari angka pecahan
Allow Nulls : jika kolom ini di (diklik) maka SQL Server akan
mengijinkan nilai null di dalam kolom
Default Value : untuk menentukan nilai default untuk kolom
Identity : apabila dipilih maka kolom/field akan memiliki angka identitas
yang secara otomatis dihasilkan
Identity Seed : menunjukkan nilai awal untuk record pertama
Identity Increment : menunjukkan nilai kenaikan untuk record tertentu.
Is RowGuid : membuat isi eksklusif untuk kolom pada tingkat global
Sebuah tabel hanya bisa memiliki satu kolom dengan tipe
ini dan harus dibuat dengan tipe data Uniqueidentifier
- Selanjutnya masukkan nama kolom, type data dan isi kolom lainnya apabila
perlu. Jika sudah klik maka akan ada pertanyaan seperti berikut :
- Maka klik Yes untuk menyimpan.
3. Membuat Tabel Dengan Query Analyzer
Membuat table dengan tool Query Analyzer yakni dengan perintah SQL
CREATE TABLE yang akan dibahas pada bab berikutnya.
LATIHAN :
1. Buat tabel di dalam database PEGAWAI dengan kolom/field sebagai berikut :
Nama Kolom Tipe Data Panjang
Diktat Pemrograman Client Server 27