commit to user - digilib.uns.ac.id/proses... · menyertai penulis dari awal proses kukiah kerja...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
ALLAH SWT
AYAH DAN BUNDA TERCINTA
KELUARGA BESAR TVONE
ORANG TERKASIH
TEMAN-TEMAN D3 BROADCASTING 2008
ALMAMATER SAYA
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Pusatkan perhatian pada Gambaran Menyeluruh. Hargai diri
sendiri dan asahlah prinsip etnik anda secara terus-menerus. Jadilah visi
hidup anda sebagai rambu di depan anda. Jadilah orang yang penuh kasih
dan pengertian terhadap diri sendiri dan orang lain. Jadilah orang yang
semakin bersyukur dan murah hati. Tertawalah dan biarkan dunia tertawa
bersamamu. Terus lepaskanlah kekuatan diri melalui Kekuatan Ritual.
Ciptakanlah ketentraman di dalam maupun diluar diri anda. Melalui
tindakan-tindakan ini, anda akan mengembangkan, memiliki, menyadari
dan membagikan Kekuatan Cinta.
(Booker T Washington)
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji dan syurkur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang merupakan salah
satu syarat kelulusan sekaligus dalam mendapatkan gelar Ahli Madya pada
Program Penyiaran, Ilmu Sosal Dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Sebelas
Maret Surakarta. Judul yang penulis angkat adalah PROSES PRODUKSI
PROGRAM ACARA “BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT LATIVI
MEDIA KARYA (TVONE).
Diadakannya Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, secara
umum untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Penyiaran dan
mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang
didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain
itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
progam studi Komunikasi Terapan FISIP UNS konsentrasi Penyiaran. Dan tujuan
khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja Penyiaran dalam
menjalankan tugasnya di PT Lativi Media Karya (TVONE), Jakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak sehingga memudahkan
Penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini dari
hati yang terdalam Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1) Tuhan YME, syukur yang tak terhingga atas rahmat yang senantiasa
menyertai penulis dari awal proses Kukiah Kerja Media hingga Tugas
Ahkir ini tercipta.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Prof. Drs. H. Pawito. Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
3) Drs. Aryanto Budi, S.Msi, selaku Ketua Jurusan D III Komunikasi
Terapan FISIP UNS, dan juga Pembimbing Tugas Akhir.
4) Dra. Sri Urip Haryati, Msi, selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis dari awal hingga akhir kuliah.
5) Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.
6) Segenap dosen D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UNS yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada
penulis dengan sabar.
7) Ayah dan Bunda yang selalu mendukung dengan memberikan
dukungan moril dan materiil dari perkuliahan awal hingga penulis
sudah berada di pintu kelulusan D3. Dukungan yang tak akan pernah
terlupakan sepanjang hayat.
8) Alvito Deannova, selaku Manager Current Affairs di TVONE yang
sudah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
Kuliah Kerja Media.
9) Refiano Wahyudiyanto, selaku producer program acara “BUKAN
JALAN JALAN BIASA”.
10) Priscilla Setyowati, selaku assistant producer program acara “BUKAN
JALAN JALAN BIASA” dan pembimbing lapangan yang telah
banyak membantu dalam mendapatkan informasi dan pengalaman.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11) Fenny Sofyan dan Meita Annisa, selaku reporter “BUKAN JALAN
JALAN BIASA” yang telah banyak membantu dalam mendapatkan
informasi.
12) Seluruh keluarga besar TVONE tanpa terkecuali terima kasih atas
segala keramahan, kehangatan, sikap kekeluargaan, dan ilmu yang
berharga yang diberikan kepada penulis.
13) Semua teman-teman magang TVONE yang telah menjadi partner
kerja yang setia selama magang berlangsung.
14) Seluruh keluarga besar Broadcasting FISIP UNS.
Semoga kabaikan Bapak, Ibu, serta Teman-teman mendapat imbalan yang
lebih mulai dari Tuhan YME.
Penulis sangat berharap laporan Tugas Akhir bisa memberi manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi yang membaca umumnya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
laporan ini.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………................................................................ i
PERSETUJUAN…………….............................................................. ii
PENGESAHAN.................................................................................. iii
PERSEMBAHAN............................................................................... iv
MOTTO.............................................................................................. v
KATA PENGANTAR......................................................................... vi
DAFTAR ISI………………………………………………………… ix
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………….... 1
B. Fokus Penulisan Tugas Akhir…………............................... 4
C. Tempat, dan Tujuan Penulisan
Kuliah Kerja Media (KKM)……………………………………. 5
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi……………..………………. 7
2. Proses Komunikasi ………………………………..…. 8
B. Komunikasi Massa
1. Pengertian Komunikasi Massa…………………...…. 10
2. Karakteristik Komunikasi Massa…………………… 10
3. Efek Komunikasi Massa………………………...…... 12
4. Fungsi Komunikasi Massa……………………...…... 12
C. Televisi
1. Karakteristik Televisi……………………………..... 13
2. Format Program Televisi…………………….……… 14
3. Produksi Tayangan Televisi………………………… 14
III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA BUKAN JALAN
JALAN BIASA
A. Deskripsi TVONE
1. Sejarah Singkat TVONE…………………………. 17
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2. Company Profile TVONE ………………………..... 18
3. Visi dan Misi TVONE……………………………. 20
4. Logo dan Arti TVONE………………………….... 21
5. Coverage Area……………………….……………. 22
6. Biro-Biro TVONE …………………...…………… 24
B. Deskripsi Program Acara BUKAN JALAN JALAN BIASA
a. Profile Program…………………………..…… 24
b. Diskripsi Program……………………….……. 25
c. Tim Produksi………………….………………. 30
VI PELAKSANAAN MAGANG
A. Waktu, Tempat, dan Prosedur Pelaksanaan Magang…… 31
B. Kegiatan yang Dilakukan …………………………………. 31
V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………….......………... 39
B. Kritik dan Saran………………………………………….. 40
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
a.) LATAR BELAKANG
1. Perkembangan Media Televisi di Indonesia
Keunggulan media elektronik seperti televisi daripada media cetak
memang terletak pada kemampuannya memberikan sajian paling aktual. Hal
paling aktual itu sebagian besar bentuknya informasi alias berita. Masyarakat di
Indonesia hampir semuanya mengetahui televisi dan memilikinya sendiri. Televisi
ini sangat akrab dikehidupan kita sehari-hari untuk menonton acara-acara yang
disiarkan oleh stasiun televisi mulai dari film, kuis berhadiah, bahkan siaran yang
diadakan secara langsung (Live) dan semuanya itu sangat tergantung dengan alat
komunikasi yang kita gunakan.
Di Indonesia sendiri, siaran televisi muncul pertama kali saat diadakannya
Asian Games ke-4 atas dasar keinginan Presiden Soekarno agar peristiwa akbar
tersebut dapat dinikmati lewat televisi. TVRI pun muncul sebagai jawaban atas
keinginan tersebut dan bernaung di bawah lembaga Kementerian Penerangan
sampai dengan berakhirnya Orde Baru.
Setelah reformasi dunia pertelevisian menjadi gegap gempita saat regulasi
penyiaran menjadi amat longgar. Perluasan dan diversifikasi bisnis media di
Indonesia melesat dengan cepat.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Tercatat saat ini Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan televisi
terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu televisi publik, 10 televisi
swasta nasional, 70 televisi swasta lokal, dua televisi kabel, satu televisi satelit
dan lebih dari 1.800 stasiun radio.
RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang berdiri pada tahun 1989
tercatat sebagai televisi swasta nasional tertua di Indonesia kemudian disusul oleh
SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), Indosiar,
TRAVS TV, METRO TV, Global TV,hingga TVONE pada tahun 2008.
2. Perkembangan Televisi Berita di Indonesia
Padatnya informasi tentang ekonomi, politik, situasi keamanan, budaya,
hukum, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat televisi
swasta mulai membidik program news sebagai konten utama serta identitas media.
Di Indonesia, hingga saat ini baru ada dua televisi swasta nasional yang
menjadikan “tv berita” sebagai identitas mereka yakni METRO TV dan TVONE.
METRO hadir lebih dulu yakni di pertengahan tahun 2000-an sedangkan TVONE
baru berusia satu tahunan.
3. TvOne Sebagai Televisi Berita
Di Indonesia, tepatnya pada awal tahun 2008 stasiun METRO TV yang
sebelumnya tidak mempunyai kompetitor kemudian memiliki kompetitor dengan
berdirinya TVONE. METRO TV dan TVONE keduanya bersaing untuk
mendapatkan tempat di hati pemirsa khususnya dalam program news.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
TVONE sebagai televisi berita baru di Indonesia saat itu bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya akan berita teraktual dan terakurat untuk
mengimbangi kompetitor utama yakni METRO TV.
Sebagai televisi baru TV One diperkuat dengan armada jurnalis-jurnalis
senior yang berasal dari beberapa televisi swasta berkualitas tinggi, sebut saja
Alvito Deannova (SCTV), Tina Tallisa (TRANS TV), Rahma Sarita (METRO
TV), dan Karni Ilyas (ANTV) sebagai Pemimpin Redaksi.
Di usia yang cukup dini, dengan perlahan tapi pasti TVONE menunjukkan
kemampuannya pada publik. Selain rating yang semakin meningkat, beberapa
penghargaan pun diraih salah satu diantaranya ialah penghargaan sebagai TV
PEMILU Terbaik selama Masa Pemilu Legislatif maupun Presiden versi Lembaga
Konsultan PR Strategy PR bulan September tahun 2009.
Selain itu TVONE pulalah satu-satunya televisi yang meraih rekor MURI
(Museum Rekor Republik Indonesia) sebagai televisi yang bersiaran langsung
dengan tiga biro sekaligus saat program Kabar Siang dan Kabar Petang. Berbagai
keunikan yang dihadirkan TVONE membuat penulis tertarik bagaimana berita-
berita serta berbagai informasi tersebut dikumpulkan di kantor berita TVONE.
TVONE juga memiliki konten-konten menarik di divisi Current Affairs-
nya, sebut saja API (Apa Kabar Indonesia Pagi), APIM (Apa Kabar Indonesia
Malam), Satu Jam Lebih Dekat, Coffe Break, Bang One Show, Bukan Jalan Jalan
Biasa, Jejak Malam, Tepi Zaman, dan masih banyak lagi konten lain yang tak
kalah menariknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Sajian-sajian itu sengaja di buat oleh divisi current affairs untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas TVONE yang tak hanya mengangkat berita
saja, namun memberikan berbagai informasi-informasi yang menarik lainnya,
dan mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan
selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Informasi tersebut bisa datang
baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan demikian penulis memutuskan untuk mengambil judul PROSES
PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT
LATIVI MEDIA KARYA (TVONE) pada divisi Current Affairs sebagai judul
Laporan Kuliah Kerja Media dengan harapan Laporan Kuliah Kerja Media ini
dapat menambah pengetahuan utamanya tentang proses pengumpulan berita pada
sebuah stasiun televisi.
B. Fokus Penulisan Tugas Akhir
Pada kesempatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diberikan oleh
universitas, penulis memilih stasiun TVONE di bagian divisi Current Affairs pada
program acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”. Dalam program ini, penulis
belajar proses produksi suatu program acara mulai dari pra-produksi hinggai
pasca-produksi. Proses ini meliputi : riset, menghubungi narasumber, melakukan
paliputan serta wawancara, editing, sampai penyajian program acara.
Selain itu, penulis ingin belajar hal-hal baru disamping mempergunakan
ilmu-ilmu yang telah diajarkan semasa kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tempat, dan Tujuan Penulisan Kuliah Kerja Media
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan KKM 2011
Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya (TVONE)
Jl. Rawa Terate II No.2.
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur Indonesia
13260
Waktu pelaksana : 24 Januari –27 April 2011
2. Tujuan
Tujuan dari Kulaih Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Penyusunan Laporan
1.) Sebagai bukti konkret atas dilaksanakannya Kuliah Kerja
Media yang dilaksanakan oleh penulis di TVONE Jakarta.
2.) Memberikan wawasan dan gambaran kepada masyrakat
bagaimana proses acara Bukan Jalan Jalan Biasa yang ada di
TVONE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Tujuan Kuliah Kerja Media
1.) Sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir
perkuliahan di jurusan Broadcasting FISIP UNS, sehingga penulis
bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.
2.) Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan,
teori dan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja
yang sesungguhnya. Agar penulis memiliki gambaran mengenai
dunia komunikasi penyiaran yang bertumpu pada jurnalistik
televise di stasiun televisi berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi ada dimana-mana menyentuh segala aspek kehidupan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun manusia digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup, dengan komunikasi manusia membentuk saling pengertian yang menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebabkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. (Rakhmat, 2004: 23).
Pada dasarnya komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke orang lain,
dimana pengirim maupun penerimanya spesifik. Manusia telah mengembangkan
segala jenis transmisi, termasuk telegraf, telepon, teleks, faksimili, dan electronic
mail sejak zaman dahulu kala. (Wen, 2003: 45)
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna Jika dua orang terlibat komunikasi,
maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. (Effendy, 2004: 54)
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan bahasa itu. Percakapan kedua
orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti
bahasa yang dipergunakan juga, mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik
sudah disadari oleh para cendikiawan ratusan tahun sebelum masehi.
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat
revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, para cendikiawan baru
menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge)
menjadi ilmu (science).
Pertanyaan sebagai berikut: Who Say In Which Channel To Whom With What Effect' Jika dijawab, dapat digunakan untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni komunikator (source), pesan (message), media (channel), komunikan (receiver), dan efek (effect). Berdasarkan paradigma tersebut komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2004: 73)
Komunikasi sangat penting bagi manusia, untuk berkomunikasi dibutuhkan media yang efektif. Media atau alat yang digunakan untuk berkomunikasi sejauh ini dapat dikategorikan menjadi teks, suara, grafik, musikt animasi, dan video. Keenam alat ini merupakan media atau sarana komunikasi antar pribadi. Tanpa sarana diatas pengetahuan, pemikiran, perasaan dan informasi tidak dapat disampaikan. (Wen, 2003: 68)
2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, dan opini yang muncul dari benaknya. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran dan perasaan yang tidak terkontrol. Proses komunikasi sangat menentukan gagal atau berhasilnya sebuah komunikasi.(Widorono, 2005: 20)
Proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a) Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer ialah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan lambang (symbol) sebagai media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Lambang sebagai media dalam proses komunikasi adalah bahasa, lsyarat, gambar, dan warna yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran komunikator kepada komunikan.
b) Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam mclancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, telegram, surat kabar, majalah, radio, televis, dan film adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagi media massa (mass media) dan media non massa (non-mass media). Klasifikasi media massa, misalnya surat kabar, radio, televisi, dan film karena tertuju kepada sejumlah orang yang relatif banyak, sedangkan surat, telepon dan telegram termasuk klasifikasi media non massa karena hanya tertuju pada satu orang atau sejumlah orang yang relatif sedikit. (Effendy, 2004: 81)
B. Komunikasi Massa
1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa (mass media communication) misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film. Keterampilan dalam pengertian bahwa komunikasi massa meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi. ( Rakhmat, 2004: 67)
Komunikasi merupakan seni karena meliputi tantangan-tantangan kreatif, seperti menulis skrip untuk program televisi atau mengembangkan tata letak yang artistik untuk iklan majalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Komunikasi massa sebagai ilmu, dalam pengertian bahwa komunikasi massa meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dilakukan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. (Effendy, 2004: 35)
2. Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik dari komunikasi massa ialah sumber komunikasi massa
bukanlah satu orang, suatu organisasi formal pengirimnya sering kali merupakan
komunikator profesional. Pesan dari komunikasi massa unik dan beraneka ragam,
serta dapat diperkirakan. Komunikasi massa merupakan kekuatan sosial yang
dapat menggerakkan proses sosial kearah tertentu. (McQuil, 1987: 201)
Komunikasi massa mempunyai karakteristik khusus yang disebabkan oleh
sifat-sifat komponennya. Karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a) Komunikasi massa berlangsung satu arah
Tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Komunikator tidak mengetahui tanggapan dari para komunikan pada waktu proses komunikasi sedang berlangsung, tanggapan sampai setelah komunikasi telah berlangsung.
b) Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi, bukan merupakan perwakilan dari suatu individu tertentu.
c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public), karena ditujukan kepada masyarakat umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan untuk satu individu tertentu yang tidak menyangkut kepentingan umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Khalayak merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Keberadaannya terpisah-pisah, tidak saling mengenai dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing berbedadalam berbagai hal, jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, dan kebudayaan.
Berdasarkan ciri-ciri yang telah dijabarkan diatas, maka komunikator yang menangani atau yang menggunakan media massa harus melakukan perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik dapat menghasilkan pesan yang disebarkan benar-benar komunikatif. (Effendy, 2004: 78)
3. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa dikelompokan menjadi tiga efek yaitu:
a. Efek kognitif, yaitu bagaimana media massa dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Efek kognitif tersebut, misalnya adanya pembentukan atau perubahan citra yang sudah ada berdasarkan informasi yang diterima. b. Efek afektif, yaitu bagaimana media massa dapat mengakibatkan pembentukan dan perubahan sikap, ataupun menimbulkan rangsangan emosional. Efek afektif contohnya khalayak yang mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-isak ketika menyaksikan adegan yang mengharukan dalam film atau ketika membaca novel yang melankolis. c. Efek behavioral, setelah media massa dapat menyebabkan perubahan sikap. Media massa dapat menyebabkan atau merubah suatu kebiasaan dari khalayak dalam bersikap atau aktifitas sehari-hari. (Rakhmat, 2004:88)
4. Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa terbagi menjadi lima fungsi utama, yaitu:
a. Pengawasan (surveillance), dibagi menjadi dua jenis. Pertama fungsi pengawasan peringatan (warning or beware surveillance) terjadi jika media menyampaikan informasi mengenai ancainan seperti letusan gunung berapi, badai, serangan militer, meningkatnya inflasi secara serempak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Jenis pengawasan yang kedua, yaitu pengawasan instrumental (instrumental surveillance) yang berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, seperti harga barang kebutuhan di pasar, dan produk-produk baru. b. Interpretasi (interpretation), media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa. Fungsi ini tidak selalu berbentuk tulisan, adakalanya juga berbentuk kartun dan gambar lucu yang bersifat sindiran. c. Hubungan (linkage), media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh perseorangan, sehingga media dijuluki "Public Making" ability of the mass media atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa. d. Sosialisasi,media massa menyajikan penggambaran masyarakat dengan membaca, mendengarkan, dan menonton, maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai yang penting. e. Hiburan (entertainment), jelas tampak pada televisi, film, rekaman suara. rubrik-rubrik hiburan, cerita pendek, atau cerita bergambar yang dapat menghilangkan saraf-saraf tegang. (Effendy, 2004: 98)
C. TELEVISI
1. Karakteristik Televisi
Sama halnya seperti media lain, televisi mempunyai karakteristik yang
bersifat khusus. Televisi, selain menghasilkan suara, juga menghasilkan gerakan,
visi dan warna. Pembuatan program acara televisi relatif lebih lama dan mahal,
apabila dibandingkan dengan program acara radio.
Pihak produsen untuk menekan biaya, sering menjalin kerjasama tertentu
dengan perusahaan atau pihak lain. Kerena mahalnya biaya produksi acara televisi, maka iklan harus ditingkatkan. Televisi mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semcnarik mungkin. Penonton pasti akan memperhatikan sampai sedetil-detilnya. Televisi, jika dibandingkan dengan media-media lain, memang jauh lebih mahal. Dukungan teknologi dan finansial yang dibutuhkan juga jauh lebih besar. (Jefkins, 1992: 117).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Televisi adalah alat komunikasi massa terlengkap yang terbentuk dari
enam media komunikasi standar. Sebuah tayangan televisi akan nada teks seperti keterangan nama yang di wawancara, suara pembawa berita, musik sebagai latar, animasi pada opening program, maupun video yang merupakan isi dari program itu sendiri. Tidak rnengherankan jika iklan begitu mendominasi media televisi, tanpa iklan tidak mungkin televisi swasta yang ada sekarang ini beroperasi. (Wen, 2003: 79)
Televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Audio visual, menjadi kelebihan televisi. Khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, sedangkan televisi dapat menyajikan gambar bergerak beserta dengan suara yang mendukung. b. Berpikir dalam gambar, pengarah acara bila membuat naskah acara atau membaca naskah acara, harus berpikir dalam gambar (think in picture). c. Pengoperasian lebih kompleks, dibandingkan dengan radio. Pengoperasian televisi siaran iebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan dilakukan oleh orang yang terlatih. (Ardianto, 2007: 37)
2. Format Program Televisi
Program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format
sajian dengan unsur video yang telah ditunjang unsur audio yang secara teknis
memenuhi syarat layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik
yang berlaku.
Program acara televisi terdiri dari materi-materi pokok, yaitu buletin berita, misalnya siaran-siaran berita, liputan-liputan khusus yang mengupas tentang berbagai masalah terbaru secara mendalam, program-program olah raga, acara-acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif, drama yang ditayangkan secara singkat berupa film dan sandiwara, acara keagamaan, acara bincang-bincang, acara untuk anak-anak, program-program ilmu nengetahuan, dan program-program pendidikan. (Jefkins, 1992:131)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Produksi Tayangan Televisi
Stasiun televisi harus benar-benar bekerja keras dalam memproduksi suatu
tayangan. Produksi tayangan televisi adalah melaksanakan perubahan bentuk
naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan
kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.
Perencanaan sebuah produksi program televisi pertama kali digagas oleh
produser. Produser akan dihadapkan pada lima hal yang memerlukan pemikiran
mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi, biaya produksi, organisasi
pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.
Program acara televisi sebelum ditayangkan, memerlukan beberapa
tahapan. Secara garis besar tahapan yang harus ditempuh dalam suatu proses
produksi adalah:
a. Tahap pra-produksi, merupakan proses awal dari seluruh kegiatan. Gagasan
atau ide dari dari seseorang atau kelompok timbul pada tahap ini, yang diteruskan
dengan proses pengembangan gagasan memlalui proses tukar pikiran. Setelah itu
dilakukan penyesuaian berupa naskah cerita untuk drama, atau rundown untuk
news dan non drama, serta persiapan untuk dapat merealisasikan konsep tersebut.
b. Tahap produksi, yaitu kegiatan mclaksanakan perubahan bentuk naskah yang
dibuat secara tertulis menjadi bentuk audio dan visual. Tahap ini pada prinsipnya
memvisualisasikan konsep naskah atau rundown agar dapat di nikmati permirsa.
Dalam proses produksi mempergunakan peralatan, maka harus ada orang atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
operator yang mengoprasikan peralatan tersebut yang dikoordinasi oleh bagian
produksi seperti executive producer, tim kreatif maupun production director.
c. Tahap pasca-produksi, atau post production merupakan suatu kerja pada tahap
akhir. Bahan yang telah diproduksi baik dengan satu atau beberapa kamera pada
produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung. Program drama
seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live. Jadi, setelah tahap
produksi dilakukan maka tahap pascaproduksi dapat berlangsung. Tahap ini
melipun banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep menjadi
suatu yang tersusun rapih namun masih kasar dan belum diberi effect.
Tahap selanjutnya dilanjutkan ke on-line editing dengan pembenan effect gambar
agar lebih bemuansa artistik, pengisian grafik, pengisian narasi, pengisian ilustrasi
musik, dan evaluasi. Tahap evaluasi suatu program akan ditinjau kembali oleh
semua kru produksi, dari segala aspek pembentuk suatu program. Tahap evaluasi
biasanya mencakup dua hal, yaitu:
1. Evaluasi program, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali tema, narasumber, dan format acara yang sudah ditayangkan.
2. Evaluasi teknis pelaksanaan, evaluasi ini dilakukan untuk meninjau kembali kendala-kendala teknis yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, seperti masalah pencahayaan, gambar, suara dan peralatan.
3. Evaluasi dilakukan pada saat meeting produksi, dimana seluruh kru produksi yang terlibat dapat menyampaikan hasil kerja yang telah dilaksanakan. Kru produksi dapat mengemukakan kendala apa yang terjadi selama proses produksi berlangsung dan diberikan masukan berupa saran dan kritik oleh produser agar program acara dapat menjadi lebih baik saat tahap produksi benkutnya.
(Setyodudi, 2006:85)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III DESKRIPSI TVONE DAN PROGRAM ACARA
BUKAN JALAN JALAN BIASA
A. DISKRIPSI TVONE
1. Sejarah TVONE
14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena
untuk pertama kalinya TVONE mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden
Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TVONE menjadi stasiun tv
pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana
Presiden Republik Indonesia.
TVONE secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang
berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri
sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sport yang
dimilikinya.Mengklasifikasikan program – programnya dalam kategori NewsOne,
Info One, Sport One, dan Reality One, TVONE membuktikan keseriusannya
dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format – format yang
inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.
Sebagai pendatang baru dalam dunia News, TVONE telah mempersiapkan
bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar
Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan
dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan
secara langsung pada pagi hari dari studio luar TVONE.
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Program berita hardnews TVONE dikemas dengan judul : Kabar Terkini,
Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan
yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk
pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat
Jakarta dan beberapa Biro Daerah ( Medan, Surabaya, Makassar ) dengan bobot
pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan
MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan
Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar”.
Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk
menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis.
2. Company Profile
Direktur Utama
Erick Tohir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Direktur Pemberitaan,
Olahraga, dan Produksi
Sukarni Ilyas
Direktur Programming
dan Marketing
Otis Hahijary
Wakil Direktur Utama
Ardiansyah Bakrie
Direktur Keuangan
Charlie Kasimhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Visi dan Misi TVONE
Visi
TVONE secara korporasi mempunyai visi untuk mendorong kemajuan di
segala lapisan : individu, kelompok, komunitas, yang pada akhirnya berdampak
pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Misi
a. Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu
b. Menayangkan program News and Sports yang secara progresif mendidik
pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas
c. Memilih progaram News and Sport yang informatif dan inovatif dalam
penyajian kemasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. Logo dan Arti TVONE
Gambar Logo tvOne
a. Warna Merah dan Puth melambangkan Bendera Bangsa Indonesia
b. Lingkaran bola dunia dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol
persatuan, dimana TVONE ingin menjadi yang terdepan mengabarkan berita ke
seluruh dunia
c. Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukan kesiapan
TVONE dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipamai oleh mitra kerja
TVONE yang berada diluar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan,
sebagai bangsa Indonesia yang ingin terus maju dan berkembang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
6. Coverage Area
TVONE saat ini memiliki 26 stasiun siaran, dan akan ditambah hingga 37
stasiun pada akhir tahun ini. Melalui stasiun siaran, TVONE berhasil menutupi
sebagian besar Indonesia, dengan perkiraan potensi pemirsa 162 juta pemirsa.
Target segmen pasar ikaln di Indonesia biasanya dibedakan berdasarkan
anggaran rumah tangga dan umur. Target TVONE adalah 15+ ABC1 15-35.
TVONE ditujukan untuk kalangan profesional muda Indonesia dengan usia 20-55
tahun yang ingin maju dan berkembang serta cinta bangsanya, dinamis, progresif,
sourceful, mover dan shaker dalam lingkungan komunitasnya, selalu berpikir
positif untuk kemajuan. Beberapa Chanel TVONE yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, antara lain:
Chanel TVONE
WILAYAH FREKUENSI
JAKARTA 53 UHF
BANDUNG 48 UHF
GARUT 32 UHF
CIREBON 52 UHF
TEGAL 49 UHF
SEMARANG 39 UHF
YOGYA 38 UHF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
SOLO 38 UHF
PURWOKERTO 51 UHF
MALANG 54 UHF
KEDIRI 47 UHF
DENPASAR 41 UHF
MEDAN 37 UHF
PALEMBANG 40 UHF
BANJARSARI 26 UHF
SAMARINDA 39 UHF
MAKASSAR 47 UHF
SURABAYA 52 UHF
SUKABUMI 29 UHF
MATARAM 56 UHF
SUMEDANG 27 UHF
BATAM 27 UHF
PALU 23 UHF
LAMPUNG 52 UHF
AMBON 22 UHF
JAYAPURA 42 UHF
PALANGKARAYA 23 UHF
LOMBOK 56 UHF
PEKANBARU 38 UHF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
8. BIROTVONE
MEDAN, Jl. Gurila No. 4b.Medan Polonia, Telpon / Fax 0614 – 518484
SURABAYA. JEMURSARI Regency No. B – 01Surabaya, Telpon / Fax 031 –
8483478
MAKASSAR, Jl. Bontomene No. 12D, Kel.Bantabantaeng, kec. Rappocini,
Makassar, Telpon / Fax 041 – 1875427
MALAYSIA, 24.5-5, Mayang Court, 24 Jalan Mayang, Kuala Lumpur 504450
Malaysia, Telpon 603 217 116 17, Email [email protected]
B. Diskripsi Program Acara “BUKAN JALAN JALAN BIASA”
1. Profil Program
a) Judul : Bukan Jalan-Jalan Biasa
b) Hari dan tanggal mengudara : Minggu Perdana, 19.00 Indonesia Time
(GMT +7)
c) Durasi : 30 menit (dengan istirahat comm.)
d) Durasi setiap segmen : 8 menit (5 segmen)
e) Target pemirsa : ABC 1; Pria dan Wanita, Usia 20 sampai
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Deskripsi Program
"Bukan Jalan-Jalan Biasa" adalah fitur program berita, yang bergerak di
seluruh dunia untuk mewawancarai orang terkenal dan memberi inspirasi di
negeri ini. Tujuan program ini adalah untuk belajar dari orang yang kita
wawancarai, pelajaran berharga hidup mereka. Tim "Bukan Jalan Jalan Biasa",
masing-masing memiliki tugas dan kewenangan dalam memproduksi program
acara documenter. Setiap posisi memiliki peran penting tersendiri yang
menunjang suatu program yang dapat diproduksi , mulai dari tahap pra-produksi
sampai menjadi suatu program acara yang siap untuk ditayangkan.
Tugas dan peran dari masing-masing posisi pada kru "Bukan Jalan Jalan
Biasa" yaitu:
a. Executive Producer
Orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan. Executive Producer bertugas
menyusun budgeting dalam kegiatan pra produksi, sedangkan dalam kegiatan
produksi Executive Producer atau biasa disebut EP ini bisa secara langsung
menangani program. EP cukup mengawasi jalannya kegiatan produksi, bila harus
menangani langsung kegiatan produksi.
b. Producer
Tanggung jawab Producer adalah memperhatikan jalannya proses suatu shooting,
yang dimana dari awal hingga akhir produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Producer memiliki kekuasaan utama yang berhak atas keseluruhan aspek-aspek
produksi mulai dari perencanaan dan penulisan naskah, sampai produksi tahap
akhir. Produser harus memiliki hubungan kerja sama dengan seluruh bagian dari
produksi.
c. Assistant Producer
Tanggung jawab assistant producer adalah menjadi assisten produser dan tim dari
produksi. Tugas assistant producer ini adalah meng-handle, membantu dan
mengawasi seluruh kegiatan produksi bersama-sama dengan producer.
d. Reporter bertugas mencari tahu informasi terkait dengan narasumber yang akan
diwawancarai. Membawakan suatu program pada saat proses penyutingan dari
mulai hingga berakhirnya suatu produksi. Pada saat produksi, reporter biasanya
bertugas mewawancarai narasumber. Reporter juga akan menginformasikan
mengenai suatu pemandangan indah, acara, dan situs, dan perjalanan petualangan.
Adapun tugas reporter pada saat peliputan antara lain:
1. Tentang Perjalanan:
a.) Reporter bisa memberitahu pemirsa tentang bagaimana menikmati perjalanan
ke suatu Negara dengan biaya terjangkau.
b.) Reporter itu akan merekomendasikan berbagai situs wisata dan atraksi, sambil
memberi tips berguna dan informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c.) Perjalanan (mungkin) panjang dan sulit akan menjadi topik yang menarik bagi
wartawan untuk berbagi informasi dengan pemirsa. Sementara pada saat yang
sama, reporter juga menjelajahi perbedaan budaya yang ada di Negara yang
dikunjungi.
2. Tentang Wawancara:
a.) Reporter akan mewawancarai orang terkenal atau inspirasi dari negara
yang dia kunjungi.
b.) Reporter itu akan mencoba untuk melihat negara, dari perspektif orang-
orang yang bertemu.
c.) Wawancara akan mengeksplorasi lebih pada sisi manusia.
d.) Para penonton bisa mempelajari beberapa pelajaran hidup dari gambar
publik.
e. Camera Person (campers), bertanggung jawab terhadap pengambilan gambar
selama produksi berlangsung. Posisi kamera, pengkomposisian, pembingkaian,
focus shoot atau tampilan angle yang berbeda dapat diatur oleh cameraman.
Cameraman yang baik adalah cameraman yang memiliki rasa yang kuat dalam
mengkomposisikan dan memvisualisasikan suatu obyek atau tayangan atas semua
aspek teknis pengambilan dan perekaman gambar. Campers harus memastikan
tidak ada kesalahan yang dilakukan. Campers harus memastikan bahwa gambar
yang diambilnya sudah tajam (fokus), komposisi gambar (framming) sudah tepat,
pengaturan level atau tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang sesuai
denagn aslinya (natural) dan mendapatkan gambar terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Campers harus siap dengan kameranya untuk menangkap momen penting.
Campers juga harus dapat menyediakan gambar-gambar yang dibutuhkan oleh
editor gambar, oleh karena itu pengetahuan mengenai teknik editing gambar
mutlak harus diketahui oleh campers sebagai dasar untuk mengambil gambar.
f. Editor, yang bertugas mengedit gambar. Editor harus berkoordinasi dengan
asisten produksi untuk menenlukan korban mana saja yang akan ditayangkan,
setelah itu baru meiakukan proses editing dengan memperhatikan antara visual
dan audio.
Bukan Jalan-Jalan Biasa disiarkan untuk pertama kalinya pada Mei 2008.
Sejak tim melakukan perjalanan ke berbagai negara dan banyak melakukan
wawancara dengan orang-orang terkenal dan inspiratif. Beberapa contoh hasil dari
peliputan yang telah dilaksanakan oleh tim, antara lain :
1.) Malaysia, wawancara dengan :
a) Menteri Abdullah, Perdana Ahmad Badawi
b) Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim
c) Shelia Majid, Penyanyi Malaysia, dll
2.) Timor Leste, wawancara dengan :
a) Perdana Menteri Mari Alkatiri
b) Presiden Ramos Horta, dll
3.) Philiphines, wawancara dengan :
a) Presiden Joseph Estrada
b) First Lady Imelda Marcos
c) Christian Bautista, Singer, dll
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4.) Iran, wawancara dengan :
a) Morsadegh Ciamak, Pemimpin Yahudi Iran
b) Eftekhari Laleh, Iran perempuan perwakilan di Majlis (Parlemen)
c) Pedrum Shoroushpoor, Zoroaster Imam dan Pemimpin
d) Ramin Mehmanparast, juru bicara Departemen Luar Negeri,dll
5.) Bosnia, wawancara dengan :
a) Presiden Izetbegovic Bakir, dll
6.) Polland, wawancara dengan :
a) Presiden
b) Walesa Lech Nobel Laureate
7.) Belanda, wawancara dengan :
a) Gregory van der Wiel. Pemain nasional sepak bola
b) Lindsay Grace. Miss Universe Belanda 2004 (75 Indonesia%)
c) Daniel Sahuleka. Singer Internasional dari Indonesia
d) Raja Tjong. Eropa Illustrator terkenal dari Indonesia.
e) dll
8.) Denmark, wawancara dengan :
a) Finn Mortensen. CEO Iklim Konsorsium
b) Morten Frost Hansen. Bulutangkis Player.
c) Theilade Nini. Balerina Legendaris di Denmark dari Indonesia, dll
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
9.) Jepang, wawancara dengan :
a) Menteri Yukio Hatoyama
b) Perdana MenteriYasuo Fukuda
c) Dewi Soekarno (Naoko Nemoto), istri keempat Soekarno (presiden
pertama Indonesia), dll
3. Tim Produksi
Excekutive Producer : Cahyo Junaedy
Producer : Refiano W.
Assistant producer : Priscilla Setyawati
Reporter : Handini Dinna
Fenny Sofyan
Meita Annisa
Priscilla Setyawati
Camera Person : Tentatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI PELAKSANAAN MAGANG
A. Waktu, Tempat, dan Prosedur Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan : 24 Januari – 27 April 2011
Tempat Pelaksanaan : PT. Lativi Media Karya (TVONE)
Jl. Rawa Terate II No.2.
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur Indonesia
13260
Prosedur Pelaksanaan : Senin – Jumat (office hour)
B. Proses Produksi Program Acara "BUKAN JALAN JALAN BIASA"
Di PT Lativi Media Karya (TVONE)
Produksi tayangan televisi merupakan perealisasian ide dan gagasan
daribentuk naskah yang dibuat secara tetulis kedalam bentuk auditif dan visual
sesuaidengan kaidah yang berlaku untuk pertelevisian.Hasil produksi sebuah
stasiuntelevisi, diharapkan mampu mengangkat image sebuah stasiun televisi,
begitupundengan program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa".
Perencanaan pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" seperti halnya
sebuah produksi program televisi lain, pertama kali digagas oleh produser.
Produser akan dihadapatkan pada pemikiran mendalam, seperti materi produksi,
sarana produksi, biaya produksi, organisasi pelaksanaan produksi, dan tahapan
pelaksanaan produksi.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Proses produksi program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa", pada garis besar
melalui tiga tahapan yaitu pra-produksi, proses produksi dan terakhir
pascaproduksi.
Dalam pelaksanaan KKM ini, penulis melakukan beberapa tugas yang
diberikan baik oleh producer, assistant producer, maupun reporter. Tugas-tugas
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
A. Praproduksi
Tahap ini merupakan tahap dasar dari semua proses yang akan
berlangsung. Persiapan yang matang sangat dibutuhkan pada tahap pra-produksi
sehingga dapat memperlancar proses tahapan berikutnya. Begitu juga dengan
program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" yang ditayangkan distasiun televisi
TVONE. Tahap praproduksi pada program acara ini merupakan tahap penting
yang dilakukan untuk mempersiapkan proses produksi.
Tahap-tahap pra-produksi pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa",
ialah :
1. Rapat Tim
Rapat Tim ialah rapat yang dimana ide atau gagasan diusulkan oleh
seorang kru. Ide bisa berasal dari pemikiran sendiri atau mendapatkan referensi
dari internet, buku-buku bahkan dari beberapa saran dari kru program lain, guna
menambah referensi informasi mengenai Negara yang akan dikunjungi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Ide tersebut lalu diajukan dan dipresentasikan kepada produser beserta kru
lain. Setelah ide tersebut disetujui maka segera melakukan riset.
Materi rapat berisi tentang:
a.) Tema episode setiap tayang
b.) Penentuan Narasumber
c.) Pemilihan Lokasi
2. Riset
Setelah idea tau gagasan sudah ditentukan, para tim segera melakukan
riset. Hal ini betujuan untuk pencarian informasi tentang suatu informasi
pemandangan indah, acara, dan situs, perjalanan petualangan yang menarik di
suatu negara yang akan dikunjungi dengan obyek wisata yang indah, dan juga
terdapat tokoh-tokoh yang menginspirasi, guna menjadi bekal utama pada saat
peliputan di luar negeri nantinya. Menghubungi narasumber yang akan
diwawancarai diluar negeri sana guna membantu memperlancar proses shooting.
Pencarian awal ini biasanya dilakukan dengan menelusuri berbagai situs di media
internet, beberapa masukan dari kru lain yang memiliki relasi di luar negeri, atau
pun referensi dari beberapa buku.
Berita atau pun informasi biasanya mencangkup :
a.) Termasa (actual/hangat).
b.) Ternama (penting/tidaknya orang yang diberitakan).
c.) Pertentangan (conflict).
d.) Emosi yang diungkapkan dalam berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Cek and Ricek Informasi Berita
Setelah melakukan riset, tim lalu melakukan cek and ricek berita maupun
informasi yang di dapat dengan cara menghubungi beberapa narasumber yang
terkait ataupun yang bisa menghubungkan langsung dengan narasumber itu
sendiri. Komunikasi yang dilakukan oleh tim agar bisa terhubung oleh
narasumber yaitu melalui telepon langsung ke luar negeri sana, bila hal tak
memungkunkan untuk menelepon, tim akan mengirim permission letter via fax
dari perusahaan untuk dikirimkan ke narasumber yang dituju.
4. Mengurus ijin dan peminjaman alat
Setelah mendapatkan balasan dari pihak luar negeri, maka tim segera
mengurus segala perijinan, baik visa, paspor, maupun peminjaman alat untuk
kelengkapan shooting.
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk keperluan shooting antara lain,
kamera, dan paralatan audio lainnya. Peralatan seperti kamera dan audio diambil
dari ruang logistik. Logistik merupakan ruang penyimpanan (warehousing) dan
pengadaan peralatan serta mobilisasi dari peralatan yang dibutuhkan oleh program
atau departemen terkait.
Kegiatan yang terjadi di ruang logistik, antara lain:
a.) Melakukan pendataan dan persiapan peralatan yang keluar maupun
yang kembali ke ruang logistic.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b.) Bertanggung jawab atas kebutuhan peralatan, baik secara kualitas maupun
kuantitas.
c.) Melakukan pencatatan peralatan yang rusak, yang keluar untuk diperbaiki dan
yang kembali setelah perbaikan.
d.) Meyimpan peralatan dan stok spare part.
Setelah semua disiapkan, barulah tim mempersiapkan diri untuk berangkat
ke luar negeri guna melakukan peliputan.
B. Produksi
Proses produksi program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" merupakan
proses peliputan yang dilakukan baik di dalam ruangan seperti gedung atau
bangunan yang bernilai artistik maupun di luar ruangan seperti pemandangan,
jalanan, bangunan bersejarah, tempat wisata, dsb.
Tahapan dalam proses produksi ini, adalah :
Proses Peliputan
Shooting "Bukan Jalan Jalan Biasa" dilakukan selama satu hingga dua kali
dalam sebulan, dan bisa memakan waktu hingga dua minggu lamanya di luar
negeri sana, karena menempuh perjalan yang cukup jauh dan memakan waktu
yang cukup lama. Sebelum shooting "Bukan Jalan Jalan Biasa" dimulai hal yang
wajib dilakukan adalah breafing, setelah itu menentukan obyek mana yang harus
diutamakan terlebih dahulu dalam pengambilan gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Setelah breafing dilakukan tidak lupa semua kru berdoa agar proses
shooting berlangsung dengan lancar dan aman. "Bukan Jalan Jalan Biasa"
khususnya saat melakukan shooting, para kru tidak mengenakan seragam
tugasnya, melainkan baju casual namun terkesan rapi dan sopan, agar tercipta
suasana yang santai pada saat wawancara dengan narasumber.
Setelah semua kru telah siap dengan tugasnya masing-masing, kemudian
mulailah dengan tahap pengambilan gambar. Disini reporter mulai bekerja,
mewawancarai narasumber. Seorang reporter harus pandai dalam mengolah kata
maupun kalimat, yang dimana semua pertanyaan mengandung unsur 5W+1H.
C. Pasca-produksi
Tahap pasca-produksi merupakan suatu kerja pada tahap akhir dari setiap
bahan yang telah berhasil didapat pada proses sebelumnya dalam suatu produksi.
Tahapan yang dilakukan pada proses ini, adalah :
a.) Laporan keuangan dan pengembalian alat
Setelah selesai melakukan peliputan ke luar negeri, para kru segera
kembali ke Tanah Air untuk melakukan tahap produksi selanjutnya.Sesampainya
di Indonesia tepatnya di Kantor Berita TVONE, para kru mengembalikan
peralatan shooting ke bagian logistic, lalu menyusun laporan keuangan, setelah itu
barulah menyelesaikan proses produksi selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b.) Verbatim
Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh reporter diproses lagi menjadi
informasi dalam bentuk teks. Teks tersebut akan menjadi pedoman reporter dalam
menulis naskah. Teknik ini biasa disebut verbatim (review) hasil wawancara.
Ketentuan utama dalam verbatim ini adalah menuliskan apa yang diucapkan oleh
narasumber seutuhnya, artinya tidak ada informasi yang ditambahi dan dikurangi.
Bemntuk tulisan tidak diperbolehkan dalam point penting atau kesimpulan dari
jawaban narasumber, tetapi harus selengkapnya. Tujuan dari verbatim ini adalah
agar informasi yang diterima dari narasumber terjaga aktualisasinya.
c.)Menulis naskah
Setelah selesai melakukan peliputan, tahap selanjutnya adalahpembuatan
naskah.Informasi atau data-data yang telah terkumpulharus segera diolah sesuai
dengan unsur 5W+1H, sehingga dapat menjadiberita atau pun informasi yang
cukup baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat luas.
d.) Dubbing dan Editing
Setelah naskah selesai dibuat, maka dubbing (pengisian suara) harus
segera dilakukan. Disaat yang bersamaan seorang editor melakukan editing pada
gambar-gambar yang diambil saat proses peliputan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Proses editing diibaratkan sebagai proses pengemasan tayangan. Setelah
asisten produksi memilih gambar dalam bentuk shortlist kemudian diserahkan
kepada editor dan editor akan melakukan tugas editnya. Gambar dan suara yang
direkam dengan bantuan kamera sepanjang belasan ataupun puluhan menit harus
dipotong-potong dan disusun kembali hingga menjadi beberapa menit saja untuk
dapat ditayangkan dengan durasi 30 menit. Setelah tayangan siap ditayangkan,
direkam ke sebuah kaset DVC Pro lalu diserahkan ke bagian Quality Control
(QC) untuk diperiksa kelayakannya. Apabila lulus dari bagian QC, kemudian
kaset tersebut dapat diserahkan kebagian library program dan siap ditayangkan
sesuai jadwal produksi tayang yang telah dibuat.
e.) Evaluasi Program
Evaluasi pada program acara "Bukan Jalan Jalan Biasa" dilakukan setiap
hari Sabtu dan Minggu dengan melihat hasil rating dan share, disini dapat dilihat
faktor apa saja yang dapat menyebabkan rating naik dan turun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang
sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja di bidang
penyiaran. Melalui kuliah kerja media ini diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu yang didapatkan selama berada di bangku kuliah. Bagi
instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia
penyiaran agar setelah menjalani magang mahasiswa memiliki gambaran serta
kompetensi di bidang tersebut.
Program acara BUKAN JALAN JALAN BIASA diproduksi melalui
beberapa tahap, yaitu tahap pra-produksi yang terdiri dari rapat tim, riset, cek
and ricek informasi berita, mengurus perijinan dan peminjaman alat shooting.
Persiapan yang harus dilakukan antara lain, melakukan survei lokasi,
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti, kamera, audio, dan
beberapa property. Tahap produksi, terdiri dari, proses shooting serta
mengolah data dari hasil shooting. Terakhir adalah tahap pasca-produksi yang
terdiri dari laporan keuangan dan pengembalian alat di ruang logistik,
verbatim, pembuatan naskah, dubbing, editing, serta evaluasi untuk persiapan
selanjutnya agar lebih matang.
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Upaya yang dilakukan oleh tim BUKAN JALAN JALAN BIASA agar
program acaranya dapat tetap bertahan dan dapat bersaing dengan program
acara sejenis dari stasiun televisi lainnya, yaitu dengan mempertahankan
kualitas dari program acara tersebut yaitu menonjolkan sisi kesuksesan dari
beberapa orang Indonesia yang sukses di luar negeri sana. Perubahan jam
tayang, serta memantau kebutuhan penonton dengan melihat hasil rating dan
share setiap minggunya.
Hambatan yang sering dihadapi oleh kru saat shooting dilapangan dapat
berasal dari dalam kru maupun dari luar kru. Terdapat hambatan teknikal,
seperti hujan pada saat shooting outdoor berlangsung, cuaca extrim, berbedaan
iklim di luar negeri sana dan hambatan komunikasi interpersonal antara
narasumber dengan reporter. Hambatan-hambatan tersebut masih dapat diatasi
dan diantisipasi oleh kru yang dituntut kreatif dan professional, serta
memikirkan cara bagaimana menghindari hambatan tersebut agar proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT Lativi Media Karya (TV
ONE), Penulis mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
penyiaran televisi, khususnya dalam program acara BUKAN JALAN JALAN
BIASA. Dari pengalaman yang diperoleh dari kuliah kerja media selama dua
bulan, penulis mengambil kesimpulan bahwa :
1. Keberhasilan suatu program siaran tidak luput dari peran orang-orang
yang berada di belakang layar. Orang-orang yang berada di belakang
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan
program siaran dengan kemasan yang menarik serta menghibur bagi
masyarakat yang menyaksikannya.
2. Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim
saat melakukan proses produksi.
3. Persiapan shooting harus matang, sehingga dapat mengantisipasi
hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses produksi
berlangsung. Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah
pengambilan gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap
masalah kerusakan alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga
waktu yang digunakan untuk proses editing lebih efektif.
B. Kritik dan Saran
Adapun kritik dan saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi
pendidikan dan instansi pentiaran,diantaranya :
1. Saran untuk Instansi Pendidikan (D3 Komunikasi Terapan)
a) Menyediakan kelengkapan fasilitas siaran bagi mahasiswa, khususnya
dalam pengadaan peralatan utama penunjang produksi siaran TV yang
memenuhi standart kerja dunia penyiaran, agar mahasiswa dapat
melakukan praktek secara nyata dan maksimal.
b) Memiliki library karya-karya mahasiswa D3 Komunikasi Terapan serta
studio yang lebih memadahi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
c) Untuk bagian laboratoriun D3, sebaiknya memberi kemudahan kepada
mahasiswa D3 dalam hal peminjaman alat, selain itu alat-alat yang ada
juga ditambah karena alat-alat yang ada dirasa kurang sehingga membuat
mahasiswa harus mengantri dalam hal peminjaman alat.
2. Saran untuk Instansi Penyiaran TVONE
a) Meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar individu didalam tim
saat melakukan proses produksi.
b) Persiapan shooting harus benar-benar matang, sehingga dapat
meugantisipasi hambatan-hambatan yang akan terjadi saat proses
produksi berlangsung.
c) Tim harus lebih jeli, seleklif dan sigap terhadap masalah pengambilan
gambar dari berbagai kamera serta sigap terhadap masalah kerusakan
alat yang terjadi pada saat proses editing sehingga waktu yang
digunakan untuk proses editing lebih efektif.
d) TVONE diharapkan lebih mampu mempertahankan karyawan yang
berkompeten.
e) Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan karyawan,
serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan agar terciptanya
kenyamanan dalam bekerja.
Demikian Laporan Kuliah Kerja Media yang berjudul PROSES
PRODUKSI PROGRAM ACARA ”BUKAN JALAN JALAN BIASA” DI PT
LATIVI MEDIA KARYA (TVONE) ini saya sampaikan. Semoga Laporan
Kuliah Kerja Media ini dapat bermanfaat khususnya tentang aktivitas produksi
suatu program acara pada media pertelevisian nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DARTAR PUSTAKA
Ardianto, E. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.
Effendi, O, U. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Edisi Revisi. PT Rosdakarya. Bandung.
. 1992. Televisi Siaran Teori dan Praktek. CV Mandar Maju. Bandung.
Jefkins, F. 1992. Public Relations. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.
McQuail, D. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.
Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Setyodudi, C. 2005. Teknologi Broadcasting Televisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Wen, S. 2003. Masa Depan Media Memahami Zaman Teknologi Informasi. Terjemahan: Saputra Arvin. Lucky Publisher. Batam.
Wibowo, F. 2007. Teknik Produksi Program Televisi.Pinus Book Publisher. Yogyakarta.
http://www.tvone.co.id [Maret 2011]
xiii