communitive fraktur femur 1/3 medial sinistra
DESCRIPTION
presentasi kasus stase bedah orthopediTRANSCRIPT
COMMUNITIVE FRAKTUR FEMUR 1/3 MEDIAL SINISTRA
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Bedah
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Diajukan kepada:dr. Muhammad Arifudin, Sp.OT
Disusun oleh:Putri Pertiwi
Ringkasan kasusAnamnesis
Keluhan Utama Pasien post-KLL motor dengan mobil. Nyeri pada ekstremitas
bawah kiri, sulit degerakkan.Riwayat Penyakit Sekarang Pasien laki-laki usia 41 tahun datang ke igd RS PKU Gamping,
tampak kesakitan post-KLL dengan mobil di dekat pasar Gamping pada 3 April 2016 pukul 18.00. Pasien tidak ingat dengan kejadian karena sempat kehilangan kesadaran sesaat setelah kecelakaan. Pasien mengeluh nyeri pada paha kiri dan sulit untuk digerakkan. VE pada paha kiri dan ginggiva dan hematoma pada jidat diameter 5 cm
Riwayat Penyakit Dahulu -Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi (-), DM (-), stroke (-), PJK (-)
Primary SurveyAirway : BebasBreathing: dada simetris
Sesak nafas -RR 20 kali/menitKrepitasi -Suara nafas +/+
Circulation: tekanan darah 110/70 mmHg HR 86 kali/menit Suhu axilla 36.5o C, suhu kulit hangat Gambaran kulit normal
Disability: GCS E4M5V6, deformitas, krepitasi, nyeri tekan
Pemeriksaan fisikKesadaran Umum: Compos MentisVital Sign:
Kepala dan Leher Kepala: Simetris, hematoma (+) pada dahi kiri, luka (-) Mata:Conjungtiva Anemis (-/-),Sklera Ikterik (-/-) Hidung: discharge (-/-) Telinga: discharge (-/-) Mulut: Lidah kotor (-), faring hiperemis (-), luka (+) VE Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi
TD: 110/70 mmHg
T: 36.5ºC
HR: 86x/menit RR: 20x/menit
Thorax: Jantung: S1,S2 reguler Paru: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen: Inspeksi: dalam batas normal, jejas (-) Auskultasi: BU (+) normal Palpasi: hepar tidak teraba, lien tidak teraba Perkusi: timpaniEkstremitas atas:
tidak ada kelainanEkstremitas bawah: Hangat (+), Edema (-), luka (+) pada paha,
Status lokalis
Inspeksi (LOOK): paha kiri tampak bengkak, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya, deformitas (+), eksoriasi (+), daerah distal tak tampak pucat
Palpasi (FEEL): paha kiri hangat, nyeri tekan (+), krepitasi (+), akral hangat, capillary refill (<2 detik), sensibilitas (+), arteri poplitea teraba
Gerakan (MOVE): nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), false movement (+)
Assesment Fraktur communitive os femur 1/3 medialPlanning Observasi keadaan umum dan vital sign Pasang spalk, dressing Infus RL + tramadol 2 A Injeksi ketorolac 1 A, injeksi ceftriaxone 1 gram, injeksi
ATS Foto rontgen thorax, EKG Foto rontgen femur sinistra AP Lateral Pemeriksaan darah rutin
ORIF
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin AL: 16 (N: 4-10 rb/uL) HB: 14.6 (N: 12-16 g/dl) PPT: 11.5 (N: 11-15 detik) APTT: 22 (N: 25-35 detik) GDS: 138 (N: 70-140 mg/dl) HBsAg: non reaktifDiagnosis Kerja Communitive fraktur femur 1/3 medial sinistra
Penatalaksanaan Dilakukan tindakan Open Reduction Internal FixationDiagnosis post op Communitive fraktur femur 1/3 medial medial sinistraFoto rontgen post operasi
Masalah yang DikajiApakah indikasi dilakukannya ORIF
communitive fraktur femur 1/3 medial sinistra pada pasien tersebut?
Open Reduction Internal Fixation (ORIF) merupakan prosedur bedah terbuka untuk memperbaiki severe bone fracture. Open reduction adalah pembedahan yang bertujuan untuk mereposisi fraktur tulang ke posisi normal. Internal fixation merupakan fiksasi tulang yang sudah direposisi agar stabil dan tulang tetap menyatu
Indikasi dilakukan ORIF menurut Apley (1995):Fraktur yang tidak dapat direduksi kecuali dengan operasi. Fraktur yang tidak stabil secara bawaan dan cenderung
mengalami pergeseran kembali setelah reduksi, selain itu juga fraktur yang cenderung ditarik terpisah oleh kerja otot.
Fraktur yang penyatuannya kurang sempurna dan perlahan-lahan terutama fraktur pada leher femur.
Fraktur patologik dimana penyakit tulang dapat mencegah penyembuhan.
Fraktur multiple, bila fiksasi dini mengurangi resiko komplikasi umum dan kegagalan organ pada bagian system.
Fraktur pada pasien yang sulit perawatannya.
DefinisiFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya. Rusaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis
EtiologiPenyebab fraktur: 1. cedera traumatik
- cedera langsung - cedera tidak langsung - fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat
2. fraktur patologis keganasan, osteomielitis, rakhitis
3. spontan stress tulang yg kontinu, ex: polio
Patofisiologitulang mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, 1993). Trauma tulang tejadi jika tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang (Carpnito, 1995). Dibutuhkan gaya yang besar untuk mematahkan tulang femur individu dewasa, seperti pada kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari ketinggian.
Komplikasi
Dini 1. masalah sirkulasi 2. kerusakan saraf 3. reflek simpatetik distrofi Lanjut 1. malunion 2. union dan non union yang tertunda 3. ruptur tendon