contingency plan

12
PT. BORMINDO NUSANTARA DRILLING & WORKOVER SERVICES Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883 RENCANA UNTUK MENGHADAPI BERBAGAI KEMUNGKINAN JIKA TERJADI PAPARAN GAS BERACUN H 2 S di RIG BORMINDO (DSF Area) (CONTINGENCY PLAN) Rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan merupakan suatu program tindakan pengamanan yang direncanakan pada saat operasi perawatan sumur/well service. Rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan ini harus dibuat sebelum operasi dilaksanakan di setiap sumur yang akan service, yang dapat menghasilkan konsentrasi H 2 S sebesar 5 ppm atau lebih. Adapun untuk pekerjaan dekat dengan sumber lain (CVC Flare ), akan mengikuti CPI SOP-38 bekerja dekat CVC A. Tujuan Prosedur ini dibuat agar BORMINDO mempunyai standard mengenai Rencana Untuk Menghadapi Terjadinya Paparan Gas H2S, dan proses penyelamatan korban B. Cakupan 1. Menerangkan secara rinci berbagai aspek tentang gas beracun H 2 S. Ketika bekerja pada operasi perawatan sumur atau well service, yang memungkinkan adanya konsentrasi gas beracun H 2 S,sangat perlu diterangkan secara rinci berbagai aspek pengetahuan tentang apakah gas beracun H 2 S itu, dimanakah dapat ditemukan gas H 2 S,dari mana sumber gas beracun H 2 S serta karakteristik dari gas beracun H 2 S. Pada bagian akhir dari Contingency Plan ini, akan di terangkan secara rinci mengenai, apakah gas H2S itu ?, dimana di temukan gas H2S, dari mana sumber gas H2S, karakteristik dan sifat2 gas H2S, serta pengaruh yang di timbulkan apabila seseorang terpapar gas H2S . 2. Menerangkan secara rinci tentang bahaya apabila terpapar gas beracun H 2 S pada saat operasi perawatan sumur atau pun well service.

Upload: muhammad-naval

Post on 28-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bormindo

TRANSCRIPT

Page 1: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

RENCANA UNTUK MENGHADAPI BERBAGAI KEMUNGKINAN JIKA TERJADI PAPARAN GAS BERACUN H2S di RIG BORMINDO (DSF Area)

(CONTINGENCY PLAN)

Rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan merupakan suatu program tindakan pengamanan yang

direncanakan pada saat operasi perawatan sumur/well service.

Rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan ini harus dibuat sebelum operasi dilaksanakan di setiap sumur

yang akan service, yang dapat menghasilkan konsentrasi H2S sebesar 5 ppm atau lebih.

Adapun untuk pekerjaan dekat dengan sumber lain (CVC Flare ), akan mengikuti CPI SOP-38 bekerja dekat CVC

A. Tujuan

Prosedur ini dibuat agar BORMINDO mempunyai standard mengenai Rencana Untuk Menghadapi Terjadinya

Paparan Gas H2S, dan proses penyelamatan korban

B. Cakupan

1. Menerangkan secara rinci berbagai aspek tentang gas beracun H2S.

Ketika bekerja pada operasi perawatan sumur atau well service, yang memungkinkan adanya konsentrasi

gas beracun H2S,sangat perlu diterangkan secara rinci berbagai aspek pengetahuan tentang apakah gas

beracun H2S itu, dimanakah dapat ditemukan gas H2S,dari mana sumber gas beracun H2S serta karakteristik

dari gas beracun H2S.

Pada bagian akhir dari Contingency Plan ini, akan di terangkan secara rinci mengenai, apakah gas H2S

itu ?, dimana di temukan gas H2S, dari mana sumber gas H2S, karakteristik dan sifat2 gas H2S, serta

pengaruh yang di timbulkan apabila seseorang terpapar gas H2S.

2. Menerangkan secara rinci tentang bahaya apabila terpapar gas beracun H2S pada saat operasi

perawatan sumur atau pun well service.

Menjelaskan kepada semua crew rig atau pun tamu yang sedang berkunjung ke rig tersebut mengenai

bahaya gas beracun H2S dan pengaruhnya apabila seseorang terpapar gas beracun H2S yang dapat

mengakibatkan kematian.

3. Menerangkan dan mempraktekan dalam penggunaan alat bantu pernapasan (SCBA) dan

melakukan simulasi jika terjadi paparan H2S (H2S Drill)

Menerangkan jenis-jenis alat bantu pernapasan yang ada pada saat operasi perbaikan sumur/well service

dan kegunaan alat bantu pernapasan serta mempraktekan cara penggunaan alat bantu pernapasan tersebut

kepada semua personil yang ada di dalam operasi perbaikan sumur atau pun well service.

Setelah menerangkan dan memperaktekan dalam penggunaan alat-alat bantu pernapasan serta peralatan

monitoring lainnya maka dilakukan simulasi (H2S Drill) untuk mengetahui respon semua personil yang

berada di dalam operasi perbaikan sumur atau well service, jika di dalam operasi tersebut terjadi paparan

gas beracun H2S.

Page 2: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

C. Peralatan yang tersedia di Rig BORMINDO

1. Menentukan letak-letak peralatan H2S Monitoring pada saat operasi.

Menerangkan dan menentukan letak-letak peralatan H2S monitoring seperti :

Fixed Gas Monitoring System (Controller)

Fixed Gas Monitoring system (Controller) di letakkan di ruangan Rig Office, tujuannya adalah agar lebih

mudah memantau jika ada paparan gas dari masing-masing sensor.

Fixed Gas (H2S dan LEL) Sensor

Penempatan letak fixed sensor harus ditentukan, letak fixed sensor yang terpasang harus ditempatkan di

daerah yang memungkinkan adanya paparan gas beracun H2S. Jumlah fixed sensor yang terpasang, harus

disesuaikan dengan kebutuhan, bila memungkinkan. Unit ini harus di kalibrasi setiap bulannya

Fixed sensor harus terpasang pada :

a. Cellar ( BOP )Area

b. Shale Shaker

c. Mud Tank

Page 3: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

Alarm System (Strobe dan Sirene)

Tanda berupa sistem alarm (Strobe& Sirene) harus terpasang di dalam operasi perbaikan sumur ataupun

well service serta ditempatkan pada tempat-tempat yang lebih tinggi dan dapat terlihat oleh semua orang

yang berada didalam operasi perbaikan atau pun well service.

Sistem alarm akan memberi tanda berupa suara dan signal lampu, yang akan bekerja secara otomatis yang

dihubungkan pada fixed H2S Monitoring system dan fixed H2S sensor, sistem alarm akan bekerja pada saat

konsentrasi H2S berkisar antara3- 5 ppm, pada3 ppm (low alarm) kondisi lampu (strobe) akan menyala,

sedangkan konsentrasi H2S diatas 5 ppm lampu dan sirene akan menyala dan berbunyi secara bersamaan.

Penempatan sistem alarm (Strobe& Sirene) biasanya diiletakkan di atas Rig Office.

Selain peralatan monitoring, penempatan peralatan pendukung harus ditentukan, peralatan pendukung

lainnya terdiri dari :

Wind sock

Bug Blower

Tandu (Stretcher)

Resuscitator

Serta tanda-tanda larangan (sign boards)

2. Multi Gas Detector/Combination Type

Adalah salah satu alat yang di pergunakan untuk mendeteksi / memapar beberapa jenis gas dalam waktu

yang bersamaan. Contoh gas yang bisa diukur oleh alat ini adalah O2 (Oksigen), H2S (Hidrogen Sulfida),

CH4 (Methan), CO (Karbon Monoksida). Alat ini akan sangat efektif dipergunakan pada saat melakukan

pekerjaan di confined space, atau pun hot work. Disarankan untuk menggunakan multi gas detector yang

dilengkapi dengan pompa pengisap atau yang menggunakan internal pump. Unit ini harus di kalibrasi setiap

3 bulan

Page 4: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

3. Personal Gas Detector H2S

Adalah salah satu alat untuk mendeteksi / memapar gas H2S. Alat ini harus selalu dipakai pada saat

melakukan pekerjaan perbaikan sumur / well service.

Dan cara pemakaian alat ini adalah dengan meletakkan di kantong baju bagian atas, tujuannya adalah agar

pada saat gas H2S terdeteksi, alarm / getaran yang dikeluarkan oleh alat dapat langsung terdengar / terasa.

Untuk Rig BORMINDO alat ini di distribusikan 10 unit.

Unit ini harus di kalibrasi setiap bulannya

4. Stretcher/Tandu

Alat bantu yang digunakan untuk memindahkan korban dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk

berjalan / bergerak sendiri. Penempatan alat ini harus di tempat yang mudah di jangkau. Di BORMINDO

alat ini ditempatkan di ruangan safety room.

Page 5: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

5. Bug Blower

Alat bantu yang digunakan untuk meminimalisir konsentrasi gas, serta berfungsi juga sebagai pendingin

dan pelindung crew dari serangga-serangga yang berterbangan. Lazimnya alat ini di tempatkan mengarah

ke BOP.

6. Prosedur kondisi sumur dalam operasi perbaikan atau pun well service terdiri dari :

Wilayah operasional Heavy Oil (Duri Field Area) dikategorikan sebagai daerah berpotensi bahaya H2S,

oleh sebab itu semua rig crew harus waspada mengena ikondisi tersebut.

a. KondisiAman di kategorikan sebagai.

- Tidak adanya konsentrasi H2S yang terdeteksi di Fixed monitoring maupun personal

detector.

- Tidak ada alarm berbunyi

- Tidak sedang bekerja di daerah yang dekat dengan flare CVC.

b. Kondisi Sangat Berbahaya.

- Adanya konsentrasi H2S di atas 5 ppm

- Lampu dan sirene (sistem alarm) akan menyala dan berbunyi

- Semua personil menuju tempat berkumpul yang aman (muster point), dengan cara

berlawanan dengan arah angin.

- Bila diharuskan untuk mengatasi sumur, pekerja harus menggunakan alat bantu pernapasan

(Working Unit SCBA)

Page 6: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

- Perlu di ingat jangan panik.

6. Wind shock

Wind Shock harus di tempatkan di mana setiap crew dapat melihat arah angina saat terjadinya paparan gas

H2S, umumnya di tempatkan di atas rig office atau pun diatas genset area.

7. Self Contain Breathing Apparatus (SCBA)

SCBA harus ditempatkan di tempat yang mudah di jangkau, tidak bisa terkena sinar matahari secara

langsung, jangan di letakkan langsung di atas tanah. Kecepatan dan ketepatan menggunakan alat ini, akan

sangat membantu bila mana ada korban paparan H2S yang harus segera di evakuasi / di selamatkan. Di

sarankan untuk selalu latihan menggunakan SCBA. Pemeriksaan mingguan wajib dilakukan untuk

memastikan alat tersebut dalam kondisi baik dan siap di gunakan. Di BORMINDO alat ini ada 2 unit dan

di tempatkan bersamaan dengan Stretcher / Tandu di ruangan safety equipment.

D. Tugas danTanggung Jawab

Pembagian disesuai dengan BORMINDO Evacuation Emergency Flow Process)

WSM

Berkoordinasi dengan Rig Supt, Tool Pusher ataupun Driller untuk

mengamankan sumur. Dan segera menuju ke Muster point selanjutnya

memberikan arahan kepada semua crew rig, serta melaporkan kejadian

kepada Team Leader.

Rig Supt/

Tool pusherBerkoordinasi dengan WSM, Driller untuk mengamankan Sumur.

DrillerMenutup sumur dan menuju Muster Point dan berkoordinasi dengan

Wsm, Rig Supt atau Tool Pusher untuk tindakan selanjutnya.

Derrickman Escape unit tersedia saat bekerja dekat dengan CVC, Jika sedang berada

di monkey board, segera turun dengan menggunakan SCBA Escape unit

dan menuju ke muster point dan menunggu arahan selanjutnya dari

pimpinan rig.

Page 7: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

Floorman Membantu Driller menutup sumur, segera menuju muster point

Rescue Team

Segera menuju ke Muster point dan mengenakan SCBA 30 menit,

selanjutnya menunggu informasi. Jika ada personel yang tidak berkumpul

di muster point, segera melakukan penyelamatan.

Rescue team terdiri dari 2 support

HES Field Officer

Menunggu di Muster point, untuk memberikan pertolongan pertama (jika

ada korban)

HES Field Officer adalah orang yang telah mendapatkan pelatihan first

aider

Accses control

Mendata atau menghitung jumlah seluruh personil yang sudah berkumpul

di muster point, jika ada yang belum terdata, segera melaporkan ke

pimpinan Rig.

Prosedur

1. Penempatan tempat berkumpul yang aman (Muster Point)

Harus di tentukan sebelum rig melakukan perbaikan sumur atau well service, dengan mempertimbangkan

arah angin, alternative muster point harus ditentukan untuk mengantisipasi perubahan arah mata angin.

2. Penempatan peralatan safety

Peralatan harus di tempatkan di lokasi yang mudah di jangkau dan dalam kondisi siap pakai

3. Tim Evakuasi (Rescue Team)

Latihan penanggulangan terhadap paparan gas H2S harus dilakukan secara regular oleh setiap shift crew

sesuai dengan schedule yang telah di buat, termasuk praktek cara melakukan evakuasinya.

4. RumahSakit

Jika di temukan adanya korban paparan H2S, maka harus segera di rujuk ke rumah sakit. Dalam hal ini

hanya Rumah Sakit Chevron yang di tunjuk sebagai tempat rujukan.

Prosedur contingency plan (Rencana Untuk Menghadapi Terjadinya Paparan Gas H2S) ini kami buat, agar dapat di

patuh ioleh team Rig BORMINDO.

Page 8: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

E. Appendices.

a. CPI - SOP-38 Bekerja dekat dengan CVC

\\IDDRINTDFS1.IDDRI.CHEVRONTEXACO.NET\SHARE\CPI\Teams\SLO\WellWork\Process\HES\Guidelines & Standards & Regulations\SOP38_PlanAndAssessmentDrillingNearbyCVCinDSF_20120330.pdf

b. BORMINDO- Emergency Evacuation Flow Process

c. CPI-Emergency Call

d. BORMINDO-Emergency Call

e. BORMINDO-Drill Schedule

Keterangan secara rinci mengenai H2S

1) Apakah itu H2S ?

H2S adalah senyawa kimia yang terdiri dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Sulfur.

2) Dimana ditemukan gas H2S ?

H2S secara umum di temukan pada saat :

Operasi pemboran

Mencabut tubing

Mengganti packer

Mengganti atau memperbaiki pompa.

Pengukuran tangki

Perawatan sumur

Memasuki ruang terbatas

Kebocoran pompa atau pipa karena korosi, pecah, rusak saat perawatan

Poses desulfurisasi pada minyak yang berkadar asam dan tempat yang terkontaminasi oleh belerang

yang mendidih

Page 9: Contingency Plan

PT. BORMINDO NUSANTARADRILLING & WORKOVER SERVICES

Branch Office : Jl.Raya Duri - Dumai KM 143 Duri – Riau. Telp. 0765 560882, Fax : 0765 560883

Penginjeksian gas yang mengandung asam ke dalam formasi

Dalam jumlah kecil , H2S juga bisa berada di tempat-tempat pembuangan sampah, selokan dan safety

tank

3) Darimana sumber H2S ?

Sumber H2S berasal dekomposisi oleh bakteri dari zat-zat organic dan atau tumbuhan yang sudah mati

kemudian di urai oleh bakteri.

4) Karakteristik dan sifat H2S ?

Gas tidak berwarna,

H2S lebih berat dari pada udara

Konsentrasi rendah berbau telu rbusuk

Konsentrasi tinggi lebih dari 100 ppm, bau tidak tercium karena saraf penciuman rusak

H2S bersifat korosif pada logam

Mudah terbakar

Gas sangat beracun

Larut dalam air.

5) Pengaruh yang ditimbulkan gas H2S ?

Apabila seseorang bernafas menghirup gas H2S, maka melalui dinding paru-paru H2S akan masuk kedalam

aliran darah. Untuk itu akan meracuni tubuh penderita.

Tingkat / pengaruh H2S terhadap tubuh manusia tergantung beberapa faktor

a. Lamanya seseorang terpapar / expose H2S

b. Seberapa sering seseorang terpapar H2S

c. Berapa dosis / konsentrasi gas H2S yang terpapar terhadap seseorang

d. Kondisi fisik / ketahanan tubuh seseorang

6) Gejala-gejala keracunan H2S

Sesak nafas, mual-mual / sakit perut

Nafsu makan berkurang

Sukar berkonsentrasi

Gangguan mental

Kelumpuhan

Pingsan

Meninggal