contoh hadis hasan li dzatihi

2
Contoh Hadis Hasan li Dzatihi َ ةَ مَ لَ س يِ بَ ْ نَ ع وٍ رْ مَ عِ نْ بِ دَ ّ مَ حُ مْ نَ عَ انَ مْ يَ لُ سُ نْ بُ ةَ دْ بَ ع اَ ( بَ ) ثَ ّ دَ حٍ بْ يَ رُ ك وُ بَ اَ ( بَ ) ثَ ّ دَ حَ ّ قُ 4 شَ ْ نَ َ لاْ وَ ل: َ مَ ّ لَ سَ وِ ةْ يَ لَ عُ َ ّ ىَ ّ لَ صِ َ ّ ُ ولُ شَ رَ الَ : قَ الَ ق رة ي ر ه ي ب ْ نَ ع) ي( رمد لت(. ٍ ةَ لاَ صِ ّ لُ كَ دْ ( بِ عِ Uك َ وِ ّ س ل اِ بْ مُ هُ تْ رَ مَ لا ىِ تَ ّ مُ ىَ لَ عTerjemah: (Kata Tirmidzi): “Telah menceritakan kepada kami, Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman, dari Muhammad bin Amr, dari Abi Salamah, dari Abi Hurairah ia berkata: telah bersabda Rasulullah saw, “Jika aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak pada saat setiap hendak shalat.” Jika diteliti sanad hadis ini, dari Tirmidzi sampai kepada Nabi saw semua bersambung, yakni setiap rawi mendengar atau mendapat khabar langsung dari gurunya. Rawi pertama sampai terakhir semua adil dan dlabith, kecuali Muhammad bin Amr, seorang yang adil tetapi kedlabithannya kurang, karena lemah hafalannya. Hadis tersebut tidak ada kejanggalan (syadz) dan cacat (‘illat). Oleh karena ada Muhammad bin Amr tersebut, hadis tersebut dinamakan hasan li dzatihi. Contoh Hadis Hasan li Ghairihi

Upload: hasnul-hakim

Post on 11-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh Hadis Hasan Li Dzatihi

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Hadis Hasan Li Dzatihi

Contoh Hadis Hasan li Dzatihi

�ن� �مان عن� م�حم�د� ب ي ل �ن� س� �دة� ب ا عب ن �ب� حد�ث ي �ر �وك ب ا ا ن حد�ثس�ول� : قال ر مة عن� ابي هريرة قال ل �ي س ب

عم�ر�وعن� أ�ي م�ت

� ق� على أ ش� ن� أ أ و�ال : ل �م ل �ه� وس ي �ه� عل �ه� صل�ى الل الل ة� .)الترمذي( �ل7 صال �د ك ن واك� ع� �الس7 �ه�م� ب ت مر� أل

Terjemah:

(Kata Tirmidzi): “Telah menceritakan kepada kami, Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman, dari Muhammad bin Amr, dari Abi Salamah, dari Abi Hurairah ia berkata: telah bersabda Rasulullah saw, “Jika aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak pada saat setiap hendak shalat.”

Jika diteliti sanad hadis ini, dari Tirmidzi sampai kepada Nabi saw semua bersambung, yakni setiap rawi mendengar atau mendapat khabar langsung dari gurunya. Rawi pertama sampai terakhir semua adil dan dlabith, kecuali Muhammad bin Amr, seorang yang adil tetapi kedlabithannya kurang, karena lemah hafalannya. Hadis tersebut tidak ada kejanggalan (syadz) dan cacat (‘illat).

Oleh karena ada Muhammad bin Amr tersebut, hadis tersebut dinamakan hasan li dzatihi.

Contoh Hadis Hasan li Ghairihi

�ي ب �ن� أ ز�يد ب �م? عن� ي ي ا ه�ش ن �ع� حد�ث �ي �ن� من ح�مد�اب ا ا ن )الترمذي(حد�ث

�ن� عاز�ب� قال اء� ب ر �ب �لى عن� ال ي �ي ل ب �ن� أ ح�من� ب �د� الر� اد� عن� عب ز�ي

ن� �م�ين أ ل �م�س� F على ال �م حقGا ل �ه� وس ي �ه� عل �ه� صل�ى الل س�ول� الل قال ر�ج�م�عة� و�م ال �وا ي ل س� غ�ت ي

Terjemah: (kata Tirmidzi): Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani’, telah menceritakan kepada kami Husyaim, dari Yazid bin Abi Ziyad, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari al-Bara’ bin `Azib, ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya satu kewajiban atas orang-orang Islam mandi pada hari Jum’at.”

Sanad hadis tersebut adalah; Tirmizdi, Ahmad bin Mani’, Husyaim, Yazid bin Abi Ziyad, Abdurrahman bin Abi Laila, Bara’ bin `Azib, Rasulullah saw.

Rawi-rawi yang ada dalam sanad ini, semua orang kepercayaan, kecuali Husyaim terkenal sebagai mudallis (rawi yang menyamarkan). Oleh karena itu, maka sanadnya dianggap tidak terlalu lemah, karena merupakan orang kepercayaan.