contoh komunikasi eksteren sebagai sumber belajar siswa
TRANSCRIPT
Nama : Siti Nurul Qomariyah
NIM : 7101411181
Contoh Komunikasi eksteren sebagai sumber belajar siswa
Siswa mengikuti les privat di luar jam sekolah.
Siswa mengikuti seminar diluar sekolah.
Siswa mengunjungi museum pendidikan.
Kontribusi yang dapat di berikan oleh komite sekolah dalam peningkatan mutu
pendidikan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional NO. 044/U/2002 tentang
pembentukan komite sekolah, yang mana komite sekolah adalah badan mandiri yang
mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan
efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra-
sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Nama badan ini tidak bersifat memaksa. Sekolah manapun bebas untuk memberikan
nama untuk badan ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.
Seperti komite sekolah, komite pendidikan, komite pendidikan luar sekolah, dewan
sekolah, majelis sekolah, majelis madrasah, komite TK dan lain sebagainya.
Dengan demikian jelaslah bahwa dengan dibentuknya komite sekolah ini diharapkan
masyarakat lebih partisipatif aktif bukan hanya pada masalah iuran maupun dana
tetapi juga dalam hal pikiran, ide, dan tenaga demi kemajuan sekolah itu sendiri.
Pembentukan komite sekolah ini pada dasarnya bukanlah baru serta mempunyai
perbedaan dengan BP-3. perbedaan-perbedaan tersebut terletak pada unsur—unsur
yang dapat dijadikan sebagai pengurus dan anggota pengurus maupun tugas-tugas
dan wewenang komite sekolah. Secara umum peranan masyarakat di dalam dunia
pendidikan dapat dibagi menjadi dua. Yaitu pertama, peranan masyarakat dalam
wujud yang terlibat aktif (to involve), tetapi fakta yang didapati sejauh ini
menunjukkan bahwa kebanyakan peranan masyarakat yang hanya bersifat
partisipatif dalam hal penggalangan dana sekolah, baik untuk pembangunan gedung
ataupun peningkatan gaji guru atau karyawanan diwadahi oleh wadah yang bernama
BP-3. Maka mau tidak mau, haruslah dibentuk suatu bentuk badan yang mampu
mewadahi tidak hanya sebagai tempat masyarakat berpartisipasi tetapi juga ikut
terlibat aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan.Dibentuknya komite sekolah
sebagai pengganti dari BP-3 yang dianggap sudah tidak mampu lagi menampung
aspirasi masyarakat, memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan
operasional dan program pendidikan.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan.
c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokrasi dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bemutu di satuan pendidikan
Upaya yang dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan antara lain dapat
diuraikan sebagai berikut: Sistem seleksi siswi baru, Sistem Seleksi Tenaga
Pengajar, Sistem Seleksi Staf/Karyawan, Fasilitas pembelajaran, Kurikulum dan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Pengembangan minat dan bakat siswa,
Pendanaansecara internal dan eksternal.
Peran Komite Sekolah
Keberadaan Komite Sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat
dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di satuan
pendidikan/sekolah. Oleh karena itu, pembentukan Komite Sekolah harus
memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada. Peran Komite
Sekolah adalah :
1. Sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
2. Sebagai lembaga pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
3. Sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka ransparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
4. Sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif)
dengan masyarakat di satuan pendidikan.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236636-pengertian-komite-
sekolah/#ixzz281q0EDnZ