contoh laporan magang

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fis UNP Magang Profesi Program Studi Ilmu Administrasi Negara merupakan salah satu kegiatan pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan memperoleh pengalaman nyata mengenai Administrasi Negara, Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan agar mahasiswa memperoleh pengalaman praktis di lapangan yang berkaitan dengan bidang garapan. Disamping memberikan perkuliahan yang bersifat teori, Program Studi Ilmu Administrasi Negara memandang perlu memberikan latihan dan membekali mahasiswa dengan melakukan praktek-praktek lapangan di lembaga-lembaga/instansi Pemerintah maupun Swasta, sehingga mahasiswa dapat menimba pengalaman nyata dari praktek- praktek tersebut. Berdasarkan dan maksud Magang di atas maka mahasiswa bisa melatih dan membekali ilmu yang dimilikinya di lapangan. Dalam melakukan Magang, mahasiswa benar-benar dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan selama jangka waktu tertentu yang dibimbing oleh “Supervisor” di lapangan dan dibantu oleh dosen pembimbing. Dalam Pelaksanaan Magang banyak pengalaman yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dilapangan. Disamping ilmu, mereka juga mengalami proses langsung dan penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari, juga dikenalkan langsung dengan dunia kerja yang sebenarnya. Dengan adanya Program Magang ini, mahasiswa diharapkan siap untuk terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan keahliannya.

Upload: hidein

Post on 22-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan magan

TRANSCRIPT

  • BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fis UNP

    Magang Profesi Program Studi Ilmu Administrasi Negara merupakan salah satu

    kegiatan pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan

    dalam melaksanakan memperoleh pengalaman nyata mengenai Administrasi Negara,

    Pelaksanaan magang ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan

    mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan agar mahasiswa

    memperoleh pengalaman praktis di lapangan yang berkaitan dengan bidang garapan.

    Disamping memberikan perkuliahan yang bersifat teori, Program Studi Ilmu

    Administrasi Negara memandang perlu memberikan latihan dan membekali mahasiswa

    dengan melakukan praktek-praktek lapangan di lembaga-lembaga/instansi Pemerintah

    maupun Swasta, sehingga mahasiswa dapat menimba pengalaman nyata dari praktek-

    praktek tersebut.

    Berdasarkan dan maksud Magang di atas maka mahasiswa bisa melatih dan

    membekali ilmu yang dimilikinya di lapangan. Dalam melakukan Magang, mahasiswa

    benar-benar dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan selama jangka waktu tertentu

    yang dibimbing oleh Supervisor di lapangan dan dibantu oleh dosen pembimbing.

    Dalam Pelaksanaan Magang banyak pengalaman yang dapat diperoleh oleh

    mahasiswa dilapangan. Disamping ilmu, mereka juga mengalami proses langsung dan

    penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari, juga dikenalkan langsung dengan

    dunia kerja yang sebenarnya. Dengan adanya Program Magang ini, mahasiswa

    diharapkan siap untuk terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan keahliannya.

  • B.Deskripsi Tentang Instansi

    a. Letak Lokasi Praktek

    Praktek Lapangan Teknologi Pendidikan dilaksanakan di UPTD Balai Diklat

    Koperasi yang terletak di Ulak Karang Padang tepatnya di Jl. S. Parman No.121. UPTD

    Balai Diklat Koperasi merupakan cabang dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan

    Perdagangan (Dinas Koperindang) yang terletak di Jl. Jend Sudirman No. 51 Padang.

    Berkenaaan dengan Keputusan Gubenur Sumatera Barat melalui surat

    keputusan Nomor 22 Tahun 2001 tentang pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

    Daerah Propinsi Sumatera Barat, salah satu diantaranya adalah UPTD Balai Pendidikan

    dan Latihan Koperasi, yang menpunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian

    tugas teknis operasional Dinas dibidang Pendidikan dan Latihan Koperasi. Dalam

    menjalankan tugasnya UPTD Balai Diklat Koperasi bertanggung jawab kepada Dinas

    Koperasi, Perindustrian dan perdagangan (Dinas Koperindag).

    Letak Balai Diklat Koperasi sangat kondusif dan strategis terletak di pinggir

    jalan raya menuju Pasar Raya dengan mudah dijangkau melalui kendaraan, baik roda

    empat maupun roda dua. Secara geografis letak Balai Diklat Koperasi adalah sebagai

    berikut:

    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Pengadaian.

    2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Perumahan Penduduk.

    3. Sebelah Timur berbatasan dengan Perumahan Penduduk.

    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Raya Menuju Pasar Raya Padang.

    Ditinjau dari kondisi fisik UPTD Balai Diklat Koperasi mempunyai fasilitas

    yang terdiri dari :

    1. Ruang Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi

  • Ruangan ini Khusus dipakai untuk ruangan kerja kepala UPTD Balai Diklat

    Koperasi, dan berukuran + 48 m2.

    Tabel 1. Sarana dan Prasarana Ruang Tata Usaha

    No Nama sarana Jumlah Kondisi 1 Televisi 1 Baik 2 AC 2 Baik 3 Meja 4 Baik 4 Kursi 2 Baik 5 Sofa 4 Baik

    2. Ruangan Tata Usaha

    Ruangan Tata Usaha UPTD Balai diklat Koperasi berukuran + 48 m2 dengan

    dilengkapi sarana sebagai berikut:

    Tabel 2. Sarana dan Prasarana Ruang Tata Usaha

    No Nama sarana Jumlah Kondisi 1 Komputer 1 Baik 2 Meja 8 Baik 3 Kursi 8 Baik 4 Lemari 2 Baik 5 Printer 1 Baik

    2. Ruangan Program

    Ruangan Program ini digunakan untuk merencanakan dan merancang Program

    pelatihan / diklat, yang berukuran + 40 m2, kondisi baik, dilengkapi fasilitas sebagai

    berikut:

    Tabel 3. Sarana dan Prasarana Ruang Program

    No Nama sarana Jumlah Kondisi 1 Komputer 2 Baik 2 Meja 4 Baik 3 Kursi 4 Baik 4 Lemari 3 Baik 5 Printer 2 Baik

    3. Ruangan Widyaiswara

  • Ruangan ini digunakan oleh tim pengajar, yang berukuran + 40 m2, dengan fasilitas

    sebagai berikut:

    Tabel 4. Sarana dan Prasarana Ruang Widyaiswara

    No Nama asrama Jumlah Kondisi 1 Komputer 1 Baik 2 Meja 4 Baik 3 Kursi 4 Baik 4 Lemari 2 Baik

    4. Ruang Belajar

    Ruang belajar yang dimiliki UPTD Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi

    1 buah, ukuran 60 m2 kondisi baik dengan dilengkapi sarana belajar yang terlihat

    pada tabel di bawah ini:

    Tabel 5. Sarana dan Prasarana Ruang Belajar

    No Nama Sarana Jumlah Kondisi 1 Kursi Belajar 30 Buah Baik 2 Meja Belajar 30 Buah Baik 3 White Board 2 Buah Baik 4 AC 2 Buah Baik 5 Microphon 1 Unit Baik 6 OHP 1 Unit Baik 7 Infocus/LCD 1 Unit Baik 8 Laptop 1 Unit Baik

    5. Ruang Penunjang

    a. Mushala

    Untuk keperluan ibadah UPTD Balai Diklat Koperasi juga memiliki sebuah

    mushala yang berukuran 24 m2 dengan kondisi cukup baik.

    b. Aula

  • Biasanya aula digunakan untuk ruangan pertemuan, seminar dan pelatihan.

    Ukuran aula yang dimiliki oleh UPTD Balai Diklat Koperasi cukup representatif

    dengan ukuran 120 m2 dengan kondisi baik dan dilengkapi sarana sebagai berikut

    :

    Tabel 6. Sarana dan Prasarana Aula

    No Nama Sarana Jumlah Kondisi 1 Kursi Belajar 90 Buah Baik 2 Podini 1 Unit Baik 3 Sound Sistem 1 Unit Baik 4 AC 4 Unit Baik 5 Kapasitas Ruangan 100 Orang Baik

    7. Asrama

    Asrama yang dimiliki UPTD Balai Diklat berbeda letak dengan Kantor

    UPTD Balai Diklat Koperasi, asrama terletak di JL. S. Parman No. 233. Letak

    asrama berseberangan jalan dengan kantor UPTD Balai Diklat Koperasi. Asrama

    adalah fasilitas yang menbedakan UPTD Balai Pendidikan dan Latihan dengan

    lembaga non pelatihan lainnya, fasilitas yang ada di asrama UPTD Balai Diklat

    Koperasi adalah

    a. Kamar

    Asrama UPTD Balai Diklat Koperasi memiliki kamar sebanyak 14 buah.

    Ukuran tiap kamarnya 24 m2 dengan kapasitas 4-6 orang sekamar, dilengkapi

    kamar mandi, kipas angin dan 2 buah tempat tidur bertingkat.

    b. Ruang Makan

    Ruang makan yang ada di asrama UPTD Balai Diklat Koperasi dilengkapi 60

    buah kursi dan 60 buah meja makan dan 2 buah kipas angin.

    8. Ruang Perpustakaan

  • Ruangan perpustakaan yang dimiliki UPTD Balai Diklat Koperasi berukuran

    48 m2 dengan kondisi cukup baik, dengan jumlah koleksi buku-buku tentang

    perkoperasian dan umum sebanyak 2.951 buku yang terdiri dari :

    a. Buku tentang perkoperasian dan buku umum terdiri dari 1.218 Judul.

    b. Modul diklat terdiri dari 54 eksemplar.

    c. Laporan sebanyak 260 eksemplar

    d. Majalah/kliping terdiri dari 275 eksemplar

    e. Brosur sebanyak 45 eksemplar.

    (Denah Ruangan dan Mess UPTD Balai Diklat Koperasi dapat dilihat pada lampiran 1-2) b.Fungsi

    Tugas pokok UPTD Balai Pendidikan dan latihan Koperasi ialah melaksanakan

    sebagian tugas teknis operasional Dinas di bidang Pendidikan dan latihan Koperasi.

    Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Unit Pelaksanaan Teknis Dinas mempunyai

    fungsi:

    1. Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional.

    2. Pengkajian dan Analisis Teknis operasional

    3. Pengujian dan persiapan Teknologi di Lapangan .

    4. Pelaksanaan Kebijakan Teknis di bidangnya.

    5. Pelaksanaan Operasional Pelayanan Kepada Masyarakat sesuai dengan bidang

    tugasnya.

    6. Pelaksanaan Operasional Tugas Teknis Dinas Sesuai Dengan Bidangnya.

    7. Pelaksanaan Pelayanan Teknis administrasi Teknis ketatausahaan Unit Pelaksana

    Teknis Dinas.

    Di samping tugas pokok dan fungsi dari UPTD Balai Diklat Koperasi juga

    memiliki visi dan misi dalam menjalankan tugasnya. Visi dari UPTD Balai Diklat

  • Koperasi adalah Balai Pendidikan Latihan Koperasi sebagai lembaga Terpercaya dari

    UPTD Balai Diklat Koperasi adalah

    1. Meningkatkan kualitas Program Pendidikan dan Latihan.

    2. Meningkatkan Profesional SDM Balai Diklat Pendidikan dan Latihan Koperasi

    (Widyaiswara dan Penyelenggara)

    3. Memfasilitasi dan menjalin jejering Pelatihan KUKM.

    4. Meningkatkan produktivitas dan daya Saing SDM KUKM.

    5. Meningkatkan Peran Serta dan Prakarya Masyarakat dalam Pengembagangan SDM

    KUKM.

    6. Meningkatkan Pelaksanaan sistim monitoring dan evaluasi pendidikan dan latihan.

    7. Melengkapi sarana, prasarana dan sumber daya Pendidikan dan Latihan UPTD Balai

    Pendidikan dan Latihan Koperasi.

    B. Struktur Organisasi dan Personil

    UPTD Balai Diklat Koperasi, dalam menjalankan tugasnya memiliki struktur

    organisasi yang berkerjasama dalam menjalankan semua tugas-tugas dalam

    penyelenggaraan Diklat, struktur atau susunan organisasi Balai Pendidikan dan Latihan

    Koperasi Sumatera Barat adalah seperti yang tergambar dibawah ini:

  • Gambar 1: Bagan Susunan Organisasi Balai Pendidikan Dan Latihan

    Koperasi Sumatera Barat

    C. Perincian Tugas Bagian/Unit

    Uraian Tugas Kepala, Sub Bagian, Kasi pada UPTD Dinas Koperasi Propinsi

    Sumatera Barat.

    1. Uraian Tugas dan Fungsi Kepala UPTD

    a. Kepala UPTD Balai Diklat Pendidikan dan Latihan Koperasi dalam

    melaksanakan tugasnya meliputi perencanaan, perumusan kebijaksanaan serta

    penyusunan program kerja dalam rangka pelaksana tugas.

    b. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala UPTD mempunyai fungsi:

    1). Penyusunan rencana pembangunan teknis operasional Balai Pendidikan Dan

    Latihan Koperasi.

    2). Pengkajian dan analisis teknis operasional pelaksanaan tugas Balai Pendidikan

    dan Latihan Koperasi.

    KEPALA

    H. Erman, SE. MM

    Sub BagianTata Usaha

    Nurmelli. RA, SE

    Seksi Penyelenggara Pendidikan Dan Latihan

    Ir. Anizar

    Seksi PelaksanaanProgram Dan Pengembangan

    Melyanti Syahrial, SH. MM

  • 3). Pelaksanaan kebijakkan teknis operasional Balai Pendidikan dan Latihan

    Koperasi.

    4). Melakukan pengawasan teknis operasional Balai Pendidikan dan Latihan

    Koperasi.

    5). Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan UPTD Balai

    Pendidikan dan Latihan Koperasi.

    6). Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat Balai Pendidikan dan

    Latihan Koperasi.

    2. Uraian Tugas dan Fungsi Sub Bagian Tata Usaha

    a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah

    tangga UPTD, perlengkapan, surat menyurat, protokol, keuangan, kepegawaian,

    organisasi dan tatalaksana dan hubungan masyarakat.

    b. Dalam melakukan Tugas Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai

    berikut:

    1). Pengelolaan urusan rumah tangga UPTD, perlengkapan, surat menyurat,

    pengadaan barang dan jasa dan protokoler.

    2). Pengelolaan administrasi keuangan.

    3). Pengelolaan administrasi kepegawaian.

    4). Pengelolaan organisasi dan tatalaksana

    5). Pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi

    kepentingan UPTD.

    6). Melaksanakan pelayanan informasi dan hubungan masyarakat.

    7). Menbuat rencana kerja sub bagian tata usaha.

    c. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari ;

    1). Bagian umum

  • Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat dan

    surat keluar, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, humas dan protokoler.

    2). Bagian Kepegawaian

    Bagian kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

    penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, gaji berkala, pendidikan

    dan latihan, cuti, kesejahteraan pegawai, kehadiran dan administrasi

    kepegawaian lainnya.

    3). Bagian Keuangan

    Bagian keuangan mempunyai tugas penyelenggaraan pelayanan keuangan

    rutin dan pendapatan, menata pembukuan keuangan, membuat laporan

    keuangan rutin dan pendapatan, memelihara dokumen keuangan serta

    membuat laporan pertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan dan peraturan

    yang berlaku.

    3. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pelaksana Program dan Pengembangan

    a. Seksi Pelaksanaan Program dan Pengembangan dipimpin oleh seorang kepala seksi

    yang bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.

    b. Seksi Pelaksanaan Program dan Pengembangan mempunyai tugas menyiapkan

    bahan rencana dan program kerja serta mengawasi pelaksanaan kerjanya sesuai

    ketentuan yang berlaku.

    c. Uraian Tugas Seksi Program dan Pengembangan adalah :

    1). Mengumpulkan data dan bahan tentang Program dan Pengembangan

    Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM.

    2). Menyiapkan Bahan penyusunan rencana Program dan Pengembangan

    Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM.

  • 3). Menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dan Rencana Dokumen

    Anggaran Satuan Kerja (DASK) Program dan Pengembangan Pendidikan dan

    Latihan Koperasi dan UKM.

    4). Mengkoordinasikan rencana program Diklat dengan bidang di lingkungan

    Dinas Koperindag.

    5). Melakukan koordinasi kegiatan program diklat dengan Dinas terkait dan stake

    holder.

    6). Menyusun dan penilaian kinerja Program dan Pengembangan Pendidikan dan

    Latihan Koperasi dan UKM.

    7). Menyiapkan bahan dan mensosialisasikan prosedur dan tata kerja, petunjuk

    teknis Program dan Pengembangan Pendidikan dan Latihan Koperasi dan

    UKM.

    8). Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan

    penyusunan Program dan Pengembangan Pendidikan dan Latihan Koperasi

    dan UKM.

    9). Mengindentifikasi Program dan Pengembangan Pendidikan dan Latihan

    Koperasi dan UKM.

    10). Memberikan petunjuk dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perpustakaan.

    11). Mendata dan menganalisa kegiatan pelatihan dan peserta pendidikan dan

    pelatihan Koperasi dan UKM.

    12). Mengevaluasi penyelenggara pendidikan dan pelatihan Koperasi UKM.

    13). Menghimpun laporan program tindak lanjut kegiatan pelatihan perkoperasian

    dan UKM oleh KAB dan Kota serta Dinas Instansi terkait dan BUMN.

    14). Menbuat rencana dan program kerja seksi program dan pengembangan.

  • 15). Menyiapkan bahan penyusunan sistim informasi manajemen pendidikan dan

    latihan koperasi dan UKM.

    16). Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    17). Menyerahkan laporan pelaksanaan tugas.

    4. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Penyelenggara Pendidikan dan Latihan

    a. Seksi Penyelenggara Pendidikan dan Latihan dipimpin oleh seorang kepala seksi

    yang bertanggung jawab pada Kepala UPTD.

    b. Seksi Penyelenggara Pendidikan dan Latihan mempunyai tugas menyiapkan

    bahan dan data Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM.

    c. Uraian Tugas Seksi Penyelenggara Pendidikan dan Latihan adalah

    1) Menghimpun dan mengolah data yang menyangkut pelaksana pendidikan dan

    latihan.

    2) Menghimpun dan mengolah materi Diklat dan mengkoordinasi dengan

    Widyaiswara/Instruktur/Tenaga Pengajar.

    3) Menghimpun kurikulum, silabi daan modul Diklat.

    4) Membuat kelompok sasaran masing-masing jenis Diklat.

    5) Mengindentifikasi keunggulan-keunggulan kurikulum dan jenis Diklat.

    6) Menyusun kurikulum dan silabi Diklat yang baru dan merencanakan

    pengembangan modul-modul Diklat.

    7) Menjaga kelancaran tersedianya sarana kebutuhan Diklat.

    8) Merencanakan teknis pelaksana Diklat yang baik, persiapan panitia beserta

    penugasannya.

    9) Membuat jadwal pelaksanaan Diklat dan mengkoordinasikan dengan

    Widyaiswara//Instruktur/Tenaga Pengajar.

    10) Mengatur dan Melaksanakan urusan administrasi penyelenggara Diklat..

  • 11) Menganalis dan melakukan evaluasi proses pelaksanaan Diklat.

    12) Membuat rencana dan program kerja Seksi Penyelenggara Pendidikan dan

    Latihan.

    13) Menyiapkan bahan pelaksanaan Diklat.

    14) Menganalisa, menilai dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Diklat.

    15) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    16) Menyerahkan laporan pelaksanaan tugas.

    17) Mengkoordinasikan kegiatan pelatihan dengan Kabag di lingkungan Dinas

    Koperindag.

    18) Melakukan koordinasi dengan instansi lain/BUMN/Badan-badan lain dalam

    pelaksanaan pelatihan pada UPTD Dinas Koperindag Sumbar.

    5. Uraian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional

    a. Fungsional Pustakawan

    Uraian Tugas Pustakawan ;

    1) Menjaga, mengawasi pencatatan buku-buku pustaka.

    2) Menjaga kebersihan dan kerapian buku-buku pustaka.

    3) Menghimpun dan mengolah catalog.

    4) Memberikan dan melaksanakan pelayanan kepustakaan.

    5) Mengolah, menghimpun, menyusun buku-buku perpustakaan.

    6) Merencanakan pengadaan buku-buku pustaka.

    7) Menghimpun dan mengkliping berita-berita koperasi dan UKM.

    8) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    b. Fungsional Widyaiswara/Instruktur

    Uraian Tugas Widyaiswara/Instruktur :

  • 1) Mengumpulkan data dan bahan untuk menyusun kurikulum pelatihan bagi

    aparatur dan gerakan koperasi dan usaha kecil dan menengah.

    2) Membantu menyiapkan kurikulum dan silabi Diklat.

    3) Menyusun modul Diklat sesuai dengan kurikulum dan silabi yang dibuat.

    4) Memilih metode pelatihan yang tepat untuk melaksanakan Diklat.

    5) Menelaah hasil evaluasi pelaksanaan Diklat.

    6) Membuat rencana peningkatan dan pengembangan kemampuan

    Widyaiswara/Instruktur.

    7) Mencari dan menyiapkan rencana kegiatan penelitian tentang hasil dan tindak

    lanjut Diklat.

    8) Merencanakan kegiatan seminar-seminar pengembangan SDM Koperasi dan

    UKM.

    9) Aktif melakukan studi kepustakaan.

    10) Mengembangan kegiatan penelitian tentang koperasi dan UKM.

    11) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

    C.Perencanaan Kegiatan Magang

    Magang dilaksanakan setiap hari kerja selama 45 hari kerja,mulai tanggal 2

    Januari sampai 20 Februari 2012.sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada

    proposal Magang ,Penulis ingin mengetahui tentang Manajemen Penataan dan

    Pemusnahan Arsip di UPTD Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM

    Propinsi Sumatera Barat .

    Penempatan penulis pada bidang Tata Usaha dan Perpustakaan selama

    program magang berlangsung telah banyak membantu penulis untuk mengetahui

    Manajemen Penataan dan Pemusnahan Arsip yang sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku .Tugas-tugas yang akan dilakukan selama proses magang adalah pekerjaan

  • yang berkaitan dengan Administrasi perkantoran seperti mengelola surat masuk dan

    surat keluar ,Pembuatan Jurnal Kas masuk dan Kas Keluar serta yang berhubungan

    dengan kepegawaian .sebelumnya agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih fokus

    maka penulis menyusun suatu perencanaan kegiatan pada Instansi tersebut sehingga

    memudahkan mendapatkan informasi ,dan semua pekerjaan itu dilakukan sesuai

    dengan arahan dan bimbingan supervisor selama diTempat Magang :

    Adapun rencana kegiatan Magang yang akan dilakukan adalah:

    1.Melakukan Observasi ,mempelajari prosedur kerja Kantor di instansi tempat penulis

    magang dan ikut serta dalam proses penataan arsip di ruang tata usaha serta di ruang

    Perpustakaan

    2.Melihat dan ikut serta dalam membantu para staf/Pegawai dalam pelaksanaa

    kegiatan teknis lainnya.

    3.Melakukan kegiatan studi kepustakaan yaitu mencari sumber bacaan atau referensi

    yang berkaitan dengan Pengarsipan dan pengelolaannya.

    4.Mencari dan mengumpulkan data untuk bahan penyusunan laporan magang sesuai

    dengan topik yang diambil.

    D.Pelaksanaan Kegiatan Magang

    Kegiatan Magang yang penulis lakukan sudah terlaksana dengan baik yang

    mana Penulis laksanakan mulai tanggal 2 Januari samapai 20 Februari 2012 .Penulis

    terdiri dari 4 Mahasiswa Magang di Kantor UPTD Balatkop perindustrian dan

    Perdagangan Propinsi Sumatera Barat yang mana penempatannya pada bagian-bagian

    yang berbeda ,Penulis sendiri ditempatkan pada bagian Tata Usaha dan Kepustakaan

    yang mana kegiatannya menyangkut tentang Adminstrasi Perkantoran seperti

    mengelola surat masuk dan surat keluar,Laporan perjalanan Dinas Pegawai serta

  • kegiatan lain seperti pembuatan Laporan keuangan seperti pengelolaan anggaran

    APBN dan APBD di untuk tahun 2012 yang akan dicanangkan dan sedangkan tugas

    lain yang diberikan oleh supervisor adalah penyusunan Buku-buku perpustakaan dan

    arsip yang sesuai ketentuan yang berlaku .

    Dalam kegiatan Magang ini penulis tidak terfokus pada satu kegiatan saja

    sehingga penulis bisa mengetahui lebih banyak kegiatan kegiatan yang dilakukan

    pada Instansi tersebut .berhubungan dengan rencana kegiatan yang telah dilakukan

    dikatakan sudah terlaksana dengan baik yaitu penulis bisa membantu pegawai dan staf

    dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

    Permasalahan yang penulis temukan dilapangan tidak begitu banyak dan

    semua bisa dipecahkan karena pegawai dan stafnya selalu bersedia menolong dan

    membantu.seperti permasalahan penulis temuai dilapangan terutama di bagian

    Kepustakaan masih ada buku buku perpustakan yang belum terdata dengan baik

    sesuai dengan penataannya sehingga buku-buku yang belum terdata lebih rentan

    hilang atau berpindah tempat dari lemari yang satu ke lemari yang lain sehingga untuk

    mencari dan menemukan kembali memerlukan waktu yang cukup lama.disini penulis

    diberi tugas oleh supervisor untuk menata kembali daftar buku yang belum terdata

    dan menyusunnya sesuai dengan administrasi perkantoran yang sudah penulis pelajari

    di kampus ,disini penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana manajemen penataan

    arsip dan pemusnahannya di UPTD Balai Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM

    Propinsi Sumatera Barat.

  • BAB II

    PROSES MENGELOLA PENATAAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP

    DI UPTD BALAI DIKLAT KOPERASI DAN USAHA MIKRO,KECIL DAN

    MENENGAH (UKM) PROPINSI SUMBAR

    A.Aspek-Aspek Teoritis

    Arsip(Archieves) berasal dari bahasa yunani ,yang diartikan sebagai tempat atau

    gedung untuk penyimpanan surat-surat dan dokumen-dokumen .pada pasal 1 UU No.7 tahun

    1971 ,arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan

    badan pemerintah,swasta ataupun perorangan dalam bentuk corak apapun dalam keadaan

    tunggal mapun kelompok ,yang digunakan untuk kegiatan administrasi sehari-hari.

    Arsip adalah Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbaga ibentuk dan media

    sesuai dengan perkembangan teknolog iinformasi dan komunikasi yang

    dibuatdanditerimaolehlembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,

    perusahaan, organisas ipolitik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan

    dalampelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara (UU No. 43 tahun

    2009)

    Menurut kamus ensiklopedia indonesia :

    Arsip adalah simpanan surat surat penting yang mana surat penting merupakan

    apabila memenuhi persyaratan mempunyai kepentingan baik masa kini maupun untuk masa

    yang akan datang bagi organisasi dan harus di simpan dengan mempergunakan suatu sistem

    tertentu sehingga dengan mudah dapat di temukan.

    Menurut para ahli :

    a. Drs. Basir Barthes

  • Arsip adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar maupun dalam

    bentuk bagan yang memuat keterangan keterangan mengenai suatu subjek

    ataupun peristiwa yang di buat orang untuk membantu daya ingat orang

    tersebut.,

    b. Idris dkk.

    Arsip adalah kumpulan dari surat menyurat yang terjadi karena suatu

    perbuatan aksi transaksi yang disimpan , dan bila di butuhkan dapat

    dipersiapkan untuk pelaksanaan tugas selanjutnya.

    c. T. R Schlellenberg

    Arsip dapat di rumuskan sebagai warkat dari suatu badan pemerintahan

    atau swasta yang di[utuskan sebagai dokumen berharga untuk di awetkan

    secara tetap guna keperluan mencari keterangan penelitian dan disimpan atau

    telah di pilih untuk disimpan pada suatu badan kearsipan.

    Kita lihat pengertian arsip bermacam-macam dilihat dari sudut

    peninjauannya, yaitu :

    1) UU No. 7 th 1970 tentang ketentuan pokok kearsipan pasal 1 adalah :

    a. Naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara dan badan-badan

    pemerintah dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal atau

    kelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan pemerintah.

    Naskah- naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta atau

    pemerintah, per orangan dalam bentuk corak apapun baik dalam bentuk

    tunggal atau kelompok dalam rangka pelaksanaan roda pemerintahan.

    Kearsipan adalah :

  • Tata cara pengurusan dan penyimpanan warkat menurut aturan dan prosedur yang

    berlaku dengan mengingat tiga unsur pokok yang meliputi :

    a. Storing (Penyimpanan)

    b. Planing (Penetapan)

    c. Finding (Penemuan kembali)

    Kearsipan merupakan salah satu pekerjaan kantor atau pekerjaan usaha yang

    dilakukan oleh setiap badan usaha, baik badan usaha pemerintah maupun badan

    usahan swasta. Kearsipan berhubungan dengan kegiatan penyimpanan warkat dan

    surat surat serta dokumen lainnya. Kegiatan yang berhubungan dengan

    penyimpanan warkat, surat surat serta dokumen inilah yang selanjutnya disebut

    kearsipan.

    1. Sistem Penyimpanan Arsip

    Sistem penyimpanan Arsip adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan

    warkat agar kemudian kemudahan kerja menyimpan dapat diciptakan dan penemuan

    warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bila mana warkat sewaktu-

    waktu diperlukan.

    Sistem penyimpanan pada prinsipnya menyimpan berdasarkan kata tangkap

    (caption) dan warkat yang disimpan baik berupa huruf maupun angka yang disusun

    menurut urutan tertentu. Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis urutan yaitu urutan Abjad

    dan urutan Angka. Sistem penyimpanan yang berdasarkan urutan abjad adalah :

    Sistem dimana, sistem geografis dan sistem objek. Sedangkan sistem menurut

    angka adalah : sistem numerik, sistem kronologis dan sistem sabjek numerik.

    Sistem penyimpanan yang dapat dipakai sebagai sistem yang standar adalah

    Sistem Abjad (sistem-nama), Sistem Numerik, Sistem Geografis dan Sistem Sabjek.

  • Disamping sistem tersebut juga ada Sistem Bentuk. Sistem Bentuk adalah : sistem

    kelompok yang sudah lama digunakan dan sekarang tidak lagi dipakai.

    Sistem disini biasanya dipakai dipakai untuk menyatakan model penyimpanan

    sistem penyimpanan atau sistem penyusunan atau juga disebut sistem penataan

    Tujuan Penyimpanan arsip:

    1.Sebagai referewnsi ,bila diperlukan suatu keterangan tertentu

    2.Memberikan data/informasi kepada pimpinan atau manajer atau yang mempunyai

    kewengan mengambil keputusan mengenai hasil-hasil /kinerja dimasa yang

    lalu,selanjutnya dijadikan sebagai dasar mengambil keputusan untuk masa yang akan

    datang

    3.Memberikan keterangan vital,misalnya sebagai bukti sesuai dengan ketentuan

    hukum

    oleh karena itu dewasa ini dikenal 5 (lima) macam sistem penyimpanan arsip yaitu :

    A.) Sistem Kronologis (Sitem Tanggal)

    Adalah : Sistem penyimpanan arsip yang didasarkan kepada urutan waktu

    surat diterima atau waktu dikirim keluar. Penyimpanan sistem ini biasanya

    menggunakan Map Ordner hubungan penyimpanannya sangat erat dengan buku

    agenda karena semuanya sama-sama kronologis.

    B.) Sistem Abjad

    Ada 2 (dua) macam susunan penyimpanan yaitu :

    a. Susunan Abjad

    b. Susunan Nomor

    Sistem penyimpanan menurut abjad adalah sistem nama, sistem geografis dan

    sistem subjek.

  • Sistem subjek adalah : sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan urutan

    abjad dan kata tangkap (nama) dokumen bersangkutan, nama terdiri dari 2 (dua) jenis.

    1. Nama orang

    2. Nama badan

    Prosedur Penyimpanan

    a. Memeriksa

    Apakah surat memang sudah benar-benar akan disimpan misalnya

    melihat tanda perintah penyimpanan oleh atasan atau petugas surat sudah

    selesai di proses dan boleh disimpan.

    b. Mengindek

    Adalah memilih nama yang akan dipakai sebagai identitas

    penyimpanan dan kemudian menguraikan yang menjadi unit-unit untuk

    keperluan meng abjad.

    c. Memberi Tanda

    Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang sudah di indek sebagai

    unit di beri tanda. Tanda ini dapat memudahkan petugas mengembalikan surat

    kedalam laci, bilamana surat tersebut keluar laci karena dipinjam.

    d. Menyortir

    Adalah mengelompokkan surat kedalam kelompok abjad masing-

    masing agar memudahkan petugas mengerjakan langkah terakhir, yaitu

    menyimpan, menyotir sangat perlu sekali untuk surat-surat yang banyak.

    e. Menempatkan

  • Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati sekali keliru

    menempatkan surat pada map yang bukan seharusnya atau sekali keliru atau

    kartu tersebut hilang.

    Gambar 4 : Karton Penyekat

    Karton penyekat abjad Map ordner sistem abjad

    C.) Sistem Nomor

    Sistem penyimpanan warkat berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari

    nama orang atau nama badan disebut sistem nomor hal ini sama dengan sistem abjad

    yang menyimpan warkat berdasarkan kepada nama, sistem nomor juga berdasarkan

    nama hanya pada nama diganti dengan kode nomor.

    Keuntungan memakai sistem nomor adalah :

    - Teliti

    - Kode nomor dapat disamakan pada semua unit kerja

    - Perluasan nomor tidak terbatas

    - Petunjuk silang disusun bersama-sama dengan indeks

    - Indeks memuat seluruh nama korePT. Semen Padangonden.

  • Kelemahan memakai sistem nomor :

    - Filing tidak langsung

    - Untuk map campuran diperlukan map tersendiri

    - Biaya yang dipakai agak tinggi

    D.) Sistem Geografis

    Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen berdasarkan

    kepada pengelompokkan nama tempat tersebut sistem ini juga sering disebut

    sistem lokasi (sistem nama tempat).

    Prosedur penyimpanan

    Peralatan yang digunakan penyimpanan data berbagai macam tergantung

    pada keadaan dan anggaran yang disediakan serta peralatan yang tersedia

    dipasaran. Prosedur dan langkahnya sama untuk semua sistem perbedaan hanya

    pada cara kerja.

    E.) Sistem Subjek

    Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan isi

    dari dokumen tersebut. Sistem ini sistem yang paling bersangkutan dan sistem ini

    juga sistem yang paling sulit ditangani. Untuk arsip instansi atau perusahaan yang

    disimpan secara sentral (terpusat disatu tempat tertentu) maka sistem subjek yang

    paling tepat dipergunakan sebab sistem arsip berasal dari semua bagian atau unit

    kerja yang mempunyai subjek (kegiatan) sendiri-sendiri.

    Macam-Macam arsip menurut fungsinya:

    1. Arsip Dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam proses

    perencanaan ,pelaksanaan,penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umunya,atau

  • arsip yang digunakan secara langsung dalam proses penyelenggaraan administrasi

    negara

    2. Arsip Statis yaitu arsip yang sudah dipergunakan secara langsung dalam kegiatan

    perkantoran sehari-hari.

    Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan pokok

    kearsipan yang dimaksud dengan arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan

    secara langsung untuk perencanaan,penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

    umumnya maupun penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada khususnya

    Arsip Dinamis dibagi menjadi 2(dua) kelompok yaitu:

    Arsip dinamis aktif adalah arsip yang masih diperlukan terus-menerus dalam

    pelaksanaan penyelenggaran kehidupan kebangsaan pada umumnya,maupun

    penyelenggaraan administrasi sehari-hari serta masih dikelola oleh pusat arsip

    Arsip statis yaitu arsip yang sudah tidak diperlukan secara langsung untuk

    perencanaan pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

    umumnya,mauypun untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari dan mempunyai

    nilai informasi tinggi disimpan di arsip nasional

    Menurut kebutuhannya,arsip dapat digolongkan menjadi

    Arsip Vital yaitu arsip yang sangat dibutuhkan oleh organisasi karena jika arsip ini

    hilang akan berakibat terhentinya kegiatan organisasi ,dan organisasi tidak akan

    mampu menyusun kembali rekaman informasi yang dapat diterima .contoh dari arsip

    vital ini adalah akta pendirian perusahaan ,piutang asuransi,kebijakan,data

    penelitian,daftar gaji

    Arsip penting adalah arsip yang masih aktif dan setiap saat diperlukan karena

    masalahnya masih memerlukan penyelesaian

  • Arsip berguna,yaitu yang pada waktu suatu waktu akan berguna dan dapat membantu

    suatu penyelesaian atau masalah yang ada hubungannya dengan arsip tersebut,sesudah

    3 atau 4 tahun arsip itu dimusnahkan

    Arsip tidak berguna,yaitu arsip yang sudah tidak berguna lagi ,arsip ini disebut arsip

    mati oleh karena itu dapat dimusnahkan

    Tipologi Arsip biasanya dikaitkan dengan media penyimpanan informasi arsip

    .bentuk media arsip dapat berupa kertas ,film ,suara,maupun eletronik.secara rinci

    pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Arsip berbasis kertas (paper record) yaitu arsip berupa teks yang ditulis diatas

    kertas .bentuk arsip bermedia kertas ini juga lazim disebut sebagai asip bersifat

    konvensional

    b. Arsip pandang dengar (audio-visual record) merupakan arsip yang dapat dilihat

    dan didengar ,arsi pandsang dengar dapat dirinci dalam tiga kategori :

    1.Arsip gambar statik (stotic Image) contohnya foto

    2.arsip citra bergerak (maving image) contohnya film,video dsb.

    3.arsip rekaman suara (sound record) contoh kaset

    c. Arsip eletronik,merupakan arsip-arsip yang disimpan dan diolah dalam suatu

    format ,dimana hanya komputer yang dapat memprosesnya maka sering

    dikatakan sebagai Machine-Rodabl-records.contonya flopy disk,hard disk,pita

    magnetik,optical disk dll

    Siklus hidup arsip

    1.Tahap penciptaan

  • Arsip diciptakan /dibuat kemudian digunakan sebagai media penyampaian

    informasi,sebagai dasar perencanaan ,pengorganisasian dan pengambilan

    keputusan,pengawasan dan sebagainya.

    Ada dua cara Arsip dicptakan antara lain:

    diterima dari organisasi atu seseorang yang berasal dari luar organisasi

    dapat diciptakan secara internal oleh satu orang atau lebih

    2.Tahap pemanfaatan arsip (filling)

    Arsip in dapat dikategorikan sebagai arsip dinamiss. selanjutnya arsip dinamis dapat

    dikategorikan legi menjadi arsip dinamis aktif dan arsip dinamis inaktif

    3.Tahap Penyimpanan dan penemuan kembali

    Arsip disimpan untuk tujuan untuk digunakan kembali sewaktu-waktu

    dibutuhkan dikemuadian hari .

    4.Tahap Pemindahan

    Arsip tidak selalu secara terus-menerus digunakan maka dimusnahkan atau

    dipindashkan

    5.Tahap Pemusnahan

    Gejala kurang efektifnya sistem kearsipan dapat dilihat antara lain berupa:

    a. Sulitnya mencari kembali arsip pada saatdiperlukan

    b. Hilangnya arsip yang penting

    c. Banjir arsip arsip-arsip yang sama disimpan di beberapa lokasi/tempat

    penyimpanan ,atau arsip yang sebenarnya sudah tidak berguna tetapi masih

    disimpan

    d. Ruang kantor tersita untuk tempat penyimpanan arsip

  • B. TEMUAN DALAM PROSES MAGANG

    Setelah penulis melaksanakan magang selama 45 hari di Kantor UPTD Balai

    Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Barat, banyak

    pengalaman menarik yang penulis temui dan banyak pelajaran berharga yang penulis

    dapatkan. Mengenai pelaksanaan manajemen kearsipan di Kantor Kantor UPTD Balai

    Pendidikan dan Latihan Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Barat, secara umum

    bisa dikatakan telah berjalan dengan cukup baik.

    Secara umum arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh

    Lemabga-lembaga negara dan badan-badan Pemerintah,Swasta,ataupun perorangan

    dalam bentuk corak apapun dalam keadaan tunggal maupun kelompok yang

    digunakan untuk kegiatan administrasi sehari-hari.alasan mengapa penulis mengambil

    judul Proses manajemen Penataan Arsip dan Pemusnahan Arsip sebagai fokus kajian

    dalam laporan Magang karena penulis di tempatkan di Sub bagian Tata Usaha yang

    secara langsung berhubungan dengan pengelolaan arsip di ruangan tersebut.

    Program Magang yang penulis laksanakan di Kantor UPTD Balatkop dan

    UKM propinsi Sumatera Barat ini memberikan pemahaman dan pengetahuan baru

    bagi penulis mengenaiProses Manajemen Penataan dan Pemusnahan Arsip .

  • Sistem Pengelolaan Arsip di Lingkungan Kantor UPTD Balatkop dan UKM

    Propinsi Sumatera Barat menurut azas Sentralisasi dalam kebijakan Desentralisasi

    dalam pelaksanaan.

    Prosedur Penataan arsip aktif

    1.Persiapan

    Memisah-misahkan antara arsip yang sudah ada disposisisi simpan/akan disimpan dan

    yang masih dalam proses pekerjaan

    Menyatukan antara konsep surat,tindakan surat keluar dan surat masuknya yang

    saling berhubungan

    Memeriksa kelengkapan lampiran-lampirannya lengkap sesuai dengan apa yang

    terdapat dalam surat .Apabila terdapat dalam surat lampirannya yang tidak lengkap

    harus dicatat dalam kolom catatan kartu kendali .juga diperiksa apakah lampiran

    tersebut perlu disimpan bersama atau karenan ukurannya tidak dapat disimpan dalam

    filling cabinet

    Menulis indeks dokumen kode klasifikasi dan indeks berkas(di tulis dalam kurung)

    pada sudut kanan bawah surat

    Apabila dalam surat terdapat lebih dari dua masalah yang berbeda maka masalah yang

    pertama dijadikan indeks dan kode dicatat pada surat.

    Cara penataan Arsip dalam folder

    Pengelompokkan arsip menurut bentuk dosir ,arsip yang saling berkaitan dalam suatu

    kegiatan pekerjaan disatukan dalam satu himpunan berkas.penyusunan arsipnya

    diurutkan atas dasar kronologis ,yaitu tanggal arsip menurut proses pekerjaan

    Pengelompokkan arsip menurut bentuk ruprik .penyusunanaya diurutkan atas dasar

    indeks dokumen ,yaiyu apabila indeks dokumen berupa kata susunan arsip diatur

  • menurut abjad ,apabila indeks dokumen berupa angka (nomor) susunan arsip diatur

    menurut urutan angka.

    Pengelompokkan arsip menurut bentuk seri.Arsip yang jenisnya sama seperti

    peraturan perundang-undangan misalnya keputusan menteri,surat edaran

    menteri,keputusan gubernur.penyusunananya diatur atas dasar indeks dokumen

    nya,yaitu Nomor dari peraturan perundang-undangan yang disusun menurut abjad

    indeks dokumennya.

    Cara Penataannya

    Kartu kendali I disimpan di pencatatan surat sebagai sarana pengendalian

    surat,disimpan berdasarkan abjad Instansi asal surat/yang dituju surat dan disususn

    secara kronologis tanggal surat.

    Kartu kendali II disimpan di pinata arsip sebagai pengganti arsip selama arsipnya

    masih aktif sebagai berkas kerja masing-masing unit pengolah.Disimpan berdasarkan

    nama unit pengolah penerima/pengirim surat dan diatur menurut klasifikasi arsip

    sebagaimana penataan arsip aktifnya

    Kartu kendali III disimpan di Tata usaha

    Kode Klasifikasi Arsip

    Kode membedakan satu masalah dengan masalah yang lain dalam berbagai

    penyimpanan yang sama

    Syarat-syarat Kode

    - Singkat dan jelas

    - Mudah diingat

    - Mudah dibaca

    - Dan sederhana penulisannya

  • Kode berupa gabungan Huruf dan Angka

    Huruf diperoleh dari singkatan pokok masalah ,misalnya keuangan disingkat

    KU,Kepegawaian disingkat KP,hurut tidak boleh lebih dari dua huruf.Angka

    merupakan perincian pokok mesalah lebih lanjut yaitu sub masalah dan sub-sub

    masalah.

    Prinsip Penataannya.

    Penataan arsip inaktif di pusataka ke unit kearsipan dalam tiap satuan Organisasi

    UPTD Diklat Koperasi dan UKM propinsi sumatera barat ,tetapi sebelum

    dipindahkan ke unit kearsipan disimpan sementara terlebih dahulu dimasing tata

    usaha.

    Setelah memalui proses pemindahan arsip ,penataan arsip in aktif dapat tetap

    mempertahankan penataan sewaktu masih aktif

    Ukuran penemuan kembali arsip inaktif maka perlu dibuatkan daftar indeks dan

    berkas

    Prosedur Penataan

    Arsip inaktif yang akan disimpan diteliti kebenaran dan kelengkapannya antara lin

    title,klasifikasi,isi berkasnya apakah sidah benar atau belum ,bila belum dapat dibetulkan

    seperlunya.

    Mempersiapkan Books yang telah diberi label untuk menerangkan isi berkas secara

    keseluruhan .

    Keterangan yang perlu ditulis dalam label adalah

    - Kode klasifikasi yang menunjukkan isi berkas

    - Nomor books arsip

    - Nama unit pengolah beserta tahunnya

  • Folder yang berisi arsip inaktif sesuai dengan bentuk berkasnya ditempatkan dalam

    books arsip sesuai dengan keterangan-keterangan dalam label.

    Books yang berisi arsip inaktif ditempatkan dalam rak samping menyamping sesuai

    dengan urutan yang telah dipersiapkan.

    Proses Pemusnahan Arsip di Kantor UPTD Diklat Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera

    barat.

    a. Pemusnahan arsip dilakukan terbatas pada arsip yang tidak diperlukan baik dari unit

    pengolah atau Departemen secara menyeluruh serta terbatas pada arsip yang retensinya

    kurang dari 15 tahun

    b. Usul pemusnahan disampaikan pada pimpinan

    c. Arsip yang dimusnahkan dibuat daftar pertelaan

    d. Pemusnahan arsip pada umumnya dapat dilaksanakan setelah ada surat keputusan

    dari pimpinan.

    e. Pelaksanaan pemusnahan arsip dilaksanakan bersamaan dengan pemindahan arsip

    aktif.

    f. pelaksanaan pemusnahan arsip harus betul-betul musnah.

    Pemusnahan Arsip

    Bahan-bahan non arsip dan duplikasi yang berlebihan dapat langsung dimusnahkan

    dengan sepengetahuan pimpinan departemen

    Arsip-arsip yang tidak diperlukan dapat dimusnahkan dengan ketentuan-ketentuan

    bahwa:

    - Untuk arsip yang menyangkut keuangan terlebih dahulu perlu mendengar

    pertimbangan badan pemeriksa keuangan seperti bendahara suatu organisasi

    - Untuk arsip yang menyangkut kepegawaian terlebih dahulu perlu mendengar

    bebrapa pertimbangan

  • - Untuk arsip yang menyangkut material dan kepemilikan perlu memperhatikan

    ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk itu.

    Pemusnahan arsip dilakukan secara total sehingga tidak dapat dikenal lagi baik isi

    maupun bentuknya.

    Pemusnahan arsip dilakukan dengan membuat daftar Pertelaan arsip yang akan

    dimusnahkan

    C.PEMBAHASAN

    Dalam Pelaksanaan proses penataan kearsipan penulis melihat ada sedikit

    kejanggalan antara teori dengan praktik.Dimana di Kantor tersebut penyusunan dan

    penataan kearsiapnnya masih sedikit kacau dan tidak berurutan sistem penomoran dan

    tidak menurut abjad sehingga penemuan kembali arsip tersebut oleh pegawai akan

    mengalami sedikit kendala karena tidak sesuai dengan No arsip tersebut.

    Dan penulis disana melakukan kegiatan penatan arsip kembali ,dimana semua

    arsip-arsip pegawai yang ada diruang Tata Usaha ,dan menyusun kembali semua

    arsip-arsip menurut nomor dari yang terkecil sampai nomor terbesar dan menyusun

    arsip tersebut menurut bidang dan abjadnya.

    Dan arsip-arsip yang sudah tidak menurut no nya lagi atau arsip yang kacau

    penulis melakukan penataan dengan cara dikelompokkan dan diatur kembali dengan

    menerapkan asal-usul ,sehingga arsip-arsip tersebut merupakan suatu kesatuan

    kelompok atau unit kerja,dan berkas-berkas arsip dimasukkan ke dalam books arsip

    yang telah diberi label yang memuat keterangan berkas-berkas yang ada atas dasar

    keterangan yang termuat pada kartu catatan dari berkas yang bersangkutan. Sehingga

    arsip-arsip irtu bisa tersusun dengan rapi menurut Nomor dan huruf abjad dan juga

    unit kerjanya dan pada waktu diperlukan akan lebih mudah ditemui karena sudah

    tersusun dan tertata rapi.

  • BAB III

    PENUTUP

    A.Kesimpulan

    Pada dasarnya setiap lembaga negara atau badan pemerintahan mempunyai satu unit

    kearsipan yang ditugaskan mengelola arsip .Ruang lingkup tugas unit kearsipan disamping

    mengarahkan dan mengendalikan arsip aktif juga menyimpan dan mengelola arsip-arsip

    inaktif yang berasal dari unit-unit pengolah (satuan kerja) . begitu juga cara penataan dan

    pemusnahan kearsipan cara penataan arsip dalam folder mengelompokkan arsip menurut

    bentuk dosir,arsip yang saling berkaitan dalam satu kegiatan pekerjaan disatukan dalam satu

    himpunan berkas.Penyusunan arsipnya diurutkan atas dasar kronologis,yaitu tanggal arsip

    menurut proses pekerjaan .penyusunan arsip diurutkan atas dasar indeks dokumen ,yaitu

    apabila indeks dokumen berupa kata susunan arsip diatur menurut urutan abjad indeks

    ,apabila indeks dokumen berupa angka (Nomor) susunan arsip diatur menurut urutan angka

    ,sedangkan pemusnahan arsip arsip yang mempunyai waktu penyimpanan arsip 10

    (sepuluh) tahun atau lebih.Pemusnahan arsip dilakukan dengan tindakan atau kegiatan

    menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya serta tidak memiliki nilai

    guna, penghancuran tersebut harus dilaksanakan secara total,yaitu dengan cara membakar

    habis ,dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak dikenal baik isi maupun bentuknya.

  • B.Saran

    Dari Kesimpulan diatas penulis memberikan beberapa saran dalam mengatasi mesalah

    yang dihadapi dalam proses penataan kearsipan dan proses pemusnahannya:

    1).untuk menjamin keserasian ,keterpaduan dalam proses pengarsipan sangat perlu

    adanya ketegasan dan kejelasan pembagian model pengarsipan yang akan dipilih

    untuk memudahkan apabila nantinya ada kesalahan serta memudahkan dalam

    penyimpanan.

    2).Pemakaian model dan penataan kearsipan secara tepat dan optimal sangat diperlukan

    untuk menciptakan tertip administrasi sebagai unsur pendorong proses jalannya sebuah

    organisasi.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bartoh,Basir.2005.Manajemen Kearsipan..Jakarta:Bumi Aksara Dr.Sedarmayanti.2003.Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern.Bandung: Cv.Mandar Maju Soetrisno,Dkk.2003.Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Renaldi,Brisma.2003.Manajemen Perkantoran Modern.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara