contoh pengembangan paragraf

10
CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF IMAS EVA NURVIATI, M.PD.

Upload: haposansihotang

Post on 07-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

Page 1: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

IMAS EVA NURVIATI, M.PD.

Page 2: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

METODE SEBAB

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Pemborosan itu disebabkan oleh semakin lemahnya kontrol birokrasi sebagai cerminan kepentingan politik yang makin banyak dalam sisitem multi partai. Pemborosan uang negara itu menyebabkanpengurangan anggaran belanja untuk proyek-proyek yang menjadi kepentingan orang banyak seperti kesehatan dan pendidikan.

Page 3: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

ARGUMENTASI• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia

telah memboroskan uang negara secara signifikan.Untuk pelaksanaan pemilu si satu kabupaten saja, diperlukan dana lebih dari 30 milyar Pemilu di tingkat propinsi menelan biaya sepuluh kali lipatnya. Pemilu di tingkat pusat menelan biaya lebih dari 100 kali lipat. Coba bayangkan jika jumlah kabupaten dan kota di Indonesia mencapai lebih dari seratus, dan jumlah propinsi mencapai 40. Apalagi di tingkat pusat, selalu ada dua kali pemilu, eksekutif dan legislatif.

Page 4: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

DEFINISI

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Yang dimaksudkan dengan sistem pemerintahan desentralisasi adalah sistem pemerintahan daerah yang langsung dipilih oleh rakyat. Sedangkan yang dimaksud dengan pemborosan adalah pengeluaran uang melebihi kadar yang wajar dibandingkan dengan kepentingan negara lainnya selain kepentingan politik.

Page 5: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

NARASI DAN DESKRIPSI

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Bukan saja itu, sistem ini telah melemahkan sendi-sendi budaya dan moral. Selanjutnya, sistem itu akhirnya akan membawa bangsa kepada kehancuran.

Page 6: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

PERBANDINGAN

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Bagaikan rayap yang menggerogoti kayu, sistem ini telah memakan secara berangsur-angsur aset negara hingga negara itu secara perlahan-lahan dihancurkan. Berbeda dengan sistem terpusat, jumlah pengeluaran negara untuk kepentingan politik di sistem ini ternyata melebihi pengeluaran di bidang lain.

Page 7: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

CONTOH

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Sebagai contoh, satu kali pemilu di tingkat kota diperlukan dana lebih dari 40 milyar. Jika di Indonesia ada 100 kabupaten/kota, berarti biaya pemilu akan mencapai 4000 milyar.Biaya ini belum memasukkan biaya pemilu di tingkat propinsi dan tingkat pusat.

Page 8: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

KLASIFIKASI

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Pemborosan ini termasuk salah satu dari kelemahan sistem desentralisasi, disamping kelemahan yang lain seperti birokrasi yang semakin panjang, perebutan kekuasaan, dll.

Page 9: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

PERSUASI

• Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Jika pemborosan kepada hal yang tak bermanfaat banyak itu bisa ditekan, banyak kepentingan sosial lain yang dapat diselesaikan oleh kita. Rasanya tidak ada yang perlu kita tunggu lebih lama sebelum negara kita hancur, kecuali kita harus segera meninggalkan sistem desentralisasi ini dan kembali kepada sistem yang lebih bermartabat.

Page 10: CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAF

• Perhatikan contoh paragraf di bawah ini!• Mau tahu isi terowongan itu? Kalau kita masuk

sekitar 30 meter ke depan, suasananya memang sangat gelap. Namun, di bawah atau di lantai yang kita pijak terdapat lampu petunjuk jalan. Setelah itu, kita bisa menjumpai lantai kaca yang di dalamnya hidup berbagai macam ular. Ada juga tembok kaca yang di dalamnya berisi berbagai macam binatang. (“Primata Tersisa di Schmutzer”, dalam Suara Merdeka, 10 September 2006: 28)