contoh proposal business plan
TRANSCRIPT
Contoh Proposal Business Plan
BAB I
LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan : Poetry
Bidang Usaha : Produk Barang
Jenis Produk : Hijab Lukis
Alamat Perusahaan : Mulyorejo Utara No. 175 Surabaya
Nomor Telepon : 087857133660
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Dewasa ini, kebudayaan berkerudung semakin meluas terutama di daerah Jawa Timur.
Banyak sekolah-sekolah yang mewajibkan siswinya berkerudung. Dan tidak sedikit pula
pelatihan soft skill khusus di dunia kampus yang membahas tentang kerohanian islam dan
menganjurkan setiap muslim menutup aurat. Namun demikian, anjuran untuk menutup aurat
tersebut agaknya sedikit terabaikan. Karena banyak mahasiswi yang merasa dengan
berkerudung membatasi kreativitas fashion bagi mereka.
Padahal sebenarnya tidak demikian, berkerudung justru membuat wanita terlihat
semakin cantik dan anggun. Apalagi apabila dilakukan dengan memodifikasi jilbab yang
dikenakan menjadi berbagai model dan diserasikan dengan busana yang dikenakan.
Berkerudung terkadang juga menimbulkan berbagai kesan seperti panas, ribet dan membatasi
gerak. Namun jika dilihat dari sisi baiknya, berkerudung membuat wanita semakin terlihat
cantik, sopan dan memancarkan kesejukan dari dalam dirinya. Untuk itu, untuk membuat
wanita semakin cantik ketika berkerudung, dan membuang kesan buruk tentang berkerudung,
kami menawarkan produk yaitu hijab lukis. Hijab lukis kami menyediakan berbagai pilihan
jilbab dengan bahan dasar jilbab paris dan telah dipasangkan dengan iket atau dalaman jilbab.
Keunikan dari jilbab kami adalah kami melukis jilbab ini dengan berbagai motif yang
menarik menggunakan potongan kain perca yang dijahit dengan benang sulam. Dan kami
telah menyesuaikan jilbab dengan iket dalamannya yang juga telah dihias dengan indah
dengan menggunakan perca dan benang sulam.
1.2 Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami bisa dibilang susah susah gampang. Karena sebenarnya
hanya membutuhkan ketelitian, keuletan dan kesabaran dari produsen. Untuk membuat jilbab
ini, kami cukup menyediakan krudung paris polos, kain perca yang berwarna-warni, beraneka
ragam warna benang sulam, dan iket atau dalaman kerudung. Krudung paris di lukis dengan
menggunakan kain perca dan benang sulam, tentunya dengan keahlian dan teknik khusus
yang bisa dipelajari. Dalaman krudung atau iket bisa dibuat dari kain perca itu sendiri
ataupun dari kain iket yang kemudian dihiasi kain perca dan benang sulam, sama hal nya
dengan krudung paris. Motif yang kami sajikan beraneka ragam sesuai dengan warna jilbab
dan iket.
Selain menyajikan hijab lukis dan iketnya, kami juga menyelipkan berbagai model
atau cara pakai jilbab yang bisa dicontoh pada setiap kemasan jilbab. Model tersebut
berbentuk tutorial hijab, sehingga mempermudah konsumen untuk mempelajari cara
memakainya. Selain memberi model atau contoh cara pakai, kami juga memberi
rekomendasi tentang baju apa yang pantas di pakai dan warna apa yang sesuai.
1.3 Latar Belakang Bisnis
Alasan kami menawarkan produk ini adalah saat ini berkerudung menjadi trend
tersendiri di kalangan para remaja maupun ibu rumah tangga. Namun demikian, berkerudung
cenderung melahirkan kesan ribet dan kurang fashionable. Padahal menutup aurat adalah
kewajiban bagi kaum muslimin. Adapun perempuan yang telah berjilbab tetapi kadang
bingung memadupadankan baju dan kerudung sehingga merasa bosan dengan
penampilannya. Di sini kami membantu para remaja untuk lebih bisa mengekspolasi
kreativitas dalam berjilbab sehingga terkesan tidak monoton dan lebih menarik.
Meningkatkan percaya diri bagi kaum wanita muslim dan membantu wanita muslim untuk
senantiasa menutup aurat sesuai dengan yang telah diwajibkan oleh agama.
1.4 Tujuan
1 Tujuan Umum
a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
b. Membudayakan kebiasaan berjilbab di kalangan muslimah
c. Membuat produk yang dapat menjadi gaya berpenampilan modis bagi yang mengenakannya
2 Tujuan Khusus
a. Membantu wanita muslim mengekspolasi kreativitas dalam berjilbab
b. Memberi pilihan yang memudahkan para wanita untuk senantiasa menjaga dan menutup
aurat
1.5 Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena telah
merebaknya kebudayaan berkerudung di kalangan wanita mulai dari anak-anak sampai
dewasa. Dan diantara mereka terkadang merasa bosan dengan tatanan jilbab yang itu itu saja.
Tidak seperti tatanan rambut yang bisa berubah setiap hari. Terkadang mereka merasa malu
untuk mengenakan berbagai pernak pernik jilbab dan cenderung merasa tidak percaya diri.
Tetapi apabila telah disediakan produk jilbab dengan beraneka lukisan dan warnanya, serta
dilengkapi dengan berbagai rekomendasi model maupun cara pakai, pasti akan menarik
perhatian para wanita.
BAB II
ANALISIS SWOT
2.1 Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai keagamaan dan dipadukan dengan
unsur keindahan. Kami juga menyelipkan cara pakai jilbab yang memudahkan
penggunaannya.
b. Keterampilan dan keahlian
Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi motif jilbab dan keahlian
memadupadankan jilbab dengan dalamannya.
c. Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan jilbab ini tersedia banyak dan mudah di dapat serta harganya tidak
begitu mahal. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan pilihan hijab.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan
yang harus diatasi.
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia sebagi produsen atau pengrajin jilbab. Dalam menjahit
dan menyulam diperlukan keterampilan khusus yang tidak setiap orang bisa melakukannya.
2.2 Faktor Eksternal
1) Opportunities ( Peluang )
a. Banyaknya konsumen
Banyaknya wanita muslim yang berkerudung. Dan dengan produk ini akan menambah minat
wanita untuk berkerudung.
b. Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami hidup di lingkungan masyarakat yang
mayoritas muslim dan berkerudung.
2) Threats ( Ancaman )
a. Keacuhan konsumen
Terkadang wanita berjilbab kurang memperhatikan penampilannya. Dan kesibukan membuat
mereka tampil apa adanya.
STRATEGI SWOT Strength
a. Keunggulan produk
b. Keterampilan dan keahlian
c. Bahan baku mudah di
dapat
Weakness
a. Belum memiliki cukup pengalaman
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Opportunity
a. Banyaknya konsumen
b. Sistem pemasaran
a. Melakukan program
promosi jitu
b. Meningkatkan produksi
c. Melakukan pelatihan
keterampilan kepada
karyawan baru yang
memiliki motivasi tinggi
d. Belajar berbisnis dengan
segala fasilitas yang ada
dan menjalin koneksi
seluas-luasnya.
Threat
a. Keacuhan konsumen a. Melakukan promosi
kepada konsumen yang
sekiranya tertarik dengan
produk kami.
b. Menawarkan keuntungan
dan kemudahan yang
didapat dengan membeli
produk kami
a. Memperbaiki sistem
manajemen
b. Meningkatkan promosi
c. Menjaga kualitas produk
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh wanita muslim dari segala usia. Baik yang telah
berjilbab maupun yang belum. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah yang mayoritas
penduduknya beragama Islam serta kerap mengadakan perkumpulan. Karena kami
menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Selain itu kami
juga mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa saja dan siap melayani jasa
konsultasi serta pemesanan.
Untuk program jangka panjang, kami mencanangkan untuk membuka toko di sebuah
pusat perbelanjaan seperti mall. Seperti rumah produksi, kami juga menyediakan fasilitas
seperti jasa konsultasi, pemesanan, bahkan di toko ini kami menyediakan salon jilbab.
Sasaran kami tetap yaitu semua wanita muslim, yang berkunjung ke pusat perbelanjaan
tersebut. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media baik cetak maupun
elektronik. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan
pembelian produk kami.
3.2 Pembiayaan
3.2.1 Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun
Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses pembuatan produk kami
menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:
No Nama Barang Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Jumlah Harga
1 Jarum Sulam 12 pak Rp.4000 Rp. 48.000
2 Jarum Jahit 12 pak Rp.2000 Rp. 24.000
3 Alat Sulam 6 buah Rp. 20.000 Rp. 120.000
4 Gunting 6 buah Rp. 30.000 Rp. 180.000
TOTAL Rp. 372.000
3.2.2 Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan
No Nama Barang Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Jumlah Harga
1 Jilbab paris 150 lbr Rp. 15.000 Rp. 2.250.000
2 Iket 150 lbr Rp. 8.000 Rp. 1.200.000
3 Benang Sulam 5 pak Rp. 15.000 Rp. 75.000
4 Kain Perca 1 karung Rp. 75.000 Rp. 75.000
5 Album tutorial 150 Rp. 3000 Rp. 450.000
6 Plastik Kemasan 2 pak Rp. 5000 Rp. 10.000
7 Listrik dan Internet Rp. 50.000 Rp. 50.000
TOTAL Rp. 4.110.000
3.2.3 Biaya total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 4.110.000 + Rp. 372.000
= Rp. 4.482.000
3.2.4 Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp. 372.000 : 12 bulan = Rp. 31.000
Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 31.000 + Rp 4.110.000 = Rp
4.141.000
Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan
per bulan
4.141.000 : 150 buah = 27.606,666
Harga jual per unit Rp 45.000
3.2.5 Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp 372.000 + Rp 4.110.000
= Rp 4.482.000
3.2.6 Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= 4.141.000 : 150 buah = 27.606,666
Harga jual per unit Rp 45.000
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp 4.141.000 : 45.000 = 92 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 set hijab lukis yang harus terjual adalah 92
dengan harga per produk adalah Rp 45.000
3.2.7 Analisis Keuntungan
Pendapatan : Hijab Lukis yang terjual x harga jual = 150 x Rp 45.000
= Rp. 6.750.000
Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 6.750.000
Keuntungan =Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 6.750.000 – Rp 4.141.000
= Rp 2.609.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 150 Hijab lukis dengan harga Rp 45.000 per
buah dalam 1 bulan adalah Rp 2.609.000
3.2.8 Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 6.750.000 : Rp 2.609.000
= 2,58 bulan (78 hari)
Catatan : - Dalam 1 bulan diproduksi 150 buah hijab lukis
Hijab lukis yang harus dijual per hari = 150 : 30 hari
= 5 set hijab lukis
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 92 : 5
= 19 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 19 hari dengan penjualan 5 set hijab lukis
tiap harinya.
BAB IV
STUDI KELAYAKAN
4.1. Lokasi
Pembuatan hijab lukis ini dilakukan di Mulyorejo Utara No. 175. Di sini kami
menyewa sebuah kamar kost yang diperuntukkan khusus membuat jilbab. Lokasi ini cukup
strategis karena berdekatan dengan kampus C Unair Mulyorejo. Selain itu, pembeli bisa
datang langsung melihat-lihat proses produksi maupun konsultasi langsung dengan kami
tentang cara memakai jilbab yang menarik. Pembeli juga bisa datang langsung untuk memilih
dan menentukan sendiri motif yang diinginkan. Lokasi ini sangat strategis karena kamar yang
kami gunakan adalah kamar kost khusus perempuan sehingga tempatnya aman untuk dibuat
tempat eksperimen berjilbab. Di sini kami juga menyediakan berbagai aksesoris yang
diperlukan dalam berjilbab.
Selain rumah produksi, kami juga membuka sebuah stand flexible yang dapat
berpindah berdasarkan lokasi yang sesuai dan merupakan tempatnya berkumpulnya wanita
muslim.
4.2. Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi dan stand flexible sebagai media promosi dan
tempat traksaksi jual beli, kami juga memanfaatkan berbagi media baik media elektronik
maupun media cetak seperti brosur, leaflet, pamflet, majalah dan online shop, blog, facebook,
twitter dan lain sebagainya. Semua sarana ini dilengkapi dengan prosedur atau tata cara
memakai hijab serta kami juga menyediakan suatu wadah konsultasi baik melalui sms,
telepon, chatting, blackberry messenger, email maupun bertemu secara langsung.
4.3. Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal, kami membutuhkan 1 orang direktur, 1 orang manajer, 3 orang
produksi barang, 2 orang konsultan hijab dan 3 orang bagian pemasaran. Untuk 3 orang
bagian produksi barang, kami harus melakukan seleksi terlebih dahulu setelah itu pelatihan
pembuatan hijab. Sama halnya dengan karyawan bagian produksi, untuk konsultan hijab
haruslah dilakukan seleksi yang benar-benar matang, orang yang benar-benar mengetahui
tentang tata cara memakai hijab dan memiliki keahlian dalam memadupadankan hijab. Hal
ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk kamu sehingga tidak kalah saing dengan hijab
yang kini ada di pasar. Pada bagian pemasaran juga harus dipilih orang yang mempunyai
koneksi luas serta kemampuan berkomunikasi yang baik. Sehingga pesan yang terkandung di
dalam hijab kami dan maksud yang kami buat dapat tersampaikan dengan baik. Dengan
adanya orang yang berperangai baik dan ramah, konsumen akan merasa tertarik serta tidak
malu untuk mengutarakan segala keluh kesahnya dalam berjilbab.
Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum
memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha hijab kami.
BAB V
REAL BUSINESS PLAN
5.1 Rencana Manajemen
1. Strategi pemasaran
Telah banyak jenis jilbab yang bisa dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan, seperti
pasar, departement store dan mall. Namun dari sekian banyak tempat perbelanjaan seperti itu
membuat lebih banyak pilihan dan kurang real karena tidak bisa mencoba dan
memadupadankan dengan busana yang sesuai. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang
keberadaan produk kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-
tahapannya sebagai berikut:
a. Pengembangan produk
Hijab lukis memang telah banyak dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan. Namun
kami memberikan motif yang berbeda dan tampak lebih elegan serta lebih manis dengan
bahan-bahan sulam. Selain itu kami juga menyediakan jasa konsultasi tata cara memakai
jilbab sehingga terlihat lebih menarik, anggun dan sesuai dengan busana yang dikenakan.
Kami juga menyediakan berbagai macam dalaman jilbab yang sesuai dengan bentuk kepala.
Jilbab ini akan menambah pengetahuan serta meningkatkan kreativitas kaum
muslimin di dunia fashion. Dengan adanya jilbab lukis, seorang muslim dapat memodifikasi
jilbab yang dikenakan sehingga tidak terkesan monoton. Jilbab ini juga bisa dikenakan di
acara-acara resmi seperti pesta penikahan, wisuda dan acara-acara resmi yang lain. Sehingga
momen yang jarang terjadi dalam hidup dapat diabadikan menjadi lebih indah.
b. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah di tempat yang mayoritas orangnya adalah muslimah.
Contohnya di kampus FKM Unair yang memiliki banyak mahasiswi muslim yang
berkerudung. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat yang
lebih tinggi. Promosi dilakukan dengan media stand flexible dengan berbagai fasilitas di
dalamnya. Hijab lukis juga bisa dititipkan di berbagai pusat perbelanjaan seperti mall
sehingga cakupan konsumennya lebih luas. Kami juga mempunyai keinginan untuk membuat
sebuah toko bernama “Poetry” sebagai rumah produksi kami yang selanjutnya. Di sini akan
tersedia berbagai fasilitias mulai dari konsultasi dengan pakar, salon jilbab, dan layanan
pembuatan motif serta pemilihan bahan jilbab oleh konsumen.
c. Kegiatan promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi
kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi produk kami melalui
sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke
mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membulka semacam on-line shop
di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak kami
lakukan dengan membuat pamflet, serta mengiklankan produk kami di media massa dan
majalah wanita. Promosi dari mulut ke mulut kami lakukan dengan mendatangi langsung
kelompok-kelompok muslimah seperti di kampus, perusahaan dan arisan. Kami juga
melakukan promosi di pameran, expo atau bazar. Pada semua media promosi tersebut kami
tidak lupa menyertakan tentang berbagai fasilitas yang kami miliki seperti tutorial cara
memakai jilbab dan pelayanan kebutuhan konsumen yang optimal.
d. Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih dari satu produk
dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya. Pembelian dengan harga
yang miring ini minimal untuk 6 atau setengah lusin produk jilbab lukis kami.
2. Strategi produksi
Kami memproduksi jilbab sesuai dengan kriteria yang kami tetapkan. Tetapi kami
juga memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih sendiri motif dan bahannya. Motif
dan model yang kami tawarkan tentunya sudah menjadi kesepakatan perusahaan dan
memenuhi kriteria jilbab islam serta merupakan trend jilbab masa kini. Kami juga tidak
mencontoh motif yang sudah ada. Tetapi berusaha menciptakan suatu pembaharuan di dunia
perjilbapan. Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus
menerus selama ada waktu senggang. Hal ini bukan berarti kami mengesampingkan
kewajiban yang lain misalnya sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kewajiban utama
untuk belajar dan bekerja terlalu lama sampai lelah. Tetapi, dengan produksi yang terus
menerus, kami mendapatkan hasil produksi yang banyak serta pilihan yang bervariasi bagi
konsumen.
3. Strategi organisasi dan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan suatu perusahaan sehingga
produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin baik. Tahap-
tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:
a. Seleksi karyawan
Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan bidangnya. Contohnya di
bidang produksi jilbab, kami memilih karyawan yang memiliki keterampilan dan keuletan
dalam menjahit dan menyulam. Untuk bagian konsultan, kami memilih orang yang mengerti
fashion dan memiliki pemikiran yang sesuai dengan yang kami inginkan. Sehingga tidak
merusak tatanan, atay style perusahaan kami. Di bagian pemasaran kami memilih orang yang
dapat berkomunikasi dengan baik di masyarakat. Dapat menyampaikan maksud dan tujuan
kami dengan baik pada kelompok masyarakat sehingga tidak terjadi kesalah pahaman tentang
makna jilbab itu sendiri.
b. Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi tentang apa
tujuan kami membuat hijab lukis ini. Sehingga mereka memiliki kesamaan persepsi dan
pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan ciri khas yang
membedakan produk kami dengan yang lain.
c. Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat seleksi.
Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan bonus pada karyawan yang
memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja.
4. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam dunia
bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana
produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang kami tawarkan di sini, kami
sesuaikan dengan sasaran kami yaitu para wanita yang cenderung menyukai barang yang
berkualitas tetapi dengan harga semurah mungkin. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan
berbagai variable lain. Kami hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan melulu
mengambil keuntungan, karena kami mempunyai tujuan yaitu membantu para wanita muslim
mematuhi kewajibannya untuk menutup aurat.
Untuk jasa konsultasi, kami memberikan jasa konsultasi cuma cuma kepada
konsumen yang pasti membeli produk kami. Hanya saja, kami akan memberikan harga yang
berbeda kepada konsumen yang langsung membeli dan kepada konsumen yang memesan
motif.
5. Rencana pengembangan produksi
Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:
a. Memperluas wawasan tentang motif jilbab
b. Menemukan dan menciptakan cara dan model terbaru dalam berjilbab
c. Memperluas area promosi
d. Meningkatkan produksi
6. Analisis resiko usaha dan antisipasinya
Setiap perbuatan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk kami akan
mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut
a. Produk kurang menarik minat muslimah.
Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula dalam hal berpakaian
dan berjilbab. Banyak wanita, khususnya wanita berjilbab yang kurang memperhatiakan
penampilan mereka dikarenakan kesibukan dan kurangnya rasa percaya diri.
b. Jilbab yang kadaluarsa
Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko atau bahkan gudang.
Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan kualitas produk.
c. Modal usaha
Hijab lukis ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi juga tidak bisa
dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas,
modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang maksimal sangat dapat mendukung
keberlangsungan usaha.
Antisipasi kami terhadap resiko-tersebut:
a. Produk kurang menarik minat muslimah
Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara kami
mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan melakukan promosi secara
mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya kami bertujuan untuk mendapatkan keuntunga.
Tetapi kami juga bertujuan untuk membantu para wanita memperindah penampilan mereka.
Sehingga mereka dapat tertarik untuk memperhatikan dan mencoba produk kami.
b. Jilbab yang kadaluarsa
Kami melakukan antisipasi dengan membuat peta produksi. Dimana telah ditentukan barang
mana yang harus diedarkan dan haru telah ditarik kembali dari peredaran pada waktu yang
telah ditentukan. Sehingga tidak ada penumpukan barang yang membuat konsumen selalu
melihat barang sama. Barang yang telah ditarik tersebut akan kembali dirombak dan
dijadikan produk baru yang kemudian diedarkan kembali.
d. Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu biesnis. Untuk memenuhi modal
usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman kepada bank yang memiliki bunga
peminjaman terkecil.
5.3 Proses Produksi
Proses produksi kami lakukan secara terus menerus setiap hari tanpa menunggu
adanya pesanan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah koleksi model jilbab kami. Tetapi
tentu saja dengan memperhitungkan modal yang tersedia dan waktu yang tepat. Sehingga
tidak melalaikan kewajiban lain sebagai mahasiswa. Dan tentu saja kami senantiasa menjaga
kualitas dengan memilih bahan baku terbaik dan melukisnya dengan teknik yang baik pula
sehingga menghasilkan suatu jilbab yang memiliki daya jual tinggi. Bahan baku yang kami
gunakan, memang kami dapatkan dari perusahaan lain. Tetapi, kami akan senantiasa memilih
bahan baku yang berkualitas seperti misalnya kain jilbab paris yang lebih tebal dan lemes.
Kain perca yang kami gunakan juga bukan kain perca sembarangan. Kain-kain tersbut kami
padukan melalui berbagai macam motif yang menarik dan sesuai dengan perkembangan
jaman.
Untuk lebih rincinya, proses produksi kami diawali dari tahap desain jilbab. Berbagai
desain yang telah dibuat oleh team kreatif dianalisis satu persatu sehingga diperoleh desain
yang terbaik dan sesuai dengan kharakteristik perusahaan kami. Setelah memilih dan
menetapkan desain, tahap selanjutnya adalah memilih bahan, memilih jilbab paris yang akan
dilukis, jenis kain perca yang akan digunakan, iket atau dalaman jilbab dan menyesuaikan
warna satu dengan yang lain. Warna yang kami pilih juga tidak terlalu mencolok.
Disesuaikan dengan kharakteristik wanita muslim yang anggun dan manis. Setelah memilih
bahan, tibalah saatnya tahapan menjahit dan menyulam. Jahitan di kain jilbab sesuai dengan
desain yang telah dibuat tadi. Setelah jilbab dan iket selesai di jahit dan disulam, tahapan
selanjutnya adalah percobaan jilbab. Kami menggunakan model dalam tahapan ini. Jadi,
segala tata cara pakai jilbab kami rekam dalam bentuk foto dan kami jadikan semacam album
tutorial. Album tersebut kami sertakan di dalam setiap kemasan jilbab. Jilbab yang telah
selesai dikemas kemudian dipasarkan.
Pada proses pembelian jilbab yang melaui pemesanan atau proses konsultasi
sebelumnya, tahapan produksinya sama. Hanya berbeda pada proses desain, yang mana
proses desain ini telah ditentukan sebelumnya bersama konsumen. Kami tetap menyertakan
album tutorial pada setiap kemasan jilbab tersebut.
1. What
Barang yang kami produksi adalah jilbab lukis berbahan dasar jilbab paris dan iket
yang dilukis dengan menggunakan kain perca dan benang sulam. Jilbab dipakai oleh wanita
muslim untuk menutupi auratnya. Kami menciptakan terobosan baru dalam dunia perjilbapan
dengan menghadirkan jilbab lukis yaitu suatu macam jilbab yang mempercantik penampilan
dan memberikan berbagai macam pilihan mengenakan jilbab sehingga jilbab tidak terkesan
monoton. Produk kami merupakan suatu produk hand made sehingga memerlukan waktu
yang relatif lama dalam pembuatannya namun senantiasa terjaga kualitasnya.
2. Who
Dalam usaha ini yang memproduksi, promosi dan memasarkan produk ini telah di atur dalam
penugasan masing-masing. Dan job description tersebut antara lain:
President Director
General Manager
Creative Manager
Production Manager
Marketing Manager
3. Whom
Sasaran kami adalah seluruh wanita muslim mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa.
Jadi kami memulai pemasaran dari perkumpulan-perkumpulan wanita muslim seperti di
kampus, arisan, dan acara-acara keagamaan.
4. When
Jangka pendek : membuka rumah produksi dan memulai produksi dari mulut ke mulut.
Target mampu menjual 5 jilbab setiap hari
Jangka panjang : Membuka toko dengan nama Poetry, dan melengkapinya dengan berbagai
fasilitas seperti salon jilbab dan layanan konsulatsi
5. How Much
1 minggu = 4 unit x Rp50.000,- = Rp200.000,-
1 bulan = 20 unit x Rp50.000,- = Rp1.000.000,-
Sehingga apabila target kami tercapai, income yang kami dapat selama satu bulan sebanyak
Rp1.000.000,- dengan menjual 20 unit perbulan.
5.4 Pengelolaan Karyawan
Kami memilih karyawan yang memiliki dedikasi dan mempunyai kemauan bukan
hanya sekedar memperoleh keuntungan tetapi bagaimana mereka berpikir maju dengan
melihat berpatoka pada tujuan utama perusahaan ini. Kami memilih karyawan yang terampil
juga benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian dalam memakai jilbab. Oleh karena itu,
keuntungan yang nantinya akan diperoleh tentu saja kami bagikan seadil-adilnya sesuai porsi
yang telah ditepakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Hijab lukis merupakan suatu jenis jilbab yang dimodifikasi dengan memberikan
lukisan pada jilbab dan dalamannya. Kami juga memberikan jasa konsultasi dan album
tutorial pada setiap kemasan jilbab yang kami pasarkan. Produk kami ini bertujuan membantu
kaum muslim untuk mngeksplorasi kreativitas fashion mereka. Sehingga dapat menarik minat
para muslimin untuk memakai jilbab. Proses pemasaran kami lakukan melalui berbagai
media. Kami juga menyediakan jasa konsultasi dengan menghadiri stand flexible kami dan
mendatangi rumah produksi kami. Harga yang kami patok berbeda tergantung bahan lukisan
yang kami gunakan. Kami juga menyediakan pelayanan pemesanan jilbab sesuai selera
konsumen.
6.2 Saran
Produk menitikberatkan kepada unsur keindahan yang terkandung di dalamnya.
Sehingga membedakan jilbab lukis dengan jilbab lain yang kini telah merebak di pasaran.
Oleh karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi sangat penting dalam produksi kami.
Selain itu, kami memiliki tujuan untuk membantu wanita muslim untuk mematuhi kewajiban
menutup aurat, sehingga kami sangat mengharapkan dukungan dari segala pihak.
Posted 2nd May by Chayang Yanisa
Contoh Proposal Business Plan
BAB I
LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan : Poetry
Bidang Usaha : Produk Barang
Jenis Produk : Hijab Lukis
Alamat Perusahaan : Mulyorejo Utara No. 175 Surabaya
Nomor Telepon : 087857133660
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Dewasa ini, kebudayaan berkerudung semakin meluas terutama di
daerah Jawa Timur. Banyak sekolah-sekolah yang mewajibkan siswinya
berkerudung. Dan tidak sedikit pula pelatihan soft skill khusus di dunia kampus
yang membahas tentang kerohanian islam dan menganjurkan setiap muslim
menutup aurat. Namun demikian, anjuran untuk menutup aurat tersebut agaknya
sedikit terabaikan. Karena banyak mahasiswi yang merasa dengan berkerudung
membatasi kreativitas fashion bagi mereka.
Padahal sebenarnya tidak demikian, berkerudung justru membuat wanita
terlihat semakin cantik dan anggun. Apalagi apabila dilakukan dengan
memodifikasi jilbab yang dikenakan menjadi berbagai model dan diserasikan
dengan busana yang dikenakan. Berkerudung terkadang juga menimbulkan
berbagai kesan seperti panas, ribet dan membatasi gerak. Namun jika dilihat
dari sisi baiknya, berkerudung membuat wanita semakin terlihat cantik, sopan
dan memancarkan kesejukan dari dalam dirinya. Untuk itu, untuk membuat
wanita semakin cantik ketika berkerudung, dan membuang kesan buruk tentang
berkerudung, kami menawarkan produk yaitu hijab lukis. Hijab lukis kami
menyediakan berbagai pilihan jilbab dengan bahan dasar jilbab paris dan telah
dipasangkan dengan iket atau dalaman jilbab. Keunikan dari jilbab kami adalah
kami melukis jilbab ini dengan berbagai motif yang menarik menggunakan
potongan kain perca yang dijahit dengan benang sulam. Dan kami telah
menyesuaikan jilbab dengan iket dalamannya yang juga telah dihias dengan
indah dengan menggunakan perca dan benang sulam.
1.2 Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami bisa dibilang susah susah gampang. Karena
sebenarnya hanya membutuhkan ketelitian, keuletan dan kesabaran dari
produsen. Untuk membuat jilbab ini, kami cukup menyediakan krudung paris
polos, kain perca yang berwarna-warni, beraneka ragam warna benang sulam,
dan iket atau dalaman kerudung. Krudung paris di lukis dengan menggunakan
kain perca dan benang sulam, tentunya dengan keahlian dan teknik khusus yang
bisa dipelajari. Dalaman krudung atau iket bisa dibuat dari kain perca itu sendiri
ataupun dari kain iket yang kemudian dihiasi kain perca dan benang sulam,
sama hal nya dengan krudung paris. Motif yang kami sajikan beraneka ragam
sesuai dengan warna jilbab dan iket.
Selain menyajikan hijab lukis dan iketnya, kami juga menyelipkan
berbagai model atau cara pakai jilbab yang bisa dicontoh pada setiap kemasan
jilbab. Model tersebut berbentuk tutorial hijab, sehingga mempermudah
konsumen untuk mempelajari cara memakainya. Selain memberi model atau
contoh cara pakai, kami juga memberi rekomendasi tentang baju apa yang
pantas di pakai dan warna apa yang sesuai.
1.3 Latar Belakang Bisnis
Alasan kami menawarkan produk ini adalah saat ini berkerudung
menjadi trend tersendiri di kalangan para remaja maupun ibu rumah tangga.
Namun demikian, berkerudung cenderung melahirkan kesan ribet dan kurang
fashionable. Padahal menutup aurat adalah kewajiban bagi kaum muslimin.
Adapun perempuan yang telah berjilbab tetapi kadang bingung
memadupadankan baju dan kerudung sehingga merasa bosan dengan
penampilannya. Di sini kami membantu para remaja untuk lebih bisa
mengekspolasi kreativitas dalam berjilbab sehingga terkesan tidak monoton dan
lebih menarik. Meningkatkan percaya diri bagi kaum wanita muslim dan
membantu wanita muslim untuk senantiasa menutup aurat sesuai dengan yang
telah diwajibkan oleh agama.
1.4 Tujuan
1 Tujuan Umum
a. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
b. Membudayakan kebiasaan berjilbab di kalangan muslimah
c. Membuat produk yang dapat menjadi gaya berpenampilan modis bagi
yang mengenakannya
2 Tujuan Khusus
a. Membantu wanita muslim mengekspolasi kreativitas dalam berjilbab
b. Memberi pilihan yang memudahkan para wanita untuk senantiasa
menjaga dan menutup aurat
1.5 Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena
telah merebaknya kebudayaan berkerudung di kalangan wanita mulai dari anak-
anak sampai dewasa. Dan diantara mereka terkadang merasa bosan dengan
tatanan jilbab yang itu itu saja. Tidak seperti tatanan rambut yang bisa berubah
setiap hari. Terkadang mereka merasa malu untuk mengenakan berbagai pernak
pernik jilbab dan cenderung merasa tidak percaya diri. Tetapi apabila telah
disediakan produk jilbab dengan beraneka lukisan dan warnanya, serta
dilengkapi dengan berbagai rekomendasi model maupun cara pakai, pasti akan
menarik perhatian para wanita.
BAB II
ANALISIS SWOT
2.1 Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai keagamaan dan
dipadukan dengan unsur keindahan. Kami juga menyelipkan cara pakai
jilbab yang memudahkan penggunaannya.
b. Keterampilan dan keahlian
Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi motif jilbab
dan keahlian memadupadankan jilbab dengan dalamannya.
c. Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan jilbab ini tersedia banyak dan mudah di dapat
serta harganya tidak begitu mahal. Serta jenisnya beraneka ragam
sehingga dapat meningkatkan pilihan hijab.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan
suatu kelemahan yang harus diatasi.
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia sebagi produsen atau pengrajin jilbab.
Dalam menjahit dan menyulam diperlukan keterampilan khusus yang
tidak setiap orang bisa melakukannya.
2.2 Faktor Eksternal
1) Opportunities ( Peluang )
a. Banyaknya konsumen
Banyaknya wanita muslim yang berkerudung. Dan dengan produk ini akan
menambah minat wanita untuk berkerudung.
b. Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami hidup di lingkungan
masyarakat yang mayoritas muslim dan berkerudung.
2) Threats ( Ancaman )
a. Keacuhan konsumen
Terkadang wanita berjilbab kurang memperhatikan penampilannya. Dan
kesibukan membuat mereka tampil apa adanya.
STRATEGI SWOT Strength
a. Keunggulan produk
b. Keterampilan dan keahlian
c. Bahan baku mudah di
dapat
Weakness
a. Belum memiliki cukup pengalaman
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Opportunity
a. Banyaknya konsumen
b. Sistem pemasaran
a. Melakukan program
promosi jitu
b. Meningkatkan produksi
c. Melakukan pelatihan
keterampilan kepada
karyawan baru yang
memiliki motivasi tinggi
d. Belajar berbisnis dengan
segala fasilitas yang ada
dan menjalin koneksi
seluas-luasnya.
Threat
a. Keacuhan konsumen a. Melakukan promosi
kepada konsumen yang
sekiranya tertarik dengan
produk kami.
b. Menawarkan keuntungan
dan kemudahan yang
didapat dengan membeli
produk kami
a. Memperbaiki sistem
manajemen
b. Meningkatkan promosi
c. Menjaga kualitas produk
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh wanita muslim dari segala usia. Baik
yang telah berjilbab maupun yang belum. Untuk itu kami memulai promosi dari
daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam serta kerap mengadakan
perkumpulan. Karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi
dalam suatu kelompok. Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang
siap didatangi siapa saja dan siap melayani jasa konsultasi serta pemesanan.
Untuk program jangka panjang, kami mencanangkan untuk membuka
toko di sebuah pusat perbelanjaan seperti mall. Seperti rumah produksi, kami
juga menyediakan fasilitas seperti jasa konsultasi, pemesanan, bahkan di toko
ini kami menyediakan salon jilbab. Sasaran kami tetap yaitu semua wanita
muslim, yang berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut. Untuk itu, kami
menggalakkan promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Hal ini
kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembelian
produk kami.
3.2 Pembiayaan
3.2.1 Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun
Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses
pembuatan produk kami menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini
sedikit alat yang kami gunakan:
No Nama Barang Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Jumlah Harga
1 Jarum Sulam 12 pak Rp.4000 Rp. 48.000
2 Jarum Jahit 12 pak Rp.2000 Rp. 24.000
3 Alat Sulam 6 buah Rp. 20.000 Rp. 120.000
4 Gunting 6 buah Rp. 30.000 Rp. 180.000
TOTAL Rp. 372.000
3.2.2 Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan
No
Nama Barang Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Jumlah Harga
1 Jilbab paris 150 lbr Rp. 15.000 Rp. 2.250.000
2 Iket 150 lbr Rp. 8.000 Rp. 1.200.000
3 Benang Sulam 5 pak Rp. 15.000 Rp. 75.000
4 Kain Perca 1 karung Rp. 75.000 Rp. 75.000
5 Album tutorial 150 Rp. 3000 Rp. 450.000
6 Plastik Kemasan 2 pak Rp. 5000 Rp. 10.000
7 Listrik dan Internet Rp. 50.000 Rp. 50.000
TOTAL Rp. 4.110.000
3.2.3 Biaya total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 4.110.000 + Rp. 372.000
= Rp. 4.482.000
3.2.4 Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp. 372.000 : 12
bulan = Rp. 31.000
Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 31.000 + Rp
4.110.000 = Rp 4.141.000
Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah
produk yang dihasilkan per bulan
4.141.000 : 150 buah = 27.606,666
Harga jual per unit Rp 45.000
3.2.5 Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp 372.000 + Rp 4.110.000
= Rp 4.482.000
3.2.6 Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= 4.141.000 : 150 buah = 27.606,666
Harga jual per unit Rp 45.000
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp 4.141.000 : 45.000 = 92 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 set hijab lukis yang harus
terjual adalah 92 dengan harga per produk adalah Rp 45.000
3.2.7 Analisis Keuntungan
Pendapatan : Hijab Lukis yang terjual x harga jual = 150 x Rp 45.000
= Rp. 6.750.000
Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 6.750.000
Keuntungan =Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 6.750.000 – Rp 4.141.000
= Rp 2.609.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 150 Hijab lukis dengan
harga Rp 45.000 per buah dalam 1 bulan adalah Rp 2.609.000
3.2.8 Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 6.750.000 : Rp 2.609.000
= 2,58 bulan (78 hari)
Catatan : - Dalam 1 bulan diproduksi 150 buah hijab lukis
Hijab lukis yang harus dijual per hari = 150 : 30 hari
= 5 set hijab lukis
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 92 : 5
= 19 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 19 hari dengan penjualan
5 set hijab lukis tiap harinya.
BAB IV
STUDI KELAYAKAN
4.1. Lokasi
Pembuatan hijab lukis ini dilakukan di Mulyorejo Utara No. 175. Di
sini kami menyewa sebuah kamar kost yang diperuntukkan khusus membuat
jilbab. Lokasi ini cukup strategis karena berdekatan dengan kampus C Unair
Mulyorejo. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses
produksi maupun konsultasi langsung dengan kami tentang cara memakai jilbab
yang menarik. Pembeli juga bisa datang langsung untuk memilih dan
menentukan sendiri motif yang diinginkan. Lokasi ini sangat strategis karena
kamar yang kami gunakan adalah kamar kost khusus perempuan sehingga
tempatnya aman untuk dibuat tempat eksperimen berjilbab. Di sini kami juga
menyediakan berbagai aksesoris yang diperlukan dalam berjilbab.
Selain rumah produksi, kami juga membuka sebuah stand flexible yang
dapat berpindah berdasarkan lokasi yang sesuai dan merupakan tempatnya
berkumpulnya wanita muslim.
4.2. Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi dan stand flexible sebagai media
promosi dan tempat traksaksi jual beli, kami juga memanfaatkan berbagi media
baik media elektronik maupun media cetak seperti brosur, leaflet, pamflet,
majalah dan online shop, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua
sarana ini dilengkapi dengan prosedur atau tata cara memakai hijab serta kami
juga menyediakan suatu wadah konsultasi baik melalui sms, telepon, chatting,
blackberry messenger, email maupun bertemu secara langsung.
4.3. Sumber Daya Manusia
Untuk usaha awal, kami membutuhkan 1 orang direktur, 1 orang
manajer, 3 orang produksi barang, 2 orang konsultan hijab dan 3 orang bagian
pemasaran. Untuk 3 orang bagian produksi barang, kami harus melakukan
seleksi terlebih dahulu setelah itu pelatihan pembuatan hijab. Sama halnya
dengan karyawan bagian produksi, untuk konsultan hijab haruslah dilakukan
seleksi yang benar-benar matang, orang yang benar-benar mengetahui tentang
tata cara memakai hijab dan memiliki keahlian dalam memadupadankan hijab.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk kamu sehingga tidak kalah
saing dengan hijab yang kini ada di pasar. Pada bagian pemasaran juga harus
dipilih orang yang mempunyai koneksi luas serta kemampuan berkomunikasi
yang baik. Sehingga pesan yang terkandung di dalam hijab kami dan maksud
yang kami buat dapat tersampaikan dengan baik. Dengan adanya orang yang
berperangai baik dan ramah, konsumen akan merasa tertarik serta tidak malu
untuk mengutarakan segala keluh kesahnya dalam berjilbab.
Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun
jumlahnya belum memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar
biasa bagi usaha hijab kami.
BAB V
REAL BUSINESS PLAN
5.1 Rencana Manajemen
1. Strategi pemasaran
Telah banyak jenis jilbab yang bisa dijumpai di berbagai pusat
perbelanjaan, seperti pasar, departement store dan mall. Namun dari sekian
banyak tempat perbelanjaan seperti itu membuat lebih banyak pilihan dan
kurang real karena tidak bisa mencoba dan memadupadankan dengan busana
yang sesuai. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang keberadaan produk
kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-
tahapannya sebagai berikut:
a. Pengembangan produk
Hijab lukis memang telah banyak dijumpai di berbagai pusat
perbelanjaan. Namun kami memberikan motif yang berbeda dan
tampak lebih elegan serta lebih manis dengan bahan-bahan sulam.
Selain itu kami juga menyediakan jasa konsultasi tata cara memakai
jilbab sehingga terlihat lebih menarik, anggun dan sesuai dengan
busana yang dikenakan. Kami juga menyediakan berbagai macam
dalaman jilbab yang sesuai dengan bentuk kepala.
Jilbab ini akan menambah pengetahuan serta meningkatkan
kreativitas kaum muslimin di dunia fashion. Dengan adanya jilbab
lukis, seorang muslim dapat memodifikasi jilbab yang dikenakan
sehingga tidak terkesan monoton. Jilbab ini juga bisa dikenakan di
acara-acara resmi seperti pesta penikahan, wisuda dan acara-acara
resmi yang lain. Sehingga momen yang jarang terjadi dalam hidup
dapat diabadikan menjadi lebih indah.
b. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah di tempat yang mayoritas
orangnya adalah muslimah. Contohnya di kampus FKM Unair yang
memiliki banyak mahasiswi muslim yang berkerudung. Promosi
dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat
yang lebih tinggi. Promosi dilakukan dengan media stand flexible
dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Hijab lukis juga bisa dititipkan
di berbagai pusat perbelanjaan seperti mall sehingga cakupan
konsumennya lebih luas. Kami juga mempunyai keinginan untuk
membuat sebuah toko bernama “Poetry” sebagai rumah produksi kami
yang selanjutnya. Di sini akan tersedia berbagai fasilitias mulai dari
konsultasi dengan pakar, salon jilbab, dan layanan pembuatan motif
serta pemilihan bahan jilbab oleh konsumen.
c. Kegiatan promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi
sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami
melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik
elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut
ke mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan
membulka semacam on-line shop di berbagai jaringan sosial yang kini
marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak kami lakukan
dengan membuat pamflet, serta mengiklankan produk kami di media
massa dan majalah wanita. Promosi dari mulut ke mulut kami
lakukan dengan mendatangi langsung kelompok-kelompok muslimah
seperti di kampus, perusahaan dan arisan. Kami juga melakukan
promosi di pameran, expo atau bazar. Pada semua media promosi
tersebut kami tidak lupa menyertakan tentang berbagai fasilitas yang
kami miliki seperti tutorial cara memakai jilbab dan pelayanan
kebutuhan konsumen yang optimal.
d. Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual
lebih dari satu produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi
per produknya. Pembelian dengan harga yang miring ini minimal
untuk 6 atau setengah lusin produk jilbab lukis kami.
2. Strategi produksi
Kami memproduksi jilbab sesuai dengan kriteria yang kami
tetapkan. Tetapi kami juga memberikan pilihan kepada konsumen untuk
memilih sendiri motif dan bahannya. Motif dan model yang kami tawarkan
tentunya sudah menjadi kesepakatan perusahaan dan memenuhi kriteria jilbab
islam serta merupakan trend jilbab masa kini. Kami juga tidak mencontoh
motif yang sudah ada. Tetapi berusaha menciptakan suatu pembaharuan di
dunia perjilbapan. Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu saja.
Namun berjalan terus menerus selama ada waktu senggang. Hal ini bukan
berarti kami mengesampingkan kewajiban yang lain misalnya sebagai
seorang mahasiswa yang memiliki kewajiban utama untuk belajar dan bekerja
terlalu lama sampai lelah. Tetapi, dengan produksi yang terus menerus, kami
mendapatkan hasil produksi yang banyak serta pilihan yang bervariasi bagi
konsumen.
3. Strategi organisasi dan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan suatu
perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas
karyawan pun semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut
antara lain:
a. Seleksi karyawan
Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan
bidangnya. Contohnya di bidang produksi jilbab, kami memilih karyawan
yang memiliki keterampilan dan keuletan dalam menjahit dan menyulam.
Untuk bagian konsultan, kami memilih orang yang mengerti fashion dan
memiliki pemikiran yang sesuai dengan yang kami inginkan. Sehingga
tidak merusak tatanan, atay style perusahaan kami. Di bagian pemasaran
kami memilih orang yang dapat berkomunikasi dengan baik di
masyarakat. Dapat menyampaikan maksud dan tujuan kami dengan baik
pada kelompok masyarakat sehingga tidak terjadi kesalah pahaman
tentang makna jilbab itu sendiri.
b. Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi
motivasi tentang apa tujuan kami membuat hijab lukis ini. Sehingga
mereka memiliki kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan
untuk mempertahankan kualitas dan ciri khas yang membedakan produk
kami dengan yang lain.
c. Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan
pada saat seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan
memberikan bonus pada karyawan yang memiliki produktivitas yang
tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja.
4. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting
dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi
acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya.
Harga yang kami tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu
para wanita yang cenderung menyukai barang yang berkualitas tetapi dengan
harga semurah mungkin. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai
variable lain. Kami hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan melulu
mengambil keuntungan, karena kami mempunyai tujuan yaitu membantu para
wanita muslim mematuhi kewajibannya untuk menutup aurat.
Untuk jasa konsultasi, kami memberikan jasa konsultasi cuma
cuma kepada konsumen yang pasti membeli produk kami. Hanya saja, kami
akan memberikan harga yang berbeda kepada konsumen yang langsung
membeli dan kepada konsumen yang memesan motif.
5. Rencana pengembangan produksi
Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:
a. Memperluas wawasan tentang motif jilbab
b. Menemukan dan menciptakan cara dan model terbaru dalam berjilbab
c. Memperluas area promosi
d. Meningkatkan produksi
6. Analisis resiko usaha dan antisipasinya
Setiap perbuatan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk
kami akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut
a. Produk kurang menarik minat muslimah.
Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula
dalam hal berpakaian dan berjilbab. Banyak wanita, khususnya wanita
berjilbab yang kurang memperhatiakan penampilan mereka dikarenakan
kesibukan dan kurangnya rasa percaya diri.
b. Jilbab yang kadaluarsa
Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko atau
bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan
kualitas produk.
c. Modal usaha
Hijab lukis ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi
juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai
usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu
produksi yang maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan usaha.
Antisipasi kami terhadap resiko-tersebut:
a. Produk kurang menarik minat muslimah
Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara
kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan
melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya
kami bertujuan untuk mendapatkan keuntunga. Tetapi kami juga bertujuan
untuk membantu para wanita memperindah penampilan mereka. Sehingga
mereka dapat tertarik untuk memperhatikan dan mencoba produk kami.
b. Jilbab yang kadaluarsa
Kami melakukan antisipasi dengan membuat peta produksi. Dimana telah
ditentukan barang mana yang harus diedarkan dan haru telah ditarik
kembali dari peredaran pada waktu yang telah ditentukan. Sehingga tidak
ada penumpukan barang yang membuat konsumen selalu melihat barang
sama. Barang yang telah ditarik tersebut akan kembali dirombak dan
dijadikan produk baru yang kemudian diedarkan kembali.
d. Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu biesnis. Untuk
memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman
kepada bank yang memiliki bunga peminjaman terkecil.
5.3 Proses Produksi
Proses produksi kami lakukan secara terus menerus setiap hari tanpa
menunggu adanya pesanan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah koleksi model
jilbab kami. Tetapi tentu saja dengan memperhitungkan modal yang tersedia dan
waktu yang tepat. Sehingga tidak melalaikan kewajiban lain sebagai mahasiswa.
Dan tentu saja kami senantiasa menjaga kualitas dengan memilih bahan baku
terbaik dan melukisnya dengan teknik yang baik pula sehingga menghasilkan
suatu jilbab yang memiliki daya jual tinggi. Bahan baku yang kami gunakan,
memang kami dapatkan dari perusahaan lain. Tetapi, kami akan senantiasa
memilih bahan baku yang berkualitas seperti misalnya kain jilbab paris yang
lebih tebal dan lemes. Kain perca yang kami gunakan juga bukan kain perca
sembarangan. Kain-kain tersbut kami padukan melalui berbagai macam motif
yang menarik dan sesuai dengan perkembangan jaman.
Untuk lebih rincinya, proses produksi kami diawali dari tahap desain
jilbab. Berbagai desain yang telah dibuat oleh team kreatif dianalisis satu persatu
sehingga diperoleh desain yang terbaik dan sesuai dengan kharakteristik
perusahaan kami. Setelah memilih dan menetapkan desain, tahap selanjutnya
adalah memilih bahan, memilih jilbab paris yang akan dilukis, jenis kain perca
yang akan digunakan, iket atau dalaman jilbab dan menyesuaikan warna satu
dengan yang lain. Warna yang kami pilih juga tidak terlalu mencolok.
Disesuaikan dengan kharakteristik wanita muslim yang anggun dan manis.
Setelah memilih bahan, tibalah saatnya tahapan menjahit dan menyulam. Jahitan
di kain jilbab sesuai dengan desain yang telah dibuat tadi. Setelah jilbab dan iket
selesai di jahit dan disulam, tahapan selanjutnya adalah percobaan jilbab. Kami
menggunakan model dalam tahapan ini. Jadi, segala tata cara pakai jilbab kami
rekam dalam bentuk foto dan kami jadikan semacam album tutorial. Album
tersebut kami sertakan di dalam setiap kemasan jilbab. Jilbab yang telah selesai
dikemas kemudian dipasarkan.
Pada proses pembelian jilbab yang melaui pemesanan atau proses
konsultasi sebelumnya, tahapan produksinya sama. Hanya berbeda pada proses
desain, yang mana proses desain ini telah ditentukan sebelumnya bersama
konsumen. Kami tetap menyertakan album tutorial pada setiap kemasan jilbab
tersebut.
1. What
Barang yang kami produksi adalah jilbab lukis berbahan dasar jilbab
paris dan iket yang dilukis dengan menggunakan kain perca dan benang
sulam. Jilbab dipakai oleh wanita muslim untuk menutupi auratnya. Kami
menciptakan terobosan baru dalam dunia perjilbapan dengan menghadirkan
jilbab lukis yaitu suatu macam jilbab yang mempercantik penampilan dan
memberikan berbagai macam pilihan mengenakan jilbab sehingga jilbab tidak
terkesan monoton. Produk kami merupakan suatu produk hand made sehingga
memerlukan waktu yang relatif lama dalam pembuatannya namun senantiasa
terjaga kualitasnya.
2. Who
Dalam usaha ini yang memproduksi, promosi dan memasarkan produk ini
telah di atur dalam penugasan masing-masing. Dan job description tersebut
antara lain:
President Director
General Manager
Creative Manager
Production Manager
Marketing Manager
3. Whom
Sasaran kami adalah seluruh wanita muslim mulai dari anak-anak, remaja sampai
dewasa. Jadi kami memulai pemasaran dari perkumpulan-perkumpulan wanita
muslim seperti di kampus, arisan, dan acara-acara keagamaan.
4. When
Jangka pendek : membuka rumah produksi dan memulai produksi dari mulut
ke mulut. Target mampu menjual 5 jilbab setiap hari
Jangka panjang : Membuka toko dengan nama Poetry, dan melengkapinya
dengan berbagai fasilitas seperti salon jilbab dan layanan konsulatsi
5. How Much
1 minggu = 4 unit x Rp50.000,- = Rp200.000,-
1 bulan = 20 unit x Rp50.000,- = Rp1.000.000,-
Sehingga apabila target kami tercapai, income yang kami dapat selama satu
bulan sebanyak Rp1.000.000,- dengan menjual 20 unit perbulan.
5.4 Pengelolaan Karyawan
Kami memilih karyawan yang memiliki dedikasi dan mempunyai
kemauan bukan hanya sekedar memperoleh keuntungan tetapi bagaimana mereka
berpikir maju dengan melihat berpatoka pada tujuan utama perusahaan ini. Kami
memilih karyawan yang terampil juga benar-benar memiliki kemampuan dan
keahlian dalam memakai jilbab. Oleh karena itu, keuntungan yang nantinya akan
diperoleh tentu saja kami bagikan seadil-adilnya sesuai porsi yang telah
ditepakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Hijab lukis merupakan suatu jenis jilbab yang dimodifikasi dengan
memberikan lukisan pada jilbab dan dalamannya. Kami juga memberikan jasa
konsultasi dan album tutorial pada setiap kemasan jilbab yang kami pasarkan.
Produk kami ini bertujuan membantu kaum muslim untuk mngeksplorasi
kreativitas fashion mereka. Sehingga dapat menarik minat para muslimin
untuk memakai jilbab. Proses pemasaran kami lakukan melalui berbagai
media. Kami juga menyediakan jasa konsultasi dengan menghadiri stand
flexible kami dan mendatangi rumah produksi kami. Harga yang kami patok
berbeda tergantung bahan lukisan yang kami gunakan. Kami juga
menyediakan pelayanan pemesanan jilbab sesuai selera konsumen.
6.2 Saran
Produk menitikberatkan kepada unsur keindahan yang terkandung di
dalamnya. Sehingga membedakan jilbab lukis dengan jilbab lain yang kini
telah merebak di pasaran. Oleh karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi
sangat penting dalam produksi kami. Selain itu, kami memiliki tujuan untuk
membantu wanita muslim untuk mematuhi kewajiban menutup aurat, sehingga
kami sangat mengharapkan dukungan dari segala pihak.
Menjadi Pribadi yang Ringan Hatinya Tuhanku Yang Maha Melapangkan,
Hari ini aku ingin menyederhanakan sikapku terhadap kehidupan, sehingga ringan hatiku dan lapang nafasku.
Hari ini aku akan menyikapi orang yang buruk hati dan keji mulutnya, sebagai tanda bahwa aku lebih mulia daripada mereka.
Hari ini aku akan menyikapi kesulitan sebagai perintah untuk meneguhkan mentalku dan meningkatkan kemampuanku.
Hari ini aku akan menyikapi kekecewaan sebagai tanda bahwa standarku tinggi dan aku hanya tinggal meningkatkan kesungguhanku untuk memulai lagi.
Hari ini aku akan menyikapi yang kecil sebagai yang kecil, dan yang besar sebagai tantangan yang harus aku hadapi dalam pendampingan bersamaMu, Tuhanku.
Hari ini aku akan mengisi hatiku dengan kasih sayang dan mengindahkan perilakuku dengan kelembutan.
Hari ini aku akan meluaskan pintu maaf di hatiku, untuk menerima kesalahan orang lain sebagaimana aku ingin dimengerti saat aku salah.
Tuhanku Yang Maha Penyayang,
Tenagailah kesungguhanku untuk bersikap dan berlaku sesuai dengan projek pribadiku hari ini, agar aku menjadi jiwa baik yang Kau cintai, yang Kau ringankan hatinya, yang Kau lapangkan nafasnya, dan yang Kau sejahterakan hidupnya.
Aamiin
Mario Teguh - Loving you all as always
Untittled Semuanya..indah,,
Saat kita tertawa memandang langit
Saat kita berbincang di hamparan ombak
Saat suatu sentuhan begitu bermakna
Dulu,, tak ada sedikitpun penyeselan tentang apa yang kita lakukan
Dan janji-janjimu
Tak sedikitpun ada keraguan dalam hati ini
Normal itu kamu, sedih itu tanpamu
Sampai kamu pergi dan putuskan tuk berpisah
Semuanya berubah, kecuali Satu
Normal itu kamu, sedih itu tanpamu
Kamu tau itu artinya apa?
Hidupku tak lagi normal setelah kamu pergi
Tak lengkap, tak indah, tak berarti
Seandainya kamu tau betapa aku terluka saat kamu tinggal pergi
Terlebih ketika ku melihatmu bersamanya
Aku hancur
Mana janjimu?
Setelah semua yang telah kuberikan padamu
Sesuatu yang berharga, kini sia sia
Kuputuskan pergi darimu untuk melupakanmu
Namun kamu datang kembali membawa secercah harapan
Bodohnya aku terbawa perasaan dan percaya kata-katamu
Semua yang telah berusaha kuhapus muncul kembali
Aku bahagia, normalku muncul kembali
Tapi kini
Aku hancur lagi
Melihat kenyataan bahwa kamu tak lagi menganggapku ada
Dan menyadari bahwa kamu mencintainya
Untuk kali ini,,
Aku pergi
Akan benar-benar melupakanmu
Mencegah hancurku untuk yang kesekian kali
Kamu tau,
Tak ada orang yang bisa mencintaimu seperti aku
Menerimamu apa adanya
Suatu hari kamu pasti akan mengerti dan merasakan
Tentang semua rasa sakit ini
Makasih,
Kamu mantanku yang paling segalanya
Paling membuatku bahagia
Juga paling membuatku terluka
Its Over, jangan panggil aku lagi
Aku membencimu seperti aku mencintaimu
Penerapan Prinsip Komunikasi dalam Bidang Kesehatan Masyarakat
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk Tuhan,
individu dan sosial budaya. Yang saling berkaitan dimana kepada Tuhan memiliki
kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai individu harus memenuhi segala
kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosial budaya harus hidup berdampingan
dengan orang lain dalam kehidupan selaras dan saling membantu. Dalam menjalani
kehidupan selaras dengan manusia lain, diperlukan adanya komunikasi. Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima melalui saluran atau
media. Sehingga terbentuk interaksi dalam masyarakat yang membentuk suatu sistem
sosial.
Interaksi yang terjadi dalam masyarakat melibatkan berbagai aspek misalnya
pendidikan, kebudayaan, keagamaan, kesehatan dan lain-lain. Aspek yang akan
dibahas di artikel ini adalah aspek kesehatan. Khususnya tindakan pencegahan
terhadap penyakit yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat.
Masalah kesehatan pada dasarnya merupakan masalah semua manusia. Karena tidak
ada satu manusiapun yang dapat terbebas dari penyakit. Namun, terkadang ada
beberapa orang yang kurang memperhatikan kesehatan sehingga menimbulkan
berbagai masalah kesehatan bagi dirinya maupun orang lain disekitarnya. Masalah
kesehatan juga dapat timbul dari faktor penyakit (agent) yang dapat menyebabkan
seseorang menderita sakit. Oleh karena itu, diperlukan tenaga ahli dalam bidang
kesehatan masyarakat, yang dapat membawa masyarakat ke hidup yang lebih sehat.
Tenaga ahli tersebut salah satunya adalah sarjana kesehatan masyarakat atau biasa
disebut SKM.
Seorang SKM memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh dalam melaksanakan tanggung
jawab tersebut adalah dengan melakukan interaksi langsung dengan masyarakat.
Dalam interaksi ini terjadi proses komunikasi. Suatu interaksi sosial yang baik harus
menggunakan komunikasi yang efektif. Untuk dapat memperoleh komunikasi yang
efektif seorang SKM harus dapat memahami prinsip komunikasi yang ada.
Prinsip yang pertama menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses
simbolik. Komunikasi merupakan proses pembentukan simbol. Simbol dapat berupa
huruf, angka, kata , bahasa, penampilan, makanan dan lain-lain. Dalam bidang
kesehatan masyarakat, prinsip komunikasi sebagai proses simbolik dapat diterapkan
pada saat penyuluhan. Penyuluhan hendaknya menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti masyarakat yang sedang diberi penyuluhan. Selain itu, proses simbolik
yang lain contohnya adalah dandanan. Pada saat memberi penyuluhan tentang
kesehatan, sebaiknya dandanan jangan terlalu mencolok (mewah), namun jangan juga
terlalu biasa saja. Pakaian yang terlalu mewah mendatangkan kesan sombong bagi
masyarakat sehingga mempengaruhi keefektifan penyampaian materi pada saat
penyuluhan. Sedangkan pakaian yang terlalu biasa menimbulkan persamaan antara
orang yang memberi penyuluhan dan orang yang diberi penyuluhan. Sehingga
mungkin orang yang diberi penyuluhan akan menganggap enteng materi penyuluhan
tersebut. Dengan demikian penampilan harus disesuaikan dengan keadaan. Karena
penampilan merupakan suatu simbol, dimana orang atau masyarakat akan
memberikan arti terhadap penampilan seseorang.
Prinsip yang kedua menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki potensi
komunikasi. Dalam bidang kesehatan masyarakat, seorang SKM harus paham dengan
apa yang dilakukan masyarakat, karena mereka memiliki body language. Misalnya,
disaat menyampaikan informasi kesehatan, seorang SKM harus dapat melihat respon
mereka. Apakah mereka senyum, atau diam saja, atau malah menunjukkan muka yang
kurang sedap. Dengan demikian dapat diketahui tindakan apa yang dapat dilakukan.
Misalnya jika respon audience hanya diam saja atau menunjukkan respon yang
kurang baik seperti menggerutu, bicara sendiri atau memandang dengan tatapan sinis,
mungkin cara penyampaian informasi harus diubah. Menjadi lebih menarik dan
menyenangkan sehingga penyampaian informasi menjadi lebih efektif.
Prinsip yang selanjutnya menyatakan bahwa komunikasi memiliki dimensi isi
dan hubungan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaikan suatu
pesan. Ada kalanya satu pesan artinya sama, namun karena cara menyampaikannya
berbeda, pesan tersebut dimaknakan berbeda pula. Contohnya dalam bidang
kesehatan masyarakat adalah proses penyampaian informasi kesehatan kepada anak
kecil dan orang dewasa. Seorang SKM harus dapat membedakan pesan kepada anak
kecil dan orang dewasa. Misalnya, “adek, jangan buang sampah sembarangan”, akan
berbeda artinya dengan, “bapak, jangan buang sampah sembarangan”. Anak kecil
akan menanggapi perkataan itu mungkin dengan biasa saja dan mengikuti perintah
tersebut yaitu tidak membuang sampah sembarangan. Namun, orang dewasa atau
bapak-bapak akan menanggapi pesan itu mungkin dengan perasaan negatif. Mungkin
merasa dirinya dianggap kurang disiplin dan dianggap seperti anak kecil. Sehingga si
penyampai informasi tersebut atau SKM akan dianggap kurang sopan. Dengan
demikian, seorang SKM harus memperhatikan cara penyampaian pesan. Jangan
sampai menimbulkan salah persepsi pada masyarakat.
Komunikasi juga berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. Hal ini
juga termasuk dalam prinsip komunikasi. Kadang seseorang bermaksud untuk tidak
melakukan komunikasi, namun orang lain menganggapnya melakukan komunikasi.
Inilah yang dimaksud komunikasi yang tidak disengaja. Sedangkan komunikasi yang
disengaja, merupakan komunikasi yang real, dimana adanya timbal balik yang jelas
antara komunikator dan komunikan. Prinsip ini juga penting dalam bidang kesehatan
masyarakat. Misalnya, seorang petugas kesehatan sebelum makan selalu mencuci
tangan. Dan hal tersebut diamati oleh seorang masyarakat yang kebetulan memang
memiliki hubungan yang dekat. Pada awalnya, kegiatan mencuci tangan ini
merupakan bentuk rutinitas yang memang sudah biasa dilakukan sang petugas
kesehatan. Namun tanpa sengaja, masyarakat yang mengamatinya menjadi
terpengaruh untuk meniru kegiatan tersebut. Dengan demikian, hendaknya
kesengajaan ini terjadi dalam hal-hal positif yang dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Prinsip selanjutnya adalah komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
Suatu pesan yang artinya sama, namun disampaikan dalam ruang dan waktu yang
berbeda, menimbulkan makna yang berbeda pada pesan tersebut. Seorang SKM
misalnya dalam memberi penyuluhan kesehatan harus tahu ruang dan waktu yang
tepat dalam penyampaiannya. Misalnya tidak melakukan penyuluhan di malam hari,
karena itu dapat menimbulkan persepsi tidak baik dari masyarakat seperti tidak tahu
aturan dan mengganggu tidur orang. Padahal maksudnya baik, yaitu untuk memberi
informasi kesehatan.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Pada saat berkomunikasi
dengan seseorang, peserta komunikasi yaitu komunikator dan komunikan pasti akan
mempunyai prediksi tentang tanggapan lawan komunikasinya saat dia mengatakan
sesuatu. Dengan demikian, sebagai seorang SKM dalam melakukan penyuluhan,
tentunya sudah mempunyai prediksi tentang bagaimana respon masyarakat terhadap
informasi yang disampaikan. Seorang SKM harus menyiapkan antisipasi respon buruk
terhadap informasi kesehatan yang kurang berkenan bagi masyarakat. Misalnya,
dalam penyuluhan gizi, petugas kesehatan menjelaskan tentang porsi makanan yang
bergizi. Namun, tidak semua masyarakat atau warga dapat membeli makanan bergizi
seperti yang dicontohkan. Petugas kesehatan harus sudah mengantisipasi keluhan dari
masyarakat, misalnya dengan menerangkan bahwa makanan yang bergizi tidak harus
selalu mahal.
Komunikasi bersifat sistemik. Komunikasi merupakan gabungan dari sistem
internal dan sistem eksternal dalam diri kita. Sistem internal meliputi pengalaman dan
rujukan. Kesamaan pengalaman dan rujukan membangun komunikasi antar individu.
Sebagai seorang SKM, dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat, harus
membangun kesamaan pengalaman dan rujukan antar dirinya dengan masyarakat.
Dengan adanya kesamaan ini, masyarakat akan merasa lebih nyaman berkomunikasi
dan informasi kesehatan dapat lebih mudah disampaikan. Sedangkan sistem eksternal
adalah environtment atau lingkungannya. Seorang SKM dalam menjalankan tugasnya
harus bisa menyesuaikan cara penyampaian informasi kesehatan dengan keadaan di
masyarakat. Misalnya, penyuluhan dipedesaan dilakukan dengan suasana hikmat
tanpa terlalu banyak pengeras suara. Karena kondisi di pedesaan yang memang sudah
sepi.
Semakin mirip latar belakang sosial budaya, komunikasi menjadi lebih efektif.
Status sosial dan budaya yang ada di masyarakat sangat mempengaruhi komunikasi
yang terjadi pada masyarakat tersebut. Contohnya adalah status sosial. Seseorang
akan lebih mudah berhubungan atau menjalin interaksi dengan orang yang status
sosialnya sam karena mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang sama.
Begitu pula dengan budayanya. Seseorang akan merasa nyaman melakukan interaksi
dengan orang yang memiliki budaya yang sama dengannya. Seorang SKM harus
menyadari bahwa dunia ini terdiri dari berbagai sistem sosial dan budaya yang
berbeda satu sama lain. Seorang SKM harus dapat menempatkan diri dalam suatu
status sosial dan budaya. Misalnya dalam proses penyampaian informasi kepada
masyarakat dengan status sosial dan budaya A, jangan disampaikan dengan
menggunakan budaya B atau dalam lingkup status sosial B. Meskipun budaya mereka
berbeda, hendaknya seorang SKM dapat menyesuaikan diri dengan budaya setempat.
Sehingga informasi kesehatan menjadi mudah disampaikan.
Komunikasi bersifat nonsekuensial. Komunikasi berlangsung dua arah.
Artinya, dalam berkomunikasi komunikator dapat menjadi komunikan dan
komunikan dapat menjadi komunikator. Sebagai seorang SKM, hendaknya jangan
hanya menjadi komunikator. Namun juga harus dapat mendengarkan aspirasi dan
keluhan masyarakat. Sehingga berperan sebagai komunikan. Dengan menjadi
pendengar yang baik bagi masyarakat, dapat mengerti masalah mendasar yang terjadi
di masyarakat. Dan dapat ditentukan solusi untuk menanganinya.
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Komunikasi
merupakan suatu proses, dimana proses ini tidak disadari kapan awal dan kapan
akhirnya. Komunikasi bersifat dinamis, artinya komunikasi tidaklah konstan. Tapi
melalui tahapan-tahapan dan perubahan. Komunikasi bersifat transaksional, artinya
komunikasi terjadi timbal balik antara komunikator dan komunikan. Dengan
demikian, sebagai seorang SKM, kita tahu bahwa proses komunikasi tidak hanya
terjadi pada saat penyuluhan saja. Tetapi, akan terus membekas di hati masyarakat.
Sehingga, proses penyampaian informasi harus dilakukan dengan benar dan sungguh-
sungguh. Agar masyarakat dapat benar-benar mengerti maksud dari materi yang
disampaikan dan menerapkan dalam kehidupannya.
Komunikasi bersifat irreversible yang artinya tidak dapat kembali.
Maksudnya, apa yang telah diucapkan tidak akan bisa ditarik lagi dan dianggap
ucapan itu tidak ada. Mungkin memang kadang terjadi seseorang menarik kembali
ucapannya. Namun, ucapan itu tetaplah pernah diucapkan dan tidak dapat lenyap
begitu saja. Sehingga sebagai seorang SKM, dalam menyampaikan informasi
kesehatan kepada masyarakat harus selalu berhati-hati. Jangan sampai informasi-
informasi tersebut disampaikan dengan cara yang kurang sopan atau mungkin
menyakiti hati audience. Sekali hati seseorang terluka, akan sulit untuk mengobatinya.
Dengan demikian untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif, prinsip yang satu
ini juga harus diperhatikan.
Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah,
khususnya masalah kesehatan. Komunikasi bukan satu-satunya cara untuk
menyelesaikan masalah kesehatan. Memang komunikasi penting dalam
menyelesaikan masalah. Namun komunikasi saja tidak cukup. Perlu adanya tindakan
untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, dalam menanggulangi penyakit DBD di
masyarakat, tidak cukup hanya memberikan penyuluhan di puskesmas. Tapi juga
harus dilakukan tindakan seperti melakukan kegiatan 3M secara masal dengan
pengawasan dari petugas kesehatan.
Posted 4th January by Chayang Yanisa
Berjuanglah jika kau tidak ingin mati.. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Begitulah kata pepatah. Dan kini, begitu pula dalam hatiku. Kutanamkan dalam dalam dan ku hayati dengan berbagai contoh dan pertimbangan, tentang pepatah ini. Alhamdulillah, semuanya menjadi berubah. Yang awalnya aku merasa tidak adil atas sesuatu, kini aku merasa aku manusia paling istimewa di antara yang lainnya. Yang awalnya aku merasa bosan, jenuh, capek, muak, sakit hati,, kini aku semangat, rajin, percaya diri, dan mandiri. Yang awalnya aku selalu mengeluh “kenapa sih,, harus aku??”, kini aku bersyukur, Alhamdulillah ya Allah, semua ini sungguh berharga. Dan yang terakhir,, yang awalnya aku selalu positif thinking atas segala sesuatu, sekarang tidak lagi. Perlu curiga dan waspada dalam menghadapi hidup.
Jatuh. Ada yang jatuh ketika berjalan di tanah, mungkin lukanya tidak seberapa. Ada yang jatuh ketika bersepeda di tengah jalan, mungkin akan terasa lebih sakit. Ada yang jatuh ketika terbang ke angkasa, mungkin parah. Di balik kata jatuh, ada suatu kondisi seseorang ketika terjatuh. Bila dibandingkan, antara jalan kaki, bersepeda dan terbang memiliki tingkat kenikmatan :jalan kaki<bersepeda<terbang. Dan tingkat kesakitan yang dirasakan ketika terjatuh: jalan kaki<bersepeda<terbang. Di balik tindakan yang kita lakukan, pasti ada timbal baliknya. Semua kenikmatan dan kesakitan telah diukur oleh Tuhan. Jangan sesekali menganggap Tuhan tidak adil. Dan Allah, tidak akan memberi ujian yang tidak mampu dihadapi hamba-Nya.
Melakukan sesuatu yang tidak kita senangi. Ada dua opsi untuk itu. Melakukannya dan meninggalkannya. Meninggalkannya akan membuat kita merasa lebih nyaman. Tapi ingat, di balik kenikmatan, ada kesakitan. Dan yang ku pilih adalah melakukannya. Sampai saat ini, banyak hal yang tidak aku senangi, tapi ku lakukan. Berat memang, cukup menyiksa jiwa, raga, pikran dan hati. Namun memang itu yang ku mau. Sebuah rasa sakit. Agar, ketika nanti akan ku alami rasa sakit yang lebih parah, aku sudah siap dan dapat terus melanjutkan hidup. Dulu sampai beberapa waktu yang lalu, aku masih merasakan ketidak adilan dan kesakitan yang cukup dalam di hatiku. Sampai aku menyadari ini semua, perbedaan tipis antara kesakitan dan kenikmatan, aku benar-benar berterima kasih kepada Allah. Rasa sakit itu membuat ku terbiasa dan santai menghadapi rasa sakit yang selanjutnya dan selanjutnya. Sampai kutemui sesuatu yang aku senangi di dalam sesuatu yang tidak aku senangi tersebut.
Berjuang. Hidup itu tidak instan. Tidak ada orang sukses tanpa perjuangan.
Masalah bukan merupakan suatu hal untuk disesali, tetapi suatu hal yang harus diselesaikan dengan cara yang benar, mungkin akan terasa sakit, namun itulah perjuangan. Menyesal memang merupakan salah satu fase dalam hidup dan perjuangan. Menyesal juga merupakan suatu hal yang penting. Hanya saja, jangan terlalu berlarut dalam penyesalan. Namun, pikirkan cara, bagaimana untuk mengubah keadaan sehingga penyesalan itu bukan merupakan suatu masalah lagi. Dan ciptakan suatu keadaan dalam hati bahwa penyesalan hanya sebuah catatan kecil dalam hidup, bahwasanya kamu pernah mengalami penyesalan itu. Agar, tak terulang lagi hal serupa, kebodohan yang pernah kamu lakukan.
Berjuanglah jika kau tidak ingin mati.
Lihatlah orang sukses di luar sana. Kalau kita minta mereka menceriakan perjuangan mereka seumur hidupnya untuk mencapai sukses,, aku tidak yakin kita bisa menulisnya di buku yang paling tebal sekalipun.
Ketika kamu terjatuh, jangan merasa dirimu yang paling terpuruk. Ingat, Allah tidak memberi ujian melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Bersyukurlah,, Allah peduli padamu. Dan lakukanlah,, apa yang menurutmu pantas kamu lakukan untuk membalas kebaikan-Nya.
#Hidup yang lebih bermakna. Prinsip hidup(ku). Sedikit curhat. J
Posted 6th October 2011 by Chayang Yanisa