contoh ver

Upload: irhachocolatos

Post on 05-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRO JUSTITIASURAT VISUM ET REPERTUM

No.HK.04.01/I.19/6873/2015Berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum Luka dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi Selatan Resort Jeneponto Sektor Kelara, Nomor R/38/IX/2015/Reskrim, tertanggal delapan bulan September tahun dua ribu lima belas. Perihal permintaan Visum et Repertum, yang ditandatangani oleh SYAHRUL, SH, AJUN KOMISARIS POLISI NRP. 78110050, KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KELARA selaku penyidik, maka saya dr. Jerny Dase, SH, Sp.F, M.Kes, adalah dokter ahli Kedokteran Forensik dan Medikolegal pada Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, menerangkan bahwa maka dengan ini menerangkan bahwa, telah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Samuel Sampetoding, Sp.B, KBD selaku dokter ahli bedah digestif terhadap korban dengan nomor rekam medik 639337, pada tanggal dua puluh enam November tahun dua ribu tiga belas pukul Sembilan belas lewat dua puluh lima menit sampai tanggal tiga puluh November tahun dua ribu tiga belas pukul tiga belas nol nol Waktu Indonesia Bagian Tengah, bertempat di ruang Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum tersebut dan sesuai nomor rekam medic 639337, korban adalah :

Nama

: Marniati -----------------------------------------------------------Jenis kelamin

: Perempuan --------------------------------------------------------Umur/tanggal lahir: Sembilan belas Tahun/ 30-Maret-1994. -----------------------Nomor rekam medic : 639337.------------------------------------------------------------

Warga Negara : Indonesia---------------------------------------------------------Agama: Islam ---------------------------------------------------------------Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga -----------------------------------------------Alamat : Bonto Burungeng, Jeneponto. ----------------------------------HASIL PEMERIKSAAN:---------------------------------------------------------------1. Riwayat penyakit/perlukaan :

Korban merupakan rujukan bahwa telah mengalami operasi bedah perut (post laparatomi) di Rumah Sakit Bantaeng dengan riwayat luka tusuk (vulnus ictum) 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Keluhan saat masuk Rumah Sakit adalah susah buang air besar dan nyeri seluruh dinding perut, mengeluh tidak bisa buang air besar sejak satu hari sebelum masuk Rumah Sakit, disertai dengan mual, muntah, nyeri seluruh dinding perut. Terdapat benjolan sebesar telur bebek di perut kanan bawah, ada nyeri, demam, buang air kencil lancar tetapi jumlah menurun. --------------------------------------------------------Pada korban ditemukan: ----------------------------------------------------------------a. Primary survey (Tanda-Tanda Vital), dua puluh enam November dua ribu tiga belas: --------------------------------------------------------------

1) Airway (Saluran napas) : Bebas

2) Breathing (Pernapasan): Dua puluh kali per menit.

3) Circulation (Sirkulasi Darah): Seratus per enam puluh millimeter air raksa. -----------------------------------------------------------------------------4) Denyut nadi: delapan puluh lima kaliper menit.---------------------------5) GCS (Tingkat kesadaran): tingkat kesadaran baik(GCS = 15, Eye(respon mata = empat),Motorik (respon pergerakan = enam, Verbal(respon suara = lima).--------------------------------------------------6) Suhu tubuh :Tiga puluh tujuh koma lima derajat celcius

b. Secondary survey (Status lokalis).---------------------------------------------1) Daerah kepala: Tidak ada kelainan tertentu.--------------------------------2) Daerah wajah : Tidak ada kelainan tertentu---------------------------------3) Daerah mata: Tidak ada kelainan tertentu ----------------------------------

4) Daerah telinga: Tidak ada kelainan tertentu --------------------------------

5) Daerah leher : Tidak ada kelainan tertentu ---------------------------------

6) Daerah dada : Tidak ada kelainan tertentu ----------------------------------7) Daerah perut : Tampak luka bekas operasi, tampak benjolan di regio Inguinal Dextra (perut kanan bawah) dengan ukuran lima belas sentimeter kali sepuluh sentimeter, warna kemerahan. -------------------8) Daerah punggung : Tidak ada kelainan tertentu---------------------------

9) Daerah lengan kiri: Tidak ada kelainan tertentu--------------------------10) Daerah lengan kanan: Tidak ada kelainan tertentu ------------------------11) Daerah tangan kiri: Tidak ada kelainan tertentu ---------------------------

12) Daerah tangan kanan : Tidak ada kelainan tertentu -----------------------13) Daerah tungkai kanan: Tidak ada kelainan tertentu------------------------14) Daerah tungkai kiri: Tidak ada kelainan tertentu---------------------------15) Daerah kaki kanan: Tidak ada kelainan tertentu---------------------------

16) Daerah kaki kiri : Tidak ada kelaianan tertentu----------------------------2. Pemeriksaan penunjang :---------------------------------------------------------------a. Pemeriksaan laboratorium: Pada pemeriksaan darah rutin:RBC 2,17x106/mm3 (nilai normal 3,80-5,80/mm3)

HGB 7,0 g/dL (nilai normal 12,0-16,0 g/dL)

HCT 21,7 % (nilai normal 37,0-47,0 g/dL)

PLT 26000/mm3 (nilai normal 150000-400000/mm3)WBC 30x103/mm3 (nilai normal 4,0-10,0x103/mm3)

BT 2 menit 30 detik (nilai normal 1-7 menit)

CT 6 menit (nilai normal 4-10 menit)

GDS 85 mg/dL (nilai normal 140 mg/dL)

Pada pemeriksaan Analisis gas darah:

pH 7,61 (nilai normal 7,35-7,45)

pCO2 25,3 mmHg (nilai normal - )

SO2 97,6% (nilai normal -)

PO2 80 mmHg (nilai normal 80-100 mmHg)

HCO3 25,6 mmol/l (nilai normal 22-26 mmol/l)

ctO2 12,2 vol%BE 5,1 mmol/l (-2 s/d +2 mmol/l)

Kesan: alkalosis respiratorik.3. Tindakan/Pengobatan :-----------------------------------------------------------------Pengobatan: Oksigen 8 liter per menit via Non- Rebreathing Mask (NRM), Infus Natrium Chlorida 0,5%: Dextrose 5%: Clinimix dengan perbandingan 400: 400: 1000 per 24 jam, Transfusi Whole Blood (WB) empat kantong, Transfusi Fresh Frozen Plasma (FFP) dua kantong, obat-obat (Imipenem1 gram per 12 jam per intravena, Farmadol 1 gram per 8 jam per intravena, Ranitidin 50 miligram per 8 jam per intravena).Kondisi pasien pada tanggal dua puluh tujuh November dua ribu tiga belas

1) Airway (Saluran napas) : Bebas2) Breathing (Pernapasan): dua puluh dua kali per menit.3) Circulation (Sirkulasi Darah): Seratus per enam puluh millimeter air raksa.4) Denyut nadi: delapan puluh lima empat kali per menit.5) GCS (Tingkat kesadaran): tingkat kesadaran baik(GCS = 15, Eye(respon mata = empat),Motorik (respon pergerakan = enam, Verbal(respon suara = lima).6) Suhu tubuh : Tiga puluh tujuh derajat celciusKondisi pasien pada tanggal dua puluh delapan November dua ribu tiga belas

1) Airway (Saluran napas) : Bebas2) Breathing (Pernapasan): tiga puluh enam kali per menit.3) Circulation (Sirkulasi Darah): seratus Sembilan per tujuh puluh tiga millimeter air raksa.4) Denyut nadi: seratus dua puluh tiga kali per menit.5) GCS (Tingkat kesadaran): tingkat kesadaran baik (GCS = 15, Eye (respon mata = empat), Motorik (respon pergerakan = enam, Verbal (respon suara = lima).6) Suhu tubuh : tiga puluh enam koma enam derajat celciusKondisi pasien pada tanggal dua puluh sembilan November dua ribu tiga belas

1) Airway (Saluran napas) : Bebas2) Breathing (Pernapasan): tiga puluh lima kali per menit.3) Circulation (Sirkulasi Darah): 4) Denyut nadi: seratus lima kali per menit.5) GCS (Tingkat kesadaran): tingkat kesadaran baik(GCS = 15, Eye(respon mata = empat),Motorik (respon pergerakan = enam, Verbal(respon suara = lima).6) Suhu tubuh : tiga puluh enam koma dua derajat celcius.Kondisi pasien pada tanggal tiga puluh November dua ribu tiga belas

1) Airway (Saluran napas) : Bebas2) Breathing (Pernapasan): dua puluh empat kali per menit.3) Circulation (Sirkulasi Darah): lima puluh delapan per tiga puluh tiga millimeter air raksa4) Denyut nadi: seratus dua puluh kali per menit

5) GCS (Tingkat kesadaran): tingkat kesadaran baik (GCS = 2x, Eye (respon mata = satu), Motorik (respon pergerakan = satu, Verbal (respon suara = sulit dinilai).6) Suhu tubuh : tiga puluh tiga derajat celcius.4. Kondisi pasien setelah pengobatan: pasien dinyatakan meninggal pada tanggal tiga puluh bulan November tahun dua ribu tiga belas pada pukul tiga belas nol nol waktu Indonesia Tengah di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar-----------------II.KESIMPULAN---------------------------------------------------------------------------Telah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Samuel Sampetoding, Sp.B, KBD selaku dokter Ahli Bedah Digestif terhadap korban bernama Marniati umur sembilan belas tahun, bertempat di Instalasi Gawat Darurat Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. WahidinSudirohusodo Makassar, pada tanggal dua puluh enam bulan November tahun dua ribu tiga belas pukul sembilan belas lewat dua puluh lima menit Waktu Indonesia Bagian Tengah. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa korban datang dengan kesadaran baik, pada daerah perut tampak luka bekas operasi dan pada perut kanan bawah tampak pula benjolan dengan ukuran lima belas sentimeter kali sepuluh sentimeter, warna kemerahan; tanda vital didapatkan tanda-tanda syok; pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan sel darah putih (lekosit)=tiga puluh ribu per millimeter kubik, penurunan sel darah merah (eritrosit)= dua juta seratus tujuh puluh ribu per millimeter kubik, penurunan keping darah (trombosit)= dua puluh enam ribu per millimeter kubik, penurunan konsentrasi darah (hematokrit)= dua puluh satu koma tujuh persen, dan peningkatan tekanan karbondioksida dalam darah (pCO2)= dua puluh lima koma tiga millimeter air raksa, keadaan tersebut menunjukkan bahwa korban mengalami gagal sirkulasi akibat infeksi yang berat (syok sepsis). Syok sepsis tersebut diakibatkan oleh adanya infeksi yang menyeluruh pada rongga perut (peritonitis), disebabkan oleh adanya gangguan pergerakan usus akibat adanya sumbatan (ileus obstruksi parsial). Akibatnya membahayakan jiwa korban. Setelah perawatan korban meninggal dunia. --------------------------------------------III. PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------Demikian Visum et Repertum ini kami buat dengan penguraian sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya sebaik-baiknya serta mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan.------------------------------------------------------------------Makassar, 18 September 2015

Dokter Ahli Forensik dan Medikolegal Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dr. Jerny Dase, SH, Sp.F, M.Kes

dr. Samuel Sampetoding, Sp.B, KBD6