copy of kecoa swingfog fogging

19
LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi tugas semester ganjil mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu – B Disusun oleh : 1. Faathiroh Mukholifah (P07133112018) 2. Galih Fajar Kurniawan (P07133112020) 3. Retno Arif Utami (P07133112050) 4. Winda Sari (P07133112060) 5. Wiwit Handayani (P07133112061) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Upload: novita-anggraini

Post on 12-Apr-2016

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kecoaswingfogfoggingkesehatan lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi tugas semester ganjil mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu – B

Disusun oleh :

1. Faathiroh Mukholifah (P07133112018)

2. Galih Fajar Kurniawan (P07133112020)

3. Retno Arif Utami (P07133112050)

4. Winda Sari (P07133112060)

5. Wiwit Handayani (P07133112061)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2013

Page 2: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI KECOA

A. Hari / Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2013B. Lokasi Praktik : Lab. Parasitologi JKLC. Materi Praktik : Identifikasi Vektor Kecoa

D. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi kecoa secara benar.

2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kecoa yang didapatkan.

E. Dasar Teori

Kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran, hotel,

rumah sakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Serangga ini sangat

dekat kehidupannya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab

dan banyak terdapat makanan. Hidupnya berkelompok, dapat terbang, aktif pada

malam hari seperti di dapur, di tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-

saluran air kotor, umumnya menghindari cahaya, siang hari bersembunyi di

tempat gelap dan sering bersembunyi dicela-cela. Serangga ini dikatakan

pengganggu karena mereka biasa hidup ditempat kotor dan dalam keadaan

terganggu mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Kecoa mempunyai

peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Peranan tersebut antara

lain :

1. Sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.

2. Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.

3. Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal

dan pembengkakan kelopak mata.

Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara

lain, Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam

penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, dan

Polio pada anak-anak. Penularan penyakit dapat terjadi me lalui organisme

patogen sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan,

dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari

Page 3: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit

tersebut menkontaminasi makanan.

Morfologi Kecoa

Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral.

Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata

majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga

pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan tidak bersisik,

berwarna coklat sampai coklat tua.

Jenis-jenis kecoa

Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies

diantaranya umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta americana

(American Cockroach), Blattela germanica (German Cockroach), Blatta

orientalis (Oriental Cockroach), dan Supella langipalpa (Brown Banded

Cockroach) keempat species kecoa tersebut dari kapsul telur, nymfa dan

dewasanya.

F. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Petridish

b. Pipet

c. Label identifikasi kecoa

2. Bahan

a. Kecoa

b. Chloroform

c. Kapas

G. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

2. Mengambil kecoa yang masih berada dalam botol. Apabila kecoa masih

dalam keadaan hidup maka kecoa di biuskan atau dibunuh menggunakan

chloroform.

Page 4: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

3. Memindahkan kecoa yang sudah mati kedalam petridish untuk

diidentifikasi.

4. Melakukan identifikasi kecoa dan mencatat hasil identifikasi.

5. Membersihkan tempat praktikum kembali.

H. Hasil Kerja

Lokasi pengambilan sampel kecoa disalah satu rumah mahasiswa daerah

Mbener, Sayegan, Sleman, Yogyakarta.

No Spesies Kecoa Jenis Kelamin

Jumlah Ciri-ciri

1 Periplaneta americana

Betina 3 Mempunyai panjang ± 3 cm, sayap sempurna, panjang sayap sama dengan panjang tubuh kecoa, kecoa berwarna cokelat.

2 Periplaneta americana

Jantan 1 Mempunyai panjang ± 3 cm, sayap sempurna, panjang sayap lebih panjang daripada panjang tubuh kecoa, kecoa berwarna cokelat.

Jumlah kecoa 4

I. Pembahasan

Dari hasil Praktikum identifikasi vektor kecoa yang lokasi pengambilan sampel kecoa disalah satu rumah mahasiswa daerah Mbener, Sayegan, Sleman, Yogyakarta didapatkan 4 ekor kecoa. Penangkapan kecoa menggunakan waktu 1 x 24 jam. Dari hasil identifikasi jenis kecoa yang didapat merupakan kecoa Periplaneta americana. Jumlah kecoa yang berjenis kelamin betina sebanyak 3 ekor dengan ciri-ciri mempunyai panjang ± 3 cm, sayap sempurna, panjang sayap sama dengan panjang tubuh kecoa, kecoa berwarna cokelat dan kecoa jenis kelamin jantan sebanyak 1 ekor dengan ciri-ciri mempunyai panjang ± 3 cm, sayap sempurna, panjang sayap lebih panjang daripada tubuh kecoa, kecoa berwarna cokelat.

J. Kesimpulan

Kecoa yang didapat didaerah Mbener, Sleman, Yogyakarta berjumlah 4 ekor

penangkapan selama 1 x 24 jam. Spesies kecoa yang diperoleh yaitu Periplaneta

americana berjenis kelamin betina 3 ekor dan berjenis kelamin jantan 1 ekor.

Page 5: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGGUNAAN ALAT SWINGFOG

A. Hari / Tanggal : Kamis, 21 november 2013B. Lokasi Praktik : Auditorium lama Poltekkes YogyakartaC. Materi Praktik : Cara Penggunaan Alat Swingfog

D. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja alat swingfog

2. Mahasiswa dapat menggunakan alat swingfog dengan baik dan benar.

E. Dasar Teori

Swingfog adalah pengasapan insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan

dengan cara menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan rumah atau lingkungan

sekitar rumah diharapkan nyamuk yang berada dihalaman maupun didalam rumah

terpapar dengan insektisida dan dapat dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan

penyakit DBD salah satunya ditunjukkan untuk mengurangi kepadatan vektor DBD

secara kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan (fogging) yaitu menggunakan alat

yang diberi nama swingfog. Fogging adalah untuk membunuh sebagian besar vektor

infektife dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu

kegiatan ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup 

sampai dimana pembawa virus tumbuh sendiri. Alat yang digunakan untuk fogging terdiri

dari portable thermal fog machine  dan ultra low volume ground sprayer mounted.

Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai

dengan 10.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang

hari nyamuk sudah tidak beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena

udara terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan dilakukan pada keadaan hujan

karena sia-sia saja melakukan pengasapan.

Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh

nyamuk dewasa yang mengandung virus . namun, fogging hanya efektif selama

dua hari. Selain itu, jenis insektisida yang digunakan untuk fogging ini juga harus

ganti-ganti untuk menghindari resistensi dari nyamuk.

Page 6: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah digunakan untuk membasmi

nyamuk bagi kesehatan masyarakat saat ini banyak bermunculan fenomena

resistensi terhadap bahan insektisida yang umum digunakan, antara lain:

malathion, temephos, tenthion, permethrin, profoxur, dan fenithrothion. Cara itu

sangat lazim digunakan pada saat outbreak terutama pada bulam-bulan kritis

seranga DBD. Walaupun bahan aktif yang digunakan itu tidak selalu efektif

mengendalikan vektor karena dibeberapa tempat, Aedes sudah menunjukkan

resistensi terhadap beberapa insektisida yang digunakan. Hampir semua populasi

aedes aegypti menunjukkan ketahanan terhadap insektisida pyrethroid,

permethrin, dan deltamethrin. Kalaupun pengasapan masih digunakan hasilnya

hanya dapat menghalau atau membunuh naymuk dewasa tetapi tidak termasuk

larvanya. Pengasapan dengan malathion 4 persen dengan pearut solar, yang dinilai

masih efektif hanya mampu membunuh nyamuk dewasa pada radius 100-200

meter dari jarak terbang nyamuk yang hanya efektifitas satu sampai dua. Dalam

kondisi seperti itu, penggunaan insektisida selain kurang efektif dan mahal juga

berbahaya mterhadap kesehatan dan lingkungan.

Bahaya Fogging:

a.       Dapat mengganggu saluran pernapasan

b.        Bila dilakukan fogging terus menurun nyamuk dapat kebal terhadap bahan

kimia.

c.         Dapat mengakibatkan keracunan terhadap makanan yang  terkena asap

fogging.

Cara-cara Pelaksanaan Fogging:

Selama ini masyarakat begitu mengandalkan fogging untuk menekan laju

penularan penyakit DBD. Karena itu ada beberapa hal penting yang perlu kita

ketahui mengenai fogging  antara ain sebagai berikut:

a.       Bahwa fogging efektif untuk membasmi vektor  atau nyamuk Aedes agyepti 

dewasa saja karena itu upaya fogging saja tidaklah terlal efekif untuk menekan

laju penularan DBD  dimasyarakat meski tidak berarti upaya melakuka fogging

sia-sia.

b.      Efek fogging hanya efektif bertahan selama dua hari.

Page 7: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

c.        Selain itu, jenis insektisida yang dipergunnakan mesti diganti secara periodik

untuk menghindari kekebalan (resistensi nyamuk Aedes)

      Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan swingfog untuk

mendapatkan hasil yang optimal adalah sebagai berikut:

a.       Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion, konsentrasi

larutan adalah 4-5%.

b.      Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan

debit keluaraan yang diinginkan.

c.        Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.

d.      Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih 500 m2

atau 2/3 menit untuk satu rumah dan halamnnya.

e.        Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari nyamuk,

yaitu 06.00 sampai 10.00.

      Dalam pelaksanaan foging ini pun telah diperhatikan hal-hal diatas

sehingga diharapkan hasilnya juga optimimum.

      Mesin pengabut Swing Fog dengan bahan bakar bensin yang

dikembangkan oleh Motan, bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa.

Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar dalam ruang

pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa per detik. Gas

hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang pembakaran.

Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas, kemudian pecah

menjadi jutaan partikel kecil, dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal.

Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia mengalir berkisar antara

40 sampai 60 derajat Celcius tanpa mengurai komposisi bahan aktif, larutan bahan

kimia yang terkena panas disini, tidak lebih dari 4 sampai 5 mili detik. Oleh sebab

itu bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai.

      Pada sistem kerja mesin pengabut ini, tidak ada bagian bagian suku cadang

yang bergerak. Tenaga listrik yang berasal dari 4 buah batu batere biasa, hanya

digunakan untuk menghidupkan mesin

Page 8: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

F. Alat dan Bahan

a. Alat

Swingfog

b. Bahan

Bensin.

Pestisida

Solar

G. Cara Kerja

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Kemudian memasukan larutan pestisida, bensin, solar dan bateray sesuai

dengan tempatnya pada mesin swingfog

c. menghidupkan mesin dengan cara membuka kran bensin dan pompa sebanyak

5 kali, kemudian menekan tombol starter secara bersama-sama dengan

memompa beberapa kali hingga mesin swingfog hidup.

d. Mengangkat atau menggendong dan mengarahkan mulut mesin ketempat yang

akan difogging.

e. Membuka kran larutan maka asap akan menyembur keluar dari mulut mesin

atau nozzle.

f. Jika target sudah selesai, kran larutan ditutup kembali hingga asap tidak lagi

menyembur keluar dari dari mulut mesin.

H. Pembahasan

Swingfog adalah alat yang sering digunakan dalam penyemprotan pada

kasus Demam Berdarah atau Demam Chikungunya. Bahan aktif yang digunakan

adalah malation (pada beberapa daerah tidak lagi menggunakan malation)

dicampur dengan solar. Sebagai pembangkitnya menggunkan bensin. Prinsip kerja

alat ini sangat unik. Cara menghidupkannya juga unik, yaitu dengan memompa

pada bagian atas yang berbentuk bulat setengah lingkaran dan berbahan karet.

Output yang dikeluarkannya adalah asap.

Page 9: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGGUNAAN ALAT SPRAYCAN

A. Hari / Tanggal : Kamis, 21 November 2013B. Lokasi Praktik : Auditorium lama Poltekkes YogyakartaC. Materi Praktik : Cara Penggunaan Alat Spraycan

D. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja alat spraycan.

2. Mahasiswa dapat menggunakan alat spraycan dengan baik dan benar

E. Dasar Teori

Alat ini hanya digunakan untuk penyemprotan nyamuk malaria. Berbentuk

seperti alat penyemprot hama. Tidak membutuhkan bahan bakar untuk

menghidupkannya. Tetapi dengan menggunakan udara. Cara kerjanya yaitu, dengan

menyemprotkan bahan aktifnya ( ICON ) yang dicampur dengan air ke dinding

rumah. Output yang dikeluarkannya adalah berbentuk cairan.

      Kelebihannya : efektif dalam waktu yang lama. Kurang lebih 2-3 bulan.

Fungsinya menahan nyamuk masuk kedalam rumah dan menghindari nyamuk

menempel pada dinding dalam dan luar rumah.

Kekurangan : membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaanya. Sangat

beracun bagi manusia terutama anak-anak.

F. Alat dan Bahan

a. Alat

Spraycan

Alat tulis

b. Bahan

Insektisida yang telah ditentukan dosisnya

G. Cara Kerja

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Menentukan berapa banyaknya bahan insektisida dan dosis yang diperlukan.

c. Memasukanlarutan pestisida dan air kedalam tangki spraycan

d. Memompa alat sebanyak 50 kali untuk mendapatkan tekanan yang sesuai

Page 10: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

e. Mengangkat atau menggendong alat, kemudian mengarahkan nozzle kedinding

yang akan di semprot larutan.

f.Mengatur jarak antara nozzle dengan dinding ± 46 cm agar lebar pancaran dapat

mencakup 75 cm, dilakukan selama 3 menit.

g. Jika penyemprotan telah dilakukan selama 3 menit, kemudian mengatur kembali

tekanan dengan memompa sebanyak 25 kali agar tekanan tetap

h.  Melakukan penyemprotan sampai larutan dalam tangki habis.

H. Pembahasan

Prinsip kerja alat penyemprot adalah memecah cairan menjadi butiran

partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini

maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan dinding.

Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses

pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni

cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan

akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut.  Cairan dengan

tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga

cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

Page 11: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGGUNAAN ALAT MIST BLOWER

A. Hari/tanggal : Kamis, 21 November 2013B. Lokasi Praktik : Audit Lama Poltekkes YogyakartaC. Materi Praktik : Cara Penggunaan Alat Mist blowerD. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja alat mist blower2. Mahasiswa dapat menggunakan alat mist blower dengan baik dan benar

E. Dasar Teori :

Mist blower adalah salah satu tipe sprayer yang menggunakan tenaga

motor berukuran kecil, yang dikonstruksi untuk dapat memecah suatu cairan atau

larutan suspensi menjadi partikel-partikel yang halus (atomized) dari suatu cairan

pengendali hama dan penyakit tanaman yang berkonsentrasi tinggi ke dalam suatu

arus udara berkecepatan tinggi.

Mist blower ini di samping dapat menghembuskan bahan dalam bentuk

cairan, dapat pula digunakan untuk menghembuskan bahan kimia dalam bentuk

bubuk atau dalam bentuk butiran, itulah sebabnya mist blower dapat pula disebut

duster.

Mist blower adalah instument yang digunakan untuk membasmi hama

dengan cara mengisinya dengan pestisida yang sesuai. Mist blower berbeda

dengan foging karena foging menghasilkan asap sedangkan mist blower

menghasilkan cold fog atau asap dingin yang lebih berat sehingga partikel akan

jatuh ke bawah. Mist blower  bertujuan bukan untuk langsung membunuh tetapi

lebih kepada melekatkan residu yang menyebabkan kecacatan pada pertumbuhan

insekta/serangga.

Cara penyemprotan yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan

secara rata pada tempat-tempat yang berpotensi adanya nyamuk dan berjalan

mundur menjauhi tempat yang sudah disemprot. Ketika melakukan

penyemprotan wajib untuk menggunakan APD  (alat pelindung diri) seperti

Page 12: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

masker dan sarung tangan. Selain itu menggunakan formulasi/ takaran yang sesuai

dan efektif untuk nyamuk.

F. Alat dan Bahan : Mist blower Bensin campur (oli campur) Insektisida yang telah ditentuka dosisnya

G. Cara Kerja :

Buka aliran bensin

Apabila mesin masih dingin, tekan choke karburator sehingga bensin di tempat karburator penuh

Buka gas kurang lebih setengahnya

Tarik starter dengan hati-hati, jangan dihentakkan

Apabila mesin hidup, mulailah mengatur gas sehingga mesin berjalan normal

Page 13: Copy of Kecoa Swingfog Fogging

Spraycan Swingfog

Mist blower

http://garudasby.blogspot.com/2010/06/teknologi-agroindustri.html

http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Kecoa.pdf