corporate social responsibility (csr) pt. poso...

161
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO ENERGY DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SULEWANA, KECAMATAN PAMONA UTARA, KABUPATEN POSO, SULAWESI TENGAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH: DESHINTA RIA LIANY NIM: 1113054100024 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017/1438H

Upload: dinhhuong

Post on 20-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO ENERGY

DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SULEWANA,

KECAMATAN PAMONA UTARA, KABUPATEN POSO,

SULAWESI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH:

DESHINTA RIA LIANY

NIM: 1113054100024

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017/1438H

Page 2: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024
Page 3: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024
Page 4: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

ABSTRAK

Deshinta Ria Liany

1113054100024

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy dalam Pemberdayaan

Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso,

Sulawesi Tengah

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Corporare Social Responsibility (CSR)

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan

potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri,

harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri

secara mandiri. Sedangkan, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu

konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap sosial maupun

lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui CSR PT. Poso Energy dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, dimana penulis meneliti data primer di lapangan dan data sekunder.

Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, karena penelitian

ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang

dilaksanakan oleh CSR PT. Poso Energy sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi

dokumen.

Hasil penelitian menunjukkan adanya program-program CSR PT. Poso

Energy yang termasuk kategori Pemberdayaan Masyarakat yaitu budidaya ikan sidat,

kebun percontohan dan penyelamatan danau poso. Berdasarkan teori CSR dari

PIRAC Pola CSR yang diterapkan oleh CSR PT. Poso Energy ada tiga, yaitu

keterlibatan langsung, pola ini diterapkan di dalam setiap program yang

dilaksanakan; melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, pola ini diterapkan

pada program penyelamatan danau poso, dan program pendidikan/beasiswa. Dalam

pola ini, PT. Poso Energy menjalankan CSR dengan melalui Yayasan Hadji Kalla;

dan bermitra dengan pihak lain, yaitu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dalam

program penyelamatan danau poso. Sesuai dengan teori dari Isbandi Rukminto Adi

tentang tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh CSR PT. Poso

Energy yaitu ada 5, seleksi lokasi/wilayah, sosialisasi pemberdayaan masyarakat,

proses pemberdayaan masyarakat, pemandirian masyarakat dan pendampingan

masyarakat. Perbedaan dengan teori tersebut adalah dalam tahapan pemandirian

masyarakat, CSR PT. Poso Energy tidak melaksanakan tahapan tersebut secara detail.

Page 5: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy dalam

Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten

Poso, Sulawesi Tengah”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari materi, maupun sistematika pembahasannya. Oleh karena itu,

segala kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini lebih lanjut,

penulis akan terima dengan senang hati.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak, baik berupa bimbingan, saran, data, maupun dorongan moril. Oleh

karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Ismet Firdaus, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang di dalam

kesibukannya beliau masih meluangkan waktunya untuk penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Suhaimi selaku Ketua Sidang, Bapak Ahmad Zaky selaku Penguji I, dan

Ibu Rosita Tandos selaku Penguji II. Terimakasih telah bersedia untuk menjadi

penguji sidang dan memberikan nilai terbaik untuk penulis.

Page 6: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

4. Bapak dan mama tercinta yang telah sangat banyak memberikan do’a dan

dukungan kepada penulis baik secara moril maupun materil sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan penulis.

5. Kakakku dan adikku yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

6. Staff dan karyawan PT. Poso Energy terutama staff CSR yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Iqbal Fatahilah yang selalu setia mendampingi, memberikan semangat, dan

mendo’akan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku di Cileungsi Rahmalia Herwindani, Ella Floresty Nasution,

Rizky Nurul, Garcia Muthiasari, Nadia Putri Riyadi, Annisa Rahayu, Eriska

Martiana, Esti Widyastuti, dan Marina Susan. Terimakasih atas do’a dan

semangat dari kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuanganku Aisyah Perwitasari, Julia Rahmania, Elita

Noveliyanti, Nur Yaumil Fithroh, Anindia Prestiawani Rizky, Noor Rachmawaty,

dan Rahmah Adhawiyah. Terimakasih telah menjadi teman di kampus sejak awal

menjadi mahasiswi hingga hari ini. Persahabatan dan kenangan indah bersama

kalian tidak akan pernah penulis lupakan.

10. Teman-teman baikku Enung Khoeriyyah, Della Azizah, Fitta Fauziah, Indah

Choirunnisa, Vita Renita, dan teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2013

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kerjasama kalian

selama 4 tahun ini, semoga tali silaturahmi kita tidak akan pernah putus.

Page 7: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

11. Sahabatku di kosan permata, Ima Halimatussadiyah, Fauziah Nuruk Khotimah,

Nindy Mahira, Imroatul Azizah, Khairotun Nihlah, Ajrine Rahmah, Zahra Nadhia,

dan Siti Fathiyah. Terimakasih telah menjadi sahabatku sejak awal masuk kuliah.

Aku tidak akan pernah melupakan kalian. Semoga sukses untuk kita semua.

Jakarta, 18 Mei 2017

Penulis

Page 8: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan Masalah 9

C. Perumusan Masalah 9

D. Tujuan Penelitian 10

E. Manfaat Penelitian 11

F. Tinjauan Pustaka 12

G. Metodologi Penelitian 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Corporate Social Responsibility (CSR) 22

B. Pemberdayaan Masyarakat 28

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 28

2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat 36

3. Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat 38

4. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat 47

5. Pendampingan Masyarakat 55

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan 61

1. Sejarah Kalla Group 61

2. Sejarah PT. Poso Energy 64

3. Visi dan Misi Perusahaan 68

4. Lokasi PLTA Pamona 2 69

5. Gambaran Umum Lokasi 70

6. Kondisi Topografi 70

B. Gambaran Program CSR PT. Poso Energy 73

1. Visi dan Misi CSR PT. Poso Energy 74

2. Struktur Organisasi CSR PT. Poso Energy 74

3. Master Plan CSR PT. Poso Energy 74

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Data 84

1. Gambaran Desa Sulewana 84

2. Gambaran Program Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sulewana 92

a. Budidaya Ikan Sidat 92

b. Kebun Percontohan 97

c. Penyelamatan Danau Poso 100

B. Analisis Data 107

1. Pola CSR 107

2. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat 109

BAB V PENUTUP 117

DAFTAR PUSTAKA 119

Page 9: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Teknik Pemilihan Informan 16

Tabel 2.1 Tiga Model Intervensi dalam Intervensi Komunitas 33

Tabel 3.1 Perusahaan Milik Kalla Group 64

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Sulewana 85

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sulewana 86

Tabel 4.3 Tingkat Kesehatan Masyarakat Desa Sulewana 87

Tabel 4.4 Tingkat Penerangan Desa Sulewana 88

Tabel 4.5 Tingkat Lingkungan Desa Sulewana 89

Tabel 4.6 Tingkat Pendapatan Masyarakat Desa Sulewana 90

Tabel 4.7 Tingkat Tenaga Kerja Desa Sulewana 91

Tabel 4.8 Tingkat Kesejahteraan Desa Sulewana 91

Page 10: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi PLTA Pamona 2 69

Gambar 3.2 Kondisi Aliran Sungai di Lokasi PLTA Pamona 2 72

Gambar 4.1 Kegiatan Budidaya Ikan Sidat 97

Gambar 4.2 Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy 99

Gambar 4.3 Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy 100

Gambar 4.4 Pendekatan Penyelamatan DAS Poso 104

Gambar 4.5 Kegiatan Pengarahan dalam Penyelamatan DAS Poso 106

Page 11: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Alokasi Dana CSR Bidang Pendidikan 75

Diagram 3.2 Alokasi Dana CSR Bidang Society 77

Diagram 3.3 Alokasi Dana CSR Bidang Kesehatan 79

Diagram 3.4 Alokasi Dana CSR Bidang Environmental Protection 80

Diagram 3.5 Alokasi Dana CSR Bidang Community Development 83

Page 12: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia

mencapai 28,01 juta orang (10,86%), berkurang sebesar 2,5 juta orang

dibandingkan dengan kondisi September 2015 yang sebesar 28,51 juta orang

(11,13%). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September

2015 sebesar 8,22%, turun menjadi 7,79% pada Maret 2016. Sementara

persentase penduduk miskin di daerah pedesaan naik dari 14,09% pada

September 2015 menjadi 14,11% pada Maret 2016.1

Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan

yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan. Pembangunan

suatu negara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi

juga tanggung jawab sektor swasta dan masyarakat. Dalam hal ini, partisipasi

dari masyarakat sangat dibutuhkan sebagai sarana checks and balances bagi

pemerintah, mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah, serta

mempengaruhi kebijakan pemerintah.2

Berbagai program pembangunan senantiasa terus dilakukan oleh

pemerintah, dengan tujuan untuk suatu perubahan ke arah kehidupan

1 http://www.bps.go.id (diakses pada Hari Kamis, 15 November 2016, pukul 10:25 WIB)

2 Yuniarti Wahyuningrum, dkk., Pengaruh Program Corporate Social Responsibility

terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta

Indah Otsuka Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan),(Jurnal Administrasi

Publik (JAP), Vol.I No.5) h. 109

Page 13: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

2

masyarakat yang lebih baik. Dinamika program pembangunan telah

membawa keragaman program serta berbagai konsep pembangunan yang

akan menjadi pilihan untuk program pembangunan. Konsep pemberdayaan

masyarakat, pada akhir-akhir ini telah menjadi salah satu pendekatan penting

dalam program pembangunan masyarakat. Konsep yang lebih dikenal dengan

Community Development (CD) ini, merupakan perpaduan antara program

pembangunan dengan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari

Stakeholder pembangunan di Indonesia.Setiap perusahaan di Indonesia

melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus

maupun tujuan umum yang telah mereka tentukan. Kegiatan-kegiatan yang

direncanakan oleh perusahaan umumnya akan melibatkan berbagai macam

pihak, baik dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari pihak luar, seperti

pemerintah, pihak asing, masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan inilah yang

dapat membantu mempercepat pembangunan diIndonesia.

Pembangunan nasional hendaknya dimaknai dengan

pengembangan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.3

Pembangunan nasional pada dasarnya tidak hanya tanggung jawab

pemerintah untuk melaksanakannya, tetapi juga anggota masyarakat dan juga

pihak swasta yang berwujud korporat untuk terlibat langsung maupun tidak

langsung dalam usaha pengembangan masyarakat. Hal ini dimaknai sebagai

tanggung jawab sosial korporat (CSR) yang mengarah pada pengembangan

3Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:

Rekayasa Sains, 2013) h. 25

Page 14: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

3

masyarakat lokal sekitar korporat itu berdiri. Sedangkan pemerintah baik

pusat maupun daerah menyediakan perangkat peraturannya sebagai regulator

dalam hubungan antara masyarakat, swasta, dan pemerintah.4

Seperti yang telah dibahas oleh penelitian sebelumnya oleh

Syamsudin Moh. Bahar, bahwa pada hakikatnya berdirinya sebuah entitas

bisnis di latar belakangi oleh motif mengumpulkan profit bagi para

shareholder nya. Namun tidak dapat dipungkiri selain dampak positif dari

berdirinya sebuah entitas bisnis di sisi yang lain terdapat pula dampak negatif

yang ditimbulkan seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan sosial,

penghilangan mata pencaharian, krisis air, dan pelanggaran HAM. Hal ini

tentu sangat merugikan terutama terhadap masyarakat terdampak yang tidak

jarang menimbulkan resistensi dari masyarakat yang merasakan dampak

buruk dari usaha mengumpulkan profit.5Hal ini tentu dapat mengganggu

eksistensi perusahaan tersebut. Salah satu kasus dampak negatif yang

ditimbulkan oleh perusahaan dan merugikan masyarakat yaitu kasus PT.

Unocal yang bergerak di bidang penambangan minyak. Perusahaan tersebut

menimbulkan pencemaran akibat limbah minyak yang menyebabkan

rusaknya ekosistem dan kesuburan tambak yang menjadi mata pencaharian

masyarakat sekitar. Hal ini menimbulkan resistensi masyarakat terhadap PT.

Unocal bahkan hingga tuntutan penutupan perusahaan.6

4Ibid, h. 12

5Syamsudin Moh. Bahar, Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. PLN

(PERSERO) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Ulu

Saddang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Sulsel, (Makassar, Universitas Hasanuddin,

2016) h. 1 6Ibid, h. 1

Page 15: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

4

Dalam Islam diakui adanya suatu tanggung jawab sosial. Al-

Qur‟an telah memberi petunjuk sebagaimana yang tertera dalam (Al-Qashash

: 77)

Artinya :” Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang

telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan

bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan.”7

Ayat tersebut mengandung makna bahwa manusia hidup tidak

hanya untuk mencari kebahagiaan duniawi, namun juga harus mementingkan

kehidupan di akhirat kelak. Maka, Allah memerintahkan manusia untuk

berbuat baik kepada orang lain. Seperti hal nya suatu perusahaan,

perusahaaan dibangun tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan, namun

juga untuk memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan

tersebut.Jangan sampai perusahaan tersebut melupakan kelestarian

lingkungan sehingga membuat kerusakan alam.

Seperti yang telah dibahas dalam skripsi sebelumnya oleh Zulfitri,

ayat di atas menjadi isyarat bahwa lembaga bisnis harus memiliki landasan

filosofi yaitu economic/professionalism philoshopy yang merupakan pijakan

umum sebuah bisnis untuk merealisasikan tujuan yang bersifat profit oriented.

7Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta, Mekar Surabaya, 2004),

h. 556

Page 16: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

5

Ini berarti bahwa semua lembaga bisnis harus dikelola secara profesional

agar menghasilkan keuntungan dan perkembangan yang baik.Citra

perusahaan di mata masyarakat sangat berpengaruh terhadap produk yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut.8

Penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan

perundang-undangan dan keputusan menteri. Pelaksanaan CSR bagi

Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007.

Undang-Undang ini berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007.

UU PT No. 40 Tahun 20079

Pasal 74 (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan)

1) Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan.

2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan kewajiban Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial san Lingkungan

diatur dengan peraturan pemerintah.

Kemudian pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (UUPM)10

, Pasal 15 huruf (b) mewajibkan setiap

penanam modal di Indonesia melakukan tanggungjawab sosial perusahaan.

Apabila penanam modal tidak melakukan kewajiban tersebut maka undang-

8

Zulfitri, Pemberdayaan Masyarakat melalui Corporate Social Responsibility PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., (Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011), h. 6 9Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 (di download dari tka-online.naker.go.id/pdf/uu40-

2007_PT pada tanggal 7 November 2016) 10

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (di download

bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU25Tahun2007PenanamanModal, pada tanggal 07

November 2016)

Page 17: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

6

undang memberikan sanksi mulai dari peringatan tertulis, pembatasan

kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan/atau pencabutan kegiatan

usaha.

Pasal 16 huruf (d) UUPM, menyatakan bahwa setiap penanam

modal bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup, selanjutnya

pasal 16 huruf (e) UUPM, menyatakan bahwa setiap penanam modal

bertanggung jawab untuk menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan

dan kesejahteraan pekerja. Selanjutnya pasal 17 UUPM menentukan bahwa

penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam wajib

mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang

memenuhi standarkelayakan lingkungan hidup yang pelaksanaannya diatur

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.11

Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk

berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan

memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada

keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan

lingkungan.12

Dalam pengertian lain, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(CSR) diartikan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak

dengan cara-cara mereka sendiri untuk melayani kepentingan organisasi dan

kepentingan publik eksternal. Secara konseptual, CSR adalah sebuah

11

Nancy S. Haliwela, Tinjauan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate

Social Rsponsibility/CSR), (Jurnal Sasi Vol. 17 No. 4, 2011) h. 52 12

Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta, Sinar Grafika, 2008),

h. 1

Page 18: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

7

pendekatan dimana perusahaan menintegrasikan kepedulian sosial dalam

operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku

kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan

kemitraan.13

Dalam menerapkan CSR, umumnya perusahaan akan melibatkan

partisipasi masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek program

CSR. Hal ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup

berpengaruhdalam menjaga eksistensi suatu perusahaan. Masyarakat adalah

pihak yang paling merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu

perusahaan, baik itu dampakpositif ataupun negatif. Dampak ini dapat terjadi

dalam bidang sosial, ekonomi, politik maupun lingkungan. Berbagai macam

dampak negatif dapat diminimalisir dengan menerapkan CSR, misalnya

dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, bantuan pendidikan, bakti

lingkungan, dan sebagainya.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang melaksanakan CSR yaitu

PT Poso Energy. PT Poso Energy adalah perusahaan dari Kalla Group milik

Drs. H. M. Jusuf Kalla. Kalla Group merupakan salah satu kelompok usaha

yang terbesar di kawasan timur Indonesia, kendali usaha berpusat di

Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun bidang usaha inti tersebar di berbagai

wilayah Indonesia. PT Poso Energy diresmikan pada pada 31 Mei 2005, 14

dengan bertujuan untuk menyuplai listrik Sulawesi dengan air. PT. Poso

Energy membangun PLTA di Danau Poso yang terletak di Desa Sulewana,

13

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social

Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007) h. 102-103 14

www.posoenergy.com di akses pada tanggal 02 Desember 2016

Page 19: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

8

Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. PT. Poso Energy saat ini merupakan

perusahaan yang memiliki PLTA terbesar di Indonesia dan merupakan

perusahaan swasta pertama yang telah memiliki 3 (tiga) Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) yang mengaliri listrik ke seluruh daerah Sulawesi.

Perusahaan-perusahaan milik Kalla Group masing-masing

memiliki CSR. Kalla Group yang saat ini terus berkembang di berbagai unit

bisnisnya, tak hanya sibuk mengurusi bisnis tapi juga memberikan perhatian

yang besar terhadap kemajuan masyarakat. Mengapa pemberdayaan

masyarakat oleh CSR PT. Poso Energy ini penting untuk diteliti?Karena

pembangunan nasional yang dijalankan oleh pemerintah masih belum

menyeluruh ke seluruh wilayah di Indonesia, maka perusahaan juga berperan

penting dalam pembangunan nasional. Salah satunya yaitu dalam

pemberdayaan masyarakat dengan tujuan agar terwujudnya tingkat

kesejahteraan yang lebih baik.15

Penelitian ini menarik bagi penulis karena

Desa Sulewana adalah desa yang tertinggal sebelum masuknya PLTA dari PT

Poso Energy. PT Poso Energy juga dikenal sebagai CSR terbaik di Kota Poso

dan tidak hanya itu, Kalla Group juga terkenal dengan CSR terbaik di

Indonesia.16

Atas dasar latar belakang diatas, penulis menjadi tertarik

dan ingin mengetahui gambaran CSR PT Poso Energy dalam Pemberdayaan

15

http://www.mediakalla.co.id/membincangkan-csr-kalla-group-di-syiar-fm (di akses

pada tanggal 26 November 2016, pukul 15.00 WIB) 16

Pernyataan Ketua Komisi VIII DPR-RI dalam Forum CSR Kessos Pusat dan CSR

Kessos Daerah pada tanggal 17 November 2016 pukul 10.00 WIB

Page 20: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

9

Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso,

Sulawesi Tengah

B. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan

yang penulis teliti, untuk itu perlu adanya pembatasan masalah yang

berkaitan dengan penelitian ini. Karena penulis menyadari adanya

keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis. Pembatasan

masalah dilakukan agar pengkajian dalam penelitian ini tidak terlampau jauh

sehingga menjadi lebih terfokus dan efektif terhadap apa yang akan

disimpulkan. Penelitian ini hanya mengkaji CSR PT. Poso Energy dari tahun

2016 sampai awal tahun 2017.Penulis membatasi ini pada:

a. Gambaran CSR PT. Poso Energy dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa

Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

b. Pola CSR dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh

PT. Poso Energy di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara,

Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas dan pembatasan

masalah, dengan ini penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

Page 21: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

10

a. Bagaimana Gambaran CSR PT Poso Energy dalam Pemberdayaan

Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso,

Sulawesi Tengah?

b. Bagaimana Pola CSR dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat yang

dilakukan oleh PT. Poso Energy di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona

Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan

diatas.Makatujuan diadakan penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu

tujuan utama dantujuan spesifik.Tujuan utama dari penelitian ini adalah

untuk menjawabpertanyaan utama dari penelitian ini.Adapuntujuan utama

tersebut dapat dijawab melalui tujuan-tujuan penelitian ini, yaitumemahami

dan mengkaji:

a. Untuk menggambarkan pemberdayaan masyarakat yang

dilaksanakan oleh CSR PT. Poso Energy di Desa Sulewana, Kecamatan

Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

b. Untuk menjabarkan pola CSR dan tahapan pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan oleh PT. Poso Energy di Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

Page 22: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

11

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih

yangbermanfaat bagi berbagai pihak yang berminat maupun yang terkait

denganmasalah CSR.

a) Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah

wawasan keilmuan bagi mahasiswa Kesejahteraan Sosial tentang

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy dalam

Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara,

Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Serta dapat dijadikan sebagai bahan

referensi atau bahan kepustakaan bagi pengembangan ilmu Kesejahteraan

Sosial.

b) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan kepada berbagai

pihak terkait dengan isu CSR, baik pemerintah maupun swasta tentang

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy dalam

Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara,

Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Juga dapat berkontribusi dalam

memberikan gambaran tentang Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Poso Energy dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sehingga

bisa menjadi bahan rujukan dalam penerapan CSR di Indonesia.

Page 23: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

12

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai

langkah dari penyusunan skripsi yang diteliti agar terhindar dari kesamaan

judul dan lain-lain. Dari skripsi yang sudah ada sebelumnya, serta sebagai

referensi penelitian yang berhubungan dengan pelayanan lembaga sosial.

Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka peneliti menemukan skripsi yang

berhubungan dengan CSR dan Pemberdayaan Masyarakat, tetapi penulis

akan menemukan dari sudut yang berbeda, yaitu:

1. Nama : Zulfitri

Tahun : 2011

Jurusan/Fakultas :Muamalat/Fakultas Syariah dan Hukum/

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Judul skripsi :Pemberdayaan Masyarakat melalui Corporate

Social Responsibility PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.

Skripsi tersebut membahas tentang Pemberdayaan Masyarakat di

PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Yang menjadi pembeda yakni penulis

mengambil lokasi penelitian di PT. Poso Energy. Selain itu, di dalam

rumusan masalah pun berbeda, skripsi tersebut juga membahas strategi

CSR dan manfaat program pemberdayaan masyarakat tersebut. Berbeda

dengan skripsi ini, skripsi ini lebih fokus membahas implementasi

Page 24: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

13

program pemberdayaan masyarakat. Penulis menggunakan beberapa

kutipan dari skripsi tersebut di bagian latar belakang masalah.

2. Nama : Syamsudin Moh Bahar

Tahun : 2016

Jurusan/Fakultas : Manajemen/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin Makassar

Judul skripsi : Implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sulsel,

Sultra, dan Sulbar terhadap Pemberdayaan

Masyarakat Desa Ulu Saddang, Kecamatan

Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Skripsi tersebut membahas tentang Pemberdayaan Masyarakat

yang dilaksanakan oleh PT. PLN (PERSERO). Yang menjadi pembeda

yakni penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Poso Energy.Selain itu,

di dalam rumusan masalah pun berbeda, skripsi tersebut membahas

tentang implementasi CSR dan kendala-kendala yang dihadapi oleh PT.

PLN dalampengimplementasian program CSR tersebut.Berbeda dengan

skripsi ini, skripsi ini lebih fokus membahas implementasi program

pemberdayaan masyarakat, serta pola CSR dan tahapan dalam pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat. Dalam skripsi ini penulis menggunakan kasus

yang sama seperti yang terdapat di LBM dari skripsi tersebut.

Page 25: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

14

3. Nama : Yuniarti Wahyuningrum, Irwan Noor, Abdul Wachid

Tahun : 2013

Judul Jurnal : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility

terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi

pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa

Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan)

Jurnal tersebut membahas tentang pengaruh program CSR terhadap

peningkatan pemberdayaan masyarakat. Yang berbeda dengan skripsi ini

yaitu skripsi tersebut menggunakan pendekatan penilitian kuantitatif,

sedangkan penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penulis

menggutip beberapa alinea dari latar belakang skripsi tersebut untuk

digunakan sebagai bahan literatur di latar belakang skripsi ini.

G. Metodologi Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di PT. Poso Energy kantor

Cileungsi dan di Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hal

ini disebabkan lokasi PT Poso Energy berada di Jl. Raya Narogong KM

19,5 Cileungsi, Bogor dan studi kasus implementasi CSR yang diambil

berada di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso,

Sulawesi Tengah. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2016

sampai Maret 2017.

Page 26: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

15

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Poso Energy dalam Pemberdayaan Masyarakat

Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi

Tengah ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai

CSR PT. Poso Energy dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan

memperhatikan konteks yang relevan. Pendekatan penelitian kualitatif

memiliki dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore); kedua, menggambarkan dan

menjelaskan (to describe and explain). Penelitian kualitatif bersifat

deskriptif dan penjelasan.17

3. Teknik Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive

(bertujuan) sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam

menyeleksi informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karena

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang

17

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2012), h. 29

Page 27: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

16

diteliti.18

Dan apabila dalam proses pengumpulan data sudah tidak lagi

ditemukan variasi informan maka peneliti tidak perlu untuk mencari

informan baru, proses pengumpulan informasi sudah selesai.

Berikut ini tabel subjek dan informan dalam pengumpulan data

yang diperlukan dalam penelitian:

Tabel 1.1 Teknik Pemilihan Informan

No Informan Informasi yang

dicari

Metode Jml Alasan

1 CSR

Manager

Program

Pemberdayaan

Masyarakat yang

dilaksanakan oleh

PT. Poso Energy

di Desa Sulewana,

Kec. Pamona

Utara, Kab. Poso,

Sulawesi Tengah

Wawancara

1 Sebagai

penentu

kebijakan

program

pemberdayaan

masyarakat

CSR PT. Poso

Energy

2 CSR Officer 3 Sebagai

pelaksana

teknis dan

controlling

program

pemberdayaan

masyarakat

4 Masyarakat

Desa

Sulewana

3 Sebagai pihak

netral dan

pihak ke 3

dalam

program

pemberdayaan

masyarakat

18

Prof.Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2009),cet: 5,h.

54.

Page 28: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

17

4. Jenis dan Sumber Data

Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan 2 jenis sumber yaitu:

a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil

wawancara pihak PT. Poso Energy, yang ditujukan pada divisi yang

berwenang dan beberapa divisi lainnya dan hasil pertanyaan yang

berkaitan dengan masalah yang ditulis.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur

kepustakaan seperti buku-buku serta sumber yang berkaitan dengan

materi penulisan skripsi.

5. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam

pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan teknik sebagai

berikut:

a. Penelitian kepustakaan (Library Research), merupakan data sekunder

yang mendukung data primer. Dalam hal ini penulis mengadakan

penelitian terhadap literatur yang ada kaitannya dengan penulisan

skripsi ini, literatur ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet dan

lain-lain yang berkaitan dengan tema skripsitersebut.

b. Penelitian lapangan (Field Research), merupakan data Primer yang

diperoleh dari PT. Poso Energy. Dengan metode ini penulis

memperoleh data dan informasi tentang Pemberdayaan Masyarakat

Page 29: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

18

yang dilaksanakan Corporate Social Responsibility PT. Poso Energy.

Teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a) Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

peneliti untuk mengamati suatu peristiwa dengan penyaksian

langsung dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau

observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek

peristiwa yang sedang ditelitinya.19

Hal-hal ini yang dilakukan

dalam observasi adalah mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi

di lokasi penelitian yang berkaitan dengan kegiatan CSR PT. Poso

Energy.

b) Dokumentasi yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data

berdasarkan laporan yang didapat dari pihak PT. Poso Energy dan

laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitianini.

c) Wawancara (Interview) merupakan suatu alat pengumpulan

informasi langsung tentang beberapa jenis data.20

Dalam

Penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara dengan

merekam proses wawancara. Dalam hal ini peneliti dibantu oleh

co-researcher (pendamping penelitian) untuk mewawancarai

informan (masyarakat di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona

Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah). Peneliti juga

wawancara langsung kepada divisi CSR PT Poso Energy

19

Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relation dan Komunikasi,(Jakarta: Rajawali

Pers, 2006),h.32. 20

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andy Offset, 1983), h. 49

Page 30: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

19

mengenai kegiatan yang dilakukan terkait dengan

Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan CSR terhadap

masyarakat Desa Sulewana.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikemukakan disini bahwa, analisis

data adalah proses mencari dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

7. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dapat dicapai dengan jalan membandingkan data

hasil pengamatan, membandingkan keadaan dan perpektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang dan membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Namun, dalam hal

ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil perbandingan

tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran, yang

terpenting disini ialah bias mengetahui adanya alas an-alasan terjadinya

Page 31: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

20

perbedaan.

8. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini penulis

mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) yang diterbitkan oleh CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007.

9. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disajikan ke dalam 5 Bab, berikut adalah sistematikan

penulisan skripsi:

1) BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB ini disajikan tentang Latar Belakang, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

2) BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang

diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan

skripsi serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan

penelitian.

3) BAB III GAMBARAN UMUM PT. POSO ENERGY

Dalam BAB ini, penulis membahas tentang Profil PT. Poso Energy,

danGambaran Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Page 32: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

21

Poso Energy secara umum dan di Desa Sulewana

4) BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam BAB ini dijelaskan tentang pembahasan yaitu Gambaran

Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Corporate

Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy di Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dan

Pola CSR dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat CSR PT. Poso

Energy.

5) BAB V PENUTUP

Dalam BAB ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan pembahasan

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang

dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 33: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

22

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini menggunakan beberapa teori untuk mengkaji tema pokok

dalam penelitian, yaitu tentang, Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso

Energy dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona

Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sehingga teori yang digunakan yaitu:

A. Corporate Social Responsibility atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Schermerhorn (1993) memberi definisi Tanggungjawab Sosial

Perusahaan CSR) sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak

dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan

kepentingan publik eksternal. Secara konseptual, CSR adalah sebuah

pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam

operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku

kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.

(Nuryana, 2005)21

Menurut Lord Holme dan Richards Watss, tanggungjawab sosial

perusahaan merupakan bentuk komitmen berkelanjutan dari perusahaan atau

pelaku bisnis untuk menjalankan etika bisnis dalam beroperasional, turut

memberi kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, serta ikut berupaya

dalam proses peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan bagi pekerja, dan juga

21

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social

Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007) h. 103

Page 34: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

23

lainnya menyatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan adalah

komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan

tanggungjawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan

antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.22

Dalam

pengertian lain, tanggungjawab sosial perusahaan diartikan sebagai suatu

kepeduliaan organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara mereka sendiri

untuk melayani kepentingan organisasi maupun kepentingan publik

eksternal.23

Selain itu, ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility

juga memberikan definisi CSR. Meskipun pedoman CSR standard

internasional ini baru akan ditetapkan tahun 2010, draft pedoman ini bias

dijadikan rujukan. Menurut ISO 26000, CSR adalah:

Tanggungjawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari

keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan

lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan

etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan

kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku

kepentingan sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma

perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara

menyeluruh (draft 3, 2007)24

Beberapa konsep tentang corporate social responsibility dapat

dijelaskan dengan menurut pendapat-pendapat dari beberapa ahli yang

didasari oleh beberapa penelitian terhadap kegiatan perusahaan.Salah satu

22

Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta, Sinar Grafika, 2008),

h.1 23

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social

Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007) h. 102-103 24

Ibid, h. 104

Page 35: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

24

konsep menyebutkan tentang corporate social responsibility adalah komitmen

usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi

untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup

dari karyawan dan keluarganya, komunitas local dan masyarakat secara lebih

luas (K Clement Sankat, dalan Rudito, 2002).25

Menurut The World Business Council for Sustainable Development

(WBCSD) dinyatakan bahwa Corporate Social Responsibility adalah

komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan

tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan masyarakat secara

keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Dari pernyataan

ini, terlihat adanya usaha untuk ikut terlibat dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan sehingga dengan demikian kemandirian sebuah masyarakat

menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah usaha.26

Konsep corporate social responsibility melibatkan tanggung jawab

kemitraan antara pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, juga

komunitas setempat (lokal). Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan

statis.Kemitraan ini merupakan tanggung jawab sosial tidak lagi memadai,

karena itu konsep tersebut tidak melibatkan kemitraan tanggung jawab

perusahaan secara sosial dengan stakeholderslainnya.27

25

Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:

Rekayasa Sains, 2013) h. 105 26

Ibid, h. 106 27

Ibid, h. 107

Page 36: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

25

Secara lebih teoritis dan sistematis, konsep Piramida Tanggungjawab

Sosial Perusahaan yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi jutifikasi

logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di

sekitarnya (Saidi dan Abidin, 2004: 59-60).28

a. Tanggungjawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif

utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah fondasi

perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai

prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.

b. Tanggungjawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus

taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh

melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.

c. Tanggungjawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan

praktek bisnis yang baik, benar, adil, dan fair. Norma-norma masyarakat

perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahana. Kata kuncinya:

be ethical.

d. Tanggungjawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba,

taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberi

kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata

kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di

perusahaan memiliki tanggungjawab ganda, yakni kepada perusahaan dan

kepada publik yang kini dikenal dengan istilah nonfiduciary responsibility.

28

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social

Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007) h. 102

Page 37: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

26

Pola CSR

Berdasarkan teori PIRAC, ada empat model atau pola CSR yang

umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:29

1. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara

langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk

menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah

satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair

manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan

mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.

Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di

perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan

menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat

digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan

yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola

Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan

Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.

3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR

melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah

29

Zaim Saidi dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek

Kedermawanan Sosial di Indonesia, (Jakarta:Piramedia, 2004), h. 64

Page 38: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

27

(NGO/LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik

dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan

sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan

perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah

Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI),

Dompet Dhuafa; instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas (UI, ITB,

IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan

turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga

sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan

dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian

hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak

konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh

perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari

mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian

mengembangkan program yang disepakati bersama.30

30

Ibid, h. 65

Page 39: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

28

B. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata „power‟ (kekuasaan atau

keberdayaan).31

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada

keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu

masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalan kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan

tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan

seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan

sebagai sebuah proses.32

Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu upaya

untuk memulihkan atau meningkatkan keberdayaan suatu komunitas agar

mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam

melaksanakan hak-hak dan tanggung jawab mereka sebagai komunitas

31

Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2009) , h. 57 32

Ibid, h. 59-60

Page 40: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

29

manusia dan warga Negara. Tujuan akhir pemberdayaan masyarakat

adalah pulihnya nilai-nilai manusia sesuai harkat dan martabatnya

sebagai pribadi yang unik, merdeka, dan mandiri. Unik dalam konteks

kemajemukan manusia; merdeka dan segala belenggu internal maupun

eksternal termasuk belenggu keduniawian dan kemiskinan; serta mandiri

untuk mampu menjadi programmer bagi dirinya dan

Rees (1991) mengidentifikasikan lima praktik penting dalam

pemberdayaan pekerjaan sosial:33

1. Biografi (biography) menganalisis pengalaman dan pemahaman klien

tentang dunia. Ia menempatkan perjuangan masa kini sesuai konteks,

membolehkan kita untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat

dilakukan untuk mencegah orang untuk melakukan aksi.

2. Kekuatan (power) harus dipahami sebagai sesuatu yang

membebaskan sekaligus sesuatu yang dapat digunakan secara positif,

dan tidak opresif sebagaimana dalam teori radikal.

3. Pemahaman politik (political understanding) dibutuhkan untuk

meyakinkan praktik baik dalam observasi terhadap kesempatan

maupun hambatan.

4. Keterampilan (skills) mampu memberikan kekuatan. Menggunakan

keterampilan akan menjadi sangat penting untuk mendapatkan

kebebasan.

5. Saling tergantung akan kebijakan dan praktik harus ditegakkan.

33

Siti Napsiyah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial,

(Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) h. 50-51

Page 41: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

30

Zastrow mendefinisikan konsep pemberdayaan (empowerment)

sebagai proses menolong individu, keluarga, kelompok dan komunitas

untuk meningkatkan kekuatan personal, interpersonal, sosial ekonomi,

dan politik serta pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas hidupnya:

“the process of helping individuals, families, groups, and communities

increase their personal, interpersonal, socioeconomics, and political

strength and influence toward improving their circumstances.”34

Konsep CSR diindentikan dengan metode Pengembangan

Masyarakat (Community Development) yang akhir-akhir ini banyak

diterapkan oleh perusahaan dengan istilah ComDev.35

Community

Development adalah kegiatan pembangunan masyarakat yang dilakukan

secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses

masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas

kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan

pembangunan sebelumnya (Budimanta, 2002). Secara hakikat,

community development merupakan suatu proses adaptasi sosial budaya

yang dilakukan oleh industri, pemerintah pusat dan daerah terhadap

kehidupan komunitas lokal (Rudito, 2003).36

Terkait dengan sumber daya pemberdayaan pada level komunitas,

Rothman (1995) menggambarkan bahwa proses pemberdayaan

masyarakat melalui intervensi komunitas ini dapat dilakukan melalui

34

Ibid, h. 51 35

Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR (Corporate Social

Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007) h. 112 36

Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:

Rekayasa Sains, 2013) h. 142

Page 42: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

31

beberapa model (pendekatan) intervensi, seperti pengembangan

masyarakat lokal, perencanaan dan kebijakan sosial, dan aksi sosial. Dari

ketiga model intervensi diatas, maka proses pemberdayaan terhadap

masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan yang bersifat konsensus

seperti pengembangan Masyarakat Lokal (Locality Development);

kepatuhan seperti pendekatan perencanaan dan kebijakan sosial (Social

Planning/Policy); ataupun melallui pendekatan konflik seperti aksi sosial

(Social Action).

Melanjutkan pembahasan mengenai intervensi makro dalam ilmu

Kesejahteraan Sosial, tabel berikut ini merupakan pandangan dari

Rothman dan Tropman (1987:10) mengenai pengorganisasian

masyarakat, yang menurut mereka mempunyai tiga model intervensi

yang kemudian disempurnakan menjadi lima bentuk intervensi. Dibawah

ini, pada Tabel 2.1 dikemukakan pandangan Rothman, Tropman dan

Erlich mengenai pengorgansasian masyarakat (yang kemudian istilahnya

diubah menjadi intervensi komunitas) yang merupakan gabungan dari

model intervensi.

Pada dasarnya pembagian kedua kelompok pakar dalam bidang

intervensi komunitas ini mempunyai beberapa titik persamaan, seperti

penempatan pengembangan masyarakat yang diarahkan pada intervensi

pada tingkat komunitas lokal; dan penempatan aksi komunitas ataupun

aksi sosialsebagai pendekatan yang bersifat konflik dan konfrontatif.

Meskipun adapula perbedaan seperti penempatan tiga model intervensi

Page 43: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

32

(kebijakan sosial, perencaaan sosial, dan administrasi) yang dilakukan

oleh Rothman dan kawan-kawan, sedangkan Glen lebih menitikberatkan

model intervensi ketigaya pada pendekatan „pengembangan layanan

masyarakat. (community service approach).37

Rothman (1987 dan 1995) menggunakan dua belas variable untuk

membedakan ketiga model intervensi (pendekatan) yang dilakukan dalam

intervensi sosial dilevel komunitas, yaitu;

1. Kategori tindakan terhadap masyarakat.

2. Asumsi mengenai struktur komunitas dan kondisi permasalahannya.

3. Strategi dasar permasalahannya.

4. Karakteristik taktik dan teknik perubahan.

5. Peran praktisi yang menonjol.

6. Media perubahan.

7. Orientasi terhadap struktur perubahan.

8. Batasan definisi penerima layanan (beneficiaries).

9. Asumsi mengenai kepentingan dari kelompok-kelompok didalam

suatu komunitas.

10. Konsepsi mengenai penerima pelayanan (beneficiaries).

11. Konsepsi mengenai peran penerima pelayanan (beneficiaries).

12. Pemanfaatan pemberdayaan.

37

Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat (Sebagai

Upaya Pemberdayaan Masyarakat), (PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2012) h. 86

Page 44: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

33

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang tiga model

intervensi dalam intervensi komunitas, yang dikemukakan Rothman

pada tahun 1987 (tabel 2.1) 38

Tabel 2.1 Tiga Model Intervensi dalam Intervensi Komunitas

(Pada tahun 1987 masih disebut Pengorganisasian Masyarakat)

Model A

(Pengembangan

Masyarakat

Lokal)

Model B

(Kebijakan

Sosial/

Perencanaan

Sosial)

Model C

(Aksi Sosial)

1. Kategori

tujuan

tindakan

terhadap

masyarakat

Kemandirian;

pengembangan

kapasitas dan

pengintegrasian

masyarakat (tujuan

yang

dititikberatkan

pada proses :

process goals)

Pemecahan

masalah dengan

memerhatikan

masalah yang

penting yang ada

pada masyarakat

(tujuan

dititikberatkan

pada tugas = task-

goals)

Pergeseran(pengali

han) sumber daya

dan relasi

kekuasaan;

perubahan institusi

dasar (task

ataupunprocess

goals)

2. Asumsi

mengenai

struktur

komunitas

dan

permasalah

annya

Adanya anomie

dan kemurungan

dalam masyarakat;

kesenjangan relasi

dan kapasitas

dalam

memecahkan

masalah secara

demokratis;

komunitas

berbentuk

tradisional statis.

Masalah sosial

yang

sesungguhnya;

kesehatan fisik

dan mental,

perumahan dan

rekreasional.

Populasi yang

dirugikan;

kesenjangan sosial,

perampasan hak,

dan ketidakadilan.

38

Ibid, h. 87-88

Page 45: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

34

3. Strategi

dalam

melakukan

perubahan

Pelibatkan sebagai

kelompok wrga

dalam menentukan

dan memecahkan

msalah mereka

sendiri.

Pengumpulan

data yang terkait

dalam masalah,

dan memilih serta

menentukan

bentuk tindakan

yang paling

rasional.

Kristalisasi dari isu

dan

pengorganisasian

masssa untuk

menghadapi

sasaran yang

menjadi musuh

mereka.

4. Karakteristi

k taktik

dan teknik

perubahan

Konsensus;

komunikasi antar

kelompok dan

kelompok

kepentingan dalam

masyarakat(komun

itas);diskusi

kelompok.

Konsensus atau

konflik.

Konflik atau

kontes,

konfrontasi; aksi

yang bersifat

langsung negosiasi.

5. Peran

paktisi

yang

menonjol

Sebagai Enabler-

katalis, coordinator

orang yang

mengajarkan

keterampilan

memecahkan

masalah dan nilai-

nilai etis.

Pengumpul dan

penganalisis data,

pengimplementas

i program, dan

fasilitator.

Aktivis, advokat;

agitator, pialang,

negosiator,

partisan.

6. Media

perubahan

Manipulasi

kelompok kecil

yang berorientasi

pada

terselesaikannya

suatu tugas (small

talk oriented

groups).

Manipulasi

organisasi formal

dan data yang

tersedia.

Manipulasi

organisasi massa

dan proses-proses

politik.

7. Orientasi

terhadap

struktur

kekuasaan

Anggota dari

struktur kekuasaan

bertindak sebagai

kolaborator dalam

suatu `ventura`

yang bersigat

umum.

Struktur

kekuasaan

sebagai pemilik

dan sponsor

(pendukung).

Struktur kekuasaan

sebagai sasaran

eksternal dari

tindakan yang

dilakukan; mereka

yang memberikan

tekanan harus

dilawan dengan

memberikan

tekanan baik.

Page 46: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

35

8. Batasan

definisi

penerima

layanan

(beneficiari

es)

Keseluruhan

komunitas

geografis

Keseluruhan

komunitas atau

dapat pula suatu

segmen dalam

komunitas

(termasuk

komunitas

fungsional)

Segmen dalam

komunitas

9. Asumsi

mengenai

kepentinga

n dari

kelompok

di dalam

suatu

komunitas

Kepentingan

umum atau

permufakatan dari

berbagai

perbedaan.

Permufakatan

kepentingan atau

konflik.

Konflik

kepentingan yang

sulit dicapai kata

mufakat;

kelangkaan sumber

daya.

10. Konsepsi

mengenai

penerima

layanan

(beneficia

ries)

Warga masyarakat Konsumen

(pengguna jasa)

`korban`

11. Konsepsi

mengenai

peran

penerima

layanan

(beneficia

ries)

Partisipan pada

proses

interaksional

pemecahan

masalah.

Konsumen atau

resipien

(penerima

pelayanan).

Employer,

konstituen,

anggota.

Page 47: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

36

2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan

masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan,

baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun

karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak

adil).39

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk

membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian

tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa

yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang

sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang mandiri.40

Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang

dialami masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan,

memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi

mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan

mempergunakan daya dan kemampuan yang terdiri atas kemampuan

kognitif, konatif, psikomotorik, dengan pengerahan sumber daya yang

dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut, dengan demikian

untuk menuju mandiri perlu dukungan kemampuan berupa sumber daya

manusia yang utuh dengan kondisi kognitif, konatif, psikomotorik dan

39

Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2009) , h. 60 40

Ambar Teguh Sulistyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004) h. 80

Page 48: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

37

afektif, dan sumber daya lainnya yang bersifat fisikmaterial. Terjadinya

keberdayaan pada empat aspek tersebut (kognitif, konatif, afektif dan

psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya

kemandirian masyarakat yang dicita-citakan, karena dengan demikian

dalam masyarakat akan terjadi kecukupan wawasan yang dilengkapi

dengan kecakapan ketrampilan yang memadai, diperkuat oleh rasa

memerlukan pembangunan dan perilaku sadar akan kebutuhannya

tersebut, untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah

proses. Melalui proses belajar maka masyarakat secara bertahap akan

memperoleh kemampuan/ daya dari waktu ke waktu, dengan demikian

akan terakumulasi kemampuan yang memadai untuk mengantarkan

kemandirian mereka, apa yang diharapkan dari pemberdayaan yang

merupakan visualisasi dari pembangunan sosial ini diharapkan dapat

mewujudkan komunitas yang baik dan masyarakat yang ideal.41

41

Ambar Teguh Sulistyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004) h. 81

Page 49: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

38

3. Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pengertian yang diberikan terhadap pemberdayaan, jelas

dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah proses pemberian dan atau

optimasi daya (yang dimiliki dan atau dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat), baik daya dalam pengertian “kemampuan dan keberanian”

maupun daya dalam arti “kekuasaan atau posisi-tawar”. Dalam praktek

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh banyak pihak, seringkali

terbatas pada pemberdayaan ekonomi dalam rangka pengentasan

kemiskinan (proverty alleviation) atau penanggulangan kemiskinan

(proverty reduction).Karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat selalu

dilakukan dalam bentuk pengembangan kegiatan produktif untuk

peningkatan pendapatan (income generating).42

Tentang hal ini, Sumadyo (2001) merumuskan tiga upaya pokok

dalam setiap pemberdayaan masyarakat, yang disebutnya sebagai Tri

Bina, yaitu: Bina Manusia, Bina Usaha, dan Bina Lingkungan.

Terhadap rumusan ini, Mardikanto (2003) menambahkan

pentingnya Bina Kelembagaan, karena ketiga Bina yang dikemukakan

(Bina Manusia, Bina Usaha, dan Bina Lingkungan) itu hanya akan

terwujud seperti yang diharapkan, manakala didukung oleh efektivitas

beragam kelembagaan yang diperlukan.

42

Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, M.S. dan Dr. Ir. H. Poerwoko Soebianto, M.Si.,

Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung:Alfabeta, 2013), h. 113

Page 50: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

39

1. Bina Manusia

Bina Manusia, merupakan upaya yang pertama dan utama yang

harus diperhatikan dalam setiap upaya pemberdayaan masyarakat. Hal

ini, dilandasi oleh pemahaman bahwa tujuan pembangunan adalah

untuk perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan manusia.43

Disamping itu, dalam ilmu manajemen, manusia menempati unsur

yang paling unik.Sebab selain sebagai salah satu sumberdaya juga

sekaligus sebagai pelaku atau pengelola manajemen itu sendiri.

Termasuk dalam upaya Bina Manusia, adalah semua kegiatan yang

termasuk dalam upaya penguatan/pengembangan kapasitas yaitu:

(1) Pengembangan Kapasitas Individu,yang meliputi kapasitas

kepribadian, kapasitas di dunia kerja, dan pengembangan

keprofesionalan;

(2) Pengembangan Kapasitas Entitas/Kelembagaan, yang meliputi:

a) Kejelasan visi, misi, dan budaya organisasi;

b) Kejelasan struktur organisasi, kompetensi, dan strategi

organisasi;

c) Proses organisasi atau pengelolaan organisasi;

d) Pengembangan jumlah dan mutu sumberdaya

e) Interaksi antar individu di dalam organisasi;

43

Ibid, h. 114

Page 51: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

40

f) Interaksi dengan entitas organisasi dengan pemangku

kepentingan (stakeholder) yang lain.

(3) Pengembangan Kapasitas Sistem (Jejaring), yang meliputi:

a) Pengembangan interaksi antar entitas (organisasi) dalam

system yang sama;

b) Penembangan interaksi dengan entitas/organisasi di luar

sistem.

2. Bina Usaha

Bina usaha menjadi suatu upaya penting dalam setiap

pemberdayaan, sebab, Bina Manusia yang tanpa memberikan dampak

atau manfaat bagi perbaikan kesejahteraan (ekonomi dan atau

ekonomi) tidak akan laku, dan bahkan menambah kekecewaan.

Sebaliknya, hanya Bina Manusia yang mampu (dalam waktu

dekat/cepat) memberikan dampak atau manfaat bagi perbaikan

kesejahteraan (ekonomi dan atau ekonomi) yang akan laku atau

memperoleh dukungan dalam bentuk partisipasi masyarakat.44Tentang

hal ini, Bina Usaha mencakup:

1. Pemilihan komoditas dan jenis usaha;

2. Studi kelayakan dan perencanaan bisnis;

3. Pembentukan badan ssaha

4. Perencanaan investasi dan penetapan sumber-sumber pembiayaan;

44

Ibid, h. 115

Page 52: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

41

5. Pengelolaan SDM dan pengembangan karir

6. Manajemen produksi dan operasi;

7. Manajemen logistic dan finansial;

8. Penelitian dan pengembangan;

9. Pengembangan dan pengelolaan system informasi bisnis;

10. Pengembangan jejaring dan kemitraan;

11. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung;45

3. Bina Lingkungan

Sejak dikembangkan mazhab pembangunan berkelanjutan

(suistainable development), isu lingkungan menjadi sangat penting.

Hal ini terlihat pada kewajiban dilakukannya AMDAL (Analisis

Manfaat dan Dampak Lingkungan) dalam setiap kegiatan investasi,

ISO 1400 tentang keamanan lingkungan, sertifikat ekolebel. Hal ini

dinilai penting, karena pelestarian lingkungan (fisik) akan sangat

menentukan keberlanjutan kegiatan investasi maupun operasi

(utamanya yang terkait dengan tersedianya bahan-baku).46

Selama ini, pengertian lingkungan, seringkali dimaknai sekadar

lingkungan fisik, utamanya yang menyangkut pelestarian sumber daya

alam dan lingkungan hidup.Tetapi, dalam praktek perlu disadari bahwa

lingkungan sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan

bisnis dan kehidupan. Kesadaran seperti itulah yang mendorong

45

Ibid, h. 115 46

Ibid, h. 115

Page 53: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

42

diterbitkannya Undang - Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal dan Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan yang di dalamnya mencantumkan tanggungjawab sosial dan

lingkungan oleh penanam modal/perseroan. Di lingkungan

internasional, sejak 2007 telah ditetapkan ISO 26000 tentang

tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).

Termasuk dalam tanggungjawab sosial adalah segala

kewajiban yang harus dilakukan yang terkait dengan upaya perbaikan

kesejahteraan sosial masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar

kawasan (areal kerja), maupun yang mengalami dampak negatif yang

diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh penanam

modal/perseroan.Sedang yang termasuk tanggungjawab lingkungan,

adalah kewajiban dipenuhinya segala kewajiban yang ditetapkan

dalam persayaratan investasi dan operasi yang terkait dengan

perlindungan, pelestarian, dan pemulihan (rehabilitasi/reklamasi)

sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4. Bina Kelembagaan

Hayami dan Kikuchi (1981) mengartikan kelembagaan sebagai

suatu perangkat umum yang ditaati oleh anggota suatu komunitas

(masyarakat). Dalam kehidupan sehari-hari, kelembagaan yang

merupakan terjemahan dari kata “institution” adalah satu konsep yang

Page 54: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

43

tergolong membingungkan dan dapat dikatakan belum memperoleh

pengertian yang mantap dalam ilmu sosiologi.47

Kata kelembagaan sering dikaitkan dengan dua pengertian,

yaitu “social institution” atau pranata sosial dan “social organization”

atau organisasi sosial. Apapun itu, pada prinsipnya, suatu bentuk

relasi-sosial dapat disebut sebagai sebuah kelembagaan apabila

memiliki empat komponen, yaitu adanya:

(1) Komponen person, di mana orang-orang yang terlibat di dalam satu

kelembagaan dapat diidentifikasi dengan jelas;

(2) Komponen kepentingan, di mana orang-orang tersebut pasti sedang

diikat oleh satu kepentingan atau tujuan, sehingga di antara mereka

terpaksa harus saling berinteraksi;

(3) Komponen aturan, di mana setiap kelembagaan mengembangkan

seperangkat kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga

seseorang dapat menduga perilaku orang lain dalam lembaga

tersebut;

(4) Komponen struktur, di mana setiap orang memiliki posisi dan

peran yang harus dijalankannya secara benar. Orang tidak bisa

merubah-rubah posisinya dengan kemauan sendiri.

Lebih lanjut, dari beragam pengertian yang diberikan, kelembagaan

memiliki cirri-ciri:48

47

Ibid, h. 116

Page 55: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

44

(1) Kelembagaan berkenaan dengan sesuatu yang permanen. Ia

menjadi permanen, karena dipandang rasional dan disadari

kebutuhannya dalam kehidupan;

(2) Kelembagaan, berkaitan dengan hal-hal yang abstrak yang

menentukan perilaku. Sesuatu yang abstrak tersebut merupakan

suatu kompleks dari beberapa hal yang sesungguhnya terdiri dari

beberapa bentuk yang tidak sepadan (selevel).

(3) Berkaitan dengan perilaku, atau seperangkat mores (tata kelakuan),

atau cara bertindak yang mantap yang berjalan di masyarakat

(establish way of behaving). Perilaku yang terpola merupakan

kunci keteraturan hidup.

(4) Kelembagaan juga menekankan kepada pola perilaku yang

disetujui dan memiliki sanksi.

(5) Kelembagaan merupakan cara-cara yang standar untuk

memecahkan masalah. Tekanannya adalah pada kemampuannya

untuk memecahkan masalah.

Secara umum ruang lingkup program-program community

development dapat dibagi berdasarkan tiga kategori yang secara

keseluruhan akan bergerak secara bersama-sama, ketiga kategori dapat

digambarkan sebagai berikut:49

48

Ibid, h. 117 49

Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:

Rekayasa Sains, 2013) h. 145-146

Page 56: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

45

a) Community relation; yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut

pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi

kepada para pihak yang terkait. Seperti seringnya pihak perusahaan

dengan anggota komunitas lokal bertukar pikiran dalam suatu hal,

atau membangun pertemuan-pertemuan yang kerap dilakukan.

dalam kategori ini, program lebih cenderung mengarah pada

bentuk-bentuk kedermawanan (charity) perusahaan. Kegiatan-

kegiatan yang menyangkut hubungan sosial antara perusahaan dan

komunitas lokal pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus

dilakukan pertama kali dalam kaitannya hubungan antara

perusahaan dan komunitas lokal. Dari hubungan ini maka dapat

dirancang pengembangan hubungan yang lebih mendalam yang

terkait dengan bagaimana mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan

masalah-masalah yang ada di komunitas lokal sehingga perusahaan

dapat menerapkan program selanjutnya.

b) Community Services; merupakan pelayanan perusahaan untuk

memenuhi kepentingan masyarakat ataupun kepentingan umum.

Ini dapat ditunjukkan dengan adanya pembangunan secara fisik

sektor-sektor kesehatan, keagamaan, pendidikan, trasnportasi dan

sebagainya yang berupa puskesmas, sekolah, rumah ibadah, jalan

raya, sumber air minum dan sebagainya. Inti dari kategori ini

adalah memberikan kebutuhan yang ada di masyarakat dan

pemecahan tentangmasalah yang ada di masyarakat dilakukan oleh

Page 57: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

46

masyarakat sendiri, sedangkan perusahaan hanyalah sebagai

fasilitator dari pemecahan masalah yang ada di masyarakat.

Kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat dianalisis oleh para

community development officer, dengan menggunakan metode

yang bersifat kualitatif. Hal ini berkaitan dengan untuk menggali

kebutuhan yang muncul di masyarakat dapat digali dengan cara

mengidentifikasi sifat-sifat dari masyarakat itu sendiri secara

fungsional yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.

c) Community Empowerment; adalah program-program yang

berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada

masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, seperti

pembentukkan koperasi, usaha industri kecil lainnya yang secara

natural anggota masyarakat sudah mempunyai pranata-pranata

sosial yang ada tersebut agar dapat berlanjut. Kategori ini pada

dasarnya lebih mendalam daripada community services, hal ini

menyangkut keberlanjutan dari kegiatan yang ditanamkan pada

pranata-pranata sosial yang ada di masyarakat. Sehingga dalam

kategori ini, kemandirian masyarakat adalah sasaran utama dari

program pembangunan masyarakat. Selain masyarakat dapat

menjaring permasalahannya serta pemecahan masalahnya sendiri,

masyarakat dapat melaksanakan program secara mandiri dengan

„pancingan‟ akses yang diberikan oleh perusahaan dalam program

pembangunan masyarakat. Kategori ini pada dasarnya melalui

Page 58: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

47

tahapan-tahapan kategori lain seprti melakukan community relation

pada awalnya, yang kemudian berkembang pada community

services dengan segala metodologi penggalian data dan kemudian

diperdalam melalui ketersediaan pranata sosial yang sudah lahir

dan muncul di masyarakat melalui program kategori ini.

Program community development ini khususnya community

empowerment (pemberdayaan masyarakat) memang memerlukan

strategi yang baik.Hal ini berkaitan dengan adanya usaha untuk

mengubah kebudayaan yang sudah ada dan berkembang sebelum

adanya program. Kebiasaan masyarakat yang berupa tradisi kadang

dan sering berbeda dengan kebiasaan yang akan diterapkan.50

4. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Tim Delivery (2004) menawarkan tahapan-tahapan kegiatan

pemberdayaan masyarakat yang dimulai dari proses seleksi lokasi sampai

dengan pemandirian masyarakat. 51 Secara jelas masing-masing tahap

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Seleksi Lokasi/Wilayah

Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh

lembaga, pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria

50

Bambang Rudito dan Melia Famiola, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:

Rekayasa Sains, 2013) h. 146 51

Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, M.S. dan Dr. Ir. H. Poerwoko soebianto, M.Si.,

Pemberdayaan Masyarakat, (bandung:Alfabeta, 2013), h. 125

Page 59: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

48

penting agar pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin, sehingga

tujuan pemberdayaan masyarakat akan tercapai seperti yang

diharapkan.

2) Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

Sosialisasi, merupakan upaya mengkomunikasikan kegiatan untuk

menciptakan dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan

membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pihak

terkait tentang program dan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat

yang telah direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat penting,

karena akan menentukan minat atau ketertarikan masyarakat untuk

berpartisipasi (berperan dan terlibat) dalam program pemberdayaan

masyarakat yang dikomunikasikan.

3) Proses Pemberdayaan Masyarakat

Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan

kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf

hidupnya. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama

melakukanhal-hal berikut:52

a. Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah, permasalahan,

serta peluang-peluangnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar

masyarakat mampu danpercaya diri dalam mengidentifikasi serta

menganalisa keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya.

52

Ibid, h. 126

Page 60: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

49

Pada tahp ini diharapkan dapat memperoleh gambaran mengenai

aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan.

Proses ini meliputi :

a) Persiapan masyarakat dan pemerintah setempat untuk

melakukan pertemuan-awal dan teknis pelaksanaanya

b) Persiapan penyelenggara pertemuan

c) Pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan

d) Pembahasan hasil dan penyusunan rencna tindak lanjut.

b. Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil

kajian,meliputi:53

a) Memprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah

b) Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik

c) Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan

masalah

d) Pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisasian

pelaksanaannya.

c. Menerapkan rencana kegiatan kelompok. Rencana yang telah

disusun bersama dengan dukungan fasilitas dari pendamping

selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang konkrit

dengan tetap memperhatikan realisasi dan rencana awal. Termasuk

dalam kegiatan ini adalah, pemantauan pelaksanaan dan kemajuan

53

Ibid, h. 126

Page 61: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

50

kegiatan menjadi perhatian semua pihak, selain itu juga

dilakukanperbaikan jika diperlukan.

d. Memantau proses dan hasil kegiatan secara terus menerus secara

partisipatif (participatory monitoring and evaluation / PME). PME

ini dilakukan secara mendalam pada semua tahapan pemberdayaan

masyarakat agar prosesnya berjalan sesuai dengan tujuannya. PME

adalah suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan

kegiatan, baik prosesnya (pelaksanaan) maupun hasil dan

dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan.

4) Pemandirian Masyarakat

Berpegang dalam prinsip pemberdayaan masyarakat yang

bertujuan untuk memandirikan masyarakat dan meningkatkan taraf

hidupnya, maka arah pemandirian masyarakat adalah berupa

pendampingan menyiapkan masyarakat agar benar-benar mampu

mengelola sendiri kegiatannya.54

Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor

internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, meskipun faktor faktor

internal sangat penting sebagai salah satu wujud self organizing dari

masyarakat, namun kita juga perlu memberikan perhatian pada faktor

eksternalnya. Proses pemberdayaan masyarakat mestinya juga

didampingi oleh suatu tim fasilitator yang bersifat multidisiplin. Tim

54

Ibid, h. 127

Page 62: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

51

pendamping ini merupakan salah satu external factor dalam

pemberdayaan masyarakat. Peran tim pada awal proses sangat aktif

tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai

masyarakat sudah mampu melanjutkan kegiatan secara mandiri.

Dalam oprasionalnya inisiatif tim pemberdayaan masyarakat

secara perlahan akan dikurangi dan akhirnya berhenti. Peran tim

fasilitator akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang

dianggap mampu oleh masyarakat. Kapan waktu pemunduran tim

fasilitator tergantung kesepakatan bersama yang telah ditetapkan sejak

awal program dengan masyarakat.55

Berdasarkan pengalaman dilaporkan bahwa tim fasilitator

dapat dilakukan minimal 3 tahun setelah proses dimulai dengan tahap

sosialisasi. Walapun tim sudah mundur, anggotanya tetap berperan,

yaitu sebagai penasihat atau konsultan bila diperlukan masyarakat.

Selaras dengan tahapan-tahapan kegiatan pemberdayaan

sebagai telah dikemukakan tersebut, tahapan yaitu:56

1) Penetapan dan pengenalan wilayah kerja: sebelum melakukan

kegiatan, penempatan wilayah kerja perlu memperoleh

kesepakatan antara tim fasilitator, aparat pemerintah setempat,

(perwakilan) masyarakat setempat , dan pemangku kepentingan

yang lain (pelaku bisnis, tokoh masyarakat, aktivis LSM,

akademisi, dll). Hal ini tidak saja untuk menghindari gesekan atau

55

Ibid, h. 127 56

Ibid, h. 127

Page 63: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

52

konflik kepentingan antar semua pemangku kepentingan, tetapi

juga untuk membangun sinergi dan memperoleh dukungan berupa

partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan, demi keberhasilan

program da kegiatan pemberdayaan masyarakat yang akan

dilakukan.

2) Sosialisasi kegiatan: yaitu upaya mengkomunikasikan rencana

kegiatan pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan diwilayah

tersebut. Termasuk dalam sosialisasi kegiatan, perlu juga

dikemukakan tentang pihak-pihak terkait yang akan diminta

partisipasi/keterlibatannya, pembagian peran yang diharapkan,

pendekatan, strategi serta langkah-langkahyang akan dilakukan.

3) Penyadaran masyarakat: dilakukan untuk menyadarkan

masyarakat tentang keberadaannya, baik sebagai individu dan

anggota masyarakat, maupun kondisi lingkungannya yang

menyangkut lingkungan fisik/teknis, sosial-budaya, ekonomi dan

politik.57

Termasuk dalam penyadarannya adalah :

a) Bersama-sama masyarakat melakukan analisis keadaan yang

menyangkut potensi dan masalah, serta analisis faktor-faktor

penyebab terjadinya masalah yang menyangkut kelemahan internal

dan ancaman eksternalnya.

57

Ibid, h. 128

Page 64: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

53

b) Melakukan analisis akar masalah, analisis alternatif pemecahan

terbaik yang dapat dilakukan.

c) Menunjukkan pentingnya perubahan untuk memperbaiki

keadaanya, termasuk merumuskan prioritas perubahan, tahapan

perubahan, cara melakukan dan mencapai perubahan, sumberdaya

yang diperlukan, maupun peran bantuan (modal, teknologi,

manajeman, kelembagaan, dll) yang diperlukan.

4) Pengorganisasian masyarakat: termasuk pemilihan pemimpin

kelompok-kelompok tugas yang akan dibentuk pengorganisasian

masyarakat ini penting dilakukan, karena untuk melaksanakan

perubahan guna memecahkan masalah dan atau memperbaiki

keadaan seringkali tidak dapat dilakukan secara individual

(perorangan), tetapi memerlukan pengorganisasian masyarakat.

Termasuk dalam pengorganisasian adalah pembagian peran, dan

pengembangan jejaringan kemitraan.

5) Pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari :

a. Berbagai pelatihan untuk menambah dan atau memperbaiki

pengetahuan teknis, keterampilan manajerial serta perubahan

sikap/wawasan.

b. Pengembangan kegiatan, utamanya yang berkaitan dengan

peningkatan pendapatan serta pelindungan, pelestarian dan

perbaikan/rehabilitasi sumberdaya alam, maupun pengembangan

efektivitas kelembagaan .kegiatan peningkatan pendapatan

Page 65: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

54

merupakan upaya terpenting untuk membiayai kegiatan-kegiatan

yang diperlukan maupun untuk meningkatkan posisi-tawar dan

membangun kemandirian. Peningkatan pendapatan, juga memiliki

arti penting agar masyarakat semakin yakin bahwa peran bantuan

yang diberikan benar-benar mampu memperbaiki kehidupan

mereka, minimal seacara ekonomi.

6) Advokasi kebijakan karena semua upaya pemberdayaan masyarakat

(peningkatan pendapatan, peguatan posisi tawar , dll) memerlukan

dukungan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Kegiatan advokasi ini diperlukan guna memperoleh dukungan politik

dan legimitasi dari elit masyarakat (aparat pemerintah, pelaku bisnis,

tokoh masyarakat, pegiat LSM, akademisi, dll)

7) Politisasi: dalam arti terus menerus memelihara dan meningkatkan

posisi tawar melalui kegiatan - kegiatan politik praktis.58

Hal ini

diperlukan untuk memperoleh dan melestarikan legitimasi dan

keberlanjutan kebijakan yang ingin dicapai dan pengembangan melalui

pemberdayaan masyarakat. Politisasi ini perlu dilakukan melalui

berbagai cara seperti:

a. Menanam “virus” atau kader-kader perubahan yang memiliki

komitmen untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, ke dalam

jajaran birokrasi, politisi, pelaku bisnis dll.

58

Ibid, h. 129

Page 66: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

55

b. Melakukan “pressure” melalui media masa, forum ilmiah

“kelompok penekan” (pressure group)

c. Melakukan kegiatan aksi nyata melalui kelompok kecil yang

menunjukan manfaat pemberdayaan masyarakat yang ditawarkan.

5. Pendampingan Masyarakat

Membangun dan memberdayakan masyarakat melibatkan proses

dan tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas

mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan tindakan

kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan

sosial sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya

(Suharto, 2006).59

Proses tersebut tidak muncul secara otomatis, melainkan tumbuh

dan berkembang berdasarkan interaksi masyarakat setempat dengan pihak

luar atau para pendamping baik yang bekerja berdasarkan dorongan

karitatif maupun misi professional (Peksos). Dalam program penanganan

masalah kemiskinan, misalnya, masyarakat miskin yang dibantu seringkali

merupakan kelompok yang tidak berdaya baik karena hambatan internal

dari dalam dirinya maupun tekanan eksternal dari lingkungannya.

Pendampingan sosial kemudian hadir sebagai agen perubah yang

turut terlibat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi mereka.

Dengan demikian, pendampingan masyarakat dapat diartikan sebagai

59

Edi Suharto, Ph.D, CSR dan ComDev Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi,

(Bandung: Alfabeta, 2010) , h. 75

Page 67: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

56

interaksi dinamis antara kelompok masyarakat dan pendamping untuk

secara bersama-sama menghadapi beragam tantangan seperti:

a) Merancang program perbaikan kehidupan sosial ekonomi

b) Memobilisasi sumberdaya setempat

c) Memecahkan masalah sosial

d) Menciptakan atau membuka akses bagi pemenuhan kebutuhan

e) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang relevan dengan

konteks pemberdayaan masyarakat.

Merujuk pada Payne (1986), prinsip utama pendampingan adalah

“making the best of the client’s resources”.Sejalan dengan perspektif

kekuatan (strengths perspektif), para pendamping masyarakat tidak

memandang klien dan lingkungannya sebagai system yang pasif dan tidak

memiliki potensi apa-apa. Melainkan mereka dipandang sebagai sistem

sosial yang memiliki kekuatan positif dan bermanfaat bagi proses

pemecahan masalah. Bagian dari pendekatan pekerjaan sosial adalah

menemukan sesuatu yang baik dan membantu klien memanfaatkan hal itu.

Sebagaimana dinyatakan oleh Payne (1986:26):60

Whenever a social worker tries to help someone, he or she is

starting from a position in which there are some useful, positive

things in the client’s life and surroundings which will help them

move forward, as well as the problems or blocks which they are

trying to overcome. Part of social work is finding the good things,

and helping the client to take advantage of them.

60

Ibid, h. 76 - 77

Page 68: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

57

Pendampingan sosial memiliki peran yang sangat menentukan

keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan prinsip

pemberdayaan, PM sangat perlu memperhatikan pentingnya partisipasi

publik yang kuat. Dalam konteks ini, peraan seorang pekerja sosial atau

pendamping masyarakat seringkali diwujudkan dalam kapasitasnya

sebagai pendamping, bukan sebagai penyembuh atau pemecah masalah

(problem solver) secara langsung. Mereka biasanya terlibat dalam

penguatan partisipasi rakyat dalam proses perencanaan, implementasi,

maupun monitoring serta evaluasi program kegiatannya.61

Para pendamping memungkinkan warga masyarakat mampu

mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang ada pada diri mereka, maupun

mengakses sumber-sumber kemasyarakatan yang berada di

sekitarnya.Pendamping juga biasanya membantu membangun dan

memperkuat jaringan dan hubungan antara komunitas setempat dan

kebijakan-kebijakan pembangunan yang lebih luas.Para pendamping

masyarakat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai

bagaimana bekerja dengan individu-individu dalam konteks masyarakat

local, maupun bagaimana mempengaruhi posisi-posisi masyarakat dalam

konteks lembaga-lembaga sosial yang lebih luas.62

61

Edi Suharto, PhD, CSR & ComDev, (Bandung, Alfabeta, 2010), h. 77 62

Ibid, h. 78

Page 69: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

58

Peran Pendamping

Ada beberapa peran pendamping dalam pendampingan

masyarakat.Empat peran di bawah ini sangat relevan diketahu:

1) Fasilitator. Dalam literatur pekerjaan sosial, peranan “fasilitator”

sering disebut sebagai “pemungkin” (enabler). Keduanya bahkan

sering dipertukarkan satu sama lain. Seperti dinyatakan Parsons,

Jorgensen dan Hernandez (1994:188), “The traditional role of

enabler in social work implies education, facilitation, and promotion

of interaction and action.”Selanjutnya Barker (1987) memberi

definisi pemungkin atau fasilitator sebagai tanggungjawab untuk

membantu masyarakat menjadi mampu menangani tekanan

situasional atau transisional.63

Strategi-strategi khusus untuk mencapai

tujuan tersebut meliputi: pemberian harapan, pengurangan penolakan

dan ambivalensi, pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan,

pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan

asset-asset sosial, pemilahan masalah menjadi beberapa bagian

sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus

pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya.

2) Broker.Peran sebagai broker dalam pendampingan masyarakat

tidak jauh berbeda dengan peran broker di pasar modal. Seperti

halnya di pasar modal, terdapat klien atau konsumen. Namun

63

Ibid, h. 79

Page 70: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

59

demikian, pendamping melakukan transaksi dalam pasar lain, yakni

jaringan pelayanan sosial. Pemahaman pendamping yang menjadi

broker mengenai kualitas pelayanan sosial di sekitar lingkungannya

menjadi sangat penting dalam memenuhi keinginan kliennya

memperoleh “keuntungan” maksimal. Dalam proses pendampingan

sosial, ada tiga prinsip utama dalam melakukan peranan sebagai

broker: (a) mampu mengidentifikasi dan melokalisir sumber-sumber

kemasyarakatan yang tepat, (b) mampu menghubungkan konsumen

atau klien dengan sumber secara konsisten, (c) mampu mengevaluasi

efektifitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan

klien.64

3) Pembela.Seringkali pendamping masyarakat harus berhadapan

dnegan system politik dalam rangka menjamin kebutuhan dan sumber

yang diperlukan oleh klien atau dalam melaksanakan tujuan-tujuan

pendampingan sosial. Manakala pelayanan dan sumber-sumber sulit

dijangkau oleh klien, pendamping harus memainkan peranan sebagai

pembela (advokat). Peran pembelaan atau advokasi bersentuhan

dengan kegiatan politik. Peran pembelaan dapat dibagi dua: advokasi

kasus (case advocacy) (DuBois dan Miley, 1992; Parsons, Jorgensen,

dan Hernandez, 1994). Apabila pendamping melakukan pembelaan

atas nama seorang klien secara individual, maka ia berperan sebagai

64

Ibid, h. 80

Page 71: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

60

pembela kasus. Pembelaan kelas terjadi manakala klien yang dibela

bukanlah individu melainkan sekelompok anggota masyarakat.

4) Mediator. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat

perbedaan yang mencolok dan mengarah pada konflik antara berbagai

pihak. Lee dan Swenson (1986) memberikan contoh bahwa

pendamping dapat memerankan sebagai “fungsi kekuatan ketiga”

untuk menjembatani antara anggota kelompok dan sistem lingkungan

yang menghambatnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam

melakukan peran mediator meliputi kontrak perilaku, negosiasi,

pendamai pihak ketiga, serta berbagai macam resolusi konflik.

Dalam mediasi, upaya-upaya yang dilakukan pada hakikatnya

diarahkan untuk mencapai “solusi menang-menang” (win-win

solution) dengan strategi lobby atau negosiasi. Hal ini berbeda dengan

peran sebagai pembela, dimana bantuan pendamping diarahkan untuk

memenangkan kasus klien melalui strategis kontes.65

65

Ibid, h. 81

Page 72: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

61

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Kalla Group

Bermula dari Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla menjalankan usaha

di bidang tekstil di kota Watampone di Sulawesi Selatan. Sukses di kota

terbesar kedua di Sulawesi Selatan, Haji Kalla merambah berdagang ke

Makassar pada 18 Oktober 1952. Bisnisnya terus berkembang, lima tahun

kemudian merambah bisnis transportasi dan membeli mobil truk internasional

untuk mengangkut hasil bumi dari Bone ke Makassar. Selain itu,

mengoperasikan mobil penumpang jenis station wagon yang melayani trayek

Makassar-Bone, dan diberi nama Cahaya Bone. Selanjutnya memberanikan

diri mendirikan NV (Namlozee Venonchap) Hadji Kalla Trading Company,

yang fokus menekuni bidang perdagangan dan logistik.66

Haji Kalla menyerahkan tongkat kepemimpinan bisnisnya kepada

Jusuf Kalla pada 1967, dan didirikanlah perusahaan kontraktor konstruksi

Bumi Karsa.Pada 1969, memasuki bisnis otomotif dengan menjadi importir

mobil merek Toyota.

Mula-mula mengimpor mobil Toyota dengan semi knocked down,

kemudian mobil dirakit di Makassar. Kemudian NV Hadji Kalla menjadi agen

66

http://kallagroup.com diakses pada tanggal 05 Januari 2017

Page 73: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

62

traktor mini merek Kubota untuk keperluan pertanian.Pada 1980 NV Hadji

Kalla melebarkan sayap bisnis otomotif melalui PT Makassar Raya Motor,

menjadi dealer mobil Daihatsu dan dealer truk Nissan Diesel.Seiring dengan

program mobil nasional maka perusahaan ikut menjadi dealer Timor dan

kemudian menjadi KIA.

Di era 1990-an perusahaan merambah ke bidang perdagangan, ada PT

Bumi Sarana Utama yang bergerak sebagai dealer aspal curah, yang banyak

mengerjakan proyek infrastruktur jalan dan bandara. Ekspansi tidak berhenti

di sana. Di bidang properti, didirikan PT Baruga Asrinusa Development, yang

mengembangkan berbagai kawasan perumahan elit dengan berbagai fasilitas

seperti perkantoran, malruko, pusat niaga, turisme agro, tempat rekreasi,

sarana pendidikan, dan sarana keagamaan. Bukan hanya rumah mewah, rumah

tipe kecil pun dikembangkan untuk membantu masyarakat menjangkau

perumahan yang layak huni. Ada juga PT Kalla Inti Karsa (KIK) yang

menjangkau pengembangan pasar tradisional, sampai membangun Mal Ratu

Indah, pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di kawasan Indonesia Timur

serta mengoperasikan Hotel Sahid Makassar.67

Saat Jusuf Kalla diminta menjadi Menteri Perdagangan dan

Perindustrian pada 1999, maka tampuk kepemimpinan dilimpahkan kepada

Fatimah Kalla.NV Hadji Kalla telah berkembang menjadi perusahaan berskala

nasional dan mempunyai misi untuk menjangkau kesuksesan di pasar global

dan bertransformasi menjadi Kalla Group.

67

Ibid

Page 74: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

63

Kini bisnisnya terus menggurita dari mulai sektor perdagangan

otomotif konstruksi, properti, transportasi darat, laut dan udara, juga

merambah ke sektor energi, dan perdagangan karbon, pembiayaan &

logistik.Ekspansi yang luar biasa ini merupakan hasil dari kerja keras penuh

ketekunan selama bertahun-tahun, dengan mengatasi berbagai kesulitan dan

krisis ekonomi di negeri ini dilandasi keyakinan bahwa bekerja merupakan

ibadah.68

Sebagai perusahaan swasta berskala nasional, Kalla Group memiliki

semangat kedaerahan dan kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi.Kalla

Group adalah salah satu perusahaan terbesar di kawasan timur Indonesia.

Menjejaki tahun-tahun ke depan Kalla Group semakin optimis dan sangat

antusias untuk terus melanjutkan pengembangan usaha dan menyediakan

berbagai layanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sehingga pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

pembangunan bangsa.

68

Ibid

Page 75: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

64

Berikut beberapa perusahaan Kalla Group:

Tabel 3.1

Perusahaan Milik Kalla Group

Sumber: Kallagroup.co.id

2. SejarahPT. Poso Energy

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 70%

lautan dan 30% daratan.Hal ini menjadi sumber potensial bagi Indonesia

untuk mengembangkan sumber daya alam berupa perairan, dimana salah

No Jenis Usaha Nama Perusahaan

1 Kalla Otomotif

a. PT. Hadji Kalla, dulu bernama

NV.

b. PT. Kars Inti Amanah

c. PT. Bumi Jasa Utama

d. PT. Makassar Raya Motor

2 Kalla Konstruksi

a. PT. Bumi Karsa

b. PT. Bumi Barito

c. PT. Bumi Sarana Beton

d. PT. Bukaka Teknik Utama

3 Kalla Properti

a. PT. Kalla Inti Karsa

b. PT. Baruga Asrinusa

Development

c. PT. Sahid Makassar Perkasa

4 Kalla Energy

a. PT. Poso Energy

b. PT. Kalla Electrical System

5 Kalla Finance

PT Amanah Finance

Page 76: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

65

satunya untuk menghasilkan listrik.69

Sebagaimana diketahui, tidak semua

daerah di Indonesia mendapatkan listrik terutama di pelosok

daerah.Dengan kekayaan sumber daya air yang dimiliki, sebenarnya

Indonesia dapat memanfaatkan energi dari air tersebut menjadi energi

listrik.

Saat ini sebagian besar kebutuhan listrik nasional masih banyak

bergantung pada energi thermal dan diesel terutama untuk wilayah di luar

Pulau Jawa.Untuk mengurangi pemakaian sumber daya alam tidak

terbarukan (unrennewable) serta menjaga lingkungan terhadap

pencemaran akibat pembakaran bahan bakar minyak dan gas,

pengembangan potensi sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan

kelistrikan merupakan sumber daya alternatif yang harus mendapat

perhatian khusus.Indonesia dengan kondisi topografi dan iklim

geografisnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk pengembangan

dan pemanfaatan sumber daya air.Sejalan dengan kebijaksanaan

pemerintah dalam hal penganekaragaman energi serta aman terhadap

lingkungan, dan potensi tenaga air mendapatkan prioritas utama untuk

dikembangkan lebih lanjut.70

Pengembangan kelistrikan di indonesia di kelola oleh PT. PLN

(Persero) - sebagai pihak yang mendapatkan wewenang pemerintah yang

bertanggung jawab terhadap pengadaan, pengelolaan, dan pengembangan

tenaga kelistrikan termasuk perencanaan, pekerjaan konstruksi,

69

Buku Profil Perusahaan, h. 1 70

Ibid, h. 1

Page 77: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

66

pengoperasian, jaringan transmisi dan system distribusinya. Disamping itu

juga merencanakan pemenuhan kebutuhan energi listrik dan harga jual

energi listrik dengan tetap berpedoman kapada peraturan pemerintah.

Dari tahun 1945 kebutuhan energi listrik nasional sebesar ± 157

MW kemudian meningkat menjadi ± 258 MW pada tahun 1955.Sepuluh

tahun kemudian kebutuhan ini meningkat hampir dua kalinya menjadi ±

460 MW.Tetapi peningkatan tersebut masih relatif kecil bila dibandingkan

dengan pertumbuhan kebutuhan sepuluh tahun berikutnya yaitu menjadi

1.129 MW pada tahun 1975, dan 3.935 MW pada akhir tahun 1983. Pada

periode yang sama (1983), PT. PLN (Persero) telah melakukan studi

potensi tenaga air untuk pembangkit tenaga listrik di seluruh indonesia,

meliputi 1. 275 lokasi dengan total potensi sebesar ± 75.000 MW, namun

demikian hingga pada saat ini potensi yang telah dimanfaatkan baru

sekitar 21.000 MW. Melihat besarnya potensi tersebut, maka peluang

untuk pengembangan tenaga air untuk pembangkitan tenaga listrik di

indonesia adalah masih cukup besar.71

Salah satu potensi tersebut adalah pengembangan PLTA Pamona

yang memanfaatkan Sungai Poso, yang berasal dari aliran air Danau Poso

di Propinsi Sulawesi Tengah. Dengan adanya rencana PLTA Pamona,

PT.PLN (Persero) merencanakan program untuk membangun transmisi

dari Ujung Pandang ke daerah Palopo hingga ke Sulawesi Utara, disebut

Sistem Sulawesi. Pengembangan PLTA di daerah Poso ini selain untuk

71

Ibid, h. 2

Page 78: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

67

melayani kebutuhan daerah sekitar proyek (Sulawesi Tengah), juga

diharapkan dapat mendukung pelayanan kebutuhan tenaga listrik diseluruh

Sulawesi, khususnya industri tambang yang tersebar di Sulawesi Selatan

dan Tenggara. Sejalan dengan kebijakan pengembangan energi di atas,

pertumbuhan kebutuhan energi dan tenaga listrik di daerah Sulawesi

Tengah tercatat sangat tinggi ± 19 % per tahun, maka pengembangan

PLTA POSO-2 yang terletak di Sungai Poso dengan sumber airnya berasal

dari Danau Poso,Sulawesi Tengah, merupakan bagian yang sangat penting

dalam rangka merealisasikan kebijaksanaan tersebut di atas.

Berdasarkan hasil Studi Pendahuluan (Reconnaissance Study) yang

telah dilakukan oleh Tepsco Consulting Engineers, Jepang, tahun 1984,

hasil identifikasi potensi pembangkit energi listrik tenaga air di daerah ini

terdapat 3 skema yang cukup potensial, yaitu PLTA POSO-1 tipe run-off

river dengan pengaturan tampungan aktif Danau Poso sebesar 570 x 106

m³ dan diperkirakan dapat membangkitkan daya sebesar ± 60 W. PLTA

POSO-2 adalah tipe run-off river dengan pengaturan tampungan danau

yang dapat membangkitkan daya sebesar ± 195 MW, dan paling hilir

adalah PLTA POSO-3 dengan daya sebesar ± 240 MW.72

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi

energi mekanik dan kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Air

mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana

air akan menggerakkan sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun

72

Ibid, h. 3

Page 79: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

68

turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik,

perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada

generator.Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung,

disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas

listrik pada jaringan.

PLTA Poso Energy terdiri dari tiga proyek dimana PLTA Poso-1

memiliki kapasitas potensi 60 MW, PLTA Poso-2 memiliki kapasitas

potensi 180 MW, dan PLTA Poso-3 memiliki kapasitas 300 MW. Ketiga

PLTA ini menggunakan sumber daya air Sungai Poso, Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.

Adapun PLTA yang sudah beroperasi adalah PLTA Poso-2 dimana kini

sudah mulai menjalankan aktifitas produksi listrik melalui energi air.

Secara resmi, PLTA Poso-2 ini menjadi sebuah perusahaan yang bernama

PT Poso Energy sejak tanggal 31 Mei 2005 melalui akta pendirian No. 5 di

hadapan Notaris Andy Azis, S. H.73

3. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya, akan selalu berusaha

untuk menjadi perusahaan yang terdepan. PT Poso Energy yang bergerak

dalam bidang jasa energi berusaha menjadi perusahaan yang terdepan di

73

Ibid, h. 4

Page 80: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

69

bidangnya.Setiap perusahaan pasti mempunyai visi dan misi untuk

menjalankan usahanya tersebut.74

Visi

Menjadi kelas dunia keunggulan perusahaan multi-nasional di bidang

teknik, konstruksi dan energy

Misi

Perusahaan untuk terus meningkatkan kepuasan dalam segala bidang,

mengembangkan hubungan saling menguntungkan dengan semua

pemangku kepentingan, terus menerus memperbaiki system manajemen

dan mengembangkan karyawan sebagai sumber daya berkualitas.

4. Lokasi PLTA Pamona 2

PT Poso Energi membangun PLTA Pamona-2 dengan kapasitas

terpasang sebesar 3 x 65 MW di Pamona, Kabupaten Poso.Lokasi PLTA

Pamona-2 terletak di desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara,

Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.Secara geografis, lokasi PLTA

Pamona-2 terletak pada posisi 0q10c-3q40c.75

Lintang Selatan, dan 120q10c-123q23c Bujur Timur. Berikut ini

ilustrasi lokasi PLTA Pamona-2:

Gambar 3.1 Lokasi PLTA Pamona 2

74

Ibid, h. 4 75

Ibid, h. 5

Page 81: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

70

5. Gambaran Umum Lokasi

PLTA Pamona terletak di Sungai Poso yang pada bagian hulunya

terdapat danau alam yang besar (Danau Poso) dengan luas permukaan

danau 362 km2 pada muka air normal serta mempunyai luas daerah

tangkapan hujan (Catchment area) 1.340 km2 dengan sungai-sungai kecil

yang mengelilingi danau.

Danau Poso yang terletak di Sulawesi Tengah merupakan salah

satu dari dua danau yang besar setelah Danau Towoti di Sulawesi Selatan.

Danau Poso mempunyai luas tangkapan hujan sekitar 1.340 km2 yang

terdiri dari arah anak sungai kecil mengelilingi Danau.Elevasi muka air

yang cukup tinggi (515 m), maka secara topografi sangat baik untuk Pusat

Pembangkit Listrik.76

Outlet Danau terletak di sebelah Utara dan mengalir melalui

Sungai Poso melewati Kota Poso sebelum ke laut.Lebar sungai mula-mula

lebar dan menyempit pada jarak kurang lebih 12 km dari Outlet Danau dan

kemiringan dasar sungai semakin tajam dan aliran air menjadi cepat.

Antara lokasi bendung PLTA Pamona-2 dengan Power House, dasar

sungai menjadi datar sampai di laut.

76

Ibid, h. 6

Page 82: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

71

6. Kondisi Topografi

PLTA Pamona terletak di Sungai Poso yang pada bagian hulunya

terdapat danau alam yang besar (Danau Poso) dengan luas permukaan

danau 362 km2 pada muka air normal serta mempunyai luas daerah

tangkapan hujan (Catchment area) 1.340 km2.

Secara umum kondisi topografi di bagian hulu (Selatan) adalah

perbukitan terjal dan bagian hilir melebar ke arah Barat-Utara berupa

dataran rendah hingga pantai. Kemiringan rata-rata Sungai Sadang adalah

0,010 (sepuluh permil) yang diperoleh dari perbedaan elevasi muka air

normal (NWL) keluaran Danau Poso 511,21m terhadap muara sungai di

pantai Poso dengan jarak 50km.

Dilihat dari bentuknya, kondisi topografi di sepanjang aliran sungai,

dari keluaran Danau Poso adalah daerah lembah dengan bentuk relatif

datar sampai pada jarak 12 km ke arah hilir (Poso-1), selanjutnya berubah

menjadi cekungan curam yang membentuk celah terjal (bentuk huruf V)

hingga di muara. Volume efektif danau diperkirakan lebih besar dari 700 x

106 m3 pada elevasi muka air normal (511, 21 m) di atas permukaan laut

disertai dengan bentuk topografi yang relatif curam hingga dataran pantai

(50 km). Kondisi ini sangat potensial untuk pengembangan pembangkit

listrik tenaga air.77

77

Ibid, h. 8

Page 83: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

72

Berdasarkan hasil survei topografi, elevasi dasar sungai pada lokasi

bendung yang direncanakan (alternatif Poso-3) adalah 264,17 m dan

elevasi keluaran pada pembuang akhir (tailrace) 20,90 m, dan lokasi

keluaran alternatif yang lain +26m, sehingga tinggi jatuh (head)

diperkirakan 250 m.

Danau Poso yang terletak di Sulawesi Tengah merupakan salah

satu dari dua danau yang besar setelah Danau Towoti di Sulawesi Selatan.

Danau Poso mempunyai luas tangkapan hujan sekitar 1271 km2 yang

terdiri dari arah anak sungai kecil mengelilingi Danau. Elevasi muka air

yang cukup tinggi (515 m), maka secara topografi sangat baik untuk Pusat

Pembangkit Listrik.

Outlet Danau terletak di sebelah Utara dan mengalir melalui

Sungai Poso melewati Kota Poso sebelum ke laut.Lebar sungai mula-mula

lebar dan menyempit pada jarak kurang lebih 12 km dari Outlet Danau dan

kemiringan dasar sungai semakin tajam dan aliran air menjadi cepat.78

Gambar 3.2

Kondisi Aliran Sungai di Lokasi PLTA Pamona-2

78

Ibid, h. 7

Page 84: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

73

B. Gambaran Program CSR PT. Poso Energy

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi Pasal 74

Undang-undang Perseroran Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini

disahkan dalam sidang paripurna DPR.Dengan adanya undang-undang

tersebut industri atau korporasi-korporasi wajib untuk melaksanakannya,

tetapi kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan.Perlu

diingat pembangunan suatu negara bukan hanya tanggungjawab pemerintah

dan industri saja, melainkan setiap insan menusia berperan untuk mewujudkan

kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup karyawan, industri dan

korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat

dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup.Kini dunia usaha

tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single

bottom line), tetapi sudah meliputi keuangan, sosial, dan aspek lingkungan

biasa disebut (tripple bottom line) sinergi tiga elemen ini merupakan kunci

dari konsep pembangunan berkelanjutan.CSR PT. Poso Energy sudah

menjalankan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan sejak tahun 2012.79

79

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 1

Page 85: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

74

a. Visi Misi CSR PT. Poso Energy

Visi :

Mewujudkan perusahaan yang secara terus menerus memiliki hubungan

yang harmonis dan memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan

sekitarnya.

Misi :

a. Melaksanakan komitmen perusahaan atas tanggung jawab sosial dan

lingkungan

b. Membantu dan berperan aktif dalam peningkatan kehidupan

masyarakat dan lingkungan

c. Membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua

stakeholder untuk mencapai visi dan misi Perusahaan

b. Struktur Organisasi CSR PT. Poso Energy

Page 86: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

75

c. Master Plan CSR PT. Poso Energy

1. Poso Energy and Education

Pendidikan adalah pondasi pembangunan bangsa dalam

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.PT Poso Energy berupaya

turut serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program

pendidikan.80

Pendidikan merupakan investasi sosial yang strategis

melahirkan generasi yang unggul dan masyarakat yang

berkualitas.Keberhasilan mutu pendidikan sangat bergantung pada

proses belajar mengajar atau interaksi tenaga pengajar dan siswa/(i)

serta ketersediaan sarana pendukung yang memadai. Kualitas tenaga

pengajar akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas

siswa/(i) yang dihasilkan. PT Poso Energy yang memprioritaskan

masalah pendidikan memfokuskan peningkatan kualitas tenaga

pengajar dan penyediaan sarana pendukung.81

Dana yang dialokasikan

untuk CSR bidang Pendidikan adalah sebagai berikut:

Diagram 3.1

Alokasi Dana CSR Bidang Pendidikan

80

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 2 81

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 2

Page 87: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

76

Page 88: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

77

Program CSR bidang pendidikan yang dilakukan oleh PT Poso

Energy bertujuan untuk:

a. Mendukung penyediaan infrastruktur pendidikan yang nyaman,

bersih dan sehat

b. Meningkatkan kecakapan dan kemandirian siswa/(i)yang siap

bersaing

c. Mendukung semangat pendidikan siswa/(i) kurang mampu

Program pendidikan merupakan program CSR prioritas utama

PT Poso Energy. Saat ini program pendidikan yang telah dilakukan

oleh PT Poso Energy adalah sebagai berikut:82

a. Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana belajar tingkat

PAUD sampai Universitas. Di tahun 2016, PT Poso Energy

memiliki data sekolahan se Kabupaten Poso tingkat PAUD dan TK

adalah 183; Sekolah Dasar 234; SMP 80; SMK 16; SMA 24; dan

Perguruan Tinggi swasta sebanyak 2 Universitas. Saat ini terdata 4

PAUD yang telah menerima program CSR PT Poso Energy.

b. Pelatihan guru dan siswa dalam rangka peningkatan mutu belajar

mengajar.

c. Pengenalan lingkungan bersih dan sehat kepada usia dini sampai

tingkat SD

d. Pengenalan pelestarian lingkungan bersih dan sehat tingkat SMA

82

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 3

Page 89: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

78

e. Beasiswa kepada mahasiswa/(i) kurang mampu dan kepada yang

berprestasi

2. Poso Energy and Society

Masyarakat merupakan aset berharga bagi PT Poso Energy.

Masyarakat telah memberikan andil besar dalam berbagai hal sejak

awal perisapan, konstruksi dan operasional PT Poso Energy. Salah

satu program CSR yang dilakukan PT Poso Energy adalah

pengembangan kemasyarakatan dari sisi infrastruktur dan

kelembagaan. Infrastruktur adalah hal yang mendukung segela aktifitas

masyarakat dan kelembagaan merupakan wadah aktualisasi

masyarakat. Disamping itu PT Poso Energy juga memiliki program

dukungan kepada korban bencana alam, kegiatan ini merupakan

wujud kepedulian dan dukungan moril dan materil dalam proses

recovery pasca bencana.83

Dana yang dialokasikan untuk CSR bidang

Society adalah sebagai berikut:

83

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 4

Page 90: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

79

Diagram 3.2

Alokasi Dana CSR Bidang Society

Program CSR bidang kemasyarakatan bertujuan untuk :

a) Mendukung penyediaan infrastruktur yang berkualitas

b) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

c) Memberikan dukungan moril dan materiil kepada korban bencana

alam

Program CSR Kemasyarakatan saat ini yang sudah dilakukan adalah

sebagai berikut:84

a) Perbaikan ruas jalan

b) Subsidi pemakaian energi listrik gratis

c) Perbaikan Kantor Desa Sulewana dan Balai Desa Sulewana

d) Perbaikan MCK

e) Penyediaan sarana air bersih

84

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 5

Page 91: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

80

f) Kepedulian terhadap korban bencana alam (banjir)

3. Poso Energy and Health

Investasi terbesar bagi kehidupan manusia adalah kesehatan.

Masyarakat yang sehat akan meuwujudkan kehidupan yang

berkualitas. Masyarakat yang sehat dapat diraih dengan lingkungan

yang bersih dan nyaman. PT. Poso Energi dengan program CSR

bidang kesehatan lebih fokus kepada tindakan preventif dan

penyediaan sarana pendukung kesehatan. Tindakan preventif

dilakukan dengan menanamkan prinsip hidup sehat yang disiplin sejak

usia dini. Untuk penyediaan sarana pendukung kesehatan lebih

difokuskan kepada peremajaan sarana yang ada saat ini.85

Dana yang

dialokasikan untuk CSR bidang Kesehatan adalah sebagai berikut:

Diagram 3.3

Alokasi Dana CSR Bidang Kesehatan

85

Ibid, h. 5

Page 92: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

81

Program CSR bidang kesehatan bertujuan untuk :

a. Memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat

b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

c. Mendukung perbaikan sarana kesehatan

PT Poso Energy melalui program CSR bidang kesehatan

telah melakukan beberapa program kesehatan yaitu :

a. Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata baca kepada

siswa/siswi SMP dan SMA (Bright with Poso Energy)

b. Bantuan Sarana kesehatan (Puskesmas)

c. Ambulans persembahan Poso Energy

4. Poso Energy and Environmental Protection

Menjaga kelestarian lingkungan merupakan bagian dari

upaya jaminan penyediaan air sebagai sumber bahan baku kegiatan

PT Poso Energy. Kelestarian lingkungan difokuskan pada rehabilitasi

daerah aliran sungai (DAS) poso area upstream maupun downstream.

Pelaksanaan rehabilitasi DAS poso dilakukan dengan melibatkan

seluruh karyawan, masyarakat dan instansi terkait pemda setempat.

Kegiatan ini juga termasuk dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu

masyarakat tidak hanya melestarikan lingkungan, namun masyarakat

diberi pelatihan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan

Page 93: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

82

tersebut.86

Dana yang dialokasikan untuk CSR bidang Environmental

Protection adalah sebagai berikut:

Diagram 3.4

Alokasi Dana CSR Bidang Environmental Protection

Program CSR bidang kelestarian lingkungan yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut:87

a. Save Green (gerakan menanam pohon di area DAS poso). Salah

satu kegiatan yang telah dilakukan adalah rehabilitasi DAS di area

catchment area Danau Poso. Pelaksanaan penanaman pohon area

danau poso dan sekitarnya juga telah dilakukan bekerja sama

dengan Pemda Propinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso.

b. Take and Give (tebang satu tanam satu)

c. Save endemic species (penebaran bibit ikan sidat / ikan sogili di

danau poso)

86

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 6 87

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 8

Page 94: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

83

5. Poso Energy and Community Development

Secara umum community development dapat didefinisikan

sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk

memperbesar akses masyarakat untuk lebih baik apabila dibandingkan

dengan sebelum adanya kegiatan pembangunan.Kegiatan community

development Poso Energy menjalankan program ini untuk masyarakat

agar menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan

kesejahteraan yang lebih baik.Program Community Development

memiliki tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat, berbasis

sumber daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan

(sustainable).Dua sasaran yang ingin dicapai yaitu sasaran kapasitas

masyarakat dan sasaran kesejahteraan masyarakat. Sasaran utama yaitu

kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan

(empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut dalam proses

produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan

(equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan

(security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama

(cooperation).88

Dana yang dialokasikan untuk CSR bidangPartnership dan

Community Developmentadalah sebagai berikut:

88

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 9

Page 95: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

84

Diagram 3.5

Alokasi Dana CSR Bidang Community Development

Program CSR Community Development yang sudah dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Budidaya Ikan Sidat

2. Kebun Percontohan

3. Penyelamatan DAS Poso

Page 96: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

85

C. Gambaran Desa Sulewana

a. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Desa sulewana adalah ibukota Kecamatan Pamona Utara, dalam

kawasan dataran Kabupaten Poso. Bentuk permukaan tanah (Keadaan

Topografi) Desa Sulewana rata-rata ketinggian dari permukaan laut

650 mm berdasarkan hasil pengukuran menggunakan JPS pada titik di

kantor desa. Desa Sulewana dapat ditempuh dengan kendaraan roda

empat maupun roda dua dengan jarak 40 Km dari Kota Poso.Dengan

kondisi itu, maka alat transportasi darat saat ini sudah lancer dan dapat

di tempuh kira-kira 1 jam.89

Selain itu Desa Sulewana memiliki luas 294 Ha berbatasan dengan:

1) Sebealah Selatan : Desa Saojo

2) Sebelah Utara : Desa Sangira

3) Sebelah Timur : Desa Lena

4) Sebelah Barat : Hutan Lindung

89

Hasil Social Mapping PT. Poso Energy 2016 h. 2

Page 97: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

86

b. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk yang mendiami Desa Sulewana pada tahun 2016

mencapai 2.752 jiwa dengan komposisi berdasarkan jenis kelaminya

itu laki-laki 1.528 dan perempuan 1.224 jiwa. Dilihat dari komposisi

penduduknya, desa ini di dominasi oleh suku asli 95% dan suku

pendatang 5%. Berikut ini disajikan tabel penduduk berdasarkan usia

dan jenis kelamin.90

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Desa Sulewana

No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Persentase (%)

1 Laki-laki 1.528 54,15

2 Perempuan 1.224 48,84

Jumlah 2.752 100

Sumber: PT. Poso Energy

c. Kondisi Sosial

Kondisi sosial Desa Sulewana dipengaruhi oleh beberapa faktor,

meliputi tingkat pendidikan, kesehatan dan keamanan. Ketiga factor ini

merupakan faktor-faktor yang menonjol untuk diamati mengingat

kondisi desa yang kaya akan sumber daya alam (SDA) yaitu sungai

poso yakni sebagai lokasi pembangunan PLTA, masyarakat yang

plural, dan mengalami konflik sosial di antara masyarakatnya.91

90

Ibid, h. 2

91 Ibid, h. 3

Page 98: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

87

d. Tingkat Pendidikan

Keadaan rumah tangga masyarakat Desa Sulewana tingkat

pendidikannya sudah berkembang sejalan dengan adanya

pembangunan PLTA dibandingkan sebelum masuknya perusahaan ini.

Namun di sisi lain berkembangnya pendidikan bukan hanya karena

faktor keuangan namun karena adanya kemauan dan kemampuan

seseorang untuk lebih mengembangkan DesaSulewana. Dengan

adanya saling mendukung antara orang tua dan anak-anak di samping

kebutuhan yang mencukupi, anak-anak bahkan orang tua melanjutkan

sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi.Dapat dilihat

perkembangan pendidikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sulewana

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SD 9 11,25

2 SLTP 25 31,25

3 SLTA 26 32,5

4 PT 20 25

Jumlah 80 100

Sumber: PT. Poso Energy

Page 99: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

88

e. Tingkat Kesehatan

Tabel 4.3

Tingkat Kesehatan Masyarakat Desa Sulewana

No Kesehatan Jumlah Persentase (%)

1 Dukun 0 0

2 Bidan 2 2,5

3 Puskesmas 47 58,75

4 Rumah Sakit 31 38,75

Jumlah 80 100

Sumber: PT. Poso Energy

f. Tingkat Keamanan

a) Penerangan

Penerangan merupakan proses dan alat-alat untuk menerangi

seperti aliran listrik yang dimiliki oleh Desa Sulewana yang berasal

dari PLTA Sulewana yang sebelum adanya pembangunan PLTA

masih memakai aliran listrik Negara dari PLN dan yang sebagian

besar masih menyambung listrik dari tetangga karena dipengaruhi

oleh pendapatan yang masih rendah sehingga belum bisa

memasang sendiri. Namun setelah pembangunan PLTA sudah

selesai maka Desa Sulewana memakai listrik gratis tanpa harus

berkewajiban membayar lagi kepada PLN. Hal tersebut termasuk

bentuk program dari CSR PT. Poso Energy.92

Seperti yang terlihat

pada tabel berikut ini:

92

Ibid, h. 4

Page 100: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

89

Tabel 4.4

Tingkat Penerangan Desa Sulewana

No Penerangan Jumlah

Sebelum

Ada

PLTA

Jumlah

Sesudah

Ada

PLTA

Persentase

Sebelum

Ada

PLTA

Persentase

Sesudah

Ada

PLTA

1 Aliran

Listrik

18 80 22,5 100

2 Generator 6 0 7,5 0

3 Sambung

dari

Tetangga

36 0 70 0

Jumlah 80 80 100 100

Sumber: PT. Poso Energy

b) Lingkungan

Seiring dengan berjalannya pembangunan di zaman sekarang ini,

maka kebutuhan akan pasokan listrik juga semakin bertambah.

Untuk memenuhi kebutuhan akan listrik tersebut, maka banyak

daerah-daerah yang membangun PLTA, dalam hal ini

pembangunan PLTA yang ada di Desa Sulewana sekarang.

Tentunya pengembangan PLTA ini telah disesuaikan dengan daya

dukung lingkungan dimana PLTA ini layak di bangun.Oleh karena

itu dengan adanya listrik maka di sepanjang jalan terdapat lampu

jalan yang menerangi Desa Sulewana dan disamping itu juga

kegiatan-kegiatan sosial yang biasanya hanya dilaksanakan pada

siang hari tetapi sekarang dilakukan pada malam hari karena di

Page 101: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

90

dukung oleh penerangan tersebut.93

Hal ini dapat kita lihat dari

Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Tingkat Lingkungan Desa Sulewana

No Lingkungan Jumlah

Sebelum

Ada

PLTA

Jumlah

Sesudah

Ada PLTA

Persentase

Sebelum

Ada PLTA

(%)

Persentase

Sesudah

Ada PLTA

(%)

1 Ada lampu

jalan

0 80 0 100

2 Kegiatan

sosial

0 80 0 100

Jumlah 0 80 0 100

Sumber: PT. Poso Energy

g. Kondisi Ekonomi Desa Sulewana

a) Tingkat pendapatan

Pendapatan adalah jumlah keseluruhan dari hasil yang diperoleh

baik dari pokok maupun pekerjaan sampingan yang dapat dilihat

dan diukur dengan rupiah dalam waktu tertentu. Sehubungan

dengan tingkat pendapatan berikut kriteria golongan pendapatan

yakni pendapatan rendah, pendapatan sedang, dan pendapatan

tinggi. Jika pendapatan suatu rumah tangga tinggi, maka sudah

pasti kebutuhan pokok rumah tangga tersebut akan terpenuhi. Pada

kenyataannya, di Desa Sulewana, wujud tingkat pendapatan warga

yang cukup beragam dari tingkat pendapatan rendah hingga

pendapatan yang cukup tinggi sebelum dan sesudah adanya

93

Ibid, h. 4

Page 102: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

91

pembangunan PLTA, sebagaimana distribusi jawaban dari

respondes pada tabel di bawah ini:94

Tabel 4. 6

Tingkat Pendapatan Masyarakat Desa Sulewana

No Pendapatan Jumlah

Sebelum

ada

PLTA

Jumlah

Sesuda

h ada

PLTA

Persentase

Sebelum

ada PLTA

(%)

Persentas

e Sesudah

ada

PLTA

(%)

1 <100.000 2 0 2,5 0

2 100.000 – 500.000 58 0 725 0

3 500.000 – 1.000.000 20 1 25 1,25

4 1.000.000 – 1.500.000 0 60 0 75

5 1.500.000 – 2.000.000 0 19 0 23,75

Jumlah 0 80 0 100

Sumber: PT. Poso Energy

b) Tingkat Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam suatu usaha atau

industri karena berhasil tidaknya suatu usaha atau industri

dipengaruhi oleh tenaga kerja yang tersedia dan mampu untuk

bekerja sesuai dengan tugasnya. Semakin banyak lapangan kerja,

maka semakin besar tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu

usaha. Kedudukan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai buruh dan

karyawan di PLTA dan dilihat dalam tabel sebelum adanya

Pembangunan PLTA dan sesudah adanya pembangunan PLTA

yakni:

Tabel 4.7

94

Ibid, h. 5

Page 103: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

92

Tingkat Tenaga Kerja Desa Sulewana

No Tenaga

Kerja

Jumlah

Sebelum

Ada

PLTA

Jumlah

Sesudah

Ada

PLTA

Persentase

Sebelum

Ada

PLTA (%)

Persentase

Sesudah

Ada

PLTA (%)

1 Berkebun 80 0 100 0

2 Karyawan

PLTA

0 80 0 100

Jumlah 80 80 100 100

Sumber: PT. Poso Energy

c) Tingkat Kesejahteraan

Dalam hal ini tingkat kesejahteraan diukur dengan melihat

perubahan-perubahan yang terjadi dari bentuk tempat tinggal

masyarakat Desa Sulewana sebelum dan sesudah adanya

pembangunan PLTA. Hasil penelitian menunjukkan tingkat

kesejahteraan masyarakatnya disajikan dalam Tabel berikut:95

Tabel 4.8

Tingkat Kesejahteraan Desa Sulewana

No Tempat

Tinggal

Jumlah

Sebelum

Ada

PLTA

Jumlah

Sebelum

Ada

PLTA

Persentase

Sebelum

Ada

PLTA (%)

Persentase

Sesudah

Ada

PLTA (%)

1 Papan 72 1 90 1,25

2 Permanen 8 79 10 98,75

Jumlah 80 80 100 100

Sumber: PT. Poso Energy

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Data

95

Ibid, h. 8

Page 104: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

93

1. Gambaran Program Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sulewana

Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai

kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar

akses masyarakat untuk lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum

adanya kegiatan pembangunan. Kegiatan community development Poso

Energy menjalankan program ini untuk masyarakat agar menjadi lebih

mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Program Community Development memiliki tiga karakter utama yaitu

berbasis masyarakat, berbasis sumber daya setempat (local resource

based) dan berkelanjutan (sustainable). Dua sasaran yang ingin dicapai

yaitu sasaran kapasitas masyarakat dan sasaran kesejahteraan masyarakat.

Sasaran utama yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya

pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut dalam

proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan

(equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan

(security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation).96

Program CSR Community Development yang sudah dilakukan

adalah sebagai berikut:

a) Budidaya Ikan Sidat

Ikan Sidat atau Unagi banyak dikonsumsi sebagai makanan

mewah di Jepang, Hongkong dan Korea karena kandungan tinggi

96

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 12

Page 105: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

94

protein dan omega-3 yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Namun

benih ikan sidat yang banyak di perairan Indonesia belum banyak

dimanfaatkan di negeri sendiri.97

Di Indonesia, paling sedikit ada enam jenis ikan sidat (Anguilla

sp), yaitu Anguilla Marmorata, Anguilla Celebensis, Anguilla

Ancentralis, Anguilla Borneensis, Anguilla Bicolor Bicolor, dan

Anguilla Bicolor Pacifica.

Ikan sidat adalah jenis karnivora (pemakan ikan) yang memiliki

sifat katadromos, yaitu awalnya berkembangbiak di laut dan

selanjutnya mencari perairan umum (air tawar) untuk membesarkan

diri. Sifat itu membuat ikan sidat sulit beradaptasi dan mengubah pola

makan di habitat baru kolam air tawar.

Ikan sidat Marmorata yang banyak terdapat di aliran Sungai

Poso, merupakan jenis ikan yang khusus hanya ada di daerah Poso.

Sebagai ikan komoditas eksport, ikan ini banyak ditangkap oleh

masyarakat dengan berbagai ukuran dan teknik, salah satunya dengan

perangkap Sidat (Wayamassapi). Penangkapan yang besar-besaran

tentunya akan mengurangi jumlah habitat Sidat baik di hulu maupun

hilir sungai Poso.98

Pelestarian dan budidaya Ikan Sidat ini sudah berjalan sejak

Januari 2016. Ikan sidat yang dibudidayakan oleh CSR PT. Poso

97

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 20

98Ibid, h. 21

Page 106: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

95

Energy adalah jenis ikan sidat Marmorata,seperti yang diungkapkan

oleh Bapak Herman sebagai ketua RT setempat,

“Disini yang dibudidayakan ikan sidat Marmorata pak. Karena

habitat aslinya memang disini. Dari dulu sudah terkenal ada ikan

sidat di danau ini, tapi belum pernah di buat kegiatan macam

ini.”99

Lalu, Bapak Agus Syamsi selaku penanggungjawab dari program ini

menambahkan,

“jenisnya sidat Marmorata ta”100

ujarnya.

Ikan sidat jenis Marmorata sudah sejak dahulu berada di danau

poso, oleh sebab itu, PT. Poso Energy melakukan budidaya ikan

tersebut baik untuk dikonsumsi ataupun di ekspor ke luar

negeri.Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Herman,

“Biasanya hasil budidaya ini dibuat abon sidat dan sidat asap,

tapi ada juga yang diekspor ke Jepang. Kalau di ekspor nya sih

baru-baru tahun kemarin.Lumayan buat penghasilan kami jadi

nambah.”101

Bapak Agus Syamsyi mempertegas,

“Jadi di lokasi itu ada pelatihan gimana mengelola hasil budidaya

sidat. Ada 2 produk, abon sidat dan sidat asap. Agar bernilai

ekonomis”102

99

Wawancara dengan Bapak Agus Syamsi pada tanggal 06 Februari 2017 di Kantor PT.

Poso Energy

100Ibid

101 Wawancara dengan Bapak Herman tanggal 15 Januari 2017 di lokasi Budidaya Ikan

Sidat Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

102Ibid

Page 107: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

96

Perencanaan pelestarian dan budidaya ikan sidat ini diawali

dengan sosialisasi, seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus Syamsi

selaku staff CSR di PT. Poso Energy di bawah ini,

“Ya jadi dalam perencanaan pelestarian dan budidaya ikan sidat

ini awalnya kami mengadakan sosialisasi dulu. Sosialisasinya

bukan untuk orang dewasa saja, dari anak-anak sampai orang tua

pun kami ajak. Karena dalam menjaga kelestarian lingkungan

itukan bukan kewajiban dari perusahaan saja, tetapi semua

masyarakat yang tinggal di desa ini. Nah, kalo untuk budidaya

nya itu kami lakukan sosialisasi untuk yang muda-mudi sampai

dewasa.”103

Sosialisasi tersebut dilakukan agar masyarakat antusias untuk

berpartisipasi dalam program CSR ini. Masyarakat antusias karena

menurut mereka hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dari

segi ekonomi dan pengetahuan.104

Seperti yang diutarakan oleh Oscar

(20 tahun) selaku masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini,

“Saya mau ikut budidaya sidat ini awalnya karena sejak saya

lulus sekolah itu saya nggak ada kerjaan, otomatis penghasilan

nggak ada. Waktu ada undangan sosialisasi dari Poso Energy ini

saya hadir. Terus saya tertarik kak sama program nya.

Ketikasudah dijalani, Puji Tuhan akhirnya sekarang ada

penghasilan setiap bulan nya. Jadi lumayan yang tadinya nggak

jelas, sekarang ya pengetahuan dapat, kesejahteraan hidup pun

dapat.”105

103

Wawancara dengan Bapak Agus Syamsyi pada tanggal 06 Februari di Kantor PT.

Poso Energy Cileungsi

104 Observasi tanggal 15 Januari 2017 di lokasi Budidaya Ikan Sidat Desa Sulewana,

Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

105 Wawancara dengan Oscar pada tanggal 15 Januari 2017 di lokasi Budidaya Ikan Sidat

di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Page 108: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

97

Setelah dilakukan sosialisasi, kemudian diadakan pembinaan dan

pendampingan untuk memberikan arahan.Berikut pernyataan dari

bapak Agus Syamsi,

“Setelah sosialisasi kita kumpulin masyarakat yang bersedia jadi

pengurusnya. Setelah itu kita bikin pertemuan buat pemberian

materi, seperti pembinaan awal gitu supaya masyarakat paham

dulu nih kayak gimana cara budidaya ikan sidat. Pembinaannya

itu materinya seputar cara pemeliharaan ikan sidat, cara

membesarkannya, dan cara memasarkan ikan sidat.

Pembinaannya itu kita ada pendampingnya dari staff perusahaan

yang berlatar belakang Sarjana Perikanan. Sementara ini ada 2

pendamping.”106

Sesuai pernyataan Bapak Agus Syamsi di atas, jadi masyarakat di

berdayakan dengan adanya pengarahan cara budidaya ikan sidat

tersebut dan cara memasarkan ikan sidat untuk menambah ekonomi

masyarakat Desa Sulewana.

Ikan sidat marmorata terbukti tumbuh subur dengan tingkat

hidup (SR) 80 persen. Jika dalam kurun waktu 6 bulan pertumbuhan

benih sidat hanya dari ukuran 0,2gram menjadi 40gram per ekor,

dalam bulan ke-7 sampai ke-10 benih tumbuh pesat dari ukuran 40

gram ke 1 kilogram (kg) per ekor.

Seperti yang terlihat saat itu, benih ikan sidat yang baru

akan disebar di danau poso oleh Bapak Agus Syamsi bersama

dengan masyarakat yang tergabung dalam kegiatan Budidaya Ikan

Sidat. Danau itu terlihat sangat jernih sehingga ikan sidat pun

106

Wawancara dengan Bapak Agus Syamsi pada tanggal 06 Februari 2017 di kantor PT.

Poso Energy Cileungsi

Page 109: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

98

terlihat. Di tepi danau di buat berpetak-petak kolam ikan sidat dari

mulai petak benih ikan sidat hingga ikan sidat yang paling besar.107

Gambar 4.1

Kegiatan Budidaya Ikan Sidat

Sumber: PT. Poso Energy

Biaya operasional budidaya ikan sidat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Biaya Operasional Budidaya Ikan Sidat

Item Jumlah Harga

Satuan

Total

Benih ikan sidat 6000 ekor 500 3.000.000

Pakan 72 kg 24.000 1.728.000

Garem ikan 48 kantong 2.500 120.000

Obat-obatan 4 pack 80.000 320.000

Packing+transport 4 kali 40.000 160.000

Listrik 3 bulan 40.000 120.000

Mesin pembuat

abon

1 39.800.000

Alat pemanggang 5 160.000 800.000

Total Keseluruhan 46.048.000

Jumlah penghasilan budidaya ikan sidat per 3 bulan:

Tabel 4.10

Hasil Budidaya Ikan Sidat

107

Observasi pada tanggal 15 Januari 2017 di lokasi Budidaya Ikan Sidat di Desa

Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Page 110: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

99

Item Jumlah Harga Satuan Total

Ikan sidat yang

di ekspor

1000 ekor 60.000 60.000.000

Abon sidat 200 pcs 50.000 10.000.000

Sidat asap 150 pcs 150.000 22.500.000

Total Keseluruhan 92.500.000

Keuntungan yang didapat dari hasil budidaya ikan sidat seutuhnya

diberikan kepada masyarakat Desa Sulewana.

b) Kebun Percontohan

Pengertian Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin

hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti

budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.

Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan.

Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur

jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan

dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya

pertanian modern.108

Hortikultura merupakan cabang dari ilmu agronomi. Berbeda

dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman

buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman

sayuran (olerikultura), tanaman herbal (biofarmaka), dan taman

108

Lilis Suciani, Laporan Tahunan CSR PT. Poso Energy, h. 27

Page 111: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

100

(lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel

atau mudah rusak karena segar.109

Kebun percontohan hortikultura ini sudah berjalan sejak Maret

2016. Kebun ini memiliki luas 1,8 ha. Di kebun ini ada 10 petani dan 2

pendamping. Tanaman yang ada di kebun ini adalah tanaman sayuran.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ruslan selaku petani di kebun

percontohan milik PT. Poso Energy ini,

“Tanaman yang ada di lapangan itu buncis, ketimun, bawang

varietas palu, cabe rawit, sawi, dan cabe merah keriting.”110

Tanaman yang berada di kebun tersebut adalah sayuran

musiman. Sayuran musiman adalah sayuran yang tumbuh pada

musimnya saja, dan tidak tumbuh sepanjang tahun. Contohnya saat ini

sayuran yang sedang panen adalah ketimun, cabe rawit, dan buncis.

Terlihat para petani sedang memanen sayuran-sayuran tersebut di

bawah terik matahari, di kebun seluas 1,8 ha dengan pemandangan

pegunungan yang sejuk di pandang mata.111

Kegiatan pemberdayaan dikebun percontohan hortikultura

mencakup aspek produksi dan penanganan pasca panen, yaitu:

teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca

panen.Hasil panen dari kebun biasanya dijual ke pasar sentral di

109

Ibid, h. 27

110 Wawancara dengan Bapak Ruslan pada tanggal 16 Januari 2017 di Kebun Percontohan

PT. Poso Energy di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

111Observasi pada tanggal 16 Januari 2017 di lokasi Kebun Percontohan PT. Poso Energy

di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Page 112: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

101

Tentena dan masyarakat lokal, seperti yang disampaikan oleh Bapak

Ruslan berikut ini,

“Hasil panen ini dijual ke pasar sentral di Tentena dan

masyarakat-masyarakat lokal sini. Selama saya disini,

diusahakan selalu ada yang dijual, makanya nanamnya dikasih

bertahap. Hitungan tanaman horti seperti sawi masa panen 45

hari setelah tanam. Jadi setiap bulannya pasti ada yang

dijual.”112

Petani di kebun percontohan berjumlah 10 orang dan semuanya

asli dari suku pamona. Ada 7 petani yang sudah menjalankan

perkebunan hortikultura di kebun pribadi mereka, dan 3 orang lainnya

sedang proses untuk memulai menanam kebun hortikultura di kebun

pribadi mereka.

Gambar 4.2

Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy

Sumber: PT. Poso Energy

Gambar 4.3

Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy

112

Wawancara dengan Bapak Ruslan pada tanggal 16 Januari di lokasi Kebun

Percontohan di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

Page 113: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

102

Sumber: PT. Poso Energy

Harga benih tanaman kebun percontohan:

Tabel 4.11

Biaya Pembibitan Kebun Percontohan

No Janis Benih Kemasan Harga (Rp)

1 Bayam 500 g 30.000

2 Buncis 500g 32.500

3 Cabe rawit 10 g 12.500

4 Cabe keriting 10 g 57.500

5 kangkung 1000 g 21.000

6 Kacang panjang 500 g 33.000

7 Sawi 25 g 4.250

8 Timun 20 g 19.000

9 Terong 10 g 8.650

10 Tomat 10 g 57.500

11 Wortel 15 g 26.500

12 Bawang merah 50 g 85.000

13 Bawang putih 50 g 80.000

14 Bawang daun 5 g 25.000

Total Keseluruhan 492.400

Hasil panen dan harga jual dari kebun percontohan:

Page 114: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

103

Tabel 4.12

Harga Jual Hasil Panen Kebun Percontohan

No Jenis tanaman

hasil panen

Harga jual

1 Bayam 2.000 / ikat

2 Buncis 2.500 / ikat

3 Cabe rawit 35.000 / kg

4 Cabe keriting 30.000 / kg

5 Kangkung 2.000 / ikat

6 Kacang panjang 2.000 / ikat

7 Sawi 2.000 / ikat

8 Timun 10.000 / kg

9 Terong 10.000 / kg

10 Tomat 9.000 / kg

11 Wortel 15.000 / kg

12 Bawang merah 30.000 / kg

13 Bawang putih 30.000 / kg

14 Bawang daun 1.500 / ikat

Hasil penjualan hasil panen perbulan tidak menentu, sehingga hasil

panen yang dijual setiap bulannya tidak dapat diprediksi. Selain itu,

hasil panen dari setiap tanaman berbeda-beda. Namun, setiap bulannya

para petani mendapatkan hasil sekitar 1.000.000 – 1.500.000 per orang

dari setiap penjualan hasil panen.

c) Penyelamatan Danau Poso/ Rehabilitasi DAS Poso

Danau poso merupakan salah satu dari 15 (lima belas) danau

prioritas yang disepakati pada Kesepakatan Bali tentang Pengelolaan

Danau Berkelanjutan saat penyelenggaraan Konferensi Nasional

Danau Indonesia I tahun 2009 di Denpasar Bali. Kesepakatan Bali

yang ditandatangani oleh 9 Menteri yakni, Menteri Lingkungan Hidup,

Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan

Page 115: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

104

Umum, Menteri Pertanian, Menteri Energi Sumber Daya Mineral,

Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Menteri Riset dan Teknologi

telah melahirkan komitmen untuk mempertahankan, melestarikan dan

memulihkan fungsi danau berdasarkan prinsip keseimbangan

ekosistem dan daya dukung lingkungannya.113

Danau poso yang terletak di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi

Tengah merupakan danau terdalam ketiga di Indonesia setelah Danau

Matano dan Danau Toba. Danau poso adalah danau tektonik yang

memiliki sumberdaya alam dan budaya yang cukup besar. Salah satu

keunikan danau poso adalah terdapatnya pasir berwarna kuning di

sepanjang pinggiran danau, serta keberadaan ikan endemik ikan sidat

(Anguilla sp). Beberapa tahun terakhir ini kondisi lingkungan danau

poso menghadapi tantangan yang cukup besar, seperti tingginya

tingkat sedimentasi serta penurunan kualitas air akibat pencemaran

oleh limbah domestik, industri, dan pertanian. Selain itu terdapat pula

ancaman penurunan keberadaan biota endemik di danau poso akibat

introduksi ikan invasif serta terputusnya jalur ruaya ikan. Menghadapi

berbagai permasalahan danau poso tersebut, maka PT. Poso Energy

melakukan upaya penyelamatan danau yang melibatkan berbagai pihak

untuk secara bersama-sama dan bersinergi segera menyelamatkan

danau poso.

113

SK Penyelamatan DAS Poso PT. Poso Energy, h. 9

Page 116: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

105

Kebijakan pengelolaan ekosistem danau poso didasarkan pada

Visi melestarikan fungsi ekosistem danau untuk kepentingan generasi

sekarang dan yang akan datang. Sedangkan Misi pengelolaan

ekosistem danau poso adalah melakukan tindakan konservasi dan

pemanfaatan yang bijak atas danau dan daerah tangkapan airnya

melalui kegiatan inventarisasi, penelitian, dan kajian ekosistem danau

serta mengikut sertakan peran aktif masyarakat setempat dan

meningkatkan kapasitas kelembagaan dengan kerjasama, koordinasi,

dan keterpaduan antar pemangku kepentingan.114

Strategi pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Sulawesi

Tengah ditempuh dengan pendekatan perencanaan pembangunan

secara holistik yang memungkinkan kebijakan-kebijakan direncanakan

dan diimplementasikan secara terpadu. Prinsip ini ditetapkan dalam

Pola Dasar Pembangunan Daerah dan Rencana Tata Ruang Wilayah,

dengan mempertimbangkan segi-segi konservasi serta pemulihan

kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan.115

Ruang lingkup penyelamatan ekosistem danau poso diawali

dengan identifikasi masalah dan analisis permasalahan untuk

menemukenali akar masalah dari kondisinya sekarang. Degradasi

lahan kawasan danau poso terutama pada Daerah Aliran Sungai

(DAS) ditandai dengan semakin meluasnya lahan kritis, sehingga

114

Ibid, h. 10

115Ibid, h. 11

Page 117: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

106

terjadi erosi pada lereng-lereng curam, pada lahan yang digunakan

untuk pertanian maupun peruntukan lain seperti pemukiman,

pertambangan dan sebagainya. Terjadinya fenomena tersebut tidak

terlepas dari kurang efektifnya pengelolaan DAS, terutama karena

tidak adanya keterpaduan tindak dan upaya yang dilakukan oleh

berbagai sektor, instansi, atau pihak-pihak yang berkepentingan

dengan DAS. Oleh karena itu pendekatan menyeluruh dan terpadu

sangat diperlukan dalam mengurangi degradasi lahan di kawasan

danau poso. 116

Program ini sudah dijalankan sejak Maret 2010. Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Agus Syamsi selaku staff CSR PT. Poso

Energy dan penanggung jawab program ini,

“Rehabilitasi DAS Poso ini sudah sejak 2010 dijalankan”117

Lalu beliau menambahkan,

“Program ini kami jalankan karena memang ada SK dari

Kementerian Lingkungan Hidup. Jadi kami menjalankannya

bekerjasama dengan KLH, Pemda Kabupaten Poso, Pemerintah

Provinsi Sulawesi Tengah dan masyarakat setempat. Karena

program ini juga berkelanjutan untuk masyarakat juga

nantinya.”118

Program tersebut dijalankan sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh

Kementerian Lingkungan Hidup. Program tersebut juga dijalankan atas

dasar untuk kepentingan masyarakat setempat.

116

Ibid, h. 13

117Wawancara dengan Bapak Agus Syamsi pada tanggal 06 Februari di Kantor PT. Poso

Energy Cileungsi 118

Ibid

Page 118: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

107

Pendekatan untuk penyelamatan danau poso terdiri dari

Aplikasi Sains dan Teknologi untuk Remediasi Badan Danau dan DTA,

Pengembangan Kelembagaan untuk Peningkatan Pengelolaan Danau,

dan Peningkatan peran serta masyarakat dalam Pengelolaan dan

Konservasi Danau.119

Gambar 4.4

Pendekatan Gerakan Penyelamatan Danau Poso

Sumber: PT. Poso Energy

Program penyelamatan danau poso memiliki tujuan dan

manfaat sebagai berikut:

a. Tujuan Program Penyelamatan DAS Poso

Program Penyelamatan Danau Poso bertujuan untuk

menkonservasi danau sehingga fungsi dan peranannya sebagai

reservoir alami untuk sumber baku air minum, irigasi pertanian,

perikanan, PLTA dan wisata dapat terjaga. Adapun tujuan khusus

dari program ini adalah:120

119

Ibid, h. 15

120Ibid, h. 16

Page 119: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

108

1. Mengembangkan proses kebijakan pengelolaan ekosistem

Danau Poso yang didukung oleh kelembagaan yang baik

2. Mengaplikasikan sains dan teknologi untuk remediasi badan air

dan Daerah Tangkapan Air (DTA)

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan

konservasi Danau Poso dengan berbasis kearifan lokal

b. Manfaat

Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang

dapat diperoleh melalui Program Penyelamatan Danau Poso adalah

sebagai berikut:121

1. Mencegah kerusakan ekosistem danau yang dapat diakibatkan

oleh berbagai aktivitas masyarakat

2. Sebagai acuan pemerintah dalam menilai kesesuaian antara

rencana kegiatan penyelamatan danau dengan kebijakan dan

rencana pembangunan daerah; dan

3. Melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pengelolaan Danau poso. Melalui partisipasi masyarakat dalam

proses penyelamatan Danau Poso diharapkan pada masa

mendatang masyarakat juga akan terlibat secara aktif dalam

pengembilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan suatu

rencana usaha dan/atau kegiatan.

121

Ibid, h. 16

Page 120: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

109

Masyarakat memiliki peranan sangat penting dalam

keberhasilan gerakan penyelamatan danau. Kearifan lokal yang ada

perlu dilestarikan, dimana dalam implementasinya pengelolaan dan

konservasi danau poso dapat diperkaya dengan pengetahuan dan

keterampilan. Hal ini sangat diperlukan karena pengelolaan yang

bottom up, yaitu pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat

dilaksanakan secara terpadu, desentralistik dan partisipatif untuk

menangani permasalahan lingkungan dengan partisipasi aktif dan

peran serta masyarakat (KLH, 2008). Kegiatan untuk mendorong

partisipasi juga memperhatikan nilai-nilai lokal yang selama ini

dipraktekkan oleh masyarakat. Keikutsertaan masyarakat tersebut

selain menumbuhkan rasa memiliki dan berdampak pemanfaatan

sumberdaya alam secara lestari, juga diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.122

Gambar 4.5

Kegiatan Pengarahan dalam Penyelamatan DAS Poso

122

Ibid, h. 19

Page 121: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

110

Sumber: PT. Poso Energy

Page 122: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

111

B. Analisis Data

1. Pola CSR

Pola CSR diterapkan oleh perusahaan, yaitu:

a) Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara

langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Ibu Irma

Suriani menyampaikan,

“Kita sih selalu melaksanakan setiap program itu dengan terlibat

langsung. Karena program itu kan kita sendiri yang buat. Jadi ya

kita juga yang jalan. Biasanya kalo memberikan sumbangan itu

kita langsung. Misalnya sumbangan ke sekolah-sekolah terus ke

tempat ibadah. Yang sering terlibat kalau pemberian sumbangan

itu Mba Lilis sama Pak Sony.”123

Seorang staff CSR PT. Poso Energy yang berasal dari Desa

Sulewana, Bapak Sony, mempertegas kembali bahwa,

“Selama ini kami selalu menjalankan program dengan terlibat

langsung.”124

Lalu beliau juga menambahkan,

“program yang dijalankannya itu semua program, meskipun ada

program yang memang bekerjasama dengan pihak lain, kami

tetap terlibat langsung.”125

Semua program yang dijalankan oleh CSR PT. Poso Energy

dilaksanakan dengan terlibat langsung.

123

Wawancara dengan Ibu Irma Suriani pada tanggal 16 Februari 2017, di kantor PT.

Poso Energy

124Wawancara dengan Bapak Sony pada tanggal 06 Februari 2017 di Kantor PT. Poso

Energy 125

Ibid

Page 123: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

112

b) Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan

mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.

dalam hal ini, PT. Poso Energy tidak mendirikan yayasan dengan

sendirinya. Namun, PT. Poso Energy tergabung dalam Yayasan Hadji

Kalla yang didirikan oleh Bapak Drs. H. M. Jusuf Kalla melalui Kalla

Group. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Lilis Suciani,

“kalo di Sulawesi memang Kalla Group sudah terkenal dengan

CSR nya. Salah satunya didirikannya Yayasan Hadji Kalla. Itu

sudah terkenal dan memang programnya sangat bagus. Kita juga

tergabung di dalamnya untuk beberapa program.”126

Ibu Lilis menambahkan bahwa program yang dijalankan tersebut

adalah program penyelamatan danau poso dan program

pendidikan/beasiswa, berikut yang disampaikan oleh beliau,

“programnya itu ya penyelamatan danau poso dan program

pendidikan atau beasiswa. Itu bergabung juga dengan melalui

Yayasan Hadji Kalla.”127

c) Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR

melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah

(NGO/LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik

dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan

sosialnya. Untuk pola ini, perusahaan bekerja sama dengan

Kementerian Lingkungan Hidup, Pemda Provinsi Sulawesi Tengah,

126

Wawancara dengan Ibu Lilis Suciani pada tanggal 16 Februari 2017, di kantor PT.

Poso Energy

127Ibid

Page 124: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

113

Universitas Kristen Tentena, dan Media Kalla.Seperti pernyataan

Bapak Agus Syamsi,

“... kami menjalankannya bekerjasama dengan KLH, Pemda

Kabupaten Poso, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan

masyarakat setempat ...”128

Selain itu, beliau menambahkan,

“oh ya ada, kita juga kerjasama dengan Universitas Kristen

Tentena untuk program beasiswa.”129

CSR PT. Poso Energy bermitra dengan KLH (Kementerian

Lingkungan Hidup), Pemda Kabupaten Poso, Pemprov Sulawesi

Tengah, dan Universitas/perguruan tinggi.

2. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

1) Seleksi Lokasi/Wilayah

Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang

disepakati oleh perusahaan, pihak-pihak terkait dan masyarakat.

Penetapan kriteria penting agar pemilihan lokasi dilakukan sebaik

mungkin, sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat akan tercapai

seperti yang diharapkan.

Dalam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT. Poso

Energy, desa yang diutamakan adalah Desa Sulewana, Kecamatan

Pamona Utara, Kabupaten Poso, karena PT. Poso Energy berlokasi di

Desa Sulewana. Selain itu, desa ini juga termasuk desa yang tertinggal.

128

Wawancara dengan Bapak Agus Syamsi pada tanggal 06 Februari 2017, di kantor PT.

Poso Energy 129

Ibid

Page 125: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

114

Desa ini belum dimasuki aliran listrik, akses jalan yang sulit, fasilitas

yang kurang memadai, angka pengangguran tinggi, tingkat pendidikan

rendah, dan tingkat kesehatan yang kurang baik.

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Irma Suriani selaku CSR

Manager di PT. Poso Energy,

“desa yang kami jadikan acuan itu Desa Sulewana, karena letak

PLTA ini kan ada di desa tersebut. Seperti yang ada di Undang-

Undang itu kan perusahaan harus bertanggung jawab terhadap

masyarakat sekitar. Walaupun sekarang memang kami sudah

ada 2 desa yang diberdayakan. Namun tetap Desa Sulewana ini

masih nomor 1 bagi kami. Dulunya desa ini desa yang

tertinggal, jalanannya aja masih jelek banget deh dulu itu.

Sekarang alhamdulillah sudah berkembang.”130

2) Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

Sosialisasi merupakan upaya mengkomunikasikan kegiatan

untuk menciptakan dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan

membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pihak

terkait tentang program dan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat

yang telah direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat penting,

karena akan menentukan minat atau ketertarikan masyarakat untuk

berpartisipasi (berperan dan terlibat) dalam program pemberdayaan

masyarakat yang dikomunikasikan.

Sosialisasi yang dilakukan oleh CSR PT. Poso Energy selalu

dilakukan sebelum menjalankan program-program Pemberdayaan

130

Wawancara dengan Ibu Irma Suriani tanggal 16 Februari 2017 di kantor PT. Poso

Energy

Page 126: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

115

Masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menarik masyarakat agar

memiliki keinginan untuk berpartisipasi dalam program yang akan

dijalankan. Menurut Ibu Lilis Suciani sosialisasi sangat penting,

berikut penjelasannya,

“sosialisasi itu hal yang paling penting kalau menurut aku sih.

Karena dengan sosialisasi justru program kita bisa berjalan

dengan baik. Dari sosialisasi itu masyarakat diberi pengetahuan

dan pemahaman tentang program yang akan kita jalankan.

Dengan begitu mereka akan paham apa maksud dan tujuan dari

progrm kita. Mereka juga bisa menilai seberapa penting

program tersebut untuk kehidupan mereka, sehingga mereka

mau berpartisipasi”131

Jadi, sosialisasi yang dilakukan juga memberikan pemahaman

kepada masyarakat akan pentingnya program yang diberikan oleh CSR

PT Poso Energy. Semua itu dilakukan agar masyarakat memiliki

keinginan untuk berpartisipasi.

Sama halnya dengan yang disampaikan oleh Oscar selaku

masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Penyelamatan

Danau Poso,

“iya pertama kali mau ada kegiatan kayak begini memang kami

diundang untuk ikut rapat apa sosialisasi itu pak. Karena saya

juga ndak paham jadi saya ikut aja. Ternyata sudah itu saya

tertarik untuk ikut kegiatan itu. Karena itu untuk kita-kita juga

hasilnya pak.”132

131

Wawancara dengan Ibu Lilis Suciani pada tanggal 15 Februari 2017 di Kantor PT.

Poso Energy

132 Wawancara dengan Oscarpada tanggal 15 Januari di lokasi Kebun Percontohan Desa

Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Page 127: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

116

Masyarakat ingin berpartisipasi dikarenakan hasil dari program

yang dijalankan tersebut nantinya untuk kehidupan mereka di masa

mendatang.

3) Proses Pemberdayaan Masyarakat

Dalam tahap ini, staff CSR PT. Poso Energy bersama-sama

dengan masyarakat melakukan hal-hal berikut ini:

a. Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah, permasalahan,

serta peluang-peluangnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar

masyarakat mampu danpercaya diri dalam mengidentifikasi serta

menganalisa keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya.

Hal ini dilakukan dengan social mapping, seperti yang

disampaikan oleh Ibu Irma Suriani sebagai berikut,

“sebelum membuat program, kita melakukan social mapping.

Supaya kita tahu apa permasalahan yang ada di desa dan apa

potensinya. Semua itu dilakuin karena biar program kita

sesuai dengan yang ada di desa”133

Proses ini meliputi :

1. Persiapan tim CSR PT. Poso Energy dan masyarakat untuk

melakukan pertemuan-awal dan teknis pelaksanaanya

2. Persiapan penyelenggara pertemuan

3. Pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan (sesuai dengan hasil

social mapping yang dilakukan)

4. Pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.

133

Wawancara dengan Ibu Irma Suriani pada tanggal 16 Februari 2017 di Kantor PT.

Poso Energy

Page 128: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

117

b. Menyusun rencana program pemberdayaan masyarakat,

berdasarkan hasil social mapping, meliputi:

a) Memprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah yang ada

di Desa Sulewana

b) Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik

c) Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan

masalah

d) Pengembangan rencana program serta pengorganisasian

pelaksanaannya.

c. Menerapkan rencana program. Rencana yang telah disusun

bersama dengan dukungan fasilitas dari CSR PT. Poso Energy

selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang konkrit

dengan tetap memperhatikan realisasi dan rencana awal. Termasuk

dalam kegiatan ini adalah, pemantauan pelakasanaan dan kemajuan

kegiatan menjadi perhatian semua pihak, selain itu juga

dilakukanperbaikan jika diperlukan.

d. Memantau proses dan hasil kegiatan secara terus menerus secara

partisipatif (participatory monitoring and evaluation / PME). PME

ini dilakukan secara mendalam agar prosesnya berjalan sesuai

dengan tujuannya. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh

mana pelaksanaan program yang telah dilaksanakan dan

dampaknya terhadap masyarakat.

Page 129: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

118

4) Pemandirian Masyarakat

Prinsip pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk

memandirikan masyarakat dan meningkatkan taraf hidupnya.Arah

pemandirian masyarakat adalah berupa pendampingan menyiapkan

masyarakat agar benar-benar mampu mengelola sendiri kegiatannya.

PT. Poso Energy dalam setiap program pemberdayaan masyarakat

menyiapkan pendamping untuk memberikan pengarahan kepada

masyarakat, seperti yang disampaikan oleh Ibu Lilis Suciani sebagai

berikut,

“Dalam menjalankan program pemberdayaan kami memang

selalu ada pendamping. Untuk program kebun percontohan itu

pendampingnya 3, 1 pendamping dari CSR PT. Poso Energy, 2

lagi petani hortikultura dari Jawa Barat. Untuk program

budidaya ikan sidat itu ada 2 pendamping. Untuk program

penyelamatan DAS Poso itu pendampingnya ada 4, ada dari

KLH juga.”134

Peran pendamping pada awal proses sangat aktif tetapi akan

berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat

sudah mampu melanjutkan kegiatan secara mandiri seperti yang

disampaikan oleh Ibu Irma Suriani,

“Pendamping akan mendampingi masyarakat sampai mereka

benar-benar bisa mandiri. Nantinya program yang dijalankan

akan mereka jalankan sendiri secara berkelanjutan.”135

134

Wawancara dengan Ibu Lilis Suciani pada tanggal 15 Februari 2017 di Kantor PT.

Poso Energy 135

Wawancara dengan Ibu Irma Suriani pada tanggal 16 Februari 2017 di kantor PT.

Poso Energy

Page 130: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

119

Dalam oprasionalnya inisiatif pendamping pemberdayaan

masyarakat secara perlahan akan dikurangi dan akhirnya berhenti.

Peran pendamping akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak

lain yang dianggap mampu oleh masyarakat. Waktu pemunduran

pendampingsesuai kesepakatan bersama yang telah ditetapkan sejak

awal program dengan masyarakat. Sejak awal sosialisasi, sudah

disepakati bahwa pendampingan dilakukan minimal 3 tahun setelah

proses dimulai. Namun, tidak terputus karena pendamping tetap

menjadi penasihat/konsultan bila diperlukan oleh masyarakat.

5) Pendampingan Masyarakat

Pendampingan masyarakat hadir sebagai agen perubah yang

turut terlibat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi

masyarakat. Dengan demikian, pendampingan masyarakat dapat

diartikan sebagai interaksi dinamis antara kelompok masyarakat dan

pendamping untuk secara bersama-sama menghadapi beragam

tantangan seperti:

1. Merancang program perbaikan kehidupan sosial ekonomi

2. Memobilisasi sumberdaya setempat

3. Memecahkan masalah sosial

4. Menciptakan atau membuka akses bagi pemenuhan kebutuhan

5. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang relevan

dengan konteks pemberdayaan masyarakat.

Page 131: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

120

Menurut Bapak Sony, pendampingan masyarakat memiliki

peranyang sangat penting. Beliau menjelaskan sebagai berikut,

“Pendampingan masyarakat menentukan keberhasilan program

pemberdayaan masyarakat yang dijalankan. Karena

pendamping memberikan arahan kepada masyarakat untuk

menjadikan mereka memiliki keterampilan, memiliki rasa

tanggungjawab, dan dapat mensejahterakan dirinya sendiri.”136

Para pendamping memungkinkan warga masyarakat mampu

mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang ada pada diri mereka,

maupun mengakses sumber-sumber kemasyarakatan yang berada di

sekitarnya. Pendamping juga biasanya membantu membangun dan

memperkuat jaringan dan hubungan antara komunitas setempat dan

kebijakan-kebijakan pembangunan yang lebih luas. Para pendamping

masyarakat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai

bagaimana bekerja dengan individu-individu dalam konteks

masyarakat lokal, maupun bagaimana mempengaruhi posisi-posisi

masyarakat dalam konteks lembaga-lembaga sosial yang lebih luas.

136

Wawancara dengan Bapak Sony pada tanggal 06 Februari 2017 di kantor PT. Poso

Energy Cileungsi

Page 132: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

121

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis uraikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

Pemberdayaan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Poso Energy di Desa

Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, dan

melalui kajian serta analisis dari seluruh hasil penelitian, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa,

1. CSR PT. Poso Energy sudah melaksanakan aktivitas tanggungjawab sosial

perusahaan sejak tahun 2012. Ada 5 bidang program diantaranya yaitu

Program Pendidikan (Poso Energy and Education), Kesehatan (Poso

Energy and Health), Kemasyarakatan (Poso Energy and Society),

Perlindungan Lingkungan (Poso Energy and Environmental Protection),

dan Pengembangan Masyarakat (Poso Energy and Community

Development). Program-program yang termasuk bidang Pengembangan

Masyarakat adalah Budidaya Ikan Sidat, Kebun Percontohan dan

Penyelamatan Danau Poso.

2. Berdasarkan teori CSR dari PIRAC Pola CSR yang diterapkan oleh CSR

PT. Poso Energy ada tiga, yaitu keterlibatan langsung, pola ini diterapkan

di dalam setiap program yang dilaksanakan;melalui yayasan atau

organisasi sosial perusahaan, pola ini diterapkan pada program

penyelamatan danau poso, dan program pendidikan/beasiswa. Dalam pola

Page 133: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

122

ini, PT. Poso Energy menjalankan CSR dengan melalui Yayasan Hadji

Kalla; dan bermitra dengan pihak lain, yaitu dengan Kementerian

Lingkungan Hidup dalam program penyelamatan danau poso.

3. Tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh CSR PT. Poso

Energy yaitu, seleksi lokasi/wilayah, sosialisasi pemberdayaan masyarakat,

proses pemberdayaan masyarakat, pemandirian masyarakat dan

pendampingan masyarakat.

B. Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan, berikut saran yang penulis berikan:

1. Bagi perusahaan diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan

serta meningkatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang

sudah dijalankan terutama dalam program pemberdayaan masyarakat.

2. Penulis merasa hal-hal yang berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat

yang dilaksanakan oleh CSR perusahaan masih kurang, mudah-mudahan

dengan adanya penelitian ini dapat memberikan semangat untuk

mahasiswa/i lainnya untuk meneliti lebih jauh mengenai Corporate Social

Responsibility dalam Pemberdayaan Masyarakat.

Page 134: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

123

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi, Isbandi Rukminto. 2012. Intervensi Komunitas dan Pengembangan

Masyarakat (Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat). Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Ariefuzzaman, Siti Napsiyah dan Fuaida, Lisma Diawati. 2011. Belajar Teori

Pekerjaan Sosial. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Research. Yogyakarta: Andy Offset.

Mardikanto, Totok dan Soebianto, Poerwoko. 2013. Pemberdayaan Masyarakat.

Bandung: Alfabeta

Rudito, Bambang dan Famiola, Meilia. 2013. CSR (Corporate

SocialResponsibility). Bandung: Rekayasa Sains.

Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian: Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers

Saidi, Zaim dan Abidin, Hamid. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan

Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Suharto, Edi. 2007. Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR

(Corporate Social Responsibilit). Bandung: Refika Aditama.

Suharto, Edi. 2010.CSR dan ComDev Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi. Bandung: Alfabeta.

Sulistyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar

Grafika.

Skripsi dan Jurnal

Bahar, Syamsudin Moh. 2016. Implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. PLN (PERSERO) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar terhadap

Pemberdayaan Masyarakat Desa Ulu Saddang, Kecamatan Lembang,

Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.Universitas Hasanuddin Makassar.

Haliwela, Nancy S. 2011. Tinjauan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility).Jurnal Sasi Vol. 17 No. 4.

Wahyuningrum, Yuniarti, dkk. 2013. Pengaruh Program Corporate Social

Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi

pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling,

Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan). Jurnal Administrasi Publik

(JAP), Vol. I No. 5.

Page 135: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

124

Zulfitri. 2011. Pemberdayaan Masyarakat melalui CorporateSocial

Responsibility PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 136: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Irma Suriani

Tanggal wawancara : 16 Februari 2017

Lokasi wawancara : Kantor PT. Poso Energy, Jl. Raya Narogong Km. 19,5

Cileungsi, Kab. Bogor

1. Permisi Bu Irma, saya mau tanya mengenai CSR yang dilaksanakan oleh PT.

Poso Energy.

Iya neng silahkan.

2. Begini bu, apakah perusahaan memiliki aturan tertulis tentang CSR PT.

Poso Energy, Bu?

Kalau itu masih dalam proses penyusunan, tuh yang kerjain mbak Tya.

3. Oh begitu Bu, lalu apakah ada laporan tertulis tahunan tentang berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan, Bu?

Ada, kalau laporan tahunan selalu dibuat, yang buatnya mbak Lilis kalau itu.

4. Sudah berapa lama, Bu, perusahaan melaksanakan program CSR?

Bagaimana sejarahnya perusahaan tergerak untuk melaksanakan program-

program CSR?

Kalau program CSR ini sudah dijalankan sejak tahun 2012. Awalnya kita cuma

jalanin program bantuan-bantuan kayak sumbangan aja ke masyarakat, ke

sekolah-sekolah, atau ke tempat ibadah, terus perbaikan jalan. Semuanya kita

Page 137: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

jalanin karena memang ada peraturan undang-undangnya juga, selain itu semua

perusahaan yang termasuk dalam Kalla Group itu pasti harus menjalankan CSR.

Dananya pun tidak sedikit.

5. Apa saja program CSR yang sudah dijalankan oleh PT. Poso Energy, Bu?

Banyak sekali program yang sudah dijalankan, dari segi pendidikan, kesehatan,

kemasyarakatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.

6. Apakah dalam menjalankan program nya CSR PT. Poso Energy selalu

terlibat langsung?

Kita sih selalu melaksanakan setiap program itu dengan terlibat langsung. Karena

program itu kan kita sendiri yang buat. Jadi ya kita juga yang jalan. Biasanya kalo

memberikan sumbangan itu kita langsung. Misalnya sumbangan ke sekolah-

sekolah terus ke tempat ibadah. Yang sering terlibat kalau pemberian sumbangan

itu Mba Lilis sama Pak Sony.

7. Desa mana saja yang dijadikan sasaran oleh CSR PT. Poso Energy?

Desa yang kami jadikan acuan itu Desa Sulewana, karena letak PLTA ini kan ada

di desa tersebut. Seperti yang ada di undang-undang itu kan perusahaan harus

bertanggungjawab terhadap masyarakat sekitar. Walaupun sekarang memang

kami sudah ada 2 desa yang diberdayakan. Namun tetap Desa Sulewana ini masih

nomor 1 bagi kami. Dulunya desa ini desa tertinggal, jalanannya ja masih jelek

banget deh dulu itu. Sekarang Alhamdulillah sudah berkembang.

Page 138: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

8. Oh ya, Bu, apa saja program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

oleh CSR PT. Poso Energy?

Program nya ada 3, ada kebun percontohan, terus budidaya ikan sidat, sama satu

lagi itu penyelamatan DAS poso.

9. Apakah dalam program pemberdayaan masyarakat itu ada pendamping

khusus?

Iya dari masing-masing program itu memang ada pendampingnya.

10. Lalu, apakah pendamping akan mendampingi masyarakat selamanya, Bu?

Atau ada masa berakhirnya dalam pendampingan?

Pendamping akan mendampingi masyarakat sampai mereka benar-benar bisa

mandiri. Nantinya program yang dijalankan akan mereka jalankan sendiri secara

berkelanjutan.

11. Kalau boleh tahu, adakah program yang sudah direncanakan namun belum

direalisasikan?

Ada, rencananya mau buat program kerjasama dengan LSM Bina Desa, cuman

masih rencana aja sih belum fix.

12. Apakah perusahaan melakukan need assessment terlebih dahulu sebelum

memulai kegiatan CSR?

Sebelum membuat program, kami melakukan social mapping. Supaya kita tahu

apa permasalahan yang ada di desa dan apa potensinya. Semua itu dilakuin karena

biar program kita sesuai dengan yang ada di desa.

Page 139: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Lilis Suciani

Tanggal wawancara : 15 Februari 2017

Lokasi wawancara : Kantor PT. Poso Energy, Jl. Raya Narogong Km. 19,5

Cileungsi, Kab. Bogor

1. Bu, apakah perusahaan memiliki aturan tertulis tentang CSR PT. Poso

Energy?

Kalau aturan tertulis masih disusun tuh ta sama mbak Tya

2. Lalu, apakah ada laporan tahunan mengenai program-program yang sudah

dijalankan?

Kalau laporan tahunan ada, aku yang buat sendiri.

3. Apakah CSR PT. Poso Energy menjalankan program CSR nya juga dengan

melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan seperti bergabung dengan

CSR dari Kalla Group misalnya?

Kalau di Sulawesi memang Kalla Group sudah terkenal dengan CSR nya. Salah

satunya didirikannya Yayasan Hadji Kalla. Itu sudah terkenal memang

programnya sangat bagus. Kita juga tergabung di dalamnya untuk beberapa

program.

Page 140: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

4. Program apa saja yang dijalankan dengan melalui Yayasan Hadji Kalla

tersebut?

Programnya itu ya penyelamatan danau poso dan program pendidikan atau

beasiswa. Itu bergabung juga dengan melalui Yayasan Hadji Kalla.

5. Untuk menjalankan semua program yang ada kan PT. Poso Energy selalu

melakukan sosialisasi ke masyarakat. Menurut ibu seberapa penting

sosialisasi itu?

Sosialisasi itu hal yang paling penting kalau menurut aku sih. Karena dengan

sosialisasi justru program kita bisa berjalan dengan baik. Dari sosialisasi itu

masyarakat akan paham apa maksud dan tujuan dari program kita. Mereka juga

bisa menilai seberapa penting program tersebut untuk kehidupan mereka,

sehingga mereka mau berpartisipasi.

6. Apakah ada pendamping khusus dalam menjalankan kegiatan

pemberdayaan masyarakat?

Dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat kami emang selalu ada

pendamping. Untuk program kebun percontohan itu pendampingnya 3, 1

pendamping dari CSR PT. Poso Energy, 2 lagi petani hortikultura dari Jawa Barat.

Untuk program budidaya ikan sidat itu ada 2 pendamping. Untuk program

penyelamatan DAS poso itu pendampingnya ada 4, ada dari KLH juga.

Page 141: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Agus Syamsi

Tanggal Wawancara : 06 Februari 2017

Lokasi Wawancara : Kantor PT. Poso Energy, Jl. Raya Narogong Cileungsi-Bekasi

Km. 19,5 Cileungsi, Kab. Bogor

1. Permisi Pak Agus, saya mau tanya tentang program budidaya ikan sidat dan

penyelamatan DAS poso.

Ya boleh, apa yang bisa saya bantu?

2. Begini pak, program budidaya ikan sidat sudah berapa berjalan pak?

Kalau itu sudah dari Januari tahun 2016 programnya, memang terbilang masih

baru sih.

3. Jenis ikan sidat yang dibudidayakan itu apa pak?

Jenisnya sidat Marmorata, ta.

4. Bagaimana ceritanya pak sampai ada program ini?

Awalnya karena memang di danau poso ini kan habitatnya ikan sidat, jadi saya

membuat program ini. Program ini juga kan bertujuan untuk memandirikan

masyarakat, karena ini kan untuk mereka juga nantinya.

Page 142: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

5. Awalnya bagaimana pak untuk membuat masyarakat antusias dan mau

berpartisipasi dengan kegiatan ini?

Ya jadi dalam perencanaan pelestarian dan budidaya ikan sidat ini awalnya kami

mengadakan sosialisasi dulu. Sosialisasinya bukan untuk orang dewasa saja, dari

anak-anak sampai orang tua pun kami ajak. Karena dalam menjaga kelestarian

lingkungan itukan bukan kewajiban dari perusahaan saja, tetapi semua

masyarakat yang tinggal di desa ini. Nah, kalo untuk budidaya nya itu kami

lakukan sosialisasi untuk yang muda-mudi sampai dewasa.

6. Oh jadi dengan sosialisasi ya pak awalnya, lalu kegiatan apa yang dilakukan

setelah sosialisasi? Dan untuk kegiatannya apakah ada pendampingnya?

Setelah sosialisasi kita kumpulin masyarakat yang bersedia jadi pengurusnya.

Setelah itu kita bikin pertemuan buat pemberian materi, seperti pembinaan awal

gitu supaya masyarakat paham dulu nih kayak gimana cara budidaya ikan sidat.

Pembinaannya itu materinya seputar cara pemeliharaan ikan sidat, cara

membesarkannya, dan cara memasarkan ikan sidat. Pembinaannya itu kita ada

pendampingnya dari staff perusahaan yang berlatar belakang Sarjana Perikanan.

Sementara ini ada 2 pendamping.

7. Untuk program penyelamatan DAS poso sudah dijalankan sejak kapan pak?

Rehabilitasi DAS Poso ini sudah sejak 2010 dijalankan.

8. Bagaimana program ini dapat berjalan? Bisa di ceritakan pak.

Program ini kami jalankan karena memang ada SK dari Kementerian Lingkungan

Hidup. Jadi kami menjalankannya bekerjasama dengan KLH, Pemda Kabupaten

Page 143: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

Poso, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan masyarakat setempat. Karena

program ini juga berkelanjutan untuk masyarakat juga nantinya.

9. Bagaimana proses kegiatan ini agar bisa dijalankan dengan masyarakat?

Ya karena ada pengarahannya setiap minggunya, ada pembinaannya juga oleh

pendamping. Pendampingnya dari KLH dan pemerintah sini juga. Jadi

masyarakat bisa memahami dan mau menjalankan program nya. Karena untuk

program ini kan memang untuk terus-menerus, danau poso ini lama-lama kering

kalau sekitarnya tidak dijaga. Kalau danau saja kekurangan air, masyarakat pun

kekeringan. Itu kan jangka panjang. Makanya mereka harus memahami dan

benar-benar menjalankannya.

10. Pak kalau untuk pembinaan/pengarahan dalam kegiatan Rehabilitasi DAS

Poso ini dilakukan berapa bulan sekali?

Rehab DAS Poso sekarang ini bagian dari kewajiban IPPKH dalam

pelaksanaannya diberikan ke pihak ke 3 alias kontraktor. Melibatkan masyarakat

sekitar sesuai peraturan. Rehab DAS dilakukan selama 3 tahun. Nah setiap akan

ada kegiatan mulai dari awal persiapan selalu ada pengarahan ke masyarakat.

Selama 3 tahun itu masyarakat ikut terlibat. Tahapannya persiapan, penanaman &

pemeliharaan. Nantinya yang memelihara selanjutnya masyarakat sekitar.

11. Oh ya pak, selain bermitra dengan KLH dan pemerintah setempat, apakah

CSR PT. Poso Energy juga memiliki kerjasama dengan pihak lain?

Oh iya ada, kita juga kerjasama dengan Universitas Kristen Tentena untuk

program beasiswa.

Page 144: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama narasumber : Bapak Ruslan

Tanggal wawancara : 16 Januari 2017

Lokasi wawancara : Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy di Desa Sulewana,

Kec. Pamona Utara, Kab. Poso, Sulawesi Tengah

1. Selamat siang Pak Ruslan, saya mau tanya-tanya seputar kebun

percontohan nih pak kalau bapak tidak sibuk.

Ya silahkan pak, ndak sibuk kok.

2. Sejak kapan bapak bekerja di kebun percontohan ini?

Sejak awal kebun ini dibuat, itu 2015 lah sekitar itu.

3. Sayuran apa saja pak yang ada di kebun ini?

Tanaman yang ada di lapangan itu buncis, ketimun, bawang varietas palu, cabe

rawit, sawi, dan cabe merah keriting.

4. Apakah sayurannya sama setiap tahunnya? Atau ada perbedaan?

Sudah 2 tahun ini sama belum ada perbedaan

5. Berapa kali panen dalam setahun?

Kalau dalam setahun panen itu ndak tentu, tanamannya beda-beda panennya

karena ini musiman.

Page 145: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

6. Kalau untuk hasil panennya ini dijual kemana pak? Dan kapan waktu untuk

menjual hasil panennya ini?

Hasil panen ini dijual ke pasar sentral di Tentena dan masyarakat-masyarakat

lokal sini. Selama saya disini, diusahakan selalu ada yang dijual, makanya

nanamnya dikasih bertahap. Hitungan tanaman horti seperti sawi masa panen 45

hari setelah tanam. Jadi setiap bulannya pasti ada yang dijual.

7. Disini total petani semuanya ada berapa pak?

Petani ada 10 termasuk saya

8. Apakah bapak menanam horti juga di kebun bapak?

Ya saya menanam horti juga

9. Dari semua petani yang ada di kebun ini, apakah mereka menanam horti

juga di kebunnya?

Ada 7 yang sudah nanam horti, tapi 3 lagi sedang proses katanya mau nanam juga

di kebunnya.

10. Kalau bapak sendiri apakah ada perubahan setelah menanam horti di kebun

pribadi bapak?

Ya, penghasilan jadi bertambah. Jadi lebih baik dari sebelumnya.

Page 146: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

11. Dari yang bapak ketahui, apakah ada perubahan setelah para petani

menanam horti di kebun pribadinya? Misalnya penghasilannya meningkat

gitu pak?

Mereka sih bilang lebih banyak penghasilannya sekarang dibanding dulu, karena

sekarang itu jadi lebih banyak jual ke pasar. Dulu mereka cuma jual beras aja,

sekarang sudah tambah sayur sayuran.

Page 147: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama narasumber : Bapak Herman

Tanggal wawancara : 15 Januari 2017

Lokasi wawancara : Kolam budidaya ikan sidat samping Kantor Desa

Sulewana, Kec. Pamona Utara, Kab. Poso, Sulawesi Tengah.

1. Ikan sidat disini jenis apa pak?

Disini yang dibudidayakan ikan sidat Marmorata pak. Karena habitat aslinya

memang disini. Dari dulu sudah terkenal ada ikan sidat di danau ini, tapi belum

pernah di buat kegiatan macam ini.

2. Sudah berapa lama pak ikut kegiatan ini?

Sudah 14 bulan.

3. Bagaimana bapak bisa bergabung dengan program budidaya ikan sidat ini

pak?

Awalnya karena tertarik itu waktu ada macam perkumpulan apa itu… iya

sosialisasi itu. Dijelasin nanti diajarkan cara kelola sidat itu, dijadiin makanan

terus di jual. Jadi penasaran kita ni.

4. Oh iya pak, kalau untuk pelestarian sidat itu benihnya disebar di danau poso

setiap bulan pak?

Iya tiap bulan rutin 30 kg, sekitar 500-600 ekor per bulannya.

Page 148: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

5. Bibit nya darimana pak?

Ikannya diambil atau dibeli di Kota Poso

6. Ukuran per ekor saat dibeli berapa pak?

Rata-rata ukurannya 50-70 gram/ekor

7. Kegiatan nya disini apa saja pak?

Setiap bulan pelestarian sidat itu sebar bibit sidat ke danau poso, kalau di kolam

budidaya ini di produksi

8. Di produksi menjadi apa ikan sidat hasil budidaya itu pak?

Biasanya hasil budidaya ini dibuat abon sidat dan sidat asap, tapi ada juga yang

diekspor ke Jepang. Kalau di ekspor nya sih baru-baru tahun kemarin. Lumayan

buat penghasilan kami jadi nambah.

9. Apa yang bapak rasakan sejak adanya kegiatan seperti ini?

Perubahan yang luar biasa. Perusahaan Pak JK memang ndak buat kecewa. Saya

tadinya buruh tani, pemasukan itu ndak besar, kecil betul. Sekarang jadi sejahtera.

10. Apakah menurut bapak kegiatan seperti ini sangat bagus untuk masyarakat

Desa Sulewana?

Ndak perlu ditanya, bagus kali.

Page 149: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama narasumber : Oscar Kawanga

Tanggal wawancara : 15 Januari 2017

Lokasi Observasi : Kolam budidaya sidat di samping Kantor Desa Sulewana

1. Sejak kapan kamu bergabung dengan kegiatan ini?

Sejak awal ada kegiatan ini

2. Bagaimana kamu bisa bergabung dengan kegiatan ini?

Saya mau ikut budidaya sidat ini awalnya karena sejak saya lulus sekolah itu

saya nggak ada kerjaan, otomatis penghasilan nggak ada. Waktu ada undangan

sosialisasi dari Poso Energy ini saya hadir. Terus saya tertarik kak sama program

nya. Ketika sudah dijalani, Puji Tuhan akhirnya sekarang ada penghasilan setiap

bulan nya. Jadi lumayan yang tadinya nggak jelas, sekarang ya pengetahuan dapat,

kesejahteraan hidup pun dapat

3. Oh, jadi sebelumnya ada undangan untuk sosialisasi ya?

Iya pertama kali mau ada kegiatan kayak begini memang kami diundang untuk

ikut rapat apa sosialisasi itu pak. Karena saya juga ndak paham jadi saya ikut aja.

Ternyata sudah itu saya tertarik untuk ikut kegiatan itu. Karena itu untuk kita-kita

juga hasilnya pak.

Page 150: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

4. Apa yang kamu rasakan sejak mengikuti kegiatan ini?

Senang pak, banyak kawan disini. Bisa kerja, tau bisnis. Banyak betul

pengalaman disini. Banyak ilmunya.

5. Menurut kamu apakah kegiatan ini sudah berjalan dengan baik?

Ya, baik betul.

Page 151: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

TRANSKIP WAWANCARA

Nama narasumber : Bapak Sony Lakausu

Tanggal wawancara : 06 Februari 2017

Lokasi wawancara : Kantor PT. Poso Energy Cileungsi

1. Bapak sudah berapa lama bekerja disini?

Sudah sejak 2011

2. Apa saja program yang bapak handle?

Saya disini sebagai penanggungjawab program bantuan-bantuan, seperti program

bantuan pemberian dana ke sekolah-sekolah, pemberian kacamata gratis,

pemberian dana ke tempat ibadah, ya program sumbangan-sumbangan gitu.

3. Apakah dalam menjalankan programnya CSR PT. Poso Energy selalu

terlibat langsung?

Selama ini kami selalu menjalankan program dengan terlibat langsung

4. Program nya apa saja pak?

Program yang dijalankannya itu semua program, meskipun ada program yang

memang bekerjasama dengan pihak lain, kami tetap terlibat langsung

5. Ohiya pak untuk setiap program pemberdayaan masyarakat nya apakah

selalu ada pendamping?

Ada dong

Page 152: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

6. Menurut bapak, apakah pendamping dapat menentukan keberhasilan

program tersebut?

Pendampingan masyarakat menentukan keberhasilan program pemberdayaan

masyarakat yang dijalankan. Karena pendamping memberikan arahan kepada

masyarakat untuk menjadikan mereka memiliki keterampilan, memiliki rasa

tanggungjawab, dan dapat mensejahterakan dirinya sendiri.

Page 153: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

HASIL OBSERVASI

Tanggal observasi : 06 Februari 2017

Lokasi : Kantor PT. Poso Energy Cileungsi

Aspek yang diamati : Lingkungan dan Ruangan Kantor PT. Poso Energy

Hari ini peneliti melakukan observasi ke kantor PT. Poso Energy yang terletak di Jl.

Raya Narogong Km 19,5 Cileungsi-Bogor. Kantor tersebut masih 1 lokasi dengan PT.

Bukaka, Tbk. yang juga merupakan perusahaan milik seorang Wakil Presiden RI

yaitu Bapak Drs. H. Jusuf Kalla. Sesampainya disana, saya langsung meunju lobby

kantor dan disana disambut oleh 2 orang resepsionis. Lalu, saya diminta untuk

menunggu di lounge. Lounge tersebut tidak jauh letaknya dari lobby. Di gedung

tersebut di desain dengan dinding terbuat dari kaca, sehingga siapapun yang ada di

dalam ruangan dapat terlihat. Dari lounge, saya dapat melihat ruangan Bapak

Achmad Kalla beliau adalah adik dari Bapak Jusuf Kalla, yang saat itu beliau sedang

duduk di kursinya. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama dari PT. Poso Energy.

Disana saya bertemu dengan Bapak Agus Syamsi, Ibu Irma, Ibu Lilis, Bapak Sony,

Kak Setyawidiana, dan masih banyak lagi. Saya juga bertemu dengan para direktur

serta manager dari PT. Poso Energy. Ruangan kantor yang sangat besar, bersih, dan

juga nyaman. Di dalam gedung tersebut terbagi atas ruangan Direktur, ruangan

Mechanical Engineer, ruangan Keuangan, ruangan CSR/AMDAL, dan lain-lain.

Semua terlihat sama. Dari karyawan biasa, manager atau direktur, pakaian mereka

Page 154: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

sama yaitu berkemeja, dan rapih. Mereka semua sangat ramah dan menyambut saya

dengan baik. Hari itu saya mewawancarai Bapak Agus Syamsi dan Bapak Sony.

Bapak Sony bekerja di bidang CSR juga, namun beliau bekerja di CSR daerah yaitu

di Desa Sulewana. Saya mendapatkan banyak informasi dari mereka. Mereka sangat

terbuka. Tetapi ada beberapa hal yang saya tidak boleh publikasikan, karena

perusahaan pun memiliki privacy yang harus kita hormati.

Page 155: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

HASIL OBSERVASI

Tanggal observasi : 15 Januari 2017

Lokasi : Kebun Percontohan CSR PT. Poso Energy di Desa Sulewana

Aspek yang diamati : Lingkungan sekitar Kebun, Tanaman di Kebun dan Petani

Pada pukul 09.00 peneliti melaju dari lokasi proyek PLTA menuju kebun

percontohan milik CSR PT. Poso Energy. Waktu yang diperlukan hanya sekitar 15

menit. Saat itu cuaca sedang sangat cerah namun tetap dingin di Desa Sulewana, Kec.

Pamona Utara, Kab. Poso, Sulawesi Tengah. Ketika peneliti mengunjungi kebun

percontohan, terlihat perkebunan sekitar 1,8ha tersebut sangat indah dipandang mata.

Kehijauannya sangat indah dinikmati oleh mata. Selain itu, dikelilingi oleh

pegunungan yang cantik. Terlihat banyak sayuran segar yang tumbuh di kebun

tersebut. Terpampang jelas plang yang bertuliskan “kebun percontohan CSR PT.

Poso Energy” dari sisi jalan. Sesampainya disana, peneliti disambut dengan hangat

oleh para petani. Mereka sangat ramah, tersenyum sambil tangan memegang alat

bertaninya dan dengan mengenakan topi khasnya. Terlihat sayuran yang sudah panen

sedang di petik.

Para petani datang ke kebun setiap hari, namun hanya waktunya bergantian. Disana

petani belajar cara menanam hortikultura, dikarenakan petani disana sebelumnya

tidak mengetahui tentang perkebunan hortikultura. Setelah mengikuti kegiatan,

beberapa petani mulai menerapkan hal itu di kebun pribadinya. Dari 10 petani, baru 7

Page 156: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

petani yang menerapkan kebun hortikultura di perkebunan miliknya. Dan 3 petani

yang lain masih dalam proses untuk menerapkan kebun tersebut dan akan segera

memulai menanam di kebun pribadinya.

Setiap bulannya, di kebun percontohan selalu menjual hasil panen. Petani juga

diajarkan untuk memasarkan hasil panen. Hasil panen tersebut dijual ke Pasar

Tentena. Hasil penjualannya pun diberikan kepada petani. Dengan begitu para petani

merasa memiliki kebun tersebut dan terus ingin belajar.

Page 157: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

HASIL OBSERVASI

Tanggal observasi : 16 Februari 2017

Lokasi : Kolam Budidaya Ikan Sidat dan Danau Poso

Aspek yang diamati : Masyarakat, lingkungan sekitar dan ikan sidat

Pada pukul 08.00 peneliti bergegas menuju lokasi budidaya ikan sidat. Lokasi

budidaya ikan sidat tersebut terletak di Kantor Desa Sulewana, Kecamatan Pamona

Utara, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Perjalanan menuju kesana ditempuh dengan

waktu 10 menit dari lokasi proyek PLTA Poso Energy. Sepanjang perjalanan kesana,

peneliti melewati rumah-rumah warga. Sesampainya disana, ada sekitar 8 petak

kolam ikan sidat yang terlihat. Dari 8 petak tersebut terdiri dari 4 petak kolam benih

ikan sidat dan 4 petak untuk ikan sidat yang sudah berukuran besar. Pergantiannya

setiap 6 bulan, per 6 bulan ikan sidat yang sudah tumbuh besar dipindahkan ke petak

khusus ikan sidat besar. Ikan sidat yang sudah besar siap di produksi menjadi abon

sidat dan sidat asap. Sebagian ikan sidat tersebut akan dijual ke Jepang.

Kemudian, disana peneliti bertemu dengan Bapak Agus Syamsi dan Bapak Sony.

Kebetulan disana sedang ada pelatihan untuk pembuatan abon sidat dan sidat asap.

CSR PT. Poso Energy bekerja sama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi sekitar

Sulawesi Tengah, salah satunya adalah UNKRIT. Pelatihan tersebut dilaksanakan

setiap Hari Senin, Rabu dan Sabtu. Pelatihannya dipimpin oleh Bapak Agus Syamsi

selaku CSR Officer PT. Poso Energy. Pelatihan awal yang diberikan yaitu, pertama,

Page 158: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

cara untuk merawat ikan sidat dari benih hingga tumbuh besar. Ikan sidat harus selalu

dengan air kolam yang bersih, jadi setiap air kolam sudah mulai keruh, air kolam

tersebut harus diganti. Selain itu, pakan ikan sidat pun harus khusus, pakan ikan sidat

diracik sendiri oleh masyaraka. Kedua, cara mengelola hasil budidaya ikan sidat,

yaitu dengan membuat abon sidat dan sidat asap. Tujuannya adalah untuk bernilai

ekonomis bagi masyarakat. Selain itu, nantinya produk tersebut akan dikenal sebagai

makanan khas dari Desa Sulewana. Ketiga, cara untuk pemasarannya. Cara

pemasaran dari abon sidat dan sidat asap yaitu dengan di jual ke pasar swalayan dan

pasar tradisional. Setiap kegiatan budidaya ini selalu melibatkan masyarakat, karena

kegiatan ini nantinya untuk masyarakat.

Page 159: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

DOKUMENTASI

Lokasi PLTA PT Poso Energy Pelepasan ikan sidat di danau poso

Benih ikan sidat untuk budidaya ikan sidat Pembibitan dalam Penyelamatan

DAS Poso

Sosialisasi Penyelamatan DAS Poso Kegiatan Penyelamatan DAS Poso

Page 160: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024

Kebun Percontohan

Page 161: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. POSO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35306/1/DESHINTA... · JAKARTA . 2017/1438H . ABSTRAK . Deshinta Ria Liany . 1113054100024