cover buku laporan fix - kkn.unnes.ac.id
TRANSCRIPT
i
Laporan Pelaksanaan
KKN Alternatif Tahap I
Kelurahan Mangunsari, Semarang
Pusat Pengembangan KKN
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Univesitas Negeri Semarang
2020
Sampul kedua
Tim Penyusun
ii
Amidi, S.Si., M.Pd
Tedy Pratama Saputra
Burhanudin Syah
Tri Wahyuningsih
Kholid Maulana
Cahyo Nugroho
Ghoutsul Maulana
Henny Wahyu Wibowo
Ulfa Selviana
Maulana Helmy Pangesru
Ristania Sukmadini
Siti Maunah
Nabila Cyntia Banowati
Halifah Elok Nurbudiati
Tina Maretha Ardina
Mila Husnaya
Eka Wulandari
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Laporan KKN Alternatif I di Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang dapat terselesaikan dengan lancar.
Pelaksanaan KKN ini memberikan banyak pengalaman yang sangat berguna. Penyusunan laporan ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tim KKN Alternatif I
Unnes 2020 mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof.Fathur Rokhman, M.Hum. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan KKN LP2M Universitas Negeri
Semarang.
3. Bapak Amidi, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
4. Ibu Nining Harianingsih, S.H selaku Lurah Mangunsari
5. Bapak Imam Supardi, S.pd selaku Ketua RW 02 Pagersalam
6. Segenap Perangkat Kelurahan Mangunsari, yang telah menganggap kami seperti keluarga sendiri.
7. Seluruh warga Kelurahan Mangunsari yang telah mendukung dan membantu program kerja KKN.
8. Rekan-rekan KKN dan semua pihak yang tidak disebutkan yang telah membantu pelaksanaan KKN.
Disadari bahwa penyusunan Laporan KKN Altrnatif ini masih belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
waktu. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak.
Semarang, 29 Februari 2020
Tim Penyusun
v
RINGKASAN
KKN Alternatif tahap 1 tahun 2020 Universitas Negeri Semarang dilaksanakan di Kelurahan
Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kelurahan Mangunsari merupakan sebuah kelurahan yang
terletak di sisi utara lereng Gunung Ungaran. Kelurahan ini berada di wilayah administrasi Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan
Ngijo disisi Utara, Kelurahan Plalangan di sisi Barat, Kelurahan Pakintelan di sisi Timur, dan kelurahan
Sumurejo di sisi Selatan.
Sasaran utama dari pelaksanaan KKN Alternatif tahap 1 tahun 2020 adalah masyarakat RW 02
Kelurahan Mangunsari. Tim KKN telah mempersiapkan beberapa program kerjayang diklasifikasikan
kedalam empat bidang yaitu bidang pendidikan meliputi pojok baca, bimbingan belajar dan mengaji,
herbarium, festival pors-art, dan spiritual journey; bidang ekonomi meliputi pembuatan dawet dari limbah
padi, pembuatan brownis kulit pisang, dan kriya tulang daun; bidang kesehatan meliputi penyuluhan
kesehatan, RASA KATA, dan psikoedukasi parenting; bidang lingkungan dan konservasi meliputi
pengolahan sampah, kerja bakti, penataan desa, hidroponik, pembuatan peta, dan video profil.
Program kerja dilaksanakan terhitung dari tanggal 21 Februari 2020 sampai 1 Maret 2020. Tim KKN
telah melaksanakan KKN dengan presentase capaian kerja telah mencapai 100% dengan uraian hasil capaian
akan dijelaskan ada laporan kemajuan ini. Harapannya setiap program kerja yang telah dilaksanakan dapat
memiliki keberlanjutan yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di Kelurahan Mangunsari.
vi
Daftar Isi
Halaman Sampul Utama .........................................................................................
Halaman Sampul Kedua ......................................................................................... i
Tim Penyusun ......................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .............................................................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iv
Ringkasan ................................................................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................................. vi
Program Pendidikan ................................................................................................ 1
Program Ekonomi ................................................................................................... 41
Program Kesehatan ................................................................................................. 51
Program Lingkungan dan Konservasi ..................................................................... 73
Penutup ................................................................................................................... 104
1
BIDANG
PENDIDIKAN
2
Pojok baca TPQ Al-Amin Mangunsari yang berguna untuk meningkatkan minat baca anak-
anak Mangunsari
Pojok baca merupakan sebuah sarana baca sederhana yang berguna untuk menumbuhkan rasa
kecintaan terhadap membaca dan meningkatkan budaya literasi pada anak-anak.
Pojok Baca TPQ Al-Amin Mangunsari
3
Pelaksanaan Kegiatan
Pojok baca merupakan sebuah
perpustakaan yang merupakan salah satu
program kerja pendukung dibidang
pendidikan KKN Alternatif I Unnes yang
ada di Mangunsari. Program ini
dilatarbelakangi oleh belum adanya sarana
perpustakaan yang tersedia di lingkungan
RW 2 sehingga anak-anak terfokus dengan
gadget dan kurang memiliki minat dalam
dunia literasi, oleh karena itu tim KKN
Alternatif I Unnes berinisiatif memberikan
sarana tempat membaca yang dinamakan
'pojok baca' dengan tujuan untuk
menjadikan fasilitas ini sebagai salah satu
upaya meningkatkan kesadaran
literasi bagi masyarakat khususnya anak-
anak yang ada di RW 2 Mangunsari.
Pojok baca sendiri di letakkan di
TPQ Al-Amin RW 2 Mangunsari karena
banyak anak-anak yang belajar mengaji
sehingga sangat efektif agar anak-anak
dapat membaca sembari menunggu waktu
untuk mengaji maupun sholat. Hasil dari
pelaksanaan program ini adalah
meningkatnya minat anak-anak dalam
membaca dengan banyak pilihan buku
yang tersedia
4
Mitra Kegiatan
Mitra dalam kegiatan ini adalah
pengurus TPQ Al-Amin yang
menyediakan tempat untuk menjadi sarana
pojok baca. Selain itu terdapat para
donator yang menghibahkan buku-buku
kepada tim KKN untuk menambah koleksi
bacaan di pojok baca.
Luaran kegiatan
Luaran dari program ini adalah
perpustakaan sederhana. Dalam membuat
perpustakaan ini, tim KKN melakukan
persiapan dengan tahapan survey tempat
yang akan menjadi tempat pojok baca dan
penyebaran pamflet donasi buku.
Kemudian, dilakukan pengambilan buku-
buku donasi dari para donatur dan
membersihkan lokasi pojok baca. Setelah
seluruh buku hasil donasi terkumpul, maka
diberikan label dan diletakkan pada rak
yang telah disediakan. Kemudian,
dilakukan pendekorasian pada tempat yang
menjadi sarana pojok baca agar lebih
menarik perhatian anak-anak.
5
Dengan adanya sarana pojok baca,
diharapkan anak-anak Mangunsari
khususnya yang berada di RW 2 dapat
meningkatkan minat dibidang literasi dan
bertambahnya kesadaran terhadap budaya
membaca di lingkungan masyarakat RW 2
Mangunsari. Serta, diharapkan buku-buku
yang tersedia dapat terjaga dan dapat
bertambahh agar pemmbaca memiliki
banyak pilihan buku yang dapat dibaca
6
Dokumentasi
7
Ayo mengaji bersama anak-anak wilayah Pagersalam Kelurahan Mangunsari
Bimbingan mengaji merupakan upaya yang dilaksanakan untuk menumbuhkan ketaqwaan
dan keimanan serta meningkatkan kemampuan anak- anak membaca atau mengaji kitab suci
Al-Qur'an.
Ayo Mengaji
8
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Mengaji RW 2
Mangunsari dilaksanakan di dua Tempat,
yaitu RT 1 dan 2 dilaksanakan di rumah
Bu Ana sedangkan untuk RT 3 dan 4
dilaksanakan di TPQ Al-Amin. Kegiatan
bimbingan mengaji dilaksanakan setiap
hari Jumat – Rabu, dari pukul 18.15 -
19.10. Kegiatan ini mendapat banyak
antusiasme dari anak-anak di lingkungan
RW 2 Mangunsari mulai dari usia 3
sampai 14 tahun. Pelaksanaan kegiatan
bimbingan mengaji selain dkegiatan
dampingan mengaji juga anak anak di
berikan kegiatan membaca Asma'ul Husna,
dongeng kisah nabi-nabi, pengenalan
Rukun islam dan rukun iman, belajar
tajwid, dan mengenalkan lagu lagu islami
tentang rukun islam dan rukun iman.
Selain itu anak akan di bagikan sebuah
stiker bergambar bintang setiap mengikuti
kegiatan belajar mengaji, dan di akhir
kegiatan KKN(Perpisahan bersama warga)
dari team KKN akan memberi apresiasi
atau doorprize kepada anak yang
memeiliki stiker bintang terbanyak.
Kegiatan ini dilakukan selama 4
Minggu 25 kali pertemuan, yaitu setiap
malam ba’da Maghrib hingga isya’.
Dengan adanya kegiatan ini anak-anak
9
Pagersalam RW 02 Mangunsari bisa
mengetahui pelajaran tambahan mengenai
wawasan ke islaman, seperti mengenal
kisah kisah nabi dan rasul, mengenal rukun
iman, mengenal rukun islam, mengulang
kembali hafalan yang sudah di hafalkan
sebelumnya, serta pelajaran tajwid Al-
Quran. Harapanya agar kedepannya
mereka memiliki bekal untuk jenjang
pendidikan selanjutnya. Antusias anak
sangat tinggi dengan adanya kegiatan ini,
satu kali pertemuan kurang lebih ada 19-34
Anak setiap pertemuanya.
Mitra Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar dan
Mengajar Mengaji ini bekerja sama
dengan anak-anak Desa Pagersalam RW 2
Mangunsari yang berada di lingkungan
posko KKN.
Luaran Kegiatan
Setelah kegiatan ini anak-anak
umumnya akan menjadi lebih mudah
memahami nilai nilai islami yang
seharusnya menjadi pedoman dalam
kehidupannya, serta memberi pemahaman
pentingnya menuntut ilmu serta mengaji
kitab. Meski hasilnya belum bisa diukur
secara jelas, namun setidaknya ada muatan
nilai karakter yang bisa dimaknai serta
ditularkan.
10
Harapannya muatan tersebut terekam oleh
anak-anak hingga besar nanti, dan mampu
membentuk karakter anak dengan baik.
Dokumentasi
11
Ayo mengajar bersama anak-anak wilayah Pagersalam Kelurahan Mangunsari
.
Bimbingan belajar merupakan upaya yang dapat menjadi solusi bagi siswa-siswa dalam
mendalami pelajaran yang diajarkan di sekolah.
AYO MENGAJAR
12
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar RW 2
Mangunsari dilaksanakan di dua Tempat,
yaitu RT 1 dan 2 dilaksanakan di Posko
KKN sedangkan untuk RT 3 dan 4
dilaksanakan di TPQ Al-Amin. Kegiatan
bimbingan Belajar dilaksanakan setiap hari
Senin-Jumat, mulai dari pukul 15.15 –
17.45 Kegiatan ini mendapat banyak
antusiasme dari anak-anak di lingkungan
RW 2 Mangunsari mulai dari usia TK
sampai SMA. Saat pelaksanaan kegiatan
bimbingan Belajar anak akan di bagikan
sebuah stiker bergambar emoticon smile
setiap mengikuti kegiatan bimbingan
belajar, dan di akhir kegiatan
KKN(Perpisahan bersama warga) dari
team KKN akan memberi apresiasi atau
doorprize kepada anak yang memeiliki
stiker emoticon smile terbanyak.
Kegiatan ini dilakukan selama 4
Minggu, yaitu 15 kali pertemuan, yaitu
setiap sore ba’da asar hingga menjelaang
maghrib. Antusian anak- anak sangat
tinggi, satu kali pertemuan bimbingan
kurang lebih ada 25 – 33 anak yang hadir.
13
Mitra Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar dan
Mengajar Mengaji ini bekerja sama
dengan anak-anak Desa Pagersalam RW 2
Mangunsari yang berada di lingkungan
posko KKN.
Luaran Kegiatan
Dengan adanya kegiatan ini anak-
anak Pagersalam RW 02 Mangunsari
menjadi lebih mudah dalam memahami
pelajaran yang diajarkan di sekolah, serta
membantu mereka dalam menyelesaikan
tugas dengan cara yang benar dan
membantu mereka mendapat nilai yang
baik. Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kecerdasan anak-anak serta
menambah wawasan dan pemahaman
tentang betapa pentingnya menuntut
ilmu.
14
Dokumentasi
15
Pembuatan Herbarium Tumbuhan untuk Melatih Kreativitas anak MI Al-Islam Mangunsari
01 di Mangunsari
Herbarium adalah suatu cara pengawetan tumbuhan mulai dari bagian daun,bunga dan akar.
Biasanya, herbarium digunakan sebagai koleksi tumbuhan, hiasan, maupun media
pembelajaran.
Pembuatan Herbarium Tumbuhan
16
Pelaksanaan kegiatan
Banyaknya potensi alam yang berada di
wilayah Mangunsari seperti tumbuhan
sehingga dapat dimanfaatkan dalam
membuat herbarium. Oleh karena itu ,
dengan adanya herbarium ini diharapkan
anak-anak Mangunsari dapat
mengembangkan pengetahuan mereka
terkait jenis-jenis tumbuhan apa saja yang
berada di Wilayah Mangunsari dan dapat
meningkatkan nilai dari tumbuhan yang
terdapat di wilayah tersebut. Selain itu ,
herbarium dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif media pembelajaran anak-
anak Mangunsari untuk mengenal
tumbuhan.
Herbarium adalah suatu koleksi spesimen
tumbuhan yang diawetkan dan koleksi
tersebut akan digunakan sebagai data
untuk penelitian ilmiah. Herbarium
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu
herbarium basah dan herbarium kering.
Pada kegiatan ini , yang kami praktikan
adalah jenis herbarium kering. Jenis ini
sangat mudah dipraktikan bagi semua
orang, karena caranya yang praktis dan
tidak memerlukan banyak bahan serta
dapat dilakukan dirumah.
Fungsi herbarium kering ini antara lain :
Dapat digunakan sebagai salah satu media
17
pembelajaran bagi pelajar . Herbarium
juga
digunakan sebagai koleksi tumbuhan.
Digunakan sebagai referensi para peneliti
tumbuhan. Kemudian , herbarium dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengembangkan kreativitas anak dalam
hal menghias herbarium. Selain itu ,
sebagai sarana melatih ketrampilan anak.
Herbarium juga dapat digunakan sebagai
hiasan rumah.
Dampak edukasi yang dapat diperoleh
antara lain: melatih ketrampilan anak
dalam membuat herbarium, pengetahuan
anak-anak menjadi bertambah dengan
mengetahui cara pembuatan herbarium.
Mengembangkan kreativitas anak dalam
menghias herbarium, kegiatan ini dapat
digunakan sebagai salah satu cara
mengembangkan bakat anak dalam hal
menghias herbarium. Kemudian,
bertarmbahnya pengetahuan anak tentang
jenis-jenis tumbuhan yang berada disekitar
sekolah. Dampak ekonomi : herbarium
dapat diperjual-belikan ke masyarakat,
dimana herbarium ini dapat di gunakan
sebagai hiasan rumah.
18
Mitra kegiatan
MI Al-Islam Mangunsari 01
adalah salah satu sekolah dasar swasta
yang berada di RT 01 RW 01 Jalan Raya
Pengkol, Mangunsari, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang. Pada MI
tersebut terdapat 7 pengajar dengan total
jumlah siswa 77 siswa dengan rincian
jumlah total kelas 4,5, dan 6 adalah 49
siswa dan jumlah siswa kelas 1,2, dan 3
adalah 28 siswa. MI Al Islam Mangunsari
01 berdiri sejak tahun 2008.
19
Luaran kegiatan
Melakukan persiapan kegiatan berupa
menyiapkan alat dan bahan herbarium. alat
yang digunakan berupa gunting, kardus,
kertas label, tisu, dan koran. Bahan yang
digunakan yaitu tumbuhan yang berada
disekitar sekolahan. Cara pembuatan
herbarium yaitu pertama mengambil
tumbuhan disekitar sekolahan , bagian
yang diambil mulai dari daun hingga ke
akar, kemudian dicuci hingga bersih
menggunakan air bersih dan dikeringkan.
Yang kedua , siapkan kardus yang telah di
potong persegi panjang, lalu letakkan
koran diatas kardus , setelah itu tisu
diletakkan diatas koran secukupnya hingga
permukaan tertutupi. Yang ketiga,
meletakkan tumbuhan diatas tisu dan ditata
rapi , rekatkan kertas label pada tumbuhan
supaya spesimen tidak berpindah tempat
saat dipres. Yang keempat , tutup
tumbuhan dengan tisu keseluruh
permukaan hingga semua bagian
tumbuhan tertutupi sempurna. Setelah itu ,
letakkan koran lagi diatas tisu dan letakkan
kardus diatasnya. Yang terakhir, meletakan
spesimen dibawah pemberat. Kemudian ,
dibiarkan selama kurang lebih seminggu.
20
Pada minggu berikutnya , spesimen
dibuka dan dipindahkan ke kertas HVS
berwarna putih. Spesimen di letakkan
diatas kertas HVS putih kemudian
dibentuk lalu menghias herbarium
tersebut. Herbarium kemudian di tutup
menggunakan mika berwarna putih ,
kemudian direkatkan menggunakan lakban
hitam pada bagian tepi kertas HVS.
Herbarium ini diletakkan pada masing-
masing kelas sebagai hiasan kelas.
Melakukan persiapan kegiatan
berupa menyiapkan alat dan bahan
herbarium. alat yang digunakan berupa
gunting, kardus, kertas label, tisu, dan
koran. Bahan yang digunakan yaitu
tumbuhan yang berada disekitar sekolahan.
Cara pembuatan herbarium yaitu pertama
mengambil tumbuhan disekitar sekolahan ,
bagian yang diambil mulai dari daun
hingga ke akar, kemudian dicuci hingga
bersih menggunakan air bersih dan
dikeringkan. Yang kedua , siapkan kardus
yang telah di potong persegi panjang, lalu
letakkan koran diatas kardus , setelah itu
tisu diletakkan diatas koran secukupnya
hingga permukaan tertutupi. Yang ketiga,
meletakkan tumbuhan diatas tisu dan ditata
rapi , rekatkan kertas label pada tumbuhan
supaya spesimen tidak berpindah tempat
saat dipres. Yang keempat , tutup
tumbuhan dengan tisu keseluruh
permukaan hingga semua bagian
21
tumbuhan tertutupi sempurna. Setelah itu ,
letakkan koran lagi diatas tisu dan letakkan
kardus diatasnya. Yang terakhir, meletakan
spesimen dibawah pemberat. Kemudian ,
dibiarkan selama kurang lebih seminggu.
Pada minggu berikutnya ,
spesimen dibuka dan dipindahkan ke
kertas HVS berwarna putih. Spesimen di
letakkan diatas kertas HVS putih
kemudian dibentuk lalu menghias
herbarium tersebut. Herbarium kemudian
di tutup menggunakan mika berwarna
putih , kemudian direkatkan menggunakan
lakban hitam pada bagian tepi kertas HVS.
Herbarium ini diletakkan pada masing-
masing kelas sebagai hiasan kelas.
22
Dokumentasi
23
PEMBUATAN KRIYA TULANG DAUN SEBAGAI HIASAN DINDING DI MI AL-ISLAM
MANGUNSARI 01
Kriya tulang daun adalah kerajinan yang dibuat dari tulang daun. Kriya tulang daun banyak
dikembangkan karena hasil produknya yang indah dan bernilai jual tinggi serta bahan
dasarnya yang sangat mudah didapatkan dan ekonomis. Karena alasan tersebut, tulang daun
banyak dikembangkan menjadi bermacam-macam kerajinan.
Kriya Tulang Daun
24
Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan kriya tulang daun
memiliki beberapa tahapan, yaitu
penghilangan daging daun, pembersihan
tulang daun, perendaman pemutih dan
pemberian warna. Daun durian dipilih
sebagai bahan dasar kriya tulang daun
karena daun durian memiliki tulang daun
yang kuat sehingga tidak mudah rusak saat
diolah.
Selain sebagai hiasan dinding,
tulang daun dapat pula dikembangkan
menjadi beberapa kerajinan, seperti
gantungan kunci, pembatas buku, hiasan
meja atau media lukisan. Pembuatan
hiasan dinding tulang daun ini memiliki 2
fungsi yaitu fungsi estetika dan fungsi
ekonomi. Pada fungsi estetika, kriya tulang
daun memiliki daya tariknya sendiri dalam
menunjukkan keindahan. Selain
keindahan, kriya tulang daun juga
menunjukkan keunikannya karena bahan
dasarnya dan masih jarang digunakan.
Karena nilai estetikanya yang
tinggi, maka tidak menutup kemungkinan
pengembangan kriya tulang daun di bidang
bisnis.Dengan pengeluaran produksi yang
minimal dapat menghasilkan pemasukan
yang maksimal tergantung pada
pengembangannya. Sehingga akan menjadi
bisnis yang menarik untuk dijalankan
25
Mitra Kegiatan
Profil Mitra MI Al-Islam Mangunsari 01
MI Al-Islam Mangunsari 01 adalah
salah satu sekolah dasar swasta yang
berada di RT 1 RW 1 Jalan Raya Pengkol,
Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang. Di MI Al-Islam Mangunsari 01
terdapat 7 pengajar dengan 77 siswa
dengan rincian jumlah siswa kelas 4, 5 dan
6 adalah 49 dan jumlah siswa kelas 1, 2
dan 3 adalah 28. Sekolah ini telah berdiri
sejak tahun 2008.
Luaran Kegiatan
Dalam kesempatan ini tulang daun
dijadikan hiasan dinding yang bekerjasama
dengan MI Al-Islam Mangunsari 01.
Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali bertempat
di MI Al-Islam Mangunsari 01. Kegiatan
pertama berupa penjelasan dan pembuatan
kriya tulang daun pada hari Sabtu tanggal
1 Februari 2020. Dan kegiatan kedua
berupa finishing serta penyerahan hasil
kriya tulang daun kepada MI Al-Islam
Mangunsari 01 yang dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 8 Februari 2020.
Sebelum kegiatan dilaksanakan di MI Al-
Islam Mangunsari 01, dilakukan persiapan
pembuatan kriya tulang dau terlebih
dahulu yaitu melunakkan daging daun
26
durian dengan cara merebusnya dengan
larutan natrium klorida selama kurang
lebih satu jam. Setelah persiapan selesai,
proses pembuatan kriya tulang daun
dilanjutkan oleh siswa kelas 4, 5 dan 6 di
MI Al-Islam Mangunsari 01. Proses ini
berupa penghilangan daging daun durian
dengan cara menyikat daun dengan sikat
gigi. Daging daun durian dibersihkan
sampai tersisa bagian tulang daun saja.
Tulang daun ini kemudian dibersihkan lagi
menggunakan pemutih pakaian agar
hasilnya lebih bagus. Untuk menambah
keindahannya, tulang daun direndam
dalam pewarna sesuai dengan kebutuhan.
Proses penghilangan daging daun sampai
pewarnaan daun dilaksanakan pada
pertemuan pertama di MI Al-Islam
Mangunsari 01.
Untuk proses akhir dan penyusunan tulang
daun di dalam bingkai foto untuk dijadikan
hiasan dinding dilakukan pada pertemuan
kedua pada 8 Februari 2020. Hasil dari
kegiatan ini adalah 2 hiasan dinding dari
tulang daun yang kemudian diserahkan
kepada pengurus MI Al-Islam Mangunsari
01 untuk dapat digunakan.
27
Dokumentasi
28
FESTIVAL PORS-ART MANGUNSARI BERGUNA UNTUK MENJALIN TALI
SILATURAHMI DAN PERSAUDARAAN ANTAR WAGA RT DI RW 2 MANGUNSARI
Festival PORS-ART Mangunsari merupakan Pekan Olahraga Seni Antar RT di Mangunsari
dengan acara senam dan berbagai perlombaan yang merupakan program kerja di bidang
social KKN Alternatif I 2020 Unnes yang ada di Mangunsari.
Festival Pors-art
29
Pelaksanaan Kegiatan
Festival PORS ART Mangunsari
memberikan konsep acara yaitu yang
pertama mengadakan senam pagi yang
dipimpin oleh instruktur senam lalu
kesenian tari piring di lanjutkan lomba
anak dan orang tua adapun lombanya
untuk anak anak yaitu memasukkan pensil
ke dalam botol estafet sarung dan estafet
air sedangkan untuk orang tua lomba voli
net tertutup serta pemberian hadiah kepada
pemenang lomba . Acara dilaksanak dari
pukul 07.00 sampai pukul 11.00. Dengan
adanya kegiatan PORS ART ini
diharapkan bisa dilanjutkan dan
dikembangkan oleh karang taruna dalam
waktu mendatang.
Mitra Kegiatan
Mitra dalam kegiatan ini adalah anggota
karang taruna yang telah menjadi anggota
panitia dari PORS-ART dan telah
mengikuti rapat bersama.
30
Luaran Kegiatan
Dalam menetapkan konsep acara Pors Art
ini mahasiswa kkn Alternatif 1 melakukan
rapat dengan melibatkan ketua RT dan
ketua RW serta karang taruna sehingga
mendapatkan keputusan yang terbaik.
31
Dokumentasi
32
Pendekatan Spiritual pada Dusun Pagersalam Mangunsari melalui Spiritual Journey
Spiritual journey merupakan salah satu program di bidang ke agamaan spiritual dari KKN
Alternatif 1 mangunsari tahun 2020. Spirirtual journey merupakan bentuk kegiatan dimana
masyarakat yang berada di desa Mangunsari RW 2 baik orang tua muda dan remaja,
mendapatkan pendekatan spiritual sehingga diharapkan terjadi keseimbangan hubungan
dengan tuhan dan sesama manusia menjadi lebih baik.
Spiritual journey
33
Pelaksanaan Kegiatan
Dusun Pagersalam yang
merupakan wilayah RW 02 kelurahan
Mangunsari masih sedikit sedikit sekali
kegiatan kemasyarakatan tentang spiritual ,
adapun kegiatan itu hanyalah pengajian
bapak ibu dan belum mencakup hingga
remaja, dan kaum muda.
Selain itu para remaja dan kaum
muda masih banyak yang belum memiliki
keberanian untuk memimpin doa, mc dan
bebagai kemampuan soft skill publik
speaking. Sehingga munculnya spiritual
jouerney diharapkan menjadi sedikit solusi
untuk bersama sama belajar publik
speaking dan memimpin doa serta
sholawatan. Selain itu juga masih sedikit
sekali variasi sholawat dan sedikit tentang
wacana wacana keilmuan untuk bersama
sama belajar dan mengembangkan diri
menjadi pribadi yang lebih baik.
Pelaksanaan kegatan spiritual
journey dilaksanakan sebanyak 3 kali dari
pelaksanaan pertama pada tanggal 2
februari hari minggu malam senin.dengan
memperkenalkan sholawat muduror
kepanda syarakat kaum muda yang belum
tau tentang macam sholawat muduror
sehingga antusiasme tinggi, selain itu juga
menggunakan dan membawakan tema
untuk diskusi adalah Agamaterialisme atau
34
dapat diartikan agama di materil kan
sedangkan materi di agamakan sehingga
banyak muncul diskusi multi arah terkait
hal hal lain pun terjadi.
Pelaksanaan yang kedua pada
tanggal 13 february 2020 dengan konsep
yang hampir sama yaitu dibuka dengan
sholawatan bersama untuk yang kedua
menggunakan sholawatan al barjanji pada
umumnya. Sedangkan pada kali kedua ini
mengangkat tema tentang valentine
ditinjau dari berbagai keilmuan.
Pelaksanaan yang ketiga sebagai
penutup dengan pimpinan sholawatan
diambil alih denganm asyarakat yaitu
remaja dari karang taruna agar kelak nanti
mampu meneruskan kepada yang lain
tentang sholawat ini. Selain itu tema yang
di ambil pada penutupan ini adalah
tinjauan tentang fatwa dan siapa yang
berhak berfatwa dari kegiatan spiritual
journey banyak kaum remaja yang sangat
antusias pada acara tersebut karena tema
dan diskusi wacana yang dibalut dengan
berbagai bidang keilmuan.
Mitra Kegiatan
Mitra kegiatan spirirtual journey
ini adalah karangtaruna Dusun
Pagersalam Mangunsari sebagai wadah
dari perkumpulan remaja-remaja di
masyarakat dan remaja masjid sebagai
tempat kolaborasi acara kegiatan .
35
Luaran Kegiatan
Luaran kegiatan dari program
kegiatan spiritual journey ini adalah
berupa hadirnya tipe sholawatan baru yaitu
sholawat muduror yang belum banyak di
kenal masyarakat pada umumnya yang
dapat digunakan untuk kegiatan
sholawatan dalam acara acara mendekati
maulid nabi. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan dari kegiatan
spirirtual journey ini adanya penambahan
wawasan terhadap masyarakat dan yang
terutama pada remaja pemuda
karangtaruna dan sedikit demi sedikit
munculnya keberanian dari beberapa
anggota karang taruna untuk menjadi
pemimpin sholawatan dan berani dalam
mengemukakan pendapatnya dalam forum.
Selain itu juga masyarakat mendapatkan
wawasan baru tentang sholawat muduror
dimana sholawat itu masih menjadi hal
yang baru di lingkungan masyarakat pagar
salam.
36
Dokumentasi
37
Pelatihan Senam Anak Usia Dini
Senam merupakan sarana guna melatih keseimbangan dan kelincahan tubuh, selain itu dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar pada anak usia dini.
Pelatihan Senam Anak Usia Dini
38
Pelaksanaan Kegiatan
Pengamat dan penggiat pendidikan
anak usia dini sekaligus founder Kids
Republic, Zita Anjani mengatakan,
olahraga senam memiliki manfaat besar
bagi anak usia dini. Menurut Zita, selain
mampu melatih keseimbangan dan
kelincahan tubuh, olahraga senam bisa
membantu perkembangan motorik anak.
"Secara alami, secara natural
pertumbuhan fisik kita lebih lama
dibandingkan otak. Otak kita lebih cepat
berkembang. Jadi olahraga, aktivitas fisik
sangat perlu diperkenalkan sejak usia
Mitra Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Senam untuk
Anak Usia Dini ini bekerja sama dengan
POS PAUD HJ. Sriyati RW 01 Pengkol.
Luaran Kegiatan
Dengan adanya kegiatan pelatihan
ini Anak-anak akan terlatih fisik motorik
kasarnya serta lebih siap dalam
menghadapi lomba yang di selenggarakan
oleh kecamatan Gunungpati. Dan segala
puji bagi Allah atas karuniaNya,
39
POSPAUD HJ. Sriyati diberi kesempatan
mendapat Juara 3 se Kecamatan dalam
kategori senam anak. dini," papar Zita
dalam acara Gerakan Mengajar 1000 guru
PAUD & TK di Kantor Walikota Jakarta
Timur, Selasa (1/3/2016).
Kecamatan gunungpati meng -
adakan kegiatan lomba senam sehat untuk
kategori PAUD se-Gunungpati, harapanya
dengan adanya kegiatan Lomba ini,
masyarakat menjadi lebih sadar akan
manfaat senam bagi anak. Sekaligus
sebagai salah satu upaya gerakan anak
sehat.
Kegiatan ini dilakukan selama 4
Minggu, kurang lebih 13 kali pertemuan,
yaitu sesuai jadwal sekolah POS PAUD
Hj. Sriyati, Hari Senin, Kamis, dan Jumat
serta di pekan ke 4 kami melakukan
kegiatan latihan senam setiap hari supaya
persiapannya lebih matang. Untuk
mempersiapkan kegiatan lomba,
POSPAUD HJ. Sriyati mendelegasikan 6
anak, yaitu: Clara, Sa’ad, Bilqis, Olla,
Naya, dan yumna. Alhamdulilah antusias
anak- anak cukup tingi, selain itu dukugan
dari orang tua juga baik. Untuk satu kali
pertemuan kami melakukan 2-3x putaran
senam
Dengan adanya Kegiatan Pelatihan
Senam anak usia dini ini, diharapkan
perkembangan fisik motorik anak anak
dapat berkembang secara optimal serta
40
dapat mengkoordinasikan anggota tubuh
mereka dengan baik dan terstruktur
.
Dokumentasi
41
BIDANG EKONOMI
42
PEMANFAATAN LIMBAH PADI (SEKAM) UNTUK PEMBUATAN DAWET SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MANGUNSARI
Dawet Ireng Mangunsari merupakan minuman es cendol yang memanfaatkan sekam padi
sebagai pewarna untuk pembuatan dawet sehingga berwarna hitam.
Dawet Ireng Mangunsari
43
Pelaksanaan Kegiatan
Hal yang melatarbelakangi KKN
Alternatif A1 membuat dawet ireng
dengan pewarna dari sekam padi adalah
karena di wilayah Mangunsari terdapat
lahan pertanian padi yang cukup melimpah
dan terdapat pabrik beras di RT 01/ RW 02
yang menghasilkan cukup banyak sekam
padi.
Pelatihan pembuatan Dawet Ireng
Mangunsari dilaksanakan pada tanggal 16
Februari 2020 di rumah Ibu Sutini di RT
01/ RW 02 Kelurahan Mangunsari. Setelah
pelatihan, kemudian diadakan lomba
membuat dawet antar ibu-ibu PKK RT di
RW 02 dan dilaksanakan saat Festival
PORS-ART pada tanggal 23 Februari 2020
di lapangan RT 02.
Melalui kegiatan pelatihan dan
lomba membuat dawet, diharapkan warga
RW 02 dan Kelurahan Mangunsari mampu
membuat dawet ireng dan memanfaatkan
sekam padi di daerah RW 02 Mangunsari.
Pelatihan dan lomba dawet ireng juga
bertujuan untuk menambah referensi
warga dalam mengolah minuman dawet
supaya lebih variatif dan unik.
Mitra Kegiatan
Dalam pelaksanaan sosialisasi,
pelatihan dan lomba dawet ireng,
Kelompok KKN Alter A1 di Kelurahan
Mangunsari melibatkan ibu-ibu PKK RW
44
di Kelurahan Mangunsari.. PKK RW
merupakan organisasi kemasyarakatan
mitra kerja pengurus RW yang berfungsi
sebagai fasilitator, perencana, pelaksana,
pengendali dan penggerak program PKK
ditingkat RW. Dalam PKK RW, terdapat
ketua koordinasi dari setiap RT dan juga
terdapat PKK RT. Kegiatan PKK RW di
desa Pagersalam Kegiatan PKK RT yaitu
dawis, pertemuan PKK RW, kerja bakti,
pantau jentik, dan lain sebagainya
.
Luaran Kegiatan
Sebelum melakukan pelatihan
dawet ireng, kelompok KKN melakukan
persiapan terkait kegiatan berupa
kunjungan kepada ibu-ibu PKK RW 02
dan mendiskusikan terkait pelaksanaan
sosialisasi pelatihan dan lomba dawet
ireng. Kunjungan dilaksanakan pada
tanggal 2 Februari di perkumpulan ibu-ibu
PKK RW di RT 04.
Pada sosialisasi dan pelatihan,
kelompok KKN menjelaskan terlebih
dahulu terkait Dawet Ireng Mangunsari
dengan menjelaskan langsung dan
membagikan leaflet kepada ibu-ibu PKK.
Kemudian kelompok KKN mempraktikan
langsung terkait cara pembuatan Dawet
Ireng Mangunsari dengan dibantu ibu-ibu
PKK
45
.
Pada lomba Dawet Ireng
Mangunsari, masing-masing PKK RT di
RW 02 mengirimkan perwakilan untuk
mengikuti lomba dawet ireng dan di
pertandingkan pada saat PORS-ART
dengan juri yaitu dari Ketua RW dan dari
pihak Kelurahan Mangunsari.
46
Dokumentasi
47
BROKUPI (Brownis Kukus Kulit Pisang) merupakan upaya memanfaatkan bagian tumbuhan
atau buah yang tidak bisa digunakan.
Brokupi adalah salah satu olahan kulit pisang. Hal ini merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan nilai dari kulit pisang.
BROKUPI (BROWNIS KUKUS KULIT PISANG)
48
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pembuatan BROKUPI
(Brownis Kukus Kulit Pisang), dilaksanakan
pada tanggal 16 febuari 2020 bertempatan di
posko KKN Kelurahan Mangunsari Rw 02
Kecamatan Gunungpati. Kegiatan ini di
ikuti oleh ibu-ibu PKK dari setiap Rt di Rw
02 Kelurahan Mangunsari, antusias yang
begitu besar dari ibu-ibu pkk menandakan
bahwa program kerja ini dapat diterima
dengan baik dan menjadi suatu kebutuhan
dari masyarakat sekitar untuk menciptakan
produk makanan terbaru yang bernilai
ekonomis tinggi serta mudah dan murah
dalam pembuataannya.
Melalui kegiatan pelatihan membuat
brownis kulit pisang, diharapkan warga RW
02 dan Kelurahan Mangunsari mampu
membuat brownis dan memanfaatkan
limbah kulit pisang di daerah RW 02
Mangunsari. Pelatihan ini bertujuan untuk
menambah referensi warga dalam mengolah
brownis supaya lebih variatif dan unik.
Sebelum melakukan pelatihan brownis
kulit pisang, kelompok KKN melakukan
persiapan terkait kegiatan berupa kunjungan
kepada ibu-ibu PKK RW 02 dan
mendiskusikan terkait pelaksanaan
sosialisasi pelatihan tersebut. Kunjungan
dilaksanakan pada tanggal 2 Februari di
perkumpulan ibu-ibu PKK RW di RT 04.
.
49
Mitra kegiatan
Kegiatan pembuatan brownis kulit pisang
ini, kelompok KKN Alter A1 bekerja sama
dengan ibu-ibu PKK RW di dusun
Pagersalam Kelurahan Mangunsari yang
berada di lingkungan posko KKN. PKK RW
merupakan organisasi kemasyarakatan mitra
kerja pengurus RW yang berfungsi sebagai
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali
dan penggerak program PKK ditingkat RW.
Luaran kegiatan
Pada sosialisasi dan pelatihan, kelompok
KKN menjelaskan terlebih dahulu terkait
Brownis Kulit Pisang Mangunsari dengan
menjelaskan langsung dan membagikan
leaflet kepada ibu-ibu PKK. Kemudian
kelompok KKN mempraktikan langsung
terkait cara pembuatan Dawet Ireng
Mangunsari dengan dibantu ibu-ibu PKK.
Bahan-bahan yang dipakai dalam proses
pembuatan brownis kulit pisang ini
sangatlah mudah ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, bahan-bahan yang dipakai
antara lain : tepung terigu, kulit pisang,
gula, telur, baking powder, margarine,
bubuk coklat/coklat batang, serta bahan
toping (bisa keju, kacang mede dan lain
sebagainya). Cara pembuatannya pun
sangatlah mudah seperti pembuatan
brownis kukus yang pada umumnya.
50
Dokumentasi
51
BIDANG
KESEHATAN
52
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Kecanduan Gadget dan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) Sebagai Upaya Pemberian Edukasi dan Tindakan Peventif.
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya preventif bagi masyarakat di Mangunsari.
Upaya tersebut berupa penyuluhan tentang kecanduan gadget dan STBM.
PENYULUHAN KESEHATAN PADA WARGA MANGUNSARI
53
Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa di
desa Pagersalam banyak anak-anak dan
remaja yang menghabiskan waktunya hanya
untuk bermain gadget. Bahkan bukan hanya
anak-anak dan remaja saja yang tidak bisa
lepas dari gadget, tetapi balita juga
mengalami hal yang serupa. Balita
mengalami tantrum saat gadget yang di
berikan oleh orang tuanya di minta secara
paksa. Hal ini terjadi karena adanya
perkembangan teknologi yang begitu cepat
(semua fitur yang menarik dapat diakses
dengan mudah) dan moderen serta pola asuh
dari orang tua yang salah dalam mendidik
anak.
Selain kecanduan gadget pemberian
sosialisasi mengenai STBM (sanitasi total
berbasis masyarakat) juga di berikan,
melihat banyaknya warga yang masih
kurang sadar akan kebersihan mengenai
lingkungan termasuk kebersihan di dalam
rumah hal ini di buktikan pada saat
pemerikasaan jentik-jentik di RW 02 yang
dilakukan oleh sekelompok ibu-ibu FKK
bersama dengan beberapa anggota KKN
Alternatif I A, masih banyak jentik-jentik
yang ditemukan di dalam rumah warga baik
54
di dalam bak kamar mandi, ember, maupun
di dispenser. Oleh karena itu perlunya
dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan
sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut.
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu
upaya pencegahan dalam bentuk informasi
yang di sampaikan baik secara lisan maupun
tulisan kepada masyarakan dengan tujuan
agar permasalahan mengenai kesehatan
yang muncul di RW 02 dapat diatasi. Selain
itu penyampaian informasi juga dapat
dilakukan melalui praktek secara langsung.
Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan
sebanyak 3 kali dengan sasaran yang
berbeda. Penyuluhan pertama diberikan
kepada anak-anak kelas 1, 2 dan 3 MI Al-
Islam Mangunsari 01 pada hari Sabtu, 1
Februari 2020 Pukul 07.00-08.00, dengan
materi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).
Penyuluhan dilakukan dengan cara
mengajak anak-anak untuk menyanyikan
dan mempraktikan 7 langkah cara cuci
tangan pakai sabun dengan baik dan benar.
Anak-anak memperhatikan dengan seksama
saat penyampaian materi dilakukan dan
dapat memperagakan kembali saat diminta
untuk mengulangi apa yang tadi diajarkan.
Anak-anak terlihat sangat berantusias saat
memperagakan ulang 7 langkah cuci tangan
pakai sabun hal tersebut dapat dilihat
banyaknya anak yang ingin maju di depan
kelas untuk memperagakan kembali apa
yang sudah di contohkan.
Penyuluhan kedua diberikan kepada
Pengajian Anuswatul Khasanah yang
beranggotakan ibu-ibu RW 02 Desa
Pagersalam. Penyuluhan di berikan pada
hari Kamis malam, 20 Februari 2020 pukul
55
19.00-19.30 dengan materi kecanduan
gadget. Pemberian materi dilakukan di akhir
pengajian dengan metode ceramah interaktif
dan media berupa leaflet. Penyuluhan
berjalan selama 30 menit sudah termasuk
sesi tanya jawab di dalamnya. Didalam
penyampaian materi ibu-ibu telihat
memperhatikan dengan seksama dan sangat
antusias dalam memberikan respon apabila
materi yang di sampaikan sesuai dengan apa
yang dialami. Ibu-ibu terlihat sangat
antusias saat dibuka sesi tanya jawab hal itu
terlihatdari banyaknya ibu-ibu yang
bertanya mengnai hal yang terjadi pada
anak-anaknya yang sesuai materi yang di
sampaikan.
Selanjutnya penyuluhan ketiga
diberikan kepada bakti remaja karang taruna
RW 02 Pagersalam, pada hari Rabu, 26
Februari 2020, pukul 21.00-21.30 dengan
materi penyuluhan berupa STBM (Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat). Kegiatan
Penyuluhan berjalan selama 30 menit sudah
termasuk dengan sesi tanya jawab di
dalamnya. Dalam penyampaian materi
karang taruna telihat memperhatikan dengan
seksama dan terlihat berantusias saat sesi
tanya jawab di buka.
Mitra Kegiatan
Profil Mitra Pengajian Anuswatul
Khasanah, Pengajian Anuswatul Khasanah
merupakan sebuah perkumpulan ibu-ibu Rw
02 yang berdiri sejak lama. Pengajian ini
memiliki susunan kepengurusan dengan
ketua Hj. Karsiti dan bendahara ibu Suti
dengan jumlah anggota yang terdiri dari rt
01-04. Pengajian rutinan ini dilakukan setiap
56
minggu pada hari kamis malam dengan
sistem bergilir dari satu rumah ke rumah
yang lain
Profil Mitra Karang Taruna, Bakti remaja
karang taruna merupakan sebuah organisasi
pemuda yang terletak di RW 02 Kelurahan
Mangunsari Desa Pagersalam Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang. Organisasi
pemuda ini berdiri pada tahun 1985. Dengan
jumlah anggota sebanyak 70 orang.
Profil Mitra MI Al-Islam Mangunsari 01
MI Al-Islam Mangunsari 01 merupakan
sekolah dasar swasta yang terletak di Rt 01
Rw 01 Jalan Raya Pengkol, Mangunsari,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. MI
Al-Islam Mangunsari 01 berdiri pada tahun
2008 dengan jumlah pengajar sebanyak 7
guru dengan total keseluruhan siswa
sebanyak 77 siswa. Berikut ini merupakan
rincian jumlah siswa kelas 1, 2, dan 3
sebanyak 28 siswa sedangkan kelas 4, 5, dan
6 sebanyak 49 siswa.
Luaran kegiatan
Penyuluhan Kesehatan dimulai
dengan dengan melakukan beberapa
persiapan seperti menyiapkan media yang
digunakan untuk mempermudah dalam
melakukan penyuluhan. Media yang
digunakan dalam penyuluhan kesehatan
berupa leaflet yang didalamnya berisikan
mengenai materi kecanduan gadget dan
STBM (sanitasi total berbasis masyarakat).
Materi tersebut meliputi pengertian
57
kecanduan gadget, ciri-ciri kecanduan,
dampak negatif dan positif, dan cara
pencegahan selain itu terdapat materi di
dalam leaflet stbm yaitu meliputi pengertian,
5 pilar stbm, dampak tidak melakukan
STBM beserta pencegahannya.
58
Dokumentasi
59
Upaya Pembentukan Pemahaman Diri Mengenai Permasalahan Organisasi Karang Taruna
Pagersalam melalui Kegiatan Psikodrama
Psikodrama merupakan salah satu bentuk role play yang dtujukan untuk mengembangkan
manusia melalui analisis masalah, isu, kelompok dan lain sebagainya, sehingga tercipta
sebuah pengertian yang lebih mendalam mengenai hal tersebut
RASA KATA (Rangkul & Satukan Karang Taruna)
60
Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara serta
observasi beberapa pihak yang merupakan
pemuda, pengurus serta salah satu ketua
RT di Desa Pagersalam, dapat diketahui
bahwa terdapat salah suatu masalah yakni
pada organisasi Karang Taruna yang
menyebabkan vakumnya organisasi
tersebut sejak beberapa tahun terakhir.
Secara lebih spesifik, masalah yang
terdapat dalam organisasi Karang Taruna
Desa Pagersalam di antaranya dikarenakan
karena kurangnya penggerak dari anggota
senior serta kesibukan masing-masing
anggota. Dengan adanya masalah tersebut,
mengakibatkan tidak berjalannya
organisasi dengan semestinya. Oleh karena
itu dilakukanlah satu upaya untuk
mengatasi hal tersebut, yakni dengan
metode psikodrana.
Psikodrama merupakan salah satu
bentuk role play yang dtujukan untuk
mengembangkan manusia melalui analisis
masalah, isu, kelompok dan lain
sebagainya, sehingga tercipta sebuah
pengertian yang lebih mendalam mengenai
hal tersebut. Metode psikodrama
digunakan dalam kegiatan yang berjudul
RASA KATA (Rangkul dan Satukan
Karang Taruna).
Kegiatan RASA KATA ini
dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Februari
2020 di rumah salah satu anggota Karang
61
Taruna. Kegiatan tersebut dimulai sekitar
pukul 21.00 WIB sampai dengan 22.00
WIB. RASA KATA diawali dengan
pembukaan, sambutan dari Ketua Karang
Taruna serta Kormades, dan acara inti,
kemudian penutup. Pada acara inti lah
dilaksanakan psikodrama dengan
menggunakan tema yang diambil dari hasil
need assessment (observasi dan
wawancara). Pemeran drama terdiri dari 7
orang (2 perempuan dan 5 laki-laki) yang
dipilih secara random setelah dilakukan
building raport dengan para peserta.
Kemudian dilakukan briefing dengan para
pemeran mengenai alur dan karakter yang
harus diperankan.
Dalam hal ini, pemeran tidak
diberikan dialog tertentu, jadi pemeran
dapat melakukan dialog secara spontan
sesuai dengan karakter masing-masing.
Terdapat dua scene dalam kegiatan
psikodrama yang dilakukan. Pada scene
pertama, dipilih tiga orang untuk
memainkan peran, yakni dua orang laki-
laki dan seorang perempuan, serta
tambahan yakni penelepon. Kemudian di
scene kedua, terdapat adegan penelepon
dihampiri oleh tiga orang anggota Karang
Taruna untuk melakukan rapat guna
menyelesaikan masalah yang ada. Hingga
didapatkan jalan keluar terbaik, yakni
anggota senior dan yang masih aktif
mengikuti kegiatan Karang Taruna lebih
62
intens untuk bersama-sama mengajak
anggota lain untuk hadir dalam rapat.
Setelah kedua scene telah diperankan,
kegiatan RASA KATA selanjutnya adalah
refleksi diri. Melalui refleksi diri, dapat
diketahui sejauh mana pemahaman para
peserta mengenai alur serta makna/pesan
yang dapat diambil dari drama yang
diperankan. Dari seluruh peserta, diambil
sampel sebanyak tiga orang untuk
mengungkapkan pendapat mengenai
kegiatan psikodrama.
Melalui refleksi diri dapat diketahui
bahwa ketiga peserta yang dipilih sudah
mengetahui alur dan pesan/makna yang
ada dalam psikodrama. Makna yang
disampaikan peserta di antaranya adalah
mengenai di samping anggota senior harus
mengajak dan merangkul anggota lain
untuk bersama-sama mengikuti kegiatan
dalam Karang Taruna, namun juga harus
menumbuhkan kesadaran diri untuk
merasa bahwa organisasi dan seluruh
kegiatannya adalah penting. Sehingga
anggota akan menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan semestinya.
Kegiatan RASA KATA ditutup dengan
kesimpulan yang disampaikan oleh
pembawa acara agar dapat membentuk
kesamaan persepsi mengenai kegiatan
tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
penyerahan hadiah kepada para pemeran
dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
63
Mitra Kegiatan
Karang Taruna Desa Pagersalam adalah
sebanyak 70 orang. Namun menurut
keterangan pengurus, anggota yang biasa
hadir dalam pertemuan rutin atau kegiatan
lain adalah sebanyak 20—40 orang.
Luaran Kegiatan
Persiapan dilakukan dengan membuat
skenario drama berupa alur dan karakter
masing-masing tokoh. Selain itu, dekorasi
ruangan dengan menggunakan banner,
huruf dari kertas, serta lampu tumblr, juga
terdapat sound system sebagai penunjang
acara. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, kegiatan RASA KATA
dilakkan dengan metode psikodrama yang
dapat memacu pemeran untuk menyatakan
dialog-dialog spontan yang dapat
memunculkan insight baik bagi pemeran
maupun penonton mengenai masalah yang
dijadikan tema drama. Sehingga akan
menambah pengetahuan mengenai
masalah yang ada dalam organisasi. Dalam
drama yang dilakukan terdapat dua orang
pemeran yang berasal dari anggota KKN
Alternatif IA Kelurahan Mangunsari untuk
membantu serta memancing spontanitas
pemeran lain yang merupakan anggota
Karang Taruna.
64
Dokumentasi
65
INTERVENSI PSIKOLOGI NON-PELATIHAN PARENTING “POLA ASUH
TRANSFORMATIF” GUNA MENINGKATKAN KESADARAN POLA ASUH ORANG TUA
DAN MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL ANAK
Pola Asuh Transformatif yang diterapkan pada kegiatan ini merupakan pengembangan dari
pola asuh tradisional. Pola asuh tradisional sendiri adalah pola asuh yang masih
mengedepankan prinsip yang menganggap bahwa orang tua lebih hebat dari pada anaknya,
sedangkan pola asuh transformatif adalah pola asuh yang menganggap anak adalah ceriminan
dari orang tua.
Psikoedukasi Parenting “Pola Asuh Transformatif” dan Posyandu
66
Pelaksaan Kegiatan
Ketika anak terlahir kedunia,
pendidikan yang pertama kali diterima
anak adalah pendidikan informal dari
orang tua. Menurut Olds dan Feldman
(dalam Helmawati dalam Sari, 2018) pola
asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam
membesarkan anaknya sangat menentukan
dan mempengaruhi kepribadian anak serta
perilaku anak. Pola asuh orang tua ini akan
menentukan bagimana anak akan tumbuh,
apakah anak akan tumbuh menjadi pribadi
yang positif atau pribadi yang negatif.
Berdasarkan wawancara kepada
salah satu warga Desa Pager Salam yang
juga merupakan Ketua Karang Taruna di
desa tersebut, di desa Pager Salam ternyata
banyak masyarakat yang melakukan
pernikahan dini atau pernikahan muda.
Dimana masyarakat yang melakukan
pernikahan dini atau pernikahan muda
kurang memiliki pengetahuan menangani
bagaimana mengasuh anak agar menjadi
pribadi yang positif.
Psikoedukasi parenting “Pola Asuh
Transformatif” dilakukan di Posyandu
RW.02 yang bertempat dirumah salah satu
kader posyandu di RW tersebut.
Psikoedukasi ini dilakukan bersamaan
dengan posyandu rutin di RW tersebut.
Psikoedukasi parenting ini dilakukan
dengan menggunakan metode ceramah
atraktif dengan media pendukung berupa
67
leaflet yang dibagikan kepada peserta
posyandu dan modul sebagai pedoman
fasilitator untuk melaksanakan kegiatan
ini.
Psikoedukasi parenting ini
bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan orang tua mengenai
bagaimana mengasuh anak dengan baik.
Dengan psikoedukasi ini diharapkan para
orang tua dapat menerapkan pola asuh
transformatif ini, yang mana apabila orang
tua mampu menerapkan pola asuh ini
kemungkinan seorang anak akan
mengalami kesuksesan cukup besar, selain
itu dengan pola asuh transformatif ini
kesehatan mental anak kemungkinan besar
akan terjaga, dikarenakan pola asuh
transformatif ini merupakan
pengembangan dari pola asuh tradisional.
Pola asuh transformatif ini sangat berbeda
dengan pola asuh tradisional, yang mana
pola asuh tradisional sendiri adalah pola
asuh yang menerapkan prinsip bahwa
orang tua lebih hebat daripada anaknya,
sedangkan pola asuh transformatif
merupakan pola asuh yang melihat seorang
anak sebagai cerminan dari orang tua.
Dengan pengembangan pola asuh ini
tekanan atau presure anak-anak akan
berkurang dikarenakan orang tua
memberikan kebebasan kepada anak-anak
namun tidak melupakan keterbatasan.
Psikoedukasi parenting mengenai
pola asuh transformatif ini bermanfaat
68
untuk mingkatkan pengetahuan orang tua
mengenai bagimana mengasuh anak
dengan tepat; untuk mengatasi
permasalahan mengenai pola asuh yang
sering dialami orang tua; untuk
mengurangi tekanan atau presure yang
dirasakan anak karena pola asuh yang
diterapkan oleh orang tua apabila orang tua
mampu menerapkan pola asuh
transformatif ini.
Kegiatan ini dimulai pukul 08.30
WIB sampai dengan 12.00 WIB, dimana
dalam kegiatan tersebut diikuti 10 anggota
KKN yang dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok satu beranggotakan empat
orang yang bertugas sebagai fasilitator
psikoedukasi parenting dan kelompok dua
beranggotakan enam orang bertugas
membantu kelangsungan posyandu.
Pada pelaksaan psikoedukasi
parenting ini dibagi menjadi 4 kloter.
Setiap kloter fasilitator membagikan leaflet
dan memberikan psikoedukasi selama 30
menit setiap kloternya.
Sedangkan,pada pelaksaan
posyandu, para fasilitator membantu dalam
proses pencatatan data, penimbangan berat
badan balita, pengukuran tinggi dan
panjang badan balita, pemberian vitamin,
dan pemberian PMT (Pemberian Makanan
Tambahan).
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan
didapatkan hasil berupa adanya
peningkatan pengetahuan mengenai pola
69
asuh transformatif. Hasil ini dilihat dari
observasi yang dilakukan fasilitator selama
kegiatan berlangsung, dimana indikator
keberhasilan dari kegiatan ini adalah
sebagai berikut : antusiasme peserta
(dilihat dari fokus peserta, raut wajah,
dsb); feedback yang diberikan peserta
(dilihat dari respon peserta mengenai
materi yang diberikan dapat berupa
pertanyaan atau keluhan-keluhan yang
dirasakan dalam mendidik dan mengasuh
anak); dan keaktifan peserta (dilihat dari
keaktifan peserta dalam memberikan
pertanyaan kepada fasilitator). Selama
kegiatan psikoedukasi parenting ini
berlangsung peserta memenuhi semua
indikator diatas.
70
Mitra Kegiatan
Kegiatan psikoedukasi parenting dan
posyandu ini dilakukan dengan
berkolaborasi dengan posyandu ASOKA
RW. 02 Pager Salam. Posyandu ini di
dipimpin oleh Ibu Sri Sukaryati dengan
dibantu 11 anggota atau biasa disebut
dengan kader posyandu. Kegiatan yang
biasa dilakukan posyandu ini adalah
menimbang berat badan, mengukur tinggi
dan panjang badan balita , pemberian PMT
(Pemberian Makanan Tambahan), tensi, dan
pemberian vitamin.
Remaja Karang Taruna Desa
Pagersalam merupakan organisasi pemuda
di RW 2 Kelurahan Mangunsari, Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang yang dibentuk
sejak tahun 1985. Jumlah seluruh angggota
yangada.
ada ada ada ada ada ad
71
Luaran Kegiatan
Psikoedukasi parenting ini dimulai
dengan melakukan persiapan berupa
menyiapkan media-media yang akan
digunakan untuk menunjang kegiatan ini.
Media-media yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah modul intervensi
psikologi “pola asuh transformatif” dan
leaflet. Modul intervensi psikologi “pola
asuh transformatif” ini berfungsi sebagai
pedoman bagi fasilitator untuk
menyampaikan materi-materi mengenai
pola asuh transformatif, sedangkan leaflet
sendiri berfungsi untuk membantu
fasilitator memahami materi yang
disampaikan fasilitator.
72
Dokumentasi
73
BIDANG
LINGKUNGAN DAN
KONSERVASI
74
Video Profil
Upaya Pembuatan Video Profil Di Kelurahan Mangunsari dan Dokumentasi KKN
Video Profil merupakan salah satu cara dalam menyampaikan informasi yang sangat efektif
untuk memperkenalkan Kelurahan Mangunsari.
Video Profil
75
Pelaksanaan Kegiatan
Pertama tama dalam membuat
video profil itu kami mencari bahan
referensi dengan mendokumentasikan
setiap progja KKN dan referensi potensi
sumber daya alam. Bahwa Mangunsari
memilii potensi penghasil berbagai macam
yaitu desa rias, wisata religi Firdaus
Fatimah Zahra dan umkm kelurahan yang
ada pada di mangunsari, Taman Herbal
yang banyak juga kualitas yang dihasilkan
juga baik meskipun harga dikatakan
terjangkau. Setelah menemukan sumber
dan referensi selanjutnya proses editing,
dalam proses editing tersebut, kami
memotong video dari referensi lain setelah
itu kami langsung mulai mengedit dan
menggabungkan video video tersebut dan
menjadi video profile Mangunsari. Dalam
Proses video dokumentasi kami dari awal
sebelum memulai proja KKN Alternatif
sebelumnya video dokumentasi tersebut
sudah kami cicil dalam progja pertama
sampai progja akhir dan setelah kami cicil
flle itu kami jadikan satu dan kami
memulai editing video tersebut dengan
menggbungkan video dari progja pertama
dan video progja akhir kkn. Dalam Progja
awal yaitu video penarikan perkenalan
warga RW02, nganji, bimbel, kerja bakti,
paud, herbarium, kria tulang daun, dawet
dari sekam, brownies dari kulit pisang,
edukasi parenting, jentik nyamuk, spiritual
76
jurney, penataan desa, pkk, posyandu,
mangunsari maps, festival Pors-art dan
Hidroponik.
Luaran Kegiatan
Untuk mengenalkan video profil
kelurahan Mangunsari kepada khalayak
umum dengan cara pembuatan video profil
Desa Mangunsari. Selain untuk lebih
mengenalkan mangunsari, video ini juga
dapat dijadikan sebagai sarana edukasi
bagi masyarakat mengenai gambaran
secara umum tepatnya di desa Kelurahan
Mangunsari, mulai dari letak, hingga
pengetahuan tentang hasil pertanian,
maupun mata pencaharian mayoritas
masyarakat Kelurahan Mangunsari.
Dalam pembuatan video
dokumentasi yaitu proses untuk
mengenalkan masyarakat kelurahan
mangunsari pada umumnya untuk
menjadikan wawasan yang luas untuk
membantu perkembangan ilmu
pengetahuan dan mengembangkan metode
metode dengan tujuan untuk pemberian
informasi kepada masyarakat umumnya
Mangunsari
77
Dokumentasi
78
Penataan Desa di Wilayah Mangunsari Pagersalam
Penataan desa penting dilakukan untuk menunjang kebutuhan geografis wilayah tersebut,
dimana diwujudkan dalam bentuk plang wilayah
Penataan Desa
79
Pelaksanaan Kegiatan
Melihat kondisi geografis RW 2
Mangunsari yang terdiri atas 4 (empat)
Rukun Tetangga, memungkinkan bahwa
kondisi geografis dari wilayah tersebut
tergolong cukup luas. Sehingga
dibutuhkan sebuah penataan atau tanda
wilayah dari masing-masing Rukun
Tetangga, selain bertujuan untuk
memberikan petunjuk dari masing-masing
wilayah Rukun Tetangga, penataan desa
juga bertujuan untuk memperindah serta
membuat wilayah RW 2 Mangunsari lebih
tertata. Penataan desa ini bisa dikatakan
ada;ah hal yang sangat sepele dan
diremehkan, tetapi manfaat yang bisa
diambil sangat luar biasa. Sebuah wilayah
yang tertata akan memperlihatkan bahwa
masyarakat disana paham bahwa mereka
akan dikunjungi oleh masyarakat umum
yang memiliki tujuan yang berbeda-beda,
seperti urusan pekerjaan, urusan pribadi,
urusan sosial masyarakat, ataupun urusan
yang lain yang memungkinkan masyarakat
umum mengunjungi wilayah tersebut.
Contoh sederhananya adalah ketika
seorang kurir datang untuk mengirimkan
sebuah pos, maka ia akan mudah
menemukan alamat yang ia tuju, tanpa
membutuhkan waktu yang cukup lama,
sehingga waktu yang dibutuhkan menjadi
lebih singkat dan lebih efisien, hal
sederhana inilah yang harus dilihat
80
manfaatnya, sebuah tanda wilayah akan
sangat membantu urusan masyarakat
umum.
Lalu dalam memuat unsur
demografis wilayah, tentunya akan
memuat batasbatas sub-wilayah dari
wilayah yang cukup besar. Maka dari itu,
penataan desa juga bisa digunakan untuk
menempatkan batas-batas wilayah minimal
pada tingkat Rukun Tetangga, ini akan
membuat birokrasi wilayah gampang
dilakukan, seperti pada program
pemerintah yang melibatkan birokrasi
wilayah, seperti E-KTP, Sensus Penduduk,
Pemilihan Umum, atau program
Pemerintah yang lain. Birokrasi wilayah
akan lebih mudah ditata apabila ada
penataan desa yang emuat batas-batas
wilayah yang akan dijadikan subjek.
Penataan desa tidak harus dimulai dengan
hal hal yang kompleks dan membutuhkan
biaya yang besar. Dimulai dari hal
sederhana, manfaat dari penataan desa
dapat dimaksimalkan, contohnya adalah
petunjuk nama jalan, petunjuk nama
wilayah, petunjuk nama gedung, ataupun
petunjuk yang lain yang berbentuk sebuah
plang.
Dari Program Kerja yang sudah
disepakati ini, kami lakukan survei
mengenai keadaan geografis wilayah
81
Mangunsari RW 2, dan didapati bahwa
penataan desa yang dilakukan kurang
maksimal. Batas-batas wilayah antar
Rukun Tetangga tidak dipasang tanda
petunjuk yang menjelaskan wilayah
tersebut, maka setelah melihat hasil survei
yang sudah kami
lakukan, kami membuat percontohan plang
atau petunjuk yang menunjukkan wilayah
masing-masing Rukun Tetangga. Rencana
yang akan dilakukan adalah memasang
petunjuk tersebut di tempat-tempat
strategis yang menunjukkan wilayah
Rukun Tetangga tersebut. Pembuatan
petunjuk tersebut kami buat dengan bahan
yang sangat sederhana, yaitu kayu, cat, dan
cetakan dari kertas. Pembuatan kami
lakukan di sela-sela melakukan Program
Kerja KKN yang lain tanpa mengganggu
kegiatannya. Pembuatannya relatif mudah,
hanya membutuhkan kehati-hatian dan
ketelitian agar tulisan wilayah tertulis
dengan jelas agar mudah dipahami.
Pengerjaan memakan waktu dua hari yang
kami laksanakan pada minggu ketiga dari
pelaksanaan KKN di Kelurahan
Mangunsari, lalu setelah pengerjaan
selesai, Petunjuk tersebut kami letakkan
sesuai rencana yang ada.
Harapan dari percontohan yang
sudah kami buat tadi menjadi tolok ukur
dan menjadi pemahaman, bahwa penataan
desa penting dilakukan untuk menunjang
82
kebutuhan geografis wilayah tersebut,
maka dengan ini masyarkat mulai
membuat penataan desa yang sudah kami
buat percontohannya tadi
83
Dokumentasi
84
Kerja bakti merupakan program kebersihan lingkungan untuk masyarakat Kelurahan
Mangunsari, khususnya di RW 02.
Program kerja bakti ini menjadikan lingkungan sekitar masyarakat menjadi bersih dan tertata.
Masyarakat diharapkan sadar dengan pentingnya kebersihan lingkugan sekitar yang menjadi
tempat aktivitas kehidupan sehari-hari.
Kerja Bakti Warga Pagersalam Wilayah Mangunsari
85
Pelaksanaan Kegiatan
Program kerja bakti di RW 2
menjadikan lingkungan sekitar masyarakat
menjadi bersih dan tertata. Program kerja
bakti terbagi menjadi dua tingkat, yaitu
kerja bakti dengan tingkat RW dan RT.
Program kerja ini dilaksanakan pada
minggu pertama pelaksanaan KKN secara
bersamaan.
Tim KKN alternatif I Kelurahan
Mangunsari berkoordinasi dengan Ketua
RW 2 Mangunsari perihal waktu
pelaksanaan program kerja. Tim KKN
diberi arahan untuk melaksanakan kerja
bakti di tingkat RT dan RW. Kemudian
Tim KKN dibagi menjadi dua kelompok
kecil yang masing-masing terdiri dari 6
orang.
Dalam pelaksanaan kerja bakti di
tingkat RW dilaksanakan ketika terjadi
permasalahan lingkungan seperti kerusakan
pipa, saluran air, penampuangan air untuk
masyarakat di tingkat RW. Pelaksanaan
kerja bakti di tingkat RT dilaksanakan
setiap dua minggu sekali, namun dalam
pelaksanaan kerja bakti di tingkat RT Tim
KKN hanya mengikuti satu kali kegiatan
dikarenakan pada hari minggu tersebut Tim
KKN diwajibkan mengikuti acara Lurah
Hebat yang dilaksanakan di Kelurahan
Cepoko, Gunungpati.
86
Waktu dilaksanakannya program
kerja bakti di minggu pertama KKN.
Lokasinya yaitu di RT 01 dan RT 04 di RW
2 Kelurahan Mangunsari. Sasaran program
kerja bakti ini untuk seluruh warga di RW
2.
Keberlanjutan program kerja bakti
akan dilaksanakan ulang setiap dua minggu
sekali oleh warga RW 2 agar lingkungan
menjadi bersih dan tertata. Selain itu,
masyarakat dapat menjaga kebersihan
lingkungan sendiri tanpa harus didampingi
mahasiswa KKN.
87
Dokumentasi
88
Pengolahan Sampah 3R (Reduce,Reuse,Recycle) dan Pengadaan Tempat Sampah
Pengolahan sampah merupakan salah satu program kerja di bidang lingkungan KKN
Alternatif 1A tahun 2020. Dimana diadakan penyuluhan terkait pengolahan sampah 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) kepada masyarakat terutama pada remaja.
Pengolahan Sampah
89
Pelaksanaan Kegiatan
Dusun Pagersalam yang
merupakan wilayah RW 02 kelurahan
Mangunsari dinilai masih kekurangan
tempat sampah di setiap pojok-pojok
dusun, terutama di tempat-tempat yang
sering digunakan untuk berkumpulnya
masyarakat, seperti poskamling.
Masyarakat disini pun masih kurang
pengetahuannya terkait pengolahan dan
pemanfaatan sampah. Pembuangan
sampah rumah tangga dibuang begitu saja
tanpa ada pemisahan menurut jenis-jenis
sampahnya, hal ini menjadikan sampah-
sampah tersebut menjadi kurang
bermanfaat dan hanya menjadi sesuatu
yang tidak berguna dan sekedar dibuang
saja. Pada intinya sampah yang merupakan
hasil buangan tersebut masih bisa
dimanfaatkan kembali ke hal-hal yang
lebih bermanfaat daripada sekedar dibuang
saja. Oleh karena itu kami mengadakan
program pengolahan sampah dan
pengadaan sampah di mangunsari
khususnya wilayah RW 02.
Pelaksanaan program kerja
pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dan pengadaan tempat sampah
dilaksanakan hari Rabu malam, 26
Februari 2020 di posko KKN Alternatif
1A tahun 2020. Kegiatan diawali dengan
90
ngobrol-ngobrol santai dengan remaja-
remaja yang datang sembari menikmati
makanan-makanan yang disediakan.
Setelah itu dimulai dengan pengantar awal
tentang sampah dan hal-hal yang bias
diakibatkan oleh sampah. Edukasi awal
adalah tentang betapa pentingnya
pengolahan dan pemanfaatan sampah
khususnya di warga masyarakat yang pasti
dalam kehidupannya tidak jauh dari yang
dinamakan sampah. Sampah merupakan
hal yang pasti ada dan selalu ada dalam
kehidupan masyarakat yang pastinya
membutuhkan perhatian khusus. Pada
zaman sekarang ini masyarakat cenderung
acuh dan hanya sekedar membuang
sampah tanpa adanya tindak lanjut dari
pembuangan sampah tersebut. Mereka
tidak sadar bahwa hal tersebut dapat
menambah masalah dalam pencemaran
sampah baik di udara, tanah dan juga air.
Maka dari itu dibutuhkan juga edukasi
tentang bagaimana cara pengolahan
sampah yang baik dan benar agar bias
dimanfaatkan lagi dalam berbagai hal.
Sampah pada intinya dibagi menjadi dua
jenis yaitu sampah organik dan sampah
anorganik yang masing-masing berbeda
cara pengolahannya. Sampah organik bias
diolah menjadi pupuk sederhana yang
sangat berguna untuk berkebun, sedangkan
sampah anorganik bias diolah menjadi
kerajinan-kerajinan yang menuntut daya
kreativitas masyarakat.
91
Selain penyuluhan tentang
pengolahan dan pemanfaatan sampah, kita
juga memasang poster-poster ajakan untuk
mengolah sampah di setiap sudut-sudut
tempat yang bias menarik perhatian
masyarakat. Hal tersebut agar masyarakat
selalu mengingat betapa pentinngnya
pengolahan dan pemanfaatan sampah.
Selain poster kita bersama remaja juga
menempatkan tempat sampah berbasis
organik dan anorganik di setiap RT
terutama di temapt-tempat yang sering
dijadikan kumpul masyarakat seperti
poskamling. Hal tersebut sebagia wadah
pemisahan sampah sebelum diolah
menjadi hal-hal yang lebih bermanfaat.
Mitra Kegiatan
Mitra kegiatan pengolahan sampah 3R
(Reduce, Reuse, dan Recycle) adalah
karangtaruna Dusun Pagersalam
Mangunsari sebagai wadah dari
perkumpulan remaja-remaja di
masyarakat.
Luaran Kegiatan
Hasil kegiatan pengolahan sampah
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan
pengadaan tempat sampah adalah
terlaksananya penyuluhan pada hari Rabu,
26 Februari 2020 bertempat di posko KKN
Alternatif 1A tahun 2020 dusun
92
Pagersalam kelurahan Mangunsari RW 02.
Pada penyuluhan tersebut dihadiri remaja-
remaja desa yang di wadahi oleh
karangtaruna pagersalam. Penyuluhan
pengolahan sampah memberikan hasil
yaitu sebuah edukasi akan pentingnya
pengolahan dan pemanfaatan sampah
disertai dengan cara-cara yang baik dan
benar dalam pengolahan dan pemanfaatan
sampah.
Hasil yang lainnya yaitu poster
ajakan untuk mengolah sampah dengan
baik dan benar yang dipasang disetiap
tempat-temapt yang mudah menjadi
perhatian masyarakat. Hal tersebut agar
masyarakat selalu ingat tentang betapa
pentingnya pengolahan dan pemanfaatan
sampah terutama sampah limbah rumah
tangga. Selain itu juga menghasilkan
tempat sampah berbasis organik dan
anorganik yang dipasang pada setiap RT di
dusun Pagersalam.
Luaran dari program pengolahan sampah
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) adalah
tersampaikannya cara pengolahan sampah
yang baik dan benar pada remaja. Hal
tersebut diharapkan dapat ditularkan ke
masyarakat dan dapat meningkatkan
kreativitas dalam pengolahan dan
pemanfaatan sampah. Dari kegiatan
tersebut kita juga memasang tempat
sampah berbasis organic dan anorganik di
setiap RT terutama tempat tempat yang
sering dijadikan kumpul oleh masyarakat
93
dan masih dinilai kurang adanya tempat
sampah di tempat tersebut.
Dengan ditempatkannya tempat
sampah berbasis organic dan anorganik
diharapkan masyarakat dapat dengan
mudah untuk memisahkan sampah dari
jenis-jenisnya agar mudah dilakukan
pengolahan dan pemanfaatan. Selain
tempat sampah, juga ditempelkan poster-
poster ajakan untuk mengolah dan
memanfaatkan sampah dengan baik dan
benar di setiap tempat tempat yang sering
dikunjungi masyarakat agar bias dibaca
dan diperhatikan.
Dengan adanya program kerja
pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse,
dan Recycle) dan pengadaan tempat
sampah ini, diharapkan menjadi salah satu
cara untuk dapat membantu mengurangi
pencemaran sampah di Indonesia. Karena
pada dasarnya sampah yang merupakan
hasil buangan itu juga merupakan sesuatu
yang masih dapat dimanfaatkan jika dapat
dikelola dengan baik dan benar. Maka dari
itu edukasi terkait pengolahan dan
pemanfaatan sampah harus disebarluaskan
ke warga masyarakat agar menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan buruk untuk
membiarkan sampah terbuang begitu saja.
Dengan langkah kecil ini semoga dapat
menggambarkan betapa bahayanya
sampah jika tidak dikelola dengan baik dan
benar.
94
Dokumentasi
95
Mangunsari maps bagi Wilayah Mangunsari
Mangunsari Maps merupakan program kerja berupa pengadaan Peta Administrasi Kelurahan
Mangunsari dan Peta Administrasi RW 01, 02, 03, 04, dan 05 Kelurahan Mangunsari yang
memuat informasi batas geografis dan astronomis yang terdapat di Kelurahan Mangunsari.
Mangunsari Maps
96
Pelaksanaan Kegiatan
Program kerja Mangunsari Maps di
adakan karena belum adanya Peta
Administrasi Kelurahan yang memuat
batas-batas RW dan RT. Padahal Peta ini
sangat penting untuk keperluan Kelurahan
maupun warga.
Prosedur Pengadaan Peta dimulai pada
tanggal 5 Februari 2020 dengan kegiatan
mencari peta referensi. Peta referensi yang
dipilih ialah Peta yang bersumber dari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
dengan Judul “Infrastruktur Kelurahan
Mangunsari Kecamatan Gunungpati –
Kota Semarang”. Peta tersebut di pilih
menjadi peta referensi dikarenakan
memuat batas-batas RW di Kelurahan
Mangunsari. Peta referensi ini kemudian
dicetak dan diperbesar, 1 kertas ukuran A4
untuk map face 1 RW. Jadi terdapat 5
kertas, dengan masing-masing kertas
ukuran A4 1 RW.
Hasil peta referensi tersebut
kemudian di perlihatkan kepada semua
Ketua RW di Kelurahan Mangunsari untuk
di beri batasan RT atau di gambar ulang
dengan sketsa.
Pada tanggal 16-22 Februari 2020
tim KKN mendatangi Ketua RW 01, RW
02, RW 03, RW 04, dan RW 05 untuk
mencari informasi batas-batas RT yang
ada di masing-masing RW. Dan didapati
hasil batas-batasnya melalui peta referensi
97
yang di beri garis batas dan denah yang di
gambar oleh Ketua RW.
Hasil inilah yang menjadi acuan batasan
RT-RT yang akan di buat Peta. Pada
tanggal 23-25 Februari 2020 hasil batasan
tersebut kemudian di olah menjadi Peta
Administrasi Kelurahan Mangunsari
dengan menggunakan aplikasi Arc Map
10.3 dengan proses berikut:
1. Base map yang di gunakan bersumber
dari Open Street Map (OPM), Open Street
Map (OPM) memiliki keunggulan di
banding dengan Google Earth Pro dan
Google Maps. Jika Google Earth Pro
menampilkan citra foto udara dengan
tampilan jelas jenis penggunaan
lahannya, tetapi tidak mampu
menampilkan nama jalan. Sedangkan
Google Maps mampu menampilkan nama
jalan tetapi tidak mampu menampilkan
penggunaan lahanya.
Maka dari itulah Open Street Map (OPM)
dipilih sebagai base map karena
penggabungan keunggulan dari Google
Earth Pro dan Google Maps, yaitu mampu
menampilkan nama-nama jalan dan
penggunaan lahan berupa intrepetasi
otomatis dengan warna dari Open Street
Map (OPM).
2. Base map dari Open Street Map (OPM)
tersebut di digitasi dengan teknik polygon,
proses digitasi yang di perlukan antara lain
membuat batasan Kelurahan Mangunsari,
Kelurahan – Kelurahan lain yang masuk ke
98
dalam map face, batas-batas RW yang ada
di Kelurahan Mangunsari, dan batas–batas
RT di setiap RW yang ada di Kelurahan
Mangunsari.
3.Setelah proses digitasi, langkah
selanjutnya adalah menentukan skala.
Skala pada tiap peta berbeda-beda,
dikarenakan luas daerah yang berbeda dan
menyesuiakan dengan kertas yang akan di
cetak, agar map face sesuai dan indah di
pandang. Skala yang dipilih pada peta
yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
• Peta Administrasi Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 13.000
• Peta Administrasi RW 01 Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 6.500
• Peta Administrasi RW 02 Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 4.000
• Peta Administrasi RW 03 Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 5.500
• Peta Administrasi RW 04 Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 8.000
• Peta Administrasi RW 05 Kelurahan
Mangunsari, dengan skala 1: 6.000
4. Membuat layout
Jenis layout yang dipilih adalah komposisi
bersusun dalam bingkai, yang memuat
unsur-unsur:
Judul, orientasi, skala angka dan garis,
legenda, garis astronomis, garis tepi, inset,
sumber, tahun pembuatan, pembuat peta,
sistem koordinat, proyeksi, datum.
99
Simbol batas-batas administrasi
Kelurahan, RW dan RT dibuat dengan
mengacu pada peraturan dari Badan
Informasi Geospasial. Dan informasi
tambahan pada layout antara lain:
• Sistem koordinat : WGS 1984 Web
Sphere
• Proyeksi : Mercator_Auxiliardatum
• Datum : WGS 1984
Kemudian pada tanggal 26 Februari 2020
hasil peta yang telah dibuat melalui
aplikasi Arc Map 10.3 dicetak dan
ditunjukkan kepada Lurah Mangunsari dan
Sekretaris Kelurahan Mangunsari untuk
dilihat dan dikoreksi.
Setelah peta di revisi kemudian di cetak
dengan kertas:
1. Ukuran A0 : Peta Administrasi
Kelurahan Mangunsari, untuk dibingkai
dan di tempel pada dinding Kantor
Kelurahan
2. Ukuran A3 : Peta Administrasi
Kelurahan Mangunsari dan Peta
Administrasi RW 01 - 05 Kelurahan
Mangunsari, untuk di jadikan album peta
dan sebagai arsip Kelurahan Mangunsari
3. Ukuran A4 : Peta Administrasi
Kelurahan Mangunsari dan Peta
Administrasi RW 01 - 05 Kelurahan
Mangunsari, untuk untuk di jadikan album
peta dan untuk masyarakat jika
membutuhkan
Pada tanggal 27 Februari 2020 semua peta
dicetak dan dijilid, sedangkan Peta
100
Administrasi Kelurahan Mangunsari
ukuran A0 dibingkai.
Kemudian pada tanggal 5 Maret 2020,
penyerahan semua album peta dan peta
yang telah dibingkai sebagai kenang-
kenangan dari KKN Alternatif 1
Universitas Negeri Semarang kepada
Kelurah Mangunsari.
Mitra Kegiatan
Pembuatan peta ini bekerja sama
dengan semua ketua RW di Mangunsari,
yakni mendatangi ketua RW 01, RW 02,
RW 03, RW 04, RW 05, dan pihak Kantor
Kelurahan. Dengan cara memperlihatkan
contoh Peta dari BNPB yang sudah
memuat batas-batas RWnya. Kemudian
para Ketua RW membuat garis batas RT
yang ada di wilayah RWnya, atau dengan
menggambar ulang dengan sketsa. Dari
data inilah yan akan di olah menjadi batas-
batas peta. Setelah tahap ini, di buatlah
Peta Administrasi Kelurahan Mangunsari
dan Peta Administrasi RW 01 - 05
Kelurahan Mangunsari, kemudian di cetak,
diperlihatkan, dan di konsultasikan kepada
Lurah Mangunsari dan Sekeretaris
Kelurahan Mangunsari. Setelah peta di
revisi kemudian dicetak sesuai ukurannya.
101
Dokumentasi
102
Budidaya sawi menggunakan metode Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu cara menanam tumbuhan dengan media air dan
barang-barang bekas pakai, pada umumnya menggunakan peralon, namun untuk kali ini
memanfaatkan botol botol bekas air mineral sebagi media tanamannya.
HIDROPONIK MANGUNSARI
103
Pelaksanaan Kegiatan
Semakin berkurangnya lahan untuk
bercocok tanam merupakan latar belakang
utama diadakannya program kerja
hidroponik ini. Dengan media hidroponik,
menanam tidak membutuhkan lahan, bahkan
secara praktis bisa digantung di depan
rumah saja.
Pelaksanaan program kerja
Hidroponik yaitu pada hari Minggu pagi, 01
Maret 2020 di wilayah RT 03 dan RT 04
pagersalam, mangunsari, lebih tepatnya di
halaman rumah ibu Murniawati. Kegiatan
ini diikuti oleh warga masyarakat RT 03 dan
RT 04 serta beberapa perwakilan dari RT
lain yang didominasi oleh para ibu-ibu.
Dalam mengawali kegiatan ini dilakukan
edukasi dan sosialisasi tentang hidroponik,
baik dari pengertian dan juga dari segi
manfaatnya. Sebelum kegiatan ini
berlangsung kami dari tim KKN alternatif 1
UNNES keluraham Mangunsari mencari
botol-botol bekas pakai untuk dimanfaatkan
sebagai media hidrponik. Dari wargapun
membantu mengumpulkan botol-botol bekas
di rumah masing-masing.
Setelah sosialisasi dan edukasi
terkait hidroponik, selanjutnya diadakan
praktek pembuatan media hidroponik
bersama. Dari KKN juga sudah menyiapkan
bibit sawi yang sebelumnya sudah dilakukan
pembenihan terlebih dahulu. Warga bersama
mahasiswa KKN membuat hidroponik lalu
dipasang di rumah-rumah warga sekitar.
Dari KKN pun memberikan bibit sawi
kepada warga agar dapat mempraktekan
hidroponik ini di rumah masing-masing.
104
Luaran Kegiatan
Luaran dari program hidroponik ini adalah tersampaikannya edukasi terkait cara
bercocok tanam menggunakan media hidroponik sebagai solusi dari kurangnya lahan pada
belakangan ini. Luaran yang lain juga terbuatnya hidroponik-hidroponik yang dipasang di
rumah-rumah warga di Pagersalam, Mangunsari
105
Dokumentasi
106
PENUTUP
Demikian laporan ini kami susun untuuk dapat disetujui dan digunakan sebaik-baiknya dan
sebagaimana mestinya
Semarang, 10 Maret 2020
Menyetujui KKN Alternatif tahap 1
a.n. ketua LP2M Universitas Negeri Semarang
Kepala Pusbang KKN kormades
Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd. Tedy Pratama Saputra
NIP 196302131988031001 NIM 4201417022