coverstatistik biru april1 · 2017. 3. 1. · 3. informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan...
TRANSCRIPT
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: [email protected]: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
JANUARI2017
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
bps
Halaman
Ringkasan Eksekutif 1
Ringkasan Statistik 2
Laporan Transaksi 3
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencuri-
gakan (LTKM) 3
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai
(LTKT) 12
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17
E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19
F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
A. Hasil Analisis (HA) 26
B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34
D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37
E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ Terkait
Hasil Analisis 41
G. Pengaduan
Masyarakat 43
Lain-lain 45
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU 45
B. Keterangan Ahli 48
C. Audit 50
D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52
E. Nota Kesepahaman
(MoU) 54
Volume 83/Thn VIII/2017
Januari 2017
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia
Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.
Mengawali tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Januari 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 469,9 ribu LTKL, 208,6 ribu LTKT, 4,7 ribu LTKM, dan 2,6 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 40.302.499 laporan atau meningkat sebanyak 1,7 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Januari 2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 4,2 persen. Penurunan terbesar terjadi pada penerimaan LTKT dan LTPBJ, yakni masing-masing turun sebesar 19,9 persen dan 16,2 persen.
Terkait fungsi analisis, selama Januari 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 30 HA, dengan 22 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 8 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 14 HA (46,7 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Januari 2017, terdapat 1 (satu) penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 87 HP, dengan rincian 35 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, dan 4 HP ke Penyidik BNN.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga awal tahun 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Februari 2017
KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
RINGKASAN STAT I ST I K
L A P O R A N T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Januari 2017: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Januari 2017
sebanyak 40.302.499 Laporan.
A. LTKM = 302.050 Laporan, bertambah 1,5 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 21.522.389 Laporan, bertambah 1,0 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 152.046 Laporan, bertambah 1,8 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 21.224 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan. E. LTKL = 18.300.144 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2016 (s.d. Januari 2017): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 685.855 Laporan
atau turun 1,4 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c).
A. LTKM = 4.651 Laporan, naik 5,1 persen (c-to-c). B. LTKT = 208.626 Laporan, turun 7,6 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 2.633 Laporan, turun 42,3 persen (c-to-c). D. LPUT = 0 Laporan. E. LTKL = 469.945 Laporan, naik 1,9 persen (c-to-c).
Januari 2017: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 685.855 Laporan, atau turun 4,2 persen
dibandingkan Desember 2016 (m-to-m), atau turun 1,4 persen dibandingkan Januari 2016 (y-on-y).
A. LTKM = 4.651 Laporan, naik 5,4 persen (m-to-m), atau naik 5,1 persen (y-on-y). B. LTKT = 208.626 Laporan, turun 19,9 persen (m-to-m), atau turun 7,6 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.633 Laporan, turun 16,2 persen (m-to-m), atau turun 42,3 persen (y-on-y). D. LPUT = 0 Laporan. E. LTKL = 469.945 Laporan, naik 4,9 persen (m-to-m), atau naik 1,9 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Januari 2017: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Januari 2017 sebanyak 3.733 HA yang terkait dengan 9.967 LTKM.
A. HA - Proaktif = 1.930 HA yang terkait dengan 4.937 LTKM. - Inquiry = 1.803 HA yang terkait dengan 5.030 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.421 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 124 HA yang terkait dengan 310 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 87 Laporan.
Tahun 2017 (s.d. Januari 2017): HA yang disampaikan ke Penyidik selama Januari 2017 sebanyak 30 HA
yang terkait dengan 190 LTKM.
A. HA - Proaktif = 8 HA yang terkait dengan 44 LTKM. - Inquiry = 22 HA yang terkait dengan 146 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 21 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 3 HA. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 1 Laporan.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama Januari 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.651 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 233 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini meningkat 5,4 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih tinggi 5,1 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Januari 2016 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017 mencapai sebanyak 306.701 LTKM atau bertambah 1,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Januari 2017 tercatat sebanyak 242.777 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 399,4 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari2017 tercatat sebanyak 167 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 53,2 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 46,8 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (52,9 persen), Jawa Barat (14,7 persen), dan Jawa Timur (7,1 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,4 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Januari 2017 adalah perorangan, sedangkan 9,6 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (63,6 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (28,9 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,3 persen).
Berdasarkan LTKM selama Januari 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 26,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 73,9 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (55,3 persen), Korupsi (21,6 persen), dan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan (4,9 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.” Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016 s.d.
Des-2016Jan-2017
Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 36,309 97,542 2,175 2,372 25,501 2,475 2,475 125,518 161,827 71
Ø Bank Umum 36,022 96,352 2,072 2,324 24,808 2,441 2,441 123,601 159,623 61
¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 893 1,331 10,023 1,096 1,096 51,296 62,392 4
¤ Bank Swasta 12,540 46,303 966 767 11,763 1,052 1,052 59,118 71,658 30
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 114 143 1,975 117 117 8,076 16,690 13
¤ Bank Asing 2,615 2,012 54 50 580 154 154 2,746 5,361 8
¤ Bank Campuran 1,157 1,876 45 33 467 22 22 2,365 3,522 6
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 103 48 693 34 34 1,917 2,204 10
Non Bank 27,615 92,042 2,249 2,042 23,041 2,176 2,176 117,259 144,874 96
Ø Pasar Modal 1,088 2,638 21 156 820 125 125 3,583 4,671 7
Ø Asuransi 2,939 17,592 227 322 3,267 393 393 21,252 24,191 20
Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 13 0 0 13 14 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 968 266 6,324 276 276 43,562 44,997 16
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
22,122 29,917 818 888 6,921 990 990 37,828 59,950 31
Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 194 297 4,742 272 272 9,725 9,755 15
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi
0 137 21 113 947 120 120 1,204 1,204 7
Ø Koperasi 0 85 0 0 2 0 0 87 87 0
Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 5 0 0 5 5 0
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKM 63,924 189,584 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 242,777 306,701 167
Tahun 2017Jenis PJK Pelapor
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Jan-2017
Jumlah PJK Pelapor 2017
(s.d. Jan-2017)Tahun
2011-2015
Tahun 2016
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.Januari 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Januari 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,432
9,718
1,328
451
389
315
589
3,493
2
7,161
6,218
1,599
198
14
39,909
1,387
1,568
1,077
327
145
36
136
367
0
179
2,765
4
0
0
7,991
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara
Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal
Asuransi
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan/Leasing
Pedagang Valuta Asing
Money Remittance/KUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU
Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2016 s.d. Januari 2017
4,424 4,792 4,040 3,892 3,607 3,730 2,600 5,261 3,652 3,462 4,668 4,414 4,651
8.3 -15.7
-3.7-7.3 3.4
-30.3
102.3
-30.6
-5.2
34.8-5.4 5.4
- 40. 0
- 20. 0
0. 0
20. 0
40. 0
60. 0
80. 0
100. 0
120. 0
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17
2016 2017
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM
Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2017
Bank2,475
53%Non Bank
2,176 47%
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang
Menyampaikan LTKM Januari 2017
Bank71
43%
Non Bank96
57%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM
Januari 2013 s.d. Januari 2017
157,087 196,775
253,508
302,050 306,701
41,920 39,688 56,733 48,542 4,651
25.3%
28.8%
19.1%
1.5%
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013
s.d. Januari 2017
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan
Januari 2013 s.d. Januari 2017
41,92039,688
56,733
48,542
4,651
3,493 3,307 4,728 4,045 4,651
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK
Januari 2013 s.d. Januari 2017
41,92039,688
56,733
48,542
4,651
20,663
23,79026,567
25,501
2,475
21,257
15,898
30,166
23,041
2,1760
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2013 2014 2015 2016 2017
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013
s.d.Januari 2017
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan
Januari 2013 s.d. Januari 2017
3,493.3
3,307.3
4,727.8
4,045.2
4,651.0
0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0
2013
2014
2015
2016
2017
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 44 33 334 48 48 1.0 45.5 9.1 9.1
Sumatera Utara 207 138 1,781 178 178 3.8 29.0 -14.0 -14.0
Sumatera Barat 30 17 196 25 25 0.5 47.1 -16.7 -16.7
Sumatera Selatan 80 98 1,172 74 74 1.6 -24.5 -7.5 -7.5
Bengkulu 14 18 114 11 11 0.2 -38.9 -21.4 -21.4
Jambi 30 22 294 22 22 0.5 0.0 -26.7 -26.7
Riau 65 32 518 53 53 1.1 65.6 -18.5 -18.5
Kepulauan Riau 108 90 919 38 38 0.8 -57.8 -64.8 -64.8
Lampung 158 66 1,072 46 46 1.0 -30.3 -70.9 -70.9
Kep Bangka Belitung 4 10 124 6 6 0.1 -40.0 50.0 50.0
Banten 234 243 2,398 232 232 5.0 -4.5 -0.9 -0.9
DKI Jakarta 1,992 2,148 24,507 2,459 2,459 52.9 14.5 23.4 23.4
Jawa Barat 471 591 5,402 682 682 14.7 15.4 44.8 44.8
Jawa Tengah 179 154 1,591 122 122 2.6 -20.8 -31.8 -31.8
Jawa Timur 464 420 3,846 329 329 7.1 -21.7 -29.1 -29.1
DI Yogyakarta 51 38 532 66 66 1.4 73.7 29.4 29.4
Bali 51 25 543 25 25 0.5 0.0 -51.0 -51.0
Nusa Tenggara Barat 12 45 240 16 16 0.3 -64.4 33.3 33.3
Nusa Tenggara Timur 4 9 88 2 2 0.0 -77.8 -50.0 -50.0
Maluku 9 4 87 2 2 0.0 -50.0 -77.8 -77.8
Maluku Utara 0 1 26 1 1 0.0 0.0 n.a. n.a.
Kalimantan Barat 39 23 350 15 15 0.3 -34.8 -61.5 -61.5
Kalimantan Timur 38 30 408 31 31 0.7 3.3 -18.4 -18.4
Kalimantan Tengah 4 7 94 11 11 0.2 57.1 175.0 175.0
Kalimantan Selatan 20 18 208 23 23 0.5 27.8 15.0 15.0
Kalimantan Utara 0 2 15 5 5 0.1 150.0 n.a. n.a.
Sulawesi Utara 8 17 139 15 15 0.3 -11.8 87.5 87.5
Sulawesi Selatan 74 79 819 71 71 1.5 -10.1 -4.1 -4.1
Sulawesi Tengah 9 24 110 15 15 0.3 -37.5 66.7 66.7
Sulawesi Tenggara 8 7 113 9 9 0.2 28.6 12.5 12.5
Sulawesi Barat 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 3 1 31 1 1 0.0 0.0 -66.7 -66.7
Papua 14 4 467 17 17 0.4 325.0 21.4 21.4
Papua Barat 0 0 3 1 1 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1
Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan - Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan
pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Gam
bar
1. P
em
eta
an P
rop
insi
Me
nu
rut
Kat
ego
ri P
erse
nta
se K
um
ula
tif
LTK
M
1 J
anu
ari 2
01
7 s
.d. 3
1 J
anu
ari 2
01
7
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Cat
atan
: J
um
lah
LTK
M d
ihit
un
g b
erd
asa
rka
n L
oka
si P
ela
po
ran
. Ju
mla
h L
TK
M t
ida
k M
ence
rmin
kan
Ter
jad
inya
Tin
da
k P
ida
na
.
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 90.4 3.4 1.1 1.1
Ø Laki-Laki 2,726 2,649 28,581 2,672 2,672 63.6 0.9 -2.0 -2.0
Ø Perempuan 1,431 1,414 15,916 1,531 1,531 36.4 8.3 7.0 7.0
Perusahaan/Korporasi 267 351 4,045 448 448 9.6 27.6 67.8 67.8
Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)
Ø Pegawai Swasta 1,126 1,051 11,425 1,214 1,214 28.9 15.5 7.8 7.8
Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,476 1,272 13,475 1,044 1,044 24.8 -17.9 -29.3 -29.3
Ø PNS (termasuk pensiunan) 362 336 4,513 373 373 8.9 11.0 3.0 3.0
Ø Pelajar/Mahasiswa 183 169 1,828 300 300 7.1 77.5 63.9 63.9
Ø Ibu Rumah Tangga 254 261 2,854 279 279 6.6 6.9 9.8 9.8
Ø Pedagang 190 164 1,899 136 136 3.2 -17.1 -28.4 -28.4
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 67 107 1,010 132 132 3.1 23.4 97.0 97.0
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah70 60 774 86 86 2.0 43.3 22.9 22.9
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan)36 67 777 69 69 1.6 3.0 91.7 91.7
Ø Profesional dan Konsultan 79 86 1,221 65 65 1.5 -24.4 -17.7 -17.7
Ø Pengajar dan Dosen 67 40 506 45 45 1.1 12.5 -32.8 -32.8
Ø Pengurus dan pegawai
yayasan/lembaga berbadan hukum
lainnya
11 18 193 26 26 0.6 44.4 136.4 136.4
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan5 20 170 25 25 0.6 25.0 400.0 400.0
Ø Petani dan Nelayan 7 17 168 12 12 0.3 -29.4 71.4 71.4
Ø Pegawai Bank 27 0 200 3 3 0.1 n.a. -88.9 -88.9
Ø Pengurus Parpol 2 3 28 2 2 0.0 -33.3 0.0 0.0
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan
organisasi dan kelompok keagamaan6 1 50 2 2 0.0 100.0 -66.7 -66.7
Ø Pegawai Money Changer 1 1 4 1 1 0.0 0.0 0.0 0.0
Ø Pengrajin 0 1 2 1 1 0.0 0.0 n.a. n.a.
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi
tidak berbadan hukum lainnya7 1 69 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0
Ø Tidak Teridentifikasi dll 181 388 3,331 388 388 9.2 0.0 114.4 114.4
Total Terlapor Perseorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 100.0 3.4 1.1 1.1
Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 1,006 985 10,392 1,043 1,043 24.8 5.9 3.7 3.7
Ø Usia 30 - 40 tahun 1,218 1,197 12,870 1,212 1,212 28.8 1.3 -0.5 -0.5
Ø Usia 40 - 50 tahun 1,094 971 11,319 1,008 1,008 24.0 3.8 -7.9 -7.9
Ø Usia 50 - 60 tahun 617 565 6,815 607 607 14.4 7.4 -1.6 -1.6
Ø Usia Diatas 60 tahun 190 270 2,519 283 283 6.7 4.8 48.9 48.9
Ø Tidak Teridentifikasi 32 75 582 50 50 1.2 -33.3 56.3 56.3
Total Terlapor Perseorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 100.0 3.4 1.1 1.1
Kategori Umur
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 970 1,127 13,164 1,213 1,213 26.1 7.6 25.1 25.1
Ø Penipuan 563 707 6,574 671 671 55.3 -5.1 19.2 19.2
Ø Korupsi 141 137 2,829 262 262 21.6 91.2 85.8 85.8
Ø Di Bidang Perpajakan 43 23 387 60 60 4.9 160.9 39.5 39.5
Ø Penyuapan 13 37 320 57 57 4.7 54.1 338.5 338.5
Ø Perjudian 79 19 883 56 56 4.6 194.7 -29.1 -29.1
Ø Terorisme 31 77 340 44 44 3.6 -42.9 41.9 41.9
Ø Narkotika 47 57 528 18 18 1.5 -68.4 -61.7 -61.7
Ø Di Bidang Perbankan 7 25 602 15 15 1.2 -40.0 114.3 114.3
Ø Penggelapan 15 15 118 9 9 0.7 -40.0 -40.0 -40.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 0 0 5 3 3 0.2 n.a. n.a. n.a.
Ø Prostitusi 6 0 8 1 1 0.1 n.a. -83.3 -83.3
Ø Di Bidang Kehutanan 0 0 7 1 1 0.1 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Barang 2 0 4 1 1 0.1 n.a. -50.0 -50.0
Ø Pencurian 0 0 10 1 1 0.1 n.a. n.a. n.a.
Ø Psikotropika 0 0 6 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Pemalsuan Uang 0 0 6 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Di Bidang Kelautan 0 0 72 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 1 6 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Ø Perdagangan Manusia 0 0 63 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Imigran 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tindak pidana lain yang diancam
dengan pidana penjara 4 tahun atau
lebih
23 29 395 14 14 1.2 -51.7 -39.1 -39.1
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll3,454 3,287 35,378 3,438 3,438 73.9 4.6 -0.5 -0.5
Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Januari 2017 sebanyak 208.626 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.431 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 19,9 persen (m-to-m), atau tercatat lebih rendah 7,6 persen jika dibandingkan jumlah pada Januari 2016 (y-on-y).
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 21,3 juta LTKT dari PJK.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,4 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 93,2 persen atau sebanyak 12,7 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan
s.d. Januari 2017
22
5,6
88
21
6,1
04
23
6,7
80
22
8,3
00
22
0,2
68
22
6,1
68
21
0,6
40
24
1,0
30
22
7,4
06
22
9,0
53
23
5,4
23
26
0,3
76
20
8,6
26
-4.29.6 -3.6 -3.5 2.7 -6.9
14.4 -5.7 0.7 2.810.6 -19.9
- 25. 0
- 20. 0
- 15. 0
- 10. 0
- 5. 0
0. 0
5. 0
10. 0
15. 0
20. 0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17
2016 2017
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017
Kumulatif
s.d. Jan-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 8,620,893 9,676,385 224,894 258,975 2,741,092 207,541 207,541 12,625,018 21,245,911 147
Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 224,663 258,745 2,737,980 207,374 207,374 12,609,858 21,228,932 99
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 231 230 3,112 167 167 15,160 16,979 48
Non Bank 10,530 40,088 794 1,401 16,144 1,085 1,085 57,317 67,847 7
Ø Pasar Modal 44 34 0 0 5 0 0 39 83 0
Ø Asuransi 165 863 0 0 4 4 4 871 1,036 1
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 39 31 328 21 21 825 828 1
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
9,972 34,752 704 1,245 14,862 992 992 50,606 60,578 1
Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 34 125 784 68 68 4,679 5,025 4
Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 3 0 0 84 0 0 87 87 0
Ø Pegadaian 0 130 17 0 77 0 0 207 207 0
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKT 8,631,423 9,716,473 225,688 260,376 2,757,236 208,626 208,626 12,682,335 21,313,758 154
Tahun 2011-
2015
Jumlah
PJK Pelapor
Tahun 2017
(s.d. Jan-2017)Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan
2003 s.d.
Jan-2017
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Tahun 2016 Tahun 2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2013 s.d. Januari 2017
14,270,06116,121,147
18,347,896
21,105,132 21,313,758
2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 208,626
13.0%
13.8%
15.0%
1.0%
0
3,000,000
6,000,000
9,000,000
12,000,000
15,000,000
18,000,000
21,000,000
24,000,000
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Januari 2017.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Januari 2017, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Januari 2017 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Januari 2017 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam (59,4 persen).
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Januari 2017, tercatat terjadi 275 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 49,8 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016 s.d.
Des-2016Jan-2017
Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Batam 2,683 1,613 0 0 3,595 0 0 5,208 7,891
Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 3,556 0 0 9,986 12,852
Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 4 7
Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 0 2 0 0 36 36
Ø Tj. Pinang 97 15 1 0 2 0 0 17 114
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 0 108 0 0 183 233
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 4 5
Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 2 9
Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Medan 3 1 0 0 1 0 0 2 5
Ø Balikpapan 0 2 0 0 1 0 0 3 3
Ø Pontianak 0 2 0 0 2 0 0 4 4
Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 0 2 2
Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 0 0 3 0 0 6 6
Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 12 12
Ø Palembang 0 1 0 0 1 0 0 2 2
Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 4 4
Ø Mataram 0 4 0 0 1 0 0 5 5
Ø Entikong 0 1 0 0 3 0 0 4 4
Ø Kuala Namu 0 0 1 0 15 0 0 15 15
Ø Juanda 0 0 0 0 14 0 0 14 14
Total LPUT 5,711 8,209 2 0 7,304 0 0 15,513 21,224
Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2006 s.d.
Jan-2017Tahun 2011-
2015
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2016
Jumlah
Tahun 2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Januari 2006 s.d. Januari 2017
7,891
12,852
7
36
114
233
5
9
1
5
3
4
2
6
12
2
4
5
4
15
14
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
Batam
Soekarno Hatta
Bandung
Tanjung Balai Karimun
Tj. Pinang
Ngurah Rai Denpasar
Dumai
Teluk Bayur
Teluk Nibung
Medan
Balikpapan
Pontianak
Pekanbaru
Semarang (Tj. Emas)
Lombok
Palembang
Yogyakarta
Mataram
Entikong
Kuala Namu
Juanda
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT
Januari 2013 s.d. Januari 2017
12,43213,902 13,920
21,224 21,224
3,461 1,470 18 7,304 0
11.8%0.1%
52.5%
0.0%
0
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
24,000
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Januari 2017
(1) (2) (3)
Ngurah Rai Denpasar 137 49.8%
Batam 49 17.8%
Soekarno Hatta 50 18.2%
Pekan Baru 8 2.9%
Pontianak 7 2.5%
Medan 6 2.2%
Dumai 3 1.1%
Tarakan 3 1.1%
Tj. Pinang 2 0.7%
Teluk Bayur 2 0.7%
Kuala Namu 2 0.7%
Tj. Balai Karimun 1 0.4%
Halim Perdana Kusumah 1 0.4%
Teluk Nibung 1 0.4%
Juanda 1 0.4%
Mataram 1 0.4%
Bandung 1 0.4%
Total Pelanggaran Pembawaan Uang
Tunai275 100.0%
%Lokasi Pelaporan
Jumlah
Jan-2006
s.d. Jan-2017
Total Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Januari 2017
137
49
50
8
7
6
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
Ngurah Rai Denpasar
Batam
Soekarno Hatta
Pekan Baru
Pontianak
Medan
Dumai
Tarakan
Tj. Pinang
Teluk Bayur
Kuala Namu
Tj. Balai Karimun
Halim Perdana Kusumah
Teluk Nibung
Juanda
Mataram
Bandung
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Januari 2017 tercatat bertambah sebanyak 2.633 Laporan, atau turun sebesar 16,2 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 42,3 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2016.
Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Januari 2017 telah mencapai 149.413 laporan yang berasal dari 325 PBJ.
Dari sejumlah 42.212 LTPBJ yang dilaporkan selama Januari 2016 s.d. Januari 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 27.663 laporan atau 65,5 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 13.801 laporan atau 32,7 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 618 laporan atau 1,5 persen, Balai Lelang sebanyak 126 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Tabel 10 Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ)
Mei 2012 s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ø Perusahaan Properti 63,199 3,956 1,948 27,430 1,902 1,902 92,531 203
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 534 1,170 13,751 704 704 53,030 108
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 64 18 616 9 9 3,303 4
Ø Balai Lelang 342 8 5 123 18 18 483 10
Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 4 0 0 4 0
Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 62 0
Total LTPBJ 104,856 4,562 3,141 41,924 2,633 2,633 149,413 325
Jumlah PBJ
Pelapor Mei
2012 s.d. Jan-
2017
Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun
2012-2015
Tahun 2016Jumlah LTPBJ
Mei 2012 s.d. Jan-
2017
Tahun 2017
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan
perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran
menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-
wallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan
simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik;
atau 5. balai lelang.”
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Januari 2017
203
108
4
10
0
92,531
53,030
3,303
483
4
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000
Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor
Perhiasan / logam mulia
Balai Lelang
Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ
Januari 2017
Perusahaan Properti
1,90272%
Pedagang Kendaraan Bermotor
70427%
Perhiasan /
logam mulia1295%
Balai Lelang181%
Barang Seni / Antik
00%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir Januari 2017 sebanyak 176 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 90 PJK Bank Umum dan 86 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 54,5 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (30 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (39 persen), dan KUPU (31 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Januari 2017 sebanyak 18,3 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 494,6 ribu laporan atau sebanyak 24,7 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 10,9 juta Laporan atau 59,5 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 7,4 juta Laporan atau 40,5 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) cenderung lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming), khususnya selama semester I/2016. Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.181 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp834 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM54.5%
NON BANK UMUM45.5%
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM90
51%
NON BANK UMUM
8649%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017
SWIFT30%
NON SWIFT39%
KUPU31%
Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017
Outgoing
7,408,59640%
Incoming
10,891,54860%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017
Outgoing
Rp4,547,319,848,467,690
52%Incoming
Rp4,124,185,116,965,790
48%
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank
Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017
195175
212203 198
227
174
205 212 209219
177 181
266 266
315 313 313
402
263
313 305 312320
271289
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017
268 239
314 323 324
608
320308 335
323 350256 264
224 224293 308 294
457
271
457 371369
1,440
314 267
50
250
450
650
850
1,050
1,250
1,450
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17
Triliun Rp
Outgoing Incoming
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017
1,373 1,368 1,4801,592 1,641
2,682
1,8361,503
1,582 1,543 1,5961,446 1,460
844841
929 984 9401,136
1,031
1,4581,215 1,183
4,507
1,160924
0.0
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17
Juta Rp/Laporan
Outgoing Incoming
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Januari 2017.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Januari 2017 tercatat sebanyak 32 Laporan, atau meningkat sebesar 113,3 persen dibandingkan jumlah pada Desember 2016.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT yang diterima PPATK hingga Januari 2017 tercatat sebanyak 2.646 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2017 dilakukan oleh PJK Bank (96,9 persen), terutama BPD (65,6 persen) dan Bank Negara (21,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (71,9 persen). Dilihat dari profil terlapor, keseluruhan terlapor adalah perorangan (100,0 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (37,5 persen), Pegawai Swasta (21,9 persen), Buruh (18,8 persen), PNS (9,4 persen), dan Ibu Rumahtangga (9,4 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama Januari 2017 bernilai dibawah Rp100 juta (90,6 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 93,8 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2017 terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (59,4 persen) dan DKI Jakarta (31,3 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 68,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat
melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut
diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
(5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.
(6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Desember 2015 s.d. Januari 2017
23
33 34 34
41
2924
39
2326
13 15
0
20
40
60
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bank 23 13 314 31 31 96.9 138.5 34.8 34.8
Ø Bank Negara 20 5 201 7 7 21.9 40.0 -65.0 -65.0
Ø Bank Swasta 0 3 16 3 3 9.4 0.0 n.a. n.a.
Ø BPD 3 5 92 21 21 65.6 320.0 600.0 600.0
Ø Bank Asing 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Bank Campuran 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Non Bank 0 2 20 1 1 3.1 -50.0 n.a. n.a.
Ø Asuransi 0 2 20 1 1 3.1 -50.0 n.a. n.a.
Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi0 1 9 1 1 3.1 0.0 n.a. n.a.
Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi23 14 322 30 30 93.8 114.3 30.4 30.4
Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi0 0 3 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil
Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam
setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Transfer 10 7 165 23 23 71.9 228.6 130.0 130.0
Tarik/Setor Tunai 4 4 41 5 5 15.6 25.0 25.0 25.0
Internet Banking 0 1 1 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Polis Asuransi 0 1 13 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Incoming Valas 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SMS/Mobile Banking 2 0 21 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Saham 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Remittance 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pembayaran 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kirim Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Lainnya 3 0 39 3 3 9.4 n.a. 0.0 0.0
Tidak Terisi 4 2 46 1 1 3.1 -50.0 -75.0 -75.0
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Jenis Transaksi Yang Ditunda
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Perorangan 23 14 330 32 32 100.0 128.6 39.1 39.1
Ø Pengusaha/Wiraswasta 8 9 120 12 12 37.5 33.3 50.0 50.0
Ø Pegawai Swasta 5 1 66 7 7 21.9 600.0 40.0 40.0
Ø Buruh 0 2 9 6 6 18.8 200.0 n.a. n.a.
Ø PNS 0 1 7 3 3 9.4 200.0 n.a. n.a.
Ø Ibu Rumahtangga 1 0 38 3 3 9.4 n.a. 200.0 200.0
Ø Pedagang 2 0 11 1 1 3.1 n.a. -50.0 -50.0
Ø PEPS 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Profesional 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø TKW 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Pelajar/Mahasiswa 3 1 46 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0
Ø Pengajar/Dosen 1 0 2 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Ø Belum/Tidak Bekerja 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tidak Teridentifikasi 3 0 22 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Korporasi 0 1 4 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Jenis Terlapor dan
Pekerjaan Utama
Terlapor Perorangan
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Dibawah Rp100 juta 23 10 306 29 29 90.6 190.0 26.1 26.1
Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 0 4 19 2 2 6.3 -50.0 n.a. n.a.
Ø Diatas Rp1 miliar 0 1 9 1 1 3.1 0.0 n.a. n.a.
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Jumlah LPT% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Kategori Nominal Transaksi
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
25
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 16
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
SUMSEL 3 4 92 19 19 59.4 375.0 533.3 533.3
DKI JAKARTA 9 9 147 10 10 31.3 11.1 11.1 11.1
JAWA BARAT 5 0 35 1 1 3.1 n.a. -80.0 -80.0
NTB 0 0 0 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.
JAWA TIMUR 0 0 8 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.
SULUT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
NAD 1 0 1 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
GORONTALO 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
DIY 1 0 2 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
SULTENG 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
JAWA TENGAH 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SUMUT 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BENGKULU 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BALI 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
PAPUA 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
JAMBI 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
RIAU 1 2 10 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0
KALBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULSEL 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALSEL 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULTRA 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALTENG 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BANTEN 3 0 13 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
SUMBAR 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALTIM 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
NTT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KEP BABEL 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
MALUKU 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KEPRI 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
LAMPUNG 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)Propinsi Kantor PJK
Penunda Transaksi
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pertimbangan (1) dan (2) 4 1 40 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0
Pertimbangan (1) dan (3) 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pertimbangan (2) dan (3) 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pertimbangan (1) saja 3 2 38 3 3 9.4 50.0 0.0 0.0
Pertimbangan (2) saja 2 2 56 6 6 18.8 200.0 200.0 200.0
Pertimbangan (3) saja 1 0 14 1 1 3.1 n.a. 0.0 0.0
Tidak Teridentifikasi 13 10 183 22 22 68.8 120.0 69.2 69.2
Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1
Alasan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
A. Hasil Analisis (HA)
Selama Januari 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 30 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 190 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 8 HA (26,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 44 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 22 HA (73,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 146 laporan.
Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Januari 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.302 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.857 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 758 HA (32,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 2.086 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.544 HA (67,1 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.771 laporan.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.733 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.967 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 1.930 HA (51,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.937 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.803 HA (48,3 persen) denga jumlah LTKM terkait sebanyak 5.030 laporan.
Berdasarkan jumlah HA selama Januari 2017, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 14 HA (46,7 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut lebih rendah sebesar 33,3 persen dibandingkan jumlah HA selama Januari 2016 yang berjumlah sebanyak 20 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana penipuan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya juga tidak mengalami peningkatan jika dibandingkan jumlah HA pada Januari 2016.
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama Januari 2017, jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 21 IHA.
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
27
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait)
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
PROAKTIF
Ø Hasil Analisis 1,172 647 8 10 103 8 8 758 1,930
Ø LTKM Terkait 2,851 1,939 8 10 103 44 44 2,086 4,937
INQUIRY**)
Ø Hasil Analisis 259 1,190 35 27 332 22 22 1,544 1,803
Ø LTKM Terkait 259 4,293 35 27 332 146 146 4,771 5,030
TOTAL
Ø Hasil Analisis 1,431 1,837 43 37 435 30 30 2,302 3,733
Ø LTKM Terkait 3,110 6,232 43 37 435 190 190 6,857 9,967
Tahun 2011-
2015
Tahun 2016
Jumlah
Jenis Hasil Analisis (HA)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-
2017
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2017
Keterangan : - Cut off data per 31 Januari 2017. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan
sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik
Berdasarkan Jenis HA Januari 2013 s.d. Januari 2017
301
456
361
435
3070 73
110 103
8
231
383
251
332
22
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2013 2014 2015 2016 2017
HA per-Tahun Proaktif Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik
Januari 2003 s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø KEPOLISIAN SAJA 0 645 15 19 186 19 19 850 850Ø KEJAKSAAN SAJA 104 328 8 2 86 4 4 418 522Ø KPK SAJA 0 487 9 14 100 4 4 591 591Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK 0 99 0 0 0 0 0 99 99Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN 1,327 52 0 0 0 0 0 52 1,379Ø KEPOLISIAN DAN KPK 0 2 0 0 0 0 0 2 2Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN 0 2 0 0 0 0 0 2 2
Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN
DITJEN PAJAK0 5 0 0 0 0 0 5 5
Ø KEJAKSAAN DAN KPK 0 7 0 0 0 0 0 7 7Ø DITJEN PAJAK 0 162 9 2 52 3 3 217 217Ø DITJEN BEA DAN CUKAI 0 12 0 0 2 0 0 14 14Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL
(BNN)0 36 2 0 9 0 0 45 45
JUMLAH HA 1,431 1,837 43 37 435 30 30 2,302 3,733
Penyidik
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-
2017Tahun 2011-
2015
Tahun 2016
Jumlah
Tahun 2017
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Korupsi; 580 944 21 20 221 14 14 1,179 1,759
Ø Penyuapan; 40 48 0 0 11 3 3 62 102
Ø Narkotika; 47 62 5 0 31 1 1 94 141
Ø Di bidang perbankan; 46 30 1 0 11 0 0 41 87
Ø Di bidang Pasar Modal 0 1 0 0 0 0 0 1 1
Ø Di bidang perasuransian; 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kepabeanan; 9 18 0 0 2 0 0 20 29
Ø Terorisme; 19 45 2 4 29 3 3 77 96
Ø Pencurian; 4 5 0 0 0 0 0 5 9
Ø Penggelapan; 42 59 1 0 5 1 1 65 107
Ø Penipuan; 419 224 4 2 54 4 4 282 701
Ø Pemalsuan uang; 5 5 0 0 0 0 0 5 10
Ø Perjudian; 17 35 1 0 5 0 0 40 57
Ø Prostitusi; 4 1 0 0 1 0 0 2 6
Ø Di bidang perpajakan; 7 151 8 1 46 3 3 200 207
Ø Di bidang kehutanan; 6 7 0 0 0 0 0 7 13
Ø Di bidang kelautan dan
perikanan;
0 0 0 0 0 1 1 1 1
Ø Perdagangan orang; 0 4 0 0 3 0 0 7 7Ø Pidana lain yang diancam dengan
penjara 4 tahun atau lebih0 25 0 0 1 0 0 26 26
Ø Tidak Teridentifikasi / dll 185 173 0 10 15 0 0 188 373
JUMLAH HA 1,431 1,837 43 37 435 30 30 2,302 3,733
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-
2017
Tahun 2016Dugaan Tindak Pidana Asal
JumlahTahun 2011-
2015
Tahun 2017
29
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 21
Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Januari 2003 s.d. Januari 2017 (HA database)
Hasil
Analisis
LTKM
Terkait
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 553 938
2011-2012 220 460
2013 35 44
2014 36 63
2015 1 1
2016 - -
2017
(s.d. Jan) - -
Jumlah 292 568
845 1,506 Jumlah Tahun 2003 s.d. Jan 2017
Tahun
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak
pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26
Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Januari 2017
35 36
1 0 0
301
456
361
435
30
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2013 2014 2015 2016 2017
HA Database HA ke Penyidik
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 22 Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan
MoU dengan Lembaga/Instansi#)
Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA Januari 2003 s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
Jan-2017Kumulatif
s.d. Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Komisi Pemberantasan
Korupsi
378 45 3 6 36 5 5 86 464
Ø Badan Pengawas Pemilu 9 4 0 0 0 0 0 4 13
Ø Komisi Yudisial 5 20 0 0 3 0 0 23 28
Ø Tim Tas TIPIKOR
(Bubar Tgl 11/06/2007)
1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th.
2012)
34 14 0 0 0 0 0 14 48
Ø Bank Indonesia 8 13 1 1 7 0 0 20 28
Ø Dirjen Pajak 47 43 5 0 49 3 3 95 142
Ø Kementrian Luar Negeri 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kementrian Kehutanan 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Badan Pemeriksa Keuangan 13 13 0 0 2 0 0 15 28
Ø Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
6 0 0 0 0 0 0 0 6
Ø Kementrian Keuangan 39 110 2 2 24 1 1 135 174
Ø Lembaga Penjamin Simpanan 1 1 0 0 5 0 0 6 7
Ø Ditjen Bea dan Cukai 1 0 0 0 1 0 0 1 2
Ø Badan Narkotika Nasional 12 4 0 0 3 0 0 7 19
Ø Kementrian Hukum dan HAM 1 20 0 0 0 0 0 20 21
Ø Kementrian Dalam Negeri 0 1 0 0 0 0 0 1 1
Ø Ombudsman 0 2 0 0 0 0 0 2 2
Ø Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
0 2 0 0 1 0 0 3 3
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
0 2 0 0 2 0 0 4 4
Ø KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 0 13 1 0 5 0 0 18 18
Ø Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
0 3 0 0 1 0 0 4 4
Ø Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI
0 5 1 1 6 1 1 12 12
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI
0 1 0 0 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI
0 4 1 0 5 0 0 9 9
Ø Kementerian Agama RI 0 1 0 0 0 0 0 1 1
Ø Tentara Nasional Indonesia 0 2 1 0 13 0 0 15 15
Ø BNPB 0 0 0 0 1 0 0 1 1
Ø Kementerian Pertahanan 0 0 0 0 7 1 1 8 8
Ø Bappenas 0 0 0 0 4 0 0 4 4
Ø Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
0 0 0 0 2 0 0 2 2
Ø Badan Kepegawaian Negara 0 0 0 0 1 0 0 1 1
Ø Kementerian Kesehatan 0 0 0 0 1 0 0 1 1
Ø Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan
0 0 0 0 1 0 0 1 1
Ø Badan Intelijen Negara 0 0 0 4 7 2 2 9 9
Ø Lainnya 6 180 4 7 147 8 8 335 341
JUMLAH IHA 563 503 19 21 334 21 21 858 1,421
Tahun 2017
Tahun 2011-
2015
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d. Jan-
2017
Tahun 2016Instansi
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum
dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
B. Karakteristik Terlapor
Berdasarkan HA
Berdasarkan register data HA Proaktif selama Januari 2017
yang berjumlah sebanyak 8 HA, mayoritas terlapor HA
proaktif adalah perorangan (62,5 persen atau sebanyak
5 HA).
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA
proaktif selama Januari 2017 bernominal di bawah Rp1
Miliar, yakni sebesar 50,0 persen atau sebanyak 4 HA.
Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian
besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di
Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 50,0 persen.
Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016 s.d.
Des-2016Jan-2017
Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Perorangan 7 8 54 5 5 62.5 -37.5 -28.6 -28.6
Ø Laki-Laki 7 6 48 4 4 50.0 -33.3 -42.9 -42.9
Ø Perempuan 0 2 6 1 1 12.5 -50.0 n.a. n.a.
Non Perorangan/Korporasi 1 2 49 3 3 37.5 50.0 200.0 200.0
Total HA Proaktif 8 10 103 8 8 100.0 -20.0 0.0 0.0
Kategori Terlapor
Jumlah HA% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA
Januari 2016 s.d. Januari 2017
Dibawah Rp1
Miliar50.050%
Rp1 Miliar - Rp2
Miliar12.512%
Rp2 Miliar - Rp3
Miliar0.0
Rp3 Miliar - Rp4
Miliar0.00%
Rp4 Miliar - Rp5
Miliar0.0
Di atas Rp 5
Miliar37.5
UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif
Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Januari 2017
Jan-2016 Des-2016Jan-2016 s.d.
Des-2016Jan-2017
Kumulatif s.d.
Jan-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Nanggroe Aceh Darussalam 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Utara 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Selatan 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Bengkulu 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Jambi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Riau 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kepulauan Riau 0 0 0 1 1 12.5 n.a. n.a. n.a.
Lampung 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kep Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Banten 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
DKI Jakarta 8 5 61 4 4 50.0 -20.0 -50.0 -50.0
Jawa Barat 0 1 7 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Jawa Tengah 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Jawa Timur 0 0 5 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
DI Yogyakarta 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Bali 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Barat 0 0 1 1 1 12.5 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Maluku 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Maluku Utara 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Barat 0 1 2 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Kalimantan Timur 0 0 5 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Tengah 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Selatan 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Utara 0 1 1 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Selatan 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Tengah 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Papua 0 2 3 2 2 25.0 0.0 n.a. n.a.
Papua Barat 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total HA Proaktif 8 10 103 8 8 100.0 -20.0 0.0 0.0
Propinsi
Jumlah HA% Distribusi
Kumulatif s.d. Jan-
2017
Perkembangan Jan-2017
(Dalam Persen)
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
33
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Cat
atan
: T
erka
it d
eng
an
sel
uru
h t
ind
ak
pid
an
a s
eba
ga
ima
na
dim
aks
ud
da
lam
pa
sal 2
UU
No
.8 t
ah
un
20
10
, ta
np
a m
emb
eda
kan
pro
file
ter
lap
or.
Gam
bar
2.
Pe
me
taan
Pro
pin
si M
enu
rut
Kat
ego
ri P
ers
en
tase
Lo
cus
(Te
mp
at K
ejad
ian
)
Du
gaan
Tin
dak
Pid
ana
yan
g T
erin
dik
asik
an d
alam
HA
Pro
akti
f
1 J
anu
ari 2
01
7 s
.d.
31
Jan
uar
i 20
17
Pe
me
taan
Me
nu
rut
Locu
s (t
em
pat
kej
adia
n)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
34 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
C. HA Pendanaan Terorisme
Sepanjang Januari 2017, terdapat 3 HA yang terkait dengan
dugaan tindak pidana terorisme.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017, jumlah
seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait
dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak
112 HA, yang terdiri dari:
o HA Proaktif : sebanyak 50 HA
o HA Inquiry : sebanyak 62 HA (sudah termasuk Inquiry
pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008
dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)
Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait
dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak
Januari 2003 s.d. Januari 2017 sebanyak 310 LTKM.
Tabel 25 Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Januari 2017
Proaktif Inquiry
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 20108 27 35 35
2011-2012 9 7 16 51
2013 3 2 5 56
2014 3 6 9 65
2015 11 4 15 80
2016 13 16 29 109
2017
(s.d. Jan)3 0 3 112
Jumlah 42 35 77 112
50 62 112
TahunHasil Analisis
Jumlah
HA
Jumlah
Kumulatif
HA
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. Jan-2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan
biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
UU TPPU Pasal 2 Ayat (2) : “Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.” Pasal 93: “Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
35
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 28
Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Januari 2003 s.d. Januari 2017
5665
80
109112
5 9 15 29 30
20
40
60
80
100
120
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
Grafik 29 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM
Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Januari 2017
191204
230242
271
310
33 13 26 12 29 390
50
100
150
200
250
300
350
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
36 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 30
Jumlah dan Persentase Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan
Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Januari 2017
Proaktif
5045%
Inquiry
6255%
Tabel 26 Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK
Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Januari 2017
Jumlah LTKMJumlah
Kumulatif LTKM
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010128 128
2011-2012 63 349
2013 13 204
2014 26 230
2015 12 242
2016 29 271
2017
(s.d. Jan)39 310
Jumlah 182 310
310
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. Jan-2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
37
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
D. Hasil Pemeriksaan (HP)
Selama Januari 2017, terdapat penambahan 1 Hasil
Pemeriksaan (HP) yang dihasilkan oleh PPATK dan telah
disampaikan kepada Penyidik Ditjen Bea dan Cukai.
Dengan adanya 1 penambahan HP tersebut, maka jumlah
keseluruhan HP yang telah disampaikan oleh PPATK ke
Penyidik sejak berlakunya UU TPPU hingga akhir Januari 2017
tercatat sebanyak 87 HP, dengan perincian: 35 HP diantaranya
disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25
HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Ditjen Pajak, 5 HP ke Ditjen
Bea Cukai, 4 HP ke Penyidik BNN, 3 HP ke Gubernur BI, 2 HP ke
Panglima TNI, serta 1 HP masing-masing ke Ketua Dewan OJK,
Kemendagri, dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh
PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah dilakukan
setidaknya terhadap 6.584 rekening Pihak Terkait yang
tersebar pada 756 PJK.
Tabel 27 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan
Januari 2011 s.d. Januari 2017
Kepolisian Kejaksaan KPK BNN DJP DJBCGubernur
BI
Panglima
TNI
Ketua Dewan
OJKKemendagri
Kemenkop &
UKM
Tahun 2011 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0
Tahun 2012 13 7 10 5 1 0 0 2 0 0 0 0
Tahun 2013 10 4 4 6 0 1 0 0 0 0 0 0
Tahun 2014 19 2 7 7 1 4 1 1 1 1 1 1
Tahun 2015 20 1 3 9 1 6 0 0 0 0 0 0
Tahun 2016 19 6 1 3 1 4 3 0 1 0 0 0
Maret 2016 3 - - 1 1 - 1 - - - - -
Mei 2016 1 - - - - - 1 - - - - -
Agustus 2016 4 3 - - - 1 - - - - - -
September 2016 1 1 - - - - - - - - - -
Oktober 2016 5 2 - 1 - 2 - - - - - -
November 2016 1 - - - - - 1 - - - - -
Desember 2016 4 - 1 1 - 1 - - 1 - - -
Tahun 2017 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Januari 2017 1 - - - - - 1 - - - - -
Jumlah 87 25 30 35 4 15 5 3 2 1 1 1
Periode Jumlah HP
Jumlah HP ke Penyidik Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya Jumlah IHP ke Instansi Lainnya
UU TPPU Pasal 1 Angka 8 : “Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional yang disampaikan kepada penyidik.” Pasal 90 Ayat (1) : “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.” Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) : ”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.” “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
38 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 28 Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian
Januari 2011 s.d. Januari 2017
Tahun Jumlah HP Jumlah PJKJumlah
Rekening
2012 13 117 780
2013 10 58 471
2014 19 95 1,410
2015 20 200 1,831
2016 19 261 1,774
2017
(s.d. Jan)1 9 181
Jumlah Kumulatif 87 756 6,584
Grafik 31 Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa
Januari 2011 s.d. Januari 2017
13
10 19 20 19 1 87117 58 95 200 2619
756780
471
1,410
1,831 1,774
181
6,584
2012 2013 2014 2015 2016 2017(s.d. Jan)
Jumlah Kumulatif
Jumlah HP Jumlah PJK Jumlah Rekening
39
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
E. Tindak Lanjut Terhadap
HA/HP/Informasi
Terhadap HA dan/atau HP dan/atau Informasi Hasil Analisis (IHA) yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan, penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan, pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan hukum tetap. HA/HP/IHA PPATK juga digunakan untuk mendukung proses pelacakan aset, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN.
Tindak lanjut terhadap HA/HP/IHA yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini merupakan informasi tindak lanjut atas HA/IHA yang telah disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik, selama periode Januari 2015 s.d. September 2016 serta tindak lanjut atas HP periode Januari 2015 s.d. Januari 2017.
Berdasarkan register feedback HA/HP, diketahui bahwa penerimaan feedback HA/HP/IHA dari Instansi Penyidik TPPU masih belum optimal. Tingkat rasio penyampaian feedback atas HA, HP, dan Informasi Proaktif secara rata-rata sebesar 33,0 persen, dengan rasio feedback tertinggi adalah terkait HP sebesar 100,0 persen, HA Proaktif sebesar 48,0 persen, diikuti oleh HA Inquiry sebesar 38,7 persen, dan IHA sebesar 16,0 persen.
Dilihat berdasarkan bentuk tindak lanjut atas feedback selama Januari 2015-September 2016, mayoritas status tindak lanjutnya masih dalam tahap penyidikan, yaitu sebesar 47,1 persen.
Grafik 32 Komposisi Jumlah Feedback HA/HP/IHA
*) yang Diterima PPATK menurut Jenis HA/HP/IHA
Januari 2015 s.d. Januari 2017
HA-Proaktif10623%
HA-Inquiry23450%
IHA89
19%
HP408%
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. September 2016.
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat :
j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”
40 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 33
Perbandingan Jumlah HA/HP/IHA dengan Feedback yang Diterima Januari 2015 s.d. Januari 2017
221
605556
40
1,422
106
234
8940
46948.0%
38.7%
16.0%
100.0%
33.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
HA-Proaktif HA-Inquiry IHA HP Total
Jumlah HA/HP/INF Jumlah Feedback Rasio Feedback
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. September 2016.
Grafik 34 Persentase Bentuk Tindak Lanjut atas Feedback HA/HP?IHA yang diterima
Januari 2015 – Januari 2017
Pemeriksaan
13.2%13%
Penyelidikan
26.4%27%
Penyidikan
45.4%45%
Henti
Penyidikan0.9%1% SP-3
3.0%3%
Persidangan
3.4%3%
Putusan
Hakim7.7%8%
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. September 2016.
41
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ
Terkait HA
Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Januari 2017, PPATK telah menyampaikan sebanyak 441 permintaan informasi, dengan rincian 367 permintaan informasi kepada PJK Bank, 70 permintaan informasi kepada PJK Non Bank, dan 4 permintaan informasi kepada instansi terkait.
Dengan demikian, jumlah permintaan informasi yang disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya dalam rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d. Januari 2017 telah mencapai sebanyak 18.490 permintaan.
Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010 s.d. Januari 2017 disampaikan kepada PJK Bank (84,1 persen atau 15.559 permintaan), kepada PJK Non Bank (15,4 persen atau 2.846 permintaan), serta kepada regulator/instansi lainnya (0,5 persen atau 85 permintaan).
Tabel 29 Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi
Januari 2010 s.d. Januari 2017
Tahun Bank Non BankRegulator/
Instansi Lainnya Jumlah
2010-2012 4,108 956 0 5,064
2013 1,154 121 21 1,296
2014 2,756 284 8 3,048
2015 3,205 616 4 3,825
2016 3,969 799 48 4,816
2017 367 70 4 441
Jumlah
2010 s.d. Jan 201715,559 2,846 85 18,490
% Distribusi 84.1 15.4 0.5 100.0
42 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 35 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ
Januari 2013 s.d. Januari 2017
9,408
13,233
18,049 18,490
1,296 3,048 3,825 4,816 441
25.6%
47.9%
40.7%
36.4%
2.4%0
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Grafik 36 Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun
Berdasarkan Jenis PJK/PBJ Januari 2013 s.d. Januari 2017
1,154
2,756
3,205
3,969
367
121284
616799
70
21 8 4 48 40
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
2013 2014 2015 2016 2017
Bank Non Bank Regulator/Instansi Lainnya
43
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
G. Pengaduan Masyarakat
(Dumas)
Sejak Januari 2013 s.d. Januari 2017, PPATK telah menerima 543 Dumas, dengan 58 Dumas diantaranya disampaikan selama tahun 2016. Selama Januari 2017, belum terdapat Dumas yang diterima PPATK.
Sebagian besar Dumas selama Januari 2013 s.d. Januari 2017 disampaikan oleh Pihak Pelapor berupa Individu, yakni sebanyak 398 Dumas atau sebesar 73,3 persen. Sedangkan Dumas yang disampaikan oleh Lembaga sebanyak 145 Dumas saja atau sebesar 26,7 persen.
Terhadap 543 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh Pihak Pelapor kepada PPATK selama Januari 2013 s.d. Januari 2017, tercatat keseluruhan Laporan atau sebesar 100,0 persen Dumas telah ditindaklanjuti.
Tabel 30 Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK
Januari 2013 s.d. Januari 2017
Individu Lembaga Total
2013 33 54 87
2014 219 63 282
2015 99 17 116
2016 47 11 58
2017 (s.d. Jan-2017) 0 0 0
Jumlah
Jan-2013 s.d. Jan-2017398 145 543
PeriodeJenis Pelapor
Grafik 37 Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Januari 2013 s.d. Januari 2017
Individu39873%
Lembaga14527%
44 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 31 Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Januari 2013 s.d. Januari 2017
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas 398 145 543
Jumlah Dumas yang
DitindaklanjutI398 145 543
Rasio Tindak Lanjut Dumas 100.0% 100.0% 100.0%
Pengaduan Masyarakat
Jan-2013 s.d. Jan-2017
Jenis Pelapor
Grafik 38 Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Januari 2013 s.d. Januari 2017
398
145
543
398
145
543
0
100
200
300
400
500
600
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
45
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU
Berdasarkan data terkini, telah terdapat 144 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. Januari 2017.
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 67 putusan atau 46,5 persen.
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama seumur hidup dan denda maksimal sebesar Rp32 Miliar.
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 40 putusan atau 28,4 persen dari total keseluruhan putusan TPPU.
Tabel 32 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang
Menurut Propinsi Januari 2005 s.d. Januari 2017
PropinsiKumulatif
2005 s.d. 2017
(s.d. Jan 2017)
%
Distribusi
Nanggroe Aceh Darussalam 4 2.8
Sumatera Utara 9 6.3
Lampung 1 0.7
Riau 3 2.1
Kepri 2 1.4
Sumatera Selatan 2 1.4
DKI Jakarta 67 46.5
Banten 3 2.1
Jawa Barat 10 6.9
Jawa Tengah 18 12.5
Jawa Timur 5 3.5
Bali 5 3.5
Sulawesi Utara 1 0.7
Kalimantan Timur 2 1.4
Kalimantan Barat 3 2.1
Kalimantan Selatan 5 3.5
Papua Barat 1 0.7
Sulawesi Tengah 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Jumlah 144 100.0
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
UU TPPU Pasal 69: “Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.” Pasal 77: “Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
46 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 39 Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. Januari 2017
1
1
1
1
2
2
5
6
13
16
18
37
41
Pencurian
Penyuapan
Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Kehutanan
Psikotropika
Perjudian
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
Pemalsuan Surat
Perbankan
Penggelapan
Penipuan
Narkotika
Korupsi
Tabel 33 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. Januari 2017
Tindak Pidana Asal
Kumulatif
2005 s.d. 2017
(s.d. Jan 2017)
%
Distribusi
Penggelapan 16 11.1
Penipuan 18 12.5
Narkotika 37 25.7
Psikotropika 2 1.4
Pencurian 1 0.7
Korupsi 41 28.5
Pemalsuan Surat 6 4.2
Perbankan 13 9.0
Perjudian 2 1.4
Penyuapan 1 0.7
Tindak Pidana Lain yang
berkaitan dengan TPPU 5 3.5
Pelanggaran Pembawaan
Uang Tunai 1 0.7
Kehutanan 1 0.7
Jumlah 144 100.0
47
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 34 Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman
Januari 2005 s.d. Januari 2017
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010) *
Januari 2003 - Desember
201038 5 (bulan) 17 5,000,000 15,000,000,000 72,555,000,000
2011 4 7 10 300,000,000 500,000,000 8,300,000,000
2012 51 1 13 50,000,000 10,000,000,000 12,600,000,000
2013 12 - - - - -
2014 22 - 18 - 32,000,000,000 -
2015 10 - Seumur
Hidup- - -
2016 7 - - - - -
2017
(s.d. Jan 2017)0 - - - - -
Jumlah 106 1Seumur
Hidup50,000,000 32,000,000,000 20,900,000,000
144 5 (bulan)Seumur
Hidup5,000,000 32,000,000,000 93,455,000,000
Total Denda
(dalam rupiah)
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
TahunJumlah
Putusan
Hukuman Penjara
(dalam Tahun)
Hukuman Denda
(dalam Rupiah)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40 Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2008 s.d. Januari 2017
105
127137 144 144
12 22 10 7 00
20
40
60
80
100
120
140
160
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif Putusan Jumlah Putusan
48 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
B. Keterangan Ahli
Dalam mendukung proses penegakan hukum TPPU, PPATK turut berkontribusi dalam memberikan keterangan ahli. Selama Januari 2017 tercatat sebanyak 15 permintaan keterangan ahli telah dipenuhi oleh PPATK.
Bila diakumulasikan sejak Januari 2008 s.d. Januari 2017, telah terdapat 874 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa instansi yang telah dipenuhi PPATK.
Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Januari 2008 s.d. Januari 2017 tersebut berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 504 permintaan atau 57,7 persen dari seluruh permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak 815 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini, sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 471 permintaan atau sebanyak 57,8 persen dari keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Tabel 35 Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon
Januari 2008 s.d. Januari 2017
2011-
20122013 2014 2015 2016
2017
(s.d. Jan 2017)Jumlah
BADAN RESERSE DAN KRIMINAL
(BARESKRIM)14 30 15 19 19 15 3 101 115
KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) &
RESOR (POLRES)19 56 30 86 71 122 5 370 389
KEJAKSAAN AGUNG RI 26 61 45 49 33 41 5 234 260
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
(KPK)0 1 4 1 1 0 0 7 7
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) 0 29 16 10 7 34 2 98 98
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP) 0 1 0 0 0 0 0 1 1
PENGADILAN MILITER 0 1 0 0 0 0 0 1 1
DITJEN PAJAK 0 0 0 0 2 1 0 3 3
Jumlah 59 179 110 165 133 213 15 815 874
Jumlah Tahun
2008 s.d. Jan-
2017
Instansi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Sebelum
Berlakunya UU TPPU No. 8
Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
49
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 41
Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. Januari 2017
115
389
260
7
98
1 1 3
BARESKRIM POLDA & POLRES KEJAKSAAN KPK BADAN NARKOTIKA
NASIONAL (BNN)
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
PENGADILAN MILITER
DITJEN PAJAK
Grafik 42 Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Januari 2008 s.d. Januari 2017
348
513
646
859 874
110 165 133 213 15
105127 137 144 144
-
200
400
600
800
1,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli
Jumlah Keterangan Ahli per Tahun
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan
50 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
C. Audit
Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan kegiatan Audit Kepatuhan dan Audit Khusus terhadap Pihak Pelapor, baik secara off-site maupun secara on-site kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya. Sepanjang Januari 2017, PPATK belum melakukan melakukan audit secara on-site kepada Pihak Pelapor.
Berdasarkan data historis kegiatan audit selama tahun 2016, sebagian besar audit yang dilakukan selama tahun 2016 dilakukan terhadap Perusahaan Properti/Agen Properti (46,5 persen), Bank (18,1 persen), Pedagang Kendaraan Bermotor (16,5 persen), dan Perusahaan Efek dan Manajer Investasi (10,2 persen).
Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. Januari 2017 telah mencapai 1.007 audit.
UU TPPU Pasal 43: “Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: c. melakukan audit kepatuhan atau audit
khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil
audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Tabel 36 Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit
*) Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
s.d. Januari 2017
Tahun
2005-2015Jan-2016 Des-2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016Jan-2017
Kumulatif s.d.
Jan-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PENYEDIA JASA KEUANGAN:
Bank 280 0 0 23 0 0
Perusahaan Pembiayaan 63 0 0 0 0 0
Perusahaan Asuransi dan Pialang
Asuransi96 0 0 0 0 0
Dana Pensiun Lembaga Keuangan 0 0 0 0 0 0
Perusahaan Efek dan Manajer
Investasi115 5 0 13 0 0
Perposan 1 0 0 0 0 0
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing98 0 0 10 0 0
Koperasi Simpan Pinjam 7 0 0 0 0 0
Pegadaian 1 0 0 0 0 0
Penyelenggara Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang31 0 0 1 0 0
PENYEDIA BARANG DAN JASA:
Perusahaan Properti/Agen Properti 124 2 0 59 0 0
Pedagang Kendaraan Bermotor 51 0 0 21 0 0
Pedagang Permata dan
Perhiasan/Logam Mulia13 0 0 0 0 0
Pedagang Barang Seni dan Antik 0 0 0 0 0 0
Balai Lelang 0 0 0 0 0 0
Total Audit 880 7 0 127 0 0
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Audit
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 43
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2013 s.d. Januari 2017
658754
8801,007 1,007
14.6%
16.7%
14.4%0.0%
85 96 126 127 0
-100
100
300
500
700
900
1,100
2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Perkembangan (%) Jumlah per-Tahun
Grafik 44 Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
Januari 2005 s.d. Januari 2017
280
63
96
0
115
1
98
7
1
31
124
51
13
0
0
0 50 100 150 200 250 300
Bank
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Asuransi dan …
Dana Pensiun Lembaga …
Perusahaan Efek dan …
Perposan
Kegiatan Usaha Penukaran …
Koperasi Simpan Pinjam
Pegadaian
Penyelenggara Kegiatan …
Perusahaan Properti/Agen …
Pedagang Kendaraan …
Pedagang Permata dan …
Pedagang Barang Seni dan …
Balai Lelang
52 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
D. Pertukaran Informasi
Selama Januari 2017, terdapat 1 (satu) pertukaran informasi yang dilakukan antara PPATK dengan FIU lain, yaitu permintaan informasi yang bersifat Incoming Mutual Request (Outgoing Information). Dalam hal ini, PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang diperlukan.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah keseluruhan pertukaran informasi sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 Oktober 2010 s.d. Januari 2017 tercatat sebanyak 890 pertukaran informasi, dengan 365 kali atau 41,0 persen merupakan penerimaan informasi dari Financial Intellegence Unit (FIU) lain secara spontan atau tanpa diminta (Spontanious Incoming Information).
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Januari 2017, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 1.296 pertukaran informasi. Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 557 informasi atau sebesar 43,0 persen.
Tabel 37 Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2003 s.d. Januari 2017 Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010
2011-
20122013 2014 2015 2016
2017
(s.d. Jan)Jumlah
1 Outgoing Mutual Request
(Incoming Information) 163 41 36 15 15 31 - 138 301 23.2
2 Incoming Mutual Request
(Outgoing Information) 198 105 52 46 71 84 1 359 557 43.0
3 Spontaneous Incoming
Information 37 5 18 43 194 105 - 365 402 31.0
4 Spontaneous Outgoing
Information 8 - 1 4 9 14 - 28 36 2.8
406 151 107 108 289 234 1 890 1,296 100.0
% Distribusi
Jumlah
No. Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
Tahun 2003
s.d. Jan 2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Keterangan: 1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi
yang diminta. 2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang
diminta. 3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta). 4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta).
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
53
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 45 Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2013 s.d. Januari 2017
36
15 15
31
0
52 46
71 84
1 18
43
194
105
0
1 4 9 14
0 0
50
100
150
200
250
2013 2014 2015 2016 2017
Outgoing Mutual Request (Incoming Information) Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
Spontaneous Incoming Information Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46 Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain
Berdasarkan Jenis Informasi Januari 2003 s.d. Januari 2017
Outgoing Mutual
Request (Incoming
Information), 301, 23%
Incoming Mutual
Request (Outgoing
Information), 557, 43%
Spontaneous
Incoming Information, 402,
31%
Spontaneous
Outgoing Information, 36, 3%
54 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
E. Nota Kesepahaman
(MoU)
Selama Januari 2017, tidak terdapat penandatangan MoU/Nota Kesepahaman baru antara PPATK baik dengan Lembaga/Instansi dalam negeri maupun dengan FIU luar negeri. Namun demikian, terdapat 2 (dua) pemutakhiran MoU dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) pada 11 Januari 2017 dan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 25 Januari 2017.
Dengan tidak adanya penambahan MoU baru selama Januari 2017, maka sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017, telah terdapat sebanyak 144 Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 92 MoU merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.
Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya, terdapat 65 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU dengan FIU dan 50 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Tabel 38
Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Januari 2017
Internasional
(FIU)
Nasional
(Instansi/
Lembaga)
Jumlah % Distribusi
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 201037 41 78 54.5
2011-2012 7 20 27 18.9
2013 2 8 10 7.0
2014 3 7 10 7.0
2015 1 9 10 7.0
2016 2 6 8 5.6
2017
(s.d. Jan)0 0 0 -
Jumlah 15 50 65 45.5
52 91 143 100.0
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan
PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.
(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan
pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan
e. financial intelligence unit negara lain.”
55
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Grafik 47
Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Januari 2017
3
3
5
7
5 5 5
4
5
2 2
3
1
2
0
5 4
1 1
7
5
12
6
9
118
7
9
6
0
0
2
4
6
8
10
12
14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
FIU Dalam Negeri
Grafik 48
Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Januari 2017
Internasional
(FIU)52
36%Nasional
(Instansi/Lembaga)
9164%
Tabel 39
FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
4 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
5 Myanmar Jakarta 14 November 2006
6 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
8 Kamboja Jakarta 22 September 2015
9 Laos Bali 11 Agustus 2016
Penandatangan Nota Kesepahaman
Ket
7 Singapura
No. Negara (FIU)
56 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 40
Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal Keterangan
1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015
(disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015)
2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003
3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011
4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003
5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003
6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004
7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015
8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011
9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011
10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005
11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015
12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007
13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007
14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007
15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007
16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007
17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011
18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007
19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008
20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008
21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015
22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010
23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008
24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009
25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009
26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009
27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009
28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009
29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009
30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009
31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015
32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009
33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009
34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009
35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015
36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010
37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010
38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010
39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010
40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010
41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010
42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011
43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011
44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011
45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Jakarta 29 Juli 2011
46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011
47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011
48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011
49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011
50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011
51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012
52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012
53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012
54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012
55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012
56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012
57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012
58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012
59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012
60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012
61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012
62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013
63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013
64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013
65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013
66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013
67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Juli 2013
68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013
69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013
70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Januari 2014
71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Jakarta 4 April 2014
72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014
73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014
74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014
75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014
76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014
77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015
78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015
79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015
80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015
81PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar
dan Liputan6.com)Jakarta 17 April 2015
82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015
83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015
84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015
85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015
86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016
87Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP)Jakarta 2 Mei 2016
88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016
89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016
90Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
MenengahJakarta 17 Oktober 2016
91
Kesepakatan Bersama antara Kementerian
Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan, dan PPATK
Jakarta 24 Oktober 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2010
No. Nama Lembaga / Organisasi Penandatanganan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
57
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Gam
bar
3.
FIU
yan
g Te
lah
Me
mili
ki M
oU
de
nga
n P
PA
TK
58 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (JANUARI 2017)
Tabel 41
FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Korea Jakarta 20 Oktober 2003
4 Australia Bali 4 Februari 2004
5 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
6 Romania Bucharest 12 Oktober 2004
Jakarta 1 Februari 2005
Brussels 26 Januari 2005
8 Italy Rome 17 Februari 2005
9 Poland Washington 29 Juni 2005
10 Spain Washington 29 Juni 2005
Sofia 6 Oktober 2005
Jakarta 18 Oktober 2005
12 China Jakarta 29 Mei 2006
13 Mexico Limassol - Cyprus 14 Juni 2006
Ottawa 12 Oktober 2006
Jakarta 16 Oktober 2006
15 Myanmar Jakarta 14 November 2006
Jakarta 24 November 2006
Pretoria 29 November 2006
17 Cayman Island Grand Cayman 27 November 2006
Jakarta 18 Desember 2006
Tokyo 19 Desember 2006
19 Bermuda Bermuda 31 Mei 2007
20 Mauritius Bermuda 31 Mei 2007
21 New Zealand Jakarta 18 Juli 2007
Ankara 8 Agustus 2007
Jakarta 13 Agustus 2007
23 Finland Helsinki 27 September 2007
24 Georgia Georgia 10 Maret 2008
25 Croatia Jakarta 21 April 2008
26 Moldova Seoul 28 Mei 2008
Jakarta 19 September 2008
Washington 6 Oktober 2008
28 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
29 Bangladesh Jakarta 16 Maret 2009
31 Sri Lanka Doha 27 Mei 2009
32 Macau Brisbane 10 Juli 2009
33 Fiji Island Brisbane 10 Juli 2009
34 Solomon Island Wollonggong 22 Februari 2010
35 Qatar Cartagena 30 Juni 2010
36 United Arab Emirate Cartagena 30 Juni 2010
37 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
38 India New Delhi 25 Januari 2011
39 Netherlands Aruba 15 Maret 2011
40 Luxembourg Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
41 Saudi Arabia Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
42 Samoa Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
43 Ukraine Saint Petersburg 10 Juli 2012
44 Russia Saint Petersburg 11 Juli 2012
45 Kazakhstan Astana 2 September 2013
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
47 Timor Leste Dilli 21 February 2014
48 United Kingdom of Great Britain London 25 February 2014
Jakarta 14 July 2014
Amman 10 August 2014
50 Cambodia Jakarta 22 September 2015
51 Tajikistan Jakarta 1 Agustus 2016
52 Lao PDR Bali 11 Agustus 2016
49 Jordan
Tahun 2015
46 Singapore
Tahun 2016
Tahun 2014
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2007
22 Turkey
Tahun 2008
27 United States of America
14 Canada
16 South Africa
18 Japan
Tahun 2006
No. Negara (FIU)Penandatangan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
7 Belgium
11 Peru
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: [email protected]: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
JANUARI2017
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN