crowding
TRANSCRIPT
Crowding
Crowding pada masa gigi permanen merupakan indikasi yang umum untuk perawatan ortodontik. Ada beberapa tingkatan crowding dari minimum, moderate sampai severe.
Ada dua alternatif dalam menangani kasus crowding: 1 dengan ekstraksi gigi dalam rahang yang sama dan 2 menggerakkan ke distal segmen bukal
Perawatan crowding dengan ekstraksi gigi pada lengkung yang sama
Ekstraksi gigi harus di rencanakan dengan betul supaya dicapai tujuan yang diinginkan tanpa meninggalkan sisa ruang yang tidak diharapkan. Pengaturan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau membiarkan bergerak secara spontan.
• Hubungan molar
Merupakan hal yang dianggap penting untuk menegakkan rencana perawatan. Pada maloklusi klas I hubungan molar tidak perlu menjadi klas I jika ada faktor lokal seperti hilangnya awal gigi susu yang akan menyebabkan gerakan ke mesial dari molar permanen.
• Hubungan klas I molar
Pada hubungan molar klas I , garis pusat atas dan bawah berimpit dan tidak ada tandatanda abnormal dari besarnya gigi, dan ekstraksi dari tiap kwadran diperlukan untuk menghilangkan crowding. Meskipun semua gigi dapat dilakukan ekstraksi tetapi gigi yang umum dipilih untuk di ekstraksi adalah gigi premolar satu atas dan bawah. Ekstraksi ini tidak hanya menghasilkan ruang untuk mengatur gigi rahang atas dan bawah saja , tetapi juga meyakinkan bahwa setelah perawatan aktif jika terjadi sisa ruang akan sama pada tiap kwadran, sehingga akan memungkinkan penutupan ruang spontan pada akhir retensi.
• Ekstraksi premolar
Gigi premolar satu umum diekstraksi pada perawatan crowding. Gigi ini umumnya erupsi sebelum gigi kaninus dan ekstraksi akan memungkinkan kaninus posisinya menjadi lebih baik.Space maintainer yang sederhana akan mencegah gerakan kedepan dari gigi-gigi bukal selagi hal ini berlangsung. Premolar dua lebih jarang diekstraksi kecuali ada gigi hilang secara kongenital disertai crowding didaerah tersebut maka space maintainer digunakan untuk menyiapkan ruang bagi gigi yang akan tumbuh.
Perawatan crowding dengan menggeser gigi bukal kedistal
Menggerakkan kedistal pada gigi bukal atas dapat dilakukan dengan gaya ekstra oral. Pada rahang bawah hal ini sukar dilkukan. Pada situasi lengkung bawah sudah baik dan lengkung atas ada crowded ringan hal ini dapat dilakukan , kecuali jika problem hanya terjadi pada satu sisi.
Cara Perawatan Gigi Berdesakan Atau Crowding Teeth
Perawatan Crowding teeth tidak lepas dari perawatan ortodonsi. Perawatan orthodonsi ini menggunakan semacam kawat. Kawat ortodonsi ini adalah suatu alat atau piranti yang digunakan untuk memperbaiki susunan gigi yang crowded, sesak, atau tidak teratur, agar didapatkan susunan gigi yang baik atau normal kembali. Tujuan perawatan ortodonsi adalah untuk mendapatkan oklusi (hubungan antara gigi-gigi di rahang atas dan rahang bawah) yang tepat atau baik, yang sehat secara fungsional, estetik memuaskan dan stabil. (http://www.orthodonticslimited.com/orthodontic_treatment/crowding_spacing_teeth.html, diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.00 WIB).
Perawatan orthodonti ini pastinya menggunakan alat –alat (pesawat) yang mendukung prosesnya agar berjalan lancar. Macam-macam pesawat orthodonti dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam alat :
1. Pesawat lepasan (removable appliance) terdiri dari pelat akrilik dengan kawat retensi (cangkolan) serta spring-spring dan kadang-kadang dilenkapi dengan sekrup.2. Pesawat tetap (fixed appliance), tidak seperti halnya pesawat lepasan dapat dibuka atau dilepas oleh pasien, pesawat tetap tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pasien tetapi harus oleh operator atau dokter gigi. Pemasangan pesawat tetap ini tidak dapat dilakukan oleh semua dokter gigi kecuali oleh dokter gigi yang telah mendapatkan pendidikan khusus dibidang “Fixed appliance”. Alat ini popular dipakai diamerika dan dijepang. (Hambali, Tono, 1986)
Pesawat ortodonti tetap ini terdiri atas :
1. Band yang bersifat stainless teel yang dilekatkan pada masing-masing gigi dan dipatri. Melekatnya pada gigi adalah dengan cara disemen pada setiap gigi2. “brecket”, alat ini ditempelkan pada Band dengan cara disolder yang gunanya adalah dilewati oleh kawat labial atau dengan yang lebih kecil.3. Kawat yang dilengkungkan dengan ideal yang dinamakan busur labial. Sifat kawat ini elastic sehingga menimbulkan tekanan terhadap gigi yang malposisi. (Hambali, Tono, 1986)Selain perawatan orthodonsi menghilangkan crowding teeth ini juga bisa dengan cara pencabutan yang disebut pencabutan serial. Pencabutan serial merupakan teknik dimana dengan mencabut gigi susu dan gigi tetap tertentu (pada waktu tertentu) dapat mengurangi crowding dengan mmanfaatkan pergerakan gigi spontan sehingga tidak diperlukan perawatan ortho. Prosedur keseluruhan harus dibatasi pada maloklusi kelas 1 dengan crowding dan seluruh gigi ada, sehat serta berada dalam posisi menguntungkan. .(Houston, W. J. B,1989)Selain pencabutan serial dilakukan perlu tetap diingat bahwa pemeriksaan yang menyeluruh telah dilakukan pada setiap tahap untuk memastikan bahwa cara ini masih merupakan rencana yang tepat untuk pasien. Tetapi cara ini masih mempunyai banyak kekurangan :1. Anak harus menghadapi cabut gigi berapa kali.
2. Kaninus bawah tetap dapat tumbuh terlebih dahulu daripada premolar pertama sehingga menjadi impaksi antara kaninus dan molar kedua susu, hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencabutan. .(Houston, W. J. B,1989)
Macam Perawatan OrtodontikMacam perawatan berdasarkan besarnya kekurangan tempat (diskrepansi):non ekstraksi : tidak dilakukan pencabutan gigi permanen
fase geligi: sulung, pergantian maupun permanen
kekurangan tempat kurang dari 8 mm (4-8 mm border line)
dapat dilakukan pencabutan gigi sulung bila perlu
untuk mengatasi kekurangan tempat (bila ada) dapat dilakukan ekspansi atau stripping
ekstraksi : dilakukan pencabutan gigi permanen. fase geligi permanen
kekurangan tempat lebih dari 8 mm
ekstraksi serial : pencabutan yang terencana dan berurutan, dilakukan pencabutan gigi sulung (kaninus sulung) untuk koreksi gigi anterior yang berdesakan atau protrusi yang kemudian diikuti pencabutan premolar untuk tempat kaninus permanen.
fase geligi pergantian
kekurangan tempat lebih dari 8mm
Ortodonsi BedahUntuk mendapatkan hasil perawatan ortodontik yang optimal, kadang-kadang diperlukan tindakan bedah.Sebaliknya perawatan ortodontik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik pada bedah orthognatik.Pada keadaan dimana ada kelainan skeletal yang nyata, ortodontist tidak dapat mencapai hasil estetik yang optimal dan stabil tanpa tindakan bedah.Sebenarnya pencabutan gigi biasa sudah merupakan tindakan bedah.Pencabutan gigi untuk keperluan perawatan ortodontik meliputi:
gigi permanen pada berdesakan yang parah
gigi sulung yang mengalami ankylosis
gigi sulung yang normal tapi mengalami retensi
gigi sulung yang perlu dicabut untuk memberi tempat gigi lain untuk erupsi
gigi kelebihan
gigi M3
2.5 Indikasi Ekstraksi atau Non Ekstraksi Pada Perawatan Ortodonti
Penyedian tempat untuk koreksi letak gigi gigi yang berdesakan dapat diperoleh dari enamel
stripping, ekspansi lengkung geligi, distalisasi molar, memproklinasikan insisivus dan
pencabutan gigi permanen. 3
1. Tindakan Non ekstraksi
a. Enamel stripping
Pengurangan enamel dapat dilakukan pada sisi distal/mesial gigi sulung atau
permanen. Enamel stripping selain menyediakan ruangan juga dapat membentuk gigi
permanen ke bentuk yang lebih baik atau memperbaiki titik kontak. Enamel stripping
dilakukan dengan menggunakan metal abrasive strip atau dengan menggunakan bur
yang dipasang pada high speed air-turbine handpiece. Untuk memudahkan
pengurangan enamel didaerah posterior dapat dipasang separator diantara molar dan
premolar selama 3-5 hari sehingga didapatkan diastema diantara gigi-gigi tersebut.
Banyaknya enamel yang dibuang tanpa membahayakan gigi tersebut adalah 0,25 mm
tiap sisi gigi. Enamel stripping bila dilakukan dengan baik tidak memberikan efek
negatif pada gigi yang dikurangi enamelnya. Bila enamel stripping dilakukan pada
semua gigi insisivus maka akan didapat ruangan 2 mm di regio anterior sedangkan
bila dilakukan pada seluruh rahang akan didapat ruagan sebesar 5-6 mm di rahang
tersebut. Perlu diupayakan bahwa enamel stripping juga tetap mempertahankan
bentuk gigi dan kontak dengan gigi yang berdekatan. Harus diingat bahwa sesudah
dilakukan enamel stripping gigi harus diulas dengan bahan aplikasi topikal yag
mengandung flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi tersebut.
b. Ekspansi
Ekspansi adalah suatu prosedur untuk melebarkan lengkung gigi, dan dapat
dilakukan baik dalam arah sagital (protraksi) maupun transversal. Gejala klinis yang
terlihat pada defisiensi lengkung gigi adalah kontraksi lengkung gigi, gigitan silang
(anterior maupun posterior), gigi yang berjejal serta koridor bukal yang lebar. Hal ini
dapat diatasi dengan melakukan ekspansi pada lengkung giginya. Ekspansi dapat
mengatasi kekuarangan ruang 3-8 mm dengan melebarkan jarak intermolar lengkung
gigi atas sekitar 4-10 mm dan lebar intermolar lengkung gigi bawah sekitar 4-6 mm.
Adkins dkk menyatakan bahwa tiap penambahan 1 mm lebih intermolar, akan
menambah panjang lengkung gigi sebesar 0,77 mm. Bila diperlukan ekspansi kurang
dari 4 mm, pada periode gigi bercampur, dapat digunakan alat ekspansi lepasan
dengan spring dan screw ekspansi yang diaktivasi sebesar 1-2 putaran per minggu
yang menghasilkan pergerakan 0,20-0,50 mm. Pada periode gigi permanen, alat
eksoansi yang digunakan dapat berupa quad helix, w-spring TPA atau arc-wire. Bila
ekspansi diperlukan sekitar 5-12 mm diindikasikan alat ekspansi cekat. Aktivasi
sebesar 0,5-1 mm atau 2 kali putaran per hari. RPE dapat mengekspansi tidak hanya
pada lengkung gigi tetapi juga lengkung rahang denga usia optimal penggunaan RPE
adalah pada puncak masa pertumbuhan. Pada kasus skeletal ekstrem, bila diperlukan
ekspansi lebih dari 12 mm diindikasikan alat ekspansi cekat dikombinasi dengan
bedah.
c. Distalisasi Gigi Molar atas
Distalisasi gigi molar aas bertujuan untuk memperoleh ruangan guna
memperbaiki susunan gigi geligi atau memperbaiki hubungan gigi molar. Pergerakan
yang diinginkan adalah pergerakan bodili semaksimal mungkin dengan minimalnya
resiko resorpsi akar dan loss of anchorage gigi anterior ke labial. Indikasi distalisasi
molar atas adalah pada kasus maloklusi klas II ringan hingga sedang, terutama pada
kasus yang disebabkan oleh prematur loss, pada kasus gigi berjejal ringan hingga
sedang, baik untuk tipe wajah mesofacial atau brachifacial, profil wajah lurus atau
flat dan masih mempunyai potensi pertumbuhan. Alat untuk distalisasi gigi molar
dapat intraoral atau ekstraoral. Headgear merupakan alat distalisasi molar ekstra oral
yang paling sering digunakan. Kelebihan headgear selain menghasilkan efek
ortodonti juga efek ortopedik pada usia pertumbuhan, tidak menyebabkan hilangnya
penjangkaran pada gigi anterior, dapat digunakan pada kasus asimetri, dan memiliki
kontrol vertikal. Headgear mendistalisasi gigi molar sebesar 3 mm dalam 3 bulan.
Banyak macam alat distalisasi molar intra oral. Hilger’s pendulum adalah salah satu
alat intra oral yang sering dipakai. Alat ini terdiri atas plat palatal akrilik berdiameter
25 mm dengan kawat distalisasi dari beta-titanium berdiameter 0,032 yang tertanam
didalamnya, kemudian ujung kawat distalisasi lainnya disolder atau dimasukkan
kelingual palatal sheath dari cincin gigi molar. 3
2. Tindakan Ekstraksi
Pencabutan gigi permanen perlu dilakukan apabila diskrepansi total menunjukan
kekurangan tempat lebih dari 8 mm. Diskrepansi total terdiri atas diskrepansi model,
diskrepansi sefalometrik, kedalaman kurva spee dan perkiraan banyaknya keholangan
penjangkaran. Untuk mendatarkan kurva spee yang kedalamannya kurang dari 3 mm
diperlukan tempat 1 mm, bila lebih besar daripada 5 mmdiperlukan tempat 2 mm.
Sebelum dilakukan pencabutan gigi permaen pada masa geligi pergantian perlu
diperhatikan bahwa gigi permanen yang lain ada meskipun saat itu masih belum erupsi.
Pemilihan gigi yang akan dicabut membutuhkan pertimbangan yang kompleks yang
menyangkut semua aspek perawatan ortodontik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum mencabut gigi permanen antara lain sebagai berikut :
Prognosis gigi, misalnya adanya karies yang besar disertai kelainan patologis
pada apikal yang seandainya dirawat prognosis gigi tersebut dalam jangka lama
masih diragukan.
Letak gigi yang kadang-kadang sangat menyimpang dari letak yang normal
Banyaknya tempat yang dibutuhkan dan dimana letak kekurangan tempat
tersebut.
Relasi insisivus
Kebutuhan penjangkaran apakah perlu digunakan penjangkaran maksimum atau
tidak
Profil pasien apakah pencabutan yang dilakukan dapat menyebabkan perubahan
profil pasien, misalnya pasien dengan profil yang lurus dengan adanya
pencabutan dapat menyebabkan profil menjadi cekung.
Tujuan preawatan apakah perawatan komprehensif ataukah perawatan kompromo
atau bahkan hanya penunjang.1