crusher

14
CRUSHER KELOMPOK 1 RUSMAN FIRMANSYAH

Upload: rusmanmaya

Post on 02-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

elektro

TRANSCRIPT

CRUSHER

CRUSHERKELOMPOK 1RUSMANFIRMANSYAHTEMPAT PENGAMBILAN DATAPINRANGCV. JAYA NUR

1500 M2SUNGA IJEMBATANPENGERTIAN UMUM DARI CRUSHERCrusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut. Cruseher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya dilakukan dengan proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing, secondary crushing, dan fine crushing.

Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm. Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory Crusher ukuran kecil, Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 mm.

Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills dan Ring Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi.HAL PENTNG PADA CRUSHER

1.Hopper stock material2.Tranfer Feeder3.Pemecahan pertama(Primary Crusher)Conveyor4.Vibrating Screen5. Conveyor6. Scondary Crusher

a. Limiting Reduction RatioYaitu perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produkLRR = tF/tP = wF/WpSecara teori dimana tF= 400x600 dan tP=40x100 makaLRR = 600/100=6(1)LRR = 100/30=3,3 (2)Untuk yang kami dapatkan pada lapangan dimana tF= 100x720 dan tP=30x97 maka LRR = 720/97=7,4 (1)LRR = 97/30=3,23 (2)dimana :tF = tebal umpantP = tebal produkwF = lebar umpanwP=lebarproduk

b. Working Reduction RatioPerbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set (Se) dari crusher.WRR=tF/SeSecara data yang kami ambil dari lapangan maka diperoleh nilai seperti dibawahWRR=600/300=2WRR=300/40=7,5c. Apperent Reduction RatioPerbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)Secara data yang kami ambil dari lapangan maka diperoleh nilai seperti dibawahARR =0,85G/SoARR =0,85.600mm/300=1,7 (1)ARR =0,85.600mm/30=17 (2)

d. Reduction Ratio 80 (R80)Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan lubang ayakan produk pada kumulatif 80%.Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh :GravitasiKekerasan materialKeliatan materialKandungan air/kelembabanMenurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :T = 0,6 LSSecara data yang kami ambil dari lapangan maka diperoleh nilai seperti dibawahT = 0,6 LST = 0,6x6x1T = 3,6 ton/JamNamun pada data real yang kami dapatkan bahwa dalam 1 jam mampu menyalurkan umpan sampai 5 ton/jamdimana : T = kapasitas, ton/jamL = panjang dari lubang penerimaanS = lebar dari lubang pengeluaran