culex q tugas akhir
DESCRIPTION
tugas akhir parasitologiTRANSCRIPT
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 1/55
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jintan hitam ( Nigella sativa) merupakan salah satu tanaman obat
yang telah dikenal luas di masyarakat, namun untuk khasiat dan
kegunaannya sendiri belum banyak digunakan. Padahal jintan hitam, telah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya tanaman ini tumbuh liar di
negaranegara !editerania, dan dikembangbiakkan di !esir dan "iria.
#ini tumbuhan ini tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk "audi,
A$rika %tara, dan sebagian Asia (#risnansari, &'').
Jintan hitam kaya akan kandungan nutrisi monosakarida (molekul
gula tunggal) dalam bentuk glukosa rhamnose, ylose, dan arabinose yang
dengan mudah dapat diserap oleh tubuh sebagai sumber energi, juga
mengandung nonstar*h polisakarida yang ber$ungsi sebagai sumber serat
yang sangat berguna untuk diet. !engandung lima belas asam amino
pembentuk protein. #andungan arginin sangat penting untuk masa
pertumbuhan. Jintan hitam juga sebagai sumber kalsium, +at besi, sodium,
dan potassium yang berperan penting dalam membantu peran en+im. Juga
mengandung asam lemak, terutama asam lemak esensial tak jenuh
(urhayati, &'1').
"elain itu, kandungan jintan hitam yang lain adalah minyak -olatil.
#omponen utama minyak -olatil, adalah timokuinon, timohidrokuinon,
ditimokuinon, timol, dan tannin terbukti mampu menghambat
pertumbuhan bakteri dan $ungi, meskipun mekanisme aksi antimikroba
dari senyawasenyawa ini belum jelas. Pada tahun 1&, para peneliti di
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 2/55
2
/epartemen 0armasi %ni-ersity o$ /haka, Bangladesh, memimpin sebuah
studi akti-itas antimikroba minyak -olatil jintan hitam dengan lima
ma*am antibiotik ampisilin, tetrasiklin, kotrimoksa+ol, gentamisin, dan
asam nalidiksat. !inyak jintan hitam terbukti paling e$ekti$ melawan
bakteri termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap
obatobatan, seperti Vibrio cholerae dan Shigella sp (Asniyah,&'').
Penyakit in$eksi masih merupakan masalah kesehatan utama.
"e*ara global, pada kategori penyakit in$eksi, diare termasuk kolera
menduduki peringkat ketiga, setelah penyakit 2"PA dan 3245A2/"
(!andal, &''6). Berdasarkan estimasi Badan #esehatan /unia 738,
se*ara global pada tahun &'11, diperkirakan terdapat 9: juta kasus dan
1''.'''1&'.''' kematian setiap tahunnya akibat kolera (738, &'11).
"ejak adanya ben*ana gempa di 3aiti pada Januari &'1', angka kejadian
penyakit ini terus meningkat, dengan insiden lebih dari 1''' orang masuk
rumah sakit, dan lebih dari ;' orang meninggal akibat dehidrasi dan diare
(<harles, &'1').
/ari hasil analisis /epartemen #esehatan pada tahun 1:&''1
menyatakan bahwa penyebab kasus diare di 2ndonesia didominasi oleh
Vibrio cholerae, Shigella sp., Salmonella typhi dan Escherichia coli
(/epkes, &''). "elain itu, kolera telah menjadi pandemi ketujuh pada
tahun 11, dan telah terjadi kejadian luar biasa di Papua, sebab
dilaporkan lebih dari 1'' meninggal dunia (Lesmana, &''9).
#arena penyakit kolera masih merupakan penyebab in$eksi
menular yang memiliki kontribusi penting di bidang kesehatan, serta
ditinjau dari jintan hitam yang merupakan obat tradisional dengan e$ek
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 3/55
3
samping minimal, dan dikenal khasiatnya sebagai +at antimikroba, maka
peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul =>$ek Antimikroba
>kstrak Jintan 3itam ( Nigella sativa L.) terhadap Pertumbuhan Vibrio
cholerae”.
1.& ?umusan !asalah
Apakah ekstrak biji jintan hitam ( Nigella sativa) mempunyai e$ek
antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae @
1.9 ujuan Penelitian
1.9.1 ujuan %mum
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan e$ek
antimikroba ekstrak biji jintan hitam ( Nigella sativa L.) terhadap
pertumbuhan bakteri Vibrio cholera.
1.9.& ujuan #husus
!engetahui #adar Bunuh !inimal (#B!) ekstrak biji jintan hitam
( Nigella sativa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholera.
1.6 !an$aat Penelitian
a. Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk
mengetahui kee$ekti$an obat tradisional (jintan hitam) terhadap
bakteri Vibrio cholerae.
b. /apat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang
man$aat jintan hitam ( Nigella sativa L.)
*. /apat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk
penelitian selanjutnya.
1.: Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan *ara mengukur #adar 3ambat
!inimal (#3!) dan #adar Bunuh !inimal (#B!) ekstrak biji jintan
hitam ( Nigella sativa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholera,
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 4/55
4
dengan menggunakan metode dilusi tabung. amun karena tubiditas dari
#adar 3ambat !inimal (#3!) tidak dapat dinilai, maka hanya nilai
#B! yang akan dilaporkan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jintan 3itam
Jintan hitam ( Nigella sativa L.) merupakan salah satu tanaman obat
yang telah dikenal luas di masyarakat, namun untuk khasiat dan
kegunaannya sendiri belum banyak digunakan se*ara luas. Padahal jintan
hitam, telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya tanaman ini
tumbuh liar di negaranegara !editerania, dan dikembangbiakkan di !esir
dan "iria. #ini tumbuhan ini tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk
"audi, A$rika %tara, dan sebagian Asia (#risnansari, &'';).
&.1.1 ama Lain
ama atau sebutan bagi tanaman jintan hitam berbedabeda di
setiap tempat. /i negara barat, disebut dengan black caraway, black seed,
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 5/55
5
dan coriander seeds. /i negaranegara Arab, tanaman ini dikenal dengan
nama habbatussauda (biji hitam) atau habbatui baraka (biji yang
diberkati). "ementara itu, di Persia disebut dengan shonaiz, di urki
dinamakan dengan cotu siyah, dalam bahasa 3indi dikenal dengan nama
kalouni, dan di <ina disebut dengan zai zhong cao pei hei. /i 2ndonesia
dan !alaysia diberi nama jintan hitam. ama ilmiah atau nama latinnya
adalah Nigella sativa L. (ulianti, &'').
&.1.& aksonomi
#ingdom !lantae
"ubkingdom "raceabionta
/i-isi Spermatophyta
"ubdi-isi #agnoliophyta
#elas #agnoliopsida dicotyledon
"ubkelas #agnoliidae
8rdo $anunculales
0amili $anunculalceae %buttercup&
Cenus Nigella L.
"pesies Nigella sativa L.
(#risnansari, &'';)
&.1.9 !or$ologi
anaman jintan hitam termasuk tanaman setahun, tumbuh tegak,
tinggi D 9' *m di ketinggian kurang dari ;'' meter di bawah permukaan
laut, dengan suhu udara 6:o<, kelembaban sedang (;''E), penyinaran
matahari penuh, tumbuh baik di tanah inseptisol atau tanah lempung
berpasir dengan keasaman 6,: disertai drainase dan tata udara yang baik.
Jika kekurangan air, daun jintan akan menguning dan jika kelebihan air,
akarnya bisa membusuk (ulianti, &'').
Batang tegak, berusuk, lunak, beralur, berbulu kasar, hijau
kemerahan.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 6/55
6
/aun tunggal, lonjong, ujung dan pangkal run*ing, tepi
beringgit, warna hijau, berbentuk lanset, bergaris dengan
panjang 1,:& *m, memiliki tiga tulang daun yang berbulu
dengan pertulangan menyirip. /aun bagian bawah
bertangkai dan bagian atas duduk, daun pembalut bunga
relati$ ke*il.
Bunga !ajemuk, bentuk karang, benang sari banyak, tangkai sari
dan kepala putik kuning, mahkota berbentuk *orong
umumnya ada delapan, berbulu jarang dan pendek,
berwarna putih kekuningan. Bibir bunga bagan atas pendek,
lanset dan ujung memanjang berbentuk benang. %jung bibir
bunga bagian bawah tumpul (#risnansari, &'';).
Buah polong, bulat, panjang, warna *oklat kehitaman. Buah
keras seperti buni, besar menggembung berisi 9; unit
$olikel (ulianti, &'').
Biji ke*il, bulat, warna hitam, panjang hanya 19 mm, biji
terdapat di dalam buah. Biji berbentuk trigonal atau
bersudut tiga tidak beraturan.
Akar unggang, *oklat (#risnansari, &'';).
(7iliardi, &'';)
Cambar &.1
Jintan 3itam
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 7/55
7
&.1.6 #andungan #imia Jintan 3itam dan !ekanismenya
/ari berbagai ma*am penelitian disebutkan bahwa jintan hitam
kaya akan kandungan nutrisi monosakarida (molekul gula tunggal) dalam
bentuk glucose rhamnose, 'ylose, dan arabinose yang dengan mudah
dapat diserap oleh tubuh sebagai sumber energi, juga mengandung non(
starch polisakarida yang ber$ungsi sebagai sumber serat yang sangat
berguna untuk diet. !engandung lima belas asam amino pembentuk
protein, delapan diantaranya asam amino esensial yang sangat diperlukan
oleh tubuh, di mana tubuh tidak dapat mensistensisnya sendiri sehingga
perlu asupan dari luar. #andungan arginin di dalamnya sangat penting
untuk masa pertumbuhan. Jintan hitam juga sebagai sumber kalsium, +at
besi, sodium, dan potassium yang berperan penting dalam membantu
peran en+im. Juga mengandung asam lemak, terutama asam lemak
esensial tak jenuh (linoleic acid dan linolenic). Asam lemak esensial terdiri
dari al)a(linolenic acid (omega9) dan linoleic acid (omega) sebagai
pembentuk sel yang tidak dapat dibentuk sendiri dalam tubuh sehingga
harus mendapat asupan atau makanan dari luar yang memiliki kandungan
asam lemak esensial yang tinggi (urhayati, &'1').
Berdasarkan analisa ergi+ dan 8etle+, komposisi jintan hitam
terdiri dari lemak dan minyak nabati (9:E), karbohidrat (9&E), protein
(&1E), air (:E), saponin, nigellin, dan kandungan lainnya (;E) (ulianti,
&''). abel &.1 berikut, menjelaskan kandungan nutrisi dalam biji jintan
hitam.
abel &.1 #andungan Biji Jintan 3itam
ilai nutrisi ?ata
rata
Per 1''
gram kadar
%" ?/AB E o$ %"
?/AB
2F E
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 8/55
8
air
>nergi (#kal) :91 &.9'' &9,1 1
Protein (gram) &',G : 9& 1,6
iamin (mg) 1,: 1,: 1'' 6,9
?ibo$la-in (mg) ',1 1,; :, ',9Pyridoksin (mg) ',: & &: 1,1
iasin (mg) :,; &' &G,: 1,&
#alsium (mg) 1G:, 1''' 1G, ',G
Besi (mg) 1',: 1G :G,9 &,:
embaga (mg) 1,G & ' 9,
"eng (mg) 1: 6' 1,;
0os$or (mg) :&,: 1''' :&,; &,9
0olasin (mg) ','1 ',6 1:,9 ',;(ulianti, &'')
#eterangan?/AB $ecommended *ietary +llowences )or odybuilders
2F -nde' o) Nutrirional uality
"elain itu, ekstrak jintan hitam yang merupakan sumber minyak,
terdiri dari 99GE )i'ed oil , alkaloid, saponin, dan ',6E&,:E volatile oil .
/i'ed oil sebagian besar terdiri dari delapan asam lemak, yaitu linoleic
acid (::,E), oleic acid (&9,6E), palmitic acid (1&,:E), stearic acid
(9,6E), eicosaidieoic acid (9,1E), lauric acid (',E), myristic acid
(',:E), dan linoleic acid (',6E). #omponen utama minyak -olatil, adalah
thymo0uinone (&;,GE:;E), p(cymene (;,11:,:E), carvacrol (:,GE
11,E), 1(terpineol (&,'E,E), carvone (6,'E), trans(anethole (',&:E
&,9E), longi)oline (1GE), timohidro0uinone, ditimo0uinone, thymol , dan
tannin (2ndah, &''). Hat akti$ lain di luar volatile oil adalah alkaloid ,
)lavonoid glycosides dan triterpene saponins (ulianti, &'').
&.1.6.1 Alkaloid
"enyawa organik hasil metabolisme sekunder, *ontohnya adalah
terpenoid, steroid, alkaloid dan $la-onoid. Alkaloid adalah suatu golongan
senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam.
Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. !ekanisme
yang diduga adalah dengan *ara mengganggu komponen penyusun
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 9/55
9
peptidoglikan pada sel bakteri, ditambah juga bakteri gram negati$
memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga lapisan dinding sel
tidak terbentuk se*ara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut
(Juliantina, &''G).
&.1.6.& /lavonoid 2lycosides
/lavonoid glycosides adalah jenis $la-onoid yang berikatan dengan
gula. umbuhan mensintesis $la-onoid, $la-on dan $ala-onol digunakan
sebagai proteksi terhadap mikroba yang menyerangnya, sehingga tidak
mengherankan bila ketiganya e$ekti$ se*ara in-itro terhadap sejumlah
mikroorganisme (2ndah, &''). 0la-onoid merupakan golongan senyawa
bahan alam dari senyawa $enolik yang banyak dijumpai pada pigmen
tumbuhan. 0la-onoid ber$ungsi sebagai antibakteri dengan *ara
membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang
mengganggu integritas membran sel bakteri. !enurut /widjoseputro,
$la-onoid merupakan senyawa $enol, sementara senyawa $enol dapat
bersi$at koagulator protein (Juliantina, &''G).
&.1.6.9 "aponin
"aponin adalah jenis glikosida dan memiliki karakteristik berupa
buih. "aponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter. "aponin
memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta iritasi pada
selaput lendir. "aponin diklasi$ikasikan menjadi & yaitu saponin steroid
dan saponin triterpenoid . "aponin steroid tersusun atas inti steroid (< &;)
dengan molekul karbohidrat. "teroid saponin dihidrolisis menghasilkan
suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. ipe saponin ini memiliki
e$ek anti jamur (7idya, &'1').
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 10/55
10
"elain itu, saponin diketahui mempunyai e$ek antimikroba,
antioksidan, anti-irus, dapat menurunkan tingkat absorbsi kolesterol yang
masuk ke dalam tubuh. !ekanisme saponin sebagai antimikroba adalah
terjadinya ikatan antara saponin dengan sterol (protein bakteri) pada
permukaan membran sel bakteri sehingga merusak membran plasma, sel
lisis dan mati (2ndah, &'').
&.1.6.6 Volatile 3il
Volatile oil atau minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak
eteris, minyak esensial, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud *airan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Volatile oil dari biji jintan hitam berwarna kuning kehijauan yang
mempunyai rasa yang tajam dengan bau khas aromatik. #andungan utama
dalam volatile oil biji jintan hitam yang diduga memiliki e$ek antimikroba
adalah thymo0uinone, dithymo0uinone, thymol, anethole, dan terpenoid.
"hymo0uinone dan dithymo0uinone merupakan senyawa karbon dan
komponen akti$ utama volatile oil dari biji jintan hitam (&;,G:;E),
ber$ungsi sebagai antioksidan, analgesik, antitusi$, gastroprotektor,
hepatoprotektor, dan memiliki e$ek antiin$lamasi dengan men*egah
in$iltrasi h& cytokines dan eosinophil ke dalam saluran perna$asan (2ndah,
&''). "elain itu berdasarkan penelitian /r. Ara$at, thymo0uinone bere$ek
sebagai antikanker, dengan *ara menghapuskan ekspresi sitokin in$lamasi,
termasuk "N/(alpha, interleukin(4beta, interleukin(5, 6o'(7 dan #6!(4
("ailing, &''). /ata klinis 2lobal -n)ormation 8ub 3n -ntegrated
#edicine tahun &'1' disebutkan bahwa thymo0uinone memiliki e$ek
antidermato$itaI #adar 3ambat !inimal (#3!) yang dihasilkan dari
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 11/55
11
thymo0uinone adalah pada '.1&:'.&: mg5ml, men*akup G spesies dari
dermato$ita (6 spesies dari "richophyton rubrum, 1 spesies dari tiap ".
interdigitale, ". mentagrophytes, Epidermophyton )loccosum dan
#icrosporum canis). "erta memiliki mekanisme denaturasi protein dinding
dan menghambat adhesi sel mikroba. (Clobinmed so*iety, &'1').
"hymol merupakan golongan alkohol yang ber$ungsi sebagai
antibakteri dan antijamur, mekanisme kerjanya berikatan dengan $raksi
lipid membran sitoplasma sehingga terjadi perubahan permeabilitas
membran yang menimbulkan kebo*oran organel intraseluler (2ndah, &'').
+nethole merupakan senyawa turunan $enol yang diidenti$ikasikan
se*ara kimia sebagai phenyl propanoid dan merupakan senyawa
alkenylbenzene. +nethole memiliki unsur mirip dengan katekolamin,
adrenalin, noradrenalin, dan dopamin (Haher, &''G). "e*ara umum
memiliki mekanisme antimikroba dari senyawa turunan $enol adalah
dengan merusak membran plasma (2ndah, &''). "enyawa $enol berikatan
dengan protein melalui ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan struktur
protein menjadi rusak. "ebagian besar struktur dinding sel dan membran
sitoplasma bakteri mengandung protein dan lemak. #etidakstabilan pada
dinding sel dan membran sitoplasma bakteri menyebabkan $ungsi
permeabilitas selekti$, $ungsi pengangkutan akti$, pengendalian susunan
protein dari sel bakteri menjadi terganggu. Cangguan integritas sitoplasma
berakibat pada lolosnya makromolekul, dan kebo*oran materi intraseluler
serta ion dari sel ("usanti, &''G).
erpenoid adalah salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan
oleh tumbuhan, yang ber$ungsi men*iptakan bau harum pada tumbuhan.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 12/55
12
Bahan akti$ terpenoid dalam jintan hitam adalah carvone, p(cymene,
carvacrol, dan longi)oline Bahan akti$ yang diduga sebagi antimikroba
adalah cymene yang memiliki mekanisme merusak $raksi lipid membran
sitoplasma (?andhawa, &'').
2.1.5 #ajian 2lmiah Jintan 3itam
Pada tahun 1&, para peneliti di /epartemen 0armasi
%ni-ersity o$ /haka, Bangladesh, memimpin sebuah studi akti-itas
antimikroba minyak -olatil jintan hitam dengan lima ma*am antibiotik
ampisilin, tetrasiklin, kotrimoksa+ol, gentamisin, dan asam nalidiksat.
!inyak jintan hitam terbukti paling e$ekti$ melawan bakteri termasuk
bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap obatobatan,
seperti Vibrio cholerae dan Shigella sp (Asniyah, &'').
Penelitian lain dari "he 6ancer $esearsh -nstitute at South
6arolina 9S+ membuktikan se*ara ilmiah bahwa biji jintan hitam dapat
meningkatkan pembentukan selsel tulang sumsum se*ara mengejutkan,
melindungi tubuh dari -irus, dan menghan*urkan selsel tumor.
Penelitian lain, menurut irmal <hakra-arty (19) membuktikan
bahwa kristal nigellone merupakan agen penghambat histamin, dengan
*ara menghambat protein kinase <, substansi yang diketahui merupakan
pemi*u keluarnya histamin (#risnansari, &'';).
&.1. #ontraindikasiBelum ada yang membahas mengenai kontraindikasi dari
pemberian jintan hitam (#risnansari, &'';).
2.1.7 >$ek "amping
!enurut ayasan Pengembangan anaman 8bat #aryasari
(&''),belum ada data yang membahas tentang e$ek samping
pemberian sediaan tanaman jintan hitam (#risnansari, &'';).
&.& Vibrio 6holerae
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 13/55
13
"ejak adanya ben*ana gempa di 3aiti pada Januari &'1', angka kejadian
penyakit kolera di 3aiti terus meningkatI dengan insiden lebih dari 1''' orang
masuk rumah sakit, dan tidak kurang dari ;' orang meninggal akibat dehidrasi
dan diare (<harles, &'1'). Bakteri penyebabnya adalah bakteri yang tergabung
dalam genus Vibrio.
(#unkel, &''6)
Cambar &.&
Vibrio cholerae
/alam genus Vibrio, terdapat beberapa spe*ies bakteri yang bersi$at
patogen intestinal, misalnya Vibrio cholerae, bakteri yang pertama kali ditemukan
oleh ?obert #o*h tahun 1GG6 (Amelia, &'':), merupakan penyebab terjadinya
wabah atau epidemi asiatic cholerae dan Vibrio parahaemolyticus yang
merupakan penyebab diare pada orangorang dengan kebiasaan mengkonsumsi
makanan laut terutama yang tidak dimasak dengan baik (/+en, &''9).
&.&.1 aksonomi
Bakteri penyebab penyakit kolera ini mempunyai taksonomi
"uperregnum acteria
?egnum acteria
Phylum !roteobacteria
<lass 2amma !roteobacteria
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 14/55
14
8rdo Vibrionales
0amilia Vibrionaceae
Cenus Vibrio
"pesies Vibrio cholerae
(#reig, &'1')
2.2.2 !or$ologi dan 0isiologi
Vibrio cholerae termasuk bakteri gram negati$, berbentuk batang
bengkok seperti koma, pada isolasi primer atau sediaan langsung dari
$eses, dengan ukuran panjang &6 m (Amelia, &'':). <iri mor$ologi
lainnya adalah tidak berspora, dan bergerak melalui $lagel yang monotorik
(Lesmana, &''9). Vibrio cholerae bersi$at $akultati$ anaerob, dan bakteri
ini dapat tumbuh pada media yang sangat sederhana, dan pada keadaan
anaerob dapat meme*ah se*ara $ermentasi, sedang pada keadaan aerob
akan meme*ah karbohidrat seperti bakteri aerob yang lain (/+en, &''9).
a. #apsul
#apsul adalah suatu struktur tambahan yang dimiliki oleh bakteri.
Juga merupakan akumulasi senyawa yang kaya akan air, sehingga
membentuk suatu lapisan di permukaan luar selnya. 0ungsinya untuk
kehidupan bakteri tidak begitu esensial, namun menyebabkan timbulnya
si$at -irulen terhadap inangnya (Brooks, &''G).
b. /inding sel
/inding sel merupakan struktur dasar yang dimiliki oleh hampir
semua jenis bakteri, yang ber$ungsi untuk mempertahankan bentuk
bakteri, menjaga tekanan osmotik di dalam sel, menentukan si$at
pewarnaan, antigenisitas maupun patogenitas bakteri. Apabila tekanan
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 15/55
15
osmotik di luar sel naik, air dalam sel akan mengalir keluar, protoplasma
mengalami pengkerutan, dan membran akan terlepas dari dinding sel
sehingga *airan yang berada di dalam sel akan keluar (plasmolisis) (2ndah,
&''). /inding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida, ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positi$ dan negati$. Bila peptidoglikannya tebal, maka termasuk
bakteri gram positi$, namun bila peptidoglikannya tipis maka termasuk
bakteri gram negati$. /inding sel bakteri gram negati$ mengandung tiga
komponen yang terletak pada lapisan luar peptidoglikan, yaitu lipoprotein,
membran luar dan lipopolisakarida (2ndah, &'').
*. !embran "itoplasma
!embran sitoplasma adalah lapisan tipis yang terletak di sebelah
dalam dinding sel, tersusun oleh 'E protein dan 6'E lipid yang
umumnya berupa $os$olipid. !embran sitoplasma merupakan barier yang
$ungsinya mengatur keluar masuknya bahanbahan dari dalam sel atau dari
luar sel, dan hanya bahanbahan tertentu saja yang dapat melewatinya.
Cangguan pada membran sel akan menghambat $ungsi normalnya
sehingga menyebabkan ketidakmampuan sel untuk tumbuh dan
menyebabkan kematian sel (2ndah, &''). #edua struktur bakteri yaitu
dinding sel dan membran sitoplasma yang tidak stabil menyebabkan $ungsi
permeabilitas selekti$, $ungsi pengangkutan akti$, pengendalian susunan
protein dari sel bakteri menjadi terganggu. Cangguan integritas sitoplasma
berakibat pada lolosnya makromolekul, dan ion dari sel. "el bakteri
menjadi kehilangan bentuknya, dan terjadilah lisis ("usanti, &''G).
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 16/55
16
d. 2nti "el
"el bakteri tidak mempunyai pembungkus inti yang sebenarnya. /i
dalam inti, terdapat kromosom sebagai pusat in$ormasi genetik yang
mengatur semua kegiatan dari bakteri tersebut, termasuk metabolisme
maupun yang menentukan si$at resistensi terhadap suatu antimikroba
(/+en, &''9). Lebih spesi$iknya tersusun atas organelorganel sel seperti
(1) 2nti, bersi$at prokarion terdiri ata benang kromatin /A dan ?AI (&)
4olutin, +at yang banyak mengandung /AI (9) ?ibosom, sebagai tempat
sintesis protein (2ndah, &''). "el bakteri terkadang memiliki materi
geneti* ekstrakromosom yang berupa small *y*li* /A yang berada
diluar inti dan disebut plasmid (/+en, &''9).
e. Pili
Pili atau $imbrae adalah struktur tambahan yang melekat pada
permukaan dinding sel tetapi lebih pendek dan lebih halus dari $lagella.
Pili tersusun atas protein yang disebut pilin dan biasanya dimiliki oleh
bakteri gram negati$. Pili ber$ungsi sebagai alat untuk menempelkan
dirinya pada sel hospes disebut colonizing )actor. "elain itu, ada pili yang
berperan di dalam proses pemindahan materi genetik dari salah satu
bakteri ke bakteri yang lain, disebut se' pili (/+en, &''9). Bila terjadi
kerusakan pili akan menghambat adhesi, yang berakibat pada gangguan sel
bakteri untuk melekat dan mengin-asi sel hospes sehingga -irulensi
bakteri akan menurun. "elain itu, juga terjadi hambatan konjugasi sel
sehingga replikasi bakteri terhambat (2ndah, &'').
$. 0lagela
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 17/55
17
Alat gerak pada bakteri berupa $lagela atau bulu *ambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
0lagela memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. 0lagela memiliki jumlah dan letak yang berbeda pada
masingmasing tipe bakteri, pada Vibrio cholerae memiliki tipe monotorik,
yaitu $lagelanya hanya berjumlah satu (Lesmana, &''9).
&.&.9 3abitat
"pesies Vibrio patogenik dijumpai sebagai bagian dari komunitas
mikrobial yang hidup baik di lingkungan air tawar maupun air laut di
daerahdaerah beriklim dingin atau tropis di seluruh dunia. Penyakit
penyakit pada manusia terjadi sebagai akibat konsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi dengan kuman Vibrio sp., atau karena luka
yang terkena air (air laut) di mana Vibrio sp. hidup (Lesmana, &''9).
&.&.6 Perbenihan
Vibrio cholerae tumbuh baik pada suhu antara 1G9;o<, dan p3 ;,
tetapi tetap dapat tumbuh pada p3 alkali ,:. Bakteri ini tumbuh baik pada
agar "hiosul)ate 6itrate ile Salt Sucrose (<B"), atau pada media
"elurite "aurocholate 2elatin +gar (CA) yang menghasilkan koloni
berwarna kuning, disebabkan karena bakteri ini meme*ah sukrosa
menghasilkan asam (Amelia, &'':). !edia lain yang dapat digunakan
adalah media yang biasa untuk isolasi >nteroba*teria*eae (/+en, &''9).
Biakan Vibrio cholerae pada air peptone alkali, setelah jam pada
suhu ruangan, akan tampak pertumbuhan kuman pada perbatasan udara
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 18/55
18
dan *airan. !edium ini ber$ungsi seagai medium transport yang penting
untuk $eses atau usapan dubur dari pasien kolera (Amelia, &'':).
&.&.: #lasi$ikasi
Vibrio cholerae dikelompokkan menjadi
&.&.:.1 Vibrio cholerae 81
Vibrio cholerae 81 memiliki & antigen, yaitu antigen
somatik atau antigen 8, yang bersi$at termostabil, terdiri dari
polisakarida dan antigen $lagela atau antigen 3, yang terutama
terdiri dari protein si$atnya termolabil (Lesmana, &''9).
Adanya antigen somatik atau antigen 8 merupakan antigen
yang penting untuk digunakan dalam pembagian grup se*ara
serologi pada Vibrio cholerae (Amelia, &'':). Berdasarkan
antigen 8nya, Vibrio cholerae dibedakan atas Vibrio cholerae
81 dan Vibrio cholerae non81 yang tidak memberi reaksi
aglutinasi dengan antiserum 81. Ada lebih dari 19 antigen 8
spesi$ik dari Vibrio cholerae yang telah berhasil dikarakterisasi.
Baik Vibrio cholerae 81 maupun non81 (8&819) memiliki
kesamaan karakteristik biokimiawi, mor$ologis dan genetis
(Lesmana, &''9).
"ebelum tahun 1&, hanya Vibrio cholerae 81 saja yang
dianggap memproduksi toksin (*holerae toin) yang
menyebabkan kolera endemik dan epidemik. Belakangan,
Vibrio cholerae 819 diketahui memproduksi *holerae toin
dalam jumlah besar seperti serogrup 81 (Lesmana, &''9).
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 19/55
19
/engan reaksi biologis, Vibrio cholerae 81 dibedakan
menjadi & biotipe, yaitu biotipe eltor dan biotipe *lassi*al
(Amelia, &'':). Biotipe eltor merupakan biotipe yang dominan
dan dijumpai di banyak negara, termasuk 2ndonesia, sedangkan
biotipe *lassi*al banyak dijumpai di negara Bangladesh,
Pakistan, dan 2ndia (Lesmana, &''9).
Biotipe eltor menghasilkan hemolisin, memberikan hasil
yang positi$ pada uji 4ogesProskauer, dan resisten terhadap
polimiksin B. (Brooks, &''G). Pembedaan biotipe ini tidak
penting se*ara klinis (untuk pengobatan atau pengendalian
wabah penderita), tetapi se*ara epidemiologis penentuan
biotipe ini sangat penting karena dapat digunakan untuk
menentukan sumber in$eksi atau sumber wabah (Lesmana,
&''9). %ntuk melakukan di$erensiasi biotipe eltor dan *lassi*al,
dilakukan tes seperti tabel &.& (/+en, &''9).
abel &.& es untuk Pembeda V.cholerae Biotipe >ltor dan <lassi*al
Jenis es Biotipe eltor Biotipe *lassi*al
4P (4oges Proskauer) D
Aglutinasi terhadap
eritrosit ayam
D
Polimiksin B :' 2% D0aga grup 24 D
(/+en, &''9)
Antigen Vibrio cholerae serogrup 82 mempunyai
determinan yaitu 9 $aktor antigen A, B, dan <, yang membagi
grup 82 menjadi serotipe 8gawa, 2naba, dan 3ikojima. "e*ara
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 20/55
20
skematis klasi$ikasi Vibrio cholerae dapat dilihat pada tabel
&.9, dibawah ini
abel &.9 #lasi$ikasi Vibrio cholerae
Biotype
>ltor
"erotipe Antigen
8gawa
2naba
3ikojima
A, B
A, <
A, B, <
<lassi*al
8gawa
2naba
3ikojima
A, B
A, <
A, B, < (Amelia, &'':)
&.&.:.& Vibrio cholerae non81
Vibrio cholerae non81 adalah galur Vibrio cholerae
yang tidak memberi reaksi aglutinasi dengan antiserum 81.
Calur ini merupakan suatu kelompok heterogen yang meliputi
sekitar lebih dari 19 jenis serotipe. /ahulu Vibrio cholerae
non81 dikenal sebagai non(agglutinating (Vibrio N+2) dan
dianggap tidak patogen serta hanya merupakan organisme yang
terdapat di alam bebas. etapi sejak beberapa tahun terakhir,
galur ini dikenali dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
8rganisme ini banyak ditemukan di daerah muara, terutama
pada waktu suhu air menjadi hangat yaitu pada musim panas.
/ari jenis binatang laut, tiram merupakan yang paling banyak
memberikan hasil isolasi Vibrio cholerae non81.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 21/55
21
Berbeda dengan Vibrio cholerae 81, grup non81
(ke*uali 819) tidak menyebabkan wabah tetapi dapat
menyebabkan diare sporadik pada manusia. 2n$eksi yang paling
sering dijumpai akibat galur non81 adalah gastroenteritis,
tetapi ada kalanya kiman ini juga dijumpai dari darah, in$eksi
telinga dan luka (Lesmana, &''9). %ntuk membagi tiap spesies
Vibrio cholerae berdasarkan gejalanya dapat dilihat pada tabel
&.6.
&.&.:.9 Vibrio cholerae 819
Calur koleragenik yang menjadi penyebab wabah kolera,
kini tidak saja terbatas pada Vibrio cholerae 81 biotipe
*lassi*al, tetapi juga meliputi biotipe eltor dan Vibrio cholerae
819, yang termasuk dalam serogrup non81 (Lesmana,
&''9).
Vibrio cholerae 819 sangat mirip dengan Vibrio cholerae
81 biotipe eltor. Vibrio cholerae 819 tidak menghasilkan
lipopolisakarida 81 dan tidak mempunyai semua gen yang
diperlukan untuk membuat antigen ini (Brooks, &''G).
abel &.6 Vibrio yang Penting dalam /unia #edokteran
8rganisme Penyakit pada manusia
Vibrio cholerae serogrup 81
dan 819
#olera epidemik dan pandemik
Vibrio cholerae serogrup
non 815 non819
/iare seperti kolera5 diare
ringanI in$eksi ekstraintestinal
(jarang) (Brooks, &''G)
&.&. Penentu Patogenisitas
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 22/55
22
&.&..1 >nterotoksin
Vibrio cholerae dan vibrio sejenis lainnya menghasilkan
enterotoksin yang tidak tahan panas dengan berat molekul G6.''',
yang terdiri dari subunit A dan B (Brooks, &''G). "ubunit A
bertanggungjawab atas si$atsi$at biologisnya, sedangkan subunit B
bertanggungjawab terhadap terjadinya ikatan atau perlekatan antara
enterotoksin dengan membran sel usus dari hospes. "ubunit A
terdiri atas dua molekul peptida yang masingmasing berat
molekulnya tidak sama, yaitu subunit A1 dengan berat molekul
&9.''' dalton, yang bertanggung jawab terhadap akti-itas toksin
dan subunit A& yang memiliki berat molekul :.''' dalton
ber$ungsi sebagai penghubung antara subunit A dan B (/+en,
&''9). Akti-asi subunit A menyebabkan peningkatan *A!P
intraseluler dan mengakibatkan hipersekresi air dan elektrolit yang
terus menerus. erdapat peningkatan sekresi klorida yang
tergantung natrium, dan absorbsi natrium dan klorida yang
terhambat. /iare terjadi sebanyak &'9' L5hari, sehingga
mengakibatkan dehidrasi, syok, asidosis, dan kematian (Brooks,
&''G). "ubunit B terdiri atas lima subunit peptida yang identik,
dengan masingmasing peptida mempunyai berat molekul 11.:''
dalton (/+en, &''9).
&.&..& 0aktor Perlekatan
Vibrio cholerae tidak bersi$at in-asi-e, kuman ini tidak
masuk ke dalam aliran darah, tetapi tetap ada di saluran usus
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 23/55
23
(Amelia, &'':). %ntuk dapat menimbulkan penyakit, Vibrio
cholerae selain menghasilkan enterotoksin juga memiliki pili yang
berguna untuk melekatkan dirinya pada sel intestin hospes, yaitu
pada mikro-ili di daerah brush border dari sel epitel, untuk
selanjutnya mengadakan kolonisasi dan menghasilkan enterotoksin
(/+en, &''9).
&.&..9 !otilitas
!otilitas juga berperan dalam menentukan terjadinya
perlekatan dan patogenisitas Vibrio cholerae, sebab galur tertentu
Vibrio cholerae yang tidak motil walaupun dapat menghasilkan
entertoksin, ternyata tidak dapat menimbulkan penyakit (/+en,
&''9).
&.&..6 !u*inase
!u*inase berguna untuk melakukan penetrasi ke dalam
lapisan mukus dari usus halus dan hanya diproduksi oleh galur
Vibrio cholerae yang -irulen (/+en, &''9).
&.&.; Pato$isiologi
2n$eksi Vibrio cholerae 81 terjadi karena masuknya kuman ini ke
dalam saluran *erna melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
oleh Vibrio cholerae 81. 2n$eksi Vibrio cholerae 81 pada umumnya antara
1&;& jam, tergantung jumlah inokulum dan kerentanan indi-idu. "etelah
melewati lambung dan bertahan hidup dari pengaruh asam lambung,
kuman men*apai proksimal usus halus, kemudian melakukan perlekatan
pada mukosa usus. "elanjutnya kuman berkembang biak sambil
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 24/55
24
memproduksi toksin (cholerae to'in). <holerae toin (tidak tahan panas
dan tidak tahan asam) merangsang epitel usus, meningkatkan akti-itas
en+im adenyl *y*lase di usus yang selanjutnya menyebabkan peningkatan
*A!P (Lesmana, &''9).
&.&.G !ani$estasi #linis 2n$eksi Vibrio cholerae
"ekitar 'E in$eksi akibat Vibrio cholerae *lassi*al bersi$at
asimptomatik, seperti yang terjadi pada ;:E in$eksi akibat biotipe eltor.
!asa inkubasinya adalah 16 hari untuk orang yang mengalami gejala,
tergantung dari ukuran inokulum yang tertelan. "e*ara tibatiba, timbul
mual, muntah, dan diare hebat yang disertai kram abdomen. 0eses yang
tampak terlihat seperti air *u*ian beras, mengandung mukus, sel epitel, dan
banyak vibrio (Brooks, &''G). Pada kasus yang berat jumlah *airan yang
keluar berkisar antara 1:&' liter setiap hari. Akibat dari hilangnya *airan
tersebut, apabila tidak segera dilakukan rehidrasi, penderita akan masuk ke
dalam keadaan syok dan meninggal dunia (/+en, &''9). /iagnosis suatu
kolera yang nyata dapat ditegakkan dengan mudah bila terjadi dalam suatu
endemik (Brooks, &''G).
Bakteri Vibrio cholerae tidak pernah melewati peredaran darah,
tetapi tetap berada di dalam lumen usus dan lapisan epitel mukosa tetap
utuh (/+en, &''9).
&.&. /iagnostik Laboratorium
&.&..1 Bahan Pemeriksaan dan !edia Biakan
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 25/55
25
"ebagai bahan pemeriksaan untuk diagnosis etiologis
adalah bahan muntahan, tinja, atau hapusan rektum. Bahan
pemeriksaan tersebut harus sesegera mungkin dimasukkan ke
dalam media transpor seperti media Amies, <arryBlair atau dapat
digunakan media "tuartKs yang telah dimodi$ikasi, atau AP7 p3
G,: yang juga merupakan media enri*hment untuk Vibrio cholerae
dan kemudian diinkubasikan selama G jam pada suhu 9;o<.
%ntuk membiakkan bakteri Vibrio cholerae digunakan
media selekti$ dan media non selekti$. !edia selekti$ untuk Vibrio
cholerae adalah medium <B" ("hiosul)at 6itrate ile salt
Sucrose&. !edia non selekti$ yang dapat digunakan antara lain
adalah media perbenihan yang biasa untuk membiakkan bakteri
>nteroba*teria*eae seperti >!B, !a*<onkey, agar >ndo atau
dapat juga digunakan A (agar nutrient) atau CA (/+en, &''9).
&.&..& %ji "pesi$ik
8rganisme Vibrio cholerae dapat diidenti$ikasi lebih lanjut
dengan uji aglutinasi mikroskopik yang menggunakan antiserum
anti8 grup 1 dan pola reaksi biokimia (Brooks, &''G).
&.&.1' Pengobatan
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera
mendapatkan penanganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti
*airan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian *airan dengan
*ara 2n$us5/rip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak
kehilangan *airan baik melalui diare atau muntah. "elanjutnya adalah
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 26/55
V3L+"-LE 3-L
V3L+"-LE 3-L
26
pengobatan terhadap in$eksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian
antibiotik seperti "etracycline, *o'ycycline atau golongan Vibramicyn.
Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 6G jam dapat menghentikan diare
yang terjadi (#at+ung, &''6). Pada kondisi tertentu, terutama di wilayah
yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan5*airan
dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung atau
sonde (#homsah, &''). "ebanyak :' E kasus kolera yang tergolang berat
tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1E penderita
kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia
(!assa*husetts medi*al so*iety, &'';).
&.9 #erangka eori
Alkaloid
0la-onoid
gli*osides
"aponin
hymouinone
dithymouinone
hymol
Anethole
erpenoid
#apsul
/inding sel
!embran
sito lasma
2nti sel
Pili
0lagela
!ekanisme erhadap /inding sel
3ambatan
kon u asi
3ambatan adhesi
Bakteri sulit melekat
ada hos es4irulensi ↓
?eplikasi bakteri
terhambat!ekanisme erhadap !embran "itoplasma
Jintan hitam Vibrio cholerae
V3L+"-LE 3-L
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 27/55
27
Cambar &.9
#erangka eori
&.6 !etode %ji #epekaan
!ekanisme /inding sel
Lapisan peptidoglikan tipis >$ek osmotik terganggu
Plasmolisis!udah dirusak
"intesis peptidoglikan
terhambat
!ekanisme !embran sitoplasma
0raksi lipid 0raksi proteinD
saponin
?usak
Akti-itas
bakteri ↓
Pembentukan energi
terhambat
"el mudah lisis
#ematian bakteri
"truktur protein
rusak
Bo*ornya
makromolekul,
asam amino, ion
merembes keluar
Bakteri kehilangan
bentuk
"el lisis
#adar Bunuh !inimal
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 28/55
28
%ji kepekaan antimikroba dapat dengan tiga *ara, yaitu metode dilusi
tabung, metode dilusi agar, dan metode di$usi.
&.6.1 !etode /ilusi
<ara ini digunakan untuk menentukan #3! (kadar hambat
minimal) dan #B! (kadar bunuh minimal) dari bahan antibakteri.
Prinsipnya menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media *air dan
sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. #emudian masingmasing
tabung diisi dengan +at antimikroba yang telah dien*erkan se*ara serial.
"elanjutnya, seri tabung diinkubasi kan pada suhu 9;o< selama 1G&6 jam
dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. #onsentrasi terendah +at
antimikroba pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai
tampak jernih (tidak ada pertumbuhan mikroba) adalah #3! dari +at
antimikroba. "elanjutnya biakan dari semua tabung yang jernih
diinokulasikan pada media agar padat, diinkubasikan dan setelah &6 jam
diamati ada tidaknya koloni mikroba yang tumbuh. #onsentrasi terendah
+at antimikroba pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya
pertumbuhan koloni mikroba adalah #B! dari +at antimikroba terhadap
bakteri uji (2ndah, &'').
&.6.& !etode /ilusi Agar
Pada metode ini, bahan antimikroba dengan konsentrasi tertentu
di*ampur dengan agar plate, satu plate untuk satu konsentrasi yang ingin
diuji. Bakteri yang akan diujikan dibuat dengan turbiditas sedikit lebih
besar dari spectro)otometry standart.#emudian sejumlah bakteri
diletakkan pada sebuah replicating inoculator (yang dinamakan Steers(
/oltz replicator ) yang sudah dikalibrasi (biasanya ',''1 ml). "etelah itu
suspensi bakteri tersebut diletakkan pada permukaan agar. Pada *ara ini
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 29/55
29
ada sekitar 1': <0% pada permukaan agar plate. #emudian agar plate
diinkubasi. #onsentrasi terendah yang menampakkan pertumbuhan koloni
kurang dari 9 disebut #3!. #B! tidak dapat dilihat pada metode ini
(0inegold, &''1).
&.6.9 !etode /i$usi
es ini dikerjakan dengan menggunakan *akram kertas saring
yang mengandung bahan antimikroba yang telah ditentukan kadarnya.
<akram tersebut kemudian ditanam pada media perbenihan agar padat
yang telah diberi bakteri uji, kemudian diinkubasikan pada suhu 9;o<
selama 1G&6 jam. "elanjutnya diamati dan dihitung diameter area
hambatan yang terbentuk sebagai daya hambat bahan antimikroba terhadap
bakteri uji. %ntuk menge-aluasi hasil uji kepekaan bahan antimikroba,
resisten atau sensiti$nya isolat mikroba terhadap obat dapat dilakukan dua
*ara yaitu *ara #irby Bauer dan Joan "tokes. <ara #irby Bauer adalah
dengan membandingkan diameter area jernih (+ona hambatan) di sekitar
*akram dengan tabel standar yang dibuat oleh <<L". /engan tabel
<<L" dapat diketahui kriteria sensiti$, sensiti$intermediet, atau resisten.
"edangkan *ara Joan "tokes yaitu dengan membandingkan radius +ona
hambatan yang terjadi antara bakteri kontrol yang sudah diketahui
kepekaannya terhadap obat tersebut dengan isolat bakteri yang diuji. Pada
*ara Joan "tokes, prosedur uji kepekaan untuk bakteri kontrol dan bakteri
uji dilakukan bersamasama dalam satu agar plate (/+en, &''9).
BAB 3
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 30/55
30
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
9.1 #erangka #onsep Penelitian
Cambar 9.1 Cambar #erangka #onsep
#eterangan
4ariabel yang diteliti !ekanisme kerja kandungan
ekstrak jintan terhadap struktur
bakteri
4ariabel yang tidak diteliti
Alkaloid
0la-onoid
gli*osides
"aponin
#apsul
/inding sel
!embran
sito lasma
2nti sel
Pili
0lagela
3ambatan
kon u asi3ambatan adhesi
4irulensi
Jintan hitam Vibrio cholerae
!etabolisme
sel terhambat
"el mudah
lisis
#ematian
bakteri
V3L+"-LE 3-L
#adar Bunuh !inimal
?usak
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 31/55
31
>kstrak jintan hitam mengandung berbagai senyawa yang
berpotensi sebagai antimikroba, yaitu alkaloid, )lavonoid glicosides,
saponin, dan volatile oil I yang terdiri dari thymol, thymo0uinone(
dithymo0uinone, anethole, dan terpenoid. !ekanisme antimikroba dari
alkaloid adalah dengan *ara mengganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, ditambah pula lapisan peptidoglikan
bakteri gram negati$ yang tipis memudahkan perusakan, sehingga lapisan
dinding sel tidak terbentuk se*ara utuh dan menyebabkan kematian sel.
"elain itu perusakan juga bere$ek pada tekanan osmotikI yakni $ungsi
utama dinding sel. /inding sel yang rusak akibatnya terjadi gangguan
osmotik sehingga *airan yang berada di dalam sel akan keluar
(plasmolisis). "hymo0uinone(dithymo0uinone selain bekerja di dinding
sel, seperti mekanisme di atas, juga menghambat bakteri dengan
menghambat bagian pili, mengganggu konjugasi sel akibatnya replikasi
bakteri terhambat yang akan menyebabkan replikasi terganggu, dan
akhirnya menyebabkan kematian bakteri, serta hambatan pili
mengakibatkan hambatan adhesi, di mana bakteri akan kesulitan melekat
pada hospes, dan akan menurunkan -irulensi.
"edangkan )lavonoid glicosides, saponin, thymol , terpenoid, dan
anethole bekerja dengan merusak membran sitoplasma, namun
diantaranya bekerja pada $raksi yang berbeda. !embran sitoplasma
merupakan barier yang $ungsinya mengatur keluar masuknya bahanbahan
dari dalam sel atau dari luar sel, dan hanya bahanbahan tertentu saja yang
dapat melewatinya. Pada )lavonoid glicosides dan anethole, membran sel
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 32/55
32
akan dihambat $ungsi normalnya sehingga menyebabkan ketidakmampuan
sel untuk tumbuh dan menyebabkan kematian sel. "aponin bekerja dengan
merusak $raksi protein membran sel, sehingga pengendalian susunan
protein dari sel bakteri menjadi terganggu. /an gangguan integritas
sitoplasma ini berakibat pada lolosnya makromolekul, dan kebo*oran
materi intraseluler serta ion dari sel. "ehingga bakteri kehilangan bentuk
dan akan lisis, dan akan terjadi kematian bakteri. ymol dan terpenoid
bekerja dengan merusak $raksi lipid, sehingga menyebabkan akti-itas
bekteri menurun dan menyebabkan pembentukan energi juga terhambat,
sehingga terjadi kematian sel. #onsentrasi minimal ekstrak jintan hitam
yang dapat membunuh bakteri tersebut dapat ditentukan dari #B!.
9.& 3ipotesis
/ari kerangka konsep di atas dapat ditentukan hipotesis
penelitian yaitu ekstrak jintan hitam ( Nigella sativa L.) memiliki e$ek
antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae.
BAB 4
METODE PENELITIAN
6.1 Jenis Penelitian
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 33/55
33
Penelitian yang berjudul =>$ek Antimikroba >kstrak Jintan 3itam
( Nigella Sativa L.)
terhadap Pertumbuhan Vibrio cholerae” ini memakai
ran*angan penelitian berupa true eksperimental dengan menggunakan
post test only control .
6.& Lokasi dan 7aktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik 0akultas
#edokteran %ni-ersitas !uhammadiyah dan dilakukan pada bulan
"eptember &'11.
6.9 Populasi dan "ampel
6.9.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah bakteri Vibrio cholerae biakan murni
yang diperoleh dari Laboratorium !ikrobiologi 0akultas #edokteran
%ni-ersitas Brawijaya !alang.
6.9.& "ampel
"ampel penelitian ini adalah 1 ** bakteri Vibrio cholerae biakan
murni dari Laboratorium !ikrobiologi 0akultas #edokteran %ni-ersitas
Brawijaya !alang yang diambil dengan menggunakan pipet se*ara
konsekuti$.
6.9.9 Besar "ampel
Penelitian menggunakan 1' kelompok, yang terbagi menjadi G
kelompok perlakuan ekstrak jintan hitam dan & kelompok sebagai kontrol.
>stimasi besarnya replikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan rumus berikut
( r1 ) ( p1 ) M 1:
( r1 ) ( 1'1 ) M 1:
r N M 1:
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 34/55
34
r M &, O 9
#eterangan
p perlakuan
r jumlah replikasi perlakuan
"ehingga dari hasil di atas, diperlukan 9 kali pengulangan sampel.
("upranto, &'';)
6.6 4ariabel Penelitian
6.6.1 4ariabel Bebas
4ariabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak jintan hitam
dengan konsentrasi 1''E, :'E, &:E, 1&,:E, ,&:E, 9,1&:E, 1,:E dan
',;GE.
6.6.& 4ariabel ergantung
4ariabel tergantung pada penelitian ini adalah pertumbuhan kuman
yang diukur tingkat kekeruhannya dan jumlah koloni bakteri Vibrio
cholerae.
6.: /e$inisi 8perasional
1. Bakteri Vibrio cholerae adalah biakan murni dari kuman
penyebab kolera yang diperoleh dari Laboratorium !ikrobiologi
0akultas #edokteran %ni-ersitas Brawijaya !alang.
&. >kstrak Jintan hitamI jintan hitam yang digunakan adalah bijinya,
yang kemudian diekstrak dengan menggunakan etanol murni sebagai
pelarut, dan diperoleh &''ml ekstrak setara dengan 1 kg bahan.
9. #adar bunuh minimal (#B!) merupakan konsentrasi minimal
ekstrak jintan hitam yang dapat membunuh bakteri Vibrio cholerae
sampai ,E dari inokulum asal pada subbiakan, setelah dilakukan
penggoresan 1 ose biakan Vibrio cholerae dengan ekstrak jintan hitam
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 35/55
35
pada media <B". Pengamatan dilakukan dengan *ara menghitung
jumlah koloni bakteri dengan menggunakan colony counter.
6. Alat dan Bahan
6..1 Alat dan Bahan 2denti$ikasi Bakteri
Alat
a. 8se lurus e. Baskom
b. 8se lengkung $. !ikroskop
*. Celas objek g. abung reaksi
d. #ertas penghisap h. Api bunsen
Bahan
a. 2solat bakteri Vibrio cholerae e. "a$ranin
b. #ristal -iolet $. Auades
*. Lugol g. !inyak emersi
d. Alkohol E
6..& Alat dan Bahan Pembuatan >kstrak Jintan 3itam
Alat
a. #ain saring e. Pendingin spiral
b. oples ekstraktor $. 7ater pump
*. Labu destilasi g. ?ota-apor
d. 4akum h. era*a analitik
Bahan
a. Biji jintan hitam (sudah diblender) *. Auades
b. >tanol murni
6.; Prosedur Penelitian
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 36/55
36
6.;.1 "terilisasi Alat
"terilisasi alat dilakukan dengan
a. !en*u*i semua peralatan yang dibutuhkan dengan menggunakan
sabun hingga bersih dan membiarkannya sampai kering.
b. Alatalat seperti *awan petri, tabung reaksi dibungkus dengan kertas,
lalu dimasukkan dalam autokla$ pada suhu 1&1o< dengan tekanan 1:
atm, selama 1: menit. "edangkan alat yang tidak dapat disterilisasi
dengan autokla$ bisa disterilkan dengan alkohol ;'E.
6.;.& Pembuatan !edium <B" ("hiosul)ate 6itrat ile Salt Sucrose)
Pembuatan agar dilakukan dengan
a. !enimbang && gram bubuk <B", lalu dimasukkan dalam gelas
berskala. ambahkan auadest sampai -olume menjadi &:' ** dan
diaduk se*ara merata.
b. Larutan agar direbus hingga homogen.
*. uangkan ke dalam masingmasing *awan petri se*ukupnya.
6.;.9 Prosedur 2denti$ikasi Bakteri
6.;.9.1 Pewarnaan Cram
a. /ibuat sediaan bakteri 5slide dengan menggunakan ose,
dikeringkan di udara kemudian dilakukan $iksasi.
b. "ediaan dituangi kristal -iolet dan dibiarkan 1 menit.
*. "isa bahan pewarna dibuang dan dibilas dengan air.
d. "ediaan dituangi larutan lugol, dibiarkan 1 menit.
e. "isa lugol dibuang dan dibilas dengan air.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 37/55
37
$. "ediaan dituangi alkohol E sebagai peluntur selama :1'
detik.
g. "isa alkohol dibuang dan dibilas dengan air.
h. "ediaan dituangi sa$ranin sebagai warna pembanding selama
9' detik.
i. "isa sa$ranin dibuang dan dibilas dengan air.
j. "ediaan dikeringkan dengan kertas penghisap, ditetesi
minyak emersi dan dilihat di bawah mikroskop dengan
pembesaran objekti$ 1'' (/+en, &''9).
6.;.9.& Perbenihan
!engambil satu ose biakan. #emudian bakteri ditanam
pada medium <B" ("hiosul)at 6itrat ile Salt Sucrose),dan
diinkubasikan 1G&6 jam pada suhu 9;o<. Lalu, pada hari ke &
dilihat hasil biakan. #oloni Vibrio cholerae sangat khas berwarna
kuning karena bakteri ini meme*ah sukrosa menghasilkan asam
(/+en, &''9).
6.;.9.9 %ji Biokimia
%ji biokimia terdiri dari tes 2!4i< ( -ndole, #ethyl red,
Voges(!roskauer, 6itrate test ), tes motilitas, tes urea, dan tes media
gulagula.
a. -ndole test
anami tryptohan broth (indole media) dengan kuman
yang diperiksa.
2nkubasikan selama 1& &6 jam pada suhu 9;o<.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 38/55
38
Beri 9 tetes reagen ko-a*s.
3asil yang didapatkan adalah positi$, karena terdapat
*in*in merah pada permukaan broth.
b. #ethyl red test
anami media !?4P dengan kuman yang diperiksa.
2nkubasikan selama 1& &6 jam pada suhu 9;o<.
etesi dengan : tetes indikator methyl red
3asil yang didapatkan adalah positi$.
*. Voges(!roskauer test
anami medium !?4P dengan kuman yang diperiksa
2nkubasikan selama 1& &6 jam pada suhu 9;o<.
ambahkan ', ml atau 1: tetes larutan alphanaphtol dalam
alkohol absolut dan 1' tetes #83 6' E lalu ko*ok. Bisa
ditambahkan sedikit kristal keratin untuk memper*epat
reaksi. #o*ok kembali dan diamkan selama & jam. ?eaksi
negati$ ditandai dengan terbentuknya warna merah muda
sampai warna merah merah delima (ruby) pada media Vibrio
cholerae.
d. 6itrate test
!edium simonKs *itrat diinokulasikan dengan kuman yang
diperiksa menggunakan ose lurus.
2nkubasikan &6 jam, dengan suhu 9;o<.
3asil negati$ karena berubahnya media kehijauan menjadi
biru.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 39/55
39
e. es !otilitas
anami medium semisolid dengan kuman yang diperiksa
menggunakan ose lurus dengan *ara menusuknya.
2nkubasi semalam pada suhu 9;o<.
3asil yang didapat motil (terlihat tumbuh menyebar).
$. es urea
!edium agar urea diinokulasikan dengan kuman yang
diperiksa menggunakan ose lurus.
2nkubasikan &6 jam, dengan suhu 9;o<.
!edia merah muda berubah menjadi ungu.
g. es media gulagula
!edia gulagula (glukosa, laktosa, sukrosa) negati$
(0orbes, &''&).
6.;.6 Pembuatan !edium utrien <air
ujuan dari pembuatan medium nutrien *air adalah untuk pembiakan dan
pengen*eran konsentrasi bakteri, dengan langkah sebagai berikut
a. !enyiapkan bahanbahan untuk membuat medium, yaitu dengan
menimbang bee$ ekstrak 9 gr, ba*to peptone : gr, auades 1''' **.
b. !emasukkan bahanbahan tersebut ke dalam labu erlenmeyer
kemudian direbus sambil diaduk sampai larutan tersebut homogen.
*. uangkan larutan ke dalam tabung reaksi yang masingmasing berisi
ml, tabung reaksi tersebut ditutup dengan kapas dan disterilkan
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 40/55
40
dengan autokla$ pada tekanan 1: atm pada suhu 1&1Q < selama 1:
menit.
6.;.: Pembuatan Perbenihan <air Bakteri 1'
sel5ml
%ntuk pembuatan perbenihan *air bakteri dengan kepadatan 1' sel5ml
dibuat perbenihan *air bakteri Vibrio cholerae pada nutrient broth.
#emudian perbenihan ini akan distandarisasi dengan spektro$otometer
(pada panjang gelombang '' nm ekui-alen dengan 1'G bakteri5ml).
"etelah didapatkan perbenihan *air dengan jumlah kuman 1'G bakteri5ml,
dilakukan pengen*eran sampai didapatkan perbenihan *air dengan
jumlah kuman 1' (2ndah, &'').
6.;. Prosedur Pembuatan >kstrak Jintan 3itam
a. Biji jintan hitam dibeli dalam bentuk serbuk5bubuk.
b. "erbuk jintan hitam dibungkus dengan kertas saring dan
dimasukkan ke dalam toples ekstraktor. "erbuk jintan hitam
direndam dalam toples berisi pelarut etanol murni yang disebut
dengan proses masrasi, tutup selama & &6 jam.Proses ini
ber$ungsi untuk menyaring agar didapatkan hasil ekstrak.
*. "etiap &6 jam lakukan penyaringan dengan menggunakan kain
saring sampai tidak ada *airan yang menetes dari bahan.
d. %langi proses masrasi & &6 jam, dan proses penyaringan.
Pindahkan *airan hasil penyaringan pada labu rota-apor dan
letakkan pada rota-apor.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 41/55
41
e. Lakukan destilasi pada suhu titik didih etanol murni, sampai
tertinggal *airan pekat pada labu rota-apor, tunggu hingga
dingin.
$. 3asilnya tampung pada *awan penguap kemudian di o-en
selama D & jam pada suhu ;'o< untuk menguapkan pelarut
yang tersisa,sehingga didapatkan hasil ekstrak biji jintan hitam
1''E.
g. #emudian ekstrak ditimbang pada nera*a analitik.
6.;.; %ji #ee$ekti$an >kstrak Jintan 3itam terhadap Vibrio cholerae
6.;.;.1 !etode /ilusi abung
Pengujian terhadap bakteri Vibrio cholerae dilakukan sebagai
berikut
1. 3ari ke 1
a. "ediakan 1' tabung, dan namai mulai tabung 11'. !asing
masing diberi ekstrak jintan hitam yang terdiri dari G
konsentrasi dan & tabung kontrol.
b. !asukkan & ml ekstrak jintan hitam pada tabung 1 dan 1 ml
nutrient broth pada tabung 9, serta & ml bakteri pada tabung
1'.
*. !asukkan masingmasing 1 ml ekstrak jintan hitam ke dalam
tabung & dan 9.
d. Pada tabung 9, *ampur larutan broth dan ekstrak jintan hitam,
lalu tuang 1 ml *ampuran ini pada tabung 6.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 42/55
42
e. Lakukan hal yang sama dengan langkah di atas pada tabung
6.
$. Pada tabung , setelah larutan ter*ampur, buang 1 ml.
g. "etelah itu tabung & ditambahkan perbenihan *air bakteri 1
ml.
h. !aka, -olume masingmasing tabung menjadi & ml seperti
berikut ini
1 & 9 6 : ; G 1'
i. Lalu inkubasikan pada inkubator pada suhu 9;o< selama 1G
&6 jam.
&. 3ari ke&
abung dikeluarkan dari inkubator, kemudian dari masing
masing tabung diambil 1 ose dan diinokulasikan pada medium
agar <B". Lalu diinkubasikan lagi 1G&6 jam pada suhu
9;o<.
9. 3ari ke9
Agar <B" dikeluarkan dari inkubator kemudian dilakukan
pengamatan kuantitati$ pada masingmasing konsentrasi
dengan *ara menghitung jumlah koloni bakteri dengan *olony
*ounter sehingga didapatkan #B!.
6.G "tudi Pendahuluan
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 43/55
43
"etelah dilakukan studi pendahuluan5 eksplorasi di Laboratorium
erpadu 0akultas #edokteran %!! pada tanggal 16 0ebruari &'11 &6
0ebruari &'11 didapatkan hasil sebagai berikut
• #3! sulit diidenti$ikasi, karena warna asli ekstrak jintan hitam
yang *oklat kehitaman dan keruh. "ehingga warna kekeruhan
tidak dapat dibedakan antara konsentrasi yang tinggi maupun
yang rendah, sebab warna yang dihasilkan hampir sama.
• #B! ditentukan dengan konsentrasi ekstrak jintan hitam
sebesar &: E dimana didapatkan adanya penurunan
pertumbuhan bakteri.
6. /iagram Alur Penelitian
ahap 1
2denti$ikasi bakteri Vibrio cholerae
a. Pewarnaan gram
b. %ji biokimia
Perbenihan bakteri
Vibrio cholerae
>kstrak jintan hitam
Pengen*eran ekstrak jintan hitam
dengan menggunakan G konsentrasi
!enambah 1 ml bakteri pada masing
masing konsentrasi ekstrak jintan hitam
2nkubasi 1G&6 jam,
suhu 9;o<
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 44/55
44
6.1' Analisis /ata
/ata yang diperoleh yaitu data konsentrasi ekstrak biji jintan hitam dan
jumlah koloni bakteri. Analisis yang digunakan adalah uji one way A84A, uji
korelasi, dan uji regresi linier.
%ji one way ano-a adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman
total data menjadi komponenkomponen yang mengukur berbagai sumber
keragaman. "e*ara aplikati$, A84A atau analysis o) variance digunakan untuk
!enggunakan media
<B"
2nkubasi 1G&6 jam,
suhu 9;o<
Pengamatan dan
penghitungan #B!
Analisis /ata
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 45/55
45
menguji ratarata lebih dari dua sampel berbeda dan skala pengukuran -ariabel
numerik ("opiyudin, &''). %ji ini untuk menganalisis perbedaan bermakna
terhadap pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak biji jintan hitam dalam
menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae.
%ji korelasi, disamping untuk mengetahui derajat atau keeratan hubungan,
korelasi juga ber$ungsi untuk mengetahui arah hubungan dua -ariabel numerik
("abri, &''). %ji ini untuk menilai arah hubungan antara peningkatan konsentrasi
ekstrak biji jintan hitam dengan jumlah Vibrio cholerae yang tumbuh.
%ji korelasi dan uji regresi linier mempunyai kesamaan dan perbedaan.
Persamaannya keduanya menunjuk hubungan antara dua -ariabel numerik.
Perbedaannya, pada korelasi, $ungsinya adalah sekedar menunjukkan hubungan
saja tanpa -ariabel bebas atau tergantung, sedangkan regresi untuk prediksi, yaitu
meramal nilai -ariabel numerik dengan nilai -ariabel numerik yang lain
("astroasmoro, &'':). %ji ini untuk men*ari kekuatan hubungan yang ada antara
peningkatan konsentrasi ekstrak biji jintan hitam dengan jumlah Vibrio cholerae
yang tumbuh.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
:.1 2denti$ikasi Bakteri Vibrio cholerae
"ebelum digunakan dalam penelitian ini, sampel bakteri
diidenti$ikasi ulang. 2denti$ikasi dilakukan dengan *ara melakukan
pewarnaan gram dengan hasil batang gram negati$ (ditandai dengan
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 46/55
46
warna merah), tes biokimia, yang terdiri dari tes 2!4i< ( -ndole, #ethyl
red, Voges(!roskauer, 6itrate test ), tes motilitas, tes urea, dan tes media
gulagula. 3asil tes biokimia Vibrio cholerae dengan hasil !otilitas (D),
9rease (), -ndole (D), #ethyl red (D), 6itrate (), dan Voges !roskauer
(). "edangkan tes $ermentasi gulagula pada Vibrio cholerae hasilnya
negati$.
:.& >$ek Antimikroba >kstrak Jintan 3itam terhadap Bakteri Vibrio cholerae
:.&.1 #adar Bunuh !inimal (#B!) ekstrak jintan hitam
Prosedur dari metode dilusi tabung adalah untuk menentukan #3!
(#adar 3ambat !inimal) dan #B! (#adar Bunuh !inimal), namun pada
penelitian ini nilai #3! tidak dapat dianalisis, karena tingkat kekeruhannya
bukan menunjukkan adanya pertambahan jumlah koloni bakteri, melainkan warna
asli dari ekstrak yang keruh, sehingga yang dinilai hanya #B!.
#B! ditentukan jika didapatkan penurunan jumlah koloni bakteri
sampai ,E dari inokulum asal. 3asil pertumbuhan koloni bakteri Vibrio
cholerae pada agar <B" tiap konsentrasi ekstrak jintan hitam dapat dilihat pada
lampiran 6. %ntuk memudahkan penghitungan dan memperke*il kesalahan hitung
jumlah koloni maka digunakan colony counter . 3asil dari perhitungan ratarata
jumlah koloni Vibrio cholerae per *awan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
abel :.1 Jumlah koloni ratarata Vibrio cholerae per *awan dalam beberapa
konsentrasi ekstrak jintan hitam ( Nigella sativa L.)
#adar %langan ∑ bakteri ?atarata
bakteri1 & 9
'E (#ontrol kuman)
',;GE
1,:E
9,1&:E
,&:E
1&,:E
9&:
&61
1;'6
16
:1
:
&'
&9;9
1GG
19&G
9;
;
&:'6
&'&
1;1
19:&
:;'
;'
G
GG1
:&;9
616
1;&
&16
&GG
&&6
1;:G
19G&
:;:
;&
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 47/55
47
&:E
:'E
1''E
#ontrol bahan
&
'
'
'
9
'
'
'
1
'
'
'
'
'
'
&
'
'
'"umber data primer yang diolah (&'11)
/ari tabel :.1 memperlihatkan bahwa terjadi penurunan jumlah ratarata
koloni bakteri Vibrio cholerae seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak
jintan hitam. Pada penelitian ini #B! ekstrak jintan hitam terhadap koloni Vibrio
cholerae, ditetapkan pada konsentrasi &:E.
"edangkan hasil perhitungan ratarata jumlah koloni bakteri Vibrio
cholerae per ml (1') dapat dilihat pada tabel berikut
abel :.& Jumlah koloni Vibrio cholerae per ml (1') dalam beberapa konsentrasi
ekstrak jintan hitam ( Nigella sativa L.)
#adar %langan ∑ bakteri ?atarata
bakteri1 & 9
'E (#ontrol kuman)
',;GE
1,:E
9,1&:E
,&:E
1&,:E
&:E
:'E
1''E
#ontrol bahan
1,&:
',9&
',:;
',::
',&''
','&:
',''';
'
'
'
1,1&1
',1
',;9&
',:1&
',&6:
','9'
','''1
'
'
'
',
',G';
',6:
',:&1
',&&'
','&;
','''9
'
'
'
9,96:
&,:
&,'9:
1,''
',
','G&
',''11
'
'
'
1,11:
',GG:
',;G
',:99
',&&1
','&;
','''9
'
'
'"umber data primer yang diolah (&'11)
#eterangan 8se #alibrasi 1 ml 9G ose
∑ #oloni per ml ∑ #oloni per *awan ose kalibrasi
/ari tabel :.& dapat dilihat bahwa ratarata jumlah koloni bakteri Vibrio
cholerae per ml (1') yang dihasilkan pada agar <B" berbeda tiap kelompok
perlakuan. Jumlah ratarata koloni Vibrio cholerae per ml (1') terus menurun
seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak jintan hitam.
%ntuk menganalisis perbedaan bermakna terhadap pengaruh beberapa
konsentrasi ekstrak biji jintan hitam dalam menghambat pertumbuhan Vibrio
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 48/55
48
cholerae per ml (1') dilakukan uji 3ne :ay +N3V+, dimana syaratnya adalah
distribusi data harus normal dan -arians data harus sama. Pada bagian %ji
normalitas, pada lampiran :, didapatkan nilai p ',1;. #arena nilai p R ',':,
maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal. "edangkan dari parameter
Normal ( plot dan *etrended ( plot terlihat data menyebar di sekitar garis,
yang dapat diinterpetasikan bahwa distribusi data normal.
"est o) homogenity pada lampiran :, terlihat bahwa nilai signi$ikansi (p)
'.16&. #arena nilai p R ',': maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
perbedaan karakteristik antar kelompok data yang dibandingkan dengan kata lain
-arians data adalah homogen. #arena -arians data sama, maka uji 3ne way
+N3V+ pada lampiran : adalah -alid. Pada uji 3ne way +N3V+, diperoleh p
'.''' yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah koloni bakteri
Vibrio cholerae per ml (1') akibat pengaruh perlakuan pada berbagai ma*am
konsentrasi ekstrak jintan hitam yang dilakukan.
%ntuk mengetahui konsentrasi ekstrak jintan hitam mana saja yang
berbeda se*ara signi$ikan dengan yang tidak signi$ikan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan koloni Vibrio cholerae, maka dilakukan uji !ost(8oc test sebagai uji
lanjutan dari 3ne way +N3V+. /engan hasil pengujian seperti pada lampiran :.
Pada uji !ost(8oc test , jika nilai p R ',': maka -ariabel tidak signi$ikan. Pada
perbandingan jumlah koloni bakteri Vibrio cholerae per ml (1') yang dihasilkan
pada agar <B" antar kelompok kontrol negati$ dengan berbagai ma*am
konsentrasi ekstrak jintan hitam menunjukkan perbedaan yang signi$ikan. amun
perbandingan antara 1&,:E dengan konsentrasi &:E, :'E dan 1''E tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang signi$ikan.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 49/55
49
Cambar plot respon dari pengaruh perlakuan berbagai ma*am konsentrasi
ekstrak jintan hitam terhadap jumlah koloni bakteri Vibrio cholerae per ml (1'),
dapat ditunjukkan pada gambar :.1 sebagai berikut
.....1.1.
e a o
Cambar :.1 Plot respon pengaruh perlakuan dari -ariasi konsentrasi ekstrak jintan
hitam terhadap jumlah koloni bakteri Vibrio cholerae per ml (1').
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 50/55
50
Plot respon di atas menunjukkan besarnya pengaruh perlakuan berbagai
ma*am konsentrasi ekstrak jintan hitam terhadap jumlah koloni bakteri Vibrio
cholerae per ml (1'
). Berdasarkan plot respon tersebut dapat dibentuk urutan dari
perlakuan konsentrasi ekstrak jintan hitam dengan ratarata jumlah koloni bakteri
Vibrio cholerae per ml (1') yang dihasilkan pada agar <B" dari urutan ratarata
terbanyak hingga ratarata jumlah koloni bakteri Vibrio cholerae yang paling
sedikit. Pada konsentrasi 'E menunjukkan jumlah koloni bakteri Vibrio cholerae
terbanyak, sedangkan konsentrasi &:E, :'E, dan 1''E sudah terlihat penurunan
koloni bakteri Vibrio cholerae yang semakin drastis.
Besarnya hubungan dan pengaruh dari beberapa konsentrasi ekstrak biji
jintan hitam dengan jumlah Vibrio cholerae per ml (1'), maka dilakukan uji
korelasi dan uji regresi linier. ilai kolerasi dari konsentrasi ekstrak jintan hitam
dengan jumlah koloni bakteri per ml (1') sebesar ',1 dengan nilai signi$ikansi
(p',''' S ','1), hal ini menunjukkan kolerasi yang terjadi adalah kolerasi
berbanding terbalik, yang artinya kenaikan konsentrasi ekstrak jintan hitam
menyebabkan penurunan jumlah koloni per ml (1').
Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh berbagai ma*am konsentrasi ekstrak jintan hitam terhadap koloni Vibrio
cholerae per ml (1'
). Berdasarkan uji regresi linier , nilai koe$isien determinasi
(? "uare? &) untuk jumlah koloni per ml (1') sebesar 9;,E. Artinya bahwa
9;,E jumlah koloni Vibrio cholerae dipengaruhi oleh ekstrak jintan hitam.
"edangkan sisanya yaitu &,1E dipengaruhi oleh $aktor lain yang tidak dibahas
pada penelitian ini, seperti kandungan senyawa antimikroba, suhu, p3
lingkungan, atau materi organik.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 51/55
51
BAB 6
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, #B! didapatkan pada
konsentrasi &:E. #B! ditentukan jika pada plate didapatkan penurunan jumlah
koloni bakteri sampai ,E dari inokulum asal. /ari hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signi$ikan pada jumlah koloni
akibat pengaruh perlakuan masingmasing konsentrasi ekstrak (p',''' S ','1).
"emakin tinggi konsentrasi ekstrak jintan hitam, maka akan menurunkan koloni
bakteri Vibrio cholerae (r ',1 I p',''' S ','1) yang tumbuh pada agar
<B" dan menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi ekstrak jintan hitam
berpengaruh sebesar 9;,E terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Vibrio
cholerae (? & 9;,E I P ',''' S ','1). "edangkan sisanya yaitu &,1E diduga
karena adanya $aktor lain, seperti kandungan +at kimia, suhu, p3 lingkungan,
jenisdan substrat terlarut, atau materi organik (/+en, &''9).
Pada penelitian ini, menggunakan +at kimia berupa etanol sebagai pelarut
ekstrak, tetapi kemungkinan +at kimia ini tidak berpengaruh pada e$ek
antimikroba yang terjadi, karena ekstrak etanol telah mengalami proses
e-aporasi. "edangkan suhu, kemungkinannya sebagai $aktor yang berpengaruh
sangat ke*il, karena suhu inkubator telah diatur sesuai dengan habitat
pertumbuhan bakteri. Jadi kemungkinan $aktor lain yang berpengaruh adalah p3
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 52/55
52
lingkungan, materi organik dan senyawa antimikroba. Beberapa bakteri dapat
melakukan penguraian materi organik se*ara anaerob, dengan *ara menghidrolisa
komponen organik kompleks menjadi komponen organik sederhana. "elain itu,
kerja antibakteri juga memerlukan p3 tertentu, namun pada umumnya bakteri
memiliki jarak p3 yang sempit (/+en, &''9).
3asil penelitian di atas membuktikan bahwa ekstrak jintan hitam dapat
ber$ungsi sebagai antimikroba seperti Vibrio cholerae. 3al ini diduga karena
ekstrak jintan hitam mengandung berbagai senyawa yang berpotensi sebagai
antimikroba, yaitu alkaloid, )lavonoid glicosides, saponin, dan volatile oil I yang
terdiri dari thymol, thymo0uinone(dithymo0uinone, anethole, dan terpenoid
(2ndah, &'').
!ekanisme antimikroba dari alkaloid adalah dengan *ara mengganggu
komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, ditambah pula lapisan
peptidoglikan bakteri gram negati$ yang tipis memudahkan perusakan, sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk se*ara utuh dan menyebabkan kematian sel
(Juliantina, &''G).
"hymo0uinone(dithymo0uinone selain bekerja di dinding sel, seperti
mekanisme di atas, juga menghambat bakteri dengan menghambat bagian pili,
mengganggu konjugasi sel akibatnya replikasi bakteri terhambat yang akan
menyebabkan replikasi terganggu, dan akhirnya menyebabkan kematian bakteri,
serta hambatan pili mengakibatkan hambatan adhesi, di mana bakteri akan
kesulitan melekat pada hospes, dan akan menurunkan -irulensi (Clobinmed
so*iety, &'1').
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 53/55
53
"edangkan )lavonoid glicosides, saponin, thymol , terpenoid, dan anethole
bekerja dengan merusak membran sitoplasma, namun diantaranya bekerja pada
$raksi yang berbeda. !embran sitoplasma merupakan barier yang $ungsinya
mengatur keluar masuknya bahanbahan dari dalam sel atau dari luar sel, dan
hanya bahanbahan tertentu saja yang dapat melewatinya. ang kemudian
$ungsinya akan dihambat sehingga menyebabkan ketidakmampuan sel untuk
tumbuh dan menyebabkan kematian sel (2ndah, &''). "aponin bekerja dengan
merusak $raksi protein membran sel, sehingga pengendalian susunan protein dari
sel bakteri menjadi terganggu. /an gangguan integritas sitoplasma ini berakibat
pada lolosnya makromolekul, dan kebo*oran materi intraseluler serta ion dari sel.
"ehingga bakteri kehilangan bentuk dan akan lisis ("usanti, &''G).
"hymol dan terpenoid bekerja dengan merusak $raksi lipid, sehingga
menyebabkan akti-itas bekteri menurun dan menyebabkan pembentukan energi
juga terhambat, sehingga terjadi kematian sel (?andhawa, &'').
3asil penelitian ini sesuai dengan teori mengenai berbagai ma*am $aktor
yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, salah satu *ontohnya adalah
konsentrasi +at antimikroba, di mana pada umumnya semakin tinggi konsentrasi
suatu +at, maka semakin tinggi pula daya antimikrobanya (/+en, &''9).
Penelitian terdahulu terbukti bahwa ekstrak jintan hitam mampu sebagai
+at antimikroba terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan nilai #B!
sebesar &:E, dan nilai regresi ? & sebesar G9,E. "elain itu, biji jintan hitam dapat
menghambat bakteri Salmonella typhi dengan nilai #B! sebesar ,&:E dan
besarnya pengaruh konsentrasi ekstrak jintan hitam terhadap penurunan koloni
bakteri sebesar ;,6E (2ndah, &'').
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 54/55
54
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
;.1 #esimpulan
>kstrak jintan hitam memiliki e$ek antimikroba terhadap bakteri Vibrio
cholerae dengan nilai #B! (#adar Bunuh !inimal) sebesar &:E, dan
besarnya pengaruh konsentrasi ekstrak jintan hitam terhadap penurunan
koloni bakteri Vibrio cholerae sebesar 9;,E.
;.& "aran
1. /iperlukan metode lain, misalnya dilusi agar, sehingga #adar 3ambat
!inimal (#3!) ekstrak jintan hitam terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio
cholerae dapat dinilai turbiditasnya.
&. /iperlukan penelitian lebih lanjut mengenai bahan akti$ yang terdapat
dalam ekstrak jintan hitam, untuk menentukan mekanisme kerja yang pasti
terhdap pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae.
9. /iperlukan penelitian lebih lanjut untuk uji e$ek antimikroba ekstrak jintan
hitam ( Nigella sativa L.) terhadap Vibrio cholerae se*ara in vivo sehingga
dapat diketahui konsentrasi ekstrak jintan hitam yang aman dan e$ekti$
untuk digunakan.
6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk uji antimikroba ekstrak jintan
hitam terhadap bakteri yang lain.
7/21/2019 culex q tugas akhir
http://slidepdf.com/reader/full/culex-q-tugas-akhir 55/55
55