curah hujan efektif rachmat

3

Click here to load reader

Upload: handoko-manuel-apriliyanto-siagian

Post on 26-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Curah Hujan Efektif Rachmat

Nama : Rachmat Septrio Wijaya

NIM : 05111002015

Prodi : Teknik Pertanian

Curah Hujan

Curah hujan (presipitasi) adalah curahan hujan atau turunnya air dari atmosfer ke

permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan

curah hujan dan salju di daerah beriklim sedang (Asdak, 1995). Curah hujan adalah jumlah

air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan

tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi.

Satuan curah hujan adalah mm, inch. Terdapat beberapa cara mengukur curah hujan. Curah

hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak

menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam

luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau

tertampung air sebanyak satu liter. Curah hujan kumulatif (mm) : merupakan jumlah hujan

yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang

waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Daerah Prakiraan Musim

(DPM).

Curah Hujan Efektif (Re)

Curah hujan efektif adalah curah hujan yang jatuh selama masa tumbuh tanaman,

yang dapat digunakan untuk memenuhi air konsumtif tanaman. Besarnya curah hujan

ditentukan dengan 70% dari curah hujan rata – rata tengah bulanan dengan kemungkinan

kegagalan 20% ( Curah hujan R80). Dengan menggunakan Basic Year dengan rumus:

R80 = n/5 + 1

dengan n adalah periode lama pengamatan.

Curah hujan efektif diperoleh dari 70% x R80 per periode waktu pengamatan. Apabila

data hujan yang digunakan 10 harian maka persamaannya menjadi :

Re padi =(R80x 70%)/10 mm/hari.

Re tebu =(R80x60%)/ 10 mm/hari.

Re palawija = (R80 x 50%) / 10 mm/hari

Curah hujan efektif juga dapat dihitung dengan menggunakan metode Log Pearson III

berdasarkan data hujan yang tersedia. Hujan yang diharapkan terjadi selama satu musim

tanam berlangsung disebut curah hujan efektif. Masa hujan efektif untuk suatu lahan

persawahan dimulai dari pengolahan tanah sampai tanaman dipanen, tidak hanya selama

masa pertumbuhan (Pasandaran dan Taylor, 1984).

Page 2: Curah Hujan Efektif Rachmat

Curah hujan efektif untuk tanaman lahan tergenang berbeda dengan curah hujan

efektif untuk tanaman pada lahan kering dengan memperhatikan pola periode musim hujan

dan musim kemarau. Perhitungan curah hujan efektif dilakukan atas dasar prinsip hubungan

antara keadaan tanah, cara pemberian air dan jenis tanaman (Handayani, 1992). Besarnya

curah hujan efektif diperoleh dari pengolahan data curah hujan harian hasil pengamatan pada

stasiun curah hujan yang ada di daerah irigasi/daerah sekitarnya dimana sebelum menentukan

curah hujan efektif terlebih dahulu ditentukan nilai curah hujan andalan yakni curah hujan

rata-rata setengah bulanan (mm/15 hari) dengan kemungkinan terpenuhi 80% dan

kemungkinan tak terpenuhi 20% dengan menggunakan rumus analisis (Chow, 1994).

Menurut Oldeman dan Syarifuddin (1977), curah hujan yang jatuh dan efisien untuk

pertumbuhan tanaman tergantung pada curah hujan, topografi, sistem penanaman dan fase

pertumbuhan. Curah hujan efektif dapat dihitung secara empiris yang dinyatakan dengan :

1. Curah hujan efektif untuk padi

       Re  =  1.0 (0.82X – 30)

2. Curah hujan efektif untuk palawija

       Re  =  0.75 (0.82X – 30)

Keterangan :

Re     =  Curah hujan efektif (mm/hari)

            X     =   Curah hujan rata-rata bulanan (mm/bulan)