cytarabine dose for acute myeloid leukemi1 belum fix

10
 CYTARABINE DOSE FOR ACUTE MYELOID LEUKEMIA LATAR BELAKANG Sitarabin (ara-C) adalah obat penting dalam pengobatan leukemia myeloid akut (AML). Dosis tinggi sitarabin (2000-3000 mg per meter persegi area permukaan tubuh) adalah racun, tapi hasil dari kekambuha n-kelangsunga n hidu p lebih tingg i daripa da dosis konvensiona l, yaitu 100 sampa i 400 mg per meter persegi. Dosis tingka t menenga h belum dievaluasi secara menyeluruh. METODE Kami membanding kan dua regimen indu ksi pada pasien u sia 18 sampai 60 tahun (ra ta-rata, 49) yang baru didiagnosis AML. Kelompok dosis-menengah, dengan total 431 pasien, menerima sitarabin pada dosis 200 mg per meter persegi yang diberikan secara infus intravena se lama 24 jam se lama siklus 1 terapi in duksi dan 1000 mg pe r meter persegi dengan infus selama 3 jam dua kali sehari selama siklus 2, terapi induksi. Kelompok dosis tinggi, sebesar 429 pasien, menerima regimen dosis-meningkat dari 1000 mg sitarabin per meter persegi setiap 12 jam dalam siklus pertama dan 2000 mg per meter persegi dua kali sehari dalam siklus kedua. Pasien dengan respon lengkap yang tidak menerima tambahan sitarabin tapi menerima terapi konsolidasi dalam siklus ketiga dari kemoterapi (mitoxantrone- etoposid) atau mengalami Transplantasi sel induk autologus atau alogenik. Tingkat remisi lengkap, tingkat kelangsungan hidup, dan efek toksik dinilai untuk masing-masing kelompok perlakuan. HASIL Pada median yang difollow up selama 5 tahun, tidak ada perbedaan signifikan yang tercatat antara kelompok dosis menengah dan kelompok dosis tinggi sehubungan dengan tingkat remisi lengkap (80% dan 82%, masing-masing), kemungkinan kambuh, kelangsungan hidup bebas pada 5 tahun (34% dan 35%), atau kelangsungan hidup secara keseluruhan (40% dan 42%).Dosis tinggi sitarabin yang diadakan tidak a da keuntung an yang jelas d alam setiap subkelompok prognostik. Perlakuan dosis tinggi mengakibatkan insiden efek toksik grade 3 dan grade 4 yang leb ih tinggi (dalam siklus pertama), rawa t inap yang berkepa njangan, dan

Upload: putriulfasani

Post on 12-Jul-2015

158 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 1/10

 

CYTARABINE DOSE FOR ACUTE MYELOID LEUKEMIA

LATAR BELAKANG

Sitarabin (ara-C) adalah obat penting dalam pengobatan leukemia myeloid akut

(AML). Dosis tinggi sitarabin (2000-3000 mg per meter persegi area permukaan tubuh)

adalah racun, tapi hasil dari kekambuhan-kelangsungan hidup lebih tinggi daripada dosis

konvensional, yaitu 100 sampai 400 mg per meter persegi. Dosis tingkat menengah belum

dievaluasi secara menyeluruh.

METODE

Kami membandingkan dua regimen induksi pada pasien usia 18 sampai 60 tahun (rata-rata,

49) yang baru didiagnosis AML. Kelompok dosis-menengah, dengan total 431 pasien,

menerima sitarabin pada dosis 200 mg per meter persegi yang diberikan secara infus

intravena selama 24 jam selama siklus 1 terapi induksi dan 1000 mg per meter persegi

dengan infus selama 3 jam dua kali sehari selama siklus 2, terapi induksi. Kelompok dosis

tinggi, sebesar 429 pasien, menerima regimen dosis-meningkat dari 1000 mg sitarabin per

meter persegi setiap 12 jam dalam siklus pertama dan 2000 mg per meter persegi dua kali

sehari dalam siklus kedua. Pasien dengan respon lengkap yang tidak menerima tambahan

sitarabin tapi menerima terapi konsolidasi dalam siklus ketiga dari kemoterapi (mitoxantrone-

etoposid) atau mengalami Transplantasi sel induk autologus atau alogenik. Tingkat remisi

lengkap, tingkat kelangsungan hidup, dan efek toksik dinilai untuk masing-masing kelompok 

perlakuan.

HASIL

Pada median yang difollow up selama 5 tahun, tidak ada perbedaan signifikan yang tercatat

antara kelompok dosis menengah dan kelompok dosis tinggi sehubungan dengan tingkat

remisi lengkap (80% dan 82%, masing-masing), kemungkinan kambuh, kelangsungan hidup

bebas pada 5 tahun (34% dan 35%), atau kelangsungan hidup secara keseluruhan (40% dan

42%).Dosis tinggi sitarabin yang diadakan tidak ada keuntungan yang jelas dalam setiap

subkelompok prognostik. Perlakuan dosis tinggi mengakibatkan insiden efek toksik grade 3

dan grade 4 yang lebih tinggi (dalam siklus pertama), rawat inap yang berkepanjangan, dan

Page 2: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 2/10

 

pemulihan neutrofil tertunda (dalam siklus kedua) dan pemulihan trombosit (Dalam siklus

kedua dan ketiga).

KESIMPULAN

Terapi induksi dengan sitarabin pada dosis rendah sudah menghasilkan efek antileukemic

maksimal untuk semua titik respon akhir. Sugesti dari keadaan dalam hubungan antara

respon dosis lebih tinggi deangan level dosis ini dosis. Dosis tinggi sitarabin menghasilkan

efek racun yang berlebihan tanpa manfaat terapeutik. (nomor Registrasi Percobaan Belanda,

NTR230.)

Cytarabine merupakan salah satu obat landasan dalam pengobatan leukemia myeloid

akut (AML) selama lebih dari tiga dekade.1

Pada awalnya digunakan dalam terapi remisi

induksi dalam dosis 100 sampai 200 mg per meter persegi luas permukaan tubuh. Sejak 

tahun 1975-1985, peneliti mulai mengevaluasi penggunaan terapi cytarabine dosis tinggi,

diberikan dalam dosis 3000 mg per meter persegi dua kali sehari selama 6 hari.2,3

Dalam

suatu kelompok tunggal penelitian, tingkat respons yang tinggi telah dicatat di antara pasien

yang kambuh/relaps dan hasil yang memberi harapan telah dilaporkan bagi mereka dengan

diagnosis baru dari AML.2-4

Selanjutnya, penelitian secara acak menunjukkan bahwa empat

siklus cytarabine dalam dosis 3000 mg per meter persegi yang diberikan dua kali sehari pada

hari ke-1, ke- 3, dan ke- 5 dan diberikan setelah remisi lengkap, ternyata lebih baik 

dibanding dengan cytarabine dalam dosis 100 atau 400 mg per meter persegi sehubungan

dengan kelangsungan hidup secara keseluruhan dan survival tanpa kambuh pada pasien yang

lebih muda dari 60 tahun.5

cytarabine dosis tinggi telah menjadi terapi

konsolidasi postremission yang dapat diterima di lembaga-lembaga AS dan Eropa

merupakan bagian pengobatan mereka.6-8

Selain itu, cytarabine dosis tinggi juga telah

dibandingkan dengan cytarabine dosis konvensional sebagai pengobatan/terapi remisi

induksi dalam dua penelitian.9,10

Salah satu studi9 dievaluasi cytarabine dalam dosis 3000 mg

per meter persegi dua kali sehari yang dikombinasikan dengan daunorubisin dan

etoposid dalam satu siklus, dan studi lainnya10 dalam dosis 2000 mg per meter

persegi (bersamaan dengan daunorubisin) dalam satu siklus. Kedua studi menunjukkan

bahwa penurunan kemungkinan kambuh dan ketahanan hidup tanpa kambuh lagi untuk 

kelompok perlakuan dengan cytarabine dosis tinggi. Keuntungan dari kekambuhan lebih

sedikit diimbangi dengan angka kematian yang lebih besar selama

Page 3: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 3/10

 

terapi induksi (terutama pada pasien di atas usia 50 tahun) dan kelangsungan hidup secara

keseluruhan tidak membaik.

Meskipun cytarabine dosis tinggi sekarang sedang digunakan untuk terapi

induksi 11,12 atau terapi konsolidasi, 7,8 ini belum tepat dibandingkan dengan cytarabine

dosis menengah, yang dapat mengakibatkan efek maksimal dari anti tumor

dengan toksisitas kurang. Oleh karena itu, kami membandingkan hasil bagi pasien yang

diberikan cytarabine dosis tinggi (2000-3000 mg per meter persegi) dengan pasien yang

diberi cytarabine dosis menengah (sekitar sepertiga dosis total yang tinggi). Di sini kami

melaporkan hasil studi yang membandingkan cytarabine dosis tinggi dengan cytarabine

dosis menengah sebagai terapi induksi remisi pada pasien dengan AML dan

pasien dengan sindrom myelodysplastic dan Refractory Anemia Excess Blasts (RAEB) yang

berumur 60 tahun atau lebih muda.

METODE

PERSYARATAN

Pasien dengan diagnosa AML baru yang berusia 18 sampai 60 tahun merupakan usia yang

memenuhi syarat jika mereka memiliki diagnosis patologis yang dikonfirmasi dan

myeloblasts paling kurang 20% di sumsum tulang atau RAEB dan score prognostik 

internasional13

dari 1,5 atau lebih tinggi (pada skala 0 sampai 3.0, dengan skor yang lebih

tinggi menunjukkan prognosis yang lebih buruk), dengan status skor kinerja Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) 2 atau lebih rendah (pada skala 0 sampai 5, dengan angka yang

lebih rendah menunjukkan status kinerja yang lebih baik).

(Deskripsi dari klasifikasi skor prognostik internasional dan skala kinerja WHO,

serta kriteria eksklusi untuk penelitian ini, dapat ditemukan dalam Lampiran Tambahan,

tersedia dengan teks lengkap artikel ini di NEJM.org.)

Studi Desain

Penelitian ini dirancang oleh Kelompok Kerja Leukemia dari Kelompok Percobaan Koperasi

Belanda-Belgia hemato-Onkologi (HOVON) dan Kelompok Swiss untuk Clinical Cancer

Research (SAKK). Pasien secara acak diminta untuk aturan remisi-induksi, salah satunya

antara cytarabine dosis menengah14 15

atau sitarabin dosis tinggi. Procedure pengacakan ini

Page 4: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 4/10

 

dijelaskan dalam Lampiran Tambahan.16

Siklus 1 untuk kelompok dosis menengah termasuk 

idarubicin dengan dosis 12 mg per meter persegi diberikan sebagai infus 3-jam pada hari ke-

5, ke-6, dan ke-7 dan sitarabin pada dosis 200 mg per meter persegi diberikan sebagai infus

lanjutan pada hari ke-1 sampai hari ke-7.15

Siklus 1 untuk kelompok dosis tinggi dengan

aturan yang sama, kecuali sitarabin yang diberikan pada dosis 1000 mg per meter persegi,

dalam infus 3-jam, setiap 12 jam pada hari ke-1 sampai hari ke-5. Siklus 2 untuk kelompok 

dosis menengah terdiri dari amsacrine pada dosis 120 mg per meter persegi, dalam 1-jam

infus, pada hari ke-3, ke-5 dan ke-7 ditambah sitarabin pada dosis 1000 mg per meter persegi

yang diberikan intravena untuk 3 jam dua kali sehari pada hari ke-1 sampai ke-6.15

Siklus 2

untuk kelompok dosis tinggi dengan aturan yang sama, kecuali sitarabin yang diberikan

secara intravena pada dosis 2000 mg per meter persegi untuk 6 jam dua kali sehari pada hari

ke-1, ke- 2, ke- 4, dan ke-6.

Selama bagian terakhir dari penelitian ini, pasien juga secara acak diminta untuk granulocyte

colony-stimulating factor (G-CSF) / faktor perangsang koloni granulosit priming atau no

priming, untuk mengkonfirmasi hasil studi HOVON-SAKK sebelumnya, yaitu G-CSF

priming pada pasien dengan AML (nomor Registrasi Uji Coba Belanda, NTR230), di mana

G-CSF diberikan pada hari ke-0 sampai ke-7 selama siklus 1 dan 2.15

Pasien yang memiliki

remisi lengkap setelah siklus 2 diobati dengan satu program konsolidasi kemoterapi

tambahan atau autologous atau alogenik Transplantasi sel induk sesuai dengan strategi risiko-

diadaptasi (lihat Lampiran Tambahan).

Penyidikan terhadap sponsor penelitian ini tidak melibatkan perusahaan farmasi. Hal itu

disetujui oleh komite etika dari lembaga yang berpartisipasi dan dilakukan sesuai dengan

Deklarasi Helsinki. Semua pasien memberikan persetujuan tertulis.

HOVON Data Center bertanggung jawab untuk manajemen data pusat, dan salah satu penulis

melakukan analisis. Keputusan untuk menyerahkan naskah untuk publikasi dibuat oleh

kelompok kooperativ. Dua dari para penulis menulis draft pertama terhadap naskah, yang

diedarkan untuk komentar kepada penulis lain. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan

protokol), tersedia di NEJM.org.

Page 5: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 5/10

 

 

KARAKTERISTIK KLINIK DAN KLASIFIKASI RESIKO

Gambaran Klinis dan hematologi yang terdaftar pada diagnosis. Berdasarkan

karyotip sel leukemia mereka,pasien diklasifikasikan dalam kategori prognosis.

KRITERIA RESPON DAN titik AKHIR

Tingkat respon komplit, tingkat relaps dan tingkat kelangsungan hidup

keseluruhan telah diuraikan secara rinci sebelumnya. Kelangsungan hidup secara

bebas, titik akhir utama, dianggap sebagai interval dari pengacakan waktu

kematian, relaps, atau dokumen kegagalan untuk menginduksi remisi lengkap

dalam dua siklus. Relaps-kelangsungan hidup untuk pasien dengan remisi

lengkap selama pemberian pengobatan dihitung dari tanggal respon terhadap

relaps atau kematian saat pasien berada dalam remisi lengkap. Kematian dini

dalam waktu 7 hari setelah di mulai siklus 1, dan kematian selama di induksi

antara 8 dan 30 hari setelah dimulai siklus 1.

ANALISA STATISTIK

Yang diharapkan tingkat remisi lengkap dalam kelompok dosis

menengah adalah 80%, dengan yang diharapkan tingkat kebebasan kelangsungan

hidup dari 31% dalam 3 tahun dan 25% dalan 5 tahun. Yang diperkirakan

pendaftar adalah 800 pasien, dengan tambahan tindak lanjut 1 tahun setelah

pasien terakhir masuk sebelum analisa selesai,yang akan menghasilkan 490 pada

kebebasan kelangsugan hidup. Dua sisi yang tergolong pada uji yang significan

dari 0,05 akan memberi kekuatan dari 86% untuk menunjukkan peningkatan

angka kehidupan pada kelompok dosis tinggi, dengan perbandingan resiko dari

0.76, yang sesuai dengan peningkatan pada tahun ke 5 kejadian angka kehidupan

bebas dari 25% menjadi 35%. Semua analisis dilaksanakan sesuai dengan

prinsip, dengan mengabaikan pelaksanaan, lima pasien dari dosis rendah dan

empat pasien dari dosis tinggi dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat. Analisa

terjadinya penurunan efek dari kelompok pengobatan dan peristiwa angka

kematian semuanya dapat bertahan hidup. Analysa ini dilaksanakan dengan dan

tanpa penyesuaian. Kemungkinan sama dari efek pengobatan pada kelompok 

diperkirakan dari perbandingan titik akhir angka kehidupan untuk masing-masing

kelompok 95%. Analisa ini dilaksanakan untuk satu angka terbatas dari

kelompok sesuai umur (tiga kelompok dengan ukuran sama), status kinerja di

Page 6: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 6/10

 

masukan, primer atau sekunder AML, dan risiko cytogenetic. Kekuatan test dari

interaksi adalah terbatas, untuk uji seperti ini. analisa resiko biasanya

menghitung kumulatif risiko dari kegagalan pengobatan pada pasien, siapa yang

akan relaps setelah penurunan dosis atau siapa yang akan mati. Semua Nilai

keduanya belum disesuaikan untuk beberapa test.

Pasien

Selama fase awal penelitian (januari 2001 hingga September 2001), kami secara acak 

meminta 76 pasien untuk menerapkan salah satu dari dua regimen induksi, setelah pasti,

protocol telah mulai di inisiasi (lihat lampiran tambahan). Antara 14 januari 2002 dan 18 juli

2006, kami secara acak meminta 860 pasien yang memenuhi syarat dan di evaluasi dengan

AML (821) atau RAEB (39) untuk cytarabine dosis menengah (431) atau cytarabine dosis

tinggi (429) (tabel 1). Dengan median difollow-up dari pasien masih hidup (349) adalah 66

bulan. Respon pengobatan dan Hasil

Sebanyak 858 pasien menerima terapi induksi siklus 1, 748 (87%) di antaranya

menerima terapi induksi siklus 2, dengan distribusi yang sama antara kelompok dosis

menengah dan dosis tinggi (tabel 2). Pada bagian akhir penelitian, pasien secara di tunjukkan

untuk priming G-CSF (201 [23%]) atau tidak ada priming dalam siklus 1 dan 2. 15 tingkat

remisi lengkap adalah mirip bagi kelompok pengobatan dosis menegah dan dosis tinggi (80%

dan 82%, masing-masing) (tabel 2).

Pasien dengan respon lengkap (694) menerima siklus kemoterapi ketiga untuk 

konsolidasi (34%) atau mengalami transplantasi sel induk autologous (13 %) atau

transplantasi sel induk alogenik (35%), dengan tidak ada perbedaan yang signifikanberdasarkan apakah mereka telah di berikan dengan cytarabine dosis menengah atau dosis

tinggi (tabel 2). Yang tersisa 124 pasien (18%) yang tidak menerima terapi konsolidasi

setelah siklus 2.

Pada kelompok dosis menengah, 170 pasien mengalami kekambuhan dan 260

meninggal, termasuk 31 saat pasien berada di remisi lengkap pertama. Pada kelompok dosis

tinggi, 157 pasien mengalami kekambuhan dan 251 meninggal, termasuk 46 saat pasien

berada di remisi lengkap pertama.

Page 7: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 7/10

 

Pada 5 tahun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok dosis menengah

dan kelompok dosis tinggi dalam tingkat kelangsungan hidup secara bebas (34% dan 35%,

masing-masing) atau kelangsungan hidup secara keseluruhan (40% dan 42%) (tabel 2 dan

gambar 1). Probabilitas kumulatif 5 tahun untuk risiko kegagalan bersaing setelah remisi

lengkap yang juga mirip dalam dua kelompok : 39% dan 37%, masing-masing untuk kambuh

dan 7% dan 11% untuk kematian selama remisi lengkap pertama.

FAKTOR PROGNOSTIC DAN ANALISIS SUBGRUP

Table 3 menunjukkan tingkat kelangsungan hidup bebas dan survival keseluruhan

selama 5 tahun sesuai dengan kelompok perlakuan dan factor-faktor prognostic.

Factor prognostic yang paling kuat adalah fitur-fitur cytogenetic. 83 pasien

dengan karyotype monosomal yang memiliki tingkat remisi lengkap yang rendah

(52%) dan tingkat survival bebas yang sangat rendah (5%) dan kelangsungan

hidup keseluruhan (7%). 132 pasien dengan cytogenetic buruk/negatif yang tidak 

normal tapi tanpa karyotype monosomal memiliki tingkat remisi komplet yang

lebih tinggi (77%), Dengan tingkat kelangsungan hidup bebas dan survival

keseluruhan yaitu 21% dan 31%,berturut-turut. Pasien dengen AML risk sedang

memiliki tingkat remisi komplet yang lebih tinggi (85%) dan tingkat survival

bebas dan tingkat survival keseluruhan 5 tahun yaitu 39% dan 44% berturut-turut.

Hasil yang lebih baik lebih nyata pada 88 pasien dengan abnormalitas dari faktor

ikatan inti ( core-binding factor), dengan suatu tingkat remisi lengkap yaitu 91%,

tingkat survival bebas dan tingkat survival keseluruhan 5 tahun dari 52% dan

65% berturut-turut. Hasil dalam 5 tahun lebih rendah di antara pasien yang lebih

tua dari usia 50 tahun atau lebih muda, dan survival keseluruhan 33% vs 46% p

< 0.001) dan yang memiliki AML sekunder (24% survival bebas, vs 36% untuk 

diluar AML sekunder [p<0.004]). Dan survival keseluruhan 28% vs 42%

[p<0.004]. penyesuaian terhadap faktor-faktor dalam analisis multivariat regresi

COX tidak mengubha fakta bahwa kedua kelompok perlakuan memiliki hasil

yang sama.

Dalam rangka mengeksplorasikan efek perbedaan yang mungkin terhadap tretment

cytarabin dosis tinggi di salah satu kelompok, efek pengobatan diperkirakan

secara terpisah dengan rasio bahaya untuk kelangsungan hidup bebas dan

survival keseluruhan, dengan interval kepercayaan 95 % yang dikombinasikan

dengan tes untuk interaksi. Tidak ada satu pun dari kasus merupakan tes untuk 

interaksi yang signifikan(nilai P untuk semua interaksi adalah >0,01).

Page 8: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 8/10

 

Data tidak menunjukkan keuntungan dari treatment cytarabin dosis tinggi pada

pasien dengan core-binding factor AML. Hanya dalam subkelompok dengan

kariotype monosomal dengan tingkat ketahanan hidup bebas 5 tahun (13% vs

0%) dan tingkat survival keseluruhan (16% vs 0%) lebih baik pada kelompok 

dosis tinggi (dengan lima korban jangka panjang dan data disensor setelah 50

sampai 64 bulan ).

Mengingat distribusi yang sama dari perbedaan type terapi konsolidasi/ gabungan

pada kedua kelompok pengobatan, hal ini tidak mungkin bahwa pada pengobatan

yang berbeda post remissi menutupi sebuah efek dari induksi perlakuan. Sebuah

analisis denagn titik akhir kelangsungan hidup keseluruhan dan kelangsungan

hidup terhadap relaps dari awal terapi konsolidasi tidak mengungkapkan suatu

interaksi antara jenis-jenis terapi konsolidasi dan jenis terapi induksi

(Tabel 1 pada Lampiran Tambahan).

Efek toksik

Banyak pasien pada kelompok cytarabin dosis tinggi mempunyai efek yang

merugikan, yaitu grade 3 hingga 4 setelah siklus 1 (61%, vs. 51 % dalam kelompok dosis

menengah;P=0.005 ). Khususnya, menimbulkan efek toksik reaksi kulit, gastrointestinal dan

mata yang tercatat setelah siklus 1 dan 2 pada kelompok cytarabin dosis tinggi.(tabel 5)

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok cytarabin dosis tinggi dan kelompok 

cytarabin dosis menengah dalam 30 hari mortalitas (10% untuk keduanya)(tabel 2).

Bagaimanapun, angka kematian dalam 3 bulan pertama lebih besar pada kelompok cytarabin

dosis tinggi (72, vs. 52 dalam kelompok dosis menengah, perbandingan resiko,1,41;p=0,057).

Waktu untuk netrofil dan platelet ditemukan kembali antara dua kelompok yang tidak 

berbeda (dosis tinggi dan dosis menengah) setelah siklus 1, tapi penemuan kembali untuk 

netrofil dan platelet tertunda setelah siklus 2 dalam kelompok cytarabin dosis tinggi (tabel 3).

Pasien kelompok dosis tinggi mengeluarkan banyak pada malam hari setelah siklus 2 dan

banyak menerima tranfusi trombosit setelah siklus 1 dan 2 (tabel 4 dalam lampiran

tambahan); mereka juga telah mempertimbangkan perpanjangan interval terjadinya

trombositopenia setelah konsolidasi terapi siklus 3.

Diskusi

Page 9: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 9/10

 

Walaupun cytarabin dosis tinggi telah menunjukkan keefektifannya daripada dosis

konvensional yang rendah untuk AML, banyak hubungan respon dengan dosis yang secara

rinci belum ditetapkan. Hal ini possibel bagi cytarabin dosis tinggi memiliki efek yang jauh

lebih maksimal, kemungkinan toksisitas yang tinggi tanpa mempengaruhi peningkatan efek 

antileukimia.

Awal penelitian ( secara acak) ini memperlihatkan pengurangan tingkat kekambuhan

kembali/relaps setelah cytarabin dosis tinggi diberikan, berkurang (3000 mg/m2

vs. 100 mg

vs 400 mg/m2), efek toksik yang lebih sering, dan semua keuntungan kelangsungan hidup,

walaupun hanya pada kelompok usia muda yaitu umur 5 th daripada umur 60 tahun.

Bagaimanapun, hal ini mungkin bahwa keuntungan efek antileukemia dapat dimaksimalisasi

pada beberapa dosis antara 3000 mg dan 100 mg/m2. Dua penelitian terhadap terapi remissi-

induksi dengan cytarabin dosis tinggi dilaporkan mengurangi kemungkinan relaps, tetapi

meraka juga melaporkan resiko tinggi yang fatal terhadap toksik dan tidak seluruhnya

memberikan keuntungan survival. Kedua penelitian meliputi sejumlah kecil (relativ) pasien (

cytarabin dosis tinggi 149 pasien,9

dan 172 pasien10

). Bahkan, salah satu penelitian

melaporkan mengalami pengurangan remissi dari 54%, yang mana tidak mewakili keadaan

standar. Masalah lain dari cytarabin dosis tinggi adalah juga digunakan selama terapi

konsolidasi/gabungan, demikain data dari analisis. Banyak studi AML memberikan

penyediaan persiapan data tentang perbandingan antara cytarabin dosis tinggi dan cytarabin

dosis konvensional sebagai terapi konsolidasi/ gabungan pada pasien dengan berbagai respon.

Tidak ada perbedaan yang terlihat dalam relaps, antara survival bebas dengan survival

keselurahn. dengan demikian cytarabin dosis tinggi diperlukan untuk keperluan terapi pada

pasien AML yang sebelumnya belum diterapi .

Penelitian multicenter fase 3 disajikan di sini jika membandingkan antara sitarabin dosis

menengah dengan sitarabin dosis tinggi selama masa terapi remisi induksi (remission-

induction therapy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek antileukemik sitarabin dapat

mencapai batas maksimum pada dosis di bawah dosis toleransi maksimum.

Pasien diminta untuk menerima regimen sitarabin dosis tinggi dimana dosisnya sekitar sembilan

kali lebih tinggi dari dosis menengah pada siklus 1. Dalam siklus 2,tingkat dosis yang dua

kali lipat. Hasilnya tidak memuaskan pada penggunaan citarabin berikutnya setelah remissi.

Page 10: Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix

5/12/2018 Cytarabine Dose for Acute Myeloid Leukemi1 Belum Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cytarabine-dose-for-acute-myeloid-leukemi1-belum-fix 10/10

 

Penelitian ini berkembang, dalam pemenuhan untuk memberikan terapi yang lebih baik.

Hampir seluruh pasien menerima rencana regimen siklus 1 menurut randomisasi. Kurang dari

85% mereka menerima pemberian siklus 2. Diantaranya sekitar 60% sudah menunjukkan

remisi lengkap (tabel2). Setelah median di follow-up selama periode dari 66 bulan pada 860

pasien, hasil menunjukkan bahwa peningkatan dosisi cytarabine lebih dari 1000 mg per m

persegi tidak memberikan aktiviotas antileukemeia yang lebih besar dibandingkan dosis

menengah.

Bahkan, tanpa terkecuali, remissi, kekambuhan, dan titik akhir bertahan hidup dalam dua

kelompok seimbang. Oleh karena itu , hubungan respon dosis untuk sitarabine tampaknya

diatas level dosis 1000 mg per meter perseginya.

Meskipun multiple siklus dengan sitarabin dosis tinggi sudah umum diterapkan, Bukti akumulasi

ini konsisten dengan gagasan/ide bahwa pemberian siklus tunggal sitarabin dosis tinggi untuk 

induksi atau terapi konsolidasi cukup dan menghasilkan efek antileukemic maksimal.10-12,20

 

Selama beberapa tahun HOVON-SAKK cooperative groups telah mempekerjakan Program

pengobatan ringkas pada orang dewasa dengan AML yang meliputi tulang punggung dari

dua siklus induksi , dengan siklus pertama (sitarabin dosis standar) dan siklus kedua sitarabin

dosis menengah dan yang ketiga, siklus konsolidasi/gabungan akhir tanpa cytarabine.15

 

Pendekatan pengobatan HOVON-SAKK berfungsi sebagai perlakuan kontrol dalam fase 3 studi

dan menghasilkan estimasi survival 5-tahun (34%, survival bebas, 39% survival secara

keseluruhan, dan ,54%relaps-survival bebas) yang setara dengan hasil yang dilaporkan

sebelumnya untuk Terapi sitarabin dosis tinggi dalam fase 3 penelitian.5,9,10

Meskipun

populasi pasien kami memiliki median usia yang relatif tinggi (49 tahun) dan meliputi

hubungan terapi keduanya, dan AML sekunder dan RAEB.