d´ - h. jackson brown,jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini...

25
MOTTO “Tak ada kata tak mampu yang ada hanya tak mau, niatkanlah” - Penulis “Berhentilah mengeluh, kerjakanlah” - Penulis “Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan” - Robert F. Kennedy “Percayalah pada keajaiban tapi jangan tergantung padanya” - H. Jackson Brown,Jr

Upload: dangque

Post on 22-Jul-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

MOTTO

“Tak ada kata tak mampu yang ada hanya tak mau, niatkanlah”

- Penulis –

“Berhentilah mengeluh, kerjakanlah”

- Penulis –

“Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan”

- Robert F. Kennedy –

“Percayalah pada keajaiban tapi jangan tergantung padanya”

- H. Jackson Brown,Jr –

Page 2: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang tersayang

I Made Kadek, Luh Putu Intarini & I Gede Nyoman Suarjana

Serta

Almamater tercinta,

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Page 3: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Bertanda tangan dibawah ini, saya Kadek Ayu Ratih Dharma Putri, dengan disaksikan

oleh tim penguji skripsi, dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya sendiri dan

sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan telah

disebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan

isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajat kesarjanaan ini dicabut.

Denpasar, 12 Januari 2017

Yang menyatakan,

Kadek Ayu Ratih Dharma Putri

(1202205013)

Page 4: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

Peran Kemandirian dan Efikasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas

Unggulan SMA Dwijendra Denpasar

Kadek Ayu Ratih Dharma Putri

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

ABSTRAK

Motivasi berprestasi sangatlah penting pada siswa yang menduduki kelas unggulan. Siswa

pada kelas unggulan memiliki kurikulum pelajaran yang sedikit berbeda dari kelas reguler

pada umumnya, baik jam pelajaran yang lebih panjang maupun tuntutan wajib agar lebih

unggul dibandingkan dengan kelas reguler. Motivasi berprestasi bukanlah aspek mental yang

dibawa sejak lahir. Motivasi berprestasi sangat dipengaruhi oleh aspek mental yang memacu

penggunaan potensi diri secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dari

kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas unggulan. Subjek

pada penelitian ini berjumlah 376 siswa kelas kelas unggulan SMA Dwijendra Denpasar.

Alat ukur penelitian yang digunakan adalah skala motivasi berprestasi, skala kemandirian dan

skala efikasi diri. Hasil dari uji analisis regresi berganda menunjukkan nilai R=0,576

(p<0,05) dan R2=0,331 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemandirian dan efikasi diri

secara bersama-sama berperan sebesar 33,1% terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas

unggulan. Koefisien beta terstandarisasi dari kemandirian menunjukkan nilai sebesar 0,053

dan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,310 (p>0,05) yang berarti bahwa kemandirian tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi berprestasi. Koefisien beta terstandarisasi

dari efikasi diri menunjukkan nilai sebesar 0,543 dan memiliki taraf signifikansi sebesar

0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa efikasi diri berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi berprestasi.

Kata Kunci: kemandirian, efikasi diri, motivasi berprestasi, dan siswa kelas unggulan

Page 5: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

The Role of Autonomy and Self Efficacy to The Motivation for Achievement on the

Students of Excellent Class at Dwijendra High School in Denpasar

Kadek Ayu Ratih Dharma Putri

Departement of Psychology, Faculty of Medicine, University of Udayana

ABSTRACT

Motivation for achievement is very important to the students who admitted in the excellent

class. Students in the class have a slightly different curriculum from those of the regular

classes in general, either in the longer lesson-hour and demands required to be superior than

the regular classes. Achievement motivation is not a mental aspect inborn. Achievement

motivation is strongly influenced by the mental aspects that motivate use of potential

optimally. This study aims to look at the role of autonomy and self efficacy on the students

achievement motivation in the excellent class. The subjects in this study amounted to 376

students of excellent classes Dwijendra High School in Denpasar. The research measuring

instruments used were achievement motivation scale, autonomy scale and self-efficacy scale.

The results of multiple regression analysis test showed that the value of R = 0,576 (p<0,05)

and R2

= 0,331 so that it can be concluded that the autonomy and self-efficacy showed jointly

contribute 33,1% towards the achievement motivation in the students of excellent classes.

Standardized beta coefficient of autonomy showed a value of 0,053 and has a significance

level of 0,310 (p>0,05) which means that the autonomy does not significantly influence the

achievement motivation. Standardized beta coefficient of self-efficacy showed a value of

0,543 and has a significance level of 0,000 (p<0,05) which means that self-efficacy

significantly influence achievement motivation.

Keywords : autonomy, self-efficacy, achievement motivation and students of excellent class

Page 6: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan

karuniaNya skripsi yang berjudul “Peran Kemandirian dan Efikasi Diri Terhadap

Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas Unggulan SMA Dwijendra Denpasar” dapat

terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan tugas utama yang wajib diselesaikan oleh

setiap mahasiswa Program Studi Psikologi guna memenuhi sebagian syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih atas segala

bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, antara lain kepada:

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat, rahmat dan karuniaNya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana.

3. Dra. Adijanti Marheni, M.Si., Psikolog selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana dan selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan yang sangat berarti pada skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

4. Dr. Drs. I Made Rustika, M.Si., Psikolog selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus

pembimbing akademik yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan

kesabaran dalam membimbing, memberi dukungan serta berbagai saran hingga skripsi

ini dapat diselesaikan.

Page 7: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

5. Luh Kadek Pande Ary Susilawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan yang sangat berarti pada skripsi ini sehingga menjadi lebih

baik.

6. Ni Made Ari Wilani, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan yang sangat berarti pada skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

7. Seluruh dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang

telah memberikan pengajaran terbaik dan membagikan ilmu serta pengalaman selama

menempuh perkuliahan.

8. Seluruh staff pegawai Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana yang telah banyak membantu peneliti dalam segala urusan birokrasi dan

administrasi.

9. Seluruh siswa serta pihak sekolah SMA Dwijendra Denpasar yang telah bersedia

menjadi responden serta memfasilitasi penulis dalam pengambilan data penelitian

skripsi.

10. Orangtua tercinta I Made Kadek dan Luh Putu Intarini yang selalu memberikan

dukungan tiada henti, memberikan saran, doa dan perhatian baik secara psikologis

maupun finansial untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Suami tercinta I Nyoman Gede Suarjana yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk

menemani dan memberikan dukungan secara psikologis maupun finansial untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

12. Kadek Wulandari, Rima Yunanda, Kadek Novi dan Ratih Wulandari yang selalu

memberikan saran, waktu luang untuk berdiskusi dan dukungan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13. Sahabat tersayang Gusti Ayu Satyawathi dan Taman Ratnalaya yang selalu

memberikan perhatian dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Keluarga besar Zettrasedon yang tidak dapat diebutkan satu persatu, terimakasih atas

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun telah banyak

membantu dan memberikan dukungan kepada peneliti selama penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Denpasar, 12 Januari 2017

Penulis

Page 9: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................................ vi ABSTRACT ........................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9

E. Keaslian Penelitian .......................................................................................... 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 13

A. Motivasi Berprestasu ........................................................................................ 13

1. Definisi Motivasi Berprestasi ....................................................................... 13

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi ........................... 14

3. Dimensi Motivasi Berprestasi ...................................................................... 15

B. Kemandirian ..................................................................................................... 18

1. Definisi Kemandirian ................................................................................... 18

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ....................................... 18

3. Dimensi Kemandirian ................................................................................... 20

C. Efikasi Diri ........................................................................................................ 22

1. Definisi Efikasi Diri ...................................................................................... 22

2. faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri ........................................... 23

3. Dimensi Efikasi Diri ..................................................................................... 24

D. Peran Kemandirian dan Efikasi Diri terhadap Motivasi Berprestasi

pada Siswa Kelas Unggulan SMA Dwijendra Denpasar .................................. 26

E. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................................... 31

A. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................................... 31

1. Variabel Tergantung ..................................................................................... 31

2 . Variabel Bebas ............................................................................................. 31

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 31

1. Motivasi Berprestasi ..................................................................................... 31

2. Kemandirian ................................................................................................. 32

3. Efikasi Diri ................................................................................................... 32

C. Subjek Penelitian ............................................................................................. 32

Page 10: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

1. Populasi ........................................................................................................ 32

2. Sampel .......................................................................................................... 32

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 33

1. Skala Motivasi Berprestasi ........................................................................... 33

2. Skala Kemandirian ...................................................................................... 34

3. Skala Efikasi Diri ......................................................................................... 36

E. Validitas Dan Reliabilitas ................................................................................ 37

1. Validitas Instrumen ....................................................................................... 37

2. Reliabilitas Instrumen ................................................................................... 38

F. Metode Analisis Data ....................................................................................... 38

1. Uji Asumsi .................................................................................................... 39

2. Uji Hipotesis ................................................................................................. 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ................................................... 41

A. Persiapan Penelitian . ........................................................................................ 41

1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur .................................................................... 41

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................................... 41

B. Pelaksanaan Penelitian . ................................................................................... 45

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian . ................................................................. 45

1. Karakteristik Subjek . .................................................................................. 45

2. Deskripsi dan Kategorisasi Data Penelitian . .............................................. 48

3. Uji Asumsi Penelitian . ................................................................................ 50

a. Uji Normalitas . ........................................................................................ 51

b. Uji Linearitas . ......................................................................................... 52

c. Uji Multikolinearitas ............................................................................... 53

4. Uji Hipotesis . .............................................................................................. 54

5. Uji Data Tambahan . ................................................................................... 56

D. Pembahasan . .................................................................................................... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN . ........................................................................... 64

A. Kesimpulan . ..................................................................................................... 64

B. Saran . ............................................................................................................... 65

1. Saran Praktis . .............................................................................................. 65

2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya . ................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 67

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 70

Page 11: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Peran Kemandirian dan Efikasi Diri Terhadap

Motivasi Berprestasi Siswa Kelas Unggulan SMA Dwijendra Denpasar ..... 29

Page 12: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penilaian Skala .............................................................................................. 33

Tabel 2. Aspek dan Distribusi Item Motivasi Berprestasi ........................................... 35

Tabel 3. Aspek dan Distribusi Item Kemandirian ........................................................ 36

Tabel 4. Aspek dan Distribusi Item Efikasi Diri ......................................................... 37

Tabel 5. Nomor Item Gugur Pada Skala Motivasi Berprestasi ................................... 43

Tabel 6. Sebaran Item Skala Motivasi Berprestasi ...................................................... 44

Tabel 7. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 45

Tabel 8. Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia ......................................................... 46

Tabel 9. Karakteristik Subjek Berdasarkan Pendidikan Ayah ..................................... 46

Tabel 10. Karakteristik Subjek Berdasarkan Pendidikan Ibu ........................................ 47

Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................... 48

Tabel 12. Rumus Kategorisasi Jenjang Ordinal Data Penelitian .................................. 48

Tabel 13. Kategorisasi Kemandirian .............................................................................. 49

Tabel 14. Kategorisasi Efikasi Diri ................................................................................ 49

Tabel 15. Kategorisasi Motivasi Berprestasi ................................................................. 50

Tabel 16. Uji Normalitas Data Penelitian ...................................................................... 51

Tabel 17. Uji Linieritas Data Penelitian ......................................................................... 52

Tabel 18. Uji Multikolinieritas Data Penelitian ............................................................. 53

Tabel 19. Uji Regresi Berganda Data Penelitian ........................................................... 54

Tabel 20. Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F .......................................... 54

Tabel 21. Hasil Uji Regresi Berganda Nilai Koefisien Beta dan Nilai T ...................... 55

Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................... 56

Page 13: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Kesediaan Menjadi Subjek .............................................................. 70

Lampiran 2. Skala Motivasi Berprestasi ............................................................................ 71

Lampiran 3. Skala Kemandirian ......................................................................................... 74

Lampiran 4. Skala Efikasi Diri ........................................................................................... 77

Lampiran 5. Data Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi ..................................................... .79

Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi ............................. .87

Lampiran 7. Data Penelitian ............................................................................................... .89

Lampiran 8. Deskripsi Data Penelitian .............................................................................. .98

Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ..................................................................... .99

Lampiran 10. Uji Linieritas Data Penelitian ......................................................................... 100

Lampiran 11. Uji Multikolinieritas Data Penelitian ............................................................. 102

Lampiran 12. Uji Regresi Berganda Data Penelitian ............................................................ 103

Lampiran 13. Uji Independent Sample t-Test ....................................................................... 105

Lampiran 14. Wawancara Pendahuluan ............................................................................... 108

Lampiran 15. Studi Pendahuluan …………………………………………………………..110

Lampiran 16. Surat-surat ...................................................................................................... 113

Page 14: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu memiliki kondisi psikologis maupun fisiologis yang berfungsi sebagai

pendorong individu dalam melakukan sesuatu, kondisi ini disebut dengan motivasi (Noehi

Nasution dalam Djamarah, 2011). Menurut Greenberg dan Baron (dalam Khairani, 2013),

motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku

individu ke arah pencapaian tujuan (kebutuhan). Motivasi antara individu satu dan individu

yang lainnya bisa saja berbeda-beda dalam melakukan kegiatan yang sama.

Maslow (dalam Djaali, 2013), mengungkapkan bahwa terdapat lima tingkatan

kebutuhan dasar hidup individu, antara lain: 1) kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini

merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dengan segera, seperti kebutuhan untuk

makan, minum, berpakaian dan bertempat tinggal; 2) kebutuhan keamanan, kebutuhan ini

merupakan kebutuhan individu untuk memproleh keselamatan, keamanan, jaminan atau

perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan

segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk

disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, dan bermasyarakat; 4)

kebutuhan akan harga diri, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk memperoleh

penghormatan, pujian, penghargaan dan pengakuan; 5) kebutuhan akan aktualisasi diri,

kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk memperoleh kebanggaan, kekaguman

dan kemasyhuran sebagai pribadi yang mampu mengaktualisasikan potensi secara maksimal

sehingga tercapai prestasi yang luar biasa.

Berdasarkan kelima tingkatan tersebut, kebutuhan akan harga diri merupakan

kebutuhan yang paling berkaitan dengan motivasi berprestasi. Individu dengan motivasi

berprestasi tinggi cenderung akan sukses memenuhi kebutuhan dalam tingkatan ini daripada

Page 15: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Motivasi berprestasi merupakan kondisi

fisiologis dan psikologis yang terdapat didalam diri individu yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu yaitu berprestasi setinggi

mungkin (Djaali, 2013). Motivasi melibatkan suatu proses yang memberikan energi,

mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Khairani (2013) mengemukakan bahwa

motivasi berprestasi merupakan bagian pembelajaran yang esensial dalam rangka membentuk

pribadi manusia yang berkarakter, dimana motivasi berprestasi ini dapat melahirkan individu-

individu yang unggul, penemu, kreatif, dan terus berkarya untuk kepentingan bersama.

Pada era globalisasi ini, motivasi berprestasi sangatlah penting. Pertumbuhan jumlah

penduduk yang semakin pesat, lapangan pekerjaan menjadi terbatas, standar-standar

pendidikan maupun pekerjaan menjadi semakin tinggi, menyebabkan timbulnya persaingan

yang tinggi dalam dunia pekerjaan maupun dunia pendidikan, lebih lebih lagi pada siswa

yang menduduki kelas unggulan khususnya pada siswa kelas unggulan SMA Dwijendra

Denpasar.

Siswa kelas unggulan SMA Dwijendra Denpasar memiliki perbedaan yang signifikan

dengan kelas reguler di SMA tersebut, mulai dari proses seleksi siswa dalam menduduki

kelas unggulan (dengan mengikuti tes IQ, tes tulis terkait kemampuan akademik, hasil tes

tulis kemampuan akademik minimal memenuhi syarat rata-rata diatas 7, dan menggunakan

pertimbangan nilai raport saat SMP), mendapatkan jam pelajaran yang lebih panjang

dibanding kelas reguler, mendapatkan pembinaan materi lanjutan dari pembelajaran yang di

ujian nasionalkan baik pembinaan dari guru pengampu bidang studi maupun dari dosen

Universitas Udayana, menggunakan sistem bilingual (menggunakan bahasa Indonesia

sekaligus bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar), dan dibina secara mental untuk

mengikuti berbagai kegiatan lomba-lomba seperti lomba cerdas cermat. Selain itu juga

diharapkan siswa kelas unggulan mampu menjadi juara disegala perlombaan, dapat

Page 16: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

memasuki universitas Negeri dan diharapkan mampu bersaing dalam dunia pekerjaan (Putri,

2016).

Apabila motivasi berprestasi yang dimiliki individu rendah, maka individu tidak akan

mampu bersaing dan mencapai harapan atau tujuannya dengan maksimal, sedangkan individu

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki peluang yang sangat tinggi untuk sukses

mencapai harapan atau tujuannya. Pemaparan tersebut didukung oleh teori yang

dikemukakan oleh Santrock (2003) bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk

menyelesaikan sesuatu, untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan untuk melakukan

suatu usaha dengan tujuan mencapai kesuksesan.

Schwitzgebel dan Kalb (dalam Djaali, 2013) mengemukakan bahwa individu dengan

motivasi berprestasi tinggi menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab

pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan atau kebetulan. Individu

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung akan lebih profesional dalam melakukan

sebuah pekerjaan dan berpeluang lebih besar untuk sukses dibandingkan dengan individu

yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Individu dengan motivasi beprestasi tinggi juga

tertarik terhadap tantangan, dimana individu ini akan selalu berusaha mencoba lebih kreatif.

Pemaparan tersebut didukung oleh penelitian Kuntjojo dan Matulessy (2012), yang

menunjukkan ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dan kreativitas.

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi memilih tujuan yang realistis tetapi

menantang daripada tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya

(Schwitzgebel & Kalb dalam Djaali, 2013). Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan

mengukur kemampuan yang dimiliki dan mempertimbangkan berbagai macam rintangan

yang mungkin akan terjadi sebelum menentukan suatu tujuan sehingga berpeluang lebih

tinggi dalam mencapai kesuksesan. Pemaparan tersebut didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Rahayu dan Mulyana (2015), dimana hasil penelitiannya menunjukkan ada

Page 17: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

hubungan yang positif antara goal-setting dan motivasi berprestasi secara bersama-sama

dengan prestasi atlet renang.

Schwitzgebel dan Kalb (dalam Djaali, 2013), mengemukakan bahwa individu dengan

motivasi berprestasi tinggi mencari situasi atau pekerjaan dimana individu tersebut

memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya

hasil pekerjaannya. Apabila lingkungan tidak mampu mengayomi kemampuan yang dimiliki

individu maka individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung akan keluar dari

lingkungan tersebut dan mencari lingkungan yang sesuai, sedangkan individu dengan

motivasi berprestasi rendah akan tetap tinggal dan tidak mampu berkembang menjadi lebih

baik. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi juga mampu menerima kritik dan saran

dengan bijak, sehingga individu ini mampu menjadi lebih baik dari prestasi yang sudah

dicapai di masa lalu.

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi senang bekerja sendiri dan mengungguli

orang lain (Schwitzgebel & Kalb dalam Djaali, 2013). Individu yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi berpeluang menyelesaikan masa kuliah S1 lebih cepat dibandingkan dengan

mahasiswa pada umumnya. Pemaparan tersebut juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Palupi dan Wrastari (2013), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat korelasi antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa psikologi

angkatan 2010 Universitas Airlangga Surabaya.

Schwitzgebel dan Kalb (dalam Djaali, 2013) mengemukakan bahwa individu dengan

motivasi berprestasi tinggi mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan

yang lebih baik. Ketika dalam proses pencapaian tujuan individu mengalami rintangan

maupun godaan untuk melakukan hal atau kegiatan diluar tujuan yang telah ditentukan,

individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung lebih mampu mengutamakan hal atau

kegiatan mana yang lebih penting yang mampu memberikan dampak positif bagi dirinya dan

Page 18: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

tujuan yang telah ditentukan, sedangkan individu dengan motivasi berprestasi rendah

cenderung tidak bisa menentukan mana yang lebih penting dan mudah tertarik dengan hal

atau kegiatan yang dapat mengganggu pencapaian tujuannya.

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi tidak tergugah untuk sekedar

mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya kecuali hal tersebut merupakan lambang

prestasi atau suatu ukuran keberhasilan (Schwitzgebel & Kalb dalam Djaali, 2013). Individu

dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung lebih mengutamakan kualitas dari hasil

tujuannya, apakah hasil dari tujuan tersebut merupakan sebuah kebanggaan akan keberhasilan

atau hanya sekedar keuntungan yang tidak memiliki nilai kebanggan.

Dalam setiap proses pendidikan motivasi berprestasi setiap siswa tidaklah sama,

antara siswa satu dengan siswa lainnya memiliki motivasi berprestasi yang berbeda. Ada

siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan ada juga yang memiliki motivasi

berprestasi rendah, serta ada juga yang motivasi berprestasinya biasa-biasa saja. Sehingga

timbul pertanyaan mengapa ada peserta didik yang motivasi berprestasinya tinggi dan ada

yang motivasi berprestasinya rendah.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya motivasi berprestasi pada

individu. Salah satu faktor tersebut adalah yang berkaitan dengan kesiapan, mengemban

tanggung jawab dan tidak bergantung dengan orang lain, aspek mental yang paling sesuai

dengan karakteristik faktor tersebut adalah kemandirian. Kemandirian atau yang sering

disebut dengan otonomi adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran,

perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-

perasaan malu dan keragu-raguan (Desmita, 2009).

Individu dengan kemandirian yang tinggi memiliki sifat tidak bergantung dengan

orang lain (Steinberg, 2014). Kemandirian yang tinggi dalam diri individu dapat

meningkatkan motivasi berprestasi, dalam hal ini individu dengan kemandirian yang tinggi

Page 19: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

cenderung akan lebih suka mengerjakan sesuatu dengan sendiri dan bersaing mengungguli

orang lain, sedangkan individu dengan kemandirian yang rendah senang bergantung dengan

orang lain, melakukan sesuatu dengan bantuan orang lain, dan lebih suka berkelompok.

Keterkaitan antara kemandirian dan motivasi berprestasi tersebut didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh David, Matullesy dan Pratikto (2014), hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa ada korelasi positif antara variabel kemandirian dengan motivasi berprestasi.

Steinberg (2014), mengemukakan bahwa individu dengan kemandirian yang tinggi

memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan. Kemandirian yang tinggi dalam diri

individu dapat meningkatkan motivasi berprestasi, dalam hal ini individu dengan

kemandirian yang tinggi cenderung akan lebih menyukai situasi atau tugas yang menuntut

tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan memilih tujuan yang realistis tetapi

menantang untuk dijalani, sedangkan individu dengan kemandirian yang rendah tidak mampu

untuk memilih situasi atau tugas yang sesuai kemampuan serta tidak mampu memilih tujuan

yang realistis.

Individu dengan kemandirian yang tinggi mulai menentukan prinsip sendiri tanpa ada

campur tangan orang atau pihak lain (Steinberg, 2014). Kemandirian yang tinggi dalam diri

individu dapat meningkatkan motivasi berprestasi, dalam hal ini individu dengan

kemandirian yang tinggi cenderung lebih menyukai situasi atau tugas yang menuntut

tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya tanpa ada campur tangan orang lain, sedangkan

individu dengan kemandirian yang rendah cenderung tidak memiliki prinsip sendiri, dimana

individu ini mudah dipengaruhi pihak lain. Keterkaitan antara kemandirian dan motivasi

berprestasi tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih (2015), hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara motivasi berprestasi dan

kemandirian. Penelitian korelasional tersebut menunjukkan bahwa naiknya taraf motivasi

Page 20: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

berprestasi akan diikuti oleh naiknya taraf kemandirian atau sebaliknya, naiknya taraf

kemandirian akan diikuti oleh naiknya taraf motivasi berprestasi.

Steinberg (2014), mengemukakan bahwa individu dengan kemandirian yang tinggi

sudah menentukan nilai-nilai sendiri. Individu dengan kemandirian yang tinggi cenderung

tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya kecuali hal

tersebut merupakan lambang prestasi atau suatu ukuran keberhasilannya, sedangkan individu

dengan kemandirian yang rendah cenderung bersikap tidak konsisten, dimana nilai-nilai yang

dimiliki belum jelas dan tegas, apakah individu tersebut sekedar mencari uang atau sudah

memiliki nilai lebih dari hasil uang yang diperoleh.

Faktor lain yang juga menentukan taraf motivasi berprestasi adalah keyakinan mampu

mencapai target yang ditetapkan, aspek mental yang sesuai dengan karakteristk tersebut

adalah efikasi diri. Efikasi diri merupakan keyakinan individu untuk memanfaatkan dan

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki serta keyakinan individu untuk mengatasi

berbagai rintangan yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan atau pemecahan

masalah (Bandura, 1997).

Individu dengan efikasi diri yang tinggi memiliki keyakinan diri menyelesaikan suatu

tugas dalam level tertentu sesuai dengan kemampuannya (Bandura, 1997). Efikasi diri yang

tinggi dalam diri individu dapat meningkatkan motivasi berprestasi, dalam hal ini individu

dengan efikasi diri yang tinggi yakin memiliki keyakinan mampu menggunakan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki guna mencapai target tertentu, hal ini selanjutnya akan memacu

individu tersebut untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi. Dorongan untuk mencapai

target yang lebih tinggi merupakan salah satu aspek motivasi berprestasi. Keterkaitan antara

efikasi diri dan motivasi berprestasi tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Istiqomah dan Hasan (2011), dimana hasil penelitiannya menunjukkan terdapat hubungan

yang positif antara self-efficacy dengan motivasi berprestasi.

Page 21: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

Bandura (1997), mengemukakan bahwa individu dengan efikasi diri yang tinggi

memiliki keyakinan bisa mengaplikasikan apa yang sudah dikuasai terhadap tugas yang

memiliki kemiripan dan yakin mampu menerapkan kemampuan tersebut dalam tugas yang

dimiliki. Efikasi diri yang tinggi dalam diri individu dapat meningkatkan motivasi

berprestasi, dalam hal ini individu dengan efikasi diri yang tinggi memiliki keyakinan mampu

untuk mengaplikasikan kemampuan yang telah dimiliki dalam menyelesaikan tugas maupun

mencapai target yang serupa bahkan lebih baik dari pencapaian sebelumnya, sehingga hal ini

selanjutnya akan memacu individu tersebut untuk menentukan target yang lebih menantang

dan melebihi prestasi yang dimiliki oleh orang lain. Dorongan untuk mencapai prestasi yang

lebih tinggi dari orang lain merupakan salah satu aspek dari motivasi berprestasi.

Individu dengan efikasi diri yang tinggi memiliki keyakinan yang kuat (Bandura,

1997). Individu dengan taraf efikasi diri tinggi akan selalu gigih atau tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan tugas karena individu tersebut memiliki keyakinan mampu

mengantisipasi rintangan maupun tantangan yang mungkin muncul dalam proses pencapaian

dengan mengelola kelebihan kelebihan yang dimiliki, sehingga individu tersebut akan terpacu

untuk mengambil tugas-tugas yang menuntut tanggung jawab atas hasil-hasilnya. Dorongan

untuk mengambil tugas yang menuntut tanggung jawab atas hasil-hasilnya merupakan salah

satu aspek dari motivasi berprestasi. Keterkaitan antara efikasi diri dan motivasi berprestasi

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Afifah (2014); begitu juga

Hartono (2015), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki pengaruh

yang positif terhadap motivasi berprestasi pada mahasiswa ekonomi Universitas Kuningan

Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti merasa bahwa perlu diadakannya penelitian

untuk mengetahui peran kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berprestasi pada

siswa kelas unggulan SMA Dwijendra Denpasar.

Page 22: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

B. Rumusan Masalah

Apakah kemandirian dan efikasi diri berperan terhadap motivasi berprestasi pada

siswa kelas unggulan SMA Dwijendra Denpasar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran kemandirian dan

efikasi diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas unggulan SMA Dwijendra

Denpasar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat pada pengembangan ilmu Psikologi pada

umumnya dan pada khususnya Psikologi Pendidikan, Psikologi Kepribadian serta Psikologi

Perkembangan.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada siswa bahwa

terdapat peran kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berprestasi sehingga

siswa bisa lebih sadar diri untuk meningkatkan kemandirian dan efikasi diri guna

meningkatkan motivasi berprestasinya.

b. Orangtua

Diharapkan penelitian ini mampu menambah wawasan dan informasi

mengenai peran kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berprestasi agar

mampu membimbing dan menuntun anaknya untuk mencapai prestasi belajar

yang lebih baik serta memberikan lingkungan yang sesuai bagi anak guna

menunjang keberhasilannya.

Page 23: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

c. Institusi

Diharapkan penelitian ini mampu menambah wawasan dan informasi

mengenai peran kemandirian dan efikasi diri terkait motivasi berprestasi

pembelajar agar mampu membuat program pengajaran yang bisa mengembangkan

kemandirian dan efikasi diri pembelajar sehingga pembelajar mampu

meningkatkan motivasi berprestasinya baik dengan menerapkan kurikulum

maupun mengadakan kegiatan-kegiatan seperti outbond, belajar dialam terbuka,

dan lain sebagainya.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang peran kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berpretasi

sepengetahuan penulis sudah pernah dilakukan penelitian lain, namun penelitian ini memiliki

beberapa perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun beberapa

penelitian yang membahas mengenai kemandirian, efikasi diri dan motivasi berprestasi antara

lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ema Uzlifatul Jannah pada tahun 2013 dengan judul

“Hubungan Antara Self-Efficacy Dan Kecerdasan Emosional Dengan Kemandirian

Pada Remaja“. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X-XI MA Bahr Ulum

Kupang Jetis Mojokerto tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-efficacy dan kecerdasan emosional

dengan kemandirian remaja.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni pada tahun 2013 dengan judul

“Hubungan Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Motivasi Berprestasi Pada

Siswa SMK Negeri 1 Samarinda“. Subjek dalam penelitian ini adalah 90 siswa SMK

Negeri 1 Samarinda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang

Page 24: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

positif dan signifikan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan motivasi

berprestasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Auliaillah Ilmi Rahadianto & Nono Hery Yoenanto

pada tahun 2014 dengan judul “Hubungan Antara Self-Efficacy Dan Motivasi

Berprestasi Dengan Kecemasan Akademik Pada Siswa Program Sekolah RSBI Di

Surabaya“. Subjek penelitian ini adalah 282 siswa di sekolah RSBI di Surabaya. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-efficacy dan motivasi

berprestasi dengan kecemasan akademik pada siswa RSBI.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Lydia Edmay Viveca David, Andik Matullesy &

Herlan Pratikto pada tahun 2014 dengan judul “Pola Asuh Demokratis, Kemandirian

Dan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa“. Subjek penelitian adalah 110 mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado semester dua angkatan 2011.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi atau hubungan antara pola

asuh demokratis dengan motivasi berprestasi, sedangkan terdapat korelasi positif yang

sangat signifikan antara variabel kemandirian dengan motivasi berprestasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ikasuwaji & Yamin Setiawan pada tahun 2015 dengan

judul “Hubungan Antara Penerimaan Orang Tua Dan Konsep Diri Dengan Motivasi

Berprestasi Pada Anak Slowlearne “. Subjek dalam penelitian ini adalah 70

slowlearner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara penerimaan diri orang tua dan konsep diri secara bersama-sama dengan

motivasi berprestasi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Arifian Bagus Wicaksono & Desi Nurwidayanti pada

tahun 2015 dengan judul “Hubungan Antara Konformitas Dengan Motivasi

Berprestasi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya“.subjek dalam

penelitian ini adalah 180 mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Hasil

Page 25: D´ - H. Jackson Brown,Jr - sinta.unud.ac.id · segala aspeknya; 3) kebutuhan sosial, kebutuhan ini merupakan kebutuhan individu untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,

pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

konformitas dengan motivasi berprestasi.

Perbedaan keenam penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya dengan peneliti

lakukan adalah variabel yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Peneliti memberikan fokus

kepada kemandirian dan efikasi diri terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas unggulan

SMA Dwijendra Denpasar.