d. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

34
Pengelolaan Kawasan Pengelolaan Kawasan Konservasi Konservasi dan dan Problemnya Problemnya Wahyu Yun Santoso

Upload: wahyu-yuns

Post on 12-Jun-2015

457 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Pengelolaan Kawasan Pengelolaan Kawasan KonservasiKonservasi dan dan ProblemnyaProblemnya

Wahyu Yun Santoso

Page 2: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Protected AreaArea

““an area of land and /or sea especiallyan area of land and /or sea especiallydedicated to the protection and dedicated to the protection and

maintenance of biological diversity, and maintenance of biological diversity, and of natural andof natural and

associated cultural resources, and associated cultural resources, and managed though legal or other effective managed though legal or other effective

means”means”..

(IUCN)(IUCN)

Page 3: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Awal komunitas pertanian (Awal komunitas pertanian (earlearly pre-agrarian societiesy pre-agrarian societies) di ) di wilayah wilayah AsiaAsia;;

Catatan pertama mengenai konservasi satwaCatatan pertama mengenai konservasi satwa liar ditemukan liar ditemukan di India pada abad ke-4 sebelum masehi, dimana segala di India pada abad ke-4 sebelum masehi, dimana segala bentuk pemanfaatan sumberdaya dilarang dalam hutan adat;bentuk pemanfaatan sumberdaya dilarang dalam hutan adat;

Pada tahun 700 sebelum masehi, bagsawan Assyrian Pada tahun 700 sebelum masehi, bagsawan Assyrian mengasah kemampuan berburu, menunggangi kuda serta mengasah kemampuan berburu, menunggangi kuda serta berperang dalam taman buruberperang dalam taman buru

Abad ke- 6: undang-undang untuk melindungi kawasan lahan Abad ke- 6: undang-undang untuk melindungi kawasan lahan basah di dataran Huang-Huai-hai di daerah timur laut Cinabasah di dataran Huang-Huai-hai di daerah timur laut Cina..

Venice Venice menetapkan kawasan khusus pelestarian rusa serta menetapkan kawasan khusus pelestarian rusa serta babi hutan sebelum tahun 726babi hutan sebelum tahun 726..

Di InggrisDi Inggris, , Undang-Undang mengenai Hutan dikeluarkan oleh Undang-Undang mengenai Hutan dikeluarkan oleh Raja Canute (Raja Canute (Forest Law of King CanuteForest Law of King Canute)) di awal abad ke-11di awal abad ke-11

DiDi Rusia, Rusia, penetapan kawasan konservasi terkait dengan penetapan kawasan konservasi terkait dengan penciptaan hutan-hutan adat, hutan larangan, tempat suci di penciptaan hutan-hutan adat, hutan larangan, tempat suci di mana dilarang dilakukan kegiatan perburuan, memancing, mana dilarang dilakukan kegiatan perburuan, memancing, pengambilan pohon bahkan keberadaan manusia juga pengambilan pohon bahkan keberadaan manusia juga dilarang.dilarang.

((prepre))History of protected Area History of protected Area ManagementManagement

Page 4: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Munculnya “Pergerakan Taman Nasional” yang Munculnya “Pergerakan Taman Nasional” yang diperkirakan sebagai akibat dari tanggapan diperkirakan sebagai akibat dari tanggapan terhadap revolusi industri yang telah banyak terhadap revolusi industri yang telah banyak merubah bentang alam dengan laju yang cukup merubah bentang alam dengan laju yang cukup cepat.cepat.

IstilahIstilah““taman nasional (taman nasional (national parknational park))” ” pertama kali pertama kali dijelaskan oleh seorang explorer Amerika bernama dijelaskan oleh seorang explorer Amerika bernama George Catlin di tahunGeorge Catlin di tahun18321832 untuk mendeskripsikan untuk mendeskripsikan penetapan kawasan Taman nasional yellowstone di penetapan kawasan Taman nasional yellowstone di Amerika. Catlin menyebut kawasan ini sebagaiAmerika. Catlin menyebut kawasan ini sebagai “ “A A Nation’s park, containing man andNation’s park, containing man and beast, in all the beast, in all the wild and freshness of their nature’s beauty!”wild and freshness of their nature’s beauty!”

History of Protected Area History of Protected Area Management: segregation phaseManagement: segregation phase

Page 5: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

SSejak ejak UN Conference on the Human Environment UN Conference on the Human Environment didi StockholmStockholm pada tahun 1972 pada tahun 1972,, dan lebih lagi setelah dan lebih lagi setelah UN Conference on Environment and Development UN Conference on Environment and Development of Rioof Rio pada tahun 1992 pada tahun 1992, , telah banyak pendekatan telah banyak pendekatan konservasi baik konservasi baik internainternassionalional maupun nasional maupun nasional yang telah dibuat yang mengintegrasikan yang telah dibuat yang mengintegrasikan kepentingan sosial dengan pembangunankepentingan sosial dengan pembangunan..

Tujuan pengelolaan kawasan konservasi saat ini Tujuan pengelolaan kawasan konservasi saat ini adalah pemanfaatan sumberdaya lama yang adalah pemanfaatan sumberdaya lama yang berkelanjutan, pelestarian jasa lingkungan serta berkelanjutan, pelestarian jasa lingkungan serta integrasi dengan cakupan penbangunan sosial integrasi dengan cakupan penbangunan sosial yang lebih luas serta konservasi biodiversitasyang lebih luas serta konservasi biodiversitas..

History of Protected Area History of Protected Area Management: integration phaseManagement: integration phase

Page 6: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

History of Protected Area Management History of Protected Area Management in Indonesia: era of archipelagic in Indonesia: era of archipelagic kingdomkingdom

Belum banyak dokumen tertulis mengenai kebijakan Belum banyak dokumen tertulis mengenai kebijakan konservasikonservasi

Konservasi lebih banyak direfleksikan melalui perilaku Konservasi lebih banyak direfleksikan melalui perilaku masyarakat serta hubungannya dengan alam yang masyarakat serta hubungannya dengan alam yang dipelajarinya dari nenek moyangnya.dipelajarinya dari nenek moyangnya.

Prasasti Malang (Malang Epigraph) dari jaman Kerajaan Prasasti Malang (Malang Epigraph) dari jaman Kerajaan Majapahit ditulis pada tahun 1395 - penting dalam Majapahit ditulis pada tahun 1395 - penting dalam pergerakan konservasi kawasan di Indonesia yang pergerakan konservasi kawasan di Indonesia yang menunjukkan upaya Kerajaan Majapahit dalam menunjukkan upaya Kerajaan Majapahit dalam mengkonservasi sumberdaya alamnya, daerah tangkapan mengkonservasi sumberdaya alamnya, daerah tangkapan air serta hal-hal yang mendukung upaya konservasi air serta hal-hal yang mendukung upaya konservasi tersebut.tersebut. Masyarakat dilarang untuk mengambil kayu, tetapi Masyarakat dilarang untuk mengambil kayu, tetapi

dibebaskan dari pajak. Kebutuhan kayu disediakan dibebaskan dari pajak. Kebutuhan kayu disediakan oleh kerajaan yang diambil dari lokasi lainoleh kerajaan yang diambil dari lokasi lain

Kerajaan Majapahit memberikan alternatif solusi dalam Kerajaan Majapahit memberikan alternatif solusi dalam penerapan kebijakan sehingga kebijakan tersebut penerapan kebijakan sehingga kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang mendukung lingkungan baik merupakan kebijakan yang mendukung lingkungan baik secara ekologis maupun sosial.secara ekologis maupun sosial.

Page 7: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

History of Protected Area Management History of Protected Area Management in Indonesia: Dutch administration erain Indonesia: Dutch administration era

1714 – C. Chastelein memberikan sebuah lahan dengan 1714 – C. Chastelein memberikan sebuah lahan dengan luas 6 ha kepada anak buahnya untuk digunakan luas 6 ha kepada anak buahnya untuk digunakan sebagai cagar alam karena keindahan serta keaslian sebagai cagar alam karena keindahan serta keaslian alamnya – CA Depok (sekarang Tahura Pancoran Mas)alamnya – CA Depok (sekarang Tahura Pancoran Mas)

1889 –Lahan dengan luas 280 ha di Cibodas ditunjuk 1889 –Lahan dengan luas 280 ha di Cibodas ditunjuk sebagai lokasi penelitian flora pegunungan. Kawasan sebagai lokasi penelitian flora pegunungan. Kawasan ini kemudian diperluas sehingga mencakup wilayah ini kemudian diperluas sehingga mencakup wilayah Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada tahun Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada tahun 1925.1925.

Eksploitasi besar-besaran terhadap burung Eksploitasi besar-besaran terhadap burung cendrawasih di Papua menyebabkan munculnya cendrawasih di Papua menyebabkan munculnya undang-undang perburungan, yg dituangkan dalam undang-undang perburungan, yg dituangkan dalam Staatsblad 479 (Okt 1909) serta Staadblad 594 (Des Staatsblad 479 (Okt 1909) serta Staadblad 594 (Des 1909) yg berkembang menjadi Undang-Undang 1909) yg berkembang menjadi Undang-Undang Perlindungan Hidupan Liar serta Burung Liar pada Perlindungan Hidupan Liar serta Burung Liar pada tahun 1910tahun 1910

Page 8: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

1912 – Dr. S. H. Koorders et al. membentuk sebuah 1912 – Dr. S. H. Koorders et al. membentuk sebuah asosiasi perlindungan alam yang dinamakan dengan asosiasi perlindungan alam yang dinamakan dengan Nederlands Indische Vereniging tot Natuur Bescherming, Nederlands Indische Vereniging tot Natuur Bescherming, dan menjadi ketuanya.dan menjadi ketuanya.

1913 – Asosiasi ini menunjuk bberapa kawasan di Jawa 1913 – Asosiasi ini menunjuk bberapa kawasan di Jawa sebagai areal perlindungan dengan tujuan khusus sebagai areal perlindungan dengan tujuan khusus perlindungan sehingga tidak boleh diganggu: beberapa perlindungan sehingga tidak boleh diganggu: beberapa kawasan danau di Banten, Pulau Krakatau, Kawah kawasan danau di Banten, Pulau Krakatau, Kawah Papandayan, Ujung Kulon, kawasan pasir di Bromo, Pulau Papandayan, Ujung Kulon, kawasan pasir di Bromo, Pulau Nusa barung, Semenanjung Purwo, Kawah Ijen serta Nusa barung, Semenanjung Purwo, Kawah Ijen serta pegunungan Ijen.pegunungan Ijen.

Kawasan cagar Alam pertama di luar Jawa adalah di Kawasan cagar Alam pertama di luar Jawa adalah di kawasan Gunung Batu Gajah di Ambon yaitu CA kawasan Gunung Batu Gajah di Ambon yaitu CA Rumphius yang diikuti oleh penetapan habitat rafflesia di Rumphius yang diikuti oleh penetapan habitat rafflesia di bengkulu dan Aceh pada tahun 1915.bengkulu dan Aceh pada tahun 1915.

1925 – terbentuk Netherland Commission for international 1925 – terbentuk Netherland Commission for international Nature Protection yg dipimpin oleh P.G. van Tienhoven, yg Nature Protection yg dipimpin oleh P.G. van Tienhoven, yg mendorong pemerintah untuk membentuk kawasan cagar mendorong pemerintah untuk membentuk kawasan cagar alam yang lebih luas. Hal ini berdampak thd alam yang lebih luas. Hal ini berdampak thd pembentukan beberapa kawasan cagar alam alinnya di pembentukan beberapa kawasan cagar alam alinnya di tahun 1931 serta undang-undang perlindungan satwaliar.tahun 1931 serta undang-undang perlindungan satwaliar.

Page 9: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

1932 – terbentuknya Peraturan Cagar Alam dan 1932 – terbentuknya Peraturan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa yang kemudian digantikan Suaka Margasatwa yang kemudian digantikan dengan Peraturan Perlindungan Alam (Staadblad dengan Peraturan Perlindungan Alam (Staadblad 1941 No. 167). Sebelum kedatangan Jepang, 1941 No. 167). Sebelum kedatangan Jepang, pemerintah Belanda menetapkan Ordonansi pemerintah Belanda menetapkan Ordonansi perlindungan Alam thn 1941 yang mengatur perlindungan Alam thn 1941 yang mengatur penetapan & pembentukan Cagar Alam serta penetapan & pembentukan Cagar Alam serta Suaka Margasatwa, termasuk aktivitas-aktivitas Suaka Margasatwa, termasuk aktivitas-aktivitas yang diijinkan dan dilarang untuk dilakukan.yang diijinkan dan dilarang untuk dilakukan.

Pada jaman pemerintahan Jepang, tidak ada Pada jaman pemerintahan Jepang, tidak ada pergerakan konservasi alam yang nyata. pergerakan konservasi alam yang nyata.

Sampai akhir era ini, telah terbentuk 117 CA di Sampai akhir era ini, telah terbentuk 117 CA di Sumatera, Jawa, kalimantan, Bali, Sulawesi serta Sumatera, Jawa, kalimantan, Bali, Sulawesi serta pulau-pulau lainnya dengan total luas 3 jt hektarpulau-pulau lainnya dengan total luas 3 jt hektar

History of Protected Area Management in History of Protected Area Management in Indonesia: Dutch administration era (con’d)Indonesia: Dutch administration era (con’d)

Page 10: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

History of Protected Area Management History of Protected Area Management in Indonesia: Independence erain Indonesia: Independence era

1950 – Dinas Kehutanan RI menunjuk petugas khusus 1950 – Dinas Kehutanan RI menunjuk petugas khusus untuk menangani isu-isu perlindungan alam, yg pertama untuk menangani isu-isu perlindungan alam, yg pertama terkait dengan perburuan badak di Ujung Kulon.terkait dengan perburuan badak di Ujung Kulon.

1952 – Kebun Raya Bogor memiliki kantor baru yang 1952 – Kebun Raya Bogor memiliki kantor baru yang disebut dengan Institution of Nature Preservation disebut dengan Institution of Nature Preservation (Lembaga Perlindungan Alam)(Lembaga Perlindungan Alam)

1962 – bergabung dengan Departemen Pertanian dan 1962 – bergabung dengan Departemen Pertanian dan Agraria menjadi Badan Perlindungan dan pelestarian Agraria menjadi Badan Perlindungan dan pelestarian AlamAlam

1964 – Bagian pengembangan pertanian dan agraria 1964 – Bagian pengembangan pertanian dan agraria berada di bawah pengelolaan departemen kehutanan berada di bawah pengelolaan departemen kehutanan sedangkan bagian perlindungan alam berada di bawah sedangkan bagian perlindungan alam berada di bawah Direktorat Kehutanan pada thn 1967.Direktorat Kehutanan pada thn 1967.

1971 – pembentukan Direktorat Perlindungan dan 1971 – pembentukan Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam untuk menangani urusan teknis terkait Pelestarian Alam untuk menangani urusan teknis terkait pengelolaan CA, SM, TWA, TB, Kebun Binatang serta pengelolaan CA, SM, TWA, TB, Kebun Binatang serta pengembangan wisata alampengembangan wisata alam

Page 11: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Sampai 1980 – pengelolaan kawasan konservasi Sampai 1980 – pengelolaan kawasan konservasi berada di bawah tanggung jawab Sub Direktorat berada di bawah tanggung jawab Sub Direktorat Taman nasional, Direktorat Perlindungan dan Taman nasional, Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam, Departemen Pertanian.Pelestarian Alam, Departemen Pertanian.

1983 – melalui SK Menhut, TN dan TWA dikelola 1983 – melalui SK Menhut, TN dan TWA dikelola oleh Direktorat Taman Nasional dan Taman Wisata oleh Direktorat Taman Nasional dan Taman Wisata Alam, sementara CA, SM dan TB dikelola oleh Dirjen Alam, sementara CA, SM dan TB dikelola oleh Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Dalam Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Dalam perkembangannya, pengelolaan TN berada di perkembangannya, pengelolaan TN berada di bawah otoritas Taman nasionalbawah otoritas Taman nasional

2007 – sebanyak 50 TN telah dibentuk. TN berada 2007 – sebanyak 50 TN telah dibentuk. TN berada di bawah pengelolaan Balai taman nasional di bawah pengelolaan Balai taman nasional sementara kawasan konservasi lainnya (kecuali sementara kawasan konservasi lainnya (kecuali Tahura) berada di bawah pengelolaan BKSDATahura) berada di bawah pengelolaan BKSDA

2009 – sebanyak 530 kawasan konservasi telah 2009 – sebanyak 530 kawasan konservasi telah terbentuk yang terdiri dari Cagar Alam, Suaka terbentuk yang terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Tahura dan Taman Buru dengan total uas 28,007 jt Tahura dan Taman Buru dengan total uas 28,007 jt haha

Page 12: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Evolution of the Protected Area Evolution of the Protected Area (PA) Approach(PA) Approach

Lima perubahan dalam pendekatan kawasan Lima perubahan dalam pendekatan kawasan konservasi (KK):konservasi (KK):a. KK saat ini lebih merupakan sebuah jaringan a. KK saat ini lebih merupakan sebuah jaringan bukan bukan pulaupulaub. KK diarahkan bukan hanya untuk tujuan b. KK diarahkan bukan hanya untuk tujuan konservasi konservasi tetapi juga untuk tujuan sosial tetapi juga untuk tujuan sosial ekonomiekonomic. Pengelolaan KK saat ini adalah dengan dan c. Pengelolaan KK saat ini adalah dengan dan untuk untuk masyarakatmasyarakatd. Penekanan pengelolaan KK saat ini adalah d. Penekanan pengelolaan KK saat ini adalah pada pada kualitas vs kuantitaskualitas vs kuantitase. KK saat ini sudah merupakan perhatian e. KK saat ini sudah merupakan perhatian international international bukan hanya nationalbukan hanya national

Page 13: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

From Islands to NetworksFrom Islands to Networks

Semakin banyak pengelolaan KK yang Semakin banyak pengelolaan KK yang diintegrasikan ke dalam rencana pengelolaan tata diintegrasikan ke dalam rencana pengelolaan tata ruang wilayahruang wilayah

KK dikelola pada tingkat lanskap atau bioregion, KK dikelola pada tingkat lanskap atau bioregion, yang merefleksikan pendekatan ekosistem seperti yang merefleksikan pendekatan ekosistem seperti telah dituangkan dalam Konvensi Keanekaragaman telah dituangkan dalam Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) sehingga memperluas dampak Hayati (CBD) sehingga memperluas dampak konservasi dari sekedar zona inti.konservasi dari sekedar zona inti.

Pengelolaan KK saat ini mencakup areal yang lebih Pengelolaan KK saat ini mencakup areal yang lebih luas, tidak hanya KK saja, sehingga dalam luas, tidak hanya KK saja, sehingga dalam pengelolaannya, menyatu dengan kondisi sosial-pengelolaannya, menyatu dengan kondisi sosial-ekonomi serta ekologi setempatekonomi serta ekologi setempat

Page 14: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

From Conservation to Social From Conservation to Social and Economic Objectivesand Economic Objectives

Pengelolaan KK yang terintegrasi Pengelolaan KK yang terintegrasi dengan kondisi ekonomi lokal dengan kondisi ekonomi lokal maupun wilayah semakin meningkat, maupun wilayah semakin meningkat, sehingga memberikan kontribusi sehingga memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan serta terhadap kesejahteraan serta menciptakan kemitraan yang menciptakan kemitraan yang produktif dengan masyarakat lokal produktif dengan masyarakat lokal maupun privatmaupun privat

Page 15: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Management With and For Management With and For the Peoplethe People

Melihat pada paradigma pengelolaan KK Melihat pada paradigma pengelolaan KK saat ini, KK dikelola dengan dan untuk saat ini, KK dikelola dengan dan untuk masyarakat – dan dalam beberapa hal oleh masyarakat – dan dalam beberapa hal oleh masyarakat – bukan bertentangan dengan masyarakat – bukan bertentangan dengan merekamereka

Inisiatif konservasi berbasis masyarakat Inisiatif konservasi berbasis masyarakat telah memberikan suatu masukan baru telah memberikan suatu masukan baru terhadap praktek-praktek konservasi yang terhadap praktek-praktek konservasi yang berkelanjutan, dan sangat membantu dalam berkelanjutan, dan sangat membantu dalam membawa perubahan terhadap kerangka membawa perubahan terhadap kerangka acuan legal pengelolaan KKacuan legal pengelolaan KK

Page 16: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Quality versus QuantityQuality versus Quantity

Peningkatan jumlah areal KK menekankan Peningkatan jumlah areal KK menekankan pentingnya pengelolaan yang efetif bagi KK pentingnya pengelolaan yang efetif bagi KK yang ada saat ini, terutama dengan semakin yang ada saat ini, terutama dengan semakin meningkatnya ancaman terhadap KKmeningkatnya ancaman terhadap KK

KK harus mampu mewujudkan tujuan KK harus mampu mewujudkan tujuan ekologis, ekonomis serta sosialnyaekologis, ekonomis serta sosialnya

Berkembangnya metode-metode baru dalam Berkembangnya metode-metode baru dalam menilai efektifitas pengelolaan KK serta menilai efektifitas pengelolaan KK serta adanya suatu sistem sertifikasi tingkat adanya suatu sistem sertifikasi tingkat internasional dalam menilai pengelolaan KKinternasional dalam menilai pengelolaan KK

Page 17: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

National to International National to International ConcernConcern• Kontribusi KK terhadap konservasi in-situ Kontribusi KK terhadap konservasi in-situ

telah diakui dalam CBD, dimana konvensi telah diakui dalam CBD, dimana konvensi tersebut menyebutkan beberapa kegiatan tersebut menyebutkan beberapa kegiatan yang ditujukan pada peningkatan efektifitas yang ditujukan pada peningkatan efektifitas pengelolaan seperti pengelolaan seperti Global Environment Global Environment Facility Facility (GEF), yang merupakan suatu (GEF), yang merupakan suatu sistem pendanaan yang berkelanjutan sistem pendanaan yang berkelanjutan dalam penguatan pengelolaan KK. dalam penguatan pengelolaan KK. Konvensi internasional lainnya seperti Konvensi internasional lainnya seperti Ramsar, Warisan Dunia, juga telah Ramsar, Warisan Dunia, juga telah menyesuaikan dengan konteks KK serta menyesuaikan dengan konteks KK serta konservasi keanekaragaman hayatikonservasi keanekaragaman hayati

Page 18: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Integrated Protected Areas and Integrated PlanningPlanning

Landscape level managementLandscape level management Protected area and decentralizationProtected area and decentralization Protected areas and community Protected areas and community

developmentdevelopment

Page 19: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Landscape-level Landscape-level ManagementManagementAchievement: The focus of protected area planning

and management has moved from the site to the landscape level

• Sebelumnya KK dilihat sebagai suatu kawasan yang dikelola seperti suatu benteng. Sedangkan saat ini, KK dipandang sebagai suatu sistem, merupakan bagian dari suatu jaringan, yang meliputi konteks ekonomi dan sosial yang lebih luas serta merupakan komponen dari suatu ekosistem atau bentang alam

• Dengan semakin meningkatnya tekanan terhadap KK, KK tidak dapat dikelola hanya dalam skala KK tersebut saja.

• KK saat ini sudah semakin banyak yang dihubungkan dengan kebijakan-kebijakan nasional melalui rencana aksi lingkungan nasional, strategi konservasi nasional, strategi nasional untuk pembangunan berkelanjutan dst.

• Intervensi pembangunan di zona penyangga serta daerah sekitar kawasan untuk mewujudkan tujuan konservasi serta pembangunan sosial, telah menciptakan kegiatan-kegiatan yang berbasis pada konservasi dan pembangunan (Conservation and Development Projects -ICDPs)

Page 20: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Biosphere Biosphere reservesreserves

Achievement: Biosphere reserves represent the first management approach to strike a balance between what were initially perceived as conflicting goals: conserving biodiversity, promoting economic and social development and maintaining associated cultural values

• Salah satu pencapaian terbaik dalam bidang pengelolaan KK adalah zonasi yang memungkinkan terciptanya suatu integrasi antara nilai-nilai ekologi, sosial dan budaya.

• Konsep pengelolaan biosphere reserves menyatukan semua stakeholders di bawah satu payung

• Konsep ini merupakan perwujudan dari tanggapan terhadap pentingnya memperluas pengelolaan sehingga tidak hanya sekedar pengelolaan areal KK saja, tetapi juga mencakup kondisi sosial ekonomi setempat

Page 21: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

The bioregional The bioregional approachapproach

Achievement: PAs are increasingly being required not only to expand in size and scale, but to form partnerships with neighbouring land-owners and resource users

• Dalam pendekatan bioregion, zona penyangga biasanya terdiri dari areal di luar jurisdiksi pengelola KK, sehingga dalam pengelolaannya membutuhkan kemitraan serta voluntir atau program-program insentif yang bekerjasama dengan berbagai stakeholders.

Page 22: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Challenge: New planning and management skills are required

• Terkait adanya pergeseran dalam pengelolaan KK saat ini, pengelola KK diharapkan semakin meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan hubungan dan bekerjasama dengan mitra-mitra.

• Pengelola KK diharuskan memiliki kemampuan bekerjasama dengan masyarakat, negosiasi perjanjian-perjanjian kerjsama dengan mitra, menangani konflik serta menjalankan tugas bisnis dan finansial.

The bioregional approachThe bioregional approach

Page 23: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

The bioregional approachThe bioregional approach

Challenge: This need for new skills on the part of PA managers has not been matched by a commensurate increase in authority, resources or capacity

• Pengelolaan KK masih merupakan suatu hal yang marginal dalam proses-proses perencanaan dan pembangunan baik dalam tingkat lokal, wilayah maupun nasional. Sehingga isu-isu terkait dengan koordinasi, integrasi serta negosiasi masih merupakan masalah.

Page 24: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Area and Protected Area and DecentralizationDecentralization

AchievementAchievement: A diversity of institutional : A diversity of institutional arrangements have emergedarrangements have emerged

Meskipun pengelolaan KK masih didominasi Meskipun pengelolaan KK masih didominasi oleh negara, terdapat suatu pergerakan ke oleh negara, terdapat suatu pergerakan ke arah desentralisasi, dimana tanggungjawab arah desentralisasi, dimana tanggungjawab pengelolaan lebih difokuskna pada tingkat pengelolaan lebih difokuskna pada tingkat provinsi atau kabupaten. provinsi atau kabupaten.

Desentralisasi juga bisa direfleksikan Desentralisasi juga bisa direfleksikan dengan diakuinya tanah adat dalam dengan diakuinya tanah adat dalam kawasan.kawasan.

Page 25: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Area and Decentralization - Protected Area and Decentralization - Parastatal OrganizationParastatal Organization

Achievement:Government - owned companies Achievement:Government - owned companies (parastatal), conservation trusts, NGOs and the (parastatal), conservation trusts, NGOs and the private sector are managing more of the PA systemprivate sector are managing more of the PA system

Organisasi-organisasi milik pemerintah memiliki otonomi Organisasi-organisasi milik pemerintah memiliki otonomi yang lebih besar dalam hal finansial serta pengambilan yang lebih besar dalam hal finansial serta pengambilan keputusan, dibandingkan dengan birokrasi pemerintah.keputusan, dibandingkan dengan birokrasi pemerintah.

Di berbagai belahan dunia, LSM serta organisasi lainnya Di berbagai belahan dunia, LSM serta organisasi lainnya yang bergerak dalam bidang konservasi telah mengambil yang bergerak dalam bidang konservasi telah mengambil peran dalam pengelolaan kawasan (contoh TNC dan Leuser peran dalam pengelolaan kawasan (contoh TNC dan Leuser International Foundation), termasuk membeli dan International Foundation), termasuk membeli dan mendedikasikan lahan untuk konservasi. mendedikasikan lahan untuk konservasi.

Di Kenya, Namibia, Afrika Selatan serta Zimbabwe, jumlah Di Kenya, Namibia, Afrika Selatan serta Zimbabwe, jumlah KK yang dikelola oleh privat lebih besar daripada yang KK yang dikelola oleh privat lebih besar daripada yang dikelola oleh pemerintahdikelola oleh pemerintah

Page 26: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

AchievementAchievement: Private companies that : Private companies that holds vast tracts of lands, are dedicating holds vast tracts of lands, are dedicating substantial areas to protectionsubstantial areas to protection

Integrasi KK ke dalam program kehutanan Integrasi KK ke dalam program kehutanan berkelanjutan tercipta baik dari voluntir, berkelanjutan tercipta baik dari voluntir, melalui program insentif ataupun sebagai melalui program insentif ataupun sebagai persyaratan dalam sertifikasi hutan. Semakin persyaratan dalam sertifikasi hutan. Semakin banyak jumlah instansi swasta maupun banyak jumlah instansi swasta maupun masyarkat lokal serta adat yang terlibat dalam masyarkat lokal serta adat yang terlibat dalam pembentukan serta pengelolaan KKpembentukan serta pengelolaan KK

Protected Area and DecentralizationProtected Area and Decentralization – – Private ownershipPrivate ownership

Page 27: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Area and Protected Area and DecentralizationDecentralization – – Private ownershipPrivate ownershipAchievementAchievement: : This diversity of institutional arrangements This diversity of institutional arrangements

has developed in part due to the range of PA has developed in part due to the range of PA management categoriesmanagement categoriesPengalaman membuktikan bahwa kategorisasi kawasan Pengalaman membuktikan bahwa kategorisasi kawasan yang memiliki tingkat yang lebih tinggi (I-IV) dikelola oleh yang memiliki tingkat yang lebih tinggi (I-IV) dikelola oleh pemerintah pusat atau provinsi, sedangkan kategori V pemerintah pusat atau provinsi, sedangkan kategori V dan VI, yang memungkinkan adanya pemanfaatan dan VI, yang memungkinkan adanya pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan, dikelola pada tingkat sumberdaya secara berkelanjutan, dikelola pada tingkat lokal. Beberapa TN (kategori II) lokal. Beberapa TN (kategori II) “ternyata” “ternyata” terdapat terdapat sektor wisata yang cukup besar serta dapat sektor wisata yang cukup besar serta dapat dikomersialisasikan, dikelola oleh beberapa perusahaan dikomersialisasikan, dikelola oleh beberapa perusahaan dan lembaga konservasi.dan lembaga konservasi.

ChallengeChallenge: : With the growing variety of institutional With the growing variety of institutional arrangements, PAs with different institutional and arrangements, PAs with different institutional and administrative arrangements must be able to fit within administrative arrangements must be able to fit within and contribute to the national PA sytemand contribute to the national PA sytemTanggungjawab pengelolaan ke tingkat pemerintahan Tanggungjawab pengelolaan ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah memerlukan transfer dalam hal yang lebih rendah memerlukan transfer dalam hal sumberdaya serta kapasitassumberdaya serta kapasitas

Page 28: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Question is ??Question is ?? penerjemahan Hak Menguasai Negara (HMN) penerjemahan Hak Menguasai Negara (HMN)

dimana sumber daya alam yang ada seakan dimana sumber daya alam yang ada seakan dimiliki secara mutlak oleh Negara.dimiliki secara mutlak oleh Negara.

Problem riil yg pernah ada Problem riil yg pernah ada PP Nomor 21 PP Nomor 21 Tahun 1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan Tahun 1970 tentang Hak Pengusahaan Hutan bahkan dengan tegas mengatakan bahwa Hak-bahkan dengan tegas mengatakan bahwa Hak-hak Masyarakat Hukum Adat dan anggota-hak Masyarakat Hukum Adat dan anggota-anggotanya untuk memungut hasil hutan yang anggotanya untuk memungut hasil hutan yang didasarkan atas suatu peraturan hukum adat didasarkan atas suatu peraturan hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, pelaksanaannya perlu ditertibkan sehingga tidak pelaksanaannya perlu ditertibkan sehingga tidak mengganggu pelaksanaan penguasaan hutan.mengganggu pelaksanaan penguasaan hutan.

Page 29: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Community DevelopmentChallenge: PAs have had a negative impact on people’s access to traditional and customary resources and thus on meeting their subsistence and livelihood needsSeringkali KK pada mulanya merupakan lahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan hariannya, sehingga tidak jarang memicu konflik antara pengelola KK dengan masyarakat setempatKonservasi KK perlu bekerjasama dengan, melalui serta untuk masyarakat setempat, dan bukan melawan merekSebagai hasilnya, bermunculan ragam kegiatan yang bersifat pembangunan di bidang sosial serta peningkatan kesejahteraan untuk menjawab isu-isu terkait ekonomi serta kesejahteraan masyarakat setempat

Page 30: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Community Development - Collaborative management

Achievement: The relationship between Pas and local communities has changed, from one of conflict to one of participation, and then to partnership and collaboration

Konservasi pada awalnya ditujukan untuk melindungi hidupan liar serta sumberdaya dalam kawasan dari manusia. Namun pandangan ini sekarang sudah mulai berubah menuju partisipasi masyarakat

Dengan meningkatnya penggunaan metode-metode sosial, hubungan antara masyarakat dengan KK telah meningkat menjadi mitra dalam pengelolaan

Page 31: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Achievement: Co-management has now become an essential tool in most PA management efforts

Pengelolaan kolaboratif dapat menciptakan serta menguatkan kemitraan dengan melibatkan seluruh atau sebagian besar stakeholders

Sangat penting dalam siatusi dimana komitmen serta kolaborasi stakeholders diperlukan, serta dimana akses terhadap sumberdaya dalam kawasan sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan budaya mayarakat setempat

Protected Areas and Community Development - Collaborative management

Page 32: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Community Development - Benefit sharing through co-management

Achievement: Co-management arrangements have allowed economic benefits to accrue to local communities

Pengelolaan kolaboratif dapat membuktikan nilai KK dalam mengurangi kemiskinan serta memberikan kesejahteraan pada masyarakat pedesaan

Page 33: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Community Development - Benefit sharing through co-managementChallenge: There is little evidence of any

lessening in dependence on PA resources as a result of alternative livelihoods provided through the ICDP approach

Partisipasi masyarakat yang efektif hanya bisa tercipta jika isu-isu seperti hak kepemilikan tanah, hak pemanfaatan tanah dll diperhatikan. Namun pada kenyataannya, menciptakan kerjasama dalam pengambilan keputusan serta pembagian keuntungan (benefit sharing) tidaklah mudah.

Page 34: D. pengelolaan kk & problem birokrasi 0814

Protected Areas and Community Development - Benefit sharing through co-managementChallenge: natural resources in the landscapes

linked to Pas must be enhanced and sustainably managed so that local communities can meet their basic subsistence and income requirements and the pressure on PAs can be reduced

Pendekatan pengelolaan kolaboratif jangan sampai melupakan tujuan inti pengelolaan KK, yang harus memperhatikan rencana pengelolaan KK serta hukum yang berlaku.

Pengelolaan kolaboratif tidak ada artinya jika nilai utama sebuah KK tidak dapat dilindungi. Demikian juga, nikai utama suatu KK tidak dapat dilindungi jika hubungan dengan masyarakat setempat tidak baik