documentd3

3
menyadari adanya perubahan seperti minum menjadi lebih banyak, buang air kecil lebih sering, atau berat badan menurun. ( Prapti, 2012, hal. 2-3) 2.3.2. Klasifikasi DM Menurut American Diabetes Association (ADA,2013), klasifikasi diabetes meliputi empat kelas klinis. a. Diabetes Mellitus tipe 1 Hasil dari kehancuran sel β pankreas, biasanya menyebabkan defisiensi insulin yang absolut. b. Diabetes Mellitus tipe 2 Hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif ynag menjadi latar belakang terjadinya resistensi insulin. c. Diabetes tipe spesifik lain Misalnya : gangguan genetik pada fungsi sel β, gangguan genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas (seperti cystic fibrosis), dan yang dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ). d. Diabetes Mellitus Gestasional Diabetes yang timbul selama kehamilan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa yang didapati selama

Upload: rizal-ibeel

Post on 18-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

d3

TRANSCRIPT

menyadari adanya perubahan seperti minum menjadi lebih banyak, buang air kecil lebih sering, atau berat badan menurun. ( Prapti, 2012, hal. 2-3)2.3.2. Klasifikasi DMMenurut American Diabetes Association (ADA,2013), klasifikasi diabetes meliputi empat kelas klinis. a. Diabetes Mellitus tipe 1 Hasil dari kehancuran sel pankreas, biasanya menyebabkan defisiensi insulin yang absolut.b. Diabetes Mellitus tipe 2 Hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif ynag menjadi latar belakang terjadinya resistensi insulin.c. Diabetes tipe spesifik lain Misalnya : gangguan genetik pada fungsi sel , gangguan genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas (seperti cystic fibrosis), dan yang dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).d. Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes yang timbul selama kehamilan, artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa yang didapati selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Diabetes mellitus gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal (di sekitarwaktu melahirkan), dan sang ibu memiliki resiko untuk dapat menderita penyakit diabetes mellitus yang lebih besar dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun setelah melahirkan.2.2.3. PrevalensiBerbagai penelitian epidemologi menunjukkan adanya kecendrungan peningkatan angka insiden dan prevalensi DM tipe II di berbagai penjuru dunia dan menurut WHO (World Health Organisazation), Indonesia menempati urutan keempat terbesar, data dari Ditjen Bina Yanmedik mencatat (2009), kasus diabetes melitus II sebesar 2.178 atau sekitar 2,38%.Menurut data Non-Communicable pada MDGs (Millenium Development Goals) tercatat jumlah penduduk di Indonesia yang mengidap penyakit diabetes melitus tipe II sebesar 5,7% dari keseluruhan jumlah penduduk dan 1,1% diantaranya meninggal dunia karena penyakit tersebut. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia jumlah penduduk Indonesia dengan prevalensi diabetes melitus tipe II di daerah urban sebesar 14,7% dan daerah rural 7,2% dan diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penduduk dengan asumsi prevalensi diabetes melitus tipe II mencapai 12 juta diabetesi. Sedangkan untuk di daerah Jawa Tengah pada tahun 2011, prevalensi penyakit diabetes melitus tipe II mengalami peningkatan sebesar 9,7% dengan prevalensi tertinggi di kota Semarang (Depkes, 2011). Menurut Suyono (2007), penyakit diabetes melitus tipe II merupakan penyakit degeneratif yang sangat terkait pola makan. Pola makan merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup