daerah kerja protreksi

43
DAERAH KERJA PROT.xls PROTEKSI KOPEL 150 KV OCR/FGR untuk mendeteksi gangguan fasa-fasa dan fasa-tanah. BUS-I BUS-2 OCR/GFR AMP Pht-1 Pht-2 BUSPRO-1 BUSPRO-2 OCR/GFR OCR/G AMP AMP DIST DIST I II GI A GI B SUMBER OCR/GFR DIST DIST DIST daerah kerja OCR/GFR K F F

Upload: premanwarnet

Post on 25-Jul-2015

167 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daerah Kerja Protreksi

DAERAH KERJA PROT.xls

PROTEKSI KOPEL 150 KV

OCR/FGR untuk mendeteksi gangguan fasa-fasa dan fasa-tanah.

BUS-I

BUS-2

OCR/GFR

AMP

Pht-1 Pht-2

BUSPRO-1BUSPRO-2

OCR/GFR OCR/GFR

AMP AMP

DIST DIST

I IIGI AGI B

SUMBER

OCR/GFR

DIST DISTDIST

daerah kerja OCR/GFR KOPEL

F

F1

Page 2: Daerah Kerja Protreksi

Kondisi NORMAL aliran arus dari Sumber ke Beban

Page 3: Daerah Kerja Protreksi

GI C

BEBAN

DIST

Page 4: Daerah Kerja Protreksi
Page 5: Daerah Kerja Protreksi

SISTEM PROTEKSI

FUNGSI PERALATAN PROTEKSI :

1 Mengidentifikasi gangguan

2 Memisahkan bagian jaringan/daerah yang terganggu dengan daerah/jaringan lain yang sehat

3 Mengamankan bagian yang masih sehat dari kerusakan

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sistem proteksi :

- SensitifMampu merasakan gangguan sekecil apapun

- AndalAkan bekerja bila diperlukan (dependability) dan tidak akan bekerjabila tidak diperlukan (security)

- SelektifMampu memisahkan daerah/jaringan yang terganggu saja

- CepatMampu bekerja secepat-cepatnya

PERANGKAT PROTEKSI terdiri dari :

- PMT - CT dan atau PT - Relai Proteksi dan Relai Bantu - Wiring/Pengawatan - Catu daya DC 110 Volt

+ + +Sumber

PMT

Page 6: Daerah Kerja Protreksi

:

KEGAGALAN PROTEKSI adalah sbb :

- Relai Proteksi Rusak - Kesalahan setting - CT Jenuh - Rangkaian ke trip putus - Relai bantu rusak - Trip coil PMT rusak - PMT macet/kelainan PMT - Catu Daya DC hilang

RelaiCT

_

_

SistemAlarm

TC PMTRelai bantu

SistemAC

Sistem DC

Beban

Page 7: Daerah Kerja Protreksi

DAERAH KERJA RELE PROTEKSI TRAFO

No. NamaRele Rele

1 OCR/GFR 20 kV PENY.

2 OCR/GFR INC.

3 OCR/GFR 150 kV

4 REF sisi 20 kV

5 DIFFERENTIAL

6 REF sisi 150 kV

CT 1CT 2

CT 3150 kV 20 kV

1

243

5

6

DAERAH KERJA RELE

BEBAN

CTN 1

CTN 2

Page 8: Daerah Kerja Protreksi

GGN RELE YANG KERJA INDIKATOR RELE YANG KERJA KETERANGAN

F1 Rele Jarak di GI B arah GI C Zone 1 Ph……., tkerja inst Tanpa TeleproteksiRele Jarak di GI C arah GI B Zone 1 Ph……., tkerja inst Tanpa Teleproteksi

F2 Rele Jarak di GI B arah GI C Zone 2 Ph……., tkerja 0,4 dt (t2) Tanpa TeleproteksiRele Jarak di GI C arah GI B Zone 1 Ph……., tkerja inst Tanpa Teleproteksi

F3 Rele Jarak di GI C arah GI D Zone 1 Ph……., tkerja inst Tanpa TeleproteksiRele Jarak di GI D arah GI C Zone 2 Ph……., tkerja 0,4 dt (t2) Tanpa Teleproteksi

DIST DISTOCRGFR

OCRGFR

PT PT

CT CT

GI B

ARAH KERJA RELE

GI DGI CGI A

Zone 1

Zone 1

Zone-2

Zone-2

Zone-3

Zone-3

F1 F2 F3

CT CT

GI B GI DGI CGI AZone 1

Zone-2

Page 9: Daerah Kerja Protreksi

GGN RELE YANG KERJA INDIKATOR RELE YANG KERJA KETERANGAN

F2 Rele Jarak di GI B arah GI C Ph…, tkerja inst + Indikasi Terima signal Trip Teleproteksi AktipRele Jarak di GI C arah GI B Zone 1 Ph……., tkerja inst Teleproteksi Aktip

DIST DISTOCRGFR

OCRGFR

PT PT

ARAH KERJA RELE

TELEPROTEKSIKIRIM-TERIMA SIGNAL TRIP

PLCPLC

F2

Zone 1

Zone-2

Page 10: Daerah Kerja Protreksi

Relai CCP (Circulating Current Protection) adalah relai yang mempunyai prinsip kerja sama dengan relai Differential, yaitu membandingkan arus yang masuk dengan yang keluar harus sama dengan Nol.

Relai CCP mendapat inputan arus dari dua CTRelai CCP akan bekerja bila terjadi gangguan di antara dua CT tersebutdan selanjutnya melepas PMT-PMT yang tersambung di diameter diantaradua CT tersebut.Relai CCP tidak boleh bekerja bila terjadi gangguan di luar CT inputan relai CCP tersebut.

CCP a (A)

CCP b (A)

CCP a (B)

CCP b (B)

A

B

CTCT

CT

CT CT

Page 11: Daerah Kerja Protreksi

Prinsip Kerja CBF :CBF (Circuit Breaker Failure) bekerja apabila terjadi gangguan di SUTETRelai Jarak (Distance Relay Main 1 & Main 2) bekerja, tetapi PMT (CB) tidak bekerja (PMT masih menutup), maka selang beberapa detik (< 2 dt)CBF akan bekerja melepas PMT-PMT yang satu Bus dengan PMT yang tidak trip dan melepas PMT AB (satu diameter), serta mengirim direct tripke PMT di GITET lawan.

Relai CBF :Mendapat inputan CT (Arus)

CBF/SZP

CBF/SZP

CBF/SZP

CT

CT

CT

CT

CT

CT

CT

CT

CT

A

B

1 2 3

DTT

DTT

Page 12: Daerah Kerja Protreksi

Relai BusBar adalah relai yang mempunyai prinsip kerja sama dengan relai Differential, yaitu membandingkan arus yang masuk dengan yang keluar harus sama dengan Nol.

Relai BusBar mendapat inputan arus dari dua CTRelai BusBar akan bekerja bila terjadi gangguan di antara dua CT tersebut(BusBar) dan selanjutnya melepas PMT-PMT yang tersambung di BusBar tersebut.Relai BusBar tidak boleh bekerja bila terjadi gangguan di luar CT inputan relai BusBar tersebut.

A

B

BB a

BB b

BB a

BB b

1 2

CTCT

CT CT

7A1

7AB1

7B1

Page 13: Daerah Kerja Protreksi

51G RELAI GFR Untuk mendeteksi adanya gangguan tanah32 RELAI REVERSE POWER (DAYA BALIK) Untuk mendeteksi adanya gangguan daya balik21 RELAI JARAK (DISTENCE RELAY) Untuk mendeteksi adanya gangguan low impedance 27 RELAI TEGANGAN KURANG (UVR) Untuk mendeteksi adanya gangguan tegangan kurang59 RELAI TEGANGAN LEBIH (OVR) Untuk mendeteksi adanya gangguan tegangan lebih81 RELAI FREKUENSI Untuk mendeteksi adanya gangguan frekuensi87T RELAI DIFFERENTIAL TRAFO Untuk mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di antara CT yang mengapit Generator87GT RELAI DIFFERENTIAL TRAFO & GENERATOR Untuk mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di antara CT yang mengapit Generator & Trafo

G

21Z

50/51-50/51G

TRAFO UTAMA

87GT

87T

51 32 21 40 8127 59

PMT

51G

RELAI BUSBAR

Page 14: Daerah Kerja Protreksi

DIFFERENTIAL RELAY

TRAFO DAYACT CT

ACT 1 ACT2

TRAFO DAYACT CT

Y

Y Y

Y

DD

SUMBER

I1 I2

I1 I2

SUMBER

Page 15: Daerah Kerja Protreksi

DIFFERENTIAL RELAY

CTSUMBER

Page 16: Daerah Kerja Protreksi

Bila gangguan di F1, maka akan muncul arus If dan Iof (terjadi If-Iof = 0, tidak terjadi selisih arus) maka rele REF tidak bekerja

REF), maka rele REF akan bekerja.Bila gangguan di F2, maka hanya akan muncul arus Iof saja (terjadi Iof >0 atau

R

S

T

ACT2

BEBAN

BEBAN

TRAFO DAYA

Y Y

F2

CTN Iof

I1

Page 17: Daerah Kerja Protreksi

R

S

T

Page 18: Daerah Kerja Protreksi

Bila gangguan di F1, maka akan muncul arus If dan Iof (terjadi If-Iof = 0, tidak terjadi selisih arus)

Bila gangguan di F2, maka hanya akan muncul arus Iof saja (terjadi Iof >0 atau > nilai setting

R

S

T

CTBEBAN

I2

REF

F1

ke Rly Differential

If

Page 19: Daerah Kerja Protreksi
Page 20: Daerah Kerja Protreksi

RELAI DIFFERENTIAL

dipasang pada :

1 . Generator2 . Trafo Daya3 . Generator dan Trafo Daya4 . Saluran Kabel Tegangan Tinggi atau Jaringan SUTT yang pendek.5 . Motor-motor yang berkapasitas besar.

Syarat suatu proteksi Differential adalah

1 . Besarnya nilai arus yang masuk ke relai differential harus sama.2 . Arus phasa yang masuk ke relai differential harus sama dan punya arah yang

yang berlawanan.

Agar syarat tersebut terpenuhi, dapat dipergunakan trafo arus bantu (Auxiliary CT)yang berfungsi fungsi untuk :

1 . Mencocokan arus yang masuk ke relai differential dari masing-masing sisi (disebut penyesuaian arus).

2 . Mencocokan pergeseran phasa dari arus-arus yang akan masuk ke ralai differential (disebut penyesuai phasa).

Relai Differential adalah Relai proteksi yang merupakan pengaman utama yang

I1 I2

CT1 CT2

diff relay

ACT1 ACT2

SUMBER BEBAN

OBYEK

YYY

Y

D

Y

Y

D

Page 21: Daerah Kerja Protreksi

Relai Differential adalah relai proteksi yang berfungsi untuk mendeteksi gangguan hubung singkat yang terjadi pada trafo daya diantara CT1 dan CT2.

A. Kondisi Normal atau gangguan di luar CT1 dan CT2, maka kondisi arus yangmengalir di relai differential adalah sbb :Id = i1 - i2 dan i1 = i2 sehingga Id = I diff = 0, maka relai differential tidak akan bekerja

diff relay

I1 I2

i1 i2id

CT1 CT2

BEBANSUMBER

diff relay

I1 I2

i1 i2id

CT1 CT2

BEBANSUMBER

Page 22: Daerah Kerja Protreksi

B. Kondisi gangguan diantara CT1 dan CT2, maka kondisi arus di relai differential adalah sbb :Id = i1 - i2 dan i2 = 0 sehingga id = idiff = i1,maka relai differential akan bekerja.

Page 23: Daerah Kerja Protreksi

RELAI DIFFERENTIAL

. Arus phasa yang masuk ke relai differential harus sama dan punya arah yang

Agar syarat tersebut terpenuhi, dapat dipergunakan trafo arus bantu (Auxiliary CT)

. Mencocokan arus yang masuk ke relai differential dari masing-masing sisi

. Mencocokan pergeseran phasa dari arus-arus yang akan masuk ke ralai

pengaman utama yang

BEBAN

Page 24: Daerah Kerja Protreksi

Relai Differential adalah relai proteksi yang berfungsi untuk mendeteksi gangguan

Kondisi Normal atau gangguan di luar CT1 dan CT2, maka kondisi arus yang

BEBAN

BEBAN

Page 25: Daerah Kerja Protreksi

Kondisi gangguan diantara CT1 dan CT2, maka kondisi arus di relai differential

Page 26: Daerah Kerja Protreksi

DIST-ADEF

DIST-ADEF

PT PT

CT CT

GI B

ARAH KERJA RELE

GI CGI A

TELEPROTEKSIKIRIM-TERIMA SIGNAL TRIP

PLCPLC

F2

Zone 1

Zone-2

Zone 1

Zone-2

PLCPLC

DIST-BDEF

DIST-BDEF

Page 27: Daerah Kerja Protreksi

GI DGI C

Page 28: Daerah Kerja Protreksi

DAERAH KERJA PROTEKSI DIAMETER, LINE & BUSBAR 500 kV

CCP a

CCP b

CBF/SZP

BB a

BB bCBF/SZP

CCP a

CCP b

CBF/SZP

BB a

BB b

FR - LPb - DEF

LPa - DEF

FR - LPb - DEF

LPa - DEFSCADA SCADA

BUSBAR BUSBAR

LINELINE

daerah CCP

daerah CCP

daerah BUSBARdaerah

BUSBAR

daerah CBF

daerah CBF

Page 29: Daerah Kerja Protreksi

RECLOSER (PENUTUP BALIK) (79)

Recloser (Penutup Balik) adalah alat yang fungsinya untuk keandalan sistem, yaitu akan memasukanPMT (Pemutus Tenaga) secara automatis apabila terjadi gangguan yang bersifat temporer pada SUTT/SUTET.Gangguan yang bersifat temporer adalah gangguan hubung tanah dan sering terjadi, maka untuk memenuhipelayanan energi listrik secara kontinyu maka perlu adanya pemasangan Penutup Balik

PRINSIP KERJANYA BILA TERJADI GANGGUAN ADALAH SBB :Kondisi normal Switsh S Recloser menutup, bila terjadi gangguan temporer maka relai akan bekerja dan memberikanperintah trip ke PMT pada saat itu juga Recloser bekerja saat mendapat tegangan positip dari relai, maka proses kerjaRecloser adalah sbb :

1. DT (Timer Dead Time) akan bekerja dan selang beberapa waktu anak kontak DT menutup dan mengerjakan PMT untuk masuk kembali serta mengerjakan (me energized) BT (Timer Blocking Time) juga mengerjakan counter Recloser.

2. Timer BT bekerja selang beberapa waktu maka anak kontak BT akan membuka sehingga Positip DC menuju CC (Closing Coil) terbuka/terputus.

+

_ _

_

_DT

BT

S

_C

PT

CT

SUMBER

RELAI

RECLOSER

PMT

CCTC

Page 30: Daerah Kerja Protreksi

3. Setelah setting waktu BT terlampaui maka anak kontak BT akan kembali posisi semula (reset).

Setting Timer DT secara umum 1 detik dan Timer BT 40 detik

ON

TRIP

ON

DT

BT

ON

TRIP

ON

DT

BT

TRIP

ON

TRIP

ON

DT

BT

TRIP

ON

DT

BT

Gangguan Temporer

Gangguan Permanen

Gangguan Temporer terjadi 2 x

Page 31: Daerah Kerja Protreksi

Recloser (Penutup Balik) adalah alat yang fungsinya untuk keandalan sistem, yaitu akan memasukanPMT (Pemutus Tenaga) secara automatis apabila terjadi gangguan yang bersifat temporer pada SUTT/

Gangguan yang bersifat temporer adalah gangguan hubung tanah dan sering terjadi, maka untuk memenuhi

Kondisi normal Switsh S Recloser menutup, bila terjadi gangguan temporer maka relai akan bekerja dan memberikanperintah trip ke PMT pada saat itu juga Recloser bekerja saat mendapat tegangan positip dari relai, maka proses kerja

1. DT (Timer Dead Time) akan bekerja dan selang beberapa waktu anak kontak DT menutup dan mengerjakan PMT untuk masuk kembali serta mengerjakan (me energized) BT (Timer Blocking Time) juga mengerjakan counter

2. Timer BT bekerja selang beberapa waktu maka anak kontak BT akan membuka sehingga Positip DC menuju

BEBAN

Page 32: Daerah Kerja Protreksi

3. Setelah setting waktu BT terlampaui maka anak kontak BT akan kembali posisi semula (reset).

Page 33: Daerah Kerja Protreksi

A1 A2

A2A1

A1 A2

A2A1

A1 A2

A2A1

A1 A2

A2A1

A1 A2

A1

B1 B2 TRF 1 TRF 2 C1

core 1

core 2

Page 34: Daerah Kerja Protreksi

A2

A1 A2

A2A1

A1 A2

87B1 87B2

87BC

C2

KOPEL87BC

87B1 87B2

BUS 1

BUS 2

Zone 1Zone 2

86F

A2A1

Relai u/Trip

Page 35: Daerah Kerja Protreksi

RELAI SYNCHRO CEK (25)

Relai Synchro chek yang secara umum disebut relai sinkron berfungsi untuk memasukan PMT, yaitumenghubungkan dua sistem tegangan yaitu tegangan Line dengan tegangan Bus atau tegangan Generatordengan tegangan Line.

Proses synchronisasi dua sistem tegangan ini harus memenuhi syarat sbb : - Tegangan fasanya sama - Frekuensinya sama - Fasanya sama

Proses pemasukan PMT dapat dilakukan sbb :

- Dari Panel Lokal PMT - Dari Panel Marshailing Kiosh (MK) - Dari Panel Kontrol GI - Dari RCC(Region Control Center)

Proses pemasukan PMT dari Panel Kontrol GI dan RCC harus melalui persyaratansinkron (via sinkro cek)

PMT

PT

PT

PMTBUS

Line

Line

25

Page 36: Daerah Kerja Protreksi

Relai Synchro chek yang secara umum disebut relai sinkron berfungsi untuk memasukan PMT, yaitumenghubungkan dua sistem tegangan yaitu tegangan Line dengan tegangan Bus atau tegangan Generator