daftar isi (1)...daftar isi (2) bagian 3b perkembangan realisasi pendapatan hibah 27. pendapatan...
TRANSCRIPT
Daftar Isi (1)
Bagian 1
Latar Belakang, Jenis dan Landasan Hukum Hibah
1. Tupoksi EAS Pada DJPPR
2. Latar Belakang (1)
3. Latar Belakang (2)
4. Latar Belakang (3)
5. Latar Belakang (4)
6. Latar Belakang (5)
7. Jenis – jenis Hibah (1)
8. Jenis – jenis Hibah (2)
9. Pelaksanaan Hibah Terencana Vs Langsung
10. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)
11. Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2)
Bagian 2
Cakupan, Kendala dan Upaya Perbaikan Pengelolaan
Hibah
12. Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah
13. Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah
14. Hibah Luar Negeri Per Jenis Donor
15. Sumber Hibah
16. Lingkungan Pengelolaan Hibah
17. Kendala Pengelolaan Hibah
18. Upaya Penegakan Kepatuhan atas Ketentuan UU
19. Upaya Perbaikan Pengelolaan Hibah
20. Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Uang
21. Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah
Barang/Jasa
Bagian 3
Perkembangan Realisasi Hibah dan Opini BPK
22. APBN 2014–2018
Bagian 3a
Realisasi Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018
23. Struktur Realisasi Hibah s.d. Juni 2018
24. Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai Negara
Donor
25. Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai K/L
26. Realisasi Hibah s.d. Juni 2018 per
Kementerian/Lembaga
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Daftar Isi (2)
Bagian 3b
Perkembangan Realisasi Pendapatan Hibah
27. Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya
28. Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya
29. Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya
Bagian 3c
Perkembangan Realisasi Belanja Hibah dan Belanja
Terkait Hibah
30. Realisasi Belanja Hibah dan Belanja Terkait
Hibah Pemerintah (1)
31. Realisasi Belanja Hibah dan Belanja Terkait
Hibah Pemerintah (2)
Bagian 3d
Opini BPK
32. Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2016
33. Perkembangan Temuan BPK Terkait Hibah
Bagian 4
Ekstra Slide
34. Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung
35. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk
Membiayai Kegiatan (DRKH – On Treasury)
36. Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk
Membiayai Kegiatan (DRKH – Off Treasury)
37. Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa (DRKH
– Off Treasury)
38. Pengelolaan Hibah Langsung Uang (Non DRKH –
Off Treasury)
39. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa (Non
DRKH – Off Treasury)
40. Pengelolaan Hibah Langsung Uang – SKPD (Non
DRKH – Off Treasury)
41. Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa – SKPD
(Non DRKH – Off Treasury)
42. Tax Exemption (1)
43. Tax Exemption (2)
44. Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada
45. Mekanisme Belanja Hibah (1)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
46. Mekanisme Belanja Hibah (2)
47. Mekanisme Belanja Hibah (3)
48. Frequently Asked Question (1)
49. Frequently Asked Question (2)
50. Frequently Asked Question (3)
51. Frequently Asked Question (4)
52. Frequently Asked Question (5)
Daftar Isi (3)
A. Pendapatan Negara dan Hibah - - -
I. Penerimaan Dalam Negeri - - -
1. Penerimaan Perpajakan - - -
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak - - -
II. Hibah - Proyeksi Register
- - Pencatatan dan LK
B. Belanja Negara - - -
I. Belanja Pemerintah Pusat - - -
1. Belanja K/L - - -4. Pembayaran Kewajiban Utang Proyeksi - Setelmen
6. Belanja Hibah - - -
a. Belanja Hibah Dalam Negeri - - Alokasi DIPA & LK
b. Belanja Hibah Luar Negeri - - Alokasi DIPA & LK
C. Keseimbangan Primer - - -
D. Surplus/(Defisit) Anggaran (A-B) - - -
E. Pembiayaan - - -
I. Pembiayaan Utang - -
1. Surat Berharga (Neto) Proyeksi Penerbitan Setelmen
2. Pinjaman (Neto) -
a. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) - - -
Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto) Proyeksi Negosiasi Setelmen
Pengefektifan
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman DN Proyeksi - Setelmen
b. Pinjaman Luar Negeri (Neto) - - -
Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Proyeksi Negosiasi Setelmen
Pengefektifan
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman LN Proyeksi - Setelmen
IV. Kewajiban Penjaminan Proyeksi - Pelaporan
Middle Office Front Office Back Office
Tupoksi EAS pada DJPPR
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (1)
Definisi Hibah
Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat dalam bentuk
uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari
pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari
dalam negeri atau luar negeri, yang atas hibah tersebut,
pemerintah mendapat manfaat secara langsung yang digunakan
untuk mendukung tugas dan fungsi K/L, atau diteruskan kepada
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Daerah.
Tujuan Penerimaan Hibah
mendukung program pembangunan nasional; dan/atau
mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan
kemanusiaan.
Hibah merupakan bagian dari penerimaan negara dalam
postur APBNKementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (2)
Paradigma Baru Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah
Masyarakat internasional menyuarakan tentang new paradigm
of Technical Cooperation that is emerging, yaitu:
Aliran informasi yang sangat mudah diakses (the free flow of
information);
Munculnya aktor baru (donors) di tingkat global (the emergence
of new actors on the global stage);
Teknologi baru yang mendorong inovasi sebagai alat transfer
pengetahuan (new technologies are facilitating innovative ways
and means of knowledge transfer);
Kerjasama Selatan- Selatan/KSS (South-South Cooperation) yang
menawarkan peningkatan prospek pembelajaran secara
horizontal terhadap tantangan pembangunan.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (3)
Sumber: Jakarta Commitment
Tujuan Pengelolaan Hibah
Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan hibah
sebagai wujud Tata Kelola Keuangan yang baik (Good Governance)
Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (1)
Pemanfaatan hibah dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
Dilakukan secara transparan, akuntabel, efisien dan efektif, dengan kehati-hatian
dan tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan yang dapat
mengganggu stabilitas keamanan negara;
Kesetaraan dalam pelaksanaan kerjasama; dan
Mengutamakan kepentingan nasional dalam semua aspek, termasuk aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Mekanisme penerimaan hibah dilaksanakan dengan sistem yang
memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pemberi hibah sesuai
dengan karakteristik hibah namun tetap memegang teguh prinsip-
prinsip pemanfaatan hibah.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (4)
Sumber: Jakarta Commitment
Strategi Pemanfaatan Hibah 2015 – 2019 (2)
Elemen Kunci Optimalisasi Kerjasama Pembangunan Melalui Hibah
Prinsip Ownership
Recipient country berperan sebagai sumber ide (source of custodian idea) dan
mengarahkan inisiatif untuk menentukan kebutuhan menetapkan jumlahnya
serta mengendalikan kelanjutannya;
Prinsip Harmonisasi
Sejalan dengan kerangka nasional (RPJM);
Mutual Accountability
Dilaksanakan dengan transparan dan akuntabilitas bersama;
Aligment
Mengadopsi sistem lokal (country systems) dalam perencanaan, penganggaran
dan pencairan, maupun pelaporannya;
Result Based;
Mengutamakan mekanisme jaminan kualitas (quality assurance) yang dapat
dimonitor, review dan pengawasan.
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Latar Belakang (5)
Arah Kebijakan Pemanfaatan Hibah 2015 - 2019
Pemanfaatan hibah diarahkan untuk mendukung seluruh agenda prioritas
pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 – 2019 termasuk penanganan isu-isu global,
yang diantaranya ditujukan untuk:
Mendukung pencapaian prioritas pembangunan dalam dimensi pembangunan nasional RPJMN
2015-2019, yaitu: (i) dimensi pembangunan manusia, (ii) dimensi pembangunan sektor
unggulan, dan (iii) dimensi pemerataan dan kewilayahan;
Meningkatkan pemerataan pembangunan dalam rangka mengurangi kesenjangan antar
wilayah;
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
Mendorong adanya inovasi sitem manajemen pengelolaan dan pemanfaatan anggaran dalam
rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pemerintah;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia (capacity building);
Mendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge);
Menunjang penyediaan pelayanan dasar umum;
Mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan;
Mendukung pelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam dan budaya serta kegiatan
antisipasi dampak perubahan iklim (climate change).
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Jenis-jenis Hibah
Hibah berdasarkan jenisnya terdiri dari:
Hibah Terencana/DRKH Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan dituangkan dalam Daftar Rencana Kegiatan
Hibah(DRKH)
Hibah Langsung/Non DRKH Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan
Hibah berdasarkan mekanisme pencairannya terdiri dari:
Hibah Melalui KPPN Hibah yang proses penarikan dananya dilaksanakan di BUN/KPPN
Hibah Tanpa Melalui KPPN Hibah yang proses penarikan dananya tidak dilaksanakan di BUN/KPPN
Hibah berdasarkan sumbernya terdiri dari:
Hibah Dalam Negeri Hibah dari Lembaga Keuangan Dalam Negeri, Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri, Pemerintah Daerah,
Perusahaan Asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah NKRI, Lembaga Lainnya dan Perorangan
Hibah Luar Negeri Hibah dari Negara Asing, Lembaga di bawah PBB, Lembaga Multilateral, Lembaga Keuangan Asing, Lembaga Non
Keuangan Asing, Lembaga Keuangan Nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah
NKRI, Perorangan
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Jenis-jenis Hibah (2)
Hibah berdasarkan bentuknya terdiri dari:
Hibah Uang
Uang Tunai
Hibah dalam bentuk uang yang diterima Pemerintah dan penggunaannya sepenuhnya ditentukan
oleh Pemerintah melalui mekanisme APBN
Uang untuk Membiayai Kegiatan
Hibah yang diterima Pemerintah yang peruntukannya ditentukan dalam Perjanjian Hibah dan
dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah penerima hibah.
Hibah Barang/Jasa
Barang
Hibah yang diterima Pemerintah yang pengadaannya dilaksanakan oleh Pemberi Hibah untuk
mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN
Jasa
Hibah yang diterima Pemerintah berupa jasa tertentu yang kegiatannya dilaksanakan oleh
Pemberi Hibah untuk mendukung kegiatan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah
Daerah/BUMN
Hibah Surat Berharga
Hibah yang diterima Pemerintah yang dapat berupa saham kepemilikan pada perusahaan
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pelaksanaan Hibah Terencana vs Langsung
SP2HL/SPHL, SP4HL/SP3HL, SPTMHL,
REKENING KORAN
•BAST, SP3HLBJS•MPHLBJS, SPTMHL
DokumenPertanggung-jawaban
LANGSUNG KLCara Penarikan
HIBAH
TERENCANA/DRKH
Menteri Keuangan
LANGSUNG/NON DRKH
Menteri/Pimpinan Lembaga
NON KPPN/BUN
UANG BARANG/ JASA
Jenis Hibah
PenandatanganHibah
Penarikan Hibah
Bentuk Hibah UANG
KPPN/BUN
NPH,WA,NOD
LC, DP, REKSUS, RKUNREIMBURSEMENT
LUAR NEGERI DALAM NEGERISumber Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (1)
Undang-Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;
Peraturan Pemerintah No 10/2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan
Hibah;
Peraturan Pemerintah No 2/2012 tentang Hibah Daerah;
Peraturan Pemerintah No 27/2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
Peraturan Menteri Keuangan No 180/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas
Pinjaman dan Hibah kepada Pemerintah;
Peraturan Menteri Keuangan No 188/PMK.07/2012 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah;
Peraturan Menteri Keuangan No 123/PMK.06/2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang
Berasal dari Aset Lain-lain;
Peraturan Menteri Keuangan No 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Hibah;
Peraturan Menteri Keuangan No 246/PMK.06/2014 jo. Peraturan Menteri Keuangan No 87/PMK.06/2016
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara
Peraturan Menteri Keuangan No 92/PMK.08/2014 tentang Pelaksanaan Belanja Hibah ke Pemerintah
Asing/Lembaga Asing
Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2015 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang
untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Pejabatnya yang Bertugas di Indonesia
Peraturan Menteri Keuangan No 84/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dan/Atau
Hibah Luar Negeri;Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Landasan Hukum Pengelolaan Hibah (2)
Peraturan Menteri Keuangan No 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung
Jawab Tertentu dari Pengelola Barang kepada Pengguna Barang
Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.07/2015 jo. Peraturan Menteri Keuangan No
155/PMK.07/2016 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam Rangka
Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Peraturan Menteri Keuangan No 135/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Dan Pengembalian
Dana Kepada Pemberi Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri
Peraturan Menteri Keuangan No 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan
Penghapusan BMN
Peraturan Menteri Keuangan No 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindah tanganan
BMN
Peraturan Menteri Keuangan No 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bagian 2
Cakupan, Kendala dan Upaya Perbaikan
Pengelolaan Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Bentuk Anggaran Belanja Pemerintah
A P B N
ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH
PUSAT MELALUI KL
RKA - KL
ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN
PERHITUNGAN (MENKEU SELAKU BUN)
RA - BUN
Kantor
Pusat
(KP)
Kantor
Daerah
(KD)
Dekon-
sentrasi
(DK)
Tugas
Pemban-
Tuan
(TP)
Mendanai Urusan Pusat
Dilaksanakan oleh Pemda
Mendanai Urusan APBD
Transfer ke
Daerah
(DAU,
DAK, DBH)
Belanja
Hibah DN
(On Granting)
Subsidi
Belanja
Lain –
lain
Belanja
Hibah LN
Mendanai urusan pusat yang
Dilaksanakan di Daerah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Cakupan Hibah Yang Diterima oleh Daerah
Hibah
Perorangan/
Swasta
HIBAH
LUAR NEGERI
Pemerintah
Daerah/
APBD
Pemerintah
Daerah Lain
Badan/
Lembaga/
Organisasi
Dalam
Negeri
Kelompok
Masyarakat/
Perorangan
Dalam Negeri
Pemerintah
Pusat/ APBN
Penerimaan DN
BUMD
HIBAH
Pendapatan Hibah
APBN yang berasal
dari Belanja Hibah
APBD
Belanja
Hibah APBN
ke LN
Belanja Hibah
ke APBD
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
TECHNICAL
COOPERATION
TECHNICAL ASSISTANCE(Rencana kegiatan yang menggunakan sumber daya luar negeri yang
diarahkan untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan SDM dan sistem
manajemen pemerintahan melalui pemanfaatan tenaga ahli, pendidikan
dan pelatihan, penelitian maupun lokakarya atau seminar
FOREIGN GRANT
BilateralTechnical Agencies :
JICA, DFAT,
USAID, GIZ
CIDA, KfW,
MCC, DFID, etc
ForeignGovernments :
Germany, USA,
Japan, China,
Australia
etc
Multilateral Agencies :
WB, ADB,IDB,
EC, GFF,
GAVI,
etc
UN Agencies :
UNDP, WHO,
UNFPA, FAO,
UNICEF, WFP
UNAIDS,
etc
Partner of
Development
Corporation
Type of
Cooperation
Type Activities
Type Funding
RegionalOrg. :
ASEAN,
APEC, etc
Hibah Luar Negeri Per Jenis Donor
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Sumber Hibah
Lembaga
Keuangan
Dalam Negeri
Lembaga
Multilateral
PeroranganLembaga
Lainnya
Masyarakat
dan kelompok
masyarakat
Perusahaan Asing
yang berdomisili di
Indonesia
Pemerintah
Daerah
Lembaga Non
Keuangan
Dalam Negeri
Hibah
Luar
Negeri
Lembaga Keuangan
Asing dan Non
Keuangan Asing
Lembaga keuangan
nasional yang
melakukan usaha di
luar Indonesia
Negara Asing
Lembaga
PBB (UNDP,
WHO
Perorangan
Hibah
Dalam
Negeri
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Lingkungan Pengelolaan Hibah
Transparan,
Akuntabel
Ownership
LKPP WTP
Motif
Ekonomi
Motif Sosial
UU 15/2004
Pertanggung-
jawaban
Luas
Wilayah
E
X
T
E
R
N
A
L
I
N
T
E
R
N
A
L
UU
23/2014
Pemda
Inovasi
Tehnologi
Globlalisasi
Pemain Baru
UU 17/2003Emergency/
Wabah
Penyakit
UU 33/2004
Perimbang-
an Keuangan
Pusat dan
DaerahKementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kendala Pengelolaan Hibah
• One gate policy tidak berjalan;
• Kerjasama Biro KLN, Biro Kperencanaan, Biro Keuangan
• Proyek berhasil dibangun namun tidak berfungsi;
• Barang dan jasa tidak dapat dicatat dalam aplikasi SIMAK BMN
• KL tidak melakukan perjanjian;
• KL tidak menandatangani BAST;
• KL tidak melaporkan kepada Menkeu dan mengesahkan Kepada KPPN
• Donor tidak bersedia menandatanagani perjanjian;
• Donor tidak bersdia menandatangani BAST
Donor Resistensi
KL kurang paham
APIP/ Unit tekait
Keuanganberperan
Pemanfatan Proyek
Tidak Optimal
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Upaya Menegakan Kepatuhan atas Ketentuan UU
PMK 40/2008
Pengelolaan Hibah
Resistesi Donor
sangat kuat
Ownership KL sangat
kurang
Belum optimalnya Peran APIP
LK BUN 999.02 WDP
PMK 191/2011
Pengelolaan Hibah
Resistesi Donor
berkurang
Ownership KL mulai
meningkat
Peran APIP kurang optimal
LK BUN 999.02 WTP 2016
PMK 99/2017
Pengelolaan Hibah
Resistesi Donor
minimal
Ownership KL sangat meningkat
Peran APIP meningkat
LK BUN
999.02 (?)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Upaya Perbaikan Pengelolaan Hibah
• Rekonsiliasi dengan Donor/KL
• PembatalanKejasama
• Sosialisasi Kepada Donor/KL
• PMK 40/2008;
• PMK 191/2011,
• PMK 99/2017
Reformasi Kerangka Hukum
Pencerahan
Mitigasi Resiko LKPP
Moratorium
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Naskah PerjanjianHibah
Pengajuan permohonan nomor REGISTER ke DJPPR /
KANWIL DJPB
• Perjanjian Hibah
• Ringkasan Hibah
• surat kuasapendelegasiankewenangan untukmenandatanganiperjanjian Hibah
Pengajuan persetujuan pembukaan REKENING
HIBAH Ke KPPN
• Surat Permohonan
• Surat Kuasa
Penyesuaian pagu hibah dalam DIPA
(REVISI DIPA) ke DJA/ Kanwil DJPBN
• IzinPembukaanRekening
• NomorRegister
PengajuanPENGESAHAN ke KPPN
• SP2HL
• Copy Rekening Hibah
• SPTMHL
• salinan surat penetapan nomor register Hibah untuk pengajuan SP2HL pertamakali
• salinan surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan SP2HL pertama kali.
Ke DJPPR untukHibah LN
Ke Kanwil DJPB untuk Hibah DN
Komitmen
Realisasi = Komitmen
Realisasi < Komitmen
Realisasi > Komitmen
Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Uang
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Naskah PerjanjianHibah
Pengajuan permohonan nomor REGISTER ke DJPPR /
KANWIL DJPB
•Perjanjian Hibah
•Ringkasan Hibah
• surat kuasapendelegasiankewenanganuntukmenandatanganiperjanjian Hibah
Penandatangan BAST (antara Pemberi dan
Penerima)
PENGESAHAN DAN PENCATATAN
PENDAPATAN, BEBAN/ASET ke KPPN
• SP3HLBJS
•MPHLBJS
•BAST
• SPTMHL
• Surat penetapan nomor register Hibah
Ke DJPPR untukHibah LN
Ke Kanwil DJPB untuk Hibah DN
Realisasi = Comitment
Realisasi < Comitment
Realisasi > Comitment
Comitment
Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Barang/Jasa
APBN 2014–2018
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
*) LKPP (DJPBN-Kemenkeu)
**) APBNP (DJA-Kemenkeu)
Catatan:
#) Belanja Barang, Modal dan Bansos sebagian
dibiayai dari Penerimaan Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
APBN
2014 2015 2016 2017 2018
A. Pendapatan Negara dan Hibah 1.550,5 1.508,0 1.555,9 1.666,4 1.894,7
I. Penerimaan Dalam Negeri 1.545,5 1.496,0 1.546,9 1.654,7 1.893,5
II. Hibah 5,0 12,0 9,0 11,6 1,2 /
B. Belanja Negara 1.777,2 1.806,5 1.864,3 2.007,4 2.220,7
I. Belanja Pemerintah Pusat 1.203,6 1.183,3 1.154,0 1.265,4 1.454,5
1. Belanja Barang # 176,6 233,3 259,6 291,5 340,1
2. Belanja Modal # 147,3 215,4 169,5 208,7 203,9
3. Bunga Utang 133,4 156,0 182,8 216,6 238,6
4. Subsidi 392,0 186,0 174,2 166,4 156,2
5. Belanja Hibah 0,9 4,3 7,1 5,4 1,5
- Dalam Negeri (On Granting) 0,8 4,2 7,1 5,4
- Luar Negeri 0,1 0,0 0,0 0,0
6. Belanja Bantuan Sosial # 97,9 97,2 49,6 55,3 81,3
II. Transfer Daerah 573,7 623,1 710,3 742,0 766,2 /
C. Keseimbangan Primer (93,3) (142,5) (125,6) (124,4) (87,3) /
D. Surplus/ (Defisit) Anggaran (A-B) (226,7) (298,5) (308,3) (341,0) (325,9) /
E. Pembiayaan 248,9 323,1 334,5 366,6 325,9
Kelebihan (Kekurangan) Pembiayaan 22,2 24,6 26,2 25,6 0,0
LKPP
Struktur Realisasi Hibah s.d. Juni 2018
RealisasiHibah
Berdasar-kan
Sumber
Berdasar-kan
MekanismePencairan
Berdasar-kan Bentuk
Realisasi Hibah
Rp4.94 Triliun
Dalam Negeri
Rp4.47 Triliun
Mll KPPN
---
Tanpa mll KPPN
Rp4.47 Triliun
Kas
Rp3.12 Triliun
Barang
Rp1.45 Triliun
Jasa
Rp0.65 Miliar
Luar Negeri
Rp0.47 Triliun
Mll KPPN
Rp0.12 Triliun
Kas
Rp0.12 Triliun
Tanpa mll KPPN
Rp0.35 Triliun
Kas
---
Barang
Rp0.17 Triliun
Jasa
Rp0.19 TriliunSumber:
LK BA 999.02 Unaudited
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai Negara Donor
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
LK BA 999.02 Unaudited
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Pendapatan Hibah s.d. Juni 2018 Sesuai K/L
Sumber:
LK BA 999.02 Unaudited
[ Triliun Rupiah ]
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
[ Milyar Rupiah ]
Realisasi Hibah s.d. Juni 2018 per Kementerian/Lembaga
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
KPPN
BARANG JASA KAS KAS BARANG JASA KAS
1 KPU 0,09 2.133,46 2.133,55 2.133,55
2 KEMENPUPR 1.139,16 1.139,16 24,09 24,09 0,37 6,96 7,33 31,42 1.170,58
3 POLRI 40,72 0,65 788,55 829,91 829,91
4 KEMENKES 0,15 0,15 161,28 72,32 233,61 233,61 233,75
5 KEMENHUB 181,02 181,02 181,02
6 KLHK 2,01 2,01 46,31 46,31 0,32 45,51 45,83 92,14 94,15
7 KEMENHAN 27,66 59,07 86,72 86,72
8 KEMENPDTTRANS 37,56 37,56 37,56 37,56
9 KEMENRISTEKDIKTI 1,14 35,00 36,14 36,14
10 KEMENAG 29,80 0,18 29,98 29,98
11 KEMENTAN 1,40 1,40 0,03 28,36 28,39 29,79 29,79
12 KEMENDIKBUD 16,92 16,92 16,92 16,92
13 KEJAKSAAN 14,93 14,93 14,93
14 PPATK 8,68 8,68 8,68 8,68
15 KEMENKEU 1,30 1,30 5,75 5,75 5,75 7,05
16 KKP 0,36 6,01 6,37 6,37 6,37
17 MA 5,02 5,02 5,02
18 KEMENPERINDUS 0,21 0,21 3,88 3,88 3,88 4,09
19 BPN 2,56 2,56 2,56
20 KEMENKUMHAM 2,21 0,20 2,40 2,40
21 KEMENSOS 1,65 1,65 1,65
22 LPP RRI 1,63 1,63 1,63
23 BNN 0,78 0,78 0,78
24 KEMENPANRB 0,68 0,68 0,68 0,68
25 BATAN 0,67 0,67 0,67 0,67
26 BPS 0,51 0,51 0,51
27 SETNEG 0,36 0,36 0,36
28 BPOM 0,32 0,32 0,32
29 LAN 0,23 0,23 0,23
30 BASARNAS 0,04 0,04 0,04
31 LIPI 0,04 0,04 0,04 0,04
32 BKN 0,01 0,01 0,01
1.453,49 3.016,45 4.470,58 115,11 115,11 166,28 186,12 352,40 467,51 4.938,10
LN Total Grand
Total NO
GRAND TOTAL
KL NON KPPN
DN
DN Total
LN
NON KPPN NON KPPN
Total
Pendapatan Hibah Sesuai Sumbernya
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
1,17
9,64
6,60
10,37
4,473,90
7,90
5,43
9,79
0,475,07
17,55
12,03
20,16
4,94
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Realisasi DN Realisasi LN Total Penerimaan Hibah
Sumber Hibah 2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Realisasi DN 1,17 9,64 6,60 10,37 4,47
Realisasi LN 3,90 7,90 5,43 9,79 0,47
Total Penerimaan Hibah 5,07 17,55 12,03 20,16 4,94
Pendapatan Hibah Sesuai Pencairannya
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
2,85 1,45 1,23 0,53 0,12
2,23
16,09
10,80
19,63
4,82
5,07
17,55
12,03
20,16
4,94
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Mll KPPN Tdk Mll KPPN Total Penerimaan Hibah
Tahun 2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Melalui KPPN 2,85 1,45 1,23 0,53 0,12
Tidak Melalui KPPN 2,23 16,09 10,80 19,63 4,82
Jumlah 5,07 17,55 12,03 20,16 4,94
Pendapatan Hibah Sesuai Bentuknya
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
2,95
11,97
8,99 11,63
3,13
1,13
3,37
1,38
3,98
1,62 0,99
2,20
1,66
4,56
0,19
5,07
17,55
12,03
20,16
4,94
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Uang Barang Jasa Total
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Uang 2,95 11,97 8,99 11,63 3,13
Barang 1,13 3,37 1,38 3,98 1,62
Jasa 0,99 2,20 1,66 4,56 0,19
Total 5,07 17,55 12,03 20,16 4,94
Bagian 3c
Perkembangan Realisasi
Belanja Hibah dan Belanja
Terkait Hibah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Belanja Hibah dan
Belanja Terkait Hibah Pemerintah (1)
[ Milyar Rupiah ]
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
835,82
4.218,05
7.116,80
5.423,12
26,38
2.274,60
6.081,63
8.897,37
6.271,80
277,61 -
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00
7.000,00
8.000,00
9.000,00
10.000,00
2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
Belanja Terkait Hibah Belanja Hibah LN Belanja Hibah DN DIPA
Keterangan 2014 2015 2016 2017 s.d. Juni 2018
DIPA 2.274,60 6.081,63 8.897,37 6.271,80 277,61
Belanja Terkait Hibah - 0,16 - - 0,08
Belanja Hibah LN 71,69 43,60 13,11 22,55 -
Belanja Hibah DN 835,82 4.218,05 7.116,80 5.423,12 26,38
Total Belanja Hibah 907,51 4.261,81 7.129,92 5.445,67 26,46
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Realisasi Belanja Hibah dan
Belanja Terkait Hibah Pemerintah (2)
Sumber:
- LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Belanja terkait
Hibah (Banking
Commission)
Penerima Realisasi Penerima Realisasi Realisasi
2014 Pemerintah Daerah Rp 835.816.648.146 1.Universitas Al Azhar Mesir Rp33.416.506.069 ---
2.Indonesian Muslim Association in
America Maryland
Rp34.545.000.000
3.Pemerintah Suriah, Serbia,
Bosnia Herzegovina dan Palestina
Rp 3.731.400.000
2015 Pemerintah Daerah Rp 4.218.053.910.693 1.Organisasi internasional NECDO Rp 5.000.000.000 Rp 157.252.069
2.Indonesian Muslim Centre of
Queenstand LTD
Rp 5.000.000.000
3. Pemerintah Palau Rp12.501.375.000
4. Pemerintah Palestina Rp14.065.000.000
5. UNOCHA Rp 7.036.719.000
2016 Pemerintah Daerah Rp 7.116.803.667.130 Pemerintah Laos Rp13.114.000.000 ---
2017 Pemerintah Daerah Rp 5.423.119.350.876 Sekretariat Melanesian Spearhead
Group (MSG)
Rp22.547.908.280 ---
s.d.
Juni
2018
Pemerintah Daerah Rp 26.378.604.831 --- --- Rp 80.575.168
Belanja Hibah Luar NegeriTahun
Belanja Hibah Dalam Negeri
(On Granting)
Tahun Opini
2008 Tidak Memberikan Pendapat
2009 - 2011 Wajar Dengan Pengecualian
2012 Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelas
2013 - 2017 Tidak menyumbang temuan yang mempengaruhi opini
LKBUN*
Opini BPK atas Laporan Keuangan 2008 – 2017
*BPK tidak memberikan opini atas laporan keuangan BA 999.02 namun hanya memberikan opini
atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Perkembangan Temuan BPK Terkait Hibah
[ Triliun Rupiah ]
Sumber:
*) Tahun 2013 – 2014 LHP LK BA 999.02 (DJPPR-Kemenkeu)
Tahun 2015 - 2017 LKPP (DJPB – Kemenkeu)Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
6,97
5,07
17,55
12,03
20,16
2,70 2,42
0,11
2,85
-
19
12
3
16
0
-
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
2013 2014 2015 2016 2017
Realisasi Hibah (LHS) Temuan terkait Hibah (LHS) Jumlah K/L yang Mendapat Temuan Terkait Hibah (RHS)
Jenis Hibah PerencanaanGrant
AgreementPenganggaran
Pelaksanaan danPencairan
Hibah yang Direncanakan
• DaftarRencanaKegiatanHibah(DRKH)
• MenteriKeuangan CqDJPPR
1. Uang Untuk MembiayaiKegiatan :Penuangan dalam DIPA;
2. Barang dan Jasa: TanpaDIPA dan tidak perludirevisi
• Tender dan KPBJ• Pencairan melalui :
On Treasury• Pertanggungjawaban :
NOD- SP3
BAST-SP3HL BJS
HibahLangsung
•Tanpa DRKH Menteri/ PimpinanLembaga/ Pejabat yang diberi Kuasa
1. Uang Untuk MembiayaiKegiatan :Penuangan dalam DIPA(dapat direvisi sewaktu-waktu sepanjang tahun; bersifat on top menambah pagu,danBelanja dapat mendahuluiDIPA);
2. Barang dan Jasa : TanpaDIPA dan tidak perludirevisi;
• Tender dan KPBJ• Pencairan
Off Treasury;
• Pertangungjawaban :Uang – SPHL
BAST - SP3HL BJS
Hibah yang Direncanakan dan Hibah Langsung
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPenganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan kegiatan
ke Bappenas dan
menyiapkan
readiness criteria
Bappenas menilai
kelayakan dan
kesiapan proyek
dan menyusun
Daftar Kegiatan
(DRKH)
Kemenkeu melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
K/L mengajukan
pencantuman dana
dalam dokumen
anggaran ke
Kemenkeu
Kemenkeu
menyampaikan
RUU APBN dan
Nota Keuangan ke
DPR
K/L melaksanakan
pengadaan dan
membuat kontrak
DPR menyetujui
APBN
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
K/L melaksanakan
pencairan dana
hibah ke KPPN
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan NoD
dari donor
KPPN
menerbitkan SP3
berdasarkan NoD
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan SP3
Type 1
Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai
Kegiatan (DRKH – On Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPenganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan kegiatan
ke Bappenas dan
menyiapkan
readiness criteria
Bappenas menilai
kelayakan dan
kesiapan proyek
dan menyusun
Daftar Kegiatan
(DRKH)
Kemenkeu melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
K/L mengajukan
permohonan Ijin
pembukaan rekening
ke Kemenkeu
Kemenkeu
menyampaikan ijin
pembukaan
rekening
K/L melaksanakan
pengadaan dan
membuat kontrak
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
K/L melaksanakan
pencairan dana
hibah dari
Rekening Hibah
Bendahara
Pengeluaran
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
SPHL dari KPPN
KPPN
menerbitkan
SPHL
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
SPHL
K/L mengajukan
pengesahan
pendapatan dan
belanja yang
bersumber dari
hibah ke KPPN
Type 2
Pengelolaan Hibah Terencana Uang untuk Membiayai
Kegiatan (DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Type 3
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan kegiatan
ke Bappenas dan
menyiapkan
readiness criteria
Bappenas menilai
kelayakan dan
kesiapan proyek
dan menyusun
Daftar Kegiatan
(DRKH)
Kemenkeu melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
K/L mengajukan pengesahan
pendapatan yang bersumber
dari hibah ke DJPPR
(SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan
nomor register dan SP3HL-
BJS
K/L mengajukan permohonan
penerbitan nomor register
K/L mengajukan pengesahan
belanja yang bersumber dari
hibah ke KPPN
(MPHL-BJS)
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
MPHL-BJS dari
KPPN
KPPN
menerbitkan
Persetujuan
MPHL-BJS
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
MPHL-BJS
Pengelolaan Hibah Terencana Barang/Jasa
(DRKH – Off Treasury)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Type 4
Pengelolaan Hibah Langsung Uang
(Non DRKH – Off Treasury)
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPenganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan
kegiatan/proposal
ke Donor
KL melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
dengan Donor
K/L mengajukan
permohonan Ijin
pembukaan rekening
ke Kemenkeu
Kemenkeu
menyampaikan ijin
pembukaan
rekening
K/L melaksanakan
pengadaan dan
membuat kontrak
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
K/L melaksanakan
pencairan dana
hibah dari
Rekening Hibah
Bendahara
Pengeluaran
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
SPHL dari KPPN
KPPN
menerbitkan
SPHL
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
SPHL
K/L mengajukan
pengesahan
pendapatan dan
belanja yang
bersumber dari
hibah ke KPPN
(SP2HL)
K/L mengajukan
permohonan
penerbitan nomor
register
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Type 5
Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa
(Non DRKH – Off Treasury)
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan
kegiatan/proposal
ke Donor
KL melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
dengan Donor
K/L mengajukan pengesahan
pendapatan yang bersumber
dari hibah ke DJPPR
(SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan
nomor register dan SP3HL-
BJS
K/L mengajukan permohonan
penerbitan nomor register
K/L mengajukan pengesahan
belanja yang bersumber dari
hibah ke KPPN
(MPHL-BJS)
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
MPHL-BJS dari
KPPN
KPPN
menerbitkan
Persetujuan
MPHL-BJS
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
MPHL-BJS
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Type 6
Pengelolaan Hibah Langsung Uang - SKPD
(Non DRKH – Off Treasury)
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPenganggaran Pelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan
kegiatan/proposal
ke Donor
KL melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
dengan Donor
K/L mengajukan
permohonan Ijin
pembukaan rekening
ke Kemenkeu
Kemenkeu
menyampaikan ijin
pembukaan
rekening
K/L menunjuk BPP
dan PPK di Daerah
K/L dan Kemenkeu
menyusun DIPA
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
SPHL dari KPPN
KPPN
menerbitkan
SPHL
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
SPHL
K/L mengajukan
pengesahan
pendapatan dan
belanja yang
bersumber dari hibah
ke KPPN (SP2HL)
K/L mengajukan
permohonan
penerbitan nomor
register
PPK melaksanakan
pengadaan dan
membuat kontrak,
BPP mencairkan dana
hibah
PPK dan BPP
membuat laporan
kepada K/L
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Type 7
Pengelolaan Hibah Langsung Barang/Jasa - SKPD
(Non DRKH – Off Treasury)
PerencanaanNegosiasi/
PenandatangananPelaksanaan Pelaporan
K/L menyiapkan
usulan
kegiatan/proposal
ke Donor
KL melakukan
negosiasi dan
penandatanganan
Grant Agreement
dengan Donor
K/L mengajukan pengesahan pendapatan yang
bersumber dari hibah ke DJPPR
(SP3HL-BJS)
Dit EAS DJPPR menerbitkan nomor register
dan SP3HL-BJS
K/L mengajukan permohonan penerbitan nomor
register
K/L mengajukan pengesahan belanja yang
bersumber dari hibah ke KPPN
(MPHL-BJS)
Dit EAS DJPPR
menyusun
Laporan
Keuangan BA
999.02
berdasarkan
MPHL-BJS dari
KPPN
KPPN
menerbitkan
Persetujuan
MPHL-BJS
K/L menyusun
Laporan SAI
berdasarkan
MPHL-BJS
K/L membuat BASTO dengan Daerah
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
ProyekPemerintah
yang dibiayaidengan
pinjaman danhibah luar
negeri
PP 42/1995
jo. PP 43/2000
jo. PP 25/2001
Tax Exemption (1)
KMK 239/KMK.01/1996
jo. KMK 463/KMK.01/1998
jo. KMK 486/KMK.04/2000
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Flexibilitas terkait penggunaan dana pilkada :
a. Dana Pilkada yang telah ditransfer dari Pemda dapat langsung digunakan/dibelanjakan untuk kebutuhan
penyelenggaraan Pilkada;
b. Revisi DIPA dan Pengesahan dapat dilakukan kemudian namun tetap dalam tahun anggaran berjalan.
APBD APBN
RegisterKPUD/
BAWASLU
Revisi
DIPA
KPPN
SP2HL
SPHL
Laporan
Keuangan
LKPP
Laporan
Penggunaan
Dana ke Pemda
Transfer
Dana
Belanja
Operasional
Belanja HibahPendapatan Hibah
Pertanggungjawaban Dana Hibah Pilkada
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
1. Penyediaan Belanja Hibah
Menteri Keuangan DJADJPPR Kementerian /
LembagaPPA KPA
Mengusulkan Pejabat
DJPU sebagai KPA
Menyampaikan RAB,
KAK dalam rangka
transfer dana hibah
Menetapkan PPK dan PPSPM
Menyusun RDP dilampiri
RAB, KAK dan SPTJM yang
ditandatangani KPA
Menyampaikan alokasi
ke K/L terkait, dan
meminta agar K/L
menyampaikan RAB
dan KAK
Mengajukan RDP
dilampiri dokumen
RAB, KAK dan SPTJM
ke DJA
Menyampaikan
Rincian Alokasi
Anggaran Hibah
Pemerintah/
Lembaga Asing
Mengesahkan DIPA
1
2a
2b2c
2d
3
45
Menetapkan
Pejabat DJPU
sebagai KPA
6
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (1)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
2. Pencairan Belanja Hibah
DJA
DJPPR
Kementerian/Lembaga DJPBn
PPA KPA
Menyampaikan surat
permintaan pencairan belanja
hibah dengan dilampiri :
SPTJM, Surat Keterangan
Rekening Penerima Hibah, dan
Rekening Koran Penerima
Hibah.
Memproses SPM
dalam rangka
pencairan hibah ke
Pemerintah/Lembaga
Asing
Memberitahukan
DIPA Hibah ke
Pemerintah/
Lembaga Asing ke
K/L terkait
KPPN Pinjaman
dan Hibah
menerbitkan
SP2D
Pengajuan revisi
anggaran dalam hal
terdapat selisih kurs
Proses revisi
anggaran dalam
hal terdapat
selisih kurs
1
5
3
2
4
6
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (2)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
3. Pelaporan Belanja Hibah
DJA
DJPPR
Kementerian/Lembaga DJPBn
PPA KPA
Bertanggungjawab atas
penggunaan anggaran dan
pencapaian output
Bertanggungjawab atas
transfer dari kas
negara ke rekening
Pemerintah/ Lembaga
Asing penerima hibah
Tata cara pelaporan Belanja Hibah mengacu ke
PMK tentang Sistem Akuntansi Hibah
Mekanisme Belanja Hibah (PMK 92/PMK.08/2014) (3)
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Frequently Asked Question (1)
Mengapa setiap perjanjian hibah harus diregistrasi?
Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan
Penerimaan Hibah Pasal 74 ayat (3) diatur bahwa untuk setiap perjanjian pinjaman luar negeri dan
perjanjian hibah wajib diregistrasi oleh Kementerian Keuangan
Apa persyaratan pengajuan nomor registrasi hibah?
Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk uang dilampiri dengan:
a. Perjanjian hibah;
b. Ringkasan Hibah;
c. Surat kuasa pendelegasian kewenangan untuk menandatangani perjanjian Hibah.
Pengajuan permohonan nomor register hibah langsung bentuk barang/Jasa/Surat Berharga dilampiri
dengan:
a. Perjanjian hibah;
b. Ringkasan Hibah;
c. Surat kuasa pendelegasian kewenangan untuk menandatangani perjanjian Hibah.
Untuk format dokumen Ringkasan hibah sesuai dengan Lampiran Huruf C PMK 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah
Dokumen persyaratan yang disampaikan untuk pengajuan nomor register merupakan dokumen asli /
salinan yang dilegalisir penerima Hibah.
Apa saja unsur-unsur pada Naskah Perjanjian Hibah?
Naskah Perjanjian Hibah paling sedikit memuat jumlah, peruntukan, dan ketentuan serta persyaratan,
dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa.Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Frequently Asked Question (2)
Apakah terdapat format Berita Acara Serah Terima?
Tidak terdapat format baku dokumen Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima, namun
demikian Berita Acara Penyerahan Hibah/Berita Acara Serah Terima setidaknya memiliki unsur-unsur
yang harus dipenuhi, antara lain Tanggal Serah Terima, Pihak Pemberi dan Penerima, Tujuan
Penyerahan, Nilai Nominal, Bentuk Hibah, dan Rincian Harga per Barang.
Bagaimana jika dalam Berita Acara Serah Terima tidak diketahui nilai hibah yang
diterima?
Menteri/pimpinan lembaga/kepala kantor/Satker selaku PA/KPA penerima hibah dapat melakukan
estimasi nilai wajar atas barang/jasa/surat berharga yang diterima dan kemudian dituangkan pada
dokumen BAST atau lampiran dokumen BAST yang dan disetujui oleh pihak pemberi dan penerima
hibah
Apabila nilai barang/jasa/surat berharga dalam mata uang asing, maka untuk nilai dalam Rupiahnya
dikonversi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal BAST
Siapa yang memandatangani BAST?
BAST ditandatangani oleh Pemberi Hibah (Donor) dan Penerima Hibah (KL yaitu PA/KPA atau Pejabat
yang ditunjuk/didelegasi oleh PA/KPA)
Siapa yang melakukan pengajuan pengesahan hibah?
Pengajuan pengesahan hibah dilakukan oleh penerima hibah, yang pengajuan pengesahannya
ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Frequently Asked Question (3)
Kapan penerimaan hibah (hibah yang pencairannya tidak melalui BUN/KPPN)
diakui?
Penerimaan hibah diakui pada saat pengesahan di Kuasa BUN. Hibah uang saat terbit SPHL/SP3HL dan
hibah barang/jasa/surat berharga saat Persetujuan MPHLBJS berdasarkan BAST
Akun apa saja yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari
hibah pada Kementerian Lembaga?
Akun yang dapat digunakan untuk mencatat belanja yang dibiayai dari hibah adalah:
52XXXX Belanja Barang dan Jasa
53XXXX Belanja Modal
57XXXX Belanja Bantuan Sosial
Bila Kementerian Lembaga (KL) menerima hibah uang yang nantinya digunakan
untuk pengadaan barang (aset) dan barang (aset) tersebut akan diteruskan
kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, akun apa yang sebaiknya digunakan?
Bila barang (aset) yang akan dibeli akan diteruskan kepada Pemerintah Daerah/masyarakat, sebaiknya
KL menggunakan akun 526XXX (Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/ Pemda) saat
melakukan pengadaan/belanja
Hibah apa saja yang memerlukan revisi DIPA?
Hanya hibah uang untuk membiayai kegiatan yang memerlukan revisi DIPA, sedangkan hibah
barang/jasa/surat berharga tidak memerlukan revisi DIPA
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Frequently Asked Question (4)
Dicatat dimana saja hibah yang telah disahkan?
Untuk hibah uang yang telah disahkan dicatat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan
Operasional (LO), Neraca (bila hibah menimbulkan pertambahan aset)
Kapan Rekonsiliasi/konfimasi hibah antara Kementerian Lembaga (KL) dan DJPPR
dilakukan?
Sesuai amanat PMK 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah, KL
melakukan konfirmasi kepada DJPPR atas data realisasi hibah yang diterima secara langsung dari
pemberi hibah secara triwulan
Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi antara Kementerian Lembaga (KL) dan
DJPPR, nilai mana yang akan dicantumkan dalam Berita Acara?
Dalam proses rekonsiliasi/konfirmasi nilai penerimaan hibah yang dicantumkan dalam berita acara
adalah penerimaan hibah yang telah disahkan oleh Kuasa BUN
Bagaimana perlakuan atas sisa dana hibah yang kegiatannya telah selesai?
Saat kegiatan telah selesai dan masih terdapat sisa dana hibah, maka Kementerian Lembaga harus
menyetorkan kepada Kas Negara, kecuali bila dinyatakan lain dalam Perjanjian Hibah
Berapa nilai aset terendah dari suatu barang yang layak diserahterimakan ke
Pemerintah/Counterpart sesuai dengan regulasi Kementerian Keuangan?
Kementerian Keuangan tidak mengatur batasan minimal nilai aset yang akan diserahterimakan atau
dihibahkan antara pihak pemberi (donor) dengan pihak penerima
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
Frequently Asked Question (5)
Bagaimana untuk aset yang diadakan oleh donor tetapi digunakan oleh KL untuk
kepentingan proyek. Apakah aset tersebut harus di BAST kan atau bisa digunakan
saja oleh KL?
Jika akan digunakan oleh KL maka aset tersebut di BAST kan ke KL
Apakah terdapat peraturan terkait tata cara pemberian aset saat proyek akan
berakhir?
Pada prinsipnya pemberian aset dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan/urgensi masing-masing
pihak, baik pada awal proyek, pertengahan proyek maupun saat proyek berakhir yang ditandai dengan
BAST
Bagaimana tentang barang habis pakai (contoh: ban dan spare part kendaraan),
ketika diganti karena telah usang untuk tujuan perawatan, apa yang harus
dilakukan atas spare part bekas dimaksud yang terkadang ada yang cukup mahal?
Apa bukti pendukung yang harus disiapkan?
Jika belum di BAST kan maka biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab donor namun apabila sudah di
BAST kan, maka akan menjadi tanggung jawab Kementerian Lembaga
Kementerian Keuangan – Republik Indonesia
© 2018
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Frans Seda Lantai 7
Jl. DR. Wahidin Raya No. 1 Jakarta
Tel. 021-3864778; fax. 021-3843712
www.djppr.kemenkeu.go.id
Email : [email protected]