daftar isi · serta identitas anggota keluarga. oleh karena pentingnya pembuatan kartu keluarga ......
TRANSCRIPT
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................... i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA ............................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Ruang Lingkup Masalah ............................................................. 5
1.4 Orisinalitas Penelitian ................................................................ 6
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.5.1 Tujuan Umum .................................................................... 8
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
1.6.1 Manfaat Teoritis ............................................................... 9
1.6.2 Manfaat Praktis................................................................. 10
ix
1.7 Landasan Teoritis ........................................................................ 10
1.8 Metode Penelitian ........................................................................ 13
1.8.1 Jenis Penelitian ................................................................. 13
1.8.2 Jenis Pendekatan ............................................................... 13
1.8.3 Sumber Data ..................................................................... 13
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 15
1.8.5 Teknik Analisis Data ........................................................ 15
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK DALAM
PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL KOTA DENPASAR
2.1 Penduduk .................................................................................... 17
2.1.1 Pengertian Penduduk.......................................................... 17
2.1.2 Hak dan Kewajiban Penduduk ........................................... 18
2.2 Administrasi Kependudukan ....................................................... 21
2.2.1 Pengertian Administrasi Kependudukan ............................. 21
2.2.2 Administrasi Pendaftaran Penduduk ................................... 23
2.2.3 Pejabat Pelaksana Pendaftaran Penduduk ........................... 30
2.3 Pencatatan Sipil .......................................................................... 35
x
2.3.1 Pengertian Pencatatan Sipil ................................................ 35
2.3.2 Pihak Yang Berwenang dalam Pencatatan Sipil .................. 35
2.3.3 Perisitiwa Penting Dalam Pencatatan Sipil ......................... 36
2.4 Efektivitas dan Transparasi Publik .............................................. 47
2.4.1 Pengertian Efektivitas Publik ............................................. 47
2.4.2 Jenis-Jenis Efektivitas ........................................................ 48
2.4.3 Pengertian Transparasi Publik ............................................ 49
BAB III PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL KOTA DENPASAR
3.1 Persyaratan Pembuatan Kartu Keluarga ...................................... 52
3.2 Prosedur Pembuatan Kartu Keluarga........................................... 54
3.3 Masalah Dalam Pembuatan Kartu Keluarga ................................ 55
BAB IV EFEKTIVITAS DAN KETERBUKAAN PUBLIK PADA
PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI DINAS CATATAN SIPIL
KOTA DENPASAR
4.1 Efektivitas Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Denpasar Dalam Pembuatan Kartu
Keluarga ..................................................................................... 58
xi
4.2 Transparasi Publik Pada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Denpasar Dalam Pembuatan Kartu
Keluarga ..................................................................................... 64
4.3 Kendala Yang Dialami Dalam Proses Pembuatan Kartu
Keluarga Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Denpasar ............................................................................ 68
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................... 71
5.2 Saran .......................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
xiii
ABSTRAK
Pembuatan Kartu Keluarga di atur dalam Undang-Undang no 24 Tahun 2013 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan. Sesuai dengan pasal 1 ayat 13 UU no 24 tahun 2013, Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga. Oleh karena pentingnya pembuatan Kartu Keluarga dan hanya pejabat pencatatan sipil yang berhak memproses Kartu Keluarga tersebut, maka efektivitas dan transparasi dari pejabat pencatatan sipil di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar sangat penting dalam proses pelayanan publik
Pada proses pelayanan, sering terjadi kendala yang membuat tingkat pelayananan menjadi berkurang, dan membuat efektivitas dari pejabat catatan sipil menuai kritik dari masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga. Salah satunya adalah dengan jumlah antrian yang panjang karena beberapa loket tutup dan waktu pengurusan Kartu Keluarga yang memakan waktu cukup lama. Berdasarkan atas latar belakang masalah diatas, maka karya ilmiah ini mangangkat sebuah penelitan yang berjudul : Efektivitas Dan Keterbukaan Dalam Pelayanan Publik Pembuatan Kartu Keluarga Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan publik dari pejabat pencatatan sipil dalam proses pembuatan Kartu Keluarga di kantor catatan sipil kota Denpasar. Metode penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris.
Hasil penelitian ini adalah efektivitas dari pejabat pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar sudah cukup baik. Efektivitas kinerja dapat dikatakan baik walaupun harus banyak ada pembenahan dari berbagai sisi. Pembenahan yang perlu dilakukan adalah pembenahan dalam sistem digital dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar seperti situs resmi dan sistem pengajuan pembuatan kartu keluarga.
Selain itu berdasarkan observasi dilapangan dan wawancara kepada masyarakat yang berkunjung di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, keterbukaan dalam pelayanan pembuatan kartu keluarga oleh pejabat pencatatan sipil sudah baik. Hal tersebut dapat disimpulkan melalui beberapa indikator seperti prosedur pengambilan nomor antrian, prosedur pengisian formulir permohonan, hingga prosedur pemberian berkas untuk diproses. Prosedur yang tertera di situs resmi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar telah dilakukan secara jelas dan sesuai, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui langkah-langkah pembuatan Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar.
Kata Kunci : kartu keluarga, catatan sipil, efektivitas, keterbukaan
xiv
ABSTRACT
Card Making Family set in Law No. 24 Year 2013, which is an amendment to Act No. 23 of 2006 concerning the administration of residence. In accordance with article 1 paragraph 13 of Law No. 24 of 2013, the Family Card, hereinafter referred to as KK, is a family identity card that contains data about the name, structure and relationships within the family, as well as the identity of family members. Hence the importance of making family card and only civil registry officials are entitled to process the family card, then the accountability and transparency of the civil registry official in the Civil Registry Office of Denpasar is very important in the process of public service. In the service process, common obstacles that make pelayananan rate to be reduced, and create accountability of civil registry officials drew criticism from people who take care of the Family Card. One is the number of long queues for some counters lid and family card processing time takes a long time. Based on the background of the problems above, this paper took away a research titled: effectiveness And Opennes In Public Service in Department of Population and Family Civil Registry Denpasar. The purpose of this study was to determine the public service Accountability of civil registry officials in the process of making the family card in a registry office Denpasar. This research method is empirical juridical. The result of this research is the accountability of civil registry officials in the Department of Population and Civil Registration Denpasar is good enough. Accountability performance can be said to be good although there are improvements to be a lot of different sides. Housekeeping needs to be done is the revamping of the digital system of the Department of Population and Civil Registration Denpasar as the official website of the filing system and card-making family. Also based on field observations and interviews to people who visit the Department of Population and Civil Registration Denpasar, transparency in service card manufacturing family by civil registry officials have been good. It can be inferred through several indicators such as making procedures queue number, the charging procedure application form, to the procedure of the file to be processed. The procedure listed on the official website of the Department of Population and Civil Registration Denpasar has been carried out clearly and appropriate, so that the public can better know the steps to create a family card in the Department of Population and Civil Registration Denpasar. Keywords: card family, civil records, effectively, transparency
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembuatan Kartu Keluarga di atur dalam Undang-Undang no 24 Tahun 2013
yang merupakan perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 tentang
administrasi kependudukan. Sesuai dengan pasal 1 ayat 13 UU no 24 tahun 2013,
Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang
memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas
anggota keluarga.
Berdasarkan pasal 1 ayat 13 UU no 24 tahun 2013 Peristiwa Kependudukan
adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa
akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk
dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan
alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. Jika dikaitkan dengan pasal
1 ayat 15, mengutarakan bahwa Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting
yang dialami oleh seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.
Hal tersebut juga berlaku untuk Kota Denpasar, dimana setiap penduduk yang tinggal
di Kota Denpasar, dapat melaksanakan pencatatan dan pembuatan Kartu Keluarga di
Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar.
Instansi pelaksana dari pencatatan sipil adalah para pejabat sipil, dimana
dalam daerah Kota Denpasar diwakili oleh para penjabat yang berdinas di Kantor
2
Catatan Sipil Kota Denpasar. Dalam pasal 1 ayat 16 UU no 24 tahun 2013,
mengutarakan bahwa Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan
pencatatan Peristiwa Penting yang dialami seseorang pada Instansi Pelaksana yang
pengangkatannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Para
penjabat pencatatan sipil di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar akan memproses
pendataan yang didaftarkan oleh penduduk yang memiliki peristiwa mengenai
pertambahan, pengurangan maupun perubahan struktur keluarga. Pelaporan
perubahan struktur keluarga wajib dilakukan setiap penduduk yang berada di wilayah
Kota Denpasar.
Dalam institusi pemerintah memberikan pelayanan, maka yang terpenting
adalah bagaimana memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingannya. Suatu pelayanan bermutu yang
diberikan kepada masyarakat menuntut adanya upaya dari seluruh pegawai, dan
bukan hanya dari petugas di “Front Line Office”. Jadi, upaya itu tidak hanya dituntut
dari mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam menghasilkan
pelayanan yang mencerminkan kualitas sikap pegawai tersebut, tetapi juga dari para
pegawai di “Back Line Office” yang menghasilkan layanan di belakang layar yang
tidak kelihatan oleh masyarakat.
Oleh karena pentingnya pembuatan Kartu Keluarga dan hanya pejabat
pencatatan sipil yang berhak memproses Kartu Keluarga tersebut, maka efektivitas
dan transparasi dari pejabat pencatatan sipil di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar
sangat penting dalam proses pelayanan publik. Di Kota Denpasar, kantor pencatatan
3
sipil terletak pada Jl. Majapahit no 1, Denpasar. Pada kantor catatan sipil kota
Denpasar, para warga Denpasar yang ingin mengurus surat Kartu Keluarga akan
dilayani sesuai dengan prosedur yang ada. Berikut merupakan prosedur dari
pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar:
1. Pemohon mengambil nomor antrian di mesin yang tersedia pada Kantor
Catatan Sipil Kota Denpasar.
2. Pemohon menunggu dipanggil ke loket pelayanan sesuai nomor antrean.
3. Setelah dipanggil ke loket, pemohon memberikan seluruh kelengkapan
berkas kepada petugas penerima di loket untuk proses pembuatan kartu
keluarga.
4. Petugas menerima berkas dan mempersilahkan pemohon untuk pulang.
Pemohon akan diminta datang sekitar 3 hari kerja untuk mengambil kartu
keluarga.
5. Petugas penerima berkas di loket memberikan berkas kelengkapan kepada
petugas registrasi.
6. Petugas registrasi akan memilah berkas kelengkapan, dan akan
menghubungi pemohon jika terdapat berkas yang bermasalah.
7. Jika semua berkas kelengkapan sudah lengkap dan tidak terdapat masalah,
petugas registrasi memberikan detail kepada petugas pengetikan untuk
membuat kartu keluarga.
4
8. Petugas pengetikan membuatkan fisik kartu keluarga, dan memberikan
fisik kartu keluarga itu kepada Kasi Kartu Keluarga di Kantor Catatan
Sipil Kota Denpasar.
9. Kasi memberikan arahan dan koreksi pada kartu keluarga tersebut.
10. Jika terdapat koreksi, kasi memberikan berkas kembali kepada petugas
registrasi untuk menghubungi pemohon bahwa terdapat beberapa
kekurangan yang perlu dilengkapi.
11. Jika semua data telah tidak terdapat koreksi, maka Kasi akan memberikan
kartu keluarga tersebut kepada Kabid Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar.
12. Kabid memberikan final check terhadap semua kartu keluarga yang siap
ditanda tangani oleh Kadis Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar.
13. Kadis menandatangani seluruh kartu keluarga yang telah disiapkan.
14. Kadis memberikan kartu keluarga yang telah ditanda tangani kepada
petugas pengambilan.
15. Petugas pengambilan menyerahkan kartu keluarga kepada pemohon saat
pemohon telah datang ke Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar.
Pada proses pelayanan, sering terjadi kendala yang membuat tingkat
pelayananan menjadi berkurang, dan membuat efektivitas dari pejabat catatan sipil
menuai kritik dari masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga. Salah satunya adalah
dengan jumlah antrian yang panjang karena beberapa loket tutup dan waktu
pengurusan Kartu Keluarga yang memakan waktu cukup lama.
5
Berdasarkan atas latar belakang masalah diatas, maka karya ilmiah ini
mangangkat sebuah penelitan yang berjudul : Efektivitas Dan Keterbukaan Dalam
Pelayanan Publik Pembuatan Kartu Keluarga Di Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kota Denpasar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan suatu permasalahan hukum
yang ada di atas kedalaman suatu rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimanakah prosedur pembuatan Kartu Keluarga di kantor catatan sipil
kota Denpasar?
2. Bagaimanakah efektivitas pelayanan publik dari pejabat pencatatan sipil
dalam proses pembuatan Kartu Keluarga di kantor catatan sipil kota
Denpasar?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Untuk mengingatkan begitu luasnya suatu permasalahan yang dikemukakan
maka dibutuhkan adanya pembahasan mengenai pembahasan-pembahasan yang
dibatasi dengan ruang lingkup masalah yang terurai dalam pembahasan permasalahan
pertama mengenai pelayanan publik dari pejabat pencatatan sipil dalam proses
pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar.
6
1.4 Orisinalitas Penelitian
Berdasarkan hasil dari penulisan penelitian ditemukan suatu pemikiran dan
pemaparan asli dari suatu penulis demi orisinalitas penelitian yang dibuat dan
dikembangkan sendiri oleh penulisnya. Walaupun adanya pembahasan yang
menyerupai dari judul penelitian yang dibuat namun terdapat perbedaan dari segi
pembahasan. Peneliti akan menampilkan 3 penelitian yang memiliki tema serupa
namun terdapat beberpa perbedaan dalam pembahasan seperti dijelaskan tabel
berikut:
Tabel 1.1 Daftar Penelitian Yang Sejenis.
No Judul Skripsi Penulis Rumusan Masalah
1.
2.
Kinerja Aparat
Pemerintah Dalam
Pelayanan Publik Di
Kantor Desa Melaya
Kabupaten Jembrana
Pelayanan Publik
Febrianti Ningsih
Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Tahun 2004
I Wayan Rudianto
1. Bagaimana
responsivitas aparat
pemerintah desa dalam
memberikan pelayanan
publik kepada
masyarakat?
2. Bagaimana efektivitas
aparat pemerintah desa
dalam memberikan
pelayanan publik
kepada masyarakat?
1. Bagaimanakah kualitas
penyelenggaraan
7
3.
Pada
Penyelenggaraan
Pemerintah
Kecamatan Kubu,
Karangasem
Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan
Motivasi Kerja
Karyawan Terhadap
Efektifitas Layanan
Penerbitan Akta
Kelahiran Dan
Perkawinan Di
Dinas
Kependudukan Dan
Catatan Sipil
Kabupaten Bangli.
Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Tahun 2005
Kadek Edy Pramana,
Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Denpasar 2003
kegiatan administrasi
pemerintah di
Kecamatan Kubu,
Karangasem?
2. Apa sajakah kendala
dalam penyelenggaraan
kegiatan administrasi
pemerintah di
Kecamatan Kubu,
Karangasem?
1. Apakah ada pengaruh
gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja karyawan
terhadap efektifitas layanan
penerbitan akta kelahiran
dan perkawinan di Dinas
Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Bangli?
8
Tabel 1.2. Daftar Penelitian Penulis
No. Judul Skripsi Penulis Keunggulan dengan penelitian
sebelumnya
1. Efektivitas Dan
Keterbukaan Dalam
Pelayanan Publik
Pada Pelayanan
Pembuatan Kartu
Keluarga Di Dinas
Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kota
Denpasar.
Puspita Ratna Dewi,
Fakultas Hukum
Program Ekstensi
Universitas Udayana
Tahun 2015
1. Menjelaskan bagaimana
tanggapan masyarakat
secara riil mengenai
efektivitas pemerintah
dalam melakukan
pelayanan publik.
2. Mendapatkan informasi
langsung dari instansi
pemerintah mengenai
kendala yang dihadapi
dalam melaksanakan
fungsi pelayanan publik
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulis yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memperoleh pengetahuan bagi penulis dan menambah
wawasan penulis terutama dalam kualitas pelayanan pejabat
pencatatan sipil dalam proses pembuatan Kartu Keluarga
diwilayah pemerintah kota Denpasar.
9
2. Untuk memenuhi persyaratan dari skripsi yang dilakukan oleh
mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Udayana.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penulis yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan publik dari pejabat
pencatatan sipil dalam proses pembuatan Kartu Keluarga di kantor
catatan sipil kota Denpasar.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang penerapan hukum yang
terdapat pada proses pembuatan Kartu Keluarga di kantor catatan
sipil kota Denpasar.
1.6 Manfaat Penelitian
Melalui penulisan ini terdapat adanya manfaat penelitian dibagi menjadi dua
yaitu secara teoritis dan secara praktis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan refensi pada bidang
perpustakaan dan ilmu pengetahuan yang sekaligus dapat memperkaya bahan-
bahan pengembangan keilmuan yang berdimensi hukum administrasi negara
terutama mengenai proses pembuatan Kartu Keluarga di kantor catatan sipil
kota Denpasar.
10
1.6.2 Manfaat Praktis
Dari segi manfaat praktis, diharapkan hasil penulisan ini memiliki
manfaat seperti berikut:
1. Mengetahui apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan
Kartu Keluarga di kantor catatan sipil kota Denpasar.
2. Untuk mengetahui masukannya bagi para ahli-ahli hukum, para
mahasiswa dan masyarakat khususnya dunia pendidikan untuk
memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public di kantor catatan sipil.
1.7 Landasan Teoritis
Terdapat beberapa landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini.
Landasan teori digunakan untuk menjelaskan secara ilmiah mengenai sebuah
pendapat atau frase kata agar tercapainya keabsahan penelitian ini. Berikut adalah
beberapa landasan teori yang terdapat dalam penelitian ini:
1.7.1 Teori Negara Hukum
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945 menyebutkan, bahwa “Negara Indonesia negara
hukum”. Negara hukum dimaksud adalah negara yang menegakan supermasi
hukum untuk menegakan kebenaran dan keadilan dan tidak ada kekuasaan
yang tidak dipertanggungjawabkan. Teori negara hukum secara umum, dalam
setiap negara yang menganut paham negara hukum, selalu berlakunya tiga
11
prinsip dasar, yakni supermasi hukum (supremacy of law), kesetaraan di
hadapan hukum (equality before the law), dan penegakan hukum dengan cara
tidak bertentangan dengan hukum (due process of law).1
1.7.2 Teori Kewarganegaraan
Kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan
politik tertentu (secara khusus ialah negara) yang dengannya akan membawa
hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan memiliki
keanggotaan yang sedemikian ialah disebut warga negara. Seorang warga
negara berhak utuk memiliki paspor dari negara yang dianggotainya2.
1.7.3 Konsep Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu derajat yang menunjukkan besarnya
tanggung jawab aparat atas kebijakan maupun proses pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh birokrasi pemerintahan, dalam hal ini ada dua bentuk
akuntabilitas yaitu akuntabilitas eksplisit dan akuntabilitas implisit.3
1.7.4 Konsep Transparansi
Transparansi berarti keterbukaan (opennsess) pemerintah dalam
memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya
publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Transparansi
dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.4
1 Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern (Rehctstaat) ,Refika Aditama, Bandung 2009, h. 31 2 Ibid. h. 57. 3 Edi Januar, 2010, Hukum Tata Negara, Penerbit CV. Adicita Group, Yogyakarta, h. 176. 4 Ibid. h. 180.
12
1.7.5 Konsep Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan suatu bentuk pelayanan yang diberikan
oleh pemerintah dimana kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh
pihak swasta atau kebutuhan yang mengakibatkan adanya kegagalan pasar
dimana pasar tidak dapat menyediakan barang-barang tersebut sehingga
pemerintahlah yang menyediakannya. Pelayanan publik atau pelayanan umum
dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan5. Menurut KepMen
PPAN No.63/KEP/M.PAN/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5 Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia. Penerbit BPFEE. Yogjakarta. 2002, h. 9
13
1.8 Metode Penelitian
Adapun metodologi penelitain yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1.8.1 Jenis Penelitian
Penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris.
Penelitian hukum empiris yaitu suatu penelitian yang melakukan dengan
observasi atau penelitian dengan secara langsung terjun kelapangan guna
untuk mendapatkan kebenaran yang akurat dalam penulisan skripsi. Penelitian
empiris dilakukan terhadap Efektivitas Dan Keterbukaan Dalam Pelayanan
Publik Pembuatan Kartu Keluarga Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kota Denpasar.
1.8.2 Jenis Pendekatan
Dalam jenis pendekatan penelitian ini adalah pendekatan yang
dipergunakan untuk mengkaji permasalahan yang diajukan adalah
penggabungan dua pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan (The
Statute Approach) dan pendekatan analisis dan konsep hukum (Analytical And
Conceptual Approach). Yang disajikan secara konkrit dengan hasil yang
diperoleh melalui turun langsung dilapangan maupun melalui penelusuran
perpustakaan.
1.8.3 Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder yaitu, sebagai berikut :
14
1. Sumber Data Primer
Berdasarkan sumber data primer penelitian ini dipergunakan. Data
primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (Field
Research) yang diperoleh langsung dari obyeknya6. Dari memperoleh data
primer melalui turun langsung di lapangan dilakukan dengan cara
wawancara (Interview) melalui proses tanya jawab lisan melalui pihak
yang terkait dalam permasalahan skripsi ini sehingga memperoleh data
lebih mendalam dan akurat. Contoh yaitu seperti sesi wawancara dengan
Kepala Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar dan observasi langsung proses
pembuatan Kartu Keluarga di kantor Dinas Catatan Sipil Kota Denpasar.
2. Sumber Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui library research
yaitu dengan mengkaji bahan-bahan bacaan yang ada kaitannya dengan
permasalahan yang diperoleh dari buku-buku peraturan perundang-
undangan, majalah, artikel serta dokumen-dokumen resmi dari
pemerintah7. Berdasarkan dari penelitian kepustakaan dimana bahan
hukum sekunder merupakan bahan hukum yang kaitannya dengan bahan
hukum primer dan dapat membantu memahami dan dapat menganalisis
bahan hukum primer, terdiri atas:
6 Amirrudin dan Zaenal Asikin, 2006, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 30 7 Bambang Waluyo, 2007, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Penerbit CV. Sinar Grafika, Jakarta, h.14
15
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang
Administrasi Kependudukan.
b. Literatur, buku-buku dan bahan-bahan hukum lainnya yang
berhubungannya permasalahan dari penelitian ini.
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik dari pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
yaitu :
1. Teknik wawancara
Dalam teknik wawancara ini untuk mendapatkannya suatu informasi
yang nyata dengan cara tanya jawab kepada informan untuk
menunjangnya data-data yang diperoleh melalui dokumen atau
memperoleh melalui dilapangan terkait dengan penelitian ini.
2. Teknik dokumenter
Teknik ini digunakan dengan cara mengumpulkan berdasarkan data
yang berdasarkan berbentuk tulisan melalui dengan cara membaca,
mempelajari, memahami data-data yang sesuai dengan hukum dari
permasalahan yang dikaji berupa literatur, dokumen dll.
1.8.5 Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data diperlukan teknik analisis bahan hukum
kualitatif terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder. Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Analisis deskriptif
16
kualitatif merupakan analisis dengan pengamatan langsung (observasi) di
lokasi penelitian, wawancara terstruktur kepada informan dan studi
kepustakaan yang dilakukan di lokasi penelitian. Analisis data pada penelitian
ini adalah teknik Analisis Data Kualitatif berupa penyajian data. Penyajian
data adalah sekumpulan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian
data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks,
grafik, jaringan dan bagan.8
8 Sugiyono, 2012, Metode Penelitan, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, h. 53.