daftar isi - kabelindo.co.id · umum general laporan tahunan annual report 2010 03 pt kabelindo...
TRANSCRIPT
Daftar IsiTable of Contents
02
02
09
10
12
14
16
18
20
24
29
30
32
33
Laporan TahunanAnnual Report 2010 01
Profil Perseroan
Company Profile
Visi - Misi & Nilai-nilai Dasar
Vision, Mission & Values
Tinjauan Kinerja Saham
Stock Performance Review
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Biodata Dewan Komisaris
Board of Commissioners' Profile
Laporan Dewan Direksi
Report from the Board of Directors
Biodata Dewan Direksi
Board of Directors' Profile
Ikhtisar Keuangan & Grafik
Financial Highlights & Graphic
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Review & Analysis
Tata Kelola Perseroan
Corporate Governance Report
Struktur Organisasi
Organization Structure
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Pertanggungjawaban Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2010
Responsibility for 2010 Annual Report
Laporan Keuangan
Financial Statement
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan TahunanAnnual Report 201002
Menjadikan KABELINDO sebagai mitra strategis di
bidang ketenagalistrikan dan telekomunikasi di
Indonesia.
To make KABELINDO a strategic business
partner in power and telecommunication in
Indonesia.
To produce high quality cables in enhancing power and telecommunication development to achieve maximum customer satisfaction.
To develop human resources who have integrity and competencies as the key success factor to operate efficiently and productively.
To achieve net profit and maintain positive
cash flow.
Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk menunjang pengembangan ketenagalistrikan
dan telekomunikasi, agar mencapai kepuasan
pelanggan yang optimal.
Sumber daya manusia yang memiliki integritas
dan kompetensi, menjadi kunci utama untuk
beroperasi secara efisien dan produktif.
Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus kas positif.
Visi
Misi
Vision
Mission
1
2
3
• Keterbukaan
• Kebersamaan• Integritas• Bernilai Tambah
• Transparency
• Togetherness
• Integrity• Added value
ValuesNilai-nilai Dasar
UMUM GENERAL
Laporan TahunanAnnual Report 2010 03
PT Kabelindo Murni, Tbk bergerak dalam bidang industri
pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan
dengan pembuatan perlengkapan kabel. Sejarah Perseroan
diawali dengan berdirinya PT Kabel Indonesia (Kabelindo) pada
tahun 1972, sebuah perusahaan PMA yang juga merupakan salah
satu produsen kabel pertama di Indonesia. Pada tahun 1979,
kepemilikan perusahaan berubah status menjadi Perusahaan
PMDN serta berubah namanya menjadi PT Kabelindo Murni. Akta
Pendirian Perseroan diterbitkan oleh Notaris Frederik Alexander
Tumbuan dengan Akte No. 71 tanggal 11 Oktober 1979.
Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1992. Perubahan Akte Terakhir
Perseroan diterbitkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH No. 19
tanggal 17 Juni 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan bergerak dalam bidang
industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang
berhubungan dengan pembuatan perlengkapan kabel. Saat ini
Kabelindo adalah merek kabel yang diakui keunggulannya dan
juga merupakan produsen kabel terkemuka di Indonesia karena
mutu dan pelayanan yang prima.
PT Kabelindo Murni, Tbk is a Company that produces
electrical wires, telecommunication cables, and cable related
accessories. The Company’s history was marked by the
founding of PT Kabel Indonesia (Kabelindo) in 1972, a foreign
invested Company at the time and one of the first cable
manufacturers in Indonesia. In 1979, the Company’s ownership
was transferred to Indonesians and the name was changed to
PT Kabelindo Murni. A Company Founding Certificate was
issued by Notary Frederik Alexander Tumbuan with certificate
registered No. 71 dated October 11, 1979. This Company
became Public Company listed in Indonesia Stock Exchange
since 1992. The changes of A Company Founding Certificate
was issued by Notary Leolin Jayayanti, SH No. 7 dated June 17,
2010.
The Company’s main activity is the production of electrical
wires, telephone cables, and cable related accessories. Today,
Kabelindo is one of the most respected cable brands and one
of the leading cable manufacturers in Indonesia, with
reputable quality and service.
Kabelindo adalah merek kabel yang diakui keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel terkemuka di Indonesia karena mutu dan pelayanan yang prima
Profil PerusahaanCompany Profile
LOCATION
PRODUCT
Located at Jalan Rawagirang No. 2, Jakarta Industrial Estate of
Pulo Gadung, East Jakarta, 13930. The office and factories are
spread out over 8.3 hectares consisting of an electric power
plant, water purification plant, quality control laboratory,
workshop, office, canteen, band room, park, mosque and
sport facilities such as table tennis, footsal, volley and
badminton field.
The Company has produced various types of cables,
generally classified as listed below :
1. Low Voltage Power Cable.
2. Medium Voltage Power Cable.
3. Telephone Cable and RF Cable.
4. Special Cable.
5. Conductors.
LOKASI
PRODUK
Terletak di Jalan Rawagirang No. 2, Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta Timur 13930. Kantor dan pabrik kami
menempati areal seluas 8,3 hektar yang dilengkapi dengan
fasilitas pembangkit listrik mandiri, penjernihan air,
laboratorium kendali mutu, bengkel kerja, kantor, kantin,
ruang band, taman, masjid serta fasilitas-fasilitas olah raga
seperti lapangan futsal, lapangan voli, meja pingpong dan
lapangan badminton.
Perseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel yang
secara umum dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kabel Listrik Tegangan Rendah
2. Kabel Listrik Tegangan Menengah
3. Kabel Telepon dan Kabel RF
4. Kabel Khusus
5. Konduktor
Laporan TahunanAnnual Report 201004
Jaminan kualitas atas produk yang dihasilkan adalah hal utama
yang selalu ditekankan oleh Perseroan. Untuk itu, peralatan
laboratorium untuk pengujian mutu dengan tenaga kerja yang
andal selalu menjadi perhatian Perseroan.
Kabel listrik yang diproduksi Perseroan telah memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan
Listrik Negara (SPLN) serta sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan oleh LMK-PLN. Standar Internasinal yang sudah
dipenuhi, antara lain : Standar International Electrotechnical
Commision (IEC), Australian Standard (AS), British Standard
(BS), Japanese Industrial Standard (JIS) dan Insulated Cable
Engineers Association / National Electrical Manufacturers
Association (ICEA/NEMA) dan spesifikasi sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Kabel Telepon yang diproduksi Perseroan juga telah
memenuhi standar nasional sesuai dengan spesifikasinya yang
ditetapkan oleh RISTI-Telkom.
Untuk menunjang komitmen Perseroan terhadap mutu, maka
Perseroan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000
sejak tahun 1999. Saat ini Perseroan sedang dalam proses
implementasi untuk perolehan sertifikasi ISO 14001 dan
OHSAS 18001.
Jumlah karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010
dan 2009 masing-masing sebanyak 255 karyawan dan 243
karyawan.
Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan, Perseroan
menyelenggarakan pelatihan baik berasal dari internal
maupun eksternal Perseroan. Beberapa pelatihan yang
diterapkan selama tahun 2010 diantaranya Pelatihan
Supervisi Tenaga Kerja untuk meningkatkan kemampuan di
level Supervisor dan Pelatihan 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat,
Rajin) yang berguna untuk meningkatkan efisiensi, semangat
kerja dan kondisi di tempat kerja yang nyaman dan bersih.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
The quality assurance of the products is the main issue that
the Company emphasizes. Therefore, laboratory equipment
for quality control with dependable human resources will
always be the Company’s main attention.
The electrical cables produced by the Company has passed
the Indonesian National Standard (SNI) and the National
Power Company Standard (SPLN), and matched the
specification of the LMK-PLN. The Company completes
several international standards such as: Standard
International Electrotechnical Commission (IEC), Australian
Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial
Standard (JIS) and Insulated Cable Engineers Association /
National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA)
and specification based on customer needs.
The telephone cables produced by the Company also
completes the national standard in accordance to the
specification set by RISTI-Telkom.
To support the Company’s commitment to quality, the
Company has the ISO 9001:2000 certificate. To support the
Company’s commitment to quality, the Company has the
ISO 9001:2000 certificate. The Company is in the process of
implementation for the acquisition of ISO 14001 and
OHSAS 18001.
By December 31, 2010 the total workers were 255
employees and by December 31, 2009 were 243 employees.
To upgrade the employee’s skill, the Company conducted
training either by means of internal resources or from
external ones. Some training conducted by the year of 2010
aimed to upgrade the Supervisor’s level on leadership and
also the continuous training of 5R (Ringkas – Simple, Rapih
– Tidy, Resik – Clean, rawat – Maintain / Preserve, Rajin –
Diligent) with the purpose to improve efficiency, working
spirit and a comfortable clean workplace condition. In
HUMAN RESOURCES (HR)
Laporan TahunanAnnual Report 2010 05
ProfilPerusahaanCompany
Profile
Profil PerusahaanCompany Profile
Laporan TahunanAnnual Report 201006
Jenis pelatihan-pelatihan lainnya juga diberikan kepada
karyawan baik yang bersifat umum maupun teknis kepada
karyawan. Dalam hal meningkatkan produktivitas karyawan,
Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (BSC) sejak
tahun 2005.
Dalam hal meningkatkan kualitas sarana pelatihan untuk
karyawan, Perseroan telah memperbaharui serta menambah
fasilitas ruang pelatihan karyawan. Selain itu, guna
meningkatkan komunikasi internal antar Departemen,
Perseroan juga senantiasa memperbaharui sistem informasi di
dalam Perusahaan.
Perseroan juga mendorong terciptanya hubungan yang baik
antara manajemen Perseroan dengan karyawan yang diwakili
oleh serikat pekerja PT Kabelindo Murni, Tbk melalui
pertemuan-pertemuan dan dialog yang rutin.
addition, other general and technical trainings were also
provided to employees. The Company has been
utilizingBalance Scorecard (BSC) since 2005.
In order to improve the quality of training facilitation for
employee, Company has been renewing and adding the
training facilitation room. Moreover, in order to improve
internal communication among Departments, Company
also keeps renewing the information system inside the
Company.
The Company also encourages good relationship between
management of the Company and employees represented
by The union of PT Kabelindo Murni, Tbk through meetings
and regular dialogue.
Laporan TahunanAnnual Report 2010 07
ProfilPerusahaanCompany
Profile
PEMEGANG SAHAMSusunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan Daftar
Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2010
yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah
sebagai berikut :
SHAREHOLDERS
The Company's shareholders, in accordance to shareholders
list, issued by the Securities Administration Agency in 31
December 2010 are as follows :
1. Biro Administrasi Efek (BAE) / : PT Kabelindo Murni, Tbk
Securities Administration Agency Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Senayan - Jakarta Selatan 12190
2. Akuntan Publik / Public Accountant : Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (KAP DBS&D)
Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F, Duren Sawit - Jakarta Timur 13440
3. Notaris / Public Notary : Notaris Leolin Jayayanti, SH
Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru - Jakarta 12170
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL STOCK MARKET SUPPORTER INSTITUTE
Saham / Shares Seri A :
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / 56,000,000 53,928,000,000 5.00Public (each with shares less than 5%)
Total Saham / Total Shares Seri A 56,000,000 53,928,000,000 5.00
Saham / Shares Seri B :
PT Erdikha Elit 226,934,000 33,586,232,000 20.26
Alpha Capital Agents, Ltd 200,000,000 29,600,000,000 17.86
Pacific Elite Group Ltd 180,000,000 26,640,000,000 16,07
PT Sibalec 100,000,000 14,800,000,000 8.93
Erwin Suryo Raharjo 100,000,000 14,800,000,000 8.93
Surya Adiwijaya Soepono 71,765,200 10,621.249,600 6.41
PT Tutulan Sukma 70,000,000 10,360,000,000 6.25
BPPN 69,882,400 10,342,595,200 6.24
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / 45,418,400 6,721,923,200 4.05Public (each with shares less than 5%)
Total Saham / Total Shares Seri B 1.064,000,000 157,472,000,000 95.00
Jumlah Saham Ditempatkan & Disetor
Shares Placed & Fully Paid(shares)
Jumlah Modal Saham/Nominal Amount
(Rupiah)
PersentasePercentage
(%)
Pemegang Saham / Share Holders
Profil PerusahaanCompany Profile
SUBSIDIARY COMPANYThe Company established PT Hotelindo Murni which involved
in the hospitality business, with its head office addresed in Jl.
Rawagirang No. 2 Pulogadung Industrial Estade, East Jakarta.
The Hotel named “The Pade Hotel”, located on Nangroe Aceh
Darusalam (NAD). Based on a Notary Certification No. 134 by
Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi dated March 23, 2009, the
share capital on the subsidiary company was increased from
Rp. 20 billion up to Rp. 120 billion and also its subscribed and
paid-up capital in increase from Rp. 20 billion up to Rp. 30
billion, where company shareholder listed in the amount of
98,3 %. PT Hotelindo Murni has been operating since April
2008 and its financial statement created has been figured out
the company progression.
ANAK PERUSAHAANPerusahaan mendirikan PT Hotelindo Murni, yang bergerak dalam
bidang usaha perhotelan, dengan alamat kantor pusat di Jl.
Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Adapun hotel yang dibangun bernama "The Pade Hotel",
berlokasi di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Berdasarkan Akte
Notaris No. 134 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi tanggal
23 Maret 2009, modal dasar anak Perusahaan ditingkatkan dari Rp
20 milyar menjadi Rp 120 milyar serta modal ditempatkan dan
disetor ditingkatkan dari Rp 20 milyar menjadi Rp. 30 milyar,
dimana kepemilikan saham Perseroan sebesar 98,3 %. PT
Hotelindo Murni telah beroperasi sejak bulan April 2008 dan
laporan keuangan yang disusun sudah dapat menggambarkan
hasil usaha perusahaan.
Laporan TahunanAnnual Report 201008
TinjauanKerja Saham
Stock Performance Review
Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2010 bergerak
pada rentang Rp. 73 / saham sampai Rp. 153 / saham. Harga
tertinggi dicapai pada triwulan I tahun 2010, sedangkan harga
terendah pada triwulan IV tahun 2010. Volume perdagangan
saham selama tahun 2010 mencapai 4.490.000 lembar saham.
The Company's share price in 2010 moved within the range of
Rp. 73 / share to Rp. 153 / share. The highest price was reached
in 1st quarter 2010, the share price crawled up and closed at
4th quarter 2010. Trading volume in 2010 reached 4.490.000
shares.
Triwulan I / Quarter I 153 121 1,370,500 166,493,500Triwulan II / Quarter II 133 118 2,877,000 319,210,000Triwulan III / Quarter III 123 110 110,000 12,821,500Triwulan IV / Quarter IV 73 73 132,500 14,575,000Satu Tahun / Full Year 174 73 4,490,000 513,100,000
Triwulan I / Quarter I 130 105 3,541,500 423,552,000Triwulan II / Quarter II 130 115 1,484,000 174,122,000Triwulan III / Quarter III 115 115 815,000 93,725,000Triwulan IV / Quarter IV 115 115 387,500 44,562,500Satu Tahun / Full Year 130 105 6,228,000 735,961,500
Pergerakan Harga Saham / Shares Price Movement
2009Tertinggi/
Highest (Rp) Terendah/
Lowest (Rp) Volume (Saham)/Volume (Shares)
Nilai (Rp)/Value (Rp)
2010Tertinggi/
Highest (Rp) Terendah/
Lowest (Rp) Volume (Saham)/Volume (Shares)
Nilai (Rp)/Value (Rp)
Laporan TahunanAnnual Report 2010 09
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Laporan TahunanAnnual Report 201010
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dewan Komisaris telah meneliti dan menyetujui Laporan
Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan
untuk tahun buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang sesuai
dengan Laporan Auditor Independen No. R.2.2/081/03/11
tanggal 25 Maret 2011 dengan pendapat “Wajar Tanpa
Pengecualian “.
Penjualan Perseroan pada tahun 2010 mengalami kenaikan
yang cukup signifikan sebesar 80,1%, yaitu dari Rp. 301,3
milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 542,6 milyar di tahun 2010
serta peningkatan laba bersih sebesar 122,5%, yaitu dari Rp
1,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 3.9 milyar ditahun 2010.
Hal ini tentunya sangat menggembirakan, karena Indonesia
baru saja terlepas dari krisis ekonomi global yang menerpa
dunia ditahun 2009.
Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras dan usaha
yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, manajemen dan
seluruh karyawan atas hasil yang dicapai selama tahun 2010.
Kiranya hal tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi dimasa
mendatang sehingga dapat memberikan hasil yang lebih
memadai bagi Perseroan.
Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Direksi dan jajaran
manajemen telah menjalankan Rencana Kerja dan Anggaran
Dear Shareholders,
The Board of Commissioners has examined and approved
the Company Consolidated Financial Statement Report and
Its Subsidiary for the year of 2010 which has been audited
by Registered Public Accountant Doli, Bambang,
Sudarmadji & Dadang based on Independent Auditor
Report No. R. 2.2/081/03/11 dated March 25, 2011 with the
conclusion “Unqualified Opinion without Exception”.
The Company sales was increased significantly by 80,1 %
from Rp. 301,3 billion in the year of 2009 to Rp. 542,6 billion
in the year of 2010. Certainly very encouraging, because
Indonesia had just released from the global economic crisis
that hit the world in 2009.
The Board of Commissioners appreciate the hard work
being done by the Board of Directors as well as all the
Management Team and the employees for the result of
2010. Hopefully this effort can be improved in the future so
that the Company may get a better result.
The Board of Commissioners also state that the Board of
Directors and the Management Team has performed well
Penjualan Perseroan pada tahun 2010 mengalami kenaikan
yang cukup signifikan sebesar 80,1%, yaitu dari Rp. 301,3
milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 542,6 milyar di tahun 2010
serta peningkatan laba bersih sebesar 122,5%, yaitu dari Rp
1,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 3.9 milyar ditahun 2010.
LaporanDewan
KomisarisReport fromthe Board of
Commissioner
Laporan TahunanAnnual Report 2010 11
Perusahaan (RKAP) dengan baik yang telah disetujui
Dewan Komisaris, termasuk strategi perencanaan dan
pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan dan efisiensi Perseroan. Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) senantiasa menjadi perhatian
segenap unsur pimpinan Perseroan, dimana transparansi
serta sistem pengendalian internal telah dilakukan secara
konsisten dibawah pengawasan Komite Audit.
Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tinginya kepada Dewan Direksi
dan jajaran manajemen serta karyawan Perseroan atas kerja
keras, dedikasi dan kontribusi yang diberikan kepada
Perseroan. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih
kepada para pemegang saham, pelanggan, mitra kerja dan
semua pihak yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungan kepada Perseroan dalam meningkatkan kinerja
Perseroan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita
semua dan usaha yang kita lakukan.
the Company Working Plan and Budgeting (RKAP) which
was approved by the Board of Commissioners included the
development and strategy plan in order to improve the
company development and efficiency. Good Corporate
Governance (GCG) principles are also the concern of the
Company’s leaders which tranparency and internal
monitoring system have been performed consistently
under the control by the Audit Committee.
Lastly, the Board of Commissioners would like to say thank
you and big appreciation to the Board of Directors and the
Management Team as well as company’s employees for
their hard work, dedication, and contribution given to the
Company. The Board of Commissioners also would like to
say thank you to the shareholders, customers, co-partners,
and all parties for their support and trust to the Company to
improve the Company’s performance.
May God Almighty bless all of us and all the business that
we run.
ELLY SOEPONOPresiden Komisaris
President Commissioner
Jakarta, April 2011
ProfilDewan KomisarisThe Board of Commissioners’ Profile
Laporan TahunanAnnual Report 201012
Ny. Elly Soepono
Presiden Komisaris / President Commissioner
Tan Robert Tanto
Komisaris / Commissioner
D. N. AdnyanaKomisaris Independen / Independent Commissioner
Dikdik SugihartoKomisaris Independen / Independent Commissioner
1
2
3
4
PRESIDEN KOMISARIS – NY. ELLY SOEPONO
KOMISARIS – TAN ROBERT TANTO
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun
2007. Saat ini masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Sucaco Tbk. sejak tahun 1994, Direktur PT Setia Sapta sejak
tahun 1992, Presiden Direktur PT Mesindo Agung sejak tahun
1990, Direktur Komersial PT Sibalec sejak tahun 1970 dan
Presiden Komisaris PT Hotelindo Murni sejak tahun 2009.
Pernah menduduki jabatan Komisaris di PT Sucaco Tbk untuk
periode tahun 1991 sampai dengan 1994.
Mengawali karir sebagai Staff di PT Farmasi Pertiwi dan
kemudian pada tahun 1972 sampai dengan tahun 2007
bekerja di PT Sucaco Tbk dengan jabatan terakhir sebagai
Direktur. Pada akhir tahun 2007, beliau memegang jabatan
sebagai Presiden Direktur Perseroan sampai tahun 2010.
1
2 3
4
PRESIDENT COMMISSIONER – NY. ELLY SOEPONO
COMMISSIONER – TAN ROBERT TANTO
President Commissioner of the Company since 2007.
Currently also serves as president director of PT Sucaco, Tbk
since 1994, Director of PT Setia Sapta since 1992, President
Director of PT Mesindo Agung since 1990 and Commercial
Director of PT Sibalec since 1970 and President Commissioner
of PT Hotelindo Murni since 2009. Previously, Commissioner
of PT Sucaco, Tbk from 1991 until 1994
Started his career as staff in PT Pharmacy Pertiwi and then
from 1972 until 2007 worked at PT Sucaco Tbk with last
position as Director. End of 2007, he held position as
President Director of the company until 2010.
ProfilDewan
KomisarisThe Board of
Commissioners’Profile
KOMISARIS INDEPENDEN – D.N. ADNYANA
KOMISARIS INDEPENDEN – DIKDIK SUGIHARTO
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
tahun 2006. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan
Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor
Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiten
Leuvenm Belgia.
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2009
dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2009.
Memulai karirnya sebagai Audit dan Bussiness Consulting di
Arthur Andersen (1992-2002). Sejak tahun 2002, beliau
menjabat sebagai Direktur Deltaplus Consulting hingga
sekarang. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Laporan TahunanAnnual Report 2010 13
INDEPENDENT COMMISSIONER – D.N. ADNYANA
INDEPENDENT COMMISSIONER – DIKDIK SUGIHARTO
Independent commissioner of the Company since 2006.
Graduated in Mechanical Enginering from the Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1975 and earned a
Doctorate in Metallurgy in 1981 from the Leuven Catholic
University, Belgium.
Independent Commissioner of the Company since 2009,
also Chairman of audit committee since 2009. Starting his
career as auditor and business consultant in Arthur
Andersen (1992-2002). Currenly also serves as Director in
Deltaplus Consulting from 2002. He has a degree in
accounting from Atmajaya Catholic University.
Pemegang saham yang terhormat,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tahun 2010 sudah kita
lalui dengan baik, dan mari kita sama-sama menjalani tahun 2011
ini dengan positive expectation.
Komitmen PT Kabelindo Murni Tbk. adalah setiap langkah yang
diambil sebagai perusahaan publik, selalu didasarkan pada
kebijakan dan praktek Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
Perseroan berkeyakinan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
merupakan sebuah rangkaian terintegrasi yang harus diterapkan
secara konsisten dan berkesinambungan sebagai pemenuhan
tanggung jawab kepada stake-holder.
Sampai dengan akhir tahun 2010, PT Kabelindo Murni Tbk.
berhasil memperoleh penjualan sebesar Rp.542,6 Miliar yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 80,1% dibandingkan
penjualan di tahun 2009 sebesar Rp.301,3 Miliar dan merupakan
suatu pencapaian yang patut dibanggakan. Kenaikan yang
signifikan ini dicapai dari besarnya volume penjualan kabel dan
juga naiknya harga tembaga dunia sebesar + 26% YoY.
Implikasi dari membaiknya perekonomian Indonesia, ditandai
dengan meningkatnya pembangunan perumahan dan
infrastruktur sehingga ekspansi bisnis terus berkembang baik dari
pemerintah maupun pihak swasta disektor riil, menjadi dasar
permintaan kebutuhan kabel terus meningkat. Dalam
mengantisipasi permintaan PLN, Perseroan turut berpartisipasi
dalam proses pembangunan jaringan transmisi dan distribusi
sesuai road map PLN. Ini adalah merupakan suatu kesempatan
yang tidak boleh diabaikan oleh perseroan.
Persyaratan TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri
merupakan implementasi dari Keppres 80 tahun 2003 pasal 44
dan pasal 40 digunakan sebagai dasar pengaturan Peningkatan
Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan ditindaklanjuti
dengan munculnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11
tahun 2006 tentang "Pedoman Teknis Penggunaan Produksi
Dalam Negeri" mewajibkan setiap instansi menggunakan
produksi dalam negeri yang memiliki Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) tertentu.
Adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun
2009 tentang " Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam
Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah, maka PT Kabelindo
Murni Tbk. sebagai produsen kabel dalam negeri yang terkemuka
lebih optimis dapat meningkatkan market share dalam bisnis
kabel di Indonesia.
Laporan Dewan DireksiReport from the Board of Directors
Laporan TahunanAnnual Report 201014
Dear Shareholders,
Praise to God the Almighty, in 2010 we made it through very
well, and let us together go through the year 2011 with a
positive expectation.
The commitment of PT Kabelindo Murni Tbk. is that every step
it takes as a public company, always based on the policies and
practices of Good Corporate Governance. The Company
believes that the principles of Good Corporate Governance is
an integrated circuit that must be applied consistently and
continuously as the fulfillment of responsibility to our
stakeholders.
Until the end of 2010, PT Kabelindo Murni Tbk. successfully
achieved a sales amounted to Rp.542, 6 billion which means an
increase of 80.1% compared to sales in 2009 amounted to
Rp.301, 3 billion and is an achievement to be proud of. The
significant increase was achieved from the large volume of
sales of cable and also the rising world copper prices of + 26%
YoY.
Implications of improving Indonesia's economy, marked by the
rising of housing development and infrastructure so that
business expansion continues to grow both from government
and private sector in real sector, the basic cable demand
continues to increase. In anticipation of the demand of PLN,
the Company participated in the development process of
transmission and distribution according to road map of PLN.
This is an opportunity that should not be ignored by the
company.
Terms of TKDN or Domestic Component Level is the
implementation of Decree 80 of 2003 article 44 and article 40
where it is used as the basis setting for Increasing Use of
Domestic Production (P3DN) and followed up with the advent
of the Minister of Industry No. 11 of 2006 on "Technical
Guidelines for Use of Domestic Production "requires each
agency to use domestic products which have the level of
Domestic Component (TKDN) and Weight Benefits Company
(BMP) specific. The existence of the Republic of Indonesia
Presidential Instruction No. 2 of 2009 on "The Use of Domestic
Products in Government Procurement of Goods or Services, PT
Kabelindo Murni Tbk. as a producer in the country's leading
cable is more optimistic to increase its market share in the
cable business in Indonesia.
Laporan TahunanAnnual Report 2010 15
PT Kabelindo Murni Tbk. juga terus berinovasi dengan melakukan
diversifikasi bisnis dan tidak hanya fokus pada bisnis kabel listrik.
Perseroan melihat adanya potensi pasar yang besar terhadap
kebutuhan kabel pada bisnis telekomunikasi wireless, khususnya
untuk kabel RF (Radio Frequency) dimana saat ini semua
kebutuhan kabel RF yang digunakan oleh operator di Indonesia
masih di-import. Sejalan dengan persyaratan TKDN dan untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan dimasa mendatang,
Perseroan mengambil langkah strategis dengan menjadi
produsen kabel RF pertama di Indonesia bahkan di kawasan
Asean.
Perseroan selalu mencoba mengambil keputusan manajemen
berdasar perspektif jangka panjang, dan bukan sekedar demi
keuntungan finansial jangka pendek semata. Membangun
sebuah proses produksi (manufacturing) yang sempurna demi
menghasilkan produk dengan mutu yang baik; mampu
meminimalkan waste; serta tidak memberikan beban berlebihan
kepada mesin ataupun tenaga manusia (overburden process).
Sebuah upaya terus menerus untuk melakukan perbaikan
(continuous improvement) melalui standarisasi proses yang
sistematis dan mudah di-observasi juga terus ditingkatkan.
Setiap pencapaian berakar dari usaha terbaik tim dan
manajemen, Perseroan yakin dengan dukungan penuh dari
seluruh stake-holder, Perusahaan dapat memberikan nilai lebih
bagi kita semua.
Akhir kata, atas nama seluruh jajaran Direksi Perseroan, kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Dewan Komisaris, dan para Pemegang Saham, atas
kepercayaan dan apresiasi yang diberikan selama tahun 2010.
Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh karyawan PT Kabelindo Murni Tbk. yang sudah
mendedikasikan kerja keras, loyalitas, dan integritas kepada
perusahaan.
Semoga dengan semangat kerjasama, kita membawa PT
Kabelindo Murni Tbk. sebagai produsen kabel nasional yang terus
berkembang dan terpercaya sehingga dapat menjadi salah satu
pabrik kabel terbaik di Indonesia.
Laporan Dewan Direksi
Report from the Board
of Directors
SURYA A. SOEPONOPresiden DirekturPresident Director
Jakarta, April 2011
PT Kabelindo Murni Tbk. also continues to innovate by
diversifying its business and not just focus on the cable power
business. The Company sees great market potential to the
needs of the cable on the wireless telecommunications
business, especially for RF cable (Radio Frequency) which
currently all the needs of RF cables used by operators in
Indonesia are still imported. In line with the requirement of
TKDN and to increase corporate earnings in the future, the
Company took a strategic step by becoming the first RF cable
manufacturer in Indonesia, even in the Asean region.
The Company always tries to take management decisions
based on long-term perspective, and not just for the sake of
short-term financial gain alone. Building a production process
(manufacturing) is perfect for producing products with good
quality; able to minimize waste, and not to give excessive
weight to the machine or human power (overburden process).
A sustained effort to make improvements (continuous
improvement) through a standardization process in a
systematic and easy-observation also continuously improved.
Each achievement is rooted in the best business and
management team, the Company believes with full support
from all stake-holders, the Company can provide more value
for all of us.
Finally, on behalf of all Directors of the Company, we express
our gratitude and highest appreciation to the Board of
Commissioners, and the Shareholders, for their trust and
appreciation given for the year 2010. We also do not forget to
say a big thank you to all employees of PT Kabelindo Murni
Tbk. who are dedicated hard working, loyal, and full of
integrity to the company.
Hopefully with the spirit of cooperation, we lead PT Kabelindo
Murni Tbk. as a national cable manufacturer that continues to
grow and reliable so it can be one of the best cable
manufacturers in Indonesia.
Surya A. SoeponoPresiden Direktur / President Director
Verdy KoharDirektur / Director
WibowoDirektur / Director
1
2
3
ProfilDewan DireksiThe Board of Directors' Profile
Laporan TahunanAnnual Report 201016
PRESIDENT DIRECTOR – SURYA A. SOEPONO
Director of the Company since 2010, previously served as
President Director of the Company from 2005 until 2007
and as Commissioner of the company from 2007 until 2010.
His career commenced as sales manager of PT Sibalec
(1999 – 2000), currently also serving as Director in PT Sinar
Baru Tetap Agung (2000-until now), Director of PR Sinar
Baru from year 2001, Commissioner of PT Erdikha Elit
(2006-until now). He had served as President Director of
the Company from 2005 until 2007. He has a degree in
Economics from Atma Jaya Catholic University Jakarta.
PRESIDEN DIREKTUR – SURYA A. SOEPONO
Menjabat sebagai Presiden Direktur mulai tahun 2010,
dimana sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden
Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai 2007 dan
dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 2007
sampai tahun 2010 . Memulai karirnya sebagai Sales Manajer
di PT Sibalec (1999-2000), seiring berjalannya waktu
kemudian beliau menjabat sebagai Direktur PT Sinar Baru
Tetap Agung (2000-sekarang), Direktur PT Sinar Baru Medan
(2001-sekarang), Presiden Direktur PT Hotelindo Murni (2006-
sekarang) dan Komisaris di PT Erdikha Elit. Beliau memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atma Jaya
Jakarta.
1
2 3
ProfilDewan Direksi
The Board of Directors'
Profile
DIRECTOR – VERDY KOHAR
DIRECTOR – WIBOWO
Director of the Company since January 2005. Holds a B,Sc
degree in Accounting from University of Trisakti. His career
commenced at Pulic Accountant Drs. Utomo & Co (1984 –
1986), prior to joining PT Sucaco Tbk. (1986 – 2004) where
his last position was Accounting Manager. He had served as
Commissioner of PT Hotelindo Murni from 2006 until 2009
and currently also a Director of PT Hotelindo Murni from
2009.
Graduted in Industrial Technology from ITB University,
starting his career at PT Sucaco, Tbk in 1988 as Project
Enginer Supervisor. Previously, Vice President for special
cable and Enamel Wire Plant PT Sucaco Tbk from 1988 until
2010. In 2010, he was appointed to serve as Director of the
Company.
DIREKTUR – VERDY KOHAR
DIREKTUR – WIBOWO
Direktur Perseroan sejak Januari 2005. Lulusan Universitas
Trisaksi Jurusan Akuntansi. Beliau memulai karirnya dari
Kantor Akuntan Drs.Utomo & Co (1984-1986) sebelum
bergabung dengan PT Sucaco Tbk. (1986-2004) dengan
jabatan terakhir sebagai Manajer Accounting. Pada tahun
2006 - 2009 pernah menjabat sebagai Komisaris PT Hotelindo
Murni dan sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini beliau
menjabat sebagai Komisaris di PT Hotelindo Murni tersebut.
Lulusan ITB tahun 1988 jurusan Teknik Industri, mengawali
karirnya di PT Sucaco, Tbk pada tahun 1988 sebagai Project
Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai 2010 menjabat
sebagai Vice President for Special Cable and Enamell Wire
Plant PT Sucaco,Tbk. Pada tahun 2010, beliau dipercaya untuk
menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Laporan TahunanAnnual Report 2010 17
Laporan TahunanAnnual Report 201018
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Tahun 2010 2009 2008 2007 2006Year
Hasil Operasi Operating Result
Penjualan Bersih 542,618 301,331 539,697 499,480 285,490
Laba (Rugi) Kotor Gross (Loss) Profit 31,537 25,151 25,761 38,784 35,021
Laba (Rugi) Usaha Operating (Loss) Profit 12,076 8,445 9,916 27,148 24,216
Laba (Rugi) Bersih Net (Loss) Profit 3,922 1,695 3,988 12,585 9,176
Jumlah Saham Yang Beredar (000.000) Number of Issued Shares (000,000) 1120 1120 1,120 1,120 1,120
Aset Lancar Current Asset 165,483 114,083 216,839 198,729 111,399
Kewajiban Lancar Current Liabilities 162,567 111,277 200,776 189,006 109,009
Jumlah Kewajiban Total Liabilities 175,594 131,065 233,909 212,772 123,016
Modal Kerja Bersih Net Working Capital 2,916 2,806 16,063 9,723 2,390
Ekuitas Equity 227,151 223,230 211,535 271,547 151,021
Jumlah Aset Total Assets 403,195 354,781 459,111 432,681 274,038
Net Sales
Posisi Keuangan Financial Statement
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Jumlah Aset & Jumlah KewajibanTotal Assets & Total Liabilities
(Juta Rupiah) / (Million )Rupiah
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Aset / Total Assets Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
5 60, 13 1
909,332
277,21 26 10, 321
591,304
187,453
186,234
830,472
Penjualan BersihNet Sales
(Juta Rupiah) / (Million Rupiah)
2006 2007 2008 2009 2010
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
542,618
301,331
539,697 499,480
285,490
Laporan TahunanAnnual Report 2010 19
IkhtisarKeuanganFinancial
Highlights
Tahun 2010 2009 2008 2007 2006Year
Rasio Usaha Pokok (dalam persentase) Key Bussiness Rate (in percentage)
Laba (Rugi) Kotor / Penjualan Bersih 5.8 8.3 4.8 7.8 12.3
Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih Operating (Loss) Profit / Net Sales 2.2 2.8 1.8 5.4 8.5
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih Net (Loss) Profit / Net Sales 0.7 0.6 0.7 2.5 3.2
Laba (Rugi) Usaha / Ekuitas Operating (Loss) Profit / Equity 5.3 3.8 4.7 10.0 16.0
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas Net (Loss) Profit / Equity 1.7 0.8 1.9 4.6 6.1
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aktiva Net (Loss) Profit / Total Assets 0.9 0.5 0.9 2.9 3.3
Rasio Lancar Current Ratio 101.8 102.5 108.0 105.1 102.2
Jumlah Kewajiban / Ekuitas Total Liabilities / Equity 77.3 58.7 110.6 78.4 81.5
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva Total Liabilities / Total Assets 43.6 36.9 50.9 49.2 44.9
Laba (Rugi) Usaha Operating (Loss) Profit 11 8 9 24 22
Laba (Rugi) Bersih Net (Loss) Profit 3 2 4 11 8
Gross (Loss) Profit / Net Sales
Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Loss (Profit) per Share
Laba (Rugi) BersihNet (Loss) Profit
(Juta Rupiah) / (Million )Rupiah
Laba (Rugi) UsahaOperating (Loss) Profit(Juta Rupiah) / (Million )Rupiah
2006 2007 2008 2009 20102006 2007 2008 2009 2010
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
12,076
8,445 9,916
27,148
24,216
3,922
1,695
3,988
12,585
9,176
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Review and Analysis
1. TINJAUAN OPERASI
Secara umum, pada awal tahun 2010, industri kabel di Indonesia
belum begitu pulih, dimana permintaan kabel untuk sektor
pembangunan dan infrastruktur belum begitu banyak akibat
dampak dari krisis ekonomi global, ditambah lagi dengan fluktuasi
harga bahan utama perusahaan kabel, yaitu tembaga dan
aluminium yang sangat signifikan.
Namun memasuki trimester kedua, permintaan kabel mulai
meningkat seiring dengan pulihnya perekonomian dunia serta
meningkatnya pembangunan baik disektor perumahan maupun
infrastruktur. Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan
penjualan sebesar Rp 542,6 milyar atau meningkat sebesar 80,1%
jika dibandingkan penjualan tahun 2009 sebesar Rp 301,3 milyar.
Penjualan ini terdiri dari penjualan kabel listrik sebesar Rp 520,9
milyar ditahun 2010 dan Rp 273,9 milyar ditahun 2009, yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 90,2 %, kabel telepon sebesar
Rp 14,1 milyar ditahun 2010 dan Rp 18,9 milyar ditahun 2009,
yang berarti mengalami penurunan sebesar 25,4 % dan
pendapatan jasa hotel sebesar Rp 7,6 milyar ditahun 2010 dan
Rp 8,5 milyar ditahun 2009 yang berarti mengalami penurunan
sebesar 10,6%.
Aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 354,8 milyar ditahun
2009 menjadi Rp 403,2 milyar ditahun 2010 atau kenaikan sebesar
13,6%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya
piutang usaha Perseroan dari Rp 55,5 milyar pada tahun 2009
menjadi Rp 105,8 milyar ditahun 2010.
1. OPERATIONAL REVIEW
Generally, the Indonesia cable industry has not been fully
recovered yet on the first semester of 2010, which the demand of
cable for development sector and infrastructure decreased as
the effect of global crisis. Moreover due to the significant
fluctuation of copper and alumunium cost.
Entering the second trimester, cable demand began to increase
in line with world economic recovery and the increased
development of housing and infrastructure sector. In the year
2010 the Company successfully posted sales of Rp. 542,6 billion,
an increase of up to 80,1 compared to sales in 2009 of Rp. 301,3
billion. This sale increase contain of electricity cable up to the
amount of Rp. 520,9 billion in 2010 and Rp. 273,9 billion in 2009,
which means an increase of 90,2 %, telephone cable of Rp. 14,1
billion in 2010 and Rp. 18,9 billion in 2009, which means a
decrease of 25,4 % and hotel services income of Rp. 7,6 billion
in 2010 and Rp. 8,5 billion in 2009 a decrease of 10,6 %.
The Company assets also increased by 13,6 % from Rp. 354,8
billion in 2009 to Rp. 403,2 billion in 2010. This increase was
especialy caused by the increase of trade receivable of the
Company from Rp. 55,5 billion in the year of 2009 to Rp. 105,8
billion in 2010.
Laporan TahunanAnnual Report 201020
Pada tahun 2010, Perseroan berhasil
membukukan penjualan sebesar Rp 542,6 milyar
atau meningkat sebesar 80,1%
Perseroan mempunyai kapasitas untuk memproduksi kabel
listrik dan telepon sebanyak 8.400 ton konduktor (tembaga dan
aluminium) setahun. Jika dibandingkan dengan tahun 2009,
maka hasil produksi kabel listrik mengalami kenaikan dari 4.168
ton konduktor ditahun 2009 menjadi 5.333 ton konduktor pada
tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 27,9%. Hal ini
terlihat adanya peningkatan penjualan kabel listrik dari Rp 273,9
milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 520,9 milyar ditahun 2010.
Sedangkan hasil produksi kabel telepon dan tembaga
mengalami penurunan dari 34.598 Sckm di tahun 2009 menjadi
28.970 Sckm di tahun 2010 atau turun sebesar 16,3% akibat
menurunnya permintaan pelanggan dan perubahan tehnologi
telekomunikasi yang saat ini banyak menggunakan bahan fiber
optic.
a. Aset
Pada tahun 2010, aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp
354,8 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 403,2 milyar ditahun
2010 atau kenaikan sebesar 13,6%. Kenaikan ini terutama
disebabkan karena meningkatnya piutang usaha Perseroan
dari Rp 55,5 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 105,8 milyar
ditahun 2010 serta adanya aset dalam pembangunan ditahun
2010 sebesar Rp 3,5 milyar.
2. KINERJA KEUANGAN
Company has the capacity to produce electricity cable and
telephone in the amount of 8.400 tons conductor (alumunium
and copper) per year. If compare to the year of 2009we may see
that the production result has increased from 4.168 tons in 2009
to 5.333 tons conductor in 2010 or increase 27,9 %. This also can
be seen at the increase of selling electricity cable from Rp. 273,9
billion in the year 2009 to Rp. 520,9 billion in 2010.
Meanwhile the telephone cable and copper result has decrease
from 34.598 Sckm in the year of 2009 to 28.970 Sckm in 2010 or
decrease of 16,3 % as an effect by demand slope from customers
and other telecommunication companies which demanding
fiber optic.
a. Assets
In 2010, the Company assets has an increment from Rp. 354,8
billion in 2009 to Rp. 403,2 billion in 2010 or increamental of
13,6 %. This increment especially because company trade
receivable has been increased from Rp. 55,5 billion in the year
of 2009 to Rp. 105,8 billion in 2010 and the existence of
assets under construction of Rp. 3,5 billion in 2010.
2. FINANCIAL PERFORMANCE
Analisis danPembahasan
ManajemenManagement
Review andAnalysis
Laporan TahunanAnnual Report 2010 21
Laporan TahunanAnnual Report 201022
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Review and Analysis
b. Kewajiban
Kewajiban Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 131,1 milyar
ditahun 2009 menjadi Rp 175,6 milyar ditahun 2010 atau
meningkat sebesar 33,9%. Kenaikan ini terutama pada
kewajiban lancar, yang mengalami kenaikan dari Rp 111,3
milyar ditahun 2009 menjadi Rp 162,6 milyar ditahun atau
mengalami kenaikan sebesar 46,1%. Kenaikan ini terutama
disebabkan karena meningkatnya hutang cerukan pada bank,
dari Rp 15,3 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 38,5 milyar
ditahun 2010 serta meningkatnya hutang usaha pada
hubungan istimewa dari Rp 72,5 miyar ditahun 2009 menjadi
Rp 105,4 milyar ditahun 2010. Kenaikan hutang cerukan dan
hutang usaha ini berkaitan dengan meningkatnya pembelian
bahan baku kabel untuk menunjang permintaan pelanggan.
c. Beban Usaha
Beban usaha Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 16,7
milyar ditahun 2009 menjadi Rp 19,7 milyar ditahun 2010 atau
sebesar 16,2%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena
meningkatnya beban pengangkutan kabel serta biaya
pemasaran.
d. Laba Bersih
Laba bersih Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 1,7 milyar
ditahun 2009 menjadi Rp 3,9 milyar ditahun 2010 atau sebesar
131,3%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena
meningkatnya penjualan yang cukup signifikan serta turunnya
biaya lain-lain ditahun 2010.
Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan di tahun 2010 dan
2009 masing-masing 70 hari dan 108 hari. Sedangkan rata-rata
kolektibilitas piutang usaha adalah 54 hari ditahun 2010 dan 118
hari untuk tahun 2009.
Sampai dengan tanggal Laporan Akuntan Publik tahun 2010
dibuat, perseroan masih terikat perjanjian untuk pembelian
barang modal dengan Rosendahl Maschinen G.m.b.h, Austria.
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah
tanggal laporan akuntansi.
Kebutuhan kabel dalam negeri merupakan pangsa pasar yang
sangat potensial bagi Perseroan, karena rasio elektrifikasi di
3. PEMBAYARAN HUTANG DAN KOLEKTIBILTAS PIUTANG
4. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
5. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSI
6. PROSPEK USAHA
b. Liabilities
The company liabilities has an increment from Rp. 131,1 billion
in the year 2009 to Rp. 175,6 billion in 2010 or an increase of
33,9 %. This increase especially in company current liabilities,
which increased from Rp. 111,3 billion in the year 2009 to Rp.
162,6 billion in 2010 or increase of 46,1 %. This increase
especially because the bank loan, Rp. 15,3 billion in the year
2009 became Rp. 38,5 billion in 2010 also the increase in trade
payables to related parties from Rp. 72,5 million in the year
2009 to Rp. 105,4 billion in 2010. The increase of overdraft and
trade payable in line with the increase of purchasing cable
materials to support customers demand.
c. Operating Expenses
The company operating expenses has increased from Rp. 16,7
billion in the year 2009 to Rp. 19,7 billion in 2010 or 16,2 %.
This increase especially because of the increased burden of
transportation and marketing cost cable.
d. Net Profit
Net profit of the company in 2010 increased from Rp. 1,7
billion in the year 2009 to Rp. 3,9 billion or 131,3 %. This
increase especially because of the increasing sales and
decreased other cost in the year 2010.
The average trade payables of the Company in 2010 and 2009
were 70 and 108 days, respectively. Meanwhile the average
outstanding collectible of trade account receivables were 118 days
in 2009 and 54 days in 2010.
There is buying material commitment for capital goods investment
with Rosendahl Maschinen G.m.b.h, Austria in 2010 until Audit
Report date.
There was no information and material facts taking place after the
audit report date.
The need of domestic cable is a potential market for the Company,
due to the fact that the electricity ratio in Indonesia is still low,
3. TRADE PAYABLES PAYMENT AND TRADE
RECEIVABLES COLLECTION
4. MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS INVESMENT
5. INFORMATION AND MATERIAL FACTS THAT TOOK PLACE
AFTER THE DATE OF AUDIT REPORT
6. BUSINESS PROSPECT
Laporan TahunanAnnual Report 2010 23
approximately only 65 % of total population have the pleasure
of the electricity stream. Besides, the need of national electricity
presumably will be increased by 9,2 % per year for the next ten
years, so that it should be followed by new investment. To
anticipate, the Government has plans to build power plant in
addition to the 55,000 MW electricity in Java - Bali, Western
and Eastern Indonesia.
Currently, the Government is constructing a Speed up
Infrastructure Developement Electricity Power project of 10.000
MW within stage I and stage II, in which on stage I estimated to
be commencing in the year of 2011, while for stage II estimated
to be commencing in the year of 2014, which the transmission
installation network build and continue with the distribution
transmission will the need of transmission conductor, high /
medium / low voltage cable, control cable, etc. As well as the
electricity comes to village program, Government which is
conducted by PLN is still on going and a potential market for
cable industry.
The Company also anticipates the potential market of the
need of telephone cable, as known that there are three main
telecommunication companies which having their own budget
to buy significant goods and also the need of telephone cable,
RF Feeder Cable, Fiber Optic Cable etc.
The Company will continue to increase its market share
by expanding its coverage and product variations, by
strengthening its marketing networks, by improving
competitiveness of its products in term of the competitive
price, quality and availability of stocked wires, and by
maintaining the number of distributors in order to control
the selling price and by applying “selective order” based on
orders and their quantity to maintain production efficiency.
Dividend distribution shall be determined in the General
Meeting of Shareholders. The General Meeting of Shareholders
held on 18 May 2010 for the year ended on December 31, 2009
has decided that there would not be dividend distribution to
shareholders for the profit gained by the Company in 2010
because the profit will be used to strengthen the capital
structure of the Company.
7. MARKETING ASPECT
8. DIVIDEND POLICIES
Analisis danPembahasan
ManajemenManagement
Review andAnalysis
Indonesia saat ini masih rendah, sekitar 65% dari total masyarakat
yang telah menikmati aliran listrik. Apalagi kebutuhan listrik
nasional sepuluh tahun kedepan diperkirakan akan terus
meningkat rata-rata sebesar 9,2% per tahun. sehingga harus
diimbangi dengan investasi baru. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, Pemerintah sudah merencanakan pembangunan
pembangkit listrik sebesar 55.000 MW untuk penambahan listrik
wilayah Jawa – Bali, Indonesia bagian barat dan timur.
Saat ini Pemerintah sedang melaksanakan proyek Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Pembangkit 10.000 MW tahap I dan
II, dimana untuk proyek tahap I diharapkan bisa diselesaikan pada
tahun 2011, sedangkan untuk tahap ke II diperkirakan selesai
pada tahun 2014, yang mana dalam pelaksanaannya akan
dibangun instalasi jaringan transmisi dan dilanjutkan dengan
jaringan distribusi, akan membutuhkan banyak konduktor
transmisi, kabel tegangan tinggi / menengah/ rendah, kabel
control, dsb. Pemerintah melalui PLN, tetap melaksanakan
proyek listrik masuk desa serta program sejuta pelanggan yang
semuanya merupakan pasar potensial bagi indutri kabel.
Kebutuhan akan jaringan komunikasi telepon terus meningkat
sebagaimana diketahui adanya tiga perusahaan telekomunikasi
utama yang mempunyai budget untuk pembelanjaan barang
modal yang cukup signifikan dan tentunya akan ada kebutuhan
untuk kabel telepon, RF Feeder Cable, Fiber Optic Cable, dsb.
Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya melalui
perluasan cakupan dan variasi jenis produk, memperkuat jaringan
pemasaran, meningkatkan daya saing produk dari harga jual,
meningkatkan kualitas produk kabel dan ketersediaan stok kabel.
Agar harga jual dapat lebih terkontrol, maka Perseroan tetap
melakukan strategi pemasaran berupa pembatasan terhadap
jumlah distributor serta melakukan “selective order” berdasarkan
pesanan dengan jumlah tertentu guna menjaga efisiensi
produksi.
Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Berdasarkan RUPS
tanggal 18 Mei 2010 telah ditetapkan bahwa tidak ada
pembagian dividen kepada para pemegang saham atas
keuntungan Perseroan tahun 2009, karena perolehan
keuntungan tersebut dipergunakan untuk memperkuat
struktur permodalan Perseroan.
7. ASPEK PEMASARAN
8. KEBIJAKAN DIVIDEN
Laporan TahunanAnnual Report 201024
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang dalam
melakukan pengawasan atas tindakan, kebijakan dan keputusan
Direksi agar sesuai dengan Anggaran Dasar, regulasi yang berlaku
dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta memberikan
nasihat kepada Direksi bila diperlukan. Dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan
pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Para anggota Dewan Komisaris
diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah mengadakan 6
(enam) kali Rapat Komisaris yang selalu dihadiri oleh seluruh
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak dan berkuasa
mewakili dan mengikat Perseroan di dalam dan di luar
pengadilan dan berhak melakukan untuk dan atas nama
Perseroan segala perbuatan pemilikan dan segala perbuatan
pengurusan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya pada Rapat Umum Pemegang Saham. Para anggota
Dewan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
Selama tahun 2010, Dewan Direksi mengadakan rapat setidaknya
sekali sebulan atau setiap waktu bila dipandang perlu oleh
Presiden Direktur atau atas usulan dari satu atau lebih anggota
Direksi. Setiap bulan, Dewan Direksi juga melakukan rapat dan
pertemuan-pertemuan informal dengan Manajemen Perseroan
guna membahas kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip
BOARD OF COMMISSIONERS
BOARD OF DIRECTORS
The Board of Commissioners responsible and authorized to
supervise the directors action, policies and decisions, to
comply with the Company's Article of Association, prevailing
regulations, as well as good corporate governance principles,
and also providing advise to the directors when required. In
performing the supervision, the Board of Commissioners
represents the shareholders meeting (GSM). The Board of
Commissioners is elected and decommissioned by the General
Sharehoders Meeting.
In 2009, the Board of Commissioners has held six
commissioners meeting: all were attended by all
commissioners and directors.
According to the Company's Article of Association, the Board
of Directors has the rights to represent the Company in and
out of court of law, and has the rights to act on behalf of the
Company and be responsible for its duties in front of the
General Shareholders Meeting. The Board of Directors are
elected and decommissioned by the General Shareholders
Meeting.
In the year 2010, the Board of Directors has held a meeting in
at least once a month or every time the President Director feels
that it is necessary, or at least one or more of the Board of
Directors feels that it is necessary. Every month, Board of
Directors also held Joint Meetings with the management and
several informal meetings in order to evaluate the Company's
Tata Kelola PerseroanGood Corporate Governance
tata kelola perusahaan yang baik dapat berkembang di
lingkungan kerja Perseroan.
Dewan Direksi senantiasa mengembangkan diri dan mengikuti
perkembangan pasar khususnya pasar kabel dan bidang-bidang
lainnya yang terkait dan bila diperlukan setiap Direksi mengikuti
pelatihan-pelatihan dalam menambah pengetahuan dan
keterampilan di bidangnya.
Dewan Komisaris dan Direksi menerima honorarium dan
remunerasi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
dengan nilai sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan. Untuk tahun 2010, jumlah
honorarium dan remunerasi yang diterima oleh Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebesar Rp. 1,95 milyar.
HONORARIUM DAN REMUNERASI PENGURUS
performance, and uphold the principles of good corporate
governance in the Company's working environment.
The Board of Directors have always keep in touch with the
latest market growth especially cable market and other
sections related and if it is important, every trainings will be
followed by the Board of Directors in order to enhance their
knowledge and skill on their duty.
The Board of Commissioners and the Board of Directors receive
honorarium and remuneration, the disbursement of which is
provided for by the Article Association of the Company at an
amount that is determined by The Annual General Meeting of
Shareholders. The total honorarium and remuneration of the
Board of Commissioner and the Board of Director in 2010
amounted to Rp. 1,95 billion.
BOARD HONORARIUM AND REMUNERATION
Laporan TahunanAnnual Report 2010 25
Dewan Direksi senantiasa
mengembangkan diri dan mengikuti
perkembangan pasar khususnya pasar
kabel dan bidang-bidang lainnya yang
terkait dan mengikuti pelatihan-pelatihan
dalam menambah pengetahuan dan
keterampilan di bidangnya.
Laporan TahunanAnnual Report 201026
Tata Kelola PerseroanGood Corporate Governance
KOMITE AUDIT
SEKRETARIS PERSEROAN
Tugas Komite Audit adalah melakukan pengawasan atas kinerja
Perseroan, terlaksananya kualitas laporan keuangan Perseroan
kepada badan-badan Pemerintah dan publik, sistem
pengendalian internal Perseroan terhadap keuangan dan
akuntasi, kepatuhan terhadap etika dan hukum yang ada serta
proses pelaporan audit dan akuntansi keuangan Perseroan.
Komite Audit juga berfungsi sebagai jembatan penghubung
antara perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk
Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan serta
pembahasan atas cakupan dan metode audit yang diterapkan.
Susunan dari Komite Audit yang ada di Perseroan, terdiri dari :
Dikdik Sugiharto : Ketua
Veronica Lukman : Anggota
Budi. I Surbakti : Anggota
Selama tahun 2010, Komite Audit telah mengadakan rapat setiap
tiga bulan sekali untuk membahas Laporan Keuangan Bulanan
Perseroan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan sistim
pengendalian intern Perseroan.
Tugas dan wewenang Sekretaris Perusahaan telah disesuaikan
dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang berlaku. Sekretaris
Perusahaan telah melakukan fungsinya sebagai peran
penghubung antara Perseroan dengan otoritas pasar modal,
pemodal dan masyarakat, antara lain dengan menyelenggarakan
RUPS dan RUPSLB, serta mengupayakan pemenuhan ketentuan
dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi
yang dilakukan Perseroan. Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan
adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat
Direksi, dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan, serta
senantiasa memberikan masukan kepada Direksi untuk
memastikan Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan
ketentuan pasar modal yang berlaku.
Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain Daftar
Pemegang Saham, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Dewan
Komisaris serta Risalah RUPS adalah ditata-usahakan oleh
Sekretaris Perusahaan.
AUDIT COMMITTEE
CORPORATE SECRETARY
The aim of Audit is to monitor the Company’s
performance, ensuring the quality of company financial
statement to be sent to Government or other public parties,
monitoring the Company internal system through accounting
and finance, code of conduct and law enforcement within the
audit report and Company financial accounting. The Audit
Committee also functions as mediator between the Company
and external auditor appointed by Company to improve the
financial report quality as well as the discussion of scope and
audit method written.
The standing Audit Committee in the Company is as follows :
Dikdik Sugiharto : Chairman
Veronica Lukman : Member
Budi. I Surbakti : Member
Over the past 2010, the Audit Committee has met every month
to discuss the Monthly financial Statements of the Company and
other issue related to the Company’s internal supervision.
The duties of the Corporate Secretary are adjusted to the
prevailing Indonesia stock market regulations. The Corporate
Secretary has conducted her liaison function, to maintain the
good relations between the Company and the stock market
authorities, the investors, and the public, through, primarily,
organizing and holding the GSMs and EGSMs, and also to ensure
that prevailing rules and regulations are being complied within
the corporate actions taken by the Company. Another task of
the Corporate Secretary is to attend all Commissioners,
Meetings, Directors Meeting and the Management Joint
Meeting. The Corporate Secretary alaso has to inform and
update the Board of Directors to always comply with the
disclosure principle and other prevailing stock market
regulations at all time.
All Company documents, including the shareholders List, the
Directors Meeting Proceedings, The Board of Commissioners
Meeting proceedings, and the General Shareholders Meeting
Proceedings are administered by the Corporate Secretary.
Committee
Laporan TahunanAnnual Report 2010 27
As of August 2010, Corporate Secretary was held by Helda G.A
Sihombing, Bachelor of Law from Padjadjaran University. As of
September until December 2010, the Corporate Secretary was
held by Verdy Kohar who held his position as the Company’s
Director as well.
The Board of Directors evaluates the internal controlling
system of the Company at least once a year. The Board of
Director ensures the independence of the Companys financial
statement. The figures in the report give understandable
description of the Companys performance including its profits
and cash flows for the year ended on 31 December 2010.
In the cable industry, the main risk commonly face the
Company is as follows :
1. Continuation global economic crisis may cause the
decrease of customer demand.
2. Cost fluctuation of copper and allumunium as raw
materials which their cost always following the LME
(London Metal Exchange) price. By the end of 2009, if the
average cost of copper was US$ /MT and the average 6,982
cost aluminum was US$ /MT, therefore on last 2010, 2,180
the average of cost of copper was US$ 7,535/MT and the
average cost of aluminum was US$ 2,173/MT.
3. The tight competition among cable manufactures
potentially may cause the decrement of selling price and
profit of the company.
4. Beginning the AC-FTA (Asean-China Free Trade Area) where
threat arises related to institutions, infrastructure,
economic, macro stability, goods market efficiency,
workers, money market, technology, and market size state
that Indonesia is still below China.
The Company keeps implementing the Corporate Social
Responsibility (CSR) as a part of implementing the Good
Corporate Governance. Starting from 2009, the Company uses
INTERNAL CONTROLLING
BUSINESS RISK
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (CSR)
Sampai dengan Agustus 2010, Sekretaris Perseroan dijabat oleh
Helda G.A Sihombing, Sarjana Hukum dari Universitas
Padjadjaran, sedangkan periode September sampai Desember
2010, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Verdy Kohar, yang
merangkap sebagai Direksi Perseroan.
Direksi melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian
internal Perseroan sedikitnya sekali dalam setahun. Direksi
menjamin keabsahan laporan keuangan Perseroan dimana
angka-angka yang tercantum pada laporan tersebut memberikan
gambaran yang wajar atas Perseroan termasuk hasil usaha dan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010.
Dalam industri kabel, resiko usaha yang dihadapi Perseroan
terutama meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.Krisis ekonomi global apabila berkelanjutan akan
menyebabkan menurunnya daya beli pelanggan.
2. Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku
utama kabel yang harganya senantiasa berubah setiap saat
sesuai harga LME (London Metal Exchange). Jika harga rata-
rata tembaga pada akhir tahun 2009 sebesar US$ 6,982/MT
dan aluminium adalah US$ 2,180/MT, maka pada akhir tahun
2010, harga rata-rata tembaga sebesar US$ 7,535/MT dan
aluminium sebesar US$ 2,173/MT.
3. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel sehingga
berpotensi menurunkan harga jual dan perolehan laba
Perseroan.
4. Dengan mulai berlakunya AC-FTA (Asean-China Free Trade
Area) dimana ancaman yang sudah jelas yaitu terkait dengan
institusi, infrastruktur, stabilitas makro ekonomi, efisiensi pasar
barang, tenaga kerja, pasar keuangan, teknologi dan market
size bahwa Indonesia masih berada di bawah China.
Perseroan terus berupaya mengimplementasikan Corporate
Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari penerapan Good
Corporate Governance. Sejak tahun 2009 sampai saat ini,
Perseroan menggunakan sebagian lahannya untuk kegiatan
PENGENDALIAN INTERNAL
RESIKO USAHA
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CSR)
Laporan TahunanAnnual Report 201028
Nursery (pembibitan tanaman) dengan menggunakan nama
“Floraindo”. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Perseroan dalam
mendukung Penghijauan di sekitar lokasi kerja Perseroan dan
pencegahan pemanasan global. Aktivitas lain yang berkaitan
dengan Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan Perseroan, antara
lain secara kontinu Perseroan juga membuka kesempatan bagi
siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk melaksanakan
program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan oleh
sekolahnya masing-masing. Selama tahun 2010, 70 siswa
melaksanakan PKL di Perseroan serta menerima kunjungan studi
banding dari beberapa sekolah.
Dalam hal mendukung pendidikan, Perseroan juga menjalin
kerjasama Balai Pelatihan Pendidikan dengan memberikan
bantuan dalam hal penilaian uji kompetensi yang disertifikasi
kepada peserta Pelatihan serta memberikan kesempatan
magang kepada guru-guru dari Lembaga Pelatihan tersebut.
Perseroan juga mendukung acara-acara keagamaan yang
diadakan di dalam lingkungan Perseroan.
Tata Kelola PerseroanGood Corporate Governance
a part of its land for Nursery activities named “Floraindo”. This
activity's aim is not only as an efford from the Company to
involve the green areas activity nearby the Company location
and but also to avoid global warming. Another activity which
the company involves is to open an apprenticeship program
(PKL) to all specialist high scholl student which conducted by
their school continually. Over the past 2010, 70 students have
done apprenticeship program (PKL) and received visitation
from several schools to do comparative study.
In line to support the educational institutions, the Company is
giving test certification to all students and their teacher from
the education institutions as well. The Company also supports
the religion activities which internally presented in the
Company.
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Laporan TahunanAnnual Report 2010 29
Sale
s &
Mar
keti
ngD
irec
tor
Man
ufac
turi
ngD
irec
tor
Fina
nce
& A
ccou
ntin
gD
irec
tor
HRD
& G
A
Dir
ecto
r
Proc
ess
&Q
ualit
y A
ssur
ance
Man
ager
Prod
uctio
nM
anag
er I
Fin
ance
&
Pur
chas
ing
Man
ager
Mai
nten
ance
Man
ager
Prod
uctio
nM
anag
er II
PPC
Man
ager
Hum
an
Reso
urce
Dev
. Man
ager
Acc
ount
ing
Man
ager
Proj
ect
Man
ager
Mar
ketin
g M
anag
er
Gen
eral
A
ffair
Man
ager
S C
S
Plan
t Man
ager
Corp
orat
e Se
cret
ary
Pres
iden
t Dir
ecto
r
Sury
a A
. Soe
pono
Man
agem
ent
Repr
esen
tati
veM
IS
Inte
rnal
Aud
it
Jakarta, Maret 2011
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Kabelindo Murni, Tbk
Jakarta
Dengan hormat,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat
Edaran Ketua Bapepam No. SE-03/PM/2000 tentang Komite
Audit yang diperbaharui dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka kami selaku
Komite Audit Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan
dan Akuntan Publik setiap 3 (tiga) bulan untuk
membahas mengenai laporan keuangan Perseroan,
termasuk laporan keuangan konsolidasi untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
2. Melakukan pembahasan dengan Akuntan Publik
terhadap sistim pengendalian intern Perseroan serta
membahas cakupan dan program pemeriksaan Akuntan
Publik.
3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal
dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan.
4. Melakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris
terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan
perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik.
Jakarta, March 2011
To:
Board of Commissioners
PT Kabelindo Murni, Tbk
Jakarta
Dear Sir / Madam,
In reference to the requirement of the Chairman of Bapepam
as detailed in Circulation Letter No. SE-03/PM/2000,
concerning the functions of the Audit Committee, which is
amended by Bapepam Regulation No.IX.I.5, Attachment
Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/PM/2004
dated September 24, 2004 regarding the Composition and
Working Guidelines of Audit Committee, have duly exercised
the following duties to which we have been assigned:
1. Held a meeting with the Company management and
public accountant once in every three months to analyze
the Company's financial report, as well as the
consolidated financial statement for the year ending 31
December 2010.
2. Conducted a review of the Company's internal control
system and the adequacy of the audit program with the
public accountant.
3 . Assessed the Company's level of compliance with stock
market regulations and other regulations pertaining to
the Company's business.
4. Conducted a review with the board of Commissioners
about the Company's work program that requires special
attention to ensure that the Company is performing well.
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Laporan TahunanAnnual Report 201030
Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil
penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan,
berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun
dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan selalu
mematuhi peraturan perundang-undangan pasar
modal dan peraturan peundangan lainnya .
3. Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2010
telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan yang menerima wewenang dari pemegang
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang
diadakan pada tanggal 19 Mei 2010.
In fulfillment of the requirement to disclose the result of
the Audit Committee's analysis of the Company's Annual
report, herein we report the following:
1. The Consolidated Financial Reports of the Company
have been well complied and presented in accordance
with generally accepted accounting principles in
Indonesia.
2. The Company has consistently complied with stock
market regulations and other laws and regulation
relating to the Company's business operations.
3. The assignment of the Public Accountant for the year
2010 was based on the recommendation made by the
Board of Commissioners with consideration on the
aspects of independency and competence as well as
approval from the Board of Commissioners, which had
been authorized by the Company's shareholders in the
General Shareholders Meeting, held on 19 May 2010.
Laporan Komite
AuditAudit
Committee Report
Laporan TahunanAnnual Report 2010 31
Dikdik SugihartoKetua Komite Audit
Audit Committee Chairman
Budi I. SurbaktiAnggotaMember
Veronica LukmanAnggotaMember
Hormat kamiSincerely
Laporan TahunanAnnual Report 201032
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Kabelindo Murni, Tbk
tahun 2010.
The Board of Commisioners and The Board of Directors are fully responsible as to the contents of the 2010 Annual Report of PT Kabelindo Murni, Tbk.
Pertanggungjawaban Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2010Responsibilty for 2010 Annual Report Preparation
Ny. Elly SoeponoPresiden Komisaris
President Commissioner
Tan Robert TantoKomisaris
Commissioner
D. N. AdnyanaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Dikdik SugihartoKomisaris Independen
Independent Commissioner
Verdy Kohar
DirectorDirektur
Wibowo
DirectorDirektur
Dewan Komisaris
Board of Commisioners
Dewan Direksi
Board of Directors
Surya A. Soepono
President DirectorPresiden Direktur
Laporan TahunanAnnual Report 2010 33
Daftar isi Table of contents
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi Director’s Statements Report Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report Neraca Konsolidasi 1 – 2 Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Consolidated Statements of Changes Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 – 44 Notes to The Consolidated Financial Statements
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Catatan/
Notes
2009
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 14.319.138.784 4 2.159.376.021 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.100.000.000 5 4.739.680.000 Time deposits Piutang usaha – bersih 105.787.446.987 2c,2d,6 55.545.227.267 Trade receivables – net Piutang lain-lain 1.632.585.049 1.148.467.758 Other receivables Persediaan 35.357.873.969 2e,7 48.847.365.516 Inventories Uang muka kepada pemasok 6.176.918.718 23 1.594.552.000 Advances for suppliers Biaya dibayar dimuka 109.299.131 2f 48.488.585 Prepaid expenses Jumlah Aset Lancar 165.483.262.638 114.083.157.147 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR Aset tetap – bersih 232.988.366.743 2g,8 238.056.887.055 Fixed assets – net Aset dalam pembangunan 3.489.900.000 – Assets under construction Beban ditangguhan – hak atas tanah 1.061.884.019 1.141.593.431 Deferred charges – landrights Aset lain-lain 171.301.868 1.499.235.880 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 237.711.452.630 240.697.716.366 Total Non Current Assets JUMLAH ASET 403.194.715.268 354.780.873.513 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
(Lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITES AND EQUITY
KEWAJIBAN LIABILITIES KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Cerukan 38.500.000.000 9 15.251.799.963 Overdraft Hutang usaha Trade payables Hubungan istimewa 105.354.981.344 2d,10 72.498.074.866 Related parties Pihak ketiga 10.222.891.007 9.740.301.382 Third parties Hutang pajak 2.083.047.563 2k,11a 901.888.324 Tax payables Biaya yang masih harus dibayar 1.651.892.736 12 430.846.381 Accrued expenses Uang muka pelanggan 4.742.348.522 13 9.153.535.722 Advance from customers Hutang bank jatuh tempo kurang
dari 1 tahun
–
14
3.200.000.000 Bank overdraft maturity less than
1 Years Hutang sewa guna usaha 11.853.000 100.259.000 Leased payables
Jumlah Kewajiban Lancar 162.567.014.172 111.276.705.638 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan 9.977.706.878 11c 10.414.799.578 Deferred tax liabilities Pinjaman jangka panjang – 14 7.200.000.000 Long term loans Kewajiban imbalan kerja 3.048.825.085 2i,21 2.173.785.431 Employee benefit liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar 13.026.531.963 19.788.585.009 Total Current Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 175.593.546.135 131.065.290.647 TOTAL LIABILITIES
HAK MINORITAS 449.699.505 485.725.093 MINORITY INTEREST
EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 963
per saham seri A, Rp 148 per saham seri B, Modal dasar –56.000.022 saham seri A dan 1.318.918.800 saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor 56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham seri B pada tahun 2010 dan 2009
211.400.000.000
15
211.400.000.000
Capital stock – Rp 963 par value for A series shares, Rp 148 par value for B series shares, Authorized 56.000.022 for A series shares and 1.318.918.800 for B series shares.
Subscribed and fully paid – 56.000.000 for A series shares and 1.064.000.000 for B series shares in 2010 and 2009
Agio saham 832.577.513 16 832.577.513 Premium on capital stock Saldo laba 14.918.892.115 10.997.280.260 Retained earnings
TOTAL EKUITAS 227.151.469.628 223.229.857.773 TOTAL EQUITY JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 403.194.715.268 354.780.873.513 TOTAL LIABILITES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND
2009 (Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2010
Catatan/ Notes
2009
PENJUALAN 542.618.175.974 2h,17 301.330.733.974 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 511.080.741.467 2h,18 276.179.879.256 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 31.537.434.507 25.150.854.718 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2h,19 OPERATING EXPENSES Penjualan dan pemasaran 3.967.136.019 1.869.383.639 Selling and marketing Umum dan administrasi 15.494.661.151 14.836.185.667 General and administration
Jumlah Beban Usaha 19.461.797.170 16.705.569.306 Total Operating Expenses
LABA USAHA 12.075.637.337 8.445.285.412 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Penghasilan bunga 164.607.380 203.415.511 Interest income Laba (rugi) selisih kurs ( 345.888.198) 2j ( 66.290.131) Gain (loss) on foreign exchange – net
Beban keuangan ( 6.478.250.457) 20 ( 7.506.715.339) Interest expense Amortisasi beban tangguhan ( 79.709.412) ( 79.709.412) Amortization of deferred charges Beban kerugian pengalihan saham – ( 1.333.232.425) Loss on alienation of shares Lain-lain – bersih 490.955.916 ( 1.000.243.702) Miscellaneous– net
Jumlah Beban Lain-Lain – Bersih ( 6.248.284.771) ( 9.782.775.498) Total Other Charges
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 5.827.352.566 ( 1.337.490.086) INCOME (LOSS) BEFORE TAX
BEBAN PAJAK TAX EXPENSE Kini ( 2.378.859.000) 2k ( 2.329.837.440) Current Tangguhan 437.092.700 2k 5.348.182.741 Deferred
Jumlah Beban Pajak ( 1.941.766.300) 3.018.345.301 Total Tax Expense
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 3.885.586.266
1.680.885.215
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
HAK MINORITAS 36.025.589 14.274.906 MINORITY INTEREST
LABA BERSIH 3.921.611.855 1.695.130.121 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
22
NET EARNINGS PER SHARE – BASIC
Laba usaha 11 8 Income from Operation Laba bersih 3 2 Net Income
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND
A SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CHANGE EQUITY FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah,
unless otherwise stated) Modal
Ditempatkan dan Disetor
Penuh / Capital Stock Subscribed
and Fully Paid
Agio Saham / Premium on Capital Stock
Saldo Laba / Retained Earnings
Jumlah Ekuitas – Bersih /
Total Equity – Net
Saldo 31 Desember 2008 211.400.000.000 832.577.513 9.302.150.139 221.534.727.652 Balance as of December 31, 2008 Laba bersih – – 1.695.130.121 1.695.130.121 Net income Saldo 31 Desember, 2009 211.400.000.000 832.577.513 10.997.280.260 223.229.857.773 Balance as of December 31, 2009 Laba bersih – – 3.921.611.855 3.921.611.855 Net income Saldo 31 Desember 2010 211.400.000.000 832.577.513 14.918.892.115 227.151.469.628 Balance as of December 31, 2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 436.830.728.987 389.939.452.977 Cash receipts from customers Penghasilan bunga 164.607.380 203.415.511 Interest income Pembayaran kepada pemasok,
karyawan dan pihak ketiga lainnya (424.862.173.584 ) ( 376.098.426.209
)
Payment to supplier, employees other third parties
Pembayaran bunga ( 6.478.250.457) ( 5.252.860.723) Payment of interest Pembayaran pajak – ( 616.271.502) Payment of income tax
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 5.654.912.326
8.175.310.054
Net Cash provided (used in) by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap ( 5.009.012.309) ( 7.633.607.817) Acquisition of fixed assets Aset dalam pembangunan ( 3.489.900.000) – Assets under construction Rugi penjualan aset tetap – ( 64.239.150) Loss on disposal of fixed assets
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi ( 8.498.912.309
) ( 7.697.846.967
)
Net Cash used in by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Kenaikan Cerukan 24.543.255.174 34.710.430.805 Increase overdraft Hutang lain-lain – 1.681.978.450 Other payables Pelunasan hutang bank dan cerukan ( 11.695.055.137) ( 33.371.592.002) Payment of bank loan and overdraft Piutang lain-lain ( 484.117.291) ( 4.046.832.598) Other receivables Deposito berjangka 2.639.680.000 ( 6.390.320.000) Time deposit
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
15.003.762.746
( 7.956.335.345
)
Net Cash used in by Operating Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN BANK
12.159.762.763
( 7.478.872.258
)
NET INCREASE (DECREASE) CASH ON HAND AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
2.159.376.021
9.638.248.278
CASH ON HAND AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
14.319.138.784
2.159.376.021
CASH ON HAND AND BANKS AT ENDING OF YEAR
Kas dan bank akhir tahun terdiri dari:
Cash on hand and banks year ended consist of:
Kas 43.378.519 64.855.244 Cash on hand Bank 14.275.760.265 2.094.520.777 Banks
Jumlah 14.319.138.784 2.159.376.021 Total
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi.
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company’s
PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Fredrik Alexander Tumbuan, S.H., tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982.
PT Kabelindo Murni Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 71 of Fredrik Alexander Tumbuan, S.H. dated October 11, 1979. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7 dated July 9, 1981, and was published in the State Gazette No. 59, dated January 12, 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No.01 dari Notaris Leolin Jayayanti, SH, tanggal 6 Oktober 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah mendapat persetujuandari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-87373.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, and the latest amendment was registered by notarial deed No. 01, of Leolin Jayayanti, S.H., dated October 6, 2008, concerning the changes in the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 of 2007. The Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the amendment through its decision letter No. AHU-87373.AHA.01.02 Tahun 2008, dated November 18, 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telephone serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities are to engage mainly in the manufacturing of electricity cable, cable telephone and concerning with cable equipment.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1979.
The Company and its plant are located at Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung. The Company started its commercial operations in 1979.
Berdasarkan Akta Notaris No. 7 dari Leolin Jayayanti, SH, tanggal 05 Juni 2010 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Based on the Notarial Deed No. 7 of Leolin Jayayanti, S.H. dated June 5, 2009, the Company’s Board of Commissioners, Directors and audit committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
Dewan Komisaris Commissioner Komisaris Utama : Elly Soepono Elly Soepono : President Commissioner Komisaris : Tan Robert Tanto Surya Adiwijaya Soepono : Commissioner Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana : Independent Commissioner
: Dikdik Sugiharto Dikdik Sugiharto :
6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Establishment of the Company’s (Continued)
2010 2009 Dewan Direksi Directors Presiden Direktur : Surya Adiwijaya Soepono Tan Robert Tanto : President Director Direktur : Verdy Kohar Verdy Kohar : Director : Wibowo M. Ch. Abbas : Komite Audit Audit Committee Ketua : Dikdik Sugiharto Dikdik Sugiharto : Head Anggota : Veronica Lukman Veronica Lukman : Member : Budi I. Surbakti Budi I. Surbakti :
Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1,95 milyar dan Rp 1,66 milyar.
For the years 2010 and 2009, the total compensation for the commissioners and directors of the Company amounted to Rp 1,95 billion and Rp 1,66 billion, respectively.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai jumlah pegawai masing-masing sejumlah 255 dan 243 orang karyawan (tidak diaudit) pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010, 2009, the Company and A Subsidiary have a total number of 255 and 243 permanent employees (unaudited), respectively.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1995, Perusahaan juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penawaran Umum Terbatas. Saham-saham tersebut juga telah dicatatkan pada BEJ
In 1992, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) of 56 million shares. The shares offered to public in the IPO were listed on Jakarta Stock Exchange (JSX) in 1995. Company also has additional shares through Limited Public Offering. The shares were also listed on JSX.
c. Anak Perusahaan c. Subsidiary
Persentase Kepemilikan /
Percentage of ownership Jumlah Aset /
Total Asset
Anak Perusahaan /
Subsidiary
Domisili / Domicile
Jenis usaha / Nature of activities
31 Des / Dec
2010
31 Des / Dec
2009
Tahun operasional komersial /
Start of commercial operations
31 Des / Dec
2010
31 Des / Dec
2009
PT Hotelindo
Murni Nanggroe Aceh
Darussalam Perhotelan /
Hotel 98.33% 98.33% April 2008
41.937.713.208 42.140.698.402
7
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standard Akuntansi Indonesia (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK), Indonesian Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) regulations and guidelines for financial statements presentation for manufacturing companies. The significant accounting principles, which were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements, are as follows:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset tertentu yang dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost concept, except for inventories, which are stated at the lower of cost or net realizable value and certain fixed assets which are revalued. The consolidated financial statements have been prepared under accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung denganmengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uangpelaporan yang digunakan oleh untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah Indonesia.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method and classify of cash flow into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Semua Saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasi.
The consolidated financial statements include the financial statements and its Subsidiary wherein the Company has ownership direct or indirect ownership interest of more than 50% (Note 1). All significant inter-company balances and transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiary as one business entity. Minority interests in net assets of Subsidiary are presented as “Minority Interests” in the consolidated balance sheets”.
8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih anak Perusahaan dalam laporan laba rugi konsolidasi disajikan sebagai (penambah) pengurang dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba (rugi) bersih Perusahaan. Kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Anak Perusahaan tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Anak Perusahaan melaporkan laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup.
Minority interest in net earning (loss) of Subsidiary is presented in the consolidated statements of income as additions to (deductions from) the consolidated income before minority interests to arrive at the net profit attributable to the Company. The losses applicable to the minority interests in the Subsidiary may exceed the minority interests’ equity in the Subsidiary. The excess, and any further losses applicable to the minority interests, are absorbed by the Company as the major shareholder and obligations of minority interest in net liabilities is became the obligation of the Company as the major shareholder except to the extent that minority interests have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, the major interest holder, in the case, the Company is allocated all such profits until the minority’s share of losses previously recognized by the Company has been offset.
c. Piutang Usaha c. Trade Receivables
Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu–ragu, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
Trade receivables recorded at gross less allowance for doubtful accounts. The Company and Subsidiary are provided allowance for doubtful accounts based on a result of the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
d. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
The Company and its Subsidiary have transactions with parties, which are regarded as having special relationships, as defined under the PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. All significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Persediaan e. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method.
f. Biaya Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
g. Aset Tetap g. Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets, except land, are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun / Year
Bangunan dan prasarana 20 Building and improvements Mesin dan peralatan 8 – 20 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 5 Transportation – equipment Peralatan kantor 5 Office equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya di keluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to the consolidated statements of income of the current operations.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land rights if any, are deferred and presented separately from the cost of land in consolidated balance sheets. Such deferred costs are being amortized over the legal term of the land-rights or economic life of the land, whichever is shorter.
10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Aset Tetap (Lanjutan) g. Fixed Assets (Continued) Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
The net recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use.
Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan sebagai aset dalam penyelesaian sebagai bagian dari akun aset tetap. Apabila aset tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun aset tetap bersangkutan.
The accumulated costs of assets in progress or under installation are presented as construction in progress under fixed assets. The construction in progress are transferred to the respective fixed assets when construction is completed and the assets is ready for use.
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban h. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sesuai dengan syarat-syarat penjualan.
Revenue is recognized when the products are delivered to customers and invoices are made. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
i. Penyisihan Imbalan Kerja i. Provision for Post-Employment Benefits
Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company and its Subsidiary adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This Statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
11
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Penyisihan Imbalan Kerja (Lanjutan) i. Provision for Post-Employment Benefits (Continued)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Kredit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Based on PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using” the Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater than 10% of the present value of the defined benefit obligations or the fair value of any plan assets at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected remaining working lives employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing j. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia ada sebagai berikut (dalam satuan Rupiah)
The main exchange rate used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2010 2009 Dollar Amerika Serika (“USD”) 8.991 9.400 United States Dollars (“USD”) Euro Eropa (“EUR”) 11.956 13.509 European Euro (“EUR”) Singapore Dollar (“SGD”) 6.981 6.698 Singapore Dollar (“SGD”)
12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Pajak Penghasilan i. Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46,”Accounting for Income Tax”. The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carry forward which is estimated to be fully recoverable.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligation are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company and Subsidiary when the result of the appeal is determined.
l. Informasi Segmen l. Segment Information
Perusahaan menyajikan informasi segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen geografis.
The Company presents segment information for the purpose of evaluating the performance of the segments and the allocation of resources. Segment information is presented according to the general classification of product as a business segment and marketing areas as geographical segment.
m. Laba per Saham Dasar m. Earning Per Share
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earning per shares is computed by dividing net income with the weighted-average number of shares outstanding during period.
n. Penggunaan Estimasi n. Use of estimates
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in the future periods might be based on amounts that differ from those estimates.
13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
o. Kuasi Reorganisasi o. Quasi-Reorganization
Berdasarkan PSAK No 51 (Revisi 2003), “AkuntansiKuasi–Reorganisasi”, kuasi –reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum, dengan nilai wajar, untuk memulai dari awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit.
Based on PSAK No. 51 (2003 revision), “Accounting for Quasi - Reorganization”, a quasi-reorganization is an accounting procedure which will enable the Company to restructure its equity by eliminating any deficit and reappraise all its assets and liabilities, without going through a legal reorganization with fair value, from the beginning (fresh start) with a balance sheet showing the current values without being burden by any deficit.
Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke selisih penilaian kembali aset tetap dan akun tambahan modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses penilaian kembali aset dan kewajiban dan penilaian kembali aset tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal saham akan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal disetor.
Deficits and the revaluation difference shall be eliminated to revaluation increment in fixed assets and to the additional paid-in capital account. In the event the additional paid-in capital is not sufficient to eliminate the deficit after the assets and liabilities revaluation in assets and liabilities and fixed assets process, the balance of the deficit shall be eliminated to the capital stock account. For this purpose the capital stock shall be restructured first by reducing the par value and by adding the total reduction to the additional paid-in capital.
Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan (discounted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat resiko yang dihadapi.
The fair values of assets and liabilities shall be determined based on market values. If the market value is not available, the estimated fair value shall be based on the best information available. The estimates of the fair values shall be made by considering prices of the same type of assets and a valuation technique must suitable to the characteristic of the related assets and liabilities, among others, the present value or discounted cash flow by considering the level of the related risks.
p. Instrumen Keuangan p. Financial Instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
Starting January 1, 2010, the Company and its Subsidiaries adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These revised SFAS, have been applied prospectively. The transaction costs of those already existing contracts at thetime these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
14
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
PSAK No.50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets. The Company and its Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan hanya jika Perseroan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.
Financial assets are recognized on the statements of financial position when, and only when, the Company and its Subsidiaries becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through statements of income, directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perseroan dan anak perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and its subsidiary commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year end
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank dan piutang usaha. Perusahaan mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets include cash on hand and in banks and trade receivables. The Company classified all their financial assets as loans and receivables.
a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
a. Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diperdagangkan dikasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Financial assets held for trading are classified as financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets held for trading are derivatives (including separated embedded derivatives) or financial assets acquired principally for the purpose of selling in the near term.
b. Pinjaman yang diberikan dan piutang b. Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables.
16
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo c. Held-to-maturity investments
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perseroan dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity are classified as held-tomaturity when the Company and its subsidiary have the positive intention and ability to hold the investment to maturity.
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual d. Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are not classified in any of the other categories.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya dikurangi dengan rugi penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, investasi pada perusahaan asosiasi dan aset yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables -third parties and related parties, investment in associated companies and assets which fall under the loans and receivables category.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
17
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perseroan dan anak perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perseroan dan anak perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perseroan dan anak perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through”arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
18
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaannya. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reducedcarrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and its Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Kewajiban keuangan Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
19
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Kewajiban keuangan (Lanjutan) Financial liabilities Continued) Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel dan hutang jangka panjang yang termasuk dalam kategori kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and Subsidiaries financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expense, unearned revenues, reserve for replacement of hotel’s furnitures and equipments and long-term loans which falls under financial liabilities measured at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukurpada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and borrowings are derecognized as well as through the effective interest method amortization process.
Penghentian pengakuan Derecognition Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
20
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) p. Financial Instruments (Continued)
Saling hapus instrumen keuangan Offseting of financial statements
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan fair value of financial statements
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. STANDAR AKUNTANSI BARU 3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Relevant Accounting Standards issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) until the completion date of the financial statements of the Company are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” a. SFAS 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs" Menentukan biaya Pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Determining the cost of loans that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets are capitalized as part of the cost of that asset.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan” b. SFAS 50 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Presentation and Disclosure" Berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
Contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed.
c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” c. SFAS 55 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Recognition and Measurement" Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
Set the basic principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a substantial change to the company's accounting policiesnor any significant impact on corporate financialstatements to date.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” a. SFAS 1 (Revised 2009) "Presentation of Financial
Statements" Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
Setting the foundations for the presentation of general purpose financial statements (general purpose financial statements) in order to compare well with the financial statements of prior periods and with other entities' financial statements.
22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan) 3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
(Continued) b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” b. SFAS 2 (Revised 2009) "Statement of Cash Flows"
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
Provides information about the arrangement of historical changes in cash and cash equivalents through a cash flow statement which classifies cash flows from operating, investing, and financing (financing) during a period.
c. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” c. SFAS 5 (Revised 2009) "Operating Segments"
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of business activity in which the entity involved and the economic environment in which the entity operates.
d. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” d. SFAS 25 (Revised 2009) "Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors" Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
Determining the criteria for the selection and changes in accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and correction of errors.
e. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” e. SFAS 48 (Revised 2009) "Impairment of Assets"
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
Establish procedures that apply for asset is recorded does not exceed the recoverable amount, and if these assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi” f. SFAS 57 (Revised 2009) "Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets" Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Aiming to regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that adequate information has been disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing, and amount associated with that information.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is currently evaluating and has not determined the impact of the revised standard on its financial statements.
23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009 Kas Cash on hand
Rupiah 43.378.519 55.726.308 Rupiah Dolar Amerika Serikat – 9.128.936 US Dollar
Jumlah kas 43.378.519 64.855.244 Total Cash on hand Bank Cash in banks Rupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.173.228.720 1.103.265.912 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.380.751.750 583.580.407 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk 832.981.650 118.680.220 PT Bank Danamon Tbk City Bank NA 108.188.977 56.204.670 City Bank NA PT Bank Niaga Tbk 6.821.894 PT Bank Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk 153.433.155 2.210.920 PT Bank Panin Tbk
Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2010: US$ 403.422,98 dan 2009:US$ 23.803,91)
3.627.176.013
223.756.754
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: US$ 403.422,98 and 2010: US$ 23.803,91)
Jumlah Bank 14.275.760.265 2.094.520.777 Total Cash in Banks Jumlah Kas dan Bank 14.319.138.784 2.159.376.021 Total Cash on Hand and in Banks
5. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSIT
Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan sebagai jaminan dalam rangka untuk mengikuti tender pemerintah (PLN). Tingkat suku bunga deposito berkisar antara 6,0% sampai 7,0% pada tahun 2010. Deposito ini tetap dapat dicairkan pada saat jatuh tempo bila diganti dengan jaminan lain.
This account consists of time deposits placed at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk which was used as a collateral for the government quotation with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). The annual interest rate is ranging from 6,0% to 7,0% in 2010. This deposits can withdraw at due date if changes with other collateral.
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
a. Berdasarkan pelanggan: a. Based on customers:
Proyek pemerintah Government project PT Perusahaan Listrik Negara 3.539.710.443 8.838.731.998 PT Perusahaan Listrik Negara
24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Lanjutan) Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Distributor Distributors PT Sinar Baru Tetap Agung 36.010.144.038 12.018.253.399 PT Sinar Baru Tetap Agung PT Cakra Lima 27.254.321.611 23.946.472.984 PT Cakra Lima PT Semarang Sumber Sejahtera 5.801.875.091 1.786.981.350 PT Semarang Sumber Sejahtera PT Borneo Maju Jaya 2.024.770.493 8.288.775 PT Borneo Maju Jaya PT Mesindo Agung Nusantara 697.697.000 2.186.885.993 PT Mesindo Agung Nusantara PT Pradipta Naya Griwa – 3.719.063.508 PT Pradipta Naya Griwa
Pihak ketiga Third parties PT Pertamina (Persero) UP V 12.792.998.851 – PT Pertamina (Persero) UP.V PT Bintang Baja Sinar Cemerlang 5.642.188.833 604.676.606 PT Bintang Baja Sinar Cemerlang PT Intan Mufakat Raya 3.225.420.000 – PT Intan Mufakat Raya PT Tehate Putra Tunggal 3.115.725.171 – PT Tehate Putra Tunggal PT Krakatau Engineering 2.302.218.876 – PT Krakatau Engineering PT Surya Cakra Mandiri 744.480.000 – PT Surya Cakra Mandiri PT Rekayasa Industri 667.798.364 – PT Rekayasa Industri PT Inpar Indonesia 577.419.255 450.785.272 PT Inpar Indonesia PT Ranita Sali Kabeltama 485.980.819 – PT Ranita Sali Kabeltama PT Len Industri (Persero) 441.625.580 748.000.158 PT Len Industri (Persero) PT Yudistira Energi 192.973.988 – PT Yudistira Energi PT Mitra Alam Sinar Sejahtera 158.558.400 – PT Mitra Alam Sinar Sejahtera PT Indah Kiat Pulp & Paper Mills – 395.685.950 PT Indah Kiat Pulp & Paper Mills PT Sulfindo Adiusaha – 475.915.000 PT Sulfindo Adiusaha Lafarge Cement International – 398.875.958 Lafarge Cement International Lain-lain 1.951.071.804 1.806.141.946 Others
Jumlah 107.626.978.617 57.384.758.898 Total Penyisihan piutang ragu-ragu ( 1.839.531.630 ) ( 1.839.531.630 ) Allowance for doubtful accounts Jumlah Piutang Usaha–Bersih 105.787.446.987 55.545.227.267 Total Trade Receivables – Net
b. Berdasarkan umur (hari) piutang usaha:
b. Based on the aging schedules:
1 – 30 hari 53.622.956.014 33.758.677.717 1 – 30 days 31 s/d 90 hari 26.468.435.632 22.038.203.357 31s/d 60 days > 90 hari 27.535.586.971 1.587.877.823 > 90 days
Jumlah 107.626.978.617 57.384.758.898 Total Penyisihan piutang ragu-ragu ( 1.839.531.630 ) ( 1.839.531.630 ) Allowance for doubtful accounts
Jumlah Piutang Usaha–Bersih 105.787.446.987 55.545.227.267 Total Trade Receivables – Net
25
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Citibank N.A, Indonesia (lihat Catatan 9).
Trade receivables are used as collateral to bank loans obtained from Citibank N.A, Indonesia (see Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for doubtful account is adequate to cover losses on uncollectible accounts.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009
Barang dalam proses (Catatan 18) 4.173.625.103 9.311.545.634 Work in process (Note 18) Bahan baku 6.408.958.451 9.814.405.973 Raw materials Bahan jadi (Catatan 18) 24.464.632.084 29.560.618.911 Finished goods (Note 18) Bahan pembantu 172.139.000 160.794.998 Indirect materials Lain-lain 138.519.331 – Others
Jumlah Persediaan-Bersih 35.357.873.969 48.847.365.516 Total Inventories-Net
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000.
As of December 31, 2010 and 2009, the inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 20.000.000.000.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of the inventories as December 31, 2010 and 2009 management believes that there is no need for allowance for inventory obsolescence.
8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
31 Desember 2010
Saldo Awal /
Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balances
December 31, 2010
Harga Perolehan At cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 144.633.163.000 – – 144.633.163.000 Land Bangunan 62.839.892.896 4.117.347.593 – 66.957.240.489 Buildings Mesin dan peralatan 166.761.180.137 – 427.316.646 166.333.863.491 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 4.212.075.051 – 65.868.477 4.146.206.574 Transportation equipment Perabotan kantor 4.117.666.046 891.664.716 – 5.009.330.762 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 367.752.000 – 175.442.000 192.310.000 Transportation equipment
Jumlah Harga Perolehan 382.931.729.130 5.009.012.309 668.627.123 387.272.114.316 Total cost
26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
31 Desember 2010
Saldo Awal /
Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balances
December 31, 2010
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 19.975.753.615 2.719.241.119 – 22.694.994.734 Buildings Mesin dan peralatan 118.780.854.018 5.192.604.265 – 123.973.458.283 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 3.295.003.596 478.909.964 – 3.773.913.560 Transportation equipment Perabotan kantor 2.698.176.826 970.072.651 – 3.753.238.913 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 125.054.020 48.077.500 84.989.437 88.142.083 Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
144.874.842.075 9.408.905.499 84.989.437 154.283.747.573
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 238.056.887.055 232.988.366.743 Net Book Value
31 Desember 2009
Saldo Awal /
Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi Additions/
Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi Deduction/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balances
December 31, 2009
Harga Perolehan At cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 142.606.063.000 2.027.100.000 – 144.633.163.000 Land Bangunan 60.608.677.074 2.231.215.822 – 62.839.892.896 Buildings Mesin dan peralatan 164.263.957.990 2.704.682.147 207.460.000 166.761.180.137 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 3.751.957.201 460.117.850 – 4.212.075.051 Transportation equipment Perabotan kantor 4.099.484.046 18.182.000 – 4.117.666.046 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 175.442.000 192.310.000 – 367.752.000 Transportation equipment
Jumlah Harga Perolehan 375.505.581.311 7.633.607.819 207.460.000 382.931.729.130 Total cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 17.410.625.768 2.565.127.847 – 19.975.753.615 Buildings Mesin dan peralatan 113.143.611.909 5.680.462.958 43.220.850 118.780.854.018 Machinery and equipment Alat-alat pengangkutan 2.486.203.170 724.875.341 – 3.295.003.596 Transportation equipment Perabotan kantor 2.085.825.602 612.351.224 – 2.698.176.826 Office equipment
Aset Sewa Guna Usaha Lease Assets Alat-alat pengangkutan 41.128.934 83.925.086 – 125.054.020 Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
135.167.395.383 9.750.667.542 43.220.850 144.874.842.075
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih 240.338.185.928 238.056.887.055 Net Book Value
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated to the following:
2010 2009 Beban pokok penjualan 6.487.564.742 6.914.885.122 Factory overhead Beban umum dan administrasi 2.921.340.757 2.835.782.420 General and administrative expense Jumlah Beban Penyusutan 9.408.905.499 9.750.667.542 Total Depreciation Expenses
27
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakarandan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polistertentu dengan nilai pertanggungan sebesarRp 229.753.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
As of December 31, 2009 and 2008 fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting Rp 229.753.500.000, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
9. CERUKAN 9. OVERDRAFT Akun ini terdiri dari: This account consist of:
2010 2009 Citibank, NA 9.000.000.000 9.000.000.000 Citibank, NA PT Bank Danamon Indonesia Tbk 29.500.000.000 3.800.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk – 2.451.799.963 PT Bank Panin Tbk Jumlah Cerukan 38.500.000.000 15.251.799.963 Total Overdraft
Sesuai dengan akte perjanjian kredit No 17 oleh Notaris Rismalena Kasri, SH tanggal 19 Juni 2008, perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing(OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 100.000.000.000 dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jangka waktu 1 tahun sejak tanggal 19 Juni 2008 dan dapat diperbaharui. Pinjaman ini digunakan untuk impor/pembelian bahan baku. Pada tahun 2010, tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,50% sampai dengan 11,00%.
According to credit agreement No 17 notarial deed of Rismalena Kasri,SH dated June, 19 2008, company obtained facilities of L/C, bank guarrantee and Open Account Financing (OAF) with a maximum amount ofRp 100.000.000.000 from PT Bank Danamon Indonesia, Tbk will be due in one year since June 19, 2008 to June 19, 2009 and can be renewed. The facilities will be used to pay raw material impor and local. In 2009, annual interest rate at ranging 10,50% to 11,00 %.
Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No: 320/PP&WK/OTF/CBD/XI/09 tanggal 3 November 2009. Perusahaan dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk telah sepakat untuk menurunkan jumlah plafond fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing(OAF)menjadi jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 50.000.000.000 fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 19 Januari 2010 dan dapat diperpanjang kembali.
Based on Amendment Credit Agreement No. 320/PP&WK/OTF/CBD/XI/09, dated November 3, 2009, the Company and PT Bank Danamon Tbk which stated that the Bank increased the plafond amount facility of L/C, Bank Guarantee, and Open Account Financing (OAF) with a maximum amount of Rp 50.000.000.000 the facility is due on January 19, 2010 and can be revolved again.
28
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. CERUKAN (Lanjutan) 9. OVERDRAFT (Continued)
Pada tanggal 21 September 2007 Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan, LX, A/P dan A/R financing dari Citibank, NA dengan jumlah maksimum sebesar Rp 18.800.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Yudha Bakti. Tingkat bunga pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sebesar COF ditambah 3% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha dan tanah (Catatan 5 dan 8). Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun. Pada tahun 2010, tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,50% sampai dengan 11,00%.
On September 21, 2007, the Company has obtained overdraft facility, LX, A/P, and A/R financing from Citibank, NA with a maximum amount of Rp 18.800.000.000. This facility was used to pay loan that obtained from PT Bank Yudha Bakti. The loan bears interest rate at COF plus 3% per year and secured by trade receivables and land (see Notes 5 and 8). Terms of this loans is 1 years. In 2010, the loan bears interest rate between 10,50% until 11,00% per annum.
Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak Perusahaan mendapatkan fasilitas cerukan dari PT Bank Panin, Tbk dengan nilai maksimum sebesar Rp 3.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga antara 12,00% sampai 14,00% per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB no.1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Soekarno Hatta no.1 Desa Daroy Kameu, Aceh Besar, NAD
On August 13, 2008, the subsidiary has obtained overdraft facility from PT Bank Panin, Tbk., with a maximum amount of Rp. 3.000.000.000. Interest rate for this loan between 12,00% until 14,00% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.207 m2 in Jl. Soekarno Hatta no.1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SGHB no.1 and 2
Pada tanggal 1 November 2010, anak Perusahaan telah melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari PT Bank Panin, Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
On November 1, 2010, the Subsidiary has settle payment, based on letter payment form PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10
10. HUTANG USAHA 10. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut:
This account mainly consist of payables for the purchase of inventory which are as follows:
2010 2009
Hubungan Istimewa Related parties PT Sucaco Tbk 94.585.493.053 66.197.780.866 PT Sucaco Tbk PT Setia Pratama Lestari 10.769.488.291 6.300.294.000 PT Setia Pratama Lestari
Jumlah 105.354.981.344 72.498.074.866 Total
Pihak Ketiga Third parties PT Prisma Gemilang Sakti 3.382.586.750 – PT Prisma Gemilang Sakti Zhuhai Hansen 2.430.953.091 – Zhuhai Hansen PT Walsin Lippo Industries 1.068.705.754 – PT Walsin Lippo Industries PT Setia Pratama Lestari Sukma 1.036.799.625 889.405.125 PT Setia Pratama Lestari Sukma PT Ranita Sali Kabeltama 848.962.400 – PT Ranita Sali Kabeltama Mitra SB 104.478.000 – Mitra SB PT Hoetama Chemindo 98.173.645 88.325.567 PT Hoetama Chemindo PT Mentari Cipta Persada 79.392.115 84.713.750 PT Mentari Cipta Persada PD Nur Mahfud 27.808.000 53.740.000 PD Nur Mahfud UD Prima Haspel 22.942.500 74.130.000 UD Prima Haspel
29
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. HUTANG USAHA (Lanjutan) 10. HUTANG USAHA (Lanjutan)
2010 2009 Taihan Electric Wire, Co,Ltd – 2.645.760.000 Taihan Electric Wire, Co,Ltd PT Walsin Lippo Industries – 2.143.167.941 PT Walsin Lippo Industries PT.Hutama Karya (Persero) – 1.822.379.147 PT.Hutama Karya (Persero) PT Tunas Wijaya Sakti – 538.841.775 PT Tunas Wijaya Sakti PT Langgeng Baja Pratama – 68.541.746 PT Langgeng Baja Pratama PT Panca Surya Lestari – 67.375.000 PT Panca Surya Lestari PT Lestari Jaya Abadi – 49.700.000 PT Lestari Jaya Abadi PT Stamina Inti Mandiri – 33.821.322 PT Stamina Inti Mandiri UD Haspelindo Jaya – 32.290.000 UD Haspelindo Jaya Lain-lain 1.122.089.127 1.103.095.009 Others
Jumlah 10.222.891.007 9.740.301.382 Total Jumlah Hutang Usaha 115.577.872.351 82.238.376.248 Total Trade Payables
Komposisi hutang usaha berdasarkan
jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Composition of trade payable based on currencies are:
Rupiah 113.146.919.260 82.238.376.248 Rupiah Dollar 2.430.953.091 – Dollar
Jumlah Hutang Usaha 115.577.872.351 82.238.376.248 Total Trade Payables
Hutang usaha pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar, 63,69% dan 62,75% dari jumlah kewajiban.
As of December 31, 2010 and 2009 trade payables-related parties represents 63,69% and 62,75% of the total liabilities, respectively.
11. PERPAJAKAN 11. TAXATION
a. Hutang Pajak a. Taxes payable
2010 2009 Perusahaan The Company Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 573.800.670 22.718.500 Article 21 Pasal 23 3.635.034 3.509.490 Article 23 Pasal 29 303.777.893 33.746.254 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 1.167.458.040 800.870.044 Value Added Tax 2.048.671.637 901.888.324
30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
a. Hutang Pajak a. Taxes payable
2010 2009 Anak Perusahaan Subsidiary Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 9.592.173 8.942.549 Article 21 Pajak PHR 24.783.753 41.044.035 PHR Tax 34.375.926 49.986.584 2.083.047.563 901.888.324
b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Taxes Expenses Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan aktivitas dari taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax expenses as shown in the statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009 Laba (rugi) konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
5.827.352.566 (
1.337.490.086 )
Income (Loss) before income tax as shown in statements of income
Laba sebelum beban pajak dan Anak Perusahaan (setelah eliminasi)
2.211.423.093
2.672.355.939
Income before tax expense subsidiary (after elimination)
Laba sebelum pajak Perusahaan 8.038.775.659 1.334.865.853 Income before tax expense of the company
Beda Temporer: Timing Differences: Penyisihan imbalan kerja 469.676.854 817.120.346 Provision for employee benefits Amortisasi beban tangguhan 79.709.412 46.497.157 Amortization of deferred charges Penyusutan dan amortisasi 466.119.401 761.841.785 Depreciation and amortization Jumlah Beda Temporer 1.015.505.667 1.625.459.287 Total Timing Differences Beda tetap: Permanent Differences: Representasi dan hiburan 191.486.573 252.292.777 Representation and entertainment Sumbangan 158.105.970 207.609.980 Donation Beban gaji 12.215.857 1.529.714.174 Salary charges Bagian rugi anak perusahaan – 2.175.450.530 Loss charges of subsidiary Beban pajak – 772.554.809 Tax charges Biaya pengurusan barang – 174.906.500 Handling expenses Kosultan manajemen – 85.303.450 Management fee Penghasilan bunga – ( 20.961.057 ) Interest income Lain-lain 99.346.500 183.651.825 Others Jumlah Beda Tetap 461.154.900 5.360.522.987 Total Permanent Differences
31
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) b. Income Taxes Expenses (Continued) 2010 2009 Taksiran Kena Pajak 9.515.436.226 8.320.848.129 Estimated Taxable Income Laba kena pajak – pembulatan 9.515.436.000 8.320.848.000 Taxable Income – rounded Taksiran pajak penghasilan 2.378.859.000 2.329.837.440 Estimated income tax Pajak penghasilan dibayar dimuka
Induk perusahaan (
2.075.081.107 ) (
2.296.091.186
)
Prepayments of income tax Parent Company
Taksiran hutang pajak penghasilan
Induk perusahaan
303.777.893
33.746.254
Estimated income tax Parent Company
Taksiran hutang pajak penghasilan
Anak Perusahaan
–
–
Estimated income tax Subsidiary
Taksiran hutang pajak penghasilan
konsolidasi
303.777.893
33.746.254
Estimated income tax consolidated
c. Beban Pajak Tangguhan c. Deferred Taxes
Rincian dari aset dan (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Details of assets and deferred tax liabilities company are as follows:
2010 2009 Perhitungan asset (kewajiban) pajak
tangguhan adalah sebagai berikut: The computation on deferred tax
assets (liabilities) are as follows: Saldo awal aset (kewajiban) pajak
tangguhan
(
10.414.799.578
) (
15.762.982.318 )
Beginning balance of deferred tax assets (liabilities)
Aset tetap – 3.119.659.347 Fixed assets Beban ditangguhkan 319.673.487 ( 13.019.204 ) Deferred charges Kewajiban Imbalan Kerja 117.419.213 ( 228.793.697 ) Employee benefits liabilities subsidiary Aset tetap – 2.470.336.294 Fixed assets Kewajiban Pajak Tangguhan ( 9.977.706.878 ) ( 10.414.799.578 ) Deferred Tax Liabilities
32
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2010 2009 THR dan bonus 665.000.000 – THR allowances and bonus Bunga pinjaman 537.483.494 24.433.730 Interest Astek / Jamsostek 210.507.603 – Astek / Jamsostek Lain-lain 175.601.639 340.412.652 Others Jasa profesional 63.300.000 – Profesional services Jasa penanganan – 66.000.000 Handling fees Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1.651.892.736 430.846.382 Total Accrued Expenses
13. UANG MUKA PELANGGAN 13. ADVANCE FROM COSTUMER
Akun ini merupakan uang muka atas pembelian distributor kepada pihak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of advances from the distributorsof the Company which are as follows:
2010 2009
PT PLN Pikitring JBN 2.839.911.530 2.382.247.199 PT PLN Pikitring JBN PT Buana Global Mandiri 755.073.000 755.073.000 PT Buana Global Mandiri PT Sinar Baru Tetap Agung 332.881.944 2.326.857.375 PT Sinar Baru Tetap Agung PT Semarang Sumber Sejahtera 235.565.250 121.339.050 PT Semarang Sumber Sejahtera PT Cakra Lima 116.506.918 1.938.906.452 PT Cakra Lima PT Pandaman Putra Utama – 765.615.840 PT Pandaman Putra Utama PT Pradipta Naya Griwa – 555.101.044 PT Pradipta Naya Griwa PT Rekayasa Industri – 160.702.409 PT Rekayasa Industri Lain-lain (dibawah Rp. 100 Juta) 462.409.880 654.662.265 Others (below Rp 100 Million) Jumlah Uang Muka Penjualan 4.742.348.522 9.153.535.722 Total Advances From Customers
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG 14. LONG TERM LOANS
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: This account consists of: 2010 2009 Pokok pinjaman 7.200.000.000 10.400.000.000 Loans Pinjaman jatuh tempo kurang dari 1 tahun 3.200.000.000 ( 3.200.000.000 ) Short term Loans Maturity Less than 1 year
Pembayaran Hutang Bank 10.400.000.000 7.200.000.000 Bank Loan Pelunasan Hutang Bank ( 10.400.000.000 ) – Payment Bank Loan Jumlah Hutang jangka Panjang – 7.200.000.000 Total Long Term Loans
33
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM LOANS (Continued)
a. Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin,Tbk dengan nilai nominal pinjaman sebesar Rp 14.000.000.000 untuk masa pembayaran sampaidengan 13 Februari 2013. Pinjaman tersebutdikenakan bunga sebesar 12,5% pertahun dandijamin dengan tanah seluas 4.504 m2 danbangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 diJl.Soekarno Hatta No.1 desa Daroy Kameu, AcehBesar NAD, SHGB No.1 dan 2.
a. 0n August 13, 2008, the subsidiary has obtained loans facility from Panin Bank, Tbk with amount of Rp 14.000.000.000, until 13 February 2013. Interest rate for this loan is 12,50% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.027 m2 in Jl. Soekarno Hatta No. 1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No. 1 an 2.
Berdasarkan surat keterangan PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10 tanggal 22 Oktober 2010, Anak Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut.
Based on letter payment from PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10 dated October 2010, the Subsidiary has repay loan.
b. Hutang kepada bank BPPN sebesar
Rp 1.518.727.000. Berdasarkan surat BPPN No. Prog 6346/AMK-PAK1/BPPN/1102 tanggal 29 Nopember 2002, diberitahukan bahwa piutang BPPN kepada Perusahaan telah dialihkan kepada konsorsium Bank Mandiri dan PT Anugra Cipta Investa efektif tanggal 15 Nopember 2002, sehingga pemilikan saham BPPN pada Perusahaan juga beralih kepada konsorsium tersebut.
b. The Company has a long-term loan from IBRA amounting to Rp 1,518,727,000. Based on the letter from IBRA with No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/1102 dated November 29, 2002, announced that IBRA’S receivable to the Company have been taken over by consortium Bank Mandiri and PT Anugra Cipta Investa effective November 15, 2002.
Pinjaman jangka panjang tersebut merupakan bagian dari hutang sindikasi, sehubungan dengan restrukturisasi hutang perusahaan tahun 2001, dan telah dilunasi pada tahun 2008.
The long-term loan was part of syndicated loanconcerning of the Company’s loan restructure in 2001, that have not been settled.The loan has been fully paid in 2008
15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK
2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of shares Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/ Percentage
of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders Saham Seri A A Series shares Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
Public (each of ownership is less
than 5%) Jumlah Saham Seri A 56.000.000 5 53.928.000.000 Total A Series Shares
34
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (Continued)
2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of shares Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/ Percentage
of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders
Saham Seri B B Series shares PT Erdhika Elit 226.934.000 20,26 33.586.232.000 PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd 200.000.000 17,85 29.600.000.000 Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000 Pacific Elite Group Limited PT Sibalec 100.000.000 8,92 14.800.000.000 PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,92 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. 71.765.200 6,40 10.621.249.600 Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma 70.000.000 6,25 10.360.000.000 PT Tutulan Sukma BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN* Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
45.418.400
4,10
6.721.923.200
Public (each of ownership is less
than 5%)
Jumlah Saham Seri B 1.064.000.000 95.00 157.472.000.000 Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B 1.120.000.000 100.00 211.400.000.000 Total A and B Series Shares
2009
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of shares Subscribed and
Fully Paid
Persentase
kepemilikan/ Percentage
of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders
Saham Seri A A Series shares Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
Public (each of ownership is less
than 5%)
Jumlah Saham Seri A 56.000.000 5 53.928.000.000 Total A Series Shares
Saham Seri B B Series shares PT Erdhika Elit 224.108.500 20,01 33.168.058.000 PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd 200.000.000 17,86 29.600.000.000 Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited 180.000.000 16,07 26.640.000.000 Pacific Elite Group Limited Elly Supono 171.707.200 15,33 25.412.665.600 Elly Supono Erwin Suryo Raharjo 100.000.000 8,93 14.800.000.000 Erwin Suryo Raharjo PT Tutulan Sukma 70.000.000 6,25 10.360.000.000 PT Tutulan Sukma BPPN* 69.882.400 6,24 10.342.595.200 BPPN* Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan kurang dari 5%)
48.301.900
4,31
7.148.681.200
Public (each of ownership is less
than 5%)
Jumlah Saham Seri B 1.064.000.000 95.00 157.472.000.000 Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B 1.120.000.000 100.00 211.400.000.000 Total A and B Series Shares
35
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (Continued)
*) Berdasarkan surat BPPN No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/1102
tanggal 29 Nopember 2002, diberitahukan bahwa piutang BPPN kepada perusahaan telah dialihkan kepada konsorsium Bank Mandiri dan PT. Anugra Cipta Investa efektif tanggal 15 Nopember 2002, sehingga pemilikan saham BPPN pada perusahaan juga beralih
kepada konsorsium tersebut.
*) Based on the letter from IBRA No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/ 1102 dated November 29, 2002, it was announced that IBRA’S receivables have been taken over by consortium of Bank Mandiri and PT Anugra Cipta Investa effective November 15, 2002, accordingly, the share holding of IBRA in the Company was also taken over by the consortium.
Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasi-reorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aktiva dan kewajiban, selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta.
On May 31, 2007, the Company implemented the quasi-reorganization. The impact of the reorganization was by reducing the capital stock, subscribed and paid-in capital and decreasing the par value per share after eliminating the differences from valuation of assets and liabilities, revaluation increment in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million added with differences from valuation of assets and liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp 147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit of amaount Rp 326.588 million.
Akibat kekurangan ini , eliminasi selanjutnya adalah menggunakan modal disetor dan modal ditempatkan akibatnya nilai masing-masing saham terdelusi sebesar Rp. 37 dimana nilai saham seri A turun dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 963 sementara nilai saham seri B perlembar turun dari Rp. 185 menjadi Rp. 148, penurunan tersebut menyisakan Rp. 833 juta dan dicatat sebagai akun agio saham. (lihat Catatan 2 dan 25). Berdasarkan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui kuasi-reorganisasi, dan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Akta perubahan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan nomor : AHU-02100.AH.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 16 Januari 2008.
As the result, further elimination is made delusion of paid in and subscribed capital to each Rp. 37 (that A series reduce from Rp. 1.000 to Rp. 963 per share and B series reduce from Rp. 185 to Rp. 148 per share), the elimination balance is amounting to Rp. 833 million is recorded as capital surplus (see Notes 2 and 25). Based on Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H., dated December 28, 2007, the stockholders agreed to implement quasi-reorganization and reduce the capital stock, subscribed and paid-in capital and also reduce the par value per share. Up to date of independent auditor report’s, such amendment has been agreed by Ministry of Justice and Human Rights according to decision l etter No. : AHU-02100.AH.01.02.Year 2008 dated January 16, 2008.
16. AGIO SAHAM 16. PREMIUM ON CAPITAL STOCK
Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.
The premium on capital stock come from initial public offering in 1992 amounting to Rp 1.500.000.000, plus the difference of the realization price on the debt conversion with par value amounting toRp 14.426.154.196, as a result from the restructuring in 2001.
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24).
As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization (see Notes 2oand 24).
36
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PENJUALAN BERSIH 17. NET SALES
Rincian pendapatan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of net revenues are as follows:
2010 2009
Kabel listrik 507.032.841.053 273.902.630.347 Electricity cables Kabel telepon 28.024.409.919 18.954.234.560 Telecommunication cables Pendapatan jasa hotel 7.560.925.002 8.473.869.067 Hotel service incomes
Jumlah Pendapatan – Bersih 542.618.175.974 301.330.733.974 Total Net Sales
Rincian penjualan melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:
The details of customer from whom purchases exceeded 10% from net sales are as follows:
2010 2009
Pelanggan
Jumlah/ Amount
Persentase dari penjualan/ Percentage
from sales (%)
Jumlah/ Amount
Persentase dari penjualan / Percentage
from sales (%)
Customers
PT Cakra Lima 168.858.003.736 31,12 110.957.836.798 36,82 PT Cakra Lima PT Sinar Baru Tetap Agung 157.486.210.928 29,02 91.370.703.448 30,30 PT Sinar Baru Tetap Agung
Jumlah 326.344.214.664 60.14 202.328.540.246 67,12 Total
18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOOD SOLD
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
The details of cost of revenues are as follows:
2010 2009
Bahan baku yang digunakan 374.737.636.976 206.821.834.594 Raw material used Tenaga kerja langsung 6.145.807.568 5.329.002.709 Direct labor Beban pabrikasi Factory overhead
Pemakaian bahan haspel 6.776.204.500 4.020.058.000 Haspel Material Penyusutan 6.487.564.742 6.914.885.122 Depreciation Listrik, solar dan air 4.280.933.003 4.920.294.758 Electricity. fuel and water Perbaikan dan pemeliharaan 3.802.387.847 3.224.654.281 Repairs and maintenance Keperluan Hotel 2.868.330.534 3.104.890.191 Hotel supplies and materials Perlengkapan pabrik 747.892.642 245.355.672 Factory equipment Pengangkutan 587.306.871 1.570.554.108 Freight Bahan pembantu 554.448.397 236.740.456 Indirect materials Representasi 242.375.000 32.934.400 Representation Bahan penutupan dan
pengecatan haspel
159.981.650
127.061.100
Shutting and paint of haspel Beban pengujian 142.235.050 170.791.150 Try out expense Barang Cetakan 15.843.500 31.010.500 Printing Lain-lain 15.837.554 5.727.250 Others
Jumlah beban pabrikasi 26.681.341.290 24.604.956.988 Total Factory Overhead
37
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 18. COST OF GOOD SOLD (Continued)
2010 2009
Jumlah beban produksi 407.564.785.834 236.755.794.291 Total Manufacturing Cost
Barang dalam proses Work in process Pada awal periode (Catatan 7) 9.311.545.634 15.915.274.296 At beginning of period (Note 7) Pada akhir periode (Catatan 7) ( 4.173.625.103) ( 9.311.545.634) At end of period (Note 7)
Beban Pokok Produksi 412.702.706.365 243.359.522.953 Cost of Goods Manufactured
Beban Pokok Produksi 412.702.706.365 243.359.522.953 Cost of Goods Manufactured
Barang jadi Finished goods Pada awal periode (Catatan 7) 29.560.618.911 19.935.973.931 At beginning of period (Note 7) Pembelian 93.282.048.275 42.445.001.283 Purchases Pada akhir periode (Catatan 7) ( 24.464.632.084) ( 29.560.618.911) At end of period (Note 7)
Jumlah Beban Pokok Penjualan 511.080.741.467 276.179.879.256 Total Cost of Goods Sold
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian bersih perusahaan adalah sebagai berikut:
The suppliers which represent more than 10% of total purchases consist of the following:
2010 2009
Pelanggan
Jumlah/ Amount
Persentase dari beban pokok penjualan/ Percentage from cost of
good sold (%)
Jumlah/ Amount
Persentase dari beban pokok penjualan/ Percentage from cost of
good sold (%)
Customers
PT Sucaco Tbk. 477.001.577.340 93,33 277.646.783.407 100,44 PT Sucaco Tbk.
Jumlah 477.001.577.340 93,33 202.328.540.246 100,44 Total
19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of cost of operating expenses are as follows:
2010 2009
Beban Penjualan dan Pemasaran Selling and Marketing Expenses Pengangkutan 2.003.967.492 904.149.249 Loading and unloading Publikasi dan pemasaran 1.115.053.163 246.362.744 Publication and Marketing Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
520.894.861
468.016.380 Salaries. wages and employees
welfares Perjalanan dinas 285.805.977 169.563.552 Traveling Representasi 39.691.526 37.800.138 Representation Lain-lain 1.723.000 25.491.576 Others
Jumlah Beban Penjualan dan Pemasaran
3.967.136.019
1.869.383.639
Total Selling and marketing expenses
38
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN USAHA (Lanjutan) 19. OPERATING EXPENSES (Continued)
Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
9.115.950.448
8.136.170.039
Salaries. wages and employees welfares
Penyusutan 2.921.340.757 2.835.782.420 Depreciation Perbaikan dan pemeliharaan 858.882.614 905.712.095 Repairs and maintenance Pajak bumi dan bangunan 466.288.512 415.494.572 Land and building tax Honorarium tenaga ahli 295.056.123 378.241.772 Professional fees Perjalanan dinas 265.479.884 284.492.997 Traveling Telepon, teleks dan fax 230.106.804 263.366.766 Telephone. telex and facsimile Representasi 191.486.573 141.694.120 Representation Sumbangan dan iuran 187.499.878 207.609.980 Donation and contribution Perlengkapan kantor/komputer 136.962.554 290.578.089 Office/computer equipment Publikasi 120.908.157 124.425.807 Publication Asuransi 118.328.259 160.663.836 Insurance Administrasi saham 113.000.000 113.006.500 Administration of shares Bahan bakar 44.499.331 40.802.397 Fuel Kebersihan – 309.214.300 Cleaning Lain-lain 428.871.257 228.929.977 Others
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
15.494.661.151
14.836.185.667
Total General and Administration Expenses
Jumlah Beban Usaha 19.461.797.170 16.705.569.306 Total Operating Expenses
20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSES
Akun ini merupakan beban bunga terhadap pinjaman, saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar Rp 6.478.250.457 dan Rp 7.506.715.339
This account represent intereset expenses on the loan, the baolance as of December 31, 2010 and 2009 amounting respectively Rp 7.506.715.339 and Rp 6.478.250.457
21. IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255and 243 for period ended December 31, 2010 and 2009.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used to determine theemployee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
39
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. IMBALAN KERJA (Lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS (Employee Benefits)
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255and 243 for period ended December 31, 2010 and 2009.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
The principal assumptions used to determine theemployee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
2010 2009
Tingkat diskonto 10,00% 10,00% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 9,00% 9,00% Annual salary increases Tabel mortalitas TMI II 1999 TMI II 1999 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun 55 tahun Retirement age
Mutasi kewajiban program adalah sebagai berikut: Movement of plan liabilities is as follows:
2010 2009
Saldo awal tahun 2.173.785.431 1.356.665.085 Beginning balance Beban imbalan kerja 928.376.854 961.539.702 Employee benefits expense Pembayaran manfaat ( 53.337.200) ( 144.419.356) Contribution Saldo Akhir Tahun 3.048.825.085 2.173.785.431 Ending Balance
22. LABA PER SAHAM DASAR 22. EARNING PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earning par shares is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the period.
40
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. LABA PER SAHAM DASAR (Lanjutan) 22. EARNING PER SHARE (Continued
2010 2009
Laba usaha 12.075.637.337 8.445.285.412 Income from operations Laba bersih 3.921.611.855 1.695.130.121 Net income Saham dasar Basic shares Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A 56.000.000 56.000.000 Total weight average A series shares Jumlah rata-rata tertimbang saham seri B 1.064.000.000 1.064.000.000 Total weight average B series shares
Rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar
1.120.000.000
1.120.000.000 Weighted average shares
outstanding
Laba usaha per saham dasar 11 8 Income from operations per shares – basic
Laba bersih per saham dasar 3 2 Net income per share – basic
23. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA
23. AGREEMENT WITH THIRD PARTIES
Pada tanggal 7 June 2010, perusahaan melakukan perjanjian (perikatan) dengan pihak ketiga, Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang berkedudukan di Austria, untuk membeli Insulation line for physically foamed cables RK-C dan RF Corrugation line RK-W and Technology transfer sejumlah EURO 2.500.000. Uang muka yang dibayar dibukukan dalam perkiraan uang muka kepada pemasok.
On 7 June 2010, the company entered into an agreement (engagement) with third parties, Rosendahl Maschinen G.m.b.H based in Austria, to buy Insulation line for cables physically foamed RK-C and RF Corrugation line RK-W and Technology transfer of some 2.5 million EURO . Advances reflected in the estimate of advances to suppliers.
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN 24. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below presents the comparison of the carrying value and fair value of financial instruments The Company and its Subsidiaries are recorded in the consolidated financial statements at 31 December 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/
Fair Value
Aset keuangan Financial aset
Kas dan bank 14.319.138.784 14.319.138.784 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.100.000.000 2.100.000.000 Time deposits Piutang usaha – bersih 105.787.446.987 105.787.446.987 Trade receivables – net Piutang lain-lain 1.632.585.049 1.632.585.049 Other receivables
Jumlah 123.839.170.820 123.839.170.820 Total
41
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/
Fair Value
Kewajiban keuangan Financial liability Cerukan 38.500.000.000 38.500.000.000 Overdraft Hutang usaha Trade payables
Hubungan istimewa 105.354.981.344 105.354.981.344 Related parties Pihak ketiga 10.222.891.007 10.222.891.007 Third parties
Jumlah 115.577.872.351 115.577.872.351 Total
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek Assets and financial liabilities are short-term
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut
The fair value of cash and bank, trade receivables, other receivables, accounts payable, short-term bank debt and accrued expenses due in the short-term carrying values close to the estimated fair value of the duration of the short maturity of these financial instruments.
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang: Assets and financial liabilities are long-term
Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.
The fair value of long-term borrowings approaching the carrying value because interest rates reset periodically assessed.
25. INFORMASI SEGMEN USAHA 25. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
Since January 1, 2003, the Company has implemented Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.5 (Revision 2000), “Segment Reporting”.
Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk Perusahaan sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut:
The standard specificly provides directions to determine Company’s segment by product and geographic that should be reported. The financing informations should be reported based on the information which is used by the management to inform all activities of each segment and continue the allocation of resources. In accordance with this, the segment information which is stated in consolidated financial statements were presented based on general classification of group of product as a core business and market area as a geographic segment. The management has presented operating segment information in accordance with operating activities are as follows:
42
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 25. OPERATING SEGMENT INFORMATION (Continued)
2010 2009
Daerah geografis Geographic areas Domestik – Lokal 542.618.175.974 301.330.733.974 Domestic – Local Jumlah 542.618.175.974 301.330.733.974 Total
Jenis produk Type of product Kabel listrik 520.933.220.696 273.876.221.111 Electrical cables Kabel telepon 14.124.030.276 18.980.643.796 Telecommunication cables Jasa hotel 7.560.925.002 8.473.869.067 Hotel service
Jumlah 542.618.175.974 301.330.733.974 Total
Harga pokok penjualan Cost of goods sold Kabel listrik 494.404.247.801 253.830.127.483 Electrical cables Kabel telepon 13.808.163.132 17.885.456.751 Telecommunication cables Jasa hotel 2.868.330.534 4.464.295.022 Hotel service Jumlah 511.080.741.467 276.179.879.256 Total
Beban usaha Operating expenses Kabel listrik 10.465.780.918 10.874.798.187 Electrical cables Kabel telepon 3.488.593.639 753.639.128 Telecommunication cables Jasa hotel 5.507.422.613 5.077.131.991 Hotel service Jumlah 19.461.797.170 16.705.569.306 Total
Laba (rugi) operasi Income (loss) from operations Kabel listrik 16.063.191.977 9.171.295.441 Electrical cables Kabel telepon ( 3.172.726.495) 341.547.917 Telecommunication cables Jasa hotel ( 814.828.145) ( 1.067.557.946) Hotel service Jumlah 12.075.637.337 8.445.285.412 Total
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI 26. IMPLEMENTATION OF QUASI – REORGANIZATION
Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang dinilai dengan nilai wajar dan tanpa dibebani defisit, Perusahaan mengimplementasikan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat catatan 2).
To achieve a ‘fresh-start” performance with the balance sheet stated at fair-value and without being burdened by deficit, the Company implemented quasi-reorganization as of May 31, 2007 (see Note 2).
Kuasi – reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 November 2007 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007.
This quasi-reorganization have been approved in the Extraordinary Meeting of Stockholders dated November 1, 2007 which was notarized in Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H, dated December 28, 2007.
Manajemen percaya bahwa Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang setelah melakukan kuasi – reorganisasi .
Management believes that the Company will achieve profit in coming years after quasi-reorganization.
43
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI
(Lanjutan) 26. IMPLEMENTATION OF QUASI –
REORGANIZATION (Continued)
Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007 sebelum dan sesudah kuasi – reorganisasi dapat dilihat sebagai berikut:
The financial position of the Company as of May 31, 2007 before and after quasi-reorganization is shown below:
Sebelum /
Before Sesudah /
After
Aset Assets Aset lancar 169.938.040.425 169.938.040.425 Current assets Aset tidak lancar 224.666.121.046 224.666.121.046 Non – current assets Jumlah Aset 394.604.161.471 394.604.161.471 Total Assets
Kewajiban Liabilities Hutang lancar 162.092.147.203 162.092.147.203 Current liabilities Hutang tidak lancar 17.822.224.753 17.822.224.753 Non – current liabilities Jumlah Kewajiban 179.914.371.956 179.914.371.956 Total Liabilities
Hak Minoritas Atas Aset Bersih
Anak Perusahaan
2.457.212.002
2.457.212.002 Minority interest in net assets of
subsidiary
Ekuitas Equity Modal saham 252.840.000.000 211.400.000.000 Capital Stock Agio saham 147.926.154.196 832.577.513 Premium on capital stock Selisih penilaian kembali aset tetap 85.425.393.138 – Revaluation increment in fixed assets
Selisih penilaian aset dan kewajiban
52.609.553.935
– Difference in valuation of assets and
liabilities Defisit ( 326.568.523.756 ) – Deficit Jumlah Ekuitas 212.232.577.513 212.232.577.513 Total of Equity
27. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 27. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
The financial statements were approved by the Company’s management and authorized for issuance on March 25, 2011.
44
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.